s k r i p s i -...

103
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 S K R I P S I Diajukan untuk guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Disusun oleh HALIMIN 111 12 005 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: trinhthuy

Post on 06-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

S K R I P S I

Diajukan untuk guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh

HALIMIN

111 12 005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:

Nama : HALIMIN

NIM : 111 12 005

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jurusan : PENDID IKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 01Maret 2017

Yang Menyatakan,

HALIMIN

111 12 005

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB

BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE

TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DISUSUN OLEH:

HALIMIN

NIM: 111 12 005

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 03 April 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Imam Mas Arum, M.P d.

Penguji I : Peni susapti, M. Si.

Penguji II : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Salatiga, 03 April 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK)

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

MOTO DAN PERSEMBAHAN Moto

‘’Sesungguhnya allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada dirinya mereka sendiri’’

Persembahan Skripsi ini kupersembahkan untuk.

1. Bapak ibu ku yang tercinta sawidi dan suratun yang

senantiasa mencurahkan kasih sayang, dukungan dan

do’a yang tak pernah putus untuk anak-anaknya.

2. Kakakku purnawati dan suaminya mujiyono yang selalu

memberikan motivasi dan semangat dan dukungan.

3. Adik ku suali dan keponakan ku ahmad bilal pratama

yang selalu memberi ku motivasi, semangat dan selalu

menasehatiku untuk tetap semangat.

4. Bapak imam mas arum M.Pd selaku pembimbing dalam

pembuatan skripsi.

5. Teman-teman masjid atau pondok pesantren nurul iman (

anang, haqi, bayu, yakhsya, ali, takwin, anton, diyan,

nurfan, afwan, nur ikhwani, khafa, minan, topikin, anam,

mas indra, tasya, sabila ) yang memberikan semangat,

motivasi dan memberikan kegilaan disetiap moment.

6. Teman-teman seperjuangan PAI A angakatan 2012

7. Keluarga besar imadisa, LDK, HMI, yang selalu

memotivasi saya dalam hal apapun.

8. Teman-teman perguruan WUSHU Putra Nusantara dan

Mas aly barokah, bilal yanuar, mas bob, mbak ula dan

adek-adek semua yang selalu memotivasi.

9. Teman ku ahmad muhlasin, mas khamid yang selalu

memberi semangat.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt, hanya dengan

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat meyelsaikan skripsi ini. Serta

sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan nabi Muhammad saw,

keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya. Dengan rahmat-Nya, skripsi yang

berjudul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team Quiz

Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten

Grobogan Tahun 2016 dapat diselsaikan, dengan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu terimaksih penulis ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga

3. Ibu Siti Rohayati, M.Pd Selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN

Salatiga

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

kesabaran senangtiasa selalu memberikan bimbingan dan arahan sehingga

skripsi ini selesai dengan baik.

5. Bapak Drs. A Bahrudin, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberi motivasi

6. Bapak Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I selaku kepala sekolah MTs Negeri Jeketro

yang telah memberiakn ijin dalam penelitian ini.

7. Ibu Nurul Hidayah S. Pd.I selaku guru mata pelajaran akidah akhlak di MTs

Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan yang telah memberikan keluasaan,

serta bantuan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian hingga selsai

8. Dewan guru dan karyawan MTs Negeri Jeketro

9. Siswa-siswi kelas VIII i MTs Negeri Jeketro

10. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selsai.

Penulis meyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu

penulis harapan.

Salatiga, 01 Maret 2017

Penulis

Halimin

111 12 005

ABSTRAK

Halimin. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak. Melalui Metode Team

Quiz Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kecamatan Gubug

Kabupaten Grobogan Tahun 2016. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing

Imam Mas Arum M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Team Quiz

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar peran

metode team quiz dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri

Jeketro Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Pertanyaan utama yang ingin

dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode team quiz dapat

meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro

Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun 2016? Untuk menjawab pertanyaan

tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan

rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas dengan metode team quiz dapat memperbaiki

kondisi pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. dalam penelitian ini guru

sekaligus bertindak sebagai peneliti dan penelitian ini dalam pelaksanaannya dibagi

menjadi 3 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan adanya peningkatan hasil belajar.

Hasil peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai presentase rata-rata pencapaian

hasil belajar dari pra- siklus sampai siklus III yaitu: Pada siklus I, siswa yang tuntas

mencapai nilai KKM sebanyak 14 siswa atau sebesar 38,8 % dan ada peningkatan

sebesar 16,6 % dari pra siklus. Pada siklus II, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM

sebanyak 29 siswa atau sebesar 80,5 % ada peningkatan sebesar 41,6 % dari siklus I.

Pada siklus III, siswa yang tuntas belajar sebanyak 36 siswa atau sebesar 100% ini

berarti semeua siswa mencapai nilai KKM dan mengalami peningkatan sebesar 19,4

% dari siklus II serta sebesar 77,7 % dari sebelum dilaksanakan penelitian ini.

TAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keadaan guru MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan…………32

Tabel 3.2 Data siswa MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan………….....33

Tabel 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I…………………………………...49

Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II…………………………………….54

Tabel 4.3 hasil nilai siswa siklus II dan siklus III…………………………….…….59

Tabel 4.4 hasil nilai siswa dari pra siklus samapi siklus III…………………………61

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rpp Siklus I

Lampiran 2. Rpp Siklus II

Lampiran 3. Rpp Siklus III

Lampiran 4. Gambar Suasana Kegiatan Pembelajaran Dari Siklus I Sampai III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

pengalaman dan latihan. (Hamalik, 1983:21). Belajar adalah semua aktivitas

mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar

merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian

menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang

ditimbulkan oleh lainnya. Menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of

Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam

perubahan tingkah laku, yang keadannya berbeda dari sebelum individu berada

dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan

perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat

perubahannya relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula.

Tidak bisa diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan

akibat kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga tergabung

dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts. (Suyono, 2014:9). Belajar adalah

proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor pengetahuan

(kognitif), sikap (efektif), dan keterampilan (psikomotor). (Munir, 2009:245).

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri seseorang

yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman

dan latihan. (Hamalik, 1983:21)

Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak

yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil

suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-

cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandang hidup mereka.

Salah satu naluri manusia yang berbentuk dalam jiwanya secara individu

adalah kemampuan dasar yang disebut para ahli psikologi sosial sebagai instink

gregorius (naluri untuk hidup berkelompok) atau hidup bermasyarakat. Dan

dengan naluri ini, tiap manusia secara individual ditinjau dari segi antropologi

sosial disebut homo socius artinya makhluk yang bermasyarakat, saling tolong

menolong dalam rangka mengembangkan kehidupannya di segala bidang.

Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan menjadi sarana

utama yang perlu dikelola, secara sistemtis dan konsisten berdasarkan berbagai

pandangan teoretikal dan praktikal sepanjang waktu sesuai dengan lingkungan

hidup manusia itu sendiri. Manusia adalah makhluk yang dinamis, dan bercita-

cita ingin meraih kehidupan yang sejahtera dan bahagia dalam arti yang luas,

baik lahiriah maupun batiniah, duniawi dan ukhrawi. Namun cita-cita demikian

tak mungkin dicapai jika manusia itu sendiri tidak berusaha keras menigkatkan

kemampuannya seoptimal mungkin melalui proses kependidikan, karena proses

kependidikan adalah suatu kegiatan secara tujuan atau cita-cita tersebut.(Fuad

Ihsan, 2003:2)

Pendidikan adalah proses pengembangan potensi, kemampuan, dan

kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan, kemudian

disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, didukung dengan alat

(media) yang disusun sedemikian rupa, sehingga pendidikan dapat digunakan

untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencpai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan. Menurut Driyarkara (1945:145), inti pendidikan adalah

pemanusiaan manusia muda. Pada dasarnya pendidikan adalah pengembangan

manusia muda ketaraf insani. Sedangkan Ki Hajar Dewantara (1977:20)

menyatakan bahwa pendidikan merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-

anak. Artinya pendidikan menuntut segala kekuatan kodrat yang ada apda diri

anak-anak agar mereka sebagai manusia sekaligus sebagai anggota masyarakat

dapat mencapi keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. (Sowarno,

2006:20).

Pendidikan agama mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah

dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk menbina pribadi dan masyarakat

yang baik, yaitu masyarakat yang individu-indvidunya terikat oleh rasa

persaudaraan. Cinta kasih dan tolong-menolong (Ahmad, 1985:251).

Pendidikan agama suatu kekuatan yang besar sekali pengaruhnya dalam

kehidupan peserta didik dan masyarakat. Pendidikan agama cukup besar

pengaruhnya untuk mewujutkan akhlak yang baik dan moral yang tinggi. Oleh

karena itu pendidikan agama sangat penting untuk mempersiapkan pemuda

yang beriman kepada Allah, cinta tanah air dan masyrakatnya juga merupakan

dasar yang kuat untuk membina rasa tolong menolong dan demokrasi yang

sehat (Ahmad, 1985:246).

Pendidikan akhlah berkisar tentang kebaikan dan kesopanan tingkah laku

yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam Kehidupan sehari-hari

dan bagi mana dan seharusnya seorang siswa bertingkah laku (Ahmad,

1985:195).

Proses bembelajaran di kelas saat ini masih berfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian metode pembelajaran ceramah menjadi

pilihan utama dalam proses pembelajarannya, sehingga seringkali proses

pembelajaran dan hasil belajar yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Maka di perlukan sebuah strategi belajar yang lebih memberdayakan potensi

yang dimiliki siswa atau metode pembelajaran yang melibatkan siswa aktif,

sehingga dapat mengubah proses pembelajaran yang bersifat berpusat pada guru

(teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered) yang

menberikan dampak positif pada potensi dan kompetensi siswa.

Hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya akidah akhlak

masih disampingkan dengan metode ceramah (metode pembelajaran koven

sional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari pada metode yang

lain, sedangkan kegiatan siswa adalah mendengarkan apa yang diucapkan oleh

guru serta mencatat hal yang dianggap penting oleh siswa tersebut dan kurang

diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya terhadap materi yang

diajarkan sehingga siswa menjadi pasip ketika mengikuti proses belajar

mengajar, terkadang dari mereka ada yang main sendiri, ngatuk, bercanda dan

sebagainya. Hal ini dsapat menghambat usaha siswa untuk lebih aktif dan

kreatif, khususnya siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

Grobogan dalam mengoptimalkan hasil belajar pada mata pelajaran aqidah

akhlak. Padahal perlu diketahui mata pelajaran akidah akhlak memiliki

kontribusi dalam pencapaian kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.

Penerapan sistem pembelajaran konvensianal secara terus menerus tanpa variasi

tersebut dapat menjadi kendala dalam pembelajaran akidah akhlak. Oleh karena

itu diperlukan variasi dan kreatifitas dalam metode pembelajaran. Salah satunya

adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif Metode Team Quiz

pada mata pelajaran akidah akhlak yang dalam penerapannya didalam kelas

akan tercipta suasana belajar siswa aktif yang saling komunikasi, saling

mendengar, saling berbagi, saling memberi dan menerima. Dengan metode

Team Quiz ini anak diberi kesempatan untuk bisa berani tampil mengungkapkan

pertanyaan, pendapat atau gagasan yang ada dalam dirinya serta belajar

membuat pertanyaan dan jawaban dari ilmu yang diperoleh melalui kegiatan

yang dilakukannaya serta dapat menumbuhkan sikap saling kerja sama. Karena

pada kenyataannya sering sekali anak itu sulit mengajukan suatu pertayaan atau

malu mengungkapkan pendapat ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Hal ini dikarnakan oleh rasa malu, takut bahkan mungkin tidak tau apa yang

ingin ditanyakan, karena mungkin mereka kurang memahami apa yang

dijelaskan oleh gurunya. Dengan adanya metode Tean Quiz ini anak mau tidak

mau harus dilibatkan untuk menayakan hal-hal yang belum diketahuinya dan

memberikan jawaban secara kelompok sehingga terciptalah suatu kompetisi

untuk kerjasama, menunjukan nilai lebih di dalam kelompok tersebut. Dengan

metode Team Quiz ini diharapkan keberanian anak akan muncul dengan adanya

dukungan dari team atau kelompoknya. Sehingga proses belajar mengajar akan

menjadi lebih hidup, menyenangkan dan menambah semangat pada siswa yang

paling penting adalah tertanamnya sikap bekerja sama dan tolong menolong

dalam diri siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak

Materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru Melalui Metode

Team Quiz Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Jeketro Tahun 2016/2017

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah: apakah metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar akidah

akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team

quiz pada siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan

tahun 2016.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan menuju kepermasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetaui apakah metode team quiz meningkatkan hasil belajar akidah akhlak materi

adab berbakti kepada orang tua dan guru melalui metode team quiz pada siswa kelas

VIII MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan.

D. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersiap sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

(Arikunto, 2006:71)

Adapun hipotesis ini adalah: penerapan metode team quiz dapat

meningkatkan hasil belajar akidah akhlak pada siswa kelas VIII MTs Negeri

Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun 2016

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritik

Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan teori yang

berhubungan dengan metode Team Quiz

2. Manfaat praktis

a. Bagi peserta didik

Sebagai usaha untuk menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan

dan tidak monoton agar peserta didik dapat termotivasi dan berhasil

meningkatkan pemahamannya terhadap pembelajaran sehingga dapat berhasil

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

b. Bagi guru

Sebagai masukan untuk melakukan perubahan di dalam kegiatan belajar

mengajar yang mengarah pada tercapainya tujuan pembelajaran secara

maksimal sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran sesuai

dengan tujuan yang telah dirumuskan.

c. Bagi sekolah

Temuan ini sebagai rekomendasi bagi pimpinan sekolah dalam

melaksanakan pembinaan kepada guru khususnya meningkatkan proses

kegiatan belajar dan peningkatan akhlak peserta didik.

F. Definisi Operasional

Ada beberapa istilah yang perlu diuraikan dari judul yang kami kemukakan

istilah-istilah tersebut adalah:

1. Peningkatan

peningkatan berarti adalah suatu proses, cara, perbuatan meningkatkan

(usaha,kegiatan, dan sebagainya). Sedangkan hasil merupakan sesuatu yang

diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya)oleh usaha.

2. Hasil belajar

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengelolaan pemahaman. Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau

perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku

yang baru berkat pengalaman dan latihan (hamalik,1983:21). Hasil belajar adalah

menambah ilmu, contohnya adalah belajar bahasa inggris maka hasil belajarnya

bisa berbicara bahasa inggris dan memahami gunanya bahasa inggris

3. Mata pelajaran akidah akhlak

Mata pelajaran akidah akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi

keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan akidah

membahas tentang keyakinan sedangkan akhlak membahas tentang perbuatan dan

perilaku.

4. Adab berbakti

Berbakti adalah menghormati yang lebih tua bukan karena kebaikan mereka

tapi karena perintah Allah, mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam

berbagai aspek kehidupan baik masalah pendidikan, pekerjaan, jodoh

maupun lainnya. (Ilyas, 2007:152)

5. Orang tua dan guru

Orang tua dalam Al-qur’an di-istilahkan sebagai Al-walidain yaitu ibu dan

bapak. Sedangkan guru adalah pengajar atau pendidik, guru sangat penting

didalam kesekuruhan sistem pendidikan. Kareana itu peran guru dan

kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus

diperhitungkan dengan susngguh-sunggu. (Ilyas, 2007:148)

6. Metode Team Quiz

Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam

inters belajar dengan memperhatikan keseluruhan system untuk mencapai

suatu tujuan.(Sunan Ampel,2009:11 )

Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode merupakan

cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metode ini mengajarkan siswa untuk

melakukan kerja sama dalam sebuah kelompok dan mengajarkan keaktifan,

berpola pikir kritis.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK

) adalah penelitian (action research) yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di

kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang

terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus,materi,dan lain-lain)

ataupun intput (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang

terjadi di dalam kelas.(Arikunto, 2007:58)

2. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Negeri Jeketro

Kec.Gubug Kab. Grobogan.

3. Langkah-Langkah

Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat empat tahapan yaitu

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang

diikuti perencanaan ulang.

4. Instrumen Penelitian

a. Lembar soal tugas siklus

b. Lembar Observasi siswa selama KBM

c. Lembar kegiatan siswa

5. Pengumpulan Data

a. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2010:174)

b. Metode observasi

Metode Observasi adalah teknik pengumpula data yang dilakukan melalui

suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan

atau perilaku objek sasaran. Orang yang melaukan observasi disebut

pengobservasi (observer) dan yang diobserservasi (observe).(Fathoni,

2005:104)

6. Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan diadakan

pembelajaran perlu analisa data. Pada penelitian ini mengunakan teknikan

analisis deskriptif kualitatif,yaitu suatu metode penelitian yang bersifat

menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh

dengan tujuan untuk mengetaui hasil belajar yang dicapai peserta didik juga

untuk mengetaui respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran serta

aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran.

Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan

peserta didik setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan

dengan cara memberikan evalusasi berupa tes tertulis atau lesan pada setiap

akhir putaran.

Analisis digunakan untuk menguji lebih dalam tentang hasil belajar dalam

mata pelajaran akhidah akhlak di MTs Negeri Jeketro Kec. Gubug Kab.

Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017 menggunakan strategi pembelajaran

aktif sehingga mampu melukiskan gambaran keadaan yang diteliti.

H. Sistemtika Penulisan

Penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian muka, pada bagian ini memuat antara judul skripsi abstrak, surat peryataan

peneliti, nota pembimbing, pengesahan, motto persembahan, kata pengantar, taftar

table, daftar gambar, dan daftar lampiran.

2. Bagian Isi Skripsi, yang merupakan materi skripsi secara keseluruhan terdiri lima

bab dengan uraian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan memuat latar belakangmasalah, Rumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian,Hipotesis Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Membahas kajian pustaka tentang hasil belajar pada mata pelajaran

akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua dan guru

dengan metode team quiz, pembahasannya mencakup :

1. Teori belajar beserta teori hasil belajar.

2. Membahas tentang adab berbakti kepada orang tua dan guru

3. Metode Team Quiz yang menjelaskan langkah-langkah

penggunaan Metode Team Quiz serta pengertian strategi secara

umum.

BAB III : Membahas pelaksanaan penelitian. Pada bab ini membahas

tentang diskripsi pelaksanaan penelitian.

BAB IV : Berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, hasil penelitian

pelajaran akidah akhlak materi adab berbakti kepada orang tua

dan guru melalui metode Team Quiz pada siswa kelas viii mts

negeei jeketro tahun 2016 menggunakan Metode Team Quiz.

BAB V : Penutup yang meliputi simpulan dan keseluruhan pembahasan

dalam skirpsi, saran-saran dan penulis kaitannya dengan hasil

penelitian pada penelitian ini, dan terakhir kata penutup.

3. Bagian akhir skripsi yang berisi antara lain daftar kepustakaan sebagai

rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan

lampiran berkaitan dengan penelitian.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian hasil belajar

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Beajar

merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek dalam belajar.

Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seseorang guru

sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru

terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduannya itu terjadi interaksi dengan guru.

Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa

mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya

intervensi orang lain sebagai pengajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar :

(1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan

cita-cita (Sudjana, 2004:22).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia

menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan

pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni

faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana,

1989:39). Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri

siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan

oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling

dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 : 39).

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perolahan dalam diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru

berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21)

Belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252)

belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang

kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari

perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya. menurut Gagne dalam

bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis

perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang

keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan

sesudah melakukan tindakan yang serupa itu. Perubahan terjadi akibat

adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda dengan perubahan serta-

merta akibat refleks atau perilaku yang bersifat naluriah. Sifat perubahannya

relatif permanen, tidak akan kembali kepada keadaan semula. Tidak bisa

diterapkan pada perubahan akibat situasi sesaat, seperti perubahan akibat

kelelahan, sakit, mabuk, dan sebagainya.

Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperloleh

pengetahuan, meningkatkan keterampilan ,memperbaiki prilaku, sikap, dan

mengokohkan kepribadian.maka pengetahuan pada hakikatnya juga

tergabung dari sekumpulan fakta-fakta, a bundle of facts.(Suyono, 2014:9).

Belajar adalah proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan

lingkungan. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar itu meliputi faktor

pengetahuan (kognitif), sikap (efektif), dan ketrampilan (psikomotor).

(Munir, 2009:245). Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau

perolahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara–cara bertingkah

laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.(Hamalik, 1983:21).

Dari beberapa pendapat di atas, maka hasil belajar siswa dipengaruhi

oleh dua faktor dari dalam individu siswa berupa kemampuan personal

(internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan. Dengan

demikian hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa

berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam

berbagai aspek kehidupa sehingga nampak pada diri indivdu penggunaan

penilaian terhadap sikap, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat

dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu

perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

B. Mata Pelajaran Akidah Akhlak

1. Pengertian Akidah

Hasan al-banna mengatakan bahwa aka’id (bentuk jamak dari akidah)artinya

beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan

ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan

keragu-raguan.

Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidah adalah sejumlah kebenaran yang

dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan

fitrah.kebenaran itu dipatrikan oleh manusia didalam hati dan diyakini kesahihan

dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan

dengan kebenaran itu. Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “

sesuatu yang diyakini didalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan

anggota tubuh.” Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni

Mengesakan Allah (Sidik,Hasyim, 2006:29)

Pengertian akhlak Menurut al-ghazali akhlak adalah hal ihwal batin manusia yang

mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan-

pertimbangan yang mendahuluinya (min ghoiri fikrin wa ruhiyyatin)(Sidik,Hasyim,

2006:38)

2. Hubungan Akidah dan Akhlak

Akidah dalam ajaran islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar

tidak terjerumus ke dalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut kedzaliman

karena perbuatan ini menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan

memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya (Attamimi, 1416H:24).

Oleh kerena itu, seorang muslim yang baik akan menjaga segala perbuatannya dari

hal-hal yang berbau syirik, baik syirik kecil maupun syirik besar. Orang yang

memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu

dalam bentuk akhlak yang mulia (al-akhlaq al-karimah) (Sidik,Hasyim, 2006:37)

Pengertian akhlak Menurut Al-ghazali akhlak adalah hal ihwal batin manusia

yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa pertimbangan-

pertimbangan yang mendahuluinya (min ghoiri fikrin wa ruhiyyatin)(Sidik,Hasyim,

2006:38)

Pengertian akhlak adalah buahnya islam yang diperuntukan bagi seorang

individu dan umat manusia, dan akhlak menjadikan kehidupan ini menjadi

manis dan elok. Tanpa akhlak, yang merupakan kaidah-kaidah kejiwaan dan

sosial bagi individu dan masyarakat, maka kehidupan manusia tidak berbeda

dengan kehidupan hewan dan binatang. Akhlak pada dasarnya sesuai

dengan watak manusia, mempertimbangakan, melatih jiwa manusia dan

menghubungkannya dengan akhlak. Dr Soleh As Syima’ dalam bukunya

Am Madzhab Al Akhlaki Fi Al Qur’an Al Karim berkata:

“Hal ini merupakan akhlak yang dipertegas keistimewaannya selama beberapa

abad, ini merupakan kelonggaran akhlak dalam al-qur’an yang sesuai dengan

watak manusia dan kemudahan untuk beradaptasi dengan berbagai golongan umat

manusia diberbagai tempat masa yang berbeda-beda. Sesungguhnya berbagai

aliran adalam akhlak tidak diragukan lagi sesuai dengan hukum-hukum dan unsur

internal manusia sebagai unsur penting, tetapi sampae kapan filsafat akhlak ini

dapat diterapkan dalam kehidupan bagi segolongan umat manusia yang berbeda-

beda? Filsafat aristoteles atau kant atau yang lain misalnya, mempunyai

latarbelakang akademik yang tinggi, tetapi bagai mana kesuksesan aplikasi akhlak

dapat diterapkan dalam kehidupan” (Hafidz dan Kastolani, 2009:107).

Menurrut Imam Maskawaih akhlak adalah suatu keadaan bagi jiwa yang

mendorong seseorang melakukan tindakan – tindakan dari keadaan itu tanpa

melalui pikiran dan pertimbangan. Keadaan ini terbagi menjadi dua: ada yang

berasal dari tabi’at aslinya, dan ada pula yang diperoleh dari kebiasaan yang

berulang-ulang. Boleh jadi pada mulanya tindakan-tindakan itu melalui pikiran dan

pertimbangan, kemidian dilakukan terus menerus maka jadilah suatu bakat dan

akhlak.

Kemudian Al-Ghozali mendifinisikan akhlak sebagai suatu ungkapan

tentang keadaan pada jiwa bagian dalam yang melahirkan macam-macam tindakan

dengan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan terlebih dahulu. Dari

dua devinisi diatas, kita dapat memahami beberapa hal, diantaranya:

a. Akhlak itu suatu keadaan bagi diri, maksudnya ia merupakan suatu sifat

yang dimiliki aspek jiwa manusia, sebagaimana tindakan merupakan

suatu sifat bagi aspek tubuh manusia

b. Sifat kejiwaan mesti menjadi bagian terdalam, maksudnya keberadaan

sifat itu tida terlihat. Ia diwujudkan pada orangnya sebagai kebiasaan

yang terus – menerus selama ada kesempatan. Oleh karena itu, orang

kikir yang hanya bersedekah sekali selama hidupnya belum disebut

pemurah.

c. Sifat kewajiban yang merupakan bagian terdalam itu melahirkan

tindakan – tindakan dengan mudah. Maksudnya, tindakan itu tidak sulit

dilakukan. Oleh karena itu, orang jahat yang bersikap malu, tidak

disebut pemalu.

d. Munculnya tindakan–tindakan dari keadaan jiwa atau bakat kejiwaan itu

tanpa dipikir atau dipertimbangkan lebih dahulu. Maksudnya, tanpa

ragu–ragu dan tanpa memilih waktu yang cocok. Akhlak itu sudah

menjadi adat dan kebiasaan maka tindakan itu lakukan tanpa berpikir,

meskipun pemikirannya aktif dalam mempertimbangkan dari berbagai

segi. Orang dermawan misalnya, ia tidak ragu – ragu untuk memberi dan

berkorban, tetapi ia hanya mempertimbangkan dari segi kebaikan, jenis

kebaikan itu atau sifat pribadi yang suka memberi. Jadi pemikirannya itu

hanya diarahkan pada segi kebaikan dan aspek – aspeknya saja.

e. Dari akhlak itu ada yang bersifat dan tabi’at dan alami. Maksudnya,

bersifat fitroh sebagai pembawaan sejak lahir, misalnya sabar, inta, dan

malu

f. Dari akhlak juga ada hasil yang diupayakan, yakni lahir dari kebiasaan,

latihan dan lingkungan, misalnya takut dan berani.

g. Kata akhlak dipakai untuk perbuatan terpuji dan perbuatan tercela. Oleh

karena itu, akhlak memerlukan batasan, agar dikatan akhlak terpuji dan

akhlak tercela

h. Akhlak yang didahului tindakan – tindakan kejiwaan, ia menjadi

langkah terakhir dari tindakan – tindakan itu.

3. Dasar-dasar ilmu akhlak

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an sebagai dasar (rujukan) Ilmu Akhlak yang pertama, hal ini dinilai

karena keontetikannya yang lebih tinggi, dibandingkan dengan dasar-dasar

yang lain. Mengingat al-Qur’an merupakan firman Tuhan, sehingga tidak ada

keraguan baginya untuk dijadikan sebagai dasar atau asas. Walau nantinya ada

beberapa perangkat yang diperlukan untuk mendukungnya. Dan tidak akan

dibahas di sini, karena ada ilmu khsusus yang membahasnya.

b. Al-Hadits

Asbabul Wurud suatu hadits berbeda-beda. Ada hadits yang dikeluarkan oleh

Nabi karena seorang sahabat bertanya kepadanya, karena Nabi menegur

seorang sahabat, karena peringatan dan penjelasan Nabi terhadap al-Qur’an.

c. Al-Aqlu (Akal)

Salah satu angerah Tuhan kepada manusia yang menjadi esensi dari dirinya

adalah akal. Dengannya manusia dapat berfikir secara rasional, membedakan

antara yang hak dengan yang bathil.(Syifa Syarifah, 2013)

C. Metode Pembelajaran

Menurut Hisyam Zaini, metode Team Quiz merupakan salah satu metode

pembelajaran bagi siswa yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.

Secara defenisi metode team quiz yaitu suatu metode yang bermaksud

melempar jawaban dari kelompok satu ke kelompok lain.

Tipe Team Quiz adalah model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi

kedalam tiga kelompok besar dan dan semua anggota bersama-sama

mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan,

saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai diadakan

suatu pertandingan akademis.

Langkah-langkah metode team quis adalah sebagai berikut:

1. Pilihlah topic yang disampaikan dalam tiga bagian.

2. Bagilah peserta didik dalam tiga kelompok A,BdanC.

3. Sampaikan kepada peserta didik format penyampaian pelajaran kemudian

mulai penyampaian materi. Batasi penyampain materi maksimal 10 menit.

4. Setelah peyampaian,mintak kelompok A meyiapkan pertanyaan-pertanyaan

berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan. Kelompok B dan C

menggunakan wktu ini untuk melihat kembali catatn mereka.

5. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelom

pok B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan

tersebut kepada kelompok C.

6. Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak

dapat menjawab pertanyaan, lempar pertanyaan kepada kelompok B.

7. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjukkelompok B

untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan sepeti proses untuk kelompok A.

8. Setelah kelompok Bselesai dengan pertanyaannya,lanjutkan penyampaian

materi pembelajaran ketiga dan tujuk kelompok C sebagai kelompok penanya.

9. Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan Tanya jawab dan jelaskan

sekiranya ada pemahaman peserta didik yang keliru

Kelebihan dan kelemahan metode pembelajaran metode team quiz sebagai

berikut:

Kelebihan metode pembelajaran team quiz sebagi berikt:

a. Dapat meningkatkan keseriusan

b. Dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar

c. Mengajak siswa untuk terlibat penuh

d. Meningkatkan proses belajar

e. Membangun kreatifitas diri

f. Meraih makna belajar melalui pengalaman

g. Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar

h. Menambah semangat dan minat belajar siswa

Kelemahan metode pembelajaran team quiz

a. Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas saat keributan

terjadi

b. Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni

yang bisa menjawab soal quiz. Karena permainan yang dituntut cepat dan

memberikan kesempatan diskusi yang singkat.

c. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh tim

dalam satu pertemuan.

Untuk mengatasi kekurangan tersebut, diperlukan modifikasi dalam pembuatan rencana

pelaksanaan pembelajran dimana untuk penyajian kuis dilakukan pertim dalam tiap

pertemuan, pembuatan soal dilakukan dirumah sehingga memungkinkan siswa

berdiskusi di luar kelas. Agar tidak didominasi oleh siswa pintar, maka setiap siswa

diwajibkan mencari jawaban kuis dan guru mencatat nama setiap siswa yang menjawab

dengan alasan penambahan nilai sehingga seluruh siswa dapat termotivasi untuk

menjawab.

D. Penelitian Yang Relevan

Pembelajaran yang aktif selalu menjadi pembelajaran yang sangat menarik

bagi siswa. Alhasil, target atau capaian dari proses pembelajaran menjadi

mudah dipenuhi atau dicapai. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ely

Fatmawati di MI Kawengan Kecamatan Ungaran Timur, dimana dia

menerapkan sistem pembelajaran yang aktif dan kreatif mampu memberikan

hasil yang lebih baik dari pada pembelajaran metode ceramah. Ely Fatmawati

menerapkan metode team games tournament pada pembelajaran matematika

materi perkalian. Oleh karenanya pembelajaran yang aktif , kreatif dan inofatif

bisa menjadi metode pembelajaran yang dikembangkan oleh guru karena selain

mengembangkan metode ini juga mampu memper mudah pemebelajaran bagi

siswa.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ifa Kumala Santi yang

meneliti tantang penggunaan metode team quiz dalam mata pelajaran IPS

memberiakn hasil bahawa metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar.

Yang dilakukan di MI Muhammadiyah Suruh 02 Kabupaten Semarang

memberiakn hasil yang positif. Dari siklus ke siklus mengalami peningkatan

yang saat setabil, siklus I ke siklus II sebesar 80% sedangkan diklus II ke siklus

III mengalami peningkatan 90% jadi metode team quiz dapat dijadikan salah

satu metode diterapkan disekolah-sekolah lain.

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Profil Madrasah

1. Sejarah MTs. Negeri Jeketro Kab.Grobogan.

MTs N Jeketro pertama kali berdiri pada tanggal 18 Mei 1970 yang

bernama Madrasah Tsanawiyah Futuhiyah Jeketro yang didirikan oleh

Yayasan Sosial Islam Futuhiyah Jeketro.Waktu itu statusnya masih swasta,

dengan jumlah murid yang belum terlalu banyak. Gedung yang dimiliki

masih bersamaan dengan Madrasah Diniyah Futuhiyah dan Madrasah Aliyah

Futuhiyah yang sama-sama berada dalam satu yayasan. Letak gedung waktu

itu masih disekitar kompleks Masjid Annur Desa Jeketro.

Latar belakang didirikan MTs Futuhiyah didasari atas perkembangan

yang cukup baik dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Futuhiyah Jeketro yang

telah didirikan sebelumnya sejak 1 Januari 1936. Juga didorong oleh rasa

tanggung jawab untuk menciptakan generasi muda yang beriman, bertaqwa

kepada Allah SWT, cerdas dan terampil dari para tokoh masyarakat dan

pemuka agama Desa Jeketro. Maka atas restu Bapak K. Mudrik Rahmatullah

alaihi akhirnya berdirilah MTs Futuhiyah Jeketro sebagai kelanjutan

pendidikan dari MI Futuhiyah Jeketro.

Pada Tahun 1982 MTs Futuhiyyah Jeketro mengajukan ke MTs Negeri

Mranggen Kab. Demak menjadi MTs N Jeketro Fillial ( Kelas Jauh )

Mranggen. Kemudian pada Tahun 1983 MTs Futuhiyah Jeketro mulai

berubah status menjadi MTs Negeri Filial ( Kelas jauh ) Mranggen

berdasarkan SK Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Tengah Tanggal

29 November 1983 Nomor : Wk/5.c/3010/Ts.Fil/83 dan diresmikan tanggal

12 April 1984.

Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 244

Tahun 1993 tanggal 25 Oktober 1993 MTs Negeri Filial Mranggen

ditetapkan menjadi MTs Negeri Jeketro Kabupaten Grobogan, dan

diresmikan oleh Bupati KDH Tingkat II Kabupaten Grobogan Bpk. H.

Mulyono US pada tanggal 13 Januari 1994.

.Akhirnya pada Tahun1993 MTs Negeri Jekerto Filial Mranggen resmi

menjadi MTs Negeri yang mandiri dan satu-satunya MTs Negeri yang ada di

Kabupaten Grobogan. Sehingga seluruh MTs Swasta sebanyak 62 MTs. yang

ada di wilayah Kabupaten Grobogan menginduk ke MTs N Jeketro

Kab.Grobogan.

Tetapi mulai tahun 2005 telah berdiri lagi MTs N di wilayah Grobogan

bagian Timur yaitu MTs N Wirosari. Sehingga MTs –MTs Swasta di wilayah

Grobogan Timur beralih menginduk ke MTs N Wirosari.

Hingga sekarang MTs N Jeketro Kab.Grobogan telah memiliki gedung

sendiri dengan jumlah yang sudah sangat memadai dan terletak terpisah dari

Yayasan Futuhiyah Jeketro. Dari tahun ke tahun MTs N Jeketro

Kab.Grobogan telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat

pesat. baik dari jumlah siswa, jumlah guru, tenaga TU, fasilitas-fasilitas serta

mutu pendidikan dan pengajarannya selalu mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari lulusannya yang selalu mengalami kesuksesan. Beberapa

kali MTs N Jeketro Kab.Grobogan lulus 100 % dalam mengikuti Ujian

Nasional, termasuk pada ujian Tahun Pelajaran 2013 / 2014 kemarin. Jumlah

calon siswa baru yang ingin masuk menjadi siswa MTs N Jeketro juga dari

tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan peminatnya. Kini pada Tahun

Pelajaran 2014 / 2015 MTs Jeketro Kab.Grobogan memiliki jumlah siswa

1011 siswa.

Dalam perkembangan yang telah dicapai selama ini ,juga tidak luput

dari peran aktif dari berbagai pihak antara lain Komite Madrasah, Kepala,

para guru dan pegawai, dalam hal ini menyangkut juga akan kemampuan

Sumber Daya Manusia ( SDM ) dalam pengelolaan sarana dan prasarana dan

administrasi secara umum

2. Struktur Organisasi dan Job Disription

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi MTs. Negeri Jeketro Kabupaten Grobogan adalah sebagai

berikut :

KOMITE

MADRASAH

KEPALA

MADRASAH

KEPALA URUSAN

TATA USAHA

KEPALA

PERPUSTAKAAN

Studi IKFR FK

BAG. ADMIN

UMUM

BAG.ADMIN

PERLENGK. BAG. ADMIN

KEPEGW.

BAG.

KEU. BOS

BAG.

KEU.DIPA

WAKIL KEPALA

MADRASAH

WAKA.UR

SARPRAS WAKA.UR

KURIKULUM

WAKA.UR

KESISWAAN

WAKA. UR

HUMAS

WAKA UR

LITBANG

TENAGA

KEPEND.LAIN

GURU

BP/BK

GURU

MAPEL KOORD.GURU

MGMP PKn

KOORD. GURU

MGMP AGAMA

WALI

KELAS

PESERTA DIDIK

KOORD. GURU

MMP BAHASA

KOORD.GURU

MGMP MIPA

Tabel 3.1

Keadaan guru MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan

No Nama Jenis

Kelamin

Jabatan

1. 1 Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I L Kepala madrasah

2. Ali Mahsun, M.Pd L Waka Madrasah Urusan

Kurikulum

3. H. Sucipto, M.Si L Koordinator Urusan

Kesiswaan 4. Ahmad Daroji,S.Ag L Koordinator Urusan Sarana

Prasarana

5. Sisnodo, M.Pd L Koordinator Urusan Humas

6. Rahayu Asih,S.Pd ,

Asis Rifki Alami, S.Pd ,

Wawan Setya Budi, S.Pd

P

P

L

BK/BK

7. H.M.Muslih, S.PdI L Kepala Urusan Tata Usaha

8. Muslikan, S.Si L Bendahara DPM.

9. H. Muhadir L

Membantu Bendahara DIPA

10. H. Masruh L

Administrasi umum (

Agenda/ arsiparis )

11. Faqirul Izza

Inventarisator/ Bendahara

Barang

12. Futukhan Arif L

Bendahara DIPA

13. Sudarli L

Urusan Kurikulum

14. Sunarsih P

Urusan Administrasi

Keuangan Komite

15. Nurul Hidayah,S. Pd P

Guru akidah akhlak

Tabel 3.2

Data siswa MTs Negeri Jeketro kec. Gubug kab. Grobogan

No Nama Jenis Kelamin

1 Ade Jati Nofa

L

2 Afwan Karimul Fuad L

3 Agus Amna Azkiya L

4 Anisa P

5 Anozha Regista C P

6 Atmaja Binatoro L

7 Azza Anarta L

8 Bangsawan Elang B L

9 Delta Ayu Renitasari P

10 Eroe Adi Prayogo L

11 Fahrizal Al Khadhik L

12 Fatatun Nabila P

13 Hafi Dzotussa’ada L

14 Intan Sirkhatul L P

15 Luthfi Choirun Nisa P

16 M. Ardian Maulana L

17 Maghfirotul Ngaini P

18 M Andrey Y M L

19 M Agmal Tri Susanto L

20 M Alfian R L

21 Muhammad Wakhid L

22 Nely Afidatus S. P

23 Priehatini P

24 Retno Wulan S P

25 Risky Maulana M L

26 Rynda Nashekatul H P

27 Sahal Mahfudz L

28 Septiana Adiningrum P

29 Shinta Widyaningrum P

30 Siti Magfiroh P

31 Siti Prihatin P

32 Sundari Putri Pranoto P

33 Syarmila P

34 Syahabul Albab Al M L

35 Yuliawati P

36 Yuniati Sari S P

B. Deskripsi siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari tanggal selasa 09 agustus 2016 pada

pokok bahasa membiasakan adab berbakti kepada orang tua dan guru. Adapun

tahapan dan langkahnya sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembemlajaran (RPP) terlebih

dahuludengan pokok bahasa (RPP terlampir).

b. Memilih topic agar dapat dibagi menjadi tiga segmen.

c. Membuat lembar kerja siswa (LKS), LKS terlampir.

d. Membuat lembar observasi untuk siswa dalam pembelajaran yang sedang

berlangsung.

e. Membuat alat evakuasi untuk siswa denagn tujuan untuk mengetahui prestasi

siswa.

2. pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz

Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompotens : Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya.

Langkah-langkah kegiatan pertama

a. kegiatan awal

1) Membaca asmaul husna bersama-sama

2) Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3) Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada peserta didik

4) Guru mengkondisikan kelas

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

6) Guru mengabsen siswanya

7) Apersepsi dan motivasi

a) Guru bertanya kepada siswa

1. Siapa tadi yang berpamitan kepada orang tuanya?

2. Kenapa kita harus berpamitan kepada orang tua kita?

b) Guru meminta siswa untuk bersiap untuk mengikuti pelajaran yang

segera dimulai

b. Kegiatan inti

1. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang harus dicapai.

2. Dalam pertemuan kali ini gurumenggunakan metode pembelajaran team

quiz

a) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok A,

B dan C yang masing-masing terdiri dari 10 siswa

b) Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan dipakai yaitu

Team Quiz

c) Guru menjelaskan materi tentang adab kepaada orang tua dan guru

d) Guru membagikan masing-masing kelompok selembar kertas

sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat game di mulai

e) Guru membagi materi pada masing-masing kelompok. Untuk

kelompok A membahas tentang adab kepada orang tua, kelompok

B membahas tentang adab kepada guru, dan kelompok C

membahas tentang adab berbakti kepada orang tua dan guru.

f) Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok untuk

membuat soal yang akan diajukan pada kelompok lawan.

g) Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk memberikan

pertanyaan kepada kelompok B, untuk kelompok C sebagai tim

penilai. Jika Kelompok B tidak mampu menjawab maka harus

dilempar kepada kelompok C. Guru memberikan batasan waktu

kepada siswa untuk segera menjawab. Dan seterusnya lakukan hal

yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-masing

kelompok telahusai memberikan pertanyaan dan menjawab.

h) Guru bersama siswa menjumlahkan skor masing-masing kelompok

yang telah diberikan sesama siswa dalam menjawab pertanyaan

i) Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang mempunyai nilai

tertinggi dan memotivasi pada kelompok yang mendapatkan nilai

terendah

j) Guru mengadakan Tanya jawab kepada siswa membahas materi

adab kepada orang tua dan guru

k) Guru menyimpulkan pelajaran

c. Kegiatan akhir

1) Guru menyimpulkan materi pembahasan pembelajaran

2) Guru memberikan tugas PR kepada siswa

3) Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari materi pelajaran yang

akan datang

4) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa dan

melafazkan Hamdalah

5) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa

menjawab salam.

3. Pengamatan

Selama proses belajar berlangsung peneliti juga mengadakan pengamatan

kepada siswa dalam mengikuti pelajaran akhidah akhlak dengan materi pokok

akhlak Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru.

Dalam pengamatan ini, peneliti berpedoman pada lembar observasi yang

telah disiapkan. Dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan prestasi

belajar akidah akhlak dengan materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru

dengan metode pembelajaran team quiz pada kelas VIII i MTs Negeri Jeketro

Jeketro Desa Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun 2016/2017. Maka

observasi difokuskan oleh peneliti terhadap siawa dan guru diantaranya adalah

sebagi berikut:

4. Refleksi

Reflesi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil

pengamatan situasi kelas atau pembelajaran.berdasarkan hasil pengamatan

terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini: selanjutnya langkah-langkah yang

diambil peneliti untuk pada siklus II adalah:

1) Guru harus memperhatikan kepada semua siswa di kelas.

2) Guru tidak terlalu cepat dalam menyampaikan materi kepada siswa.

3) Guru harus memberikan waktu yang cukup kepada kelompok agar dapat

membuat pertanyaan kuis dengan sebaik mungkin.

4) Guru memberikan pengarahan kepada siswa agar paham apa yang harus

dilakukan pada saat pelaksanaan kuis kempok berlangsung

C. Deskripsi Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari tangga 18 agustus 2016 pada pokok bahasan

atau kompetensi dasar yang sama yaitu membiasakan akhlak berbakti kepada

orang tua dan guru. Adapun tahapan dan langkah-langkah sebagi berikut:

1. perencanaan

Berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran akidah akhlak pada siklus I

yang belum maksimal dan untuk mengujikan materi yang lebih baik dan menarik

maka peneliti merencanakan kembali untuk mengambil tindakan sebagai berikut:

1) mengidentifikasi masalah yang telah ditemukan pada siklus I.

2) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus II yang

sesuai denagan materi Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru.

3) Menyampaikan materi secara tegas dan tidak terlalu cepat

4) Membagi iswa menjadi beberapa kelompok.

5) Membuat LKS (lembar kerja siswa) yang sesuai materi

6) Membuat lembar observasi untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa

dalampembelajaran yang sedang berlangsung

7) Membuat evalusai untuk mengetahui hasil belajar siswa

2. Pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz

Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompetensi : Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya.

Kompetensi dasar : Memahami adab kepada kepada orang

tua dan guru

Langkah-langkah

a. Kegiatan awal

1) Membaca asmaul husna bersama-sama

2) Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3) Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada peserta didik

4) Guru mengkondisikan kelas

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

6) Guru mengabsen siswanya

7) Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi baru

b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok serta memilih ketua dan

sekretaris setiap kelompok

2) Guru menjelaskan materi siswa mendengarkan penjelasan guru

3) Setelah guru selesai menjelaskan, selanjutnya setaiap kelompok

mengerjakan sesuai dengan matrei yang di sampaikan

4) Setiap kelompaok mendiskusiakan jawaban dengan anggotanya sesuai

denagn soal yang telah diajukan oleh guru

5) Siswa mengerjakan lembar evalusai yang telah disaipkan oleh guru

c. Kegiatan akhir

1) Guru memberi kesimpualan atas jawaban dari setiap kelompok

2) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat belajar

3) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa

dan melafazkan Hamdalah

4) Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa

menjawab salam.

3. Pengamatan

Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, peneliti

berpedoman pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Sesuai

denagan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan hasil belajar akidah akhlak

materi adab berbakti kepada orang tua dan gurudengan metode team quiz pada

kelas VIII i MTs Negeri Jeketro Desa Jeketro Kec. Gubug Kab. Grobogan Tahun

2016/2017. Maka observasi difokuskan pada aspek-aspek yang diamati oleh

peneliti terhadap siswa diantaranya sebagai berikut:

4. Refleksi

Setelah melakukan pengamatan pada proses pembelajaran pada siklus

II, selanjutnya langkah-langkah yang diambil peneliti untuk siklus III

adalah:

a. Guru menjelaskan tugas dan kewajiban ketua dan sekretaris kelompok, agar

kerja sama kelompok berjalan baik.

b. Guru hanya sebagai fasilitator

c. Guru memintak siswa agar lebih serius dalam melakukan kuis kelompok.

d. Guru memberikan umpak balik agar meningkatkan keaktifan dan

pemahaman serat prestasi siswa denagan memberiakn hadiah kepada

kelompok yang aktif dan mendapatkan nilai yang baik.

D. Deskripsi Siklus III

Siklus III dilakukan pada 25 agustus 2016 sesuai dengan jadwal pelajaran

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Jeketro Desa Jeketro Kecamatan

Gubug Kabupaten Grobogan

1. Perencanaan

Dalam perencanaan peneliti berusaha untuk menyajikan yang lebih baik dan

menarik lagi berdasarkan hasil penagmatan siklus II

Adapun tindakan yang diterapkan peneliti adalah:

a. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan di siklus II

b. Meyusun RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) untuk siklus III yang

sesuai materi

c. Emnyampaikan materi tidak terlalu cepat

d. Membuat LKS (lembar kerja siswa) yang sesuai materi

e. Membuat lembar observasi untuk siswa denagan tujuan untuk mengetahui

motivasi siswa dalam pembelajaran yang sedang berlangsung

f. Membuat evaluasi

g. Mengupayakan agar siswa lebih aktif

2. Pelaksanaan

Metode pembelajaran : Team Quiz

Mata pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/semester : VIII I /1

Alokasi waktu : 2X40 menit (1 kali pertemuan)

Standar kompetensi :Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya.

Materi pembelajaran : adab berbakti kepada orang tua dan guru

Langkah-langkah

a. Kegiatan awal

1) Membaca asmaul husna bersama-sama

2) Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3) Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada peserta didik

4) Guru mengkondisikan kelas

5) Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

6) Guru mengabsen siswanya

7) Apersepsi dan motivasi

b. Kegiatan inti

1) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok serta memilih ketua dan

sekretaris setiap kelompok

2) Guru menjelaskan tugas dan kewajiban ketua kelompok

3) Guru memberitau kepada setiap kelompok apa bila kerjasamanya baik

akan benar-benar mendapatkan hadiah

4) Guru memberiakn lembar kerja siswa kepada semua kelompok

kemudian apa bila udah selsai bisa dikumpulkan guru

5) Siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah diberikan oleh guru

c. Kegiatan akhir

a. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pelajaran

b. Guru memberikan hadiah kepada kelompok yang nilainya baik dan

kelompok yang aktif saat pembelajaran berlangsung

c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar tambah giat belajarnya

d. Guru menutup pelajaran dan mengajak para siswa untuk berdo’a

bersama-sama

e. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa

menjawab salah

3. Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatn pada siswa saat proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dalam pengamatan peneliti

berpedomaman pada lembar observasi yang telah disaipkan sebelumnaya.

Aspek-aspek yang diamati oleh peneliti adalah:

4. Refleksi

setalah melakukan pengamatan siklus III, peneliti menganalisis dan

hasil evaluasi, peneliti ,membuat kesimpulan dari seluruh ringkasan

kegiatan pembelajaran peningkatan hasil belajar mata pelajaran akidah

akhlak materi adab berbakti kepada orang tau dan guru kelas VIII tahun

pelajaran 2016/2017 ternyata dalam pembelajran ini sangat menarik dan

membuat siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

Pada siklus I di cari data menggunakan tes fomatif dan lembar observasi

kegiatan siswa. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang hasil belajar

siswa. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I

ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi saat proses belajar mengajar terlalu cepat

sehingga siswa yang pemahamannya lemah sulit memahami pelajaran.

b. Kemauan siswa dalam melaksanankan team quiz belum maksimal.

c. Waktu yang diberikan guru waktu dalam pelaksanan team quiz tidak cukup.

Hasil observasi siswa setelah diterapkan metode pembelajaran team

quiz pada siklus I, penggunaan metode pembelajaran kurang menarik bagi

siswa. Menurut peneliti dari data lembar observasi kegiatan siswa

ditemukan adanya hal-hal yang mengganggu siswa pada pembelajaran

hambatan-hambatan tersebut adalah:

a. Pada tahap pembagian kelompok guru terlalu pendek dalam memberiakan

waktu, sehingga siswa kurang pemahaman

b. Siswa yang duduk di belakang selalu bermain sendirian, karena guru hanya

ada di depan.

c. Siswa yang pasif cenderung melamun sediri, karena lebih memperhatikan

siswa yang aktif, sehingga perhatiannya dalam pelajaran kurang.

Akan tetapi pembelajaran ini telah menunjukan perubahan dan

peningkatan dalam hal.

1. Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan metode team quiz

ini bisa mengerti materi yang disampaikan.

2. Siswa juga banyak yang bertanya dengan hal-hal yang ada hubungannya

dengan materi tetapi tidak tercantum dalam test.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembemlajaran siklus I

beserta pengamatannya dipaparkan sehingga berikutnya seperti pada tabel

4.1

Table 4.1 hasil nilai siswa pra siklus dan siklus I

Pre test Nilai siklus I

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

AJN 65 TT 70 TT

AKF 70 TT 70 TT

AAR 60 TT 70 TT

Anisa 70 TT 75 T

ARC 75 T 80 T

AB 65 TT 70 TT

AA 60 TT 70 TT

BEB 60 TT 65 TT

DAR 70 TT 75 T

EAP 80

T 85 T

FAK 70 TT 75 T

FN 85 T 90 T

HD 60 TT 65 TT

ISL. 60 TT 65 TT

LCN 65 TT 70 TT

MAM 75 T 80 T

MN 70 TT 75 T

MAYM 80 T 85 T

MATS 60 TT 65 TT

MAR 75 T 75 T

MW 65 TT 70 TT

NAS. 65 TT 70 TT

RH 65 TT 70 TT

RWS 70 TT 75 T

RMM 70 TT 75 T

RNH 60 TT 65 TT

SMF 60 TT 65 TT

SA 60 TT 65 TT

SW 65 TT 70 TT

SM 65 TT 70 TT

SP 60 TT 65 TT

SPP 65 TT 70 TT

SM 75 T 75 T

SAM 65 TT 70 TT

YLT 85 T 90 T

YS 60 TT 65 TT

Jumlah 2430 2605

Rata-rata 67,5 72,36

Nilai tertinggi 85 90

Nilai terendah 60 65

Tidak tuntas 28(77,7%) 22(61,1%)

Tuntas 8(22,2%) 14(38,8%)

Data di atas dapat dijelaskan bahwa pada pra tes siswa yang telah

tuntas dengan KKM 73 sebanyak 8 siswa atau 22,2 % siswa dan yang

belum tuntas sebanyak 28 atau 77,7 % dan jumlah siswa keseluruhan.

Sedangkan pada siklus I siswa yang telah tuntas sebanyak 14 atau 38,8 %

dan yang belum tuntas sebanyak 22 atau 61,1 % siswa. Sehingga dalam

siklus I ini ada peningkatan siswa yang telah mencapai KKM sebesar 16,6

% dari hasil nilai pre tes.

2. Siklus II

Pada siklus ini, peneliti menerapkan kembali metode pembelajara team quiz

(kuis tim), metode pembelajaran ini sekarang disajikan tidak hanya dalam

bentuk soal-soal yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa saja.

Akan tetapi, metode pembelajaran ini sudah sedikit diberi inovasi yaitu dengan

membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Dengan harapan supaya terjadi

kerjasama yang pada akhirnya prestasi belajara semakin meningkat.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II

ini, peneliti dapat menemukan kelemahan dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Guru tidak menjelaskan tugas dan kewajiban seorang ketua dan sekretaris

kelompok, sehingga kerjasama kelompok tidak bisa berjalan dengan baik.

b. Sebagian kelompok cenderung pasif, hanya terfokus pada soal yang telah

diberikan guru yang diajukan oleh teman saja tanpa mau berusaha untuk

bergantian bertanya.

c. Waktu banya yang terbuang karena guru terlalu lama ceramah.

d. Siswa yang terlalu aktif di kelas cenderung menguasai di dalam kelompok

kelas

Akan tetapi pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan dan

peningkatan dalam hal:

a. Keberanian siswa dalam meyampaikan hasil diskusi kelompok semakin

meningkat, ini disebabkan karena terpacu oleh semangat anggota

kelompoknya yang menginginkan menjadi yang terbaik.

b. Pertanyaan dan jawaban siswa sudah mulai terarah dan sebagian besar

sudah menjawab dengan benar, hal ini menunjukan bahwa pemahaman

mereka terhadap materi pembelajaran meningkat.

Hasil observasi perhatian siswa setelah diterapkan metode

pembelajaran team quiz (kuis tim) masih pasif atau kurang

memperhatikan pembelajaran. Secara umum, pada siklus ll terjadi

peningkatan dalam hal perhatian dan keaktifan siswa dalam keikutsertaan

penggunaan metode pembelajaran team quiz (kuis tim) menurut peneliti

dikarenakan:

a. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara kelompok.

b. Posisi duduk siswa sesuai kelompoknya masing-masing sehingga tidak ada

yang dibelakang.

c. Guru membacakan tugas/memberikan tugas dengan jelas.

d. Siswa diberi kesempatan waktu yang cukup untuk berpikir dalam

menjawab pertanyaan dalam kuis tim.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembelajaran siklus II beserta

pengamatannya dipaparkan sebagai berikut seperti pada tabel 4.2

Tabel 4.2 hasil nilai siswa siklus I dan siklus II

Nilai siklus I Nilai siklus II

Nilai Tidak

tuntas/tunt

as

nilai Tidak

tuntas/tuntas

AJN 70 TT 75 T

AKF 70 TT 75 T

AAR 70 TT 75 T

Anisa 75 T 80 T

ARC 80 T 85 T

AB 70 TT 75 T

AA 70 TT 75 T

BEB 65 TT 70 TT

DAR 75 T 80 T

EAP 85 T 90 T

FAK 75 T 80 T

FN 90 T 95 T

HD 65 TT 70 TT

ISL. 65 TT 70 TT

LCN 70 TT 75 T

MAM 80 T 85 T

MN 75 T 80 T

MAYM 85 T 90 T

MATS 65 TT 70 TT

MAR 75 T 80 T

MW 70 TT 75 T

NAS. 70 TT 75 T

RH 70 TT 80 T

RWS 75 T 80 T

RMM 75 T 80 T

RNH 65 TT 70 TT

SMF 65 TT 75 T

SA 65 TT 70 TT

SW 70 TT 75 T

SM 70 TT 75 T

SP 65 TT 70 TT

SPP 70 TT 75 T

SM 75 T 80 T

SAM 70 TT 75 T

YLT 90 T 95 T

YS 65 TT 75 T

Jumlah 2605 2800

Rata-rata 72,36 77,77

Nilai tertinggi 90 95

Nilai terendah 65 70

Tidak tuntas 22 29

Tuntas 14 7

Dari data di atas disimpulkan bahwa nilai individual siswa secara umum

meningkat dari siklus II. Ketentuan siswa juga mengalami peningkatan,

sebelumnya pada siklus I siswa yang tuntas hanya 14 atau sebesar 38,8 %

sedangkan pada siklus II ini siswa yang tuntas sebanyak 29 atau sebesar 80,5 %

dari semua siswa. Sehingga mengalami peningkatan sebesar 41,6 %.

3. Siklus III

Pada siklus III kegiatan pembelajaran akidah akhlak sangat maksimal

sehingga hal ini akan mempengaruhi prestasi belajar ini adalah salah satu faktor

yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi belajar siswa dalam sebuah

pembelajaran.

Pembelajaran siklus III ini dimulai dengan guru membagi siswa menjadi

bebrapa kelompok kecil seperti sebelumnya, akan tetapi untuk soal kuis nanti

disiapkan sendiri oleh setiap kelompok untuk langsung dikerjakan kepada

kelompok yang lain. Jadi kerjasama antar anggota kelompok harus benar-benar

solit dan guru didalam siklus III ini hanya sebagai fasilitator saja. Secara garis

besar, pada siklus III ini terjadi peningkatan dalam keaktifan siswa melaksanakan

team quiz (kuis tim) dalam keikustsertaan, menurut peneliti dikarenakan:

a. Pembelajaran dilaksanakan dengan cara kelompok.

b. Kerjasama yang baik antar anaggota satu dengan anggota yang lain.

c. Siswa menyiapkan pertanyaan sendiri, hal ini tanpa disadari mereka juga

telah mempelajari dan meyiapkan jawabannya juga. Sehingga sebagaian

besar materi pembelajaran dapat mereka pahami dengan baik.

d. Siswa atau kelompok yang ditunjuk oleh kelompok lain untuk menjawab

pertanyaan di dalam soal kelompok diberi kesempatan waktu yang cukup

untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan, di lembar siiswa sehingga

jawaban mereka benar-benar telah dipikirkan denga serius.

Sedangkan dalam hasil observasi siswa setelah diterapkan metode

pembelajaran team quiz (kuis tim) secara kelompok. Oleh karena itu dapat

dikatakan bahwa semau siswa telah maksimal dalam berpartisipasi dalam

pembelajaran akidah akhlak. Hal tersebut dari analisis penelitian dikarnakan:

a. Pada pelaksanaan siklus III setiap kelompok masing-masing berlomba untuk

menjdi yang terbaik, sehingga siswa aktif semua tidak ada yanaga bermain

sendiri.

b. Kerjasama yang solid antar anggota kelompok.

c. Pada pelaksanaan siklus III disediakan hadiah oleh guru bagi kelompok yang

bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar.

d. Posisi guru hanya sebagai fasilitator saja.

Adapun hasil tes sebelum dan sesudah proses pembelajaran siklus III

beserta pengamatannya dipaparkan sebagai berikut seperti pada tabel 4.3

Data hasil nilai siklus III

Tabel 4.3 hasil nilai siswasiklus II dan siklus III

Nilai siklus II Nilai siklus III

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

Nilai Tidak

tuntas/tuntas

AJN 75 T 80 T

AKF 75 T 80 T

AAR 75 T 80 T

Anisa 80 T 85 T

ARC 85 T 90 T

AB 75 T 85 T

AA 75 T 80 T

BEB 70 T 75 T

DAR 80 T 85 T

EAP 90 T 95 T

FAK 80 T 85 T

FN 95 T 95 T

HD 70 TT 75 T

ISL. 70 TT 75 T

LCN 75 T 80 T

MAM 85 T 90 T

MN 80 T 85 T

MAYM 90 T 95 T

MATS 70 TT 75 T

MAR 80 T 85 T

MW 75 T 80 T

NAS. 75 T 80 T

RH 80 T 85 T

RWS 80 T 85 T

RMM 80 T 85 T

RNH 70 TT 75 T

SMF 75 T 80 T

SA 70 TT 75 T

SW 75 T 80 T

SM 75 T 80 T

SP 70 TT 75 T

SPP 75 T 80 T

SM 80 T 85 T

SAM 75 T 80 T

YLT 95 T 95 T

YS 75 T 80 T

Jumlah 2800 2975

Rata-rata 77,77 82,63

Nilai tertinggi 95 95

Nilai terendah 70 75

Tidak tuntas 29 0

Tuntas 7 36

Nilai yang diperoleh siswa pada siklus III mengalami peningkatan

dibanding dengan siklus II. Pada siklus ini semua siswa telah tuntas atau

telah mencapai nilai KKM secara keseluruhan. Sehingga pada siklusIII ada

peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebesar 19,4 % dari siklus II.

Adapun hasil dari proses pembelajaran pra siklus sampai siklus III

beserta pengamatannya dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 4,4 hasil nilai siswa pra siklus sampai siklus III

Pre test Nilai siklus 1 Nilai siklus ll Nilai siklus III

Nilai T/TT

Nilai T/TT Nilai T/TT nilai T/TT

AJN 65 TT 70 TT 75 T 80 T

AKF 70 TT 70 TT 75 T 80 T

AAR 60 TT 70 TT 75 T 80 T

Anisa 70 TT 75 T 80 T 85 T

ARC 75 T 80 T 85 T 90 T

AB 65 TT 70 TT 75 T 85 T

AA 60 TT 70 TT 75 T 80 T

BEB 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

DAR 70 TT 75 T 80 T 85 T

EAP 80

T 85 T 90 T 95 T

FAK 70 TT 75 T 80 T 85 T

FN 85 T 90 T 95 T 95 T

HD 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

ISL. 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

LCN 65 TT 70 TT 75 T 80 T

MAM 75 T 80 T 85 T 90 T

MN 70 TT 75 T 80 T 85 T

MAYM 80 T 85 T 90 T 95 T

MATS 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

MAR 75 T 75 T 80 T 85 T

MW 65 TT 70 TT 75 T 80 T

NAS. 65 TT 70 TT 75 T 80 T

RH 65 TT 70 TT 80 T 85 T

RWS 70 TT 75 T 80 T 85 T

RMM 70 TT 75 T 80 T 85 T

RNH 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

SMF 60 TT 65 TT 75 T 80 T

SA 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

SW 65 TT 70 TT 75 T 80 T

SM 65 TT 70 TT 75 T 80 T

SP 60 TT 65 TT 70 TT 75 T

SPP 65 TT 70 TT 75 T 80 T

SM 75 T 75 T 80 T 85 T

SAM 65 TT 70 TT 75 T 80 T

YLT 85 T 90 T 95 T 95 T

YS 60 TT 65 TT 75 T 80 T

Jumlah 2430 2605 2800 2975

Rata-rata 67,5 72,36 77,77 82,63

Nilai

tertinggi

85 90

95 95

Nilai

terendah

60 65 70 75

Tidak tuntas 28 22 7 0

Tuntas 8 14 29 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perencanaan

Fokus perbaikan pembelajaran pada pra siklus sampai siklus III adalah

penggunaan metode team quiz dalam pembelajaran akidah akhlak dengan materi

adab berbakti kepada orang tua dan guru, kegiatan perencanaan guru

mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, berkordinasi dengan pengamat

untuk melaksanakan observasi selama kegiatan pembelajran. Metode team quiz ini

menuntut siswa aktif kegiatan pembelajaran, melalui permainan kuis, siswa akan

lebih aktif dan siswa tidak cenderung pasif karena siswa diberi tanggung jawab

untuk melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan jadi dominasi guru dalam

proses pembelajaran menjadi berkurang dan siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran terutama dalam menjawab pertanyaan dalam permainan.

2. Pelaksanaan

Pada kegiatan inti siswa secara kelompok harus menjaga kekompakan dalam

kegiatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran ini siswa dituntut aktif dan

dapat bekerja sama dengan teman satu kelompoknya, dengan metede team quiz ini

mengajarkan banyak siswa dalam pembelajaran untuk diri sendiri atau pun dengan

kelompok dalam pembelajaran maupun yang lain, guru selalu berusaha

mengoptimalkan interaksi antar siswa dengan melalui kegiatan pembelajaran tezm

quiz untuk meningkatkan keaktifan siswa, setelah pembelajaran melaui metode

team team quiz siswa dituntud aktif maka dari itu diterapkanlah metode team quiz

dan siswa mengalami peningkatan dan siswa tambah aktif waktu pembelajaran

berlangsung, dan pada akhir pembelajaran guru meberikan evaluasi untuk

mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

3. Observasi

Setelah dilakukannya berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra penelitihan sampai

diberikan tidakan pada siklus I, siklus II, dan siklus III diperoleh dari hasil

observasi dan tes hasil belajar akidah akhlak dengan materi adab berbakti kepada

orang tua dan guru, Dari aspek pencapaian KKM, hipotesis yang menyatakan

bahwa metode pembelajaran team quiz dapat meningkatkan prestasi belajar akidah

akkhlak siswa kelas Vlll MTs negeri jeketro desa jeketro kecamatan Gubug

kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2016/2017 dapat diterima. Bukti kebenaran

hipotesis ini yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai KKM, maka hasil yang

diperoleh tingkat keaktifan siswa pada pra siklus, siklus I, siklus II , dan siklus III

mengalami peningkatan, maka hasil yang telah diperoleh maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa hasil kriteria ketentuan minimum diatas dapat dijelaskan

pada siklus I meningkat 38,8 % siswa yang tuntas pada siklus II tingkat ketuntasan

siswa yaitu sebesar 80,5 % siswa yang tuntas pada siklus III tingkat ketuntasan

siswa mencapai 100 % dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai siklus I

sampai siklus III mengalami peningkatan yang fiksinifikan pada siswa kelas VIII i

MTs Negeri Jeketro Kec, Kedungjati Kab, Grobogan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencapaian hasil belajar akidah akhlak dengan menggunakan metode

pembelajaran team quiz. Hasil penilaian yang dilaksanakan pada setiap akhir

proses pembelajaran sejak siklus I samapai dengan siklus III mengalami

peningkatan.

Pada siklus I, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 14 siswa atau

sebesar 38,8 % dan ada peningkatan sebesar 16,6 % dari pra siklus.

Pada siklus II, siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa atau

sebesar 80,5 % ada peningkatan sebesar 41,6 % dari siklus I.

Pada siklus III, siswa yang tuntas belajar sebanyak 36 siswa atau sebesar 100%

ini berarti semeua siswa mencapai nilai KKM dan mengalami peningkatan

sebesar 19,4 % dari siklus II serta sebesar 77,7 % dari sebelum dilaksanakan

penelitian ini.

B. Saran

1. Untuk guru

Hendaknya guru selalu mengembangkan metode dan strategi yang digunakan

dalam pembelajaran, sehingga penggunaan metode yang inovatif membuat siswa

tidak merasa bosan dan lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Tidak

hanya itu, guru juga harus lebih meningkatkan prefesionalisme sebagai tenaga

pendidik.

1 .Untuk kepala sekolah

a. Hendaknya kepala madrasah lebih meningkatkan perhatiannya kepada guru-

guru terutama bagi guru mata pelajaran akidah akhlak yang masih dalam

peningkatan prefesionalisme.

b. Kepala madrasah selalu mengadakan supervisi kepada guru-guru dalam

mengajar bagaimana menggunakan metode dan media pembelajarannya

apakah sudah sesuai apa belum.

2. Untuk siswa

a. Siswa diharapkan lebiah aktif dalam proses pembelajaran agar lebih paham

terhadap materi yang disampaikan.

b. Hendaknya siswa lebih meningkatkan belajar agar mendap prestasi yang

baik.

c. Hendaknya siswa meningkatkan kedisiplinan, terutama disiplin waktu supaya

proses pembelajarnya lebik aktif.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Jeketro

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : VIII i

Materi pokok : Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru

Alokasi waktu : 2 X 40 Menit (1 Kali Pertemuan)

A. Kompetensi inti

K-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong ), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

K-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

K-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

2.1. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

3.1. Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru

4.1. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru

C. Indikator

1. Menyadari kewajiban menerapkan adab yang baik kepada kepada orang

tua dan guru

2. Menunjukan perilaku terbiasa menerapkan menerapkan adab yang baik

kepada kepada orang tua dan guru

3. Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru

4. Mengidentifikasi dalil tentang adab kepada orang tua dan guru

5. Menjelaskan hikmah menerapkan adab kepada orang tua dan guru

6. Mensimulasikan secara berkelompok di depan kelas adab kepada orang

tua dan guru

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan adab kepada orang tua dan guru

2. Siswa dapat mengidenfikasi adab kepada orang tua dan guru

3. Memahami hakikat adab kepada orang tua dan guru

4. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang adab kepada orang tua dan

guru

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Adab Kepada Orang Tua

Adab menurut bahasa ialah norma/aturan. Menurut istilah adab ialah

norma atau aturan mengenai sopan santun yang di dasarkan atas aturan

agama, terutama agama islam. Sedangkan orang tua adalah orang yang

lebih tua dari kita, yang telah merawat,mendidik dan membesarkan kita,

semenjak dalam kandungan sampai kita dewasa yang biasa disebut ayah

dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah norma atau aturan mengenai

sopan santun yang didasarkan atas aturan agama terutama agama islam

terhadap orang yang sudah membesarkan kita, merawat serta mendidik

kita yaitu terutama ayah dan ibu.

2. Macam-Macam Adab Kepada Orang Tua.

a. Patuh terhadap perintah orang tua. Hendaklah kita selalu tunduk dan

patuh kepada kedua oramg tua dalam segala hal yang baik-baik.

b. Tidak Berkata Kasar Kepada Orang Tua.

c. Kita dilarang berkata kasar, membentak misalnya berkata hus / ah dan

kata kata sejenisnya, yang termasuk ungkapan yang tidak baik.

d. Merawat Orang Tua Ketika Usianya Sudah Lanjut.

e. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua.

f. Selalu Mendoakan Orang Tua.

3. Manfaat Beradab Kepada Orang Tua.

a. .Lebih menghargai orang tua .

b. Merupakan Perintah Allah dan mendapatkan Pahala.

c. Mendapatkan ridha Allah, karena Ridha Alllah sama dengan Ridha

Orang Tua.

d. Mengajarkan kita supaya menjadi anak yang sholeh/solehah

e. Melatih kita menjadi anak yang sopan dan santun.

F. Metode Pembelajaran

1. Team quiz

2. Cermah

3. Diskusi

4.

G. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. White board

2. Alat

a. Spidol

b. Kertas

c. Meja

3. Sumber

a. Buku lks dan buku paket

Langkah-langkah kegiatan pertama

No Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Membaca asmaul usna bersama-sama

2. Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3. Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada

peserta didik

4. Guru mengkondisikan kelas

20 meneit

5. Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

6. Guru mengabsen siswanya

7. Apersepsi dan motivasi

kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu

kelompok A, B dan C yang masing-masing terdiri dari

10 siswa

2. Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan

dipakai yaitu Team Quiz

3. Guru menjelaskan materi tentang adab kepaada orang

tua dan guru

4. Guru membagikan masing-masing kelompok selembar

kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat

game di mulai

5. Guru membagi materi pada masing-masing kelompok.

Untuk kelompok A membahas tentang adab kepada

orang tua, kelompok B membahas tentang adab kepada

guru, dan kelompok C membahas tentang adab berbakti

kepada orang tua dan guru.

6. Guru membimbing siswa saat diskusi.

7. Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok

untuk membuat soal yang akan diajukan pada kelompok

lawan.

8. Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk

memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk

kelompok C sebagai tim penilai. Jika Kelompok B tidak

mampu menjawab maka harus dilempar kepada

50 menit

kelompok C. Guru memberikan batasan waktu kepada

siswa untuk segera menjawab. Dan seterusnya lakukan

hal yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-

masing kelompok telahusai memberikan pertanyaan dan

menjawab.

9. Setelah pembacaan soal semua selsai nilai dijumlah

untuk mengetaui perolehan nilai.

Penutup

1. Guru menyimpulkan materi pembahasan pembelajaran

2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa

3. Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari materi

pelajaran yang akan datang

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak

siswa berdoa dan melafazkan Hamdalah

5. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar

kelas dan siswa menjawab salam.

10 menit

H. Sumber Pelajaran

a. Buku paket akidah akhlak

b. Buku lks guru

I. penilaian

jenis/ Teknik penilaian

No Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

1. Sikap Sosial Observasi

2. Pengetahuan Tes tertulis

3. Keterampilan Tes praktik

Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan

no Nama Siswa Kedisiplinan

Kerapian Sopansantun Keaktifan Jumlahniali

1

2

3

4

1. Saat bertanya penilaian

b. Jika siswa bertanya 3 kali atau lebih, skor 30

c. Jika siswa bertanya 2 kali, skor 20

d. Jika siswa bertanya 1 kali,skor 10

2. Keterkaitan pertanyaan dengan materi

a. Jika pertanyaan sesuai dengan materi, skor 30

b. Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 20

c. Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 10

3. Kejelasan /bahasa yang digunakan saat bertanya

a. Jika bahasa jelas,lugas,dan mudah dipahami, skor 30

b. Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah dipahami,

skor 20

c. Jika bahasa tidak jelas, tidak lugas, dan sulit dipahami,skor 10

Nilai atau seko

Soal Pertayaan

1. Dosa besar apa sajakah yang pelakunya diancam akan disegerakan siksanya

di dunia?

2. Apa yang dimaksut dengan adab berbakti terhadap orang tua?

3. Sebutkan wujud kasih sayang ibu kepada anaknya?

4. Apa yang harus kita lakukan jika bersalah kepada guru kita?

5. Bagaimanakah perkataan imam Ibnu hazm terkait wajibnya menghormati

orang berilmu?

Jeketro, 10 Agustus 2016

Guru Kelas Peneliti

Nurul Hidayah, S.Pd.I Halimin

Nim 111-12-005

Kepala Sekolah MTs Negeri Jeketro

Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I NIP. 196104211992031002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Jeketro

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : VIII i/1

Materi pokok : Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru

Alokasi waktu : 2 X 40 Menit (1 Kali Pertemuan)

B. Kompetensi inti

K-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong ), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

K-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

K-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

2.1. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

3.1. Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru

4.1. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru

C. Indikator

1. Menyadari kewajiban menerapkan adab yang baik kepada kepada orang

tua dan guru

2. Menunjukan perilaku terbiasa menerapkan menerapkan adab yang baik

kepada kepada orang tua dan guru

3. Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru

4. Mengidentifikasi dalil tentang adab kepada orang tua dan guru

5. Menjelaskan hikmah menerapkan adab kepada orang tua dan guru

6. Mensimulasikan secara berkelompok di depan kelas adab kepada orang

tua dan guru

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan adab kepada orang tua dan guru

2. Siswa dapat mengidenfikasi adab kepada orang tua dan guru

3. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang adab kepada orang tua dan

guru

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Adab Kepada Orang Tua

Adab menurut bahasa ialah norma/aturan. Menurut istilah adab

ialah norma atau aturan mengenai sopan santun yang di dasarkan atas

aturan agama, terutama agama islam. Sedangkan orang tua adalah

orang yang lebih tua dari kita, yang telah merawat,mendidik dan

membesarkan kita, semenjak dalam kandungan sampai kita dewasa

yang biasa disebut ayah dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah

norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan

agama terutama agama islam terhadap orang yang sudah membesarkan

kita, merawat serta mendidik kita yaitu terutama ayah dan ibu.

2. Macam-Macam Adab Kepada Orang Tua.

a. Patuh terhadap perintah orang tua. Hendaklah kita selalu tunduk

dan patuh kepada kedua oramg tua dalam segala hal yang baik-baik.

b. Tidak Berkata Kasar Kepada Orang Tua.

c. Kita dilarang berkata kasar, membentak misalnya berkata hus / ah

dan kata kata sejenisnya, yang termasuk ungkapan yang tidak baik.

d. Merawat Orang Tua Ketika Usianya Sudah Lanjut.

e. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua.

f. Selalu Mendoakan Orang Tua.

3. Manfaat Beradab Kepada Orang Tua.

a. .Lebih menghargai orang tua .

b. Merupakan Perintah Allah dan mendapatkan Pahala.

c. Mendapatkan ridha Allah, karena Ridha Alllah sama dengan Ridha

Orang Tua.

d. Mengajarkan kita supaya menjadi anak yang sholeh/solehah

e. Melatih kita menjadi anak yang sopan dan santun.

F. Metode Pembelajaran

1. Team quiz

2. Cermah

3. Diskusi

E. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. White board

2. Alat

a. Spidol

b. Kertas

c. Meja

3. Sumber

a. Buku lks dan buku paket

Langkah-langkah kegiatan pertama

No Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Membaca asmaul husna bersama-sama

2. Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3. Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada

peserta didik

4. Guru mengkondisikan kelas

5. Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

20 meneit

6. Guru mengabsen siswanya

7. Apersepsi dan motivasi

kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu

kelompok A, B dan C yang masing-masing terdiri dari

10 siswa

2. Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan

dipakai yaitu Team Quiz

3. Guru menjelaskan materi tentang adab kepaada orang

tua dan guru

4. Guru membagikan masing-masing kelompok selembar

kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat

game di mulai

5. Guru membagi materi pada masing-masing kelompok.

Untuk kelompok A membahas tentang adab kepada

orang tua, kelompok B membahas tentang adab kepada

guru, dan kelompok C membahas tentang adab berbakti

kepada orang tua dan guru.

6. Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok

untuk membuat soal yang akan diajukan pada kelompok

50 menit

lawan.

7. Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk

memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk

kelompok C sebagai tim penilai. Jika Kelompok B tidak

mampu menjawab maka harus dilempar kepada

kelompok C. Guru memberikan batasan waktu kepada

siswa untuk segera menjawab. Dan seterusnya lakukan

hal yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-

masing kelompok telahusai memberikan pertanyaan dan

menjawab.

8. Guru bersama siswa menjumlahkan skor masing-masing

kelompok yang telah diberikan sesame siswa dalam

menjawab pertanyaan

9. Guru memberikan reward kepada kelompok yang

mempunyai nilai tertinggi dan memotivasi pada

kelompok yang mendapatkan nilai terendah

10. Guru mengadakan Tanya jawab kepada siswa membahas

materi adab kepada orang tua dan guru

Penutup

1. Guru menyimpulkan materi pembahasan pembelajaran

2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa

3. Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari materi

pelajaran yang akan datang

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak

siswa berdoa dan melafazkan Hamdalah

5. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar

kelas dan siswa menjawab salam.

10 menit

Teknik penilaian

No Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

1. Sikap Sosial Observasi

2. Pengetahuan Tes tertulis

3. Keterampilan Tes praktik

Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan

no Nama Siswa Kedisiplinan

Kerapian Sopansant

un

Keaktif

an

Jumlahni

ali

1

2

1. Saat bertanya penilaian

a. Jika siswa bertanya 3 kali atau lebih, skor 30

b. Jika siswa bertanya 2 kali, skor 20

c. Jika siswa bertanya 1 kali,skor 10

2. Keterkaitan pertanyaan dengan materi

a. Jika pertanyaan sesuai dengan materi, skor 30

b. Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 20

c. Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 10

3. Kejelasan /bahasa yang digunakan saat bertanya

a. Jika bahasa jelas,lugas,dan mudah dipahami, skor 30

b. Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah dipahami,

skor 20

c. Jika bahasa tidak jelas, tidak lugas, dan sulit dipahami,skor 10

Nilai atau sekor

Kelompok 1 :

Kelompok 2 :

Kelompok 3 :

Soal pertanyaan

1. Sebutkan hikmah menghormati orang tua?

2. Salah satu adab seorang murit kepada gurunya adalah?

3. Sebutkan hikmah dari berbakti kepada kedua orang tua?

1. Sebutkan hal-hal yang tergolong menghormati orng tua?

2. Jelaskan definisi adab secara istilah?

Jeketro, 10 Agustus 2016

Guru Kelas Peneliti

Nurul Hidayah, S.Pd.I Halimin

Nim 111-12-005

Kepala Sekolah MTs Negeri Jeketro

Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I NIP. 196104211992031002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Jeketro

Mata Pelajaran : Akidah Akhlak

Kelas/Semester : VIII i

Materi pokok : Adab Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru

Alokasi waktu : 2 X 40 Menit (1 Kali Pertemuan)

C. Kompetensi inti

K-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

K-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleransi,gotong royong ), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

K-3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

K-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati adab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

2.1. Terbiasa beradab yang baik kepada kepada orang tua dan guru

3.1. Memahami adab kepada kepada orang tua dan guru

4.1. Mensimulasikan adab kepada orang tua dan guru

C. Indikator

1. Menyadari kewajiban menerapkan adab yang baik kepada kepada orang

tua dan guru

2. Menunjukan perilaku terbiasa menerapkan menerapkan adab yang baik

kepada kepada orang tua dan guru

3. Menjelaskan pengertian adab kepada orang tua dan guru

4. Mengidentifikasi dalil tentang adab kepada orang tua dan guru

5. Menjelaskan hikmah menerapkan adab kepada orang tua dan guru

6. Mensimulasikan secara berkelompok di depan kelas adab kepada orang

tua dan guru

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan adab kepada orang tua dan guru

2. Siswa dapat mengidenfikasi adab kepada orang tua dan guru

3. Memahami hakikat adab kepada orang tua dan guru

4. Menyajikan data dari berbagai sumber tentang adab kepada orang tua dan

guru

E. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Adab Kepada Orang Tua

Adab menurut bahasa ialah norma/aturan. Menurut istilah adab ialah

norma atau aturan mengenai sopan santun yang di dasarkan atas aturan

agama, terutama agama islam. Sedangkan orang tua adalah orang yang

lebih tua dari kita, yang telah merawat,mendidik dan membesarkan kita,

semenjak dalam kandungan sampai kita dewasa yang biasa disebut ayah

dan ibu. Jadi adab kepada orang tua adalah norma atau aturan mengenai

sopan santun yang didasarkan atas aturan agama terutama agama islam

terhadap orang yang sudah membesarkan kita, merawat serta mendidik

kita yaitu terutama ayah dan ibu.

2. Macam-Macam Adab Kepada Orang Tua.

a. Patuh terhadap perintah orang tua. Hendaklah kita selalu tunduk dan

patuh kepada kedua oramg tua dalam segala hal yang baik-baik.

b. Tidak Berkata Kasar Kepada Orang Tua.

c. Kita dilarang berkata kasar, membentak misalnya berkata hus / ah dan

kata kata sejenisnya, yang termasuk ungkapan yang tidak baik.

d. Merawat Orang Tua Ketika Usianya Sudah Lanjut.

e. Berusaha Menyenangkan Hati Orang Tua.

f. Selalu Mendoakan Orang Tua.

3. Manfaat Beradab Kepada Orang Tua.

a. .Lebih menghargai orang tua .

b. Merupakan Perintah Allah dan mendapatkan Pahala.

c. Mendapatkan ridha Allah, karena Ridha Alllah sama dengan Ridha

Orang Tua.

d. Mengajarkan kita supaya menjadi anak yang sholeh/solehah

e. Melatih kita menjadi anak yang sopan dan santun.

F. Metode Pembelajaran

1. Team quiz

2. Cermah

3. Diskusi

G. Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. White board

2. Alat

a. Spidol

b. Kertas

c. Meja

3. Sumber

a. Buku lks dan buku paket

Langkah-langkah kegiatan pertama

No Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1. Membaca asmaul usna bersama-sama

20 meneit

2. Membaca juz’ama bersama-sama 5 surat

3. Guru menyampaikan salam terlebih dahulu kepada

peserta didik

4. Guru mengkondisikan kelas

5. Guru dan siswa membaca do’a sebelum belajar

6. Guru mengabsen siswanya

7. Apersepsi dan motivasi

kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok besar yaitu

kelompok A, B dan C yang masing-masing terdiri dari

10 siswa

2. Guru memberikan arahan peraturan metode yang akan

dipakai yaitu Team Quiz

3. Guru menjelaskan materi tentang adab kepaada orang

tua dan guru

4. Guru membagikan masing-masing kelompok selembar

kertas sebagai media bagi siswa untuk menulis soal saat

game di mulai

5. Guru membagi materi pada masing-masing kelompok.

Untuk kelompok A membahas tentang adab kepada

orang tua, kelompok B membahas tentang adab kepada

guru, dan kelompok C membahas tentang adab berbakti

kepada orang tua dan guru.

6. Siswa mendiskusikan pada masing-masing kelompok

untuk membuat soal yang akan diajukan pada kelompok

lawan.

7. Guru mempersilahkan kepada kelompok A untuk

50 menit

memberikan pertanyaan kepada kelompok B, untuk

kelompok C sebagai tim penilai. Jika Kelompok B tidak

mampu menjawab maka harus dilempar kepada

kelompok C. Guru memberikan batasan waktu kepada

siswa untuk segera menjawab. Dan seterusnya lakukan

hal yang sama pada kelompok yang lain hingga masing-

masing kelompok telahusai memberikan pertanyaan dan

menjawab.

8. Guru bersama siswa menjumlahkan skor masing-masing

kelompok yang telah diberikan sesame siswa dalam

menjawab pertanyaan

9. Guru memberikan reward kepada kelompok yang

mempunyai nilai tertinggi dan memotivasi pada

kelompok yang mendapatkan nilai terendah

10. Guru mengadakan Tanya jawab kepada siswa membahas

materi adab kepada orang tua dan guru

Penutup

1. Guru menyimpulkan materi pembahasan pembelajaran

2. Guru memberikan tugas PR kepada siswa

3. Guru meminta kepada siswa untuk mempelajari materi

pelajaran yang akan datang

4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengajak

siswa berdoa dan melafazkan Hamdalah

5. Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar

kelas dan siswa menjawab salam.

10 menit

H. Sumber Pelajaran

1. Buku paket akidah akhlak

2. Buku lks guru

I. penilaian

jenis/ Teknik penilaian

No Aspek yang dinilai

Teknik Penilaian

1. Sikap Sosial Observasi

2. Pengetahuan Tes tertulis

3. Keterampilan Tes praktik

Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan

no Nama Siswa Kedisiplinan

Kerapian Sopansantun Keaktifan Jumlahniali

1

2

3

4

1. Saat bertanya penilaian

a. Jika siswa bertanya 3 kali atau lebih, skor 30

b. Jika siswa bertanya 2 kali, skor 20

c. Jika siswa bertanya 1 kali,skor 10

2. Keterkaitan pertanyaan dengan materi

a. Jika pertanyaan sesuai dengan materi, skor 30

b. Jika pertanyaan kurang sesuai dengan materi, skor 20

c. Jika pertanyaan tidak sesuai dengan materi, skor 10

3. Kejelasan /bahasa yang digunakan saat bertanya

a. Jika bahasa jelas,lugas,dan mudah dipahami, skor 30

b. Jika bahasa kurang jelas, kurang lugas, dan kurang mudah

dipahami, skor 20

c. Jika bahasa tidak jelas, tidak lugas, dan sulit dipahami,skor 10

d. Nilai atau seko

Soal Pertayaan

1. berbakti kepada orang tua hukumnya?

2. berikan 4 contoh seorang anak yang patuh kepada orang tuanya?

3. mengapa kita dilarang untuk mencela orang tua orang lain?

4. Bagaimana cara berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal?

5. Sebutkan 5 adab kepada orang tua yang telah ditetapkan oleh syariat

Jeketro, 10 Agustus 2016

Guru Kelas Peneliti

Nurul Hidayah, S.Pd.I Halimin

Nim 111-12-005

Kepala Sekolah MTs Negeri Jeketro

Drs.H. Fathul Hadi, M.Pd.I NIP. 196104211992031002