sap chikungunya

7
Satuan Acara Pendidikan (SAP) Kesehatan Pokok Bahasan : Chikungunya Sasaran : Masyarakat RT I RW II Yagan, Krajan Waktu : 45 Menit Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan UMS Tanggal : 26 November 2013 A. Analisa Situasional Di Indonesia, infeksi virus Chikungunya telah ada sejak abad ke-18 seperti yang dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi virus ini menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam 5 hari (vijfdaagse koorts) yang kadangkala disebut juga sebagai demam sendi (knokkel koorts). Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan di Jakarta. Tahun 1982 di Kuala Tungkal Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Yogyakarta. Sejak tahun 1985 seluruh provinsi di Indonesia pernah melaporkan adanya KLB Chikungunya. KLB Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun 1999 yaitu di Muara Enim, tahun 2000 di Aceh, tahun 2001 di Jawa Barat ( Bogor, Bekasi, Depok ), tahun 2002 di Palembang, Semarang, Indramayu, Manado, DKI, Banten, tahun 2003 terjadi di beberapa wilayah pulau Jawa, NTB, Kalimantan Tengah.

Upload: fika-kharisma

Post on 21-Jan-2016

157 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Chikungunya

Satuan Acara Pendidikan (SAP) Kesehatan

Pokok Bahasan : Chikungunya

Sasaran : Masyarakat RT I RW II Yagan, Krajan

Waktu : 45 Menit

Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan UMS

Tanggal : 26 November 2013

A. Analisa SituasionalDi Indonesia, infeksi virus Chikungunya telah ada sejak abad ke-18 seperti yang dilaporkan oleh David Bylon seorang dokter berkebangsaan Belanda. Saat itu infeksi virus ini menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai penyakit demam 5 hari (vijfdaagse koorts) yang kadangkala disebut juga sebagai demam sendi (knokkel koorts). Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit Chikungunya pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 di Samarinda Provinsi Kalimantan Timur dan di Jakarta. Tahun 1982 di Kuala Tungkal Provinsi Jambi dan tahun 1983 di Yogyakarta. Sejak tahun 1985 seluruh provinsi di Indonesia pernah melaporkan adanya KLB Chikungunya. KLB Chikungunya mulai banyak dilaporkan sejak tahun 1999 yaitu di Muara Enim, tahun 2000 di Aceh, tahun 2001 di Jawa Barat ( Bogor, Bekasi, Depok ), tahun 2002 di Palembang, Semarang, Indramayu, Manado, DKI, Banten, tahun 2003 terjadi di beberapa wilayah pulau Jawa, NTB, Kalimantan Tengah. Berdasarkan laporan KLB dari Puskesmas Gatak Sukoharjo, penderita chikungunya pada bulan November 2013 meningkat dengan jumlah lebih dari 25 orang di wilayah Yagan, Krajan, Sukoharjo. Secara epidemiologis, saat ini hampir seluruh wilayah di Indonesia berpotensial untuk timbulnya KLB Chikungunya. Penyakit Chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus seperti halnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang cara penanggulangannya telah dikenal oleh masyarakat secara luas. Penanggulangan secara lintas program dan lintas sektor telah dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan, sehingga cara penanggulangan penyakit Chikungunya bukan merupakan sesuatu hal yang sangat khusus, namun dapat dilakukan secara bersamaan dengan upaya pengendalian penyakit DBD.

Page 2: SAP Chikungunya

Dari data-data tersebut di atas, kami sebagai mahasiswa S1 Keperawatan yang akan melakukan penyuluhan kesehatan akan mengambil materi Chikungunya yang akan dilakukan pada masyarakat RT I RW II Yagan, Krajan, Sukoharjo.Sehingga diharapkan dengan adanya penyuluhan kesehatan tentang Chikungunya, masyarkat dapat meningkatkan pola hidup sehat dan lingkungan yang sehat untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita Chikungunya.

B. Tujuan Instruksional1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, warga mampu mencegah terjadinya penyakit demam Chikungunya dengan memutus siklus hidup nyamuk

2. Tujuan Khusus Warga mampu menjelaskan definisi demam Chikungunya Warga mampu menguraikan penyebab Demam Chikungunya Warga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala demam

Chikungunya Warga mampu melakukan pertolongan pertama pada penderita

demam Chikungunya Warga dapat menjelaskan cara pemberantasan sarang nyamuk

C. Materi 1. Pengertian demam Chikungunya2. Penyebab demam Chikungunya3. Tanda dan gejala demam Chikungunya4. Cara penularan demam Chikungunya5. Pencegahan demam Chikungunya6. Pengobatan demam Chikungunya

D. Metode1. Ceramah dan tanya jawab2. Diskusi

E. Alat dan Media1. LCD dan Laptop2. Leaflet3. Poster

F. KBM

No. Topik Kegiatan

1. Pembukaan 1. Menyampaikan salam pembuka.

Page 3: SAP Chikungunya

7’ 2. Menyampaikan tujuan penyuluhan.

3. Memperkenalkan diri.

4. Menggali pengetahuan awal Audience

/ Pretest

2. Pengembangan (isi)

28’

1. Menyampaikan materi tentang :

a. Pengertian demam Chikungunyab. Penyebab demam Chikungunyac. Tanda dan gejala demam

Chikungunyad. Cara penularan demam

Chikungunyae. Pencegahan demam Chikungunyaf. Pengobatan demam Chikungunya

2. Memberi kesempatan bertanya dan

melakukan pengulangan serta

penguatan.

3. Penutup

10’

1. Membuka kesempatan diskusi.

2. Melakukan evaluasi / tanya jawab

untuk postest.

3. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan.

4. Menyampaikan salam penutup.

G. Evaluasi

1. Evaluasi : Dilaksanankan selama proses penyuluhan dan setelah

penyuluhan berlangsung.

2. Bentuk Evaluasi :

a. Jelaskan pengertian Demam Chikungunya!

b. Sebutkan penyebab demam Chikungunya!

c. Sebutkan Tanda dan gejala demam Chikungunya!

d. Sebutkan Cara penularan demam Chikungunya!

e. Jelaskan Pencegahan demam Chikungunya!

f. Sebutkan Pengobatan demam Chikungunya!

Page 4: SAP Chikungunya

H. Daftar Pustaka

1. Depkes RI. 2003. Buku Pencegahan Dan Penanggulangan Demam

Dengue dan Demam Berdarah Dengue (Terjemahan WHO Regional

Publication SEARO No.29). Jakarta

2. Depkes RI. 2005. Buku Pencegahan Dan Pemberantasan

CHIKUNGUNYA; Subdit Arbovirosis, Dit PPBB, Ditjen PP&PL.

Jakarta.

3. Depkes RI. 2004. Buku Modul Entomologi, Subdit. Pengendalian Vektor.

Jakarta.

4. Depkes RI. 2007 a. Buku Pedoman Jumantik, Subdit. Arbovirosis. Jakarta.

5. Depkes RI. 2007 b. Buku Pedoman Survei Entomologi Demam Berdarah

Dengue,Dit PPBB, Ditjen PP & PL. Jakarta.

6. Depkes, 2007 c. Pedoman Pengendalian Chikungunya. Ditjen PP dan PL,

Depkes.

7. Kementrian Kesehatan RI 2012-Ditjen PP dan PL; Pedoman Pengendalian

Demam Chikungunya, Edisi 2.

I. Penyuluh/Promotor

1. Fika Kharisma (J210100091) : Pemateri

2. Chandra Agung P (J210100090) : Fasilitator

3. Sugito Adi P (J210100092) : Fasilitator

4. Siti Novitasari (J210100094) : Moderator

5. Arcindy Iberika (J210100096) : Fasilitator