sap dhf kom

18
PROMOSI KESEHATAN SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP ) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DISUSUN OLEH : ANI SULASTRI P 27220012 003 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN REGULER

Upload: tanti-lemoott

Post on 25-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SAP

TRANSCRIPT

Page 1: sap dhf kom

PROMOSI KESEHATAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DISUSUN OLEH :

ANI SULASTRI

P 27220012 003

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN REGULER

2014

Page 2: sap dhf kom

PROMOSI KESEHATAN

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Topik : Penyakit Demam Berdarah Dengue

Sub Topik : Pencegahan pada penyakit Demam Berdarah Dengue

Hari/Tanggal : Senin,06 Oktober 2014

Waktu : 30 menit

Sasaran : Masyarakat Kelurahan Kondang Mulyo

Tempat : Kelurahan Desa Kondang Mulyo

Promotor : Ani Sulastri

A. Tujuan

1. Tujuan Interaksi Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Demam

Berdarah Dengue diharapkan warga dapat mengetahui, mau dan

mampu melakukan pencegahan pada penyakit Demam Berdarah

Dengue.

2. Tujuan Interaksi Khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, warga diharapkan mampu :

a. Menyebutkan pengertian Demam Berdarah Dengue

b. Menyebutkan Penyebab Demam Berdarah Dengue

c. Menyebutkan tanda dan gejala Demam Berdarah Dengue

d. Menyebutkan tahapan dari Demam Berdarah Dengue

e. Menyebutkan dampak/ bahaya dari Demam Berdarah Dengue

f. Menyebutkan cara pertolongan pertama pada penderita Demam

Berdarah Dengue

g. Menyebutkan cara pencegahan Demam Berdarah Dengue

B. Materi : Terlampir

C. Metode : Ceramah

D. Media : Leaflet dan Lembar balik

Page 3: sap dhf kom

E. Aktivitas Kerja :

NO KEGIATAN WAKTU RESPON

PROMOTOR AUDIEN

1. Pembukaan

a. Salam

b. Apersepsi

c. Menjelaskan

tujuan dari

pertemuan

5 Menit

a. Memberi

salam

b. Menjelaskan

c. Menjelaskan

a. Menjawab

salam

b. Memperhatikan

c. Memperhatikan

2. Inti

a. Menjelaskan

pengertian

penyakit DBD

b. Menjelaskan

penyebab

penyakit DBD

c. Menjelaskan

tanda dan

gejala DBD

d. Menjelaskan

tahapan dari

Demam

Berdarah

Dengue

e. Menjelaskan

Dampak/

bahaya dari

Demam

Berdarah

Dengue

20 Menit a. Menjelaskan

b. Menjelaskan

c. Menjelaskan

d. Menjelaskan

e. Menjelaskan

a. Memperhatikan

b. Memperhatikan

c. Memperhatikan

d. Memperhatikan

e. Memperhatikan

Page 4: sap dhf kom

f. Menjelaskan

cara

pertolongan

pertama pada

penderita

Demam

Berdarah

Dengue

g. Menjelaskan

cara

pencegahan

Demam

Berdarah

Dengue

f. Menjelaskan

g. Menjelaskan

f. Memperhatikan

g. Memperhatikan

3. Penutup

a. Menanyakan

kembali

materi yang

telah

disampaikan.

b. Memberi

kesempatan

peserta untuk

bertanya.

c. Salam

5 Menit a. Menanyakan

b. Menjawab

pertanyaan

c. Memberi

salam

a. Menjawab

b. Bertanya

c. Menjawab

salam

F. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian demam berdarah dengue

2. Jelaskan penyebab dari demam berdarah dengue

3. Jelaskan tanda dan gejala dari penyakit demam berdarah dengue

Page 5: sap dhf kom

4. Jelaskan cara pertolongan pertama pada penderita Demam Berdarah

Dengue

5. Jelaskan cara pencegahan dari Demam Berdarah Dengue

Page 6: sap dhf kom

LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian

Demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic fever adalah

suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk

ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.(Suriadi &

Yuliani, 2001)

Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan nyeri

sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopeni dan

ditesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai

dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan

cairan di rongga tubuh. (Sudoro Ayu, 2009)

B. Penyebab

Penyebab utama yaitu virus dengue yang tergolong Albovirus

(Althropodborn virus). Vektor utamanya yaitu Aedes aegypti dan Aedes

albopictus. Adanya vektor tesebut berhubungan dengan kebiasaan

masyarakat menampung air bersih untuk keperlauan sehari hari, sanitasi

lingkungan yang kurang baik serta penyediaan air bersih yang langka.

Daerah yang terjangkit DHF adalah wilayah padat penduduk karena antar

rumah jaraknya berdekatan yang memungkinkan penularan karena jarak

terbang aedes aegypti 40-100 m.Penyebaran dari virus dengue yaitu:

1. Telur

Telur Aedes Aegypti diletakkan satu persatu pada permukaan

lembab tepat di atas batas air. Masa perkembangan embrio adalah 48

jam pada lingkungan yang hangat dan lemba, telur menetap bila wadah

tergenang air.

2. Jentik dan Pupa

Page 7: sap dhf kom

Tempat bertelur Aedes Aegypti adalah di perumahan yaitu, wadah

air buatan manusia, meliputi botol minuman, bak mandi, bambu, botol,

kaleng, cangkir, plastik, pipa saluran dan perangkap semut di kaki meja.

3. Kebiasaan menghisap darah

Menggigit aktif di siang hari, nyamuk betina mempunyai dua

waktu aktifitas menggigit, yaitu beberapa jam di pagi hari dan beberapa

jam sebelum gelap. Aedes aegypti betina mempunyai kebiasaan

menggigit berulang (multiple biters) yaitu menggigit beberapa orang

secara bergantian dalam waktu singkat,

4. Kebiasaan hinggap

Aedes Aegypti lebih suka beristirahat di tempat yang gelap,

lembab. Misalnya: tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur.

Tempat berisitirahat di dalam rumah di bawah perabotan benda-benda

yang digantung, seperti baju, tirai dan dinding.

5. Jangkauan terbang

Nyamuk betina dewasa menyebar lebih dari 400 meter untuk

mencari tempat bertelur. Morbilitas dan mortalitas demam berdarah

dengue bervariasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

status imunologi penderita, kepadatan vektor nyamuk, transmisi virus

dengue, virulensi virus dan kondisi geografi setempat.

6. Siklus penularan

Nyamuk Aedes Aegypti biasanya terinfeksi virus dengue pada saat

nyamuk Aedes Aegypti menghisap darah dari seseorang yang sedang

berada pada tahap demam akut. Setelah melalui periode inkubasi ekistik

selama 8-10 hari, kelenjar ludah yang bersangkutan akan menjadi

terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut

mengigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke

tubuh orang lain. Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 3-14

hari timbul gejala-gejala awal penyakit secara mendadak yang ditandai

dengan demam, pusing, myalgia, hilangya nafsu makan dan berbagai

Page 8: sap dhf kom

tanda dan gejala non-spesifik seperti nausea, muntah dan ruam pada

kulit.( Soegeng Soegijanto, 2006)

C. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala penyakit DHF adalah :

1. Demam tinggi selama 5 – 7 hari

2. Nyeri pada otot dan sendi seluruh tubuh

3. Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, Ptekie, Ekimosis,

melena (BAB darah), hematuria (kencing darah)

4. Disuria

5. Nafsu makan menurun, Muntah bahkan sampai muntah darah

6. Sakit kepala

7. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah

menurun, gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan

lemah).(Mansjoer Arief, 2000)

D. Tahapan

Ada beberapa tingkatan demam berdarah yang perlu kita ketahui. Berikut

adalah tingkat derajat demam berdarah berdasarkan dan menurut WHO

yaitu :

1. Demam Berdarah derajat 1

Pada derajat I ini tanda yang dapat kita kenali adalah adanya tanda infeksi

virus, dengan manifestasinya yang berupa perdarahan pada kulit yang

tampak hanya dengan melalui tes yang disebut dengan tes Uji Torniquet

positif.

2. Demam Berdarah derajat 2

Pada derajat II ini maka tanda infeksi virus didapatkan dengan

manifestasinya yang berupa adanya perdarahan spontan (mimisan, bintik-

bintik merah) dan lebih parah kondisinya dari pada fase demam berdarah

tahap pertama.

Page 9: sap dhf kom

3. Demam Berdarah derajat 3

Pada derajat III ini disebut juga dengan nama fase pre syok, dengan tanda

DHF grade II namun penderita akan mulai mengalami tanda syok ditandai

dengan gejala seperti halnya : penurunan kesadaran, tangan dan kaki terasa

dingin, nadi teraba cepat dan lemah, tekanan nadi masih terukur walaupun

kecil.

4. Demam Berdarah derajat 4.

Pada fase IV dari demam berdarah dengue ini seringkali kita menyebutnya

dengan fase syok (disebut juga dengue syok syndrome/DSS), penderita

syok dalam dengan kesadaran sangat menurun sampai dengan koma,

tangan dan kaki dingin serta pucat, nadi teraba sangat lemah sampai tidak

teraba, tekanan nadi tidak dapat terukur.

Sedangkan fase demam berdarah menurut WHO adalah sebagai berikut :

a. Fase Demam Tinggi (Febris).

Pada fase demam berdarah yang pertama ini terjadi pada hari ke 1 -

3 dan ditandai dengan demam yang mendadak tinggi disertai sakit

kepala, badan terasa ngilu dan nyeri, mual. Seringkali disertai dengan

bintik merah di kulit yang tidak hilang saat kulit diregangkan. Pada

beberapa kasus yang terjadi, bahkan ditemukan adanya nyeri

tenggorokan, infeksi pada farings (tenggorokan) dan juga pada

konjungtiva (selaput yang melindungi kornea mata), anoreksia, mual

dan muntah.

b. Fase Kritis

Pada fase kedua demam berdarah ini terjadi pada hari ke 4 - 5. Fase

ini ditandai dengan demam yang mulai menurun disertai dengan

penurunan kadar trombosit dalam darah dan fase ini seringkali

mengecohkan karena seolah-olah demamnya turun dan penyakitnya

sembuh. Namun inilah yang disebut Fase Kritis Demam Berdarah dan

kemungkinan terjadinya Dengue Shock Sindrome DSS. Pada fase ini

dapat terjadi pendarahan hidung, mulut, kulit pucat dan dingin, serta

terjadi penurunan kesadaran.

Page 10: sap dhf kom

c. Fase penyembuhan

Pada fase ini terjadi pada hari ke 6 - 7. Dalam fase penyembuhan

ini keadaan umum dari penderita mulai membaik. Keadaan umum

penderita membaik, nafsu makan pulih kembali , hemodinamik

(peredaran darah) stabil dan diuresis (frekuensi kencing) membaik dan

akan kembali normal. Dan pada saat ini akan jauh lebih baik bila

penderita diberikan gizi yang baik untuk meningkatkan keadaannya

serta juga meningkat kadar daripada trombositnya.( Hendrayanto, 2004)

E. Dampak/Bahaya penyakit demam berdarah dengue

Apabila penyakit Demam Berdarah melanjut terus sehingga

penderita menjadi shock dan kesadaran menurun, maka keadaan ini

disebut Demam Berdarah dengan shock. Keadaan inilah yang sangat

berbahaya dan sering menimbulkan kematian. Sering juga dapat

menyebabkan kejang pada penderita. Selain itu, juga dapat menyebabkan

sepsis, pneumonia, infeksi luka, dan hidrasi berlebihan ( Elizabeth J

Corwin , 2009).

F. Pengobatan

1.   Pertolongan Pertama di Rumah

a. Penderita diberi minum air putih yang banyak.

b. Penderita di kompres dengan air hangat.

c. Penderita diberi obat penurun panas

d. Secepatnya penderita dibawa ke dokter, puskesmas atau Rumah

Sakit, khususnya bila penderita tampak gelisah, ujung kaki dan

tangannya dingin dan berkeringat

2. Pertolongan Di Rumah Sakit

a. Penderita harus tirah baring atau istirahat total ditempat tidur.

b. Penderita diberi diit makanan lunak.

c. Penderita harus banyak minum (2 – 2,5 liter / jam). Pemberian cairan

merupakan hal yang paling penting bagi penderita demam berdarah.

Page 11: sap dhf kom

d. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan laboratorium (setiap

hari darah penderita diambil untuk pemeriksaan).

e. Transfusi darah.

f. Pemberian terapi obat. ( Elizabeth J Corwin , 2009)

G. Pencegahan

Demam berdarah dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik

nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara melakukan PSN

(Pembersihan Sarang Nyamuk) upaya ini merupakan cara yang terbaik,

ampuh, murah, mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat. PSN dapat

dilakukan dengan cara 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur.

1. Menguras

Menguras bak mandi/tempat penampungan air sekali sepekan, ganti

air vas bunga dan tempat minum burung sepekan sekali.

2. Menutup

Menutup dengan rapat tempat penampungan air segera setelah

dibersihkan atau digunakan.

3. Mengubur

Mengubur barang yang tidak terpakai seperti kaleng bekas, wadah

bekas dan ban bekas di sekitar rumah.

Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara :

a. Pemeliharaan ikan pemakan jentik pada tempat air kolam

b. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).

c. Memberikan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air seperti

kolam, gentong air, vas bunga,dan lain-lain.

d. Memasang kasa nyamuk di rumah, agar nyamuk tidak leluasa masuk

ke dalam rumah.

e. Melakukan pemeriksaan jentik secara berkala.

f. Menggunakan obat oles pencegah nyamuk atau penyemprot nyamuk

kimia. Sebenarnya cara ini tidak dianjurkan karena efek bahan kimia

yang bersifat racun.

g. Menggunakan kelambu waktu tidur.

Page 12: sap dhf kom

H. Daftar Pustaka

Corwin , Elizabeth J. 2009. Patofisiologi edisi 3. Jakarta : EGC

Hendrayanto. 2004. Ilmu Penyakait Dalam. Jilid 1. Jakarta : FKUIM

Mansjoer, Arif . 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Jakarta

Soegijanto, Soegeng. 2006. Demam Berdarah Dengue. Surabaya :

Airlangga.

Sudoro, Ayu. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1,2,3, edisi

keempat. Jakarta : Internal Publishing