sap hipertensi jaga viii

8
Kelompok VIII Profesi NERS Reg 03 PSIK FK UNSRAT Satuan Acara Pembelajaran (SAP) I. Mata Kuliah Keperawatan Komunitas Pokok Bahasan : Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hari / Tanggal : Selasa, 04 September 2012 Waktu : 16.00 WITA Peserta : Masyarakat Desa Klabat Jaga VIII II. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan informasi, pengetahuan masyarakat mengenai Hipertensi bertambah dan kecemasan dapat berkurang. III. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat dapat menjelaskan mengenai : A. Pengertian Hipertensi B. Penyebab terjadinya Hipertensi C. Tanda dan gejala Hipertensi D. Klasifikasi Hipertensi E. Pengobatan Hipertensi IV. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok A. Pengertian Hipertensi Definisi umum hipertensi adalah apabila tekanan sistolik adalah 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan diastolik adalah 90 mm Hg atau lebih, atau pun kombinasi keduanya. Hipertensi sering disebut “a silent killer” sebab penderita hipertensi dapat saja tidak menunjukkan gejala hipertensi Keperawatan Komunitas Program Studi Ilmu Keperawatan FK – UNSRAT

Upload: rylhy-ulhye-noanyus

Post on 04-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

Satuan Acara Pembelajaran

Kelompok VIIIProfesi NERS Reg 03 PSIK FK UNSRAT

Satuan Acara Pembelajaran(SAP)

I. Mata Kuliah Keperawatan Komunitas

Pokok Bahasan : Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hari / Tanggal : Selasa, 04 September 2012

Waktu

: 16.00 WITA

Peserta

: Masyarakat Desa Klabat Jaga VIIIII. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan informasi, pengetahuan masyarakat mengenai Hipertensi bertambah dan kecemasan dapat berkurang.III. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, masyarakat dapat menjelaskan mengenai :A. Pengertian HipertensiB. Penyebab terjadinya HipertensiC. Tanda dan gejala Hipertensi

D. Klasifikasi HipertensiE. Pengobatan HipertensiIV. Materi Pokok dan Sub Materi PokokA. Pengertian Hipertensi

Definisi umum hipertensi adalah apabila tekanan sistolik adalah 140 mm Hg atau lebih, atau tekanan diastolik adalah 90 mm Hg atau lebih, atau pun kombinasi keduanya. Hipertensi sering disebut a silent killer sebab penderita hipertensi dapat saja tidak menunjukkan gejala hipertensi (asymptomatic) selama bertahun-tahun dan tiba-tiba mendapat serangan stroke atau jantung yang fatal.

B. Penyebab terjadinya HipertensiHipertensi esensial/primer sampai saat ini masih belum dapat diketahui. Namun, berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). Kurang lebih 90% penderita hipertensi tergolong Hipertensi primer sedangkan 10% nya tergolong hipertensi sekunder.

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).C. Tanda dan gejala Hipertensi

Tanda penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut:a. Sakit kepala

b. Kelelahan

c. Mual

d. Muntah

e. Sesak nafas

f. Gelisah

g. Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

D. Klasifikasi Hipertensi

Tabel 1. Klasifikasi Hipertensi Sistolik Tekanan Darah Kategori

(mmHg)

< 140 Tekanan darah normal

140 149 Hipertensi terisolasi borderline > 160 Hipertensi sistolik terisolasi

Tabel 2. Klasifikasi Hipertensi Diastolik

Tekanan Darah Kategori

(mmHg)

< 85 Tekanan darah normal

85 89 Tekanan darah normal tinggi

90 104 Hipertensi ringan

105 114 Hipertensi sedang

> 115 Hipertensi berat

E. Pengobatan Hipertensi 1. Pengobatan Non Obat (Non Farmakologis)

a. Mengatasi obesitas (kegemukan), dengan melakukan diet rendah kolesterol, namun kaya dengan serat dan protein. Diskusikan dengan dokter ahil atau ahli gizi sebelum melakukan diet.

b. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Pengurangan asupan garam secara drastis akan sulit dilakukan, jadi sebaiknya dilakukan secara bertahap.

c. Menghindari stress. Ciptakan suasana yang menyenangkan bagi pasien penderita hipertensi. Perkenalkan berbagai metode relaksasi seperti yoga atau meditasi, yang dapat mengontrol system saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.

d. Memperbaiki gaya hidup kurang sehat. Penderita hipertensi dianjurkan untuk melakukan olahraga scperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. Selain itu menghentikan kebiasaan merokok dan mengurangi minum minuman beralkohol sebaiknya juga dilakukan (Dhani, 2007).2. Pengobatan Obat-obatan (Farmakologis)Untuk pemilihan obat yang tepat diharapkan menghubungi dokter.1) DiuretikObat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid. 2) Betabloker

Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial.

Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia (kondisi dimana kadar gula dalam darah turun menjadi sangat rendah yang bisa berakibat bahaya bagi penderitanya). Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.3) Penghambat ensim konversi Angiotensin

Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah).

Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.4) Antagonis kalsium

Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.V. Kegiatan Pembelajaran NoTahapKegiatanWaktu

1Pendahuluan Memberi salam terapeutik

Menjelaskan tujuan

Kontrak waktu8 menit

2Penyajian

Menjelaskan tentang Hipertensi, Penyebab terjadinya Hipertensi, Tanda dan gejala Hipertensi, Klasifikasi Hipertensi, dan Pengobatan Hipertensi

Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya15 menit

3Penutup Mengevaluai masyarakat

Menjelaskan tentang hal-hal yang kurang dimengerti oleh Masyarakat

Salam terapeutik.7 menit

VI. Metode

Ceramah

Diskusi

Tanya jawab

VII. Media LeafletVIII. Evaluasi

Masyarakat dapat menyebutkan kembali Pengertian Hipertensi Masyarakat dapat menyebutkan kembali Penyebab terjadinya Hipertensi Masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang Tanda dan gejala Hipertensi Masyarakat dapat menjelaskan kembali tentang Klasifikasi Hipertensi Masyarakat dapat menyebutkan kembali Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi

IX. Daftar Pustaka

Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Edisi III Jilid I. Jakarta ; Media Aesculaplus.

http://images.google.co.id/http://www.edukasi.net/pengpop/datafitur/peng_populer /Ddemam%2Bberdarah. http://www.pemkot-malang.go.id Dhani, 2007. Artikel Ilmiah Hipertensi. Diakses pada tanggal 24 Maret 2009. http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mozilla:enUS:official&q=hipertensi+di+indonesia+tahun+2006&start=10&sa=N

Keperawatan Komunitas

Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNSRAT