sabtu, 9 oktober 2010 | media indonesia lorenzozo filelatihan gp jepang di sirkuit motegi, ... um...

1
ZO ZO CUMA kekuatan mental dan tekad membaralah yang bisa mengantar kembali Dani Pedrosa untuk memacu tung- gangannya di seri berikut. Ke- hilangan balapan di Grand Prix (GP) Malaysia akhir pekan ini tidak menjadikan harapannya pupus. Secara hitungan matematis, pembalap Repsol Honda ini memiliki kemungkinan terbe- sar untuk menggeser dominasi pemimpin klasemen, Jorge Lorenzo. Karena didera cedera patah tulang selangka kiri saat sesi latihan GP Jepang di Sirkuit Motegi, pekan silam, kini pem- balap asal Spanyol ini harus menjalani proses pemulihan setelah operasi terhadap bahu- nya di Dexeus University Insti- tute Hospital, Barcelona, di- tangani Dr Xavier Mir. Pemuda kelahiran Sabadel, 29 September 1985, ini menda- patkan empat lempeng titani- um untuk menguatkan tulang- nya yang patah tersebut. Ketinggalan dua seri, Jepang dan Malaysia, jelas memberi pukulan berat buat Honda. Sebab, Pedrosa menjadi satu- satunya pembalap yang kansnya paling besar mem- bendung aksi Lorenzo. ‘’Mustahil saya bisa berlaga di Sepang. Tapi, harapan saya bisa tampil kembali di Austra- lia,’’ tegas Pedrosa, tengah pe- kan ini. Melahap Sirkuit Philip Island menjadi target yang bakal dilakoni pembalap beru- sia 25 tahun ini. Kendati minus Pedrosa da- lam laga di Sepang, Honda hanya akan bertumpu pada Andrea Dovizioso. Sebab, me- reka tidak berniat menyiapkan pembalap pengganti. Honda memang harap-harap cemas karena gelar juara dunia Moto-GP 2010 hampir pasti menjadi milik tim Fiat Yamaha. Jorge Lorenzo tidak perlu me- nempati podium untuk meraih mahkota bergengsi tersebut. Asalkan tidak terlempar dari posisi 10 besar, gelar itu sudah menjadi miliknya. Harapan Honda dan juga tim lainnya seperti Ducati, Lorenzo tidak finis dalam laga di Sepang kali ini. Se- bab de- ngan begi- tu, harapan masih ter- buka. (Berbagai sumber/Eko/ R-1) Tema: Wibawa Hukum di Ujung Tanduk BACA SENIN! FOKUS POLITIK dan HAM SABTU, 9 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 19 Olahraga AMBISI Jorge Lorenzo untuk menyandang gelar juara dunia Moto-GP kian memuncak. Runner-up 2009 tidak mampu memuaskan hati pemuda kelahiran Palma de Mallor- ca, Spanyol, tersebut. Kali ini, ia bersiap mengena- kan mahkota jawara Moto-GP 2010. Pembalap kelahiran 4 Mei 1987 ini me- mang punya modal besar untuk mencapai impiannya tersebut. Meskipun tergolong muda, dalam pengala- man peraih 33 kali juara seri tersebut su- dah merasakan manis pahitnya dunia balap motor. Pemilik nomor 99 ini sudah memulai debut saat menginjak usia 15 tahun pada kelas 125 cc Grand Prix (GP) Spanyol 2002. Karier cemerlang yang diraihnya mampu me- narik perhatian Yamaha. Pada 25 Juli 2007, ia pun menanda- tangani kontrak bersama tim Yamaha. Di situlah titik awal dirinya menjadi rekanan pem- balap asal Italia Valentino Ros- si. Lorenzo mampu mengawali karier Moto-GP 2008 dengan baik. Ia berhasil mengantongi posisi kedua (GP Qatar dan Spanyol) dan posisi ketiga (GP Portugal). Tahun itu diakhirinya dengan meraih gelar rookie di urutan keempat deretan peme- nang. Juara ketika itu adalah rekan satu timnya, the Doctor-- julukan Valentino Rossi. Namun, pengalaman di ta- hun pertamanya di ajang Moto- GP tidak selalu berjalan mulus. GP China dan GP Amerika serikat (AS) menjadi saksi ke- celakaan besar yang harus di- terimanya. Beranjak musim 2009, ia setia dengan Yamaha dan memulai musim dengan prestasi yang lebih cemerlang. Nasib baik menghindarkannya dari ke- celakaan besar seperti tahun lalu. Namun pada musim kali ini ia masih harus berpuas diri dengan gelar runner-up setelah Rossi. Menginjak musim 2010, Lorenzo menyudahi spekulasi yang beredar di publik seputar isu kepindahannya ke Honda atau Ducati. Ia kembali mem- perpanjang kontraknya dengan Yamaha. Tidak puas selalu dibayangi oleh Rossi, Lorenzo mulai men- cari celah untuk merebut po- dium puncak di tahun ini. Seo- lah doanya terkabul, jalannya kian mulus seusai sang rival utama yang sekaligus rekannya itu mengalami patah kaki di Mugello, Italia. Besok menjadi arena pem- buktian kalau ia pantas men- jadi juara dunia 2010. Seteru paling dekat, Dani Pedrosa, dipastikan tidak tampil. Hara- pan lepas dari bayangan the Doctor pun kian jelas. Tidak bis dipungkiri kalau besok akan menjadi sejarah baru buat Lorenzo, apakah menjadi kampiun atau pecun- dang sementara. (Berbagai sumber/*/R-2) Melepas Bayangan the Doctor Pedrosa Butuh Kekuatan Mental AP/ANTONIO CALANNI Dani Pedrosa

Upload: truongkien

Post on 10-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LORENZOZOCUMA kekuatan mental dan tekad membaralah yang bisa mengantar kembali Dani Pedrosa untuk memacu tung -gang an nya di seri berikut. Ke-hilangan balapan di Grand Prix (GP) Malaysia akhir pekan ini tidak menjadikan harapannya pupus.

Secara hitungan matematis, pembalap Repsol Honda ini memiliki kemungkinan terbe-sar untuk menggeser dominasi pemimpin klasemen, Jorge Lorenzo.

Karena didera cedera patah tulang selangka kiri saat sesi latihan GP Jepang di Sirkuit Motegi, pekan silam, kini pem-balap asal Spanyol ini harus menjalani proses pemulihan setelah operasi terhadap bahu-nya di Dexeus University Insti-tute Hospital, Barcelona, di-tangani Dr Xavier Mir.

Pemuda kelahir an Sabadel, 29 September 1985, ini menda-patkan empat lempeng titani-um untuk menguatkan tulang-nya yang patah tersebut.

Ketinggalan dua seri, Jepang dan Malaysia, jelas memberi pukulan berat buat Honda. Sebab, Pedrosa menjadi satu-sa tunya pembalap yang kansnya paling besar mem-bendung aksi Lorenzo.

‘’Mustahil saya bisa berlaga di Sepang. Tapi, harapan saya bisa tampil kembali di Austra-lia,’’ tegas Pedrosa, tengah pe-kan ini. Melahap Sirkuit Philip Island menjadi target yang bakal dilakoni pembalap beru-sia 25 tahun ini.

Kendati minus Pedrosa da-lam laga di Sepang, Honda hanya akan bertumpu pada Andrea Dovizioso. Sebab, me-reka tidak berniat menyiapkan pembalap pengganti.

Honda memang harap-harap cemas karena gelar juara dunia Moto-GP 2010 hampir pasti menjadi milik tim Fiat Yamaha. Jorge Lorenzo tidak perlu me-nempati podium untuk meraih mahkota bergengsi tersebut. Asalkan tidak terlempar dari posisi 10 besar, gelar itu sudah menjadi miliknya.

Harapan Honda dan juga tim lainnya seperti Ducati, Lorenzo

t idak f inis dalam laga di Sepang kali ini. Se-b a b d e -ngan begi-tu, harapan masih ter-

buka.( B e r b a g a i

sumber/Eko/R-1)

Tema:

Wibawa Hukumdi Ujung Tanduk

BACA SENIN!

FOKUSPOLITIK dan HAM

SABTU, 9 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 19 Olahraga

AMBISI Jorge Lorenzo untuk menyandang gelar juara dunia Moto-GP kian memuncak. Runner-up 2009 tidak mampu

memuaskan hati pemuda kelahiran Palma de Mallor-

ca, Spanyol, tersebut. Kali ini, ia bersiap mengena-

kan mahkota jawara Moto-GP 2010.

Pembalap kelahiran 4 Mei 1987 ini me-

mang punya modal besar untuk mencapai impiannya tersebut. Meskipun tergolong muda, dalam pengala-man peraih 33 kali

juara seri tersebut su-dah merasakan manis pahitnya dunia balap motor.

Pemilik nomor 99 ini

sudah memulai debut saat menginjak usia 15 tahun pada kelas 125 cc Grand Prix (GP) Spanyol 2002. Karier cemerlang yang diraihnya mampu me-narik perhatian Yamaha. Pada 25 Juli 2007, ia pun menanda-tangani kontrak bersama tim Yamaha. Di situlah titik awal dirinya menjadi rekanan pem-balap asal Italia Valentino Ros-si.

Lorenzo mampu mengawali karier Moto-GP 2008 dengan baik. Ia berhasil mengantongi posisi kedua (GP Qatar dan Spanyol) dan posisi ketiga (GP Portugal). Tahun itu diakhirinya dengan meraih gelar rookie di urutan keempat deretan peme-nang. Juara ketika itu adalah rekan satu timnya, the Doctor--julukan Valentino Rossi.

Namun, pengalaman di ta-hun pertamanya di ajang Moto-GP tidak selalu berjalan mulus. GP China dan GP Amerika serikat (AS) menjadi saksi ke-celakaan besar yang harus di-terimanya.

Beranjak musim 2009, ia setia dengan Yamaha dan memulai musim dengan prestasi yang lebih cemerlang. Nasib baik menghindarkannya dari ke-celakaan besar seperti tahun lalu. Namun pada musim kali ini ia masih harus berpuas diri dengan gelar runner-up setelah Rossi.

Menginjak musim 2010, Lorenzo menyudahi spekulasi yang beredar di publik seputar isu kepindahannya ke Honda atau Ducati. Ia kembali mem-perpanjang kontraknya dengan

Yamaha. Tidak puas selalu dibayangi

oleh Rossi, Lorenzo mulai men-cari celah untuk merebut po-dium puncak di tahun ini. Seo-lah doanya terkabul, jalannya kian mulus seusai sang rival utama yang sekaligus rekannya itu mengalami patah kaki di Mugello, Italia.

Besok menjadi arena pem-buktian kalau ia pantas men-jadi juara dunia 2010. Seteru paling dekat, Dani Pedrosa, dipastikan tidak tampil. Hara-pan lepas dari bayangan the Doctor pun kian jelas.

Tidak bis dipungkiri kalau besok akan menjadi sejarah baru buat Lorenzo, apakah menjadi kampiun atau pecun-dang sementara. (Berbagai sumber/*/R-2)

Melepas Bayangan the Doctor

Pedrosa Butuh Kekuatan Mental

AP/ANTONIO CALANNIDani Pedrosa