(saatnya gubernur jokowi lakukan langkah preventif atasi banjir) harian pelita 6 desember 2012...

1
HARIAN PELITA KAMIS | 6 DESEMBER 2012/22 MUHARRAM 1434 H 19 SAMBUNGAN PSTW Cengkareng Libatkan Psikolog Bina WBS K alau bukan ahlinya, akan sulit membedakan orang pikun dengan orang yang menderita gangguan jiwa. Penyan- dang psikotik atau (ma’af) orang gila, tidak identik dengan orang yang suka mengamuk tanpa sebab yang jelas. Sebab orang pikun juga bisa marah-marah tanpa sebab. Sudah dikasih makan, mengaku belum. ‘’Orang pikun dan (sekali lagi, maaf) orang gila beda tipis,’’ kata H. Akmal Towel, Kepala Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Mulia 2 Cengkareng. Akmal mengakui, di panti yang dia pimpin itu terdapat beberapa orang jompo penderita psikotik. Marwiati, Kepala PSTW Budi Mulia 3 Ciracas, juga mengakui di panti Ciracas terdapat kasus serupa. Seharusnya, penderita psikotik dikirim ke Panti Sosial Bina Laras (PSBL) karena di PSBL khusus menampung penderita psikotik. Namun Akmal tidak bisa mengirim WBS PSTW yang menderita gang- guan jiwa ke PSBL. Sebab PSBL akan menolak karena WBS jompo bukan di PSBL tempatnya. ‘’Ini harus ada solusinya,’’ katanya. Se- bab, menurut Akmal, orang jompo penderita gangguan jiwa tidak bisa tinggal sekamar atau seasrama dengan para jompo yang sehat. Se- lain berpontensi menganggu, juga orang waras berkumpul dengan orang gila bisa turut gila pula. Pa- ling tidak secara manusiawi, ‘’Ya tidak pantas kita menempatkan orang yang jiwanya terganggu de- ngan orang yang waras,’’ katanya. Paling tidak, menurut Akmal, per- lakuan pelayanan tidak bisa disa- maratakan. ‘’Penderita gangguan jiwa memerlukan psikolog dan dokter ahli jiwa,’’ tambahnya. Dalam hubungan itulah, selain melibatkan (bekerjasama) dengan psikolog dan Rumah Sakit Jiwa Grogol, Akmal juga akan memberi ruang khusus WBS PSTW yang memiliki gangguan jiwa. Terpisah dari PSTW yang sehat atau yang tidak memiliki kelainan kejiwaan. ‘’Nanti kalau pembangunan panti sudah selesai, ruang untuk mereka yang memilki kelainan jiwa akan kita,’’ katanya. ‘’Dengan demikian, pelayanan bisa kita berikan secara maksimal,’’ tambahnya. Seperti ditulis Harian ini ke- marin, PSTW Budi Mulia 2 Ceng- kareng sedang mengalami re- novasi total. Bangunan kantor dan gedung serbaguna sudah selesai. Tapi bangunan asrama masih dalam proses penyelesa- ian. Diharapkan, akhirnya tahun ini pengerjaan bangunan asrama untuk WBS sudah selesai dan bisa digunakan akhir Desember 2012 ini. Sementara bangunan asrama sedang dibangun, selu- ruh WBS ditempatkan di gedung serbaguna dan untuk berbagai aktivitas lainnya didirikan tiga ke- mah. ‘’Pembangunan asrama tidak menyebabkan kegiatan pembinaan terhadap WBS. Semua tetap ber- jalan seperti biasa,’’ kata Akmal seraya menunjuk beberapa orang mahasiswa yang sedang melaku- kan praktek kerja lapangan. Para mahasiswa itu antaralain dilibat- kan dalam kegiatan bimbingam, seperti membimbing beberapa WBS berwudhu dan sholat. Di- antara WBS yang dibimbing bela- jar sholat, ada yang sudah tidak kuat berdiri sehingga mereka dia- jari melaksanakan sholat dengan berduduk. Selain melibatkan psikolog dan bekerjasama dengan RSJ Grogol, Akmal juga membuka pintu bagi para akdemisi dan perguruan tinggi untuk meningkatkan pelayanan. ‘’Akademisi dan perguruan tinggi bisa melakukan studi kasus di sini dan kami pun mendapat manfaat berupa masukan bagaimana men- gelola panti yang baik dan benar,’’ tuturnya. (syahran rasuni) Adv Peduli Sosial Sholat – Dua orang mahasiswi sedang mengajari dua orang WBS belajar sholat. PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng, juga merangkul berbagai universitas dan akademisi dalam membina dan mengembangkan panti yang dihuni sekitar 200an manula itu n pelita – syahran Topan Bopha Terjang Filipina Selatan, 283 orang Tewas New Bataan, Pelita Sejumlah jalanan buntu dan sarana komunikasi terputus di Filipina Selatan sehari setelah badai topan menyambar ka- wasan itu, sementara regu pe- nyelamat masih terus mencari para korban, Rabu (5/12). Se- dikitnya 283 orang tewas dan ratusan lainnya masih din- yatakan hilang. Badai Topan Bopha yang berkekuatan 120 kilometer per jam hingga 150 kilometer per- jam menghantam resor di ka- wasan pantai Pulau Palawan pada Rabu, namun lambat laun mulai reda ketika badai itu ber- embus ke barat. Kawasan yang paling parah terkena Badai Topan Bhopa be- rada di kawasan selatan Kepu- lauan Mindanao. Topan besar itu mengakibatkan longsor dan banjir pada Selasa di sejum- lah kawasan pertanian dan ba- tubara. Mendagri Filipina Manu- el Roxas menyebut 300 orang hingga kemarin masih din- yatakan hilang. “Seluruh kelu- arga disambar badai,” kata Rox- as yang langsung meluncur ke kawasan bencana. Di kawasan yang paling parah terkena musibah itu terpaksa kehilangan aliran listrik akibat pohon-pohon yang tumbang, jalanan juga dilaporkan rusak berantakan, termasuk sejumlah jembatan yang ambruk. Sejumlah regu penyelamat yang didukung aparat militer ter- us mencari korban hilang, hing- ga tadi malam, korban tewas mencapai 283 orang. Ribuan orang terpaksa mengungsi dan tinggal di sejumlah tenda daru- rat. Tentara memasok bahan makanan dan pakaian dengan helikopter, sejumlah penerban- gan dibatalkan untuk terbang. Daerah yang paling parah ter- kena bencana di Lembah Compes- tela, menurut gubernur setempat badai disertai dengan air dan lum- pur menyambar sejumlah bangu- nan sekolah, gedung pertemuan, dan rumah sakit saat para pen- gungsi mencoba berlindung di tempat yang aman. Jumlah korban tewas di seki- tar provinsi itu mencapai 160 orang, sedangkan di Provinsi Davao Oriental mencapai 110 korban tewas. “Air datang dengan cepat dan tidak terduga, lalu angin me- nyambar dengan cepat,” kata Gubernur Lembah Compestela melalui telepon. Sistem irigasi di sebuah danau turut menyem- burkan gelombang air yang be- sar menuju ke lembah. Keru- sakan yang mengenai kawasan pertanian dan infrastruktur sangat parah. Korban Selamat Seorang petani jagung berna- ma Jerru Pampusa, 42, bersa- ma dengan istrinya yang sedang hamil, terdampar di rumah sederhana mereka, tetapi mer- eka dalam keadaan selamat. “Kami sangat ketakutan,” kata Pampus. “Kami mengira den- gan berada di pulau, kami tidak mendapatkan musibah seper- ti ini, karena kami sudah dikel- ilingi oleh air”. Salah seorang korban yang selamat lainnya adalah Fran- sisco Alduiso, dia menyebut puluhan wanita dan anak-anak yang sudah menyelamatkan diri di tempat perlindungan masih saja dihantam badai. “Kami menemukan sebagian mayat di sekitar 10 Km,” kata Alduisa kepada Reuters. Satu- satunya bangunan yang ma- sih kuat menahan badai badai adalah sekolah. Korban lainnya, Julius Kulian Rebucas men- gaku, ibunya dan dan sauda- ra lainnya hilang saat diterjang banjir bandang. “Saya sudah ti- dak punya lagi keluarga”. Salah seorang komandan mili- ter menyatakan, sekitar 30 orang telah diangkat dari kubangan lumpur, mereka kemudian di- rawat di rumah sakit terdekat. Filipina dikenal sebagai nega- ra yang sering menderita akibat terpaan badai, sedikitnya ada sekitar 20 badai yang melanda negeri itu setiap tahunnya, ten- tu saja menyebabkan kematian dan kerusakan. Hampir sekitar setahun yang lalu, Topan Washi menyambar negara itu, akibat- nya 1.500 orang tewas di Min- danao. (rid) Hapus Saja Kuota BBM Bersubsidi Langkah lain yang cukup aku- rat, pengamat Perminyakan Kur- tubi kepada Pelita mengusulkan agar jatah atau kuota BBM ber- subsidi dihapuskan saja. Sehing- ga pemerintah tidak pusing un- tuk membatasinya, kemudian meminta tambahan kuota BBM bersubsidi kepada DPR RI. Fakta menunjukkan pen- gawasan dan pembatasan BBM bersubsidi yang dilaku- kan pemerintah kurang maksi- mal, bahkan gagal. Maka, se- baiknya sistem kuota dihapus dan tidak dibatasi. Kalau di ke- mudian hari subsidi membeng- kak, pemerintah bisa menaik- kan saja harganya. Setidaknya, program lama diaktualisasikan secara benar, seperti dengan konversi ke Ba- han Bakar Gas (BBG). “Dibebas- kan saja BBM untuk rakyat,” ujar Kurtubi. Ia juga setuju atas saran Bank Indonesia (BI). Bank Sen- tral ini menyarankan agar BBM berubsidi naik menjadi Rp5.000 per liter untuk mengurangi sub- sidi. Saran dari BI itu diamini oleh Kurtubi. Hanya saja, jangan lupa, ketika akan menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah dapat menyosialisasikan ter- lebih dahulu kepada masyara- kat. Nantinya, dari kenaikan itu dapat dipergunakan un- tuk membangun infrastruktur, termasuk membangun stasiun pengisian BBG. Sebagaimana diberitakan, Komisi Energi DPR menyetujui permintaan pemerintah untuk menambah kuota BBM bersubdi- si sebanyak 1,23 juta kiloliter (Kl). Dengan tambahan ini, berarti kuota sampai akhir tahun 2012 menjadi 45,23 juta Kl. Perincian tersebut untuk premium sebe- sar 0,45 juta Kl dan solar se- banyak 0,73 juta Kl. Tahun 2011, Kementerian Energi dan Sumber Daya Min- eral (ESDM) bersama Anggota Komisi VII juga menyepakati un- tuk ditambahnya kuota BBM subsidi sebesar 1,89 juta Kl. Dengan rincian, premium 24.54 juta Kl (bertambah 1,35 juta Kl), minyak tanah 1,8 juta Kl (diturunkan 0,52 juta Kl), dan solar 14.15 juta Kl (bertambah 1,07 juta Kl). Selanjutnya, Kurtubi men- gatakan, aturan yang berlaku umum di dunia internasional, subsidi adalah selisih dari biaya dan harga jual. Jika demikian, yang tampak adalah pemerin- tah, seolah-olah merugi. Pemerintah harus membuat kebijakan energi dan BBM yang rasional. Dengan demikian, bisa menekan subsidi BBM tanpa mengorbankan kegiatan masyara- kat dan tanpa ada risiko inflasi. Mengenai konversi ke BBG, Kurtubi yakin bisa pula menekan penggunaan BBM. Karenanya, infrastruktur BBG harus dike- but. “Angkutan umum dulu saja yang pindah ke BBG, harga lebih murah. BBM bisa dihemat, tan- pa ada ancaman inflasi,” ujarnya. Intinya, untuk menutup be- ban subsidi BBM ada tiga lang- kah. Pertama, meningkatkan pendapatan negara di sektor minyak dan gas bumi. Ked- ua, efisiensi impor minyak dari semula melewati pedagang men- jadi langsung ke produsen. Keti- ga, pemerintah membenahi pen- gelolaan cost recovery. “Kelangkaan BBM, sayang itu terjadi. BBM bukannya ti- dak ada. Ada di storage Pertam- ina, tapi dibatasi sesuai dengan kuota,” kata Kurtubi. Naikkan BBM Secara terpisah, pengamat ekonomi Umar Juoro men- gatakan, penambahan kuo- ta BBM bersubsidi tidak akan efektif mengatasi tingginya per- mintaan BBM. Soalnya, berapa pun besarnya tambahan akan tetap habis. Tambahan kuo- ta BBM justru akan semakin memberatkan anggaran negara. Kebijakan penyesuaian harga BBM, menurut dia, sebenarnya merupakan hal lumrah yang juga dilakukan banyak negara untuk menekan meningkatnya anggaran subsidi. “Upaya pembatasan BBM bersubsidi bagi kendaraan di- nas PNS sejauh ini tidak efek- tif, seperti diakui Menteri ESDM Jero Wacik,” kata Umar Juoro yang juga Ketua Dewan Direk- tur Center Indonesia for Devel- opment and Studies (Cides). Ia juga menilai, rencana pela- rangan pembelian BBM bersub- sidi di SPBU sepanjang jalan tol juga tidak akan efektif. Karena sama saja mengalihkan pembeli BBM bersubsidi ke tempat lain. Pembatasan itu juga berdampak pada pengaruh stabilitas sosial dan ekonomi. Jadi, penyesuaian harga akan menghindarkan dampak- dampak seperti di atas. Ber- dasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indone- sia (Gaikindo) dan Asosiasi In- dustri Sepeda Motor Indonesia (AISI), jumlah kendaraan ber- motor di Indonesia, mencapai 50.824.128 unit. “Itu data tahun 2010. Nah, sekarang tentu lebih banyak lagi,” jelas Umar Juoro. Sekitar 60-65 persen adalah sepeda motor dan sisanya kend- araan roda empat atau lebih se- banyak 23 juta hingga 24 juta unit. Menurutnya, pemerintah harus menetapkan kebijakan yang tepat terhadap subsidi BBM sehingga ada kepastian. “Saya menyarankan langkah yang lebih jelas dan kebijaksa- naan berlaku secara umum un- u Sambungan dari hal 1 PP Belum Selesai, Polemik Polri-KPK Mencuat Kembali “Masa tugas mereka yang sudah habis. Tidak ada kaitan dengan kasus simulator SIM,” kata Sutarman. Mabes Polri, lanjut Sutarman tidak pernah menarik, melain- kan masa tugas penyidik itu yang sudah berakhir. “Seharus- nya tidak usah ditarik, tapi ha- rus dikembalikan. Penggantin- ya berapapun yang diminta KPK akan kita berikan,” tegas Kaba- reskrim Polri itu. Menurut dia, jika Novel ingin bertahan dan menjadi penyidik tetap di KPK semua ada me- kanisme yang mesti dilakukan. “Harus mengajukan pengundu- ran diri dari Polri,” tegasnya. Komjen Pol Sutarman juga mengingatkan supaya KPK juga mengikuti prosedur yang ada. “Kita harus tunduk kepada un- dang-undang yang ada,” tutur jenderal bintang tiga itu. Sutarman memastikan, 13 penyidik Polri yang ditugas- kan di KPK akan ditarik kare- na masa tugasnya habis. Dia menolak penarikan penyidik berkaitan dengan penahanan Irjen Pol Djoko Susilo oleh KPK dalam kasus simulator SIM. Sedang pihak KPK meno- lak rencana penarikan penyi- dik oleh Polri. Alasannya, se- bagian dari penyidik telah di- angkat menjadi pegawai tetap oleh KPK. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto bahwa enam dari 13 penyidik sudah berstatus pegawai tetap KPK. Ter- masuk Kompol Novel Baswedan. Berikut 13 nama penyidik yang ingin ditarik Polri dari KPK, masing-masing, Imam Turmudi, Robhertus Yohanes, Eddy Wahyu, Yohanes Ricard, Usman Purwanto, Novel Baswe- dan, Asep Guntur, Bagus Su- ropraptomo, Taufik Herdian- syah Zeinardi, Afief Yulian, Sa- lim Riyad, Budi Santoso, dan Budi Nugroho. Masalah penarikan anggota Polri yang ditugaskan menjadi penyidik di KPK sudah lama menjadi polemik antara Polri dengan KPK. Rencana penari- kan penyidik itu sempat ber- hentik setelah pidato Presiden SBY terkait siapa yang paling berhak mengusut kasus sim- ulator SIM yang melibatkan Ir- jen Pol Djoko apakah Polri atau KPK. Polemik tarik menarik anta- ra Polri dengan KPK terkait pe- nyidik itu sempat redam. Na- mun masalah yang satu ini kini muncul kembali. Pihak Mabes Polri tetap bertekad akan menarik semua personel Polri yang masa tugas- nya sudah selesai. Sebaliknya pihak KPK tetap berusaha mempertahankan para penyi- dik itu agar tetap di KPK. (cr-7) Buruh Tak Henti Demo, Pemerintah Pusing naikan UMP dipenuhi pemerin- tah daerah dengan besaran ke- naikan signifikan, para buruh bisa kembali bekerja. Selain itu, para buruh tidak harus selalu berdemo untuk mendesak ke- inginannya. Pemerintah juga di- minta harus tegas. “Yang saya heran, kalau ada persoalan UU yang tak setuju diminta untuk diubah, ya, di DPR, bukan dengan demo di jalan, jangan memaksakan ke- hendak, celakanya pemerinah lemah juga,” kata Anton. Ia mengaku, tidak habis pikir dan tak paham dengan ulah bu- ruh saat ini. Menurutnya, jika ada masalah dengan hubungan industrial diselesaikan dengan manajemen perusahaan atau memakai mekanisme hukum yang ada. “Kita nggak paham, sebena- rnya kalau ada pelanggaran hukum itu urusannya negara, pakai mekanisme hukum, bu- kan dengan berdemo,” katanya. Ia mencontohkan, dalam ka- sus tudingan buruh terhadap Samsung Indonesia, soal laran- gan membentuk serikat peker- ja, seharusnya buruh tidak bisa memaksakan kehendak. Jalan terbaik adalah berdialog dengan manajemen atau memakai me- kanisme hukum. “Tapi juga harus dipahami bahwa kebebasan berserikat, itu mencakup kebebasan tidak berserikat, bisa saja yang beker- ja tak mau berserikat, sehingga tidak bisa dipaksakan dari luar,” tegas Anton. Dia juga mengkritik langkah buruh yang berdemo ke keduta- an besar seperti Jepang dan Ko- rea. Seharusnya masalah sep- erti itu bisa dibicarakan tan- pa mengganggu kepentingan umum, karena mengerahkan aksi massa di jalan raya. “Kalau kita mau bicara ses- uai dengan ketentuan yang ber- laku, di dalam hal perburuhan, bukan demo seperti ini. Kalau terjadi gagal perundingan, ka- lau di perusahaan harus dibi- carakan ke manajemen. Jadi, ti- dak harus demo ke jalan,” kata Anton. (iz) Saatnya Gubernur Jokowi Lakukan Langkah Preventif Atasi Banjir Melihat kondisi tersebut su- dah seharusnya menjadi warn- ing bagi kita semua untuk me- ningkatkan mawas diri terh- adap berbagai bencana. Baik dalam konteks individu mau- pun dalam konteks masyara- kat Ibukota Jakarta. Sehingga, Gubernur DKI Jakarta yang baru, diharapkan untuk segera bertidak dan mencegah supaya bencana banjir tersebut tidak terulang lagi. Wilayah Jakarta berada pada posisi yang sangat rawan ter- hadap bencana banjir, sudah seharusnya Gubernur Jokowi dibantu berbagai komponen masyarakat bertanggungjaw- ab untuk mempersiapkan kon- sep peringatan dini dan pence- gahan. Karena pada prinsipnya bencana banjir tersebut dapat dicegah lebih dini sehingga ti- dak perlu mengorbankan begitu banyak harta benda dan jiwa yang tak ternilai harganya. Secara historis dalam per- gumulan terhadap bencana di dunia, melahirkan praktik mit- igasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan, dan lain- lain. Praktik mitigasi keker- ingan ini sudah berusia leb- ih dari 4.000 tahun. Konsep tentang sistem peringatan dini untuk kelaparan (famine) dan kesiapsiagaan (preparedness) dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan pangan dan disimpan untuk digunak- an selama tujuh tahun masa kekeringan sudah lahir pada tahun 2000 BC di Mesir. Dalam wilayah DKI Jakar- ta, tentunya menjadi tanggung jawab pemerintah dan sege- nap masyarakat Ibukota un- tuk mengatasi banjir. Kon- sep manajemen bencana men- genai pencegahan (prevention) atas bencana ini kalau di za- man dulu pada zaman non- peradaban berlandaskan pada astrologi atau ilmu bintang dalam “simbol-simbol” seper- ti kurban, penyangkalan diri, dan pengakuan dosa. Maka di zaman modern ini tentunya harus berlandaskan ilmu pen- getahuan dan teknologi. Dalam merespons bencana banjir yang selalu berulang se- tiap tahunnya, sudah saatnya Gubernur DKI Jakarta melaku- kan langkah preventif atau pencegahan yang dilaksanakan secara nyata. Gubernur per- lu merevisi kembali manu- al prosedur operasi dan peme- liharaan dari berbagai aspek yang bisa menyebabkan ben- cana banjir tersebut. Jadi tindakan yang dilaku- kan bukan sekedar bersi- fat kuratif, lipstik, atau supor- tif semata; tetapi, yang leb- ih penting dan utama adalah pencegahan atau preventif un- tuk melindungi masyarakat DKI Jakarta dari berbagai ket- akutan dan kekhawatiran ter- hadap bencana banjir yang senantiasa mengancam di masa depan. n u Sambungan dari hal 1 tuk masalah BBM, yaitu dengan penyesuaian harga,” tegasnya Umar Juoro. Hal senada dikatakan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandi- ni bahwa kenaikan BBM bisa di- lakukan bila kondisi perekonomi- an, politik, dan sosial cukup baik. “Saya tidak bilang tahun be- sok BBM bersubsidi akan naik. Namun, akan jauh lebih baik bila disparitas harga energi di- perbaiki. Hal ini yang memi- cu adanya penyelundupan dan penimbunan,” kata Rudi. Bila postur APBN di tahun de- pan cukup sehat, maka tidak me- nutup kemungkinan jika harga BBM bersubsidi akan dinaikkan secara bertahap. “Kalau APBN se- hat, masyarakat pasti menerima adanya kenaikan secara bertahap. Bisa menaikkan energi itu sebesar Rp500 per liter,” tuturnya. Namun, harga terbaik un- tuk mengurangi disparitas harga energi itu, menurut- nya Rp6.800. Nominal ini dini- lai sudah sangat pantas guna melakukan pengendalian dan mengurangi beban subsidi yang cukup besar. “Harga Rp6.800 itu sudah cucok banget harganya. Baik untuk pemerintah dan baik juga secara bertahap bagi ma- syarakat,” ujar Rudi. Sebagai informasi, tahun 2013, pemerintah memproyek- sikan kebutuhan BBM bersus- bidi mencapai 48,7 Kl dengan catatan ada efisiensi. Sedangkan Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat dengan Komisi VII DPR, juga menyetu- juinya. Pemerintah pun mengu- sulkan kenaikan harga BBM, me- nyusul kurangnya pasokan BBM bersubsidi. Berapa besarannya, pemerintah belum memutuskan. “Kalau harga BBM-nya ma- sih semurah ini, ya, akan ter- jadi lagi. Tapi, ya, nanti kita lihat lagilah. Saya punya keyakinan, punya feeling, kalau kita ajukan baik-baik ini untuk rakyat, ini kan bukan politik, ya. Ini demi rakyat Indonesia,” kata Jero Wacik. (oto) u Sambungan dari hal 1 u Sambungan dari hal 1 AKSI BURUH - Ratusan buruh yang berasal dari berbagai serikat pekerja menggelar aksi terkait praktik outsourcing serta intimidasi dan kriminalisasi yang dialami buruh anggota serikat pekerja. Aksi berlangsung di sekitar kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (5/12). Dalam aksinya, mereka menyerukan kepada pemerintah agar melindungi dan menghentikan kriminalisasi terhadap kaum buruh. n ant/zabur karuru

Upload: taruna-ikrar

Post on 20-Jan-2017

171 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Saatnya gubernur jokowi lakukan langkah preventif atasi banjir) harian pelita 6 desember 2012 halaman 19

Harian PelitaKAMIS | 6 DESEMBER 2012/22 MUHARRAM 1434 H 19

SAMBUNGAN

PSTW Cengkareng Libatkan Psikolog Bina WBSKalau bukan ahlinya, akan

sulit membedakan orang pikun dengan orang yang

menderita gangguan jiwa. Penyan-dang psikotik atau (ma’af) orang gila, tidak identik dengan orang yang suka mengamuk tanpa sebab yang jelas. Sebab orang pikun juga bisa marah-marah tanpa sebab. Sudah dikasih makan, mengaku belum. ‘’Orang pikun dan (sekali lagi, maaf) orang gila beda tipis,’’ kata H. Akmal Towel, Kepala Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) Budi Mulia 2 Cengkareng.

Akmal mengakui, di panti yang dia pimpin itu terdapat beberapa orang jompo penderita psikotik. Marwiati, Kepala PSTW Budi Mulia 3 Ciracas, juga mengakui di panti

Ciracas terdapat kasus serupa. Seharusnya, penderita psikotik dikirim ke Panti Sosial Bina Laras (PSBL) karena di PSBL khusus menampung penderita psikotik. Namun Akmal tidak bisa mengirim WBS PSTW yang menderita gang-guan jiwa ke PSBL. Sebab PSBL akan menolak karena WBS jompo bukan di PSBL tempatnya. ‘’Ini harus ada solusinya,’’ katanya. Se-bab, menurut Akmal, orang jompo penderita gangguan jiwa tidak bisa tinggal sekamar atau seasrama dengan para jompo yang sehat. Se-lain berpontensi menganggu, juga orang waras berkumpul dengan orang gila bisa turut gila pula. Pa-ling tidak secara manusiawi, ‘’Ya tidak pantas kita menempatkan

orang yang jiwanya terganggu de-ngan orang yang waras,’’ katanya. Paling tidak, menurut Akmal, per-lakuan pelayanan tidak bisa disa-maratakan. ‘’Penderita gangguan jiwa memerlukan psikolog dan dokter ahli jiwa,’’ tambahnya.

Dalam hubungan itulah, selain melibatkan (bekerjasama) dengan psikolog dan Rumah Sakit Jiwa Grogol, Akmal juga akan memberi ruang khusus WBS PSTW yang memiliki gangguan jiwa. Terpisah dari PSTW yang sehat atau yang tidak memiliki kelainan kejiwaan. ‘’Nanti kalau pembangunan panti sudah selesai, ruang untuk mereka yang memilki kelainan jiwa akan kita,’’ katanya. ‘’Dengan demikian, pelayanan bisa kita berikan secara

maksimal,’’ tambahnya.Seperti ditulis Harian ini ke-

marin, PSTW Budi Mulia 2 Ceng-kareng sedang mengalami re-novasi total. Bangunan kantor dan gedung serbaguna sudah selesai. Tapi bangunan asrama masih dalam proses penyelesa-ian. Diharapkan, akhirnya tahun ini pengerjaan bangunan asrama untuk WBS sudah selesai dan bisa digunakan akhir Desember 2012 ini. Sementara bangunan asrama sedang dibangun, selu-ruh WBS ditempatkan di gedung serbaguna dan untuk berbagai aktivitas lainnya didirikan tiga ke-mah. ‘’Pembangunan asrama tidak menyebabkan kegiatan pembinaan terhadap WBS. Semua tetap ber-

jalan seperti biasa,’’ kata Akmal seraya menunjuk beberapa orang mahasiswa yang sedang melaku-kan praktek kerja lapangan. Para mahasiswa itu antaralain dilibat-kan dalam kegiatan bimbingam, seperti membimbing beberapa WBS berwudhu dan sholat. Di-antara WBS yang dibimbing bela-jar sholat, ada yang sudah tidak kuat berdiri sehingga mereka dia-jari melaksanakan sholat dengan berduduk.

Selain melibatkan psikolog dan bekerjasama dengan RSJ Grogol, Akmal juga membuka pintu bagi para akdemisi dan perguruan tinggi untuk meningkatkan pelayanan. ‘’Akademisi dan perguruan tinggi bisa melakukan studi kasus di sini

dan kami pun mendapat manfaat berupa masukan bagaimana men-

gelola panti yang baik dan benar,’’ tuturnya. (syahran rasuni) Adv

Peduli Sosial

Sholat – Dua orang mahasiswi sedang mengajari dua orang WBS belajar sholat. PSTW Budi Mulia 2 Cengkareng, juga merangkul berbagai universitas dan akademisi dalam membina dan mengembangkan panti yang dihuni sekitar 200an manula itu n pelita – syahran

Topan Bopha Terjang Filipina Selatan, 283 orang TewasNew Bataan, Pelita

Sejumlah jalanan buntu dan sarana komunikasi terputus di Filipina Selatan sehari setelah badai topan menyambar ka-wasan itu, sementara regu pe-nyelamat masih terus mencari para korban, Rabu (5/12). Se-dikitnya 283 orang tewas dan ratusan lainnya masih din-yatakan hilang.

Badai Topan Bopha yang berkekuatan 120 kilometer per jam hingga 150 kilometer per-jam menghantam resor di ka-wasan pantai Pulau Palawan pada Rabu, namun lambat laun mulai reda ketika badai itu ber-embus ke barat.

Kawasan yang paling parah terkena Badai Topan Bhopa be-rada di kawasan selatan Kepu-lauan Mindanao. Topan besar itu mengakibatkan longsor dan banjir pada Selasa di sejum-lah kawasan pertanian dan ba-tubara.

Mendagri Filipina Manu-el Roxas menyebut 300 orang hingga kemarin masih din-yatakan hilang. “Seluruh kelu-

arga disambar badai,” kata Rox-as yang langsung meluncur ke kawasan bencana.

Di kawasan yang paling parah terkena musibah itu terpaksa kehilangan aliran listrik akibat pohon-pohon yang tumbang, jalanan juga dilaporkan rusak berantakan, termasuk sejumlah jembatan yang ambruk.

Sejumlah regu penyelamat yang didukung aparat militer ter-us mencari korban hilang, hing-ga tadi malam, korban tewas mencapai 283 orang. Ribuan orang terpaksa mengungsi dan tinggal di sejumlah tenda daru-rat. Tentara memasok bahan makanan dan pakaian dengan helikopter, sejumlah penerban-gan dibatalkan untuk terbang.

Daerah yang paling parah ter-kena bencana di Lembah Compes-tela, menurut gubernur setempat badai disertai dengan air dan lum-pur menyambar sejumlah bangu-nan sekolah, gedung pertemuan, dan rumah sakit saat para pen-gungsi mencoba berlindung di tempat yang aman.

Jumlah korban tewas di seki-

tar provinsi itu mencapai 160 orang, sedangkan di Provinsi Davao Oriental mencapai 110 korban tewas.

“Air datang dengan cepat dan tidak terduga, lalu angin me-nyambar dengan cepat,” kata Gubernur Lembah Compestela melalui telepon. Sistem irigasi di sebuah danau turut menyem-burkan gelombang air yang be-sar menuju ke lembah. Keru-sakan yang mengenai kawasan pertanian dan infrastruktur sangat parah.

Korban SelamatSeorang petani jagung berna-

ma Jerru Pampusa, 42, bersa-ma dengan istrinya yang sedang hamil, terdampar di rumah sederhana mereka, tetapi mer-eka dalam keadaan selamat. “Kami sangat ketakutan,” kata Pampus. “Kami mengira den-gan berada di pulau, kami tidak mendapatkan musibah seper-ti ini, karena kami sudah dikel-ilingi oleh air”.

Salah seorang korban yang selamat lainnya adalah Fran-sisco Alduiso, dia menyebut

puluhan wanita dan anak-anak yang sudah menyelamatkan diri di tempat perlindungan masih saja dihantam badai.

“Kami menemukan sebagian mayat di sekitar 10 Km,” kata Alduisa kepada Reuters. Satu-satunya bangunan yang ma-sih kuat menahan badai badai adalah sekolah. Korban lainnya, Julius Kulian Rebucas men-gaku, ibunya dan dan sauda-ra lainnya hilang saat diterjang banjir bandang. “Saya sudah ti-dak punya lagi keluarga”.

Salah seorang komandan mili-ter menyatakan, sekitar 30 orang telah diangkat dari kubangan lumpur, mereka kemudian di-rawat di rumah sakit terdekat.

Filipina dikenal sebagai nega-ra yang sering menderita akibat terpaan badai, sedikitnya ada sekitar 20 badai yang melanda negeri itu setiap tahunnya, ten-tu saja menyebabkan kematian dan kerusakan. Hampir sekitar setahun yang lalu, Topan Washi menyambar negara itu, akibat-nya 1.500 orang tewas di Min-danao. (rid)

Hapus Saja Kuota BBM BersubsidiLangkah lain yang cukup aku-

rat, pengamat Perminyakan Kur-tubi kepada Pelita mengusulkan agar jatah atau kuota BBM ber-subsidi dihapuskan saja. Sehing-ga pemerintah tidak pusing un-tuk membatasinya, kemudian meminta tambahan kuota BBM bersubsidi kepada DPR RI.

Fakta menunjukkan pen-gawasan dan pembatasan BBM bersubsidi yang dilaku-kan pemerintah kurang maksi-mal, bahkan gagal. Maka, se-baiknya sistem kuota dihapus dan tidak dibatasi. Kalau di ke-mudian hari subsidi membeng-kak, pemerintah bisa menaik-kan saja harganya.

Setidaknya, program lama diaktualisasikan secara benar, seperti dengan konversi ke Ba-han Bakar Gas (BBG). “Dibebas-kan saja BBM untuk rakyat,” ujar Kurtubi.

Ia juga setuju atas saran Bank Indonesia (BI). Bank Sen-tral ini menyarankan agar BBM berubsidi naik menjadi Rp5.000 per liter untuk mengurangi sub-sidi. Saran dari BI itu diamini oleh Kurtubi.

Hanya saja, jangan lupa, ketika akan menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah dapat menyosialisasikan ter-lebih dahulu kepada masyara-kat. Nantinya, dari kenaikan

itu dapat dipergunakan un-tuk membangun infrastruktur, termasuk membangun stasiun pengisian BBG.

Sebagaimana diberitakan, Komisi Energi DPR menyetujui permintaan pemerintah untuk menambah kuota BBM bersubdi-si sebanyak 1,23 juta kiloliter (Kl).

Dengan tambahan ini, berarti kuota sampai akhir tahun 2012 menjadi 45,23 juta Kl. Perincian tersebut untuk premium sebe-sar 0,45 juta Kl dan solar se-banyak 0,73 juta Kl.

Tahun 2011, Kementerian Energi dan Sumber Daya Min-eral (ESDM) bersama Anggota Komisi VII juga menyepakati un-tuk ditambahnya kuota BBM subsidi sebesar 1,89 juta Kl.

Dengan rincian, premium 24.54 juta Kl (bertambah 1,35 juta Kl), minyak tanah 1,8 juta Kl (diturunkan 0,52 juta Kl), dan solar 14.15 juta Kl (bertambah 1,07 juta Kl).

Selanjutnya, Kurtubi men-gatakan, aturan yang berlaku umum di dunia internasional, subsidi adalah selisih dari biaya dan harga jual. Jika demikian, yang tampak adalah pemerin-tah, seolah-olah merugi.

Pemerintah harus membuat kebijakan energi dan BBM yang rasional. Dengan demikian, bisa menekan subsidi BBM tanpa mengorbankan kegiatan masyara-kat dan tanpa ada risiko inflasi.

Mengenai konversi ke BBG, Kurtubi yakin bisa pula menekan penggunaan BBM. Karenanya, infrastruktur BBG harus dike-but. “Angkutan umum dulu saja yang pindah ke BBG, harga lebih murah. BBM bisa dihemat, tan-pa ada ancaman inflasi,” ujarnya.

Intinya, untuk menutup be-ban subsidi BBM ada tiga lang-kah. Pertama, meningkatkan pendapatan negara di sektor minyak dan gas bumi. Ked-ua, efisiensi impor minyak dari semula melewati pedagang men-jadi langsung ke produsen. Keti-ga, pemerintah membenahi pen-gelolaan cost recovery.

“Kelangkaan BBM, sayang itu terjadi. BBM bukannya ti-dak ada. Ada di storage Pertam-ina, tapi dibatasi sesuai dengan kuota,” kata Kurtubi.

Naikkan BBM Secara terpisah, pengamat

ekonomi Umar Juoro men-gatakan, penambahan kuo-ta BBM bersubsidi tidak akan efektif mengatasi tingginya per-mintaan BBM. Soalnya, berapa pun besarnya tambahan akan tetap habis. Tambahan kuo-ta BBM justru akan semakin memberatkan anggaran negara.

Kebijakan penyesuaian harga BBM, menurut dia, sebenarnya merupakan hal lumrah yang juga dilakukan banyak negara untuk menekan meningkatnya anggaran subsidi.

“Upaya pembatasan BBM bersubsidi bagi kendaraan di-nas PNS sejauh ini tidak efek-tif, seperti diakui Menteri ESDM Jero Wacik,” kata Umar Juoro yang juga Ketua Dewan Direk-tur Center Indonesia for Devel-opment and Studies (Cides).

Ia juga menilai, rencana pela-rangan pembelian BBM bersub-sidi di SPBU sepanjang jalan tol juga tidak akan efektif. Karena sama saja mengalihkan pembeli BBM bersubsidi ke tempat lain. Pembatasan itu juga berdampak pada pengaruh stabilitas sosial dan ekonomi.

Jadi, penyesuaian harga akan menghindarkan dampak-dampak seperti di atas. Ber-dasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indone-sia (Gaikindo) dan Asosiasi In-dustri Sepeda Motor Indonesia (AISI), jumlah kendaraan ber-motor di Indonesia, mencapai 50.824.128 unit. “Itu data tahun 2010. Nah, sekarang tentu lebih banyak lagi,” jelas Umar Juoro.

Sekitar 60-65 persen adalah sepeda motor dan sisanya kend-araan roda empat atau lebih se-banyak 23 juta hingga 24 juta unit. Menurutnya, pemerintah harus menetapkan kebijakan yang tepat terhadap subsidi BBM sehingga ada kepastian.

“Saya menyarankan langkah yang lebih jelas dan kebijaksa-naan berlaku secara umum un-

u Sambungan dari hal 1

PP Belum Selesai, Polemik Polri-KPK Mencuat Kembali

“Masa tugas mereka yang sudah habis. Tidak ada kaitan dengan kasus simulator SIM,” kata Sutarman.

Mabes Polri, lanjut Sutarman tidak pernah menarik, melain-kan masa tugas penyidik itu yang sudah berakhir. “Seharus-nya tidak usah ditarik, tapi ha-rus dikembalikan. Penggantin-ya berapapun yang diminta KPK akan kita berikan,” tegas Kaba-reskrim Polri itu.

Menurut dia, jika Novel ingin bertahan dan menjadi penyidik tetap di KPK semua ada me-kanisme yang mesti dilakukan. “Harus mengajukan pengundu-ran diri dari Polri,” tegasnya.

Komjen Pol Sutarman juga mengingatkan supaya KPK juga mengikuti prosedur yang ada. “Kita harus tunduk kepada un-dang-undang yang ada,” tutur jenderal bintang tiga itu.

Sutarman memastikan, 13 penyidik Polri yang ditugas-kan di KPK akan ditarik kare-na masa tugasnya habis. Dia menolak penarikan penyidik berkaitan dengan penahanan Irjen Pol Djoko Susilo oleh KPK dalam kasus simulator SIM.

Sedang pihak KPK meno-lak rencana penarikan penyi-dik oleh Polri. Alasannya, se-bagian dari penyidik telah di-angkat menjadi pegawai tetap oleh KPK.

Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto bahwa enam dari 13 penyidik sudah berstatus pegawai tetap KPK. Ter-masuk Kompol Novel Baswedan.

Berikut 13 nama penyidik yang ingin ditarik Polri dari KPK, masing-masing, Imam Turmudi, Robhertus Yohanes, Eddy Wahyu, Yohanes Ricard, Usman Purwanto, Novel Baswe-dan, Asep Guntur, Bagus Su-ropraptomo, Taufik Herdian-

syah Zeinardi, Afief Yulian, Sa-lim Riyad, Budi Santoso, dan Budi Nugroho.

Masalah penarikan anggota Polri yang ditugaskan menjadi penyidik di KPK sudah lama menjadi polemik antara Polri dengan KPK. Rencana penari-kan penyidik itu sempat ber-hentik setelah pidato Presiden SBY terkait siapa yang paling berhak mengusut kasus sim-ulator SIM yang melibatkan Ir-jen Pol Djoko apakah Polri atau KPK.

Polemik tarik menarik anta-ra Polri dengan KPK terkait pe-nyidik itu sempat redam. Na-mun masalah yang satu ini kini muncul kembali.

Pihak Mabes Polri tetap bertekad akan menarik semua personel Polri yang masa tugas-nya sudah selesai. Sebaliknya pihak KPK tetap berusaha mempertahankan para penyi-dik itu agar tetap di KPK. (cr-7)

Buruh Tak Henti Demo, Pemerintah Pusing

naikan UMP dipenuhi pemerin-tah daerah dengan besaran ke-naikan signifikan, para buruh bisa kembali bekerja. Selain itu, para buruh tidak harus selalu berdemo untuk mendesak ke-inginannya. Pemerintah juga di-minta harus tegas.

“Yang saya heran, kalau ada persoalan UU yang tak setuju diminta untuk diubah, ya, di DPR, bukan dengan demo di jalan, jangan memaksakan ke-hendak, celakanya pemerinah lemah juga,” kata Anton.

Ia mengaku, tidak habis pikir dan tak paham dengan ulah bu-ruh saat ini. Menurutnya, jika ada masalah dengan hubungan

industrial diselesaikan dengan manajemen perusahaan atau memakai mekanisme hukum yang ada.

“Kita nggak paham, sebena-rnya kalau ada pelanggaran hukum itu urusannya negara, pakai mekanisme hukum, bu-kan dengan berdemo,” katanya.

Ia mencontohkan, dalam ka-sus tudingan buruh terhadap Samsung Indonesia, soal laran-gan membentuk serikat peker-ja, seharusnya buruh tidak bisa memaksakan kehendak. Jalan terbaik adalah berdialog dengan manajemen atau memakai me-kanisme hukum.

“Tapi juga harus dipahami bahwa kebebasan berserikat, itu mencakup kebebasan tidak

berserikat, bisa saja yang beker-ja tak mau berserikat, sehingga tidak bisa dipaksakan dari luar,” tegas Anton.

Dia juga mengkritik langkah buruh yang berdemo ke keduta-an besar seperti Jepang dan Ko-rea. Seharusnya masalah sep-erti itu bisa dibicarakan tan-pa mengganggu kepentingan umum, karena mengerahkan aksi massa di jalan raya.

“Kalau kita mau bicara ses-uai dengan ketentuan yang ber-laku, di dalam hal perburuhan, bukan demo seperti ini. Kalau terjadi gagal perundingan, ka-lau di perusahaan harus dibi-carakan ke manajemen. Jadi, ti-dak harus demo ke jalan,” kata Anton. (iz)

Saatnya Gubernur Jokowi Lakukan Langkah Preventif Atasi Banjir

Melihat kondisi tersebut su-dah seharusnya menjadi warn-ing bagi kita semua untuk me-ningkatkan mawas diri terh-adap berbagai bencana. Baik dalam konteks individu mau-pun dalam konteks masyara-kat Ibukota Jakarta. Sehingga, Gubernur DKI Jakarta yang baru, diharapkan untuk segera bertidak dan mencegah supaya bencana banjir tersebut tidak terulang lagi.

Wilayah Jakarta berada pada posisi yang sangat rawan ter-hadap bencana banjir, sudah seharusnya Gubernur Jokowi dibantu berbagai komponen masyarakat bertanggungjaw-ab untuk mempersiapkan kon-sep peringatan dini dan pence-gahan. Karena pada prinsipnya bencana banjir tersebut dapat dicegah lebih dini sehingga ti-dak perlu mengorbankan begitu banyak harta benda dan jiwa yang tak ternilai harganya.

Secara historis dalam per-

gumulan terhadap bencana di dunia, melahirkan praktik mit-igasi, seperti mitigasi banjir, mitigasi kekeringan, dan lain-lain. Praktik mitigasi keker-ingan ini sudah berusia leb-ih dari 4.000 tahun. Konsep tentang sistem peringatan dini untuk kelaparan (famine) dan kesiapsiagaan (preparedness) dengan lumbung raksasa yang disiapkan selama tujuh tahun pertama kelimpahan pangan dan disimpan untuk digunak-an selama tujuh tahun masa kekeringan sudah lahir pada tahun 2000 BC di Mesir.

Dalam wilayah DKI Jakar-ta, tentunya menjadi tanggung jawab pemerintah dan sege-nap masyarakat Ibukota un-tuk mengatasi banjir. Kon-sep manajemen bencana men-genai pencegahan (prevention) atas bencana ini kalau di za-man dulu pada zaman non-peradaban berlandaskan pada astrologi atau ilmu bintang dalam “simbol-simbol” seper-

ti kurban, penyangkalan diri, dan pengakuan dosa. Maka di zaman modern ini tentunya harus berlandaskan ilmu pen-getahuan dan teknologi.

Dalam merespons bencana banjir yang selalu berulang se-tiap tahunnya, sudah saatnya Gubernur DKI Jakarta melaku-kan langkah preventif atau pencegahan yang dilaksanakan secara nyata. Gubernur per-lu merevisi kembali manu-al prosedur operasi dan peme-liharaan dari berbagai aspek yang bisa menyebabkan ben-cana banjir tersebut.

Jadi tindakan yang dilaku-kan bukan sekedar bersi-fat kuratif, lipstik, atau supor-tif semata; tetapi, yang leb-ih penting dan utama adalah pencegahan atau preventif un-tuk melindungi masyarakat DKI Jakarta dari berbagai ket-akutan dan kekhawatiran ter-hadap bencana banjir yang senantiasa mengancam di masa depan. n

u Sambungan dari hal 1

tuk masalah BBM, yaitu dengan penyesuaian harga,” tegasnya Umar Juoro.

Hal senada dikatakan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandi-ni bahwa kenaikan BBM bisa di-lakukan bila kondisi perekonomi-an, politik, dan sosial cukup baik.

“Saya tidak bilang tahun be-sok BBM bersubsidi akan naik. Namun, akan jauh lebih baik bila disparitas harga energi di-perbaiki. Hal ini yang memi-cu adanya penyelundupan dan penimbunan,” kata Rudi.

Bila postur APBN di tahun de-pan cukup sehat, maka tidak me-nutup kemungkinan jika harga BBM bersubsidi akan dinaikkan

secara bertahap. “Kalau APBN se-hat, masyarakat pasti menerima adanya kenaikan secara bertahap. Bisa menaikkan energi itu sebesar Rp500 per liter,” tuturnya.

Namun, harga terbaik un-tuk mengurangi disparitas harga energi itu, menurut-nya Rp6.800. Nominal ini dini-lai sudah sangat pantas guna melakukan pengendalian dan mengurangi beban subsidi yang cukup besar.

“Harga Rp6.800 itu sudah cucok banget harganya. Baik untuk pemerintah dan baik juga secara bertahap bagi ma-syarakat,” ujar Rudi.

Sebagai informasi, tahun 2013, pemerintah memproyek-

sikan kebutuhan BBM bersus-bidi mencapai 48,7 Kl dengan catatan ada efisiensi.

Sedangkan Menteri ESDM Jero Wacik usai rapat dengan Komisi VII DPR, juga menyetu-juinya. Pemerintah pun mengu-sulkan kenaikan harga BBM, me-nyusul kurangnya pasokan BBM bersubsidi. Berapa besarannya, pemerintah belum memutuskan.

“Kalau harga BBM-nya ma-sih semurah ini, ya, akan ter-jadi lagi. Tapi, ya, nanti kita lihat lagilah. Saya punya keyakinan, punya feeling, kalau kita ajukan baik-baik ini untuk rakyat, ini kan bukan politik, ya. Ini demi rakyat Indonesia,” kata Jero Wacik. (oto)

u Sambungan dari hal 1

u Sambungan dari hal 1

AKSI BURUH - Ratusan buruh yang berasal dari berbagai serikat pekerja menggelar aksi terkait praktik outsourcing serta intimidasi dan kriminalisasi yang dialami buruh anggota serikat pekerja. Aksi berlangsung di sekitar kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (5/12). Dalam aksinya, mereka menyerukan kepada pemerintah agar melindungi dan menghentikan kriminalisasi terhadap kaum buruh. n ant/zabur karuru