analisis keterampilan dasar pukulan bermain bulu tangkis
TRANSCRIPT
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR PUKULAN BERMAIN
BULU TANGKIS PADA PEMAIN PB SEMURUP JAMBI
SKRIPSI
OLEH:
PONDI AHMAD ARISKI
NIM K1A117005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KEPELATIHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
ANALISIS KETERAMPILAN DASAR PUKULAN BERMAIN
BULU TANGKIS PADA PEMAIN PB SEMURUP JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Jambi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
OLEH:
PONDI AHMAD ARISKI
NIM K1A117005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KEPELATIHAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi: “Analisis Ketrampilan Dasar Bermain Bulu Tangkis Pada Pemain PB.
Semurup Jambi”. Yang disusun oleh Pondi Ahmad Ariski NIM. K1A117005.
Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dalam Sidang Dewan Penguji.
Jambi, Juli 2021
Pembimbing I
Dr. Drs. Ilham, M.Kes.
NIP. 19671231199203 1 019
Jambi, Juni 2021 Pembimbing II
David Iqroni, S.Pd., M.Pd.
NIP. 199106212019031010
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi “Analisis Keterampilan Dasar Pukulan Bermain Bulu
tangkis Pada Pemain PB Semurup Jambi”. Yang disusun oleh Pondi
ahmad Ariski NIM. K1A117005 telah dipertahankan di depan dewan
penguji pada tanggal 25 agustus 2021.
Dewan Penguji :
Dr. Drs. Ilham, M.KES. Ketua 1.
NIP. 196712311992031019
David Iqroni, S.Pd, M.Pd. Sekretaris 2.
NIP. 1991062212019031010
Jambi, Agustus 2021
Mengetahui,
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Roli Mardian, S.Pd, M.Pd
NIP. 198504122014041003
Didaftarkan Tanggal :
Nomor :
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Pondi Ahmad Ariski
NIM : K1A117005
Program Studi : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-
benar karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari penelitian pihak lain.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa skripsi ini
merupakan jiplakan atau plagiat, saya bersedi amenerima sanksi sesuai peraturan
yang berlaku. Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Jambi, Agustus 2021
Yang membuat pernyataan,
Pondi Ahmad Ariski
K1A117005
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirahim
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan
kasih sayang Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu
serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang
Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselasaikan.
Shalawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad
SAW.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat
kukasihi dan kusayangi.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta Sebagai tanda bakti, hormat dan
rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini
kepada Ibu dan Ayah yang telah memberikan kasih sayang, secara
dukungan, ridho, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin
dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata
persembahan.
Adik-adik dan Orang terdekatku Sebagai tanda terima kasih, aku
persembahkan karya kecil ini. Terima kasih telah memberikan semangat dan
inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga doa dan semua hal
yang terbaik yang engkau berikan menjadikan ku orang yang baik pula.
Buat kawan-kawanku yang selalu memberikan motivasi, nasihat,
dukungan moral serta material yang selalu membuatku semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Tanpa mereka karya ini takkan pernah tercipta .
Wassalamualaiaikum wr wb...
v
ABSTRAK
Pondi Ahmad Ariski. “Analisis Keterampilan Dasar Pukulan Bermain Bul
Tangkis Pada Pemain PB Semurup Jambi”. Program studi pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Dr. Drs.
Ilham, M.Kes. (II) David Iqroni, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : Ketarampilan Dasar Pukulan Bulu Tangkis,Olahraga Bulu Tangkis.
Tujuan dari untuk mengetahui keterampilan dasar pukulan service,
overhead lob, smash, dropshot dan drive bermain bulu tangkis pada pemain PB
Semurup Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan teknik pengumpulan data
menggunakan observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain dewasa PB
semurup Jambi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif
yang dituangkan dalam bentuk persentase.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada pemain klub PB. Semurup
Jambi yang berkategori sangat baik sebanyak 1 orang dengan persentase 8,33%,
berkategori baik sebanyak 5 orang dengan persentase 41,66%, dan berkategori
kurang sebanyak 6 orang dengan persentase 50%.
Dari hasi analisis kemampuan service, overhead lob, smash, dropshot dan
drive permainan bulu tangkis pada pemain dewasa PB semurup jambi sebagian
besar memiliki kategori cukup. Dimana kemampuan service forehada berada pada
kategori baik yaitu sebanyak 6 orang atau 50%,Service backhand pada kategori
cukup sebanyak 6 orang dengan persentasi 50%, overhead lob berada pada
ketegori cukup yaitu sebanyak 7 orang atau 58%, smash berada pada kategori
baik yaitu sebanyak 6 orang atau 50%, dropshoot berada pada kategori cukup
50% sebanyak 9 orang atau 75%, dan Drive berada pada kategori baik yaitu
sebanyak 6 orang atau 50%. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat keterampilan
dasar pukulan bermain bulu tangkis pada pemain dewasa PB Semurup Jambi
adalah berada pada kategori cukup.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “Analisis Keterampilan Dasar Pukulan Bermain Bulu Tangkis
Pada Pemain PB Semurup Jambi”. Penyususnan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar (S1) dibidang pendidikan
Olahraga dan Kesehatan dalam Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP)
Universitas Jambi.
Selama penulisan ini tentunya banyak kesulitan dan hambatan yang
penulis hadapi, baik dari segi moril maupun material. Namun berkat bantuan dan
bimbingan dari semua pihak, penulis dapat menyelesaikannya. Dengan segala
kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Jambi,
yang telah memberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di
Universitas Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. rer. Nat. H. Asrial M.Si Selaku Dekan Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah memberikan ijin dan
kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr.Palmizal, S.Pd., M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Ilmu
Keolahragaan Universitas Jambi.
4. Bapak Roli Mardian, S.Pd, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
vii
Olahraga dan Kesehatan dan salah satu dewan penguji yang telah
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Drs. Ilham M,Kes. selaku Pembimbing I yang telah memberi
arahan dan turut meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, ide,
masukan yang sangat bermakna dalam kesempurnaan pembuatan skripsi
ini
6. Bapak David Iqroni, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang turut
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan yang
sangat bermakna dalam kesempurnaan pembuatan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Muhammad Ali, S.Pd., M.Pd. selaku dewan penguji yang telah
memberikan kritik dan saran demi kempurnaan skripsi ini.
8. Bapak Anggel Hardi Yanto, S.Pd., M.Pd. juga selaku dewan penguji yang
telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan dalam
pembuatan skripsi ini
9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Tata Usaha FKIP UNJA yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan layanan serta informasi kepada
penulis, sehingga penulis skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
10. Ayah & Ibu, serta keluaragaku yang tak pernah putus mendoakan dan
memberi semangat demi kelancaran dalam menyelesaikan perkuliahan
ini.
Semua pihak yang turut membantu dan mendo’akan dalam penyusun
skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada di
skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati
viii
akan menerima segala kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung yang sudah banyak membantu
yang telah memberikan ide dan gagasan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Tiada kata sudah do’a dengan harapan semoga skripsi ini diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Jambi, agustus 2021
Penulis
Pondi Ahmad Ariski
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... i
HALAMAN SURAT PERNYATAAN .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
1.3 Batasan Masalah...................................................................................... 7
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Bulutangkis ............................................................................................. 9
2.2 Keterampilan Dasar Pukulan................................................................... 11
2.2.1 Service ................................................................................................ 12
2.2.2 Overhead Lob ...................................................................................... 14
2.2.3 Smash .................................................................................................. 15
2.2.4 Dropshoot ........................................................................................... 15
2.2.5 Drive ................................................................................................... 17
2.3 Penelitian Relevan ................................................................................. 19
2.4 Kerangka berfikir ................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 22
3.2 Rancangan Penelitian .............................................................................. 22
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 22
3.4 Variable Penelitian .................................................................................. 23
3.5 Instrumen penelitian ................................................................................ 23
3.6 Defenisi operasional ................................................................................ 24
3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 25
3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 37
x
BAB IV HASIL DAN PENELITIAN
4.1 Hasil penelitian........................................................................................ 39
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 46
BAB V PENUTUP
5.2 Kesimpulan .............................................................................................. 48
5.3 Saran ........................................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 49
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 lembar observasi Ketrampilan Dasar Pukulan Bulu Tangkis .................................. 25
3.2 Norma Penilaian ...................................................................................................... 35
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................................ 37
4.2 Hasil Penelitian Service Forehand .......................................................................... 38
4.3 Hasil Penelitian Service Backhand .......................................................................... 39
4.4 Hasil Penelitian Overhead lob ................................................................................. 40
4.5 Hasil Penelitian Smash ............................................................................................. 41
4.6 Hasil Penelitian Dropshoot ...................................................................................... 42
4.7 Hasil Penelitian Drive .............................................................................................. 43
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Ukuran Lapangan Bulu Tangkis .............................................................................. 11
2.2 Gerakan Servis Pendek Forehand ............................................................................ 13
2.3 Gerakan dan Lintasan Service Forehand Tinggi ..................................................... 14
2.4 Gerakan Overhead Lob ............................................................................................ 16
2.5 Gerakan Pelaksanaan Smash .................................................................................... 18
2.6 Kerangka berfikir ..................................................................................................... 23
4.1 Histogram Hasil Penelitian ...................................................................................... 37
4.2 Histogram Hasil Penelitian Service Forehand ......................................................... 38
4.3 Histogram Hasil Penelitian Service Backhand ........................................................ 39
4.4 Histogram Hasil Penelitian Overhead lob .............................................................. 40
4.5 Histogram Hasil Penelitian Smash ........................................................................... 41
4.6 Histogram Hasil Penelitian Dropshoot .................................................................... 42
4.7 Histogram Hasil Penelitian Drive ............................................................................ 43
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian ............................................................................. 49
Lampiran 2. Hasil Penelitian............................................................................. 50
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat-
giatnya melaksanakan pembangunan disegala bidang. Salah satu bidang yang
tidak kalah penting adalah pembangunan di bidang olahraga. Olahraga kini telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dimana olahraga telah masuk semua
aspek kehidupan seperti industri, perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya.
Salah satu langkah maju yang dibuat Indonesia adalah dengan
dilahirkannya undang-undang No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan
Nasional. Tujuan Keolahragaan Nasional tersebut terdapat dalam Bab 2 Pasal 4
yang berbunyi “Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan
akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan
kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan nasional, serta meningkatkan harkat,
martabat dan keharmonisan bangsa”.
Olahraga merupakan suatu aktifitas manusia sehari–hari yang bermanfaat
untuk jasmani dan rohani. Sampai saat ini olahraga merupakan suatu aktifitas
yang penting dalam peningkatan kesehatan masyarakat. Di masa pendemi seperti
ini dalam meningkatkan daya tubuh salain mengkonsumsi makanan yang sehat
dan vitamin olahraga juga sangat berperan dalam meningkatkan sistem imun atau
daya tahan tubuh terhadap COVID-19. Seperti yang di kemukakan olah gugus
tugas percepetan penanganan COVID-19, Olahraga menjadi hal yang penting dan
harus dilakukan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Sebab aktivitas
2
olahraga dapat meningkatkan kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga dapat dipastikan bahwa imunitas menjadi kuat sebagai pertahanan
melawan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19
Salah satu olahraga yang sangat populer dan digemari di indonesia saat ini
adalah olahraga bulu tangkis, karna permainan bulu tangkis atau badminton
merupakan suatu olahraga yang mudah dan bisa di mainkan di luar maupun di
dalam ruangan. Dalam hal prestasi pun atlet bulu tangkis indonesia juga
merupakan unggulan terbaik di dunia.
Selain sebagai olahraga rekreasi, bulutangkis merupakan olahraga prestasi
yang mampu membawa bangsa Indonesia ke prestasi tingkat dunia, terbukti dari
berbagai kejuaraan tingkat dunia, baik perorangan maupun beregu, Indonesia
mampu memboyong beberapa lambang supremasi bidang olahraga tersebut.
Sehingga tidak jarang bulutangkis disebut primadonanya Indonesia di kancah
olahraga internasional.
Bulu tangkis atau badmintoon merupakan suatu olahraga yang
menggunakan bola kecil, olahraga ini dimainkan dengan memukul bola atau
shuttlecock menggunakan raket yang dimainkan oleh dua orang untuk tunggal dan
dua pasangan utnuk ganda. Permainan bulutangkis merupakan jenis olahraga
yang dimainkan dengan menggunakan net, raket sebagai alat pemukul,
shuttlecock sebagai obyek yang dipukul (Mangun, 2017). Tujuan utama
permainan bulutangkis adalah berusaha untuk menjatuhkan kok di daerah
permainan lawan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul kok dan
menjatuhkannya ke daerah permainan sendiri (Subarjah , 2000).
3
Olahraga bulu tangkis kumungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar
2000 tahun lalu tetapi juga ada yang menyebut di India dan Republik Rakyat
Tiongkok, lalu kemudian olahraga ini berkembang di Inggris sejak zaman
pertengahan yang di sebut dengan permainan battledores dan shuttlecocks.
Olahraga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah
pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan di Inggris, berjudul
"Badminton Battledore - a new game" (Battledore bulu tangkis - sebuah
permainan baru). Rancangan peraturan bulu tangkis pertama kali di bentuk oleh
klub badminton bath tahun 1877. Asosiasi bulu tangkis di inggris sendiri di
bentuk pada 1893 dan kejuaraan pertama mereka adalah kejuaraan All England
pada tahun 1899. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis) (diakses
pada tanggal 30 november 2020).
Asosiasi bulu tangkis dunia terbentuk pada 1934 dengan nama
international badminton federation dengan 9 anggota negara terlibat meliputi
Kanada, Denmark, Inggris, Wales, Belanda, Prancis, Selandia Baru, irlandia, dan
Skotlandia. Pada tahun 2006 pertemuan umum luar biasa yang di selenggarakan di
madrid mendapatkan nama baru untuk asosiasi ini yang bernama world badminton
federation (BWF). Anggota BWF sampai saat ini terdiri dari 165 asosiasi dari
berbagai negara dan belahan dunia.
Di indonesia sendiri asosiasi bulu tangkis di bentuk pada 5 mei 1951 di
bandung dengan nama Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesi (PBSI). Dengan
ketua umum pertama PBSI adalah A. Rochdi Partaatmadja. Perkembangan bulu
tangkis di indonesia terbilang sangat baik, hal ini di dasari dengan prestasi atlet-
atlet indonesia yang mampu bersaing di kelas international.
4
Saat ini negara-negara yang menjadi tolak ukur dalam olahraga bulutangkis
diantaranya adalah China, Indonesia, Korea Selatan dan Malaysia. Hal ini
dikarenakan prestasi di negara tersebut selalu mendominasi di setiap kejuaraan
bergengsi international. Namun diluar empat negara diatas, negara-negara di
Eropa mulai menjadi perusak dominasi negara-negara Asia dalam olahraga
Bulutangkis. Seperti sebuah kejutan yang terjadi pada Kejuaraan Dunia
Bulutangkis 2014 yang digelar di Copenhagen, Denmark.
Bagi masyarakat indonesia sendiri olahraga bulu tangkis sangat diminati
sebagai sarana mningkatkan kesehatan jasmani dan juga sangat baik untuk
meningkatkan sistem kekebalan imun tubuh di masa pandemi ini. Selain itu bulu
tangkis juga dapat menghasilkan prestasi yang menjajikan karena kejuaraan bulu
tangkis di indonesia sangat banyak mulai dari kejuaraan antar kecematan,
kabupaten, provinsi, hingga nasional. Sehingga meningkatkan minat para pemuda
pemudi dan para orangtua untuk melatih dan mengembangkan bakat anak-anak
mereka di klub-klub bulutangkis yang ada di daerah sebagai upaya menjadi atlet
berpresatasi di daerah maupun international.
Pada saat ini didaerah Jambi terutama di kota Jambi perkembangan
bulutangkis sangat pesat. Hal ini terbukti banyaknya bermunculan klub – klub
yang melakukan pembinaan secara teratur, terarah, dan berkesinambungan dengan
cara mendirikan PB (Persatuan Bulutangkis), diantaranya PB. Mayang, PB. Tunas
jaya kasturi , PB. OCBC dan PB. Semurup Jambi.
Persatuan Bulu tangkis Semurup Jambi adalah salah satu klub bulutangkis
dari daerah kerinci yang berada di kota Jambi yang terorganisir dengan baik. PB.
Semurup Jambi beranggotakan 26 orang yang terdiri dari 12 pemain dewasa yang
5
juga merupakan mahasiswa dan 14 pemain senior impps jambi. PB Semurup
Jambi merupakan salah satu klub bulu tangkis yang berawal dari paguyuban
IMPPS JAMBI yang merupakan paguyuban Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar
Semurup Jambi. Tempat latihan PB. Semurup Jambi berlokasi di Hall Mayang,
yang dilakasanakan seminggu dua kali pada hari rabu dan hari sabtu. Persatuan
Bulu tangkis Semurup Jambi sendiri baru di bentuk pada tahun 2019. Oleh karena
itu banyak pemain dari PB. Semurup Jambi yang bisa di kategorikan pemula.
Keterampilan adalah kemampuan dasar yang ada pada manusia kemudian
dilatih dan dikembangkan secara terus menerus sehingga bisa menjadi potensial
atau ahli di bidang tertentu. Pada permainan bulu tangkis selain faktor fisik dan
teknik ,ketarampilan juga berperan pentig dalam bermain atau di pertandingan.
Menurut James Pole (1986: 10), bahwa keterampilan dasar pukulan dibagi dalam
lima bagian yaitu service, smash, overhead lob, drive dan dropshoot.
1. Service : Penyajian pertama stuttlecock yang dilakukan oleh pemain ke
daerah lawan yang kosong dengan tujuan mendapatkan poin. Teknik servis
dilakukan dengan shuttlecock ke kanan, kiri, depan, ataupun belakang
lawan.
2. Smash : Suatu teknik yang bersifat menyerang kedaerah lawan yang
kosong yang bertujuan untuk mematikan lawan agar mendaparkan poin.
Smash terbaik dilakukan dengan lompatan tinggi.
3. Dropshot : Gerakannya hampir sama seperti smash tetapi gerakan
serangan yang ditunjukan untuk mematikan gerakan lawan, hanya saja
pukulan ini dilakukan lebih sentuhan halus dengan sedikit dorongan yang
6
ditujukan di dekat net. Gerakan dropshot ini biasanya ditujukan untuk
mengecohan lawan.
4. Overhaed Lob : Pukulan dalam bulutangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin yang mengarah jauh
kebelakang garis lapangan lawan. Pukulan lob ini menguasai puklan
overhead lob ini karena teknik pukulan lob ini banyak kesamaan dengan
teknik smash dan dropshot.
5. Drive : Pukulan drive bertujuan untuk menyerang yang digunakan untuk
mempercepat tempo permainan, dengan cara memainkan shuttlecock
serandah mungkin selama dalampermainan.
Penguasaan teknik dasar pukulan dalam bulu tangkis merupakan salah satu
pokok atau kunci dalam bermain. Pemain yang memliki teknik dasar yang baik
menjadi dasar utama untuk memperoleh kemenangan dalam bermain ataupun
pertandingan.
Melihat kenyataan yang ditemui di lapangan bahwa permasalahan yang
muncul pada pemain klub PB Semurup Jambi belum di ketahuinya secara pasti
keterampilan dari masing-masing pemain, sehingga dari permasalahan tersebut
maka perlu di lakukan sebuah penelitian yang membahas tentang keterampilan
teknik dasar pukulan bermain bulu tangkis pada PB Semurup Jambi.
Berdasarkan pembahasan di atas, maka peneliti tertarik utuk melakukan
penelitian tentang “ Analisis keterampilan dasar pukulan bermain bulu tangkis
pada pemain klub PB. Semurup Jambi “ dengan adanya penelitian ini diharapkan
mampu meningkatkan prestasi pemain klub bulu tangkis PB semurup jambi
khusunya. Serta untuk kemajuan bulu tangkis provinsi jambi.
7
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, maka diidentifikasi masalah sebagai
berikut :
1. Ketarampilan dasar pukulan bermain bulutangkis pada pemain PB. Semurup
Jambi sangat bervariasi
2. Belum diketahuinya keterampilan pukulan service pada pemain PB. Semurup
Jambi.
3. Belum diketahuinya keterampilan pukulan smash pada pemain PB. Semurup
Jambi.
4. Belum diketahuinya keterampilan pukulan overhead lob pada pemain PB.
impps jambi.
5. Belum diketahuinya keterampilan pukulan dropshoot pada pemain PB.
Semurup Jambi.
6. Belum diketahuinya keterampilan pukulan drive pada pemain PB Semurup
Jambi.
1.3 Batasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah yang ditemukan agar penelitian
terfokus dan tidak terlalu luas serta sesuai tujuan yang hendak di teliti, maka di
tetapkan batasan masalah ini yaitu bagaimana kemampuan keterampilan dasar
pukulan service, overhead lob, smash, dropshoot, dan drive pemain bulu tangkis
pada pemain dewasa PB Semurup Jambi.
8
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang di uraikan peneliti maka dapat
dirumuskuan permasalahan yaitu : “Bagaimanakah keterampilan dasar pukulan
bermain bulu tangkis PB Semurup Jambi”
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pemasalahan di atas maka adapun tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui keterampilan dasar pukulan service, overhead lob,
smash, dropshot dan drive bermain bulu tangkis pada pemain PB Semurup Jambi.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di peroleh dari peneliatian ini adalah:
1. Bagi peneliti, penelitian ini menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan
2. Bagi pelatih, penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
peningkatan keterampilan teknik dasar pukulan bermain bulu tangkis.
3. Bagi atlet, di harapkan dapat dipelajari dan menguasai teknik dasar pukulan
dengan benar dalam hal peningkatan prestasi.
4. Penelitian ini juga di harapkan memberikan manfaat dalam bidang pendidikan
dan olahraga khususnya dalam cabangolahrag bulu tangkis
9
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Bulu tangkis
Bulu tangkis atau badminton merupakan salah satu cabang olahraga yang
populer indonesia. Dimana-mana kita sering lihat orang bermain olahraga
bulutangkis dari anak kecil hingga orang tua yang bisa dimaikan di halaman
rumah, dijalan, atau di taman umum (Aksan, 2013:13). Bulutangkis merupakan
permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang
melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang (Nurdwi, 2019:23). Bulu
tangkis bertujuan untuk memukul bola atau shuttlecock melewati jaring (Net) agar
jatuh di bidang permainan lawan yang sudah di tentukan dan berusaha mencegah
lawan melakukan hal yang sama.
Menurut Zarwan (2010:1) Bulutangkis merupakan salah satu cabang
olahraga yang termasuk dalam kelompok permainan yang dapat dimainkan
didalam maupun diluar ruangan. Lapangan bulutangkis berbentuk empat persegi
panjang dibagi dua sama besar yang dipisahkan oleh net yang terentang dari tiang
net pinggir lapangan. Alat yang dipergunakan dalam bermain bulutangkis adalah
reket serta shuttlecock sebagai bola yang dipukul.
Adapun menurut M.L Johnson (1984:10), menyatakan permainan bulu
tangkis adalah shuttlecock yang harus di pukul dengan raket melampaui net ke
lapangan lawan. Sebaliknya lawan harus mengembalikan cock dengan pukulan
raketnya agar tidak jatuh di lapangan sendiri, apabila shuttlecock jatuh di lantai
atau menyangkut di net maka permainan berhenti (Herman Subardja, 2003:13).
10
Setiap cabang olahraga khususnya bulu tangkis harus
menguasai keterampilan dasar untuk bisa bermain bulu tangkis. Dalam
permainan olahraga bulu tangkis keterampilan dasar teknik pukulan merupakan
teknik yang wajib untuk dikuasi.
Permainan bulutangkis dimulai dengan penyajian bola atau servis dari
salah seorang pemain kepada lawannya secara diagonal atau jalannya bola
menyilang. Lapangan bulutangkis berukuran panjang lapangan 13,40 meter, dan
lebar 6,10 meter. Masing-masing di batasi garis servis panjang, garis pinggir
ganda, garis tengah, garis servis pendek, dan net yang berukuran tinggi 1,55
meter. Dan dipimpin oleh 1 wasit, 1 asisten wasit, dan dibantu 4 orang hakim
garis.
Gambar 2.1 Ukuran lapangan Bulutangkis.
(Sumber:https://perpustakaan.id/ukuran-lapangan-bulu-tangkis/)
(Diakases pada tanggal 09 desember 2020)
Lapangan bulutangkis untuk permainan tunggal berbeda dengan
permainan ganda. Untuk permainan tunggal garis pinggir luar tidak di hitung, jika
shuttlecock jatuh di luar garis pinggir dalam maka di anggap keluar. Pada saat
servis, garis servis panjang di anggap masih dalam lapangan bulutangkis.
Sebaliknya untuk lapangan permainan ganda, garis pinggir di hitung. Jika pada
11
saat servis shuttlecock jatuh di luar garis servis panjang maka di anggap keluar
atau long.
Ide dasar dalam permainan bulu tangkis adalah bagaimana seorang pemain
bulu tangkis dapat mematikan bola didaerah lawan, dan bagaimana seorang
pemain tersebut mempertahankan daerahnya agar bola tidak mati didaerah
permainannya. Menurut Zarwan (2010: 47) pihak yang memenangkan 1 rally
mendapatkan 1 angka pada skornya, pihak yang lebih dahulu memperoleh angka
21 memengankan 1 game, dan permainan berlangsung 3 kali game, satu partai
pertandingan terdiri dari best of three game (terbaik dari 3 game).
2.2 Keterampilan Dasar Pukulan
Keterampilan dasar pukulan merupakan salah satu kinci dalam permainan
bulu tangkis. Pemain yang memiliki teknik pukulan yang baik dapat lebih mudah
untuk memenangkan permainan begitupun sebealiknya pemain dengan
kemampuan teknik pukulan yang buruk akan lebih susah untuk memenangkan
sebuah permainan. Keterampilan dasar adalah pondasi atau penguasaan pokok
yang harus dimiliki oleh seorang atlet dalam melakukan kegiatan
bermain bulutangkis.
Ada beberapa keterampilan pukulan dalam permainan bulu tangkis antara
lain service, smash, overhead lob, dropshot, drive. Hal ini sama dengan yang
dikemukakan James Pole (1986:10), ada beberapa macam teknik dasar pukulan
dalam permainan bulutangkis adalah servis panjang, servis pendek, lob, smash,
drop shot, dan drive.
12
2.2.1 Servis
Menurut James Poole, (1986:142), servis merupakan modal awal
untuk bisa memenangkan pertandingan. Servis adalah gerakan untuk
memulai, sehingga shuttlecock berada dalam keadaan di mainkan, yaitu
dengan memukul shuttlecock ke sisi lapangan lawan. Hal ini juga sama
dengan yang di kemukakan Icuk (2002: 30) pukulan servis merupakan
pukulan yang mengawali atau sajian bola pertama sebagai permulaan
permainan. Menurut Syahri (2001: 34), dalam permainan bulutangkis
terdapat 3 jenis servis, yaitu servis pendek, servis tinggi, dan flick servis
atau servis setengah tinggi. Namun servis biasanya di gabungkan dalam dua
jenis yaitu servis forehand dan backhand.
2.2.1.1 Service Forehand
Terdapat dua jenis servis forehand yaitu servis forehand pendek
dan servis forehand panjang. Servis forehand pendek bertujuan untuk
memaksa lawan agar tidak bisa melakukan serangan. Selain itu lawan di
paksa dalam posisi bertahan. Servis forehand tinggi shuttlecock harus di
pukul dengan menggunakan tenaga penuh agar melayang tinggi dan jatuh
tegak lurus di bagian belakang garis lapangan lawan.
Gambar 2.2 Service pendek forehand
(sumber : https://www.freedomsiana.id/servis-bulu-tangkis/)
(di akses pada tanggal 10 desember 2020)
13
Gambar 2.3 Gerakan dan lintasan servis forehand tinggi
(Peji Nopeles,2010:45 )
2.2.1.2 Service Backhand
Menurut Syahri (2007:36), menyatakan bahwa servis backhand
pada umumnya arah dan jatuhnya shuttlecock sedekat mungkin dengan
garis seorang pemain dan cock sedekat mungkin melayang relatif dekat
di atas jaring atau net.
Backhand service bertujuan agar lawan tidak dapat menyerang. Ini
adalah cara melakukan servis backhand:
a) Postur berdiri yaitu kaki kanan berada di depan kaki kiri dan ujung
kaki kanan mengarah ke sasaran yang diinginkan. Jaga agar kaki
Anda selebar pinggul dan lutut Anda ditekuk sehingga pusat
gravitasi berada di antara kedua kaki Anda. Jangan lupa, jaga postur
tubuh Anda tetap rileks dan konsentrasi.
b) Ayunan raket relatif pendek, sehingga hanya dengan bantuan
pemindahan beban dari kaki belakang ke kaki depan barulah
bulutangkis bisa didorong dengan ritme yang terus menerus. Hindari
tenaga yang berlebihan, karena ini akan mempengaruhi arah dan
akurasi pukulan.
14
c) Sebelum melakukan servis harap perhatikan posisi berdiri dan postur
lawan agar bola taksiran bisa mengarah tepat sasaran dan
berdasarkan taksiran.
d) Biasakan berlatih banyak dengan rekan anak, dan berlatih berulang-
ulang tanpa merasa bosan, hingga bisa menguasai olah raga dengan
benar / sempurna.
2.2.2 Overhead Lob
Pukulan overhead lob adalah pukulan yang dilakukan dari atas kepala
dengan tujuan memukul shuttlecok ke arah belakang sisi lapangan lawan.
Hal ini juga sama seperti yang di kemukakan Sainal (2018: 82) menurutnya
pukulan overhead lob adalah pukulan yang dilakukan dari atas kepala
dengan menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. Tohar
(1992: 149) juga menyatakan pendapat yang sama bahwa lob adalah suatu
pukulan dengan menerbangkan shuttlecock yang melambung ke belakang
bidang lawan.
Pukulan lob merupakan pukulan yang sangat penting bagi pola
pertahanan maupun penyerangan, Icuk Sugiarto, (2002:42). Apabila
pukulan lob ini bisa dilatih dengan baik maka akan meningkatkan
kemampuan permainan bulutangkis terutama dalam hal ketepatan pukulan.
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan overhead lob adalah
kita harus memastikan bola atau shuttlecock yang kita pukul harus jatuh ke
belakang garis daerah lapangan lawan dan bola yang kita pukul juga harus
melambung tinggi keatas dan jatuh dengan posisi tegak lurus kebawah
supaya lawan tidak dapat mengembalikan bola dengan mudah. Pada ujung
15
ayunan lakukan ayunan ke arah net, dan tangan yang memegang raket
berputar, tubuh didorong kembali kebagian tengah lapangan, dan siap
ditengah lapangan siap untuk menerima shuttle cock kembali (James
Poole,2008:30).
Gambar 2.3 Gerakan overhead lob
(sumber:https://penjasology.web.id/cara-melakukan-pukulan-lob-
bulutangkis/)
(di akses pada tanggal 10 desember 2020)
2.2.3 Smash
Pukulan smash dalam permainan bulu tangkis merupukan suatu
pukulan yang biasanya digunakan dalam posisi menyerang. Menurut Sapta
Kunta (2010: 21), smash merupakan pukulan overhead (atas) yang
diarahkan ke bawah dengan mengandalkan kekuatan penuh dan
kecepatan lengan serta lecutan pergelangan tangan. Hal ini juga senada
dengan pendapat Zarwan (2006:57) bahwa Pukulan smash merupakan
pukulan kunci untuk mematikan shuttlecock dipihak lawan, pukulan smash
merupakan pukulan penyelesaian yang shuttlecocknya sangat sulit untuk
dikembalikan.
Pukulan ini dapat dilaksanakan secara tepat apabila penerbangan
shuttlecock di depan atas kepala dan diarahkan dengan ditukikkan serta
16
diterjunkan ke bawah. Menurut Tohar (1992:57) mengemukakan bahwa
gerakan awal untuk pukulan smash hampir sama dengan pukulan lob.
Perbedaan utama adalah pada saat akan impact yaitu pada pukulan lob
shuttlecock diarahkan ke atas, sedang pada pukulan smash shuttlecock
diarahkan tajam curam ke bawah mengarah ke bidang lapangan pihak lawan
Menurut Martha Dinata (2006:15) pukulan smash ini memerlukan
aspek kekuatan dan daya ledak dari otot tungkai, otot bahu, otot lengan dan
fleksibilitas pergelangan tangan serta koordinasi gerak tubuh yang
harmonis”.
Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pukulan smash
yang baik yaitu :
a) Bergerak cepat untuk mengambil posisi memukul shuttlecock yang
tepat,
b) Memperhatikan pegangan raket,
c) Sikap badan harus senantiasa lentur dan relaks,
d) Perkenaan reket dan shuttlecock harus tepat dan menggunakan tenaga
dari pergelangan tangan saat memukul shuttlecock,
e) Ayunan raket yang sempurna ke depan badan.
Gambar 2.4 Pelaksanaan pukulan smash
Sumber: Marta Dinata (2006: 16)
17
2.2.4 Dropshoot
Dropshoot merupakan jenis pukulan yang hampir sama dengan
smash, yang hanya berbeda dengan posisi raket saat hendak memukul. Jika
smash dipukul dengan kekuatan penuh, maka Dropshot hanya dilakukan
dengan push. Sebuah drop shot bagus jika drop dari bola / shuttlecock
dekat dengan net dan tidak melewati garis ganda. Drop shot akan semakin
mematikan jika diiringi dengan tipuan atau gerakan yang membuat lawan
tertipu.
Pukulan dropshot adalah pukulan yang tepat melampaui jaring
dan jatuh ke sisi lapangan lawan (James Poole, 1982:132). Pukulan
dropshot dapat dilakukan dari mana saja yaitu dari belakang, depan,
dari atas kepala, di bawah badan, dengan backhand maupun forehand
(Suratman, 2010:18).
Icuk Sugiharto (2002:58), dropshot adalah pukulan yang
dilakukan dengan tujuan menempatkan bola secepatnya dan sedekat
mungkin dengan jaring pada lapangan lawan. Dropshot memerlukan lebih
banyak ketrampilan kelentukan. Pukulan dropshot dalam permainan
jaring diusahan agar bola jatuh tajam ke bawah. Pukulan dilakukan
pada saat bola pada puncak ketinggian dan atlet tidak boleh menanti
sampai bola turun di bawah net. Hal ini juga sama dengan yang
dikemukakan Tohar (1992:50), Pukulan dropshot merupakan salah satu
teknik pukulan dalam bulutangkis. Pukulan dropshot yaitu pukulan yang
meluncurkan kok ke daerah lawan sedekat mungkin pada net. Pukulan
18
ini lebih membutuhkan perasaan agar kok jatuh tipis di atas net,
sehingga sulit dijangkau lawan .
2.2.5 Drive
Drive adalah pukulan yang biasa digunakan untuk menekan lawan
atau untuk tidak memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan
bola-bola yang melambung sehingga lawan tidak memperoleh kesempatan
menyerang dengan pukulan atas. Menurut Rahmat dan Hidayat (2010 :59)
pukulan drive adalah pukulan yang dilakukan mendatar lurus atau
menyamping. Grice tony (2002: 97) juga mengatakan bahwa drive sebagai
pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola dalam lintasan yang
relatif datar, sejajar dengan lantai, tetapi dipukul cukup tinggi melewati
net. Hal ini senada dengan pendapat Tohar (1992: 65), pukulan drive
adalah pukulan yang dilakukan dengan menerbangkan shuttlecock secara
mendatar, ketinggiannyamenyususr di atas net dan penerbangannya sejajar
dengan lantai.
Drive yang baik akan memaksa lawan untuk mengangkat bola dan
berada pada posisi bertahan, apalagi jika dilakukan dengan kecepatan dan
ketepatan tinggi yang mengakibatkan semakin tipisnya dan cepatnya bola
melewati net.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pukulan
drive menurut Sugiarto (2002:64) adalah Pukulan bola dari samping badan
pada ketinggian sebatas pinggang. Apabila atlet mengambil bola dari
tempat yang lebih rendah, misalnya setinggi lutut, maka pukulan drive
19
akan kehilangan daya serangnya, lagi pula amat mudah dicegat atau
ditebas lawan.
2.3 Penelitian relevan
1. Syamsul Bahri (2019). “Keterampilan dasar bulu tangkis pada UKM IKIP
Mataram tahun 2019”. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif
dalam bentuk persentase. Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan
bahwa tingkat keterampilan dasar pada atlet Bulutangkis UKM IKIP
Mataram Tahun 2019 sudah lumayan baik. Untuk keterempalin dasar
servis pendek (1 orang) kategori “sangat tinggi” atau 6,67%, (4 orang)
kategori “tinggi” atau 26,67%, (7 orang) kategori “sedang” atau 46,67%,
(2 orang) kategori “kurang” atau 13,33%, dan (1 orang) kategori “sangat
kurang” atau 6,67%. Keterampilan dasar servis panjang bulutangkis IKIP
Mataram tahun 2019, (2 orang) kategori “sangat tinggi” atau 13,33%, (2
orang) kategori “tinggi” atau 13,33%, (7 orang) kategori “sedang” atau
46,67%, (3 orang) kategori “kurang” atau 20%, dan (1 orang) kategori
“sangat kurang” atau 6,67%. Keterampilan dasar pukulan lob (5 orang)
kategori “tinggi” atau 33,33%, (5 orang) kategori “sedang” atau 33,33%, (5
orang) kategori “kurang” atau 33,33%. Keterampilan dasar pukulan smash, (2
orang) kategori “sangat tinggi” atau 13,33%, (8 orang) kategori “sedang”
atau 53,33%, (4 orang) kategori “kurang” atau 26,67%, (1 orang) kategori
“sangat kurang” atau 6,67%.
2. Andhega Wijaya (2017), “Analisis Gerak keterampilan servis dalam
permainan bulu tangkis”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan meta analisa. Setelah
20
diperoleh hasil penelitian dan dibahas, maka dapat diambil simpulan, bahwa
gerak keterampilan servis secara keseluruhan pemain di UKM FIK Unesa
dalam rincian analisa gerak keterampilan servis pada bulu tangkis dilihat
secara anatomi, fsiologis, dan biomekanika mempengaruhi dari benar baik
dan salahnya dari tindakan terebut.
3. Brian Raka Juang (2015), “Analisis kelibihan dan kelemahan keterampilan
teknik bermain bulu tangkis pada pemain tunggal putra terbaik indonesia
tahun 2014”. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif.
Hasil penelitian diperoleh data jumlah pukulan Tommy saat melawan Lee
Chong Wei sebanyak 400 pukulan. Sedangkan saat Tommy melawan Chen
Long sebanyak 570 pukulan. Efektifitas teknik pukulan Tommy paling besar
pada pukulan Drive 57,5% kemudian Net kill50%, dan Smash 26,25%.
Sedangkan efektifitas teknik pukulan Tommy yang paling kecil pada pukulan
Clear 0%, Backhand 3,8%, dan Dropshoot 5,5%. Dengan demikian dapat
disimpulkan kelemahan Tommy terletak pada teknik pukulan return smash
sedangkan kelebihan Tommy pada pukulan drive.
2.4 Kerangka Berfikir
Olahraga bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang
memerlukan kondisi fisik dan ketermapilan yang baik agar dapat memainkan
cabang olahraga tersebut.
Keterampilan dasar merupakan salah satu kinci dalam permainan bulu
tangkis. Dengan ketampilan teknik dasar yang baik pemain akan lebih mudah
memenangkan pertandingan.
21
Berdasarkan hasil pengamatan langsung peneliti pada klub Persatuan Bulu
tangkis Semurup Jambi tingkat kemampuan keterampilan dasar sangat bervariasi.
Untuk mengetahui keterampilan tingkat keterampilan dasar bulu tangkis pada
pemain PB Semurup Jambi maka di perlukan sebuah penelitian. Analisis
dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan
hasil dari penganalisaan tersebut.
Gambar 2.6 kerangka berfikir. (Sumber: peneliti)
PERMAINAN
BULU TANGKIS
SERVICE
KETERAMPILAN
DASAR
PUKULAN
SMASH OVERHEAD
LOB DROPSHOOT DRIVE
22
BAB III
METODELOGI PENILITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penilitian
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di GOR Putri Mayang Jambi.
3.1.2 Waktu Penelitian
Adapun penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9-13 juli 2021.
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif kualitatif karena penelitian ini
dimaksudkan untuk melihat dan menginformasikan suatu perlakuan. Menurut
Suharsimi Arikunto (2010: 234), ”penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk menginformasikan mengenai status gejala yang ada, yaitu
gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Adapun rancangan
penelitian ini adalah survei. Menurut Surakhmad (dalam Suharsimi arikunto,
2010: 153), “Survei merupakan cara mengumpulkan data dari sejumlah unit atau
individu dalam waktu yang bersamaan dan jumlah yang cukup besar”.
3.3 Populasi Dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2006 ; 130) adalah
keseluruhan subjek penelitian. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah
pemain bulu tangkis PB Semurup Jambi yang berjumlah 26 orang.
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006 ; 131) sampel adalah sebagian
atau perwakilan dari populasi yang diteliti sebagai sumber data. Dalam
23
penelitian ini sampelnya adalah Pemain dewasa PB Semurup Jambi yang
berjumlah 12 orang pemain.
3.4 Variabel Penilitian
3.4.1 Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2011:39) variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variable terikat. Variabel bebas dari penilitian ini yaitu “Keterampilan dasar
pukulan bermain bulu tangkis”.
3.4.2 Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variable bebas. Variabel terikat dari
penilitian ini adalah olahraga Bulu tangkis.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrument merupakan alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data
yang diperlukan dalam penilitian. Karena pada prinsip nya penelitian adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Peran instrument penelitian
akan bnyak menentukan kualitas dari data yang diperoleh. Adapun instrument
penelitian ini adalah tes keterampilan teknik dasar pukulan service, tes
keterampilan teknik dasar pukulan smash, dan tes keterampilan teknik dasar
pukulan lob, dengan menggunakan lembar observasi.
24
3.6 Defenisi Operasional
1. Keterampilan dasar pukulan service adalah Penyajian pertama stuttlecock
yang dilakukan oleh pemain ke daerah lawan yang kosong dengan tujuan
mendapatkan poin. Teknik servis dilakukan dengan shuttlecock ke kanan,
kiri, depan, ataupun belakang lawan.
2. Keteramapilan dasar pukulan smash adalah Suatu teknik yang bersifat
menyerang kedaerah lawan yang kosong yang bertujuan untuk
mematikan lawan agar mendaparkan poin. Smash terbaik dilakukan
dengan lompatan tinggi.
3. Keterampilan dasar pukulan overhead Lob adalah Pukulan dalam
bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin yang mengarah jauh kebelakang garis lapangan lawan.
4. Keterampilan dasar pukulan dropshot adalah pukulan yang gerakannya
hampir sama seperti smash tetapi gerakan serangan yang ditunjukan
untuk mematikan gerakan lawan, hanya saja pukulan ini dilakukan lebih
sentuhan halus dengan sedikit dorongan yang ditujukan di dekat net.
Gerakan dropshot ini biasanya ditujukan untuk mengecohan lawan.
5. Keterampilan dasar pukulan drive adalah pukulan yang bertujuan untuk
menyerang yang digunakan untuk mempercepat tempo permainan,
dengan cara memainkan shuttlecock serandah mungkin seelama
dalampermainan.
6. Permainan Bulu tangkis atau badminton adalah suatu cabanng olahraga
yang menggunakan raket dan dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal)
atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Olahraga ini
25
mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola yaitu bola atau
shuttlecock melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang
sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang
sama.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan observasi. Dalam penelitian ini, observasi digunakan sebagai teknik
pengumpulan data untuk mengetahui teknik dasar pukulan bulu tangkis. Lembar
observasi ini diberikan kepada pelatih saat mengamati siswa melakukan gerakan
teknik dasar pukulan bulu tangkis.
Menurut sugiyono (2009: 145), “teknik pengumpulan data dengan
menggunakan observasi digunakan bila , peneliitian berkenan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamatitidak
terlalu besar”.
Penyusunan instrumen lembar observasi dengan penggunaan instrument
teknik dasar pukulan bulutangkis yang terdiri dari service forehand, service
backhand, smash, overhead lob, dropshoot, dan drive.
Table 3.1 lembar observasi Ketrampilan Dasar Pukulan Bulu Tangkis.
Petunjuk Pelaksanaan:
Tujuan: Untuk mengetahui keterampilan dasarppukulan pemain PB Semurup
Jambi
Fasilitas dan Peralatan: Shuttlecock, lapangan bulutangkis, dan lembar
pengamatan.
26
Petunjuk pengisian lembar pengamatan:
1. Setiap kejadian di beri tanda cek (√)
2. Setiap yang diberi cek (√) diberi skor atau nilai 1
1. Service forehand
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan 1.Grip handshake atau pistol
2. Berdiri dengan kaki di
renggangkan satu di depan dan
satu di belakang.
3. Bola dipegang pada ketinggian
pinggang.
4. Berat badan pada kaki yang
berada dibelakang
5.Tangan yang memegang raket
pada posisi backswing.
2.Fase Pelaksanaan 1. Berat badan dipindahkan.
2. Gunakan gerakan
Menelungkupkan tangan bagian
bawah dan sentakan pergelangan
tangan.
3. Bola akan melambung tinggi
dan jauh.
27
3. Fase Lanjutan 1. Akhiri gerakan dengan raket
mengarah keatas lurus dengan
gerakan bola.
2. Silangkan raket di depan dan di
atas bahu tangan yang tidak
memegang raket.
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
Tabel 3.2 Penilaian Keterampilan Service forehand
NO Nilai Kategori
1. 8-10 Baik Sekali
2. 6-8 Baik
3. 4-6 Cukup
4. 2-4 Kurang
5. 0-2 Kurang Sekali
2. Service backhand
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan
1.Griphandshake atau pistol
2. Posisi berdiri lurus
3. Bola di pegang setinggi
pinggang
4. Tumpukkan berat badan pada
28
kedua kaki
5. Tangan yang memegang raket
pada posisi backswing.
6. Pergelangan tangan ditekukkan.
2.Fase Pelaksanaan 1. Pindahkan berat badan ke
bagian depan telapak kaki atau
jari-jari kaki.
2. Gunakan sedikit pergelangan
tangan atau tidak sama sekali
3. Lakukan kontak pada
ketinggian paha
4. Bola didorong.
5. Bola bergerak rendah diatas
net.
3. Fase Lanjutan 1. Akhiri gerakan dengan raket
mengarah keatas dalam garis lurus
dengan gerakan bola
2. Silangkan raket di atas bagian
depan tangan yang memegang
raket.
3. Putar pinggul dan bahu denagn
mengakhiri gerakan kedua tangan
di atas.
29
4. kembali ke posisi siap
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
Tabel 3.3 Penilaian Keterampilan Service backhand
3. Overhead lob
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan 1.Grip handshake atau pistol
2. Posisi memukul menyamping.
3. Kedua tangan ke atas
4. Berat badan pada kaki bagian
atas.
2.Fase Pelaksanaan 1. Siku mendahului gerakan
mengulurkan tangan.
2. Gerakan yang tidak dominan
mengarah ke bawah.
3. Putar tubuh bagian atas.
NO Nilai Kategori
1. 12-15 Baik Sekali
2. 9-12 Baik
3. 6-9 Cukup
4. 3-6 Kurang
5. 0-3 Kurang Sekali
30
4. Gapai tinggi ke atas untuk
memukul.
5. Gerakkan tangan bagian bawah
menelungkup ke depan
3. Fase Lanjutan 1. Gerakkan tangan yang
memegang raket berakhir dengan
telapak tangan menghadap luar.
2. Gerakan raket berakhir di
bawah lurus dengan gerakan bola.
3. Silangakn raket pada posisi
tubuh yang berlawanan.
4. Ayunkan kaki yang belakang
dengan gerakan seperti gunting.
5. Teruskan pemindahan berat
badan.
6. Kembali ke posisi siap
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
31
Tabel 3.4 Penilaian Keterampilan Overhead Lob
NO Nilai Kategori
1. 12-15 Baik sekali
2. 9-12 Baik
3. 6-9 Cukup
4. 3-6 Kurang
5. 0-3 Kurang sekali
4. Smash
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan
1.Griphandshake atau pistol
2. Kembali ke posisi menunggu
atau menerima
3. Memutar bahu dengan telapak
kaki yang diangkat di bagian
belakang.
4. Menggerakkan tangan yang
memegang raket ke atas dengan
kepala raket mengarah ke atas
5. Membagikan berat badan
seimbang pada bagian telapak
32
kaki
2.Fase Pelaksanaan . 1. Meletakkan berat badan pada
kaki yang berbeda di belakang
2. Menggerakkantangyang tidak
dominan ke atasuntuk menjaga
keseimbangan
3. Gerakan backswing
menempatkan pergelangan tangan
pada keadaan tekuk
4. Lakukan forward swing ke atas
memukul bola pada posisi bola
setinggi mungkin.
5. Melemparkan raket ke atas
dengan permukaan raket
mengarah ke bawah
6. Tangan kiri menambah
kecepatan rotasi bagian atas
tubuh.
7. Kepala raket mengikuti arah
bola
3. Fase Lanjutan 1. Tangan mengayun kedepan
melintasi tubuh
2. Gunukan gerakan menggunting
dan dorong tubuh dengan kedua
33
kaki
3. Gunakan momentum gerakan
mengayun untuk kembali ke
bagian tegah lapangan.
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
Tabel 3.5 Penilaian Keterampilan Smash
NO Nilai Kategori
1. 12-15 Baik Sekali
2. 9-12 Baik
3. 6-9 Cukup
4. 3-6 Kurang
5. 0-3 Kurang Sekali
5. Dropshoot
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan 1.Griphandshake atau pistol
2. Kembali ke posisi menunggu
atau menerima
3. Memutar bahu dengan telapak
kaki yang diangkat di bagian
belakang.
4. Menggerakkan tangan yang
34
memegang raket ke atas dengan
kepala raket mengarah ke atas
5. Membagikan berat badan
seimbang pada bagian telapak
kaki
2.Fase Pelaksanaan 1. Meletakkan berat badan pada
kaki yang berbeda di belakang
2. Menggerakkan tangan yang
tidak dominan ke atas untuk
menjaga keseimbangan
3. Gerakan backswing
menempatkan pergelangan tangan
pada keadaan tekuk
4. Lakukan forward swing ke atas
memukul bola pada posisi bola
setinggi mungkin.
5. Kepala raket mengikuti arah
bola.
6. Pukul raket dengan posisi
tangan lurus, dorong/sentuh
shuttlecock dengan halus.
3. Fase Lanjutan 1. Tangan mengayun kedepan
melintasi tubuh
2. Gunukan gerakan menggunting
35
dan dorong tubuh dengan kedua
kaki
3. Gunakan momentum gerakan
mengayun untuk kembali ke
bagian tegah lapangan.
4. Kembali ke posisi siap
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
Tabel 3.6 Penilaian Keterampilan Dropshoot
NO Nilai Kategori
1. 12-15 Baik Sekali
2. 9-12 Baik
3. 6-9 Cukup
4. 3-6 Kurang
5. 0-3 Kurang Sekali
6. Drive
Aspek yang dinilai Uraian gerakan Skor
1. Fase Persiapan 1. Griphandshake atau pistol
2. Kembali ke posisi menunggu
atau menerima
3. Posisi kaki harus menunjuk ke
arah sideline
36
4.Membagikan berat badan
seimbang pada bagian telapak
kaki
2.Fase Pelaksanaan 1. Gunakan unsur berat badan
pada saat mengayunkan lengan
raket ke depan
2.Pukul shutlecock dengan posisi
di depan raket.
3. Menggerakkan tangan yang
tidak dominan ke atas untuk
menjaga keseimbangan
4. Kepala raket mengikuti arah
bola.
3. Fase Lanjutan 1. Pukul raket dengan posisi
tangan lurus, dorong/sentuh
shuttlecock dengan halus.
2. Putar raket untuk melakukan
pukulan drive menyilang.
Sumber : Tony Grice (1996: 26)
37
Tabel 3.7 Penilaian Keterampilan Drive
NO Nilai Kategori
1. 8-10 Baik Sekali
2. 6-8 Baik
3. 4-6 Cukup
4. 2-4 Kurang
5. 0-2 Kurang Sekali
Tabel 3.2 Norma Penilaian Keseluruhan
NO Nilai Kategori
1. 64-80 Baik Sekali
2. 48-64 Baik
3. 32-48 Sedang
4. 16-32 Kurang
5. 0-16 Kurang Sekali
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data merupakan suatu teknik untuk memperoleh
kesimpulan atas masalah yang sedang diteliti, maka teknik analisis data
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Adapun
teknik anilisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
Deskriptif Persentase. Analisis deskriptif presentase merupakan metode yang
38
digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel. Langkah-langkah
analisis deskriptif adalah sebagai berikut:
1. Tabulasi yaitu proses pembuatan tabel memasukkan data kedalam bagan
tabel dan pemberian nilai terhadap item-item yang perlu diberi nilai.
2. Mengklasifikasi nilai yang diperoleh dalam skala yang telah ditentukan.
3. Mempresentasekan data yang telah dihitung perkategorinya dengan
rumus:
𝒇
𝑵 × 𝑫𝒑 𝟏𝟎𝟎%
Dp = deskriptif presentase
n = jumlah nilai yang diperoleh
N = jumlah keseluruhan nilai
Muhammad Ali (dalam Rahima, 2013: 32)
4. Menyimpulkan hasil penelitian sehingga diperoleh deskripsi tentang
keterampilan dasar pukulan pada proses pembelajaran bulu tangkis.
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Variabel penelitian ini adalah Analisis keterampilan dasar pukulan bermain
bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi.
Data yang diperoleh dari tes tersebut digunakan untuk mengkategorikan
menjadi lima kategori yaitu, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan kurang sekali.
Untuk menentukan kategori tersebut, terlebih dahulu data dikumpulkan dan
dihitung dengan T-skor kemudian dikategorikan sesuai dengan norma Analisis
keterampilan teknik dasar pukulan bermain bulu tangkis pada pemain klub PB.
Semurup Jambi.
4.1.1 Hasil Penelitian
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar pukulan bermain bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi
yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 1 orang dengan persentasi
8,3%, baik sebanyak 5 orang dengan persentase 41,7%, dan berkategori
Cukup sebanyak 6 orang dengan persentase 50%%.
Tabel 4.1 Hasil Penelitian
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 64-80 1 8,3
BAIK 48-63 5 41,7
CUKUP 32-47 6 50
KURANG 16-31 0 0
SANGAT
KURANG 1-16 0 0
40
Gambar 4.1. Histogram Hasil Penelitian
a. Hasil Penelitian Service Forehand
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar service Forehand bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup
Jambi yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 5 orang dengan
persentasi 41.6%, baik sebanyak 6 orang orang dengan persentase 50%
dan cuku sebanyak 1orang dengan persentasi 8,3%.
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Service Forehand
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 9-10 5 41.7
BAIK 7-8 6 50
CUKUP 5-6 1 8.3
KURANG 3-4 0 0
SANGAT
KURANG 1-2 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
0,5 31,5 47,5 63,5 80
FREK
UEN
SI
KELAS INTERVAL
HISTOGRAM
41
Gambar 4.2 Histogram penelitian Service forehand
b. Hasil Penelitian Service Backhand
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar Service Backhand bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup
Jambi yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 1 orang dengan
persentase sebesar 8.3%, berkategori Baik sebanyak 3 orang dengan
persentase 25%, berkategori cukup sebanyak 6 orang dengan persentase
50% dan yang berkategori kurang sebanyak 2 orang dengan persentase
26.7%.
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Service Backhand
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 1 8.3
BAIK 10-12 3 25
CUKUP 7-9 6 50
KURANG 4-6 2 16.7
SANGAT
KURANG 1-3 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
0,5 2,5 4,5 6,5 8,5 10
FREK
UEN
SI
KELAS INTERVAL
HISTOGRAM
42
Gambar 4.3. Histogram Hasil Penelitian Service Backhand
c. Hasil Penelitian Overhead Lob
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar Overhead Lob bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi
bagian pengarahan yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 2 orang
dengan persentase sebesar 16.7%, berkategori Baik sebanyak 3 orang
dengan persentase 25%, dan berkategori cukup sebanyak 7 orang dengan
persentase 58.3%.
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Overhead Lob
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 2 16.7
BAIK 10-12 3 25
CUKUP 7-9 7 58.3
KURANG 4-6 0 0
SANGAT KURANG 1-3 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
0,5 3,5 6,5 9,5 12,5 15
FREK
UEN
SI
KELAS INTERVAL
HISTOGRAM
43
Gambar 4.4 Histogram Hasil Penelitian Overhead Lob
d. Hasil Penelitian Dropshot
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar Dropshot bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi bagian
pengarahan yang memiliki kategori Baik sebanyak 5 orang dengan
persentase 41,7%, berkategori cukup sebanyak 6 orang dengan persentase
50% dan yang berkategori kurang sebanyak 1 orang dengan persentase
8.3%.
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Dropshot
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 0 0
BAIK 10-12 5 41.7
CUKUP 7-9 6 50
KURANG 4-6 1 8.3
SANGAT KURANG 1-3 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0,5 3,5 6,5 9,5 12,5 15
FREK
UEN
SI
KELAS INTERVAL
HISTOGRAM
44
Gambar 4.6 Histogram Hasil Penelitian Dropshot
e. Hasil Penelitian Drive
Data tabel di bawah ini menunjukkan bahwa Analisis keterampilan
dasar Drive bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi bagian
pengawasan yang memiliki kategori sangat baik sebanyak 2 orang dengan
persentase sebesar 16,6%, berkategori Baik sebanyak 6 orang dengan
persentase 25%, berkategori cukup sebanyak 4 orang dengan persentase
33,3%.
Tabel 4.7 Hasil Penelitian Drive
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 9-10 2 16.7
BAIK 7-8 6 50
CUKUP 5-6 4 33.3
KURANG 3-4 0 0
SANGAT KURANG
1-2 0 0
0
1
2
3
4
5
6
7
0,5 3,5 6,5 9,5 12,5 15
FREK
UEN
SI
KELAS INTERVAL
HISTOGRAM
45
Gambar 4.7 Histogram Hasil Penelitian Drive
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis keterampilan dasar
pukulan bermain bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi.
Keterampilan dasar pukulan bermain bulu tangkis terbagi dalam enam dasar, yaitu
(1) servis forehand, (2) servis backhand, (3) overhead lob, (4) smash, (5) dropshot
dan (6) drive.
Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis keterampilan dasar pukulan
bermain bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi menunjukkan bahwa
4.2.1 servis forehand, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar
servis forehand pada pemain PB.semurup jambi berkatagori baik sebanyak
6 orang dengan persentase 50%.
4.2.2 servis backhand, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar
servis backhand pada pemain PB.semurup jambi berkatagori cukup
sebanyak 6 orang dengan persentase 50%
4.2.3 overhead lob, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar
0
1
2
3
4
5
6
7
0,5 2,5 4,5 6,5 8.5 10
HISTOGRAM
46
overhead lob pada pemain PB.semurup jambi berkatagori cukup sebanyak
7 orang dengan persentase 58,3 %
4.2.4 Smash, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar smash
pada pemain PB.semurup jambi berkatagori baik sebanyak 6 orang dengan
persentase 50%
4.2.5 Dropshoot, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar
dropshoot pada pemain PB.semurup jambi berkatagori baik sebanyak 6
orang dengan persentase 50%.
4.2.6 Drive, berdasarkan hasil peneitian keterampilan pukulan dasar drive pada
pemain PB.semurup jambi berkatagori baik sebanyak 6 orang denga
persentase 50%.
4.2.7 Berdasarkan hasil penelitian total keseluruhan yang berkategori sangat
baik sebanyak 1 orang dengan persentase 8,33%, berkategori baik
sebanyak 5 orang dengan persentase 41,66%, dan berkategori cukup
sebanyak 6 orang dengan persentase 50%.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dalam penetapan program
organisasi klub berjalan dengan cukup baik. Setiap hasil perencanaan program
yang berhubungan dengan program latihan, klub, pimpinan selalu
memusyawarahkan dengan pelatih dan atlet. Semua ini dilakukan bukan hanya
untuk berjalannya program klub tetapi juga untuk menjaga hubungan baik antara
pimpinan, pelatih, atlet dan pengurus.
Perencanaan program latihan yang terukur sangat membantu proses
peningkatan atlet dalam prestasi. Sama halnya dengan tehnik dasar bulutangkis
yang berada dalam naungan klub PB. Semurup Jambi yang telah merencanakan
47
program latihan keterampilan tehnik dasar untuk atlet yang telah dirancang oleh
pelatih. Tentu program bervariasi dan sesuai kebutuhan atlet yang diberikan
kepada atlet diharapkan prestasi atlet akan meningkat.
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan dasar pukulan pada
pemain klub PB. Semurup Jambi yang berkategori sangat baik sebanyak 1 orang
dengan persentase 8,33%, berkategori baik sebanyak 5 orang dengan persentase
41,66%, berkategori cukup sebanyak 6 orang dengan persentase 50% .
Pembahasan dalam peneltian dapat disimpulkan bahwa keterampilan dasar
pukulan bermain bulu tangkis pada pemain klub PB. Semurup Jambi termasuk
dalam kategori cukup dengan besaran persentase 50%. Ini menunjukkan
perencanaan program latihan yang terukur sangat membantu proses peningkatan
atlet dalam prestasi. Sama halnya dengan keterampilan dasar bulutangkis yang
berada dalam naungan klub PB. Semurup Jambi yang telah merencanakan
program latihan keterampilan dasar untuk atlet yang telah dirancang oleh pelatih.
Tentu program bervariasi dan sesuai kebutuhan atlet yang diberikan kepada atlet
diharapkan prestasi atlet akan meningkat.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap dan
memberikan saran bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini
dengan menambah unsur-unsur lain seperti subjek penelitian dan menambah
unsur dalam Analisis keterampilan dasar pukulan bermain bulu tangkis pada
pemain klub PB. Semurup Jambi untuk lebih menyempurnakan hasil penelitian
ini.
49
DAFTAR PUSTAKA
Aksan, Hermawan. 2013 . Mahir Bulutangkis . Jakarta : Nuansa Cendikia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Grice, Tony. 1996. Bulu Tangkis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
https://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
https://www.freedomsiana.id/servis-bulu-tangkis
https://perpustakaan.id/ukuran-lapangan-bulu-tangkis
Marlinda Budiningsih, dkk. 2017. Model Latihan Smash Pada Cabang Olahraga
Bulutangkis Untuk Atlet Ganda, Jakarta.
M.L. Johnson. 1984. Badminton: Bimbingan Bermain Bulutangkis. M. L.
Johnson; alih bahasa, IS. Daulay. Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya.
Nurdwi, Hartono S. K. 2019. Tingkat Keterampilan Teknik Dasar Service Dalam
Permainan Bulutangkis PB Karsa Mandiri, Makassar. E-Jurnal PJKR
Universitas Negeri Semarang.
Poole, James. 1986. Belajar Bulu Tangkis. Bandung: Pionir Jaya
Rahmat dan Hidayat. (2010). Modul Permainan Bulutangkis. Bandung: FPOK
UPI
Subarjah, Herman. 2000. Bulutangkis. Semarang : Depdikbud
Sapta, Kunta Purnama. 2010. Kepelatihan Bulutangkis Modern.
Surakarta : Yuma
Pustaka
Subarjah, Herman. 2000. Bulutangkis. Semarang : Depdikbud.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Afabeta.
Syahri, Alhusin. 2007. Gemar Bermain Bulutangkis. Surakarta: CV”Seti Aji”
Suratman. 2010. Bulutangkis I. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Sugiarto, Icuk. 2002. Total Badminton . Jakarta: CV. Setyaki Eka Anugerah
Tohar, 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Semarang: Nasution.
Zarwan. 2010. Bulutangkis. Padang: Sukabina Press.
50
Lampiran 1. Data Penelitian
No NAMA TEMPAT, TGL LAHIR USIA ALAMAT
KETRAMPILAN SKOR
Service
forehand
Service
backhand
Overhead
lob Smash Dropshot Drive
1 M. hafiz M.Semerah 11-06-2000 21 tahun Kota Jambi 10 11 11 11 12 8 63
2 Tobi Ariesta Sei.Penuh 12-04-2000 21 tahun Mayang Mangurai 8 7 8 10 7 6 46
3 Gian pratama Koto Baru, 21-01-2002 19 tahun Kota Jambi 10 9 11 10 11 7 58
4 Afif Amarta Koto Baru, 03-02-2003 18 tahun Mendalo Asri 8 11 13 15 10 10 67
5 Vego saputra Semurup, 07-06-2002 19 tahun Mayang Mangurai 9 6 9 7 8 8 47
6 Alif rizqi anonif P.Semurup, 16-07-2004 17 tahun Anisa Asri 2 10 10 14 14 6 6 60
7 Rian musafa Desa Kecil, 01-01-1999 22 tahun Mendalo Asri 8 7 9 10 11 6 41
8 Yogi M.Semerah,05-12-2000 21 tahun Kota Jambi 8 8 8 11 9 8 52
9 arief oktorial putra M.Semerah,22-10-1999 22 tahun Koto Diair 8 8 8 8 8 7 47
10 wedi putra Koto Baru, 20-07-1999 22 tahun Kota Jambi 10 13 10 10 8 10 61
11 Suparmin al-kahfi Koto Cayo, 10-10-2000 20 tahun Mendalo Jaluko 7 5 8 6 10 7 43
12 Nando etno putra Desa Kecil, 01-02-2000 21 tahun Kota Jambi 8 9 7 8 9 5 46
51
Lampiran 2. Hasil Penelitian
No Service Forehand Service Backhand overhead lob Smash Dropshot Drive Total
X T SCORE X T SCORE X T SCORE X T SCORE X T SCORE X T SCORE X T SCORE
1 10 50 11 52.62172 11 53.19149 11 47.02381 12 60.60914 8 53.84615 63 54.8433
2 8 39.5288 7 37.64045 8 37.76596 10 50.99206 7 35.22843 6 43.58974 46 33.47578
3 10 50 9 45.13109 11 53.7234 10 43.05556 11 55.53299 7 48.71795 58 47.7208
4 8 39.5288 11 52.62172 13 64.3617 15 62.89683 10 50.45685 10 64.10256 67 60.54131
5 9 44.7644 6 48.8764 9 43.08511 7 47.02381 8 50.45685 8 53.84615 47 46.2963
6 10 50 7 33.89513 14 69.68085 14 66.86508 6 30.15228 6 43.58974 60 47.7208
7 8 70.94241 8 67.603 9 43.08511 10 54.96032 11 55.53299 6 53.84615 41 64.81481
8 8 55.2356 8 52.62172 8 48.40426 11 62.89683 9 60.60914 8 69.23077 52 64.81481
9 8 55.2356 8 56.36704 8 59.04255 8 35.11905 8 50.45685 7 48.71795 47 50.5698
10 10 50 13 60.11236 10 48.40426 10 43.05556 8 40.30457 10 33.33333 61 43.44729
11 7 34.29319 5 37.64045 8 37.76596 6 39.0873 10 60.60914 7 48.71795 43 36.32479
12 8 60.4712 9 56.36704 7 48.40426 8 47.02381 9 50.45685 5 38.46154 46 50.5698
∑ 120
124
125
141
119
87
716
x 10 10.3333 10.417 11.75 9.9167 7.25 59.667
sd 1.90693 2.67423 1.8809 2.5271 1.9752 1.9598 7.0238
3.63636 7.15152 3.5379 6.3864 3.9015 3.8409 49.333
52
a. Hasil Penelitian Service Forehand
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 9-10 5 41.66666
BAIK 7-8 6 50
CUKUP 5-6 1 8.333333
KURANG 3-4 0 0
SANGAT KURANG 1-2 0 0
b. Hasil Penelitian Service Backhand
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 1 8.333333
BAIK 10-12 3 25
CUKUP 7-9 6 50
KURANG 4-6 2 16.666667
SANGAT KURANG 1-3 0 0
c. Hasil Penelitian Overhead Lob
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 2 16.666667
BAIK 10-12 3 25
CUKUP 7-9 7 58.33333
KURANG 4-6 0 0
SANGAT KURANG 1-3 0 0
d. Hasil Penelitian Smash
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 2 16.66666667
BAIK 10-12 6 50
CUKUP 7-9 3 25
KURANG 4-6 1 8.33333337
SANGAT KURANG 1-3 0 0
e. Hasil Penelitian Dropshot
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 13-15 0 0
BAIK 10-12 5 41.6666667
CUKUP 7-9 6 50
KURANG 4-6 1 8.333333333
SANGAT KURANG 1-3 0 0
f. Hasil Penelitian Drive
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 9-10 2 16.66667
BAIK 7-8 6 50
CUKUP 5-6 4 33.33333
KURANG 3-4 0 0
SANGAT KURANG 1-2 0 0
53
g. Hasil Penelitian Total Keseluruhan
KATEGORI INTERVAL JUMLAH PERSENTASE
SANGAT BAIK 64-80 1 8,3333
BAIK 48-63 5 41,666
CUKUP 32-47 6 50
KURANG 16-31 0 0
SANGAT KURANG 1-16 0 0
P = 𝑭
𝑵 × 100%
F : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya
N : Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
P : Angka presentase
Rumus T-score
1. T score = 50 + 10 (𝒙−𝒙𝒃𝒂𝒓)
𝒔𝒅 ( untuk satuan berbanding lurus seperti repetisi,pengulangan)
2. T score = 50 - 10 (𝒙−𝒙𝒃𝒂𝒓)
𝒔𝒅 (Untuk satuan berbanding berbalik, seperti waktu)
54
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian
55
56
57
58
59
CURRIKULUM VITAE
DATA PRIBADI :
Nama : Pondi Ahmad Ariski
Tempat Tanggal Lahir : Koto Baru, 27 Oktober 1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Fakultas/Prodi : FKIP / Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Status Perkawinan : Belum Kawin
Kewarganegaraan : WNI
Tinggi : 164 CM
Berat : 52 KG
Gol.Darah : O
Alamat : Bukit sari,Kec.Maro sebo Ilir, Kab. Batanghari,
Prov. Jambi.
Alamat Kampus : Kampus Pinang masak Mendalo, JL. Jambi-
Muara Bulian KM.15, Mendalo Darat Kabupaten Muaro
Jambi.
Whatsapp : 082290368351
Orang Tua :
Ayah : Didel Karyadi
Ibu : Salwati
Alamat Orang Tua : Semurup, Kec. Air Hagat, Kab. Kerinci, Prov. Jambi.
Latar Belakang Pendidikan :
Sekolah Dasar : SDN 64 Koto baru Kec. Air hangat
Menengah Pertama : SMPN 24 Kerinci
pSekolah Menengah Atas : SMAN 2 Kerinci