kompilasi esai juara ewc olimpiade ilmu sosial · pdf filekita ambil saja contoh dampak buruk...

20
KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL KE-10 Dokumen ini berisi 3 esai terbaik pemenang lomba Essay Writing Competiion (EWC) pada Olimpiade Ilmu Sosial ke-10. Kami membagikan ini dengan maksud agar calon peserta Olimpiade Ilmu Sosial ke-11 dapat melihat bagaimana bentuk esai yang kami harapkan dan dapat menjadi acuan dalam membuatnya. Disusun oleh Panitia Olimpiade Ilmu Sosial ke-11

Upload: phungkhue

Post on 01-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL

KE-10

Dokumen ini berisi 3 esai terbaik pemenang lomba Essay

Writing Competiion (EWC) pada Olimpiade Ilmu Sosial ke-10.

Kami membagikan ini dengan maksud agar calon peserta

Olimpiade Ilmu Sosial ke-11 dapat melihat bagaimana bentuk

esai yang kami harapkan dan dapat menjadi acuan dalam

membuatnya.

Disusun oleh

Panitia Olimpiade

Ilmu Sosial ke-11

Page 2: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA
Page 3: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

“Raising Youth Understanding onMulticulturalism”

MASYARAKAT MULTIKULTURALDI KOTA IMIGRAN

Disusun Oleh :- A’adilah Safitri Mulya

- Annisa Rizky Nursanti

- Nadya Rahmini Nurlina Sari

SMASMASMASMA INSANINSANINSANINSAN CENDEKIACENDEKIACENDEKIACENDEKIA ALALALALMUSLIMMUSLIMMUSLIMMUSLIM

Jl.Jl.Jl.Jl. RAYARAYARAYARAYA SETUSETUSETUSETUKp.Kp.Kp.Kp. BAHAGIABAHAGIABAHAGIABAHAGIA TAMBUNTAMBUNTAMBUNTAMBUN

Page 4: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

“Lain padang, lain ilalang. Lain lubuk, lain ikannya.” Ungkapan peribahasa

ini sangat tepat untuk menggambarkan keadaan masyarakat Indonesia yang hidup

dalam masyarakat multikultural, dan memiliki keanekaragaman budaya. Masyarakat

Indonesia sejak dahulu sudah hidup menyatu dengan adat istiadat yang berbeda-beda.

Hal ini menjadi ciri khas yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa

lainnya.

Mengingat di Indonesia, khususnya Jakarta, yang lebih identik memfokuskan

pada modernisasi fisik dan ekonomi maka pertanyaan yang akan timbul adalah :

Permasalahan apa saja yang akan timbul jika terdapat keberagaman kebudayaan di

kota imigran (Jakarta)?

Jakarta adalah kota metropolitan dengan jumlah penduduk kurang lebih 8 juta

jiwa yang keseluruhannya berasal dari beragam etnik, suku, dan agama yang berbeda-

beda. Di Jakarta sendiri lebih memfokuskan pada tingkat modernisasi fisik dan

perekonomian. Padahal di beberapa negara, kota modern justru memperlihatkan sisi

kultural yang kemudian menjadi identitas kota. Dampak positif dari multicultural ini

adalah kekayaan akan budaya yang ada sekaligus kombinasi budaya yang tercipta.

Hal ini sebagaimana terlihat dari penyataan bahwa Multikultural berasal dari

bahasa Inggris, multikultural. Multi artinya banyak, Cultural artinya budaya, jadi

multicultural adalah banyak budaya. Di dalam kehidupan masyarakat multikultural

ada bermacam-macam kebudayaan yang hidup bersama dan saling berdampingan

serta saling berinteraksi dalam suatu masyarakat.

Dengan adanya keanekaragaman kebudayaan tersebut diperlukan adanya

sikap saling menghormati, saling menyesuaikan diri antara unsur-unsur kebudayaan

yang satu dan unsur kebudayaan yang lain dengan tetap berpegang pada nilai, norma,

dan kepribadian bangsa sehingga kehidupan masyarakat akan tetap seimbang, tentram

dan damai.

Page 5: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Dengan adanya keanekaragaman unsur-unsur budaya tersebut, pastilah akan

terjadi kontak, baik langsung maupun tidak langsung antara unsur-unsur budaya yang

satu dengan unsur-unsur budaya yang lainnya. Suku-suku bangsa merupakan sumber

dari lahirnya keanekaragaman kebudayaan Indonesia karena kebudayaan antara suku

bangsa yang satu dan suku bangsa yang lainnya tidak sama. Dengan adanya

hubungan atau kontak tadi menyebabkan unsur-unsur kebudayaan daerah dapat

berubah.

Multikulturalisme menuntut masyarakat untuk hidup penuh toleransi, saling

pengertian antarbudaya dan antarbangsa dalam membina suatu dunia baru.

Multikulturalisme dapat menyumbangkan rasa cinta terhadap sesama dan sebagai alat

untuk membina dunia yang aman dan sejahtera.

Dalam multikuturalisme, bangsa-bangsa duduk bersama, saling menghargai,

saling membantu, dan tidak memandang apakah suatu kelompok masyarakat

merupakan kelompok mayoritas atau minoritas. Pemahaman manusia dalam

memahami multikulturalisme akan memberikan peranan yang besar terhadap

pembangunan dunia yang lebih baik.

Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia, merupakan kota imigran yang

mayoritas penduduknya adalah pendatang. Mereka datang dari berbagai macam suku

bangsa, kebudayaan, adat, dan lain – lain.

Keberagaman aneka budaya tersebut seharusnya tidak menjadikan sebuah

(atau mungkin beberapa) masalah di masyarakat. Seharusnya dengan perbedaan itu

mereka semua bisa saling melengkapi, karena di era modern seperti ini masalah

tentang keanekaragaman budaya disikapi sebagai suatu keunikan.

Salah satu sifat masyarakat multikultural adalah sulit mencapai suatu

kesepakatan serta sering terjadi konflik antarkelompok yang satu dengan yang lain,

karena masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda terhadap suatu hal.

Kita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah

Page 6: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA merupakan masalah yang paling

“sensitif” yang tercakup di masyarakat karena menyangkut ‘harga diri’ seseorang

terhadap suku bangsanya. Contohnya, kasus pembunuhan Endid Mawardi (43) yang

merupakan anggota ormas dari Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi)1. Berawal

dari masalah sepele, kedua belah pihak terlibat cekcok karena penyerempetan mobil

taksi dengan motor, dan terjadi pengeroyokan dan menyebabkan korban meninggal di

rumah sakit. Karena tidak terima, sejumlah anggota dari ormas Forkabi kemudian

datang menyerang pemukiman warga Madura yang diduga melakukan pengeroyokan

terhadap korban.

Contoh lain yang terkait dan merupakan perpanjangan dari permasalahan

multikultural di atas adalah masalah persaingan pekerjaan. Sebagai masyarakat

imigran, masyarakat mempunyai keturunan suku bangsa yang berbeda-beda, yang

mempunyai keunggulan di tiap bidang yang berbeda-beda pula. Contoh pada

masyarakat keturunan Minang, banyak dari mereka unggul dalam usaha restoran dan

perdagangan, suku Tionghoa unggul dalam bidang elektronik, suku Jawa unggul

dalam bidang birokrasi, dan warga keturunan India unggul di bidang tekstil dan

pakaian. Belakangan hal tersebut perlahan mulai berakibat pada lahan pekerjaan

penduduk lokal yang tinggal sedari dulu di Jakarta, yang lama-kelamaan tersisih

dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki penduduk imigran.

Akibat ketidakmampuan untuk bersaing, maka berdampak pada ‘tergusur’

nya penduduk asli Jakarta dari wilayah yang ironisnya merupakan daerah mereka

sendiri akibat ketatnya persaingan kerja. Mereka yang tinggal di wilayah pinggiran

Jakarta pada umumnya hidup dan bertahan di lingkungan kumuh serta mengeluti

pekerjaan yang mengandalkan non-skill atau tanpa keahlian yang spesifik. Dengan

tidak mengandalkan non-skill tersebut, daya survival (kemampuan bertahan)

masyarakat di kota terbesar di Indonesia ini menjadi lebih tipis.

1 Adira Budiasih, "Inilah Kronologi Bentrokan Betawi-Madura",http://www.inilah.com/read/detail/566541/inilah-kronologi-bentrokan-betawi-madura/(Mei 31, 2010)

Page 7: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Untuk mengatasi hal – hal tersebut, di bawah ini terdapat beberapa alternatif

pemecahan masalah tersebut, diantaranya adalah:

a. Mengembangkan nilai budaya musyawarah

Dalam keanekaragaman budaya pasti ada keanekaragaman kepentingan.

Adanya keanekaragaman kepentingan perlu dibicarakan bersama, saling

berdialog antara satu dan yang lain sehingga tercapai sebuah keputusan

bersama yang dapat melegakan kedua belah pihak. Dengan musyawarah

segala permasalahan dapat diselesaikan secara bersama dan untuk

kepentingan bersama, sehingga masing – masing suku bangsa akan dapat

saling menerima serta melaksanakan keputusan dengan itikad baik dan penuh

tanggung jawab.

b. Menanamkan pendidikan multikultural

Dengan mengenyam pendidikan multikultural masyarakat akan belajar

bagaimana menghadapi perbedaan agama, suku, ras, agama dengan rasa

toleransi baik melalui normal, moral, dan lain – lain.

Dari masalah yang telah dijelaskan dan bukti-bukti yang telah ada kita bisa

mengambil kesimpulan serta bisa belajar dari pengalaman yang pernah dihadapi oleh

bangsa kita bahwa usaha untuk mempersatukan masyarakat multikultural bukanlah

sesuatu hal yang mudah, mengingat dalam banyak hal akan banyak perbedaan baik di

pendapat maupun dalam nilai- nilai kehidupan. Hal ini tidak terlepas dari pemahaman

akan masyarakat multikultural itu sendiri yakni masyarakat Indonesia yang mengakui

adanya beragam keunikan budaya di Indonesia, masyarakat yang mengakui adanya

perbedaan, tetapi tidak mengekang kelompok lain. Dari pemahaman tersebut dapat di

simpulkan bahwa multikultural di Indonesia memang banyak, tetapi tidak adanya

perbedaan hak yang membatasi kesempatan seseorang untuk mendapat haknya.

Page 8: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Untuk mewujudkan masyarakat multikultural yang hidup dalam suasana

harmonis, maka diperlukan beberapa cara untuk memecahkan masalah yang sering

timbul sebagai akibat perbedaan budaya. Beberapa permasalahan yang ditimbulkan

dari adanya perbedaan multikultural sudah kami jabarkan pada halaman sebelumnya.

Diantaranya permasalahan SARA dan juga persaingan pekerjaan yang merupakan

perpanjangan dari permasalahan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut

dapat ditempuh dengan cara : mengembangkan nilai budaya musyawarah sehingga

segala keanekaragaman kepentingan perlu dibicarakan bersama, lalu dengan cara

menanamkan pendidikan multikultural sehingga kita belajar bagaimana menghadapi

perbedaan agama, suku, ras, agama dengan rasa toleransi baik melalui norma, moral,

dan lain – lain, yang terakhir dengan cara akomodasi atau penengah. Dengan

alternatif pemecahan tersebut diharapkan akan tercipta suatu masyarakat yang

harmonis di negeri kita.

Page 9: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA
Page 10: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

MultikuturalismeMultikuturalismeMultikuturalismeMultikuturalisme

SEKOLAHSEKOLAHSEKOLAHSEKOLAH BERASRAMABERASRAMABERASRAMABERASRAMA SEBAGAISEBAGAISEBAGAISEBAGAI SARANASARANASARANASARANAMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKAN PEMAHAMANPEMAHAMANPEMAHAMANPEMAHAMAN KAUMKAUMKAUMKAUMMUDAMUDAMUDAMUDA PADAPADAPADAPADA

KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMAN BUDAYABUDAYABUDAYABUDAYA

NamaNamaNamaNama Kelompok:Kelompok:Kelompok:Kelompok:

Ilham Brawerie

Sultan Agung

Axl

SMASMASMASMA DWIWARNADWIWARNADWIWARNADWIWARNA (BOARDING(BOARDING(BOARDING(BOARDING SCHOOL)SCHOOL)SCHOOL)SCHOOL)

Page 11: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

SEKOLAHSEKOLAHSEKOLAHSEKOLAH BERASRAMABERASRAMABERASRAMABERASRAMA SEBAGAISEBAGAISEBAGAISEBAGAI SARANASARANASARANASARANAMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANMENINGKATKANPEMAHAMANPEMAHAMANPEMAHAMANPEMAHAMAN KAUMKAUMKAUMKAUMMUDAMUDAMUDAMUDA PADAPADAPADAPADA KEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMANKEANEKARAGAMANBUDAYABUDAYABUDAYABUDAYA

Karakteristik suatu masyarakat yang ada sejak lama dan diturunkan terus

menerus akan memebentuk suatu kebudayaan. Menurut Bapak Ki Hajar Dewantara,

““““Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap

dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup

manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan

penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya

bersifat tertib dan damai.”. Pendapat Bapak Ki Hajar Dewantara ini salah satu

maknanya menyatakan bahwa kebudayaan hanya akan ada apabila dapat bertahan

dari pengaruh zaman dan alam.

Kebudayaan masyarakat yang satu dengan yang lainnya tidak selalu sama, hal

ini dikarenakan faktor - faktor yang mengharuskan suatu masyarakat membuat

kebudayaan yang berbeda dengan masyarak lain. Sebagai contoh yaitu negara kita

tercinta Indonesia, Indonesia merupakan negara kepulauan yang berarti memiliki

banyak pulau. Pulau-pulau ini tentunya terpisahkan oleh laut yang mengakibatkan

perbedaan budaya masyarakat antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Contoh

yang lebih sederhana yaitu di dalam pulau itu sendiri ada masyarakat yang tinggal di

daerah pegunungan dan masyarakat yang tinggal di daerah pantai, antara masyarakat

yang tinggal di daerah pegunungan dan masyarakat yang tinggal di daerah pantai

memiliki cara bertahan hidup yang berbeda atau bisa kita sebut mereka memiliki

karakteristik yang berbeda sehingga keudayaan diantara merekapun pasti berbeda.

Seperti perbedaan pada aspek-aspek lain, perbedaan pada kebudayaan juga

memiliki dampak negatif dan positif dalam kehidupan kita. Dampak negatif yang

harus kita waspadai yaitu :

1. Terjadinya perang (konflik) antar suku karena tidak adanya toleransi,

2. Adanya saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat antarbagian

dalam organisme hidup atau antar anggota di daam masyarakat

Page 12: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

sehingga terjadi penyatuan hubungan yang dianggap harmonis

(Integrasi),

3. Tidak adanya keserasian pada bagian-bagian suatu kesatuan organisasi

masyarakat (Disintegrasi), dan

4. Adanya paham primordialisme.

Selain itu keberagaman budaya juga memiliki dampak positifnya, beberapa

diantaranya yaitu :

1. Wawasan semakin luas,

2. Pengamalan Bhineka Tunggal Ika semakin nyata, dan

3. Toleransi semakin berkembang.

Sekolah berasrama merupakan sekolah yang memiliki sarana penginapan

yaitu asrama agar sekolah dapat mendidik peserta didiknya lebih optimal dan dalam

aspek yang lebih banyak lagi, karena siswa sepenuhnya berada dalam didikan sekolah

selama 24 jam. Dalam hal budaya, kebanyakan sekolah berasrama memiliki siswa

dari seluruh Indonesia bahkan ada yang siswanya berasal dari luar negeri, ini berarti

sekolah berasrama memiliki tingkat keberagaman budaya yang besar.

Kami mengambil contoh dari kehidupan berasrama di sekolah kami yaitu

SMA Dwiwarna (Boarding School) Bogor. SMA Dwiwarna (Boarding School)

memiliki siswa dan siswi yang berasal dari hampir seluruh Indonesia. Ada siswa yang

berasal dari Aceh, Medan, Palembang, Padang, Riau, Batam, Jambi, Banten, Jakarta,

Bogor, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lombok, Cianjur, Kalimantan, Gorontalo, Papua,

bahkan tahun ajaran kali ini, walaupun SMA Dwiwarna (Boarding School) terletak di

daerah Jawa Barat, namun kebanyakan siswa dan siswinya berasal dari daerah

Sulawesi Selatan. Seperti yang kita tahu bahwa kebudyaan orang Medan yaitu batak

yang cukup keras sangat berbanding terbalik dengan kebudayan orang Jawa yang

‘Alon-alon asal kelakon’ atau tidak menyukai kekerasan, lain lagi dengan orang

papua dan makassar yang terkesan cuek dengan orang Banten yang menurut kami

memiliki perhatian yang cukup tinggi dengan orang lain. Mengetahui tentang hal-hal

itu kebanyakan orang pasti berpikir dengan umur remaja setara dengan anak SMA

Page 13: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

yang tentunya memiliki pengaturan emosi yang bisa dibilang rendah, anak SMA akan

lebih sulit untuk diajarkan cara bertoleransi bahkan mungkin malah menimbulkan

konflik.

Namun menurut kami, penanaman sikap toleransi tersebut lebih baik

ditanamkan pada umur remaja SMA karena pada saat itulah logika berpikir sudah

cukup berkembang dan kepolosan hati seorang manusia masih cukup terjaga untuk

memahami makna dari toleransi. SMA kami sendiri memiliki berbagai kegiatan

untuk menumbuhkan rasa toleransi dalam benak siswa dan siswinya. Kegiatan yang

menurut kami membuat rasa toleransi tumbuh diantara kami yaitu :

1. Kegiatan sehari-hari di asrama yang mengharuskan kami saling

berinteraksi antar siswa dan siswi dari berbagai daerah dan suku.

2. Berbagai acara kesiswaan dan OSIS SMA Dwiwarna

3. Salah satu yang paling mempengeruhi adalah kegiatan Dwiwarna’s

Cultural Festival yang diselenggarakan OSIS SMA Dwiwarna

Dalam kegiatan Dwiwarna’s Cultural Festival, seluruh siswa dan siswi SMA

Dwiwarna yang berasal dari seluruh Indonesia dipersilahkan untuk mempresentasikan

kebudayaan yang dimiliki oleh daerahnya masing-masing. Selain itu peserta juga

dapat menghidangkan makanan khas daerahnya, menampilkan kesenian khas, senjata

khas serta pakaian adat khas dearahnya masing-masing di stand yang telah disediakan.

Lebih serunya lagi kegiatan ini diakhiri dengan lomba makan Pem-pek yaitu makanan

khas daerah Palembang. Serangkaian kegiatan tersebut menurut kami sangat efektif

untuk menumbuhkan sikap toleransi antar siswa dan siswi, apalagi ditambah dengan

interaksi sosial antar siswa dan siswi yang pasti terjadi di asrama yang selalu

mendapat bimbingan dari pembina asrama, civitas, dan kaka kelas.

Terbukti setelah acara selesai, tidak sedikit siswa dan siswi dari daerah dan

suku yang berbeda saling memuji enaknya rasa makanan khas, keindahan kesenian

serta pakaian adat yang mereka miliki. Hal-hal kecil seperti pujian-pujian ini akan

menjadi awal toleransi yang sangat besar dan dalam konteks yang lebih rumit dengan

harapan dampak negatif dari keberagaman budaya tidak terjadi.

Page 14: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Dengan adanya keanekaragaman budaya, bahasa, yang ada di SMA Dwiwarna

menimbulkan dampak positif diantaranya :

1. Membuat rasa solidaritas antar kawan, kakak kelas dan adik kelas semakin

meningkat.

2. Mempererat tali persaudaraan melebihi hubungan seperti keluarga sendiri

3. Merasa senasib sepenanggungan antar kawan, merasakan saat suka dan duka jauh

dari

orang tua.

Page 15: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA
Page 16: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Raising Youth Understanding on Multiculturalism

SURAU MENJAWAB KERISAUAN BANGSA

Rofiatus Syar’iIsmi Meliza Fitri

Syifa Aulia Rahmawati

SENIOR HIGH SCHOOL DAAR EL-QOLAM 1

TANGERANG

Page 17: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

SURAU MENJAWAB KERISAUAN BANGSA

Ciri kemajuan peradaban suatu bangsa dapat dilihat saat masyarakatnya

memiliki pola pikir dan perilaku yang maju. Sebuah bangsa yang maju dan kuat

tercermin dari nilai-nilai dasar yang dijadikan pedoman hidup telah termanifestasi

dalam perilaku sehari-hari, sehingga perilaku menyimpang, gejala etnosentrisme,

diskriminasi, dan perilaku-perilaku negatif lainnya dapat dikurangi1. Berbagai

persoalan dan kerusakan yang muncul pada era globalisasi ini disebabkan dengan

penurunan moral bangsa dan etiket masyarakat yang ada di dalamnya contohnya

kasus kekerasan antar kelompok, ketidakadilan sosial dan hukum, hingga budaya

korup penguasa yang makin menggurita.

Degradasi moral dan etika yang dihadapi bangsa Indonesia, membutuhkan

peran aktif pelajar sebagai penerus estafet bangsa, mereka harus dibentuk menjadi

remaja yang siap dengan modernisasi, tangguh dalam menghadapi arus globalisasi

tanpa kehilangan jati dirinya sebagai warga negara Indonesia. Tidak menjadi

remaja yang hanya sibuk dengan urusan pribadi, tidak peka dengan lingkungannya

dan lebih suka melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, bahkan hal-hal yang

tidak pantas dilakukan oleh para pelajar contohnya tawuran antar sekolah, dan

mahasiswa yang seharusnya bertindak sebagai penjaga nilai-nilai moral dan etika

bangsa, ternyata terjebak dalam budaya hedonis dan westernis yang tak jarang

terjerumus pada pergaulan bebas. Salah satu lembaga sosial masyarakat yang

berperan dalam membentuk kepribadian remaja yang tangguh, cerdas IMTAQ dan

IPTEK adalah pondok pesantren (surau).

Secara harfiah surau adalah tempat beribadah, mengaji dan aktifitas

pendidikan keagamaan lainnya. Dalam tulisan ini pondok pesantren dianalogikan

sebagai sebuah surau yang menjadi tempat menempa jiwa, mental, kepribadian

remaja serta gudang ilmu pengetahuan. Sekarang ini telah banyak pula pondok

pesantren yang mengadopsi sistem pendidikan modern, memakai bahasa

pengantar asing (arab dan inggris) untuk menyiapkan generasi yang tidak gagap

1 "Membangun bangsa dengan etika dan moral pancasila", http://berdikarionline.com// (Jul.16, 2012)

Page 18: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

teknologi tanpa harus meninggalkan tradisi dan budaya asli pondok pesantren.

Lembaga tersebut berusaha menyingkirkan stereotip negatif lulusan pondok

pesantren yang dianggap tertinggal, katrok, kolot, dan tidak mampu bersaing di

era globalisasi seperti sekarang ini.

Sebagai lembaga pendidikan islam, surau (pondok pesantren) atau

sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan “boarding school” adalah salah satu

lembaga pendidikan yang dipercaya masyarakat indonesia untuk menciptakan

generasi masa depan yang baik, dengan sistem hidup bersama (living together)

didalamnya. Dengan sistem tersebut santri (pelajar) dihadapkan dengan beragam

kepribadian, serta latar belakang budaya santri lain. Untuk bertahan di pesantren

santri harus bisa saling menghargai perbedaan agar tidak menimbulkan konflik.

Sehingga mereka dapat bersikap penuh kasih sayang terhadap yang seagama

(ukhuwah islamiyah), dan lebih toleran terhadap yang berbeda agama karena

islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Pondok pesantren modern menanamkan pendidikan yang baik dalam

pertumbuhan regenerasi manusia, hal ini dapat dilihat dari pelajaran yang

ditawarkan para ustadz kepada santri. Baik itu pelajaran secara matematis maupun

secara jiwa dan raga. Dari pelajaran tersebut santri bisa berpikir lebih logis, dan

lebih dewasa dalam menjalani rintangan hidup di dunia serta dapat dijadikan bekal

hidup para santri agar kelak dapat mandiri dalam mengahadapi kerasnya dunia.

Peraturan pondok pesantren modern yang tersistematis selama 24 jam,

memberikan pelayanan melalui dua jalur (jalur ajar dan asuh), sehingga

pendidikan diberikan maksimal untuk santri. Pondok pesantren membentuk

sebuah karakter yang memiliki kualitas yang tinggi, hal tersebut diajarkan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan merawat tradisi dan merespon modernisasi, dan

berpegang teguh pada nilai dan norma yang berlaku di pesantren agar dapat

mewujudkan pemuda dan pemudi yang memiliki kecerdasan intelektual,

emosional, dan spiritual yang seimbang.

Kenakalan remaja yang sudah mencapai titik maksimal dan sangat

memperhatinkan semakin mengarah pada kriminalitas. Derasnya arus globalisasi,

Page 19: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

kemajuan teknologi yang terjadi belum diimbangi dengan penguatan jati diri dan

kecintaan dengan keragaman budaya sendiri. Tuntutan modernisasi memicu

kesibukan orang untuk mengejar karir, dan sistem pendidikan yang berorientasi

pada lapangan pekerjaan sehingga banyak para remaja yang tidak mendapatkan

kasih sayang dan juga perhatian kedua orang tua. Sistem pendidikan pesantren

merupakan salah satu alternatif yang ideal dalam pendidikan nasional. Bung

Karno pernah mengatakan, beri aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia.

Kalimat ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki sumbangsih yang besar

terhadap kemajuan negara.

Di pondok pesantren remaja dididik agar memiliki prinsip dan nilai dasar

yang disebut dengan panca jiwa pondok; (1) keikhlasan, yang berarti semua

perbuatan atau pekerjaan berdasarkan niat yang tulus tanpa mengharapkan

imbalan dan beramal semata-mata karena untuk mendapatkan ridho Allah; (2)

kesederhanaan, yang memiliki arti kesesuaian antara kebutuhan dan kemampuan

yang seimbang; (3) berdikari, yang berarti mampu untuk menolong dirinya

sendiri atau menjadi diri sendiri dan juga mementingkan kebutuhan untuk

pesantren dan masyarakat; (4) ukhuwah islamiyah, yang berarti santri harus

memiliki rasa persaudaraan sehingga kesulitan dirasakan bersama dengan jalinan

perasaan keagamaan; (5) kebebasan, yang berarti bebas berfikir secara rasional

untuk menentukan masa depan yang lebih baik, namun tetap bertanggung jawab.

Banyak alumni pondok pesantren yang berkiprah di bidang politik dan

bidang lainnya. Abdurrahman Wahid sebagai presiden ke-4 Republik Indonesia

yang merupakan alumni dari pondok pesantren Tegalrejo pada tahun 1957 lalu

pada tahun 1999 pindah ke pesantren Tambak beras di Jombang.2 Beliau adalah

sangat menjunjung tinggi semangat nasionalisme serta memiliki rasa toleran yang

tinggi terhadap kelompok-kelompok minoritas (tionghoa).

2Roni Raditya, "Bibliografi singkat presiden Abdurrahman Wahid",

http://rony.r07.alumni.ipb.ac.id (Jul. 8, 2010)

Page 20: KOMPILASI ESAI JUARA EWC OLIMPIADE ILMU SOSIAL · PDF fileKita ambil saja contoh dampak buruk dari keanekaragaman budaya adalah masalah. pertentangan sosial antarsuku. Masalah SARA

Hal tersebut saling berkaitan dengan kesadaran multikulturalisme yang

memiliki peranan penting dalam pembangunan bangsa Indonesia sebagai suatu

Negara yang berdiri diatas keragaman kebudayaan dimiliki oleh seseorang yang

memiliki latar pendidikan pondok pesantren tanpa menyingkirkan jiwa

nasionalisme. Justru keanekaragaman budaya tersebut menjadi inspirasi dan

potensi untuk pembangunan bangsa, menjadi pesona bagi negara lain. Sehingga

cita-cita luhur bangsa dapat terlaksana, demi mewujudkan masyarakat Indonesia

yang adil makmur dan sejahtera.

Diperlukan pendidikan multikulturalisme untuk mengatasi minimnya

kesadaran multikulturalisme dan krisis moral remaja Indonesia. Model pendidikan

seperti boarding school sedikit menjawab kegelisahan tersebut dengan berbagai

macam pendekatan terhadap remaja. Mengapa demikian? karena para pengasuh

serta seluruh komponen pondok pesantren bersama-sama berusaha untuk

menciptakan lingkungan yang harmonis didalam pesantren. Maka tidak heran jika

sedikit berita tawuran atau pembunuhan atau tindakan kriminalitas lainnya dalam

pesantren karena pesantren memiliki cita-cita dalam menciptakan generasi

pemimpin masa depan yang berbudi luhur.