salinan - mahkamah konstitusi ri · pdf file3 . forisni aprilista, s.h., yaitu advokat/kuasa...

76
PUTUSAN NOMOR 109/PHP.BUP-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,[ [1.1] Yang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015, diajukan oleh: 1. Nama : Muhammad Rudini Alamat : Jalan Cik Riwut Km. 2,5 Nomor 43 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Nama : H. Supriadi MT, S.Sos. Alamat : Jalan Tambun Bungai Nomor 88 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Nomor Urut 4 (empat); Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 31/SKK-TAM/XII/2015, bertanggal 11 Desember 2015, memberi kuasa kepada i) Tony Akbar Hasibuan, S.H., M.H., ii) Ardi Manto Adiputra, S.H., M.H., iii) Mulyadi, S.H., iv) Yessi R.I, S.H., v) Muhammad Taufik, S.H., vi) Budi Rahmat, S.H., vii) Lilik Ruli Prasetio, S.H., dan viii) Ari Arfan Hasibuan, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada kantor TAM Hasibuan Law Office, beralamat di Jalan Sawo III No. 12 Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan atas nama Pemberi Kuasa; Selanjutnya disebut sebagai ---------------------------------------------------------- PEMOHON; terhadap: I. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, berkedudukan di SALINAN Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Upload: truonghanh

Post on 18-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

PUTUSAN NOMOR 109/PHP.BUP-XIV/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA,[

[1.1] Yang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, menjatuhkan putusan

dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015, diajukan oleh:

1. Nama : Muhammad Rudini Alamat : Jalan Cik Riwut Km. 2,5 Nomor 43 Sampit, Kabupaten

Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Nama : H. Supriadi MT, S.Sos. Alamat : Jalan Tambun Bungai Nomor 88 Sampit, Kabupaten Kotawaringin

Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Nomor Urut

4 (empat);

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 31/SKK-TAM/XII/2015,

bertanggal 11 Desember 2015, memberi kuasa kepada i) Tony Akbar Hasibuan, S.H.,

M.H., ii) Ardi Manto Adiputra, S.H., M.H., iii) Mulyadi, S.H., iv) Yessi R.I, S.H.,

v) Muhammad Taufik, S.H., vi) Budi Rahmat, S.H., vii) Lilik Ruli Prasetio, S.H., dan

viii) Ari Arfan Hasibuan, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada kantor TAM Hasibuan

Law Office, beralamat di Jalan Sawo III No. 12 Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet,

Jakarta Selatan, yang bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan

atas nama Pemberi Kuasa;

Selanjutnya disebut sebagai ---------------------------------------------------------- PEMOHON;

terhadap:

I. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, berkedudukan di

SALINAN

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 2: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

2

Jalan H.M. Arsyad Nomor 54 Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah;

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 05/KPU-Kab-

020.435806/I/2016, bertanggal tanggal 7 Januari 2016, memberi kuasa kepada i)

Ali Nurdin, S.H., ST., ii) Dr. Absar Kartabrata, S.H., M.Hum., iii) Dedy Mulyana,

S.H., MH., iv) Arie Achmad, S.H., v) KM. Ibnu Shina Zaenudin, S.H., vi) Muh.

Hikmat Sudiadi, S.H., vii) Syafran Riyadi, S.H., viii) Budi Rahman, S.H., ix) Abdul

Haris, S.H., x) Indra Septiana, S.H., xi) Deni Martin, S.H., xii) Asep Andryanto,

S.H., xiii) Hendri Sita Ambar Kumalawati, S.H., xiv) Bambang Sugiran, S.H., xv)

Fajar Ramadhan Kartabrata, S.H., M.H., xvi) Dedy Setiadi, S.H., xvii) Agus

Koswara, S.H., xviii) Andreanus, S.H., xix) KM. Ronggo Zamaludin, S.H., xx)

Shofyan Hadinugroho, S.H., xxi) Greta Santismara, S.H., xxii) Gian Budy Arian,

S.H., xxiii) Putera A. Fauzi, S.H., xxiv) Bagas Irawanputra, S.H., xxv) Viky Sabana,

S.H., xxvi) Indira Hapsari, S.H., xxvii) Allamanda, S.H., xxviii) Maulana

Mediansyah, S.H., xxix) Zessica Yuniartha, S.H., dan xxx) Muhammad Idham,

S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Hukum Ali Nurdin & Partners,

beralamat di Jalan Panglima Polim IV Nomor 47, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

yang bertindak sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk dan atas nama

Pemberi Kuasa;

Selanjutnya disebut sebagai ----------------------------------------------------- TERMOHON;

II. 1. Nama : H. Supian Hadi, S.Ikom. Alamat : Jalan M.T. Haryono Nomor 70B Sampit, RT/RW 017/007

Mentawa Baru Hulu, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,

Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Nama : Drs. HM. Taufiq Mukri, S.H., M.M. Alamat : Jalan Anggur III Nomor 7B RT/RW 039/007 Sampit, Kelurahan

Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,

Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Nomor

Urut 2 (dua);

Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 11.115.96.2016.I.Sdr,

bertanggal 7 Januari 2016, memberi kuasa kepada i) Syam Daeng Rani, S.H., ii)

Hoa Sun, S.H., iii) Ir. H. Fachri Mashuri, S.H., iv) Nizmah Hariati, S.H., dan v)

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 3: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

3

Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam

Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai 2 Jalan Barau-

Barau Nomor 1A, Tenayan Raya, Kota Pekanbaru dan Graha Pena Lantai 1 Batam

Centre, Kota Batam;

dan berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 001/SK/TKH-2-KOTIM/I/2016,

bertanggal 12 Januari 2016, memberi kuasa kepada i) R.A. Made Damayanti

Zoelva, S.H., ii) Didi Supriyanti, S.H., M.Hum., iii) Ir. H. Fachri Mashuri, S.H., iv)

Abdullah, S.H., v) R. Ahmad Waluya M, S.H., vi) Zainab Musyarrafah, S.H., vii)

Bayu Prasetio, S.H., M.H., viii) Idham Hayat, S.H., ix) Erni Rasyid, S.H., x)

Andhesa Erawan, S.H., xi) Ahmad, S.H., xii) Titin Fatimah, S.H., xiii) M. Imam

Nasef, S.H., M.H., xiv) Eko Perdana Putra, S.H., dan xv) Zul Fahmi, S.H., yaitu

advokat pada Kantor Hukum Zoelva & Partners, serta kepada i) Syam Daeng Rani,

S.H., ii) Hoa Sun, S.H., dan iii) Nizmah Hariati, SH., yaitu advokat pada Kantor

Pengacara Syam Daeng Rani & Partners; yang semuanya tergabung dalam Tim

Pembela Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur

Nomor Urut 2 dan memilih domisili hukum di Kantor Hukum Zoelva & Partners

yang berkantor di Gandaria 8 Office Tower Lantai 23 Unit B, Jalan Sultan Iskandar

Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang bertindak sendiri-sendiri maupun

bersama-sama untuk dan atas nama Pemberi Kuasa;

Selanjutya disebut sebagai ------------------------------------------------ PIHAK TERKAIT;

[1.2] Membaca permohonan Pemohon;

Mendengar keterangan Pemohon;

Mendengar dan membaca Jawaban Termohon;

Mendengar dan membaca Keterangan Pihak Terkait;

Memeriksa bukti-bukti para pihak;

2. DUDUK PERKARA

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan dengan surat

permohonannya bertanggal 19 Desember 2015 yang diterima di Kepaniteraan

Mahkamah Konstitusi (selanjutnya disebut Kepaniteraan Mahkamah) pada tanggal 19

Desember 2015 berdasarkan Akta Pengajuan Permohonan Pemohon Nomor

17/PAN.MK/2015 dan dicatat dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi tanggal 4

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 4: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

4 Januari 2016 dengan Akta Registrasi Perkara Konstitusi Nomor 109/PAN.MK/2016,

tanggal 4 Januari 2016, yang telah diperbaiki dan diterima di Kepaniteraan

Mahkamah pada tanggal 3 Januari 2016, dan telah diperbaiki pula dalam Sidang

Pemeriksaan Pendahuluan pada tanggal 8 Januari 2016, mengemukakan hal-hal

sebagai berikut:

I. Kewenangan Mahkamah Konstitusi

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 24 C ayat (1) Undang Undang Dasar

1945 dan Pasal 10 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003

tentang Mahkamah Konstitusi, serta Pasal 12 ayat (1) huruf d Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, salah satu

kewenangan mahkamah konstitusi adalah memeriksa, mengadili dan

memutuskan perselisihan tentang Pemilihan Umum;

2. Bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 8 tahun 2015, tentang

Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-undang

menetapkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

secara langsung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945;

3. Bahwa selain itu beberapa kali keputusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara

sebelumnya, seperti perkara Nomor: 41/PHPU.D.D-VI/2008 dan Nomor :

57/PHPU.D-VI/2008 serta Nomor: 45/PHPU.D-VII/2010, dapat disimpulkan

bahwa berdasarkan konstitusi dan undang-undang nomor 24 Tahun 2003

tentang Mahkamah Konstitusi yang menempatkan Mahkamah sebagai

pengawal konstitusi, mahkamah tidak saja berwenang memeriksa, mengadili

dan memutus sengketa hasil Pemilihan Umum dan Pemilukada dalam arti

teknis matematis, tetapi juga berwenang menilai dan membela keadilan

terhadap pelanggaran-pelanggaran yang menyebabkan terjadinya hasil

perhitungan suara yang kemudian dipersengketakan itu;

4. Bahwa perkara yang diajukan oleh Pemohon adalah perkara mengenai

sengketa hasil pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Kabupaten Kotawaringin Timur yang pemungutan suaranya dilaksanakan pada

tanggal 09 Desember 2015 beserta segala pelanggaran hukum dan asas-asas

pemilihan umum yang langsung, bebas, rahasia, jujur, adil dan rahasia yang

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 5: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

5

bersifat kolaboratif, sistimatis, struktural dan masif yang didahului dan

menyertainya yang dilakukan baik secara sendiri-sendiri oleh dan antara

Termohon dengan pasangan calon nomor urut 2 (dua) yang menyebabkan

hasil pemilukada yang dipersengketakan itu. Berdasarkan uraian pada angka

1-4 di atas sengketa yang diajukan Pemohon adalah merupakan domain

kewenangan Mahkamah Kontitusi.

II. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon 5. Bahwa Pemilihan umum dilaksanakan berdasarkan pada ketentuan Pasal 3

ayat (1) UU No. 8 tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor

1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota menjadi Undang-undang, yang pada pokoknya menegaskan

Pemilihan Umum dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali secara serentak

diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 157 ayat (4) UU No 8 Tahun 2015

Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-

undang, dan Ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 huruf (b) Peraturan Mahkamah

Konstitusi No. 4 Tahun 205 Tentang Pedoman Beracara dalam Perselisihan

Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, yang pada

pokoknya adalah perserta Pemilu dapat mengajukan Permohonan Pembatalan

kepada Mahkamah Konstitusi serta setiap pemohon adalah pasangan Calon

Bupati dan Wakil Bupati Peserta Pemilihan;

7. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

(“PEMILUKADA”) Tingkat Kabupaten/Kota Nomor Urut 4 yang memenuhi

syarat berdasarkan Penetapan KPU Kotawaringin Timur Nomor 26/Kpts/KPU-

Kab-020.435806/2015, tanggal 8 September 2015 tentang Pasangan Calon

Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur;

8. Bahwa Permohonan Pemohon adalah Permohonan Keberatan terhadap Berita

Nomor: 39/BA/XI/2015 Tentang Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015 dan Keputusan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 6: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

6

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015, sehingga berdasarkan hal-hal

tersebut diatas, Pemohon a quo telah memenuhi syarat kedudukan hukum

(legal standing) untuk mengajukan permohonan a quo.

III. Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan 9. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 157 ayat (4) dan ayat (5) Undang-

undang No 8 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1

tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota menjadi Undang-undang, menentukan, “pengajuan permohonan

pembatalan hasil perhitungan suara oleh KPU paling lama 3x24 Jam (tiga kali

dua puluh empat jam) terhitung sejak diumumkan perolehan suara oleh

Termohon“;

10. Bahwa Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilukada

Kabupaten Kotawaringin Timur berlangsung dan ditetapkan pada hari

Rabu, tanggal 16 Desember 2015 sebagaimana dituangkan dalam Berita

Acara Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Umum Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2015 di Kabupaten Kotawaringin

Timur tertanggal 17 Desember 2015 sehingga hitungan 3x24 Jam adalah

hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015;

11. Bahwa Permohonan Keberatan/Pembatalan terhadap Penetapan

Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilukada Kabupaten Kotawaringin

tersebut oleh Pemohon didaftarkan di Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi

pada hari Sabtu tanggal 19 Desember 2015, sehingga permohonan

Pemohon masih dalam tenggang waktu tiga hari sebagaimana ditentukan

dalam Pasal PMK Nomor 1 Tahun 2015.

IV. Pokok Permohonan A. Pendahuluan 12. Bahwa Pemilu merupakan implementasi dari suatu sistem demokrasi yang

seharusnya terencana dengan baik, sehingga dapat menjadi proses

pelaksana demokrasi yang utuh, sebagaimana cita-cita pemilu yang bebas,

adil, dan jujur, karenanya sinergisitas antara aturan dan penyelenggaraan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 7: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

7

pemilu harus seiring dan sejalan, sehingga harapan pemilu yang merupakan

proses regenerasi pemimpin bangsa perlahan namun pasti akan terwujud;

13. Bahwa, akan tetapi peribahasa “Penjahat selalu lebih maju selangkah”

ternyata tidak hanya kiasan semata, karena terjadi dalam pelaksanaan

pemilu kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, sekalipun system dan aturan Pemilu telah lebih dahulu mengantisipasinya.

Namun tetap tidak dapat menjangkau kejahatan yang memang sudah

didesain secara sistematis, terstruktur dan masif. Sehingga sulit kiranya

Pemilukada 2015 dapat dikualifikasi sebagai pemilu yang bebas, adil, dan

jujur, karena fakta justru sebaliknya;

14. Bahwa semenjak semula pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah di Kabupaten

Kotawaringin Timur dapat diindikasikan adanya keberpihakan

Penyelenggara Pemilu pada salah satu pasangan Calon peserta

Pemilukada, dimana pada saat penetapan peserta Pemilukada 2015,

Pemohon yang secara administrasi telah memenuhi syarat untuk ditetapkan

sebagai salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, faktanya justru

tidak ditetapkan oleh KPU Kabupaten, sehingga Pemohon melakukan upaya

atas kecurangan tersebut melalui Panwaslu Kabupaten Kotawaringin Timur,

sebagaimana Keputusan Sengketa Nomor Permohonan :

01/PS/PWSL.KWT.21.09/VII/2015, tanggal 11 Agustus 2015, yang pada

pokoknya Panwaslu Kab Kotawaringin Timur, membatalkan Berita Acara

yang dikeluarkan KPU Kab Kotawaringin Timur Nomor 12/BA/VII/2015,

tanggal 28 Juli 2015 serta Menerima Pendaftaran PEMOHON sebagai

Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur;

15. Bahwa, selanjutnya Pemilu kepala daerah Kabupaten Kotawaringin Timur

telah ditetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 332.587, kemudian

setelah proses Pemungutan Suara pada tanggal 9 Desember 2015, KPU

Kabupaten telah merekapitulasi jumlah suara sah yang menggunakan hak

pilihnya sebanyak 172.877 Suara, sebagaimana tercatat pada Sertifikat

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara KPU Kabupaten

Kotawaringin Timur;

16. Bahwa, faktanya hasil rekapitulasi suara oleh KPU Kabupaten Kotawaringin

Timur, sangat diragukan keabsahannya, karena pada saat dilakukan

Rekapitulasi pada tingkat Kabupaten ditemukan adanya amplop kertas

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 8: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

8

suara yang dalam kondisi tidak disegel, sebagaimana saksi dari Pihak

mengajukan keberatan yang dicatatkan dalam Form Model DB2-KWK;

17. Bahwa di samping rekapitulasi suara tidak relevan, banyak permasalahan

mendasar lainnya, diantaranya jumlah suara sah yang dihitung pada Tempat

Pemungutan Suara (TPS) berbeda dengan hasil rekap, banyaknya

kejanggalan jumlah suara atau adanya suara hilang yang dapat

diakumulasikan dalam sertifikat hasil perhitungan suara di tempat

pemungutan suara, akan tetapi Termohon justru tetap melegalkannya,

sehingga Pemilukada 2015 tidak dapat diartikan lain sebagai bentuk

kejahatan yang terstruktur, sistematis dan masif;

18. Bahwa mengingat Pengumuman hasil Rekapitulasi Pemilukada 2015 oleh

Termohon secara mutatis-mutandis berdasarkan pada hasil Rekapitulasi

yang secara faktual penuh dengan ketidak-benaran, sehingga tidak dapat

dikatakan lain, bahwa pengumuman hasil Pemilukada 2015 di Kabupaten

Kotawaringin Timur oleh KPU Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan

proses to-be Continue dari suatu pola kejahatan yang sistematis, terstruktur

dan masif, karena keseluruhan rekapitulasi suara sesungguhnya telah

dibuat secara sepihak oleh penyelenggara Pemilu pada tingkat paling

bawah, KPPS, PPS, PPK sampai akhirnya bermuara kepada Termohon. B. Fakta Peristiwa Bahwa, berdasarkan Rapat Pengumuman Hasil Perolehan suara Pemilukada

2015 yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015 oleh Termohon,

selanjutnya Termohon menetapkan perolehan suara sah Pemohon, sebanyak

48.611 suara, sebagaimana KEPUTUSAN KPU Kotawaringin Timur Nomor :

43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur.

Bahwa hasil rekapitulasi C-1 serta form C-1 yang dijadikan dasar perhitungan

oleh Termohon ilegal atau tidak sah oleh karena:

19. Bahwa, Pemohon setelah Pemohon melakukan verifikasi terhadap data C-1

untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, antara lain

Kecamatan Muara Baru Ketapang, Kecamatan Mentawa, Kecamatan

Mentaya Hulu dan Kecamatan Tuala Hulu, Faktanya ditemukan From C-1

banyak yang tidak ditanda-tangani oleh Ketua KPPS dengan perbandingan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 9: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

9

1 : 4 “artinya satu yang ditanda-tangani empat yang tidak ditanda-tangani

dalam satu Kecamatan”, padahal C-1 yang tidak ditanda-tangani Ketua

KPPS dapat dianulir dan menjadi tidak sah atau illegal, sebagaimana

berdasarkan pada ketentuan Pasal 94 huruf a UU No. 8 Tahun 2015 yang

pada pokoknya berbunyi “C1 sah apabila ditanda-tangani Ketua KPPS”;

20. Bahwa, selanjutnya Pemohon menemukan Sertifikat Rincian Hasil

Penghitungan Suara di TPS berdasarkan C-1, terdapat perbedaan jumlah

DPT dengan hasil rekapitulasi Kecamatan dan Rekapitulasi Kabupaten akan

tetapi pada data C-1 sebagai bentuk perolehan suara calon, dengan jelas

terdapat jumlah pemilih yang telah menentukan suara sahnya, sehingga

bagaimana mungkin data tersebut dapat dijadikan dasar untuk perhitungan

suara sah atau tidak sah, sementara perbandingan jumlah suara tidak

dicatatkan; 21. Bahwa terjadi inkonsistensi dalam pencatatan pada Sertifikat Hasil Rincian

(PPK) dan KPU, sehingga bagaimana mungkin data tersebut dapat dijadikan

dasar untuk perhitungan jumlah suara sah oleh Termohon, sementara

terdapat inkosistensi pada masing-masing data perolehan suara sah;

22. Bahwa sebagaimana uraian tersebut diatas, maka berdasarkan pada alasan

hukum agar penetapan Termohon yang berkaitan dengan Form C-1 dan

hasil rekapitulasi sepanjang tidak memiliki dasar hukum dan sekaligus

bertentangan dengan hukum khususnya UU No. 8 Tahun 2015, karenanya

mohon kepada Yang Mulia Hakim Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan

tidak sah dan batal demi hukum.

Bahwa Terdapat Perbedaan Dan Selisih Suara Yang Signifikan Berdasarkan

Hasil Rekapitulasi Tingkat TPS Kecamatan Serta Kabupaten.

23. Bahwa, berdasarkan data yang Pemohon himpun dari hasil verifikasi selisih

suara, yang terjadi karena adanya penggelumbungan suara, pengalihan

suara Pemohon kepada salah salah satu calon yang dilakukan secara

terstruktur, sistematis dan masif, karena terjadi hampir di seluruh Kecamatan

pada Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga secara signifikan

mempengaruhi perolehan suara Pemohon. Adapun data-data tersebut

sebagai berikut

a. Bahwa hasil Rekapitulasi suara sah Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Kotawaringin Timur, perolehan suara Pemohon adalah

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 10: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

10

sebanyak 48.611 suara, namun demikian berdasarkan keterangan saksi

dan sebagian bukti yang ditemukan telah terjadi kehilangan suara untuk

Pemohon pada beberapa kecamatan sebanyak 60.387 suara, adapun

rinciannya sebagai berikut: No Kecamatan Hasil Rekapitulasi Suara

Pemohon Oleh KPU Kabupaten Kotawaringin Timur

Kehilangan suara PEMOHON

1 Antang Kalang 959 Suara 2021 2 Baamang 6.890Suara 2051 3 Bukit Santuai 1.608 Suara 5250 4 Cempaga 2.951 Suara 3054 5 Cempaga Hulu 2.222 Suara 3320 6 Kota Besi 2.701 Suara 5065 7 Mentawa Baru Ketapang 9.418 Suara 2987 8 Mentaya Hulu 3.646 Suara 3150 9 Mentaya Hilir Selatan 3.198 Suara 1755 10 Mentaya Hilir Utara 2.315 Suara 2867 11 Parenggean 1.936 Suara 2725 12 Pulau Hanaut 2.676 Suara 5344 13 Seranau 1.969 Suara 4577 14 Telaga Antang 1.675 Suara 3810 15 Telawan 1.930 Suara 3.930 16 Teluk Sampit 1.614 Suara 6.614 17 Tualan Hulu 867 Suara 5867 48.611 Suara 64.387 Suara Hilang

Hasil Rekap Suara 48.611 + 64.387 Suara hilang = 112.998 SUARA

Sehinggga Suara Pemohon yang seharusnya adalah 112.998 suara sah

24. Dengan demikian berdasarkan pada rincian diatas, total perolehan suara

sah Calon Bupati dan Wakil Bupati yang hilang dan ditambah dengan total

perolehan suara yang ada, maka seharusnya perolehan suara sebagai

berikut:

Perolehan Suara

No KECAMATAN Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara

sah oleh Penyelenggara

Suara Hilang Merupakan Suara sah

1 Antang Kalang 959 Suara 2021 2980 suara 2 Baamang 6.890Suara 2051 8941 suara 3 Bukit Santuai 1.608 Suara 5250 6858 suara 4 Cempaga 2.951 Suara 3054 6005 suara 5 Cempaga Hulu 2.222 Suara 3320 5542 suara 6 Kota Besi 1.608 Suara 5065 6673 suara 7 Mentawa Baru

Ketapang 9.418 Suara 2987 12405 suara

8 Mentaya Hulu 3.646 Suara 3150 6796 suara 9 Mentaya Hilir Selatan 3.198 Suara 1755 4953 suara 10 Mentaya Hilir Utara 2.315 Suara 2867 6182 suara 11 Parenggean 1.936 Suara 2725 4661 suara

13 Pulau Hanaut 2.676 Suara 5344 8020 suara

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 11: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

11

14 Seranau 1.969 Suara 4577 6546 suara

15 Telaga Antang 1.678 Suara 3810 5488 suara

16 Telawan 1.930 Suara 3.930 5860 suara

17 Teluk Sampit 1.614 Suara 6.614 8228 suara TOTAL SUARA SAH + = 112,998 suara

25. Bahwa berdasarkan rincian dan perhitungan dimaksud, hilangnya suara sah

Jelas dan nyata telah mempengaruhi perolehan suara Pemohon secara

signifikan;

26. Bahwa berdasarkan pada seluruh uraian diatas, Pemohon telah beralasan

hukum untuk memohon agar Mahkamah menyatakan kebenaran atas

perolehan suara Pemohon Calon Bupati Nomor urut 4 sesuai dengan

perolehan suara yang benar menurut Pemohon, sesuai dengan rincian dan

perhitungan tersebut.

Bahwa adanya money politic oleh salah satu peserta pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati, merupakan fakta hukum adanya pengalihan suara calon Bupati dan Wakil

Bupati Nomor Urut 4 khususnya terjadi pada kecamatan, sebagaimana bukti-bukti

antara lain:

27. Sebelum dilakukannnya pencoblosan, ditemukan fakta adanya pemberian

uang dari pasangan calon Cabup dan Cawabup Nomor Urut 2, sebesar Rp.

15.000.000,- (lima belas juta rupiah) kepada H. Ici, adapun uang dimaksud

guna memilih calon Nomor urut 2;

28. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 sekitar pukul 10.00, di Jalan

Bapinang Pajatan, Desa Bapinang Hilir, telah dilakukan bagi – bagi uang

sebesar Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) yang dilakukan oleh Sdri Jenah,

guna mempengaruhi masyarakat agar mencoblos pasangan Nomor urut 2;

29. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 sekitar pukul 08.00 WIB, Ketua RT

di TPS 10 Desa Ketapang Kecamatan ketapang memberikan form C6-KWK

kepad Meli dan Yeni yang identitasnya tidak sama dengan form C6-KWK

tersebut, setelah memberikan form tersebut Ketua RT mengarahkan kepada

yang bersangkutan untuk memilih Pasangan Nomor Urut 2;

30. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015 sekitar pukul 10.00 WIB, Bapak Willy

M. Yosep (Calon Gubernur Kalimantan tengah No Urut 2) mendatangi TPS

01 Desa Cempaga Mulia Timur Kecamatan Cempaga dan menyuruh

masyarakat untuk memilih pasangan Calon Nomor Urut 2;

31. Bahwa atas kejadian pelanggaran money politic oleh Calon Bupati dan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 12: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

12

Wakil Bupati Nomor Urut 2 tersebut diatas, merupakan fakta atas

kecurangan yang sistematis terstruktur dan masif, sehingga jelas

mempengaruhi perolehan suara yang demokratis adil dan jujur pada

pemilihan kepala daerah di Kotawaringin Timur Tahun 2015;

Adanya Tindakan Yang Tidak Netral Dan Pelanggaran Administrasi Secara

Terstruktur Sistematis Dan Masif Dilakukan Oleh KPU Kabupaten Kotawaringin

Timur:

32. Bahwa, Perbuatan KPU semenjak awal jelas dan nyata tidak netral, oleh

karena KPU Kab. Kotawaringin Timur justru menolak pencalonan Pemohon

yang faktanya sudah memenuhi syarat, akan tetapi dilain sisi justru

menerima pencalonan H. Supian Hadi yang nyata-nyata dalam pemenuhan

administrasi pencalonan telah melampirkan dokumen – dokumen sebagai

syarat pemenuhan Peserta Pemilu antara lain :

32.1 Surat Keterangan Nomor: 421.5/183-UM/SMKD.Mtp/VI-2019, tanggal

06 Juni 2009, yang diterbitkan oleh Kepala Sekolah SMK

Darussalam atas nama Muhammad Yuseran Ya’Cub yang diketahui

oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Propinsi

Kalimantan Selatan atas nama Drs. H. Muhammad Harus NIP 1953

0507 1978 091011;

32.2 Surat Keterangan Nomor: 42.1.3/019-KM/SMPN.1-Blt/2010, tanggal

06 Juni 2010, yang diterbitkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1

Batulicin atas nama H.M Ariansyah NIP : 19541223 198203 1 004

yang diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah

Bumbu, Propinsi Kalimatan Selatan atas nama Ir. Bakhriansyah, MM,

NIP : 19581204 198703 1 004;

32.3 Surat Keterangan Nomor: 42.1.3/023-KM/SD.1690 /2010, tanggal 02

Februari 2010, yang diterbitkan oleh Kepala Sekolah SD Negeri

Hampang atas nama Jamang A.Ma.Pd NIP : 19620505 198207 2 002

yang diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotabaru,

Propinsi Kalimantan Selatan atas nama Ir. H. Rairajuni, MSP, NIP :

19610109 198511 1 001;

Adapun dokumen-dokumen dimaksud jelas diterbitkan tidak melalui

verifikasi yang sahih atau dapat diartikan tidak melalui prosedural

administrasi yang baik dan benar, karena faktanya surat keterangan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 13: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

13

dimaksud, baik secara materiil maupun formil telah bertentangan dengan

Ketentuan Pasal 6 Ayat (1), ayat (2) dan Ayat (3) Permendikbud No. No. 29

Tahun 2014 Tentang Pengesahan Fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat

Belajar, Surat Keterangan Pengganti Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar Dan

Penerbitan Surat Keterangan Pengganti Ijazah/ Surat Tanda Tamat Belajar

Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah;

33. Bahwa, terlebih lagi undangan pemberitahuan pemungutan suara atau Form

Model C-6 KWK, yang diberikan kepada pemilih adalah untuk pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, yang disebarkan di 7

(tujuh) desa, masing –masing Desa Pantai Harapan Kecamatan Cempaga

Hulu, Desa Menatawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Desa

Sumber Makmur Kecamatan Parenggean, Desa Pundu Kecamatan

Cempaga Hulu, Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, Desa Luwuk Bunter

Kecamatan Cempaga, Desa Bukit Indah Kecamatan Telaga Antang, yang

total seluruh undangan dimaksud berjumlah lebih dari 200 (dua ratus)

lembar, karenanya jelas telah menimbulkan kebingungan dimasyarakat oleh

karena fakta yang sesungguhnya untuk pemilihan Gubernur Kalimantan

Tengah telah ada penetapan diundur, atas kejadian dimaksud jelas telah

mempengaruhi perolehan suara sah khususnya bagi Pemohon, mengingat

daerah dimaksud merupakan bagian dari lumbung suara Pemohon;

34. Bahwa selain itu juga terdapat surat pemberitahuan pemungutan suara atau

C-6 KWK yang diberikan ganda terhadap 1 (satu) pemilih, terjadi di Desa

Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, bahkan pada tempat yang sama terjadi

pencantuman nama DPT dengan pencantuman alamat Rukun Tetangga

yang tidak terdaftar;

35. Bahwa KPU Kotawaringin Timur, dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

telah menetapkan DPT ganda, dengan cara mencantumkan nama pemilih

yang sama baik dalam 1 (satu) TPS yang sama maupun dengan berbeda

TPS, sebagai contoh Pemohon kejadian dimaksud terjadi pada pemilih

yang sudah tedaftar di TPS 2 desa Pundu, namun nama tersebut juga

terdaftar di TPS 3 Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, hal dimaksud

Pemohon jadikan pembuktian adanya penggelembungan suara;

36. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2015. Saksi-saksi dari pasangan Calon

Nomor Urut 2, secara sengaja telah melakukan pelanggaran pemilu dengan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 14: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

14

menggunakan atribut Calon Nomor Urut 2 pelanggaran dimaksud terjadi

pada TPS 33 Baamang tengah, TPS 07 Jl.Gunung Rinjani, TPS 17 Gg 5A,

TPS 08 Gg Pos Polisi, TPS 35 Gg Rahman, TPS 05 Gg Sari gading, TPS 47

Jl. Gunung Merapi, TPS 40 Gg Guntur, pelanggaran dimaksud jelas

mempengaruhi telah mempengaruhi perolehan suara yang demokratis jujur

dan adil, dan tidak menutup kemungkinan hal ini terjadi secara menyeluruh

dan masif pada seluruh TPS se-Kabupaten Kotawaringin Timur.

Fakta Hukum Sebagai Alasan Pengajuan Permohonan:

37. Bahwa jelas dan tegas Termohon telah melakukan keberpihakan pada salah

satu pasangan Calon peserta Pemilukada Kota Waringin Timur, yang terjadi

mulai dari penentapan calon peserta sampai dengan dilakukannya

rekapitulasi pada tingkat Kabupaten, sehingga jelas telah bertentangan

dengan ketentuan Pasal 14 huruf b Undang Undang No 8 Tahun 2015

Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi

Undang-undang;

38. Bahwa terbukti Keputusan KPU Kabupaten Kotawaringin Timur atas

Perolehan suara Calon Bupati dan Wakil Bupati, sebagaimana Berita Acara

Nomor: 39/BA/XI/2015 Tentang Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur

Nomor 43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi

Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015, tidak memiliki kekuatan

hukum mengikat, karena Faktanya Penetapan a quo Jelas tidak

berdasarkan pada data yang benar dan penuh dengan kecurangan,

sehingga sudah pada tempatnya Keputusan dimaksud untuk dibatalkan ;

39. Bahwa, Keputusan KPU mensah-kan hasil rekapitulasi Penghitungan suara

telah bertentangan dengan hukum, sebagaimana yang diatur dalam

ketentuan Pasal 87 ayat (4), Pasal 89 Ayat (4) Pasal 90 Ayat (1), Pasal 91

ayat (3), Pasal 104 Ayat (9) Undang Undang No 8 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Atas Undang –undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 15: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

15

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang –undang No. 1 tahun 2014

Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-

undang, sebagai berikut :

Pasal 89 ayat (4) yang berbunyi :

“Pelaksanaan Pemungutan Suara disaksikan oleh saksi Pasangan Calon”

Pasal 94 huruf a :

Surat suara untuk pemilihan dinyatakan sah apabila :

a.Surat suara ditanda-tangani oleh ketua KPPS

40. Bahwa Penetapan KPU Kabupaten Kotawaringin Timur pada tanggal 16

Desember 2015 yang secara Mutatis dan Mutandis telah melegalkan

ketidak-benaran atau ketidak-absahan Form C-1, ketidak sesuaian hasil

rekapitulasi yang telah dimulai dari penyelenggara pemilu tingkat KPPS,

PPS, PPK dan KPU Kabupaten, jelas merupakan bentuk pelanggaran

administrasi pemilu, baik yang berkaitan dengan kode etik penyelenggara

termasuk pelanggaran pidana pemilu yang terjadi secara terstruktur,

sistematis dan masif.

V. Petitum Berdasarkan seluruh uraian sebagaimana tersebut di atas, Pemohon memohon agar

Mahkamah Konstitusi berkenan memeriksa permohonan Pemohon dan memutuskan

sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan yang diajukan oleh Pemohon;

2. Menyatakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur tidak

menjalankan perintah Undang Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pemilu, dan oleh

karena itu tidak patuh terhadap Pasal 14, Pasal 87, Pasal 89, Pasal 91, serta

Pasal 104 UU RI No 8 Tahun 2015 Tentang Pemilu;

3. Membatalkan Berita Acara Nomor: 39/BA/XI/2015 Tentang Pleno Terbuka

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015 dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015, sepanjang tentang perolehan suara

Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Nomor urut 4 atas nama

Muhammad Rudini dan H. Supriadi MT, S.Sos;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 16: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

16 4. Menyatakan perhitungan suara Pemohon sebagai perhitungan yang benar dengan

total perolehan suara Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Nomor

Urut 4, sebanyak 112.998 suara sah;

Atau setidak-tidaknya mohon Penetapan Majelis Mahkamah Konstitusi agar

dilaksanakan pemungutan suara ulang Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten

Kotawaringin Timur;

Atau apabila majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

[2.2] Menimbang bahwa untuk membuktikan dalil permohonannya, Pemohon

telah mengajukan bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti P-1 sampai dengan bukti

P-15, sebagai berikut:

1. Bukti P-1 : Keputusan KPU Kotawaringin Timur Nomor 25/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, tanggal 7 September 2015 tentang

Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015;

Keputusan KPU Kotawaringin Timur Nomor 43/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, tanggal 16 Desember 2015 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur

Tahun 2015;

2. Bukti P-2 : Berita Acara Nomor : 39/BA/XI/2015 Tentang Pleno Terbuka

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat

Kabupaten Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun

2015 tertanggal 16 Desember 2015;

3. Bukti P-3 : Keputusan Sengketa Nomor Permohonan:

01/PS/PWSL.KWT.21.09/VII/2015, tanggal 11 Agustus 2015,

yang pada pokoknya Panwaslu Kab Kotawaringin Timur,

membatalkan Berita Acara yang dikeluarkan KPU Kab

Kotawaringin Timur Nomor 12/BA/VII/2015, tanggal 28 Juli 2015;

4. Bukti P-4 : Form C-1 TPS tidak ditanda-tangani oleh KPPS;

5. Bukti P-5 : Form C-1 dibuat tanpa disaksikan oleh saksi Pasangan Calon

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 17: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

17

Peserta Pemilu;

6. Bukti P-6 : Form C-1 TPS tidak ada kesesuaian jumlah dengan Sertifikat

Rincian Hasil Penghitungan Suara di TPS dan terdapat

Perbedaan Jumlah Suara Sah dan tidak sah serta C-1 TPS;

7. Bukti P-7 :

Pada Form C-1 tidak ada perolehan suaranya, namun KPU tetap

menjadikan dasar Rekapitulasi tingkat Kecamatan dan

Kabupaten;

8. Bukti P-8 : Rekaman yang berisi percakapan warga, yang menyatakan

menerima uang Rp. 15.000.000,- (lima belas juta) dari Paslon

No Urut 2 untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat agar pada

saat pencoblosan memilih Nomor Urut 2;

9. Bukti P-9 : Uang Tunai Rp. 50.000,-

Rekaman yang berisi percakapan warga, yang menyatakan

menerima uang Rp. 50.000,- dari Paslon No Urut 2;

10. Bukti P-10 : Adanya penggunaan atribut Pasangan Calon Nomor urut 2 oleh

tim kampanye pada saat dilaksanakannya Pencoblosan masing-

masing pada TPS 07 Jalan Gunung Rinjani, TPS 17 Gang 5A,

TPS 08 Gang Polisi, TPS 35 Gang Rahman, TPS 05 Gang Sari

Gading, TPS 47 Jalan Gunung Merapi, TPS 40 Gang Guntur

dan TPS 33 Masjid Syuhada-Baamang Tengah;

11. Bukti P-11 : Form C-6 diberikan kepada pemilih tidak sesuai dengan nama

yang menerima C-6;

12. Bukti P-12 : Rekaman Video yang isinya, Sdra Wiily M Yosep yang

memerintahkan kepada masyarakat pada saat akan dilakukan

Pencoblosan untuk memilih Pasangan Calon Nomor Urut 2;

Pengumuman tentang Penetapan Pasangan Calon Calon

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah;

13. Bukti P-13 : Surat Keterangan Pengganti Ijazah SD an Supian Hadi;

Surat Keterangan Pengganti ijazah SMP an Supian Hadi;

Surat Keterangan Pengganti SMK an Supian Hadi;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 18: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

18

14. Bukti P-14 : Form C-6 Undangan untuk memberikan suara pada pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah;

15. Bukti P-15 : DPT TPS 2 dan 3 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu, DPT

TPS 3 Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, DPT TPS 2 Desa

Kota Besi Hilir Kecamatan Kota Besi, DPT TPS 5 Desa Pantai

Harapan Kecamatan Cempaga Hulu, DPT TPS 5 Desa Tanjung

Jaringau Kecamatan Mentaya Hulu.

[2.3] Menimbang bahwa pada persidangan tanggal 13 Januari 2016 Mahkamah

telah mendengar keterangan Termohon, pada pokoknya sebagai berikut:

I. Dalam Eksepsi Bahwa pertama-tama Termohon memandang perlu untuk menyampaikan dalil

eksepsi yang akan diajukan didasarkan pada mekanisme sebagaimana telah diatur

secara tegas dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota Menjadi Undang-Undang yaitu:

1. Pelanggaran Kode Etik-DKPP (Pasal 136-137);

2. Pelanggaran Administrasi-Bawaslu/Panwaslu (Pasal 138-141);

3. Penyelesaian Sengketa (Pasal 142-144);

4. Tindak Pidana Pemilihan-Pengadilan Negeri (Pasal 145-152);

5. Sengketa Tata Usaha Negara-PT. TUN (Pasal 153-155).

A. Kewenangan Mahkamah Konstitusi 1. Bahwa mohon perhatian terhadap dalil Pemohon halaman 13 angka 40

permohonan a quo antara lain yaitu:

“Bahwa, penetapan KPU Kabupaten Kotawaringin Timur pada tanggal 16 Desember 2015 yang secara mutatis dan mutandis telah melegalkan ketidakbenaran atau ketidak-absahan form C1, ketidaksesuaian hasil rekapitulasi yang telah dimulai dari penyelenggara pemilu tingkat KPPS, PPS, PPK, dan KPU Kabupaten, jelas merupakan bentuk pelanggaran administrasi pemilu, baik yang berkaitan dengan kode etik penyelenggara termasuk pelanggaran pidana pemilu yang terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif.”

2. Bahwa dalil a quo secara nyata dan jelas menyimpulkan seluruh pelanggaran

yang terjadi merupakan pelanggaran administrasi Pemilu, pidana Pemilu

serta pelanggaran kode etik tidak ada kaitannya dengan perselisihan hasil

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 19: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

19

pemilihan yang merupakan obyek permohonan yang dapat diperiksa dan

diadili di Mahkamah;

3. Bahwa andai pun benar-quad non dalil Pemohon dalam permohonan a quo

yang nyata-nyata diakui oleh Pemohon sebagai pelanggaran administratif,

tindak pidana pemilu, dan pelanggaran kode etik penyelenggara bukan

merupakan kewenangan Mahkamah.

4. Bahwa berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015

pelanggaran administratif merupakan kewenangan Bawaslu/Panwaslu/

Panwascam, pelanggaran pidana merupakan kewenangan pengadilan umum,

sedangkan pelanggaran kode etik penyelenggara merupakan kewenangan

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

5. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, menurut Termohon substansi dari

permohonan Pemohon bukan menjadi wilayah Kewenangan Mahkamah

Konstitusi dalam memeriksa dan menyelesaikannya, sehingga Mahkamah

Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan

penetapan perolehan suara hasil pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015 yang diajukan oleh Pemohon.

Dengan demikian, permohonan a quo haruslah tidak dapat diterima (niet

ontvankelijke verklaard).

B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon 6. Bahwa Pemohon adalah Pasangan Nomor Urut 4 Calon Bupati / Wakil Bupati

Kabupaten Kotawaringin Timur dalam Pemilihan Tahun 2015 adalah benar,

sesuai dengan Keputusan Termohon Nomor 26/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015 tentang Penetapan Nama dan Nomor Urut Pasangan Calon

Peserta Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Pada

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

7. Bahwa merupakan fakta hukum, Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum

(Legal Standing) dalam perkara a quo, karena tidak terpenuhinya ketentuan

pengajuan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 UU 8/2015

jo. Pasal 6 Ayat (2) huruf b Peraturan MK nomor 1 Tahun 2015, sebagai

berikut :

“Kabupaten/Kota dengan jumlah penduduk lebih dari 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) jiwa sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa, pengajuan permohonan dilakukan jika terdapat perbedaan perolehan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 20: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

20

suara paling banyak 1,5 % (satu koma lima persen) antara Pemohon dengan pasangan suara peraih suara terbanyak berdasarkan penetapan hasil penghitungan suara oleh Termohon“.

8. Bahwa Jumlah Penduduk di Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan

Data Agregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) sebanyak 403.684

(empat ratus tiga ribu enam ratus delapan puluh empat) jiwa (vide bukti: TB-

001).

- Jumlah Kecamatan : 17 Kecamatan.

- Jumlah Desa/Kelurahan : 185 Desa/Kelurahan.

- Jumlah TPS : 896 TPS dan

- Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) : 350.355 (tiga ratus lima puluh ribu

tiga ratus lima puluh lima)

9. Bahwa berdasarkan Penetapan Hasil Penghitungan Perolehan suara

pasangan Calon, yaitu:

Peserta Calon Jumlah Perolehan Suara

Nomor Urut 1 5.468 suara

Nomor Urut 2 112.179 suara

Nomor Urut 3 9.660 suara

Nomor Urut 4 48.611 suara

Sebagaimana Keputusan Termohon Nomor: 43/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015 tantang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin

Timur Tahun 2015 tanggal 16 Desember 2015.

10. Bahwa selisih perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan Nomor

Urut 2 sebagai pasangan calon peraih suara terbanyak adalah 63.568 (enam

puluh tiga ribu lima ratus enam puluh delapan) suara. Sehingga selisih suara

antara pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak dengan Pemohon

adalah 112.179 (seratus dua belas ribu seratus tujuh sembilan) suara

dikurangi 48.611 (empat puluh delapan ribu enam ratus sebelas) suara

adalah 63.568 (enam puluh tiga ribu lima ratus enam puluh delapan) suara,

sehingga presentasinya adalah 56,7% (lima puluh enam koma tujuh persen)

atau dibulatkan menjadi 57% (lima puluh tujuh persen);

11. Bahwa dari data-data di atas tampak jelas, terbukti selisih perolehan suara

antara Pemohon dengan peraih suara terbanyak yaitu sebesar 57% (63.568),

jauh melewati batas yang ditetapkan dalam Pasal 158 UU No. 8 Tahun 2015.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 21: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

21

Ketentuan UU tersebut menurut hemat Termohon tidak dapat

dikesampingkan dalam menilai apakah suatu permohonan dalam perkara

perselisihan hasil pemilihan dapat diterima atau tidak, karena beberapa

pertimbangan.

Pertama, menurut hemat Termohon ketentuan dalam Pasal 158 UU No. 8

Tahun 2015 yang menetapkan dan membatasi selisih perolehan suara

sebagai syarat untuk dapat mengajukan permohonan dalam perkara

perselisihan pemilihan bupati dan wakil bupati, bukan sekedar aturan formil

prosedural. Menurut hemat Termohon aturan tersebut cukup substansial,

lebih substansial dari, misalnya ketentuan yang membatasi pengajuan

permohonan tidak lebih dari 3 x 24 jam, yang ketentuan terakhir ini sangat

dijaga dan diterapkan secara konsisten oleh Mahkamah.

Kedua, siapapun yang mengajukan diri secara sukarela untuk turut serta

sebagai calon dalam pemilihan, dengan perkataan lain setiap pasangan

calon, secara yuridis harus dianggap menerima aturan main yang ada,

termasuk aturan main mengenai perselisihan hasil pemilihan. Menyangkal

validitas atau keadilan suatu aturan kepemilihan yang bisa dikatakan telah

disepakati, setelah pemilihan memperlihatkan hasilnya, menurut hemat

Termohon sulit untuk ditempatkan sebagai upaya untuk membangun sebuah

demokrasi konstitusional yang berkualitas. Jika memang ketentuan dalam

Pasal 158 UU No. 8 Tahun 2015 dinilai tidak sejalan dengan konstitusi oleh

karena menghalangi ditegakkannya keadilan substantif, maka upaya untuk

meniadakan ketentuan itu seyogyanya dilakukan lebih awal dengan

melakukan judicial review dan hal tersebut dapat diajukan tanpa harus

menunda pelaksanaan pemilihan. Sebagai contoh, judicial review terhadap

ketentuan yang berkenaan dengan calon tunggal sebagaimana Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 100/PUU-XIII/2015 yang dikabulkan oleh

Mahkamah. Upaya hukum itu dilakukan di tengah tahapan pemilihan sedang

berlangsung, dan dapat diselesaikan oleh Mahkamah tanpa mengakibatkan

kekacauan tahapan pemilihan. Dengan tidak menggunakan hak

konstitusionalnya untuk mengajukan uji materiil terhadap Pasal 158 ayat (6)

UU No. 8 Tahun 2015, maka Pemohon tidak boleh mendapatkan manfaat

atas kesalahannya in casu mempersoalkan ambang batas syarat pengajuan

pembatalan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 22: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

22

Ketiga, Mahkamah telah menerbitkan serangkaian peraturan mengenai

hukum acara yang mengatur lebih lanjut dan sangat detil ketentuan dalam UU

No. 8 Tahun 2015. Menurut pemahaman Termohon, isi peraturan Mahkamah

tersebut memperlihatkan antara lain bahwa Mahkamah mengukuhkan

keberlakuan ketentuan Pasal 158 UU No. 8 Tahun 2015.

Dengan demikian, menurut Termohon, Pemohon tidak memiliki kedudukan

hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan perselisihan hasil

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

12. Bahwa sebagaimana diketahui, batas selisih perolehan suara yang diatur baik

dalam Pasal 156 UU Nomor 8 Tahun 2015 jo. Pasal 6 ayat (2) huruf b PMK 5

tahun 2015 merupakan ketentuan yang dikualifikasikan sebagai ketentuan

yang bersifat memaksa (dwingendrecht) yang merupakan ketetuan yang

sudah jelas, dan tertutup untuk disimpangi sehingga harus dihormati demi

kepastian hukum, andai pun penyimpangan ini dikaitkan dengan

pelanggaran-pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis dan masif.

Sebagaimana yurisprudensi yang bersifat tetap (vaste jurisprudenctie) dari

Mahkamah, haruslah berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan

suara atau peringkat perolehan suara masing-masing pasangan calon

peserta, antara lain sebagaimana pertimbangan Mahkamah dalam Putusan

Mahkamah Konstitusi Nomor 10-12/PHPU.D-IX/2001 jo. Nomor 41/PHPU.D-

VII/2008.

Dengan demikian merurut Termohon, permohonan a quo tidak memenuhi

ketentuan Pasal 158 UU No. 8 Tahun 2015 jo. Pasal 6 Ayat (2) huruf b,

sehingga adalah beralasan hukum dinyatakan tidak dapat diterima (Niet

ontvankelijke verklaard).

C. Permohonan Kabur (Obscuur Libel) 13. Bahwa mohon perhatian terhadap dalil Pemohon halaman 13 angka 40

permohonan a quo antara lain yaitu:

“Bahwa, Pemohon setelah Pemohon melakukan verifikasi terhadap data C-1 untuk seluruh kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur, antara lain Kecamatan Muara Baru Ketapang, Kecamatan Mentawa, Kecamatan Mentaya Hulu dan Kecamatan Tuala Hulu, faktanya ditemukan form C-1 banyak yang tidak ditandatangani oleh Ketua KPPS dengan perbandingan 1 : 4 “artinya satu yang di tandatangani empat yang tidak ditandatangani dalam satu kecamatan” padahal C-1 yang tidak ditandatangani Ketua KPPS dapat dianulir dan menjadi tidak sah

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 23: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

23

atau illegal, sebagaimana berdasarkan pada ketentuan Pasal 94 huruf a UU No. 8 Tahun 2015 yang pada pokoknya berbunyi “C-1 sah apabila ditandatangani Ketua KPPS”.

Bahwa dalil a quo tidak menjelaskan di TPS mana yang Ketua KPPS tidak

menandatangani Form C1. Lebih-lebih pada saat persidangan pendahuluan

yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 8 Januari 2015 di Mahkamah,

Pemohon tidak dapat menjelaskan di TPS mana saja yang Form C1 dianggap

dapat dianulir dan menjadi tidak sah atau illegal pada saat Majelis Hakim

menanyakan hal tersebut kepada Pemohon.

Andaipun benar-quad non, tidak akan berpengaruh terhadap perolehan hasil

yang mengakibatkan tidak terpenuhinya unsur terstruktur, sistematis, dan

masif. Pelanggaran tersebut dikategorikan sebagai pelanggaran-pelanggaran

yang bersifat kasuistis, sporadis, dan tidak berkorelasi secara signifikan

dengan perolehan hasil. Oleh karena itu, dalil a quo terlalu mengada-ada.

14. Bahwa mohon perhatian terhadap dalil Pemohon halaman 7-9 angka 23-24

permohonan aquo antara lain yaitu:

“Bahwa, berdasarkan data yang Pemohon himpun dari hasil verifikasi selisih suara, yang terjadi karena adanya penggelembungan suara, pengalihan suara Pemohon kepada salah satu calon yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif, karena terjadi hampir di seluruh Kecamatan pada Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga secara signifikan mempengaruhi perolehan suara Pemohon. Adapun data-data tersebut sebagai berikut:

Bahwa hasil Rekapitulasi suara sah Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, perolehan suara Pemohon adalah sebanyak 48.611 suara, namun demikian berdasarkan keterangan saksi dan sebagian bukti yang ditemukan telah terjadi kehilangan suara untuk Pemohon pada beberapa kecamatan sebanyak 60.387 suara…” “Dengan demikian berdasarkan pada rincian di atas, total perolehan suara sah Calon Bupati dan Wakil Bupati yang hilang dan ditambah dengan total perolehan suara yang ada…”

Bahwa dalil a quo hanyalah asumsi dari Pemohon tanpa ada dasar dan fakta

yang dapat membuktikan adanya pelanggaran yang terstruktur, sistematis,

dan masif. Lebih-lebih pemohon tidak dapat menjelaskan darimana suara

Pemohon hilang.

Dengan demikian, merurut Termohon, permohonan a quo tidak jelas dan

kabur, sehingga adalah beralasan hukum dinyatakan tidak dapat diterima

(Niet ontvankelijke verklaard).

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 24: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

24 II. Dalam Pokok Permohonan

15. Bahwa sebelum menanggapi dalil keberatan Pemohon, perlu Termohon

sampaikan terlebih dahulu gambaran umum mengenai beberapa hal dalam

penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur

Tahun 2015 :

Tanggal pemungutan suara : 9 Desember 2015

Jumlah Penduduk (DAK2) : 403.684

DPT : 350.355

Pemilih yang menggunakan hak pilih : 182.864 (50,99%)

Jumlah Kecamatan (PPK) : 17

Jumlah Desa/Kelurahan (PPS) : 185

Jumlah TPS : 896

Jumlah Pasangan Calon : 4 Pasangan Calon;

Perolehan Suara :

• Pasangan Calon No. 1

Djunaidy Drakel dan Haryanto, S.H.

5.468

• Pasangan Calon No. 2

H.Supian Hadi, S.Ikom dan Drs. H.M. Taufiq Mukri, S.H., M.M.

112.179

• Pasangan Calon No. 3

Muhammad Arsyad dan Nadiansyah

9.660

• Pasangan Calon No. 4

Muhammad Rudini dan H. Supriadi M.T., S.Sos

48.611

16. Bahwa pertama-tama Termohon mohon dengan hormat segala sesuatu yang

diuraikan dalam bagian eksepsi dianggap pula sebagai yang tidak

terpisahkan dalam pokok permohonan ini.

17. Bahwa Termohon menolak seluruh dalil Permohonan yang disampaikan

Pemohon, kecuali apa yang secara tegas dan bulat.

18. Bahwa sebelum Termohon menjawab seluruh dalil-dalil yang diajukan

Pemohon, terlebih dahulu Termohon akan menguraikan pelaksanaan tahapan

penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 25: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

25

Timur Tahun 2015 untuk memberikan gambaran kepada Mahkamah, bahwa

pelaksanaan Pemilihan telah berjalan secara tertib dan damai, sesuai dengan

asas-asas Pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.

19. Bahwa bilamana dipelajari secara seksama seluruh dalil Pemohon khususnya

yang berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran khususnya pelanggaran

yang didalilkan dapat dikonstantir merupakan pelanggaran-pelanggaran yang

bersifat kasuistis, sporadis, dan tidak berkorelasi secara signifikan dengan

perolehan hasil;

20. Bahwa terhadap dalil-dalil Pemohon yang mempersoalkan adanya

pelanggaran-pelanggaran yang dapat dikatagorikan sebagai pelanggaran

yang terstruktur, sistematis dan masif adalah merupakan dalil yang mengada-

ada, hanya berdasarkan asumsi-asumsi atau bahkan imajinasi yang dibangun

secara sepihak oleh Pemohon karena tidak sesuai dengan fakta-fakta yang

terjadi di lapangan.

21. Pemohon tidak mampu menjelaskan secara detil kapan, dimana, siapa, dan

bagaimana, pelanggaran tersebut dilakukan dan Pemohon gagal membangun

konstruksi hubungan kausalitas antara pelanggaran yang dituduhkan dengan

hasil perolehan suara masing-masing Pasangan calon. Padahal berdasarkan

Putusan Mahkamah Konstitusi yang dimaksud dengan pelanggaran yang

terstruktur, sistematis, dan masif adalah:

a. Pelanggaran itu bersifat sistematis artinya pelanggaran tersebut benar-

benar direncanakan secara matang (by design).

b. Pelanggaran itu bersifat terstruktur artinya pelanggaran ini dilakukan oleh

aparat struktural, baik aparat pemerintah maupun apaarat penyelenggara

pemilu secara kolektif bukan aksi individual.

c. Pelanggaran itu bersifat massif artinya pelanggaran tersebut terjadi

disemua tempat atau sangat luas, bukan sporadis.

22. Bahwa selain itu, perlu ditegaskan Termohon hanya akan menjawab dalil-dalil

Pemohon yang semata-mata diajukan terhadap dan atau berhubungan

dengan Termohon;

23. Bahwa menanggapi dalil Pemohon sebagaimana diuraikan dalam

permohonan a quo nomor 14 yang menyatakan bahwa seolah-olah Pemohon

tidak independen, maka perlu kami tegaskan bahwa tuduhan tersebut sangat

Tidak Berdasar.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 26: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

26

Bahwa berdasarkan PKPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program

dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota, Termohon

membuka pendaftaran pasangan calon 26 Juli-28 Juli 2015, dan pada tanggal

28 Juli 2015 ada 4 (empat) pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur yang mendaftar pada Termohon, yaitu: 1. H. Supian Hadi,

S.Ikom dan Drs. H.M. Taufiq Mukri, SH., MM., 2. Djuaidy Drakel dan

Haryanto, SH., 3. Muhammad Rudini dan H. Supriadi M.T., S.Sos. 4.

Muhammad Arsyad dan Nadiansyah.

Bahwa berdasarkan Pasal 38 ayat (2) PKPU Nomor 12 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas PKPU Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota. Dalam mendaftarkan Pasangan Calon sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Wajib

memenuhi persyaratan: a. ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3);

(Memperoleh kursi 20% atau 25% suara sah), b. menyertakan Keputusan

Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan dan

dokumen syarat calon; c. menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik

tingkat pusat tentang kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau

kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota. Sesuai dengan Pasal 38

ayat (2) PKPU Nomor 12 Tahun 2015, pasangan calon Muhammad Rudini

dan H. Supriadi M.T., S.Sos. (yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai

PAN), Termohon menyatakan secara komulatif tidak memenuhi persyaratan

pencalonan (Vide Bukti: TA-001), yaitu: formulir Model B-KWK Parpol, Model

B.2-KWK Parpol, Model B.3-KWK Parpol dan Model B.4-KWK Parpol.

Ternyata tidak mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Daerah

Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Timur. Hal mana dari lembar yang

diajukan tidak ditandatangani oleh Dr. H.M. Thamrin Noor, S.H. M.M. dan

Abdul Haris, S.E. masing-masing selaku ketua dan sekretaris Dewan

Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Kotawaringin Timur.

Bahwa kemudian dilaksanakan musyawarah mufakat (mediasi) oleh

Panwaslih Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan permohonan

pasangan calon Muhammad Rudini dan H. Supriadi M.T., S.Sos., dan

Termohon. Dalam Proses mediasi ini, tanggal 11 Agustus 2015 Panwaslih

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 27: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

27

Kabupaten Kotawaringin Timur (Vide Bukti: TL-001).

Bahwa pada tanggal 15 Agustus-17 Agustus 2015, Termohon membuka

pendaftaran untuk pasangan calon Muhammad Rudini dan H. Supriadi M.T.,

S.Sos., dan pada tanggal 17 Agustus 2015 pasangan calon Muhammad

Rudini dan H. Supriadi M.T., S.Sos., mendaftar pada Termohon. Setelah

dilakukan penelitian persyaratan administrasi dokumen persyaratan

pencalonan ternyata persyaratan bakal pasangan calon Muhammad Rudini

dan H. Supriadi M.T., S.Sos. dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat. (Vide Bukti:

TA-004 dan TA-002).

Bahwa berdasarkan PKPU Nomor 9 tahun 2015 jo. PKPU Nomor 12 tahun

2015 maka hal demikian dikategorikan sebagai tidak memenuhi syarat

sehingga oleh karenanya tidak ditetapkan sebagai Pasangan Calon.

Bahwa setelah itu dilaksanakan kembali musyawarah mufakat (mediasi) oleh

Panwaslih Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan permohonan

pasangan calon Muhammad Rudini dan H. Supriadi M.T., S.Sos., dan

Termohon sebagai pihak termohon. Dalam Proses mediasi ini, Panwaslih

mengeluarkan Keputusan Sengketa Nomor Permohonan:

02/PS/PWSL.KWT.21.09/VIII/2015 tanggal 6 September 2015.

Menindaklanjuti Keputusan panwaslih, Termohon melaksanakan keputusan

Panwaslih dengan menetapkan Muhammad Rudini dan H. Supriadi, MT.,

S.Sos. sebagai peserta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. (Vide Bukti: TA-

003).

Dengan demikian, sikap Termohon tersebut menunjukan Termohon telah

menaati dan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan

perkataan lain, dalil Pemohon tidak berdasar dan Termohon tetap menjaga

prinsip-prinsip independensi sebagai penyelenggara Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kotawaringin Timur.

24. Bahwa dalil Pemohon dalam Permohonan a quo halaman 5 angka 15 yang

menyatakan DPT sebanyak 332.587 (Tiga Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Lima

Ratus Delapan Puluh Tujuh) suara dan hasil rekapitulasi jumlah suara sah

sebanyak 172.877 (Seratus Tujuh Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tujuh

Puluh Tujuh) suara adalah tidak benar.

Bahwa merupakan fakta hukum, jumlah DPT yang ditetapkan oleh Termohon

pada Tanggal 2 Oktober 2015 adalah sebanyak 351.154 Pemilih yang

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 28: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

28

tersebar di 896 TPS, 185 Desa dan 17 Kecamatan. Setelah Penetapan DPT

pada tanggal 2 Oktober 2015 di lanjutkan mengumumkan DPT oleh PPS

dengan tujuan mendapatan tanggapan dari masyarakat di mana warga yang

belum terdaftar dalam DPT masih bisa masuk dalam DPTb-1. Termohon telah

menetapakan DPTb-1 untuk menjamin ketersediaan surat suara bagi Pemilih

yang terdaftar dalam DPTb-1 (Vide Bukti: TB-005).

Bahwa Termohon meminta Rekomendasi dari Panwaslih Kabupaten

Kotawaringin Timur agar pemilih tersebut didaftarkan kedalam DPT. Setelah

mendapat rekomendasi tanggal 2 Oktober 2015 selanjutnya adalah proses

penetapan DPT berdasarkan rekomendasi dari Panwaslih Kabupaten

Kotawaringin Timur terkait pendaftaran pemilih dalam DPTb-1 yang

jumlahnya melebihi ketersediaan surat suara cadangan pada TPS. (Vide

Bukti: TB-003).

Bahwa DPT yang ditetapkan oleh Termohon pada Tanggal 6 November 2015

berjumlah 350.355 pemilih dan DPTb-1 berjumlah 657 pemilih pada saat

Pleno penetapan DPT tersebut di hadiri oleh Panwaslih Kabupaten, Tim

Kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati No 2 dan No 4, dan Tim Paslon

Gubernur dan wakil Gubernur No. 2 dan No. 3. Data DPT baik dalam bentuk

Hard Copy dan Soft Copy sudah di serahkan ke masing masing Tim Paslon.

(Vide Bukti: TB-007).

Bahwa pemilih yang menggunakan hak pilihnya pada Tanggal 9 Desember

2015 adalah 182.864 dengan rincian Laki Laki 95.169 dan Perempuan 87.695

dengan total suara sah sebesar 175.918 suara dan total suara tidak sah

sebesar 6.946 suara dalam rapat pleno oleh Termohon pada hari Rabu

tanggal 16 Desember 2015 (Vide Bukti: TG-001 dan TG-002).

Dengan demikian, dalil Pemohon dalam permohonan a quo adalah tidak

berdasar.

25. Bahwa dalil Pemohon dalam Permohonan a quo halaman 6 angka 16 yang

meragukan keabsahan hasil rekapitulasi suara oleh Termohon, karena

ditemukan adanya amplop kertas suara yang dalam kondisi tidak tersegel.

Bahwa dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015, terjadi kesalahan administrasi tidak tersegelnya Sampul

Berita Acara Model DA-KWK di Kecamatan Tualan Hulu Tentang Rekapitulasi

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 29: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

29

Hasil Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Kecamatan Dalam Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 tetapi Kotak Suara dalam keadaan

terkunci dan tersegel. Panwaslih Kabupaten Kotawaringin Timur tetap

mengizinkan PPK Tualan Hulu untuk membacakan hasil Rekapitulasi di

Tingkat Kecamatan Tualan Hulu, karena mengacu kepada Peraturan Bawaslu

Nomor 14 Tahun 2015 pasal 17 ayat 1 huruf a dan b, yaitu : Panwas

Kabupaten/Kota melakukan pengawasan Rekapitulasi di TPS yang diterima

dari PPK kepada KPU Kabupaten/Kota dengan cara: a. memastikan kotak

suara memuat dokumen hasil penghitungan suara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; b. memastikan kotak suara dalam kondisi

terkunci dan tersegel;

Bahwa merupakan fakta hukum, pada saat pelaksanaan rekapitulasi tingkat

Kabupaten pada tanggal 16 Desember 2015, dari 17 Kecamatan di

Kabupaten Kotawaringin Timur, ditemukan ada 1 kecamatan yaitu kecamatan

Tualan Hulu di mana Amplop yang berisi DA dan DA1 tidak tersegel dan perlu

di ketahui bahwa pada saat itu kotak suara dalam posisi terkunci dan

tersegel. Saksi Pasangan Calon No.3 dan No. 4 keberatan di lakukan

rekapitulasi dan Panwaslih meminta dilakukan penundaan sementara

rekapitulasi untuk Kecamatan Tualan Hulu. Setelah 16 kecamatan selesai

melaksanakan rekapitulasi Pimpinan Rapat Pleno Rekapitulasi meminta

pendapat kepada Panwaslih apakah PPK Tualan Hulu bisa membacakan

hasil Rekapitulasinya. Panwaslih mengijinkan melaksanakan rekapitulasi saja

dengan catatan tidak adanya perbedaan hasil perolehan suara antara DA1

didalam kotak dengan salinan DA1 yang dipegang panwaslih dan saksi, dan

hasilnya ternyata tidak ada perbedaan.

Bahwa atas kesalahan administrasi yang dilakukan oleh PPK Tualan Hulu

Panwaslih pada Tanggal 16 Desember 2015 mengeluarkan Rekomendasi

No.116/Panwas.Kotim/Div.II/12/2015 perihal Peringatan Tertulis. Panwaslih

merekomendasikan kepada Termohon untuk memberikan peringatan secara

tertulis dan hal tersebut telah di tindak lanjuti oleh Termohon dengan

mengeluarkan Surat Peringatan secara tertulis kepada PPK Tulan Hulu pada

Tanggal 17 Desember 2015 (Vide Bukti: TL-002).

Bahwa andaipun benar-quad non tidak ada korelasi yang signifikan antara

adanya amplop kertas suara yang dalam kondisi tidak tersegel dengan hasil

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 30: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

30

perolehan suara. Dengan demikian, dalil a quo adalah mengada-ada.

26. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 6 angka 17 dan 18

yang menyatakan rekapitulasi suara tidak relevan dan banyak permasalahan

mendasar lainnya adalah tidak berdasar.

Bahwa merupakan fakta hukum, pemungutan dan penghitungan suara di

masing-masing TPS sudah sesuai prosedur hal ini bisa di lihat dari tidak

adanya keberatan saksi dan pengawas TPS/PPL di setiap TPS. Dan sesuai

dengan hasil Perhitungan suara di Tingkat TPS dalam bentuk Formulir model

C-KWK dan Model C1-KWK dan lampirannya telah di tandatangani oleh

KPPS dan saksi yang hadir, selanjutnya Formulir Model C-KWK, C1-KWK di

serahkan kepada PPL dan para saksi Paslon yang hadir di TPS tersebut dan

juga hasilnya di Unggah di web KPU yang bisa di akses oleh masyarakat

secara langsung di www.pilkada2015.kpu.go.id.

Bahwa proses Pemungutan dan Penghitungan Suara yg di lakukan sudah

benar dan sesuai prosedur serta hasil Pemungutan dan Penghitungan Suara

di seluruh TPS dan hasil Rekapitulasi di 17 Kecamatan sudah di serahkan

kepada masing masing saksi yang hadir dan Panwas sesuai tingkatannya

karena begitulah ketentuannya sebagaimana di atur dalam PKPU NO 10

Tahun 2015 dan PKPU No 11 Tahun 2015, sehingga pengumuman hasil

Rekapitulasi di tingkat KPU Kabupaten Kotawaringin Timur harus sesuai

dengan hasil Rekapitulasi di tingkat PPK dan hasil penghitungan di tingkat

KPPS (TPS).

Lebih-lebih proses Pemungutan dan Penghitungan Suara pada Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015 tidak ada persoalan yang berkaitan

dengan penyelenggaraan pemilihan, Termohon sampai detik ini tidak

mendapatkan rekomendasi dari Panwaslu maupun dari tingkat TPS hingga

Kabupaten. Hal ini menggambarkan Termohon telah menyelenggarakan

pemilihan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

27. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 6-7 angka 19

mendalilkan bahwa Pemohon telah melakukan verifikasi data C-1 dan di

temukan model C1-KWK tidak di tandatangani oleh Ketua KPPS yaitu di:

• Kecamatan Mentaya Hulu

• Kecamatan Tualan Hulu

• Kecamatan Mentawa

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 31: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

31

• Kecamatan Muara Baru Ketapang

Perlu untuk di ketahui bahwa di dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur

tidak ada Kecamatan Muara Baru Ketapang dan Kecamatan Mentawa. Oleh

karena itu, dalil a quo tidak berdasar dan mengada-ada.

Bahwa dari hasil pengecekan Termohon terhadap Formulir C1-KWK

berhologram yang menurut Pemohon ditemukan Form C1 banyak yang tidak

di tandatangani oleh Ketua KPPS dengan perbandingan 1:4 adalah tidak

benar.

Bahwa ketentuan Pasal 94 huruf a Undang-Undang 8 Tahun 2015 berbunyi,

“Surat suara untuk pemilihan dinyatakan sah jika surat suara di tandatangani

oleh Ketua KPPS”

Dalam hal ini Surat Suara berbeda dengan Formulir Model C1. Oleh karena

itu, tidak tepat jika Pemohon mendalilkan dalil a quo yang berpedoman pada

Pasal 94 huruf a Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.

28. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 7 angka 20-21

adalah tidak benar. Karena DPT dan DPTb-1 sudah di tetapkan, dan adanya

kesalahan penulisan DPT dan DPTb-1 oleh PPK dalam form DA, dan DA1

berbeda dengan yang di tetapkan maka seharusnya di lakukan perbaikan

administrasi, dan perlu di ketahui perbaikan administrasi ini “tidak merubah

hasil perolehan suara” dan pada saat perbaikan saksi paslon yg hadir pada

saat itu (saksi paslon 2,3 dan 4) mengetahui dan memaraf perbaikan

tersebut. Karena perbaikan terjadi pada saat rekapitulasi di tingkat Kabupaten

sehingga yang di lakukan perbaikan adalah formulir di tingkat bawahnya yaitu

di formulir DA dan DA1 sesuai dengan PKPU No. 11 Tahun 2015.

29. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan aquo halaman 7-9 angka 23-26,

Pemohon mendalilkan:

“bahwa hasil rekapitulasi suara sah pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, perolehan suara Pemohon adalah sebanyak 48.611 suara, namun demikian berdasarkan keterangan saksi dan sebagian bukti yang ditemukan telah terjadi kehilangan suara untuk Pemohon pada beberapa kecamatan sebanyak 60.387 suara.”

Penghitungan suara di tingkat TPS dan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara di tingkat PPK serta KPU Kabupaten, di hadiri oleh

Panwas sesuai tingkatannya dan saksi jadi jika di katakan adanya

penggelembungan suara, pengalihan suara Pemohon kepada salah satu

calon yg dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif di sini tidak

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 32: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

32

berdasar. Dan Jika kita ambil contoh di :

• Kecamatan Bukit Santuai menurut Pemohon, Pemohon kehilangan suara

5.250 sehingga total suara sah menurut Pemohon berjumlah 6.858

sedangkan yang Pengguna Hak Pilih di Kecamatan Bukit Santuai adalah

3.739 pemilih.

• Kecamatan Pulau Hanaut menurut Pemohon, Pemohon kehilangan suara

5.344 sehingga suara sah menurut Pemohon 8.020 sedangkan di

Kecamatan Pulau Hanaut yg menggunakan Hak Pilihnya adalah 7.700

pemilih.

• Kecamatan Seranau menurut menurut Pemohon, Pemohon kehilangan

suara 4.577 sehingga total suara sah menurut Pemohon berjumlah 6.546

sedangkan yang Pengguna Hak Pilih di Kecamatan Seranau adalah

5.423 pemilih.

• Kecamatan Teluk Sampit menurut Pemohon, Pemohon kehilangan suara

6.614 sehingga total suara sah menurut Pemohon berjumlah 8.228

sedangkan yang Pengguna Hak Pilih di Kecamatan Teluk Sampit adalah

7.234 pemilih.

• Kecamatan Tualan Hulu menurut Pemohon, Pemohon kehilangan suara

5.867 sehingga total suara sah menurut Pemohon berjumlah 6.734

sedangkan yang Pengguna Hak Pilih di Kecamatan Tualan Hulu adalah

5.162 Pemilih (Vide Bukti: TE-001 dan TE-002).

Bahwa dalil a quo merupakan dalil yang mengada-ada. Karena Pemohon

hanya berasumsi dengan mengaku telah kehilangan suara sebanyak 60.387

suara tanpa menjelaskan darimana suara tersebut, andai pun benar –quad

non, Pemohon tidak dapat mengaku telah memiliki perolehan suara atau

lebih-lebih memiliki kantung massa karena Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

harus menerapkan asas LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia,

Jujur, Adil). Jadi tidak ada satupun yang dapat memaksakan seseorang untuk

memilih salah satu pasangan calon atau bahkan mengaku bahwa seseorang

telah memberikan suara kepada salah satu pasangan calon. Oleh karena itu,

setiap pasangan calon tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan sejumlah

suara tanpa melihat hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh Termohon;

30. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 9-10 angka 29

adalah tidak benar. Merupakan fakta hukum, hasil Klarifikasi dengan PPK

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 33: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

33

yang telah meminta klarifikasi kepada ketua RT. Di TPS 10 Kelurahan

Ketapang adalah benar yang bersangkutan memberikan C6 kepada Sdri. Meli

dan Sdri. Yeni, dimana yang bersangkutan memberikan C6 yang pemilihnya

sudah pindah domisili. Akan tetapi Sdri. Meli tidak menggunakan hak pilihnya

pada tanggal 9 Desember 2015. Pada faktanya Ketua RT tidak pernah

memberikan arahan kepada Sdri. Meli dan Sdri. Yeni untuk memilih

Pasangan Calon nomor 2. (Vide Bukti: TN-006)

31. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 10 angka 32 adalah

tidak berdasar. Karena berdasarkan PKPU Nomor 12 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas PKPU Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Pencalonan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota

dan Wakil Walikota, Pasal 4 ayat (1) Warga Negara Indonesia dapat menjadi

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dam/atau

Walikota dan Wakil Walikota dengan memenuhi syarat sebagai berikut: huruf

c. berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat;

KPU Kabupaten Kotawaringin Timur melibatkan instansi terkait dalam hal ini

Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memverifikasi

terhadap persyaratan calon Bupati dan Wakil Bupati Terkait dengan tuduhan

Pemohon pada angka 32 yang menyatakan bahwa Termohon cenderung

berpihak kepada pihak terkait karena meloloskan H. Supian Hadi (calon

Bupati), padahal yang bersangkutan menurut Pemohon tidak melampirkan

dokumen yang terkait dengan persyaratan pendidikan minimal lulusan SLTA.

Termohon juga membentuk Tim Penelitian Keabsahan Dokumen Persyaratan

Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur dalam pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Kotawaingin Timur tahun 2015. Dimana tim verifikasi

terdiri dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kementerian

Agama Kabupaten Kotawaringin Timur, Kepolisian Resot Kabupaten

Kotawaringin Timur, dan Pengadilan Negeri kelas IB Sampit. Bahwa pada

tanggal 31 Juli 2015 sampai 1 Agustus 2015 Termohon beserta Tim Verifikasi

melakukan pengecekan ke SMK Darussalam Martapura untuk klarifikasi

mengenai Surat Keterangan Pengganti Ijazah. Dan hasil verifikasi tersebut

sesuai dengan pernyataan Kepala Sekolah SMK Darussalam Martapura.

Bahwa benar H. Supian Hadi, S.Ikom adalah alumni STM Darussalam

Martapura tahun 1993/1994 dengan Nomor Induk 910221. Dan Surat

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 34: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

34

Keterangan Pengganti Ijazah Nomor: 421.5/183-UM/SMK.D-Mtp/VI-2009

tanggal 6 Juni 2009 adalah benar dibuat, ditandatangani, dan di cap dengan

cap SMK Darussalam Martapura. (Vide Bukti: TN-003 dan TN-002)

Bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (2) PKPU Nomor 9 Tahun 2015,

disebutkan bahwa dalam hal ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) Bakal

Calon yang bersangkutan tidak dapat ditemukan atau hilang, calon wajib

menyertakan surat keterangan pengganti ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar

(STTB) dari sekolah bersangkutan.

Bahwa terkait dengan status H. Supian Hadi, yang bersangkutan menyatakan

bahwa dokumen ijazah yang dimilikinya untuk tingkat SD, SMP, dan SMA

telah hilang sesuai dengan surat keterangan dari kepolisian resort

Kotawaringin Timur tertanggal 8 Agustus 2006. Oleh karena itu, sesuai

dengan Pasal 50 ayat (2) PKPU Nomor 9 tahun 2015, maka Termohon telah

melakukan verifikasi langsung kepada Pimpinan Sekolah Menengah Kejuruan

Darussalam, yaitu Drs. H. M. Yuseran Ya’cub tempat dimana H. Supian Hadi

menyelesaikan studinya (Vide Bukti: TN-001). Hasil verifikasi dan didukung

dengan bukti surat keterangan dari pimpinan sekolah yang bersangkutan

yang menyatakan bahwa H. Supian Hadi benar telah menyelesaikan studinya

di Sekolah Menengah Kejuruan Darussalam oleh karena itu H. Supian Hadi

harus dikualifikasikan telah memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah

ditentukan oleh PKPU Nomor 9 Tahun 2015 dan oleh karenanya bisa

ditetapkan sebagai Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan Drs.

H.M. Taufiq Mukri, S.H. M.M. Dengan demikian, dalil aquo adalah mengada-

ada.

32. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 11 angka 33-35

adalah tidak benar. Karena di temukan Surat Pemberitahuan Pemilih Model

C6-KWK yang hanya tertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

yang menurut Pemohon ada di:

• Kecamatan Cempaga Hulu di Desa Pantai Harapan dan Desa Pundu

• Kecamatan MB Ketapang di Keluarahan MB. Hilir

• Kecamatan Parenggean di Desa Sumber Makmur

• Kecamatan Kota Besi di Desa Kandan

• Kecamatan Cempaga di Desa Luwuk Bunter

• Kecamatan Telaga Antang di Desa Bukit Indah

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 35: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

35

Bahwa Proses pencetakan C6-KWK dimulai tgl 13 Oktober 2015 setelah

menerima SE dari KPU Prov No. 233/KPU-Prov-020/X/2015 Perihal

Pencetakan / Penggandaan Formulir C6. Dimana Proses pencetakan ini tidak

bisa langsung di laksanakan, karena Termohon belum mempunyai formula

atau rumusan yang bisa memudahkan dalam pencetakan C6-KWK yang

berbasis pada DPT. Termohon berkoordinasi dengan Kabupaten se-

Kalimantan Tengah lainya sehingga di ketahui yang sudah membuat formula

atau rumusan yang memudahkan dalam pencetakan C6-KWK adalah di KPU

Kabupaten Lamandau dan KPU Kota Palangkaraya. Setelah di lakukan uji

coba formula KPU Kota Palangkaraya yang di pakai oleh Termohon. Perlu di

ketahui bahwa KPU Kota Palangkaraya hanya melakukan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah 2015 sehingga pada saat

pencetakan C6-KWK oleh Kabupaten Kotawaringin Timur harus di lakukan

penambahan elemen Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.

Pemilih yang mendapatkan C6-KWK adalah pemilih yang terdaftar dalam

DPT dan DPTb-1.

Bahwa sehubungan ada permasalahan tersebut, maka kami Termohon

berkoordinasi dengan PPK dan dari hasil koordinasi tersebut adalah sebagai

Berikut:

a. Kecamatan MB. Ketapang

Menurut keterangan PPS MB Ketapang Bahwa tidak di temukan C6-KWK

yang hanya tertuliskan Pemilihan Gubernur saja, dan setelah kami cek

C6-KWK yg di kembalikan karena pemilih tidak ada di tempat dan pemilih

tidak menemukan adanya C6-KWK yang di maksud tersebut, semuanya

tertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan

Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

b. Kecamatan Cempaga

Menurut keterangan Ketua PPK Bapak Dedy yang sudah berkoordinasi

dengan Ketua PPS di Desa Luwuk Bunter yaitu Bapak Junjung,

pengecekan di dalam Kotak Suara yg di lakukan KPU Kabupaten pada

tanggal 6 Desember 2015 bahwa C6-KWK di desa luwuk bunter

tertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah

serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Lengkap.

c. Kecamatan Telaga Antang

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 36: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

36

Setelah dilakukan pengecekan dalam kotak suara dan berkoordinasi

dengan PPK, PPS dan KPPS Desa Bukit Indah di ketahui bahwa

pencetakan C6-KWK untuk pemilih yang terdaftar dalam DPT semua C6-

KWK tertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Tengah dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur

Tahun 2015.

Khusus TPS 2 yang terdapat DPTb-1 sebanyak 4 pemilih dimana saat

pendistribusian diketahui operator terlewat melakukan perbaikan

penambahan untuk pemilihan Bupati Kotawaringin Timur, dan sudah di

koordinasikan dengan PPK, PPS dan KPPS dan sudah di tindak lanjuti

dengan menginformasikan kepada Pemilih DPTb-1.

d. Kecamatan Cempaga Hulu

• Desa Pantai Harapan

Informasi dari PPK dan PPS dan pengecekan pengembalian C6 oleh

KPPS melalui PPS bahwa tidak di temukan adanya C6-KWK yang

hanya bertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Tengah saja, semua bertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Tengah Serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015 lengkap.

e. Kecamatan Parenggean Desa Sumber Makmur, Kecamatan Kota Besi

Desa Kandan, dan Kecamatan Cempaga Hulu Desa Pundu

Setelah melakukan pengecekan terhadap C6-KWK baik yang di dalam

kotak suara dan yang dikembalikan oleh KPPS melalui PPS satu hari

sebelum hari H yang dikarenakan pemilih tidak memenuhi syarat (ganda,

meninggal dunia, tidak dikenal, pindah domisili, menjadi TNI/Polri) dan

yang tidak bisa ditemui Termohon menemukan sebagian C6-KWK yang

hanya bertuliskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur saja. Akan

tetapi PPK sudah menginformasikan kepada PPS dan KPPS pada

tanggal 8 Desember 2015 meminta kepada pemilih untuk tetap hadir

pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tanggal 9 Desember 2015 dan

juga menginformasikan diundurnya pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Tengah.

Berdasarkan fakta hukum sebagaimana terurai diatas, terbukti apa yang

didalilkan Pemohon hanyalah bersifat administratif yang tidak berkorelasi

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 37: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

37

dengan komposisi perolehan suara. Lebih-lebih hanya terbatas pada 4 desa

saja dan Termohon telah melakukan upaya agar para pemilih tetap dapat

menggunakan hak pilihnya. (Vide Bukti: TN-004).

Dengan demikian, Pemungutan dan Penghitungan Suara tetap berjalan

dengan tertib dan lancar.

33. Bahwa dalil Pemohon dalam permohonan a quo halaman 12-13 angka 38-39

adalah tidak benar. Karena setiap pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi

Daftar Pemilih baik ditingkat PPK dan kabupaten selalu mengundang

pasangan calon atau perwakilannya dan Pengawas Pemilihan, serta pihak-

pihak yang berkepentingan, setelah proses rekapitulasi dilaksanakan selalu

diberikan kesempatan kepada semua pihak yang hadir untuk memberikan

tanggapan terhadap data pemilih yang sudah dibacakan, apakah data pemilih

tersebut sudah bisa diterima atau ada hal-hal yang perlu diperbaiki. Bilamana

semua pihak sudah menerima hasil rekapitulasi tersebut barulah daftar

pemilih tersebut ditetapkan dilanjutkan dengan penandatanganan Berita

Acara. Selanjutnya softcopy daftar pemilih tersebut disampaikan kepada

masing-masing pihak yang berkepentingan seperti Pasangan Calon,

Pengawas Pemilihan dan Pihak lainnya agar dapat melakukan koreksi

bilamana ditemukan data atau daftar pemilih yang masuk kategori tidak

memenuhi syarat. Daftar pemilih tersebut juga dicetak oleh Termohon untuk

diumumkan oleh PPS agar mendapat tanggapan dari semua pihak.

Penyelenggaraan Tahapan Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Kotawaringin

Timur Tahun 2015 Berkenaan Dengan Proses Pemutakhiran Data

34. Bahwa Proses Pemutakhiran di laksanakan sesuai dengan PKPU Nomor 2

tahun 2015 dan PKPU No. 4 tahun 2015, Proses Pemutakhiran Data Pemilih

Pada KPU Kabupaten Kotawaringin Timur dimulai pada tanggal 24 Juni 2015

setelah Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) yang diserahkan

oleh Kementerian Dalam Negeri kepada Komisi Pemilihan Umum Pusat yang

selanjutnya dilakukan proses sinkronisasi dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT)

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 oleh KPU RI di unggah

ke Portal KPU Kabupaten Kotawaringin Timur dengan menggunakan Aplikasi

Sistem Informasi Data Pemilih (SIDALIH).

35. Bahwa setelah semua data tersebut diterima, proses pengunduhan data

dilakukan oleh operator kabupaten dan disusun menjadi Formulir Model A-

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 38: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

38

KWK sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah dirumuskan dalam

PKPU Nomor 4 Tahun 2015.

36. Bahwa Daftar Pemilih Model A-KWK disusun, sesuai jadwal yang telah

ditetapkan maka pada tanggal 11 Juli 2015 data tersebut diturunkan kepada

Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) selanjutnya PPK menurunkan daftar

tersebut kepada PPS dan diteruskan oleh PPS kepada Petugas

Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk dilakukan proses pencocokan dan

Penelitian.

37. Bahwa jumlah pemilih yang terdaftar pada Daftar Pemilih Model A-KWK hasil

sinkronisasi data oleh KPU RI untuk dicoklit oleh PPDP adalah sebanyak

471.399 Pemilih yang terdaftar di 900 TPS, 185 desa dan 17 kecamatan.

Sebelum data diturunkan kepada PPK dan PPS serta PPDP KPU Kabupaten

Kotawaringin Timur telah memberikan Bimbingan Teknis Kepada PPK

mengenai tatacara pemutakhiran data pemilih. Bimbingan Teknis

dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2015 saat pelantikan PPK dilakukan di

Kabupaten Bimbingan Teknis lanjutan dilaksanakan pada tanggal 11 Juli

2015 dilaksanakan oleh KPU Kabupaten dengan memanggil 1 Orang PPK

dan 1 Orang Sekretariat PPK, selanjutnya Bimtek dilakukan secara

berjenjang oleh PPK kepada PPS dan PPS memberikan bimbingan teknis

kepada PPDP mengenai proses, tatacara dan jadwal pencocokan dan

Penelitian. Pada saat Termohon menurunkan daftar pemilih untuk perlu

pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data

Pemilih (PPDP) Termohon menyertakan pula Surat Edaran Bupati

Kotawaringin Timur Nomor 100/1251/Adpum/2015 Perihal Pendataan

Karyawan untuk Pemutakhiran Data Pemilih yang ditujukan kepada Pimpinan

Perusahaan Perkebunan/Pertambangan/Toko atau Swalayan/Instansi lainnya

se Kabupaten Kotawaringin Timur dan Surat Ketua KPU Kabupaten

Kotawaringin Timur kepada PPK Nomor 52/KPU-Kab-020.435806/VII/2015

dan PPS Nomor 53/KPU-Kab-020.435806/VII/2015 perihal penjelasan terkait

Pemutakhiran Data Pemilih serta untuk mempermudah PPDP dalam

melakukan pencocokan dan penelitian daftar pemilih Termohon menyertakan

ringkasan panduan PPDP. (Vide Bukti: TB-008, TB-002, TB-009).

38. Bahwa Dalam rangka mengoptimalkan proses Pemutakhiran data Termohon

juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 39: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

39

Timur dalam Pemutakhiran Daftar Pemilih, dan untuk membantu tugas-tugas

KPU, pemerintah telah membuat Surat Edaran kepada semua pihak agar

wajib membantu, memfasilitasi dan memberikan informasi terkait data-data

yang dibutuhkan oleh KPU dalam hal Pemutakhiran Daftar Pemilih.

39. Bahwa proses pencocokan dan Penelitian sendiri dilaksanakan sesuai

dengan tahapan yang telah ditentukan yaitu mulai tanggal 15 Juli sampai

dengan tanggal 19 Agustus 2015. Dalam pelaksanaannya proses

pencocokan dan penelitian memang sedikit terkendala mengingat jadwal

pencocokan dan Penelitian bertepatan dengan bulan Ramadhan dan libur

panjang Idul Fitri sehingga proses pencocokan dan penelitian kurang optimal

dikarenakan banyak pemilih yang memilih mudik ke kampung halamannya.

Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut Termohon mengoptimalkan tugas

PPS agar melakukan proses pendataan ulang terhadap daftar pemilih setelah

Daftar Pemilih Sementara ditetapkan.

40. Bahwa untuk mempermudah tugas PPDP dalam melaksanakan proses

pemutakhiran daftar pemilih KPU Kabupaten membuat instrumen berupa form

yang harus diisi oleh PPDP untuk mempermudah petugas dalam membuat

laporan dan rekap hasil pencocokan dan Penelitian yang dilakukan. Hasil

pemutakhiran data oleh PPDP kemudian diserahkan oleh PPDP kepada PPS

dan PPK untuk diinput kedalam soft file yang sudah diserahkan oleh KPU

kepada PPK dan PPS sesuai dengan petunjuk pengisian yang sudah

diinformasikan. Selanjutnya PPK menyerahkan soft copy daftar pemilih hasil

pemutakhiran kepada Termohon mulai tanggal 20 Agustus 2015.

41. Bahwa penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran mulai dilaksanakan

oleh Termohon dimulai pada tanggal 20 Agustus 2015. Soft file yang diterima

kemudian diproses dan diolah oleh Operator Sidalih Kabupaten u/p di

masukkan kedalam Sitem Data Pemilih (SIDALIH) sesuai dengan data yang

diterima menjadi Daftar Pemilih Sementara. Dalam prosesnya sendiri

operator kabupaten juga mendapat kendala dimana aplikasi Sidalih yang

merupakan media atau aplikasi yang digunaka dalam penyusunan DPS tidak

secara optimal bisa dijalankan sehingga dalam prosesnya sendiri sering

mengalami hambatan misalnya lambatnya akses Sidalih saat proses

penyusunan, sewaktu-waktu server tidak dapat bekerja sesuai dengan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 40: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

40

fungsinya, sehingga ada data yang sudah diproses kembali kepada data

awal.

42. Bahwa Penetapan Daftar Pemilih Sementara ditingkat Desa/Kelurahan

dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2015 sampai dengan 29 Agustus

2015, kemudian Rekapitulasi di Tingkat Kecamatan dilaksanakan mulai

tanggal 30 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015

sedangkan untuk tingkat kabupaten sendiri rekapitulasi dilaksanakan pada

tanggal 2 September 2015 dengan jumlah pemilih terdaftar sebanyak 371.757

pemilih yang tersebar di 904 TPS, 185 Desa dan 17 Kecamatan di Kabupaten

Kotawaringin Timur. Selanjutnya Daftar Pemilih Sementara (DPS) Model A.1-

KWK yang sudah ditetapkan oleh Termohon disusun, dicetak dan digandakan

sebanya 3 rangkap kemudian DPS tersebut disampaikan secara berjenjang

kepada PPK selanjutnya PPK menyerahkan kepada PPS untuk diumumkan

ditempat-tempat yang mudah diakses oleh masyarakat secara luas untuk

mendapat tanggapan dan masukan terkait Daftar Pemilih Sementara yang

telah disusun tersebut pada tanggal 8 September 2015. Pada saat

menurunkan DPS tersebut TERMOHON menyampaikan Surat Ketua KPU

Kabupaten Kotawaringin Timur terkait Proses Pelaksanaan Penyusunan

Daftar Pemilih Tetap serta langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh

PPK dan PPS dalam pemutakhiran Data Pemilih Tetap beserta dokumen

lainnya. (Vide Bukti: TB-004)

43. Bahwa pengumuman DPS sendiri sudah mulai dilaksanakan pada tanggal 10

September 2015 sampai dengan tanggal 19 September 2015 sesuai dengan

tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan untuk menerima masukan dan

tanggapan dari masyarakat, tim kampanye, dan pihak lainnya.

44. Bahwa untuk memberikan informasi kepada masyarakat, Termohon telah

melakukan sosialisasi ke seluruh segmen masyakat baik melalui media tatap

muka, audio visual dan spanduk yang menginformasikan perihal

pemutakhiran daftar pemilih.

45. Bahwa untuk memastikan apakah DPS yang telah disusun sudah diumumkan

oleh PPS maka Termohon melakukan monitoring ke beberapa desa/

kelurahan selanjutnya mengeavaluasi terkait kendala-kendala dalam proses

pemutakhiran data.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 41: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

41

46. Bahwa perbaikan DPS dilaksanakan mulai tanggal 20 sampai dengan 25

September 2015, berdasarkan hasil pendataan dan pencermatan kembali

oleh PPS, serta tanggapan dan masukan dari masyarakat yang diterima oleh

PPS kemudian diolah oleh PPK untuk disampaikan kembali kepada

Termohon untuk disusun menjadi Daftar Pemilih Tetap.

47. Bahwa dalam tahap ini PPS kembali melakukan penghapusan terhadap

Pemilih terdaftar yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat berdasarkan

informasi, tanggapan serta masukan dari masyarakat, serta mendaftarkan

masyakat yang namanya belum terdaftar pada daftar pemilih sementara yang

telah disusun.

48. Bahwa setelah perbaikan DPS selesai dilakukan, PPS menyerahkan data

hasil perbaikan kepada PPK untuk dilakukan proses perbaikan data serta

penambahan data baru pada soft file yang telah diserahkan kepada PPK KPU

kabupaten kepada PPK, namun bilamana PPS mampu melaksanakan

perbaikan sendiri pada soft file yang diserahkan PPS langsung melakukan

proses perbaikan dan penginputan data pada file tersebut. Rekapitulasi DPS

Hasil Perbaikan oleh PPS dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 28 September

2015, selanjutnya Rekapitulasi ditingkat kecamatan dilaksanakan pada

tanggal 29 s.d 30 september 2015. Untuk tingkat kabupaten rekapitulasi

Daftar Pemilih Tetap dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2015. Jumlah DPT

yang ditetapkan oleh KPU adalah sebanyak 351.154 pemilih yang tersebar di

896 TPS, 185 desa dan 17 kecamatan.

49. Bahwa DPS hasil perbaikan yang telah dimutakhiran oleh PPS dan PPK

kemudian diserahkan kembali kepada Termohon untuk diproses dan disusun

menjadi Daftar Pemilih Tetap (Formulir Model A.3-KWK) dengan

menggunakan Aplikasi SIDALIH, kemudian setelah Data disusun dilakukan

proses pencetakan dan penggandaan sebanyak 3 rangkap untuk diserahkan

kepada PPS melalui PPK. Penyerahan DPT sendiri dari KPU kepada PPK

dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2015 beserta Surat Edaran KPU

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 155/KPU-Kab-020.435806/X/2015

tentang Tahapan Kegiatan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih. (Vide

Bukti: TB-010). Penyerahan oleh KPU kepada PPK

50. Bahwa selanjutnya DPT tersebut kembali diumumkan oleh PPS untuk

mendapat tanggapakan dari masyarakat , dan bilamana dalam DPT tersebut

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 42: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

42

masih ditemukan Pemilih terdaftar yang tidak memenuhi syarat PPS

memberikan penandaan.

51. Bahwa untuk mengantisipasi masih ditemukannya Pemilih yang belum

terdaftar pada DPT, KPU kembali memberikan kesempatan kepada masyakat

untuk memberikan informasi terhadap pemilih yang belum terdaftar tersebut

dan didaftarkan pada Daftar Pemilih Tambahan (DPTb-1) ATb-1-KWK.

Pendaftaran pemilih yang belum terdaftar dalam DPT dan penyusunan DPTb-

1 dilakukan pada tanggal 13 s.d 20 Oktober 2015.

52. Bahwa Rekapitulasi DPTb-1 oleh PPS dilaksanakan pada tanggal 13 s.d 20

Oktober 2015, sedangkan rekap ditingkat PPK dilaksanakan pada tanggal 21

s.d 23 Oktober 2015. Rekapitulasi DPTb-1 ditingkat kabupaten dilaksanakan

pada tanggal 28 Oktober 2015 dengan jumlah DPTb-1 yang ditetapkan

sebanyak 1.580 Pemilih yang tersebar di 108 TPS, 55 desa dan 15

kecamatan.

53. Bahwa untuk menjamin ketersediaan surat suara bagi pemilih yang terdaftar

dalam DPTb-1, Termohon meminta rekomendasi dari Panwaslih Kabupaten

Kotawaringin Timur agar pemilih tersebut didaftarkan kedalam DPT. Setelah

mendapat rekomendasi dari Panwaslih Nomor 095/Panwas.Kotim/Div.I/

11/2015 tentang Rekomendasi Perubahan DPT, Termohon mendaftarkan

pemilih dalam DPTb-1 yang jumlahnya melebihi ketersediaan surat suara

cadangan pada TPS, selanjutnya penetapan Perubahan Daftar Pemilih Tetap

pada tanggal 6 November 2015. Ada perubahan jumlah pemilih terdaftar

dalam penatapannya dikarenakan adanya pengurangan Pemilih yang tidak

memenuhi syarat serta penambahan pemilih yang terdaftar dalam DPTb-1

kedalam Daftar Pemilih Tetap, bilamana jumlah pemilih Terdaftar dalam

DPTb-1 lebih dari 2,5% cadangan surat suara di TPS (Vide Bukti: TB-003).

54. Bahwa untuk surat pemberitahuan memilih di cetak berdasarkan DPT dan

DPTb-1 yang telah di tetapkan. Proses pemutakhiran data pemilih sampai

dengan penetapan daftar pemilih tetap yang ditetapkan pada tanggal 6

November 2015 sudah sesuai dengan prosedur dan tahapan.

55. Bahwa pada saat menurunkan Formulir C6-KWK, Termohon telah

mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 221/KPU-Kab-020.435806/XI/2015

perihal Penyampaian Formulir C6, yang mana substansi dari surat edaran

tersebut menekankan kepada petugas saat menyampaikan formulir C6-KWK

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 43: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

43

agar mencermati kembali C6-KWK tersebut terkait keberadaan pemilih,

bilamana pemilih sesuai data DPT atau C6-KWK tersebut terdaftar tetapi tidak

memenuhi syarat sebagai pemilih (meninggal, pindah domisili, TNI/Polri,

Ganda, atau belum cukup umur) atau tidak terdistribusi 1 hari sebelum hari

pemungutan suara dikembalikan kepada PPS. Sehingga kecil kemungkinan

ada pemilih yg menerima C6-KWK ganda kecuali memang C6-KWK terdapat

nama yang berbeda, misal nama yang terdaftar saat pemutahiran adalah

OGU (yaitu nama panggilan), namun data dari DP4 karena nama sesuai KTP

yaitu Andreas. Sehingga dalam hal ini program SIDALIH memerlukan adanya

partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengecekan data pemilih (Vide Bukti:

TB-011).

Dengan demikian, Termohon telah menyelenggarakan tahapan Pemilu yaitu

pemutakhiran data sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Termohon sebagaimana terurai

di atas kiranya memadai untuk menunjukkan bahwa Termohon dalam batas-

batas kewenangannya telah melakukan hal-hal yang dapat dilakukannya untuk

menjaga agar PILKADA Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015 dapat

terselenggara dengan benar dan berkualitas.

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, merupakan fakta hukum Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 43/Kpts/KPU-

Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Tahun 2015 tertanggal 16 Desember 2015 jo. Berita Acara Nomor:

39/BA/XI/2015 tentang Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara di Tingkat Kabupaten dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur 2015 diterbitkan sesuai dengan ketentuan hukum yang

berlaku.

III. Petitum Berdasarkan keseluruhan tanggapan yang telah diutarakan di atas, Termohon

mohon dengan hormat kiranya Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

berkenan memutuskan :

Dalam Eksepsi

- Mengabulkan eksepsi Termohon

Dalam Pokok Perkara

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 44: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

44

- Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya;

- Menyatakan benar dan tetap berlaku Keputusan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015

tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan

Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Tahun 2015

tertanggal 16 Desember 2015 jo. Berita Acara Nomor: 39/BA/XI/2015 tentang

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di

Tingkat Kabupaten dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin

Timur tahun 2015.

- Menetapkan perolehan Suara Hasil Pemilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015 yang benar adalah sebagai berikut :

No Nama Pasangan Calon Perolehan Suara Selisih

1. H. Supian Hadi, S.IKom dan Drs.

H.M. Taufiq Mukri, S.H., M.M. 112.179 Suara

63.568

suara 2. Muhammad Rudini dan H.

Supriadi, M.T., S.Sos 48.611 Suara

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang

seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Bahwa untuk membuktikan jawabannya, Termohon telah mengajukan bukti

surat/tulisan yang diberi tanda bukti TA-001 sampai dengan bukti TA-004, bukti TB-

001 sampai dengan bukti TB-011, bukti TC-001 sampai dengan bukti TC-017, bukti

TE-001 sampai dengan bukti TE-004, bukti TG-001 sampai dengan bukti TG-002,

bukti TJ-001, bukti TL-001 sampai dengan bukti TL-002, bukti TN-001 sampai dengan

bukti TN-006 sebagai berikut:

1. Bukti TA-001 : Berita Acara Nomor: 12/BA/VII/2015 tentang

Pengembalian Dokumen Pendaftaran Pasangan Calon

Bupati dan Wakil Bupati kepada Partai Politik atau

gabungan Partai Politik pada Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

2. Bukti TA-002 : Keputusan KPU Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

18/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang

Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 45: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

45 3. Bukti TA-003 : Keputusan KPU Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

25/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang

Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

4. Bukti TA-004 : Berita Acara Nomor 27/BA/VII/2015 Tentang Hasil

Penelitian Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan

Pasangan calon dalam Rangka Penetapan Pasangan

Calon Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015.

5. Bukti TB-001 : Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2).

6. Bukti TB-002 : Surat Nomor 52/KPU-Kab-020.435806/VII/2015 Perihal

Penjelasan terkait Pemutakhiran Data Pemilih.

7. Bukti TB-003 : Surat Nomor 095/Panwas.Kotim/Div.I/11/2015 perihal

Rekomendasi Perubahan DPT.

8. Bukti TB-004 : Surat No. 125/KPU-Kab-020.435806/IX/2015 perihal

Tahapan Kegiatan Pemutakhiran Data dan Daftar

Pemilih.

9. Bukti TB-005 : Berita Acara Nomor 136/KPU-Kab-020.435806/X/2015

tentang Penetapan Daftar Pemilih Tetap Tambahan-1

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan

Tengah dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015.

10. Bukti TB-006 : Surat No 136/KPU-Kab-020.435806/X/2015 tentang

Undangan Rapat Pleno.

11. Bukti TB-007 : Berita Acara Nomor 208/KPU-Kab-020.435806/XI/2015

Tentang Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perubahan

Daftar Pemilih (DPT) dan DPTb-1 Pemilihan Gubernur

dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta Bupati

dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015.

12. Bukti TB-008 : Surat Edaran Bupati Kotawaringin Timur Nomor

100/1251/Adpum/2015 Pemuktahiran Data Pemilih.

13. Bukti TB-009 : Surat Nomor 53/KPU-Kab-020.435806/VII/2015 Perihal

Penjelasan terkait Pemutakhiran Data Pemilih.

14. Bukti TB-010 : Surat Nomor 155/KPU-Kab-020.435806/X/2015 Perihal

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 46: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

46

Tahapan Kegiatan Pemutakhiran Data dan Daftar

Pemilih.

15. Bukti TB-011 : Surat Edaran Nomor 221/KPU-Kab-020.435806/XI/

2015 Perihal Penyampaian Formulir C6.

16. Bukti TC-001 : Model C-KWK di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

17. Bukti TC-002 : Model C-KWK di Kecamatan Mentaya Hulu.

18. Bukti TC-003 : Model C-KWK di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

19. Bukti TC-004 : Model C-KWK di Kecamatan Pulau Hanaut.

20. Bukti TC-005 : Model C-KWK di Kecamatan Mentaya Hilir Utara.

21. Bukti TC-006 : Model C-KWK di Kecamatan Parenggean.

22. Bukti TC-007 : Model C-KWK di Kecamatan Baamang.

23. Bukti TC-008 : Model C-KWK di Kecamatan Kota Besi.

24. Bukti TC-009 : Model C-KWK di Kecamatan Antang Kalang.

25. Bukti TC-010 : Model C-KWK di Kecamatan Serenau.

26. Bukti TC-011 : Model C-KWK di Kecamatan Bukit Santuai.

27. Bukti TC-012 : Model C-KWK di Kecamatan Telawang.

28. Bukti TC-013 : Model C-KWK di Kecamatan Cempaga Hulu.

29. Bukti TC-014 : Model C-KWK di Kecamatan Tualan Hulu.

30. Bukti TC-015 : Model C-KWK di Kecamatan Teluk Sampit.

31. Bukti TC-016 : Model C-KWK di Kecamatan Telaga Antang.

32. Bukti TC-017 : Model C-KWK di Kecamatan Cempaga.

33. Bukti TE-001 : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015

(Tualan Hulu). (DA-KWK)

34. Bukti TE-002 : Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan

Perolehan Suara dari Setiap Desa/Kelurahan di

Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015. (Kecamatan Tualan Hulu). (DA1-

KWK)

35. Bukti TE-003 : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara di Tingkat Kecamatan dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015

(Antang Kalang). (DA-KWK)

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 47: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

47 36. Bukti TE-004 : Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan

Perolehan Suara dari Setiap Desa/Kelurahan di

Tingkat Kecamatan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Tahun 2015. (Kecamatan Antang Kalang).

(DA1-KWK)

37. Bukti TG-001 : Berita Acara No. 39/BA/XII/2015 tentang Pleno

Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara di Tingkat Kabupaten dalam Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati Tahun 2015. (DB-KWK)

38. Bukti TG-002 : Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan

Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat

Kabupaten dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015. (DB1-

KWK)

39. Bukti TJ-001 : Nomor:345/KPU-Prov-020/XII/2015 tentang Tindak-

lanjut Putusan Akhir PT.TUN Jakarta.

40. Bukti TL-001 : Keputusan Sengketa Nomor Permohonan: 01/PS/

PWSL.KWT.21.09/VII/2015.

41. Bukti TL-002 : Surat Nomor 246/KPU-Kab-020.435806/XII/2015

Perihal Peringatan Tertulis Menindak lanjuti Surat

Ketua Panwaslih Kabupaten Kotawaringin Timur.

42. Bukti TN-001 : Surat Tanda Penerimaan Laporan kehilangan Barang

No. Pol : STPLKB/218/VII/2006/ KA SPK perihal

Pelaporan Kehilangan Ijazah SLTA Tamat tahun 1994

Atas Nama H. Supian Hadi.

43. Bukti TN-002 : Surat Keterangan Nomor 421.5/183-UM/SMK.D

Mtp/VI-2009 Nama Supian Hadi.

44. Bukti TN-003 : Surat Keterangan Kepala Sekolah Yayasan Pondok

Pesantren Darussalam Martapura Kalimantan Selatan

Nomor: 421.5/147-UM/SMKD-Mtp/VII-20015.

45. Bukti TN-004 : Kronologis C6-KWK (Surat Pemberitahuan Pemilih)

tanggal 13 Oktober sampai dengan 8 Desember 2015.

46. Bukti TN-005 : Surat Panwaslih Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

Surat 116/Panwas/Kotim/Div-11/12/2015 Perihal

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 48: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

48

Peringatan Tertulis.

47. Bukti TN-006 : Surat Keterangan Tertulis RT Kel. Ketapang atas

Nama Rusli

[2.4] Menimbang bahwa Pihak Terkait telah memberikan keterangan baik secara

tertulis maupun secara lisan pada persidangan tanggal 13 Januari 2016, pada

pokoknya sebagai berikut:

I. Dalam Eksepsi A. Bukan Kewenangan Mahkamah Konstitusi

Menurut Pihak Terkait, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa dan

mengadili perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan Calon

Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 yang diajukan oleh

Pemohon dengan alasan: 1) Bahwa Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-undang juncto

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-undang (selanjutnya disebut

sebagai “Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 jo. Undang-undang Nomor 8

Tahun 2015”) menyatakan Mahkamah Konstitusi berwenang memeriksa dan

mengadili perkara perselisihan Penetapan perolehan suara hasil Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati sampai dibentuknya badan peradilan khusus.

2) Bahwa selanjutnya Pasal 3 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun

2015 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil

Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota juncto Peraturan Mahkamah

Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan

Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Beracara

Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

(selanjutnya disebut sebagai “PMK Nomor 1 Tahun 2015 jo. PMK No. 5

Tahun 2015”), mengatur mengenai objek dalam perkara perselisihan hasil

Pemilihan adalah Keputusan Termohon (Komisi Pemilihan Umum) tentang

penetapan perolehan suara hasil Pemilihan yang mempengaruhi Terpilihnya

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 49: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

49

Pemohon sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati.

3) Bahwa baik Pasal 157 ayat (3) dan (4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun

2015 jo. Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 maupun PMK Nomor

1 Tahun 2015 jo. PMK No. 5 Tahun 2015 telah jelas mengatur bahwa

Mahkamah Konstitusi secara spesifik mengadili perselisihan penetapan

perolehan suara hasil pemilihan. Dengan demikian jelas yang menjadi objek

permohonan yang dapat diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi

sebagaimana dimaksud oleh Pasla 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2015 jo. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 dan Pasal 3 PMK

Nomor 1 Tahun 2015 jo. PMK No. 5 Tahun 2015 adalah perselisihan hasil

bukanlah pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama proses pelaksanaan

pemilihan tersebut berlangsung.

4) Bahwa setelah membaca seluruh uraian permohonan Pemohon, ternyata

obyek Permohonan Pemohon tidak berkaitan dengan perselisihan penetapan

hasil suara tetapi semata-mata berkaitan dengan pelanggaran-pelanggaran

dalam proses pelaksanaan pemilihan. Pelanggaran-pelanggaran dalam

proses pemilihan tersebut merupakan wilayah kewenangan Badan

Pengawas Pemilu, Panitia Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum,

Peradilan pidana, maupun Pengadilan Tata Usaha Negara untuk

menyelesaikannya bukan di Mahkamah Konstitusi. Oleh karenanya objek

permohonan Pemohon bukanlah objek permohonan yang menjadi

kewenangan Mahkamah Konstitusi mengadilinya, maka Mahkamah

Konstitusi tidak berwenang untuk mengadili permohonan a quo.

B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon Menurut Pihak Terkait, Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum (legal

standing) untuk mengajukan Permohonan Perselisihan Perolehan Suara hasil

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dengan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Bahwa berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Timur pada saat ini jumlah penduduk Kabupaten

Kotawaringin Timur berjumlah sebanyak 400.509 jiwa (BUKTI PT-3). Sesuai

dengan ketentuan Pasal 158 ayat (2) huruf b Undang-Undang No. 8 Tahun

2015, jo. Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) No.

1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 50: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

50

Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana telah diubah dengan

PMK No. 5 Tahun 2015, maka ambang batas perbedaan perolehan suara

adalah sebesar 1,5% antara Pemohon dengan pasangan calon peraih suara

terbanyak (in casu Pihak Terkait) berdasarkan penetapan hasil penghitungan

suara oleh Termohon.

2. Bahwa perolehan suara Pemohon berdasarkan Penetapan Hasil

Penghitungan Suara oleh Termohon sebagaimana tertuang dalam Keputusan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 43/Kpts/KPU-

Kab-020.435806 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin

Timur Tahun 2015 tanggal 16 Desember 2015, pukul 22.55 WIB yaitu

sebanyak 48.611 suara. Sedangkan perolehan suara Pihak Terkait

(Pasangan Calon Nomor Urut 2) sebagai peraih suara terbanyak dengan total

perolehan 112.179 suara. Sehingga selisih antara Pemohon dengan Pihak

Terkait yaitu sebanyak 63.568 suara; (BUKTI PT-4 dan PT-5)

3. Bahwa berdasarkan Pasal 158 ayat (2) huruf b jo. Pasal 6 ayat (2) huruf b jo.

Pasal 6 ayat (3) PMK No. 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam

Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

sebagaimana diubah dengan PMK No. 5 Tahun 2015 dan berdasarkan

sosialisasi Pemahaman Hak Konstitusional Warga Negara Bagi Asosiasi

Dosen Pendidikan Kewarganegaraan DKI Jakarta dan Asosiasi Pengajar

Hukum Acara Mahkamah Konstitusi DKI Jakarta di Hotel Aryaduta Jakarta

tanggal 11 s.d. 13 November 2015, cara penghitungan persentase yang

dapat mengajukan Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum ke

Mahkamah Konstitusi adalah persentase selisih suara yang diperoleh

Pemohon dengan suara yang diperoleh pasangan dengan suara terbanyak

(Pihak Terkait). Dengan demikian cara perhitungan persentase selisih suara

dalam perkara perselisihan hasil pemilu Kabupaten Kotawaringin Timur

adalah sebagai berikut :

1 Jumlah Penduduk Kabupaten (∑P) 400.509

Jumlah perbedaan perolehan suara paling banyak

(∑S) 1,5 %

2 Perolehan suara pasangan calon No. 1 5.468

Perolehan suara pasangan calon No. 2 112.179

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 51: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

51

Perolehan suara pasangan calon No. 3 9.660

Perolehan suara pasangan calon No. 4 48.611

3 Perbedaan perolehan suara Calon No. 2 (Pihak

Terkait) dan No. 4 (Pemohon)

63.568

4 (∑S) = 1.5% x 112.179 (suara terbanyak) 1.683

Berdasarkan perhitungan tersebut, ambang batas selisih suara untuk dapat

mengajukan permohonan ke Mahkamah Konstitusi dalam perkara

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur

adalah 1,5% x 112.179 = 1.682,685 suara, atau dibulatkan menjadi 1.683.

Sementara selisih perolehan suara antara suara yang diperoleh Pemohon

dengan suara yang diperoleh Pihak Terkait adalah sebesar 63.568, sehingga

melebihi batas maksimal 1.5% yaitu 1.683 suara. Oleh karena itu, Pemohon

tidak memiliki kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan perkara a

quo.

Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum dan alasan-alasan tersebut di atas,

mohon agar Mahkamah Konstitusi menyatakan Permohonan Pemohon Tidak

Dapat Diterima.

C. Permohonan Pemohon Tidak Jelas (Obscuur Libel) Menurut Pihak Terkait, permohonan Pemohon tidak jelas dengan alasan-alasan

sebagai berikut:

1. Bahwa dalam dalil pemohonan yang diajukan oleh Pemohon tidak secara

jelas dan konsisten menguraikan mengenai kesalahan penghitungan suara

yang mempengaruhi terpilihnya Pemohon. Pemohon tidak dapat

menunjukkan secara pasti dan membuktikan pihak mana yang melakukan

penggelembungan suara untuk Pihak Terkait dan pengurangan suara

terhadap Pemohon;

2. Bahwa Pemohon sama sekali tidak menjelaskan bagaimana atau dengan

cara apa penggelembungan suara untuk Pihak Terkait dan pengurangan

suara terhadap Pemohon bisa terjadi. Pemohon hanya menuliskan angka-

angka penggelembungan suara untuk Pihak Terkait dan pengurangan suara

terhadap Pemohon yang bersifat asumtif karena tidak dapat menunjukkan

secara pasti asal-muasal suara yang digelembungkan dan dikurangi;

3. Bahwa banyak ketidaksingkronan antara posita yang didalilkan Pemohon

dalam permohonannya dengan petitum yang dimintakan;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 52: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

52

4. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut, oleh karena Permohonan

Pemohon kabur (obscuur libel) mohon agar Mahkamah Konstitusi

menyatakan Permohonan Pemohon Tidak Dapat Diterima.

Berdasarkan pertimbangan hukum dan alasan-alasan Eksepsional sebagaimana

diuraikan di atas, maka Pihak Terkait mohon kepada Mahkamah Konstitusi cq.

Panel Hakim Perkara Nomor 109/PHP.BUB/XIV/2016 agar memutuskan perkara

a quo dengan Putusan Sela terlebih dahulu, sebelum memasuki pemeriksaan

Pokok Perkara.

II. Dalam Pokok Permohonan

Bahwa terhadap dalil-dalil dalam permohonan yang dikemukakan oleh Pemohon,

maka Pihak Terkait memberikan Jawaban dan/atau Keterangan yang pada

pokoknya sebagai berikut:

1. Tentang Formulir C1

a. Bahwa Pemohon mendalilkan Formulir C1 menyebar diseluruh kecamatan

di Kabupaten Kotawaringin Timur yang tidak ditandatangani oleh Ketua

KPPS dengan perbandingan 1:4. Artinya jika terdapat 1 formulir yang

ditandatangani, maka terdapat ada 4 formulir yang tidak ditandatangani

oleh Ketua KPPS.

b. Bahwa dalil-dalil Pemohon tersebut tidak berdasarkan hukum, karena pada

saat penghitungan suara di tingkat TPS, PPK dan hingga pada

Rekapitulasi yang diselenggarakan oleh Termohon. Tidak ada bukti

keberatan dengan menandatangani Formulir Keberatan, yang dengan

khusus disediakan untuk itu. Baik itu keberatan dari salah satu pasangan

calon, Pemohon ataupun laporan yang masuk dan ataupun temuan dari

dan atau melalui Panitia Pengawas Pemilihan (Panwas) Kotawaringin

Timur.

c. Bahwa Pemohon juga tidak dapat membuktikan berapa jumlah Formulir C1

yang tidak ditanda tangani oleh Ketua KPPS di masing-masing TPS untuk

semua kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur.

d. Bahwa oleh karenanya Pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya,

maka telah berdasarkan hukum bagi Mahkamah Kontitusi untuk menolak

seluruh dalil-dalil Pemohon.

2. Tentang Hilangnya Suara Pemohon

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 53: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

53

a. Bahwa Pemohon mendalilkan telah kehilangan sebanyak 64.387 (enam

puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh tujuh) suara di semua kecamatan

di Kabupaten Kotawaringin Timur, sehingga menurut Pemohon seharusnya

jumlah suara hasil Rekapitulasi Termohon 48.611 (empat puluh delapan

ribu enam ratus sebelas) suara, ditambah 64.387 (enam puluh empat ribu

tiga ratus delapan puluh tujuh) suara. Sehingga suara sah untuk Pemohon,

seluruhnya adalah berjumlah 112.998 (seratus dua belas ribu sembilan

ratus sembilan puluh delapan) suara.

b. Bahwa dalil-dalil Pemohon tersebut adalah tidak berdasarkan hukum,

karena Pemohon juga tidak dapat membuktikan di TPS nama Pemohon

kehilangan suara, dan berpa jumlah suara yang hilang di masing-masing

TPS, serta bagaimana cara dan atau prosesnya terjadinya sehingga

Pemohon bisa kehilangan suara dengan jumlah yang begitu besar.

c. Bahwa menjadi sebuah pertanyaan, bahwa sekiranya Pemohon benar telah

kehilangan sejumlah 64.387 (enam puluh empat ribu tiga ratus delapan

puluh tujuh) suara. Lalu metode apa yang dipergunakan oleh Pemohon,

sehingga akan mendapat pembenaran yuridis dengan mengklaim bahwa

terhadap 64.387 (enam puluh empat ribu tiga ratus delapan puluh tujuh)

suara itu seluruhnya menjadi haknya sebagai perolehan suara yang sah?.

Sementara masih terdapat dua lagi pasangan Calon Bupati dan Wakil

Bupati lainnya yang mengikuti Pilkada Kotawaringin Timur Tahun 2015,

selain Pemohon dan Pihak Terkait yaitu pasangan Nomor Urut 1 (satu),

Djunaidi Drakel-Hariyanto, dan Pasangan Nomor Urut 3 (tiga),

Muhammmad Arsyad-Nadiansyah.

d. Bahwa oleh karenanya terhadap dalil-dalil yang didalilkan oleh Pemohon

tersebut di atas seluruhnya tidak berdasarkan hukum, karena pada saat

penghitungan suara di tingkat TPS, PPK dan hingga pada rekapitulasi yang

diselenggarakan oleh Termohon, tidak ada bukti keberatan dengan

menandatangani formulir keberatan yang khusus disediakan untuk itu, baik

dari salah satu pasangan calon, ataupun laporan yang masuk dan atau

berupa temuan melalui Panwas Kotawaringin Timur.

e. Bahwa oleh karenanya Pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya,

maka telah berdasarkan hukum Mahkamah Kontitusi untuk menolak

seluruh dalil-dalil Pemohon.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 54: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

54

3. Tentang Money Politics dan Ajakan Pilih Pihak Terkait

a. Bahwa Pemohon mendalilkan adanya perbuatan money politics dengan

maksud untuk dan atau agar memilik Pihak Terkait, diantaranya uang Rp.

15.000.000 (lima belas juta rupiah) untuk H.Ici, dan Rp.50.000 (lima puluh

ribu rupiah) untuk Sdr. Jenah (yang justru yang bersangkutan adalah Tim

Relawan Pemohon), adalah tidak berdasarkan hukum.

Hal tersebut didasari dengan hasil pemeriksaan Panwas Kota Waringin

Timur, sesuai suratnya yang disampaikan kepada Pihak Terkait

No.125/Panwas.Kotim/Div.III/01/2015 (disertai lampiran), tanggal 6

Desember 2015.

b. Bahwa demikian juga halnya dalil Pemohon yang mendalilkan, bahwa Willy

M. Yosep datang ke TPS Cempaga Timur Kecamatan Cempaga untuk

mempengaruhi pemilih agar memilih Pihak Terkait, tidak berdasarkan

hukum.

Hal tersebut didasari dengan hasil pemeriksaan Panwas Kota Waringin

Timur, sesuai suratnya yang disampaikan kepada Pihak Terkait

No.125/Panwas.Kotim/Div.III/01/2015 (disertai lampiran), tanggal 6

Desember 2015. (Vide Bukti PT-6)

c. Bahwa oleh karenanya Pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya,

maka telah berdasarkan hukum Mahkamah Kontitusi untuk menolak

seluruh dalil-dalil Pemohon.

4. Tentang Formulir C6, Keberpihakan Termohon, Surat Keterangan Ijazah Hilang

Pihak Terkait Supian Hadi

a. Bahwa dalil Pemohon yang mendalilkan bahwa undangan C6

disalahgunakan oleh pemilih untuk memilih Pihak Terkait, lalu adanya

keberpihakan Termohon kepada Pihak Terkait, serta surat keterangan

ijazah Pihak Terkait Supian Hadi yang tidak prosedural, adalah tidak

berdasarkan hukum.

b. Bahwa hal tersebut dilandasi dengan fakta-fakta dilapangan tidak adanya

penyalahgunaan C6 oleh pemilih untuk memilih Pihak Terkait, demikian

juga tidak diketemukan secara fakta hukum adanya keberpihakan

Termohon kepada Pihak Terkait, serta tidak ada pelanggaran hukum formil

dan hukum materil terhadap Termohon karena telah menerima atau

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 55: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

55

mengesahkan data-data dan atau berkas Pihak Terkait Supian Hadi

sebagai Calon Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015.

Dengan terbukti hingga saat ini tidak adanya satupun putusan pengadilan,

dan atau Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan atau Dewan

Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) yang berkekuatan

hukum yang tetap atas kekeliruan terhadap proses dan atau tahapan atas

penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Kotawaringi Timur Tahun 2015 yang

diselenggarakan oleh Termohon.

1. Hal tersebut terbukti bahwa pada saat penghitungan suara di tingkat

TPS, PPK dan hingga pada rekapitulasi yang diselenggarakan oleh

Termohon, tidak ada bukti keberatan dengan menandatangani formulir

keberatan yang khusus disediakan untuk itu, baik dari salah satu

pasangan calon, ataupun laporan yang masuk dan atau berupa temuan

melalui Panwas Kotawaringin Timur.

2. Bahwa menyangkut masalah surat keterangan Ijazah Pihak Terkait

Supian Hadi, dan DPT bermasalah seperti didalilkan oleh Pemohon,

seluruhnya adalah menyangkut masalah tahapan-tahapan pilkada yang

sejak awal telah ditetapkan Termohon sesuai amanah Undang-undang

(UU) No. 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-undang No.1

Tahun 2015, tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU

No. 1 Tahun 2014, tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-undang. Dan proses seluruhnya telah dilalui dan

berjalan dengan baik, dan hingga saat ini tidak ada satupun putusan

pengadilan, dan atau Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu),

dan atau Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP)

yang berkekuatan hukum yang tetap atas kekeliruan terhadap proses

dan atau terhadap surat keterangan Ijazah atas nama Pihak Terkait

Supian Hadi maupun terhadap DPT dimaksud.

c. Bahwa dalil Pemohon menyangkut masalah pelanggaran yang secara

terstruktur, sistematis dan masif (TSM) adalah tidak berdasarkan hukum,

karena sejak mulai tahap pendaftaran, sosialisasi, kampanye hingga

selesai penyelenggaraan Pilkada tanggal 9 Desember 2015, saat

penghitungan suara di tingkat TPS, PPK dan hingga pada rekapitulasi

diselenggarakan oleh Termohon, tidak ada bukti keberatan dengan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 56: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

56

menandatangani formulir keberatan yang khusus disediakan untuk itu, baik

dari salah satu pasangan calon, atau Pemohon, ataupun laporan yang

masuk dan atau berupa temuan baik melalui Panwas Kotawaringin Timur,

dan atau Bawaslu dan atau DKPP dan atau putusan pengadilan yang

berkekuatan hukum tetap tentang adanya pelanggaran yang secara

terstruktur, sistematis, dan masif dalam penyelenggaraan Pilkada

Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015.

d. Bahwa oleh karenanya Pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya,

maka telah berdasarkan hukum Mahkamah Kontitusi untuk menolak

seluruh dalil-dalil Pemohon.

5. Tentang Atribut

a. Bahwa dalil Pemohon yang mendalilkan Pihak Terkait memakai atribut

Pasangan Calon Nomor Dua saat Pilkada, adalah tidak berdasarkan

hukum. Karena pada TPS-TPS tertentu seperti yang didalilkan Pemohon,

saat penghitungan suara di tingkat TPS. Tidak ada bukti keberatan dengan

menandatangani formulir keberatan untuk itu, baik dari salah satu

pasangan calon, ataupun laporan yang masuk atau temuan Panwas

Kotawaringin Timur, Bawaslu, DKPP atau putusan pengadilan berkekuatan

hukum tetap berkenaan dalil Pemohon tersebut.

b. Bahwa oleh karenanya Pemohon tidak dapat membuktikan dalil-dalilnya,

maka telah berdasarkan hukum Mahkamah Kontitusi untuk menolak

seluruh dalil-dalil Pemohon.

III. Petitum Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas, Pihak Terkait memohon

kepada Mahkamah Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:

Dalam Eksepsi - Mengabulkan seluruh eksepsi Pihak Terkait.

- Menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Dalam Pokok Perkara - Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya.

Atau apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

adilnya (ex aequo et bono).

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 57: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

57 Bahwa untuk membuktikan keterangannya, Pihak Terkait telah mengajukan

bukti surat/tulisan yang diberi tanda bukti PT-1 sampai dengan bukti PT-8 sebagai

berikut:

1. Bukti PT-1 : Penetapan Pihak Terkait Calon Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015 oleh Termohon, sesuai Surat

Keputusan No. 25/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015, tanggal

07 September 2015.

2. Bukti PT-2A : Penetapan Pihak Terkait Pasangan Urut 2 (dua) Calon Bupati

dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 oleh

Termohon, sesuai Surat Keputusan No. 26/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, tanggal 07 September 2015.

3. Bukti PT-2B : Penetapan Pihak Terkait Pasangan Urut 2 (dua) Calon Bupati

dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 oleh

Termohon, sesuai Surat Keputusan No. 19/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, tanggal 25 Agustus 2015.

4. Bukti PT-3 : Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kemendagri, mengenai data jumlah penduduk

Kotawaringin Tahun 2014 yang dikutip dari

http://www.dukcapil.kemendagri.go.id.

5. Bukti PT-4 : Berita Acara diterbitkan oleh Termohon tanggal 16 Desember

2015 tentang Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil

Perhitungan Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun

2015, No. 39/BA/XII/2015.

6. Bukti PT-5 : Surat Keputusan Termohon No. 43/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, tanggal 16 Desember 2015 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara

dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin

Timur Tahun 2015.

7. Bukti PT-6 : Surat Pengawas Kotawaringin Timur diajukan kepada Pihak

Terkait No. 125/Panwas.Kotim/Div.III/01/2015 dan disertai

lampiran, tanggal 06 Desember 2015.

8. Bukti PT-7 : Surat Pernyataan atas nama Tensi Alias H. ECI tanggal, 9

Januari 2016 dan copy KTP.

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 58: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

58 9. Bukti PT-8 : Surat Pernyataan atas nama Nur Jainah alias Jeinah,

tanggal 9 Januari 2016 dan copy KTP.

[2.5] Menimbang bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala

sesuatu yang terjadi dalam persidangan cukup ditunjuk dalam Berita Acara

Persidangan dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan putusan

ini.

3. PERTIMBANGAN HUKUM

[3.1] Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan lebih jauh tentang

permohonan Pemohon terlebih dahulu Mahkamah memandang penting untuk

mengemukakan beberapa hal sehubungan dengan adanya perbedaan pandangan

antara Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait dalam melihat keberadaan Pasal 158

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678, selanjutnya

disebut UU 8/2015);

Pada umumnya pemohon berpandangan bahwa Mahkamah adalah sebagai

satu-satunya lembaga peradilan yang dipercaya menegakkan keadilan substantif dan

tidak boleh terkekang dengan keberadaan Pasal 158 UU 8/2015 sehingga seyogianya

mengutamakan rasa keadilan masyarakat khususnya pemohon yang mencari

keadilan, apalagi selama ini lembaga yang diberikan kewenangan menangani

pelanggaran-pelanggaran dalam pemilihan kepala daerah banyak yang tidak

berfungsi secara optimal bahkan tidak sedikit yang memihak untuk kepentingan pihak

terkait. Dalam penilaian beberapa pemohon, banyak sekali laporan yang tidak

ditindak lanjuti oleh KPU, Panwas/Bawaslu di seluruh jajarannya, demikian pula

dengan laporan tindak pidana juga tidak terselesaikan sehingga hanya Mahkamah

inilah merupakan tumpuan harapan para pemohon. Kemana lagi pemohon mencari

keadilan kalau bukan ke MK. Apabila MK tidak masuk pada penegakan keadilan

substantif maka berbagai pelanggaran/kejahatan akan terjadi, antara lain, politik

uang, ancaman dan intimidasi, bahkan pembunuhan dalam Pilkada yang selanjutnya

akan menghancurkan demokrasi. Dengan demikian, menurut sejumlah pemohon,

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 59: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

59 Mahkamah harus berani mengabaikan Pasal 158 UU 8/2015, oleh karena itu, inilah

saatnya Mahkamah menunjukkan pada masyarakat bahwa keadilan harus ditegakkan

tanpa harus terikat dengan Undang-Undang yang melanggar hak asasi manusia;

Di pihak lain, termohon dan pihak terkait berpendapat antara lain bahwa Pasal

158 UU 8/2015 merupakan Undang-Undang yang masih berlaku dan mengikat

seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali Mahkamah Konstitusi, sehingga dalam

melaksanakan fungsi, tugas dan kewenangannya haruslah berpedoman pada UUD

1945 dan Undang-Undang yang masih berlaku;

Meskipun Mahkamah adalah lembaga yang independen dan para hakimnya

bersifat imparsial, bukan berarti Hakim Konstitusi dalam mengadili sengketa

perselisihan perolehan suara pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota bebas

sebebas-bebasnya akan tetapi tetap terikat dengan ketentuan perundang-undangan

yang masih berlaku, kecuali suatu Undang-Undang sudah dinyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat oleh Mahkamah, lagipula sumpah jabatan

Hakim Konstitusi antara lain adalah akan melaksanakan UUD 1945 dan Undang-

Undang dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya;

Pasal 158 UU 8/2015 merupakan pembatasan bagi pasangan calon pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk dapat diadili perkara perselisihan perolehan

suara hasil pemilihan di Mahkamah dengan perbedaan perolehan suara dengan

prosentase tertentu sesuai dengan jumlah penduduk di daerah pemilihan setempat;

Sebelum pelaksanaan pemilihan kepala daerah dilaksanakan oleh KPU, aturan

tentang pembatasan tersebut sudah diketahui sepenuhnya oleh pasangan calon

bahkan Mahkamah telah menetapkan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1

Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Mahkamah Konstitusi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Beracara Dalam

Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (selanjutnya disebut

PMK 1-5/2015) dan telah pula disosialisasikan ke tengah masyarakat sehingga

mengikat semua pihak yang terkait dengan pemilihan a quo;

Meskipun Pasal 158 UU 8/2015 merupakan pembatasan, oleh karena

mengikat semua pihak maka Undang-Undang a quo merupakan suatu kepastian

hukum karena diberlakukan terhadap seluruh pasangan calon tanpa ada yang

dikecualikan. Menurut Termohon dan Pihak Terkait, setelah adanya UU 8/2015

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 60: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

60 seyogianya Mahkamah haruslah tunduk dengan Undang-Undang a quo. Mahkamah

tidak dibenarkan melanggar Undang-Undang. Apabila Mahkamah melanggar

Undang-Undang maka hal ini merupakan preseden buruk bagi penegakan hukum dan

keadilan. Apabila Mahkamah tidak setuju dengan ketentuan Pasal 158 UU 8/2015

maka seyogianya Undang-Undang tersebut terlebih dahulu dinyatakan tidak

mempunyai kekuatan hukum mengikat atas permohonan pemohon yang merasa

dirugikan. Selama Undang-Undang tersebut masih berlaku maka wajib bagi

Mahkamah patuh pada Undang-Undang tersebut. Undang-Undang tersebut

merupakan salah satu ukuran bagi pasangan calon untuk memperoleh suara secara

signifikan;

[3.2] Menimbang bahwa setelah memperhatikan perbedaan pandangan antara

pemohon, termohon, dan pihak terkait sebagaimana diuraikan di atas dalam melihat

keberadaan Pasal 158 UU 8/2015, selanjutnya Mahkamah berpendapat sebagai

berikut:

[3.2.1] Bahwa terdapat perbedaan mendasar antara pengaturan pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota secara serentak sebagaimana dilaksanakan

berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota Menjadi Undang-Undang (selanjutnya disebut UU Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota) dengan pengaturan pemilihan kepala daerah yang

dilaksanakan sebelumnya. Salah satu perbedaannya adalah jika pemilihan kepala

daerah sebelumnya digolongkan sebagai bagian dari rezim pemilihan umum [vide

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

Penyelenggara Pemilihan Umum], pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan

berdasarkan UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota bukan merupakan rezim

pemilihan umum. Di dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota digunakan

istilah “Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota”. Perbedaan demikian bukan hanya

dari segi istilah semata, melainkan meliputi perbedaan konsepsi yang menimbulkan

pula perbedaan konsekuensi hukum, utamanya bagi Mahkamah dalam melaksanakan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 61: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

61 kewenangan memutus perselisihan hasil pemilihan kepala daerah a quo;

Konsekuensi hukum tatkala pemilihan kepala daerah merupakan rezim

pemilihan umum ialah kewenangan Mahkamah dalam memutus perselisihan hasil

pemilihan umum kepala daerah berkualifikasi sebagai kewenangan konstitusional

Mahkamah sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang

Dasar 1945 bahwa Mahkamah berwenang memutus perselisihan tentang hasil

pemilihan umum. Dalam kerangka pelaksanaan kewenangan konstitusional tersebut,

melekat pada diri Mahkamah, fungsi, dan peran sebagai pengawal Undang-Undang

Dasar (the guardian of the constitution);

Sebagai pengawal Undang-Undang Dasar, Mahkamah memiliki keleluasaan

dalam melaksanakan kewenangan konstitusionalnya, yakni tunduk pada ketentuan

Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keleluasaan Mahkamah inilah yang antara lain melahirkan putusan-putusan

Mahkamah dalam perkara perselisihan hasil pemilihan umum kepala daerah pada

kurun waktu 2008-2014 yang dipandang mengandung dimensi terobosan hukum,

dalam hal ini mengoreksi ketentuan Undang-Undang yang menghambat atau

menghalangi terwujudnya keadilan berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Atas

dasar itulah, putusan Mahkamah pada masa lalu dalam perkara perselisihan hasil

pemilihan umum kepala daerah tidak hanya meliputi perselisihan hasil, melainkan

mencakup pula pelanggaran dalam proses pemilihan untuk mencapai hasil yang

dikenal dengan pelanggaran bersifat terstruktur, sistematis, dan massif. Lagi pula,

dalam pelaksanaan kewenangan a quo dalam kurun waktu sebagaimana di atas,

tidak terdapat norma pembatasan sebagaimana halnya ketentuan Pasal 158 UU

8/2015, sehingga Mahkamah berdasarkan kewenangan yang melekat padanya

sebagai pengawal Undang-Undang Dasar dapat melakukan terobosan-terobosan

hukum dalam putusannya;

Berbeda halnya dengan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota secara

serentak yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang berlaku

saat ini, in casu UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, di samping bukan

merupakan rezim pemilihan umum sejalan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi

Nomor 97/PUU-XIII/2013, bertanggal 19 Mei 2014, pemilihan gubernur, bupati, dan

walikota telah secara tegas ditentukan batas-batasnya dalam melaksanakan

kewenangan a quo dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 62: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

62 [3.2.2] Bahwa UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota merupakan sumber

dan dasar kewenangan Mahkamah dalam memeriksa dan mengadili perkara a

quo. Kewenangan a quo dialirkan dari Pasal 157 ayat (3) UU 8/2015 yang tegas

menyatakan, “perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan

diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan

khusus”. Lebih lanjut, dalam Pasal 157 ayat (4) dinyatakan, “Peserta Pemilihan dapat

mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara

oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota kepada Mahkamah Konstitusi”. Untuk

memahami dasar dan sumber kewenangan Mahkamah a quo diperlukan pemaknaan

dalam kerangka hukum yang tepat. Ketentuan Pasal 157 ayat (3) UU 8/2015 menurut

Mahkamah haruslah dimaknai dan dipahami ke dalam dua hal berikut:

Pertama, kewenangan Mahkamah a quo merupakan kewenangan yang

bersifat non-permanen dan transisional sampai dengan dibentuknya badan peradilan

khusus. Dalam Pasal 157 ayat (1) dinyatakan, “Perkara perselisihan hasil Pemilihan

diperiksa dan diadili oleh badan peradilan khusus”. Pada ayat (2) dinyatakan, “Badan

peradilan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk sebelum

pelaksanaan Pemilihan serentak nasional”. Adapun pada ayat (3) dinyatakan,

“Perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan diperiksa dan diadili

oleh Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus”. Tatkala

“badan peradilan khusus” nantinya resmi dibentuk, seketika itu pula kewenangan

Mahkamah a quo harus ditanggalkan;

Kedua, kewenangan memeriksa dan mengadili perkara perselisihan

penetapan perolehan suara hasil pemilihan gubernur, bupati, dan walikota merupakan

kewenangan tambahan. Dikatakan sebagai kewenangan tambahan karena menurut

Pasal 24C ayat (1) UUD 1945, Mahkamah berwenang, (1) menguji undang-undang

terhadap Undang-Undang Dasar, (2) memutus sengketa kewenangan lembaga

negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, (3) memutus

pembubaran partai politik, (4) memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum,

dan (5) wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat

mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut

Undang-Undang Dasar. Dengan perkataan lain, kewenangan konstitusional

Mahkamah secara limitatif telah ditentukan dalam Pasal 24C ayat (1) UUD 1945.

Sebagai kewenangan tambahan maka kewenangan yang diberikan oleh UU

Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk memutus perkara perselisihan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 63: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

63 penetapan perolehan suara hasil pemilihan gubernur, bupati, dan walikota jelas

memiliki kualifikasi yang berbeda dengan kewenangan yang diberikan secara

langsung oleh UUD 1945. Salah satu perbedaan yang telah nyata adalah sifat

sementara yang diberikan Pasal 157 UU 8/2015;

[3.2.3] Bahwa berdasarkan pemaknaan dalam kerangka hukum di atas, maka

menurut Mahkamah, dalam melaksanakan kewenangan tambahan a quo,

Mahkamah tunduk sepenuhnya pada ketentuan UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota sebagai sumber dan dasar kewenangan a quo. Dalam hal ini, Mahkamah

merupakan institusi negara yang berkewajiban untuk melaksanakan UU Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota. Menurut Mahkamah, pelaksanaan kewenangan

tersebut tidaklah dapat diartikan bahwa Mahkamah telah didegradasi dari hakikat

keberadaannya sebagai organ konstitusi pengawal Undang-Undang Dasar menjadi

sekadar organ pelaksana Undang-Undang belaka. Mahkamah tetaplah organ

konstitusi pengawal Undang-Undang Dasar 1945, akan tetapi sedang diserahi

kewenangan tambahan yang bersifat transisional untuk melaksanakan amanat

Undang-Undang. Pelaksanaan kewenangan dimaksud tidaklah berarti bertentangan

dengan hakikat keberadaan Mahkamah, bahkan justru amat sejalan dengan

kewajiban Mahkamah in casu hakim konstitusi sebagaimana sumpah yang telah

diucapkan sebelum memangku jabatan sebagai hakim konstitusi yang pada pokoknya

menyatakan, hakim konstitusi akan memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya dan

seadil-adilnya, memegang teguh UUD 1945, dan menjalankan segala peraturan

perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut UUD 1945; [vide Pasal 21

UU MK];

[3.2.4] Bahwa menurut Mahkamah, berdasarkan UU Pemilihan Gubernur, Bupati,

dan Walikota terdapat ketentuan sebagai syarat kumulatif bagi Pemohon untuk dapat

mengajukan permohonan perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil

Pemilihan ke Mahkamah. Beberapa ketentuan dimaksud ialah:

a. Tenggang waktu pengajuan permohonan [vide Pasal 157 ayat (5) UU 8/2015];

b. Pihak-pihak yang berhak mengajukan permohonan (legal standing) [vide Pasal

158 UU 8/2015];

c. Perkara perselisihan yang dimaksud dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota ialah perkara tentang perselisihan penetapan perolehan hasil

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 64: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

64

penghitungan suara dalam Pemilihan [vide Pasal 157 ayat (3) dan ayat (4) UU

8/2015]; dan

d. Adanya ketentuan mengenai batasan persentase mengenai perbedaan perolehan

suara dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara yang mutlak harus

dipenuhi tatkala pihak-pihak in casu peserta pemilihan gubernur, bupati, dan

walikota mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan

suara, baik untuk peserta pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan

wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota [vide Pasal 158 ayat (1) dan ayat

(2) UU 8/2015];

[3.2.5] Bahwa menurut Mahkamah, jika diselami aspek filosofisnya secara lebih

mendalam, ketentuan syarat kumulatif sebagaimana disebutkan dalam paragraf

[3.2.4] menunjukkan di dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

terkandung fungsi hukum sebagai sarana rekayasa sosial (law as a tool of social

engineering). Maksudnya, hukum berfungsi untuk melakukan pembaruan masyarakat

dari suatu keadaan menuju keadaan yang diinginkan. Sebagai sarana rekayasa

sosial, hukum digunakan untuk mengukuhkan pola-pola kebiasaan yang telah lama

dipraktikkan di dalam masyarakat, mengarahkan pada tujuan-tujuan tertentu,

menghapuskan kebiasaan yang dipandang tidak sesuai lagi, menciptakan pola

perilaku baru masyarakat, dan lain sebagainya. Sudah barang tentu, rekayasa sosial

yang dikandung dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota berkenaan

dengan sikap dan kebiasaan hukum masyarakat dalam penyelesaian sengketa atau

perselisihan dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

[3.2.6] Bahwa hukum sebagai sarana rekayasa sosial pada intinya merupakan

konstruksi ide yang hendak diwujudkan oleh hukum. Untuk menjamin dicapainya ide

yang hendak diwujudkan, dibutuhkan tidak hanya ketersediaan hukum dalam arti

kaidah atau aturan, melainkan juga adanya jaminan atas perwujudan kaidah hukum

tersebut ke dalam praktik hukum, atau dengan kata lain, jaminan akan adanya

penegakan hukum (law enforcement) yang baik. Telah menjadi pengetahuan umum

bahwa efektif dan berhasil tidaknya penegakan hukum tergantung pada tiga unsur

sistem hukum, yakni (i) struktur hukum (legal structure), (ii) substansi hukum (legal

substance),dan (iii) budaya hukum (legal culture);

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 65: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

65 [3.2.7] Bahwa struktur hukum (legal structure) terdiri atas lembaga hukum yang

dimaksudkan untuk menjalankan perangkat hukum yang ada. Dalam UU Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota, struktur hukum meliputi seluruh lembaga yang

fungsinya bersentuhan langsung dengan pranata penyelesaian sengketa atau

perselisihan dalam penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota pada

semua tahapan dan tingkatan, seperti Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas

Pemilu, Panitia Pengawas Pemilihan, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu,

Pengadilan Tata Usaha Negara, Kejaksaan, Kepolisian, Badan Peradilan Khusus,

Mahkamah Konstitusi, dan lain sebagainya sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang a quo. Berkenaan dengan substansi hukum (legal substance), UU Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota menyediakan seperangkat norma pengaturan

mengenai bagaimana mekanisme, proses, tahapan, dan persyaratan calon,

kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, dan lain-lain dalam pemilihan

gubernur, bupati, dan walikota. Sedangkan budaya hukum (legal culture) berkait

dengan sikap manusia, baik penyelenggara negara maupun masyarakat, terhadap

sistem hukum itu sendiri. Sebaik apapun penataan struktur hukum dan kualitas

substansi hukum yang dibuat, tanpa dukungan budaya hukum manusia-manusia di

dalam sistem hukum tersebut, penegakan hukum tidak akan berjalan efektif;

[3.2.8] Bahwa melalui UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pembentuk

Undang-Undang berupaya membangun budaya hukum dan politik masyarakat

menuju tingkatan makin dewasa, lebih taat asas, taat hukum, dan lebih tertib dalam

hal terjadi sengketa atau perselisihan dalam pemilihan gubernur, bupati, dan walikota.

Pembentuk Undang-Undang telah mendesain sedemikian rupa pranata penyelesaian

sengketa atau perselisihan yang terjadi di luar perselisihan penetapan perolehan

suara hasil penghitungan suara. UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota telah

menggariskan, lembaga mana menyelesaikan persoalan atau pelanggaran apa.

Pelanggaran administratif diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum pada tingkatan

masing-masing. Sengketa antar peserta pemilihan diselesaikan melalui panitia

pengawas pemilihan di setiap tingkatan. Sengketa penetapan calon pasangan melalui

peradilan tata usaha negara (PTUN). Tindak pidana dalam pemilihan diselesaikan

oleh lembaga penegak hukum melalui sentra Gakkumdu, yaitu Kepolisian, Kejaksaan,

dan Pengadilan;

Untuk perselisihan penetapan perolehan suara hasil penghitungan suara

diperiksa dan diadili oleh Mahkamah. Dengan demikian, pembentuk Undang-Undang

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 66: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

66 membangun budaya hukum dan politik agar sengketa atau perselisihan di luar

perselisihan penetapan perolehan suara hasil penghitungan suara diselesaikan

terlebih dahulu oleh lembaga yang berwenang pada masing-masing tingkatan melalui

pranata yang disediakan. Artinya, perselisihan yang dibawa ke Mahkamah untuk

diperiksa dan diadili betul-betul merupakan perselisihan yang menyangkut penetapan

hasil penghitungan perolehan suara, bukan sengketa atau perselisihan lain yang telah

ditentukan menjadi kewenangan lembaga lain;

[3.2.9] Bahwa dengan disediakannya pranata penyelesaian sengketa atau

perselisihan dalam proses pemilihan gubernur, bupati, dan walikota menunjukkan

bahwa pembentuk Undang-Undang sedang melakukan rekayasa sosial agar

masyarakat menempuh pranata yang disediakan secara optimal sehingga sengketa

atau perselisihan dapat diselesaikan secara tuntas oleh lembaga yang berwenang

pada tingkatan masing-masing. Meskipun demikian, penyelenggara negara pada

lembaga-lembaga yang terkait tengah didorong untuk dapat menyelesaikan sengketa

dan perselisihan dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota sesuai proporsi

kewenangannya secara optimal transparan, akuntabel, tuntas, dan adil;

Dalam jangka panjang, fungsi rekayasa sosial UU Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota untuk membentuk budaya hukum dan politik masyarakat yang

makin dewasa dalam arti lebih taat asas, taat hukum, dan lebih tertib akan dapat

diwujudkan. Manakala sengketa atau perselisihan telah diselesaikan melalui pranata

dan lembaga yang berwenang di masing-masing tingkatan, niscaya hanya

perselisihan yang betul-betul menjadi kewenangan Mahkamah saja yang akan di

bawa ke Mahkamah untuk diperiksa dan diputus. Dalam jangka pendek,

menyerahkan semua jenis sengketa atau perselisihan dalam proses pemilihan

gubernur, bupati, dan walikota ke Mahkamah memang dirasakan lebih mudah, cepat,

dan dapat memenuhi harapan masyarakat akan keadilan. Namun, apabila hal

demikian terus dipertahankan, selain menjadikan Mahkamah adalah sebagai tumpuan

segala-galanya karena semua jenis sengketa atau perselisihan diminta untuk

diperiksa dan diadili oleh Mahkamah, fungsi rekayasa sosial dalam UU Pemilihan

Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk membangun budaya hukum dan politik

masyarakat yang makin dewasa menjadi terhambat, bahkan sia-sia belaka;

[3.2.10] Bahwa dalam paragraf [3.9] angka 1 Putusan Mahkamah Nomor 58/PUU-

XIII/2015, bertanggal 9 Juli 2015, Mahkamah berpendapat:

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 67: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

67 “Bahwa rasionalitas Pasal 158 ayat (1) dan ayat (2) UU 8/2015 sesungguhnya merupakan bagian dari upaya pembentuk Undang-Undang mendorong terbangunnya etika dan sekaligus budaya politik yang makin dewasa yaitu dengan cara membuat perumusan norma Undang-Undang di mana seseorang yang turut serta dalam kontestasi Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota tidak serta-merta menggugat suatu hasil pemilihan ke Mahkamah Konstitusi dengan perhitungan yang sulit diterima oleh penalaran yang wajar”;

Berdasarkan pendapat Mahkamah tersebut, jelas bahwa keberadaan Pasal

158 UU 8/2015 merupakan bentuk rekayasa sosial. Upaya pembatasan demikian,

dalam jangka panjang akan membangun budaya hukum dan politik yang erat

kaitannya dengan kesadaran hukum yang tinggi. Kesadaran hukum demikian akan

terbentuk dan terlihat, yakni manakala selisih suara tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 Undang-Undang a quo, pasangan calon

gubernur, bupati, atau walikota tidak mengajukan permohonan ke Mahkamah. Hal

demikian setidaknya telah dibuktikan dalam pemilihan gubernur, bupati, dan walikota

secara serentak pada tahun 2015. Dari sebanyak 264 daerah yang

menyelenggarakan Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota, 132 daerah yang

mengajukan permohonan ke Mahkamah. Menurut Mahkamah, pasangan calon

gubernur, bupati, atau walikota di 132 daerah yang tidak mengajukan permohonan ke

Mahkamah besar kemungkinan dipengaruhi oleh kesadaran dan pemahaman atas

adanya ketentuan Pasal 158 Undang-Undang a quo. Hal demikian berarti, fungsi

rekayasa sosial UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota bekerja dengan baik,

meskipun belum dapat dikatakan optimal;

[3.2.11] Bahwa demi kelancaran pelaksanaan kewenangan Mahkamah dalam

perkara a quo, terutama untuk melaksanakan ketentuan Pasal 158 Undang-Undang a

quo, Mahkamah melalui kewenangan yang dimiliki sebagaimana tertuang dalam

Pasal 86 UU MK telah menetapkan PMK 1-5/2015 in casu Pasal 6 PMK 1-5/2015.

Dengan demikian, seluruh ketentuan dalam Pasal 6 PMK 1-5/2015 merupakan

tafsir resmi Mahkamah yang dijadikan pedoman bagi Mahkamah dalam

melaksanakan kewenangan Mahkamah a quo dan untuk selanjutnya putusan a quo

menguatkan keberlakuan tafsir resmi Mahkamah sebagaimana dimaksud;

[3.2.12] Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-

5/2015, maka terhadap permohonan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana

dinyatakan dalam paragraf [3.2.4], Mahkamah telah mempertimbangkan bahwa

perkara a quo tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 158 UU

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 68: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

68 8/2015. Dalam perkara a quo, jika Mahkamah dipaksa-paksa mengabaikan atau

mengesampingkan ketentuan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015 sama

halnya mendorong Mahkamah untuk melanggar Undang-Undang. Menurut

Mahkamah, hal demikian tidak boleh terjadi, karena selain bertentangan dengan

prinsip Negara Hukum Indonesia, menimbulkan ketidakpastian dan ketidakadilan,

juga menuntun Mahkamah in casu hakim konstitusi untuk melakukan tindakan yang

melanggar sumpah jabatan serta kode etik hakim konstitusi;

[3.2.13] Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, menurut

Mahkamah, dalam melaksanakan kewenangan a quo, tidak terdapat pilihan dan

alasan hukum lain, selain Mahkamah harus tunduk pada ketentuan yang secara

expressis verbis digariskan dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Lagi

pula, dalam pertimbangan hukum Putusan Mahkamah Nomor 51/PUU-XIII/2015,

bertanggal 9 Juli 2015, dinyatakan:

“… bahwa tidak semua pembatasan serta merta berarti bertentangan dengan UUD 1945, sepanjang pembatasan tersebut untuk menjamin pengakuan, serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum, maka pembatasan demikian dapat dibenarkan menurut konstitusi [vide Pasal 28J ayat (2) UUD 1945]. Menurut Mahkamah, pembatasan bagi peserta Pemilu untuk mengajukan pembatalan penetapan hasil penghitungan suara dalam Pasal 158 UU 8/2015 merupakan kebijakan hukum terbuka pembentuk Undang-Undang untuk menentukannya sebab pembatasan demikian logis dan dapat diterima secara hukum sebab untuk mengukur signifikansi perolehan suara calon”;

Dengan dinyatakannya Pasal 158 UU 8/2015 sebagai kebijakan hukum

terbuka pembentuk Undang-Undang, maka berarti, norma dalam pasal a quo tetap

berlaku sebagai hukum positif, sehingga dalam melaksanakan kewenangan

memeriksa dan mengadili perselisihan penetapan hasil penghitungan perolehan

suara dalam pemilihan gubernur, bupati, dan walikota, Mahkamah secara konsisten

harus menaati dan melaksanakannya. Dengan perkataan lain menurut Mahkamah,

berkenaan dengan ketentuan Pemohon dalam mengajukan permohonan dalam

perkara a quo, ketentuan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015 tidaklah

dapat disimpangi atau dikesampingkan;

[3.2.14] Bahwa dengan melaksanakan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-

5/2015 secara konsisten, Mahkamah bertujuan membangun dan memastikan bahwa

seluruh pranata yang telah ditentukan dalam UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota dapat bekerja dan berfungsi dengan baik sebagaimana yang dikehendaki

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 69: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

69 oleh pembentuk Undang-Undang. Sejalan dengan hal tersebut, dapat dikatakan pula

bahwa dengan melaksanakan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015

secara konsisten, Mahkamah turut mengambil peran dan tanggung jawabnya dalam

upaya mendorong agar lembaga-lembaga yang terkait dengan pemilihan gubernur,

bupati, dan walikota berperan dan berfungsi secara optimal sesuai dengan proporsi

kewenangannya di masing-masing tingkatan;

[3.2.15] Bahwa sikap Mahkamah untuk melaksanakan Pasal 158 UU 8/2015 dan

Pasal 6 PMK 1-5/2015 secara konsisten tidak dapat diartikan bahwa Mahkamah

menjadi “terompet” atau “corong” Undang-Undang belaka. Menurut Mahkamah,

dalam kompetisi dan kontestasi politik in casu pemilihan gubernur, bupati, dan

walikota, dibutuhkan terlebih dahulu aturan main (rule of the game) yang tegas agar

terjamin kepastiannya. Ibarat sebuah pertandingan olahraga, aturan main ditentukan

sejak sebelum pertandingan dimulai, dan seharusnya pula, aturan main tersebut telah

diketahui dan dipahami oleh seluruh peserta pertandingan. Wasit dalam pertandingan

sudah barang tentu wajib berpedoman pada aturan main tersebut. Tidak ada seorang

pun yang mampu melakukan sesuatu, tanpa ia melakukannya sesuai hukum (nemo

potest nisi quod de jure potest). Mengabaikan atau mengesampingkan aturan main

ketika pertandingan telah dimulai adalah bertentangan dengan asas kepastian yang

berkeadilan dan dapat berujung pada kekacauan (chaos), terlebih lagi ketentuan

Pasal 158 UU 8/2015 serta tata cara penghitungan selisih perolehan suara

sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 PMK 1-5/2015 telah disebarluaskan kepada

masyarakat melalui Bimbingan Teknis yang diselenggarakan oleh Mahkamah

maupun masyarakat yang dengan kesadaran dan tanggung jawabnya mengundang

Mahkamah untuk menjelaskan terkait ketentuan dimaksud;

Atas dasar pertimbangan di atas, terhadap keinginan agar Mahkamah

mengabaikan ketentuan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015 dalam

mengadili perkara a quo, menurut Mahkamah, merupakan suatu kekeliruan jika setiap

orang ingin memaksakan keinginan dan kepentingannya untuk dituangkan dalam

putusan Mahkamah sekalipun merusak tatanan dan prosedur hukum yang

seyogianya dihormati dan dijunjung tinggi di Negara Hukum Indonesia. Terlebih lagi

tata cara penghitungan sebagaimana dimaksud telah sangat dipahami oleh Pihak

Terkait sebagaimana yang dinyatakan dalam persidangan dalam beberapa perkara.

Demokrasi, menurut Mahkamah, membutuhkan kejujuran, keterbukaan, persatuan,

dan pengertian demi kesejahteraan seluruh negeri;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 70: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

70 Dengan pendirian Mahkamah demikian, tidaklah berarti Mahkamah

mengabaikan tuntutan keadilan substantif sebab Mahkamah akan tetap melakukan

pemeriksaan secara menyeluruh terhadap perkara yang telah memenuhi persyaratan

tenggang waktu, kedudukan hukum (legal standing), objek permohonan, serta jumlah

persentase selisih perolehan suara antara Pemohon dengan Pihak Terkait;

Kewenangan Mahkamah

[3.3] Menimbang bahwa selanjutnya berkaitan dengan kewenangan Mahkamah,

Pasal 157 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5678, selanjutnya disebut UU 8/2015) menyatakan, “Perkara perselisihan penetapan

perolehan suara hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh Mahkamah Konstitusi

sampai dibentuknya badan peradilan khusus”. Selanjutnya Pasal 157 ayat (4) UU

8/2015 menyatakan, “Peserta Pemilihan dapat mengajukan permohonan pembatalan

penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU Provinsi dan KPU

Kabupaten/Kota kepada Mahkamah Konstitusi”;

[3.4] Menimbang bahwa permohonan Pemohon a quo adalah permohonan

keberatan terhadap Berita Acara Nomor: 39/BA/XII/2015 tentang Pleno Terbuka

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015, bertanggal 16 Desember 2015, dan

Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor

43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kotawaringin Timur Tahun 2015, bertanggal 16 Desember 2015 (vide bukti P-1, bukti

P-2, bukti TG-001, dan bukti PT-5). Dengan demikian, Mahkamah berwenang

mengadili permohonan Pemohon a quo;

Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan

[3.5] Bahwa berdasarkan Pasal 157 ayat (5) UU 8/2015 dan Pasal 5 ayat (1) PMK

1/2015, tenggang waktu pengajuan permohonan pembatalan Penetapan Perolehan

Suara Hasil Pemilihan Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 paling lambat 3x24

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 71: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

71 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak Termohon mengumumkan penetapan perolehan

suara hasil pemilihan;

[3.5.1] Bahwa hasil penghitungan suara Pemilihan Bupati Kabupaten

Kotawaringin Timur diumumkan oleh Termohon berdasarkan Berita Acara Nomor:

39/BA/XII/2015 tentang Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan

Suara Di Tingkat Kabupaten Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2015,

bertanggal 16 Desember 2015, dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 43/Kpts/KPU-Kab-020.435806/2015 tentang

Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015, bertanggal 16 Desember

2015, pukul 22.55 WIB (vide bukti P-1, bukti P-2, bukti TG-001, dan bukti PT-5);

[3.5.2] Bahwa tenggang waktu 3x24 (tiga kali dua puluh empat) jam sejak

Termohon mengumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan adalah hari

Rabu, tanggal 16 Desember 2015, pukul 22.51 WIB, sampai dengan hari Sabtu,

tanggal 19 Desember 2015, pukul 22.55 WIB;

[3.5.3] Bahwa permohonan Pemohon diajukan di Kepaniteraan Mahkamah pada

hari Sabtu, tanggal 19 Desember 2015, pukul 11.58 WIB, berdasarkan Akta

Pengajuan Permohonan Pemohon Nomor 17/PAN.MK/2015 sehingga permohonan

Pemohon diajukan masih dalam tenggang waktu pengajuan permohonan yang

ditentukan peraturan perundang-undangan;

Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon

Dalam Eksepsi

[3.6] Menimbang bahwa sebelum Mahkamah mempertimbangkan lebih lanjut

tenggang waktu pengajuan permohonan dan pokok permohonan, Mahkamah terlebih

dahulu mempertimbangkan eksepsi Termohon dan eksepsi Pihak Terkait yang

menyatakan bahwa permohonan Pemohon tidak memenuhi ketentuan Pasal 158 UU

8/2015 dan Pasal 6 Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2015 tentang

Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan

Walikota sebagaimana diubah dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 5

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun

2015 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota, sebagai berikut:

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 72: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

72 [3.6.1] Menimbang bahwa Pasal 1 angka 4 UU 8/2015, menyatakan, “Calon Bupati

dan Calon Wakil Bupati adalah peserta Pemilihan yang diusulkan oleh partai politik,

gabungan partai politik, atau perseorangan yang didaftarkan atau mendaftar di Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten”, dan Pasal 157 ayat (4) UU 8/2015, menyatakan,

“Peserta Pemilihan dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil

penghitungan perolehan suara oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota kepada

Mahkamah Konstitusi”;

Bahwa Pasal 2 huruf a PMK 1/2015, menyatakan “Para Pihak dalam

perkara perselisihan hasil Pemilihan adalah: a. Pemohon; …”;

Bahwa Pasal 3 ayat (1) huruf b PMK 1/2015 menyatakan, “Pemohon

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah: … b. pasangan calon Bupati

dan Wakil Bupati; …”;

[3.6.2] Menimbang bahwa berdasarkan uraian sebagaimana tersebut pada

paragraf [3.6.1] di atas, Pemohon adalah pasangan calon Bupati dan calon Wakil

Bupati peserta Pemilihan Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015 Nomor Urut 4. Hal

demikian dibuktikan oleh Pemohon dengan alat bukti berupa Keputusan Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur Nomor 25/Kpts/KPU-Kab-

020.435806/2015, bertanggal 7 September 2015, tentang Penetapan Pasangan

Calon Peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Tahun 2015

(vide bukti P-1, bukti TA-003, bukti PT-1, bukti PT-2A, dan bukti PT-2B);

[3.6.3] Menimbang bahwa terkait syarat pengajuan permohonan sebagaimana

ditentukan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015, Mahkamah

mempertimbangkan sebagai berikut;

1. Mahkamah dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 51/PUU-XIII/2015,

bertanggal 9 Juli 2015, dalam pertimbangan hukumnya antara lain berpendapat

sebagai berikut:

“… bahwa tidak semua pembatasan serta merta berarti bertentangan dengan

UUD 1945, sepanjang pembatasan tersebut untuk menjamin pengakuan, serta

penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan

yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan

ketertiban umum, maka pembatasan demikian dapat dibenarkan menurut

konstitusi [vide Pasal 28J ayat (2) UUD 1945]. Menurut Mahkamah, pembatasan

bagi peserta Pemilu untuk mengajukan pembatalan penetapan hasil penghitungan

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 73: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

73

suara dalam Pasal 158 UU 8/2015 merupakan kebijakan hukum terbuka

pembentuk Undang-Undang untuk menentukannya sebab pembatasan demikian

logis dan dapat diterima secara hukum sebab untuk mengukur signifikansi

perolehan suara calon;

2. Berdasarkan Putusan Mahkamah Nomor 51/PUU-XIII/2015, tanggal 9 Juli 2015,

tersebut di atas, syarat pengajuan permohonan sebagaimana ditentukan dalam

Pasal 158 UU 8/2015 berlaku bagi siapapun pemohonnya ketika mengajukan

permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan perolehan suara dalam

pemilihan gubernur, bupati, dan walikota;

3. Hal tersebut di atas juga telah ditegaskan dan sejalan dengan Putusan Mahkamah

Konstitusi Nomor 58/PUU-XIII/2015, bertanggal 9 Juli 2015;

4. Bahwa pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota pada

dasarnya memiliki kedudukan hukum (legal standing) [vide Pasal 1 angka 3 dan

angka 4 serta Pasal 157 ayat (4) UU 8/2015], namun dalam hal mengajukan

permohonan pasangan calon tersebut harus memenuhi persyaratan antara lain

sebagaimana ditentukan oleh Pasal 158 UU 8/2015;

5. Bahwa Termohon dan Pihak Terkait mengajukan eksepsi yang pada pokoknya

menyatakan Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum karena tidak memenuhi

syarat persentase selisih perolehan antara suara Pemohon dan peraih suara

terbanyak;

6. Bahwa jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur berdasarkan

Data Agregat Kependudukan Per-Kecamatan (DAK2) yang disampaikan

Termohon adalah 403.684 jiwa (vide bukti TB-001). Dengan demikian,

berdasarkan Pasal 158 ayat (2) huruf b UU 8/2015 dan Pasal 6 ayat (1) huruf b

PMK 1-5/2015 perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan

calon peraih suara terbanyak untuk dapat diajukan permohonan perselisihan hasil

pemilihan ke Mahkamah Konstitusi adalah paling banyak sebesar 1,5%;

7. Bahwa perolehan suara Pemohon adalah sebanyak 48.611 suara, sedangkan

pasangan calon peraih suara terbanyak (Pihak Terkait) memperoleh sebanyak

112.179 suara, sehingga selisih perolehan suara antara Pemohon dengan

pasangan calon peraih suara terbanyak adalah sejumlah 63.568 suara;

Terhadap hal tersebut di atas, dengan mendasarkan pada ketentuan Pasal

158 UU8/2015, serta Pasal 6 ayat (2) huruf b dan ayat (3) PMK 1-5/2015, Mahkamah

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 74: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

74 berpendapat sebagai berikut:

a. Jumlah penduduk Kabupaten Kotawaringin Timur adalah 403.684 jiwa;

b. Persentase perbedaan perolehan suara antara Pemohon dengan pasangan calon

peraih suara terbanyak untuk dapat diajukan permohonan perselisihan hasil

pemilihan ke Mahkamah Konstitusi adalah paling banyak 1,5%;

c. Perolehan suara Pemohon adalah 48.611 suara, sedangkan perolehan suara

Pihak Terkait (pasangan calon peraih suara terbanyak) adalah 112.179 suara;

d. Berdasarkan data tersebut di atas maka batas maksimal perbedaan perolehan

suara antara Pemohon dengan peraih suara terbanyak (Pihak Terkait) adalah

1,5% x 112.179 = 1.683 suara;

e. Perbedaan perolehan suara antara Pemohon dan Pihak Terkait adalah 112.179

suara - 48.611 suara = 63.568 suara (56,7%), sehingga perbedaan perolehan

suara melebihi dari batas maksimal;

Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum di atas, Pemohon tidak memenuhi

ketentuan Pasal 158 UU 8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015;

[3.6.4] Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, meskipun

Pemohon adalah benar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati dalam Pemilihan

Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2015, akan tetapi permohonan

Pemohon tidak memenuhi syarat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 158 UU

8/2015 dan Pasal 6 PMK 1-5/2015, oleh karena itu, eksepsi Termohon dan eksepsi

Pihak Terkait berkenaan dengan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon adalah

beralasan menurut hukum;

[3.7] Menimbang bahwa oleh karena eksepsi Termohon dan eksepsi Pihak

Terkait berkenaan dengan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon beralasan

menurut hukum maka pokok permohonan Pemohon serta eksepsi lain dari Termohon

dan Pihak Terkait tidak dipertimbangkan;

4. KONKLUSI

Berdasarkan penilaian atas fakta dan hukum sebagaimana diuraikan di

atas, Mahkamah berkesimpulan:

[4.1] Mahkamah berwenang mengadili permohonan a quo;

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 75: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

75 [4.2] Permohonan Pemohon diajukan masih dalam tenggang waktu pengajuan

permohonan yang ditentukan peraturan perundang-undangan;

[4.3] Eksepsi Termohon dan eksepsi Pihak Terkait berkenaan dengan kedudukan

hukum (legal standing) Pemohon adalah beralasan menurut hukum;

[4.4] Pemohon tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk

mengajukan permohonan a quo;

[4.5] Pokok permohonan Pemohon serta eksepsi lain dari Termohon dan Pihak

Terkait tidak dipertimbangkan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang sebagaimana

diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5678);

5. AMAR PUTUSAN

Mengadili,

Menyatakan:

1. Mengabulkan eksepsi Termohon dan eksepsi Pihak Terkait mengenai kedudukan

hukum (legal standing) Pemohon;

2. Permohonan Pemohon tidak dapat diterima.

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Hakim oleh sembilan

Hakim Konstitusi, yaitu Arief Hidayat selaku Ketua merangkap Anggota, Anwar

Usman, Patrialis Akbar, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, Maria Farida Indrati, I Dewa

Gede Palguna, Manahan MP Sitompul, dan Aswanto, masing-masing sebagai

Anggota pada hari Selasa, tanggal sembilan belas bulan Januari tahun dua ribu

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]

Page 76: SALINAN - Mahkamah Konstitusi RI · PDF file3 . Forisni Aprilista, S.H., yaitu advokat/kuasa hukum pada Kantor Advokat Syam Daeng Rani & Partners, beralamat di Graha Syam Daeng Lantai

76 enam belas, dan diucapkan dalam Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi terbuka

untuk umum pada hari ini, Jumat tanggal dua puluh dua bulan Januari tahun dua ribu enam belas, selesai diucapkan pukul 17.17 WIB, oleh sembilan hakim

konstitusi, yaitu Arief Hidayat selaku Ketua merangkap Anggota, Anwar Usman,

Patrialis Akbar, Wahiduddin Adams, Suhartoyo, Maria Farida Indrati, I Dewa Gede

Palguna, Manahan MP Sitompul, dan Aswanto, masing-masing sebagai Anggota

dengan dibantu oleh Mardian Wibowo sebagai Panitera Pengganti, dan dihadiri oleh

Pemohon/kuasa hukumnya, Termohon/kuasa hukumnya, dan Pihak Terkait/kuasa

hukumnya.

KETUA,

ttd.

Arief Hidayat ANGGOTA-ANGGOTA,

ttd

Anwar Usman

ttd

Patrialis Akbar

ttd

Suhartoyo

ttd

Wahiduddin Adams

ttd

Maria Farida Indrati

ttd

I Dewa Gede Palguna

ttd

Aswanto

ttd

Manahan MP Sitompul

PANITERA PENGGANTI,

ttd

Mardian Wibowo

Untuk mendapatkan salinan resmi, hubungi Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Jl. Merdeka Barat No.6, Jakarta 10110, Telp. (021) 23529000, Fax (021) 3520177, Email: [email protected]