rtrw

4
Prosedur penyusunan rencana tata ruang untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten meliputi : 1. proses penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten; 2. pelibatan peran masyarakat di tingkat kabupaten dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten; dan 3. pembahasan rancangan rencana tata ruang wilayah kabupaten oleh pemangku kepentingan di tingkat kabupaten. ZONE PERDAGANGAN DAN JASA (Warna Kuning) FUNGSI UTAMA : PERDAGANGAN DAN JASA FUNGSI PENDUKUNG : Perumahan, Pendidikan, Pemerintahan,Wisata, Industri, Pergudangan, Fas. Sosial, Dll LUAS WILAYAH : 1.343 HA LOKASI : Kec.Kejaksan,Kec.Pekalipan,Kec.Lemahwungkuk, Kec.Kesambi, Kec. Harjamukti PROGRAM JANGKA MENENGAH ( 5 TH ) Fasilitas perdagangan : Cirebon Super Block, Grage Mall, Yogya Dept.Store, Asia Dept.Store, Surya Dept.Store, Cirebon Mall, Alfa Gudang Rabat, Ace Hardware, PGC, Pasar Pagi, Pasar Kanoman, Pasar Gunung sari, Pasar Jagasatru, Pasar Kramat, Pasar Harjamukti, Pasar Balong, Pasar Drajat, Pasar Perumnas. Fasilitas Jasa : Perhotelan ; Puri Santika, Prima, Grage, Tryas, Zamrud, Kharisma, dll, Pendidikan ; Unswagati, Stain, Sttc, Cic, dll, Kesehatan ; RS.Gunung Djati, RS.Pertamina, RS.Ciremai, RS.Pelabuhan,RS.Sumber Kasih,dll.

Upload: choirul-umam

Post on 27-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

rtrw

TRANSCRIPT

Page 1: RTRW

Prosedur penyusunan rencana tata ruang untuk Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) kabupaten meliputi :

1. proses penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten;

2. pelibatan peran masyarakat di tingkat kabupaten dalam penyusunan rencana

tata ruang wilayah kabupaten; dan

3. pembahasan rancangan rencana tata ruang wilayah kabupaten oleh pemangku

kepentingan di tingkat kabupaten.

ZONE PERDAGANGAN DAN JASA (Warna Kuning)

FUNGSI UTAMA  : PERDAGANGAN DAN JASA

FUNGSI PENDUKUNG :  Perumahan, Pendidikan, Pemerintahan,Wisata, Industri,

Pergudangan, Fas. Sosial, Dll 

LUAS WILAYAH           :  1.343 HA

LOKASI                        : Kec.Kejaksan,Kec.Pekalipan,Kec.Lemahwungkuk,            

Kec.Kesambi, Kec. Harjamukti 

PROGRAM JANGKA MENENGAH ( 5 TH )

Fasilitas perdagangan : Cirebon Super Block, Grage Mall, Yogya Dept.Store, Asia Dept.Store, Surya Dept.Store, Cirebon Mall, Alfa Gudang Rabat, Ace Hardware, PGC, Pasar Pagi, Pasar Kanoman, Pasar Gunung sari, Pasar Jagasatru, Pasar Kramat, Pasar Harjamukti, Pasar Balong, Pasar Drajat, Pasar Perumnas.

Fasilitas Jasa :   Perhotelan ; Puri Santika, Prima, Grage, Tryas, Zamrud, Kharisma, dll,   Pendidikan ; Unswagati, Stain, Sttc, Cic, dll,   Kesehatan ; RS.Gunung Djati, RS.Pertamina, RS.Ciremai, RS.Pelabuhan,RS.Sumber Kasih,dll. 

Pengembangan wisata keraton :Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, Keprabonan, Sunyaragi..

b. Sektor  Pendidikan

Posisi Kota Cirebon yang strategis dan kebudayaannya yang terbuka dan kosmopolit, ada banyak faktor pendukung bagi tercapainya angka yang relative tinggi, sebagaimana ditunjukkan oleh APK, APM dan lama sekolah, secara umum, situasi dan keadaan pendidikan di Kota Cirebon relative baik. Baik diukur dari tingkat minat dan partisipasi warga di bidang pendidikan, maupun juga

Page 2: RTRW

diukur dari kualitas proses belajar mengajar yag disajikan oleh berbagai institusi pendidikan yang ada di Kota Cirebon, baik yang formal mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi, maupun non formal.

Soal kualitas, bisa dilihat dari besarnya kepercayaan warga baik dari Kota Cirebon sendiri maupun dari daerah hinterland dan kawasan Jawa Tengah bagian barat seperti Brebes dan Tegal untuk menyekolahkan anak-anak mereka di Kota Cirebon, bahkan tidak salah jika dinyatakan bahwa sektor pendidikan di Kota Cirebon telah mencapai taraf relative modern yang diindikasikan oleh karakternya yang telah cenderung terindusrialisasi, bahkan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama lagi Kota Cirebon akan memiliki Perguruan Tinggi Negeri.

Dengan kata lain, upaya pengembangan IPM sektor pendidikan di Kota Cirebon, tergolong prospektif karena memiliki prasyarat atau faktor pendukung yang relatif kuat, baik dari sisi demografis, ekonomi maupun kultural.

Problema IPM di sektor pendidikan, lebih disebabkan oleh ketimpangan dimana ada sebagian warga yang karena alasan ekonomi, tidak bisa menikmati layanan pendidikan secara memadai, sekalipun ini dalah problem yang harus disikapi serius, Kota Cirebon layak bersyukur karena kualitas dan kuantitas masalah pendidikan di Kota Cirebon  seperti ditunjukkan oleh angka putus sekolah relative jauh lebih ringan dibandingkan daerah-daerah lain di Ciayumajakuning maupun Jawa Barat.

Namun demikian, ada juga persoalan yang muncul karena posisi Kota Cirebon sebagai sentra pendidikan bagi Ciayumajakuning, warga Kota Cirebon mesti bersaing dengan warga daerah lain untuk bisa menikmati layanan pendidikan berkualitas di Kota Cirebon yang betapapun terbatas kapasitasnya.

Banyak warga Kabupaten yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah yang dipandang bermutu di Kota Cirebon, sehingga ini mengurangi peluang warga Kota Cirebon sendiri, terutama warga miskin.

Di tengah situasi pendidikan yang terindustrialisasi, warga miskin ini sering kali bersaing ketika hendak menikmati layanan pendidikan di sekolah yang dipandang bermutu, karena peluang itu telah diambil oleh warga kabupaten yang telah memiliki daya tawar karena secara ekonomi lebih mapan.

Arah pengembangan IPM di sektor pendidikan ke depan, tampaknya yang harus dilakukan bukan saja sekedar kegiatan yang bisa meningkatkan APK, APM dan lama sekolah, tapi juga bagaimana pendidkan di Kota Cirebon bisa menunjang Visi Kota Cirebon yaitu meningkatnya kualitas sumber daya manusia menuju Kota Cirebon yang sejahtera di tahun 2013 secara berkelanjutan.

Peran strategis Kota Cirebon sebagi sentra perdagangan dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat bagian Timur, hanya akan bisa optimal jika ditunjang oleh

Page 3: RTRW

keberadaan SDM yang memiliki karakter, pengetahuan dan kompetensi yang sesuai.

Dengan kata lain, pengembangan pendidikan di Kota Cirebon terutama di tingkat SMA/SMK ke atas, perlu diarahkan untuk menyiapkan SDM yang sanggup mengisi peluang-peluang kerja di sektor ekspor-impor, pariwisata, distribusi dan perdagangan retail dan sektor indusrtri lain yang relevan.  Lebih baik lagi, jika ada program pendidikan yang mendorong kelahiran para pengusaha untuk mempercepat pertumbuhan Kota Cirebon sebagai kota bisnis yang secara sinergis mendukung perkembangan ekonomi daerah hinterland di Ciayumajakuning.

Mempertimbangkan hal ini, peran dunia usaha dalam pengembangan sektor pendidikan menjadi sesuatu yang sangat vital, dengan peningkatan peran dunia usaha dalam sektor pendidikan, akan terjadi sinergi dan integrasi antara program pengembangan IPM di sektor pendidikan dan di sektor daya beli.