s l0351 056106 chapter3 -...
TRANSCRIPT
66
BAB III
DESAIN PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Penelitian ini mengenai pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap
motivasi kerja pegawai pada PT INTI. Penelitian ini dilaksanakan di PT INTI Jalan
Mohammad Toha Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas
pertimbangan bahwa perusahaan yang bersangkutan telah mengupayakan
pengaplikasikan sistem informasi kompensai dalam menunjang kegiatan operasional
perusahaan. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran dan data yang sesuai
dengan judul penelitian. Objek penelitian ini adalah pegawai PT INTI yang
merupakan pengguna sistem informasi kompensasi.
B. Metode Penelitian
Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah
data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.
Untuk memperoleh data-data dan informasi yang tepat, maka diperlukan suatu
metode pengumpulan data yang tepat pula, sehingga tujuan penelitian yang
diharapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Winarno Surachmad (1998:131)
mengemukakan bahwa :
Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.
67
Metode penelitian akan memberikan gambaran kepada peneliti tentang
bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga masalah dapat dipecahkan
secara terarah. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode analisis yang merupakan suatu
bentuk penulisan dengan tujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisa
kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti. Pelaksanaannya tidak terbatas
hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan
interpretasi data tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Winarno Surakhmad
(1998:139) sebagai berikut :
Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pelaksanaan metoda deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komparatif atau mengukur suatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif angket, test, interview dan lain-lain, atau mengadakan klarifikasi ataupun mengadakan suatu penilaian, menentukan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur yang lain.
Mengenai ciri-ciri metode deskriptif, Winarno Surakhmad (1998:140)
memberikan batasan sebagai berikut :
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang sedang terjadi pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).
Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti melakukan pengamatan untuk
memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh
68
gambaran yang nyata tentang pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap
motivasi kerja karyawan PT INTI (Persero) Bandung.
Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan, sehingga
mempermudah langkah-langkah penelitian. Sugiyono (2006:160) menjelaskan
“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya”.
Metode penelitian berguna untuk memberikan gambaran kepada peneliti
tentang bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga permasalahan
dapat dipecahkan. Suharsimi Arikunto (2002:136) menjelaskan ”Metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
survei eksplanasi (Explanatory Survey). Metode Explanatory Survey merupakan
metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga
ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Masri Singarimbun dan
Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode
untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan
hipotesis”. Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan:
Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penilitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel antesenden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataaan sosial tertentu.
69
Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk
menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas
ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan
hubungan antar dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel
berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel
disebabkan/ataukah tidak oleh variabel lainnya.
Dengan penggunaan metode survei eksplanasi, penulis melakukan
pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel sistem
informasi kompensasi dan variabel motivasi kerja karyawan. Apakah terdapat
pengaruh antara sistem informasi kompensasi terhadap motivasi kerja dan seberapa
besar pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai pada
PT INTI.
1. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel sistem informasi
kompensasi (X) sebagai variabel dependent atau variabel bebas, dan variabel motivasi
kerja (Y) sebagai variabel independent atau variabel terikat.
Variabel bebas juga diartikan sebagai suatu variabel yang ada atau terjadinya
mendahului variabel tidak bebasnya. Variabel bebasnya adalah “Sistem Informasi
Kompensasi (Variabel X)”. (Jogiyanto, 2003:223), mengemukakan komponen-
komponen sistem kompensasi yang terdiri dari:
1. Komponen input
70
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. “Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa komponen-komponen dasar”. (Tata Sutabri, 2003:42)
2. Komponen model Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. “Model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.” (Tata Sutabri, 2003:42)
3. Komponen output Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada dan diproses menggunakan model tertentu.
4. Komponen basis data Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan kedalam dua macam kategori, yaitu teknologi sistem konputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi telekomunikasi.
5. Komponen teknologi Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
6. Komponen Kontrol Komponen kontrol digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.
Sistem pengendalian atau control dalam sistem informasi dapat
diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system),
dan sistem pengendalian aplikasi (application control system). Lebih lanjut,
pengendalian secara umum dapat terdiri dari pengendalian-pengendalian sebagai
berikut ini.
71
1. Pengendalian organisasi 2. Pengendalian dokumentasi 3. Pengendalian perangkat keras 4. Pengendalian keamanan fisik 5. Pengendalian keamanan data 6. Pengendalian komunikasi
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan
(input control), pengendalian proses (processing control) dan pengendalian keluaran
(output control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan pengendalian yang
sudah diprogramkan di perangkat lunaknya. Pengendalian aplikasi diantaranya adalah
control digit check, reasonable check, zero balance check, matching check, echo
check, batch control check.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Sistem Informasi Kompensasi
Variabel Indikator Ukuran Skala Sistem Informasi Kompensasi (Variabel X)
1. Input Data
• Tingkat kesesuaian informasi data jam kerja
• Tingkat kesesuaian informasi data pegawai
• Tingkat kesesuaian informasi data untuk pembayaran yang didasarkan pada insentif.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
2. Model
• Tingkat kualitas hardware • Tingkat kualitas software • Tingkat kemampuan dan
keterampilan karyawan menggunakan sistem informasi kompensasi
Ordinal Ordinal
Ordinal
3. Output Data • Tingkat kualitas informasi • Tingkat kuantitas informasi
Ordinal Ordinal
4. Basis Data • Tingkat kecepatan pengiriman dan penerimaan data
• Kesesuaian fungsi, pengembangan jaringan
Ordinal Ordianl
72
informasi dan teknologi. 5. Teknologi • Tingkat keamanan data
• Updating data Ordinal Ordinal
6. Kontrol • Tingkat kemudahan pengawasan sistem informasi kompensasi
• Tingkat
Ordinal Ordinal
Sumber: (Jogiyanto, 2003:223)
Motivasi kerja manusia didefinisikan sebagai suatu energi yang
menggerakkan potensi yang dimiliki yang menimbulkan semangat atau dorongan
untuk bekerja. Motivasi kerja dalam diri seseorang dapat timbul akibat faktor yang
ada dalam diri orang tesebut yang dikenal dengan faktor intrisik dan juga timbul
disebabkan faktor dari luar yang disebut faktor ekstrinsik. Hal tersebut dikuatkan oleh
pendapat yang dikemukakan oleh I.G. Wursanto (1989:131):
1. Faktor intrinsik, adalah faktor dari dalam diri manusia yang dapat berupa
kepribadian, pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan cita-cita.
2. Faktor ekstrinsik, adalah faktor dari luar diri manusia, seperti: gaya
kepemimpinan seorang atasan, atau bimbingan seseorang, perkembangan
situasi, kompensasi dan sebagainya.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja Karyawan
Variabel Indikator Ukuran Skala
Motivasi
Kerja (Y)
1. Motivasi
Intrinsik
• Tingkat Pendidikan yang
melatar belakangi karyawan
• Tingkat lamanya bekerja pada
perusahaan
• Tingkat pengalaman bekerja
Ordinal
Ordinal
73
karyawan
• Tingkat kemampuan
mengerjakan pekerjaan dalam
waktu yang telah ditentukan
• Tingkat ketepatan pekerjaan
yang dikerjakan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
2. Motivasi
Ekstrinsik
• Tingkat kesesuaian upah,
gaji/imbalan/balas jasa yang
diharapkan oleh karyawan
• Tingkat keamanan kondisi
lingkugan kerja
• Tingkat Jaminan sosial dan
keamanan yang diberikan oleh
perusahaan
• Tingkat peraturan yang berlaku
pada perusahaan
• Tingkat kedisiplinan dan gaya
kepemimpinan yang
diterapkan oleh pimpinan
perusahaan
• Tingkat Hubungan antar
individu karyawan
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Sumber : Moekijat. (2002).
2. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data
primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang diinginkan dan
74
dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan
penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah pegawai
yang merupakan pengguna sistem informasi kompensasi PT INTI. Sumber data
sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung
dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi
untuk penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:102), populasi adalah “Keseluruhan
subjek penelitian”. Menurut Sudjana (1999:26), “Populasi adalah totalitas semua nilai
yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas
yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.
Menurut Sugiyono (1994:116), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan
bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan dasar untuk
menjawab masalah penelitian.
75
Bertitik tolak dari pendapat di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah karyawan PT INTI (Persero) pada bagian Pusan pengembangan Bisnis dan
Produk (PUSBISPRO) yang berjumlah 28 orang.
4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil data penelitian
yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas
instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen sedangkan
kualitas pengumpulan data berkenaan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila
instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Sugiyono (2005:129) menjelaskan bahwa:
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat
dikumpulkan dari setting alamiah, pada laboratorium dengan metode
ekseperimen, dirumah / perusahaan dengan berbagai responden, pada suatu
seminar dan lain-lain. Dan bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan
data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan
ketiganya.
76
Adapun dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data adalah
dengan menggunakan media kuesioner atau angket. Menurut Sugiyono (2005:135)
“Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya”. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka
dan dapat diberikan secara langsung kepada responden atau dikirim melalui pos atau
internet.
Dalam membuat dan menyusun alat pengumpulan data, penulis senantiasa
berpedoman pada lingkup variabel-variabel yang terkait. Instrumen kuesioner ini
terdiri dari kuesioner tentang sistem informasi kompensasi, dan kuesioner tentang
motivasi kerja karyawan.
Untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpulan data yaitu instrumen
berbentuk kuesioner, langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :
1. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan
ditanyakan kepada responden berdasarkan teori yang dijadikan rujukan.
2. Menetapkan bentuk angket.
3. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan
indikator setiap variabel.
77
4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang
akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket
yang telah dibuat.
5. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban serta bobot
penilaiannya. Dalam menetapkan cara penskoran, kedua instrumen yang
dipergunakan dalam penelitian dengan memakai skala likert, yang nilainya
berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono (2005:107) mengemukakan
“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Penulis
menyebarkan angket kepada responden dalam hal ini karyawan PT. INTI
(Persero) Bandung yang berjumlah 28 orang. Tiap alternatif jawaban diberi
skor sebagaimana digambarkan di halaman berikutnya pada tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Skala Penilaian Jawaban Angket
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif
1 Sangat setuju/sangat lengkap/sangat mudah/
5 1 sangat baik/sangat akurat/sangat sesuai/ sangat mampu/sangat tersedia/sangat aman
2 setuju/lengkap/mudah/baik/akurat/
4 2 sesuai/mampu/tersedia/aman
3 Ragu-ragu/cukup lengkap/cukup mudah/
3 3 cukup baik/cukup akurat/cukup sesuai/ cukup mampu/cukup tersedia/cukup aman
4 Tidak setuju/tidak lengkap/sulit/
2 4 kurang baik/tidak akurat/tidak sesuai/ tidak mampu/tidak tersedia/tidak aman
5 sangat tidak setuju/sangat tidak lengkap/sangat sulit/ 1 5 sangat kurang baik/sangat tidak akurat/sangat
78
No Alternatif Jawaban Bobot
Positif Negatif tidak sesuai/ sangat tidak mampu/sangat tidak tersedia/sangat tidak aman
Sumber: Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Dimodifikasi oleh penulis
Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya,
karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen
ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang
valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di
ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen
pengumpulan data yang layak adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel.
Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas
seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
5. Uji Validitas dan Reliabilitas
a) Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep
yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut
Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan,
2006:97) jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat
79
digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur. Untuk itu peneliti
melakukan uji Validitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan
sofware SPSS 17.0 for Windows. Adapun urutannya sebagai berikut
Langkah-langkah dalam uji validitas instrument angket adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan lembar kerja SPSS
2. Buat devinisi (nama) variabel kemudian isikan semua data.
3. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis.
4. Masukan semua item
5. Klik tombol Statistic
6. Pada kolom dialog pilih Item, Scale, Scale if item deleted. Kemudian
Continue, OK.
7. Lihat pada tabel Item-Total Statistics pada kolom Corrected Item-Total
Correlation yang digunakan sebagai rhitung.
Setelah diperoleh nilai rhitung, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan
n = 20 untuk variabel x dan n = 30 untuk variabel Y dengan taraf nyata (α) = 0,05
pada tingkat kepercayaan 95%. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan valid
dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
1. Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)
Uji validitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel X (Sistem Informasi
Kompensasi) atas 6 indikator, yaitu input data, model pemasaran, basis data, output,
80
teknologi dan kontrol. Keenam indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 14
butir pernyataan angket.
Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (Sistem
Kearsipan Elektronik) menggunakan bantuan sofware SPSS 17.0 for Windows
dengan responden sebanyak 20 orang (rtabel 0,444).
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)
No. Item rhitung rtabel Taraf
Signifikansi Keterangan
1 0,635 0.444 95% Valid 2 0,441 0.444 95% Tidak Valid 3 0,689 0.444 95% Valid 4 0,513 0.444 95% Valid 5 0,860 0.444 95% Valid 6 0,425 0.444 95% Tidak Valid 7 0,778 0.444 95% Valid 8 0,635 0.444 95% Valid 9 0,718 0.444 95% Valid 10 0,735 0.444 95% Valid 11 0,718 0.444 95% Valid 12 0,689 0.444 95% Valid 13 0,635 0.444 95% Valid 14 0,860 0.444 95% Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Ket : item yang tidak valid, dibuang.
Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 14 item angket untuk
variabel X yaitu Sistem Informasi Kompensasi menunjukkan sebanyak 12 item
dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid. Sehingga angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data Sistem Informasi Kompensasi berjumlah 12 item.
81
Item pernyataan tersebut kemudian disusun kembali untuk disebar kepada
responden penelitian, yakni kepada pegawai PT. INTI (Persero) Bandung sebanyak
28 orang karyawan.
2. Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)
Uji validitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel Y (Motivasi Kerja
Karyawan) terdiri atas 2 indikator, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
Kedua indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 11 butir pernyataan angket.
Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (Motivasi Kerja
Karyawan) menggunakan bantuan Software SPSS 17.00 for windows. dengan
responden sebanyak 20 orang (rtabel 0,444).
Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)
No. Item
rhitung rtabel Taraf
Signifikansi Keterangan
1 0,857 0.444 95% Valid 2 0,821 0.444 95% Valid 3 0,055 0.444 95% Tidak Valid 4 0,774 0.444 95% Valid 5 0,839 0.444 95% Vald 6 0,794 0.444 95% Valid 7 0,526 0.444 95% Valid 8 0,821 0.444 95% Valid 9 0,522 0.444 95% Valid 10 0,714 0.444 95% Valid 11 0,595 0.444 95% Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Ket : item yang tidak valid, dibuang
Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 11 item angket untuk
82
variabel Y yaitu Motivasi Kerja Karyawan menunjukkan sebanyak 10 item
dinyatakan valid dan 1 item dinyatakan tidak valid. Sehingga angket yang digunakan
untuk mengumpulkan data Motivasi Kerja Karyawan berjumlah 10 item.
Semua item pernyataan tersebut kemudian disusun kembali untuk disebar
kepada responden penelitian, yakni kepada pegawai PT. INTI (Persero) Bandung
sebanyak 28 orang karyawan.
b) Uji Reliabilitas
Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas
tersebut diuji. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178).
Untuk uji reliabilitas, kriteria yang digunakan adalah:
• Jika nilai hitung alpa lebih besar (>) dari nilai tabel r maka angket
dinyatakan reliabel, atau
• Jika nilai hitung alpa lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka angket
dinyatakan tidak reliabel.
• Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n – 2
Langkah berikutnya adalah penulis melakukan proses perhitungan dan
pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan Software SPSS 17.00 for
windows. Adapun langkah-langkahnya dalam Sambas dan Maman Abdurahman
(2007:41) sebagai berikut:
83
1. Siapkan lembar kerja SPSS 2. Buat definisi (nama) variable, kemudian isikan semua data. 3. Simpan data yang telah kita input, klik save file, kemudian beri nama, lalu
klik save untuk menyimpannya. 4. Klik menu analyze, Scale, Reliability Analiysis. 5. Pilih alpha, pada dialog di atas. 6. Masukan semua variabel ke dalam kotak items 7. klik tombol Statistic, pilih Items, Scale, Scale if Item Deleted, kemudian
klik tombol Continue, lalu klik OK. 8. Untuk menafsirkan hasil uji reliabilitas dilihat dari nilai hitung koefisien
alpha, kriteria yang digunakan adalah: � Jika nilai hitung alpha lebih besar sama dengan (>) dari nilai tabel r
maka angket dinyatakan reliable, atau � Jika nilai hitung alpha lebih kecil (≤) dari nilai tabel r maka angket
dinyatakan tidak reliable � Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n – 2
1. Uji Reliabilitas Varaibel X (Sistem Informasi Kompensasi)
Dari data uji coba angket variabel X (sistem informasi kompensasi)
didapatkan hasil sebagai berikut yaitu:
Tabel 3.6 Reliabilitas Item Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.928 14
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa besarnya rhitung untuk
variabel X adalah sebesar 0,928 dengan rtabel sebesar 0,444 (df=20-2). Dengan melihat
kriteria pengujian, dimana apabila:
� Jika nilai hitung alpha > rtabel maka angket tersebut reliabel � Jika nilai hitung alpha ≤ rtabel maka angket tersebut tidak reliable
Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa rhitung 0,928 > rtabel 0,444,
berarti angket variabel X (Sistem Informasi Kompensasi) reliabel dan bisa diteliti.
84
2. Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)
Dari data uji coba angket variabel Y (motivasi kerja karyawan) didapatkan
hasil sebagai berikut yaitu:
Tabel 3. 7 Reliabilitas Item Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.912 11
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa besarnya rhitung untuk
variabel X adalah sebesar 0,912 dengan rtabel sebesar 0,444 (df=20-2). Dengan melihat
kriteria pengujian, dimana apabila:
� Jika nilai hitung alpha > rtabel maka angket tersebut reliabel � Jika nilai hitung alpha ≤ rtabel maka angket tersebut tidak reliable
Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa rhitung 0,912 > rtabel 0,444,
berarti angket variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan) reliabel dan bisa diteliti.
6. Tenik Analisis Data
Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala
ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik
mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan
demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi
85
menjadi skala interval dengan menggunakan bantuan Sofware Microsoft Excel 2007
melalui Method of Successive Interval.
Dalam rangka menguji hipotesis, data interval tersebut harus melewati uji
persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan kelinieran
regresi, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.
Berdasarkan pemaparan di atas, analisis data dalam penelitian ini akan
diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan
masalah. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan data penelitian, digunakan
kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh
responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori skor
yang dikembangkan dalam skala Likert dan digunakan dalam penelitian ini. Melalui
perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap alternatif jawaban angket,
sehingga diperoleh persentase jawaban setiap alternatif jawaban dan skor rata-rata.
Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 8 Kriteria Analisis Data Deskripsi
Rentang Penafsiran Variabel X Variabel Y
1,00 - 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah 1,80 - 2,59 Tidak Baik Rendah 2,60 - 3,39 Cukup Sedang 3,40 - 4,19 Baik Tinggi 4,20 - 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi
Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert.
86
Sementara untuk kepentingan generalisasi dan menjawab permasalahan
sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis regresi. Tujuan utama
analisis regresi adalah untuk peramalan, dimana dalam model regresi tersebut ada
sebuah variabel independen dan variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah
untuk meramalkan dan membuktikan pengaruh variabel X (Sistem Informasi
Kompensasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan).
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk analisis data adalah
sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. hal ini penting, diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji
statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila
belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.
Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap
variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik
statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Maka penelitian harus
membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi
normal atau tidak. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di
atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya
(Sugiyono 2005: 69). Untuk itu peneliti melakukan uji normalitas untuk kedua
87
variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 for Windows,
melalui pengujian Kolmogorov Smirnov dengan keterangan Liliefors. Adapun
urutannya sebagai berikut:
1) Buat definisi variabel kemudian isikan semua data 2) Simpan dengan nama item normalitas 3) Klik menu Analyze, Non parametic Test, 1-Sample K-S 4) Masukkan data variabel X dan variabel Y ke kolom Test Variabel List 5) Klik tombol Ok. 6) Kriteria pengambilan keputusan:
� Jika nilai Sig. > 0,05 = distribusi normal � Jika nilai Sig. ≤ 0,05 = distribusi tidak normal
b) Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diambil berasal dari sampel yang memiliki varians sama atau homogeny. Pengujian
homogenitas dalam Software SPSS 17.0 for Windows menggunakan uji Levense.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menguji homogenitas menurut
Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 87) yaitu sebagai berikut:
1) Buat devinisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada varaibel yang akan diuji homogenitasnya.
2) Simpan dengan nama item homogenitas 3) Klik menu Analyze, Compare Means, lalu klik One-Way ANOVA 4) Klik tombol panah kanan sehingga variabel sistem informasi pemasaran
masuk ke Dependen List. 5) Klik tombol panah kanan sehingga variabel produktivitas kerja masuk ke
isian factor. 6) Klik tombol Option, Check List (√) Homogeneity Of-Varience, kemudian
klik tombol Continue. 7) Klik tombol Ok. 8) Untuk menafsirkan hasil uji homogenitas, kriteria yang digunakan adalah:
� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (≤) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka skor-skor pada variabel menyebar secara homogen.
88
� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih besar (>) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka skor-skor pada variabel menyebar tidak homogen.
c) Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mencari hubungan fungsional sederhana
maupun multipel yang dilakukan melalui bantuan Software SPSS 17.0 for Windows,
adapun uji linearitas regresi yang digunakan yaitu regresi sederhana, karena hanya
terdapat satu variabel independen. Langkah-langkah dalam menuji linieritas data,
menurut Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 95) yaitu sebagai berikut:
1) Siapkan lembar kerja SPSS 2) Buatlah definisi variabel, kemudian isikan skor yang diperoleh masing-
masing responden pada variabel-variabel yang akan diuji linieritasnya. 3) Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik Means. 4) Klik Options, Check List pada kotak Test for Linierity, klik Continue. 5) Klik variabel X sehingga masuk ke kotak Dependent List. Klik variabel Y
masuk ke kotak Independent List. Klik OK. 6) Untuk menafsirkan hasil uji linieritas, kriteria yang digunakan adalah:
� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (≤) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka distribusi berpola linier.
� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih besar (>) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka distribusi tidak berpola linier.
7. Uji Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian tersebut
maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.
Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu
keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.
89
a) Merumuskan hipotesis statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : ρ = 0 Tidak ada pengaruh antara Sistem Informasi Kompensasi
terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.
Ha : ρ ≠ 0 Adanya pengaruh antara Sistem Informasi Kompensasi
terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.
Atau pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara thitung
dengan ttabel berdasarkan taraf α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2 .
� Jika nilai thitung < ttabel maka Ho diterima (Tidak ada pengaruh Sistem
Informasi Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI
(Persero) Bandung.
� Jika nilai thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak (Adanya pengaruh Sistem
Informasi Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI
(Persero) Bandung.
b) Membuat persamaan regresi
Jika setelah dilakukan uji linearitas ternyata data berpola linear, maka dapat
digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Ŷ = a + bX
Keterangan:
Ŷ = Sistem Informasi Kompensasi
X = Motivasi Kerja Karyawan
90
a = Konstanta harga Y jika X = 0
b = Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
c) Menguji keberartian persamaan regresi
Pemeriksaan keberartiaan regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis
tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.
Menurut Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 194) pengujian koefisien
regresi dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah pengujian hipotesis
sebagai berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan Ha seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya.
2. Menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus:
n
YJK areg
2
)(
)(∑=
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a), dengan rumus:
JKreg(b/a) = )YX
- (i
∑∑
nYXb i
ii
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres)
JKres = ∑ reg(a)reg(b/a)2 JK - JK - iY
d. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a)) RJKreg(a) = JKreg(a)
e. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))
RJKreg(b/a) = )/( abregJK
f. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)
91
RJKres = 2 -n
JK res
g. Menghitung F
F = res
abreg
RJK
RJK )/(
3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F pada derajat bebas db reg = 1
dan dbres = n – 2
4. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F atau membandingkan nilai
ρ dengan nilai α. Dengan kriteria pengujian
� jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0
� Atau: jika nilai ρ lebih kecil (<) nilai α yang digunakan (0,05), maka
tolak H0
5. Membuat kesimpulan
d) Menghitung nilai Determinasi
Analisis ini dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisiensi determinasi
untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X (Sistem Kearsipan Elektronik)
terhadap variabel Y (Kualitas Pelayanan Informasi), dengan menggunakan rumus
koefisiensi determinasi yaitu: KD = r2 x 100% (Sugiyono, 2007).
Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut:
r2 = { }
22 )(
))((
YiYin
YiXiXiYinb
Σ−ΣΣΣ−Σ
Adapun dalam perhitungannya penulis menggunakan bantuan Software SPSS
17.0 for Windows. Berikut ini adalah langkah-langkah menganalisis dengan
92
menggunakan SPSS sepeti halnya yang diungkapkan oleh Sambas dan Maman
Abduraman (2007:190):
1. Siapkan lembar kerja SPSS 2. Buatlah definisi (nama) variabel kemudian isikan skor data masing-masing
variabel. 3. Klik menu Analyze, kemudian klik Regression, lalu klik pada Linear. 4. Klik variabel X (Sistem Informasi Pemasaran) pada independent List dan
variabel Y (Produktivitas Kerja) pada dependent List. 5. Pada kotak dialog Linier Regression, klik Statistic. Check List (√) Model If,
untuk memunculkan Anova. Kemudian Check List (√) Estimates pada Regression Coefficient. Lalu klik Countinue.
6. Pada kotak dialog Linier Regression, klik Save. Check List (√) Unstandardized pada kotak Regression Value. Lalu klik Countinue.
7. Masih Linier Regression, klik Option. Ketik 0,05 pada Entry untuk Use Probability of F. Kemudian Check List (√), lalu klik Countinue.
8. Klik OK