salam redaksi - kalteng2.kemenag.go.id · men bagi pejabat struktural dan kepala madrasah...

55

Upload: hahuong

Post on 01-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

03SALAM REDAKSI

Keluarga besar Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah turut berduka cita atas wafatnya

Supardie (49 Tahun)Guru MTs negeri 1 Model palangka raya.

wafat pada 26 november 2015

h. MarkaSid (51 Tahun)penyelenggara Syariah pada kantor kementerian agama

kabupaten kapuas, wafat pada 14 november 2015

Syarifuddin (55 Tahun) kaur Tata usaha MTsn Selat kuala kapuas,

wafat pada 27 november 2015.

Pertengah November 2015 lalu, Kanwil Kemenag Kalteng melaksanakan ases-men bagi pejabat struktural dan kepala madrasah se-Kal-teng. Ini merupakan asesmen kali pertama yang dilakukan Kementerian Agama di Bumi Tambun Bungai pasca dikeluarkannya regulasi KMA 207/2013 tentang pelak-sanaan asesmen bagi PNS di instansi bermoto ikhlas bera-mal ini. Kendati kali pertama, respon

para pejabat sangat luar bi-asa. Tidak kurang dari 202 pejabat eselon III dan IV serta kepala madrasah mengikuti tes tersebut. Asesmen seperti diungkap Kakanwil H Abdul Halim H Ahmad adalah salah satu metode berbasis kompe-tensi yang didesign mengikuti

standart internasional. Tu-juannya tidak lain untuk me-nilai secara sistematis keter-ampilan, pengetahuan dan kemampuan individu ASN, ke-mudian dilakukan pemetaan sebagai dasar pengemban-gan pola karir pegawai.Pemetaan kompetensi ini

menjadi urgen agar para pet-inggi tidak keliru dalam pen-empatan ASN, sehingga ti-dak terjadi mismatch antara pendidikan atau skill aparatur dengan jenis pekerjaan atau tangungjawab yang dibe-bankannya.Sebab jika terjadi mismatch,

diyakini akan berpengaruh pada produktivitas kinerja aparatur yang terus mengen-dor sehingga tidak akan men-capai hasil maksimal. Karena itu urgensi asesmen untuk

semua kalangan di Kemen-terian Agama, baik pejabat eselon I, eselon II, III, IV mau-pun pejabat fungsional umum dan khusus.Selain asesmen, penilaian

kinerja secara bertahap dan berkesinambungan secara objektif juga dinilai penting agar target reformasi birokrasi terutama bidang SDM di Ke-menterian Agama bisa berha-sil maksimal, sehingga pada akhirnya Kementerian Agama akan memiliki masa depan yang lebih baik melalui SDM yang unggul, mampu berkom-petisi dan berkontribusi untuk mengemban tanggungjawab mengawal tugas dan fungsi Kementerian Agama yang tantangannya semakin berat dan kompleks di masa men-datang. Semoga.***

Asesmen untuk Peningkatan Produktivitas

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

CERMIEN UTAMA 07

Palangka Raya, CeRmienAssesmen pejabat yang di-

gelar Kantor Wilayah Kement-erian Agama Provinsi Kaliman-tan Tengah melalui Sub Bagian Kepegawaian dan Ortala pada pertengahan November 2015 lalu, sejatinya dilakukan untuk menilai dua kompetensi yang dimiliki pejabat di lingkungan Kemenag Kalteng.

Kedua kompetensi yang dinilai

atau diuji itu adalah kompetensi inti dan manajerial serta kompe-tensi pengetahuan/wawasan.

Hal itu diungkapkan ketua tim asesor Mustaqin Taggala saat pembukaan kegiatan assesmen di aula asrama haji Al-Mabrur Jl. G. Obos Induk Palangka Raya, Senin 16 November 2015.

“Kompetensi inti dan mana-jerial kami uji menggunakan pendekatan psikologis dan

diskusi kelompok untuk menilai kemampuan kepemimpinan masing-masing pejabat. Se-dangkan kompetensi penge-tahuan akan diuji langsung oleh Kementerian Agama melalui tes tertulis,” ujarnya, Senin (16/11).

Dikatakan, kompetensi penge-tahuan dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat penge-tahuan/wawasan para pejabat terkait tanggung jawab jabatan

Dua Kompetensi Pejabat Kemenag Kalteng Diuji

yang harus diembannya.Hasil nilai dari dua jenis uji

kompetensi itu, lanjut dia, nantinya akan diakumulasi-kan dan dilakukan interpretasi atau analisis untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan memiliki kompetensi untuk me-megang jabatannya atau tidak.

“Pengumuman hasil uji kom-petensi nantinya menjadi hak penuh dari Kementerian Ag-ama, kita (tim asesor red) hanya sebatas melakukan in-terpretasi dan hasilnya akan kami serahkan ke Kementerian Agama,” ujar Mustaqin.

Sementara Ketua panitia, Wahyu Ikhsanudin, menjelas-kan, assesmen pengisian pe-jabat eselon III dan IV serta kepala madrasah negeri itu di-laksanakan selama empat hari sejak 15-18 November 2015. Ditegaskan pengumuman ha-sil uji kompetensi para peserta akan dikeluarkan sekitar tang-gal 26 – 27 November men-datang melalui website resmi Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah.

“Kami akan publikasikan se-cara terbuka melalui website sehingga bisa diakses oleh semua orang,” ujar Wahyu. (abdul bashit)

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

SEPUTAR KANWIL 13

Palangka Raya, CeRmienKeberadaan data yang akurat dan

berkualitas dalam sebuah organisasi adalah keharusan. Tanpa dukun-gan data yang valid dan berkualitas, dipastikan sebuah organisasi akan mengalami banyak hambatan dan kesulitan, lebih-lebih dalam proses pengambilan keputusan strategis.

“Ibarat sistem metabolism tubuh, data dan informasi bagaikan darah yang menjadikan seseorang dapat bertahan hidup dan menjalankan ak-tivitas sehari-hari. Jika sebuah lem-baga seperti Kementerian Agama tidak mendapatkan dukungan data dan informasi yang berkualitas, maka tujuan lembaga kita bisa gagal,” ucap Kakanwil Kemenag Kalteng, H Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM saat mem-buka kegiatan sinkronisasi data keag-amaan lingkungan Kanwil Kemenag Kalteng di aula LPMP Jl Tjilik Riwut Palangka Raya, Jumat 6 November 2015 malam.

Dikatakan Kakanwil, data yang valid dan berkualitas sangat menguntun-gkan, baik di internal maupun ekster-nal lembaga. “Jika data keagamaan kita lengkap, valid dan akurat, maka masyarakat yang memerlukan data-data dari kita akan terlayani dengan baik, pun begitu dengan instansi lain yang memerlukan,” ucapnya.

Data yang lengkap dan akurat juga akan membantu manajemen organ-isasi mulai dari proses perencanaan kegiatan atau program, pengorgan-isasian, pelaksanaan hingga evaluasi program dan kegiatan.

“Dulu ada pengalaman, karena data kurang valid maka distribusi angga-ran BOS tidak sesuai dengan jumlah siswa. Ada yang kelebihan dan ada yang kekurangan. Ada lagi, karena data tidak akurat, maka bantuan RKB justru diberikan ke madrasah yang tidak membutuhkan. Ini tentu sangat merugikan. Karena itu Subbag Inmas harus secara kontinue melakukan sinkronisasi data agar data-data yang kita miliki lengkap, akurat, valid dan berkualitas,” ucapnya.

Pada kesempatan itu Kakanwil juga meminta agar seluruh aparatur humas di Kemenag Kalteng baik di provinsi, kabupaten/kota maupun di level madrasah dan KUA untuk terus melakukan publikasi program dan kegiatan melalui media internal dan eksternal.

“Mari kita manfaatkan website dan majalah kita untuk publikasi program dan kegiatan kita, sehingga masyara-kat tau apa yang kita lakukan. Publi-kasi juga bisa melalui kemitraan den-gan media eksternal,” ucapnya.

Sementara Kasubbag Informasi dan Humas Ediyanto, SH melaporkan ke-giatan Sinkronisasi Data Keagamaan Lingkungan Kanwil Kemenag Kal-teng dilaksanakan selama tiga hari pada Jumat-Minggu (6-8 November 2015) dengan peserta sebanyak 40 orang utusan dari 14 kabupaten/kota se-Kalteng.

“Para peserta adalah aparatur yang menangani data keagamaan di Ke-menterian Agama kabupaten/kota se-Kalteng,” ucap Ediyanto. (rf)

Kakanwil: Tanpa Dukungan Data yang Akurat, Kita Bisa Gagal

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

14 SEPUTAR KANWIL

Palangka Raya, CeRmien Kakanwil Kemenag Kalteng, H

Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM berharap para pengurus dan anggota Majelis Ulama Indone-sia (MUI) Provinsi Kalimantan Tengah terus solid dalam se-gala hal sehingga mampu ber-sama masyarakat dan Pemprov Kalteng serta institusi terkait memberantas maksiat, perju-dian, terutama narkoba dan kejahatan lain yang bisa men-ganggu ketentraman umat.

“Bangsa ini hampir kehilangan jati dirinya. Gejala ini sudah ter-lihat dari mulai banyaknya mas-yarakat yang terlihat berperilaku menyimpang, baik dari segi agama maupun aspek moralis. Padahal bangsa kita adalah bangsa yang agamis atau re-ligius dan memegang teguh kepercayaan terhadap Allah SWT. Karena itu harus segara

di difilter. Dan ini tugas ulama,” ucapnya usai menghadiri acara pengukuhan pengurus MUI Provinsi Kalteng di asrama haji, Kamis 5 November 2015 pagi.

Dikatakan, para ulama seyo-gyanya harus mulai mening-galkan aktivitas politik praktis sebab hal itu justru akan mer-ugikan organisasi para ulama ini. “Yang boleh dimasuki MUI adalah ranah etika politik, bukan politik praktis. Jadi MUI jangan sekali-kali terjebak di-politik praktis.

Jika MUI memberikan kriteria pemimpin seuai ajaran Islam itu boleh, namun jika MUI menga-jak umat untuk memilih salah satu calon itu baru tidak dibe-narkan, karena sudah masuk wilayah politik praktis,” ucap-nya.

Dikatakan peran ulama harus menjadi pendorong dan pem-

beri arah bagi perkembangan politik, ekonomi dan sosial bu-daya bangsa ini sehingga ke depan Kalteng akan semakin kondusif, masyarakatnya se-makin makmur dan sejahtera.

“Tugas utama MUI itukan memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam untuk mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Swt, mem-berikan nasihat dan fatwa men-genai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada pe-merintah dan masyarakat, men-ingkatkan kegiatan bagi terwu-judnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat berag-ama dalam memantapkan per-satuan dan kesatuan bangsa,” ucapnya.

Selain itu, tambah mantan Ke-tua Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Kemenag RI ini, MUI

juga mengemban tugas sebagai penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan pen-terjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan serta meningkatkan hubun-gan serta kerjasama antar or-ganisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan in-formasi secara timbal balik.

“Intinya MUI harus tetap pada khittah yaitu sebagai pewaris tu-gas-tugas para Nabi (warasatul anbiya), sebagai pemberi fatwa (mufti), sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ri’ayat wa khadim al ummah), sebagai gerakan islah wa al tajdid dan sebagai penegak amar ma’ruf nahi munkar,” ucapnya. (rf)

Kakanwil Ingin MUI Kalteng Solid

Palangka Raya, CeRmien Setelah dua tahun menunggu, akhirnya

Pengurus MUI Provinsi Kalteng masa bakti 2013-2018 dikukuhkan oleh Ketua MUI Pu-sat, Dr. KH Sodikun, MSi di Aula Asrama Haji Al-Mabrur Palangka Raya, Kamis 5 No-vember 2015, pagi.

Pengukuhan disaksikan oleh Pj Gubernur Kalteng diwakili staf ahli Drs. H. Syaidina Aliansyah, Sekjen MUI Pusat Dr H Amirsyah T MA, Kakanwil Kemenag Kalteng, H Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM dan beberapa pim-pinan FKPD dan SKPD serta tokoh agama

dan ketua MUI kabupaten/kota se-Kalteng.Dalam arahan, KH Sodikun menegaskan

bahwa MUI berbeda dengan organisasi lain. MUI anggotanya adalah umat Islam. Oleh sebab itu, MUI adalah mitra pemerin-tah sekaligus wakil umat Islam.

Ketua MUI Pusat itu berharap pengurus MUI Kalteng yang baru dikukuhkan bisa menjadi penyejuk dan memberikan pen-cerahan kepada umat, sehinga umat men-ingat kualitas iman, ketaqwaan dan toler-ansinya. “Semua pengurus MUI, terutama komisi yang ada untuk menunaikan pro-

gram organisasi, agar peran MUI di mas-yarakat benar-benar memberikan peneran-gan,” tegasnya seraya mengajak pengurus MUI Kalteng bisa mewujudkan Islam kaffah di Bumi Tambun Bungai.

Sementara Kakanwil Kemenag Kalteng, H Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM usai pengukuhan menyampaikan ucapan se-lamat kepada para pengurus MUI Kalteng yang beru dikukuhkan, ia mengajak ulama dan umara di Kalteng solid dalam mema-jukan sekaligus memakmurkan masyarakat Kalteng. (rf)

Kakanwil Hadiri Pengukuhan MUI Kalteng

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

SEPUTAR KANWIL 15

Sampit, CermienKakanwil, H Abdul Halim H Ahmad Lc, MM

membuka sekaligus menyampaikan materi pembinaan ASN di lingkungan Kemenag Kabupaten Kotim di aula Kemenag Jl. Kap-ten Mulyono, Kota Sampit, Senin 2 Novem-ber 2015, pagi.

Acara itu diikuti sekitar 375 ASN dari se-luruh satuan kerja (satker) yang ada MI, MTs, MA dan unit kerja KUA. Selain itu juga dihadiri pejabat dan staf pada Kemenag Ko-tim. Dalam arahan, Kakanwil meminta ASN Kemenag Kotim menerapkan 8 hal yaitu

pertama, ASN Kemenag Kotim diminta terus meningkatkan kualitas keimanan, ket-aqwaan kepada Allah SWT, kedua proak-tif menyampaikan laporan pelaksanaan anggaran dan program secara cepat dan akurat melalui aplikasi E-MPA, ketiga terus istiqomah melakukan reformasi birokerasi agar terwujud clean and good governance, keempat, mendorong terlaksananya peran-peran kehumasan, kelima merealisasikan lima nilai budaya kerja, keenam menerap-kan empat pola kerja, ketujuh madrasah terus meningkatkan kualitas pendidikan

agar menjadi lembaga pendidikan yang maju dan modern dan kedelapan terus meningkatkan kualitas SDM.

Sementara Kepala Kemenag Kotim, H Samsudin, S.Pd.I melaporkan kondisi riil ASN Kemenag Kotim baik dari sisi jumlah, SDM dan penyebaran pegawai. “Tahun depan ata 3 ASN kita yang akan pensiun, namun alhamdulillah itu tergantikan dengan adanya honorer K2 yang telah keluar SK CPNSnya,” ucapnya seraya berharap agar seluruh ASN memperhatikan arahan dan pembinaan dari Kakanwil. (rf)

Kunjungan Kakanwil ke Kemenag Kotim Kakanwil: Idealnya Direhab Total

Sampit, CermienKakanwil Kemenag Kal-

teng, H Abdul Halim H Ahmad Lc, MM meninjau langsung kondisi Kantor Kementerian Agama Ka-bupaten Kotawaringin Ti-mur di Jl Soekarno, Kota Sampit, Senin 2 November 2015.

Kakanwil didampingi Kepala Kemenag Kotim, H Samsudin, S.Pd.I, Kasub-bag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Kalteng, Ediyanto SH dan Analis Kepagawaian M. Arfansyah SH melihat langsung ke dalam ruangan kantor.

“Ini sudah tidak layak di tempati karena membahay-akan keselamatan pegawai. Idealnya ini direhab total,” ucap Kakanwil setelah memerika langsung kondisi kantor Kemenag Kotim.

Dikatakan kerusakan itu, nyaris merata hampir dise-luruh ruangan baik lantai, dinding maupun plafonnya. “Ini tinggal menunggu run-tuhnya saja, karena kondisi pondasi tidak kuat,” ucap-nya.

Dikatakan Kakanwil, seyo-gyannya kantor itu segera di rehab total, namun pengu-sulan rehab harus disertai bukti sertifikat tanah. “Kalau setatus tanahnya belum jelas yaitu belum berserti-fikat atas nama kemente-rian agama, maka diyakini usulan rehab akan ditolak. Karena itu aparatur Keme-nag harus seger berkoordi-nasi dengan Pemkab dan badan pertanahan agar ser-

tifikat tanah segera keluar,” pesannya.

Diakui Kakanwil. Ia mengetahui kondisi Kantor Kemenag Kotim yang rusak parah setelah membaca berita di website Keme-nag Kalteng. Ia mengaku pernah mendapat infor-masi kerusakan itu, namun hanya sekilas. “Ini salah satu fungsi webiste, meng-hinformasikan hal-hal yang seharusnya diberitakan sekaligus otokritik, namun konstruktif untuk kemajuan dan kebaikan Kementerian Agama ke depan,” ucap-nya.

Seperti diberitakan di website Kanwil Kemenag Kalteng pada Kamis, 29 Oktober 2015, Kondisi gedung Kantor Kemenag Kotim di Jl. Soekarno Kota Sampit sangat memprihat-inkan. Gedung yang diban-gun sekitar tahun 2010 itu rusak berat.

Kerusakan gedung in-stansi bermoto ikhlas be-ramal ini terlihat antara lain pada bagian plafon, lantai dan dinding yang terlihat retak-retak.

“Plafon di lorong gedung ini sudah mulai ambrol seki-tar tahun 2013 lalu, kemu-dian disusul plapon diruang Seksi Pendis, Dikmad dan ruang pengawas,” ucap Kepala Kemenag Kotim, H Samsudin, S.Pd.I saat mendampingi Kasubbag In-mas Kanwil Kemenag Kal-teng, Ediyanto SH, melihat dari dekat kondisi gedung, baru-baru ini. (rf)

Pesan 8 Hal ke ASN Kemenag Kotim

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

16 SEPUTAR KANWIL

Sampit, Cermien Kakanwil Kemenag Kalteng,

H Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM meminta seluruh pejabat di Kemenag baik kepala ke-menag, para kasi, penyeleng-gara, kepala madrasah mau-pun kepala KUA mendorong terlaksananya peran-peran ke-humasan di satuan kerja mas-ing-masing.

Hal itu diungkapkan Kakanwil pada saat pembinaan aparatur di lingkungan Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur di Kota Sampit, Senin 2 November 2015, pagi.

Dikatakan Kakanwil eksistensi humas sangat penting dalam menjaga hubungan baik den-gan mitra Kemenag dan mas-yarakat, sehingga citra dan reputasi Kementerian Agama di Bumi Tambun Bungai ini tetap baik dan positif.

“Peran-peran kehumasan itu dapat diimplementasikan an-tara lain dengan meningkatkan publikasi baik melalui media internal Kemeng Kalteng sep-erti majalah dan website, pem-buatan baliho/spanduk serta menjalin kemitraan dengan me-

dia-media masa lokal di daerah masing-masing,” ucapnya.

Selain mendukung peran kehumasan, Kakanwil juga meminta agar aparatur Ke-menterian Agama di Kalteng terus meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT serta menjaga moralitas, sehingga menjadi teladan bagi masyarakat dan ASN di instansi lain.

Aparatur Kementerian Agama juga diminta proaktif menyam-paikan laporan pelaksanaan anggaran dan program secara cepat dan akurat melalui aplikasi E-MPA. Aplikasi ini wajib dilaksanakan untuk memenuhi permintaan laporan pelaksanaan Program Prioritas Nasional kepada UKP4 dan Bappenas, yang selanjutnya disampaikan ke Presiden RI Joko Widodo.

Kakanwil juga meminta ja-jaran Kemenag terus istiqo-mah melakukan reformasi birokerasi agar terwujud clean and good governance, dengan meningkatkan budaya tertib dalam pelbagai dimensi sep-erti tertib administrasi, tertib anggaran, tertib perlengkapan,

tertib perkantoran, tertib kepegawaian, tertib disiplin kerja dan tertib moral.

Aparatur Kemenag juga di-minta untuk terus membumikan atau mengaplikasikan lima nilai budaya kerja yang telah dican-angkan oleh Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Syai-fudin yaitu integritas, profesion-alitas, inovasi, tanggung jawab dan keteladanan.

“Kelima lima nilai budaya kerja tersebut jangan hanya menjadi slogan, tetapi harus betul-betul dilaksanakan oleh setiap aparatur kementerian agama, mulai dari pejabat sam-pai pelaksana, mulai dari ting-katan kantor sampai madrasah.Seluruh aparatur kementerian agama harus kesungguhan hati dan kebulatan tekad untuk me-laksanakan lima nilai budaya kerja tersebut,” ucapnya.

Seluruh aparatur Kemenag juga diharapkan untuk mener-apkan empat pola kerja meliputi kebersamaan, keterbukaan, ke-jujuran dan keteladanan.

“Dengan pola itu, saya yakin, aparatur kementerian agama akan menjadi pelayan masyar-akat yang profesional, menun-

jukkan kemampuan dan kome-petensinya dalam setiap tugas yang dibebankan. Aparatur kementerian kementerian ag-ama juga akan memiliki inovasi, bertanggung jawabserta men-jadi panutan bagi aparatur in-stansi lain dan bagi masyarakat di Kalteng,” tambahnya seraya berharap jajaran madrasah juga diimbau terus meningkat-kan kualitas pendidikan agar menjadi lembaga pendidikan yang maju dan modern, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai agama sebagai ciri khas uta-manya.

“Untuk memajukan madrasah dalam menciptakan generasi yang berimtaq dan menguasai iptek, perlu sikap proaktif guru dan orangtua.

Karena itu perlu kerjasama agar output pendidikan kita bisa menjadi generasi terdepan dalam pembangunan bangsa,” tambahnya.

Terakhir, Kakanwil mengajak seluruh aparatur Kemenag un-tuk terus meningkatkan kualitas SDM, sehingga dengan kualitas SDM yang handal, maka pel-ayanan kepada umat/masyara-kat semakin berkualitas. (rf)

Kakanwil: Pejabat Harus Dukung Peran Kehumasan

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

SEPUTAR KANWIL 17

Palangka Raya, CeRmienKantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Kalimantan Tengah, Jumat 6 November 2015 pagi kedatangan tamu dari masyarakat adat Tana Kidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Ada sekitar sekitar 18 tokoh agama dan tokoh adat yang berkunjung ke kantor di Jl Brigjen Katamso No. 3 Palangka Raya itu. Semuan-nya merupakan pengurus dan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabu-paten Tana Tidung.

Rombongan diterima Kakan-wil H Abdul Halim H Ahmad, Lc, MM dan beberapa pejabat Kemenag Kalteng seperti Ka-bag TU Drs. H. Masrawan, MAg dan Kasubbag Hukum dan KUB Drs. H, Sudjono di ruang rapat lantai II Jl. Brigjen Katamso Pa-langka Raya.

“Kami sampaikan ucapan selamat datang di Kota Palan-gka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Semoga akan banyak manfaat yang bapak-ibu dapat-kan dengan mengunjungi Bumi Tambun Bungai, Bumi Panca-sila ini,” ucap Kakanwil.

Pada kesempatan itu, Ka-kanwil menjelaskan secara detail kondisi kerukunan umat beragam di Kalteng. Kakanwil juga menegaskan bahwa peran FKUB sangat membantu dalam mewujudkan serta menjaga kondusivitas Kalimantan Ten-gah.

“Masyarakat Kalteng sangat plural baik dari sisi agama, suku, bahasa dan lainnya. Namun alhamdulillah kuali-tas kerukunan kita semakin mantap. Kalteng kini semakin aman dan kondusif. Semogga agenda politik pada Desember 2015 mendatang, tidak akan mengusik kerukunan justru se-makin memantapkan kualitas kerukunan dan kondusifitas kita,” ucap Kakanwil seraya me-minta jajaran FKUB turut serta membantu pemerintah menjadi pelopor kerukunan.

Pada kesempatan itu Kakan-wil juga merinci jumlah peme-luk agama di Kalteng mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Usai ucapan selamat datang dari kakanwil, Ketua FKUB kabupaten Tana Tidung, H.

Hermansyah mengungkapkan, tujuan kedatangan ke Kalteng adalah untuk menggali infor-masi seputar konflik Sampit yang terjadi pada tahun 2001 lalu.

“Sebelumnya kami juga telah mengunjungi, Papua dan Am-bon. Setelah Kalteng ini, kita berencana mengunjungi Aceh. Tujuannya sama ingin menggali informasi terkait pelbagai konf-lik yang pernah terjadi di daerah yang kita kunjungi, sehingga kita bisa melakukan antisipasi dini agar tidak terjadi di kabu-paten kami di Tana Tidung,” ucapnya.

Menanggapi itu, Kabag TU, H Masrawan menjelaskan seki-las tragedi konflik yang terjadi di beberapa wilayah di Kalteng sekitar tahun 2001 silam. Dika-takan konflik itu murni konflik antara suku bukan konflik ag-ama.

“Itu masa lalu, alhamdulillah kini Kalteng kondusif dan damai semoga kondusifitas ini akan terus terjaga baik hingga kapan-pun,” ucap mantan Kepala Ke-menag Kabupaten Kapuas ini seraya berkata kini kedua suku

yang terlibat konflik sudah bisa hidup berdampingan dengan rukun.

Senada, Kasubbag Hukum dan KUB, H Sujono, SH men-gungkapkan, masyarakat Kal-teng tidak menginginkan ken-angan suram tahun 2001 itu terulang di Bumi Tambun Bun-gai ini. Karena itu, semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat terus bahu mem-bahu meningkatkan kualitas kerukunan di Bumi Pancasila ini.

“Tokoh agama terutama yang tergabung dalam FKUB terus melakukan kajian dan disukusi untuk meningkatkan kualitas tri kerukunan di Kalteng yaitu kerukunan internal umat berag-ama, antar umat beragama dan umat beragama dengan pemer-intah,” ucapnya.

Usai diskusi, Kakanwil dan Ketua FKUB Kabupaten Tana Tidung saling berbagi cin-dramata. Bahkan Kakanwil mendapat cinderamata berupa lawung dan kalung khas adat Tana Tidung yang langsung dikenakan oleh ketua rombon-gan studi banding. (rf)

Kakanwil Kenakan Lawung dan Kalung Adat Tana Kidung

Alhamdulillah Kini Kalteng Aman dan Kondusif

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

22 PALANGKA RAYA

Palangka Raya, CeRmienUntuk merealisasikan program Palangka

Raya cerdas, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Palangka Raya didukung oleh Kementerian Agama Kota dan Pemer-intah Kota menyalurkan sejumlah beasiswa pendidikan kepada ratusan pelajar tingkat MI/SD, MTs/SMP dan MA/SMA dan SMK se-Kota Palangka Raya, Rabu, 25 Novem-ber 2015 pagi.

Pada acara yang digelar di halaman Kan-tor Kementerian Agama Kota Palangka Raya Jl AIS Nasution No.6 itu, Baznas juga menyalurkan bantuan biaya peningkatan kualifikasi akademik bagi guru non PNS dan bantuan bagi kaum/penjaga masjid se-Kota Palangka Raya.

Ketua Baznas Kota, Drs. H. Supriyadi mengatakan, bantuan itu merupakan re-alisasi program Baznas Kota 2015, yaitu program Palangka Raya cerdas. Dikatakan penerima bantuan sebanyak 219 siswa, rinciannya 107 siswa MI/SD (Rp500 ribu persiswa), 72 siswa MTs/SMP (Rp700 ribu persiswa) dan 40 siswa MA/SMA/SMK (Rp1 juta persiswa). Sementara untuk ban-tuan pendidikan guru non PNS sebanyak 70 orang, mendapat Rp1-3 juta perguru

dan bantuan kain sarung serta surban un-tuk 150 kaum/penjaga mesjid. “Total ban-tuan/beasiswa yang kita keluarkan adalah Rp194.275.000. Dana ini diambil dari zakat, infak dan sedekah dari para muzzaki peri-ode Juli-November 2015 ini,” ucap. H Supri.

Sementara Kepala Kemenag Kota, Drs. H. Baihaqi, M.AP mengaku bangga dan terharu dengan meningkatnya kepedulian ASN Kemenag Kota serta para muzzaki lain untuk melaksanakan instruksi presiden, wali kota dan kepala kemenag kota untuk menyalurkan zakat melalui Baznas.

“Dengan berzakat, bapak/ibu juga telah mematuhi perintah Allah SWT yang ter-kandung dalam Alquran. Ini akan menjadi pahala yang akan menyelamatkan kita di akhirat kelak,” ucapnya.

Dikatakan, ASN Kemenag Kota kini terus berupaya menyisihkan sebagian hartanya dengan cara memotong tunjangan kinerja dan tunjangan profesi (sertifikasi) sebesar 2,5 persen, sehingga terkumpul dana zakat sekitar Rp40 juta lebih setiap bulannya un-tuk segera disalurkan kepada mustahik me-lalui Baznas Kota.

“Insyaallah ke depan dana zakat ini bisa kita tingkatkan, agar kita bisa lebih maksi-

mal membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ucap H Baihaqi seraya me-nyampaikan ucapan terima kasih kepada walikota dan wakil waliKota Palangka Raya atas bantuan dana operasional Baznas.

H. Baihaqi juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para muzzaki yang te-lah menyalurkan zakatnya melalui Baznas Kota. Hal ini akan lebih membantu ekonomi keluarga para mustahik. “Semoga Allah senantiasa meridhoi semua usaha kita dan mengijabah hajat kita semua,” tutup H. Bai-haqi.

Wakil Walikota Palangka Raya, Dr. H. Mofit Saptono tak mampu menyembunyi-kan kebahagiaan atas kerja maksimal pengurus Baznas Kota dalam menghimpun dan menyalurkan zakat secara maksimal.

“Saya pribadi bukannya takut pada in-struksi presiden maupun instruksi walikota, tapi saya hanya ingin melaksanakan perin-tah Allah atas kewajiban saya dalam mem-bayar zakat, sebagaimana yang terkandung dalam Alquran. Saya minta kepada Kabag Kesra Kota, apabila ada kegiatan, mohon kiranya uang kegiatan dan lain-lain punya saya langsung dipotong saja untuk disalur-kan ke Baznas Kota,” kata H. Mofit.(eka)

Banzas Kota Salurkan Beasiswa ke 219 Pelajar

H. Baihaqi: Saya Bangga, Kesadaran ASN untuk Berzakat Terus Meningkat

Palangka Raya, CeRmienSiti Harvia Safitri, santriwati Ponpes

Darul Ulum Palangka Raya mendapat ke-sempatan langka untuk berkeliling ke lima negara di Asia Tenggara secara gratis. Santriwati yang kini duduk di bangku kelas XII MA ini menjadi duta pramuka santri Kal-teng diajang visitasi pramuka santri ke lima negera di ASEAN.

Penunjukan Safitri berdasarkan surat Ke-menag RI tanggal 24 Agustus tentang visi-tasi pramuka santri ke lima negara ASEAN pada 7 - 21 November 2015.

“Surpise, amazing, saya bisa mewak-ili Kalteng untuk keliling lima negara di ASEAN, ini sungguh seperti mimpi,” ucap Fitri saat dibincangi tim Inmas.

Saat diterima Kepala Kemanag Kota Pa-langka Raya Drs. H. Baihaqi, M.AP diru-ang kerjannya, Fitri didampingi Kasi. PD Pontren, Hj. Windarti, S.Ag dan guru pen-damping mengungkapkan, hampir patah semangat untuk mengikuti undangan dari Kemenag RI ini, karena tidak adanya alo-kasi anggaran dana khusus untuk kegiatan itu. Namun, berkat perhatian Kepala Keme-nag Kota, Safitri dapat berangkat.

Sementara Kepala Kemenag Kota Drs. H. Baihaqi, MAP berpesan agar santri maupun santriwati kota bisa mengikuti jejak Safitri. “Kesempatan ini langka, ini hanya bisa di-

Santriwati Kota Bisa Kelilingi Asia Gratisdapat ketika kita aktif dipelbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka,” ucapnya.

Karena itu, ia berharap para santri/santri-wati dan siswa madrasah di Palangka Raya tidak hanya menyibukan diri dengan pela-jaran namun juga meluangkan waktu untuk aktif di pelbagai kegiatan ekstrakurikuler di madrasah ataupun pondok pesantrennya.

Visitasi pramuka santri ke lima negara ASEAN diawali dari Jakarta menuju ke

bandara Ho Chi Minh Vietnam, dilanjutkan ke Phnom Penh Cambidia pada 9 Novem-ber 2015, kemudian ke Bangkok Thailand dan Songkhla Thailand serta ke Kuala Lumpur Malaysia. Pad 20 November diak-hiri di Singapura dan 22 November sudah kembali ke Jakarta. Semua kebutuhan pe-serta ASEAN SCETRO dari daerah asal hingga kembali pulang ke daerah asal di-tanggung oleh panitia. (eka)

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

23KOTAWARINGIN TIMUR

Sampit, CermienKantor Kementerian Agama Kabupaten

Kotawaringin Timur (Kotim), mendominasi perolehan gelar juara pada ajang Musab-aqah Tilawatil Quran (MTQ) ke II Koprs Pe-gawai Republik Indonesia (Korpri) tingkat kabupaten. Hal itu diketahui saat pemba-caan SK kejuaraan oleh panitia saat malam penutupan di komplek Islamic Centre Kota Sampit. Dari lima cabang lomba yang dipertandingkan, yaitu tartil, tilawah, hifzhil Quran, dai/daiyah serta kaligrafi, peserta dari instansi bermoto ikhlas beramal ini set-

idaknya berhasil menyabet 11 gelar juara antara lain juara terbaik I terbaik III cabang tartil putra oleh H Juliansyah (Kemenag) dan Ahmad Syahid (MI Nurul Amin), juara terbaik III dan harapan I cabang tilawah putra oleh M Rusidi (MAN) dan Mukranadi (Kemenag), juara terbaik I, II dan III cabang tilawah wanita oleh Munawirah (Kemenag), Samaratul Khotimah (MIN) dan Hj Noor-hasanah (KUA Kota Besi), juara terbaik I dan II cabang dai oleh Syadillah (Kemenag) dan M Armansyah (MIN), terbaik I banag daiyah oleh Umu Latifah (MAN) serta juara

terbaik I cabang khat oleh Rusli (Kemenag).Seperti diungkapkan panitia MTQ Korpri,

Drs Sugian Noor, MTQ Korpri ke II tingkat Kabupaten Kotim diikuti sekitar 59 peserta. Para peserta adalah pegawai negeri sipil (PNS), baik dari satuan kerja perangkat daerah maupun instansi vertikal yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur yang telah memiliki nomor induk pegawai dan berusia di bawah 50 tahun.

“Para juara ini nantinya nantinya akan ber-saing dalam MTQ Korpri tingkat provinsi,” ucapnya. (rf)

Sampit, CermienKepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Kotawar-ingin Timur (Kotim), H Sam-sudin, S.Pd.I dipercaya untuk memimpin dewan hakim dan juri Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke II, Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Pagelaran itu dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Ko-tim, Ir Godlin di Islamic Center Kota Sampit. Acara pembukaan juga dirangkai dengan pelanti-

kan dan baiat dewan hakim dan juri MTQ Korpri.

Dalam amanatnya, Ir Godlin berharap agar dewan hakim yang dilantik dan telah mengu-capkan baiat, dapat bekerja dengan sebaik mungkin dan memberikan nilai yang obyektif, sehingga kualitas pemenang memang tidak diragukan lagi, untuk berjuang di ajang yang lebih kompetitif.

Usai acara pelantikan dan baiat, H Samsudin mengaku amanah yang diberikan cukup berat, namun ia bertekad untuk

memimpin dewan hakim agar bisa bekerja secara profesional dan amanah.

“Insyaallah, kita semua para dewan hakim dan juri bertekad untuk bekerja secara proesional dengan memberikan penilaian yang objektif, sehingga peserta tidak akan merasa dirugikan dan hasil MTQ ini akan melahir-kan para juara yang betul-betul berkualitas, siap berkompetisi di ajang selanjutnya dan mampu mengharumkan Kabupaten Kotim baik di level provinsi, na-sional bahkan internasional,”

ucapnya.Dikatakan Kepala Kemenag

ini, para dewan hakim dan juri merupakan para ulama dan cendikiawan muslim yang bet-ul-betul memiliki kompetensi sesuai bidang penjurian atau bidang yang dinilai, sehingga diyakini akan memberikan nilai yang objektif dan akurat sesuai kemampuan peserta.“Doakan kami agar bisa bekerja dan memberikan penilaian yang baik dan objektif demi kejayaan Korpri Kabupaten Kotim di ajang MTQ,” ucapnya. (rf)

Kemenag Kotim Dominasi Juara MTQ Korpri

Kepala Kemenag Pimpin Dewan Hakim MTQ Korpri

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

25KOTAWARINGIN BARAT

Pangkalan Bun, Cermien Audit kinerja oleh tim Inspek-

torat Jenderal (Irjen) Kemente-rian Agama RI juga dilakukan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawar-ingin Barat. Tim Irjen yang ber-jumlah 7 orang melakukan au-dit sejak akhir November 2015 lalu. Kedatangan tim Irjen di Bumi Marunting Batu Aji lang-sung disambut hangat Kepala Kantor Kemenag Kobar Drs. H. Masrani. M.Pd.I, didampingi seluruh pejabat di Aula Kantor Kemenag Jalan Sutan Syahir No 38 Pangkalan Bun.

Kepala Kemenag, H Masrani dalam sambutan menyampai-kan ucapan selamat datang

dan terima kasih atas kehadiran tim Irjen Kemenag RI di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Ko-bar. Ia mengaku beruntung atas kedatangan tim Irjen untuk me-lakukan audit kinerja.

“Kami silakan tim Irjen untuk melakukan audit kinerja kita dengan leluasa,” ucapnya.

Dikatakan, aparatur Kemenag Kobar harus bersyukur tim Ir-jen bersedia melakukan audit kinerja di Kota Pangkalan Bun yang berjarak sekitar 580 kilo-meter dari ibukota Provinsi Kal-teng, Palangka Raya.

“Kita patut bersyukur, para auditor Irjen mau melakukan audit disini, sehingga kita bisa memperbaiki dan meminimalisir

kesalahan di tahun anggaran berikutnya. Sebab audit kinerja bertujuan untuk meluruskan atau memperbaiki kinerja kita yang tidak atau kurang tepat sesuai aturan dan undang-un-dang,” ucapnya.

Ia berharap seluruh aparatur Kemenag Kobar proaktif dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan tim Irjen untuk perbaikan kinerja Kementerian Agama Kabupaten Kobar ke depan. “Saya tidak mau, Ke-menterian Agama Kabupaten Kobar menjadi salah satu pen-yebab turunnya nilai kinerja Ke-menterian Agama RI. Karena itu kinerja kita harus di uji atau diperiksa agar kita terus me-

12 Hari Irjen Audit Kinerja Kemenag Kobar

lakukan pelbagai upaya perbai-kan,” ucapnya.

Sementara ketua tim audi-tor, Aminudi selaku pengendali teknis, mengatakan tim Irjen berjumlah tujuh orang terdiri dari pengendali teknis Aminudin, Rid-wan sebagai ketua merangkap anggota, Ratna Cahyaningtyas, Ifrokhatul Khusna, Junaedi, Deden Suhendar dan Evi Silviati Oeyoen masing masing sebagai anggota.

Kedatangan tim Irjen tahun ini, lanjutnya bertujuan untuk melakukan audit kinerja tahun anggaran 2014 pada lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Ko-tawaringin Barat. Tim audit akan bekerja selama 12 hari ke de-pan dimulai Senin 30 November 2015.

Ketua tim mengawali audit den-gan memberikan pemaparan maksud dan tujuan kegiatan au-dit setelah itu dilanjutkan dengan acara entry breefing bersama tim audit Irjen Kemenag RI.

Pada paparan, tim irjen me-negaskan kepada para pen-anggung jawab kegiatan pada tiap-tiap satker dan seksi agar menyiapkan dan menyampaikan data-data serta kelengkapan do-kumen pelaksanaan kegiatan se-bagaimana adanya kepada tim auditor, di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Kotawaringin Barat. (sugeng triyono)

Pangkalan Bun,CermienSetiap guru madrasah atau guru pendi-

dikan agama wajib memahami kurikulum 2013, sebab Kementerian Agama akan menerapkan kurikulum itu secara ber-tahap. Hal itu ditegaskan Kepala Kan-tor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Barat, Drs. H. Masrani Arsyad, M.PdI saat membuka kegiatan workshop implementasi kurikulum 2013 yang digelar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Baru, Kota Pangkalan Bun, baru-baru ini.

Diakui H Masrani, di lingkungan Ko-bar, masih banyak guru madrasah yang belum mengetahui isi secara keseluru-han kurikulum tersebut. Karena itu ia

mengimbau agar para guru madrasah baik MI, MTs maupun MA serta guru agama untuk terus berusaha men-genali lebih jauh isi kurikulum 2013. Tidak hanya itu, lanjutnya, para guru harus terus-menerus berusaha un-tuk melakukan penyesuaian-penye-suaian sehingga dapat memainkan peran yang penting dan efektif dalam proses implementasi kurikulum 2013. Menurut H. Masrani, untuk menghad-api tantangan masa depan, setiap guru harus mengembangkan kompetensi da-sar, tidak hanya untuk menjadikan dirinya survive, melainkan juga mampu memain-kan peran sebagai pendidik profesional. Sementara Kepala MIN Baru, Saniah

SAg mengungkapkan, panitia meng-hadirkan beberapa narasumber/instruk-tur pada kegiatan itu antara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kobar, Drs.H.Masrani Arsyad, M.PdI, Kepala Seksi Madrasah, H.Nurha-nuddin, S.PdI, Kepala MIN Baru, Sani-ah,S.Ag dan Saleh Suaidy,S.PdI serta widyaiswara dari Balai Diklat Keaga-maan Banjarmasin, H.Abdul Hamid,S.Ag,M.MPd.

Adapun materi yang dikaji antara lain pendampingan meliputi analisis SKL,KI dan KD, pembelajaran saintifik, penilaian autentik, analisis buku guru dan siswa, penerapan model pembelajaran, penyu-sunan RPP dan peer teaching. (candra)

H. Masrani: Guru Wajib Paham Kurikulum 2013

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

26 SERUYAN

Kuala Pembuang, CermienSelain Undang-undang No. 23 tahun

2011 tentang Pengelolaan Zakat dan PP No. 14 tahun 2014 tetang Pelak-sanaan UU No. 23 tahun 2011, pen-guatan regulasi pengelolaan zakat dapat dibangun melalui peraturan daerah (Perda). Keberadaan perda dapat mengisi hal-hal yang belum dia-tur dalam UU dan PP.

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Se-ruyan Drs. H. Hasanudin didamping Penyelenggara Syariah Ahmad Yani, S.Ag usai mengikuti pembahasan perda tentang pengelolaan zakat di Aula Kantor Bupati Seruyan, akhir No-vember lalu.

Dikatakan H. Hasanudin, dengan adanya perda zakat, diyakini bisa membantu Badan Amil Zakat (Ba-znas) atau lembaga lain yang memiliki kewenangan mengelola zakat untuk mengoptimalkan pengumpulan zakat di masyarakat guna pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seruyan. “Perda zakat bisa menjadi payung hu-kum bagi Baznas atau lembaga pen-gelola zakat resmi lainnya. Sehingga potensi zakat betul-betul bisa tergali

Kemenag Seruyan Turut Bahas Perda tentang Zakat

Kuala Pembuang,CermienSedikitnya 8 auditor Inspektorat Jen-

deral (Irjen) Kementerian Agama RI dipimpin H. Nasrullah selaku pengen-dali tekhnis melakukan audit kinerja tahun anggaran 2014 di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabu-paten Seruyan.

Audit dilakukan sejak akhir Novem-ber 2015, dilaksanakan selama 12 hari kerja. Para auditor melakukan uji kinerja, tugas dan fungsi unit kerja serta realisasi program selama tahun 2014. Tim audit sebelumnya telah memberikan penjelasan point-point apa saja yang akan diperiksa.

Ketua tim auditor, H. Nasrullah men-gatakan, dasar hukum audit ini mer-ujuk pada UU nomor 15 tahun 2014, PP No 60 tahun 2008, KMA nomor 13 tahun 2012 serta Peraturan Men-teri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan dan RB) den-gan sasaran kegiatan startegis Kantor Kementerian Agama Kabupaten Se-ruyan tahun 2014.

Lebih lanjut H. Nasrullah menjelas-kan, audit tahun 2014 ini berbeda dengan audit sebelumnya, dimana sebelum Irjen melakukan audit akan

dan disalurkan secara maksimal di Bumi Gawi Hantantiring ini,” ucapnya. Sementara itu Pen-yelenggara Syariah Kemenag Seruyan, Ah-mad Yani, S.Ag mengatakan, sedikitnya ada dua poin yang harus diperhatikan dalam mem-buat perda tentang zakat, yang merujuk pada UU dan PP pengelolaan zakat. Adapun kelima poin itu adalah pertama, terkait subjek dan ob-jek zakat yakni perlu diatur bagaimana zakat dapat diwajibkan untuk pejabat, PNS, pegawai BUMD, hingga tata cara pelaksanaan zakat bagi BUMD kabupaten yang telah memenuhi

syarat membayar zakat.“Pemerintah daerah, ulama, dan dai setem-

pat memiliki peran untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakatnya, terutama terkait zakat maal yang selaras dengan po-tensi zakat di daerahnya. Hal ini mengingat masyarakat yang masih berpikir bahwa zakat itu hanya zakat fitrah,” ucap Ahmad Yani.

Kedua Baznas kabupaten harus mempunyai integrasi data muzakki dan mustahik yang te-pat. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi tum-pang tindih dalam hal penyaluran zakat. (yani)

Irjen Lakukan Audit Kinerja di Kemenag Seruyandilaksanakan diskusi terlebih dahulu menyangkut objek pemeriksaan.“Nantinya objek pemeriksaan ini akan disep-akati bersama antara Irjen dan pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Ini bertujuan, agar jangan sam-pai kinerja jajaran Kemente-rian Agama anjlok karena ha-sil audit,”katanya.

Sementara Kepala Kemenag Seruyan, Drs. H. Hasanudin, dalam sambutannya mengu-capkan terima kasih kepada Irjen yang telah datang dan

memberikan pembinaan seka-ligus memberikan kemudahan tentang audit kinerja tahun 2014 ini dengan mendiskusi-kan tentang apa yang akan di-jadikan objek pemeriksaan.H. Hasanudin berharap dengan adanya audit ini dapat men-ingkatkan kinerja dan teru-tama lagi meningkatkan kual-itas kerja para ASN dilingkun-gan Kementerian Agama Ka-bupaten Seruyan.

gelar raPat internalSehari sebelum kedatangan

tim Irjen Kemenag RI, Kepala

Kemenag Seruyan Drs. H. Hasanudin mengumpulkan seluruh pejabat di lingkungan Kemenag Seruyan. Mereka berkumpul di aula kemenag untuk membahas beberapa hal penting terkait persiapan kedatangan tim auditor Irjen Kemenag RI.

“Insyaallah dalam waktu dekat tim Irjen akan datang ke-sini untuk melakukan audit kin-erja. Karena itu kita perlu me-nyiapkan segala sesautunya agar kerja tim Irjen berjalan lancar,” ucap H Hasanudin.

Pada rapat singkat itu, di-hasilkan sebuah kesepakatan antara lain masing-masing satker di lingkungan Kemenag Seruyan mempersiapkan do-kumen-dokumen yang akan diperiksa sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga laporan kegiatan.“Semua harus disi-apkan sejak dini agar kerja tim Irjen berjalan lancar dan hasil kinerja kita memang sesuai aturan dan dinilai profesional,” ucapnya. (yani)

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

EDUKASIA 37

Palangka Raya, CeRmienPerwakilan Madrasah Ibtidaiyah

Swasta (MIS) Darussa’adah, Pal-angka Raya, Hari Subagyo, men-datangi ke MIN Langkai untuk mengambil susu asupan gizi bagi MIN dan MIS wilayah gugus II, Minggu (15/11).

Hari Subagyo mengatakan, ia diberikan amanah oleh Kepala MIS Darussa’adah untuk mengam-bil bantuan dari pemerintah yang dikoordinir oleh Diknas Kota Palan-gka Raya melalui MIN Langkai.

“Pendistribusian susu asupan gizi bagi MIN dan MIS dibagi dalam beberapa wilayah gugus dan ke-betulan MIS Darussa’adah berada dalam wilayah gugus II,“ katanya.

Bantuan susu asupan gizi selan-jutnya akan dibagikan kepada siswa kelas 1 sampai kelas 6 selama 3 hari berturut-turut terhitung tanggal 16 sampai 18 november 2015.

“Siswa MIS Darussa’adah semuanya berjumlah 250 orang dan kami bersyukur mendapatkan ban-tuan dari pemerintah berupa susu sebagai asupan gizi,“ ujarnya.

Ketua gugus II, Rumaidi, yang juga menjabat Kepala MIN Langkai

MIS Darussaadah Dibantu Susu Asupan Gizi

mengatakan, ada sepuluh madrasah negeri dan swasta yang tergabung di dalam gu-gus II yang mendapatkan bantuan susu asupan gizi bagi siswa.

“Kesepuluh madrasah yang

mendapatkan bantuan den-gan rincian jumlah siswanya yaitu MIN Langkai 700 orang, MIN Banturung 240 orang, MIN Kereng Bangkirai 368 orang, MIS Miftahul Huda-1 539 orang, MIS Hidayatul In-

san 273 orang, MIS Mutiara Insan 156 orang, MIS Hida-yatul Muhajirin 439 orang, MIS Darussa’adah 250 orang, MIS Miftahul Huda-2 417 orang dan MIS Al-Jihad 354 orang,“ jelasnya. (normaidah)

maliku, CeRmienPuluhan guru MIN Ma-

liku, MTsN Maliku dan MAN Maliku, kabupaten Pulang Pisau, belum lama tadi mendapatkan suntikan semangat dari Kabag Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama provinsi Kaliman-tan Tengah, H. Masrawan.

Kedatangan H. Masrawan yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Ke-menag Pulang Pisau itu dalam rangka monitoring dan evaluasi dana Ban-tuan Operasional Sekolah (BOS) 2015.

“Kita harus mempertang-gungjawabkan posisi kita sebagai pegawai Kement-erian Agama dengan men-jalankan tugas sebaik-bai-knya,” ujar H. Masrawan di hadapan 54 guru yang

Guru Madrasah Dapat Motivasi dari Kabag Tata Usaha

berkumpul di MIN Maliku itu.H. Masrawan meminta seluruh

pegawai Kementerian Agama untuk menjaga kekompakan, menerapkan disiplin yang tinggi dan loyalitas terhadap pimpinan.

“Pegawai Kementerian Agama juga wajib ikhlas dalam bekerja,

menunjukkan kinerja yang tinggi dan membuat laporan keuangan secara periodik,” bebernya.

Sementara itu, Kepala MIN Maliku, Zimmah Sari, mengata-kan, monitoring tersebut sangat penting sebagai bentuk evaluasi atas penyaluran dana BOS yang

harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

“Selain itu, dana BOS juga wajib dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang ada,” beber Zimmah Sari usai pertemuan yang juga diikuti Kepala MTsN Maliku dan Kepala MAN Maliku itu. (muslim)

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

EDUKASIA 39

Kandris, CermienSiswa kelas V MI Veteran RI,

Kandris, kabupaten Barito Ti-mur, diajarkan menjadi kreatif dan peduli menggunakan barang bekas sebagai bahan keter-ampilan pada mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan, beberapa waktu lalu. Gelas dan sedotan bekas disulap menjadi bunga dan hiasan dinding lain-nya.

Wali kelas V sekaligus guru mata pelajaran SBK, Norsihan, mengatakan, dirinya mengarah-kan siswa sejak dini untuk gen-erasi yang sadar dengan keber-sihan lingkungan.

“Memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan berbagai hiasan merupakan bentuk pemanfaa-tan sampah yang akan mem-buat lingkungan menjadi bersih,”

ujarnya.Melalui mata pelajaran SBK,

siswa MI Veteran diajak mem-buat bunga dan hiasan dinding dari bahan sedotan plastik ber-warna yang dibuang serta bekas minuman gelas yang dipungut dari sampah.

“Mengajar SBK tidak hanya menggunakan peralatan media yang mahal atau membeli ba-han keterampilan di pasar, tetapi kita dapat menggunakan media dan bahan yang ada di sekitar kita yang mungkin sudah tidak dipergunakan oleh orang lain,” ujarnya.

“Di samping itu, secara tidak langsung kita dapat menga-jarkan siswa akan kepedulian lingkungan sekitar dengan mem-buang sampah pada tempatnya dan lebih bagusnya lagi jika ada siswa yang lebih kreatif un-

Manfaatkan Barang Bekas Dalam Pembelajaran

tuk mempergunakan barang bekas dan sampah menjadi lebih bernilai,” tambah Norsi-han.Proses kegiatan belajar mengajar SBK menjadi se-makin menyenangkan dengan melibatkan secara langsung

seluruh siswa.“Saya senang bisa membuat

bunga yang indah dari bahan bekas yang saya anggap tidak berguna itu,” ujar salah satu siswa, Siti Rahmah. (aripin selegar)

Tewah, CermienLomba Sekolah Sehat

(LSS) tingkat provinsi Ka-limantan Tengah kembali digelar. MIN Tewah, kabu-paten Gunung Mas, menjadi salah satu madrasah yang turut dinilai dalam lomba tersebut.

Tim penilai menyambangi madrasah itu, beberapa waktu lalu. Kedatangan tim

penilai turut disambut Ca-mat, Kapolsek, Danramil serta sejumlah pejabat lain di kecamatan Tewah.

“Selamat datang kepada tim penilai. Kami sudah mempersiapkan diri se-jak beberapa bulan kema-rin,” ujar kepala madrasah, Sanudin.

Sanudin mengaku ber-syukur karena madrasah-

nya ditunjuk untuk mewakili sekolah tingkat dasar se-ka-bupaten Gunung Mas di lomba tersebut.

“Keikutsertaan kami dalam lomba ini tentu sebagai ben-tuk dukungan bagi program pemerintah dalam mewujud-kan lingkungan dan masyar-akat yang sehat,” kataya.

Tim penilai LSS dianta-ranya adalah H. Yusran

dan H. Riduan Syahdani. Menurut keduanya, lomba sekolah sehat itu tidak hanya untuk memilih seko-lah dengan kondisi lingkun-gan yang sehat didukung sarana dan prasarana yang memadai, tetapi lebih utama untuk memberikan edukasi tentang sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat. (suny)

MIN Tewah Dinilai Dalam LSS Tingkat Kalimantan Tengah

Pulang Pisau, CermienSebanyak 15 orang pelajar MAN

Pulang Pisau yang mengikuti ek-strakurikuler karate dinyatakan lulus kenaikan tingkat dan berhak menang-galkan sabuk putih untuk digantikan sabuk kuning. Ujian kenaikan tingkat itu diikuti oleh seluruh karateka di Pu-lang Pisau, tidak hanya pelajar ma-drasah itu.

Pelatih ekstrakurikuler sekaligus pembina karate di Pulang Pisau, Sunaryo, mengatakan, ujian kenaikan tingkat dilaksanakan pada 21 – 22 November, diikuti puluhan karateka.“-Siswa MAN Pulang Pisau menjadi bagian dari peserta ujian kenaikan tingkat tersebut,” katanya, Minggu

(22/11). Materi uji kenaikan tingkat tersebut ada 3 tiga istilah dalam kara-teka yaitu gerakan dasar (kihon), se-rang tangkis (gohon kumite), dan seni gerak (kata).

“Alhamdulillah seluruh siswa MAN Pulang Pisau bisa melewati uji kenai-kan tersebut dan berhak memakai sabuk kuning,” ungkap pelatih yang akrab dipanggil Rio ini.

Kepala madrasah, Ahd. Fauzi, ber-harap, kenaikan tingkat tersebut bisa diiringi dengan kenaikan motivasi dari anak didiknya untuk bisa berprestasi.

“Dan yang harus diingat bahwa ikut karate bukan untuk gagah-gagahan, bukan untuk sombong,” kata Ahd. Fauzi. (Royan Hanafi)

Karateka MAN Pulang Pisau Berhasil Naik Tingkat

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

40 EDUKASIA

Palangka Raya, CeRmienMIN Langkai, Palangka Raya, turut ber-

patisipasi memeriahkan gebyar Milad ke-20 MIN Model Pahandut dengan mengikuti cabang lomba seni qasidah al-habsyi, yang digelar Jumat (27/11).

Salah satu official MIN Langkai, Pardian-syah, mengatakan, untuk cabang lomba qasidah al-habsyi, mereka mengikuti dua kategori yakni putra dan putri.

“Anak didik kami sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ini dengan ber-

latih setiap hari usai jam pelajaran,“ kat-anya. Harapannya, anak didiknya dapat menampilkan yang terbaik untuk membawa harum nama MIN Langkai.

“Menang atau kalah adalah hal yang biasa tapi paling penting sudah dapat menampilkan hasil latihannya selama ini,“ pungkasnya.

Sementara itu, koordinator lomba, Erna, mengatakan, ada tiga dewan juri pada ca-bang lomba seni qasidah al-habsyi.

“Dewan juri yakni H. Salamat untuk bidang

instrumental, Hj. Umi Abbas bidang kos-tum dan adab, serta Mustofa Irfan bidang vokal,“ katanya.

Ada sepuluh peserta lomba habsyi putra dan putri, peserta putra berjumlah 6 grup dan putri berjumlah 4 grup.

“Untuk putra dari MIN Langkai, MIS Hida-yatul Insan, MIS NU, MIS Miftahul Huda 1, MIS Muslimat NU, MIS Hidayatul Muhajirin. Sedangkan peserta putri dari MIN Langkai, MIS NU, MIS Hidayatul Muhajirin, MIS Miftahul Jannah,“ katanya. (ansori)

MIN Langkai Ikuti Lomba Habsyi di MIN Pahandut

muaRa Teweh, CeRmienGuru di MIN Muara Lahei, kabupaten Barito

Utara, belum lama tadi mendapatkan bimb-ingan teknis implementasi kurikulum 2013 (Kurtilas). Widyaiswara dari Balai Diklat Keag-amaan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Mahyudinnor, dihadirkan dalam kegiatan yang digelar selama empat hari itu.

Saat menjadi narasumber, Mahyudinnor mengatakan, guru harus meningkatkan potensi diri dengan cara selalu belajar serta mengikuti berbagai pelatihan dan melakukan penelitian.

“Guru adalah pengemban amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.” kata Mahyudinnor.

Secara teknis, dia menyampaikan cara – cara membuat RPP, jadwal, dan tata cara pengi-sian buku raport siswa yang menggunakan kurikulum 2013.

“Apa yang saya sampaikan di sini silakan dijadikan sebagai dasar pengembangan oleh bapak dan ibu guru sekalian dengan membuka semua sumber informasi yang ada,” pesan Mahyudinnor. (hms)

MIN Muara Lahei Gelar Bimtek Kurtilas Palangka Raya, CeRmien

Prestasi membanggakan kembali di-torehkan siswa-siswi Madrasah Ibtidai-yah Swasta (MIS) Hidayatul Muhajirin, Palangka Raya. Kali ini, siswa madrasah itu berhasil meraih 11 piala dari ajang ge-byar milad MIN Pahandut Palangka Raya yang digelar pada 25 – 29 November itu.

Wakamad Kesiswaan mengatakan, setelah melalui persaingan yang ketat, madrasah kebanggaan masyarakat Mendawai ini kembali meraih sejum-lah prestasi, di antaranya juara 1 lomba habsyi putra, juara 2 lomba habsyi putri. Kemudian, juara 2 cerdas cermat, juara 2 tartil putri, juara 2 Lomba da’i cilik, juara 2 Lomba rebana putri, juara 3 lomba adzan, juara 3 lomba hadrah, juara 3 bintang vokalis putri, juara harapan 1 lomba tartil putra, dan harapan 1 lomba SKJ 12.

“Sekolah sangat bangga prestasi yang ditorehkan siswa-siswi terbaik MIS Mu-hajirin Palangka Raya sehingga dapat mengharumkan nama sekolah dalam ajang Milad MIN Pahandut. Mudah-mu-

dahanan prestasi yang telah diraih dapat memotivasi prestasi akademik di ma-drasah,” ucapnya.

Kepala MIS Muhajirin, Tajudinnur, me-nyampaikan ucapan terimakasih kepada guru-guru sebagai mitra kerja atas kerjas-ama yang dibangun dengan baik, dalam membimbing dan membina para siswa melalui Unit Pengembangan Minat dan Bakat Siswa (UMPB) atau lebih dikenal dengan ekstrakurikuler di madrasah ini, sehingga memperoleh prestasi yang membanggakan bagi perkembangan madrasah ini.

“Kami ucapkan terimakasih kepada orang tua yang telah bekerjasama dan mendukung berbagai kegiatan di madrasah ini. Apapun yang sudah di-dapatkan tidak boleh berpuas diri, tetapi yang terpenting bagaimana kita men-syukurinya, ikhlas dan terus meningkat-kan kinerja dalam memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk terus berprestasi baik dari sisi akademik maupun non akademik,” terangnya. (Suryanto)

Raih 11 Piala dari Gebyar Milad MIN Pahandut

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

44 EDUKASIA

Sampit, CermienSiswa MAN Sampit, Noor

Eka Febriana berhasil meraih predikat juara I pada Olimpi-ade Teori Biologi se-Kaliman-tan Tengah yang gelar IAIN Palangka Raya pada 20 – 21 November 2015 silam. Siswa kelas XII IPA 2 ini berha-sil mengungguli 150 siswa lain yang menjadi peserta mengikuti lomba olimpiade itu.

Noor Eka Febriana berhak mendapatkan uang pembi-naan sebesar Rp.1.250.000. Selain Noor Eka, MAN Sampit mengirim empat siswa lain-nya, yakni Marlianti Muslimah ( XI IPA 1), Fahmi Nur Aida Latif (XI IPA 1), Nurputri Le-stari Sya’diah (XI IPA 2) dan Anisa ( XI IPA 2). Selain juara I olimpiade teori biologi, siswa MAN Sampit juga berhasil meraih predikat sebagai juara III praktikum biologi secara kelompok.

Guru pembina, Zubidah mengatakan, persiapan pe-serta dari MAN Sampit tidak terlalu lama, karena mereka banyak kesibukan di ma-drasah. “Alhamdulillah hasil-nya membanggakan,” ucap-nya.

Mengomentari prestasi itu, Kepala MAN Sampit, Idris

Pelajar MAN Sampit Terbaik di Olimpiade Teori Biologi

mengatakan, medali emas ini bukan yang pertama, tetapi sering diraih oleh siswa dan siswi MAN Sampit, baik kegia-tan akademis, maupun kegia-tan ekstrakurikuler. Pada ajang kompetisi sains madrasah baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, siswanya juga sering mengukir prestasi cemerlang.

Karena itu, ia mengaku terus mengupayakan pembinaan se-cara rutin kepada siswa/siswi yang mempunyai talenta baik di bidang akademik maupun ekstrakurikuler. “Kita akan mem-

beri rewad kepada para pem-bina dan pelatih baik bidang akademik maupun kegiatan ek-stra yang mengukir prestasi baik tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi atau bahkan nasional.

Tujuannya untuk memberi motivasi kepada para pembina dan juga para siswa yang ada di MAN Sampit,” ucapnya.

Dikatakan, pembinaan yang bersifat prestasi ini sudah dilak-sanakan oleh keluarga besar MAN Sampit secara rutin beber-apa tahun lalu, sehingga jika ada perlombaan-perlombaan

para pembina tinggal menye-leksi anak-anak yang punya ke-mampuan terbaik diantara yang mengikuti bimbingan rutin.

Secara terpisah, Noor Eka fe-briana peraih medali emas men-gaku sangat bangga dan sen-ang meraih prestasi ini.

“Saat lomba sata sempat was-was, karena pesertanya sangat banyak dan saya yakin mereka yang mengikuti lomba ini tentu adalah siswa terbaik di seko-lahnya. Namun Alhamdulillah, saya bisa menjadi yang terbaik,” ucapnya. (Jusman)

KaSongan, CermienSatu lagi prestasi gemilang

dipersembahkan siswa MAN Kat-ingan Hilir. Kali ini pretasi disum-bangkan Hayatul Karimah.

Ia berhasil meraih gelar juara satu pada ajang lomba pidato digelar Dinas Pendidikan dan Ke-budayaan kabupaten Katingan, beberapa waktu lalu. Lomba itu digelar dalam rangka memeper-ingati Hari Anak Nasional tahun 2015.

Pada lomba yang dilaksanakan di gedung Penyang Hinjei Simpe, Hayatul Karimah membawakan pidato bertema generasi muda yang cerdas sehat dan terbuka.

Lomba pidato itu digelar di ge-dung serbaguna lama Penyang Hinje Simpei Kota Kasongan. Lomba itu juga dimotori oleh Badan Pemberdayaan Anak dan Perempuan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebuda-yaan Kabupaten Katingan.

Saat pembukaan, Sekretaris Di-nas Pendidikan dan Kebudayaan, Hartoni mengatakan, memban-gun dan mengembangkan karak-ter anak adalah sebuah strategi penting dalam mempersiapkan generasi muda sebagai penerus pembangunan bangsa.

“Masa depan kabupaten Kat-ingan dan bangsa Indonesia

Hayatul Karimah Sabet Gelar Juara Pertama

tergantung kualitas generasi muda saat ini. Kegiatan sep-erti ini menjadi sangat penting dan agar terus digalakan dan dilaksanakan secara rutin dan

kuntinu, agar generasi muda kita terhindar dari narkoba, pergaulan bebas dan kegia-tan-kegiatan negatif lainnya,” katanya. (Rahmawati Safitri)

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

45KABAR KUA

AwAng, CermienKUA kecamatan Awang, kabupaten Barito

Timur, mengintensifkan pembinaan terh-adap mualaf di wilayah setempat. Kegiatan yang melibatkan kelompok yasinan dan ibu-ibu mualaf Al Hidayah itu diisi ceramah agama dan penyampaian informasi keag-amaan lainnya. Kepala KUA kecamatan Awang, Hafiz Firdaus, mengatakan, pihak-nya secara rutin menggelar pertemuan ber-sama kelompok mualaf di daerah tersebut.

“Biasanya pertemuan kami gelar di ru-mah warga atau di langgar Miftahul Huda desa Wungkur Nanakan,” katanya, beber-apa waktu lalu. Dikatakan Hafiz Firdaus, pembinaan dari KUA kecamatan Awang itu diharapkan bisa menjawab minimnya pen-

ceramah yang membina kaum mualaf. Pen-gajian yang biasanya diikuti oleh 40-an ja-maah tersebut diharapkan bisa meningkat-kan pengetahuan keagamaan masyarakat mualaf setempat.

“Kegiatan ini merupakan inisiatif kami agar para mualaf mendapatkan pemaha-man keagamaan Islam yang benar. bimb-ingan keagamaan tersebut juga sekaligus sebagai media untuk menyampaikan in-formasi dan isu-isu sosial kemasyarakatan maupun tentang kebijakan Kementerian Agama,” terang Hafiz Firdaus.

Di sisi lain, KUA Awang juga melak-sanakan berbaga upaya untuk membangun zona integritas bebas dari korupsi serta birokrasi bersih dan melayani, dengan terus

melakukan peningkatan pelayanan. KUA tersebut merumuskan dan menetapkan urutan alur pelayanan nikah.

Hafiz Firdaus, mengatakan, dengan adanya alur pelayanan nikah tersebut mas-yarakat dapat melihat informasi tarif biaya nikah yang berlaku berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2014.Menu-rut Hafiz Firdaus, hal tersebut dilakukan sebagai sarana pengawasan pelayanan dari pihak luar, guna menjamin bahwa pel-ayanan yang berintegritas benar-benar ber-dampak positif bagi masyarakat.

“Masyarakat kami mohon bisa mem-berikan dukungan terhadap upaya kami menghindari perilaku koruptif,” beber Hafiz Firdaus. (Setiawan)

TAmiAng LAyAng, Cermien

Kondisi geografis ke-camatan Banua Lima, kabupaten Barito Timur, membuat beberapa desa di kecamatan itu menjadi sangat jauh

dengan beberapa fa-silitas umum. Kondisi

itu memiliki keter-kaitan dengan ke-wajiban penye-

t o r a n b i a y a n i k a h m e -l a l u i bank.

Untuk menjangkau Bank BRI, masyarakat di beberapa desa di Banua Lima harus menempuh perjalanan sejauh 16 kilometer dengan sarana trasportasi darat yang belum memadai. Karakteristik mas-yarakat setempat yang may-oritas berdagang menambah kendala penyetoran biaya ni-kah tersebut.

“Akibatnya, banyak pasan-gan calon pengantin yang memilih untuk menitipkan bi-aya nikahnya ke pegawai KUA untuk kemudian disetorkan ke bank,” ujar Kepala KUA keca-matan Banua Lima, H. Nor-jani, belum lama tadi. “Mas-

yarakat Banua Lima mayoritas adalah pedagang dan setiap pekan mereka meninggalkan daerahnya untuk berdagang ke daerah lain. Saat terjadi peristiwa nikah, mereka me-minta kami untuk menyetor-kan biaya nikah ke bank. Kami dengan senang hati melaya-ninya dengan tidak meminta imbalan atas layanan ini,” ka-tanya lagi.

Kecamatan Banua Lima ter-diri enam desa dan satu kelu-rahan. Dua desa diantaranya, Tewah Pupuh dan Bamban, belum pernah mencatatkan peristiwa nikah di KUA setem-pat. (Setiawan)

Giatkan Pembinaan, Bertekad Wujudkan Zona Integritas

KUA Bantu Masyarakat Setorkan Biaya Nikah

BunTok, CermienKepala KUA kecamatan Du-

sun Selatan, kabupaten Barito Selatan, berpendapat, pasan-gan suami istri yang baru me-mulai hidup berumah tangga modalnya sederhana dan ti-dak banyak.

“Modal berumah tangga cukup sejuta,” ujar Agus Salim saat memberikan penasihatan perkawinan, belum lama tadi.

Sejuta, lanjut Agus Salim, merupakan singkatan dari se-tia jujur dan taqwa. Bila pasan-gan pengantin punya modal

itu, maka rumah tangganya dalam arah yang benar untuk mendapatkan kebahagiaan. Setia mengandung penger-tian bahwa pasangan suami istri tidak akan berpaling ke orang lain meski kadangkala mendapatkan banyak godaan dalam perjalanan kehidupan rumah tangganya.

Modal berikutnya adalah ju-jur. Rumah akan mengalami guncangan hebat ketika salah satu pihak tidak jujur yang ak-hirnya menimbulkan kecuri-gaan. Modal ketiga adalah

taqwa, dimana taqwa sangat mutlak diperlukan, sebab den-gan taqwa kedua belah pihak akan menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.

“Dengan taqwa, suami isteri menjalankan perintah agama dan rumah tangga penuh cahaya iman, jauh dari per-tengkaran dan permasala-han apalagi berujung pada perceraian karena kedua belah pihak mengerti hakikat berumahtangga yang sebe-narnya,” ujarnya (AS)

Agus Salim: Modal Berumah Tangga Cuma Sejuta

H. norjani

Agus Salim

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

47OPINI

Kurang lebih satu tahun “deklarasi” Revolusi Mental yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo belum terlihat aksi yang signifan, baik yang terkait den-gan konsep fundamentalnya, instrumennya maupun pelak-sana. Ada apa dengan masyar-akat Indonesia ?, Mental yang bagaimana yang direvolusi ?, Bukankah Indonesia negara “ Agama” yang berazaskan Pan-casila ?.

Barangkali jawabannya sep-erti dialog Khalifah Umar bin Khattab dengan seorang gem-bala kambing. Suatu ketika Be-liau ingin menguji salah seorang rakyatnya, seorang gembala kambing upahan yang hidupnya jauh dari keramaian kota. Sang Khalifah menyamar seorang rakyat biasa juga berpura-pura ingin membeli salah satu kamb-ing gembalaannya lalu terjadi dialog. Khalifah Umar: “Saudar-aku, maukah Engkau menjual satu atau dua ekor kambing gembalaanmu itu kepadaku”. Sang Gembala menjawab: “ Maaf tuan, kambing-kambing ini bukanlah miliku, aku hanyalah seorang penggembala upahan, sedang pemilik gembala ini adalah majikanku yang tinggal di kota”. Khalifah terus mend-esaknya: “Saudaraku, majik-anmu kan tidak ada di sini dan dia tidak akan bakal tahu kalau kamu menjual satu atau dua ekor kambing kepadaku. Kalau sewaktu-waktu dia datang dan menanyakan perihal kambing-nya yang berkurang, anda kan bisa saja berkilah bahwa ada yang dimakan serigala. Sang Gembala mendengar penu-turan Khalifah tersebut lang-sung mukanya memerah dan menatap tajam kepada Khalifah dan berkata dengan nada tinggi “fa ainallah = Dimana Allah”.

Cerita ini menggambarkan kekuatan karakter kepribadian manusia yang kokoh pada prin-sip iman dan akhlak, tidak akan berbuat maksiat dan korup meski ada kesempatan untuk berbuat itu. Inilah sesungguh-

nya revolusi mental yang hakiki, mewujudkan manusia Indone-sia yang berakhlak mulia. Ju-jur dan adil sebagai kunci da-sarnya.

Selanjutnya dari mana memu-lai aksi Revolusi Mental ? dan siapa pelaksana sebagai ujung tombak gerakan ini ?. Ibnu Kha-ldun mengatakan: “ Agama su-atu rakyat itu tergantung agama penguasanya”. Imam Gazali juga mengatakan: “ Rusaknya rakyat itu sebab rusaknya para penguasa atau pemimpinnya”. Dari dua pendapat ini mengisa-yaratkan secara struktural, masyarakat itu cenderung mengikuti akhlak pemimpinnya, jika pemimpinnya berakhlak mulia maka rakyatnya akan berakhlak mulia, sebaliknya pemimpinnya berakhlak buruk, gemar korupsi, maka rakyatnya juga cenderung mengikuti. Be-rarti memulai revolusi mental ini dari pemimpin atau penguasa.

Tanggung jawab mewujudkan gerakan ini adalah semua kom-ponen warga negara Indonesia, baik pejabat maupun rakyat. Se-cara sepesifik negara memiliki instrumen yang bertugas “men-dakwahkan” gerakan ini, yaitu Penyuluh Agama Fungsional baik PNS maupun Honorer yang diangkat dan digaji oleh negara. Zaman dulu, yang na-manya ustadz, dai, muballigh, penceramah, pendeta, pastur dan lain-lain, mereka bekerja semata-mata karena tuntutan agama, sekarang tugas-tugas mereka telah “menegara” yakni diangkat dan digaji oleh negara untuk menjalankan misi akhlak mulia dan berbuat jujur. Den-gan kata lain “ Mengagamakan Umat Bergama”. Jabarannya adalah Meng-Islam-kan umat Islam, Meng-kristen-kan umat kristen, meng-Hindu-kan umat Hindu, Meng-Khatolik-kan umat Khatolik dan mem-Budha-kan umat Budha.

Persoalan lain muncul lagi, negara telah memfasilitasi keberadaan penyuluh agama, mengapa masih ada pemeluk agama yang melanggar ajaran

agamanya ?, padahal tugasnya mengajak yang ma’ruf dan meninggalkan yang munkar ?. Apakah figur penyuluh ag-ama yang belum memberikan keteladanan ataukah perad-aban masyarakat dari tingkat atas hingga rakyat jelata yang menganggap agama hanya se-bagai prasyarat KTP dan lain-lain.

Sesungguhnya apa peran para penyuluh agama dalam rangka membentuk moral bangsa menuju revolusi mental sebagaimana kutipan dialog di atas. Pertama, Keputusan Menteri Agama RI Nomor 791 Tahun 1985 tentang Penyuluh Agama adalah pembimbing umat beragama dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penyuluh Agama Islam adalah pembimbing umat beragama dalam rangka pem-binaan mental, moral dan ket-aqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT serta menjabarkan segala aspek pembangunan melalui pintu dan bahasa agama. Kedua, berfungsi edukatif, yaitu mem-posisikan sebagai dai yang berkewajiban mendakwahkan ajaran agama dan mengajak umatnya untuk selalu berbuat jujur dan adil kepada siapa saja. Ketiga, berperan aktif men-jabarkan Reformasi Birokrasi menuju good governance me-lalu bahasa agama. Keempat, berperan sebagai konsultan ag-ama dalam memecahkan per-maslahan yang terkait dengan ajaran agama bagi pemeluknya agar menghindari perbuatan tercela. Kelima, berperan se-cara gencar dan terus menerus menyampaikan materi bahaya korupsi di semua kalangan; pemerintahan, pejabat, pengus-aha, dan masyarakat.

Peran ini sangat berat bagi se-orang Penyuluh Agama, sebab betapapun dia secara struk-tural berada dalam lingkungan birokrasi, tentu terkait kepang-katan dan penggajihan serta pemutasian akan mengancam

kelangsungan perannya teru-tama berhadapan dengan pe-jabat atasannya.

Hemat kami, hendaknya kalau serius memberdayakan peran penyuluh agama, pemerintah pusat membentuk semacam Komisi Revolusi Mental yang langsung berada di bawah Presiden, semua Penyuluh Agama masuk dalam komisi tersebut yang bertugas secara bebas memberikan suluhan ke-pada seluruh pejabat dan mas-yarakat.

Disamping itu, Penyuluh Ag-ama dibekali beberapa doktrin kepenyuluhan, yaitu landasan batin spritual yang kuat dan kokoh sesuai ajaran agama yang dianutnya, hidup seder-hana tetapi berkecukupan, me-megang teguh uswah hasanah dalam berdakwah.

(Penulis adalah Kasubbag Tata Usaha Kantor Kemenag kabupaten Murung Raya. Tu-lisan ini Disampaikan pada Seleksi dan Assesemen Ja-batan yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah pada 15 -18 November 2015 di Palan-gka Raya).

Peran Penyuluh Agama Fungsional Dalam Mewujudkan

Revolusi MentalOleh: H. Marzuki Rahman, S. Ag.,M. Pd. I

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

48 MIMBAR ISLAM

Doa adalah senjatanya orang mukmin. Kalimat terse-but tak lagi asing di telinga kita. Dalam keterangan lain bahkan disebutkan, doa ialah sesuatu yang disyari’atkan oleh Allah SWT lewat firman-nya:

“Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepadaKu, nis-caya akan kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyom-bongkan diri dari menyem-bah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Q.S Ghafir: 60).

Doa dianalogikan dengan sebuah “senjata” sedangkan kata “senjata” dapat dipa-hami dengan alat yang lazim digunakan untuk perlawanan musuh atau menyelamatkan diri. Maka jelaslah bahwa doa ialah kunci kebaikan dan ke-selamatan orang mukmin.

Bahkan dalam suatu ha-dits Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah (dengan berdoa), maka Allah marah kepadanya.” Jelas hal ini menjadi sebuah pembeda antara Allah den-

gan makhlukNya. Bila seo-rang manusia terus-menurus dipinta, ia akan balik marah. Tetapi jika Allah tak dipinta, justru Ia akan marah.

Berbicara tentang berdoa, tentunya berdoa memiliki tata-cara yang mesti dilaksanakan, diantaranya yaitu, hendaklah berdoa diiringi kesabaran, bersungguh-sungguh, tidak tergesa-gesa dan dengan suara yang lemah lembut (tenang). Berdoa seperti itu, adalah cara berdoa yang di-contohkan oleh Nabi Zakaria As.

Nabi Zakaria adalah seo-rang nabi yang diutus Allah, yang tidak memiliki keturunan hingga usia telah senja. Lan-taran istrinya mandul. Se-benarnya sejak memasuki gerbang pernikahan pun be-liau sudah mendambakan ke-hadiran seorang putera. Tapi apa daya hingga rambutnya beruban, tulang belulangnya melemah, keinginannya be-lum jua terpenuhi.

Walau demikian, Nabi Zakaria tidak pernah putus asa untuk selalu meminta dan berdoa. Ia yakin, sekalipun

istrinya juga sudah tua renta bahkan seorang yang man-dul, jika Allah menghendaki, niscaya mereka akan dikar-uniai anak juga.

Hingga pada suatu hari, ma-suklah Nabi Zakaria mene-mui keponakannya, Maryam, yang selalu menyepi dalam mihrab (tempat shalat). Beliau mendapati buah-buahan mu-sim panas di kamar Maryam, padahal saat itu tengah mu-sim hujan.

Nabi Zakaria bukan main herannya. Sebab, setahunya Maryam sepanjang waktu selalu bersujud kepada Allah dan tidak diperbolehkan se-orang pun masuk kecuali ia dan Maryam.

Karena heran, ia tak tahan untuk tak bertanya.

“Dari mana kau mendapat-kan semua rezeki ini?”tanya Nabi Zakaria dengan heran. “Dari Allah SWT,” jawab Maryam. “Dia memberi rezeki kepada siapa saja yang dike-hendakin-Nya,” sambung Maryam.

Hati Nabi Zakari merasa dipenuhi keyakinan yang tinggi, bahwa Allah maha

kuasa, tiada yang mustahil bagiNya.

Sebenarnya ada kehawati-ran yang berlebih di hati nabi Allah itu, ia menghawatirkan siapa yang akan mengganti-kan dakwah sepeninggalan-nya nanti. Sehingga walau-pun keadaannya begitu, Nabi Zakaria tetap menyimpan keinginan untuk memiliki ke-turunan yang akan mewarisi keilmuannya, pun yang akan meneruskan perjuangannya menyerukan kebenaran.

Dan nabi Zakaria pun kem-bali berdoa memohon dikar-uniai seorang putera. Ia be-gitu sabar meminta walaupun sadar bahwa menurut hukum adat hal demikian sulit un-tuk terjadi. Tapi berkat kesa-baran, keyakinan, dan ke-sungguhannya, Allah meng-abulkan doanya.

Atas kuasa Allah, Nabi Yahya pun kemudian terlahir dari rahim istrinya. Ini bukti nyata bahwa doa mampu mendobrak ketidakmungki-nan. Lantas doa apa yang te-lah kita langitkan hari ini? Se-barapa sabarkah kita menanti doa terkabul? (*)

Kesabaran Doa Nabi Zakaria

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

49MIMBAR KATOLIK

PrinsiP pe ngantaraan Ge re ja ini bukan-lah hal yang ba ru atau mengada-ada.Sepanjang sejarah umat pilihan, Allah menghendaki bahwa kesetiaan kepada-Nya diukur juga dari kesetiaan kepada para nabi atau pengantara yang ditunjuk olah-Nya.

Setia kepada Allah di zaman Perjanjian Lama, berarti juga setia kepada Nabi Musa. Keduanya tak terpisahkan, sebagaimana tertulis dalam Kel 14:31. Kesetiaan kepada para nabi berarti penerimaan terhadap apa yang dikatakan oleh mereka.

Tuhan menganggap bahwa penolakan terhadap ajaran para nabi merupakan pe-nolakan terhadap-Nya, seperti nyata dalam penolakan terhadap Nabi Yeremia (lih. Yer 7:25-26). Di masa Yohanes Pembaptis, ja-waban “Ya” terhadap panggilan Tuhan din-yatakan dengan persetujuan untuk dibaptis (lih. Mrk 1:4; Luk 3:3) dan penerimaan ter-hadap pesannya yang memberitakan ke-datangan Kristus, Sang Anak Domba Allah (lih. Yoh 1:29,36).

Kristus menghubungkan penerimaan ataupun penolakan terhadap diri-Nya dan Bapa yang mengutus-Nya, dengan pener-imaan ataupun penolakan terhadap mereka yang diutus oleh-Nya (lih. Luk 10:16). Maka Gereja mengajarkan bahwa kesetiaan ke-pada Kristus ditunjukkan dengan peneri-maan keseluruhan kehendak-Nya (lih. Mat 28:19-20), termasuk pengantaraan Gereja apostolik yang didirikan-Nya (lih. Mat 16:16-19). Dengan kata lain, persetujuan iman ter-hadap Kristus mengambil bentuk konkritnya

dalam persetujuan terhadap semua yang telah dinyatakan dan didirikan oleh-Nya, termasuk Gereja-Nya.

Menjadi Katolik Artinya Setia Kepada Tu-han, Kristus, Gereja dan Diri Sendiri

Rasul Yohanes mengajarkan bahwa ke-setiaan kepada Tuhan diukur dari kese-tiaan kepada keseluruhan pengajaran yang dikenali sebagai wahyu ilahi sejak awal mula (lih. 1 Yoh 2:24). Jika Allah menghen-daki agar kita menerima ajaran-Nya dengan menerima ajaran para nabi yang mencapai puncaknya pada penggenapannya dalam diri Kristus, kita menerima kehendak Allah ini, dengan menerima Kristus sepenuhnya. Sebab Kristus sepenuhnya menyatakan Allah dan kasih-Nya kepada kita (Kol 1:19; 2:9), sehingga Rasul Paulus mengatakan bahwa Kristus adalah segalanya (lih. Kol 3:11).

Maka penerimaan Kristus sepenuhnya ini termasuk dengan menerima segala ajaran-Nya dan menjadi anggota Gereja yang didirikan-Nya. Jika Kristus menjamin kuasa mengajar Gereja yang dilaksanakan oleh para rasul, secara khusus, oleh Rasul Petrus dan para penerus mereka, maka demi ketaatan kita kepada Kristus, kita mentaati juga ajaran Gereja-Nya tersebut.

Sebab kita mengingat perkataan Kristus sendiri kepada para murid-Nya, “Barangsi-apa mendengarkan kamu, ia mendengar-kan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku.”

(Luk 10:16).Dengan ketaatan yang menerima kese-

luruhan Kristus dan ajaran-Nya ini, maka seorang Katolik memberikan kata “Ya” tanpa syarat dalam iman kepada Allah. Pemberian persetujuan iman tanpa syarat ini, menjadi tanggapan yang mendamaikan bagi hati kita sebagai manusia yang senan-tiasa resah/ gelisah, sampai kita beristirahat di dalam Tuhan.

Sebab dengan menyerahkan pemahaman kita kepada Kristus melalui Gereja-Nya, kita tidak lagi perlu gelisah menginterpre-tasikan banyak hal menurut pemahaman sendiri, yang dapat berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain, bahkan ber-tentangan, terhadap suatu topik pengajaran yang sama.

Dengan menerima sepenuhnya penga-jaran Gereja, kita memperoleh kepenuhan makna ajaran Kristus, dan ini menghasilkan ketenangan bagi jiwa. Menarik jika kita me-nyimak tayangan Journey Home di situs EWTN (Eternal Word Television Network) yang mengisahkan tentang pencarian akan kepenuhan kebenaran yang membawa ke-pada Gereja Katolik.

Menjadi Katolik Artinya Menjadi Anggota Gereja yang Lahir Dari Hati Kudus Yesus

Namun bagi saya sendiri, pengalaman yang tak terlupakan dan begitu mengena di hati saya, adalah ketika saya mendengar dan merenungkan kutipan pengajaran dari St. Yohanes Krisostomus tentang Gereja. Ia mengajarkan demikian:

Apa Artinya Menjadi Katolik (3)

Bersambung

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

50 MIMBAR HINDU

Nama Siwa memiliki keku-atan untuk melenyapkan segala kegelapan batin. Jika kegelapan itu mendapat sinar dari Hyang Siwa, maka lahirlah kesadaran budhi yang sangat dibutuhkan setiap saat dalam hidup ini. Siwa sebagai salah satu aspek atau manifestasi Sang Hyang Widhi Wasa, kita melebur kege-lapan yang menghalangi budhi dan menerima sinar suci Tuhan. Jika budhi selalu mendapat si-nar suci Tuhan, maka budhi akan menguatkan pikiran atau manah sehingga dapat men-gendalikan indria atau Tri Guna.

Kata Siwa berarti yang memberikan keberuntungan (kerahayuan), yang baik hati, ramah, suka memaafkan, me-nyenangkan, memberi banyak harapan, yang tenang, memba-hagiakan dan sejenisnya. (Mon-ier,1990:1074). Siwa adalah Tuhan Yang Maha Esa sebagai pelebur kembali (aspek pralaya atau pralina dari alam semesta dan segala isinya). Siwa yang sangat ditakuti disebut Rudra (yang suaranya menggele-gar dan menakutkan). Siwa yang belum dipengaruhi Maya

(berbagai sifat seperti Guna, Sakti dan Swabhawa) disebut Parama Siwa, dalam keadaan ini, disebut juga Acintyarupa atau Niskala dan tidak berwu-jud. Istilah Siwa berasal dari bahasa Sanskerta yang dalam ajektivenya berarti mulia, dan dalam bentuk noun mascu-linenya bermakna dewa atau Tuhan (Sumawa, 1990:301)

Dalam Bhagavadgita III, 42, dinyatakan, orang akan memiliki alam pikiran jernih, apabila at-man atau jiwa yang suci itu se-lalu menyinari budhi atau alam kesadaran. Budhi (kesadaran) itu menguasai manah (piki-ran). Manah menguasai indria. Kondisi alam pikiran yang struk-tural dan ideal seperti itu amat sulit didapat. Ia harus selalu di-upayakan dengan membangkit-kan kepercayaan pada Tuhan sebagai pembasmi kegelapan jiwa. Siwa Ratri (Ratri juga sering ditulis Latri) adalah malam untuk memusatkan pikiran pada San-ghyang Siwa guna mendapat-kan kesadaran agar terhindar dari pikiran yang gelap. Karena itu, Siwa Ratri lebih tepat jika disebut ”malam kesadaran”

Tentang Siwa Siddhanta (1)atau ”malam pejagraan”, bukan ”malam penebusan dosa” se-bagaimana sering diartikan oleh orang yang masih belum mendalami agama.

Siwa adalah salah satu dari tiga dewa utama (Trimurti) dalam agama Hindu. Kedua dewa lainnya adalah Brahma dan Wisnu. Dalam ajaran ag-ama Hindu, Dewa Siwa adalah dewa pelebur, bertugas mele-bur segala sesuatu yang sudah usang dan tidak layak berada di dunia fana lagi sehingga harus dikembalikan kepada asalnya. Dewa Siwa memiliki nama lain yaitu, Jagatpati, Nilakantha, Paramêśwara, Rudra, Trinetra. Bersenjatakan Tri sula, dengan Wahana Lembu Nandini. Be-liau memiliki sakti diantaranya Dewi Parwati, Dewi Uma, Dewi Durga, Dewi Kali.

Dewa Siwa adalah dewata bagian dari Trimurti, yang bertanggung jawab terhadap penyerapan alam semesta. Beliau merupakan perwujudan dari sifat tamas, kelembaman sentrifugal. Kecenderungan menuju pelenyapan atau pel-eburan. Arti sebenarnya dari siwa adalah pada siapa alam semesta ini tertidur setelah pemusnahan dan sebelum siklus penciptaan berikutnya. Semua yang lahir harus mati. Segala yang dihasilkan harus dipisahkan dan dilenyapkan. Ini merupakan hukum yang tidak dapat dilanggar, prinsip yang menyebabkan keterpisa-han ini, daya dibalik penghan-curan ini adalah Siwa. Siwa jauh lebih banyak dari pada itu, keterpisahan alam semesta berakhir pada pengurangan tertinggi, menjadi kekosongan tanpa batas, substratum dari segala keberadaan, dari mana berulang-ulang muncul alam semesta yang nampak tanpa batas ini.

Umat Hindu, khususnya umat Hindu di India, meyakini bahwa Dewa Siwa memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan karakternya, yakni: Bertangan empat, masing-masing mem-bawa: trisula, cemara, tasbih/genitri, kendi. Bermata tiga (tri netra), Pada hiasan kepalanya terdapat ardha chandra (bu-lan sabit), Ikat pinggang dari kulit harimau, Hiasan di leher

dari ular kobra. Oleh umat Hindu Bali, Dewa Siwa dipuja di Pura Dalem, sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta. Dalam pengider Dewata Nawa Sangga (Nawa Dewata), Dewa Siwa men-empati arah tengah dengan warna panca warna. Ia bersen-jata padma dan mengendarai lembu Nandini. Aksara sucinya I dan Ya. Beliau dipuja di Pura Besakih. Dalam tradisi Indone-sia lainnya, kadangkala Dewa Siwa disebut dengan nama Batara Guru.

Tiga Lingga itu sebagai simbol sakral sebagai sarana pemu-jaan Tuhan dalam manifes-tasinya sebagai Sang Hyang Tri Purusa. Tuhan dipuja se-bagai Sang Hyang Tri Purusa itu dalam fungsinya sebagai jiwa agung alam semesta. Siwa sebagai jiwa Bhur Loka. Sada Siwa sebagai jiwa agung Bhuwah Loka dan Parama Siwa sebagai jiwa Swah Loka. Tujuan pemujaan Tuhan se-bagai Siwa jiwa agung Bhur Loka adalah untuk mencapai suka tanpa wali duhkha. Se-bagai Sada Siwa untuk men-capai kebahagiaan yang tiada berpangkal dan tiada berujung. Sebagai Parama Siwa untuk mencapai kebahagiaan yang bersifat niskala yang tidak dapat dibayangkan dalam wu-jud nyata dan tidak mungkin diberikan ciri-cirinya. Demikian dinyatakan dalam pustaka suci Wrehaspati Tattwa.

Salah satu yang menarik dari keberadaan Dewa Siwa, ialah Beliau berada di mana-mana, di seluruh penjuru mata angin dan di pengider-ider. Di timur Ia adalah Iswara, di tenggara Ia adalah Mahesora, di selatan Ia adalah Brahma, di barat daya Ia adalah Rudra, di barat Ia adalah Mahadewa, di barat laut Ia adalah Sangkara, di utara Ia adalah Wisnu, di timur laut Ia adalah Sambhu dan ditengah Ia adalah Siwa. Sebagai Sang Hyang kala, di timur Ia adalah kala Petak (putih), di selatan Ia adalah Kala Bang (merah), di barat ia adalah Kala Gad-ing (Kuning), di utara Ia adalah Kala Ireng (hitam) dan ditengah Ia adalah kala mancawarna.

BERSAMBUNG

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

51MIMBAR BUDDHA

Buddha bersabda; Jivitam aniyatam maranam niayatam – Ke-hidupan tidaklah pasti hanya kematian-lah yang pasti. Dari sabda pendek terse-but dapat di renungkan bersama bahwa kehidupan hendaknya jangan dianggap sebagai tumpuan yang abadi. Hendak-nya seseorang tidak berpikir bahwa ; tubuh ini adalah milikku, harta ini adalah milikku, anak dan istri/ suami adalah mi-likku. Ketika seseorang berpikir dan se-makin melekat terhadap sesuatu yang ada di sekelilingnya maka sama saja ia akan menjerat penderitaan bagi dirinya sendiri.

Banyak sebagian orang mengalami ketakutan sebelum menjelang kema-tian (Cuti Citta), mengapa itu terjadi? Menurut ajaran Buddha, kondisi itu ter-jadi disebabkan karena adanya “Kamma Nimitta” yaitu munculnya banyangan atau gambaran – gambaran perbuatan yang telah diperbuat semasa hidupnya (apabila perbuatan kebajikan lebih dom-inan maka hal itu akan membuat keten-angan dan kedamaian, berbeda jika perbuatan buruk yang lebih dominan maka ketakutan sudah pasti akan jelas ia rasakan).

Selain Kamma Nimitta, masih ada lagi yaitu “Gati Nimitta” munculnya bayangan atau gambaran tempat kelahiran selan-jutnya, baik tempat yang baik (Surga) atau yang buruk (Neraka). Tergantung yang lebih dominan mendorong mun-culnya itu yang baik atau tidak, jika baik maka gambaran kelahiran atau tempat kelahiran yang membahagiakan akan ia rasakan, demikian juga sebaliknya.

Kemudian selain “Kamma Nimitta” dan “Gati Nimitta” masih ada lagi yaitu “Asanna Kamma” perbuatan yang di-lakukan seseorang menjelang kematian baik melalui pikiran, ucapan ataupun perbuatan jasmani. Maka sangat dian-

jurkan kepada para keluarga jika dalam anggota keluargaNya megalami hal yang demikian, hendaknya tidak ada salahnya menuntunnya untuk melakukan hal – hal yang positif, seperti ; melafalkan kata “Buddho” atau bisa juga dituntun untuk membacakan Paritta, atau juga bisa mengundang para Bhikkhu/Samanera untuk membacakan Paritta Mangala, dengan tujuan agar dapat membantu dalam mengkondisikan pikiran – pikiran yang positif muncul di dalam dirinya, karena Pencerapan (Sanna) akan san-gat berpengaruh terhadap proses ke-matian (Cuti Citta) dan Proses kelahiran kembali (Patisandhi Vinnana).

Di dalam Dhammapada Atthakatha I-15; disebutkan, seorang brahmana yang bernama “Cunda” adalah seorang penjagal babi lebih dari 50 tahun, yang kejam dan ia pun tidak pernah sekalipun melakukan kebajikan semasa hidupnya. Sesaat ia hendak mati, ia mengalami kesakitan yang sangat luar biasa, siang malam ia mendengkur dan menguik sep-erti babi sampai akhirnya ia mati, dan ia pun terlahir di alam Neraka Avici.

Berdasarkan uraian diatas hendaknya seseorang, memanfaatkan kehidupan-nya saat ini dengan baik, karena terlahir menjadi manusia sekarang ini meru-pakan sebuah keberuntungan “Kiccho manussa patilabho; terlahir menjadi manusia bukanlah hal yang mudah dan “Kiccham maccana jivitam kiccham” bertahan hidup pun juga bukanlah hal yang mudah. Seseorang tidak akan pernah tahu kapan kematiannya datang dan kematian tidak akan pernah bisa diajak kompromi sesuai dengan keingi-nan. Persiapkanlah mulai dari sekarang, hanya kebaikan dan kebajikan yang telah diperbuat yang dapat membantu mengkondisikan kebahagiaan. Rubahlah cara hidup dengan hal-hal yang positif,

karena jika tidak sekarang kapan lagi. Jangan sampai terlambat dan jangan sampai menyesal di kemudian hari.

Di dunia ini ia bahagia, di dunia sana ia berbahagia; pelaku kebajikan ber-bahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, ” Aku telah berbuat bajik”, dan ia akan lebih berba-hagia lagi ketika berada di alam bahagia (Dhammapada Yamaka Vagga I-18). Berbuat baik untuk menimbun kebajikan tidak akan merugikan seseorang, sebab seperti apapun banyaknya harta materi yang dimiliki itu semua tidak akan bisa menjamin (Nidhikanda Sutta) kehidupan seseorang.

Ia terlahir di keluarga terhormat, se-hat jasmani/rohani, tidak terlahir dalam keadaan cacat, ia memiliki paras yang elok dan menawan, ia memiliki materi berlimpah, ia merasakan ketenangan dan kebahagiaan. SemuaNya didapat-kan melalui kemurahan hati dalam mem-beri (Catukka Nipata-Anguttara Nikaya). “Bibit yang ditanam di tanah yang subur akan tumbuh menjadi tanaman yang ber-kualitas, yang akan menghasilkan buah yang berbobot. Tetapi jika Bibit tanaman ditanam ditanah yang tandus/ gersang maka hasil yang diperoleh pun akan sangat sedikit. Demikian juga dengan perbuatan kebajikan yang kita tanam, akan membuahkan berkah dan kebaha-giaan baik kehidupan sekarang maupun nanti jika ditanam di tempat yang sesuai (Dpd.Atthakatha; 356-359, Kisah Deva Ankura).

Sabbe Satta Bhavantu SukkhitataSemoga semua makhluk turut berba-

hagia, Sadhu

(Dikutip dari https://springocean83.wordpress.com/2014/06/07/mimbar-ag-ama-buddha-kehidupan- i tu- t idak-lah-pasti)

Kehidupan Itu Tidaklah PastiOleh : Y.M. Bhikkhu Aggacitto

Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa, Andhabhato aya lokotanuk’ettha vipassatiSakunto jalamutto vaappo saggaya gacchati

“Dunia ini terselubung kegelapan, dan hanya sedikit orang yang dapat melihat dengan jelas. Bagaikan bu-rung-burung kena jerat, hanya sedikit yang dapat me-lepaskan diri; demikian pula hanya sedikit orang yang dapat pergi ke alam surga.” (Loka Vagga XIII-174)

sarana komunikasi dan informasi umat Cermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

52 MIMBAR KRISTEN

Dalam Ibrani 12:1-13 hidup ini layaknya seperti perlombaan. Di dalam perlombaan olah raga seperti lari marathon misalnya ti-dak ada orang yang ingin kalah dan ingin menang bahkan dia akan bersiap-siap tidak sebaliknya dia santai dan bermain-main. Tentu ia akan fokus dalam perlombaan dan mengadakan latihan demi latihan sampai dia mengalami kemenangan/keberhasilan. Sama halnya diri kita, kita seperti sebuah perlombaan yang mana di dalamnya kita akan berjuang keras dengan berlatih dan melakukan hal yang berguna serta tidak menyerah sampai kita beroleh kemenan-gan.

Latihan-latihan iman itu berupa tang-galkan beban dan dosa yang menghalangi kita untuk maju dan bertanding sampai akhirnya. Terkadang pergumulan berat membuat kita lemah dan serasa malas melangkah apalagi sampai garis akhir dan juga dosa-dosa atau kesalahan yang kita buat membuat kita sulit melangkah dan ter-kadang kita akan jatuh dan lemah walau be-lum sampai ke garis akhir. Latihan-latihan iman itu membuat kita sempurna dan siap untuk memikul salib yang akan dihadapi jika mengikut Yesus.(ayat 1-2)

Sobat sobat yang terkasih, jika kita merasa lemah dan tak berdaya ingatlah pada Ye-sus. Yesus sudah menjadi teladan untuk kita dimana waktu ia menjalani peristiwa salib ia tidak mencaci maki manusia yang memakinya, malahan dia sabar dan bah-kan memberikan pengampunan. (ayat 3). Yesus memberi teladan supaya kita tidak menjadi lemah.

Dalam perjalanan iman mengikut Yesus ada ujian iman yang dilewati yaitu bergumul melawan dosa dan masalah/pukulan demi pukulan berupa masalah baik itu masalah ringan atau berat sekalipun, ingatlah bahwa Tuhan memberri hajaran dan sesahan/pukulan supaya kita kembali pada Tuhan dan karena Tuhan masih m e n y a y a n g i

kita namun jika sebaliknya kita tidak pernah menghad-api masalah demi masalah

dalam hidup berhati-hatilah (ayat 4-6).Seorang bapak di dunia jika ia memiliki

anak yang suka melawan maka ia akan menghajar anaknya tapi kalau anak itu be-bas dari hajaran ayahnya berarti kita adalah anak gampangan dan berarti bapak kita su-dah terlampau marah sehingga membiar-kan anaknya seperti apa maunya. Jika kita masih mendapat hajaran dari orang tua kita karena kesalahan kita berarti dia masih me-nyayangi kita bukan karna dia jahat (ayat 7-9)

Ketika saat ini kita sedang mengalami hajaran demi hajaran dari Tuhan jangan marah , jangan resah, bagkit dan kenali tujuan Tuhan menghajar kita yaitu supaya kita semakin kudus dan berkenan pada Allah, untuk kebaikan kita juga. Yang ter-penting dari semuanya adalah walaupun masalah datang bertubi-tubi, hajaran demi hajaran datang, tetap kuat dalam imanmu dan jangan tinggalkan Tuhan (ayat 11) walaupun kita tahu bahwa setiap kali kita mengalami hajaran demi hajaran itu sakit namun di balik semuanya membuat kita makin membuat kita benar dan beroleh da-mai sejahtera dari Tuhan.

Ayat 12-13 menghimbau kita jika kita kuat perhatikan yang lemah, kuatkan tangannya dan kakinya dan dukung dia terus dalam doa dan bersandar kuat pada Tuhan.

Saudara-saudariku, ingatlah dalam per-jalanan iman kita mungkin ada kalanya kita mengalami tentangan, hajaran dan masalah yang berat namun terimalah den-gan sukacita dan tetaplah beriman karena itu membuat hidup kita makin indah dan berkenan padaNya. Amin

Pikiran adalah kemudi kehidupan yang mengarahkan seluruh kehidupan seseo-rang dan menentukan bagaimana keadaan hidupnya di bumi ini bahkan di kekekalan. Pentingnya peranan pikiran ini, mengger-akkan dunia pendidikan berusaha secara

intensif mengarahkan anak manusia sejak dini, sebab ketika anak ma-

nusia masih belia mereka sangat mudah untuk diarahkan. Salah

asuh atau salah didik ke-pada mereka berakibat

fatal kemudian hari.

Hal yang sama terjadi juga dalam keselamatan,

kalau seseorang tidak diarahkan sejak dini ke-

pada Kerajaan Sorga atau maksud kese-

lamatan diadakan, maka mereka

tidak pernah selamat (menjadi manusia seperti yang Allah kehendaki). Itulah se-babnya Tuhan Yesus berkata bahwa kalau seseorang tidak bertobat dan menjadi sep-erti anak kecil, maka ia tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat. 18:3) :

Mat 18:3 lalu berkata: “Aku berkata ke-padamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”

Kata bertobat dalam teks ini adalah strepho yang artinya berbalik (turn, change, bring back). Sedangkan kata anak dalam teks aslinya disini adalah paidion, anak usia efektif dibentuk atau dididik atau diubah.

Pernyataan Tuhan ini merupakan perin-gatan yang jelas agar orang percaya tidak menganggap sepele kesempatan yang Tu-han sediakan untuk berubah melalui pem-baharuan pikiran agar bisa dikembalikan ke rancangan semula Allah.

Selagi masih bisa diubah atau memiliki keadaan seperti anak-anak, seseorang harus mengarahkan atau mengubah piki-rannya sesuai dengan pikiran Tuhan. Se-bab kalau sudah terlanjur melewati waktu, pada stadium tertentu seseorang tidak bisa diubah lagi.

Seperti seseorang yang mengalami pengerasan hati (serosis), tidak bisa dis-embuhkan. Orang sakit yang sadar dirinya sakit membutuhkan dokter dan bisa diobati, tetapi kalau tidak menyadari sakitnya ia tidak akan ke dokter atau ke dokter tetapi sakitnya sudah tidak bisa diterapi lagi. Ter-kait dengan hal ini, banyak orang yang tidak menyadari sakitnya, sehingga mereka tidak menggarap keadaan yang rusak tersebut. Kalau hal itu berlarut-larut, maka ia sampai pada level menghujat Roh Kudus, artinya ia tidak lagi memiliki kesempatan untuk di-garap Roh Kudus karena percuma digarap, ia tidak mampu lagi untuk berbalik kepada Tuhan.

Jika Roh Kudus tidak menggarap maka tidak ada lagi yang dapat menggarapnya. Terkait dengan hal ini, iblis akan berusaha agar manusia terlena dengan berbagai kesenangan dunia sehingga selalu mendu-kakan Roh Kudus dan akhirnya menghu-jat-Nya.

Orang-orang yang tertolak dalam Kera-jaan Sorga pasti tidak pernah menduga bahwa ia akan berkeadaan seperti itu. Hal ini sama dengan seorang pejabat pemerin-tah yang sembrono mempermainkan jabat-annya sampai akhirnya digelandang polisi ke penjara. Selagi masih bisa diubah, sese-orang harus mengarahkan atau mengubah pikirannya sesuai dengan pikiran Tuhan. (dikutip dari http://artikelkristen.com)

Bagaimana Mengarahkan Pikiran pada Tuhan

sarana komunikasi dan informasi umatCermien

edisi NOPeMBeR 2015 TAHUN iX

53Khonghucu

Hanya Kebajikan Tuhan Berk-enan, Wei De Dong Tian

Manusia diciptakan Huang Tiang (Tuhan Yang Maha Kuasa) untuk hidup melaksanakan

Firman-Nya atau Perintah-Nya. Di dalam iman Ru Jiao (Agama Khonghucu) yang ketiga, disebut-kan “Cheng Li Ming Ming” (sepe-nuh iman menegakkan Firman Gemilang), yang artinya perintah Tuhan atau Firman Tian/Tian Ming harus ditegakkan dan dilaksanakan dengan sepenuh iman di dalam ke-hidupan.

Agar manusia dapat melaksana-kan Firman-Nya atau perintah-Nya, Tuhan yang mempunyai sifat ‘Li’ (Maha Pengasih, Maha Pem-berkah), membekali manusia den-gan Xing (Watak Sejati).

Di dalam kitab suci ZhongYong atau Tiong Yong/Tengah Sempurna Bab Utama I disabdakan “Firman Tuhan itulah dimanai Watak Sejati. Hidup mengikuti Watak Sejati itu-lah dinamai menempuh jalan suci. Bimbingan untuk jalan suci itulah dinamai Agama.”

Kemudian di dalam Kitab Suci

Mengzi/Bingcu VII A 21 Sub 3 dan 4 disabdakan, “yang di dalam Watak Sejati seorang Kuncu (ber-budi luhur) ialah yang tidak ber-tarnbah oleh kebesaran dan tidak rusak oleh kemiskinan; karena di-alah takdir yang dikaruniakan Tu-han Yang Maha Esa (3), yang di dalam watak Sejati seorang Kuncu (berbudi luhur) ialah Cinta Kasih, Kebenaran, Kesusilaan dan Kebi-jaksanaan. Inilah yang berakar di dalam hati, tumbuh dan meraga, membawa cahaya mulia pada wa-jah, memenuhi punggung sampai keempat anggota badan. Keempat anggota badan dengan tanpa kata-kata dapat mengerti sendiri (4).”

Makna dari kedua ayat tersebut di atas bahwa, Firman Tuhan yang merupakan perintah-Nya akan mu-dah dilaksanakan manusia karena di dalam diri manusia bersemayam Xing/Watak Sejati yang merupa-kan percikan Illahi yang menjadi takdir dari Huang Tian Yang Maha Esa bagi manusia mahluk yang Dia sayangi.

Kemudian, watak Sejati/Xing merupakan sifat-sifat kebajikan

yang secara otomatis dapat dilaku-kan dalam kehidupan sepanjang manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya.

Di dalam kitab suci Mengzi/Bingcu VII:I disabdakan, “yang benar-benar dapat menyelami hati akan mengenal Watak Sejatinya. Yang mengenal Watak Sejatinya akan mengenal Tuhan Yang Maha Esa. Tentang usia pendek atau panjang jangan bimbangkan. Sia-plah dengan membina diri. Demiki-anlan menegakkan Firman.”

Ayat di atas bermakna bahwa pembinaan diri merupakan hal yang pokok dalam menegakkan Firman Tuhan yang hidup dalam rohani manusia dan menjadi Xing/Watak Sejati.

Untuk itu Agama merupakan sa-rana yang tepat untuk membimbing manusia menuju cara pembinaan diri yang benar sehingga meneg-akkan Firman Tuhan (Tian Ming) dapat ditepati dan dilaksanakan dalam hidup beragama.

(Penulis tinggal di Sampit, kabu-paten Kotawaringin Timur)

Firman Tuhan (Tian Ming)Oleh: Ws. Suhendar