sap jatuh

9
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Jatuh Pada Lansia Sub topik : Mengenal Jatuh pada Lansia dan Cara Mencegahnya Sasaran : Ny. S dan Keluarga Tempat : Rumah Ny. S Hari/Tanggal : Kamis, 25 juni 2015 Waktu : 1 x 30 menit I. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ny. S dan Keluarga mampu mengetahui dan mencegah resiko jatuh pada Ny.S. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan Ny. S dapat : 1) Menjelaskan pengertian jatuh 2) Tahu bagaimana cara mencegah 3) Tahu apa akibat jatuh 4) Tahu faktor resiko jatuh III. Sasaran Ny.S dan Keluarga di rumah Ny. S. IV. Materi 1. Pengertian jatuh 2. Faktor Resiko Jatuh 3. Akibat jatuh 4. Pencegahan Jatuh V. Metode 1. Ceramah 2. Tanya Jawab

Upload: miranty-kusuma-wardhany

Post on 09-Sep-2015

275 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

SAP jatuh

TRANSCRIPT

Muncul

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik:Jatuh Pada LansiaSub topik:Mengenal Jatuh pada Lansia dan Cara MencegahnyaSasaran:Ny. S dan KeluargaTempat:Rumah Ny. SHari/Tanggal:Kamis, 25 juni 2015Waktu:1 x 30 menit

I. Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ny. S dan Keluarga mampu mengetahui dan mencegah resiko jatuh pada Ny.S.II. Tujuan Instruksional KhususSetelah diberikan penyuluhan Ny. S dapat :

1) Menjelaskan pengertian jatuh2) Tahu bagaimana cara mencegah3) Tahu apa akibat jatuh4) Tahu faktor resiko jatuhIII. SasaranNy.S dan Keluarga di rumah Ny. S.IV. Materi1. Pengertian jatuh2. Faktor Resiko Jatuh3. Akibat jatuh4. Pencegahan JatuhV. Metode1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VI. Media LeafletVII. Kriteria Evaluasi1. Evaluasi Struktur

1) Peserta berada ditempat penyuluhan

2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat tidur

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.2. Evaluasi Proses

1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

2) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.3. Evaluasi Hasil

1) Pasein mengetahui tentang jenis latihan yang harus dilakukanVIII. Kegiatan PenyuluhanNo.WaktuKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

1.3

menitPembukaan :

1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

2) Memperkenalkan diri

3) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

4) Menyebutkan materi yang akan diberikan1) Menjawab salam

2) Mendengarkan

3) Memperhatikan

4) Memperhatikan

2.15

menitPelaksanaan :

1) Menjelaskan tentang pengertian jatuh2) Menjelaskan tentang faktor resiko jatuh3) Akibat jatuh4) Pencegahan Jatuh1) Memperhatikan

2) Memperhatikan

3) Memperhatikan

4) Memperhatikan

3.10

menitEvaluasi :

1) Menanyakan apa saja yang sudah diajarkan, apakah sudah bisa melakukan1) Menjawab

4.2

menitTerminasi :

1) Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta.

2) Mengucapkan salam penutup1) Mendengarkan

2) Menjawab salam

IX. PengorganisasianPembicara:Miranti Kusuma WardaniX. Fasilitator:-Materi Penyuluhan

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka.

Jatuh menjadi salah satu insiden yang paling sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia) yang mengakibatkan trauma serius, seperti nyeri, kelumpuhan bahkan kematian. Hal ini menimbulkan rasa takut dan hilangnya rasa percaya diri sehingga lansia membatasi aktivitasnya sehari-hari yang menyebabkan menurunnya mutu kehidupan pada lansia yang mengalaminya.

FAKTOR RISIKO

A. Faktor intrinsik

1. Gangguan muskuloskeletal misalnya menyebabkan gangguan gaya berjalan, kelemahan ekstremitas bawah, kekakuan sendi, osteoarthritis, kelainan bentuk kaki, miopati.

2. Neurologi, misalnya gangguan kognitif, stroke, parkinson

3. Gangguan penglihatan, misalnya katarak, glaukoma

B. Faktor ektrinsik

1. Pencahayaan yang buruk

2. Penggunaan alat kaki yang tidak tepat

3. Lantai yang licin

4. Tempat berpegangan yang tidak kuat, tidak stabil

5. Tempat tidur atau WC yang rendah atau jongkok

6. Obat-obatan yang diminum, diuretik, ACE inhibitor, antidepressan, obat tidur7. Alat-alat bantu berjalan

PENCEGAHANA. Latihan fisik

Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah satunya adalah berjalan kaki.

B.Modifikasi lingkungan

1) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari pusing akibat suhu.

2) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.

3) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.

4) Pasang pegangan tangan pada tangga, kamar mandi.

5) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang biasa untuk melintas.

6) Gunakan lantai yang tidak licin.

7) Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari tersandung.

8) Hindari furnitur yang beroda.

C.Memperbaiki kebiasaan pasien lansia

1) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.

2) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.

3) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.

4) Hindari olahraga berlebihan.

D.Alas kaki

1) Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.

2) Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga keseimbangan.

3) Pakai sepatu yang antislip atau sandal berbahan karet tidak licin.

E.Alat bantu jalan

Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu meingkatkan keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat bantu tidak menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah direkomendasikan secara individual. Alat bantu jalan seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1 ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam menunjang berat badan.

F.Memelihara kekuatan tulang

1) Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang tua.

2) Berhenti merokok

3) Hindari konsumsi alcohol

4) Latihan fisikAKIBAT JATUH

A. Perlukaan (injury)

Perlukaan (injury) mengakibatkan rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri/vena, patah tulang atau fraktur misalnya fraktur pelvis, femur, humerus, lengan bawah, tungkai atas.

B.Disabilitas

Disabilitas mengakibatkan penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik dan penurunan mobilitas akibat jatuh yaitu kehilangan kepercayaan diri dan pembatasan gerak.

C.Dampak psikologis

Dampak psikologis adalah walaupun cedera fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa percaya diri, penbatasan dalam aktivitas sehari-hari, falafobia atau fobia jatuh.

C. Kematian

PENGOBATAN

Tujuan penatalaksanaan ini untuk mencegah terjadinya jatuh berulang dan menerapi komplikasi yang terjadi, mengembalikan kepercayaan diri penderita.

Penatalaksanaan bersifat individual

Untuk penderita dengan kelemahan otot ekstremitas bawah dan penurunan fungsional terapi difokuskan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot

Terapi untuk penderita dengan penurunan gait dan keseimbangan difokuskan untuk mengatasi penyebabnya/faktor mendasarinya

Penderita dengan dissines sindrom, terapi ditujukan pada penyakit kardiovaskuler yang mendasari

PAGE