enterobacteriaceae (mi 152)

25
ENTEROBACTERIACEAE (BATANG GRAM-NEGATIF ENTERIK) Dr. Suwarno Usman, MKT FK UISU

Upload: raja-alfian-irawan

Post on 18-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Tropmed

TRANSCRIPT

Page 1: Enterobacteriaceae (MI 152)

ENTEROBACTERIACEAE(BATANG GRAM-NEGATIF ENTERIK)

Dr. Suwarno Usman, MKTFK UISU

Page 2: Enterobacteriaceae (MI 152)

• Enterobacteriaceae adalah kelompok besar batang Gram negatif yang heterogen, yang habitat alaminya adalah saluran usus manusia dan hewan

• Famili ini mencakup banyak genus ( Escherichia, Shigella, Salmonella, Enterobacter,Klebsiella, Serratia dan Proteus)

• Escherichia coli merupakan begian flora normal dan dapat menyebabkan penyakit

• Salmonella dan Shigella selalu patogen untuk manusia• Enterobacteriaceae adalah anaerob fakultataif atau aerob, meragi

sejumlah besar KH, struktur antigen yang kompleks, dan menghasilkan berbagai jenis toksin dan faktor virulensi lainnya

Page 3: Enterobacteriaceae (MI 152)

Klasifikasi :• Taksonomi kolifom rumit, cepat berubah, dan lebih 20 genus

dan 100 spesies telah didefenisikan• Famili Enterobacteriaceae secara biokimia ditandai oleh

kemampuannya mereduksi nitrat menjadi nitrit, meragi glukosa, dan menghasilkan asam atau basa dan gas

• Tidak membutuhkan peningkatan jumlah natrium klorida untuk pertumbuhannya dan bersifat oksidase negatif

• Banyak digunakan uji biokimia untuk membedakan spesies

Page 4: Enterobacteriaceae (MI 152)

Morfologi dan Identifikasi :A. Organisme yang khas: koliform adalah batang pendek

Gram-negatif yang dapat membentuk rantai Morfologi khas dapat dilihat dalam pertumbuhan pada

perbenihan padat in vitroB. Biakan : E. coli dan bakteri enterik lainnya membentuk

koloni yang bundar, cembung, halus, dengan tepi yang nyata.

Koloni Enterobacter agak lebih mukoid, sedang koloni Klebsiella besar, sangat mukoid

Salmonella dan Shigella koloni mirip E. coli tetapi tidak meragi laktosa

Page 5: Enterobacteriaceae (MI 152)

C.Ciri-Ciri pertumbuhan : Tes pembentukan Indol dari triptofan, biasanya digunakan untuk pengenalan cepat, reaksi terhadap Voges-Proskauer (pembentukan asetilmetilkarbinol dari dekstrosa

Eosin methilen biru (EMB), MacConkey, untuk membedakan koloni peragi laktosa (bewarna) dan tidak meragi laktosa (tidak bewarna)

Triple sugar iron (TSI)(0,1% glukosa, 1% sukrosa, 1% laktosa, ferrosulfat, deteksi pembentukan H2S. Perbenihan ini pada tabung reaksi untuk menghasilkan agar miring (slant dan bagian pangkal (butt)

1. E. coli, test indol positif, lisin dekarboksilase, dan gas dari glukosa Pada Isolat urin E. coli cepat dikenal terjadi hemolisa pada agar darah.

Pada EMB agar koloni yang khas “kilau” irisiden

Page 6: Enterobacteriaceae (MI 152)

2. Kelompok Klebsiella-Enterobacter-Serratia-spesies. Klebsiella pertumbuhannya mukoid, simpai polisakarida yang besar,

tidak bergerak, tes positif untuk lisin dekarboksilase dan sitrat Enterobacter sp. positif tes pergerakan, asam sitrat dan membentuk gas dari glukosa E. aerogenes membentuk simpai yang kecil. Klebsiella, Enterobacter,Serratia reaksi terhadap VP positif 3. Kelompok Proteus-Morganella-Providencia, bergerak, tumbuh pada

perbenihan kalium sianida(KCN) meragi Xilosa. Proteus sp. bergerak aktif dengan memakai flagel peritrika, swarming

(pertumbuhan menyebar).

Page 7: Enterobacteriaceae (MI 152)

urease positif pada Proteus sp. dan Morganella morganii, urease negatif pada Providencia.

Proteus dan Providencia meragi laktosa dengan lambat atau tidak sama sekali

Proteus mirrabillis lebih peka terhadap obat Antibiotik, termasuk penisilin dibandingkan spesies lainnya

Page 8: Enterobacteriaceae (MI 152)

4. Citrobacter; sitrat positif, sangat lambat meragi laktosa

5. Shigella; tidak bergerak, tidak meragi laktosa, tetapi meragi KH lainnya, menghasil asam tidak membentuk gas, H2S negatif,

6. Salmonella; bergerak, meragi glukosa dan monosa tidak membentuk gas, menghasilkan H2S

7. Enterobacteriaceae lain; Yersinia sp. Edwardsiella dan Ewingella, Hafnia, Cedecea, dan Kluyvera

Page 9: Enterobacteriaceae (MI 152)

Sturktur Antigen:

• Enterobacteriaceae mempunyai struktur Ag yang kompleks (150 Ag somatik O (lipopolisakarida) tahan panas, 100 Ag K (simpai) tidak tahan panas, lebih 50 Ag H (flagel).

Khusus pada Salmonella typhi antigen simpai disebut Ag Vi

Page 10: Enterobacteriaceae (MI 152)

Kolisin (Bakteriosin):

• Banyak m.o gram negatif menghasilkan bakteriosin (zat bakterisidal mirip virus ) yang dihasilkan strain bakteri tertentu yang aktif terhadap beberapa strain lainnya dari spesies yang sama

• Pembentukan dikendalikan oleh plasmid• Kolisin oleh E.coli, marsesin oleh Serratia, dan piosin oleh

Pseudomonas• Strain yang menghasilkan bakteriosin bersifat resisten

terhadap bakteriosinnya sendiri (dapat digunakan untuk menentukan tipe organisme

Page 11: Enterobacteriaceae (MI 152)

Toksin dan Enzim :

• Sebagian besar bakteri Gram negatif memiliki lipopolisakarida komplek dinding selnya (Endotoksin)

• Dapat juga menghasilkan eksotoksin yang penting dalam klinik

Page 12: Enterobacteriaceae (MI 152)

Penyakit yang disebabkan oleh Gol. Enterobacteriaceae yang bukan Salmonella & Shigella :

1. Dijumpai sebagian kecil pada sal. Pernafasan bagian atas dan sal. Genitalia

2. Pada umumnya tidak menyebabkan penyakit dan berperan terhadap fungsi dan nutrisi normal

3. Infeksi yang penting di klinik kemungkinan E. coli 4. Bersifat fatogen apabila diluar usus 5. Dapat menginfeksi sal. Kemih, Sal. Empedu, dan tempat lain

dirongga perut

Page 13: Enterobacteriaceae (MI 152)

Patogenesis dan Gambaran Klinik :Menifestasi klinis infeksi oleh E. coli dan bakteri enterik lainnya

bergantung tempat infeksi A. E. coli 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) - merupakan penyebab yang lazim ISK, 90% pada wanita muda Gejala: sering kencing, disuria, hematuria,dan piuria, Nyeri

pinggang berhubungan dengan ISK bagian atas. ISK dapat menyebabkan bakterimia dengan tanda-tanda

klinis sepsis

Page 14: Enterobacteriaceae (MI 152)

2. Diare @ sangat sering menyebabkan diare seluruh dunia @ setiap group dariE. coli menimbul- kan melaluli mekanisme yang ber- beda E. coli Enteropatogenik (EPEC), adalah penyebab penting

diare pada bayi di negara berkembang Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair yang biasanya

sembuh sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik

Page 15: Enterobacteriaceae (MI 152)

E. coli Enterotoksigenik (ETEC), penyebab tersering “diare wisatawan”

dan sangat penting menyebabkan diare pada bayi dinegara sedang berkembang. Menghasilkan strain eksotoksin tidak tahan panas (LT)

dan menghasilkan enterotoksin tahan panas E. coli Enterohemoragik (EHEC), menghasilkan verotoksin.

Berhubungan kolitis hemoragik, bentuk diare yang berat, dan dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginjal akut.

Pencegahannya dengan memasak daging sapi sampai matang.

Page 16: Enterobacteriaceae (MI 152)

E. coli Enteroinvansif, menimbulkan penyakit yang mirip Shigellosis. Penyakit ini sering pada anak-anak dan wisatawan yang berkunjung kenegara berkembang. Menimbulkan penyakit melalui invasi ke sel epitel mukosa usus

E. coli Enteroagregatif (EAEC), diare akut dan kronik pada masyrakat dinegara berkembang. Bakteri ini melekat pada sel manusia

3. Sepsis, Bila pertahanan inang menurun, E. coli dapat memasuki aliran darah. Sepsis dapat terjadi infeksi saluran kemih

Page 17: Enterobacteriaceae (MI 152)

4 Meningitis, E. coli dan Streptococcus golongan B penyebab utama meningitis pada bayi. 40% meningitis neonatal.

B. Klebsiella-K. pneumoniae terdapat dalam saluran nafas dan feses pada 5% orang normal. 3% menyebabkan pneumonia bakterial, konsolidasi luas disertai nekrosis hemoragik pada paru-paru, ISK dan bakterimia dengan lesi fokal pada pasien yang lemah.

Bakteri Enterik lainnya dapat menyebabkan Pneumoniae. K. pneumoniae dan K. oxytoca menyebabkan infeksi

Nosokomial

Page 18: Enterobacteriaceae (MI 152)

Klebsiella (sambungan) K. ozaenae berhubungan dengan peradangan

saluran nafas, yang telah diisolasi dari mokosa hidung, suatu atrofi progresif pada selaput lendir dengan bau yang busuk.

K. rhinoscleromatis pada rhinoskleroma, suatu granuloma hidung dan faring yang destruktif

Page 19: Enterobacteriaceae (MI 152)

Enterobacter aerogenes, organisme ini mempunyai simpai kecil, dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta menyebabkan infeksi saluran kemih dan sepsis

Serratia: S. marcescens, patogen oportunistik yang menyebabkan penyakit nosokomial, pneumoniae, bakteremia, dan endokarditis terutama pada pecandu narkotik

Resisten terhadap aminoglikosida dan penisillin. Penderita terkena infeksi diobati dengan sefalosporin

generasi ketiga

Page 20: Enterobacteriaceae (MI 152)

Proteus sp. : Kuman ini menyebabkan infeksi pada manusia bila bakteri ini meninggalkan saluran usus.

Dapat menyebabkan ISK, bakteremia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang lemah atau penderita dengan infus IV

P. vulgaris dan Morganella morganii merupakan patogen nosokomial yang penting

Proteus menghasilkan urease, mengakibatkan hidrolisis urea yg cepat dengan pembebasan amonia. ISK oleh Proteus bersifat basa, sehingga dengan mudah menyebabkan batu praktias tidak mudah mengasamkannya.

Proteus yangdapat bergerak mengandung Ag H dan Ag somatik o

Page 21: Enterobacteriaceae (MI 152)

Spesies Proteus; P. Mirrabillis, P. rettgeri, P. vulgaris

Providencia, Spesies Providencia; P. rettgeri, P. alcalifaciens dan P. stuartii merupakan flora normal usus

Menyebabkan ISK dan sering resisten terhadap AB

Citrobacter, dapat menyebabkan infeksi ISK dan sepsis

Page 22: Enterobacteriaceae (MI 152)

Tes Diagnostik Laboratorium :

A. Bahan : Air kemih, darah, nanah, cairan spinal, dahak, atau zat lain seperti yang diindikasikan oleh lokasi proses penyakit

B. Sedian Apus : Semua Enterobacteriaceae secara morfologik mirip satu sama lainnya. Adanya Simpai yang besar mengarah pada Klebsiella

C. Biakan : Bahan dibiakan pada lempeng agar darah dan perbenihan diffrensial

Page 23: Enterobacteriaceae (MI 152)

Imunitas :

Ab spesifik timbul pada infeksi sistemik, Apakah terdapat imunitas bermagna terhadap mikroorganisme dikemudian dikemudian hari

Page 24: Enterobacteriaceae (MI 152)

Pengobatan : Tidak ada pengobatan yang spesifik, sulfonamid, ampisilin,

sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan aminoglikosida, tetapi perlu dilakukan tes uji kepekaan

Bila terjadi bakteremia Gram negatif disertai syok sepsis, cepat berikan AB, perbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit

Diare pada wisatawan dianjurkan diberi suspensi bismut subsalisilat setiap hari (senyawa ini dapat menonaktifkan enterotoksin E. coli in vitro) dan pemberian tetrasklin dalam dosis biasa dan AB lainnya dalam jangka waktu yang terbatas

Page 25: Enterobacteriaceae (MI 152)

Epidemiologi, Pencegahan, dan Pengendalian :

• Ditemukan kuman koliform dalam air dan susu dianggap sebagai bukti terjadi kontaminasi tinja dari air buangan atau sumber lainnya

• Koliform tertentu merupakan masalah penting dalam infeksi nosokomial

• Banyak kuman koliform gram negatif adalah “oportunistik”