topik riset unggulan usd - usd.ac.id riset unggulan usd.pdf · isu-isu strategis konsep pemikiran...
TRANSCRIPT
1
TOPIK-TOPIK RISET
HASIL PENGOLAHAN ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TEMA RISET UNGGULAN INSTITUSI
DALAM RENCANA INDUK PENELITIAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
LPPM-USD, 9 Oktober, 2014
2
Daftar Isi:
A. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Tema Riset Unggulan Institusi
Halaman 3 – 37
B. Topik Riset: Klasifikasi Berdasarkan Fakultas
Halaman 38 – 56
3
A. Topik Riset:
Klasifikasi Berdasarkan Tema Riset Unggulan Institusi
1. Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
3. Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
4. Integrasi Bangsa: Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
5. Otonomi Daerah dan Desentralisasi
6. Teknologi Informasi dan Komunikasi
7. Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
8. Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
4
1. Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang
Diperlukan
1) Ekonomi dan
Bisnis,
2) P3KWU
Masih kurangnya
wirausaha di Indonesia
Belum stabilnya usaha
kecil dan mikro.
Meningkatnya perhatian
sosial dari perusahaan
Tumbuhnya lembaga
keuangan mikro pada
masyarakat
Pentingnya
pemberdayaan
Masyarakat Miskin dan
UMKM
Persoalan seputar
pemasaran produk
UMKM
Keberadaan usaha mikro, kecil,
dan menengah mempunyai peran
besar bagi perekonomian
Indonesia. Namun, beragam
tantangan (e.g. kebijakan,
keahlian, dan keterampilan,
terbatasnya modal) acapkali menjadi penghalang tumbuhnya
usaha mikro.
Diyakini bahwa perusahaan
tidak semata-mata berorientasi
keuntungan ekonomis, tetapi
juga beroperasi secara sosial.
Hasil produk UMKM diespor
melalui jalur pengepul lalu ke trading dan selanjutnya ke buyer.
Dibutuhkan peraturan dan
kebijakan Pemda yang lebih
memihak UMKM dalam
memasarkan produknya
sehingga pengusaha UMKM
memperoleh akses ekspor langsung ke buyer.
Jumlah penduduk miskin di
desa-desa tertinggal masih
tergolong tinggi.
Dibutuhkan kebijakan ekonomi
yang mendorong tumbuh dan
berkembangnya kewirausahaan
dan usaha mikro, kecil, dan
menengah.
Diperlukan penguatan manajemen
usaha mikro dan kecil serta
lembaga keuangan mikro.
Pentingnya usaha peningkatan
kesadaran dan efektifitas
pelaksanaan kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan.
Pentingnya memperpendek mata
rantai distribusi produk UMKM
yang diekspor langsung ke buyer
tanpa melalui pengepul dan
trading.
Memberikan penyuluhan,
pelatihan dan kurus untuk
meningkatkan pendidikan,
keterampilan kecakapan hidup
masyarakat miskin
• Kebijakan ekonomi bagi
pengentasan kemiskinan.
• Kebijakan ekonomi bagi
pengembangan usaha kecil.
• Pengembangan lembaga
keuangan mikro.
• Peningkatan usaha dan
semangat kewirausahaan.
• Peran dan perkembangan
usaha mikro, kecil, dan menengah.
• Pelaksanaan dan evaluasi
tanggung jawab sosial
perusahaan.
• Manajemen usaha kecil.
• Manajemen pemasaran bagi
usaha kecil.
• Manajemen keuangan bagi
usaha kecil.
• Akuntasi bagi usaha kecil.
• Akuntansi bagi keuangan
mikro.
5
Dibutuhkan upaya
pemberdayaan masyarakat
miskin melalui aksi penyuluhan,
pelatihan dan kursus.
• Analisis SWOT pada
industri kerajinan UMKM
sebagai landasan menuju
industri tingkat ekspor
• Studi pengembangan
ekonomi lokal berbasis
kewirausahaan untuk
pemberdayaan masyarakat
miskin
3) Pendidikan
(FKIP, P4)
Pendidikan untuk semua
(education for all).
Pengentasan kemiskinan.
Pembangunan untuk
pemenuhan hak dasar
masyarakat.
Upaya peningkatan
Human Development
Index (HDI).
Millenium Development
Goals (MDGs)
Pendidikan untuk semua bagi
bangsa Indonesia masih
terkendala faktor kemiskinan yang tinggi.
Peningkatan kualitas dan
pemberdayaan masyarakat
miskin menjadi hal tak terelakan
dalam peningkatan
kesejahteraan.
Pendidikan yang berkualitas bagi
kaum miskin menjadi sarana
pemberdayaan masyarakat.
Untuk mencapai masyarakat yang
berdaya maka perhatian pada
pendidikan bagi kelompok miskin menjadi penting.
Solusi dari persoalan ini
semestinya komprehensif, terukur
dan terencana.
Beberapa hal yang dapat dilakukan
dalam bidang pendidikan antara
lain dengan memetakan persoalan
dan mendisain model pendidikan
yang relevan.
• Aspirasi masyarakat miskin
dalam memperoleh
pendidikan
• Model Pendidikan yang
berkualitas bagi kaum miskin
• Model layanan pendidikan
bagi masyarakat dalam
kelompok unreached
groups (anak daerah
kumuh, gelandangan dan
pengemis, marginal, pekerja
anak, dll.)
• Model pendidikan
kewirausahaan pada sektor
pendidikan nonformal
4) P3Par (multi
disiplin:
Ekonomi,
Sejarah dan
Budaya,
Psikologi
Sustainable tourism
development.
Community-based
tourism
Trend of rural tourism.
Masyarakat sebagai ‘pemilik’
potensi wisata tidak boleh
hanya sebagai penonton atau
korban, tetapi harus mampu
mengelola sendiri segala
sumber daya yang dimiliki
Pemberdayaan masyarakat di
bidang organisasi pengelola
destinasi wisata melalui tourism
social enterprise.
Perlunya identifikasi dampak
• Profil manajemen
organisasi pengelola
destinasi wisata berbasis
masyarakat
• Identifikasi tourism
6
Sosial,
Kesehatan
Masyarakat,
Lingkungan)
agar dapat bermanfaat secara
berkelanjutan
negatif pengembangan destinasi
wisata bagi masyarakat lokal
dan lingkungan sekitar.
awareness dan
entrepreneurship
orientation masyarakat
pengelola destinasi
wisata
• Dampak pengembangan
destinasi Wisata terhadap
perekonomian, perilaku
masyarakat, kesehatan
masyarakat, dan
kelestarian lingkungan
5) Sastra dan
Budaya
Pemberdayaan kelompok
marginal (kelompok masyarakat yang
terpinggirkan secara
ekonomi, sosial, politik,
dan budaya).
Karya sastra merupakan
tanggapan kritis terhadap keadaan ekonomi, sosial, politik,
dan budaya suatu jaman.
Karya Sastra bisa menyuarakan
atau membungkam keprihatinan
kelompok marginal ini.
Kritik sastra bisa berperan untuk
menyuarakan kelompok yang representasinya dipinggirkan atau
dibungkam dalam sastra atau
mengkritisi suara dominan yang
telah meminggirkan suara-suara
lain yang berseberangan.
• Representasi kelompok
subaltern (kelompok
marginal) dalam sastra dan
budaya.
• Kajian gender.
• Dominasi ideologi dalam
sastra dan budaya.
• Represi ideologi dalam
sastra dan budaya
Indonesia.
6) Sains dan
Teknologi
Pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
(TIK)
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) atau
Information Commnunication
Technology (ICT) potensial
dimanfaatkan untuk
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas komunikasi langsung
antara UMKM dan buyer
dimanapun lokasinya, maupun
Melakukan kajian terhadap model
penerimaan TIK yang sesuai bagi
UMKM, meliputi sumberdaya,
kesiapan teknologi, keterkaitan
dengan aplikasi lain, model-model
edukasi.
• Faktor pendorong dan
penghambat pemakaian TIK
oleh UMKM
• Model adopsi TIK yang
sesuai bagi UMKM
• Pengembangan dan kajian
pemanfaatan e-commerce
oleh UMKM
7
untuk meningkatkan kapasitas
pengelolaan bisnis UMKM.
Di sisi lain, belum semua
UMKM memanfaatkan TIK
untuk mendukung proses bisnis
mereka karena berbagai sebab.
TIK potensial menjadi media komunikasi, promosi, penjaga
kelestarian budaya, dan
pendukung terwujudnya industri
kreatif.
Teknologi inovatif potensial pula
dimanfaatkan sebagai media
pendukung dalam bidang pariwisata.
Kajian pemanfaatan TIK sebagai media komunikasi, promosi,
penjaga kelestarian budaya, dan
penciptaan industri kreatif.
Inovasi teknologi yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung
aktivitas kepariwisataan.
• Pengembangan dan kajian
pemanfaatan TIK sebagai
media komunikasi, promosi
dan penjaga kelestarian
budaya.
• Pengembangan teknologi
pendukung dalam
pariwisata dan kajian
pemanfaatannya, misalnya
telemetri untuk memonitor
wilayah wisata, elektronika
dalam media seni (interaktif
painting, electronic
wearable, e-textile)
Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
revitalisasi dan/atau
optimasi industri rakyat
Banyak industri rakyat yang pernah berkembang di masa lalu
kini tidak lagi menunjukkan
eksistensinya atau vitalitasnya
merosot (seperti matinya industri
garam di pantai Selatan
Yogyakarta).
Industri rakyat dapat menjadi penggerak roda ekonomi
masyarakat, sehingga potensial
sebagai sarana untuk
Identifikasi potensi lokal/ daerah untuk didorong pengembangannya
dengan teknologi sederhana yang
dapat diadopsi oleh masyarakat.
Teknologi yang dikembangkan
dimaksudkan untuk meningkatkan
kemandirian energi, pangan, dan
sekaligus menjadi pendorong munculnya industri skala kecil.
• Inovasi dan pemanfaatan
teknologi tepat guna
(biogas, kincir angin,
teknologi untuk mem
produksi barang, …) untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
8
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
7) Psikologi Jumlah penduduk di
bawah garis kemiskinan
besar
Keadaan miskin membuat
individu mempunyai mentalitas
tertentu yang membuatnya sulit
lepas dari kemiskinannya.
Perlu adanya perubahan
mentalitas yang tepat bagi orang
miskin sesuai dengan karakteristik
mental mereka.
• Problem performansi
akademik pada anak dr
keluarga low income
• Dukungan keluarga –
kesiapan sekolah pada anak
usia dini (low income
family)
9
2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu
Strategis Konsep Pemikiran
Pemecahan
Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Biologi
2) FKIP
3) Studi
Lingkungan
4) Pertanian
Ketahanan
Pangan
Ancaman laten
krisis pangan
global dan
ketidakpastian
iklim
Kerentanan dan
kehandalan
model-model
sistem pangan
lokal
Lingkungan Kerusakan alam akibat eksploitasi
berlebihan dan
mendesaknya
kesadaran
lingkungan.
Pengembangan
dan implementasi
kurikulum
berbasis
lingkungan.
Kebersamaan
dari berbagai
pihak (i.e.
Menghadapi ancaman
laten krisis pangan
global dan
ketidakpastian iklim,
model-model sistem
pangan lokal yang ada
perlu diukur tingkat
kerentanan dan
kehandalannya.
Model-model yang
rentan perlu diperbaiki
sementara yang handal
perlu dipertahankan
serta ditingkatkan
kehandalannya.
Kerentanan dan
kehandalan ditentukan
berdasarkan 4 kriteria:
ketahanan,
kemandirian, kestabilan ekosistem
tanah pendukungnya,
dan kestabilan proses
revitalisasi genetik
tanamannnya.
Kebijakan pendidikan
mutlak dibutuhkan untuk mendukung
Dibutuhkan kebijakan,
strategi dan program
pengembangan model-
model sistem pangan
lokal yang handal agar
Indonesia terhindar
dari ancaman krisis
pangan global dan
ketidakpastian iklim.
Kehandalan perlu
ditingkatkan secara
terus menerus lewat
pengmbangan
1) ketahanan,
2) kmandrian,
3) kestabilan
ekosistem tanah
pendukung,
4) kestabilan proses
revitalisasi genetik
tanaman
Pelibatan berbagai pihak (e.g. LSM,
sekolah, badan
legislatif, pemerintah,
dan korporasi) untuk
• Kajian kriteria dan indikator pengukuran ketahanan,
kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukung, dan
kestabilan rekonstruksi genetik tanaman dari model-model
sistem pangan lokal yang ada (Studi Pustaka & Focused Group Discussions).
• Kajian kebijakan, strategi, dan program-2
pengembangan model-model sistem pangan masyarakat
dari empat Pemda wilayah lumbung pangan Pulau Jawa
(Kerawang & Delanggu � padi sawah, Wonosari &
Kaliori � padi lahan kering, Badui � padi lokal, Dieng &
Bandungan � sayuran, Madura � jagung), menyangkut :
1) ketahanan,
2) kemandirian,
3) kestabilan ekosistem tanah pendukung,
4) kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Studi
Kasus).
• Identifikasi faktor2 penghambat dan faktor2 pendorong
pelaksanaan kebijakan, strategi, dan program2
pengembangan model2 sistem pangan lokal yang
diperlukan bagi peningkatan ketahanan, kemandirian,
kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan
revitalisasi genetik tanamannya (Survei).
• Identifikasi praktek2 baik di lapangan dari pelaksanaan
kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model2
sistem pangan lokal yang mampu meningkatkan secara
10
sekolah,
pemerintah,
LSM, badan
legistlatif, dan
korporasi) untuk
menangani
berbagai isu
lingkungan
hidup.
tumbuhnya kesadaran
kritis untuk
berpartisipasi aktif
dalam upaya
pelestarian alam.
Pengembangan
kesadaran kritis
terhadap kelestarian
ekologis dibentuk
melalui upaya
sistematis di
lingkungan sekolah
dan masyarakat luas.
Keterbukaan dan
kesediaan untuk
bekerjasama dengan
berbagai pihak (e.g.
sekolah, korporasi,
pemerintah, badan
legislative, dan LSM)
untuk pengembangan
dan implementasi
program-program
kepedulian lingkungan
hidup.
menghasilkan
kebijakan pendidikan
berkedulian
lingkungan.
Pengembangan dan
implementasi
kurikulum berbasis
lingkungan hidup.
berkelanjutan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem
tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik
tanamannya (Survei).
• Perancangan & pengembangan program “capacity
building” bagi para peneliti, pengamat, dan petugas
lapangan terhadap pelaksanaan kebijakan, strategi, dan
program2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang
mampu meningkatkan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah pendukungnya, dan stabilitas revitalisasi
genetik tanamannya (Action Research & Pengembangan
Program).
• Perancangan & pengembangan program pelatihan
masyarakat bagi pengembangan sistem pangan lokal yang
berketahanan, mandiri, stabil ekosistem tanah
pendukungnya, dan stabil revitalisasi genetik tanamannya
(Action Research & Pengembangan Program).
• Kepemimpinan sekolah-sekolah penerima anugerah
Adiwiyata regional dan nasional.
• Analisis kebijakan pendidikan lingkungan hidup, mekanisme
implementasi, dan implementasi empiris di lapangan.
• Pengembangan dan implementasi kurikulum peduli
lingkungan hidup.
• Kerjasama berbagai pihak untuk program pendidikan
berkepedulian lingkungan.
Keterangan :
• Kriteria “ketahanan” = kemampuan bertahan usaha budidaya tanaman pangan yang dikembangkan masyarakat tani dalam satuan wilayah
kerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
• Kriteria “kemandirian” = kemampuan masyarakat tani dalam satuan wilayah kerja PPL atau Gapoktan dalam menyediakan bibit unggul-
lokal, pupuk organik, dan obat-obatan alami secara mandiri.
11
• Kriteria “kestabilan ekosistem tanah pendukung” = kemampuan tanah secara alami lewat metabolisme mikroorganisme dan pengolahan
tanah tanpa atau dengan perlakuan khusus (= penerapan mikroba NOPKOR, pupuk organik probiotik, pengayaan arthropoda tanah, dll)
mengembalikan unsur-unsur hara penting (N, P, dan K) serta populasi mikroorganisme pengolahnya yang diperlukan dalam setiap siklus
penanaman.
• Kriteria “kestabilan revitalisasi genetik tanaman” = kemampuan tanaman melakukan aklimatisasi secara alami tanpa atau dengan perlakuan
khusus (= pemupukan sistemik daun, pemberian hormon, dll) sehingga menghasilkan sifat-sifat genetik baru yang mampu mengimbangi
perubahan ekosistem yang terjadi.
Peta Jalan Penelitian tentang Ketahanan Pangan
Penelitian 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1. Kajian kriteria & indikator (Studi Pustaka & FGD)
2. Kajian kebijakan, strategi, dan program (Studi Kasus)
3. Identifikasi faktor2 penghambat & pendorong (Survei)
4. Identifikasi “good practices” (Survei)
5. Perancangan & pengembangan program “capacity building” bagi peneliti, pengamat, dan petugas lapangan (Action Research & Pengembangan Program)
6. Perancangan & pengembangan program pelatihan bagi masyarakat dampingan
(Action Research & Pengembangan Program)
12
2. Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Lanjutan)
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu Strategis
Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang
Diperlukan
5) Sains dan
teknologi
Pemanfaatan bahan bakar fosil dan energi
terbarukan:
Kondisi alam Indonesia: kaya angin, kaya
sinar matahari, dan kaya air.
Konsumsi bahan bakar fosil melebihi
kemampuan produksi � importasi �
ketergantungan Indonesia pada negara lain.
Menipisnya bahan bakar fosil.
Meningkatnya pemanasan global akibat
pemakaian bahan bakar fosil.
Rendahnya penguasaan teknologi energi �
ketergantungan Indonesia pada pihak asing.
Fungsi vital energi dalam kegiatan
produktif .
Daya dukung pemerintah dalam
pengembangan energi baru dan terbarukan.
Ketersediaan energi akan
menjamin berlangsungnya
kegiatan produktif dan
kemadirian energi akan
menghilangkan
ketergantungan pada pihak
asing sehingga akan
meningkatkan ketahanan
energi nasional.
Pemetaan potensi energi
baru dan terbarukan yang
ada di Indonesia.
Riset pengembangan
teknologi untuk
memanfaatkan potensi
energi baru dan
terbarukan
• Pengembangan potensi
energi baru dan
terbarukan untuk
peningkatan kemandirian
energi.
Termasuk di dalam topik
ini adalah :
- Studi kelayakan,
- Rekayasa teknologi,
- Rekayasa material
• Digitalisasi peta potensi
energi terbarukan di
Indonesia.
• Pemodelan
matematika/simulasi dari gejala2 alam.
Pelestarian alam Indonesia termasuk negara yang rawan bencana,
misalnya banjir, tsunami,
gempa bumi, angin topan,
letusan gunung berapi, dll.
Di sisi lain, kebijakan
penanganan bencana
dirasa kurang optimal.
Pemetaan daerah yang paling terdampak untuk
membantu peringatan
dini bagi masyarakat.
Menyusun model dan
simulasi untuk membantu
kebijakan penanganan
bencana yang optimal.
• Pemodelan
matematika/simulasi
masalah banjir, tsunami,
gempa bumi, prakiraan
cuaca, volkanologi, dll.
• Model pengelolaan
limbah di bidang
13
Secara umum pengolahan
limbah di Indonesia belum
baik.
Menangani pengolahan
limbah dengan baik
berdasarkan model
matematika yang realistis,
misalnya berdasarkan
analisis stokastik.
lingkungan hidup.
• Model dinamika populasi
dalam ekosistem di
bidang Biologi.
• Model polimer di bidang
Kimia.
6) Sastra,
Budaya, dan
Sejarah
Keberlanjutan sumber daya
alam/sustainable natural resources.
Kemajuan teknologi dan pasar melawan
keberlanjutan ekosistem/Technology and
the market against the sustainable
ecosystem.
Kemajuan teknologi dan
pasar telah membawa
banyak manfaat bagi
manusia tetapi juga
mengancam kelangsungan
hidup manusia di bumi. Cara pandang manusia
terhadap alam dalam
kaitannya dengan aspek
estetika maupun pragmatis
telah lama menjadi topik
karya sastra.
Dibutuhkan kajian Sastra
dan Budaya dengan
kerangka pikir eco-
criticism. Eco-criticism
menelaah secara kritis
perilaku manusia terhadap alam serta
persoalan filosofis yang
melingkupinya.
Diperlukan kajian etika
korporasi yang
mengeksploitasi sumber
daya alam.
• Eco-criticism dalam
Sastra dan Budaya.
• Utopia dan Dystopia
dalam Sastra dan Budaya.
• Sci-fi dalam Sastra.
• Sejarah pengrusakan
lingkungan.
7) Ekonomi
dan Bisnis
Semakin meningkatnya perhatian bisnis
pada wawasan lingkungan.
Pertimbangan bisnis dari proyek
pengembangan energi terbarukan.
Saluran distribusi dari petani ke masyarakat
pengguna pangan.
Kajian ekonomi dan bisnis
diperlukan bagi
peningkatan wawasan
lingkungan, kestabilan
pangan, dan
pengembangan proyek
energi terbarukan
Dibutuhkan kajian bisnis
dan ekonomi dalam
perencanaan dan
pengembangan usaha
kelestarian lingkungan,
ketahanan pangan, dan
manajemen proyek energi
terbarukan
• Green economy
• Studi kelayakan proyek
pengembangan energi
terbarukan
• Manajemen rantai
pasokan dari industri
pangan
• Akuntansi berwawasan
lingkungan
14
3. Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Kmptensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu
Strategis
Konsep
Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Penelitian yang Diperlukan
1) Kesehatan
/ Farmasi
Obat bahan
alam untuk
penyakit
degenaratif/
gerakan
kembali ke
alam
memanfaatkan
potensi alam
Indonesia
seiring
peningkatan
derajat
kesehatan
sehingga
kualitas hidup
manusia
meningkat
Safety Eksplorasi bahan alam yang aman
diawali dari standarisasi bahan
baku dilanjutkan uji toksisitas
praklinik
• Skrining fitokimia bahan alam yang aman.
• Standarisasi bahan baku obat alam yang aman dari
berbagai cemaran.
• Uji toksisitas akut, subkronis, kronis, teratogenik,
karsinogenik, reproduksi, potensiasi, dan uji
toksisitas khas lainnya.
Efficacy Eksplorasi bahan alam yang
punya potensi berdasarkan
pengalaman empiris di
masyarakat, dengan standarisasi
bahan baku dilanjutkan uji khasiat
praklinik
• Skrining fitokimia bahan alam yang berkhasiat
sebagai obat penyakit degeneratif.
• Standarisasi bahan baku obat alam yang berkhasiat
sebagai obat penyakit degenerative.
• Uji farmakologi atau aktivitas bahan alam sebagai
obat penyakit degenerative.
Acceptability Diawali dari hasil standarisasi
bahan baku yang aman dan
berkhasiat berdasarkan penelitian
dan pengembangan teknologi,
dilanjutkan ke formulasi produk,
diikuti kontrol kualitas produk
serta uji klinik dan pemasaran.
• Preformulasi obat bahan alam yang berkhasiat dan
aman sebagai obat penyakit degeneratif.
• Formulasi sediaan farmasi yang aman dan
berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif.
• Analisis bahan baku dan produk sediaan farmasi
secara kimia kualitatif dan kuantitatif sebagai
kontrol kualitas produk.
• Uji klinik sediaan farmasi obat bahan alam sebagai
obat penyakit degeneratif.
• Uji aspek pemasaran sediaan farmasi obat bahan
alam sebagai obat penyakit degeneratif.
• Evaluasi perencanaan, pengadaan, pengelolaan,
penggunaan, monitoring penggunaan sediaan
farmasi sebagai obat penyakit degenaratif.
15
• Pengaruh edukasi, promosi kesehatan terhadap
perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) masyarakat
dalam pengobatan penyakit degeneratif.
• Pengembangan sediaan farmasi mengembangkan
obat bahan alam untuk penyakit degenerative
berbasis bukti ilmiah (database obat bahan alam
Indonesia, pendekatan farmasi klinis dan
komunitas).
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu
Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah
Topik Penelitian yang
Diperlukan
2) Pendidikan
/ FKIP Hilangnya
kekayaan terminologi
terkait dengan
nama-nama obat
tradisional.
Semakin
tingginya
kualitas
kesehatan
masyarakat,
semakin besar
layanan yang
dibutuhkan bagi
kelompok lansia
(aging society).
Penggunaan berbagai jenis obat kimia
telah menurunkan kepedulian terhadap penggunaan obat-obat tradisional. Pada
waktu yang sama, berbagai kekayaan
kultural tentang medis ini pun
tersingkir dan tergantikan oleh istilah-
istilah teknis asing, mendorong
menipisnya kesadaran sosio-kultural
dan identitas bangsa.
Tetap hidup sehat dan produktif di usia
lansia adalah pilihan yang ditentukan
berbagai faktor, seperti pola konsumsi,
kesempatan dan kebiasaan mengakses
informasi dan pengetahuan, dan
keterlibatan dalam berbagai acara
sosio-kultural.
Diperlukannya upaya sistematis untuk
menggali berbagai kekayaan konseptual, terminologis, kultural, dan
sosial terkait dengan budaya medis
tradisional.
Investigasi sistematis untuk
menemukan cara mengkomunikasikan
berbagai temuan yang memungkinkan
para lansia (a) mendapatkan asupan
yang tepat, (b) memperoleh
pengetahuan/informasi yang baru, dan
(c) aktif di dalam berbagai sosial-
kemasyarakatan.
Investigasi teoretis terkait dengan
gerontologi, andradogi, dan
pembelajaran transformatif bagi
pelayanan optimal untuk kaum lansia.
• Kodifikasi nama-nama obat
tradisional dalam perspektif
budaya dan bahasa.
• Pola konsumsi sehat bagi kelompok lansia.
• TI, media komunikasi, dan akses informasi bagi lansia.
• Kegiatan sosial-
kemasyarakatan sebagai sarana
hidup sehat di masa lansia.
• Intergenerational gaps sebagai
pemicu friksi antar generasi.
• Komunikasi otentik antar
generasi.
3) Ekonomi
dan Bisnis
Meningkatnya
usaha
penanggulangan
penyakit
degeneratif
Perhitungan bisnis dan ekonomi yang
bagus akan meningkatkan efektifitas
pengembangan usaha obat alami
Pengembangan obat bahan alam perlu
diperkuat dalam sisi bisnis dan
ekonomi
• Strategi dan pelaksanaan
kegiatan pemasaran sosial
dalam menurunkan penyakit degeneratif dan penyebaran
obat alami
16
Banyaknya
usaha
pengembangan
obat bahan alam
• Studi kelayakan usaha dan
bisnis obat bahan alam
• Strategi bisnis bagi
pengembangan obat bahan
alam
4) Sains dan
Teknologi
Sains dan
teknologi untuk
kepentingan
kesehatan dan
kefarmasian
Pengembangan teknologi untuk
membantu proses uji standarisasi
bahan baku sediaan farmasi, pendataan
obat bahan alam beserta khasiatnya,
maupun proses edukasi kesehatan bagi
masyarakat.
Penyusunan model matematika baik
deteministik maupun stokastik untuk
membantu pengembangan dan
pengujian obat (drug development)
yang lebih baik.
Pemanfatan sistem pakar bagi pelaku
di dunia kesehatan maupun bagi
masyarakat sendiri.
• Inovasi dan pemanfaatan
teknologi untuk pengujian
standarisasi bahan baku dan
produk sediaan farmasi
• Pemanfaatan TIK untuk
digitalisasi data obat bahan
alam dan edukasi masyarakat
dalam pengobatan penyakit
degeneratif.
• Model matematika untuk
pengembangan dan pengujian
obat sehingga aspek safety,
eficacy dan acceptability lebih
terjamin.
• Pengembangan sistem pakar
dalam bidang kesehatan dan
kefarmasian.
5) Psikologi Peningkatan
prevalensi
penyakit
degeneratif
Kurangnya kesadaran dan pemahaman
akan pentingnya peranan pola atau
gaya hidup sebagai faktor risiko dan
protektif penyakit degeneratif
Perlunya peningkatan kesadaran dan
praktik gaya hidup sehat yang
mempertinggi faktor protektif dan
memperkecil faktor risiko
• Gaya hidup sehat
• Mindfulness
• Perilaku dan kesehatan
• Faktor protektif dan risiko
kesehatan
• Psikoedukasi gaya hidup
sehat
17
4. Integrasi Bangsa: Harmoni Sosial, Bahasa, Sastra, dan Budaya
Kompentensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Ilmu
Budaya/Fak.
Sastra
Budaya Indonesia dan
Integrasi Bangsa.
Pencarian identitas
sebagai bangsa pasca-
kolonial.
Budaya Indonesia memiliki peran
strategis dalam menciptakan integrasi
bangsa.
Dibutuhkan penelitian
lapangan dan penelitian
pustaka dengan fokus
pada persoalan-
persoalan kebangsaan
yang masih dalam
proses ‘menjadi.’
• Bahasa dan Kohesi Sosial
• Sastra dan Budaya Indonesia
sebagai Perekat Sosial
• Sejarah dan Integrasi Bangsa
• Sastra dan Budaya pasca-
kolonial.
• Sastra dan Budaya lokal/daerah
sebagai bagian dari sastra dan
budaya nasional
2) Kajian
Bahasa
Inggris
Budaya Pasca-modern
Pendidikan progresif,
teori kritis, atau refleksif,
Pedagogi Ignatian
Fisiologis modern, humanistik anti
modernitas
Pemerolehan pengetahuan (termasuk
pendidikan dan pengkajian)
merupakan instrumen bagi kemajuan
(progress) manusia, personal maupun
sosial.
Penerapan pendidikan pascamodern
memberi sumbangan signifikan pada
peningkatan integrasi bangsa dan
harmoni sosial.
Analisis Wacana Post-strukturalis Feminis memperkaya penelitian
berbasis gender yang selama ini
cenderung repetitif dan normatif
Optimalisasi kajian
bahasa dan sastra Inggris
sebagai instrumen
aktualisasi diri pribadi,
kelompok, bangsa, dan
kemanusiaan.
• Pembuatan instrumen untuk
mengukur kompetensi bahasa
Inggris pembelajar Indonesia
• Pembelajaran Sastra Asia
Tenggara Berbahasa Inggris
• Bahasa Inggris sebagai Lingua
Franca di Asia (khususnya
Indonesia)
• Isu Poskolonial dalam
Penerjemaham Karya Sastra
Barat ke dalam Bahasa Indonesia
• Pembuatan Modul
Pembelajaran/Buku Teks/Buku
Ajar Bahasa dan Sastra Inggris
18
karena keterbatasan pemanfaatan teori.
Studi korpus linguistik memberikan
pengayaan terhadap kajian bahasa,
sastra dan budaya.
Tingkat PT.
• Analisis Wacana Post-
strukturalis Feminis atas
Pemberitaan Durat Kabar Daring
tentang Caleg Perempuan.
• Studi Korpus atas Janji-Janji
dalam Kampanye Pemilu.
3) Kajian Religi
dan Budaya
Paradigma seni
pertunjukan yang
terkontaminasi budaya
televisi
Paradigma seni pertunjukan sudah
dikonstruksi oleh para pemilik modal
politik, budaya, ekonomi, bahkan oleh
masyarakat seni pertunjukan sendiri.
Salah satu yang dominan mempengaruhi paradigma seni ini
adalah budaya televisi.
Paradigma yang dominan, yakni
konstruksi tubuh, cenderung
merugikan perempuan. Dengan
konstruksi tubuh (cantik, molek,
muda...), seolah-olah tidak ada ruang ekspresi yang tersisa bagi para
perempuan tua. Di tengah konstruksi
tubuh perempuan di panggung seni
pertunjukan, kelompok teater tari
Sahita (Palur, Surakarta), hadir
membawa sebuah tawaran perubahan.
Hasil penelitian ini
berupa tinjauan kritis
atas paradigma seni
pertunjukan yang
selama ini sudah terkontaminasi budaya
televisi. Lebih jauh,
penelitian ini akan
memperluas wawasan
para pengambil
kebijakan di bidang seni
budaya, sehingga kebijakan apapun yang
diterapkan terkait
dengan paradigma seni
pertunjukan,
mempertimbangkan
konteks sosial budaya
masyarakat sesuai
jamannya.
• Seni pertunjukan dan modernitas
(Parodi Paradigma Seniman
Perempuan di Panggung Seni
Pertunjukan dalam Kelompok
Teater Tari Sahita di Surakarta)
4) Pendidikan
(FKIP)
Sifat majemuk bangsa
Indonesia dari sisi
bahasa, budaya, etnik,
keadaan geografis, dll.
Pentingnya
Modal budaya dan modal sosial
sebagai sumber daya dapat
ditransformasikan menjadi nilai
tambah bagi proses integrasi bangsa.
Wujud nyata modal budaya berupa
Pengembangan budaya
dan karakter bangsa
dilakukan dalam suatu
proses pendidikan yang tidak melepaskan siswa
dari lingkungan
• Pengembangan model
pembelajaran kooperatif dalam
peningkatan kecintaan terhadap
tanah air dan budaya.
• Pengembangan model
19
mempertahankan NKRI
Revitalisasi budaya lokal
dalam konteks global.
Proses dehumanisasi
(manusia hanya dipandang sebagai faktor
produksi).
Pentingnya
menumbuhkan kesadaran
manusia sebagai anggota
dari “global citizenship.”
Mendesaknya pemartabatan
bahasa/pemulihan
martabat bahasa melalui
disiplin berbahasa formal.
Perlunya identifikasi
bahasa sebagai potensi
integrasi dan disintegrasi
bangsa.
Kajian wacana dalam
kaitan dengan integrasi
bangsa.
Kajian sastra
multisipliner dan/atau
multiperspektif.
Fenomena-fenomena
pragmatik.
Pembelajaran bahasa asing dalam peningkatan
daya saing bangsa.
kearifan lokal (local wisdom) yang
direvitalisasi dengan nilai modern
dapat menumbuhkan kebersamaan dan
kreativitas guna terbentunya
peradaban.
Pendidikan merupakan sarana untuk
memperkenalkan budaya dan membina
siswa yang berwawasan budaya dan
kebangsaan.
Nilai-nilai kesantunan dalam
masyarakat banyak ditinggalkan.
Orang tua tidak lagi mengerti konsep
kesantunan dan ketidaksantunan, yang
berimbas pada pola pendidikan
terhadap anak-anak. Hal ini berpotensi
memunculkan konflik. Bila konflik
melebar, hal ini bisa berimbas pada
disintegrasi bangsa.
Tingkat dan kemampuan kompetisi
suatu entitas kultural/sosial ditentukan
oleh keahlian beragam bahasa asing
oleh anggota masyarakat. Keragaman
pembelajaran asing yang ditawarkan
oleh masyarakat layak diberi
penghargaan dan dukungan.
sosial,budaya
masyarakat, dan budaya
bangsa.
Dibutuhkan kepekaan
sebagai anggota
masyarakat global untuk
bisa berpartisipasi dan
berkiprah secara positif
sebagai masyarakat yang
maju, produktif, dan
modern.
Nilai-nilai sosio-kultural
yang terkandung dalam
sastra perlu terus-
menerus digali dan
dimaknai dengan
menggunakan berbagai
disiplin ilmu dan
perspektif, seiring
dengan perkembangan
dan tantangan jaman
dewasa ini.
Dibutuhkan kajian
mendalam dan ekstensif
tentang nilai-nilai kesantunan dan ketidak-
santunan berbahasa
dalam masyarakat
dengan latar belakang
budaya yang beragam.
Sehingga nilai-nilai itu
bisa ditanamkan secara tepat kepada anak-anak.
pembelajaran untuk
pengembangan karakter siswa.
• Pengembangan model
pembelajaran yang
mengintegrasikan budaya dalam
berbagai bidang studi.
• Pembelajaran sejarah dan PKn
berbasis integrasi bangsa
• Pembelajaran sejarah dan PKn
berbasis multi kulturalisme
• Identifikasi variasi kebahasaan
(logat, dialek, sosiolek, idiolek,
dll).
• Penguatan kultur lokal.
• Tipifikasi kesalahan berbahasa
Indonesia dan solusinya.
• Analisis berbagai macam wacana
dalam konteks sosio-kultural-
politik.
• Stilistika pragmatik.
• Nilai-nilai sastra dan
pembentukan karakter anak
bangsa.
• Kesantunan dan ketidaksantunan
berbahasa.
• Analisis kurikulum lembaga-
lembaga pembelajaran bahasa.
• Survey tentang struktur, isi, dan
kontribusi sosio-kultural-
20
Dibutuhkan analisis
mendalam tentang
keberadaan lembaga-
lembaga pembelajaran
bahasa asing dalam
kontribusinya terhadap
peningkatan daya saing
bangsa.
Dibutuhkan kajian
menyeluruh terkait
dengan upaya
penyediaan alat-alat tes
profisiensi bahasa asing
dan bahasa Indonesia
yang berbasis web.
ekonomis atas lembaga-lembaga
pembelajaran bahasa.
• Fenomena-femonema
pragmatika, sosiopragmatika,
dan sosiolinguistika
kontemporer.
• Kajian-kajian bahasa secara
interdisipliner, multidisipliner,
dan lintas disipliner.
• Pengembangan riset-riset
edukasional dalam kaitan dengan bahasa, sastra, dan
pengajarannya.
• Kajian-kajian web-based
proficiency tests untuk bahasa
asing dan Bahasa Indonesia.
5) Ekonomi dan
Bisnis
Semakin menguatnya
derajat dan pengaruh
globalisai ekonomi dan
finansial pada
perekonomian negera dan perusahaan dalam negeri.
Perlunya peningkatan
kekuatan perusahaan
lokal dalam menghadapi
globalisasi dan integrasi
ekonomi.
Bisnis dan perusahaan mempunyai
kelemahan maupun peluang dalam
globalisasi ekonomi.
Penguatan perusahaan
dalam negeri dalam
mengambil peluang
globalisasi.
Mencari usaha menutup
kelemahan perusahaan
dalam negeri dalam
menghadapi serbuan
perusahaan asing.
• Kajian pelaksanaan integrasi
ekonomi
• Arah dan perkembangan
globalisasi ekonomi dan
perusahaan multinasional
• Arah dan perkembangan
globalisasi finansial
• Perkembangan standar akuntansi
dalam globalisasi
• Peluang dan ancaman bisnis
dalam integrasi ekonomi
6) Sains dan
Teknologi
Ancaman pengaruh
zaman terhadap kearifan
Keragaman budaya Indonesia dan
kearifan lokal yang terkandung di
Optimalisasi
pemanfaatan TIK • Digitalisasi koleksi sastra dan
budaya Indonesia serta
21
lokal dan keragaman
budaya Indonesia
Pemanfaatan TIK dan
kebudayaan
dalamnya mengalami ancaman dalam
hal pelestariannya. Perkembangan
zaman mengakibatkan generasi muda
saat ini tidak berkesempatan
mengeksplorasi kekayaan budaya
Indonesia, bahkan abai terhadapnya.
Di sisi lain, perkembangan teknologi
khususnya internet menumbuhkan
“budaya baru” yang memengaruhi cara
pemanfaatan TIK. sebagai alat bantu
yang semestinya membantu orang
bekerja lebih efektif dan efisien.
Interaksi antara budaya lokal yang
dalam batas tertentu masih dihidupi
oleh masyarakat dan “budaya baru”
yang tumbuh akibat proses globalisasi
dan perkembangan teknologi kadang
mengakibatkan adopsi teknologi yang
semestinya menjadi alat bantu untuk
meningkatkan kinerja tidak serta merta
terjadi.
sebagai alat bantu untuk
melestarikan dan
mendeseminasikan
budaya dan kearifan
lokal masyarakat.
Kajian pengaruh faktor
budaya dalam
pengembangan
pemanfaatan dan adopsi
TIK dalam mendukung
aktivitas di berbagai
kelompok masyarakat
untuk membantu
memahami dan
menemukan model
pengembangan serta
adopsi teknologi yang
kontekstual bagi
masyarakat Indonesia.
pemerolehan pengetahuannya
• Pemanfaatan TIK untuk
pembelajaran sastra dan budaya.
• Adopsi dan pemanfaatan TIK
dan jejaing sosial oleh berbagai
kalangan masyarakat (mahasiswa
pelajar, pegawai, ibu rumah
tangga, dsb)
• Pengaruh budaya pada
pengembangan dan penerimaan
TIK di Indonesia
7) Psikologi Konflik sosial dan
terorisme atas dasar sara
yang tinggi
Tingginya disintegrasi sosial
disebabkan oleh tingginya prasangka,
diskriminasi, dan masih kuatnya sikap-
sikap yang fundamentalis.
Upaya-upaya yang
bersifat meningkatkan
komunikasi antar
budaya.
• Prasangka, diskriminasi,
authoritarianism dan
fundamentalism
• Peningkatan komunikasi antar
budaya
• Resolusi konflik
• Pemahaman terhadap faktor
risiko dan protektif relasi antar
budaya
• Pendidikan multikultural
22
8) Teologi Kemajemuk bangsa
Indonesia, khususnya
kemajemukan
kepercayaan dan
keyakinan.
Pentingnya pendidikan
yang membuka ruang
pada open-integralisme,
yaitu keterbukaan dan
penghargaan akan iman
umat lain di satu pihak
dan sikap committed pada
imannya sendiri di lain
pihak.
Pelestarian local wisdom
dalam konteks global.
Pentingnya ditumbuhkan
kesadaran akan individu
pertama-tama sebagai warga negara Indonesia,
dan bukan anggota
komunitas agama tertentu
Manusia memiliki tahap-tahap
perkembangan (pemikiran, moral, dan
iman).
Tidaklah berlebihan untuk dikatakan di
sini bahwa orang memiliki tahap-tahap perkembangan dalam perjumpaan
dengan warga dari latar belakang iman
lain.
Keanekaragaman merupakan sebuah
kekayaan dan justru tidak untuk
diseragamkan
Pendidikan merupakan sarana untuk membangun sikap yang dilandasi 100
% terbuka dan sekaligus 100 %
committed
Umat beriman dihadapkan pada tarik
ulur kepentingan antara puritanisme
dan kontekstualisasi
Pengembangan sikap
iman yang dilandasi
dengan keterbukaan
akan iman lain dan
komitmen pada imannya
sendiri perlu ditempuh
lewat pendidikan
Disinyalir bahwa iklim
ketidakterbukaan sudah
ditanamkan sejak kecil:
karena itu pendidikan
iman yang mengarah
pada keterbukaan dan
komitmen perlu dimulai
sejak usia dini
Nilai-nilai religiusitas
yang terkandung dalam
budaya masyarakat perlu
terus-menerus digali dari
aneka perspektif dan
dimaknai dengan
menggunakan berbagai
disiplin ilmu.
• Penelitian kuantitatif atas Buku
Pelajaran Agama tingkat Sekolah
Dasar, terlebih yang dipakai
dalam sekolah dengan warna
agama tertentu
• Penelitian kualitatif atas murid
tingkat SD dan juga orangtua
serta guru yang terkait dengan
pelajaran agama
• Pengembangan model
pembelajaran iman yang dilandasari sikap terbuka dan
committed
• Pengembangan model
pembelajaran yang
mengintegrasikan local wisdom
dan ajaran agama
9) Biologi Lingkungan
(PSL)
10) Ekonomi
Pariwisata
11) P3Par
Pengembangan wisata alam karst melalui
apresiasi budaya
Pembukaan Jalur lintas selatan (JLS) cepat atau lambat akan menimbulkan
dampak terjadinya eksploitas sumber
daya alam (SDA) dan manusia seiring
dengan datang dan tumbuhnya
investasi disekitar JLS guna
mendorong kemajuan pembangunan
dan perekonomian masyarakat sekitar Gunung Kidul.
Masyarakat sekitar JLS perlu
Diperlukan kebijakan dan peraturan daerah,
strategi dan program-2
kongkrit pengembangan
kepariwisataan berbasis
budaya dan pelestarian
SDA kawasan Karst
yang dikelola masyarakat lokal yang
mampu meningkatkan
• Kajian kebijakan dan peraturan
daerah, terkait pengembangan
kepariwisataan berbasis budaya
dan pelestarian SDA kawasan
Karst yang dikelola masyarakat
lokal.
• Identifikasi permasalahan dan
sukses program dalam
mengimplementasikan kebijakan,
dan strategi dalam program: 1)
23
dipersiapkan guna mengantisipasi
datangnya investasi ini agar turut serta
terlibat dalam pemanfaatan SDA yang
tidak lain adalah warisan leluhur
mereka.
Kawasan Karst Gunung Sewu masih
merupakan kekayaan unik dari bentang
alam dunia. Interaksi manusia dan
alam ini menghasilkan sistem bercocok
tanam yang khas dan menakjubkan.
Tradisi rasulan yang mengiringi masa
panen merupakan bagian dari
kehidupan agraris khas Gunung Kidul
yang tidak dijumpai ditempat lain.
Pengembangan wisata budaya dan
lingkungan Karst yang dikelola secara
baik akan banyak menolong kesiapan
masyarakat dalam mengantisipasi dan
turut serta dalam menentukan laju
pertumbuhan ekonomi yang sangat
cepat dan eksploitasi SDA terutama
lahan Karst
secara berkelanjutan
dalam hal: 1) kelestarian
SDA kawasan Karst
yang mendukung budaya
Agro dan konservasi air
tanah, 2) pengembangan
pariwisata berbasis
budaya, dan 3)
partisipasi masyarakat
dalam menentukan laju perekonomian
diwilayahnya
pelestarian SDA kawasan Karst
yang mendukung budaya Agro
dan konservasi air tanah, 2)
pengembangan pariwisata
berbasis budaya, dan 3)
partisipasi masyarakat dalam
menentukan laju perekonomian.
• Identifikasi potensi dari daya
dukung yang ada yang masih
mampu dikembangkan guna
mendukung dalam program: 1)
pelestarian SDA kawasan Karst
yang mendukung budaya Agro
dan konservasi air tanah, 2)
pengembangan pariwisata
berbasis budaya, dan 3)
partisipasi masyarakat dalam
menentukan laju perekonomian.
• Pengembangan program
pendampingan masyarakat dalam bentuk pelatihan capacity building
yang mampu membentuk dan
merevitalisasi lembaga sosial dan
kebudayaan masyarakat Gunung
Kidul. Topik pelatihan meliputi
aspek : 1) pelestarian SDA kawasan Karst yang mendukung
budaya Agro dan konservasi air
tanah, 2) pengembangan
pariwisata berbasis budaya, dan 3)
partisipasi masyarakat dalam
menentukan laju perekonomian
12) PKBSBI Harmoni sosial budaya
melalui pember-dayaan
Pengembangan wisata berdampak
datangnya banyak wisatawan baik
Penyadaran akan
pentingnya kearifan • Ketegangan antara Pengembangan
24
masya-rakat daerah
wisata
wisatawan domestic maupun
wisatawan asing. Hal ini pasti
menimbulkan masuknya pengaruh
asing dalam budaya masyarakat
setempat sehingga memungkinkan
terjadi pergeseran nilai-nilai budaya
masyarakat. Apabila masyarakat
setempat tidak siap dan atau
tidakmampu menghadapi masuknya
pengaruh asing sangat mungkin terjadi hilangnya kearifan lokal .
lokal serta
pengembangan wisata
budaya.
Destinasi Wisata dan Perilaku
Budaya masyarakat.
Banyak daerah wisata yang memiliki
cerita-cerita rakyat yang belum
dipublikasikan sehingga masyarakat
luas tidak mengenalnya. Di samping
itu, dengan dikenalnya cerita rakyat
yang ada di daerah wisata maka
dimungkinkan menarik orang untuk
datangke daerah wisata itu.
Pendokumentasian dan
sosialisasi cerita-cerita
rakyat.
• Pemahaman dan Tanggapan
Masyarakat Pendukung terhadap Cerita Rakyat
Masyarakat daerah wisata sering
mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dalam arti di depan publik meskipun menggunakan bahasa
Indonesia. Hal ini mengakibatkan
munculnya penggunaan bahasa yang
tidak standar serta permasalahan
kesantunan berbahasa.
Penyadaran akan
pentingnya bahasa
sebagai alat komunikasi.
• Ragam Bahasa Daerah Wisata
dan Dampaknya terhadap
Komunikasi Sosial.
25
5. Otonomi Daerah dan Desentralisasi
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Pendidikan
(FKIP)
Kebijakan
managemen
berbasis sekolah
(MBS).
Kebijakan
pendanaan untuk
sekolah-sekolah
swasta dan negeri.
Kebijakan
reformasi
pendidikan.
Pihak pemerintah
memberi peluang yang
lebih besar untuk
masing-masing sekolah
dalam mengelola
kehidupan dan
pengembangan sekolah.
Sekolah dan pihak-
pihak pembentuknya
dituntut untuk kreatif
dan produktif dalam
menjalani peran-peran
yang tidak pernah
mereka mainkan
sebelumnya.
Peran sekolah-sekolah
swasta sangat besar,
namun sejauh ini masih
terkesampingkan dari
sisi pendanaan, fasilitas pembinaan para
gurunya, pelatihan
untuk kepemimpinan
sekolah, dan pengadaan
fasilitas pembelajaran.
Idealnya, pemerintah
memainkan peran
Sekolah-sekolah perlu
didampingi dalam
menggunakan berbagai
fasilitas dan potensi
secara lebih produktif,
sehingga sekolah-
sekolah mampu
mengangkat kekhasan
dan kekhususan yang
diusung oleh masing-
masing sekolah tersebut.
Capacity building bagi
kepemimpinan sekolah-
sekolah swasta.
Pemberdayaan pihak-
pihak terkait
(stakeholders) dari
dalam sekolah-sekolah.
Keterlibatan aktif
segenap warga negara
untuk mengritisi,
menganalisis,
melakukan kontrol
sosio-kultural-politis
terhadap berbagai aturan
dan regulasi.
• Kepempimpinan sekolah yang berhasil mengusung
MBS.
• Pendidikan ubo sito
• Revitalisasi nilai-nilai luhur bahasa dan budaya
daerah
• Evaluasi tentang kepemimpinan sekolah-sekolah
swasta yang berhasil mendapatkan perhatian khusus
dari Dinas Pendidikan Daerah dan Pusat.
• Optimalisasi peran komite sekolah dan alumni untuk
menopang perkembangan sekolah.
• Dampak diberlakukannya kurikulum baru terhadap
cara kerja guru, sekolah, dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.
• Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap kinerja
sekolah.
• Dualisme Kemendiknas – Kemenag dalam sistem
pendidikan di Indonesia.
• Pemberlakuan Ujian Akhir Nasional sebagai alat
ukur kelulusan.
• Keadilan distributif dan keadilan sosial dalam alokasi
dana pendidikan di Indonesia.
• Keberpihakan pada kelompok tersingkir-pinggirkan
dan distribusi dana pemerintah.
26
seimbang untuk
mendorong
kemandirian dan peran
aktif sekolah melalui
regulasi dan aturan
main. Faktanya,
berbagai regulasi justru
membuat sekolah
terbatasi.
• Kajian implementasi kebijakan pemerintah berkaitan
dengan pemerataan kesempatan untuk pengembangan
diri antara guru negeri dan guru swasta.
• Penguatan riset-riset bahasa dan budaya yang
berkaitan dengan pemertahanan bahasa dan budaya
daerah dalam konteks otonomi daerah dan
desentralisasi.
• Penguatan riset-riset kebahasaan dalam kaitan dengan
pemertahanan nilai-nilai budaya daerah dalam
konteks otonomi danerah dan desentralisasi.
2) Ekonomi dan
Bisnis
Menguatnya daerah
dalam otonomi
ekonomi dan
desetralisasi
keputusan
Perusahaan dan
masyarakat perlu
menyadari pengaruh
otonomi daerah dan
desentralisasi bagi
kesejahteraan ekonomi
Meningkatkan wawasan
dalam pengambilan
peluang bisnis dan
ekonomi dalam arus
otonomi daerah dan
desentralisasi keputusan
• Pengaruh desentralisasi politik terhadap
perkembangan ekonomi dan bisnis daerah
• Peluang dan ancaman bisnis dalam perkembangan
otonomi daerah
• Hubungan bisnis dengan kekuasaan lokal
• Akuntansi pemerintahan dalam otonomi daerah dan
desntralisasi
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
3) Sains dan Teknologi
Tujuan desentralisasi dan pemberian otonomi daerah diantaranya adalah
untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bagi masyarakat, serta
mendorong tumbuhnya prakarsa dan
kreatifitas lokal.
Untuk menjamin tercapainya tujuan
tersebut, maka pemerintah daerah
mutlak harus mengadopsi 10 prinsip
good governance yang mencakup
Pemanfaatan TIK di pemerintahan mempunyai
potensi besar untuk
meningkatkan kinerja
pemerintah tetapi
pengembangannya tidak
mudah di negara
berkembang karena
menghadapi berbagai
persoalan seperti kesiapan
Melakukan kajian faktor-faktor yang memengaruhi
keberhasilan/kegagalan
adopsi TIK (e-
government) oleh
pemerintah.
Melakukan kajian strategi
pengembangan e-
government yang sesuai
di Indonesia.
• Kajian pengembangan e-
government memakai perspektif
Teori Jejaring Aktor
• Pengaruh budaya pada
penerimaan e-government di
berbagai daerah di Indonesia
• Strategi pengembangan e-
government di Indonesia
• Faktor penghambat dan
27
akuntabilitas, pengawasan, daya
tanggap, profesionalisme, efisiensi
dan efektivitas, transparansi,
kesetaraan, wawasan ke depan,
partisipasi, dan penegakan hukum.
Fakta menunjukkan bahwa
pencapaian good governance di
berbagai daerah masih
memprihatinkan.
SDM, keterbatasan dana,
kendala budaya, dsb.
pendorong
keberhasilanpengembasngsn
dan adopsi TIK dalam
pemerintahan.
• Eksplorasi social technologies
dalam konteks social economic
development, human rights, dan
international development.
28
6. Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-Isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Sains dan
Teknologi
2) PKTI
Perkembangan pesat
teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
Kegunaan TIK dalam
berbagai bidang serta
teknologi informasi
sebagai penggerak roda
ekonomi.
Indonesia sebagai pasar
potensial TIK.
Belum dipahaminya
budaya informasi oleh
sebagian besar
masyarakat Indonesia.
Tingginya importasi produk TIK.
TIK menghilangkan
sekat jarak, ruang dan
waktu
Ketergantungan produk
teknologi informasi dan
komunikasi pada pihak
asing harus dihilangkan
sehingga akan
menempatkan bangsa
Indonesia sebagai
bangsa yang mandiri.
Informasi dan
pengetahuan perlu
diorganisir dengan baik
dan aman, harus dapat
diakses dengan cepat
dan harus digunakan
secara benar.
Pembangunan
infrastruktur informasi dan
komunikasi
Riset dan pengembangan
teknologi informasi dan
komunikasi
• Pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi untuk peningkatan
kemudahan akses informasi dan komunikasi serta peningkatan budaya iptek di masyarakat.
Termasuk di dalamnya adalah:
- Pengembangan software.
- Simulasi dan Komputasi
- Aplikasi cerdas.
- Telemetri.
- Basis data dan keamanan data.
- Jaringan informasi.
- Sistem telekomunikasi.
• Inovasi dan penerapan kontrol optimum pada
bidang-bidang keteknikan dan proses produksi
• Aplikasi Kendali stokastik (stochastic control)
dan penyaringan stokastik (stochastic filtering)
di berbagai bidang termasuk keteknikan
• Pemodelan masalah nyata di berbagai bidang
(Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Teknik,
Ilmu Sosial, dll) dengan proses stokastik dan
analisis dengan menggunakan teori-teori
stokastik mutakhir.
29
• Penerapan analisis proses stokastik dalam
mengamati pergerakan saham
• Penerapan invers problem untuk kompresi data,
pemrosesan citra, pemrosesan sinyal, dll.
• Pengujian dan pengembangan algoritma dan
sistem yang efektif dan efisien untuk mengatasi
berbagai persoalan.
3) Pendidikan /
FKIP
Integrasi teknologi
informasi (TI) dalam
pembelajaran dan kesadaran filosofisnya.
TI dan dampak
dehumanisnya.
Generasi baru besar dan
tumbuh dalam jaman
digital, dan ini berimbas pada cara mereka
memahami dan
memaknai realitas,
termasuk juga cara
belajar mereka.
Dibutuhkan kesiapan
dan keterampilan khusus
untuk bisa memberi
pelayanan optimal bagi
kelompok seperti ini.
TI tidak diseleksi dan
dipertimbangkan dengan
cermat pemakaiannya
bisa berdampak pada
merosotnya kreativitas,
cara berpikir, dan mental
bangsa.
Mendesaknya pemahaman
baru tentang
diintegrasikannya dalam pembelajaran untuk
bidang-bidang kajian
tertentu.
Dibutuhkan kesadaran
kritis terkait dengan
perbedaan cara berpikir,
melihat persoalan, mengambil keputusan, dan
pemecahan masalah
sebagai akibat dari
semakin besarnya
penggunaan produk-
produk TI.
• Pengembangan model-model dan metode
pembelajaran yang mengintegrasikan TI.
• Analisis dampak dari generasi “digital natives”
terhadap model dan interaksi pembelajaran.
• Perubahan tuntutan profesionalisme guru
sebagai respons terhadap perkembangan TI
dalam dunia pendidikan.
• Kajian yang mendalam tentang pengaruh TI terhadap sikap disiplin, kejujuran, dan cara
berpikir.
• Penguatan kajian-kajian kebahasaan dalam
kaitan dengan perkembangan teknologi
informasi modern sebagai kelanjutan dari
kajian-kajian computational linguistics yang
selama ini telah banyak dikembangkan.
• Kajian-kajian kebahasaan yang
mengintegrasikan dimensi-dimensi digital dan
teknologi informasi sebagai produk luaran
penelitian
4) Ekonomi dan
Bisnis
Pesatnya penerapan
teknologi informasi dan
komunikasi maju
Pemanfaatan kemajuan
teknomogi berdampak
positif bagi organisasi
Perusahaan dan organisasi
lainnya harus dapat
menerapkan kemajuan
• Pengembangan sistem informasi manajemen
pada organisasi
30
dalam kegiatan
organisasi dan bisnis dan bisnis teknologi informasi dan
komunikasi secara efisien
dan efektif
• Perubahan pasar dan bisnis karena cepatnya
kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi
• Perkembangan akuntansi di tengah kemajuan
teknologi dan informasi
• Perekonomian berbasis pengetahuan
5) Psikologi Menurunnya kualitas
mental dan moral bangsa sebagai akibat
dari perkembangan
teknologi informasi
yang pesat
Persoalan ini diduga
disebabkan oleh ketidakstabilan mental
dan ketrampilan sosial
individu yang rendah.
Hal ini mungkin
disebabkan oleh pola
pengasuhan yang kurang
tepat untuk menjawab
perubahan jaman.
Perlunya kestabilan mental
dan ketrampilan sosial; peningkatan kemampuan
mental untuk memilih;
perlunya peningkatan diri
agentif, peningkatan
kesadaran diri, dan
regulasi emosi yang baik;
perlunya pemberdayaan
keluarga , masyarakat, dan
sekolah sebagai
lingkungan yang
membentengi individu.
• Vulnerable self
• rasa diri agentif (sense of personal agency)
• Compassion, self compassion dan mindfulness
• Dampak teknologi dan informasi
• Media yang sehat bagi anak, remaja dan
keluarga
• Komunitas dan pergaulan remaja
• Peran orang tua kaitan dengan pengembangan
regulasi emosi, social skill pada anak
31
7. Pendidikan untuk Pengembangan Berkelanjutan
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu Strategis Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Pendidikan
(FKIP, P4)
Pendidikan untuk
semua (education for
all)
Pengentasan
Kemiskinan
Dalam konteks MDG’s,
tujuan pembangunan adalah pemenuhan hak
dasar masyarakat
Upaya peningkatan
Human Development
Index (HDI)
Pendidikan untuk semua
menjadi prioritas bagi
bangsa Indonesia masih
terkendala akibat faktor
kemiskinan yang tinggi.
Peningkatan kualitas dan
pemberdayaan masyarakat miskin
menjadi hal yang tak
terelakan dalam
peningkatan
kesejahteraan.
Pendidikan yang
berkualitas bag kaum miskin menjadi sarana
proses pemberdayaan
masyarakat.
Untuk mencapai sebuah
masyarakat yang berdaya
maka perhatian pada
pendidikan bagi kelompok
masyarakat ini adalah
menjadi penting.
Solusi dari persoalan ini semestinya komprehensif,
terukur dan terencana.
Beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam bidang
pendidikan antara lain
dengan dimulai sebuah
pemetaan persoalan dan mendisain model
pendidikan yang relevan
• Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh
pendidikan
• Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum
miskin
• Model layanan pendidikan bagi masyarakat
dalam kelompok unreached groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis,
marginal, pekerja anak, dll.)
• Model pendidikan kewirausahaan pada sektor
pendidikan nonformal
Peningkatan literasi,
numerasi dan daya baca
bagi kaum dewasa.
Kelambanan respon
terhadap kecepatan
perkembangan IPTEK.
Rendahnya tingkat
publikasi ilmiah dan
sitasi dari karya ilmiah
Daya saing bangsa rendah
sebagai akibat dari
rendahnya tingkat literasi,
numerasi, dan daya baca
di antara kaum muda
Indonesia.
Lambannya respon
terhadap perkembangan
IPTEK yang baru, yang
datang dari Dunia Barat,
Perlu upaya konkrit untuk
meningkatkan daya saing
bangsa melalui
peningkatan literasi,
numerasi, dan daya baca.
Perlu dikembangkan alat
ukur standar untuk melihat
perkembangan literasi,
numerasi, dan daya baca
secara nasional.
• Pengembangan kurikulum pembelajaran untuk
kaum dewasa.
• Analisis kurikulum dalam kaitannya dengan
peningkatan literasi, numerasi, dan daya baca.
• Optimalisasi keterserapan ilmu dan
pengetahuan baru.
• Pengembangan instrumentasi tes standar
untuk mengukur literasi, numerasi, dan daya
32
yang telah dibuat oleh
para ilmuwan
Indonesia.
Kualitas pendidikan
guru (pre-service)
ditentukan beragam
faktor yang kompleks.
Pengembangan
profesionalisme guru
berkelanjutan (in-
service)
menyebabkan lambannya
perkembangan ilmu dan
pengetahuan di Indonesia.
Salah satu parameter
keunggulan akademik
sebuah bangsa adalah
tingginya tingkat
publikasi dan sitasi karya
ilmiah.
Guru harus dipersiapkan
secara sungguh-sungguh
dan bertanggung jawab.
Guru mampu bekerja
secara optimal sejauh
sekolah, yayasan, dan
Dinas Pendidikan
memberi dukungan dan
ruang untuk berkembang.
Pengembangan
keterampilan menulis,
meneliti, dan
memublikasikan karya
ilmiah baik di tingkat
nasional maupun
internasional.
Investigasi berbagai faktor
penentu yang
berkontribusi secara
relevan dan signifikan
untuk pendidikan
persiapan calon guru.
Investigasi berbagai
kondisi yang kondusif
untuk mendorong
optimalisasi kinerja guru.
baca nasional.
• Analisis pemetaan tentang trend publikasi dan
sitasi yang dihasilkan oleh para peneliti
Indonesia.
• Kurikulum pendidikan guru pra-jabatan.
• Integrasi pembelajaran guru pra-jabatan
dengan program pengalaman lapangan.
• Komparasi kurikulum pendidikan guru pra-
jabatan antar negara.
• Proses induksi dan mentoring sebagai
komponen utama profesionalisme guru.
• Supervisi dan mekanisme monitoring atas
kinerja guru.
• Program pelatihan dan pengembangan
profesionalisme guru.
• Kultur sekolah dan yayasan, kepemimpinan
sekolah, dan optimalisasi kinerja guru.
• Kajian-kajian kebahasaan yang mutakhir dan
relevan dalam kaitan dengan pengembangan
dunia pendidikan dan perkembangan zaman.
2) Pasca Sarjana Pendidikan berbasis
penelitian yang unggul dan humanis melalui
Kajian Bahasa Inggris
Penerapan paradigma
pasca modern yang mengedepankan nilai2
kemanusiaan menjadi
dasar penelitian bahasa
dan budaya bangsa
Implementasi Prinsip2
Pedagogi Ignasian
Pembelajaran Bahasa
Inggris mulai dari tingkat dasar haruslah bersifat
kontekstual dan anti-
modernis.
• Berbagai kajian fenomenologis (misalnya
penelitian lived-experience) tentang
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dan komunitas.
33
8. Peningkatan Kualitas Mental Individu dan Masyarakat
Kompetensi/
Keahlian/
Keilmuan
Isu-isu Strategis
Konsep Pemikiran Pemecahan Masalah Topik Riset yang Diperlukan
1) Pendidikan
(FKIP)
Perkembangan global dan
urgensi peningkatan
humanitas.
Daya juang/ethos kerja
Pendampingan
masyarakat berkebutuhan
khusus/bermasalah
Pendampingan tuntas
(multi-dimensi)
Kecepatan perkembangan dunia
global tidak boleh
mengesampingkan sisi-sisi
humanistik.
Daya hidup dan perkembangan
sekelompok manusia ditentukan
seberapa jauh mereka memiliki kelenturan dan kecakapan dalam
menanggapi berbagai persoalan
yang muncul.
Kompleksitas persoalan yang
muncul dalam masyarakat sebagai
akibat dari banyak masalah sosial-
kemasyarakatan yang mereka hadapi dalam dunia modern ini
memerlukan perhatian dan
pendampingan untuk menemukan
strategi pemecahan yang tepat.
Diperlukan kajian tentang
harmoni globalisasi dan
humanitas.
Dibutuhkan kajian yang
menyeluruh terkait dengan
tingkat fleksibilitas bangsa
di dalam menghadapi masa-masa suram/sulit, dengan
harapan diperolehnya
serangkaian nilai-nilai yang
bisa memperkuat tingkat
kelenturan bangsa.
Diperlukan berbagai macam
terobosan untuk menanggapi persoalan-persoalan sosial-
kemasyarakan yang
cenderung makin kompleks.
• Manusia di dalam era post-
modernitas.
• Kesiapan bangsa Indonesia
dalam menyongsong integrasi
ASEAN 2015.
• Kajian resiliensi (kelenturan)
bangsa Indonesia secara multi-
disipliner (i.e. sejarah,
psikologis, kultural,
antropologis, dan sosial-politik).
• Terobosan-terobosan sosio-
kultural-ekonomis untuk
menjamin sustainabilitas
masyarakat.
2) Ekonomi
dan Bisnis
Penurunan kualitas
mental terjadi pada
hubungan antara
perusahaan dan politik
sebagaimana tercermin
dalam perilaku koruptif
krah putih.
Kesadaran bahwa
Hubungan antara bisnis dan politik
seharusnya bukan transaksi yang
merugikan rakyat dan
menguntungkan diri sendiri
Memperkecil usaha
pemburuan rente politis
(political rent-seeking).
Meningkatkan pengawasan
dalam hubungan politik dan
bisnis
• Pengembangan dan penerapan
etika bisnis
• Korupsi dan suap-menyuap
• Politik dan kinerja perusahaan
• Penerapan forensic accounting
34
perusahaan seharusnya
berperilaku etis
3) Psikologi Peningkatan jumlah
penduduk, angka
kelahiran yang tidak
terkontrol, kehamilan
yang tidak diinginkan,
angka kematian ibu
melahirkan yang tinggi
Angka kelahiran yang tidak
terkontrol diakibatkan oleh perilaku
seksual yang tidak sehat. Hal ini
disebabkan oleh ketidakstabilan
mental dan ketrampilan sosial
individu yang rendah. Kedua hal
tersebut terjadi karena individu menghayati hal-hal yang tidak tepat
akibat kehidupan pasangan orang
tua yang kurang sehat atau tidak
harmonis.
Perlunya kestabilan mental
dan ketrampilan sosial;
peningkatan kemampuan
mental untuk memilih dan
menjaga relasi romantis
secara sehat; pengatasan /
terapi terhadap masalah relasi dan seksual.
• Mindfulness, kecerdasan emosi,
kestabilan mental
• attachment, manajemen konflik
/ resolusi konflik dalam relasi
romantis
• cinta romantis, persahabatan,
sistem kekebalan tubuh
• perilaku seksual, disfungsi
seksual, kepuasan seksual,
terapi seksual
• Relasi suami istri dan
pertahanan terhadap krisis-krisis
yang dialami
• kesehatan ibu hamil, post
partum depression
• compassion, self compassion
• Peran orang tua kaitan dengan
pengembangan regulasi emosi,
social skill pada anak
4) Farmasi Tingginya prevalensi
penyakit terminal
(HIV/AIDS dan hepatitis
C) akibat perilaku seksual berisiko
Relasi romantis yang sehat dan
pemahaman gender seimbang dapat
meningkatkan kualitas relasi
sehingga individu / pasangan memiliki perilaku yang sehat.
Pasangan yang memiliki relasi yang
berkualitas lebih mungkin untuk
melakukan perilaku seksual yang
sehat dan menjaga kesehatan
Perlunya peningkatan
kualitas relasi pada
pasangan; perlunya
peningkatan kualitas kehidupan seksual pada
pasangan; perlunya terapi
yang dapat dipercaya untuk
mengatasi masalah seksual
35
(menjaga kesehatan ibu hamil,
mencegah insidensi kanker, dan
mempertahankan atau
meningkatkan kualitas hidup
penderita kanker reproduktif)
5) Teologi Performansi ,
kompetensi , dan
kesejahteraan yang
rendah.
Keadaan ini mungkin disebabkan
oleh pengasuhan yang kurang tepat,
baik di lingkungan keluarga
maupun sekolah.
Performansi dan kompetensi yang rendah karena tidak adanya evaluasi
yang tepat.
Perlu pengasuhan dan
sistem evaluasi yang tepat
untuk meningkatkan
kompetensi performansi, dan kejahteraan.
• Keluarga sebagai benteng
penahan perilaku kenakalan
anak dan remaja
• Peran orang tua yang efektif
• Pengasuhan yang responsif dan
sensitif bagi balita
• Penanaman nilai-nilai
keutamaan kepada anak
• Model-model pengajaran moral
kepada anak dan remaja
• Peningkatan prestasi melalui
cerita anak
• Pembentukan karakter anak
melalui cerita
• Achievement, Culture,
Motivation, Story / Literature
• Parental Communication and
It’s Effect on Children Well-
being
• Peran orang tua kaitan dengan
pengembangan regulasi emosi,
social skill pada anak
• Kompetensi Komunikasi
• Performance Appraisal
36
• Manajemen Kompetensi
6) Pasca
Sarjana
Kesejahteraan perempuan
yang rendah
Hal ini disebabkan masih belum
tercapainya kesetaraan gender di
berbagai aspek kehidupan.
Pengembangan kesadaran
tentang kesetaraan gender
yang mengarahkan pada
peningkatan kesejahteraan
dan kompetensi perempuan
di berbagai aspek kehidupan.
• Motherhood di Indonesia
• Wanita Bekerja
• Work – family conflict
Banyaknya penderita
gangguan mental di
Indonesia
Hal ini disebabkan oleh pengasuhan
yang kurang tepat, patologi sosial,
pemahaman dan penanganan
gangguan mental yang kurang tepat.
Peningkatan kesadaran dan
pemahaman masyarakat
tentang gangguan mental
dan penangannya melalui
psikoedukasi
• Identifikasi variabel-variabel
yang mengindikasikan
kesehatan mental/ kesejahteraan
psikologis individu/masyarakat
dalam masyarakat/kebudayaan
Indonesia.
• Identifikasi faktor-faktor
penentu kesehatan mental individual/masyarakat.
• Identifikasi pola-pola
kepribadian sehat/tak sehat
dalam masyarakat Indonesia
• Prevensi dan psikoedukasi
masyarakat
• Pemberdayaan keluarga sebagai
faktor protektif
• Peningkatan efektivitas
intervensi untuk gangguan
mental
• Peningkatan resiliensi anak-
anak dan para remaja
• Peran orang tua kaitan dengan
pengembangan regulasi emosi,
37
social skill pada anak
Belum adanya kesetaraan hak-hak kaum difabel
(individu berkebutuhan
khusus) hampir di seluruh
aspek kehidupan
Masyarakat belum sepenuhnya menyadari keberadaan kaum
difabel. Hal ini berdampak pada
ketidakmampuan menerima
kehadiran kaum difabel, kurang
pahamnya perbedaan karakteristik
individu berkebutuhan khusus
(IBK), kesalahan penanganan anak bekebutuhan khusus kurangnya
layanan pendidikan maupun
layanan publik bagi IBK.
Mengingat IBK adalah insan yang memiliki hak yang
sama untuk berkembang
sesuai kemampuannya maka
perlu ditingkatkan kesadaran
semua pihak agar empat
pilar pendidikan yang
dicanangkan oleh UNESCO (1996) dapat semakin
terwujud di Indonesia.
• Asesmen aspek-aspek psikologi
IBK
• Profil komunitas IBK
• Peran IBK di masyarakat
• Tinjauan Psikologis atas model
pengajaran IBK
• Intervensi bagi IBK
• Keluarga dengan IBK
• Model pengajaran bagi IBK
• Penggunaan teknologi informasi
dalam proses pembelajaran
anak tunarungu
• Model Pengasuhan Anak
Tunarungu
• Psikoedukasi untuk
meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
pemberian hak-hak yang setara
kepada IBK
Rendahnya kualitas hidup
lansia
Hal ini disebabkan kurangnya
kesiapan mental lansia dalam
menghadapi masa tua dan proses
degeneratif serta rendahnya
kesempatan bagi lansia untuk
berperan aktif di masyarakat
Perlu upaya-upaya
penyiapan lansia dalam
menghadapi masa tua dan
proses degeneratif;
pemberian kesempatan pada
lansia untuk berperan aktif
di masyarakat; peningkatan
pelayanan kesehatan lansia
• Lansia yang sehat dan produktif
• Masyarakat yang ramah
terhadap lansia
• Kesejahteraan lansia
• Model-model intervensi
psikologi untuk komunitas lansia
38
B. Topik Riset:
Klasifikasi Berdasarkan Fakultas
39
1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan
Masyarakat Miskin dan
UMKM
Pendidikan untuk semua
(education for all).
Pengentasan kemiskinan.
Pembangunan untuk pemenuhan
hak dasar masyarakat.
Upaya peningkatan Human
Development Index (HDI).
Millenium Development Goals
(MDGs)
1.1. Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan
1.2. Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin
1.3. Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached
groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja
anak, dll.)
1.4. Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
2 Pelestarian Lingkungan,
Ketahanan Pangan,
Energi Baru, Energi
Terbarukan dan
Konservasi Energi
Ketahanan Pangan Ancaman
laten krisis pangan global dan
ketidakpastian iklim
Kerentanan dan kehandalan
model-model sistem pangan lokal
Lingkungan Kerusakan alam akibat eksploitasi
berlebihan dan mendesaknya kesadaran lingkungan.
Pengembangan dan implementasi
kurikulum berbasis lingkungan.
Kebersamaan dari berbagai pihak
(i.e. sekolah, pemerintah, LSM,
badan legistlatif, dan korporasi)
2.1. Kajian kriteria dan indikator pengukuran ketahanan, kemandirian,
kestabilan ekosistem tanah pendukung, dan kestabilan rekonstruksi genetik
tanaman dari model-model sistem pangan lokal yang ada (Studi Pustaka &
Focused Group Discussions).
2.2. Kajian kebijakan, strategi, dan program-2 pengembangan model-model
sistem pangan masyarakat dari empat Pemda wilayah lumbung pangan
Pulau Jawa (Kerawang & Delanggu � padi sawah, Wonosari & Kaliori �
padi lahan kering, Badui � padi lokal, Dieng & Bandungan � sayuran,
Madura � jagung), menyangkut :
1) ketahanan,
2) kemandirian,
3) kestabilan ekosistem tanah pendukung,
4) kestabilan revitalisasi genetik tanamannya (Studi Kasus).
2.3. Identifikasi faktor2 penghambat dan faktor2 pendorong pelaksanaan
kebijakan, strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan
40
untuk menangani berbagai isu
lingkungan hidup.
lokal yang diperlukan bagi peningkatan ketahanan, kemandirian, kestabilan
ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik
tanamannya (Survei).
2.4. Identifikasi praktek2 baik di lapangan dari pelaksanaan kebijakan, strategi,
dan program-2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang mampu
meningkatkan secara berkelanjutan ketahanan, kemandirian, kestabilan
ekosistem tanah pendukungnya, dan kestabilan revitalisasi genetik
tanamannya (Survei).
2.5. Perancangan & pengembangan program “capacity building” bagi para
peneliti, pengamat, dan petugas lapangan terhadap pelaksanaan kebijakan,
strategi, dan program2 pengembangan model2 sistem pangan lokal yang
mampu meningkatkan ketahanan, kemandirian, kestabilan ekosistem tanah
pendukungnya, dan stabilitas revitalisasi genetik tanamannya (Action
Research & Pengembangan Program).
2.6. Perancangan & pengembangan program pelatihan masyarakat bagi
pengembangan sistem pangan lokal yang berketahanan, mandiri, stabil
ekosistem tanah pendukungnya, dan stabil revitalisasi genetik tanamannya
(Action Research & Pengembangan Program).
2.7. Kepemimpinan sekolah-sekolah penerima anugerah Adiwiyata regional dan nasional.
2.8. Analisis kebijakan pendidikan lingkungan hidup, mekanisme implementasi,
dan implementasi empiris di lapangan.
2.9. Pengembangan dan implementasi kurikulum peduli lingkungan hidup.
2.10. Kerjasama berbagai pihak untuk program pendidikan berkepedulian
lingkungan.
3 Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam
Hilangnya kekayaan terminologi terkait dengan nama-nama obat
tradisional.
Semakin tingginya kualitas
kesehatan masyarakat, semakin
besar layanan yang dibutuhkan
3.1. Kodifikasi nama-nama obat tradisional dalam perspektif budaya dan bahasa.
3.2. Pola konsumsi sehat bagi kelompok lansia.
3.3. TI, media komunikasi, dan akses informasi bagi lansia.
3.4. Kegiatan sosial-kemasyarakatan sebagai sarana hidup sehat di masa lansia.
41
kelompok lansia (aging society). 3.5. Intergenerational gaps sebagai pemicu friksi antar generasi.
3.6. Komunikasi otentik antar generasi.
4 Integrasi Bangsa,
Harmoni Sosial, Bahasa,
Sastra, dan Budaya
Sifat majemuk bangsa Indonesia
dari sisi bahasa, budaya, etnik,
keadaan geografis, dll.
Pentingnya mempertahankan
NKRI
Revitalisasi budaya lokal dalam
konteks global.
Proses dehumanisasi (manusia
hanya dipandang sebagai faktor
produksi).
Pentingnya menumbuhkan
kesadaran manusia sebagai
anggota dari “global citizenship.”
Mendesaknya pemartabatan
bahasa/pemulihan martabat bahasa
melalui disiplin berbahasa formal.
Perlunya identifikasi bahasa
sebagai potensi integrasi dan
disintegrasi bangsa.
Kajian wacana dalam kaitan
dengan integrasi bangsa.
Kajian sastra multisipliner
dan/atau multiperspektif.
Fenomena-fenomena pragmatik.
Pembelajaran bahasa asing dalam
peningkatan daya saing bangsa.
4.1. Pengembangan model pembelajaran kooperatif dalam peningkatan
kecintaan terhadap tanah air dan budaya.
4.2. Pengembangan model pembelajaran untuk pengembangan karakter siswa.
4.3. Pengembangan model pembelajaran yang mengintegrasikan budaya dalam
berbagai bidang studi.
4.4. Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis integrasi bangsa
4.5. Pembelajaran sejarah dan PKn berbasis multi kulturalisme
4.6. Identifikasi variasi kebahasaan (logat, dialek, sosiolek, idiolek, dll).
4.7. Penguatan kultur lokal.
4.8. Tipifikasi kesalahan berbahasa Indonesia dan solusinya.
4.9. Analisis berbagai macam wacana dalam konteks sosio-kultural-politik.
4.10. Stilistika pragmatik.
4.11. Nilai-nilai sastra dan pembentukan karakter anak bangsa.
4.12. Kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa.
4.13. Analisis kurikulum lembaga-lembaga pembelajaran bahasa.
4.14. Survey tentang struktur, isi, dan kontribusi sosio-kultural-ekonomis atas
lembaga-lembaga pembelajaran bahasa.
4.15. Fenomena-femonema pragmatika, sosiopragmatika, dan sosiolinguistika
kontemporer.
4.16. Kajian-kajian bahasa secara interdisipliner, multidisipliner, dan lintas
disipliner.
4.17. Pengembangan riset-riset edukasional dalam kaitan dengan bahasa, sastra,
dan pengajarannya.
4.18. Kajian-kajian web-based proficiency tests untuk bahasa asing dan Bahasa
42
Indonesia.
5 Otonomi Daerah dan Desentralisasi
Kebijakan managemen berbasis sekolah (MBS).
Kebijakan pendanaan untuk
sekolah-sekolah swasta dan negeri.
Kebijakan reformasi pendidikan.
5.1. Kepempimpinan sekolah yang berhasil mengusung MBS.
5.2. Pendidikan ubo sito
5.3. Revitalisasi nilai-nilai luhur bahasa dan budaya daerah
5.4. Evaluasi tentang kepemimpinan sekolah-sekolah swasta yang berhasil
mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pendidikan Daerah dan Pusat.
5.5. Optimalisasi peran komite sekolah dan alumni untuk menopang
perkembangan sekolah.
5.6. Dampak diberlakukannya kurikulum baru terhadap cara kerja guru, sekolah,
dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
5.7. Dana Bantuan Operasional Sekolah terhadap kinerja sekolah.
5.8. Dualisme Kemendiknas – Kemenag dalam sistem pendidikan di Indonesia.
5.9. Pemberlakuan Ujian Akhir Nasional sebagai alat ukur kelulusan.
5.10. Keadilan distributif dan keadilan sosial dalam alokasi dana pendidikan di Indonesia.
5.11. Keberpihakan pada kelompok tersingkir-pinggirkan dan distribusi dana
pemerintah.
5.12. Kajian implementasi kebijakan pemerintah berkaitan dengan pemerataan
kesempatan untuk pengembangan diri antara guru negeri dan guru swasta.
5.13. Penguatan riset-riset bahasa dan budaya yang berkaitan dengan
pemertahanan bahasa dan budaya daerah dalam konteks otonomi daerah dan
desentralisasi.
5.14. Penguatan riset-riset kebahasaan dalam kaitan dengan pemertahanan nilai-
nilai budaya daerah dalam konteks otonomi danerah dan desentralisasi.
6 Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Integrasi teknologi informasi (TI)
dalam pembelajaran dan kesadaran
filosofisnya.
6.1. Pengembangan model-model dan metode pembelajaran yang
mengintegrasikan TI.
6.2. Analisis dampak dari generasi “digital natives” terhadap model dan
43
TI dan dampak dehumanisnya.
interaksi pembelajaran.
6.3. Perubahan tuntutan profesionalisme guru sebagai respons terhadap
perkembangan TI dalam dunia pendidikan.
6.4. Kajian yang mendalam tentang pengaruh TI terhadap sikap disiplin,
kejujuran, dan cara berpikir.
6.5. Penguatan kajian-kajian kebahasaan dalam kaitan dengan perkembangan
teknologi informasi modern sebagai kelanjutan dari kajian-kajian
computational linguistics yang selama ini telah banyak dikembangkan.
6.6. Kajian-kajian kebahasaan yang mengintegrasikan dimensi-dimensi digital
dan teknologi informasi sebagai produk luaran penelitian
7 Pendidikan untuk
Pengembangan
Berkelanjutan
Pendidikan untuk semua
(education for all)
Pengentasan Kemiskinan
Dalam konteks MDG’s, tujuan
pembangunan adalah pemenuhan
hak dasar masyarakat
Upaya peningkatan Human
Development Index (HDI)
1.1. Aspirasi masyarakat miskin dalam memperoleh pendidikan
1.2. Model Pendidikan yang berkualitas bagi kaum miskin
1.3. Model layanan pendidikan bagi masyarakat dalam kelompok unreached
groups (anak daerah kumuh, gelandangan dan pengemis, marginal, pekerja
anak, dll.)
1.4. Model pendidikan kewirausahaan pada sektor pendidikan nonformal
Peningkatan literasi, numerasi dan daya baca bagi kaum dewasa.
Kelambanan respon terhadap
kecepatan perkembangan IPTEK.
Rendahnya tingkat publikasi
ilmiah dan sitasi dari karya ilmiah
yang telah dibuat oleh para
ilmuwan Indonesia.
Kualitas pendidikan guru (pre-
service) ditentukan beragam faktor
yang kompleks.
1.5. Pengembangan kurikulum pembelajaran untuk kaum dewasa.
1.6. Analisis kurikulum dalam kaitannya dengan peningkatan literasi, numerasi, dan daya baca.
1.7. Optimalisasi keterserapan ilmu dan pengetahuan baru.
1.8. Pengembangan instrumentasi tes standar untuk mengukur literasi, numerasi,
dan daya baca nasional.
1.9. Analisis pemetaan tentang trend publikasi dan sitasi yang dihasilkan oleh
para peneliti Indonesia.
1.10. Kurikulum pendidikan guru pra-jabatan.
44
Pengembangan profesionalisme
guru berkelanjutan (in-service) 1.11. Integrasi pembelajaran guru pra-jabatan dengan program pengalaman
lapangan.
1.12. Komparasi kurikulum pendidikan guru pra-jabatan antar negara.
1.13. Proses induksi dan mentoring sebagai komponen utama profesionalisme
guru.
1.14. Supervisi dan mekanisme monitoring atas kinerja guru.
1.15. Program pelatihan dan pengembangan profesionalisme guru.
1.16. Kultur sekolah dan yayasan, kepemimpinan sekolah, dan optimalisasi
kinerja guru.
1.17. Kajian-kajian kebahasaan yang mutakhir dan relevan dalam kaitan dengan
pengembangan dunia pendidikan dan perkembangan zaman.
8 Peningkatan Kualitas
Mental Individu dan
Masyarakat
Perkembangan global dan urgensi
peningkatan humanitas.
Daya juang/ethos kerja
Pendampingan masyarakat
berkebutuhan khusus/bermasalah
Pendampingan tuntas (multi-
dimensi)
8.1. Manusia di dalam era post-modernitas.
8.2. Kesiapan bangsa Indonesia dalam menyongsong integrasi ASEAN 2015.
8.3. Kajian resiliensi (kelenturan) bangsa Indonesia secara multi-disipliner (i.e.
sejarah, psikologis, kultural, antropologis, dan sosial-politik).
8.4. Terobosan-terobosan sosio-kultural-ekonomis untuk menjamin
sustainabilitas masyarakat.
45
2. Fakultas Ekonomi
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan
Masyarakat Miskin dan
UMKM
Masih kurangnya wirausaha di Indonesia
Belum stabilnya usaha kecil dan mikro.
Meningkatnya perhatian sosial dari perusahaan
Tumbuhnya lembaga keuangan mikro pada
masyarakat
Pentingnya pemberdayaan Masyarakat Miskin dan
UMKM
Persoalan seputar pemasaran produk UMKM
1.1. Kebijakan ekonomi bagi pengentasan kemiskinan.
1.2. Kebijakan ekonomi bagi pengembangan usaha kecil.
1.3. Pengembangan lembaga keuangan mikro.
1.4. Peningkatan usaha dan semangat kewirausahaan.
1.5. Peran dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah.
1.6. Pelaksanaan dan evaluasi tanggung jawab sosial perusahaan.
1.7. Manajemen usaha kecil.
1.8. Manajemen pemasaran bagi usaha kecil.
1.9. Manajemen keuangan bagi usaha kecil.
1.10. Akuntasi bagi usaha kecil.
1.11. Akuntansi bagi keuangan mikro.
1.12. Analisis SWOT pada industri kerajinan UMKM sebagai
landasan menuju industri tingkat ekspor
1.13. Studi pengembangan ekonomi lokal berbasis kewirausahaan
untuk pemberdayaan masyarakat miskin
2 Pelestarian Lingkungan,
Ketahanan Pangan,
Energi Baru, Energi
Terbarukan dan
Konservasi Energi
Semakin meningkatnya perhatian bisnis pada
wawasan lingkungan.
Pertimbangan bisnis dari proyek pengembangan energi terbarukan.
Saluran distribusi dari petani ke masyarakat
pengguna pangan.
2.1. Green economy
2.2. Studi kelayakan proyek pengembangan energi terbarukan
2.3. Manajemen rantai pasokan dari industri pangan
2.4. Akuntansi berwawasan lingkungan
3 Penyakit Degeneratif
dan Obat Bahan Alam
Meningkatnya usaha penanggulangan penyakit
degeneratif
3.1. Strategi dan pelaksanaan kegiatan pemasaran sosial dalam
menurunkan penyakit degeneratif dan penyebaran obat alami
46
Banyaknya usaha pengembangan obat bahan alam 3.2. Studi kelayakan usaha dan bisnis obat bahan alam
3.3. Strategi bisnis bagi pengembangan obat bahan alam
4 Integrasi Bangsa,
Harmoni Sosial, Bahasa,
Sastra, dan Budaya
Semakin menguatnya derajat dan pengaruh
globalisai ekonomi dan finansial pada
perekonomian negera dan perusahaan dalam
negeri.
Perlunya peningkatan kekuatan perusahaan lokal
dalam menghadapi globalisasi dan integrasi
ekonomi.
4.1. Kajian pelaksanaan integrasi ekonomi
4.2. Arah dan perkembangan globalisasi ekonomi dan
perusahaan multinasional
4.3. Arah dan perkembangan globalisasi finansial
4.4. Perkembangan standar akuntansi dalam globalisasi
4.5. Peluang dan ancaman bisnis dalam integrasi ekonomi
5 Otonomi Daerah dan
Desentralisasi
Menguatnya daerah dalam otonomi ekonomi dan
desetralisasi keputusan
5.1. Pengaruh desentralisasi politik terhadap perkembangan
ekonomi dan bisnis daerah
5.2. Peluang dan ancaman bisnis dalam perkembangan otonomi
daerah
5.3. Hubungan bisnis dengan kekuasaan lokal
5.4. Akuntansi pemerintahan dalam otonomi daerah dan
desntralisasi
6 Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Pesatnya penerapan teknologi informasi dan
komunikasi maju dalam kegiatan organisasi dan
bisnis
6.1. Pengembangan sistem informasi manajemen pada organisasi
6.2. Perubahan pasar dan bisnis karena cepatnya kemajuan
tekonologi informasi dan komunikasi
6.3. Perkembangan akuntansi di tengah kemajuan teknologi dan
informasi
6.4. Perekonomian berbasis pengetahuan
7 Pendidikan untuk
Pengembangan
Berkelanjutan
- -
8 Peningkatan Kualitas
Mental Individu dan
Masyarakat
Penurunan kualitas mental terjadi pada hubungan
antara perusahaan dan politik sebagaimana
tercermin dalam perilaku koruptif krah putih.
Kesadaran bahwa perusahaan seharusnya
berperilaku etis
8.1. Pengembangan dan penerapan etika bisnis
8.2. Korupsi dan suap-menyuap
8.3. Politik dan kinerja perusahaan
8.4. Penerapan forensic accounting
47
3. Fakultas Sastra
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan
UMKM
Pemberdayaan kelompok marginal
(kelompok masyarakat yang
terpinggirkan secara ekonomi,
sosial, politik, dan budaya).
1.1. Representasi kelompok subaltern (marginal) dalam
sastra dan budaya.
1.2. Kajian gender.
1.3. Dominasi ideologi dalam sastra dan budaya.
1.4. Represi ideologi dalam sastra dan budaya Indonesia.
2 Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan,
Energi Baru, Energi Terbarukan dan
Konservasi Energi
Keberlanjutan sumber daya alam.
Kemajuan teknologi dan pasar
melawan keberlanjutan ekosistem/Technology and the
market against the sustainable
ecosystem.
2.1. Eco-criticism dalam Sastra dan Budaya.
2.2. Utopia dan Dystopia dalam Sastra dan Budaya.
2.3. Sci-fi dalam Sastra.
2.4. Sejarah pengrusakan lingkungan.
3 Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam - -
4 Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa,
Sastra, dan Budaya
Budaya Indonesia dan Integrasi
Bangsa.
Pencarian identitas sebagai bangsa
pasca-kolonial.
4.1. Bahasa dan Kohesi Sosial
4.2. Sastra dan Budaya Indonesia sebagai Perekat Sosial
4.3. Sejarah dan Integrasi Bangsa
4.4. Sastra dan Budaya pasca-kolonial.
4.5. Sastra dan Budaya lokal/daerah sebagai bagian dari
sastra dan budaya nasional
5 Otonomi Daerah dan Desentralisasi - -
6 Teknologi Informasi dan Komunikasi - -
7 Pendidikan untuk Pengembangan
Berkelanjutan
- -
8 Peningkatan Kualitas Mental Individu - -
48
4. Fakultas Psikologi
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan
UMKM
Jumlah penduduk di bawah garis
kemiskinan besar
1.1. Problem performansi akademik pada anak dr keluarga
low income
1.2. Dukungan keluarga – kesiapan sekolah pada anak usia
dini (low income family)
2 Pelestarian Lingkungan, Ketahanan
Pangan, Energi Baru, Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi
- -
3 Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan
Alam
Peningkatan prevalensi penyakit
degeneratif
3.1. Gaya hidup sehat
3.2. Mindfulness
3.3. Perilaku dan kesehatan
3.4. Faktor protektif dan risiko kesehatan
3.5. Psikoedukasi gaya hidup sehat
4 Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial,
Bahasa, Sastra, dan Budaya
Konflik sosial dan terorisme atas dasar
sara yang tinggi
4.1. Prasangka, diskriminasi, authoritarianism dan
fundamentalism
4.2. Peningkatan komunikasi antar budaya
4.3. Resolusi konflik
4.4. Pemahaman terhadap faktor risiko dan protektif relasi
antar budaya
4.5. Pendidikan multikultural
5 Otonomi Daerah dan Desentralisasi - -
6 Teknologi Informasi dan Komunikasi Menurunnya kualitas mental dan moral
bangsa sebagai akibat dari
6.1. Vulnerable self
6.2. Rasa diri agentif (sense of personal agency)
49
perkembangan teknologi informasi
yang pesat 6.3. Compassion, self compassion dan mindfulness
6.4. Dampak teknologi dan informasi
6.5. Media yang sehat bagi anak, remaja dan keluarga
6.6. Komunitas dan pergaulan remaja
6.7. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi
emosi, social skill pada anak
7 Pendidikan untuk Pengembangan
Berkelanjutan
- -
8 Peningkatan Kualitas Mental Individu
dan Masyarakat
Peningkatan jumlah penduduk, angka
kelahiran yang tidak terkontrol,
kehamilan yang tidak diinginkan,
angka kematian ibu melahirkan yang
tinggi
8.1. Mindfulness, kecerdasan emosi, kestabilan mental
8.2. Attachment, manajemen konflik / resolusi konflik dalam
relasi romantis
8.3. Cinta romantis, persahabatan, sistem kekebalan tubuh
8.4. Perilaku seksual, disfungsi seksual, kepuasan seksual,
terapi seksual
8.5. Relasi suami istri dan pertahanan terhadap krisis-krisis yang dialami
8.6. Kesehatan ibu hamil, post partum depression
8.7. Compassion, self compassion
8.8. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan regulasi
emosi, social skill pada anak
50
5. Fakultas Sains dan Teknologi
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin
dan UMKM
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
1.1. Faktor pendorong dan penghambat pemakaian TIK oleh UMKM
1.2. Model adopsi TIK yang sesuai bagi UMKM
1.3. Pengembangan dan kajian pemanfaatan e-commerce oleh UMKM
1.4. Pengembangan dan kajian pemanfaatan TIK sebagai media komunikasi,
promosi dan penjaga kelestarian budaya.
1.5. Pengembangan teknologi pendukung dalam pariwisata dan kajian pemanfaatannya, misalnya telemetri untuk memonitor wilayah wisata,
elektronika dalam media seni (interaktif painting, electronic wearable, e-
textile)
Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk
revitalisasi dan/atau optimasi industri
rakyat
1.6. Inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna (biogas, kincir angin,
teknologi untuk mem produksi barang, …) untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
2 Pelestarian
Lingkungan,
Ketahanan Pangan,
Energi Baru, Energi
Terbarukan dan
Konservasi Energi
Pemanfaatan bahan bakar fosil dan
energi terbarukan:
Kondisi alam Indonesia: kaya angin, sinar
matahari, dan air.
Konsumsi bahan bakar fosil melebihi
kemampuan produksi � importasi �
ketergantungan pada negara lain.
Menipisnya bahan bakar fosil.
Meningkatnya pemanasan global akibat
pemakaian bahan bakar fosil.
Rendahnya penguasaan teknologi energi
� ketergantungan Ind pada pihak asing.
2.1. Pengembangan potensi energi baru dan terbarukan untuk peningkatan
kemandirian energi.
Termasuk di dalam topik ini adalah :
- Studi kelayakan,
- Rekayasa teknologi,
- Rekayasa material
2.2. Digitalisasi peta potensi energi terbarukan di Indonesia.
2.3. Pemodelan matematika/simulasi dari gejala2 alam.
2.4. Pemodelan matematika/simulasi masalah banjir, tsunami, gempa bumi,
prakiraan cuaca, volkanologi, dll.
2.5. Model pengelolaan limbah di bidang lingkungan hidup.
51
Fungsi vital energi dalam kegiatan produktif .
Daya dukung pemerintah dalam
pengembangan energi baru dan terbarukan.
Pelestarian alam.
2.6. Model dinamika populasi dalam ekosistem di bidang Biologi.
2.7. Model polimer di bidang Kimia.
3 Penyakit Degeneratif dan
Obat Bahan Alam
Sains dan teknologi untuk kepentingan kesehatan dan kefarmasian
3.1. Inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk pengujian standarisasi bahan
baku dan produk sediaan farmasi
3.2. Pemanfaatan TIK untuk digitalisasi data obat bahan alam dan edukasi
masyarakat dalam pengobatan penyakit degeneratif.
3.3. Model matematika untuk pengembangan dan pengujian obat sehingga aspek safety, eficacy dan acceptability lebih terjamin.
3.4. Pengembangan sistem pakar dalam bidang kesehatan dan kefarmasian.
4 Integrasi Bangsa,
Harmoni Sosial,
Bahasa, Sastra, dan
Budaya
Ancaman pengaruh zaman terhadap
kearifan lokal dan keragaman budaya
Indonesia
Pemanfaatan TIK dan kebudayaan
4.1. Digitalisasi koleksi sastra dan budaya Indonesia serta pemerolehan
pengetahuannya
4.2. Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran sastra dan budaya.
4.3. Adopsi dan pemanfaatan TIK dan jejaing sosial oleh berbagai kalangan
masyarakat (mahasiswa pelajar, pegawai, ibu rumah tangga, dsb)
4.4. Pengaruh budaya pada pengembangan dan penerimaan TIK di Indonesia
5 Otonomi Daerah dan
Desentralisasi
Desentralisasi dan otonomi daerah �
peningkatan kualitas pelayanan bagi
masyarakat dan mendorong tumbuhnya
kreatifitas lokal � keharusan pemda
mengadopsi 10 prinsip good governance .
Pencapaian good governance di berbagai
daerah masih memprihatinkan.
5.1. Kajian pengembangan e-government memakai perspektif Teori Jejaring
Aktor
5.2. Pengaruh budaya pada penerimaan e-government di berbagai daerah di
Indonesia
5.3. Strategi pengembangan e-government di Indonesia
5.4. Faktor penghambat dan pendorong keberhasilan pengembangan dan
adopsi TIK dalam pemerintahan.
5.5. Eksplorasi social technologies dalam konteks social economic
development, human rights, dan international development.
52
6 Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Perkembangan pesat TIK.
Kegunaan TIK dalam berbagai bidang
dan penggerak roda ekonomi.
Indonesia sebagai pasar potensial TIK.
Belum dipahaminya budaya informasi
oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia.
Tingginya importasi produk TIK.
TIK menghilangkan sekat jarak, ruang
dan waktu
6.1. Pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk peningkatan kemudahan akses informasi dan komunikasi serta
peningkatan budaya iptek di masyarakat.
Termasuk di dalamnya adalah:
- Pengembangan software.
- Simulasi dan Komputasi
- Aplikasi cerdas.
- Telemetri.
- Basis data dan keamanan data.
- Jaringan informasi.
- Sistem telekomunikasi.
6.2. Inovasi dan penerapan kontrol optimum pada bidang-bidang keteknikan
dan proses produksi
6.3. Aplikasi Kendali stokastik (stochastic control) dan penyaringan stokastik (stochastic filtering) di berbagai bidang termasuk keteknikan
6.4. Pemodelan masalah nyata di berbagai bidang (Fisika, Biologi, Kimia,
Ekonomi, Teknik, Ilmu Sosial, dll) dengan proses stokastik dan analisis
dengan menggunakan teori-teori stokastik mutakhir.
6.5. Penerapan analisis proses stokastik dalam mengamati pergerakan saham
6.6. Penerapan invers problem untuk kompresi data, pemrosesan citra,
pemrosesan sinyal, dll.
6.7. Pengujian dan pengembangan algoritma dan sistem yang efektif dan
efisien untuk mengatasi berbagai persoalan.
7 Pendidikan untuk
Pengembangan
Berkelanjutan
- -
8 Peningkatan
Kualitas Mental
Individu dan
Masyarakat
- -
53
6. Fakultas Farmasi
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
- -
2 Pelestarian Lingkungan, Ketahanan Pangan,
Energi Baru, Energi Terbarukan dan
Konservasi Energi
- -
3 Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan Alam Obat bahan alam untuk penyakit
degenaratif/
gerakan kembali ke alam
memanfaatkan potensi alam Indonesia
seiring peningkatan derajat kesehatan
sehingga kualitas hidup manusia
meningkat
3.1. Skrining fitokimia bahan alam yang aman.
3.2. Standarisasi bahan baku obat alam yang aman dari
berbagai cemaran.
3.3. Uji toksisitas akut, subkronis, kronis, teratogenik,
karsinogenik, reproduksi, potensiasi, dan uji
toksisitas khas lainnya.
3.4. Skrining fitokimia bahan alam yang berkhasiat
sebagai obat penyakit degeneratif.
3.5. Standarisasi bahan baku obat alam yang berkhasiat sebagai obat penyakit degeneratif.
3.6. Uji farmakologi atau aktivitas bahan alam sebagai
obat penyakit degeneratif.
3.7. Preformulasi obat bahan alam yang berkhasiat dan
aman sebagai obat penyakit degeneratif.
3.8. Formulasi sediaan farmasi yang aman dan berkhasiat
sebagai obat penyakit degeneratif.
3.9. Analisis bahan baku dan produk sediaan farmasi
secara kimia kualitatif dan kuantitatif sebagai kontrol
54
kualitas produk.
3.10. Uji klinik sediaan farmasi obat bahan alam sebagai
obat penyakit degeneratif.
3.11. Uji aspek pemasaran sediaan farmasi obat bahan
alam sebagai obat penyakit degeneratif.
3.12. Evaluasi perencanaan, pengadaan, pengelolaan,
penggunaan, monitoring penggunaan sediaan farmasi
sebagai obat penyakit degenaratif.
3.13. Pengaruh edukasi, promosi kesehatan terhadap
perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) masyarakat
dalam pengobatan penyakit degeneratif.
3.14. Pengembangan sediaan farmasi mengembangkan
obat bahan alam untuk penyakit degenerative berbasis bukti ilmiah (database obat bahan alam
Indonesia, pendekatan farmasi klinis dan komunitas).
4 Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial, Bahasa,
Sastra, dan Budaya
- -
5 Otonomi Daerah dan Desentralisasi -
-
6 Teknologi Informasi dan Komunikasi - -
7 Pendidikan untuk Pengembangan
Berkelanjutan
- -
8 Peningkatan Kualitas Mental Individu dan
Masyarakat
Tingginya prevalensi penyakit
terminal (HIV/AIDS dan hepatitis C)
akibat perilaku seksual berisiko
-
55
7. Fakultas Teologi
No Riset Unggulan Isu-isu Strategis Topik Riset
Kerangka Berfikir dan Pemecahan Masalah lihat pada klasifikasi berdasarkan tema riset unggulan
1 Pemberdayaan Masyarakat Miskin dan UMKM
- -
2 Pelestarian Lingkungan, Ketahanan
Pangan, Energi Baru, Energi Terbarukan
dan Konservasi Energi
- -
3 Penyakit Degeneratif dan Obat Bahan
Alam
- -
4 Integrasi Bangsa, Harmoni Sosial,
Bahasa, Sastra, dan Budaya
Kemajemuk bangsa Indonesia, khususnya
kemajemukan kepercayaan dan keyakinan.
Pentingnya pendidikan yang membuka ruang
pada open-integralisme, yaitu keterbukaan dan
penghargaan akan iman umat lain di satu pihak dan sikap committed pada imannya sendiri di
lain pihak.
Pelestarian local wisdom dalam konteks global.
Pentingnya ditumbuhkan kesadaran akan
individu pertama-tama sebagai warga negara
Indonesia, dan bukan anggota komunitas
agama tertentu
• Penelitian kuantitatif atas Buku Pelajaran Agama
tingkat Sekolah Dasar, terlebih yang dipakai
dalam sekolah dengan warna agama tertentu
• Penelitian kualitatif atas murid tingkat SD dan
juga orangtua serta guru yang terkait dengan
pelajaran agama
• Pengembangan model pembelajaran iman yang
dilandasari sikap terbuka dan committed
• Pengembangan model pembelajaran yang
mengintegrasikan local wisdom dan ajaran agama
5 Otonomi Daerah dan Desentralisasi -
-
6 Teknologi Informasi dan Komunikasi - -
7 Pendidikan untuk Pengembangan
Berkelanjutan
- -
56
8 Peningkatan Kualitas Mental Individu
dan Masyarakat
Performansi , kompetensi , dan kesejahteraan
yang rendah.
8.1. Keluarga sebagai benteng penahan perilaku
kenakalan anak dan remaja
8.2. Peran orang tua yang efektif
8.3. Pengasuhan yang responsif dan sensitif bagi
balita
8.4. Penanaman nilai-nilai keutamaan kepada anak
8.5. Model-model pengajaran moral kepada anak
dan remaja
8.6. Peningkatan prestasi melalui cerita anak
8.7. Pembentukan karakter anak melalui cerita
8.8. Achievement, Culture, Motivation, Story /
Literature
8.9. Parental Communication and It’s Effect on
Children Well-being
8.10. Peran orang tua kaitan dengan pengembangan
regulasi emosi, social skill pada anak
8.11. Kompetensi Komunikasi
8.12. Performance Appraisal
8.13. Manajemen Kompetensi