romiyatun, s.pd. rencana pelaksanaan pembelajaran

20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman Kelas/Semester : VII/Gasal Topik : Teks Prosedur Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan data rangkaian ke dalam bentuk teks prosedur (cara membuat vas bunga dari botol bekas) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis Pembelajaran ke : 1 Alokasi Waktu : 10 menit A. Tujuan Pembelajaran : Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning, peserta didik dapat menyajikan data rangkaian ke dalam bentuk teks prosedur (membuat vas bunga dari botol bekas) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis dengan kreatif dan bertanggung jawab. B. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Model : Problem Based Learning C. Media Pembelajaran a. Media/alat : Link Youtube : Seberapa Banyak Sampah Plastik di Dunia? (https://youtu.be/pnuiEGuThsI) Teks Prosedur: Cara Membuat …. Dari Sampah Plastik LCD Spidol b. Sumber Belajar Harsiati, Titik, Agus Trianto, & H.E. Kosasih. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kosasih. E. 2014. Jenis-jenis teks: analisis fungsi, struktur, dan kaidah serta langkah penulisannya. Bandung: Yrama Widya. D. Kegiatan Pembelajaran : 1. Pendahuluan a. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. b. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya. ROMIYATUN, S.Pd. SMP MUH 2 DEPOK SLEMAN [email protected]

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

Kelas/Semester : VII/Gasal

Topik : Teks Prosedur

Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan data rangkaian ke dalam bentuk teks prosedur (cara membuat

vas bunga dari botol bekas) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan,

dan isi secara lisan dan tulis

Pembelajaran ke : 1

Alokasi Waktu : 10 menit

A. Tujuan Pembelajaran :

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning,

peserta didik dapat menyajikan data rangkaian ke dalam bentuk teks prosedur (membuat vas

bunga dari botol bekas) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan

dan tulis dengan kreatif dan bertanggung jawab.

B. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Problem Based Learning

C. Media Pembelajaran

a. Media/alat :

• Link Youtube : Seberapa Banyak Sampah Plastik di Dunia?

(https://youtu.be/pnuiEGuThsI)

• Teks Prosedur: Cara Membuat …. Dari Sampah Plastik

• LCD

• Spidol

b. Sumber Belajar

Harsiati, Titik, Agus Trianto, & H.E. Kosasih. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana

Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Bahasa

Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih. E. 2014. Jenis-jenis teks: analisis fungsi, struktur, dan kaidah serta langkah

penulisannya. Bandung: Yrama Widya.

D. Kegiatan Pembelajaran :

1. Pendahuluan

a. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan.

b. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran

sebelumnya.

ROMIYATUN, S.Pd.

SMP MUH 2 DEPOK SLEMAN

[email protected]

Page 2: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

c. Peserta didik menyimak informasi dari guru tentang kompetensi dan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

d. Peserta didik mengamati tayangan video (timbunan sampah plastik) dan merespon

pertanyaan yang berhubungan dengan isi video dan keterkaitan dengan pembelajaran yang

akan dilaksanakan.

2. Kegiatan Inti

Orientasi pada masalah

c. Peserta didik secata berkelompok mengamati tayangan video Seberapa Banyak Sampah

Plastik di Dunia? pada link youtube berikut: (https://youtu.be/pnuiEGuThsI)

d. Peserta didik melakukan curah pendapat untuk menggali pengalaman mereka berkaitan

dengan tayangan yang ditonton.

e. Peserta didik merespon pertanyaan-pertanyaan membangun konteks berkaitan dengan

tayangan, pertanyaan diarahkan pada isi informasi tayangan terkait. Jawaban peserta didik

dituliskan di papan tulis.

f. Peserta didik menggabungkan informasi tersaji sehingga menjadi informasi utuh.

g. Peserta didik membaca teks prosedur tentang cara membuat sesuatu dari sampah plastik

yang dibagikan guru.

Mengorganisasi siswa dalam belajar

h. Peserta didik berkelompok mengamati contoh teks prosedur cara membuat sesuatu dari

sampah plastik.

i. Peserta didik mengamati struktur dan kebahasaan dalam contoh teks prosedur yang diamati

tersebut.

Membimbing penyelidikan siswa secara kelompok

j. Peserta didik secara berkelompok merancang data rangkaian membuat sesuatu karya dari

plastik bekas.

k. Peserta didik berdiskusi tentang bahan, alat, cara membuat dikaitkan dengan struktur teks

prosedur.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

l. Peserta didik bekerja sama menuliskan hasil diskusi membuat sesuatu dari sampah plastik

(dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan) di kertas plano.

m. Hasil kerja dipajang di papan yang telah disediakan.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

n. Peserta didik melakukan kunjung kerja ke kelompok lain, satu orang anggota kelompok

bertugas menjelaskan hasil diskusi di kelompok masing-masing.

o. Kelompok yang dikunjungi melakukan presentasi dan memberikan penjelasan hasil kerja

kelompok. Peserta didik yang berkunjung memberikan respon dengan menanggapi

(memberikan pertanyaan) untuk mendalami dan mengetahui kebenaran pekerjaan

kelompok yang dikunjungi.

Page 3: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

p. Peserta didik bekerja sama memperbaiki hasil diskusi berdasarkan masukan/saran dari

kelompok lain.

3. Penutup

a. Peserta didik dengan kritis menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran

b. Peserta didik dengan kritis merespon informasi rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya yang disampaikan guru.

E. Penilaian Pembelajaran

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap spiritual

b. Penilaian sikap sosial

c. Penilaian keterampilan

Sikap Spiritual

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Butir Instrumen Waktu

pelaksanaan Ket.

1. Observasi Jurnal Terlampir pada

lampiran 1

Saat pembelajaran

Sikap Sosial

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Butir Instrumen Waktu

pelaksanaan Ket.

1. Observasi Jurnal Terlampir pada

lampiran 2

Waktu

pelaksanaan

Ketrampilan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Butir Instrumen Waktu

pelaksanaan Ket.

1. Kinerja Penugasan Terlampir pada lampiran

3

Waktu

pelaksanaan

Page 4: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 1 Penilaian

1. Penilaian Sikap Spriritual

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir

Sikap

Positif/

Negatif

Tindak

Lanjut

1

2

3

4

5

dst

2. Penilaian Sikap Sosial

Jurnal Penilaian Sikap Sosial

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Positif/

Negatif

Tindak

Lanjut

1

2

3

4

5

dst

Aspek : Kreatif

No. Indikator Kreatif Penilaian Kreatif

1. Memunculkan ide-ide baru Skor 1 jika 1 indikator muncul

Skor 2 jika 2 indikator muncul

Skor 3 jika 3 indikator muncul

2. Menanggapi ide dari pesdik lain dengan positif

3. Mampu memberikan pendapat berkaitan dengan topik pembahasan

Aspek : Tanggung jawab

No. Indikator Tanggung jawab Penilaian Tanggung jawab

Page 5: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Melaksanakan tugas individu dengan baik − Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang konsisten ditunjukkan siswa

− Skor 2 jika 2 indikator kosisten ditunjukkan siswa

− Skor 3 jika 3 indikator kosisten ditunjukkan siswa

2. Melaksanakan tugas kelompok dengan baik

3. Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

3. Penilaian Keterampilan

2.1 Kisi-kisi Penilaian Keterampian Tujuan: Mengukur kompetensi peserta didik dalam mengungkapkan pengalaman dan gagasan dalam bentuk teks prosedur dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan teks prosedur.

Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk

Soal Level

Kognisi

4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis.

4.6.1 Menentukan topik teks prosedur yang akan disajikan.

Produk MOTS

4.6.2 Membuat kerangka teks prosedur berdasarkan topik.

MOTS

4.6.3 Menyusun teks prosedur berdasarkan isi dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaan.

HOTS

4.6.4 Mendemonstrasikan teks prosedur yang telah ditulis dengan memperhatikan aspek lisan

HOTS

2.2 Pedoman Penilaian Keterampilan

2.2.1 Pedoman Penilaian Aspek Tulis

Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian

Isi 4 1-5 5 Isi teks prosedur sesuai dengan topik, tidak ada

kalimat dan paragraf yang tidak sesuai dengan topik,

antara langkah satu dengan yang lain runtut dan

dirangkai dengan baik.

4 Isi teks prosedur sesuai dengan topik, ada sedikit

kalimat dan paragraf yang tidak sesuai dengan topik,

antara langkah satu dengan yang lain runtut dan

dirangkai dengan baik.

3 Isi teks prosedur sesuai dengan topik, ada sedikit

kalimat dan paragraf yang tidak cukup sesuai dengan

topik, antara langkah satu dengan yang lain runtut

Page 6: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian

dan namum kurang dirangkai dengan baik.

2 Isi teks prosedur kurang sesuai dengan topik, ada

beberapa kalimat dan paragraf yang tidak sesuai

dengan topik, antara langkah satu dengan yang lain

kurang runtut dan kurang dirangkai dengan baik.

1 Isi teks prosedur tidak sesuai dengan topik, kalimat

dan paragraf yang tidak sesuai dengan topik, antara

langkah satu dengan yang lain tidak runtut dan tidak

dirangkai dengan baik.

Sistematika 2 1-5 5 Struktur teks prosedur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) runtut, lengkap, dan tepat.

4 Struktur teks prosedur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) runtut, tepat, tetapi kurang lengkap.

3 Struktur teks prosedur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) runtut, tetapi kurang tepat dan kurang

lengkap.

2 Struktur teks prosedur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) tidak runtut, kurang tepat, dan tidak

lengkap.

1 Struktur teks prosedur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) tidak sesuai.

Kebahasaan 2 1-5 5 Mengandung 6-7 unsur kebahasaan teks prosedur

secara lengkap dan tepat (kalimat perintah; bentuk

pasif; kriteria atau batasan; kata keterangan; kalimat

saran/ larangan; kata penghubung, pelepas, acuan;

akhiran -i dan akhiran -kan)

4 Mengandung unsur kebahasaan teks prosedur 4-5

unsur dengan lengkap dan tepat.

3 Mengandung unsur kebahasaan teks prosedur 2-3

unsur dengan lengkap dan tepat.

2 Mengandung unsur kebahasaan teks prosedur 1 unsur

dengan lengkap dan tepat.

1 Tidak mengandung unsur kebahasaan teks prosedur.

Mekanik 2 1-5 5 Penulisan huruf, kata, dan kalimat sangat tepat,

penggunaan tanda baca tepat.

4 Penulisan huruf, kata, dan kalimat tepat, ada sedikit

kesalahan penggunaan tanda baca.

3 Ada sedikit kesalhan penulisan huruf, kata, dan

kalimat, dan tanda baca

2 Ada beberapa kesalahan penulisan huruf, kata,

kalimat, dan tanda baca.

1 Ada banyak kesalahan penulisan huruf, kata, kalimat,

dan tanda baca.

Skor

Maksimal

50

Page 7: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nilai akhir : x 100

2.2.2 Pedoman Penilaian Aspek Lisan

Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian

Isi 4 1-5 5 Jika peserta didik menguasai topik yang disampaikan;

bagian-bagian isi teks prosedur disampaikan secara

lengkap; relevan dengan topik.

4 Jika peserta didik menguasai topik yang disampaikan;

bagian-bagian isi teks prosedur disampaikan cukup

lengkap; relevan dengan topik.

3 Jika peserta didik cukup menguasai topik yang

disampaikan; bagian-bagian isi teks prosedur

disampaikan cukup lengkap; cukup relevan dengan

topik.

2 Jika peserta didik kurang menguasai topik yang

disampaikan; bagian-bagian isi teks prosedur yang

disampaikan kurang lengkap; kurang relevan dengan

topik.

1 Jika peserta didik tidak menguasai topik yang

disampaikan; bagian-bagian isi teks prosedur yang

disampaikan tidak lengkap; tidak relevan dengan topik

yang dibahas.

Sistematika 2 1-5 5 Jika peserta didik dapat menyampaikan teks prosedur

sesuai dengan struktur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) secara runtut.

4 Jika peserta didik dapat menyampaikan teks prosedur

sesuai dengan struktur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) cukup runtut.

3 Jika peserta didik dapat menyampaikan teks prosedur

cukup sesuai dengan struktur (judul, tujuan, bahan/alat,

langkah) cukup runtut.

2 Jika peserta didik dapat menyampaikan teks prosedur

kurang sesuai dengan struktur (judul, tujuan,

bahan/alat, langkah), penyampaian langkah sedikit

kacau.

1 Jika peserta didik tidak dapat menyampaikan teks

prosedur sesuai dengan struktur (judul, tujuan,

bahan/alat, langkah), penyampaian langkah tidak

runtut dan kacau.

Bahasa 2 1-5 5 Teks prosedur disampaikan dengan bahasa yang sangat

baik; bahasa baku dan benar; kalimat yang digunakan

efektif; pemilihan diksi bervariasi dan tepat; makna

kalimat jelas, tidak ambigu.

Page 8: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian

4 Teks prosedur disampaikan dengan bahasa yang baik;

bahasa baku dan benar; kalimat yang digunakan

efektif; pemilihan diksi bervariasi dan cukup tepat;

makna kalimat cukup jelas dan tidak ambigu.

3 Teks prosedur disampaikan dengan bahasa cukup baik;

terdapat beberapa kalimat tidak baku; terdapat kalimat

yang kurang efektif; pemilihan diksi bervariasi dan

tepat; terdapat beberapa makna kalimat yang ambigu.

2 Teks prosedur disampaikan dengan bahasa kurang

baik; terdapat beberapa kalimat tidak baku; terdapat

kalimat yang tidak efektif; pemilihan diksi kurang

bervariasi dan kurang tepat; terdapat beberapa makna

kalimat yang ambigu.

1 Teks prosedur disampaikan dengan bahasa tidak baik;

terdapat banyak kalimat tidak baku; banyak kalimat

yang tidak efektif; pemilihan diksi tidak bervariasi;

terdapat banyak makna ambigu.

Aspek

lisan

2 1-5 5 Intonasi dan lafal jelas; ekspresi tepat; percaya diri;

penyampaian lancar.

4 Intonasi dan lafal jelas; ekspresi tepat; cukup percaya

diri; penyampaian cukup lancar.

3 Intonasi dan lafal cukup jelas; cukup ekspresif; cukup

percaya diri; penyampaian cukup lancar.

2 Intonasi dan lafal kurang jelas; ekspresi kurang tepat;

kurang percaya diri; penyampaian kurang lancar.

1 Intonasi dan lafal tidak jelas; ekspresi tidak tepat; tidak

percaya diri; penyampaian tidak lancar.

50

Nilai akhir : x 100

Page 9: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 2 LKPD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Hari, Tanggal : ................................................................

Nama Siswa : ................................................................

Kelas : ................................................................

Materi Pokok : Teks Prosedur

Kompetensi Dasar : 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks

prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah,

tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan

memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara

lisan dan tulis.

Lakukanlah sesuai dengan petunjuk berikut!

1. Pilih salah satu tema berikut! a. Cara membuat sesuatu dari sampah plastik b. Cara melakukan sesuatu untuk menyelamatkan bumi dari plastik

2. Buatlah kerangka berdasarkan tema yang kamu ambil! Contoh:

3. Kembangkan kerangka yang kalian buat menjadi sebuah tulisan utuh sesuai dengan struktur dan kebahasaan teks prosedur!

4. Presentasikan/demonstrasikan teks prosedur yang telah kalian susun!

Page 10: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 3 Materi Teks Prosedur

MATERI PEMBELAJARAN

A. Struktur Teks Prosedur

Kosasih (2016:116) berpendapat bahwa struktur teks prosedur ada 4 (empat) yaitu:

1. Judul

Dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan

2. Pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

Dapat berupa pernyataan yang menyatakan tujuan penulisan

Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

3. Bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur

Dapat berupa daftar/rincian

Dapat berupa paragraf

Pada teks prosedur tertentu, misalnya prosedur melakukan sesuatu, tidak diperlukan

bahan/alat

4. Langkah/tahapan dengan urutan yang benar

Berupa tahapan yang tunjukkan dengan penomoran

Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan: pertama,

kedua, ketiga, dst.

Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan waktu:

sekarang, kemudian, setelah itu, dst.

5. Kesimpulan/ penutup

B. Ciri bagian struktur

Menurut Kosasih (2016:101—102) ciri bagian struktur teks prosesur sebagai berikut:

1. Bagian Pendahuluan (Pernyataan Tujuan)

Bagian ini menyebutkan apa yang dibuat atau dilakukan. Pada bagian ini penulis menco-

ba menangkap minat pembaca pada produk atau kegiatan yang akan dibuat panduannya,

dengan menggunakan pilihan kata yang mampu menarik perhatian dan hindari ungkapan

negatif seperti “susah dilaksanakan” atau “ akan memakan waktu lama”).

2. Alat dan Bahan yang Digunakan

Teks prosedur cara membuat sesuatu diperlukan alat dan bahan. Misalnya resep makan-

an, membuat hiasan, atau membuat yang lain. Alat dan bahan dirinci sampai ukuran

yang akurat karena untuk menghasilkan produk yang baik.

3. Langkah-Langkah

Langkah-langkah dalam teks prosedur merupakan inti dari tujuan teks prosedur.

Langkah-langkah berisi tahap-tahap kegiatan/urutan kronogis (termasuk hal yang perlu

diperhatikan; jika panduan untuk permainan, berikan aturan permainan)

Penyajian langkah dalam teks prosedur bisa disajikan dalam dua bentuk, yaitu:

a. dalam bentuk uraian paragraph menggunakan kata … pertama, …, kedua, ketiga …,

dan

b. dalam bentuk penomoran pada setiap langkah-dengan urutan ke bawah

Page 11: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

4. Kesimpulan atau penutup teks prosedur dibuat dengan merujuk kembali ke hal-hal pokok

yang disebutkan dalam pendahuluan dengan kata-kata sinonim atau ucapan untuk

memotivasi orang untuk melakukan.

- Ternyata mudah membuat …

- Tidak serumit yang kita bayangkan, ya …

- Sederhana: mudah dibuat atau dilakukan

- Tidak memakan waktu: cepat

- praktis: bermanfaat

- atraktif: bagus, cantik, indah, unik

- ekonomis, hemat: tidak mahal, murah

- menyenangkan: mengasikkan

- merangsang selera: lezat, enak

- bergizi: menyehatkan

- Anda akan bangga/ puas dengan hasilnya

- Selamat mencoba

C. Prinsip Penggunaan Aspek Kebahasaan

1. Penggunaan kata penghubung pada langkah

a. Menyatakan waktu : kemudian, ketika, sebelum, sementara, sesudah itu

b. Menyatakan tujuan : supaya, untuk, agar (untuk mencapai hasil terbaik panggang

dengan api kecil seitar 10 menit.

c. Menyatakan urutan: pertama, kedua, ketiga

2. Penggunaan Kalimat Perintah, Saran, dan Larangan dalam Langkah-langkah

a. Perintah: lakukan ini, lakukan itu

b. Dengan saran: untuk mencapai hasil terbaik sebaiknya lakukan ini

c. Peringatan: hindari, jangan lakukan

d. Konjungsi (kata sambung) urutan -langkah-langkah: Pertama, kedua, kemudian,

berikutnya, setelah ini, setelah melakukan ini. Untuk memberi batasan digunakan

konjungsi (sampai, hingga, dengan diaduk terus)

e. Terdapat pelesapan karena banyak hal yang sama sehingga terlalu banyak kalau

tidak dilesapkan.

1) Penggunaan Kalimat perintah

Contoh:

PERNYATAAN : Anda perlu memosisikan tubuh sejajar dengan monitor.

PERINTAH : Posisikan tubuh sejajar dengan monitor!

Ciri-Ciri Kalimat Perintah

a. Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.

b. Diakhiri dengan tanda baca seru (!).

c. Kalimat perintah menggunakan pola inversi.

d. Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

2) Penggunaan Bentuk Pasif (untuk proses)

Instruksi/panduan dapat diberikan dalam bentuk pasif jika kita ingin berbicara

tentang proses, yaitu bagaimana sesuatu dibuat atau dilaksanakan, bukan

tentang bagaimana membuat atau melakukan sesuatu. Penggunaan bentuk pasif

Page 12: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

dalam teks prosedur biasanya untuk memberi saran tambahan atau peringatan

supaya tidak terjadi kesalahan fatal/ membahayakan.

AKTIF : Anda sebaiknya menekan tombol keyboard dengan lembut.

PROSES PASIF : Tombol keyboard sebaiknya ditekan dengan lembut

3) Penggunaan kriteria/batasan

Teks prosedur dibuat agar orang bisa melakukan seperti apa yang ditulis. Oleh

karena itu, kalimat pada teks prosedur harus rinci dan jelas batasannya.

Contoh:

TANPA BATASAN : Angkat kaki kanan.

DENGAN BATASAN : Angkat kaki kanan setinggi lutut.

DENGAN BATASAN : Langkahkan kaki kanan dua kali dan

pada hitungan 4 bertepuk tangan.

4) Penggunaan kata keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan

tujuan pada teks prosedur

Adverbia atau kata keterangan adalah kelas kata yang memberikan keterangan

kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau adjektiva

(kata sifat). Adverbia yang banyak digunakan pada teks prosedur adalah

keterangan cara, keterangan alat, dan keterangan tujuan.

a. Keterangan cara

Adverbial ini menambah keterangan cara pada kegiatan atau peristiwa

yang terjadi (dengan, dan secara).

Contoh: Bungkuslah adonan dengan rapat.

b. Keterangan alat

Adverbial ini menjelaskan alat yang digunakan pada sebuah kegiatan atau

peristiwa, misalnya dengan … , menggunakan … , dengan menggunakan

...

Contoh: Penjahit itu membuat baju dengan alat jahit traditional.

c. Keterangan tujuan

Adverbial ini menambahkan informasi tujuan pada kalimat, misalnya

untuk, supaya, dan, agar.

Contoh: Malam jangan terlalu panas agar tidak merusak kain

d. Keterangan derajat / kuantitas

Kata ini menambahkan keterangan kuantitas pada sebuah kalimat yang

disertainya

Contoh: Setelah dicelup, angkat kain secepatnya.

e. Keterangan syarat

Kata keterangan ini menambahkan keterangan syarat terjadinya suatu

peristiwa (jika).

Contoh: Jika gula terlalu banyak akan cepat gosong.

f. Keterangan akibat

Kata keterangan ini menambah keterangan akibat yang ditimbulkan dari

sebuah peristiwa/kegiatan (hingga, akibatnya, sehingga, sampai, menjadi).

Contoh: Goreng adonan hingga kecokelatan.

Page 13: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

5) Penggunaan Kalimat Saran/Larangan

Penggunaan kata/frase hubung: sebaiknya, hindari, jangan, jika tidak … atau

kecuali jika, sebaiknya.

Penekanan untuk hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teks panduan/ instruksi

sering diberikan dalam bentuk kata kerja perintah (imperatif), atau dengan anda

sebaiknya (pilihan saran) atau kamu harus (pernyataan keharusan).

Penekanan ini juga dapat dinyatakan dengan cara berikut:

Jika kamu tidak (kecuali jika kamu) melakukan secara perlahan akan

membahayakan otot leher.

6) Menggunakan Kata Penghubung, Pelepasan, Kata Acuan

Langkah dalam panduan dapat dihubungkan dengan ungkapan seperti

kemudian, sekarang, berikutnya, setelah ini. Kadang-kadang penulis

menggunakan suatu penghubung yang diulang terlalu sering. Untuk itu

diperlukan pelesapan. Pelesapan adalah penghilangan bagian tertentu yang

sama dan sudah disebutkan sebelumnya. Pelesapan biasanya terdapat pada

kalimat majemuk rapatan. Kalimat majemuk rapatan adalah gabungan

beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objeknya sama

sehingga bagian yang sama disebutkan hanya sekali.

Pelesapan juga banyak dilakukan pada teks prosedur.

a. Aduk terus (tepung dan santan yang dimasak) hingga mengental dan

berwarna kecokelatan.

b. Iris (hasil tepung dicampur santan yang telah mengental dan telah

dibentuk menjadi persegi panjang serta ditaburi wijen) setebal 2 cm,

kemudian bungkus dengan plastik.

c. Kemas pada kardus kecil.

Catatan: bagian bercetak tebal dilesapkan (tidak disebut)

7) Penggunaan Akhiran –i dan akhiran –kan pada Teks Prosedur

Akhiran -i dipakai jika objek dalam kalimat tidak bergerak. Akhiran -kan

dipakai jika objek bergerak.

Contoh:

Lumuri loyang dengan mentega

Lumurkan mentega pada loyang

D. Langkah-Langkah Menulis Teks Prosedur

Kosasih (2016:116) mengungkapkan bahwa cara menulis teks prosedur ada 4 (empat) yaitu:

1. Menentukan judul

Dapat berupa nama benda/sesuatu yang hendak dibuat/dilakukan

2. Membuat pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

Dapat berupa pernyataan yang menyatakantujuan penulisan

Dapat berupa paragraf pengantar yang menyatakan tujuan penulisan

3. Menyiapkan bahan atau alat untuk melaksanakan suatu prosedur

Dapat berupa daftar/rincian

Dapat berupa paragraf

Pada teks prosedur tertentu, misalnya prosedur melakukan sesuatu, tidak diperlukan

bahan/alat

Page 14: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

4. Membuat langkah/tahapan dengan urutan yang benar

Berupa tahapan yang tunjukkan dengan penomoran

Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan kata yang menunjukkan urutan: pertama,

kedua, ketiga, dst.

Berupa tahapan yang ditunjukkan denga kata yang menunjukkan urutan waktu: sekarang,

kemudian, setelah itu, dst.

Lampiran 4: Teks Prosedur

Cara Membuat Vas Bunga dari Botol Plastik Bekas

(Memukau! Ini DIY Cara Membuat Vas Bunga dari Botol Plastik Bekas (99.co))

Ingin tahu cara mempercantik rumah tanpa perlu mengeluarkan banyak uang? Coba, deh, ikuti cara membuat vas bunga dari botol plastik bekas ini! Vas merupakan sebuah benda sederhana yang bisa memberikan kesan cantik pada interior rumah, apalagi kalau vasnya diisi dengan warna-warni bunga-bunga. Selain suasana ruangan jadi lebih cantik, bunga juga merupakan pengharum alami ruangan yang wanginya sangat menenangkan. Biasanya, vas bunga terbuat dari kaca atau porselen dan dihias dengan ukiran atau semacamnya. Namun tak jurang juga vas yang terbuat dari bahan lainnya, seperti halnya botol plastik bekas.

1. Persiapan Sebelum mulai membuat vas bunga dari botol plastik bekas ada beberapa bahan dan peralatan yang perlu kamu siapkan. Berikut daftarnya:

• Botol plastik bekas 600 ml • Spons • Spons glitter • Renda • Gunting • Lem Tembak • Jarum

2. Gunting Botol

Pertama-tama, siapkan botol plastik yang ingin dijadikan vas. Mulailah dengan melepas plastik labelnya. Gunting botol plastik di bagian tengah atau 11 cm diukur dari bagian bawah.

Page 15: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

3. Gunting Spons

Siapkan spons sesuai dengan warna yang kamu inginkan, lalu gunting spons tersebut dengan ukuran 21 x 11,5 cm atau setidaknya bisa menutupi bagian botol plastik yang telah digunting.

4. Lapisi Botol dengan Spons

Kalau spons sudah siap, sekarang kamu bisa melapisi potongan botol dengan spons tersebut. Caranya sangat mudah, cukup tutup bagian sisi luar botolnya menggunakan spons dan rekatkan menggunakan lem tembak.

5. Tutup Bagian Bawah Botol

Selanjutnya gunting spons lagi berukuran persegi ‒ ukurannya disesuaikan dengan lebar bagian bawah botol.

Page 16: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Beri lem tembak pada bagian bawah botol serta spons yang telah melapisi dan rekatkan spons yang telah digunting. Lalu gunting spons melingkar sesuai dengan bentuk botol.

6. Buat Pola Hiasan

Pola hiasannya dibuat dari spons polos dan spons glitter. Buatlah pola melingkar dengan ketentuan sebagai berikut:

• Spons polos berdiameter 6 cm • Spons glitter berdiameter 3,5 cm

Tempelkan pola spons glitter pada pola spons polos menggunakan lem tembak. Beri lem tembak pada satu sisi, l alu tekuk menyerupai kelopak bunga. Buat pola hiasan ini sebanyak 16 pcs.

7. Tempelkan Hiasan

Page 17: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Setelah pola hiasan siap, kamu bisa mulai menempelkannya pada sisi botol. Tempelkan hiasan tersebut menggunakan lem tembak; ikuti bentuk pola seperti pada gambar.

8. Buat Mulut Vas

Agar vas ini lebih terkesan seperti vas bunga pada umumnya, buatlah mulut vas dengan menggunakan spons. Siapkan spons berbentuk setengah lingkaran dengan ukuran 10,5 cm. Tekuk spons tersebut hingga membentuk sebuah kerucut dan rekatkan menggunakan lem tembak.

9. Ukur Mulut Vas

Page 18: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Setelah siap, masukkan kerucut tersebut melalui mulut botol dan gunakan jarum untuk mengukur panjang mulut vasnya. Goreskan bagian tajam jarum pada sisi luar kerucut yang berhimpitan dengan mulut botol.

10. Gunting Mulut Vas

Kalau sudah diukur, gunting kerucut tersebut sesuai dengan garis yang dibuat menggunakan jarum.

11. Tempelkan Mulut Vas

Page 19: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Beri lem tembak pada bagian mulut botol plastik dan tempelkan mulut vas yang tadi telah dibuat.

12. Hias Vas

Buatlah hiasan dari spons glitter dengan ukuran 0,5 cm sebanyak 3 pcs. Tempelkan hiasan tersebut melingkar pada mulut vas, leher vas, dan bagian bawah vas.

13. Tempelkan Renda

Agar vas bunga tersebut tampak lebih menarik, tempelkan renda pada sisi luar mulut vas. Mudah bukan membuat vas bunga dari botol bekas. Kamu bisa memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai menjadi kembali bernilai guna. Selain bisa dipakai sendiri, kamu pun bisa memproduksi untuk dijual. Selamat mencoba. Sleman, 10 April 2021 Kepala SMP Muh 2 Depok Guru Mapel

Page 20: ROMIYATUN, S.Pd. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Hendro Sucipto, M.Pd. Romiyatun, S.Pd. Surel: [email protected]