rompi penghangat elektronik.1.2

27

Click here to load reader

Upload: ridho-ismoyo-putra

Post on 31-Jul-2015

124 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RANCANG BANGUN ROMPI PENGHANGAT

ELEKTRONIK UNTUK PENGENDARA-MALAM SEPEDA

MOTOR

BIDANG KEGIATAN:

PKM-KC

Diusulkan oleh:

Ilham Zannuary 140310080016 2008

Fahmi Syarifuddin 140310080001 2008

Ridho Ismoyo Putra 140310100091 2010

UNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG

2011

i

Page 2: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-KC1. Judul Kegiatan : Rancang Bangun Rompi Penghangat

Elektronik Untuk Pengendara-Malam Sepeda Motor

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-K (√ ) PKM-KC( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian( ) MIPA (√)Teknologi dan Rekayasa( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Ilham Zannuaryb. NIM : 140310080016c. Jurusan : Fisikad. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Padjadjarane. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Villa Tangerang Indah

Jalan G.Sundoro I GB 4 No.30.(085314148008)

f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang

6. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Darmawan Hidayat, MT.b. NIP : 19741215 20021210002c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komp. Abdi Negara I Blok H-10 No. 18,

RT/RW 07/24, Rancaekek, Kab. Bandung, 40394. Telp. 085624986106

7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp. 9.240.000,-b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Bandung, 10 Oktober 2011Menyetujui,Pembantu Dekan III,FMIPA, Unpad

Budi Irawan, S.Si., M.Si.NIP. 197312281999031003

Ketua Pelaksana

Ilham Zannuary NIM. 14031008016

Wakil Rektor I, Unpad

Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, MS NIP. 19631117 198810 1 001

Dosen Pembimbing

Dr. Darmawan Hidayat M.T. NIP. 197412152002121002

ii

Page 3: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

1

A. JUDUL

Rancang Bangun Rompi Penghangat Elektronik Untuk Pengendara-Malam

Sepeda Motor.

B. LATAR BELAKANG

Seiring dengan kemajuan teknologi transportasi di masa kini, berpengaruh pula

pada kemajuan pertumbuhan kendaraan bermotor di negara Indonesia. Sampai saat ini

jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sudah mencapai lebih dari 20 juta. Yang mana

60% dari 20 juta kendaraan bermotor di Indonesia adalah pengguna sepeda motor, dan

mobil hanya sekitar 34%. Menurut data dari Badan Pusat Statistika (BPS) pada tahun

2009, perkembangan jumlah kendaraan sepeda motor di Indonesia mencapai

52.433.132 pengguna sepeda motor. Dan dalam lima tahun terakhir ini pertumbuhan

pengguna sepeda motor juga cukup tinggi, mencapai rata-rata 56% sehingga di tahun

2011 ini jumlah pengguna kendaraan bermotor dapat mencapai 61.859.561 pengguna.

Jumlah tersebut adalah hasil yang fantastis dan menempatkan Indonesia di posisi ke-2

sebagai pengguna sepeda motor terbanyak di dunia satu tingkat dibawah India.

Sepeda motor menjadi kendaraan alternatif penduduk Indonesia karena dapat

memberikan ketepatan waktu dan harganya yang terjangkau bagi masyarakat lapisan

bawah dan menengah. Sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi bagi banyak

profesi pekerjaan baik yang bekerja di siang hari atau profesi kerja malam hari.

Para pengguna sepeda motor yang profesinya menuntut berkendaraan malam

hari seperti pedagang pasar, pengantar makanan (delivery service) 24-jam, antar-

jemput malam hari dan lainnya berhadapan dengan udara dingin, angin kencang dan

udara yang lembab. Hal ini jelas menimbulkan resiko gangguan kesehatan juga

menurunkan kenyamanan dan keamanan ketika berkendara. Dalam perioda waktu yang

lama hal ini menimbulkan resiko terjangkit berbagai gangguan kesehatan meskipun

efeknya tidak langsung dirasakan oleh pengguna motor seperti penyakit pernafasan,

paru-paru, asma, penyakit otot, encok, masuk angin dan sejenisnya.

Dengan resiko penyakit tersebut sebaiknya pengguna sepeda motor harus lebih

memperhatikan perlengkapan dalam berkendara untuk memberikan kenyamanan dan

keamanan ketika berkendara di malam hingga menjelang pagi. Salah satu perlengkapan

pengendara sepeda motor untuk mengurangi resiko kesehatan tersebut adalah dengan

menggunakan rompi pelindung badan. Tetapi rompi konvensional yang sekarang sudah

banyak dimiliki oleh pengguna sepeda motor masih memiliki peluang udara dingin

untuk tembus ke tubuh pengendara motor terutama bagian badan depan dan belakang

Page 4: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

2

(Mappuna, ___).

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, perlu di desain dan dirancang rompi bagi

pengendara motor malam. Adapun perumusan masalah pada usulan PKM-KC ini

adalah sebagai berikut:

a. Rompi tersebut harus dapat memberikan panas dengan temperatur yang cukup

dalam tingkat kenyamanan ke bagian-bagian tubuh pengendara seperti bagian

perut, dada, punggung bawah dan punggung atas. Panas dari rompi penghangat

tersebut harus terkendali, baik pewaktuan nyala-padam pemanas maupun lokasi

bagian tubuh yang ingin dihangatkan. Pengaturan ini diperlukan untuk

menyesuaikan dengan kondisi udara. Misalnya, pengaturan pemanas rompi

pagi hari berbeda dengan pengaturan malam hari.

b. Untuk pengaturan pemanasan daerah bagian tubuh, di dalam rompi penghangat

ini dipasang empat buah modul elemen pemanas terpisah yaitu bagian perut,

dada, punggung bawah dan punggung atas. Kombinasi penyalaan modul

elemen pemanas dan pewaktuannya diatur oleh pengontrol-terprogram

mikrokontroler tipe AT89C2051 yang dikemas dalam satu modul pengontrol.

c. Pengaturan modul-elemen pemanas dan pewaktuan dilakukan melalui dua buah

tombol di modul pengontrol. Dengan rancangan ini, pengguna dapat memilih

pengaturan kerja rompi penghangat sesuai keperluan penggunaan para

pengendara motor.

d. Sumber energi listrik diperoleh dari generator listrik motor dan tidak

mengambil energi dari aki motor sehingga tidak mengganggu kelistrikan dan

pengapian mesin motor.

e. Rompi penghangat dihubungkan dengan generator sepeda motor melalui

sebuah konektor yang dapat dicabut dan dilepas. Dengan cara ini, pengguna

dapat melepaskan hubungan rompi ke motor ketika hendak turun dari sepeda

motor.

f. Upaya yang dapat dilakukan kami mahasiswa Fisika Unpad dalam mendukung

teknologi dan sains di Indonesia adalah merekayasa rompi konvensional

dengan elemen pemanas yang memanfaatkan energi listrik yang berasal dari

generator motor ke elemen pemanas berupa lilitan kumparan yang berbahan

nikel dengan pengaturannya melalui mikrokontroler AT89C2051 yang dapat

Page 5: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

3

mengendalikan waktu dan temperatur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

rompi penghangat bagi pengendara motor di malam hari atau menjelang pagi.

Maka pengajuan proposal ini adalah sebagai solusi yang kami tawarkan untuk

menjawab permasalahan yang kerap terjadi oleh pengendara sepeda motor mengenai

salah satu penyebab kecelakaan ketika sedang berkendara di malam hari atau penyakit

pengendara motor yang diakibatkan udara dingin di malam hari.

D. TUJUAN

Tujuan PKM yang kami ajukan ini adalah untuk merancang bangun rompi

penghangat dengan daerah dan waktu pemanasan yang dapat diprogram bagi para

pengguna motor malam hari dengan merekayasa rompi konvensional melalui

penambahan empat elemen pemanas ke dalam rompi untuk bagian tubuh perut, dada,

punggung bawah dan punggung atas. Kemudian memodelkan rompi penghangat

elektronik untuk pengendara motor malam dengan situasi dan kondisi yang disesuaikan

seperti yang sebenarnya bagi pengguna rompi ketika berkendara di malam hari atau

menjelang pagi. Untuk sumber energi yang terjadi pada sistem dan lingkungan dimana

energi panas diperoleh dari energi listrik generator motor sehingga dapat memberikan

energi panas yang terkendali ke tubuh pengguna sepeda motor selama perjalanan di

malam hari atau menjelang pagi. Rompi penghangat dirancang untuk menjaga

temperatur di tubuh manusia sekitar 37C.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan, program ini merumuskan desain

rompi penghangat elektronik pengendara motor. Alat ini menghasilkan energi panas

hasil konversi dari energi listrik generator motor. Luaran yang diharapkan yaitu

pengguna sepeda motor dapat menggunakan rompi penghangat ketika berkendara di

malam hari. Hasil pengembangannya alat ini dapat diproduksi perusahaan atau home

industri. Sehingga alatnya dapat digunakan untuk para wirausaha penyedia jasa di

bidang rental komputer.

Rompi penghangat ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk

(i) mengurangi atau bahkan terhindar dari penyakit yang disebabkan udara dingin di

malam hari atau menjelang pagi, dan (ii) memberikan kenyamanan dan keamanan bagi

pengendara sepeda motor ketika berkendara sehingga konsentrasi pengendara sepeda

motor tetap terjaga.

Page 6: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

4

F. KEGUNAAN

Terdapat beberapa kegunaan yang dapat diperoleh bagi masyarakat dari hasil

kegiatan ini, yaitu:

1. Hasil kegiatan PKM-KC kami ini dapat memberikan solusi kesehatan bagi para

profesi yang harus berkendaraan sepeda motor malam hari. Alat ini menawarkan

suatu alternatif solusi teknologi tepat guna yang dapat mengurangi resiko gangguan

kesehatan akibat udara dingin malam dan menjadikan pengendara sepeda motor

merasa nyaman dan aman ketika berkendara di malam hari atau menjelang pagi.

2. Bagi kami sebagai mahasiswa, sesuai dengan Misi dan Visi Direktorat Penelitian

dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti, PKM-KC ini

dapat memberikan dorongan dalam menumbuhkembangkan kegiatan penelitian,

pengabdian kepada masyarakat, dan kreativitas mahasiswa yang berkualitas guna

mendukung meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, daya saing bangsa dan

kesejahteraan rakyat.

G. TINJAUAN PUSTAKA

G..1. Termodinamika

Termodinamika mempelajari fenomena panas, energi dan kerja yang dilakukan

pada suatu proses termodinamika. Dalam usulan PKM-KC ini, elemen pemanas yang

menjadi fokus perhatian disebut sebagai sistem, sedangkan yang lain disekitarnya

seperti generator motor, suhu tubuh pengguna rompi penghangat dan udara

disekitarnya disebut sebagai lingkungan. Proses termodinamika terjadi pada sistem

yang bergerak dari suatu keadaan kesetimbangan ke kesetimbangan lainnya, dengan

berinteraksi terhadap lingkungan. Bila elemen pemanas yang berbahan nikel diubah

dari keadaan 1 ke keadaan 2 kemudian panas (Q) dan kerja (W) yang dilakukan

pengukuran, ternyata selisih Q-W sama untuk semua lintasan yang menghubungkan 1

dengan 2, selisih Q-W menyatakan perubahan energi dalam lemen pemanas (DU)

tersebut. Jadi secara matematis hukum ke-1 termodinamika dapat diungkapkan sebagai

berikut (Resnick, 1998).

Q = W + DU ....................................................................................................(1)

Page 7: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

5

Gambar 1. Sistem elemen pemanas

Elemen pemanas (Gambar 1) yang digunakan dalam suatu sistem adalah berupa

kumparan yang berbahan nikel, kumparan tersebut memiliki hambatan (R) bila

diberikan arus listrik (I) dari sumber tegangan (V), maka akan menghasilkan suatu

daya atau usaha sebagai berikut;

Daya = Usaha/Waktu atau P = W/t = I

2

Rt

karena

Maka, dimana

Pada Persamaan (1) dapat dilihat bahwa hubungan antara panas pada suatu

sistem berpengaruh pada usaha yang dilakukan sistem serta perubahan energi dalam

sistem. Karena pada perumusan masalah yang kami gunakan sebagai kumparan adalah

elemen pemanas yang dijadikan sistem, maka usaha (W) yang terjadi pada suatu sistem

bergantung pada arus (I) yang berasal dari sumber tegangan (V) melalui konektor

(kabel) yang terhubung dengan lilitan kumparan yang bahan nikel, dimana lilitan

kumparan tersebut memiliki hambatan (R). Kemudian arus (I) yang sudah melewati

hambatan (R) di-ground kan. Dapat dilihat pada persamaan (2), dimana usaha (W) yang

dihasilkan pada suatu sistem akan berpengaruh pada arus yang melalui hambatan

berupa lilitan kumparan yang bahan nikel setiap perubahan waktu (dt). Jadi, yang

dimanfaatkan pada sistem tersebut adalah tegangan yang akan dikonversi ke usaha

(W). Pada sistem di sekitar lilitan kumparan yang bahan nikel dapat menghasilkan

kalor berupa energi yang mengalir dari benda bertemperatur tinggi ke benda

temperatur rendah.

Sesuai dengan tujuan pada usulan proposal ini yaitu dirancang agar suhu tubuh

manusia tetap 37oC. Maka desain sistem yang dibuat pada elemen pemanas diperlukan

suatu sistem dimana tidak ada panas yang masuk maupun keluar, (Q = 0) yaitu jika

V

IR

Ground

Page 8: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

6

sistem diisolasi dari pengaruh panas. Dalam hal ini berlaku persamaan sebagai berikut;

DU = -W .......................................................................................................(3)

Pada persamaan (3) dapat dilihat bahwa energi kalor (Q) tidak diberlakukan lagi karena

sistem diisolasi, tidak ada kalor yang masuk atau yang keluar dari sistem sehingga

energi sistem naik dengan kerja (W) yang dilakukan terhadap zat berubah semua

menjadi energi dalam DU.

G..2. Mikrokontroler AT89C2051

Mikrokontroler jenis AT89C2051 adalah sebuah CMOS mikrokomputer 8-bit

bervoltase rendah yang memiliki performa tinggi dengan 2 Kilobyte Flash

Programmable Erasable Read Only Memory (PEROM). Perangkat ini dihasilkan oleh

teknologi high density nonvolatile memory technologi yang terus dikembangkan

pabrik ATMEL. Mikrokontroler ini kompatibel dengan standar industri MCS-51 TM

Mikrokontroler AT89C2051 menyediakan beberapa fitur standar, antara lain 2 K byte

Flash memori, RAM 128 byte, 15 jalur input/output, 2 timer/counter 16-bit, 5

arsitektur interupsi jenis two-level, sebuah serial port yang dapat membaca dan

mengirim sinyal dua arah (Full Duplex), sebuah analog komparator yang sangat

presisi, oscilator on-chip dan sirkuit clock. Mikrokontroler AT89C2051 juga didesain

dengan logika statis untik operasi penurunan frekuensi sampai titik nol (frequency

down to zero operation) dan mendukung 2 macam power saving software operasional

mode. Pertama adalah mode Idle yang melakukan penghentian CPU dengan

mengijinkan RAM, timer/counter, serial port, dan sistem interupsi untuk terus

melanjutkan operasinya. Kedua adalah mode Power down yang melakukan

penyimpanan isi dari RAM, melakukan pembekuan dari segi instruksi setnya. Dengan

mengkombinasi sebuah CPU 8-bit versatile dengan Flash pada sebuah monolithic

Chip, ATMEL89C2051 merupakan sebuah mikrokomputer yang sangat kuat dan

memiliki fleksibilitas yang tinggi. Beberapa fitur standar pada mikrokontroller

AT89C2051 antara lain lain 2 K byte Flash memori, RAM 128 byte, 15 jalur

input/output, 2 timer/counter 16-bit, 5 arsitektur interupsi jenis two-level, sebuah

serial port yang dapat membaca dan mengirim sinyal dua arah (Full Duplex), sebuah

analog komparator yang sangat presisi, oscilator on-chip dan sirkuit clock. Berikut ini

konfigurasi pin AT89C2051;

Page 9: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

7

Gambar 2. Konfigurasi Pin AT89C2051

H. METODE PELAKSANAAN

Pelaksanaan program PKM-KC ini kami lakukan dalam beberapa tahapan

berikut:

1. Perancangan

2. Pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak

3. Uji coba dan Implementasi.

Tahapan perancangan meliputi perancangan bentuk, berat dan geometri rompi,

pemilihan jenis bahan penutup elemen pemanas, tata-letak modul elemen pemanas dan

perkabelan dalam rompi. Berat rompi dirancang tidak lebih dari 0.4 kg sedangkan

bentuk dan geometri serta tata-letak modul elemen pemanas dapat dilihat pada Gambar

1. Dua modul elemen pemanas dipasang di bagian depan rompi yaitu H1 dan H2 untuk

menghangatkan masing-masing bagian dada dan perut (Gambar 3.a). Konektor dan dua

tombol pengaturan S1 dan S2 terletak di rompi bagian depan. Di dalam ropmi bagian

belakang, dipasang dua modul elemen pemanas H3 dan H4 untuk menghangatkan

masing-masing bagian punggung-atas dan punggung-bawah (Gambar 3.b). Rompi

depan dan belakang digabung-lepaskan dengan menggunakan perekat velcro.

H1: pemanas dadaH2: pemanas perut

H3: pemanas punggung-atasH4: pemanas punggung-bawah

(a) (b)

Konektor

H1

H2

Velcro

H4

H3

Velcro

Page 10: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

8

Gambar 3. Posisi pemanas H1, H2, H3 dan H4 pada rompi sisi (a) depan dan (b) belakang

Gambar 4. Rancangan modul elemen pemanas

Modul pemanas dibuat dari elemen pemanas dengan bahan nikel (lihat Gambar

4). Modul ini dibungkus dengan keramik dan dipasangi sebuah sekring pengaman

untuk menghindari hubungan pendek. Tiap modul dirancang memiliki daya 5 Watt.

Jadi, daya maksimum yang diperlukan untuk rompi adalah 4×5 Watt yaitu 20 Watt.

Modul pemanas dirancang agar bekerja pada temperatur nyaman bagi tubuh yaitu

3640 C. Elemen pemanas dikemas dengan bahan armid yang tahan temperatur tinggi.

Dengan rancangan ini, modul elemen pemanas tidak membahayakan bagi rompi dan

sistem kelistrikan motor.

Gambar 5 memperlihatkan blok diagram sistem pengontrol rompi penghangat.

Perangkat rompi penghangat ini terdiri dari sistem pengontrol, sistem elemen pemanas

rompi dan sistem catu daya. Pengaturan kerja pemanas dan pewaktuan masing-masing

dilakukan melalui tombol S1 dan S2. Modul pengontrol diwujudkan dengan

mikrokontroler AT89C2051 (dengan pertimbangan kemudahan pemrograman dan

harga yang relatif murah). Sinyal aksi dari pengontrol AT89C2051 dikuatkan oleh

penyangga (IC penguat arus tipe ULN2008) untuk menggerakkan aktuator relay 14

guna mematikan atau menyalakan modul elemen di dalam rompi berdasarkan setting

yang ditentukan oleh pengguna. Pengaturan program dirancang sedemikan rupa

sehingga memudahkan pengguna. Rancangan program pengaturan letak pemanas aktif

dan pewaktuan pemanas oleh tombol S1 dan S2 dapat dilihat pada Tabel 1. Sebagai

contoh, pengguna dapat mengaktifkan pemanas dada dan perut saja selama 30 menit

dengan cara menekan tombol S1 sebanyak dua kali dan S2 sebanyak empat kali; dan

seterusnya. Diagram skematik rangkaian dapat dilihat pada Gambar 6.

I (A)

Elemen pemanas

Kain mantel pemanas

Page 11: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

9

Tabel 1. Program pemilihan dan pewaktuan pemanas aktif

S1 (kali) Pemanas Menyala S2 (kali)Waktu on-off

(menit)1 H1 1 52 H1, H2 2 103 H1, H3 3 154 H2, H4 4 305 H1, H2, H3, H4 5 60

Sumber energi listrik diperoleh dari generator sepeda motor yang disadap

setelah melalui komponen cuprox (penyearah) di dalam motor sehinggga alat ini

memperoleh arus searah +12V dari motor untuk mencatu IC penyangga, relay serta

modul elemen pemanas. Regulator berfungsi untuk menyediakan tegangan +5V untuk

mencatu mikrokontroler.

Gambar 5. Rancangan blok diagram sistem pengontrol, relay dan elemen pemanas di rompi

Pengontrol (AT89C2051)

Relay-1 Pemanas-1(H1)

Penyangga(Buffer)

Relay-2Penyangga(Buffer)

Relay-3Penyangga(Buffer)

S1

S2Pemanas-2

(H2)

Pemanas-3(H3)

Relay-4Penyangga(Buffer)

Pemanas-4(H4)

Rompi

Catu daya dari generator motor

Regulator

Page 12: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

10

Gambar 6. Diagram skematik rangkaian pengontrol sistem

Setelah perancangan selesai, tahap selanjutnya adalah proses pembuatan

prototipe perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri dari pembuatan

rompi, pembuatan modul elemen pemanas, pembuatan rangkaian pengontrol, relay dan

catu daya, dan perkabelan. Pembuatan rompi akan disesuaikan dengan rancangan

Gambar 3 dan dilakukan berdasarkan konsultasi dengan pengusaha rompi komersial.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh masukan agar rompi penghangat yang dikenakan

terasa nyaman bagi pengguna. Modul pengontrol akan dikemas dengan suatu casing

yang sekecil mungkin guna menghemat ruang dalam rompi. Perangkat lunak dirancang

untuk mengikuti rancangan pengaturan Tabel 1. Program dibuat dengan bahasa rakitan

(assembly).

Selanjutnya, tahap uji coba akan dilakukan baik uji laboratorium maupun uji

lapangan untuk mengetahui kinerja alat ini. Tahap pertama yaitu uji laboratorium

dilakukan pengujian sebagai berikut.

1. Uji Elemen Pemanas Terhadap Suhu Tubuh Manusia

Pengujian ini dilakukan dengan memasang termometer di tiap bagian sisi-

dalam rompi yang bersentuhan dengan tubuh di bawah modul pemanas. Kinerja alat

diungkapkan dengan suhu yang terbaca oleh termometer. Rompi dinyalakan dengan

catu dari sumber catu daya laboratorium. Pengujian rompi dilakukan tanpa beban dan

H1

H2

H3

H4

Sumber Tegangan

R3

R4

R2

R1

ULN2803A

P2P1

AT89C2051

Page 13: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

11

dengan beban yaitu dikenakan dan tanpa dikenakan pada manusia. Temperatur tanpa

beban dan dengan beban akan dibandingkan.

Gambar 7. Diagram Alir Metoda Pelaksanaan Program PKM-KC

2. Uji lapangan.

Uji lapangan terbagi menjadi dua objek yang menjadi perhatian, yaitu

pengujian suhu tubuh pengendara motor di malam hari sebelum menggunakan rompi

penghangat dan setelah menggunakan rompi penghangat. Untuk pengujian ini

menggunakan alat pengukur suhu (termometer). Dalam pengujian, dibutuhkan 20–30

kali sampling data setiap jarak dan waktu tertentu. Dari data waktu dan jarak tersebut,

kinerja rompi dapat diketahui. Uji coba lapangan ini akan dilakukan di dalam kampus

agar terhindar gangguan lalu-lintas dan untuk keselamatan pengujian. Implementasi

akan dilakukan setelah dapat disimpulkan kinerja alat ini memenuhi ketentuan

keamanan. Pengujian pengontrol sistem yang bekerja terhadap elemen pemanas harus

sesuai dengan rancangan kerja data sesuai dengan Tabel 1.

I. JADWAL KEGIATAN

NoKegiatan Bulan

Penanggung Jawab & Pelaksana 1 2 3 4 51 Observasi dan Studi Literatur (Deskripsi dan desain:

Konstruksi Sistem)K,A1*

2 Perancangan Perangkat keras dan perangkat lunak K, A1, A2

3 Pembuatan Perangkat keras dan perangkat lunak (Layout

OBSERVASI DAN STUDI LITERATUR

PEMILIHAN KOMPONEN

DESAIN DAN KONTRUKSI

UJI SUBSISTEM

UJI COBA ROMPI PENGHANGAT UNTUK PENGENDARA MOTOR

HASIL

Page 14: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

12

dan Pembuatan PCB, Pengemasan, Uji kualitas dan Kalibrasi, Uji program, Pembuatan Laporan Kemajuan)K, A1, A2

4 Penggabungan Sistem K, A1, A2

5 Uji subsistemK, A1, A2

6 Uji laboratorium (Pengumpulan dan Pengolahan Data awal)K, A1, A2

7 Uji lapangan dan penerapan (Pengumpulan Data uji coba)K, A1, A2

8 Pengolahan Data PengujianK, A1

9 Penyusunan Laporan K, A1, A2

*Keterangan untuk Tabel 2K : Ketua, Ilham ZannuaryA1 : Anggota-1, Fahmi SyarifudinA2 : Anggota-2, Ridho Ismoyo Putra

Lokasi Kegiatan

1. Lab Instrumen Fisika, FMIPA UNPAD, Sumedang Km. 21 Jatinangor

2. Lab Workshop Fisika FMIPA UNPAD, Jl.Singaperbangsa Bandung

J. RANCANGAN BIAYA

No Nama Bahan SatuanHarga per

Satuan (Rp)

Harga total (Rp)

1 Rompi      1. Bahan kain 20 m2 20.000,- 400.000,-2. Pengisi (Filler) 20 10.000,- 200.000,-3. Velcro 20 m 10.000,- 200.000,-4. Biaya penjahitan - - 400.000,-

 2 Modul Pemanas    1. Kawat nikel 15 10.000,- 150.000,-2. Keramik semen 20 m 10.000,- 200.000,-3. Kain mantel pembungkus(armid) 15 m2 20.000,- 300.000,-4. Konektor elemen 10 m2 20.000,- 200.000,-5. Penjahitan modul elemen pemanas 20 m 5.000,- 100.000,-

 3 Komponen elektronika - -  1. Resistor 50 200,- 10.000,-2. Kapasitor 30 500,- 15.000,-

Page 15: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

13

3. Led 30 1.000,- 30.000,-4. Mikrokontroler AT89C2051 6 20.000,- 120.000,-

5. Regulator 3 80.000,- 240.000,-6. Relay 20 10.000,- 200.000,-7. Soket 25 3.000,- 75.000,-8. Konektor (kabel 5 warna) 30 m 5.000,- 150.000,-

4 Casing 5 50.000,- 250.000,-5 Perancangan PCB   200.000,-6 Pembuatan film positif dan negatif PCB - - 300.000,-7 Pencetakan PCB - - 300.000,-8 Perancangan perangkat lunak - - 1.000.000,-9 Casing/kemasan prototipe - - 700.000,-10 Pembuatan model (miniatur) - - 2.000.000,-11 Catu daya sebagai generator - - 600.000,-12 Kipas blower   600.000,-13 Termometer 6 50.000,- 300.000,-

Total 9.240.000,-

K. DAFTAR PUSTAKA

H. Resnick, 1988. Fisika. Ed ke-3. Jakarta:Erlangga.Gabel, R.A., Richard, A. 1996. Sinyal dan Sistem Linier. Edisi-3, Erlangga Jakarta.Mappunna, R. _____. Jurusan Teknik Industri, Universitas Guna Dharma, Jakarta.Placo,Dominique.2007. Fundamentals of Instrumentation and Measurement. ISTE

Ltd. :USA.Whitaker,C.,Jerry.2005.The Electronics Handbook 2nd.CRC Press: USA.

L. LAMPIRAN

1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOK

1. Ketua Kelompok

Nama Lengkap : Ilham Zannuary Jenis Kelamin : Laki-LakiNo.Pokok (NPM) : 140310080016Tempat, Tgl Lahir : Tangerang, 29 Januari 1990Alamat Tinggal : Villa Tangerang Indah, GB 4 No. 30No Telepon : 085314148008

Alamat email : [email protected]

Ketua Kelompok

Ilham Zannuary NIM. 14031008016

Page 16: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

14

2. Anggota–1

Nama lengkap : Fahmi SyarifuddinJenis Kelamin : Laki-lakiNo.Pokok(NPM) : 140310080001Tempat, Tgl Lahir : Cirebon, 23 Februari 1990Alamat : Jl. Dr. Setia Budi 104, Palimanan CirebonNo.Telepon : 085721485441

Alamat email : [email protected]

Anggota-1

Fahmi Syarifuddin NIM. 14031008001

3. Anggota–2

Nama Lengkap : Ridho Ismoyo PutraJenis Kelamin : Laki-lakiNo.Pokok (NPM) : 140310100091Tempat, Tgl Lahir : Medan, 14 Juli 1993Alamat Tinggal : Panorama Jatinangor L8 RT/RW 02/12 Desa

Cinanjung Kec. TanjungsariNo Telepon : 087827622091

Alamat email : [email protected]

Anggota-2

Ridho Ismoyo Putra NIM. 140310100091

Page 17: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

15

2. BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama Lengkap Darmawan Hidayat

Jenis Kelamin Pria

Tempat/Tanggal Lahir Bandung, 15 Desember 1974

NIP/Gol/Jabatan 197412152002121002/IIIc/Lektor

Golongan/Jabatan IIIc/Lektor

Unit Kerja

Alamat Kantor

Tlp Kantor

Alamat Rumah

Jurusan Fisika, FMIPA, Unpad

Jl. Raya Bandung–sumedang Km. 21 Jatinangor,

022-7796014

Komp. Abdi Negara I Blok H-10 No. 18, Rancaekek, Kab.

Bandung, RT/RW 07/24, 40394

Pendidikan

No Perguruan Tinggi Kota dan Negara Tahun Lulus

Bidang Studi

1 Hiroshima University Hiroshima–Jepang

2010 Chemistry and Chemical

Engineering2 Institut Teknologi Bandung Bandung–

Indonesia2004 Instrumentasi dan

Kontrol3 Universitas Padjadjaran Bandung–

Indonesia1998 Fisika

Penelitian

Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota

Tim

Sumber Dana

2005 Penerapan Gelombang Ultrasonik untuk Pengukuran Tingkat Kematangan pada Buah Apel

Ketua DIPA Unpad Tahun Anggaran 2006

2006 Analisis Spektral Daya Gelombang Ultrasonik untuk Evaluasi Tingkat Kematangan Buah Apel

Ketua Dirjen Dikti, Surat Perjanjian No.

013/SP3/PP/DP2M/II/2006

2006 Uji Efisiensi Implementasi Prototipe Multi Sel dan Sistem Pakar untuk Optimalisasi Produksi dan Kualitas Udang Windu

Ketua TPSDP, Research Grant, Batch III Tahun 2005,

ADB LOAN NO: 1792-INO

2011 Pengembangan Reaktor Spray Pryrolysis untuk Deposisi Film Tipis Oksida Logam Fungsional

Anggota Hibah Kompetensi Lab. 2011

Page 18: Rompi Penghangat Elektronik.1.2

16