salmonella adalah bakteri gram negatif dan terdiri dari famili enterobacteriaceae

4
Salmonella adalah bakteri gram negatif dan terdiri dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri patogen enterik dan penyebab utama penyakit bawaan dari makanan (foodborne disease). (Klotchko, 2011) Klasifikasi spesies Salmonella telah diubah dan direstruksisasi beberapa kali. Secara tradisi, spesies Slamonella dibei nama sesuai dengan sistem magnetik Kaufmann-White yang didefinisikan oleh berbagai kombinasi somatik antigenO, permukaan antigen Vi, dan flagella H antigen. (Su, 2007). Menurut sistem CDC, genus Salmonella terdiri dari 2 spesies, masing-masing berisi beberapa serotipe. Kedua-dua spesies adalah S. enterica dengan beberapa spesiesnya ,dan S. bongori yang sebelumnya dikelompokkan sebagai subspecies V. S. enterica dibagi menjadi enam subspecies yang dirujuk dengan angka romawi dan nama. Setiap subspecies S. enterica dibedakan dengan sifat biokimia dan juga genom Antigen Salmonella terdiri dari tiga yakni antigen terluar O, flagellar H dan kapsul Vi(virulensi). Antigen O merupakan polisakarida luar dari semua dinding sel digunakan untuk membagi Salmonella kepada kelompok A-I. Terdapat dua fasa yang terbentuk dari antigen H yaitu fasa 1 dan fasa 2. Hanya satu dari dua fasa tersebut akan disintesis pada satu waktu tergantung kepada urutan gennya untuk transkripsi mRNA. Untuk antigen Vi (polisakarida kapsul) adalah antifagositik dan berperan dalam menetukan faktor virulensi S.typhi ,suatu agen demam tifoid. Selain itu, antigen Vi juga digunakan untuk serotipe S.typhi di laboratorium. Terdapat lebih dari 2500 serotipe Salmonella yang dapat menginfeksi manusia. Namun serotipe yang sering menjadi penyebab utama infeksi pada manusia adalah sebgai berikut yaitu Salmonella paratyphi A (serogroup A), Salmonella paratyphi B (serogroup B), Salmonella cholerasius (serogroup C1) dan Salmonella typhi (serogroup D). Spesies Salmonella dapat dibagi kepada dua yakni spesies typhoidal dan non typhoidal. Bagi kelompok typhoidal bisa menyebabkan demam tifoid dan untuk spesies non thypoidal bisa menyebabkan diare atau disebut enterokolitis dan juga infeksi metastase seperti oesteomielitis. Spesies typhoidal adalah bakteri S.typhi dan S.paratyphi dan bakteri

Upload: edo

Post on 02-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

salmonella

TRANSCRIPT

Page 1: Salmonella Adalah Bakteri Gram Negatif Dan Terdiri Dari Famili Enterobacteriaceae

Salmonella adalah bakteri gram negatif dan terdiri dari famili Enterobacteriaceae. Salmonella merupakan bakteri patogen enterik dan penyebab utama penyakit bawaan dari makanan (foodborne disease). (Klotchko, 2011) Klasifikasi spesies Salmonella telah diubah dan direstruksisasi beberapa kali. Secara tradisi, spesies Slamonella dibei nama sesuai dengan sistem magnetik Kaufmann-White yang didefinisikan oleh berbagai kombinasi somatik antigenO, permukaan antigen Vi, dan flagella H antigen. (Su, 2007). Menurut sistem CDC, genus Salmonella terdiri dari 2 spesies, masing-masing berisi beberapa serotipe. Kedua-dua spesies adalah S. enterica dengan beberapa spesiesnya ,dan S. bongori yang sebelumnya dikelompokkan sebagai subspecies V. S. enterica dibagi menjadi enam subspecies yang dirujuk dengan angka romawi dan nama. Setiap subspecies S. enterica dibedakan dengan sifat biokimia dan juga genom

Antigen Salmonella terdiri dari tiga yakni antigen terluar O, flagellar H dan kapsul Vi(virulensi). Antigen O merupakan polisakarida luar dari semua dinding sel digunakan untuk membagi Salmonella kepada kelompok A-I. Terdapat dua fasa yang terbentuk dari antigen H yaitu fasa 1 dan fasa 2. Hanya satu dari dua fasa tersebut akan disintesis pada satu waktu tergantung kepada urutan gennya untuk transkripsi mRNA. Untuk antigen Vi (polisakarida kapsul) adalah antifagositik dan berperan dalam menetukan faktor virulensi S.typhi ,suatu agen demam tifoid. Selain itu, antigen Vi juga digunakan untuk serotipe S.typhi di laboratorium.

Terdapat lebih dari 2500 serotipe Salmonella yang dapat menginfeksi manusia. Namun serotipe yang sering menjadi penyebab utama infeksi pada manusia adalah sebgai berikut yaitu Salmonella paratyphi A (serogroup A), Salmonella paratyphi B (serogroup B), Salmonella cholerasius (serogroup C1) dan Salmonella typhi (serogroup D).

Spesies Salmonella dapat dibagi kepada dua yakni spesies typhoidal dan non typhoidal. Bagi kelompok typhoidal bisa menyebabkan demam tifoid dan untuk spesies non thypoidal bisa menyebabkan diare atau disebut enterokolitis dan juga infeksi metastase seperti oesteomielitis. Spesies typhoidal adalah bakteri S.typhi dan S.paratyphi dan bakteri S.enteriditis adalah spesies non-typhoidal. Bakteri S.choleraesuis adalah spesies yang tersering menyebabkan infeksi metastase.

Morfologi

Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang pertumbuhannya anaerob fakultatif. Salmonella tidak membentuk spora.Panjang Salmonella bervariasi. Salmonella mempunyai flagel peritrika ( peritrichous flagella) yang dapat memberikan sifat motil pada Salmonella tersebut.

Patogenesis Salmonella

Organisme ini hampir selalu masuk melalui rute oral biasanya bersamaan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Setelah itu, organisme itu akan menuju ke bagian lambung dan akan menempel pada sel M (microfold) di bagian peyer patches juga di bagian enterosit. Bakteri tersebut akan menetap dan bereplikasi di vakuola endosit. Seterusnya bakteri ini diangkut dalam phagosomes ke lamina propria untuk dilepaskan. Sesampainya di sana, Salmonell akan menyebabkan masuknya makrofag (strain non typoidal) atau netrofil (strain typoidal)

Page 2: Salmonella Adalah Bakteri Gram Negatif Dan Terdiri Dari Famili Enterobacteriaceae

Antigen Vi dalam S.typhi penting dalam mencegah opsonisasi mediasiantibodi dan komplemen-mediasi lisis. Dengan induksi pelepasan sitokin dan migrasi sel mononuclear, organism S.typhi akan menyebar melalui sistem retikuoendotelial terutama ke hati, limpa da sum sum tulang. Dalam waktu 14 hari, bakteri akan muncul dalam darah , memfasilitasi sekunder metastase foci (misalnya abses limpa). Infeksi Salmonella non-typhoidal umumnya mempresipitasi respon local, sedangkan S.typhi dan bakteri yang virulen akan menyerang dengan lebih dalam melalui limfatik dan kapiler dan akan menyebabkan repon imun utama. Tingkat keparahan penyakit pada individu dengan Salmonellosis tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor virulen tetapi juga sifat dari sel hostnya.

WIDAL

Uji Widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi (aglutinin). Aglutinin yang spesifik terhadap Salmonella typhi terdapat dalam serum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular Salmonella typhi dan pada orang yang pernah mendapatkan vaksin demam tifoid. Antigen yang digunakan pada uij Widal adlah suspensi Salmonella typhi yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium. Tujuan dari uji Widal adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang diduga menderita demam tifoid

Dari ketiga aglutinin (aglutinin O, H, dan Vi), hanya aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk diagnosis. Semakin tinggi titer aglutininnya, semakin besar pula kemungkinan didiagnosis sebagai penderita demam tifoid. Pada infeksi yang aktif, titer aglutinin akan meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan selang Universitas Sumatera Utara waktu paling sedikit 5 hari. Peningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama 2 sampai 3 minggu memastikan diagnosis demam tifoid. Interpretasi hasil uji Widal adalah sebagai berikut :

a. Titer O yang tinggi ( > 160) menunjukkan adanya infeksi akut

b. Titer H yang tinggi ( > 160) menunjukkan telah mendapat imunisasi atau pernah menderita infeksi

c. Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen Vi terjadi pada carrier

Beberapa faktor yang mempengaruhi uji Widal antara lain :

1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penderita

a. Keadaan umum gizi penderita Gizi buruk dapat menghambat pembentukan antibodi.

b. Waktu pemeriksaan selama perjalanan penyakit Aglutinin baru dijumnpai dalam darah setelah penderita mengalami sakit selama satu minggu dan mencapai puncaknya pada minggu kelima atau keenam sakit.

c. Pengobatan dini dengan antibiotik Pemberian antibiotik dengan obat antimikroba dapat menghambat pembentukan antibodi.

d. Penyakit-penyakit tertentu Pada beberapa penyakit yang menyertai demam tifoid tidak terjadi pembentukan antibodi, misalnya pada penderita leukemia dan karsinoma lanjut.

Page 3: Salmonella Adalah Bakteri Gram Negatif Dan Terdiri Dari Famili Enterobacteriaceae

e. Pemakaian obat imunosupresif atau kortikosteroid dapat menghambat pembentukan antibodi

f. Vaksinasi Pada orang yang divaksinasi demam tifoid, titer aglutinin O dan H meningkat. Aglutinin O biasanya menghilang setelah 6 bulan sampai 1 tahun, sedangkan titer aglutinin H menurun perlahan-lahan selama 1 atau 2 tahun. Oleh karena itu titer aglutinin H pada seseorang yang pernah divaksinasi kurang mempunyai nilai diagnostik.

g. Infeksi klinis atau subklinis oleh Salmonella sebelumnya Keadaan ini dapat menyebabkan uji Widal positif, walaupun titer aglutininnya rendah. Di daerah endemik demam tifoid dapat dijumpai aglutinin pada orang-orang yang sehat.

2. Faktor-faktor teknis

a. Aglutinasi silang Karena beberapa spesies Salmonella dapat mengandung antigen O dan H yang sama, maka reaksi aglutinasi pada satu spesies dapat juga menimbulkan reaksi aglutinasi pada spesies lain. Oleh karena itu spesies Salmonella penyebab infeksi tidak dapat ditentukan dengan uji widal.

b. Konsentrasi suspensi antigen Konsentrasi suspensi antigen yang digunakan pada uji widal akan mempengaruhi hasilnya.

c. Strain salmonella yang digunakan untuk suspensi antigen. Daya aglutinasi suspensi antigen dari strain salmonella setempat lebih baik daripada suspensi antigen dari strain lain

Beberapa keterbatasan uji Widal ini adalah :1. Negatif PalsuPemberian antibiotika yang dilakukan sebelumnya (ini kejadian paling sering di daerah saya, demam –> kasih antibiotika –> nggak sembuh dalam 5 hari –> tes Widal) sehingga dpt menghalangi respon antibodi. Padahal sebenarnya bisa positif jika dilakukan kultur darah.

2. Positif Palsu- Beberapa jenis serotipe Salmonella lainnya (misalnya S. paratyphi A, B, C) memiliki antigen O dan H juga, sehingga menimbulkan reaksi silang dengan jenis bakteri lainnya, dan bisa menimbulkan hasil positif palsu. Padahal mungkin yang positif yaitu kuman non S. typhi (bukan tifoid).- Beberapa penyakit lainnya : malaria, tetanus, sirosis, dll.