s l0351 056106 chapter3 -...

27
66 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai pada PT INTI. Penelitian ini dilaksanakan di PT INTI Jalan Mohammad Toha Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan yang bersangkutan telah mengupayakan pengaplikasikan sistem informasi kompensai dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran dan data yang sesuai dengan judul penelitian. Objek penelitian ini adalah pegawai PT INTI yang merupakan pengguna sistem informasi kompensasi. B. Metode Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut. Untuk memperoleh data-data dan informasi yang tepat, maka diperlukan suatu metode pengumpulan data yang tepat pula, sehingga tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Winarno Surachmad (1998:131) mengemukakan bahwa : Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.

Upload: buingoc

Post on 03-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

66

BAB III

DESAIN PENELITIAN

A. Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap

motivasi kerja pegawai pada PT INTI. Penelitian ini dilaksanakan di PT INTI Jalan

Mohammad Toha Bandung. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan atas

pertimbangan bahwa perusahaan yang bersangkutan telah mengupayakan

pengaplikasikan sistem informasi kompensai dalam menunjang kegiatan operasional

perusahaan. Sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran dan data yang sesuai

dengan judul penelitian. Objek penelitian ini adalah pegawai PT INTI yang

merupakan pengguna sistem informasi kompensasi.

B. Metode Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Untuk memperoleh data-data dan informasi yang tepat, maka diperlukan suatu

metode pengumpulan data yang tepat pula, sehingga tujuan penelitian yang

diharapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Winarno Surachmad (1998:131)

mengemukakan bahwa :

Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta situasi penyelidikan.

67

Metode penelitian akan memberikan gambaran kepada peneliti tentang

bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga masalah dapat dipecahkan

secara terarah. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah metode deskriptif analitis, yaitu suatu metode analisis yang merupakan suatu

bentuk penulisan dengan tujuan menggambarkan, melukiskan serta menganalisa

kenyataan yang ada pada perusahaan yang diteliti. Pelaksanaannya tidak terbatas

hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan

interpretasi data tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Winarno Surakhmad

(1998:139) sebagai berikut :

Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pelaksanaan metoda deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komparatif atau mengukur suatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif angket, test, interview dan lain-lain, atau mengadakan klarifikasi ataupun mengadakan suatu penilaian, menentukan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur yang lain.

Mengenai ciri-ciri metode deskriptif, Winarno Surakhmad (1998:140)

memberikan batasan sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang sedang terjadi pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berdasarkan pedoman tersebut, maka peneliti melakukan pengamatan untuk

memperoleh data penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memperoleh

68

gambaran yang nyata tentang pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap

motivasi kerja karyawan PT INTI (Persero) Bandung.

Seorang peneliti harus menentukan metode yang akan digunakan, sehingga

mempermudah langkah-langkah penelitian. Sugiyono (2006:160) menjelaskan

“Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya”.

Metode penelitian berguna untuk memberikan gambaran kepada peneliti

tentang bagaimana langkah-langkah penelitian dilakukan, sehingga permasalahan

dapat dipecahkan. Suharsimi Arikunto (2002:136) menjelaskan ”Metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

survei eksplanasi (Explanatory Survey). Metode Explanatory Survey merupakan

metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga

ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Masri Singarimbun dan

Sofian Effendi (1989:5) mengemukakan ”Metode explanatory survey yaitu metode

untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan

hipotesis”. Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penilitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel antesenden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataaan sosial tertentu.

69

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk

menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas

ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan

hubungan antar dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel

berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel

disebabkan/ataukah tidak oleh variabel lainnya.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi, penulis melakukan

pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel yaitu variabel sistem

informasi kompensasi dan variabel motivasi kerja karyawan. Apakah terdapat

pengaruh antara sistem informasi kompensasi terhadap motivasi kerja dan seberapa

besar pengaruh sistem informasi kompensasi terhadap motivasi kerja pegawai pada

PT INTI.

1. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji dua variabel yaitu variabel sistem informasi

kompensasi (X) sebagai variabel dependent atau variabel bebas, dan variabel motivasi

kerja (Y) sebagai variabel independent atau variabel terikat.

Variabel bebas juga diartikan sebagai suatu variabel yang ada atau terjadinya

mendahului variabel tidak bebasnya. Variabel bebasnya adalah “Sistem Informasi

Kompensasi (Variabel X)”. (Jogiyanto, 2003:223), mengemukakan komponen-

komponen sistem kompensasi yang terdiri dari:

1. Komponen input

70

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. “Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa komponen-komponen dasar”. (Tata Sutabri, 2003:42)

2. Komponen model Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari basis data yang diolah lewat suatu model-model tertentu. “Model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.” (Tata Sutabri, 2003:42)

3. Komponen output Produk dari sistem informasi adalah output berupa informasi yang berguna bagi para pemakainya. Output merupakan komponen yang harus ada di sistem informasi. Output dari sistem informasi dibuat dengan menggunakan data yang ada dan diproses menggunakan model tertentu.

4. Komponen basis data Komponen teknologi mempercepat sistem informasi dalam pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan kedalam dua macam kategori, yaitu teknologi sistem konputer (perangkat keras dan perangkat lunak) dan teknologi telekomunikasi.

5. Komponen teknologi Basis data (database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Komponen Kontrol Komponen kontrol digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi merupakan informasi yang akurat.

Sistem pengendalian atau control dalam sistem informasi dapat

diklasifikasikan sebagai sistem pengendalian secara umum (general control system),

dan sistem pengendalian aplikasi (application control system). Lebih lanjut,

pengendalian secara umum dapat terdiri dari pengendalian-pengendalian sebagai

berikut ini.

71

1. Pengendalian organisasi 2. Pengendalian dokumentasi 3. Pengendalian perangkat keras 4. Pengendalian keamanan fisik 5. Pengendalian keamanan data 6. Pengendalian komunikasi

Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan

(input control), pengendalian proses (processing control) dan pengendalian keluaran

(output control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan pengendalian yang

sudah diprogramkan di perangkat lunaknya. Pengendalian aplikasi diantaranya adalah

control digit check, reasonable check, zero balance check, matching check, echo

check, batch control check.

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Sistem Informasi Kompensasi

Variabel Indikator Ukuran Skala Sistem Informasi Kompensasi (Variabel X)

1. Input Data

• Tingkat kesesuaian informasi data jam kerja

• Tingkat kesesuaian informasi data pegawai

• Tingkat kesesuaian informasi data untuk pembayaran yang didasarkan pada insentif.

Ordinal

Ordinal

Ordinal

2. Model

• Tingkat kualitas hardware • Tingkat kualitas software • Tingkat kemampuan dan

keterampilan karyawan menggunakan sistem informasi kompensasi

Ordinal Ordinal

Ordinal

3. Output Data • Tingkat kualitas informasi • Tingkat kuantitas informasi

Ordinal Ordinal

4. Basis Data • Tingkat kecepatan pengiriman dan penerimaan data

• Kesesuaian fungsi, pengembangan jaringan

Ordinal Ordianl

72

informasi dan teknologi. 5. Teknologi • Tingkat keamanan data

• Updating data Ordinal Ordinal

6. Kontrol • Tingkat kemudahan pengawasan sistem informasi kompensasi

• Tingkat

Ordinal Ordinal

Sumber: (Jogiyanto, 2003:223)

Motivasi kerja manusia didefinisikan sebagai suatu energi yang

menggerakkan potensi yang dimiliki yang menimbulkan semangat atau dorongan

untuk bekerja. Motivasi kerja dalam diri seseorang dapat timbul akibat faktor yang

ada dalam diri orang tesebut yang dikenal dengan faktor intrisik dan juga timbul

disebabkan faktor dari luar yang disebut faktor ekstrinsik. Hal tersebut dikuatkan oleh

pendapat yang dikemukakan oleh I.G. Wursanto (1989:131):

1. Faktor intrinsik, adalah faktor dari dalam diri manusia yang dapat berupa

kepribadian, pendidikan, pengalaman, pengetahuan dan cita-cita.

2. Faktor ekstrinsik, adalah faktor dari luar diri manusia, seperti: gaya

kepemimpinan seorang atasan, atau bimbingan seseorang, perkembangan

situasi, kompensasi dan sebagainya.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Variabel Indikator Ukuran Skala

Motivasi

Kerja (Y)

1. Motivasi

Intrinsik

• Tingkat Pendidikan yang

melatar belakangi karyawan

• Tingkat lamanya bekerja pada

perusahaan

• Tingkat pengalaman bekerja

Ordinal

Ordinal

73

karyawan

• Tingkat kemampuan

mengerjakan pekerjaan dalam

waktu yang telah ditentukan

• Tingkat ketepatan pekerjaan

yang dikerjakan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

2. Motivasi

Ekstrinsik

• Tingkat kesesuaian upah,

gaji/imbalan/balas jasa yang

diharapkan oleh karyawan

• Tingkat keamanan kondisi

lingkugan kerja

• Tingkat Jaminan sosial dan

keamanan yang diberikan oleh

perusahaan

• Tingkat peraturan yang berlaku

pada perusahaan

• Tingkat kedisiplinan dan gaya

kepemimpinan yang

diterapkan oleh pimpinan

perusahaan

• Tingkat Hubungan antar

individu karyawan

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Ordinal

Sumber : Moekijat. (2002).

2. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data

primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang diinginkan dan

74

dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah pegawai

yang merupakan pengguna sistem informasi kompensasi PT INTI. Sumber data

sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung

dengan objek penelitian tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi

untuk penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:102), populasi adalah “Keseluruhan

subjek penelitian”. Menurut Sudjana (1999:26), “Populasi adalah totalitas semua nilai

yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”.

Menurut Sugiyono (1994:116), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan

bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan dasar untuk

menjawab masalah penelitian.

75

Bertitik tolak dari pendapat di atas, yang menjadi populasi dalam penelitian

ini adalah karyawan PT INTI (Persero) pada bagian Pusan pengembangan Bisnis dan

Produk (PUSBISPRO) yang berjumlah 28 orang.

4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil data penelitian

yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas

instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen sedangkan

kualitas pengumpulan data berkenaan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila

instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

Sugiyono (2005:129) menjelaskan bahwa:

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat

dikumpulkan dari setting alamiah, pada laboratorium dengan metode

ekseperimen, dirumah / perusahaan dengan berbagai responden, pada suatu

seminar dan lain-lain. Dan bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan gabungan

ketiganya.

76

Adapun dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data adalah

dengan menggunakan media kuesioner atau angket. Menurut Sugiyono (2005:135)

“Kuesioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya”. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan

dari responden. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka

dan dapat diberikan secara langsung kepada responden atau dikirim melalui pos atau

internet.

Dalam membuat dan menyusun alat pengumpulan data, penulis senantiasa

berpedoman pada lingkup variabel-variabel yang terkait. Instrumen kuesioner ini

terdiri dari kuesioner tentang sistem informasi kompensasi, dan kuesioner tentang

motivasi kerja karyawan.

Untuk memudahkan dalam menyusun alat pengumpulan data yaitu instrumen

berbentuk kuesioner, langkah-langkah yang ditempuh penulis adalah sebagai berikut :

1. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan

ditanyakan kepada responden berdasarkan teori yang dijadikan rujukan.

2. Menetapkan bentuk angket.

3. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan

indikator setiap variabel.

77

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang

akan dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket

yang telah dibuat.

5. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban serta bobot

penilaiannya. Dalam menetapkan cara penskoran, kedua instrumen yang

dipergunakan dalam penelitian dengan memakai skala likert, yang nilainya

berkisar dari 1 sampai dengan 5. Sugiyono (2005:107) mengemukakan

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi

seseorang/sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Penulis

menyebarkan angket kepada responden dalam hal ini karyawan PT. INTI

(Persero) Bandung yang berjumlah 28 orang. Tiap alternatif jawaban diberi

skor sebagaimana digambarkan di halaman berikutnya pada tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Skala Penilaian Jawaban Angket

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1 Sangat setuju/sangat lengkap/sangat mudah/

5 1 sangat baik/sangat akurat/sangat sesuai/ sangat mampu/sangat tersedia/sangat aman

2 setuju/lengkap/mudah/baik/akurat/

4 2 sesuai/mampu/tersedia/aman

3 Ragu-ragu/cukup lengkap/cukup mudah/

3 3 cukup baik/cukup akurat/cukup sesuai/ cukup mampu/cukup tersedia/cukup aman

4 Tidak setuju/tidak lengkap/sulit/

2 4 kurang baik/tidak akurat/tidak sesuai/ tidak mampu/tidak tersedia/tidak aman

5 sangat tidak setuju/sangat tidak lengkap/sangat sulit/ 1 5 sangat kurang baik/sangat tidak akurat/sangat

78

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif tidak sesuai/ sangat tidak mampu/sangat tidak tersedia/sangat tidak aman

Sumber: Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Dimodifikasi oleh penulis

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji kelayakannya,

karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Pengujian instrumen

ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Instrumen yang

valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di

ukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Intrumen

pengumpulan data yang layak adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas

seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

5. Uji Validitas dan Reliabilitas

a) Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep

yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut

Arikunto (2006:168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan,

2006:97) jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukan alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat

79

digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur. Untuk itu peneliti

melakukan uji Validitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan

sofware SPSS 17.0 for Windows. Adapun urutannya sebagai berikut

Langkah-langkah dalam uji validitas instrument angket adalah sebagai

berikut:

1. Siapkan lembar kerja SPSS

2. Buat devinisi (nama) variabel kemudian isikan semua data.

3. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis.

4. Masukan semua item

5. Klik tombol Statistic

6. Pada kolom dialog pilih Item, Scale, Scale if item deleted. Kemudian

Continue, OK.

7. Lihat pada tabel Item-Total Statistics pada kolom Corrected Item-Total

Correlation yang digunakan sebagai rhitung.

Setelah diperoleh nilai rhitung, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan

n = 20 untuk variabel x dan n = 30 untuk variabel Y dengan taraf nyata (α) = 0,05

pada tingkat kepercayaan 95%. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan valid

dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

1. Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)

Uji validitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel X (Sistem Informasi

Kompensasi) atas 6 indikator, yaitu input data, model pemasaran, basis data, output,

80

teknologi dan kontrol. Keenam indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 14

butir pernyataan angket.

Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (Sistem

Kearsipan Elektronik) menggunakan bantuan sofware SPSS 17.0 for Windows

dengan responden sebanyak 20 orang (rtabel 0,444).

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)

No. Item rhitung rtabel Taraf

Signifikansi Keterangan

1 0,635 0.444 95% Valid 2 0,441 0.444 95% Tidak Valid 3 0,689 0.444 95% Valid 4 0,513 0.444 95% Valid 5 0,860 0.444 95% Valid 6 0,425 0.444 95% Tidak Valid 7 0,778 0.444 95% Valid 8 0,635 0.444 95% Valid 9 0,718 0.444 95% Valid 10 0,735 0.444 95% Valid 11 0,718 0.444 95% Valid 12 0,689 0.444 95% Valid 13 0,635 0.444 95% Valid 14 0,860 0.444 95% Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Ket : item yang tidak valid, dibuang.

Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 14 item angket untuk

variabel X yaitu Sistem Informasi Kompensasi menunjukkan sebanyak 12 item

dinyatakan valid dan 2 item dinyatakan tidak valid. Sehingga angket yang digunakan

untuk mengumpulkan data Sistem Informasi Kompensasi berjumlah 12 item.

81

Item pernyataan tersebut kemudian disusun kembali untuk disebar kepada

responden penelitian, yakni kepada pegawai PT. INTI (Persero) Bandung sebanyak

28 orang karyawan.

2. Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)

Uji validitas yang penulis gunakan yaitu untuk variabel Y (Motivasi Kerja

Karyawan) terdiri atas 2 indikator, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik

Kedua indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 11 butir pernyataan angket.

Berikut rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (Motivasi Kerja

Karyawan) menggunakan bantuan Software SPSS 17.00 for windows. dengan

responden sebanyak 20 orang (rtabel 0,444).

Tabel 3. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)

No. Item

rhitung rtabel Taraf

Signifikansi Keterangan

1 0,857 0.444 95% Valid 2 0,821 0.444 95% Valid 3 0,055 0.444 95% Tidak Valid 4 0,774 0.444 95% Valid 5 0,839 0.444 95% Vald 6 0,794 0.444 95% Valid 7 0,526 0.444 95% Valid 8 0,821 0.444 95% Valid 9 0,522 0.444 95% Valid 10 0,714 0.444 95% Valid 11 0,595 0.444 95% Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data Ket : item yang tidak valid, dibuang

Berdasarkan tabel di atas pengujian validitas terhadap 11 item angket untuk

82

variabel Y yaitu Motivasi Kerja Karyawan menunjukkan sebanyak 10 item

dinyatakan valid dan 1 item dinyatakan tidak valid. Sehingga angket yang digunakan

untuk mengumpulkan data Motivasi Kerja Karyawan berjumlah 10 item.

Semua item pernyataan tersebut kemudian disusun kembali untuk disebar

kepada responden penelitian, yakni kepada pegawai PT. INTI (Persero) Bandung

sebanyak 28 orang karyawan.

b) Uji Reliabilitas

Jika instrumen penelitian telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas

tersebut diuji. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:178).

Untuk uji reliabilitas, kriteria yang digunakan adalah:

• Jika nilai hitung alpa lebih besar (>) dari nilai tabel r maka angket

dinyatakan reliabel, atau

• Jika nilai hitung alpa lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka angket

dinyatakan tidak reliabel.

• Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n – 2

Langkah berikutnya adalah penulis melakukan proses perhitungan dan

pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan Software SPSS 17.00 for

windows. Adapun langkah-langkahnya dalam Sambas dan Maman Abdurahman

(2007:41) sebagai berikut:

83

1. Siapkan lembar kerja SPSS 2. Buat definisi (nama) variable, kemudian isikan semua data. 3. Simpan data yang telah kita input, klik save file, kemudian beri nama, lalu

klik save untuk menyimpannya. 4. Klik menu analyze, Scale, Reliability Analiysis. 5. Pilih alpha, pada dialog di atas. 6. Masukan semua variabel ke dalam kotak items 7. klik tombol Statistic, pilih Items, Scale, Scale if Item Deleted, kemudian

klik tombol Continue, lalu klik OK. 8. Untuk menafsirkan hasil uji reliabilitas dilihat dari nilai hitung koefisien

alpha, kriteria yang digunakan adalah: � Jika nilai hitung alpha lebih besar sama dengan (>) dari nilai tabel r

maka angket dinyatakan reliable, atau � Jika nilai hitung alpha lebih kecil (≤) dari nilai tabel r maka angket

dinyatakan tidak reliable � Nilai tabel r dapat dilihat pada a = 5% dan db = n – 2

1. Uji Reliabilitas Varaibel X (Sistem Informasi Kompensasi)

Dari data uji coba angket variabel X (sistem informasi kompensasi)

didapatkan hasil sebagai berikut yaitu:

Tabel 3.6 Reliabilitas Item Variabel X (Sistem Informasi Kompensasi)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.928 14

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa besarnya rhitung untuk

variabel X adalah sebesar 0,928 dengan rtabel sebesar 0,444 (df=20-2). Dengan melihat

kriteria pengujian, dimana apabila:

� Jika nilai hitung alpha > rtabel maka angket tersebut reliabel � Jika nilai hitung alpha ≤ rtabel maka angket tersebut tidak reliable

Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa rhitung 0,928 > rtabel 0,444,

berarti angket variabel X (Sistem Informasi Kompensasi) reliabel dan bisa diteliti.

84

2. Uji Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)

Dari data uji coba angket variabel Y (motivasi kerja karyawan) didapatkan

hasil sebagai berikut yaitu:

Tabel 3. 7 Reliabilitas Item Variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.912 11

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, diperoleh bahwa besarnya rhitung untuk

variabel X adalah sebesar 0,912 dengan rtabel sebesar 0,444 (df=20-2). Dengan melihat

kriteria pengujian, dimana apabila:

� Jika nilai hitung alpha > rtabel maka angket tersebut reliabel � Jika nilai hitung alpha ≤ rtabel maka angket tersebut tidak reliable

Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa rhitung 0,912 > rtabel 0,444,

berarti angket variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan) reliabel dan bisa diteliti.

6. Tenik Analisis Data

Mengingat data variabel penelitian seluruhnya diukur dalam bentuk skala

ordinal, sementara pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik

mensyaratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval. Dengan

demikian semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi

85

menjadi skala interval dengan menggunakan bantuan Sofware Microsoft Excel 2007

melalui Method of Successive Interval.

Dalam rangka menguji hipotesis, data interval tersebut harus melewati uji

persyaratan regresi yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan kelinieran

regresi, setelah itu dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui signifikansinya.

Berdasarkan pemaparan di atas, analisis data dalam penelitian ini akan

diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan

masalah. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan data penelitian, digunakan

kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh

responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori skor

yang dikembangkan dalam skala Likert dan digunakan dalam penelitian ini. Melalui

perhitungan frekuensi skor jawaban responden pada setiap alternatif jawaban angket,

sehingga diperoleh persentase jawaban setiap alternatif jawaban dan skor rata-rata.

Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 8 Kriteria Analisis Data Deskripsi

Rentang Penafsiran Variabel X Variabel Y

1,00 - 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah 1,80 - 2,59 Tidak Baik Rendah 2,60 - 3,39 Cukup Sedang 3,40 - 4,19 Baik Tinggi 4,20 - 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi

Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert.

86

Sementara untuk kepentingan generalisasi dan menjawab permasalahan

sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis regresi. Tujuan utama

analisis regresi adalah untuk peramalan, dimana dalam model regresi tersebut ada

sebuah variabel independen dan variabel dependen. Tujuan penelitian ini adalah

untuk meramalkan dan membuktikan pengaruh variabel X (Sistem Informasi

Kompensasi) terhadap variabel Y (Motivasi Kerja Karyawan).

Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk analisis data adalah

sebagai berikut:

a) Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. hal ini penting, diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji

statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas ini harus dilakukan apabila

belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal.

Penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap

variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik

statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Maka penelitian harus

membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi

normal atau tidak. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di

atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya

(Sugiyono 2005: 69). Untuk itu peneliti melakukan uji normalitas untuk kedua

87

variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Software SPSS 17.0 for Windows,

melalui pengujian Kolmogorov Smirnov dengan keterangan Liliefors. Adapun

urutannya sebagai berikut:

1) Buat definisi variabel kemudian isikan semua data 2) Simpan dengan nama item normalitas 3) Klik menu Analyze, Non parametic Test, 1-Sample K-S 4) Masukkan data variabel X dan variabel Y ke kolom Test Variabel List 5) Klik tombol Ok. 6) Kriteria pengambilan keputusan:

� Jika nilai Sig. > 0,05 = distribusi normal � Jika nilai Sig. ≤ 0,05 = distribusi tidak normal

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diambil berasal dari sampel yang memiliki varians sama atau homogeny. Pengujian

homogenitas dalam Software SPSS 17.0 for Windows menggunakan uji Levense.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menguji homogenitas menurut

Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 87) yaitu sebagai berikut:

1) Buat devinisi variabel kemudian isikan skor yang diperoleh masing-masing responden pada varaibel yang akan diuji homogenitasnya.

2) Simpan dengan nama item homogenitas 3) Klik menu Analyze, Compare Means, lalu klik One-Way ANOVA 4) Klik tombol panah kanan sehingga variabel sistem informasi pemasaran

masuk ke Dependen List. 5) Klik tombol panah kanan sehingga variabel produktivitas kerja masuk ke

isian factor. 6) Klik tombol Option, Check List (√) Homogeneity Of-Varience, kemudian

klik tombol Continue. 7) Klik tombol Ok. 8) Untuk menafsirkan hasil uji homogenitas, kriteria yang digunakan adalah:

� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (≤) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka skor-skor pada variabel menyebar secara homogen.

88

� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih besar (>) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka skor-skor pada variabel menyebar tidak homogen.

c) Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mencari hubungan fungsional sederhana

maupun multipel yang dilakukan melalui bantuan Software SPSS 17.0 for Windows,

adapun uji linearitas regresi yang digunakan yaitu regresi sederhana, karena hanya

terdapat satu variabel independen. Langkah-langkah dalam menuji linieritas data,

menurut Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 95) yaitu sebagai berikut:

1) Siapkan lembar kerja SPSS 2) Buatlah definisi variabel, kemudian isikan skor yang diperoleh masing-

masing responden pada variabel-variabel yang akan diuji linieritasnya. 3) Klik menu Analyze, pilih Compare Means, lalu klik Means. 4) Klik Options, Check List pada kotak Test for Linierity, klik Continue. 5) Klik variabel X sehingga masuk ke kotak Dependent List. Klik variabel Y

masuk ke kotak Independent List. Klik OK. 6) Untuk menafsirkan hasil uji linieritas, kriteria yang digunakan adalah:

� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (≤) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka distribusi berpola linier.

� Jika nilai r (probability value/critical value) lebih besar (>) dari tingkat α yang ditentukan (0,05) maka distribusi tidak berpola linier.

7. Uji Hipotesis Penelitian

Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian

yang kebenarannya masih harus di uji secara empiris dan dengan pengujian tersebut

maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis.

Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu

keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

89

a) Merumuskan hipotesis statistik

Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : ρ = 0 Tidak ada pengaruh antara Sistem Informasi Kompensasi

terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.

Ha : ρ ≠ 0 Adanya pengaruh antara Sistem Informasi Kompensasi

terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.

Atau pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara thitung

dengan ttabel berdasarkan taraf α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2 .

� Jika nilai thitung < ttabel maka Ho diterima (Tidak ada pengaruh Sistem

Informasi Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI

(Persero) Bandung.

� Jika nilai thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak (Adanya pengaruh Sistem

Informasi Kompensasi terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. INTI

(Persero) Bandung.

b) Membuat persamaan regresi

Jika setelah dilakukan uji linearitas ternyata data berpola linear, maka dapat

digunakan rumus persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Ŷ = a + bX

Keterangan:

Ŷ = Sistem Informasi Kompensasi

X = Motivasi Kerja Karyawan

90

a = Konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukkan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

c) Menguji keberartian persamaan regresi

Pemeriksaan keberartiaan regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

bahwa koefisien regresi b sama dengan nol (tidak berarti) melawan hipotesis

tandingan bahwa koefisien arah regresi tidak sama dengan nol.

Menurut Sambas dan Maman Abdurahman (2007: 194) pengujian koefisien

regresi dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah pengujian hipotesis

sebagai berikut:

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan Ha seperti yang telah dikemukakan

sebelumnya.

2. Menentukan nilai uji F dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus:

n

YJK areg

2

)(

)(∑=

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a), dengan rumus:

JKreg(b/a) = )YX

- (i

∑∑

nYXb i

ii

c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres)

JKres = ∑ reg(a)reg(b/a)2 JK - JK - iY

d. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(a)) RJKreg(a) = JKreg(a)

e. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (RJKreg(b/a))

RJKreg(b/a) = )/( abregJK

f. Menghitung rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (RJKres)

91

RJKres = 2 -n

JK res

g. Menghitung F

F = res

abreg

RJK

RJK )/(

3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F pada derajat bebas db reg = 1

dan dbres = n – 2

4. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F atau membandingkan nilai

ρ dengan nilai α. Dengan kriteria pengujian

� jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0

� Atau: jika nilai ρ lebih kecil (<) nilai α yang digunakan (0,05), maka

tolak H0

5. Membuat kesimpulan

d) Menghitung nilai Determinasi

Analisis ini dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisiensi determinasi

untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X (Sistem Kearsipan Elektronik)

terhadap variabel Y (Kualitas Pelayanan Informasi), dengan menggunakan rumus

koefisiensi determinasi yaitu: KD = r2 x 100% (Sugiyono, 2007).

Dengan r2 dicari dengan rumus sebagai berikut:

r2 = { }

22 )(

))((

YiYin

YiXiXiYinb

Σ−ΣΣΣ−Σ

Adapun dalam perhitungannya penulis menggunakan bantuan Software SPSS

17.0 for Windows. Berikut ini adalah langkah-langkah menganalisis dengan

92

menggunakan SPSS sepeti halnya yang diungkapkan oleh Sambas dan Maman

Abduraman (2007:190):

1. Siapkan lembar kerja SPSS 2. Buatlah definisi (nama) variabel kemudian isikan skor data masing-masing

variabel. 3. Klik menu Analyze, kemudian klik Regression, lalu klik pada Linear. 4. Klik variabel X (Sistem Informasi Pemasaran) pada independent List dan

variabel Y (Produktivitas Kerja) pada dependent List. 5. Pada kotak dialog Linier Regression, klik Statistic. Check List (√) Model If,

untuk memunculkan Anova. Kemudian Check List (√) Estimates pada Regression Coefficient. Lalu klik Countinue.

6. Pada kotak dialog Linier Regression, klik Save. Check List (√) Unstandardized pada kotak Regression Value. Lalu klik Countinue.

7. Masih Linier Regression, klik Option. Ketik 0,05 pada Entry untuk Use Probability of F. Kemudian Check List (√), lalu klik Countinue.

8. Klik OK