sajak main catur

1
SAJAK MAIN CATUR Berhadapan kita duduk disini Bersahabat dengan hening Ketika alam menjadi sepi Mengembara bersama, jalani petak terang dan gelap Padang terbentang tak berbatas Tempat hinggap rahasia hidup Dipucuk rumput yang terpanggang musim Jejak langkah menggores dahi Lukiskan gambar keras hati zaman hingga bahkan hari sudah mencampakkan kata malu berkisah getir bidak-bidak lusuh yang menari seperti gasing Berputar-putar tak pahami dirinya lagi lumat diinjak langkah zaman Pada subuh beratap langit berjabatan kita dihadapan papan terbentang dalam rahasia yang terkembang sebagai guru agar sejuknya embun basuhi ubun menitik setetes kehati kita menjaga rasa tak terbang dari genggaman basuh jari dari lumuran darah hentikan tangan menjulur serakah memunguti semua dusta menyimpannya disaku sebagai beban hingga letih terjerembab lelah entah diterminal mana Kini aku memahamimu ketika pelan engkau berdendang sederhana lepaskan bebas menggapai damai aku terpesona seolah dungu menyaksikan keangunanmu mengayun langkah rendah hati mengantar pikir menjangkau langit tempat bergantung kantung peradaban berisi kehormatan dan harga diri tersendat aku turut bernyanyi senandung kayu berjiwa By Kifli Tunasly

Upload: kurnia-fajar

Post on 26-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sajak Main Catur

TRANSCRIPT

SAJAK MAIN CATURBerhadapan kita duduk disiniBersahabat dengan heningKetika alam menjadi sepiMengembara bersama, jalani petak terang dan gelapPadang terbentang tak berbatasTempat hinggap rahasia hidupDipucuk rumput yang terpanggang musimJejak langkah menggores dahiLukiskan gambar keras hati zamanhingga bahkan hari sudah mencampakkan katamalu berkisah getir bidak-bidak lusuhyang menari seperti gasingBerputar-putar tak pahami dirinya lagilumat diinjak langkah zamanPada subuh beratap langitberjabatan kita dihadapan papan terbentangdalam rahasia yang terkembang sebagai guruagar sejuknya embun basuhi ubunmenitik setetes kehati kitamenjaga rasa tak terbang dari genggamanbasuh jari dari lumuran darahhentikan tangan menjulur serakahmemunguti semua dustamenyimpannya disaku sebagai bebanhingga letih terjerembab lelahentah diterminal manaKini aku memahamimuketika pelan engkau berdendangsederhana lepaskan bebasmenggapai damaiaku terpesona seolah dungumenyaksikan keangunanmumengayun langkah rendah hatimengantar pikir menjangkau langittempat bergantung kantung peradabanberisi kehormatan dan harga diritersendat aku turut bernyanyisenandung kayu berjiwaBy Kifli Tunasly