riset operasional - gunadarmafitri_yulianti.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/... · riset...
TRANSCRIPT
Staf Pengajar Kuliah :Fitri Yulianti, MSi.
RISET OPERASIONAL
Pengertian Riset Operasional (RO)
Riset Operasi berasal dari Inggris yang merupakan suatu hasil
studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II. Istilah riset
operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky
dan Trefthen di suatu kota kecil, Bowdsey, Inggris.
Kata operasi dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang
diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesa.
Riset dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang terorganisasi
dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesa.
Definisi 1
RO adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-
masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan
dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan dan uang dalam
industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. (Operational
Research Society of Great Britain).
Definisi 2
Riset operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah
bagaimana merancang dan menjalankan sistem manusia-mesin
secara terbaik, biasanya membutuhkan alokasi sumber daya yang
langka. (Operation Research Society of America).
Definisi 3
Riset operasi adalah seni memberikan jawaban buruk terhadap
masalah-masalah, yang jika tidak, memiliki jawaban yang lebih
buruk. (T.L. Saaty).
Definisi 4
Riset operasi adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan
yang ditandai dengan penggunaan pengetahuan ilmiah melalui
usaha kelompok antar disiplin yang bertujuan menentukan
penggunaan terbaik sumber daya yang terbatas. (Hamdi A. Taha).
Definisi 5
Riset operasi dalam arti luas dapat diartikan sebagai penerapan
metode-metode, teknikteknik, dan alat-alat terhadap masalah-
masalah yang menyangkut operasi-operasi dari sistem-sistem,
sedemikian rupa sehingga memberikan penyelesaian optimal.
(Churchman, Ackoff, dan Arnoff).
RO Dalam Pegambilan Keputusan
Riset operasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik
(optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan
sumber daya yang terbatas.
Istilah riset operasi sering kali diasosiasikan secara eksklusif
dengan penggunaan teknik-teknik matematis untuk membuat model
dan menganalisi masalah keputusan.
Walaupun matematika dan model matematis merupakan inti dari
riset operasi, pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar
pengembangan dan pemecahan model-model matematis. Secara
spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup factor-faktor
penting yang tidak berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara
langsung dalam bentuk model matematis.
Contoh Kasus yang tidak dapat diterjemahkan secara langsungdengan model matematis
Sebuah ilustrasi yang baik dari kasus diatas adalah salah satu versidari masalah elevator yang dikenal luas. Sebagai tanggapan terhadapkeluhan para penghuni tentang lambatnya elevator disebuahbangunan perkantoran yang besar, sebuah pemecahan yang didasarioleh analisis teori jalur antrian ditemukan tidak memuaskan. Setelahmempelajari sistem tersebut lebih lanjut, ditemukan bahwa keluhan para penghuni tersebut lebih disebabkan oleh kebosanan, karenapada kenyataannya, waktu menunggu sangat singkat.
Sebuah pemecahan diajukan dimana sebuah cermin panjangdipasang ditempat masuk elevator. Keluhan menghilang karena parapengguna elevator asik memandangi diri mereka sendiri dan orang lain sambil menunggu elevator.
Model dalam OR
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas
dari suatu sistem yang kompleks
Model menunjukkan hubungan-hubungan (langsung
atau tidak langsung) dari aksi dan reaksi dalam
pengertian sebab dan akibat.
Model harus mencerminkan semua aspek realitas yang
sedang diteliti.
Model adalah suatu fungsi tujuan dengan seperangkat
kendala yang diekspresikan dalam bentuk variabel
keputusan.
Alasan pembentukan model
Menemukan variable-variabel yg penting atau menonjol
dalam suatu permasalahan
Penyelidikan hubungan yang ada diantara variabel-variabel
Jenis-jenis model
Iconic (physical) Model
Analogue Model
Mathematical (Simbolic) Model
Dibedakan menjadi:
1. Model deterministik
2. Model probabilistik
Iconic (physical) Model.
Penyajian phisik yang tampak seperti aslinya dari suatu
sistem nyata dengan skala yang berbeda.
Model ini mudah untuk mengamati, membangun dan
menjelaskan tetapi sulit untuk memanipulasi dan tidak
dapat digunakan untuk tujuan peramalan
Biasanya menunjukkan peristiwa statik.
Contoh : maket, histogram, miniatur
Analogue Model.
Lebih abstrak dari model iconic, karena tidak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata.
Lebih mudah untuk memanipulasi dan dapat menunjukkan
situasi dinamis.
Umumnya lebih berguna dari pada model iconic karena
kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan ciri-ciri sistem
nyata yang dipelajari.
Contoh : Pada peta terdapat beberapa warna merupakan model
analog dimana perbedaan warna menunjukkan perbedaan ciri,
biru menunjukkan air, kuning menunjukkan pegunungan, hijau
sebagai dataran rendah, dan lain-lain
Mathematical (Simbolic) Model.Sifatnya paling abstrak.Menggunakan seperangkat simbol matematik untuk
menunjukkan komponen-komponen (dan hubungan antarmereka) dari sistem nyata.
Dibedakan menjadi:1. Model deterministik :
•Dibentuk dalam situasi penuh kepastian (certainty) •Memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan darirealitas karena kepastian jarang terjadi.
•Keuntungannya: dapat dimanipulasi dan diselesaikanlebih mudah.
2. Model probabilistik : •Dalam kondisi ketidak-pastian (uncertainty). •Lebih sulit di analisis, meskipun representasi ketidak-pastian dalam model dapat menghasilkan suatupenyajian sistem nyata yang lebih realistis
Referensi
Hamdy A. Taha, Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992
Sri mulyono, Riset Operasi, LPEM, UI, 2002
TERIMA KASIH
The future depends on what we do in the present
Mahatma Gandhi