(saatnya gubernur jokowi lakukan langkah preventif atasi banjir) harian pelita 6 desember 2012...

1
KAMIS | 6 Desember 2012/22 Muharram 1434 H HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771 www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.454 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) HIKMAH Menentang Allah dan Rasul-Nya Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan se- bagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (QS Al Mujaadilah: 5) JADWAL SHALAT Kamis, 6 Desember 2012 Dzuhur 11.46 Ashar 15.13 Maghrib 18.00 Isya 19.14 Jumat, 7 Desember 2012 Subuh 04.09 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya 6 Desember 1922 - Irlandia lepas dari Brita- nia Raya. HARI LAHIR: H Syukri Ghozali, Ketua MUI (1908); Teuku Jacob, Peureulak (1929-2007); Daniel Lisulo, PM Zambia (1930); Umar Juoro, Solo (1959) ASSALAMUALAIKUM Libatkan Prajurit TNI P T Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I merangkul pihak TNI untuk menertibkan para penumpang kereta api tidak berkar- cis dan pedagang asongan di peron stasiun. Kenapa para pra- jurit TNI itu dilibatkan dalam menertibkan penumpang kereta api? Karena PT Kereta Api Indonesia tampaknya sudah merasa “pusing” dengan ulah para penumpang tersebut. Berbagai cara telah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia untuk mengatasi para penumpang yang tidak membeli karcis tersebut. Sudah sering dilakukan razia terhadap mereka yang naik di atas gerbong kereta api atau bagian yang tidak diperuntukkan bagi penumpang, tapi tetap saja terjadi pelanggaran. Demikian pula “alat-alat” yang diharapkan membuat kapok penumpang diadakan, seperti “alat” yang akan “menampar” penumpang yang berada di atas gerbong kereta api atau semprotan dengan cairan berwarna, tapi lagi- lagi para penumpang tetap membandel. Selain menimbulkan kerugian buat PT Kereta Api Indonesia, karena ban- yak sekali yang “numpang”; keberadaan penumpang di atas gerbong sangat- lah tidak “elok”. Apalagi terjadi di Ibukota Jakarta yang merupakan “etalase”- nya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal lain adalah keselamatan mereka yang naik itu atas gerbong itu sendiri. Sebab, sudah banyak penumpang nekad yang akhirnya tewas atau mengalami luka-luka karena terjatuh dari kereta api atau tersengat aliran listrik. Dengan diterjunkannya aparat TNI secara gabungan, diharapkan menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi penumpang tidak berkarcis yang naik di kereta api. Tindakan itu akan terlihat hasilnya jika dilakukan secara terus menerus, sehingga selain para penumpang itu akan merasa jera, juga di- harapkan tumbuh rasa disiplinnya. Beberapa waktu lalu, kami juga menulis di kolom ini mengenai kemung- kinan diterjunkannya prajurit TNI secara gabungan untuk membantu aparat Polri dalam menegakkan disiplin berlalu-lintas. Ini sangat penting, bukan saja untuk Ibukota Jakarta; tapi juga di seluruh Tanah Air. Masyarakat tahu, dari waktu ke waktu rasa disiplin pengguna jalan raya, terutama pengendara sepeda motor semakin terasa meluntur. Pengendara sepeda motor itu seolah berada di sirkuit balapan, saat memacu kendaraan- nya. Akibatnya, banyak pengendara kendaraan lain yang merasa stres, gara- gara pengendara kendaraan roda dua. Mereka mengendarai kendaraannya sudah tidak lagi menghiraukan keadaan jalan raya. Ketika terjadi kemacetan arus lalu-lintas, maka melawan arus pun mereka lakukan. Banyak orang menilai, tindakan itu sebagai “jangankan memikirkan keselamatan orang lain, keselamatan dirinya sendiri saja tidak dipikirkan”. Karena mengendarai kendaraan dengan cara melawan arus sangatlah berba- haya. Ironisnya, aparat Kepolisian terkesan membiarkannya. Untuk itu, tidakkah sebaiknya situasi dan kondisi yang semrawut itu dikembalikan ke “rel”-nya, sehingga jalan raya akan terasa nyaman dan aman bagi seluruh penggunanya. Salah satu yang mampu mengatasi itu adalah dengan diterjunkannya para prajurit TNI untuk membantu tugas Kepolisian. Jika itu bisa dilakukan, insya Allah ketertiban di jalan raya di seluruh Indo- nesia akan kembali terwujud seperti dulu kala ketika Gerakan Nasional diku- mandangkan di negara kita. n PELITA HATI Saatnya Gubernur Jokowi Lakukan Langkah Preventif Atasi Banjir P EMILIHAN Kepala Dae- rah DKI Jakarta telah berakhir. Hasil Pilka- da itu telah menetap- kan Jokowi dan Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Gubernur dan wakilnya ten- tunya merupakan pemimpin kita yang akan menentukan arah perjalanan Ibukota Ja- karta, lewat berbagai kebijakan dan keputusannya. Kalau kita melihat ke be- lakang sangat banyak perso- alan yang dialami oleh Ibuko- ta Jakarta, mulai dari persoa- lan banjir, persoalan sampah, persoalan air bersih, kemac- etan, tata ruang, hingga keja- hatan atau kriminal di berb- agai sudut kota. Bermula dari persoalan-persoalan tersebut, kelak akan menimbulkan ben- cana yang luar biasa dan akan berdampak pada seluruh ma- syarakat Jakarta. Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam sejarah umat manusia. Manu- sia bergumul dan terus bergu- mul agar bebas dari bencana (free from disaster). Demikian pula kondisi DKI Jakarta tidak terlepas dari bencana tersebut. Masih segar dalam ingatan kita dua tahun yang lalu, ben- cana banjir Situ Gintung di Ciputat. KORBAN BADAI - Sejumlah korban Topan Bopha yang menerjang wilayah Filipina bagian Selatan, Rabu (5/12). Regu penyelamat masih terus mencari para korban yang hingga kemarin tercatat sedikitnya 283 orang tewas dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang. Topan Bopha yang berkekuatan 120 kilometer per jam hingga 150 kilometer per jam menghantam antara lain resor di kawasan pantai Pulau Palawan. (Berita baca halaman 20) Hapus Saja Kuota BBM Bersubsidi ‘Uzlah Sosial ’UZLAH atau biasa diartikan dengan penga- singan diri dari hiruk-pikuknya dunia. Kalangan sufi memaknai ’uzlah atau khalwat dengan cara mengasingkan diri secara biologis dari satu tempat yang penuh energi duniawi yang amat kuat dan menghalanginya untuk merasakan ke- tenangan dan kekhusyukan dengan Tuhannya. Ia kemudian memilih sebuah tempat yang sunyi dan sepi untuk ber-khalwat, berdiam diri sambil melakukan solah batin (riyadhah) guna men- dekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Tuhan. ‘Uzlah mengingatkan diri kita kepada pengala- man spiritual Rasulullah SAW menjelang diang- kat sebagai Nabi dan Rasul. Ia selalu naik-turun ke gua Hira untuk melakukan takhannus (meditasi) guna merasakan kedekatan diri dengan Sang Khaliq. Hingga pada akhirnya ia berhasil di sana mendapatkan wahyu dan sekaligus melantiknya sebagai Nabi dan Rasul. Setelah itu jarang lagi ke gua itu karena sibuk mengemban misi kenabian dan kerasulannya. ‘Uzlah dianjurkan di dalam Islam sebagaimana diisyaratkan dalam Al- Qur’an: “Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. Maka ketika Ibrahim su- dah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Al- lah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya`qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi. (QS Maryam/19: 48-9). ‘Uzlah ada dua macam, yaitu ‘uzlah ‘awam, yaitu memisahkan diri dari keramaian manusia dengan harapan agar mereka aman dan selamat dari gangguan kejahatan dirinya, dan bukan untuk keselamatan dirinya dari gangguan mereka. ‘Uzlah model pertama ini (yakni memisahkan diri dari keramaian agar orang lain aman dan selamat dari gangguan dirinya) adalah sifat orang-orang yang takut pada Allah, sebab dengan cara seperti ini ia memandang dirinya lebih rendah dan kecil dari orang lain. Sedangkan ‘uzlah model kedua, yakni memisahkan diri dari keramaian agar dirinya aman dan selamat dari gangguan orang lain, adalah sifat yang negatif, sebab dengan cara seperti ini berarti ia sombong, merasa harga dirinya lebih mulia di antara sesama makhluk. Iblis sombong karena ia mengatakan, aku lebih mulia dari Adam. Model ‘uzlah pertama inilah yang sebetulnya disyaratkan oleh Nabi SAW. Dalam hadis: “Menghindarkan manusia dari tindakan kejahatannya”. Seo- rang biarawan (rahib) pernah ditanya: “Anda seorang biarawan?” Ia menjawab: “Bukan”. Tapi, aku hanyalah penjaga anjing penjaga yang suka menggigit dan menyakiti sesama makhluk. Itulah jiwaku, aku menghindarkan diri dari sesama makhluk agar mereka aman dan selamat. Seorang laki-laki lewat di hadapan seorang saleh, lalu orang saleh itu ber- gegas menarik dan merapatkan pakaiannya supaya tidak tersentuh orang yang lewat itu. Orang itu bertanya: “Mengapa Anda menarik pakaian Anda menghindari aku, padahal pakaianku bukanlah najis?” Orang saleh itu men- jawab: “Dugaan Anda keliru, justru pakaianku ini kotor sehingga aku menari- knya agar tidak mengotori Anda.” ‘Uzlah sosial sesungguhnya mirip dengan apa yang disebut dengan ‘uzlah khawa sholeh kalangan sufi, yaitu memisahkan sifat-sifat kemanusiaan menuju kepada sifat-sifat kemalaikatan. Tanpa harus menjauhkan diri dengan orang lain atau menyembunyikan diri dari keramaian dan hiruk-pikuk dunia, tetapi jiwa tetap bersih, pikiran tetap jernih, kalbu tetap istiqamah dan khusyuk, dan keluarga tetap utuh. Namun segala keputusan yang diambil mencerminkan kematangan spiritual. Ia dengan penuh keyakinan tangguh mempertahankan prinsipnya tanpa bergeming sedikitpun pengaruh glamor dan daya tarik dunia. Mereka tidak gampang tergoda oleh bujukan jabatan, harta, dan fasilitas. Mereka tetap memelihara diri dari kesucian jiwa dan kebersihan diri dari berbagai dosa dan maksiat. Orang-orang ini memang langka, tetapi masih ada di dalam masyarakat. Meskipun mereka tidak populer di bumi, tetapi insya Allah mereka populer di langit, subhanallah. (Nasaruddin Umar) KEBOCORAN dan peny- elewengan terhadap BBM ber- subdisi marak akibat dispari- tas harga antara BBM bersub- sidi dan non-subsidi. Secara ra- sional, masyarakat pun akan memilih barang yang sama, na- mun dengan harga lebih mu- rah. Kebocoran itu sendiri mun- cul karena ada subsidi dan non-subsidi. Sedangkan penga- wasan yang selama ini dilaku- kan memang kurang optimal, sehingga persoalan ini semakin sulit diawasi. Jadi yang memicu adanya pe- nyelundupan dan penimbunan BBM adalah disparitas. Oleh sebab itu, lebih baik bila dis- paritas harga energi diperbaiki. Solusi jangka pendeknya, menaikkan harga BBM bersub- sidi dan mengembalikan dana penghematan ke masyara- kat langsung, misalnya mem- bangun infrastruktur. Untuk mewujudkan langkah ini, per- lu adanya sosialisasi kepada masyarakat secara baik. Buruh Tak Henti Demo, Pemerintah Pusing LAPORAN KHUSUS Setiap tahun di negara kita terjadi kelangkaan Bahan Ba- kar Minyak (BBM) bersub- sidi hampir di seluruh Tanah Air. Kejadian klasik ini seper- ti pembiaran, dan pemerintah akhirnya selalu meminta tam- bahan kuota BBM bersubsidi untuk disetujui DPR RI. Apa solusinya? Karena ka- lau dibiarkan tanpa penyele- saian yag cerdas, bisa mun- cul kegaduhan di masyarakat yang ujung-ujungnya bisa ber- bahaya. Laporan khusus ini juga dimuat di Halaman 20. (Redaksi) PP Belum Selesai, Polemik Polri-KPK Mencuat Kembali Jakarta, Pelita Polemik antara Polri dengan KPK terkait penarikan penyidik Polri dari KPK kembali mencuat. Presiden Susilo Bambang Yud- hoyono (SBY) dinilai punya per- an penting untuk penyelesaian polemik penarikan penyidik itu. Salah satu tindakan Presiden SBY adalah segera menandatan- gani draf revisi PP No 63 tahun 2005 agar ketegangan KPK-Pol- ri tidak berlanjut. Koordinator ICW Danang Widoyoko meminta semua pi- hak harus melakukan porsi dan kewenangan masing-mas- ing. “Presiden kan dapat den- gan PP, Kemenpan dan RB den- gan peraturan kepegawaian, apa ada hambatan jika ada alih tu- gas,” kata Danang di Jakarta, Rabu (5/12). Presiden SBY diharapkan segera bertindak cepat sehing- ga masalah ini tidak menggang- gu upaya KPK dalam menuntas- kan kasus korupsi yang sedang ditangani. Wakil Ketua KPK Busy- ro Muqoddas berharap banyak dari PP sebagai payung hukum masalah keberadaan penyidik di KPK. “Draft-nya sudah sam- pai di Presiden dan kalau di- setujui maka akan jadi kepu- tusan politik terpenting untuk mengatasi persoalan yang satu ini,” ujar Busyro di sela-sela aca- ra Konferensi Nasional Pember- antasan Korupsi, di Balai Karti- ni, Jakarta. Pada Oktober lalu Presiden SBY berjanji akan segera mener- bitkan peraturan pemerintah mengenai penempatan penyi- dik Polri di KPK. Nantinya se- tiap penyidik diperbantukan se- lama empat tahun dan bisa di- perpanjang lagi. Hal itu disampaikan terkait konflik antara polri dengan pe- nyidiknya Novel Baswedan. Tak Terkait Djoko Sementara itu, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutar- man menegaskan, penarikan penyidik Polri yang ditempatkan di KPK termasuk Kompol Novel Baswedan tidak ada kaitan den- gan kasus Irjen Pol Djoko Susilo. Menurut menteri, memang demo bagi buruh adalah hak mereka. Hal ini bentuk ketida- ksetujuan secara internal, se- hingga melakukan aksi demo di jalanan. Namun, tidak semua masalah selesai dengan demo ini. Karena dengan demo malah tidak efektif, dan memusingkan. “Penyelesaian dengan musy- awarah tentu adalah jalan yang efektif. Pengusaha dan buruh sebaiknya membuka forum di- alog. Tentunya mereka meng- inginkan perhatian. Jadi, pang- gil dan musyawarah,” kata Hi- dayat di Jakarta, Rabu (5/12). Ia juga mengakui, kesenjan- gan upah yang menjadi salah satu isu para buruh memang ter- jadi. Ini semakin diperparah den- gan booming ekonomi Indonesia. “Kita ketinggalan memberi- kan adjustment (penyesuaian upah). Ini memerlukan waktu yang panjang, tapi yang dihasil- kan harus win-win,” tuturnya. Hidayat menambahkan, peningkatan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakar- ta sudah dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo dengan per- hitungan sendiri. Padahal, se- belumnya hasil forum tripartit (pemerintah, buruh, dan pen- gusaha) memutuskan UMP Rp2 juta. Angka tersebut adalah take home pay. “Keputusan pengupahan, pen- gusaha minta Rp2 juta. Namun hasil pembicaraan saya dengan Apindo, angka ini adalah take home pay. Saat ini deadlock. Pak Jokowi buat perhitungan sendiri sebesar Rp2,2 juta,” tuturnya. Namun pemerintah punya pengecualian, karena kalau ti- dak sanggup (pengusaha) bisa bangkrut. Fokusnya pada in- dustri yang padat karya, seperti garmen, tekstil, sepatu, dan fur- nitur. Minta permohonan pen- angguhan, tentu dengan me- menuhi syarat audit, dan di- ajukan 20 Desember. Pengusaha Heran Sementara itu, Asosiasi Pen- gusaha Indonesia (Apindo) menanggapi aksi demo buruh yang kembali terjadi di Jakarta dan Medan pada Rabu (5/12). Bagi pengusaha aksi buruh saat ini mengherankan dan ti- dak bisa memahami apa yang menjadi keinginan buruh. Wakil Ketua Apindo Anton Supit mengatakan, seharusnya setelah tuntutan buruh soal ke- Ekonomi 2014, RI Berpotensi Rentan Pangan HALAMAN 2 Olahraga Pemerintah akan Bertindak Jika Kongres PSSI Buntu HALAMAN 14 Politik, Hukum, Dan Keamanan BK DPR Minta Dahlan Iskan Rehabilitasi Nama Anggota Dewan HALAMAN 3 SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar * * Department of Neurobiology, Uni- versity of California, USA, & Remote Chairman Department of Neurosci- ences Surya University BANJIR - Salah satu sudut Kota Jakarta saat mengalami banjir beberapa waktu lalu. n ist Jakarta, Pelita Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat meminta buruh tidak berdemo di jalanan dan mengganggu masyarakat lain. Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan demo.

Upload: taruna-ikrar

Post on 22-Jan-2018

180 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Saatnya gubernur jokowi lakukan langkah preventif atasi banjir) harian pelita 6 desember 2012 halaman utama

KAMIS | 6 Desember 2012/22 Muharram 1434 H

HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771

www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.454 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

HIKMAHMenentang Allah

dan Rasul-NyaSesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya pasti mendapat kehinaan se-bagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan.

(QS Al Mujaadilah: 5)

JADWAL SHALATKamis, 6 Desember 2012

Dzuhur 11.46Ashar 15.13Maghrib 18.00Isya 19.14

Jumat, 7 Desember 2012Subuh 04.09

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

6 Desember1922 - Irlandia lepas dari Brita-nia Raya.

HARI LAHIR: H Syukri Ghozali, Ketua MUI (1908); Teuku Jacob, Peureulak (1929-2007); Daniel Lisulo, PM Zambia (1930); Umar Juoro, Solo (1959)

ASSALAMUALAIKUM

Libatkan Prajurit TNI

P T Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I merangkul pihak TNI untuk menertibkan para penumpang kereta api tidak berkar-cis dan pedagang asongan di peron stasiun. Kenapa para pra-jurit TNI itu dilibatkan dalam menertibkan penumpang kereta api? Karena PT Kereta Api Indonesia tampaknya sudah merasa “pusing” dengan ulah para penumpang tersebut.

Berbagai cara telah dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia untuk mengatasi para penumpang yang tidak membeli karcis tersebut. Sudah sering dilakukan razia terhadap mereka yang naik di atas gerbong kereta api atau bagian yang tidak diperuntukkan bagi penumpang, tapi tetap saja terjadi pelanggaran.

Demikian pula “alat-alat” yang diharapkan membuat kapok penumpang diadakan, seperti “alat” yang akan “menampar” penumpang yang berada di atas gerbong kereta api atau semprotan dengan cairan berwarna, tapi lagi-lagi para penumpang tetap membandel.

Selain menimbulkan kerugian buat PT Kereta Api Indonesia, karena ban-yak sekali yang “numpang”; keberadaan penumpang di atas gerbong sangat-lah tidak “elok”. Apalagi terjadi di Ibukota Jakarta yang merupakan “etalase”-nya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal lain adalah keselamatan mereka yang naik itu atas gerbong itu sendiri. Sebab, sudah banyak penumpang nekad yang akhirnya tewas atau mengalami luka-luka karena terjatuh dari kereta api atau tersengat aliran listrik.

Dengan diterjunkannya aparat TNI secara gabungan, diharapkan menjadi senjata pamungkas untuk mengatasi penumpang tidak berkarcis yang naik di kereta api. Tindakan itu akan terlihat hasilnya jika dilakukan secara terus menerus, sehingga selain para penumpang itu akan merasa jera, juga di-harapkan tumbuh rasa disiplinnya.

Beberapa waktu lalu, kami juga menulis di kolom ini mengenai kemung-kinan diterjunkannya prajurit TNI secara gabungan untuk membantu aparat Polri dalam menegakkan disiplin berlalu-lintas. Ini sangat penting, bukan saja untuk Ibukota Jakarta; tapi juga di seluruh Tanah Air.

Masyarakat tahu, dari waktu ke waktu rasa disiplin pengguna jalan raya, terutama pengendara sepeda motor semakin terasa meluntur. Pengendara sepeda motor itu seolah berada di sirkuit balapan, saat memacu kendaraan-nya. Akibatnya, banyak pengendara kendaraan lain yang merasa stres, gara-gara pengendara kendaraan roda dua. Mereka mengendarai kendaraannya sudah tidak lagi menghiraukan keadaan jalan raya.

Ketika terjadi kemacetan arus lalu-lintas, maka melawan arus pun mereka lakukan. Banyak orang menilai, tindakan itu sebagai “jangankan memikirkan keselamatan orang lain, keselamatan dirinya sendiri saja tidak dipikirkan”. Karena mengendarai kendaraan dengan cara melawan arus sangatlah berba-haya. Ironisnya, aparat Kepolisian terkesan membiarkannya.

Untuk itu, tidakkah sebaiknya situasi dan kondisi yang semrawut itu dikembalikan ke “rel”-nya, sehingga jalan raya akan terasa nyaman dan aman bagi seluruh penggunanya. Salah satu yang mampu mengatasi itu adalah dengan diterjunkannya para prajurit TNI untuk membantu tugas Kepolisian.

Jika itu bisa dilakukan, insya Allah ketertiban di jalan raya di seluruh Indo-nesia akan kembali terwujud seperti dulu kala ketika Gerakan Nasional diku-mandangkan di negara kita. n

PELITA HATI

Saatnya Gubernur Jokowi Lakukan Langkah Preventif Atasi Banjir

PEMILIHAN Kepala Dae-rah DKI Jakarta telah berakhir. Hasil Pilka-da itu telah menetap-

kan Jokowi dan Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Gubernur dan wakilnya ten-tunya merupakan pemimpin kita yang akan menentukan arah perjalanan Ibukota Ja-karta, lewat berbagai kebijakan dan keputusannya.

Kalau kita melihat ke be-lakang sangat banyak perso-alan yang dialami oleh Ibuko-

ta Jakarta, mulai dari persoa-lan banjir, persoalan sampah, persoalan air bersih, kemac-etan, tata ruang, hingga keja-

hatan atau kriminal di berb-agai sudut kota. Bermula dari persoalan-persoalan tersebut, kelak akan menimbulkan ben-

cana yang luar biasa dan akan berdampak pada seluruh ma-syarakat Jakarta.

Bencana adalah sesuatu yang tak terpisahkan dalam sejarah umat manusia. Manu-sia bergumul dan terus bergu-mul agar bebas dari bencana (free from disaster). Demikian pula kondisi DKI Jakarta tidak terlepas dari bencana tersebut. Masih segar dalam ingatan kita dua tahun yang lalu, ben-cana banjir Situ Gintung di Ciputat.

KORBAN BADAI - Sejumlah korban Topan Bopha yang menerjang wilayah Filipina bagian Selatan, Rabu (5/12). Regu penyelamat masih terus mencari para korban yang hingga kemarin tercatat sedikitnya 283 orang tewas dan ratusan lainnya masih dinyatakan hilang. Topan Bopha yang berkekuatan 120 kilometer per jam hingga 150 kilometer per jam menghantam antara lain resor di kawasan pantai Pulau Palawan. (Berita baca halaman 20)

Hapus Saja Kuota BBM Bersubsidi

‘Uzlah Sosial’UZLAH atau biasa diartikan dengan penga-

singan diri dari hiruk-pikuknya dunia. Kalangan sufi memaknai ’uzlah atau khalwat dengan cara mengasingkan diri secara biologis dari satu tempat yang penuh energi duniawi yang amat kuat dan menghalanginya untuk merasakan ke-tenangan dan kekhusyukan dengan Tuhannya. Ia kemudian memilih sebuah tempat yang sunyi dan sepi untuk ber-khalwat, berdiam diri sambil melakukan solah batin (riyadhah) guna men-dekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Tuhan. ‘Uzlah mengingatkan diri kita kepada pengala-man spiritual Rasulullah SAW menjelang diang-

kat sebagai Nabi dan Rasul. Ia selalu naik-turun ke gua Hira untuk melakukan takhannus (meditasi) guna merasakan kedekatan diri dengan Sang Khaliq. Hingga pada akhirnya ia berhasil di sana mendapatkan wahyu dan sekaligus melantiknya sebagai Nabi dan Rasul. Setelah itu jarang lagi ke gua itu karena sibuk mengemban misi kenabian dan kerasulannya.

‘Uzlah dianjurkan di dalam Islam sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur’an: “Dan aku akan menjauhkan diri dari padamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdoa kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdoa kepada Tuhanku”. Maka ketika Ibrahim su-dah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Al-lah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya`qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi Nabi. (QS Maryam/19: 48-9).

‘Uzlah ada dua macam, yaitu ‘uzlah ‘awam, yaitu memisahkan diri dari keramaian manusia dengan harapan agar mereka aman dan selamat dari gangguan kejahatan dirinya, dan bukan untuk keselamatan dirinya dari gangguan mereka. ‘Uzlah model pertama ini (yakni memisahkan diri dari keramaian agar orang lain aman dan selamat dari gangguan dirinya) adalah sifat orang-orang yang takut pada Allah, sebab dengan cara seperti ini ia memandang dirinya lebih rendah dan kecil dari orang lain. Sedangkan ‘uzlah model kedua, yakni memisahkan diri dari keramaian agar dirinya aman dan selamat dari gangguan orang lain, adalah sifat yang negatif, sebab dengan cara seperti ini berarti ia sombong, merasa harga dirinya lebih mulia di antara sesama makhluk. Iblis sombong karena ia mengatakan, aku lebih mulia dari Adam. Model ‘uzlah pertama inilah yang sebetulnya disyaratkan oleh Nabi SAW. Dalam hadis: “Menghindarkan manusia dari tindakan kejahatannya”. Seo-rang biarawan (rahib) pernah ditanya: “Anda seorang biarawan?” Ia menjawab: “Bukan”. Tapi, aku hanyalah penjaga anjing penjaga yang suka menggigit dan menyakiti sesama makhluk. Itulah jiwaku, aku menghindarkan diri dari sesama makhluk agar mereka aman dan selamat.

Seorang laki-laki lewat di hadapan seorang saleh, lalu orang saleh itu ber-gegas menarik dan merapatkan pakaiannya supaya tidak tersentuh orang yang lewat itu. Orang itu bertanya: “Mengapa Anda menarik pakaian Anda menghindari aku, padahal pakaianku bukanlah najis?” Orang saleh itu men-jawab: “Dugaan Anda keliru, justru pakaianku ini kotor sehingga aku menari-knya agar tidak mengotori Anda.”

‘Uzlah sosial sesungguhnya mirip dengan apa yang disebut dengan ‘uzlah khawa sholeh kalangan sufi, yaitu memisahkan sifat-sifat kemanusiaan menuju kepada sifat-sifat kemalaikatan. Tanpa harus menjauhkan diri dengan orang lain atau menyembunyikan diri dari keramaian dan hiruk-pikuk dunia, tetapi jiwa tetap bersih, pikiran tetap jernih, kalbu tetap istiqamah dan khusyuk, dan keluarga tetap utuh. Namun segala keputusan yang diambil mencerminkan kematangan spiritual. Ia dengan penuh keyakinan tangguh mempertahankan prinsipnya tanpa bergeming sedikitpun pengaruh glamor dan daya tarik dunia.

Mereka tidak gampang tergoda oleh bujukan jabatan, harta, dan fasilitas. Mereka tetap memelihara diri dari kesucian jiwa dan kebersihan diri dari berbagai dosa dan maksiat. Orang-orang ini memang langka, tetapi masih ada di dalam masyarakat. Meskipun mereka tidak populer di bumi, tetapi insya Allah mereka populer di langit, subhanallah. (Nasaruddin Umar)

KEBOCORAN dan peny-elewengan terhadap BBM ber-subdisi marak akibat dispari-tas harga antara BBM bersub-sidi dan non-subsidi. Secara ra-sional, masyarakat pun akan

memilih barang yang sama, na-mun dengan harga lebih mu-rah.

Kebocoran itu sendiri mun-cul karena ada subsidi dan non-subsidi. Sedangkan penga-wasan yang selama ini dilaku-kan memang kurang optimal, sehingga persoalan ini semakin sulit diawasi.

Jadi yang memicu adanya pe-nyelundupan dan penimbunan BBM adalah disparitas. Oleh sebab itu, lebih baik bila dis-paritas harga energi diperbaiki.

Solusi jangka pendeknya, menaikkan harga BBM bersub-sidi dan mengembalikan dana penghematan ke masyara-kat langsung, misalnya mem-bangun infrastruktur. Untuk mewujudkan langkah ini, per-lu adanya sosialisasi kepada masyarakat secara baik.

Buruh Tak Henti Demo, Pemerintah Pusing

LAPORAN KHUSUSSetiap tahun di negara kita

terjadi kelangkaan Bahan Ba-kar Minyak (BBM) bersub-sidi hampir di seluruh Tanah Air. Kejadian klasik ini seper-ti pembiaran, dan pemerintah akhirnya selalu meminta tam-bahan kuota BBM bersubsidi untuk disetujui DPR RI.

Apa solusinya? Karena ka-lau dibiarkan tanpa penyele-saian yag cerdas, bisa mun-cul kegaduhan di masyarakat yang ujung-ujungnya bisa ber-bahaya. Laporan khusus ini juga dimuat di Halaman 20. (Redaksi)

PP Belum Selesai, Polemik Polri-KPK Mencuat KembaliJakarta, Pelita

Polemik antara Polri dengan KPK terkait penarikan penyidik Polri dari KPK kembali mencuat. Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono (SBY) dinilai punya per-an penting untuk penyelesaian polemik penarikan penyidik itu.

Salah satu tindakan Presiden SBY adalah segera menandatan-gani draf revisi PP No 63 tahun 2005 agar ketegangan KPK-Pol-ri tidak berlanjut.

Koordinator ICW Danang Widoyoko meminta semua pi-hak harus melakukan porsi dan kewenangan masing-mas-ing. “Presiden kan dapat den-gan PP, Kemenpan dan RB den-gan peraturan kepegawaian, apa ada hambatan jika ada alih tu-

gas,” kata Danang di Jakarta, Rabu (5/12).

Presiden SBY diharapkan segera bertindak cepat sehing-ga masalah ini tidak menggang-gu upaya KPK dalam menuntas-kan kasus korupsi yang sedang ditangani.

Wakil Ketua KPK Busy-ro Muqoddas berharap banyak dari PP sebagai payung hukum masalah keberadaan penyidik di KPK. “Draft-nya sudah sam-pai di Presiden dan kalau di-setujui maka akan jadi kepu-tusan politik terpenting untuk mengatasi persoalan yang satu ini,” ujar Busyro di sela-sela aca-ra Konferensi Nasional Pember-antasan Korupsi, di Balai Karti-ni, Jakarta.

Pada Oktober lalu Presiden SBY berjanji akan segera mener-bitkan peraturan pemerintah mengenai penempatan penyi-dik Polri di KPK. Nantinya se-tiap penyidik diperbantukan se-lama empat tahun dan bisa di-perpanjang lagi.

Hal itu disampaikan terkait konflik antara polri dengan pe-nyidiknya Novel Baswedan.

Tak Terkait DjokoSementara itu, Kabareskrim

Mabes Polri Komjen Pol Sutar-man menegaskan, penarikan penyidik Polri yang ditempatkan di KPK termasuk Kompol Novel Baswedan tidak ada kaitan den-gan kasus Irjen Pol Djoko Susilo.

Menurut menteri, memang demo bagi buruh adalah hak mereka. Hal ini bentuk ketida-ksetujuan secara internal, se-hingga melakukan aksi demo di jalanan. Namun, tidak semua masalah selesai dengan demo ini. Karena dengan demo malah tidak efektif, dan memusingkan.

“Penyelesaian dengan musy-awarah tentu adalah jalan yang efektif. Pengusaha dan buruh sebaiknya membuka forum di-alog. Tentunya mereka meng-inginkan perhatian. Jadi, pang-gil dan musyawarah,” kata Hi-dayat di Jakarta, Rabu (5/12).

Ia juga mengakui, kesenjan-gan upah yang menjadi salah satu isu para buruh memang ter-jadi. Ini semakin diperparah den-gan booming ekonomi Indonesia.

“Kita ketinggalan memberi-kan adjustment (penyesuaian upah). Ini memerlukan waktu yang panjang, tapi yang dihasil-kan harus win-win,” tuturnya.

Hidayat menambahkan, peningkatan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakar-ta sudah dilakukan Gubernur DKI Joko Widodo dengan per-hitungan sendiri. Padahal, se-belumnya hasil forum tripartit (pemerintah, buruh, dan pen-

gusaha) memutuskan UMP Rp2 juta. Angka tersebut adalah take home pay.

“Keputusan pengupahan, pen-gusaha minta Rp2 juta. Namun hasil pembicaraan saya dengan Apindo, angka ini adalah take home pay. Saat ini deadlock. Pak Jokowi buat perhitungan sendiri sebesar Rp2,2 juta,” tuturnya.

Namun pemerintah punya pengecualian, karena kalau ti-dak sanggup (pengusaha) bisa bangkrut. Fokusnya pada in-dustri yang padat karya, seperti garmen, tekstil, sepatu, dan fur-nitur. Minta permohonan pen-angguhan, tentu dengan me-menuhi syarat audit, dan di-ajukan 20 Desember.

Pengusaha Heran Sementara itu, Asosiasi Pen-

gusaha Indonesia (Apindo) menanggapi aksi demo buruh yang kembali terjadi di Jakarta dan Medan pada Rabu (5/12). Bagi pengusaha aksi buruh saat ini mengherankan dan ti-dak bisa memahami apa yang menjadi keinginan buruh.

Wakil Ketua Apindo Anton Supit mengatakan, seharusnya setelah tuntutan buruh soal ke-

Ekonomi2014, RI Berpotensi Rentan Pangan

HALAMAN 2

OlahragaPemerintah akan Bertindak Jika Kongres PSSI Buntu

HALAMAN 14

Politik, Hukum, Dan KeamananBK DPR Minta Dahlan Iskan Rehabilitasi Nama Anggota Dewan

HALAMAN 3

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar *

* Department of Neurobiology, Uni-versity of California, USA, & Remote Chairman Department of Neurosci-ences Surya University

BANJIR - Salah satu sudut Kota Jakarta saat mengalami banjir beberapa waktu lalu. n ist

Jakarta, PelitaMenteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat

meminta buruh tidak berdemo di jalanan dan mengganggu masyarakat lain. Tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan demo.