rks pagar dkpp kota lhokseumawe

Upload: eliseo-webb

Post on 03-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    1/15

    SYARAT SYARAT TEKNIS

    PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR KANTOR DKPP

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan, pendayagunaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatandan alat-alat bantunya yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan pada proyekini.

    2. Bagian ini meliputi pembersihan lokasi, pengukuran dan pemasangan bouwplank,pembuatan direksi keet dan gudang material, penyediaan air kerja dan penerangan kerja,serta pekerjaan bongkaran bangunan lama.

    II. PEKERJAAN TANAH

    Pasal 01. KETENTUAN UMUM

    1. Sebelum melakukan pekerjaan tanah, pemborong harus membersihkan daerah yang akandikerjakan dari sisa-sisa bongkaran, akar pohon maupun semak-semak serta segalaperintang yang ada dalam daerah kerja, kecuali ditentukan lain oleh pengawas.

    2. Pemborong harus menjamin terjaganya keutuhan barang/benda atau bangunan yang telahselesai dikerjakan dari segala macam kerusakan dan berhati-hati untuk tidak mengganggupatok pengukuran atau tanda-tanda yang lain.

    . Perbaikan kerusakan pada benda/barang atau bangunan yang harus dijaga akibatpelaksanaan pekerjaan akan menjadi tanggung jawab pemborong.

    !. Pemborong harus melakukan pengukuran dan pematokan terlebih dahulu danmelaporkannya kepada pengawas, serta meminta i"in untuk memulai pekerjaan.

    #. Pemindahan material akibat pembongkaran puing-puing dan semua yang merintangipekerjaan harus dilakukan menurut peraturan.

    Pasal 02. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, danperlengkapan-perlengkapan untuk semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali, danpengisian/pengurungan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil/ele$asi yang telahditentukan.

    Pasal 03. PENGGALIAN TANAH

    1. Semua sampah-sampah, tumbuh-tumbuhan dan bekas urugan harus dibuang. Penggalianharus dilaksanakan sampai kedalaman sebagaimana ditentukan dalam gambar-gambar.Sebelum pekerjaan selanjutnya dilanjutkan, maka semua pekerjaan penggalian harus

    disetujui pengawas.

    ST - 1

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    2/15

    2. Bilamana tidak dinyatakan lain oleh Pengawas, maka penggalian untuk pondasi harusmempunyai lebar yang cukup %minimum 2& cm lebih lebar dari dasar pondasi' untuk dapatmemasang maupun memindahkan rangka/bekisting yang diperlukan, serta pembersihan.

    . (pabila terjadi kesalahan dalam penggalian sehingga dicapai kedalaman yang melebihiapa yang tertera dalam gambar instruksi tertulis dari pengawas, maka kelebihan diatasharus diisi kembali dengan adukan beton 1 ) ) # tanpa biaya tambahan.

    !. Pemborong harus merawat tebing galian dan menghindarkan dari longsoran. *ntuk itupemborong harus membuat penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama masapenggalian merupakan tanggung jawab pemborong.

    #. Pada saat penggalian, pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang masihber+ungsi harus diamankan dan dijaga sampai rusak atau cacat. (pabila hal tersebutdijumpai, maka pemborong harus segera memberitahukan kepada pengawas danmengganti semua kerusakan-kerusakan tersebut atas biaya sendiri.

    . Semua galian harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas. Sebelum pelaksanaanpekerjaan selanjutnya pemborong harus mendapat persetujuan/ tertulis dari pengawas.

    Pasal 04. PENGGALIAN DI BAWAH MUKA AIR TANAH

    1. Penggalian harus dilakukan dalam keadaan kering. Pemborong bertanggung jawab untukmerencanakan sistem pemompa air tanah dan sudah memperhitungkan biayanya.

    2. Pemompaan dilakukan dengan memompa sumur-sumur bor atau cara lain yang disetujuioleh pengawas dengan memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut )

    a. Pemukaan air tanah diturunkan harus dalam keadaan terkontrol penuh setiap waktuuntuk menghindari +luktuasi yang dapat mempengaruhi kestabilan pengalian tanah.

    b. Sistem yang digunakan tidak boleh mengakibatkan kenaikan/penurunan tanah dasargalian secara berlebihan.

    c. arus menyediakan +ilter-+ilter secukupnya yang dipasang di sekeliling sumur yangdipompa untuk mencegah kehilangan butir-butir tanah akibat pemompaan.

    d. (ir yang dipompa harus dibuang sehingga tidak mengganggu penggalian atau daerahsekitarnya.

    e. Sistem pemompaan harus memperhitungkan rencana detail dalam menghadapi bahayalongsor pada pekerjaan dan daerah sekitarnya pada saat hujan besar.

    Pasal 0. PENGURUGAN DAN PEMADATAN

    1. Bila tidak dicantumkan dalam gambar-gambar detail, maka pada bagian bawah pasanganlantai diurug dengan pasir padat minimal # cm atau sesuai dengan gambar dan petunjukpengawas. Pasir yang digunakan harus dari jenis pasir pasang yang bersih/bebas darilumpur, kotoran-kotoran, sampah dan benda-benda organis lainnya yang dapatmenyebabkan tidak sempurnanya pemadatan.

    ST - 2

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    3/15

    2. i bawah lapisan pasir tersebut, urugan yang dipakai adalah jenis silty clay0 yang bersihtanpa potongan-potongan bahan yang bisa lapuk, serta bahan bantuan yang telahdipecahkan %pecahan batuan tersebut maksimal 1# cm'.

    . Pemborong wajib melaksanakan pengurungan dengan semua bahan urug yang keras ataumutu bahan yang terbaik dan mengajukan contoh bahan yang digunakan untuk mendapatpersetujuan pengawas.

    !. Penghamparan dan pemadatan harus dilaksanakan lapis per lapis yang tidak lebih tebaldari 1# cm %gembur' dengan alat-alat yang telah disetujui, seperti mesin penggilas getaratau alat tumbuk dimana standar kepadatannya dicapai pada kepadatan dimana kadarairnya # dari kadar air optimal atau dry density0nya mencapai # dari dry densityoptimal, sesuai dengan petunjuk pengawas.

    #. 3erhadap hasil pemadatan yang dilaksanakan, Pemborong harus mengadakan densitytest0 di lapangan. Semua biaya seluruh pengujian tersebut menjadi beban Pemborong.

    . Bila bahan urugan apapun yang digunakan menjadi lapuk/rusak atau bila urugan apapun

    yang telah dipadatkan menjadi terganggu, maka bahan tersebut harus digali keluar dandiganti dengan bahan yang memenuhi syarat serta dipadatkan kembali, sesuai petunjukpengawas tanpa adanya biaya tambahan.

    4. Selama dan sesudah pekerjaan pengurungan dan pemadatan, tidak dibenarkan adanyagenangan air di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan. Pemborong harus mengaturpembuangan air sedemikian rupa agar aliran air hujan atau dari sumur lain dapat berjalanlancar, baik selama atau pun sesudah pekerjaan selesai.

    5. Pemborong bertanggung jawab atas stabilitas urugan tanah dan pemborong harusmengganti bagian-bagian yang rusak akibat dari kesalahan dan kelalaian pemborong atauakibat dari aliran air.

    Pasal 0!. PEKERJAAN PENYELESAIAN

    1. Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan harus merupakan daerah yangbetul-betul seragam dan bebas dari permukaan yang tidak merata.

    2. Seluruh lapisan akhir harus benar-benar memenuhi peil yang dinyatakan dalam gambar.Bila diakibatkan oleh penurunan timbunan memerlukan tambahan material yang tidaklebih dari & cm, maka bagian atas tersebut harus digaruk sebelum material timbunantambahan dihamparkan, untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai ele$asi dansesuai dengan persyaratan.

    . Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan pengisian/urugan,seluruh puing-puing, reruntuhan dan sampah-sampah harus segera disingkirkan dari lokasi.

    III. PEKERJAAN PONDASI DAN PASANGAN

    Pasal 01. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

    bantunya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu bata pada dinding, dan

    lain-lain sesuai gambar detail dan petunjuk pengawas.

    ST - 3

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    4/15

    Pasal 02. PERSYARATAN BAHAN

    Persyaratan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut )

    - Batu bata harus memenuhi S678tahun 2&&5- Semen Portland harus memenuhi S678tahun 2&&5

    - Pasir harus memenuhi S678 pasal 1! ayat 2- (ir harus memenuhi P*BB78152 pasal dan S67 tahun 2&&5Pasal 03. PERSYARATAN PELAKSANAAN

    1. Batu bata merah yang digunakan batu bata setempat dengan kualitas terbaik yangdisetujui pengawas yaitu siku dan sama ukurannya.

    2. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh.

    . Setelah bata terpasang dengan adukan, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dandibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.

    !. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari %maksimal' 2!lapis tiap hari diikuti dengan cor kolom praktis.

    5. Bidang dinding bata 9 %setengah' batu yang luasnya lebih besar dari 12 m harusditambah kolom dan balok penguat %kolom praktis' dengan ukuran 1 : 1 cm, dengan !buah tulangan pokok berdiameter 12 mm, beugel diameter 82& cm, jarak antara kolommaksimal ! m.

    . Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton %kolom'harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 5 mm. ;arak !& cm, yang terlebihdahulu ditanam dalam pemasangan bata minimal & cm kecuali ditentukan lain.

    4. Pembuatan lubang pada pasangan bata merah yang patah 2 melebihi dari dua tidak bolehdigunakan.

    5. Pasangan batu bata merah untuk 9 %setengah' batu harus menghasilkan dinding +inishsetebal 1# cm dan untuk dinding 1 %satu' batu +inish adalah 2# cm. Pelaksanaan pasanganharus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

    . Pemasangan besi beton perkuatan dinding tersebut harus disetujui terlebih dahulu olehPengawas mengenai tempat dan ukurannya.

    1&.

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    5/15

    Pasal 02. PERSYARATAN BAHAN

    1. Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur ataucampuran-campuran lain.

    2. Semen Portland yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan

    dalam "ak yang tertutup seperti disyaratkan dalam 67 8 5. anya sebuah merk dari satujenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan, yaitu merk yang disetujui pengawas.

    . (ir harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti minyak, asamatau unsur-unsur organik lainnya.

    !. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam 67828141, 678814&, 6785-14!.

    Pasal 03. PERBANDINGAN "AMPURAN PLESTERAN

    1. Plesteran dengan campuran 1 P= ) ! Ps digunakan pada dinding, sedangkan untuk daerahbasah digunakan plesteran dengan campuran 1 P= ) 2 Ps.

    2. (pabila diperlukan, acian dibuat dengan bahan P= dicampur air sampai mencapai hasilkekentalan yang sempurna.

    Pasal 04. SYARAT#SYARAT PELAKSANAAN

    1. Bersihkan permukaan dinding batu bata atau permukaan beton dari noda debu, minyakcat, bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran.

    2. Basahi seluruh permukaan bidang yang akan diplester untuk peresapan. Plesteran dapatdimulai setelah bidang tersebut kering.

    . *ntuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan yang disyaratkan,maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat terlebih dahulu kepalaplesteran0.

    4. >apisan plesteran dibuat dengan ketebalan yang disyaratkan %2& mm' dan diratakandengan roskam kayu/besi dari kayu halus terserut dan rata permukaannya ataupundengan pro+il alumunium dengan panjang minimal 1,# m.

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    6/15

    5. alam pelaksanaan plesteran permukaan beton dengan ketebalan minimal 2 cm, tidakdiperbolehkan melakukan plesteran sekaligus, tetapi harus dilakukan secara bertahapyaitu dengan cara menempelkan adukan semen pada bagian yang diplester, kemudiansetelah mengering lakukan plesteran berikutnya dengan adukan semen pasir hinggamencapai ketebalan yang dikehendaki.

    . (pabila terdapat bagian plesteran pada permukaan beton dengan ketebalan lebih dari cm, sebagai akibat dari kesalahan pada waktu pengecoran atau yang lainnya, makaplesteran tersebut harus dilapisi dengan kawat ayam yang ditempelkan pada permukaanbeton yang akan diplester. Biaya penambahan kawat ayam tersebut menjadi tanggungjawab Pemborong.

    1&. indarkan benda-benda atau bahan-bahan lain yang dapat merusak permukaan acian.

    11. (pabila ada pekerjaan plesteran yang harus dibongkar akan diperbaiki, maka hasil akhir%+inishing' dari pekerja tersebut harus dapat menyamai pekerjaan yang telah disetujuioleh pengawas.

    I$. PEKERJAAN BETON BERTULANG

    Pasal 01. KETENTUAN UMUM

    1. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan syarat pelaksanaan betonsecara umum menjadi kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini.

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    7/15

    Pasal 03. PENGENDALIAN PEKERJAAN

    1. Pemborong harus bertanggung jawab atas instalasi semua alat yang terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam dalam beton.

    2. Pembagian pekerjaan ini tergantung pada syarat-syarat dalam Peraturan Beton 7ndonesia%PB7 8 141'.

    . *kuran-ukuran %dimensi' dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak tercantum dalamgambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah ukuran-ukuran dalam garis besar.*kuran-ukuran yang tepat, begitu pula besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi beton bertulang. ;ika terdapat selisih dalam ukuran antarakedua macam gambar itu, maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikan terlebihdahulu dengan pengawas untuk mendapatkan ukuran sesungguhnya.

    !. ;ika karena keadaan pasaran penulangan perlu diganti guna kelangsungan pelaksanaan,maka jumlah luas penampang tidak boleh berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat

    lainnya yang termuat dalam PB7 8 141. alam hal ini harus mendapat persetujuanpengawas.

    Pasal 04. PERSYARATAN BAHAN

    1. Semen Portland

    a. Semen Portland harus memenuhi persyaratan Standar 7nternasional atau 67-5 untukbutir pengikat awal, kekekalan bentuk, kekuatan tekan aduk dan susunan kimia.Semen yang cepat mengeras hanya boleh digunakan jika atas petunjuk pengawas.Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan pondasi dan beton harus dari satu

    merk saja yang disetujui Pengawas.

    b. Pemborong harus mengirim surat pernyataan pabrik yang menyebutkan type, kualitasdari semen yang digunakan.

    c. Penyimpanan semen harus dilaksanakan dalam tempat penyimpanan dan dijaga agarsemen tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuaidengan syarat penumpukan semen dan menurut urutan pengiriman. Semen yang telahrusak karena terlalu lama disimpan sehingga mengeras atau tercampur bahan lain,tidak boleh digunakan dan harus disingkirkan dari tempat pekerjaan. Semen harusdalam "ak-"ak yang utuh dan terlindung baik dari pengaruh cuaca, dengan $entilasisecukupnya dan dipergunakan sesuai dengan urutan pengiriman.

    2. (gregat alus %Pasir' dan (gregat

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    8/15

    b. (gregat

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    9/15

    .

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    10/15

    4. =etakan untuk pekerjaan kolom dan pekerjaan beton lainnya harus mengunakan papantebal minimal 2,# cm atau multiplek 15 mm, balok #/4, /1&, 5/1& dan dolken diameter5 8 12 cm, dapat digunakan dari mutu kelas 77.

    Pasal 0%. PELAKSANAAN

    1. Proporsi

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    11/15

    . Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor harus bersih danbebas dari kotoran dan bagian beton yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalambeton sudah harus terpasang %pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapanlainnya'.

    !. =etakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton sudah harusdibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan sudah harus terpasang dengan baik.Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dankemudian dibersihkan dari segala kotoran yang yang lepas.

    #. Faktu pengangkutan harus dihitung dengan cermat, sehingga waktu antara pengadukandan pengecoran tidak lebih dari 1 %satu' jam dan tidak terjadi perbedaan pengikatan yangmencolok antara beton yang sudah dicor dan akan dicor.

    . (pabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang telahditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan %Hetarder' denganpersetujuan pengawas.

    4. (dukan tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur air pada semen dengan agregattelah melampaui 1,# jam A dan waktu itu dapat berkurang, bila pengawas menganggapperlu berdasarkan kondisi tertentu.

    5. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya pemisahanmaterial %segresi' dan perubahan letak tulangan. =ara penuangan dengan alat bantuseperti talang, pipa, chuter dan sebagainya harus mendapat persetujuan pengawas danalat-alat tersebut harus bersih dan bebas dari sisa-sisa beton yang mengeras.

    Pasal 10. PEMADATAN BETON

    1. Pemborong bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna pengangkutan danpenuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang padat tanpaperlu penggetaran secara berlebihan.

    2. Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan Mechanical Vibrator dandioperasikan oleh orang berpengalaman. Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidakterjadi E$er Dibration dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan maksuduntuk mengalirkan beton. asil beton harus merupakan massa yang utuh bebas darilubang-lubang segresi atau keropos.

    . Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yangmempunyai +rekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan beton yangbaik. (lat penggetar tidak boleh disentuh pada tulangan yang telah masuk pada betonyang telah mulai mengeras.

    Pasal 11. BENDA#BENDA YANG DITANAM DALAM BETON

    1. 3idak diperkenankan untuk menanam pipa dan lain-lain dalam bagian-bagian strukturbeton bila ditunjukkan secara detail dalam gambar. alam beton perlu dipasang

    selongsong pada tempat-tempat yang dilewati pipa.

    ST - 11

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    12/15

    2. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan dalam gambar/petunjuk pengawastidak dibenarkan menanam saluran listrik dalam struktur beton.

    . Semua bagian atau peralatan yang ditanam dalam beton seperti angkur-angkur, kait danpekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan beton, harus sudah dipasangsebelum pengecoran beton dilaksanakan.

    !. Bagian-bagian atau peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya dandiusahakan agar tidak bergeser selama pengecoran beton dilakukan.

    #. Pemborong utama harus memberitahukan serta memberi kesempatan pada pihak lainuntuk memasang bagian/peralatan tersebut sebelum pengecoran beton dilaksanakan.

    . Hongga-rongga kosong atau bagian-bagian yang harus tetap kosong pada benda atauperalatan yang akan ditanam dalam beton yang mana rongga tersebut harus tidak terisibeton, harus ditutupi bahan lain yang mudah dilepas nantinya setelah pelaksanaanpengecoran beton.

    Pasal 12. PENGUJIAN ( PEMERIKSAAN MUTU BETON

    1. Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji kubus beton

    1#:1#:1# cm atau silinder sesuai standar dalam PB7 8 141.

    2.

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    13/15

    2. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum saatnyadengan cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban adalah minimal dansuhu yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untuk diproses hydrasi semenserta pengerasan beton.

    3. Perawatan beton segera dimulai setelah pengecoran beton dilaksanakan dan harusberlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 %dua' minggu jika tidak ditentukan

    lain. Suhu beton pada awal pengecoran harus dipertahankan supaya tidak melebihi &=.

    !. alam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap dalam keadaanbasah. (pabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan makaselama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan dengan membasahipermukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan karung-karung basah ataudengan cara lain yang disetujui pengawas.

    #. =ara pelaksanaan perawatan serta alat dipergunakan harus mendapat persetujuan dahuludari pengawas.

    Pasal 14. "A"AT#"A"AT PEKERJAAN

    1. Bila penyelesaian pekerjaan, bahan yang digunakan atau keahlian dalam pengerjaansetiap bagian pekerjaan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang tercantum dalampersyaratan teknis, maka bagian pekerjaan tersebut harus digolongkan sebagai cacatpekerjaan.

    Semua pekerjaan yang digolongkan demikian harus dibongkar dan diganti sesuai dengan yangdikehendaki oleh pengawas. Seluruh pembongkaran dan pemulihan pekerjaan yang digolongkancacat tersebut serta semua biaya yang timbul akibat hal itu seluruhnya menjadi tanggunganpemborong.

    I$. PEKERJAAN PENGE"ATAN

    Pasal 01. LINGKUP PEKERJAAN

    Bagian ini meliputi pengadaan, bahan cat, peralatan, dan perlengkapan lainnya yangdibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pengecatan pada semua bidang permukaan danareal yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuaidengan petunjuk pengawas.

    Pasal 02. PERSYARATAN BAHAN

    1. Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan 67 8 dan 67 8 ! atau sesuai denganspesi+ikasi dari pabrik cat yang bersangkutan.

    2. Pemborong wajib membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut mengenai hal-hal yangmenunjukkan kemurnian cat yang digunakan, antara lain )- Segel aboratorium- asil akhir pengecatan

    asil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen untukdiketahui Pengawas. Biaya test tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.

    ST - 13

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    14/15

    Pasal 03. "ONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN

    1. Sebelum memulai pengecatan, pemborong wajib menyerahkan 1 contoh bahan yang masihdalam kaleng, contoh bahan yang telah dicatkan pada permukaan plywood ukuran !& :!& cm, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik.

    2. ;ika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh direksi lapangan dan pengawasan.;ika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh pengawas dan ireksi>apangan barulah Pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock8up seperti yangtercantum pada pasal 2.

    . Pemborong harus menyerahkan kepada ireksi >apangan, untuk kemudian akan diteruskankepada Pemberi tugas, minimal # gallon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.

  • 8/12/2019 RKS Pagar DKPP Kota Lhokseumawe

    15/15

    !. Setiap kali lapisan pada cat akhir dilakukan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan selama 1,# sampai 1 jam.

    #. Pengecatan akhir harus diulang paling sedikit selama %tiga' jam kemudian.

    $. PEKERJAAN PAGAR

    Pasal 01. LINGKUP PEKERJAAN

    Bagian ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan pagar besi dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapai hasil pekerjaan yang baik dansempurna.

    Pasal 02. PERSYARATAN BAHAN

    Spesi+ikasi bahan )

    a. @erekPagar Besi ) ollowGngsel pintu pagar ) 3empahan

    b. *kuran dan type ) itentukan dalam ?ambar

    Pasal 03. "ONTOH#"ONTOH

    Sebelum pemasangan, pemborong harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang digunakanuntuk mendapatkan persetujuan Pengawas.

    Pasal 04. PELAKSANAAN

    1. @ekanisme kerja harus sesuai gambar.

    2. *ntuk Pintu Pagar Gngsel atas dipasang tidak lebih dari 25 cm %as' dari sisi atas pintu kebawah. Gngsel bawah dipasang tidak lebih dari 2 cm %as' dari permukaan lantai ke atasdan engsel bagian tengah dipasang diantara keduanya.

    .