saga px

27
PENINGKATAN keterampilan membaca siswa kelas iv sdn no.231 inpres kapunrengang kec.mangarabombang kab .takalar melalui model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (circ) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2013 HASMITAWANTI K. 10540 4819 10

Upload: cahayatanakeke

Post on 25-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

kkjj

TRANSCRIPT

  • PENINGKATAN keterampilan membaca siswa kelas iv sdn no.231 inpres kapunrengang kec.mangarabombang kab .takalar melalui model pembelajaran cooperative integrated reading and composition (circ)

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2013HASMITAWANTIK. 10540 4819 10

  • LATAR BELAKANG PENELITIANDi sekolah dasar,pengajaran membaca merupakan salah satu aspek pokok pengajaran bahasa dan sasrta Indonesia. Salah satu tujuannya agar siswa memiliki kegemaran dan memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegemaran membaca sebaiknya dilatih sejak dini yaitu pada tingkat Sekolah Dasar .Kenyataan di lapangan,khususnya mata pelajaran membaca masih dilakukan secara klasikal.Pembelajaran lebih ditekankan pada model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan bersifat guru sentries,yaitu guru yang membaca pelajaran sedang siswa diperintahkan untuk menyimak. Hal ini mengakibatkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

  • Berdasarkan observai dapat diketahui bahwa hasil belajar kelas IV SDN No.231 Inpres Kapunrengang,khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan membaca masih tergolong rendah dengan nilai rata-rata 55 dengan skor tinggi 100 sehingga apa yang ditargetkan tidak tercapai.

    Usaha untuk meningkatkan proses dan hasil belajajar dalam keterampilan membaca perlu menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Di mana anak didik dibiasakan kerja sama dalam kelompok sehingga menyadari kekurangan dan kelebihannya dan mengembangkan persaingan yang positif di dalam kelas dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal.

  • Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Kelas IV SDN No.231 Inpres Kapunrengang Kec.Mangarabombang Kab.Takalar melalaui Model Pembelajaran Cooperative Integred Reading And Composition (CIRC)

  • Malasah PenelitianIdentifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah dalam penelitian ini, yakni:Kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan membaca masih dilakukan secara klasikal.Guru menerapakan pembelajaran yang tidak efektif.Siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga mengakibatkan siswa merasa bosan dan malas dan berdampak pada rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia.2. Alternatif Pemecahan Masalah diatas akan diupayakan pemecahannya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition.Rumusan MasalahBerdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dapat meningkatkan ketereampilan membaca siswa kelas IV SDN No.231 Inpres Kapunrengang Kec.Mangarabombang Kab.Takalar.

  • Tujuan penelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV SDN No.231 Inpres Kapunrengang Kec.Mangarabombang Kab.Takalar.

  • MANFAAT HASIL PENELITIANHasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:Bagi SiswaDiharapkan agar keterampilan membaca siswa dapat meningkat.Bagi GuruDengan diadakannya penelitian ini, guru dapat menjadikannya sebagai salah satu rujukan alternatif pembelajaran dalam memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran dikelas.Bagi SekolahHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan andil yang positif minimal sebagai informasidan memperbaiki pengembangan pengajaran selanjutnya.Bagi PenelitiDapat menjadi bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji masalah yang relevan dari penelitian ini.

  • KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

    Kajian PustakaPengertian MembacaMembaca merupakan proses menerjemahkan simbol-simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif.

  • 2. Pembelajaran KooperatifLatar Belakang Pembelajaran KooperatifPara filosof (Nurwahyuni , 2007:15) berpendapat bahwa untuk dapat belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman, dari situlah ide pembelajaran kooperatif dikembangkan.Karakteristik Pembelajaran KooperatifKarakteristik pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:Pembelajaran secara tim.Didasarkan pada Manajemen Kooperatif.Kemauan untuk bekerja sama.Keterampilan bekerja sama.Prinsip Prinsip Pembelajaran KooperatifAda beberapa prinsip prinsip pembelalajaran kooperatif antaralain:Prinsip ketergantungan posistif (Positive Interdependence)Tanggung Jawab Perseorangan (Individua Accountability) Interaksi tatap muka ( Face to face Promotion Interaktion )Partisipasi dan komunikasi ( Participation Communication )

  • Prosedur PenelitianProsedur pembelajaran kooperatif adalah Penjelasa materiBelajar dalam kelompok PenilaianPengakuan timLangkah Pembelajaran KooperatifLangkah-langkah pembelajaran kooperatif secara umum adalah : Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotovasi siswa Fase 2Menyajikan informasi Fase 3Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok - kelompok belajar Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5Evaluasi Fase 6Memberikan penghargaan

  • 3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)a. Pengertian pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)Dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individulaization (TAI), siswa dikelompokkan dalam kelompok kelompok kecil yang heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang sudah disiapkan oleh guru, selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya.b. Komponen pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)Team atau kelompokPlacement test atau tes penempatanCuriculum material atau perangkat pembelajaranTeam study atau belajar kelompokTeam scores and team recognition atau skor kelompok dan pengakuan kelompokTeaching group atau pengajaran kelompokFact test atau tes faktaWhole class unit atau unit unit keseluruhan

  • 4. Mata Pelajaran IPAPengertian Mata Pelajaran IPADari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan perangkat lingkungan alam serta lingkungan alam buatan.b. Tujuan Pembelajara IPABerdasarkan beberapa pendapat maka tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa mampu memahami dan menguasai konsep-konsep IPA serta keterkaitan dengan kehidupan nyata.5. Uraian Materi Magnet adalah benda yang dapat menarik benda-benda lain yang terbuat dari logam. Gaya gravitasi adalah gaya yang menarik semua benda hidup dan benda tak hidup kearah pusat bumi. Gaya gesek adalah gaya yang menahan gerak benda agar benda itu tidak bergerak jika ditarik atau didorong. Pesawat sederhana adalah alat bantu yang berguna untuk memudahkan pekerjaan. Jenis-jenis pesawat sederhana antara lain, pengungkit atau tuas, bidang miring, katrol, roda dan poros.

  • KERANGKA PIKIRPembelajaran Luas Bangun DatarPembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Tipe STADMeningkatkan Hasil Belajar Luas Bangun DatarSDN No. 23 Bingere Kabupaten Sinjai Siswa:Melakukan kerja samaMembimbimbing teman kelompokMelakukan kompetisi dengan kelompok lain

  • C. Hipotesis TindakanAdapun hipotesis dari penelitian ini adalah Jika pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diterapkan dalam pembelajaran IPA maka hasil belajar siswa dapat meningkat.

  • METODE PENELITIANA. Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang pelaksanaannya terdiri dari empat tahap yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi.B. Subjek PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SDI Sorobaya Kec. Bontonompo Kab. Gowa dengan subyek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 28 orang siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan dan obyeknya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).C. Faktor yang DiselidikiFaktor utama yang menjadi perhatian utama untuk diselidiki adalah :Faktor siswa, yaitu dengan memantau aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran.Faktor proses pembelajaran, yaitu melihat bagaimana aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

  • 3. Faktor hasil, yaitu akan diselidiki hasil belajar IPA siswa melalui tes.

    D. Prosedur PenelitianProsedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Tiap siklus dilakukan selama 5 kali pertemuan, pelaksanaannya terdiri dari empat taha yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi.E. Instrumen PenelitianLembar observasi aktivitas siswaTes hasil belajarAngket respon siswaF. Teknik Pengumpulan dataAdapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam peneltian ini adalah :Data tentang aktivitas belajar mengajar diambil pada saat dilakukannya tindakan dengan menggunakan lembar observasi.Data mengenai hasil belajar diperoleh dari tes akhir siklus yang mana tes tiap siklus ini dibuat oleh penulis bekerja sama dengan guru IPA.Data mengenai respon siswa diperolah dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menuliskan tanggapan pada akhir siklus.

  • F. Teknik Analisis dataPengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulnya data. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu skor rata-rata dan persentase. Selain itu ditentukan pula standar deviasi, tabel frekuensi, nilai minimum dan maksimum yang diperoleh pada setiap pokok pembahasan.G. Indikator KeberhasilanIndikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila skor rata-rata hasil belajar siswa dalam kategori tinggi dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Dan sikap siswa menunjukkan perubahan yaitu siswa semakin aktif dan serius dalam mengikuti proses belajar mengajar.

  • A. Analisis KuantitatifDeskriptif Hasil Tes Siklus IDeskripsi secara kuantitaif hasil belajar IPA siswa kelas V SDI Sorobaya berdasarkan hasil tes siklus I setelah diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diperolah data sebagai berikut: rata-rata hasil belajar siswa adalah 62,82 (dalam kategori sedang) dari skor ideal 100, siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 18 orang atau 64,3% siswa termasuk dalam kategori tuntas dan 35,7% atau 10 orang termasuk dari kategori tidak tuntas.Deskriptif Hasil Tes Siklus IIDeskripsi secara kuantitaif hasil belajar IPA siswa kelas V SDI Sorobaya berdasarkan hasil tes siklus II setelah diajarkan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diperolah data sebagai berikut: rata-rata hasil belajar siswa adalah 80,25 (dalam kategori tinggi) dari skor ideal 100, siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 25 orang atau 89,3% siswa termasuk dalam kategori tuntas dan 10,7% atau 3 orang termasuk dari kategori tidak tuntas.

    HASIL penelitian DAN PEMBAHASAN

  • Untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa dalam tiap siklus maka perhatikan grafik dibawah ini:

  • B. Analisis KualitatifAnalisis Siswa pada Siklus IAktivitas siswa yang terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut:

    Chart1

    19202123

    1323

    18192123

    3556

    3234

    5568

    2333

    24252528

    10111313

    7646

    pertemuan 1

    pertemuan 2

    pertemuan 3

    pertemuan 4

    Sheet1

    pertemuan 1pertemuan 2pertemuan 3pertemuan 4

    komponen 119202123

    komponen 21323

    komponen 318192123

    komponen 43556

    komponen 53234

    komponen 65568

    komponen 72333

    komponen 824252528

    komponen 910111313

    komponen 107646

  • 2. Analisis Siswa pada Siklus IIAktivitas siswa yang terjadi pada siklus II adalah sebagai berikut:

    Chart1

    24252627

    57810

    24232325

    4667

    4677

    67910

    2344

    26272528

    14151716

    7633

    pertemuan 1

    pertemuan 2

    pertemuan 3

    pertemuan 4

    Sheet1

    pertemuan 1pertemuan 2pertemuan 3pertemuan 4

    komponen 124252627

    komponen 257810

    komponen 324232325

    komponen 44667

    komponen 54677

    komponen 667910

    komponen 72344

    komponen 826272528

    komponen 914151716

    komponen 107633

  • 3. Perubahan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus IIDisamping terjadi peningkatan hasil belajar siswa, selama penelitian pada siklus I dan siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada sikap siswa terhadap pelajaran IPA. Perubahan tersebut diperoleh observer pada tiap pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada grafik berikut:

    Chart1

    74.191.1

    8.926.8

    72.385.7

    1720.5

    10.721.4

    21.428.6

    9.811.6

    91.194.6

    4255.4

    20.515.2

    Siklus I (%)

    Siklus II (%)

    Sheet1

    Siklus I (%)Siklus II (%)

    komponen 174.191.1

    komponen 28.926.8

    komponen 372.385.7

    komponen 41720.5

    komponen 510.721.4

    komponen 621.428.6

    komponen 79.811.6

    komponen 891.194.6

    komponen 94255.4

    komponen 1020.515.2

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • 4. Respon SiswaData tentang respon siswa selama mengikuti pembelajaran IPA diperoleh melalui angket respon siswa. Adapun deskriptif tentang respon siswa selama mengikuti proses pembelajaran adalah sebagai berikut:Respon siswa tentang pelajaran IPAUmumnya siswa berpendapat bahwa pelajaran IPA itu adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami. Materi yang dipelajari mengenai cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiahAda sebagian siswa berpendapat bahwa pelajaran IPA akan menjadi sulit apabila guru yang mengajarkan tidak menjelaskan dengan kata-kata yang lebih sederhana, sehingga siswa sulit untuk menerima pelajaran IPA dalam proses belajar mengajar.Respon siswa tentang model pembelajaran kooperatif tipe TAIUmumnya siswa berpendapat bahwa belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) itu sangat baik karena membuat siswa menjadi aktif. Selain itu, ada juga siswa merasa senang karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ini siswa tersebut semakin termotivasi unruk belajar IPA.

  • c. Refleksi terhadap pelaksanaan tindakan dalam proses belajar mengajar1) Refleksi siklus IPada awal pelaksanaan siklus 1, semangat dan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar terutama siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru ketika diskusi kelompok masih kurang. Hal ini terlihat dari sekian banyaknya jumlah siswa, namun hanya beberapa orang saja yang memperhatikan penjelasan guru dan siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada umumnya siswa bertindak pasif dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi, pada pertemuan-pertemuan selanjutnya kendala-kendala tersebut semakin berkurang dan dapat diatasi.2) Refleksi siklus IITindakan yang sudah dilaksanakan pada siklus akan dilanjutkan pada siklus II, dengan melakukan beberapa perbaikan yang dianggap masih kurang pada siklus I. Pada awal pertemuan siklus 2, model pembelajaran kooperatif tipe Team Asissted Individualization (TAI) kembali diterapkan. Siswa sudah terbiasa dengan teman-teman kelompoknya serta sudah bisa menerima perbedaan yang ada baik dari segi jenis kelamin, suku maupun tingkat kemampuan yang dimiliki. Siswa lebih rileks dan tenang serta menikmati kerjasama dalam kelompoknya masing-masing

  • B. PembahasanSiklus IDari awal penelitian berlangsung hingga berakhirnya siklus I tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada murid yaitu: Perhatian murid terhadap proses pembelajaran makin baik. Dalam hal ini ditandai dengan kuantitas murid yang bertanya meningkat. Keberanian murid untuk menceritakan masalah di depan kelas. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa murid yang mengacungkan tangannya untuk naik ke depan kelas. Jumlah siswa yang hadir mengalami peningkatan, Siklus IIPada akhir pertemuan siklus II terlihat peningkatan aktifitas positif siswa jika dibandingkan dengan siklus I.Dengan memperhatikan indikator keberhasilan, terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dua kali diadakan tes pada setiap akhir siklus. pada siklus I siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 18 orang (64,3%) dengan nilai rata-rata sebesar 62,8. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 25 orang (89,3%) dengan nilai rata-rata mencapai 80,25. Dalam hal ini, mengalami peningkatan sebesar 25 % dan nilai rata-rata meningkat sebesar 17,45. Dari hasil ini, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDI Sorobaya Kec. Bontonompo Kab. Gowa setelah diadakan penelitian mengalami peningkatan.

  • A. KesimpulanBerdasarkan data hasil penelitian yang telah disajikan dan dibahas pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDI Sorobaya Kec. Bontonompo Kab. Gowa mengalami peningkatan setelah diadakan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).B. Saran-saranBerdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa saran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, antara lain:1. Diharapkan kepada guru dan guru IPA khususnya agar menerapkan pembelajarn kooperatif sejak dini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal IPA dan memacu siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar.2. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses pembelajaran diharapkan kepada guru untuk lebih mengawasi dan mengontrol siswa serta membimbing siswa dalam bekerja kelompok.3. Diharapkan kepada penentu kebijakan, dalam hal ini Diknas Propinsi Sulawesi Selatan, agar kiranya lebih menekankan kepada guru bidang studi yang lain agar mampu mengembangkan dan menerapkan pembelajaran kooperatif ini dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa

    PENUTUP

  • WASSALAM..SEKIAN DAN TERIMA KASIHMOHON PETUNJUK DAN BIMBINGANNYA