sajian utama kabar inspirasi renungan iman “supaya...

15
Oktober 2016 1

Upload: duongkiet

Post on 30-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

Oktober 2016 1

Page 2: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

2 Oktober 2016 Oktober 2016 3

Pelindung : RD Rochadi Widagdo. Pemimpin Redaksi : RD Angga Sri Prasetyo. Redaktur Pelaksana : Beny Wijayanto.Sekretaris Redaksi : Margaretha Umi Shella. Editor : Rully Larasati.Staf Redaksi : Fani Natalia, Ignatius Dimas, Wahyu Haryo. Fotografer : Alexander Hendrito, Dani Alyandu. Layout : Hilarion Anggoro, Vincentius Andre. Iklan : Inigo Ayom Bawono (0813 8178 4803), Stella Intan (0857 1763 4260). Sirkulasi : Paskalia Yosephin (085883469145), Theodorus Egep Henakin (085693661808).

Alamat RedaksiSekretariat Paroki St.Yohanes Maria Vianney Jl. Bambu Wulung No.60,

Bambu Apus, Jakarta Timur. Telp: 021-8444893 / 021-84307905

Tema Bulan November 2016 :“GADGET; Mendekatkan yang jauh,

mendekatkan yang dekat”

Redaksi menerima kiriman foto (beserta kete rangan), berita dan artikel dari umat disertai identitas pengirim dan nomor telpon / HP yang dapat dihubungi, Kirim ke [email protected]. Redaksi berhak menyunting semua kiriman berita dan tulisan yang masuk.

Pada Edisi Oktober 2016 ini kami mengetengahkan tema “Membangun Habitus Doa” dengan Sajian utama berjudul “Hidup di Hadirat Allah”. Secara khusus diulas bahwa doa tidak hanya dimaknai sebagai upaya berkomunikasi dengan Allah semata, melainkan hidup berpusat pada kehadiran Allah.

Pada Injil sering ditunjukkan Yesus yang sedang berdoa; karena memang pada kenyataannya, seluruh hidup-Nya merupakan doa karena Dia berada dalam kesatuan cinta yang terus-menerus dengan Bapa.

Ada pemahaman yang keliru bahwa ada orang yang merasa tidak memiliki waktu untuk berdoa atau berdoa itu tidak ada gunanya. Kita dapat berdoa kapan saja, tetapi Gereja menganjurkan irama tertentu agar tercipta kebiasaan atau rutinitas berdoa

Doa bukanlah dengan banyaknya doa melainkan seringnya berdoa. Karena doa dan hidup seorang Kristen tidak terpisahkan satu sama lain.

4 Sajian UtamaHidup Di Hadirat Allah

10 Kabar

Seminar Paida & Lajin bersama Mr. Hongchi Xiao

14 InspirasiSatya LencanaUntuk Romo Van Lith

17 Renungan Iman

Tinggallah dalam Kasih

18 Ziarah

Civita Youth Camp Oase Bagi Jiwa Muda di Pinggiran Jakarta

20 Di Balik LayarYb. Wirawan, Melayani Umat Mewujudkan Rumah Allah

26 Santo/Santa

Santo Bruno, Pengaku Iman

RALAT Edisi Oktober 2016 :Penggagas aplikasi e-katolik

Dominicus Bernardus Agus Cahyono

Pohon Ara Pohon Zaitun Ditanam di halaman Gereja Rajinlah Berdoa dan mohon ampunSupaya hidupmu damai dan sejahtera“

Page 3: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

4 Oktober 2016 Oktober 2016 5

puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya: “Maria telah mengambil bagian yang ter-baik yang tidak akan diambil dari padanya.”Kaum Farisi tidak mengenal Yesus yang ha-dir karena sibuk dengan ajaran-ajaran. Bah-kan menyalahkan Yesus yang menyembuh-kan di hari Sabath. Si Farisi mengabaikan kehadiran Tuhan yang tengah mengada-kan mujizat karena Kasih Tuhan menyem-buhkan. Sementara si Farisi sibuk dengan aturan dan ajaran agamanya. Kata terjadi diganti dengan kehendak-Mu yang berlaku.Mari kita menyambut dan merayakan Ke-hadiran Tuhan Yesus yang menyertai hingga akhir jaman. Manusia terlalu sibuk dengan kenangan masa lalu, dengan kepahitan, luka batin, ajaran dan nostalgia; atau sibuk dengan masa depan yang penuh kekha-watiran. Mereka lupa akan kehadiran Yesus saat ini yang selalu menanti kita kembali pada-Nya. Dia Allah yang setia namun kita abaikan kehadiran-Nya. Dia tidak menuntut kita untuk berhasil namun untuk setia mencin-tai-Nya. Dalam kesetiaan pada-Nya akan terjadi banyak mujizat.Keberhasilan iman akan penyertaan-Nya, karena Dia turut bekerja dalam hidup kita. Hidup ini seperti roda, kadang di atas kadang di bawah namun tidak boleh lepas dari porosnya. Kebiasaan Doa adalah poros hidup iman kita. Sebaiknya setiap orang dan setiap keluarga dan lingkungan mem-punyai kebiasaan doa.Tuhan ajari kami berdoa.Kita berdoa di saat kesesakan tiba; berdo-alah juga disaat kegirangan dan kelimpa-han.Berdoalah dengan pikiranmu, perasaanmu dan terutama dengan dengan rohmu yang merindukan kehadiran-Nya yang Kudus. Tumpahkanlah segala beban penat kehidu-panmu; dan fajar merekah di hatimu dalam kelembutan kerahiman Kudus-Nya. Ketika

Dia memanggilmu tiada henti untuk ber-doa; dan engkau datang menangis jua sam-pai berubah menjadi tawa ria.Di saat berdoa jiwamu membubung tinggi di alam raya, bersatu rasa dengan mer-eka yang berdoa pada saat yang sama dan dalam gelombang yang sama; bersama para kudus dan malaikat surga yang tak mungkin ditemui kecuali lewat getaran doa. Doamu bersih dari segala tujuan lain kecuali kerinduan jiwa untuk menyatu dalam Komuni Kudus mesra.Bila engkau datang hanya untuk meminta, engkau akan kecewa.Bila engkau datang demi kebaikan orang lain pun, engkau tiada terdengar bersuara.Juga bila engkau merendahkan diri di ha-dapan-Nya, engkau tiada terangkat kare-nanya. Cukuplah engkau memasuki hadirat kerahiman-Nya. Doa tanpa kata dan bahasa karena Dia yang Kudus tidak berbahasa, ke-cuali Dia sendiri yang mengajarkannya.Pasang telinga dan dengar kesunyian gu-nung, kesunyian samudra dan kesunyian hatinu sendiri. Engkau akan mendengar mereka bicara dalam kebisuan. Allah yang Agung, kehendak-Mu lah yang terjadi dalam diriku. Dorongan-Mu dalam diriku yang mengubah malam milik-Mu menjadi hari yang indah, yang menjadi milik-Mu jua.Tiada kuasa aku meminta, Engkaulah yang Maha Tahu akan kebutuhanku; bahkan se-belum kebutuhan itu lahir dalam diri.

Doa bukan saja berkomunikasi den-gan Allah.Doa adalah hidup ber-pusat pada kehadiran Allah.

Allah hadir selalu hadir beserta kita. Doa Penutup pada Doa Syukur Agung“Dengan perantaraan Kristus bersama Dia dan di dalam Dia, dalam persekutuan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan ke-pada Allah Bapa sekarang dan selamanya”.Dalam Doa Syukur Agung, kita berdoa den-gan perantaraan Yesus bersama Yesus dan di dalam Yesus, kepada Bapa dalam perse-kutuan Roh Kudus sekarang dan selamanya.Masalahnya bagaimana menghayati hidup doa yang berpusat pada kehadiran Allah. Jawabannya adalah: doa bukan banyaknya doa tetapi seringnya berdoa.Habitus Doa atau kebiasaan doa seb-agaimana dicanangkan gereja dalam buku

brevir, mulai ibadat pagi, ibadat bacaan, ibadat siang, ibadat sore dan ibadat penu-tup.Pembagian waktu mengikuti irama alam; dari matahari terbit, tengah hari dan ma-tahari tenggelam. Perkembangannya men-jadi Doa Angelus atau Doa Malaikat Tuhan setiap pukul 06.00, 12.00 dan 18.00. Kebiasaan doa mengingatkan kita untuk kembali berpusat pada Kehadiran Allah, Tuhan beserta kita. Tuhan selalu menunggu kita kembali pulang kepada-Nya. Dia selalu mengundang kita“Marilah datang kepadaKu kamu yang letih lesu dan berbeban berat dan aku memberi kelegaan”.Namun kita terlalu sibuk dengan berbagai macam perkara seperti Martha, di mana Yesus bersabda saat Maria duduk bersim-

HIDUP DI HADIRAT ALLAH

Doa bukan saja berkomunikasi dengan Allah. Doa adalah hidup berpusat pada kehadiran Allah. Allah hadir selalu hadir beserta kita.

Yesus mengajarkan doa Bapa Kami kepada murid-muridnya

(sumber gambar: www.marysrosaries.com)

Engkaulah kebutuhan kami,Engkaulah pemberi bagi kami semua.Engkaulah Bapa Pencipta, Putra Pencinta, dan Roh Kudus yang menyucikan segalanyaEngkaulah pokok anggur dan kami semua ranting rantingnya.

Page 4: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

6 Oktober 2016 Oktober 2016 7

Asal kata “novena” adalah novem (dari bahasa Latin) yang berarti angka ordinal “sembilan.”Dalam liturgi Gereja, novena tidak termasuk dalam liturgi resmi. No-vena dikategorikan sebagai sebuah de-vosi dan usaha spiritual yang menunjang kehidupan rohani umat.

Kebiasaan novena ini berawal dari tradisi Yunani-Romawi.Orang Romawi memiliki kebiasaan tahunan mendoakan anggota keluarga yang sudah mening-gal selama sembilan hari(parentalia no-vendialia).Agustinus (abad ke-4) pernah melarang orang kristen meniru novena, namun novena sudah dikenal di kalan-gan orang kristen sebagai kebiasaan memperingati kematian pada hari keti-ga, ketujuh, dan kesembilan setelah hari kematian. Kebiasaan ini cepat diterima karenapada masa itu, mayoritas orang Romawi-Yunani beragama katolik se-hingga kebiasaan novena mendapatkan nilai atau unsur kristiani.

Dalam Gereja Katolik, Novena mendapatkan pendasarannya dari doa para rasul yang menantikan turunnya Roh Kudus (lih. Kis 2).Para Rasul berkum-pul dan berdoa untuk mempersiapkan

diri mereka menerima karunia Roh Ku-dus. Praktik doa novena dalam Gereja mulai tumbuh pada abad 9 di Spanyol dan Prancis. Pada waktu itu, kebiasaan Novena yang dilakukan adalah persiapan dalam menyambut hari Natal. Sembilan hari ini dipakai untuk mengenangkan Bunda Maria yang mengandung Yesus selama 9 bulan. Dalam perkembangan-nya, sekitar abad 15, Novena juga dilaku-kan untuk memohonkan indulgensi. Se-lain itu, berkembang pula model novena dengan perantara Bunda Maria atau orang kudus tertentu. Dengan demiki-an, Novena memiliki dua tujuan, yaitu memohon rahmat tertentu yang diper-lukan dan mempersiapkan diri secara ro-hani untuk pesta atau hari raya tertentu dalam Gereja.

Novena merupakan kekayaan Umat Katolik untuk berdoa secara devosional. Ini adalah salah satu cara untuk memo-honkan anugerah surgawi kepada Allah dengan perantaraan Yesus, Bunda Maria, atau orang-orang suci.Novena merupak-an usaha umat untuk membangun hidup rohani yang semakin baik. (shella)

Novena adalah doa pribadi/ bersama selama sembilan hari berturut-turut yang dipanjatkan untuk mendapatkan suatu rahmat/ karunia/ permohonan khusus.

Asal Usul Doa Novena

Kidung Pujian Maria “Jiwaku memuliakan Tuhan,dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarangsegala keturunan akan menyebut aku berbahagia,karena Yang Mahakuasa telah melakukanperbuatan-perbuatan besar kepadakudan nama-Nya adalah kudus.Dan rahmat-Nya turun-temurunatas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nyadan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;

Kidung Pujian Simeon “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu inipergi dalam damai sejahtera,sesuai dengan firman-Mu,sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,

Kidung Pujian Zakharia “Terpujilah Tuhan, Allah Israel,sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kitadi dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakalaoleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudusuntuk melepaskan kita dari musuh-musuh kitadan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita

Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanyadan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar,dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita,kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya”.

(Lukas 1:46-56)

dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita,bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh,dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,dalam kekudusan dan kebenarandi hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku,akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;karena engkau akan berjalan mendahului Tuhanuntuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

(Lukas 1:67-76)

yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa laindan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

(Lukas 2:29-32)

Page 5: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

8 Oktober 2016 Oktober 2016 9

Oleh: Sr. Maria Helga, PRR

Doa adalah memohon atau meminta suatu rahmat kebaikan dari Tuhan seperti meminta keselamatan hidup, rezeki dan keteguhan iman. Sebaiknya kita membangun habitus doa yang baik kepada Tuhan setiap saat karena Tuhan itu akan selalu mendengarkan kita.

Yesus adalah teladan hidup dalam berdoa. Ia mengawali dan men-gakhiri seluruh karyanya dengan

mengungsi ke tempat sunyi untuk ber-doa. Ia menyadari bahwa Allah yang ada di tempat tinggi akan selalu mendengar-kanNya. Doa Yesus menjadi habitus dan selalu membuahkan hasil dalam karya gereja hingga saat ini.

Bagi kita Yesus pernah bersabda, “Da-mai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Da-mai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu!” Sabda INJIL ini membawa kita kembali pada suasana Perjamuan Malam Terakh-ir. Kita mengambil tempat bersama kedu-abelas rasul yang berkumpul mengelilingi meja suci bersama Tuhan Yesus Kristus. Damai sejahtera itu berakar dalam hati, mengalir dalam keluarga, komunitas, dan seluruh bangsa.

Damai itu datang dari pengenalan tanpa keraguan bahkan saat kita mela-wan Dia, Ia selalu siap mengampuni kita dengan kerahiman-Nya. Hanya karena Ia telah memberikan damai ini kepada kita, dengan memberikan kita iman dalam kasih, kerahiman dan perutusan-Nya. Ia mengutus kita mewartakan damai-Nya juga dalam masyarakat kita. Damai-Nya

tidak rentan sebab berbasis pada ka-sih, kerahiman dan perutusan-Nya yang bersifat abadi. Damai itulah yang kita butuhkan dalam setiap tragedi dan su-kacita, juga dalam kegagalan maupun ke-berhasilan kita. Damai itu kita temukan dalam keheningan doa pribadi.

Doa bersama merupakan bagian pent-ing dari hidup bergereja, sama halnya dengan beribadah, doktrin yang benar, perjamuan kudus dan persekutuan. Ge-reja mula-mula berkumpul secara rutin untuk bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, memecahkan roti dan berdoa ber-sama (Kisah Rasul 2:42), dimulai sejak setelah Yesus bangkit (Kisah Rasul 1:14) dan berlanjut terus hingga hari ini.

Praktik doa bersama dalam gereja Katolik ada dalam setiap keluarga, setiap komunitas Basis Gerejawi, kelompok-kelompok kategorial, di lingkungan dan di gereja. Dalam kehadiran pada doa bersama, kita saling mengobati kesepian dan bergumul dengan beban kehidupan, juga memotivasi untuk saling membagi semangat iman agar bisa bangkit dari be-ban hidup. Doa bersama juga mengajar orang-orang yang baru percaya bagaima-na berdoa dan membawa mereka kepa-da persekutuan yang intim dalam tubuh Kristus.

MEMBANGUN HABITUS DOA

Pada edisi ini kita berkenalan dengan Ignatius Abimanyu Putra, putra per-tama pasangan Bpk. Leonardus Sigit

Djatmiko dan Ibu Athanasia Sri Haryati, yang tengah menempuh pendidikan profesi seb-agai dokter di RSUP Ambarawa. OMK dari Lingkungan Mikdael/VII ini tergolong aktif berorganisasi sejak duduk di bangku SMP. “Saya pernah menjabat sebagai ketua OSIS SMP Tarakanita 5, Ketua Senat Siswa Ko-lese Gonzaga, ketua angkatan 2011 FK UPN, anggota Badan Eksekutif Ma-hasiswa, dan mengepalai Biro Khusus Pengembangan Sumber Daya Manu-sia (PSDM),” jelas Abi, demikian pang-gilan akrabnya.

Selain itu, Abi mengikuti Korps Bantu-an Kesehatan (KBK) “Avicenna”, or-ganisasi relawan bencana dan tim medis di kam-pusnya dan terpilih men-jadi Wakil Ketua I KBK Avicenna (2013-2014). “Bagi saya, walaupun tidak memenangi suatu pertandingan atau lomba, penca-paian ini merupakan prestasi tersendiri karena untuk menempati posisi dan bagian tersebut cukup sulit dan hanya dipilih dengan kualifikasi tertentu,” ceritanya dengan bangga.

Ia mengaku, kegemaran-nya berorganisasi diawali

karena keinginannya untuk menambah pengalaman dan meningkatkan kualitas diri. “Saya juga bisa menjalin relasi baru dengan belajar dari pengalaman orang lain. Apa yang membuat saya bertahan? Saya tidak merasa cepat puas atas apa yang sudah saya raih. Dan yang terpenting, selalu bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberi-kan dan mau berbagi dengan sesama.”

Ia menyadari keterlibatannya dalam kegiatan paroki tergolong pasif.

Tetapi ia berharap bahwa OMK Paroki bisa menjadi penerus keberlangsungan paroki ini. “Semoga Paroki menyediakan wadah-wadah hobi yang bera-gam sehingga dapat menjaring

orang muda di Paroki kita. Perlu disosialisasikan

lebih efektif agar banyak orang muda tertarik dan bergabung tanpa adanya kera-guan. Semoga kedepannya OMK Paroki

dan Paroki St. Yo-hanes Maria Vian-

ney semakin jaya dan berprestasi baik

itu organisasi maupun individunya untuk ses-ama manusia dan demi kemuliaan nama Tuhan.” (Etha)

Ignatius Abimanyu Putra

Selalu Bersyukur Kepada Tuhan Atas Kesempatan yang Diberikan

Page 6: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

10 Oktober 2016 Oktober 2016 11

Untuk kedua kalinya Komsos Paroki Cilangkap mengadakan Seminar Self Healing Paida dan Lajin di Ge-

reja Anak Domba. Berbeda dari seminar sebelumnya yang diadakan pada bulan Januari lalu, pada seminar yang berlang-sung tanggal 12 September 2016 ini dib-awakan langsung oleh Master Paida & Lajin dari Hongkong, Mr..Hongchi Xiao.

Paida dan Lajin merupakan dua metode penyembuhan diri dari China yang dapat membantu meningkatkan kesehatan secara alami dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penya-kit, antara lain jantung, gangguan hati, ginjal, diabetes, kolesterol., dan seb-againya.

Penggagas seminar Painda dan Lajin, RD Rochadi, mengungkapkan bahwa ge-reja ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat. “Seminar ini di-lakukan sebagai media untuk menyehat-kan gereja dan masyarakat umum. Hal ini bisa dilihat dari peserta yang hadir, tidak hanya umat Katolik, tetapi ada Muslim,

Hindu, Budha & Kristen. Dan nanti akan diadakan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat tentu-nya.”

Sebanyak 170 orang dari berbagai daerah hadir dalam seminar ini. Sebut saja dari Rangkasbitung, Sukabumi, Bogor serta beberapa umat dari berb-agai paroki di Jakarta. Mr..Hongchi Xiao sendiri, tidak hanya menyampaikan in-formasi mengenai Paida & Lajin, tetapi juga mempraktikkan langsung bersama tim Paida Lajin dan diikuti oleh seluruh peserta. Salah satu peserta yang mengal-ami gangguan kesulitan berjalan dan ha-rus menggunakan tongkat, tetapi setelah dilakukan paida pada bagian belakang lututnya, beliau bisa berjalan sendiri tan-pa bantuan tongkat lagi.

Semoga dengan kegiatan ini mengin-siprasi umat akan pentingnya kesehatan, tidak hanya kesehatan jasmani tetapi kesehatan rohani melalui gereja dan ma-syarakat. (Sefin)

Seminar Paida & Lajinbersama

MR. HONG CHI XIAO

Lingkungan St Mikael - Wilayah VII merayakan Pesta nama St Mikael pada hari Kamis, 29 September

2016 bertempat di Aula SOS Taruna Cibubur. Perayaan pesta nama ini diu-judkan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Romo TAM. Rochadi Widagdo Pr.

Dalam homilinya, Romo Rochadi menceritakan kisah peperangan di surga dan juga memberikan gamba-ran tentang Santo Mikael beserta ma-laikat – malaikatnya yang berperang melawan seekor naga beserta para malaikat – malaikatnya. Naga itu tidak lain adalah sebagai gambaran kuasa setan atau kuasa kegelapan. St Mi-kael biasa dilukiskan berpakaian baju baja, membawa tombak, dan kainya menginjak leher seekor naga.

“Tuhan telah memberikan kita seorang malaikat dalam melawan setan yaitu St Mikael. St Mikael itu merupakan Malaikat Agung yang se-tia dan cinta kepada Allah. St Mikael adalah panglima bala tentara surgawi. Gereja menegaskan kembali tentang keberadaan malaikat maka kita perlu bersyukur telah diberikan malaikat agung yang sangat kuat, setia dan cin-ta kepada Allah dan pentingnya berde-vosi kepada para malaikat”ujar Romo Rochadi.

Setelah misa dilanjutkan dengan se-rah terima jabatan Ketua Lingkungan St Mikael dari Bapak Ignatius Suwand-hy kepada Bapak Leonardus Sigit Djat-miko diakhiri dengan makan bersama. (Rio)

Santo MikaelBerperang Melawan

KEGELAPAN

Mr. Hong chi Xiao sedang melakukan teknik paida lajin kepada salah satu peserta seminar yang menderita penyakit kolesterol.

Page 7: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

12 Oktober 2016 Oktober 2016 13

Rapat PPG memeberikan presentasi program penggalan dana pembangunan gereja di basement tanggal 18/09/2016

Pertemuan WKRI antar ranting pada hari rabu 5/10/2016 bertempat aula budi murni di ikuti 9 ranting

Pertemuan Pendalaman kitab suci di lingkungan Monica wilayah VIII 21/09/2016 Sarasehan Iman bersama RD.Angga di lingkungan Hieronimus, Wilayah 7

Pendalaman Kitab Suci Sarasehan Iman

Rapat PPG Pertemuan WKRI

Foto: Komsos / Ari

Foto: Komsos / Beny

Foto: Komsos / Ari

Foto: Komsos / Beny

Page 8: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

14 Oktober 2016 Oktober 2016 15

Peran besar dalam bidang budaya dan pendidikan, khususnya pendidikan bagi guru Indonesia telah diemban mulia oleh seorang Jesuit asal Oirschot, Belanda. Dialah Romo Franciscus Georgius Josephus Van Lith, SJ, sosok panutan yang merintis karya pendidikan bagi kaum pribumi di “tanah Jawa”.

Kabar sukacita berkumandang! Jumat, 23 September 2016, Pemerintah Repub-lik Indonesia melalui Kementerian Pen-didikan Nasional (Kemendiknas) mem-berikan penghargaan Satya Lencana Kebudayaan atas jasa Romo Van Lith SJ yang telah merintis ide besar dalam pendidikan ber-asrama di Muntilan. Dari asrama inilah lahir tokoh-tokoh nasional Indonesia seperti Romo Kandjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ, I.J Kasimo, Frans Seda, pahlawan Nasional Komodor Laut Yosafat Sudarso yang gugur di Laut Aru Maluku, dan Cornelis Simandjuntak seorang komponis lagu-lagu nasional.

Yang menarik dari perjalanan hidup Romo Van Lith sebagai seorang Jesuit, ‘rasul Jawa’ ini menekankan bahwa pe-nyebaran misi katolik hendaknya harus melalui pendidikan. Hal ini diungkapkan dalam buku “Pendidikan Katholik Model Van Lith: Kisah Tentang Nilai-Nilai Mis-ioner dan Tantangannya Masa Kini”. Di sana dicantumkan bahwa karya misi mana pun, yang tidak mulai dengan atau yang tidak berakar pada pendidikan, akan menemui kegagalan.

Romo Van Lith disebut sebagai so-sok yang memiliki peranan penting

Foto : Komsos / Dani

dalam pembentukan bangsa Indonesia modern khususnya dalam hal pendi-dikan. Metode pengajarannya dengan menekankan kesetaraan bahwa kedudu-kan bangsa pribumi harus sejajar dengan orang Belanda. Semangat dan nilai luhur ajaran yang diterapkan kepada para mu-ridnya berupa toleransi, disiplin pribadi, kejujuran, kesederhanaan, pengabdian tanpa pamrih, serta jiwa nasionalisme yang kemudian menjadi cikal bakal per-juangan menuju kemerdekaan Indone-sia.

Pastor Van Lith memulai perjalanan-nya di Semarang pada tahun 1896 dan dilanjutkan pada tahun 1897 di Mun-tilan. Dalam menjalani misinya ini, ia berkolaborasi dengan Pastor Hoeve-naars, yang meletak-kan dasar misi Katolik di Pulau Jawa dengan membaptis 171 orang desa dari daerah Ka-libawang pada tahun 1904.

Iman Yang Menghidupi

Di desa Semampir, Romo Van Lith mendirikan sebuah sekolah desa dan bangunan gereja, saat itulah peranan kompleks Sekolah Katolik di Munti-lan berhasil merebut hati masyarakat awam yang terdiri dari berbagai macam agama. Diawali dengan pendirian Nor-maalschool pada tahun 1900, hingga Kweekschool yang merupakan sekolah untuk para guru dengan menggunakan bahasa Belanda pada tahun 1904. Den-gan imannya yang besar, beliau secara resmi juga berhasil mendirikan seminari

pertama di Indonesia pada tahun 1911.

Semua bentuk pendidikan yang dibuat oleh Romo Van Lith mengarah pada tujuan pembentukan karakter dalam perubahan sosial seseorang, Beliau memadukan model pendidikan Barat dengan model pendidikan tradisional Jawa. Konsep yang dituangkan melalui pelajaran bahasa belanda, pendidikan kontekstual (pembentukan karakter dan identitas serta situasi budaya setempat), dan pembinaan intensif untuk kedis-iplinan melalui asrama.

Dalam catatan hariannya, Romo Van Lith menulis, “Tujuan kita adalah mem-beri pendidikan yang tinggi kepada pemuda-pemuda Jawa, sehingga mer-

eka mendapatkan kedudu-kan yang baik di dalam masyarakat sosial. Kepada mereka, kita memberi-kan pendidikan kristiani berupa iman, dan bila nanti mereka tersebar di seluruh Pulau Jawa, kita akan menanti tumbuhnya dan mekarnya benih-benih

yang kita harapkan. Orang-orang Jawa di negerinya sendiri hidup tertekan karena orang Belanda yang berlagak sebagai orang-orang berkuasa dan orang-orang kaya. Sekolah akan membuka jalan untuk membuka tekanan itu,”.

Meskipun kelahiran Belanda, Romo Van Lith selalu memperjuangkan ke-pentingan kaum pribumi. Ia bukan hanya dikenang sebagai seorang pastor di ka-langan umat katolik, melainkan diakui sebagai tokoh inspiratif dan pahlawan bangsa oleh pemerintah Indonesia. (fani)

Satya LencanaUntuk Romo Van Lith

Franciscus Georgius Josephus Van Lith

Tujuan kita adalah memberi pendidikan yang tinggi kepada pemuda-pemuda Jawa...

Page 9: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

16 Oktober 2016 Oktober 2016 17

Oleh: RD Angga Sri Prasetyo Oleh: RD Rochadi Widagdo

Vianney pernah berkata, “Harta pusaka seorang Kristiani bukanlah di bumi, melainkan di Surga. Jadi,

pikiran-pikiran kita harus diarahkan ke tempat di mana harta kita itu berada. Manusia mempunyai kewajiban yang in-dah, yaitu berdoa dan mengasihi”. Kata-kata Vianney mengingatkan kita, bahwa sebagai seorang beriman, tujuan hidup kita bukanlah dunia, melainkan surga. Bagaimana caranya? Berdoa. Kita dan Allah hanya sejauh doa. “Ketika kita ber-doa, kita mengasihi, dan itulah kebaha-giaan sejati”, demikian kata Vianney.

Doa tidak lain adalah persekutuan dengan Tuhan. Jika hati kita suci dan bersatu dengan Tuhan, kita merasakan dalam diri kita suatu sukacita, suatu kemanisan yang memabukkan, suatu terang yang mempesona kita. Dalam keintiman persekutuan ini, Tuhan dan jiwa bagaikan dua buah lilin yang dile-bur bersama; mereka tidak dapat dip-isahkan. Persatuan antara Tuhan dengan makhluk-Nya yang lemah ini adalah hal yang terindah. Suatu kebahagiaan yang tidak dapat kita pahami. Kita tidak layak berdoa, tetapi Tuhan, dalam kebaikan-

Nya, telah mengijinkan kita untuk berbi-cara kepada-Nya. Doa kita adalah dupa yang diterima-Nya dengan sukacita yang luar biasa. Artinya, berdoa itu bukan karena usaha kita, melainkan karena rah-mat Allah sendiri yang bekerja di dalam hidup kita. Rahmat itu menggerakkan kita untuk semakin dekat dengan Allah di dalam doa.

Katekismus mengajarkan kepada kita, anak-anakku, bahwa doa adalah men-gangkat akal budi dan jiwa kita kepada Tuhan, mengatakan kepada-Nya segala keinginan kita dan memohon pertolon-gan-Nya. Kita tidak dapat melihat Allah yang baik, anak-anakku, tetapi Ia melihat kita, Ia mendengarkan kita, Ia menghen-daki kita mengangkat kepada-Nya apa yang paling berharga dalam kita, yaitu akal budi dan jiwa kita. Ketika kita ber-doa dengan penuh perhatian, dengan segala kerendahan akal budi dan jiwa, kita meninggalkan dunia, kita menuju surga, kita masuk dalam Pelukan Tuhan, kita pergi dan bersatu dengan para ma-laikat dan para kudus. Dengan doa para kudus mencapai Surga: dan dengan doa pula kita akan mencapainya.

Berbicara tentang doa, maka tak lepas dengan St. Yohanes Maria Vianney; seorang santo yang memberikan pengajaran tentang doa.

Segala yang hidup bergetar dalam birama, berebut gelombang dalam angkasa raya, bergerak bebas menjadikan

simfoni yang tiada bernama.

TINGGALLAHDALAM KASIH

Mereka berlomba bak akar gan-dum dan ilalang bergulat di bawah permukaan tanah. Na-

mun sekarang di udara segala frekuensi berlomba memengaruhi manusia yang tiada sadar mengambil bagian di dalam-nya.

Kita pencipta televisi, radio, hand-phone, telekomunikasi. Mengumandan-gkan kasih, bahagia, gembira, damai, se-jahtera, sukacita

Namun juga kebencian, kemarahan, ketakutan, kekhawatiran, iri hati, permu-suhan, kekejaman.

Melalui alat tersebut dikumandangkan berita kasih, dan anda bebas memilih gel-ombang siaran yang mana;

Bila kita berdoa, kita memilih gelom-bang Kehadiran Allah. Doa adalah geta-ran Kehadiran Allah yang penuh Kasih dan Kekudusan. Tinggalah dalam Kasih maka Allah tinggal di dalam dia dan dia

di dalam Allah. Karena Allah adalah Kasih. Jangan membenci, karena engkau akan kehilangan waktu untuk mencintai.

Putar siaran kebaikan dan arahkan pan-ca indera pada kebaikan dalam dirimu, sesamamu dan alam sekitarmu. Sesung-guhnya kita tidak melawan darah dan daging, namun melawan roh-roh yang melayang di udara

Rindukan kedamaian, kebahagiaan, kekudusan, kebaikan dan itu semua jejak Kehadiran Allah. Jangan pindah ke mana-mana tetaplah setia.

Mata adalah pelita tubuh, bila matamu terang maka teranglah seluruh tubuhmu. Pancarkan kebaikanmu dan berkatilah semua mahluk.

Biarlah semua orang melihat perbua-tanmu baik dan memuliakan Bapakmu di surga. Kamu adalah terang dunia. Keber-hasilan hidup rohani adalah iman.

DIAHANYASEJAUHDOA

Page 10: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

18 Oktober 2016 Oktober 2016 19September 2016 1918 September 2016

Tempatnya yang rindang dan cukup hening, jauh dari ingar-bingar kota, membuatnya seperti oase bagi

kaum muda Katolik di KAJ.Civita Youth Camp sejatinya berada di

Tangerang Selatan, Banten, tepatnya di Jalan Cimandiri No 50, Ciputat. Tempat ini relative mudah ditemukan, terutama jika kita menggunakan aplikasi peta atau penunjuk arah seperti google maps mau-pun waze.

Hari sudah sore ketika tim INRI me-napaki pintu gerbang Civita Youth Camp. Kesan pertama saat memasuki tempat ini adalah tidak begitu besar. Namun begitu menjelajah ke dalam, kesan per-tama itu langsung sirna. Terpampang di hadapan kami lahan seluas kira-kira 2,5 hektar, yang di dalamnya terdapat danau dan berbagai fasilitas seperti ruangan untuk beristirahat, pendopo, kebun sa-yur, dan gazebo.

Sore itu kami mengitari danau di-dampingi Romo Odemus Bei Witono SJ selaku Romo Kepala di Civita. Jalan se-tapak yang dinaungi rerimbun berbagai macam pohon, menghadirkan suasana teduh dan asri. Ditambah keheningan khas rumah retret yang menenangkan, membuat kami lupa bahwa Civita hanya berjarak sekitar 10 menit dari terminal bus Lebak Bulus.

Perjalanan menelusuri Civita Youth Camp hampir berakhir ketika kami sam-pai di Gua Maria Rosa Mistika. Gua Maria yang dilengkapi ampitheater ini belum lama dibangun. Mgr Ignatius Suharyo meresmikan pembangunan Gua Maria ini pada tahun 2014. Dengan tampilan dan bentuk arsitektur yang unik, tim INRI merasakan bahwa Gua Maria Rosa Mis-tika cocok digunakan untuk berdoa dan berkontemplasi bagi siapapun yang sing-gah di sini.

Di tengah hiruk-pikuk metropolitan, Keuskupan Agung Jakarta memiliki Civita Youth Camp, sebuah tempat retret dan pembentukan karakter bagi kaum muda Katolik di Jakarta dan sekitarnya.

Sambil berjalan Romo Bei menjelas-kan bahwa Civita Youth Camp ini didiri-kan untuk menjawab kebutuhan anak muda dalam pembentukan karakter dan mental. Pada awalnya, Civita Youth Camp didirikan atas permintaan Mgr Leo Soekoto selaku Uskup Agung Jakarta. Be-liau ingin agar Keuskupan Agung Jakarta memiliki sarana serta fasilitas untuk re-tret dan pembentukan karakter anak muda.

Selanjutnya, pembangunan Civita, yang artinya adalah air kehidupan, di-percayakan pada Romo Sanwe SJ, Sus-ter Caroline CB, dan Ibu Bernadete. Dan pembangunan berjalan pada 15 Januari 1974. Hingga saat ini, pengelolaan Civita Youth Camp dipercayakan pada Romo Yesuit dan suster CB.

Lokasi yang didominasi oleh rimbun pepohonan ini mampu menampung hingga 160 peserta retret, serta dileng-kapi berbagai fasilitas seperti: aula, ru-ang aktivitas/ruang multifungsi, dan la-pangan bola. Di Civita juga ada tim yang siap untuk membimbing para peserta retret. Mereka terdiri atas 1 Romo, 8 Suster, 2 Bruder, dan 1 awam. Tim juga telah menyiapkan tidak kurang dari 300

program yang 80 persennya dikhususkan untuk pembentukan karakter dan men-tal spiritual kaum muda.

Sejauh ini sudah banyak kaum muda katolik dari berbagai latar belakang yang dibina di Civita Youth Camp. Dalam ku-run 3 tahun terakhir, kurang lebih 15.000 peserta retret dilayani di sini.

Bagi kaum muda yang ingin retret di sini bersama komunitasnya bisa meng-hubungi sekretariat Civita Youth Camp 5 bulan sebelumnya. “Mengapa 5 bulan? Supaya kaum muda bisa retret di sini sesuai jadwal yang mereka inginkan. Jad-wal di sini cukup padat,” jelas Romo Bei sambil beristirahat di teras ruangannya.

Di penghujung sesi wawancara, Romo Bei mengungkapkan harapannya, “Semoga Civita bisa menjadi oase bagi kaum muda di Keuskupan Agung Jakarta untuk membina diri dan mental sehingga berguna bagi nusa bangsa, gereja, dan sesama, serta menjadi terang dan garam dunia.”

Tertarik untuk mengembangkan diri di sini? Jangan ragu untuk berkunjung dan mengembangkan potensimu di Civita Youth Camp. Selamat mencoba. (Inigo)

Foto : tanagekeo.wordpress.com

Civita Youth CampOase Bagi Jiwa Muda di Pinggiran Jakarta

Page 11: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

20 Oktober 2016 Oktober 2016 21September 2016 2120 September 2016

Sampai hingga saat ini Paroki St Yohanes Maria Vianney masih berjuang untuk menyelesaikan

pembangunan gereja. Dalam proses pembangunan Gereja ini tentunya tak luput dengan peran Panitia Pembangu-nan Gereja (PPG) sebagai tim pelaksana pembangunan. Terkait dengan PPG maka secara khusus INRI melakukan wawancara dengan salah seorang mantan Ketua PPG dan saat ini

masih tetap berkarya sebagai Penasehat dalam PPG. Beliau adalah Yohanes Ber-chmans Wirawan dan kerap dipanggil YB Wirawan. Beliau lahir di Klaten, 10 Sep-tember 1945 dan merupakan purnawi-rawan TNI dengan pangkat terakhir May-or Jendral. Sosoknya tegas, tidak terlalu banyak bicara dan pekerja keras.Seputar pembangunan gereja YB Wi-rawan menerangkan sudah aktif dalam pembangunan pagar gereja sebelum di-

minta langsung oleh Romo Y. Hadi Sury-ono dan Romo F. Kuswardianto untuk memimpin PPG. Pembangunan pagar di saat itu masih bersifat testing the water atau uji coba bagaimana melihat respon lingkungan sekitar. Pagar bersimbol salib akhirnya pun kemudian dirubah. YB Wirawan bersedia menjadi Ketua PPG meskipun beliau tahu konsekuensi mem-bangun gereja bukanlah sesuatu yang mudah. Pengalaman melayani sebagai Ketua PPG itu pasti ada suka dan duka namun bagi beliau lebih memaknai tugas ini sebagai tantangan yang memang har-us berani ditempuh meski jalan itu terjal dan berliku. Terlebih dihadapkan dengan bagaimana sulitnya mencari lahan yang pas untuk gereja, mengusahakan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dan mem-bangun gereja itu sendiri yang memakan waktu lebih dari sepuluh tahun.Dengan waktu yang cukup lama ter-kadang menjadikan umat merasa letih, lelah, dan tak bersemangat dengan

pembangunan gereja dan PPG terus memompa semangat umat dalam dan terbukti umat Paroki Cilangkap cukup tangguh, tahan banting dan tak kenal menyerah. YB Wirawan menerangkan pada awalnya Gereja yang telah dipergunakan oleh umat saat ini merupakan konsep gagas-an dari Romo Y. Hadi Suryono dan Romo F Kuswardianto yang kemudian dilanjut-kan oleh Romo TAM Rochadi Widagdo dan Romo Y Angga Sri Prasetyo. “Yang dapat kita lihat dan rasakan saat ini ge-reja memang megah, anggun dan penuh dengan cita rasa seni” ujar YB Wirawan.“Saya berpesan supaya kita percaya dengan semangat pengorbanan dan pembangunan gereja kita akan dapat cepat selesai. Sekali lagi kuncinya adalah pengorbanan”, kata YB Wirawan dalam mengakhiri wawancaranya dengan INRI. (Theo)

MELAYANI UMATMEWUJUDKAN RUMAH ALLAH

YB. Wirawan

Page 12: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

22 Oktober 2016 Oktober 2016 2322 September 2016

Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai penyakit darah tinggi, merupakan kondisi dimana tekanan darah meningkat sampai diatas normal. Misalnya untuk orang dewasa dengan tinggi dan badan, kegiatan yang wajar serta sehat, maka angka tekanan darah yang normal berada pada kisaran 120/80 mmHG. Biasanya, angka tersebut akan menurun saat istirahat/tidur dan naik kembali sesudah berolahraga/beraktivitas.

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dianggap silent killer karena dapat menyebabkan

kematian meski tidak menunjukkan ge-jala. Meski disebut demikian, ada gejala-gejala yang menandai seseorang memi-liki penyakit darah tinggi, diantaranya: sakit kepala, mimisan, migren, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata kunang-ku-nang, sering lelah dan lemah, sering ke-semutan. Hipertensi juga menjadi salah satu faktor risiko tertinggi berbagai gang-guan kesehatan membahayakan seperti otak, jantung, dan ginjal.

Penyebab hipertensi yang utama adalah kebiasaan dan gaya hidup yang ti-dak sehat. Misalnya saja gemar mengon-sumsi minuman beralkohol, merokok, kurang olahraga atau beraktivitas, stres, mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi, hingga sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol.

Faktor keturunan juga berpengaruh pada mereka yang menderita hiper-tensi. Pada kebanyakan orang dewasa, tidak terdapat identifikasi penyebab dari tekanan darah tinggi. Tipe tekanan da-

rah tinggi ini, disebut hipertensi primer, cenderung berkembang secara berta-hap selama bertahun-tahun. Sedangkan hipertensi sekunder, cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dari pada hipertensi primer.

Jika tekanan darah Anda tinggi, pan-taulah dengan ketat sampai angka terse-but turun dan bisa dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan gaya hidup yang termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi sekaligus pencegahannya. Langkah tersebut bisa diterapkan dengan men-gonsumsi makanan sehat, mengurangi konsumsi garam, kafein dan minuman beralkohol, berhenti merokok, berolah-raga secara teratur, menurunkan berat badan jika diperlukan.

Mencegah hipertensi lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pengo-batan. Meski saat ini sudah tersedia ber-bagai macam obat anti hipertensi tetapi sangat tidak disarankan mengonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter. (Etha)

Foto : tabloidnova.com

Keluarga Kristiani sebagai Ecclesia Domestica merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama dimana iman akan Kristus diwartakan, sekolah pertama tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristiani, dimana anak perlu melihat contoh iman yang hidup dan mengalaminya bersama keluarga dalam suasana yang menyenangkan (tanpa adanya paksaan).

Anak sangat mudah belajar dari proses meniru. Karena itu, anak sangat membutuhkan figur orang

dewasa sebagai ‘model’ Pembelajaran Iman. Upaya pendidikan iman katolik yang terlaksana di dalam keluarga kris-tiani dapat diwujudkan melalui proses interaksi yang berkualitas antara orang tua dan anak, agar anak mengenal spiri-tualitas katolik dan mengalami kehidu-pan iman yang menyenangkan dalam keluarga.

Bulan Oktober dalam kalender katolik dikenal sebagai Bulan Rosario sekaligus Bulan Misi (mewartakan sukacita injili) yang setiap pekannya dipersembahkan untuk kemajuan gerak misi Gereja; • Pekan 1 : Pekan Doa untuk Misi• Pekan 2 : Pekan Kurban bagi Misi• Pekan 3 : Pekan Derma (penggalangan

dana) untuk mendukung gerakan Misi• Pekan 4 : Pekan Syukur & Terima kasih

atas Panggilan MisionerBulan Oktober menjadi saat yang te-

pat bagi setiap keluarga untuk mengem-bangkan Habitus (kebiasaan) Hidup Doa. Berikut beberapa hal yang dapat dilaku-kan dalam memperkenalkan dan melatih Habitus Doa dalam keluarga:• Anak-anak membutuhkan konsistensi:

sepakati ‘jam doa’ bersama seluruh anggota keluarga.

• Anak-anak menyukai ritual & rasa berharga saat diberi tanggung jawab: beri contoh menyiapkan ‘meja doa’ di mana ada Salib & lilin terpasang.

• Anak-anak membutuhkan aturan sing-kat yang mudah dihapal: ajari anak ‘pointers/urutan isi doa’.Anak-anak juga bangga apabila dapat

turut mengucapkan/memimpin doa dasar seperti Bapa kami, Salam Maria, dan Kemuliaan. Maka mengajak anak hadir dan terlibat dalam Doa Rosario di Lingkungan juga dapat menjadi pen-galaman menarik yang perlu dirasakan semua anak Katolik.

HipertensiMENGEMBANGKAN HABITUS DOA

Page 13: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

24 Oktober 2016 Oktober 2016 25September 2016 2524 September 2016

Mewarnai Bunda Maria

Page 14: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

26 Oktober 2016 Oktober 2016 2726

Sudahkah Anda

Berdoa??Setelah menyelesaikan studi seminari di Rheims, Bruno ditahbiskan menjadi imam, dan ditugaskan

menjadi pengajar Gramatika dan Teologi di Seminari Rheims.Menginjak usia 45 tahun, ia ditunjuk sebagai penasihat Uskup Rheims. Namun, ketika Uskup Rheims meninggal dunia, yang menjadi penggantinya bukanlah Bruno melainkan Manases. Tak puas dengan keputusan ini, ia melakukan perlawanan keras dan sebagai akibatnya, ia dipecat dari jabatan dan tugasnya di Seminari Rheims.

Bersama 6 orang temannya, ia menghadap Uskup Grenoble untuk meminta tempat pertapaan bagi mereka. Uskup tersebut menunjuk La Grande Chartreuse untuk hidup bertapa di pegunungan dekat Grenoble, yang kemudian disebut dengan pertapaan ‘Kartusian’. Bruno dengan kawannya mendiami tempat itu pada tahun 1084. Mereka mendirikan sebuah gereja kecil dan beberapa pondok sederhana di sekelilingnya. Dalam pondok masing-masing mereka bertekun dalam doa dan meditasi. Mereka baru berkumpul

bersama untuk berdoa pada pagi dan sore hari.

Mendengar kesucian hidup Bruno di tengah rimba Chartreuse, Paus Urbanus II memanggilnya ke Roma untuk membantu dalam tugas-tugas khusus. Dengan taat, Bruno pergi ke Roma. Sambil menjalani tugasnya, ia tetap menjadi pertapa. Tapi tak lama kemudian, ia merasa bahwa kota Roma yang bising dan tugasnya tidak sesuai untuk kehidupan doa dan meditasi seperti di pertapaan. Ia kemudian mengajukan pengunduran diri kepada Paus agar boleh kembali menjalani pertapa. Kemudian, Paus mengizinkan dia pergi ke La Torre, Calabria, untuk mendirikan sebuah pertapaan baru.

Di La Torre ini, Bruno meninggal dunia pada tahun 1101. Ia tidak pernah secara resmi dinyatakan sebagai ‘santo’ karena aturan biaranya tidak mengijinkan semua usaha publisitas. Namun pada tahun 1514 Paus Leo X memberi izin khusus kepada para Kartusian untuk merayakan tanggal 6 Oktober sebagai tanggal pestanya. (igo)

Lahir di Koln, Jerman tahun 1030, Bruno kecil sudah bercita-cita ingin menjadi seorang imam.

Santo Bruno, Pengaku Iman

Page 15: Sajian Utama Kabar Inspirasi Renungan Iman “Supaya ...parokivianney.org/wp-content/uploads/2016/12/INRI...4 ktober 2016 ktober 2016 5 puh di kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya:

28 Oktober 2016