sap bronkiolitis

11
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) : Perawatan Anak dengan Penyakit Bronkhiolitis di Rumah” Disusun Oleh: SAHRONI NIM. 043313214018 PRODI NERS KEPERAWATAN STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 1

Upload: trress-jumsuit

Post on 18-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ggvgv

TRANSCRIPT

Page 1: Sap Bronkiolitis

“Satuan Acara Penyuluhan (SAP) : Perawatan Anak dengan

Penyakit Bronkhiolitis di Rumah”

Disusun Oleh:

SAHRONI

NIM. 043313214018

PRODI NERS KEPERAWATAN

STIKES KHARISMA KARAWANG (Reguler)

Jl. Pangkal Perjuangan Km.1 By Pass Karawang

2014-2015

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 1

Page 2: Sap Bronkiolitis

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Penyakit Bronkhiolitis

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Klien dengan Penyakit Bronkhiolitis di Rumah

Sasaran : Keluarga klien

Waktu : 30 menit

Hari / Tanggal : Jumat, 19 Desember 2014

Tempat : Ruang tunggu RSUD Karawang

Penyuluh : Mahasiswa Tahap Profesi Ners

STIKES Kharisma karawang

A. Latar Belakang

Bronkiolitis adalah infeksi saluran napas yang umum ditemui pada anak-

anak, terutama pada bayi berusia di bawah 6-12 bulan. Infeksi ini disebabkan

oleh virus di paru-paru yang menyebabkan anak Anda mengalam kesulitan

bernapas. Virus yang paling umum menyebabkan bronkiolitis adalah

Respiratory Syncytial Virus (RSV), walaupun bronkiolitis dapat juga

disebabkan oleh virus lain seperti parainfluenza 3 atau adenovirus.

Obat-obatan umumnya tidak menolong bayi yang mengalami bronkiolitis.

Yang dibutuhkan adalah istirahat lebih banyak dan pemberian makan (ASI,

formula, atau makanan tambahan sesuai usia bayi) dalam porsi lebih kecil,

namun dengan frekuensi lebih sering. Dengan demikian anak tidak akan

terlalu lelah atau mengalami dehidrasi.

Mengingat masih banyaknya kasus bronchitis yang terjadi maka penting

bagi seorang perawat untuk mengetahui penyakit ini sehingga dapat

memberikan asuhan keperawatan yang sesuai saat menemui kasus dilapangan.

B. Tujuan

1. Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan

bronkhiolitis, peserta penyuluhan dapat mengerti, menghayati dan

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 2

Page 3: Sap Bronkiolitis

melaksanakan hidup sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan

Edukasi (KIE) sehingga kesakitan dan kematian bronkhiolitis dapat

dicegah dan dikurangi.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali, diharapkan peserta

penyuluhan (keluarga pasien) mampu :

1.    Menyebutkan pengertian penyakit bronkhiolitis

2.    Menyebutkan penyebab penyakit bronkhiolitis

3.    Menyebutkan tanda dan gejala penyakit bronkhiolitis

4.    Menyebutkan prinsip tatalaksana medis pada penderita penyakit

bronkhiolitis

5.   Menyebutkan cara perawatan penderita bronkhiolitis di rumah dirumah

- Obat tradisional (herbal)

C. Metode

Ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi

D. Media (alat)

1.    Leaflet2.    Lembar balik

E. Pengorganisasian

No. Kegiatan Penyuluhan Sasaran

1. Pembukaan

(5 menit)

Mengucapkan salam Menjawab salam

Memperkenalkan diri Memperhatikan

Menjelaskan tujuan Memperhatikan

Pre test Menjawab pre test

2. Inti

(10 menit)

Appersepsi Menjawab appersepsi

Menyebutkan pengertian penyakit

bronchiolitis

Memperhatikan

Menyebutkan penyebab penyakit

bronchiolitis

Memperhatikan

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 3

Page 4: Sap Bronkiolitis

Menyebutkan tanda dan gejala

penyakit bronchiolitis

Memperhatikan

Menyebutkan prinsip tatalaksana

medis pada penderita penyakit

bronchiolitis

Memperhatikan

Menyebutkan cara perawatan

penderita bronkhiolitis di rumah

Obat tradisional (herbal)

Memperhatikan

3. Diskusi

(10 menit) Menanyakan tentang isi materi

Menjawab tentang isi

materi

4. Penutup

(5 menit)

Kesimpulan Memperhatikan

Post test Menjawab Post test

Mengucapkan salam Menjawab salam

F. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara langsung dengan metode tanya jawab, dan

diharapkan keluarga dapat Menyebutkan pengertian penyakit bronchiolitis,

menyebutkan penyebab penyakit bronchiolitis, menyebutkan tanda dan gejala

penyakit bronchiolitis, menyebutkan prinsip tatalaksana penderita penyakit

bronchiolitis, menyebutkan cara perawatan penderita bronkhiolitis di rumah

dirumah (Obat tradisional /herbal).

Materi Penyuluhan

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 4

Page 5: Sap Bronkiolitis

1. Pengertian

Bronkiolitis merupakan infeksi virus akut dengan efek maksimal pada

tingkat bronkiolus. Infeksi terutama terjadi pada musim dingin dan musim

panas, jarang terjadi pada anak-anak yang berusia lebih dari 2 tahun. RSV

berperan atas sedikitnya setengah dari hospitalisasi anak karena bronkiolitis.

Adenovirus dan parainfluenza dapat juga menyebabkan bronkiolitis akut.

Infeksi dimulai pada akhir musim gugur, mencapai puncaknya di musim

dingin, dan menurun dimusim panas. Penyakit ini mudah menyebar melalui

tangan ke mata hidung atau membran mukosa lainnya.

2. Penyebab (Etiologi)

1) Virus (virus sinsivial pernafasan predominan)

2) Virus parainfluiensa,

3) Mycoplasma pneumonia

3. Tanda dan Gejala

Mula-mula bayi menderita gejala ISPA atas ringan berupa pilek yang

encer dan bersin. Gejala ini berlangsung beberapa hari, kadang-kadang disertai

demam dan nafsu makan berkurang. Kemudian timbul distres nafas yang

ditandai oleh batuk paroksismal, wheezing, sesak napas. Bayi-bayi akan

menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum. Bronkiolitis biasanya

terjadi setelah kontak dengan orang dewasa atau anak besar yang menderita

infeksi saluran nafas atas yang ringan. Bayi mengalami demam ringan atau

tidak demam sama sekali dan bahkan ada yang mengalami hipotermi.

Terjadi distres nafas dengan frekuensi nafas lebih dari 60 kali per menit,

kadang-kadang disertai sianosis, nadi juga biasanya meningkat. Terdapat nafas

cuping hidung, penggunaan otot bantu pernafasan dan retraksi.

D. Penatalaksanaan medis

Tata laksana bronkiolitis yang dianjurkan adalah :

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 5

Page 6: Sap Bronkiolitis

1. Pemberian oksigenasi; dapat diberikan oksigen nasal atau masker,

monitor dengan pulse oxymetry. Bila ada tanda gagal nafas diberikan

bantuan ventilasi mekanik.

2. Pemberian cairan dan kalori yang cukup (bila perlu dapat dengan

cairan parenteral). Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu

dan status hidrasi.

3. Koreksi terhadap kelainan asam basa dan elektrolit yang mungkin

timbul.

4. Antibiotik dapat diberikan pada keadan umum yang kurang baik,

curiga infeksi sekunder (pneumonia) atau pada penyakit yang berat.

5. Kortikosteroid : deksametason 0,5 mg/kgBB dilanjutkan dengan 0,5

mg/kgBB/hari dibagi 3-4 dosis.

6. Dapat diberikan nebulasi β agonis (salbutamol 0,1mg/kgBB/dosis, 4-6

x/hari) diencerkan dengan salin normal untuk memperbaiki kebersihan

mukosilier.

Sebagian besar anak bronkiolitis dapat dirawat di rumah. Hospitalisasi

biasanya dianjurkan untuk anak-anak yang menderita kondisi yang

menyebabkan komplikasi, seperti penyakit paru atau jantung, atau

menderita keadaan yang melemahkan; jika kemampuan pemberi

perawatan diragukan; atau jika anak mengalami takipnea, retraksi berat,

tampak lemah, atau memiliki riwayat asupan cairan yang buruk. Terapi

uap biasanya dikombinasikan dengan oksigen menggunakan hood atau

tenda dalam konsentrasi yang cukup untuk menghilangkan dispnea dan

hipoksia, yang setelah pemberian terapi uap sendiri dapat dilanjutkan

untuk mengatasi dispnea ringan. Pemberian cairan melalui mulut dapat

dikontraindikasikan karena adanya takipnea, kelemahan dan keletihan;

oleh karena itu akan lebih baik jika cairan IV diberikan sampai krisis akut

dari penyakit ini terlewati.

Terapi medis untuk bronkiolitis masih controversial. Bronkodilator,

kortikosteroid, supresan batuk dan antibiotic tidak terbukti efektif untuk

mengatasi penyakit tanpa komplikasi dan tidak dianjurkan untuk

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 6

Page 7: Sap Bronkiolitis

digunakan secara rutin. Kortikosteroid, teofilin dan furosemid telah

digunakan untuk

E. Cara perawatan penderita bronkhiolitis di rumah (Obat tradisional

herbal)

Langkah-langkah;

1. Siapkan gelas atau mangkuk

2. Bahannya (air hangat dan minyak telon)

Cara pembuatannya:

Masukan air hangat ke dalam gelas atau mangkuk kemudian beri minyak telon

dan uap hasil perpaduan air hangat dan minyak telon dihirup oleh penderita

penyakit bronchiolitis.

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 7

Page 8: Sap Bronkiolitis

Daftar Pustaka

Anonim. (2007). Bronkiolitis. Tersedia di http://koaskamar13.wordpress.com /2007/09/21/bronkiolitis/ diakses pada tanggal 18 Desember 2014.

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pasien. ed.3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC.

Guyton, Arthur C. & John E. Hall. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran : EGC.

Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gannguan Sistem Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika.

NANDA. (2005). Diagnosa Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2005-2006. NANDA International, Philadelphia

Speer, Kathleen Morgan.(2007).. Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik dengan Clinical Pathways, Ed.3. Jakarta : EGC.

Wong, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC.

STIKes Kharisma/Prodi Ners/SAP/kep.anak/2014-2015 Page 8