rlab kr01
DESCRIPTION
R-Lab KR-01TRANSCRIPT
Laporan Praktikum R-Lab
KR-01 Disipasi Kalor Hot Wire
Nama : Syahrul Ramdani
NPM : 1406530905
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Elektro
Nomor Percobaan : KR-01
Tanggal Percobaan : Jumat. 20 Maret 2015
Laporan Fisika Dasar
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD)
Universitas Indonesia
Depok
1
KR-02 Disipasi Kalor Hot Wire
I. Tujuan Percobaan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II. Alat
1. Kawat Pijar (Hot Wire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Amperemeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan Teori
Dalam fisika, disipasi mewujudkan konsep sistem dinamis di mana modusmekanis
yang penting, seperti gelombang atau osilasi, kehilangan energi selamawaktu, biasanya
karena tindakan gesekan atau turbulensi. Energi yang hilang diubahmenjadi panas,
menaikkan temperatur dari sistem. Sistem seperti ini disebut sistem disipasi.
Perkembangan teknologi yang cepat dalam peralatan penyensoran telahmemungkinkan
berbagai pengukuran aliran fluida dilakukan dengan berbagai sensor yang memberikan
hasil-hasil pengukuran yang akurat. Untuk pengukuran berbagaialiran turbulen, salah satu
jenis sensor yang banyak digunakan adalah hotwireanemometer.
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe
seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua
kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi
listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor.
Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang
mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.:
2
π = π. π. βπ β¦β¦β¦ (1)
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka
perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai :
ππππππππ πππππ =πΉπ
πΉπ
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference
velocity , U). Setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap
percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat
berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
3
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan
yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya
yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.
IV. Cara Kerja
1. Mengaktifkan Web cam dengan cara mengβklikβ icon video yang terdapat pada
halaman web r-Lab.
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengβklikβ pilihan drop
down pada icon βatur kecepatan aliranβ.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengβklikβ radio button pada icon
βmenghidupkan power supply kipasβ
4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon
βukurβ.
5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s
Gambar Prosedur Percobaan Calori Work
4
V. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel Data Percobaan
1. Kecepatan angin 0 m/s
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 0 2,112 54
2 0 2,112 54,2
3 0 2,112 54,3
4 0 2,112 54,4
5 0 2,112 54,5
6 0 2,112 54,4
7 0 2,112 54,2
8 0 2,112 54,1
9 0 2,112 54
10 0 2,112 53,9
2. Kecepatan angin 70 m/s
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 70 2,066 55
2 70 2,068 55,1
3 70 2,066 55,3
4 70 2,065 55,3
5 70 2,066 55,1
6 70 2,066 54,9
7 70 2,067 54,7
8 70 2,065 54,5
9 70 2,067 54,3
10 70 2,067 54,3
5
3. Kecepatan angin 110 m/s
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 110 2,049 55,5
2 110 2,049 55,6
3 110 2,049 55,5
4 110 2,05 55,3
5 110 2,049 55,1
6 110 2,049 54,7
7 110 2,049 54,6
8 110 2,048 54,5
9 110 2,048 54,5
10 110 2,049 54,6
4. Kecepatan angin 150 m/s
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 150 2,041 54,6
2 150 2,041 54,7
3 150 2,041 54,9
4 150 2,042 55,1
5 150 2,041 55,5
6 150 2,041 55,7
7 150 2,041 55,7
8 150 2,041 55,9
9 150 2,041 55,6
10 150 2,042 55,3
6
5. Kecepatan angin 190 m/s
6. Kecepatan angin 230 m/s
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 230 2,034 55,9
2 230 2,033 55,9
3 230 2,034 56
4 230 2,034 55,9
5 230 2,033 55,7
6 230 2,033 55,5
7 230 2,033 55,2
8 230 2,033 55
9 230 2,034 54,8
10 230 2,034 54,8
Waktu
(s)
Kec Angin
(m/s) V-HW I-HW
1 190 2,037 55,9
2 190 2,036 55,5
3 190 2,036 55,2
4 190 2,036 54,9
5 190 2,036 54,7
6 190 2,036 54,6
7 190 2,036 54,7
8 190 2,036 55
9 190 2,035 55,3
10 190 2,036 55,6
7
0
0,5
1
1,5
2
2,5
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 0 m/s
2,0645
2,065
2,0655
2,066
2,0665
2,067
2,0675
2,068
2,0685
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 70 m/s
VI. PENGOLAHAN DATA
Grafik tegangan terhadap waktu
1. Kecepatan 0 m/s
2. Kecepatan 70 m/s
8
2,0475
2,048
2,0485
2,049
2,0495
2,05
2,0505
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 110 m/s
2,0408
2,041
2,0412
2,0414
2,0416
2,0418
2,042
2,0422
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 150 m/s
3. Kecepatan 110 m.s
4. Kecepatan 150 m/s
9
2,0345
2,035
2,0355
2,036
2,0365
2,037
2,0375
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 190 m/s
2,0328
2,033
2,0332
2,0334
2,0336
2,0338
2,034
2,0342
0 2 4 6 8 10 12
Kecepatan 230
5. Kecepatan 190 m/s
6. Kecepatan 230 m/s
10
2,02
2,03
2,04
2,05
2,06
2,07
2,08
2,09
2,1
2,11
2,12
0 50 100 150 200 250
Grafik V rata-rata dengan Kecepatan angin
Grafik Rata β rata tegangan terhadap kecepatan angin
persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire
No Xi Yi Xi^2 Yi^2 Xi Yi
1 0 2,112 0 4,460544 0
2 70 2,0663 4900 4,26959569 144,641
3 110 2,0489 12100 4,19799121 225,379
4 150 2,0412 22500 4,16649744 306,18
5 190 2,036 36100 4,145296 386,84
6 230 2,0335 52900 4,13512225 467,705
Ξ£ 750 12,3379 128500 25,3750466 1530,745
X = kecepatan angin
Y = Tegangan Rata-rata
No kecepatan angin
(m/s)
V rata -
rata
1 0 2,112
2 70 2,0663
3 110 2,0489
4 150 2,0412
5 190 2,036
6 230 2,0335
11
π = π΅.β ππβ(β π)(β π)
π΅.(β ππ)β(β π)π
m = - 0,00033
π =π΄π₯π
2π΄π¦π β(π΄π₯π)(π΄π₯ππ¦π )
ππ΄π₯π2β (π΄π₯π)2
b = 2,0977
Sehingga y = mx + b
Y = -0,00033 x + 2,0977
Dengan persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa kawat hotwire dapat digunakan
untuk mengukur kecepatan udara atau angina. Serta dapat disimpulkan bahwa tingginya
tegangan yang dihasilkan dipengaruhi oleh semakin kecilnya kecepatan udarayang
mengalir, begitu pula sebaliknya. Semakin besarnya kecepatan udara yang mengalir,
maka semakin rendah tegangan yang tercatat.
12
VII. ANALISIS
A. Analisa Percobaan
Percobaan disipasi kalor hot wire ini, dilakukan dengan menggunakan media
personal computer yang terhubung dengan internet. Pada percobaan ini praktikan
membuktikan apakah hot wire dapat mengukur kecepatan udara. Cara
membuktikannya adalah dengan menggunakan hot wire , menentukan berapa voltase
yang akan dihasilkan dari kecepatan angin yang diberikan.
Prinsip kerja hot wire ialah kawat panas yang ada pada hot wire adalah sumber
panas dan sensor temperature. Kawat tersebut terletak pada tabung yang telah terisi
oleh fluida, yang dalam hal ini ialah angina, yang akan diukur konduktivitas termalnya.
Kawat yang berada dalam tabung itu akan di aliri arus listrik untuk memanaskan fluida.
Sehingga didapat semakin besar konduktivitas termal dari fluida maka semakin kecil
arus listriknya
B. Analisa Grafik
Dari percobaan ini, praktikan membuat 2 macam grafik yaitu tegangan terhadap
waktu masing-masing kecepatan aliran udara dan grafik tegangan rata-rata yang
dihasilkan terhadap kecepatan angin.
Berdasarkan grafik antara tegangan dengan waktu yang sudah didapatkan, bahwa
percobaan yang dilakukan sebanyak 10 detik , terilihat bahwa hasil tegangannya relatif
sama. Walaupun pada kecepatangan angina 0 m/s tidak terjadi perubahan tegangan,
namun tetap nilai dari perubahan tegangan secara keseluruhan tidak terlalu besar dan
signifikan.
Untuk grafik hubungan antara kecepatan aliran angin dengan rata-rata tegangan
dapat terlihat bahwa grafik menurun ke kanan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa semakin besar nilai kecepatan aliran angin yang diberikan maka akan semakin
kecil tegangan yang dihasilkan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa aliran angin akan
mengurangi jumlah panas yang diterima oleh kawat (hotwire) yang hanya akan berefek
jika oleh panas
13
C. Analisis Kesalahan
Dalam praktikum Remote Laboratory yang telah dilakukan, terdapat kesalahan
yang mungkin saja dilakukan, yaitu video yang tidak dapat dibuka akibat program
aplikasi java tidak berfungsi, dan juga kesalahan penghitungan oleh praktikan juga
dapat membuat data kurang akurat.
VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah praktikan lakukan, kami bisa menyimpulkan bahwa :
1. Hot Wire Single Probe dapat digunakan sebagai sensor dalam pengukuran kecepatan angin.
2. Semakin besar nilai kecepatan aliran angin, maka tegangan yang dihasilkan akan semakin
kecil
VIII. REFERENSI
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Sitrampil.ui.ac.id