sankri tugas

Upload: nina-ratna

Post on 08-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 sankri tugas

    1/3

    1. - Formasi Pegawai Negeri Sipil Pusat untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah

    Pusat setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang

    pendayagunaan aparatur negara, setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian

    Negara berdasarkan usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat.

    - Formasi Pegawai Negeri Sipil Daerah untuk masing-masing satuan organisasi Pemerintah

    Daerah setiap tahun anggaran ditetapkan oleh Kepala Daerah.

    - Formasi masing-masing satuan organisasi negara disusun berdasarkan analisis kebutuhan dan

    penyediaan pegawai sesuai dengan jabatan yang tersedia, dengan memperhatikan norma,

    standar, dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah.

    - Analisis kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan berdasarkan:

    a. jenis pekerjaan;

    b. sifat pekerjaan;

    c. analisis beban kerja dan perkiraan kapasitas seorang Pegawai Negeri Sipil dalam jangka

    waktu tertentu;

    d. prinsip pelaksanaan pekerjaan; dan

    e. peralatan yang tersedia.

    2. pemerintah daerah itu sendiri ,karena belum ada indikasi yang jelas tentang kebijakan,

    prosedur dan lembaga yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi.

    Contoh: Konflik yang terjadi bisa dalam bentuk regulasi ganda dalam pemungutan retribusi

    angkutan umum, atau penolakan angkutan umum dari daerah asal ke daerah tujuan.

    3 Mengeluarkan Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan.Pelestarian

    Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan BerkelanjutanPemerintah sebagai penanggung

    jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya

    memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang

    dilakukan pemerintah antara lain:

  • 8/7/2019 sankri tugas

    2/3

    a. UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.

    b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

    Lingkungan Hidup.

    c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa

    Mengenai Dampak Lingkungan).

    d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan

    pokoknya:

    1) Menanggulangi kasus pencemaran.

    2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

    3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

    e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

    Kendala :

    a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya

    kawasan industri.

    b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan

    kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.

    c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

    Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak

    pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

    a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).

    b. Perburuan liar.

    c. Merusak hutan bakau.

    d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

    e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

    f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

    g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

  • 8/7/2019 sankri tugas

    3/3

    :Transfer Of Knowledge

    manajemen yang sudah terbiasa berkompetisi dengan pasar bebas tentu akan kuat

    inilah yang patut dipelajari oleh orang-orang Indonesia..

    Asas Transparansi dan Akuntabilitas ala wasta

    dengan transparansi dan akuntabilitas, dapat menjamin bahwa dana di BUMN tidak lari

    ke tangan-tangan yang seharusnya tidak menerimanya. Jika BUMN sepenuhnya dimiliki

    pemerintah, maka mendorong korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

    Mendorong Persaingan

    persaingan akan meningkatkan efisiensi. Efisiensi akan menjamin semua investasi dan

    pengeluaran perusahaan digunakan untuk keperluan yang dapat dipertanggungjawabkan.

    Saya tidak setuju kalau dibilang efisiensi menurunkan kualitas layanan pada publik,

    karena dalam pasar bebas dimana konsumen bertindak sebagai raja, kualitas layanan

    adalah hal yang paling dicari. Bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang kualitas

    layanannya jelek dapat bertahan di persaingan bebas?Konsumen pasti meninggalkannya

    dan berpaling ke perusahaan lain. Jadi logikanya : dengan privatisasi, kualitas layanan

    tentu bertambah [karena bersaing dengan yang lain untuk diterima konsumen].menurut

    saya, kekhawatiran kaum sosialis bukanlah soal layanan buruk, tapi ketidakseimbanganperlakuan terhadap orang punya dan orang tidak punya. Karena perusahaan hasil

    privatisasi tentu mengejar keuntungan, dan pasti kurang ramah terhadap orang tidak

    punya yang daya belinya lemah.hal ini yang jadi kelemahan privatisasi, apalagi

    Indonesia menganut keadilan sosial [di pancasila]. Prinsip keadilan sosial dalam hal

    ini berarti negara bertanggungjawab memelihara orang punya dan orang tidak

    punya. Inilah yang tidak dapat dipenuhi negara jika asetnya diprivatisasi total. Karena

    tujuan BUMN sebenarnya adalah sebagai perpanjangan tangan negara untuk

    menyejahterakan rakyatnya tanpa kecuali : miskin ataupun kaya. [bumi, langit dan

    kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai negara untuk sebesar-besarnya

    kemakmuran rakyat]