sap sanitasi

Upload: utiiizz

Post on 15-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENGAJARANPokok bahasan : Kesehatan LingkunganSub pokok bahasan: Sanitasi Lingkungan Untuk Menjaga Kebersihan Dan KesehatanSasaran: Masyarakat PamulangWaktu: 40 MenitHari/tanggal: Minggu, 4 Mei 2014Tempat: Balai Desa PamulangA. Tujuan intruksional umum (TIU)Masyarakat mengerti tentang pentingnya sanitasi yang baik bagi lingkungan sekitarnyaB. Tujuan intruksional khusus (TIK)Masyarakat mampu menyebutkan:1. Pengertian sanitasi lingkungan? 2. Apa saja yang termasuk dalam sanitasi yang baik?3. Dampak yang terjadi apabila sanitasi buruk?4. Bagaimana cara mewujudkan sanitasi yang baik di lingkungan sekitar.C. Metode1. Ceramah2. Tanya jawab3. LCD4. LeafletD. MateriTerlampir

E. Kegiatan penyuluhanNOTahap Waktu Penyuluh Sasaran

1Pembukaan5 menit1. Memberi salam 2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan 1. Menjawab salam2. Menyimak3. Mendengarkan

2Inti15 menitMenjelaskan materi:1. Pengertian sanitasi2. Bentuk dari sanitasi yang baik bagi lingkungan3. Dampak yang terjadi bila sanitasi buruk4. Bagaimana mewujudkan sanitasi yang baik bagi lingkunganMendengarkan dan memperhatikan.

3Evaluasi dan penutup10 menit1. Bertanya2. Menjawab3. Mengucapkan salam1. Menjawab2. Bertanya3. Menjawab Salam

F. Media yang digunakan1. Leaflet2. LCD

G. Evaluasi1. Apa yang dimaksud dengan Sanitasi?2. Sebutkan hal-hal apa saja yang termasuk kedalam sanitasi yang baik?3. Sebutkan dampak dari sanitasi yang buruk?4. Bagaimana cara mewujudkan sanitasi yang baik dilingkungan sekitar?H. Daftar Pustaka Achmadi, dkk, 2005. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Buku Kompas, Jakarta.Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip dasar, Rineka Cipta, JakartaSoemirat. S, 2004, Kesehatan Lingkungan, UGM, YogyakartaUmar, 2003, Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan. Ujung Pandang: FKM Unhas, Widya: Jakarta

Lampiran MateriA. Pengertian SanitasiSanitasi merupakan usaha-usaha untuk hidup bersih agar manusia tidak bersentuhan langsung dengan kotoran atau bahan buangan berbahaya lainnya sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan lingkungannya dari cemaran. Bahan buangan yang yang berbahaya yaitu dapat berupa bahaya fisik, mikrobiologik, kimiawi, serta biologis dari produk buangan tersebut seperti bahaya dari kotoran manusia atau hewan, bahaya air cemaran bekas mandi atau mencuci, bahan buangan industri, maupun bahan buangan pertanian.B. Bentuk dari sanitasi yang baikSanitasi yang baik dapat dilakukan dengan penggunaan toilet, saluran air yang terintergrasi untuk pembuangan limbah, serta pengolahan terlebih dahulu limbah air sebelum dilepas kembali ke alam. Air merupakan komponen penting dalam usaha mewujudkan sanitasi yang baik. Dengan sanitasi yang baik, diharapkan kualitas air di lingkungan juga tidak rusak sehingga keberlanjutan dari sumber air masih dapat dijaga. Tidak hanya itu, sanitasi yang baik juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Jika akses air bersih, sanitasi, dan higiene yang baik dapat diterapkan, Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang sehat dan keberlanjutan lingkungan dapat terwujud.C. Dampak apabila sanitasi burukKegagalan sanitasi lingkungan dapat menjadikan bencana dan wabah mematikan. Menjelang abad pertengahan di Eropa, sanitasi lingkungan begitu buruk, akibatnya wabah pes merajalela dan menelan banyak korban jiwa. Ini adalah peristiwa penyakit terburuk dalam sejarah umat manusia. Dampak sanitasi yang buruk berpengaruh langsung terhadap kesehatan anak-anak seperti ancaman diare, polio, penyakit kulit, dan penyakit merugikan lainnya. Sebaliknya, pengelolaan air minum dan sanitasi yang baik akan berdampak pada peningkatan ekonomi, meningkatkan kehadiran murid di sekolah dasar, mengurangi prevalensi penyakit, meningkatkan produktivitas orang dewasa, serta mengurangi polusi dari sumber air.Menurut penelitian Bank Dunia, dampak sanitasi buruk terhadap ekonomi negara di Asia Tenggara menyebabkan kerugian ekonomi minimal Rp 9 miliar dollar AS per tahun. Sementara, perilaku tidak sehat dan kurang higienis mengarah ke sumber air minum, sumber air rumah tangga, area aliran air, sungai dan lingkungan menjadi tercemar.D. Cara mewujudkan sanitasi yang baik bagi lingkunganHal paling penting yang harus dilakukan yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya sanitasi dan higiene personal, serta akses terhadap air bersih. Higiene personal berasal dari kata higiene yang artinya bersih, dan personal yang artinya diri-sendiri. Higiene personal yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk membuat diri sendiri (tubuh) menjadi bersih dari ujung kepala hingga kaki. Praktek higiene personal yang paling mudah dilakukan yaitu dengan minimal 2 kali sehari membersihkan badan atau mandi, gosok gigi, menggunakan deodorant, mencuci tangan dengan sabun terutama setelah melakukan aktifitas di toilet, sebelum dan sesudah memasak, setelah memegang hewan, setelah membuang sampah, sebelum dan sesudah makan, bahkan sebelum memberikan makanan pada binatang peliharaan. Untuk mencuci tangan sebaiknya menggunakan air bersih dan sabun, jika tidak terdapat sabun dan air, dapat menggunakan hand-sanitizer yang mengandung setidaknya 60% alkohol untuk membersihan tangan.Terdapat hubungan yang erat antara masalah sanitasi dan penyediaan air, dimana sanitasi berhubungan langsung dengan 1. Kesehatan. Semua penyakit yang berhubungan dengan air sebenarnya berkaitan dengan pengumpulan dan pembuangan limbah manusia yang tidak benar. Memperbaiki yang satu tanpa memperhatikan yang lainnya sangatlah tidak efektif.2. Penggunaan air. Toilet siram desain lama membutuhkan 19 liter air dan bisa memakan hingga 40% dari penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga. Dengan jumlah penggunaan 190 liter air per kepala per hari, mengganti toilet ini dengan unit baru yang menggunakan hanya 0,7 liter per siraman bisa menghemat 25% dari penggunaan air untuk rumah tangga tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan. Sebaliknya, memasang unit penyiraman yang memakai 19 liter air di sebuah rumah tanpa WC bisa meningkatkan pemakaian air hingga 70%. Jelas, hal ini tidak diharapkan di daerah yang penyediaan airnya tidak mencukupi, dan hal tersebut juga bisa menambah jumlah limbah yang akhirnya harus dibuang dengan benar.3. Biaya dan pemulihan biaya.a. Biaya pengumpulan, pengolahan dan pembuangan limbah meningkat dengan cepat begitu konsumsi meningkat. Merencanakan hanya satu sisi penyediaan air tanpa memperhitungkan biaya sanitasi akan menyebabkan kota berhadapan dengan masalah lingkungan dan biaya tinggi yang tak terantisipasi. Pada tahun 1980, Bank Dunia melaporkan bahwa dengan menggunakan praktik-praktik konvesional, untuk membuang air dibutuhkan biaya lima sampai enam kali sebanyak biaya penyediaan. Ini adalah untuk konsumsi sekitar 150 hingga 190 liter air per kepala per hari. Informasi lebih baru dari Indonesia, Jepang, Malaysia dan A. S. menunjukkan bahwa rasio meningkat tajam dengan meningkatnya konsumsi; dari 1,3 berbanding 1 untuk 19 liter per kepala per hari menjadi 7 berbanding 1 untuk konsumsi 190 liter dan 18 berbanding 1 untuk konsumsi 760 liter.b. Penggunaan ulang air. Jika sumber daya air tidak mencukupi, air limbah merupakan sumber penyediaan yang menarik, dan akan dipakai baik resmi disetujui atau tidak. Karena itu peningkatan penyediaan air cenderung mengakibatkan peningkataan penggunaan air limbah, diolah atau tidak dengan memperhatikan sumber-sumber daya tersebut supaya penggunaan ulang ini tidak merusak kesehatan masyarakat.Sanitasi lingkungan harus dijaga dengan baik. Dengan menjamin ketersediaan air dalam waktu yang lama. Air adalah zat yang penting dalam menunjang kehidupan kita. Selain untuk diminum dan diperlukan dalam memasak, air juga dibutuhkan untuk mendukung kesehatan, sederhana tapi fatal adalah ketika tidak ada air untuk mencuci tangan. Padahal cuci tangan adalah perilaku sederhana yang mendorong pada sanitasi lingkungan. Dengan cuci tangan seseorang telah menjauhkan mayoritas kotoran dan kuman penyebab sakit dari tangannya yang secara otomatis mengurangi penyakit masuk dalam tubuhnya.