sambutan dirjen bina gizi dan kia kementerian...

9
1 SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Yang terhormati: Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Direktur Bina Gizi dan Para Pejabat Eselon II dilingkup Kementerian Kesehatan RI Para Pejabat Eselon 2 Kementerian/Lembaga Terkait Para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Akademisi Para Perwakilan Dunia usaha Para Ketua Organisasi Profesi Para Ketua LSM/NGO dan Mitra Pembangunan undangan dan hadirin yang berbahagia Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT -Tuhan Yang Maha Esa- atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat menghadiri acara WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL (HGN) KE 55, yang puncak acaranya sudah kita lakukan pada saat Diseminasi Global Nutrition Report pada tanggal 9 Februari 2015 yang lalu di Kantor Bappenas Jakarta. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan HGN yang pada tahun ini mempunyai tema “ Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat dan Berprestasiyang merupakan salah satu upaya untuk menyatukan persepsi dan membangun kerjasama berbagai pemangku kepentingan baik pemerintah, akademisi, media massa, tokoh masyarakat, dunia

Upload: nguyenxuyen

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

1

SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA

WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Yang terhormati:

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI

Direktur Bina Gizi dan Para Pejabat Eselon II dilingkup Kementerian Kesehatan RI

Para Pejabat Eselon 2 Kementerian/Lembaga Terkait

Para Pimpinan Perguruan Tinggi dan Akademisi Para Perwakilan Dunia usaha

Para Ketua Organisasi Profesi

Para Ketua LSM/NGO dan Mitra Pembangunan undangan dan hadirin yang berbahagia

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah

SWT -Tuhan Yang Maha Esa- atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga

kita dapat menghadiri acara WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI

NASIONAL (HGN) KE 55, yang puncak acaranya sudah kita lakukan

pada saat Diseminasi Global Nutrition Report pada tanggal 9 Februari

2015 yang lalu di Kantor Bappenas Jakarta. Workshop ini merupakan

salah satu rangkaian dari kegiatan HGN yang pada tahun ini mempunyai

tema “Bersama Membangun Gizi Menuju Bangsa Sehat dan

Berprestasi” yang merupakan salah satu upaya untuk menyatukan

persepsi dan membangun kerjasama berbagai pemangku kepentingan

baik pemerintah, akademisi, media massa, tokoh masyarakat, dunia

Page 2: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

2

usaha, NGO, organisasi profesi dan sebagainya dalam mempercepat

perbaikan gizi di Indonesia.

Pada kesempatan yang berbahagia ini Saya sampaikan

apresiasi kepada Direktorat Bina Gizi dan semua pihak yang terlibat

atas inisiatifnya untuk menyelenggarakan workshop ini, guna

menggalang kebersamaan berbagai pihak dalam upaya percepatan

perbaikan gizi. demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat yang

kita cita-citakan.

Saudara – Saudara sekalian,

Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini Indonesia

mengalami masalah gizi yang cukup kompleks, karena berdasarkan

Global Nutrition Report tahun 2014 Indonesia termasuk didalam 17

negara diantara 117 negara yg mempunyai ketiga masalah gizi, yaitu

Stunting, wasting dan overweight. Disamping itu Indonesia juga

termasuk didalam 47 negara dari 122 negara yang mempunyai masalah

Stunting pada balita dan Anemia pada wanita usia subur (WUS).

Kekurangan gizi pada awal kehidupan berdampak serius terhadap

kualitas SDM di masa depan. Terjadinya kurang gizi menyebabkan

kegagalan pertumbuhan, berat badan lahir rendah, kecil, pendek, kurus,

serta daya tahan tubuh yang rendah. Dalam perkembangannya seorang

anak yang kurang gizi akan mengalami hambatan perkembangan

kognitif dan kegagalan pendidikan sehingga berakibat pada rendahnya

tingkat produktivitas di masa dewasa. Kurang gizi yang dialami saat

awal kehidupan juga berdampak pada peningkatan risiko gangguan

metabolik yang berujung pada kejadian penyakit tidak menular seperti

diabetes type II, stroke, penyakit jantung, dan lainnya pada usia dewasa.

Page 3: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

3

Masalah gizi yang terus terjadi tentunya dapat menjadi faktor

penghambat dalam pembangunan nasional sehingga investasi gizi

dalam hal ini sangat diperlukan untuk memutus lingkaran masalah yang

pada jangka panjang akan berdampak pada kualitas sumber daya

manusia. Masalah gizi yang terjadi di Indonesia terkait erat dengan

masalah gizi dan kesehatan ibu hamil dan menyusui, bayi yang baru

lahir dan anak usia di bawah dua tahun (baduta), termasuk remaja putri.

Oleh karena itu kebijakan perbaikan gizi saat ini mulai difokuskan pada

1000 hari pertama kehidupan (HPK) dengan pendekatan intervensi

spesifik dan sensitive.

Pada tahun 2020, Indonesia akan memiliki puncak jumlah

penduduk dengan usia produktif atau yang disebut bonus demografi.

Mayoritas penduduk pada saat itu adalah usia produktif, sehingga

kualitas generasi di masa tersebut akan menentukan peluang Indonesia

menjadi negara maju. Oleh karena itu perbaikan gizi pada anak usia dini

menjadi penting untuk menciptakan SDM yang berkualitas agar bonus

demografi dapat dimanfaatkan secara optimal.

Saudara – Saudara sekalian,

Berbagai penelitian dan intervensi yang telah dilakukan dalam

upaya perbaikan gizi telah memberikan bukti bahwa gizi merupakan

pondasi yang sangat penting dan memiliki peran besar dalam bebagai

aspek yang pada akhirnya memberikan kontribusi terhadap

pembangunan suatu bangsa, diantaranya: 1) investasi gizi pada remaja

perempuan dapat meningkatkan statusnya kelak saat menjadi ibu dan

bermanfaat bagi keluarga kecilnya sebagai cikal bakal pencetakan

sumber daya manusia; 2) perhatian khusus pada gizi berdampak

Page 4: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

4

langsung pada keuntungan di bidang pertanian dengan peningkatan

produksi untuk penyediaan kebutuhan pangan bagi masyarakat, dan

menjaga keseimbangan lingkungan dengan mempertahankan makan

berbasis pangan lokal; 3) perbaikan gizi merupakan langkah awal dalam

pengembangan SDM dan penurunan kemiskinan; 4) gizi yang cukup

dapat memperbaiki kondisi pasca konflik; 5) program perbaikan gizi

merupakan sebuah proses partisipasi yang mengedepankan HAM; dan

6) gizi yang cukup meningkatkan imunitas dan berperan pada

pencegahan PTM.

Hubungan gizi dengan pembangunan bersifat timbal balik, yang

artinya bahwa gizi akan menentukan keberhasilan suatu bangsa,

begitupula sebaliknya kondisi suatu bangsa dapat mempengaruhi status

gizi masyarakatnya. Gizi dalam kaitannya dengan pembangunan suatu

bangsa berkaitan dengan sumber daya manusia, karena gizi sebagai

sentra untuk pembangunan manusia. Seseorang yang hidup didukung

dengan gizi yang cukup sesuai kebutuhan akan tumbuh dan

berkembang secara optimal dan menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas (fisik yang sehat, cerdas, kreatif, produktivitas tinggi).

Apabila semua penduduk suatu bangsa memperoleh gizi yang cukup

sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal maka akan

terlahir penduduk yang memiliki kualitas yang baik, dan sumber daya

manusia yang berkualitas ini merupakan unsur utama dalam

pembangunan suatu bangsa.

Page 5: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

5

Saudara – Saudara sekalian,

Berbagai tantangan yang kita hadapi bersama dalam upaya

perbaikan kualitas sumber daya manusia kita kedepan, justru dapat kita

anggap sebagai sebuah peluang besar untuk mencapai kesuksesan

untuk mencetak generasi berkualitas. Tantangan dalam pembangunan

SDM saat ini diantaranya adalah bagaimana menguatkan regulasi serta

mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi

dalam mendukung intervensi sensitif dan spesifik; perlunya peningkatan

akses terhadap pangan yang berkualitas untuk masyarakat dan

mengaplikasikannya melalui penerapan pola hidup dan makan yang

sehat, sehingga dapat menurunkan konsumsi lemak, gula, dan garam

yang telalu tinggi saat ini sehingga PTM bisa dihindari. Tantangan

lainnya yang juga kita hadapi saat ini adalah disparitas masalah gizi

yang masih terjadi antar Provinsi, Kabupaten/Kota dan bahkan antar

sosial ekonomi.

Mencermati berbagai isu yang belum terselesaikan serta isu

strategis yang baru muncul ke permukaan saat ini termasuk upaya

penyelamatan generasi mendatang menuju Indonesia sehat dan

perbaikan gizi menjadi salah satu isu penting dalam RPJMN 2015-2019.

Pembangunan Kesehatan dan Gizi Masyarakat pada RPJMN

2015-2019 diarahkan untuk mendukung Program Indonesia Sehat

dengan meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat

melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung

dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

Sasaran RPJMN 2015-2019 untuk peningkatan status kesehatan dan

gizi ibu dan anak, salah satunya adalah menurunnya prevalensi stunting

anak dengan usia di bawah dua tahun atau baduta menjadi 28% pada

tahun 2019.

Page 6: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

6

Upaya perbaikan gizi di Indonesia membutuhkan percepatan

dengan melibatkan seluruh sektor. Melalui Peraturan Presiden nomor

42 tahun 2013, dibangun sebuah Gerakan Nasional Percepatan

Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 Hari Pertama Kehidupan

(Gerakan 1000 HPK) yang mengedepankan upaya bersama antara

pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi dan

kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi

untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada 1000

HPK.

Arah kebijakan pemerintah yang ditetapkan dalam perbaikan gizi

masyarakat meliputi: 1) peningkatan surveilans gizi termasuk

pemantauan pertumbuhan; 2) peningkatan akses dan mutu paket

pelayanan kesehatan dan gizi; 3) peningkatan promosi perlaku

masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi, hygiene, dan pengasuhan;

4) peningkatan peran serta masyarakat dalam perbaikan gizi; 5)

penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi;

serta 6) penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif

dan spesifik.

Saudara – Saudara sekalian,

Penerapan kebijakan diatas dilaksanakan dengan strategi

bertahap dimulai dari membangun komitmen dan kerjasama antar

pemangku kepentingan, selanjutnya mempercepat pelaksanaan

gerakan 1000 HPK serta meningkatkan efektifitas dan sumber

pembiayaan, dan tahapan terakhir adalah memperluas pelaksanaan

program, meningkatkan kualitas pelaksanaan dan memelihara

kesinambungan kegiatan untuk mencapai indikator hasil yang telah

disepakati.

Page 7: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

7

Dalam operasional kegiatan, strategi yang diterapkan berupa

peningkatkan kapasitas kerjasama dan fasilitasi antar pemangku

kepentingan untuk percepatan perbaikan gizi berbasis bukti; kedua yaitu

peningkatan kapasitas untuk melaksanakan kerjasama yang saling

menguntungkan antar berbagai pemangku kepentingan; dan yang

terakhir peningkatan kapasitas untuk pemantauan dan evaluasi kinerja

bersama dalam rangka pencapaian sasaran perbaikan gizi.

Upaya percepatan perbaikan gizi tersebut membutuhkan

komitmen kuat dari berbagai pihak, baik dari pemerintah dan pemerintah

daerah, lembaga sosial kemasyarakatan dan keagamaan, akademisi,

organisasi profesi, media massa, dunia usaha dan mitra

pembangunan.Unsur dari organisasi profesi dan akademisi, diharapkan

berkomitmen untuk menjaga agar pelaksanaan intervensi terkait gizi,

kesehatan, pangan, berdasarkan bukti-bukti ilmiah.

Mencermati kontribusi intervensi sensitif yang terbukti berperan

besar terhadap penanggulangan masalah gizi, Saya menghimbau dalam

forum ini agar upaya perbaikan gizi di sektor kesehatan selalu didukung

oleh sektor non kesehatan. Saat ini sudah banyak kegiatan diluar sektor

kesehatan yang efeknya cukup besar terhadap daya ungkit percepatan

perbaikan gizi diantaranya fortifikasi pangan, ketahanan pangan dan gizi

termasuk kampanye Gemarikan, Keluarga Berencana, Jaminan

Kesehatan Nasional, pendidikan gizi masyarakat termasuk Pendidikan

Anak Usia Dini, perlindungan sosial termasuk PNPM, penyediaan air

bersih dan sanitasi, pengentasan kemiskinan termasuk BLT bersyarat /

PKH, serta pemberdayaan perempuan. Saya berharap terus

bermunculan kegiatan-kegiatan untuk intervensi sensitif lainnya

menjadi sebuah kolaborasi yang efektif dan berkesinambungan.

Page 8: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

8

Saudara – Saudara sekalian,

Mengingat 1000 HPK sebagai masa yang memberi peluang

sangat luas untuk upaya perbaikan SDM dengan dampak trans-

generasi, maka perbaikan gizi pada masa ini menjadi sangat penting

dan perlu menjadi prioritas bagi seluruh pihak yang terkait termasuk

akademisi.

Potensi Indonesia yang sudah ada terkait intervensi sensitive gizi

yang saya sebutkan tadi perlu terus ditingkatkan cakupan maupun

kualitasnya sehingga ke depan adanya satu visi dan platform semua

Stakeholders terkait dalam upaya perbaikan gizi.

Mengakhiri sambutan Saya, dan dengan semangat Hari Gizi

Nasional, mari kita bersama membangun gizi menuju bangsa Indonesia

yang sehat dan berprestasi. Kita menyadari bahwa penanganan

masalah gizi tidak bisa hanya oleh pemerintah saja, namun sangatlah

penting keterlibatan dan dukungan dari pemangku kepentingan lain,

seperti mitra pembangunan, LSM, perguruan tinggi, organisasi profesi,

organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Mari kita bergandeng

tangan memperbaiki keadaan gizi anak Indonesia. Saya percaya, kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik 5

tahun kedepan apabila kita dengan sungguh – sungguh melakukannya.

Marilah kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa – Allah

Subhanahu wata’ala agar berkenan memberikan bimbingan dan

meridhoi semua usaha luhur kita dalam mewujudkan manusia Indonesia

yang sehat, produktif dan berdaya saing.

Page 9: SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN …gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2015/02/Sambutan-workshop1.pdf · ... produktivitas tinggi). Apabila semua penduduk suatu bangsa

9

Akhirnya, dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim ,

WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 saya

nyatakan dibuka dengan resmi.

Terima kasih,

Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh,

Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI dr. Anung Sugihantono, MKes NIP. 196003201985021002