rks_pju_bekasi_2

Upload: aladnanasmarad

Post on 14-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RKS PJU

TRANSCRIPT

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)KEGIATAN PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) JALAN RAYATAHUN ANGGARAN 2014

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan adalah bahwa Pemerintah Kota Bekasi ingin mewujudkan sarana Penerangan Jalan Umum di sepanjang jalan dengan tinggi minimal 9 meter dari permukaan jalan dengan pencahayaan diarahkan ke as lebar jalan. Hal ini dimaksudkan selain memenuhi kebutuhan pencahayaan dan kerataan penyebaran cahaya, juga untuk menghindari potensi terjadinya sundulan mobil-mobil pengangkut barang yang tingginya diatas rata-rata. Agar tercapai efisiensi sekaligus tetap memberikan pelayanan yang maksimal terhadap transportasi jalan umum, timer akan dipasang dan diset dengan waktu penyalaan mulai pukul 18.00-06.00 WIB.

PERSYARATAN UMUM

1. Penyedia Jasa mempunyai pengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan pemasangan jaringan dan instalasi Lampu Penerangan Umum (PJU).2. Penyedia jasa harus melampirkan catalog atau brosur asli komponen-komponen yang ditawarkan.3. Penyedia jasa wajib melampirkan jadwal atau waktu pelaksanaan pekerjaan paling lama sesuai dengan LDP.4. Melampirkan spesifikasi Teknis dan Gambar, meliputi : Macam / jenis kapasitas dan jumlah perralatan yang diperlukan kualifikasi dan jumlah personil yang diperlukan; syarat material / bahan ; gambar-gambar kerja; Kriteria kinerja produk yang diinginkan.5. Melampirkan daftar kuantitas dan harga Rencana Anggaran Biaya (RAB).6. Bilaman diperlukna, Panitia Pengadaan atau Kuasa Penggunaan Anggaran berhak memberikan contoh barang tertentu yang ditawarkan oleh peserta atas biaya penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

PERSYARATAN KHUSUS1. LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)Lampu penerangan jalan umum terdiri atas rumah lampu, komponen pengendali (ballast, kapasitor, dan ignitor) serta bola lampu. Keseluruhan rumah lampu, komponen pengendali dan bola lampu yang ditawarkan harus berasal dari satu kesatuan suatu merek yang sama. Daya lampu dan sistem kendali pada lampu penerangan jalan umum ini adalah menggunakan jenis lampu SodiumTekanan tinggi 400 Watt, 250 watt, 150 watt dan LED 90 watt yang dilengkapi komponen pengendali yang dikontroldari boks panel dengan timer untuk pengatur periode waktu operasi tertentu sesuai yang dikehendaki oleh pemakai. Sistem ini berfungsi untuk penghematan energy dan memperpanjang umur bola lampu.

A. ARMATURELingkup spesifikasi ini terbatas pada armature lampu penerangan jalan umum. Spesifikasi lampu, ballast kapasitor, dan ignitor diuraikan terpisah.

i. Housing (Rumah Lampu Rumah lampu harus didesain dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mampu melayani kebutuhan. Secara prinsip rumah lampu harus didisain sehingga memudahkan perawatan dan penggantian lampu cover, control gear, reflector dan lamp holder, tanpa menggunakan peralatan khusus. Rumah lampu harus diproses sedemikian rupa sehingga tingkat kehalusan dan kemerataan bagian luar dan dalam sama.Konstruksinya harus menahan getaran dalam penggunaan kondisi normal. Rumah lampu berfungsi melindungi dan meletakkan reflector serta fitting lampu. Kedududkan fitting lampu terhadap reflector harus mampu diatur (adjustable) disesuaikan dengan kebutuhan keretaan cahaya terhadap dengan jalan. Penggantian lampu dan komponen dapat dilakukan dari atas dengan membuka penutup housing. Pada saat pembukaan ruang komponen dan lampu, komponen seperti ballast, kapasitor, dan ignitor harus dalam posisi terkunci kuat, didudukan dalam plat datar dan tidak menimbulkan resiko benda jatuh pada saat perbaikan atau pemeliharaan. Penggantian lampu harus mempu dilakukan tanpa melepas reflector, sehingga ruang optic dapat terjaga kebersihanya. Bola lampu harus mampu ditarik keluar dari ruang optic dan penggantian dapat diluar ruang optic.

ii. REFLEKTORRancangan refleklor harus mampu mendukung sistim optik. Reflektor harus berdiri sendiri secara utuh(one piece), bukan memanfaatkan dinding dalam housing sebagai bidang pemantul. Bahan reflektor terbuat dari lembar aluminium kemurnian tinggi dianodizing (high purity anodized aluminum), posisireflector dipasang sedemikian sehingga dapat mengontrol sinar lampu yang akan direfleksikan sesuaidaya lampu yang dipasangkan. Reflektor harus mempunyai ketahanan terhadap lingkungan korosif minimal untuk 5 (lima) tahun. Ruang reflector harus mempunyai ventilasi (breating hole) dengan filter glass woll, yang berfungsi menyerap uap air, menjamin tidak masuk debu serta terjaminnya kontrolkelembaban udara dalam ruang optik.

iii. GASKETGasket harus tahan terhadap iklim tropis dan tetap berada pada posisinya pada saat pengerjaan danperawatan.Material yang dipakai dari bahan silikon atau bahan lain yang tahan panas dan elastis. Homogenitastemparatur terkontrol dengan baik.

iv. PENUTUP KACA ( GLASS COVER)Terbuat dari bahan safety glass bening dicetak halus dan kokoh. Tingkat transparansi bening (tahanterhadapultra violet). Safety glass dapat terpecah dan akan hancur dalam butiran kecil (Tempered Glass)sehingga tidakberbahaya. Peletakan glass cover terhadap housing luminer harus dilapisi dengan gasket silikon yangmengeliiingi sepanjang bidang sentuh antara gasket terhadap housing luminer. Cover mampumelindungi luminair dan memudahkan penggantian cover apabila pecah

v. PLAT DUDUKAN KOMPONEN (GEAR TRAY)Plat dudukan komponen dari bahan besi yang digalvanis atau bahan lain yang tahan karat, Platdudukan beserta elektrikal dapat dilepas dari body housing untuk keperluan perawatan.

vi. PENGKAWATAN DALAM DAN PENYAMBUNGAN ANTAR KOMPONENPengkawatan dalam sebagai penghubung rangkaian antar komponen harus menggunakan kabeldengandiameter memadai, terbuat dari tembaga. Warna kabel pengenal L, N, dan G harus jelas dandibedakan sertatahan panas. Sambungan harus menggunakan terminal block tahan panas. Terminal kabel utama(main input)menuju ke pengkawatan dalam dan menuju ke lampu harus menggunakan model plug and loosesehinggapenyambungan dan pemutusan saat pemeliharaan tanpa menggunakan alat (tool less).

vii. LAMPHOLDER AND CASINGLampholder model E40. Bahan luar lampholder harus terbuat dari keramik. Bidang ulir terbuat daritembaga lapis nikel atau stainless steel. Lampholder diletakkan dalam casing lampholder yang terbuatdari bahan plastik tahan panas yang dapat disesuaikan posisinya terhadap reflector (adjustable). Antara lampholder dengan casing dudukannya harus diberi pembatas berupa plat asbes tahan panassebagai bahan insulasi dan peredam getar. Casing lampholder harus mempunyai lubang untukevaporasi panas dari lampu ke luar lamp compartmen. Lubang evaporai panas dtersebut harusdilengkapi filter nylon atau carbon.

viii. BOLA LAMPU (LAMP)1. UMUMJenis-jenis lampu yang digunakan pada armature lampu penerangan jalan adalah Jenis LampuPelepas Gas yaitu Lampu Sodium Tekanan Tinggi berbentuk Tabung (High Pressure SodiumTube/HPS-T). Daya yang digunakan adalah 150 dan 250 W.Sistem tegangan listrik adalah 220 Volt 50Hz.Faktor daya listrik pada rangkaian listrik armature lampu pada waktu penyalaan minimal 0.85 (Cos phi :0.85) sedangkan frekuensi harmonic ketiga yang ditimbulkan tidak boleh melebihi 21%.Spesifikasi jenis lampu Sodium Tekanan Tinggi (High Pressure Sodium Discharge Lamps)a) Jenis lampu Sodium bekerja secara emisi elektron dengan media pengantar gas sodium. Cahayayang dihasilkana dalah kuning keemasan, dengan temperatur warna 2000 Kelvin.b) Efikasi lumen lampu sodium sekurang-kurangnya l10 lumen/watt.c) Umur lampu rata-rata (Average Rated Lifetime) minimal adalah 32.000 jam.

2. KONSTRUKSI1. Lampu (SON- T) berbentuk tubular (tabung bening).2. Tabung discharge terbuat dari bahan "sintered polyrystaline alumina".3. Jenis fitting E40.4. Sistem komponen listrik: Ballast, kapasitor, dan ignitor harus dipasang di dalam armature (integral).5. Dimensi bola lampu sedemikian rupa sehingga bila dipasangkan pada armatur tidak menyentuhdindingdalam reflektor.

3. SPESIFIKASI TEKNIS Posisi penyalaan (burning position) dalam segala posisi (universal). Warna cahaya sekitar 2000 K

ix. BALLAST1. UMUM Ballast sebagai komponen penting pada sistem penyalaan lampu pelepas gas (gas discharge)berfungsi untuk membatasi arus melalui lampu yang dilayani. Jenis ballast yang digunakan adalah electromagnetic ballast induktif (inductive ballast) yangberfungsisebagai pembatas arus. Konstruksi harus sedemikian hingga dapat terkunci pada dudukan komponen dan mudahdirakit/prosespenyambungan. Pada tiap ballast harus diengkapi dengan marking petunjuk wiring, merk, model, arus nominal. Dilengkapi dengan perlindungan terhadap panas (heat) berlebih yang dapat mencegah terbakarnyasirkuit.x. KAPASITOR1. UMUMa. Digunakan pada sistem tegangan maksimal 400 Vb. Bahan pembungkus terbuat dari aluminium atau plastik.c. Frekuensi nominal 50Hz batas toleransi nominal +/- l0%d. Besar dan jumlah kapasitansi kapasitor tidak ditentukan sepanjang dapat menghasilkan cos-phiminimal 0.85dalam suatu rangkaian listrik luminer.

xi. IGNITOR1. UMUMa. Digunakan pada sistem tegangan 220 V - 50 Hz dengan toleransi tegangan +/- l0% untuk keperluanlampupelepas gas seperti Sodium, tegangan pulsa awal antara 2.8 5 KV.b. Fungsi ignitor adalah sebagai super posisi dari satu atau lebih tegangan pulsa yang diberikan padasuatulampu dengan tegangan beban nol sebelum lampu tersebut bekerja/menyala.c. Untuk lampu dengan katode dingin maka penyalaannya (ignitor) setelah tegangan pulsa terjadi.Untuk lampudengan katoda panas bila lampu telah menyala dan kemudian tiba-tiba kehilangan daya listrik makalampuakan padam, selanjutnya percepatan penyalaan (ignitor) akan terjadi setelah lampu menjadi dingin.Contoh: lampu sodium tekanan tinggi memerlukan waktu setelah +/- 5 menit.d. Elemen pensakelan (switching elements) menggunakan sistem elektronik.e. Type: Serial atau superimposed.f. Mempunyai tingkat isolasi yang baik agar mampu menahan tegangan pulsa hingga maksimal 5 KV.Jarakpemasangan ignitor dengan lampu harus dekat dan dipasang dekat pemegang lampu (lamp holder).

xii. LAMPU1. Tipe: High Pressure dan Sorot2. Cahaya: Kuning keemasan, dengan temperature warna 2000 kelvin3. Bentuk: Tubular (tabung bening)4. Bahan: Tabung discharge terbuat dari bahan sintered polyrystaline alumina, dinding bagian dalam lampu memiliki lapisan phosphor dan tidak mengelupas karena pengaruh panas.5. Daya Lampu High Pressure: 70 Watt, 150 Watt dan 250 Watt.6. Daya Lampu Tipe Sorot: 250 Watt dan 400 Watt7. Lumens Output: Min 27500 Lumens8. Efficiency: Min 225 Lm/Watt9. Fitting: E40 berbahan keramik10. Standard: Sesuai IEC 66211. Posisi penyalaan (burning position) dalam segala posisi (universal)12. Temperatur base maksimum 250 C13. Temperatur Bulb maksimum 450 C

xiii. KOMPONEN TAMBAHAN WAJIB Mempunyai Komponen tambahan berupa Fuse Protector, sebagai pengaman komponen komponen yang ada di dalam rumah lampu dari perbedaan tegangan yang masuk dan tegangan tinggi.

xiv. SERTIFIKASI WAJIBa) Luminer yang ditawarkan harus telah lulus uji tipe tesk LMK atau lembaga sertifikasi independen lain yang telah diakreditasi oleh KAN berdasarkan Referensi pengujian IEC 60598-1 (1999) dengan uji Indek Pengamanan (Ingres Protection) minimal IP optic 66, IP gear 44.b) Rumah Lampu beserta semua komponen gear terdiri dari satu kesatuan merek.c) Foto kopi dokumen sertifikasi tersebut harus disertakan bersamaan upload dokumen penawaran.d) Harus memberikasn laporan uji jenis (Type Test) komponen luminer lengkap ( Lampu, Ballast, Capasitor dan Ignitor) dalam bentuk sertifikast yang dikeluarkan oleh lembaga penguji terakreditasi seperti : KEMA, BS, VDE, UL, DEMCO, ANSI, PSB, SIRIM dan lain-lain, yang ditujukan kepada pemegang merek.e) Fotokopi dokumen sertifikasitersebut harus diserahkan bersamaan penyerahan dokumenf) Harus melampirkan surat dukungan dari pabrikan pembuat, yang menyatakan keaslian produk.g) Jika produk Impor wajib menyertakan dukungan dari agen atau distributor resmi yang menyatakan keaslian produk.h) Melampirkan gambar produk semua sisi. Atas, bawah dan bagian dalam.i) Dilampirkan surat jaminan penggantian suku cadang gratis berupa, lampu, ballast, kapasitor, ignitor, selama minimal masa pemeliharaan sejak tanggal penyerahan pertama.j) Dilampirkan pernyataan garansi minimal 1 (satu) tahun dari pabrikan pembuat.

B. KABEL1. Syarat Umum1. kabel yang digunakan dari tipe : NYY / NYM 3 x 2,5 mm NYA 35 mm NYFGBY 4 x 16 mm NYRGBY 4 x 10 mm NYFGBY 4 x 50 mm Twisted kabel 4x16 mm22. Bahan konduktor kabel terbuat dari copper atau aluminium sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.Kabel mampu menahan tegangan isolasi 500 Volt. Kabel yang ditawarkan adalah kabel 4 (empat) besar yaitu produsen kabel yang telah mempunyai sertifikasi lolos uji dari LMK berstandard SNI dan berstandard PLN (SPLN). 1. Syarat Khusus Wajib Menyertakan Surat Dukungan dari pabrik (bukan dari agen atau Distributor) yang disertai dengan kesanggupan ketersediaan barang. Semua jenis kabel harus diproduksi oleh 1 (satu) pabrik.

C. Tiang PJU1. Tiang PJU Tiang harus tahan karat dan tidakmudah keropos. Tiang yangdigunakan adalah:a. Tiang oktagonal parabola cabang 2 parabola (double Parabolic). Tinggi 9 meter bahan SPCCstandard ASTMA36.b. Ketebalan3mm.c. Dimensi,BentukdanUkuransesuaigambarkerja.d. TipeBaseplate(pemasanganmenggunakan angkur).e. Diproses dengan hot dipped galvanized. f. Pabrik pembuat tiang harus telahmenerapkan sistim manajemen mutug. Jarak antar tiang 40 m atau sesuai dengan instruksi dari pengawas

2. Stang OrnamentStang ornament menggunakan pipa besi Galvanis (GIV) 2 kelas medium A, dengan ukuran denganukuran disesuaikan gambar (disesuaikan dengan jarak antar tiang PLN dengan lebar badan jalan),pembengkokan dengansistem roll dengan sudut 15o,finishing hot dip galvanized.

D. PANEL HUBUNG BAGI (PHB)Panel terbuat dari plat baja tebal 1,5 2,1 mm, dengan ukuran disesuaikan gambar, terdiri dari Panel Hubung Bagi dan panel KWH meter sendiri. Panel berisi peralatan/perangkat untuk mengendalikan aliran listik dan pengaturan waktu penyalaan/mematikan lampu Panel di pasang di atas pondasi yangletaknya sesuai dengan gambar dan petunjuk dari pengawas lapangan sehingga dapat melayaniseluruh kebutuhan pengaturan (menyalakan dan mematikan) dari sekelompok lampu yang dipasangserta memenuhi standart kualitasyang disyaratkan.Konstruksi Bok Panel Hubung Bagi (PHB) dan APPPLN1. Panel terbuat dari plate baja yang difinishing dengan powder coating- Warna panel ditetapkan olehpengguna barangsebelum pemasangan2. Bidang pertemuan antar tutuppanel dan body panelnya harus dirancang sedemikian rupa sehinggaair hujan tertahan di bidang temu danmengalir ke bawah secara sempurna.3. Proses penyambungan antar plate bajaharus dilakukan dengan cara spot welding.4. Harus tersedia sarana pendukung kabel dan bus baru untukpentanahan (grounding) yang berfungsiuntuk dudukan ujungkabel pentanahan.5. Pada dinding samping harus tersedia lubang ventilasi udara secukupnya. Konstruksi ventilasisedimikian rupa sehingga tusukan benda logam lurus tidak dapat langsung menyentuh komponen bertegangan.6. Panel diletakkan diatas pondasi panel dengan penguat menggunakan dinabolt M12.7. Pintupanel dilengkapi dengan kunci gembok.8. Ukuran panel sebagaimana sesuai gambar. Ukuran panel harus mampu menampung seluruhkomponen Kontrol dan KWH meter9. Bagian sisi depan terdapat kaca bening dengan luasan secukupnya sehingga memudahkanpernbacaan kWh.i. KHW meter dilengkapi dengan bok meter untuk penyegelan dari instansi PT. PLN (Persero).10. Panel type outdoor, dilengkapi dengan plat nama MILIK PEMKOTKOTA BEKASI, dengan ukuran dan spesifikasi sesuai dengan gambar.

E. PERALATAN LAIN1. MINIATUR CIRCUIT BREAKER (MCB)MCB yang digunakan wajib bersertifikasi SNI dengan besaran kapasitas arus 2A, 6A, l0A, 16A, 20A,25A, 32A, atau sesuai dengan kebutuhan daya lampu yang dibutuhkan.2. POWER ELECTRIC TIMER SWITCHPower Electric Switch dilengkapi dengan backup power baterai. Berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu (beban). Spesifikasi teknis sebagai berikut : Tegangan Supply : 160 240 V Kapasitas: 90 A (7.700VA) Jenis kontak: Solid state contactor Proteksi beban: Thermostate Base Kontak: Alumunium Heatsink Casing Material: Acrylic Jenis Tampilan: 7 Segment LED Akurasi waktu: 1 (satu) menit

3. SUSPENSION BRACKETTerbuat dari bahan alumunium cor

4. SUSPENSION CLAMPTerbuat dari bahan alumunium cor

5. STRAIN CLAMP WEDGETerbuat dari alumunium, plastic dan kawat pengait

6. SERVICE WEDGE CLAMPTerbuat dari bahan Plastik dan kawat pengait

7. STOPPING BUCKLETerbuat dari steel plate yang dilapisi dengan stainless.

8. STAINLESS STEEL BELTTerbuat dari steel plate yang dilapisi dengan stainless.

9. TAP CONNECTORTerbuat dari bahan plastic kedap air dengan ukuran menyesuaikan kabel.

10. PLAT NAMA ALUMUNIUMTerbuat dari plat alumunium tebal 0,5 mm dengan ukuran dan spesifikasi sesuai dengan gambar.

11. PENOMORAN TIANG, ARMATURE LAMPU DAN PANELTerbuat dari stiker spotlight dengan ukuran dan spesifikasi sesuai dengan gambar.

F. PEKERJAAN TANAH1. Galian Semua galian harus mencapai kedalaman yang diisyaratkan sesuai dengan gambar rencana, kecuali ditentukan lain oleh pengawas sehubungan dengan keadaan tanah atauo kondisi lingkungan. Lebar dasar galian untuk pondasi, memiliki lebar dasar minimum 20 cm lebih besar dari dasar pondasi dengan tebing galian yang cukup landai agar tidak mudah longsor. Sedangkan untuk galian kabel kedalaman minimal 50 cm (jika kabel ditanam di tanah). Semua akar /batang pohon yang terpendam, tembok/pondasi, pipa-pipa yang tidak terpakai atau halangan lain yang dijumpai pada saat penggalian harus dikeluarkan atau dibuang. Kontraktor harus memperhatikan pada saat melakukan penggalian terhadap adanya kabel PLN, Telkom, dan pipa Gas jangan sampai menggangu atau merusaknya. Galian tanah dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak berserakan dan menggangu badan jalan. 2. PEKERJAAN PENGURUGAN DAN PEMADATAN Bahan urugan adalah tanah bekas galian. Jika terdapat kekurangan dapat diambil dari daerah lapangan atau di luar lapangan. Penghamparan dan pemadatan harus dilakukan secara lapis perlapis dengan tebal hamparan maksimal 20 cm dan kemudian dipadatkan.

G.PEKERJAAN BETON1. Lingkup Pekerjaan Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan, upah, pengujian dan peralatan pembantu. Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan bagian-bagian pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.

2. Bahan-bahana) Semen Semen yang digunakan adalah semen Portland yang sesuai dengan persyaratan NI-2 pasal 3 bab III Standar Indonesia Pemborong harus menempatkan semen tersebut dengan baik untuk mencegah terjadinya kerusakan. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengiriman.

b) Agregat Kasar Berupa batu pecah yang diperoleh dengan pemecahan batu yang mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm. Agregat kasar terdiri dari butir-butir kasar, keras, tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butiran pipih maka jumlahnya tidak boleh lebih dari 20% dari Volume. Bahan harus bersih dari zzat-zat organic, zat-zat reaktif alkali atau substansi yang merusak beton dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%.c) Agregat Halus Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihaasilkan dari pemecah batu dan harus bersih dari bahan organic, lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50% dari substansi yang merusak beton. Pasir Laut diperkenankan dipergunakan dan pasir harus terdiri dari pertikel yang tajam dan keras.d) Air Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton baja bertulang.

H. PERSIAPAN PENGECORANa) Sebelum Pengecoran dimulai, semua bagian yang akan di cor harus benar-benar bersih dan bebas dari kotoran, juga dari bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton harus sudah terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik dan perlengkapan lainya).b) Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah terpasang dengan baik.c) Pemborong harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai ijin pengecoran dibrikan oleh pengawas.

I. ACUAN CETAKAN BETON / BEKISTING

a) Rencana cetakan beton pondasi menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran dari beton yang direncanakan, serta tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah perpindahan dari tempat atau kelonggaran dari penyangga harus menggunakan multiplek.b) Permukaan cetakan harus dan halus serta tidak boleh ada lekukan atau lubang-lubang.c) Penulangan cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya, kekuatanya dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang.d) Jika terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana, pemborong wajib memberikan perbaikan atau pembetukan kembali.e) Untuk permukaan beton yang diharuskan expose, maka pemborong wajib memfinisnya tanpa pekerjaan tambah.

J. BAJA TULANGANa) Semua baja tulangan yang dipakai adalah tulangan besi polos. Tulangan harus bersih dari segala macam kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain .b) Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan pemasangan harus sesuai persyaratan.

K. BENDA-BENDA YANG TERTANAM DALAM BETONa) Semua Angkur, baut , pipa dan benda-benda lainya yang diperlukan tertanam dalam beton, harus terikat dengan baik sebelum pengecoran.b) Benda-benda tersebut harus dalam keadaaan bersih.c) Sebelum diadakan pengecoran, pipa-pipa harus diuji dengan baik.