risalah sidang paripurna ke-8 masa sidang ii tahun … filetidak hadir : orang ii ... seluruh...
TRANSCRIPT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-8
MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2013 – 2014
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
I. KETERANGAN
1. Hari : Jumat
2. Tanggal : 20 Desember 2013
3. Waktu : 09.00 WIB – Selesai
4. Tempat : Gedung Nusantara V
5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD
1. H. Irman Gusman, S.E., M.B.A. (Ketua)
2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)
3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)
6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto)
2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat)
7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Ir. Sefti Ramsiaty, M.M.)
8. Acara : 1. Laporan perkembangan pelaksanaan tugas masing-masing
alat kelengkapan DPD RI
2. Pengesahan keputusan DPD RI
3. Penutupan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014.
9. Hadir : orang
10. Tidak hadir : orang
II. JALANNYA SIDANG :
1 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Karena hari ini hari jum'at sehingga kita harapkan pelaksaan Paripurna ini bisa
berlangsung lebih cepat, lebih efektif, kita perkirakan paling telat jam 11.40. Jadi 11.35 bisa
kita selesaikan dan para Pimpinan Komite untuk menyiapkan untuk menyampaikan secara
cepat dan ringkas dan dalam pengambilan keputusan, dimohon ya. Ini pengantar sebelum kita
mulai.
Baik Bapak Ibu sekalian.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swasti astu
Seperti biasanya, sebelum kita memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah
marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan kepada Anggota Dewan dan
seluruh hadirin yang hadir di ruangan ini kami mohon untuk berdiri dan mari kita bersama-
sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
PEMBICARA : PADUAN SUARA
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.00 WIB
2 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Sidang yang mulia, perlu kami informasikan bahwa hari ini kita kedatangan tamu dari
Pemda Provinsi Banten dan juga Pemda Kabupaten Pandeglang, kemudian juga Tim
Pemekaran Cibaliung, Badan Koordinasi Percepatan Pembentukan Kabupaten Cibaliung dan
juga adik-adik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Pemerintahan dari
Universitas Hassanudin Sulawesi Selatan dan juga dari Kabupaten Nunukan dalam rangka
untuk menyaksikan pengambilan keputusan atas pandangan dan pendapat DPD RI terhadap
aspirasi daerah tentang pembentukan Kabupaten Cibaliung sebagai pemekaran dari
Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten serta pandangan dan pendapat DPD RI terhadap
aspirasi masyarakat dan daerah tentang pembentukan Kota Sebatik sebagai pemekaran dari
Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimatan Utara.
Tentu kedatangan para tamu kita ini akan semakin mengukuhkan kerjasama DPD RI
sebagai lembaga perwakilan daerah dengan lembaga lain dan termasuk stake holder yang
dapat menjadi saksi bagi setiap upaya dari perjuangan para Anggota DPD dalam
menyuarakan aspirasi rakyat dan daerah. Semoga kehadiran mereka ini dapat menyaksikan
salah satu bentuk pelaksanaan mekanisme ketatanegaraan dan juga dapat menjadi bekal dan
pembelajaran khususnya bagi adik mahasiswa Universitas Hassanudin yang hadir pada pagi
ini.
Sidang dewan yang mulia, berdasarkan cattan hadir dari Sekretariat Jenderal sampai
saat ini telah hadir 67 orang Anggota DPD RI yang telah menandatangani daftar hadir, yang
mana ada izin 8 orang karena memang ada tugas, ditugaskan oleh alat kelengkapan. Dengan
demikian sidang ini telah memenuhi syarat untuk dibuka. Dengan mengucapkan
bismillahirahmanirahiim Sidang Paripurna ke-8 Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara, Sidang Peripurna ini
mempunyai 3 agenda pokok yaitu pertama, laporan perkembangan pelaksanaan tugas
masing-masing alat kelengkapan DPD RI. Yang kedua, pengesahan keputusan DPD RI. Yang
ketiga, penutupan Masa Sidang II Tahun Sidang 2013-2014. Untuk itu marilah kita masuki
agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD dan pengesahan
keputusan. Untuk urutan penyampaian laporan akan dimulai dari alat kelengkapan yang
materi laporannya mengambil keputusan.
Namun, pada kesempatan pertama kami mau mempersilakan terlebih dahulu kepada
Panitia Perancang Undang-Undang untuk menyampaikan laporannya terlebih dahulu karena
materi berkaitan dengan harmoniasasi Tatib RUU dari DPD RI dan ini akan dilaporkan dari
masingmasing komite. Untuk itu kami persilakan kepada Pimpinan PPUU untuk dapat
menyampaikan laporan tugas pelaksanaannya. Kami persilakan.
PEMBICARA : Ir. ANANG PRIHANTORO (WAKIL KETUA PPUU)
Proses pembahasan di Baleg kemaren memang sangat dinamis, menyangkut lingkup
tugas DPD sesuai dengan Pasal 22 di Undang-Undang Dasar 1945 dan keikutsertaan DPD
dalam perubahan, dalam pembahasan dan penetapan Prolegnas dari 12 RUU yang sesuai
dengan syarat administrasi pengajuan Prolegnas yaitu ada naskah akademik dan RUU nya
dan dalam pembahasan Panja DPD diminta mengurangi sehingga menjadi 8 namun pada
akhirnya hanya 1 RUU yang benar-benar masuk dalam Prolegnas, 3 RUU layaknya diambil
menjadi prioritas oleh DPR dan pemerintah yaitu RUU tentang etika peneyelenggara Negara
KETOK 1X
3 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
oleh DPR, RUU tentang penerimaan Negara bukan pajak oleh Pemerintah RUU tentang
perubahan atas Undang-Undang 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara
pembesar pusat dan daerah juga diambil oleh pemerintah dalam daftar Prolegnas tidak
mengakomodasi keinginan kami untuk mencantumkan yang ikut sertaan DPD dalam
perubahan atas atau memberikan pertimbangan dalam RUU yang ada dalam daftar Prolegnas
menyangkut RUU tentang DPD, kami menyusun RUU tersebut berdasarkan pemikiran
normatif dari ketentuan Pasal 22 C Ayat 4 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kebedaan
DPD sebagai lembaga perwakilan daerah perlu diatur dalam Undang-Undang tersendiri
bahwa susunan dan kedudukan dewan perwakilan daerah diatur dengan Undang-Undang
penyusunan RUU tentang DPD, menurut kami merupakan condition accounton yang
mengharuskan DPD untuk menyusun RUU tersebut karena adanya putusan MK dalam
perkara nomor 92 Tahun 2012 dan adanya RUU tentang perubahan Undang-Undang nomor
27 Tahun 2009 tentang MD 3 yang telah dirumuskan oleh Baleg DPR. Sekali lagi ini
merupakan kebutuhan lembaga untuk mendorong substansi-substansi putusan MK dapat
dimplementasikan dalam Undang-Undang RUU ini telah kami konsultasikan dengan Baleg
DPR pada waktu pembahasan Proglegnas 2014 yang lalu dan berkaitan dengan bentuk RUU
dan substansinya kami mengharapkan RUU tentang DPD ini dapat diputuskan dalam sidang
Paripurna hari ini.
Demikianlah Bapak-sekalian laporan yang dapat kami sampaikan dalam sidang ini
mengakhiri kerja pada tahun 2013 ini atas nama anggota dan Pimpinan PPUU mengucapkan
terima kasih atas pihak-pihak yang telah mendukung semoga kerja sama yang telah terjalin
pada tahun 2103 semakin kuat untuk tahun 2014 yang akan datang, kami menyampaikan
selamat Natal bagi yang merayakan dan juga menyongsong tahun baru 2014 bagi kita semua.
Wabillahi Taufik Walhidayah. Wassalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi dan salam sejahtera
Om Shanti Shanti Shanti Om.
PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (KETUA PHAL)
Saya atas nama anggota DPD RI dari dalam kasus Selatan daerah pemilihan Sulawesi
Selatan menyampaikan terima kasih banyak atas penerimaan dan pelayanan kepada adik-adik
kami dari universitas Hasanuddin Makassar yang berbaju merah di belakang mudah-mudahan
kedatangan adik-adik kami ini akan memperlihatkan bagaimana anggota DPD berjuang
memperjuangkan kepentingan-kepentingan daerah sekaligus untuk menepis image bagi
mahasiswa -Mahasiswa Makassar bahwa mereka datang dalam rangka belajar bagaimana
fungsi legislasi DPD, oleh karena itu sekali lagi terima kasih atas penerimaan dan pelayanan,
terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik. Bapak-Ibu sekalian jadi kita telah mendengar tadi progres report dari PPUU
yang cukup baik ya, walaupun belum memuaskan kita semua tentu ini suatu penuh
perjuangan polotik lebih kuat diantara kita jadi kita harapkan nanti PPUU untuk supaya lebih
sulit lagi ya untuk bisa hal-hal yang disampaikan tadi bisa menjadi sebuah keniscahyaan pada
masa-masa sidang berikutnya dan berikutnya. Kami ingin mendapatkan persetujuan dari pada
Paripurna ini sebuah RUU inisiatif DPD RI ini tentang Dewan Perwakilan Daerah, apakah
inisiatif RUU ini dapat kita setujui? baik
KETOK 2X
4 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
terima kasih tepuk tangan untuk kita semua mudah-mudahan ini bisa kita perjuangkan
terus ya , sehingga keberadaan eksistensi DPD dalam legislasinya akan lebih terasa dan lebih
kuat lagi, baiklah Ibu-Bapak sekalian ya setelah kita mendengar laporan dari PPUU untuk itu
kami persilakan kepada pimpinan Komite I untuk dapat menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugasnya , kami persilahkan
PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (KETUA KOMITE I)
Assalamualaikum Wr.Wb. Selamat pagi.
Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiasto, yang saya hormati Pimpinan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang saya hormati seluruh anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang saya hormati saudara Sekjen, Wasekjen dan
jajaranya yang saya hormati undangan yang hadir pada hari ini dari Provinsi Banten
kemudian dari Pemda Kabupaten Pandeglang dan adik-adik mahasiswa Hasanudin yang saya
hormati.
Pertama kita bersyukur alhamdulillah pagi hari ini kita akan melanjutkan laporan
kegiatan masing-masing alat kelengkapan izinkan atas nama Pimpinan dan anggota panitia 1
kami menyampaikan laporan atau kegiatan Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, pertama rancangan Undang-Undang usul inisiatif yaitu rancangan Undang-
Undang tentang otonomi khusus Bali disampaikan rancangan RUU ini merupakan
manifestasi hasil kajian yang telah dilakukan oleh Komite I terhadap desentralisasi asimetris
Indonesia setelah merampungkan kajian Desentralisasi Asimetris indonesia kita mencoba
untuk menindak lanjuti keanekaragamaan yang ada di Republik ini, kalau uji petik
diantaranya adalah di Provinsi Bali dan Kepri sehingga kesepakatan Komite I memutuskan
sebagai implementasi dan tindak lanjut dari hasil kajian asimetris Bali kita siapkan untuk
sebagai otonomi khusus Bali dan ini melalui rangkaian pembahasan yang sangat panjang dan
melibatkan berbagai stakeholder mulai dari kalangan kampus, tokoh-tokoh masyarakat Bali,
Biak yang ada di Bali sendiri maupun di perantauan, untuk itu kami mohon dalam sidang
Paripurna yang terhormat ini khusus Bali dan untuk dapat disahkan kemudian rancangan
Undang-Undang tentang pengadilan agraria Undang-Undang ini akan diselesaikan pada masa
sidang III dan merupakan luncuran pada tahun 2014 selanjutnya pengawasan terhadap
pelaksanaan Undang-Undang nomor 43 tahun 99 tentang perubahan atas Undang-Undang
nomor 8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian khusus mengenai pengangkatan
tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil, kami juga berharap pada sidang Paripurna
hari ini untuk dapat disahkan hasil pengawasan ini, selanjutnya pembentukan daerah otonomi
baru setelah melalui rangkaian kegiatan sebagaimana yang diamanatkan di dalam PP 78 hari
ini dalam sidang yang Dewan yang terhormat ini kami meminta sidang Paripurna untuk
mengesahkan pembentukan Kabupaten Cibaliung sebagai pembekalan dari Kabupaten
Pandeglang Provinsi Banten. Selanjutnya pembentukan kota Sebatik sebagai pemekaran dari
Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara untuk dapat disahkan Bapak dan Ibu
sekalian, kemudian yang terakhir pembahasan terhadap rancangan Undang-Undang antara
DPD dengan DPR dan Pemerintah yang kita kenal pembahasan tripartik pasca putusan MK di
antaranya adalah pembahasan rancangan Undang-Undang tentang desa yang baru saja
kemarin disahkan dalam sidang Paripurna DPR, kami atas nama Pimpinan Komite 1
menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kami mengatakan Timja RUU desa
Komite I ini adalah Pahlawan DPD RI dalam rangka pembahasan dengan DPR dan ini
merupakan konvensi yang sangat luar biasa.
Penghargaan pertama itu kami sampaikan kepada Ketua Timja beserta anggotanya di
antaranya adalah Pak Jacob Jack Oswara mohon berdiri, terima kasih Pak Jack sebagai Ketua
kemudian DRA. Hj Heni Keirani, NSI sebagai wakil ketua, yang ketiga Prof.DR.Dirjen
5 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Purnawirawan Sharoh Muhamad, kemudian Bapak Wayan Sudirta Sarjana Hukum, Drs.
Paulus Yohanes Sumino,MM kemudian H. Amang Safrudin LC, kemudian Senator Hj. Denti
Eka Widi Pratiwi, SE.,MA, Ir. Anang Prihantoro, Pendeta Silvihana Pandegiro dan yang
terakhir H Muchamad Mahmud, Pak Aksa Mahmud mana orangnya , berdiri bang Pak Ketua
dan Wakil Ketua.
Substansi pembahasan Undang-Undang desa itu sama peristiwanya dengan Undang-
Undang Yogyakarta 80% boleh dikatakan itu merupakan hasil dari DPD RI dan perlu dicatat
dari laporan yang sampaikan oleh Prof Paro pada kami soal dana ADD itu dan juga asuransi
untuk perangkat desa termasuk masa bakti kepala desa itu merupakan buah tangan asli
original dari DPD RI , dan itu diterima oleh pemerintah dan DPR ditengah terjadi silang
pendapat antara DPR dan Pemerintah DPD memasukkan gagasan dan idenya, dan itulah yang
diterima dalam rapat di DPR Pemerintah dan DPD tentu penghargaan setinggi-tingginya kita
sampaiakan kepada Timja.
PEMBICARA : Drs. PAULUS YOHANES SUMINO, MM (PAPUA)
Yang original dan yang terpenting juga adalah Desa Adat yang sudah di setujui oleh
DPR itu original dari DPD, terima kasih Pak Paulus sudah tambah terakhir tentu dengan
disahkannya Undang-Undang ini kita sangat berharap Pimpinan DPD RI bisa melakukan
Roadshow seluruh Indonesia dan melibatkan semua anggota DPD di Provinsi itu, wah ini
adalah sejarah baru bagi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, saya kira demikian
yang dapat saya sampaikan, jika ada salah mohon maaf.
Wabillahi Taufik Walhidayah Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat pagi,
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Pimpinan dan anggota Komite I yang telah bekerja keras untuk menggolkan berbagai
aspirasi masyarakat dan daerah, ya seperti bagaimana yang dilaporkan oleh Pimpinannya
tepuk tangan sekali lagi buat Komite I. Ada 4 yang harus kita ambil keputusan, saya ingin
membacakan mohon persetujuan dari pada sidang Paripurna ini, pertama adalah setelah kita
mendengarkan Pimpinan Komite I secara komprehensif tadi , tentu tidak dibacakan semua
mungkin yang tertulisnya lebih Panjang lagi tadi untuk itu pertama kepada kita dimintakan
persetujuanya untuk apakah Depag tidak menyetujui RUU inisiatif DPD RI tentang otonomi
khusus bagi provinsi Bali? baik.
Baik, tepuk tangan buat semua yang, ke 2. Kita harus menyetujui juga apakah kita
dapat mensetujui hasil pengawasan DPD-RI atas pelaksanaan Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 43 tahun 99 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 8 tahun 74
tentang pokok-pokok kepegawaian khususnya mengenai pengangkatan tenaga honorer
menjadi CPNS? Setuju?
Yang ke 3. Yaitu ditunggu oleh saudara-saudara kita dibelakang ini apakah kita dapat
menyetujui pandangan dan pendapat DPD RI terhadap aspirasi masyarakat dan daerah
tentang pembentukan kotak Sebatik sebagai pemekaran dari kabupaten Nunukan di Provinsi
Kalimantan utara? Setuju?
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
6 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Tepuk tangan dan yang terakhir dapatkah menyetujui sebagai sebuah pandangan dan
pendapat DPD RI terhadap aspirasi masyarakat dan daerah tentang pembentukan Kabupaten
Cibaliung sebagai pemekaran dari Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten?
Baik.Bapak-Ibu sekalian.
PEMBICARA : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (KETUA PAP)
Ketua Komite I atas permintaan dari teman-teman sekarang saya sedang menyiapkan
suatu tulisan singkat beberapa halaman tentang bagaimana perkembangan terutama pada saat-
saat terakhir lobi kita antara DPD, DPR, dan Pemerintah sehingga keluar angka 10% keluar
itu gitu, kenapa ini diperlukan,saya harapkan ini bisa digunakan oleh rekan-rekan Senator
pada waktu mensosialisasikan pada waktu kampanyenya di masing-masing daerah, dua bisa
juga naskah ini kami persilahkan, silahkan dimuat misalnya dijadikan suatu artikel untuk
dimuat dengan menggunakan nama, nama masing-masing daerah, silakan mau menyebut
nama kami atau tidak itu enggak ada masalah tapi ini sedang terus kami kerjakan, mudah-
mudahan selesai ini sudah siap, nanti kalau memang ada ini silakan berhubungan dengan
kami untuk mendapatkan naskah ini. Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik terima kasih Pak Farouk baiklah untuk mempersingkat waktu selanjutnya kami
persilahkan kepada Komite II untuk dapat menyampaikan laporan perkembangan
penyelesaian tugasnya, baik. Bapak-Ibu sekalian jadi hadirin yang hadir pada ruang
Paripurna ini kalau memang yang tadi perwakilan dari daerah Banten tadi yah, kalau mau
duduk silahkan tapi kalau mau pun sudah meninggalkan ruangan ini juga kami persilahkan
juga, silahkan baik ya, terima kasih.
PEMBICARA : MATHEUS S. PASIMANJEKU, SH. (WAKIL KETUA KOMITE II)
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastiastu.
Yang terhormat Pimpinan DPD RI, Pimpinan alat kelengkapan anggota DPD RI,
Sekretariat Jenderal DPD RI dan seluruh hadirin yang kami muliakan. Pertama-tama dalam
kesempatan yang berbahagia ini patutlah kita Panjakan Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan
yang kuasa karena atas penyertaan dan perlindungannya kepada kita semua, maka pada hari
ini kita dapat melaksanakan sidang Paripurna yang berbahagia ini pada kesempatan ini
izinkan saya mewakili Komite II untuk dapat menyampaikan secara singkat mengenai point-
point penting dari laporan perkembangan, pelaksanaan tugas Komite, kedua pada penutupan
masa sidang kedua ini perlu kami sampaikan bahwa pada masa sidang ke 2 ini Komite II
telah selesai menyusun pandangan dan pendapat DPD RI tentang terhadap RUU adapun RUU
yang masuk ke Komite II baik yang berasal dari Pemerintah maupun dari DPR RI
diantaranya adalah yang pertama rancangan Undang-Undang tentang panas bumi, yang kedua
rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 18 tahun 2009
tentang peternakan dan kesehatan hewan, dan yang ke 3. Yaitu rancangan Undang-Undang
KETOK 2X
7 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
tentang standarisasi dalam penilaian kesesuaian dalam penyusunan ketiga pandangan dan
pendapat tersebut Komite II telah melaksanakan finalisasi selama 6 hari mulai tanggal 13
hingga 18 Desember 2013.
Kita bersyukur selama 6 hari tersebut Komite II telah mengesahkan ketiga pandangan
dan pendapat tersebut berikut kami sampaikan laporan pelaksanaan tugas penyusunan ketiga
pandangan pendapat tersebut secara singkat yang pertama Rancangan Undang-Undang
tentang panas bumi dalam penyusunan pendangan dan pendapat DPD RI terhadap rancangan
Undang-Undang tentang panas bumi ini Komite II telah melakukan rapat dengar pendapat
dengan beberapa stakeholder antara lain yang pertama PT.Pertamina, PT.Sevron, Asosiasi
Panas Bumi Indonesia PT.PLN, Dirjen Energi terbarukan dan konservasi energi Kementerian
SDM dan Geologi SDM, Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan.
Yang kedua rancangan Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang
nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan dalam penyusunan pandangan
dan pendapat DPD RI terhadap rancangan Undang-Undang tentang perubahan undang-
undang No 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan Komite II telah
melakukan rapat dengar pendapat atau rapat dengar pendapat umum dengan stakeholder,
antara lain Federasi masyarakat penunggasan Indonesia di Dirjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementerian Pertanian Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan dan
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.
Yang ketiga rancangan Undang-Undang tentang standarisasi dan penilaian keseuaian
dalam penyusunan pandangan dan pendapat DPD-RI tersebut rancangan Undang-Undang
tentang standarisasi dan penilaian kesesuaian komite II telah melakukan rapat dengar
pendapat atau rapat dengar pendapat umum dengan beberapa stikholder antara lain yayasan
konsumen Indonesia badan standarisasi nasional masyarakat standarisasi Indonesia dan
Prof.Dr.Ir. Bambang Riyanto Trilaksono pakar dari ITB, Pimpinan DPD-RI Pimpinan alat
kelengkapan DPD-RI, anggota DPD-RI serata sekrertariat Jendral yang kami hormati,
demikian laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II pada Paripurna ke VIII
penutupan masa sidang kedua tahun sidang 2013-2014 yang dapat kami sampaikan dan pada
kesempatan yang berbahagia ini sekali lagi kami memohon agar sidang paripurna pada hari
ini dapat menngesahkan ketiga Rancangan Undang-Undang tersebut demikian laporan yang
dapat kami sampaikan melalui sidang paripurna ini semoga apa yang telah kami sampaikan
dalam sidang paripurna ini dapat menyetujui, terima kasih.
Asalamu'alaikum Wr.Wb.
Om Shanti Shanti Shanti Om
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih kita ucapkan kepada Pimpinan Komite II yang telah menyampaikan
laporannya dan kepada kita kepada Paripurna ini diminta untuk mendapatkan persetujuan ada
3 yang saya bacakan satu persatu, pertama apakah kita dapat menyetujui pendangan dan
pendapat DPD RI terhadap RUU tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 27 tahun
2003 mengenai Panas Bumi setuju?
Baik, tepuk tangan untuk kita semua yang kedua Bapak-Bapak sekalian. Apakah
dapat kita menyetujui pandangan dan pendapat DPD-RI terhadap RUU perubahan atas
Undang-Undang nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan?setuju.
KETOK 2X
8 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Yang yang ke 3. Dapatkah kita menyetujui sebagai sebuah pandangan dan pendapat
DPD-RI terhadap RUU standarisasi dan penilaian kesesuaian?setuju, baik terima kasih
kepada Pimpinan dan anggota Komite II dan tepuk tangan untuk kita semua, baiklah Bapak-
Ibu sekalian sidang dewan yang mulia, selanjutnya kami persilakan kepada Komite III untuk
dapat menyampaikan laporan perkembangan dari pelaksanaan tugasnya waktu dan tempat
kami persilahkan.
PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (KETUA KOMITE III)
Bismillahirrahmaniirrahiim ,
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Yang terhormat saudara Pimpinan DPD RI yang terhormat, Bapak/Ibu anggota DPD
RI yang terhormat saudara Sekjen , Wasekjen DPR RI beserta jajaran, yang kami banggakan
mahasiswa Falkutas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Hasanuddin Makassar dan hadirin
yang berbahagia pada sidang Paripurna Yang Mulia ini perkenankan kami menyampaikan
laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI sesuai dengan pasal 70 ayat 1
dan ayat 2 peraturan tata tertib DPD RI yang meliputi tugas dan wewenangnya pada bidang
Pendidikan Agama, Kesehatan Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan
Olahraga, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Ketenagakerjaan adapun
program kegiatan yang menjadi pembahasan Komite III pada masa sidang 19 Nopember
sampai 20 Desember 2013 adalah pertama penyusunan rancangan Undang-Undang
perubahan atas Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,
yang kedua Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-Undang nomor 13 tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2013, yang ketiga Pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan terkait dengan kesehatan ibu dan
anak dan yang keempat pandangan dan pendapat atas RUU tentang kesehatan jiwa yang baru
pada tahap kunjungan kerja ke masing-masing Provinsi dalam rangka penyusunan daftar
inventaris.
Bapak-Ibu yang saya hormati berkaitan dengan rencana untuk perubahan atas
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Komite III DPD
RI memandang perlu atas perubahan Undang-Undang ini karena pada Undang - Undang ini
sudah muncul, beberapa Undang-Undang yang berkaitan sistem pendidikan di antaranya
adanya perubahan dan penyesuaian terhadap ketentuan Badan Hukum Pendidikan pengertian
alokasi anggaran pendidikan 20% rintisan sekolah bertaraf Internasional serta ujian Nasional
yang sampai hari ini masih menimbulkan polemik di masyarakat disamping itu juga sudah
diterbitkan Undang-Undang tentang Guru dan Dosen serta Undang-Undang Pendidikan
Tinggi serta yang terakhir kemarin disahkan Undang-Undang pendidikan Kedokteran.
Komite III DPD RI tidak melihat belum melihat inisiatif atau kemauan dari
pemerintah untuk merevisi Undang-Undang tersebut , sementara politik di bidang pendidikan
terus menerus berlangsung oleh sebab itu dalam sidang Paripurna yang terhormat ini Komite
III DPD RI meminta persetujuan nanti tentang rancangan Undang-Undang yang akan
diusulkan berkaitan dengan pengawasan terhadap Undang-Undang nomor 13 berkaitan
dengan pelaksanaan haji 2013 Komite III DPD RI sudah memberikan beberapa rekomendasi
kepada Menteri Agama RI terutama yang paling krusial akhir-akhir ini adalah masalah
pengurangan kuota haji 20 % oleh Pemerintah Arab Saudi, Komite III DPD RI mendorong
Menteri Agama untuk terus melobi pemerintah Arab Saudi serta melaksanakan sosialisasi
KETOK 2X
9 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
yang maksimal kepada masyarakat sehingga tidak terjadi kegaduhan di masyarakat.
Selanjutnya berkaitan dengan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan berkaitan dengan dengan kesehatan Ibu dan anak Komite III DPD RI
mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan peraturan Pemerintah yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Kesehatan karena hal inilah yang menghambat Pemerintah daerah
dalam mengimplementasikan Undang-Undang ini di lapangan. Kemudian komite III DPD RI
mendesak Pemerintah dan Pemerintah daerah agar menyediakan sarana dan prasarana
puskesmas dan rumah sakit yang menunjang kesehatan Ibu dan anak, serta mendesak
Pemerintah dan Pemerintah daerah untuk melaksanakan pasal 171 Ayat 1 dan Ayat 2
Undang-Undang Kesehatan yaitu Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengalokasikan
5% dari APBN dan 10% dari APBD di luar gaji.
Bapak-Ibu Pimpinan DPD RI beserta Bapak-Ibu anggota DPD RI sidang Dewan yang
saya muliakan berdasarkan laporan yang telah kami sampaikan di atas melalui sidang
Paripurna yang mulia ini Komite III DPD RI meminta kepada Pimpinan dan seluruh anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhormat untuk mengesahkan 3 materi,
pertama Rancangan Undang-Undang perubahan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang kedua pengawasan atas pelaksanaan Undang-
Undang nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2013 Masehi atau
tahun 1434 Hijriyah , dan ketiga pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak. Akhirnya
perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan beserta
seluruh anggota DPD RI dan semua pihak yang telah banyak membantu terutama Sekretariat
Jendral DPD RI dan jajarannya serta media massa yang telah banyak membantu meliput
kegiatan-kegiatan DPD RI khusus Komite III semoga segala upaya yang diberikan
mendapatkan balasan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT. Demikianlah laporan
perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI, terima kasih atas perhatian Bapak- Ibu.
wabilahi taufik walhidayah wasalamualaikum Wr.Wb
Damai sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti shanti om .
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik saya ucapkan terima kasih kepada pimpinan Komite III atas laporan
perkembangan pelaksanaan tugasnya Bapak-Ibu sekalian sidang Dewan yang terhormat
dimintakan persetujuannya yang akan saya bacakan satu persatu apakah sidang Paripurna ini
dapat menyetujui, pertama terhadap RUU inisiatif DPD-RI tentang perubahan Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisi Pendidikan Nasional setuju
Yang kedua apakah Sidang Paripurna ini dapat menyetujui terhadap pengawasan DPD
RI atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah
haji yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah haji 2013 atau 1434 Hijriah setuju
Dan yang terakhir apakah sidang Paripurna ini menyetujui sebagai sebuah
pengawasan DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan yang berkenaan dengan kesehatan ibu dan anak ,
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
10 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Baik terima kasih sekali lagi Pimpinan dan anggota Komite III selanjutnya untuk
mempersingkat waktu kami persilakan langsung kepada Pimpinan Komite IV untuk dapat
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya .
PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M., M.Pd (PIMPINAN KOMITE IV)
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swassiastu.
Yang kami hormati Pimpinan Dewan Perwakilan Deerah yang kami hormati, para
anggota Senator Indonesia yang kami hormati Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya,
hadirin yang berbahagia terlebih dahulu tentu kita mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT. atas segala rahmat-Nya, pagi menjelang siang ini kita diberi kesehatan atas nama
Pimpinan dan segenap anggota Komite IV Dewan Perwakilan Daerah kami menyampaikan
terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat
hari ini perkenankan kami menyampaikan beberapa hasil pembahasan Komite IV tentang
RUU inisiatif untuk disahkan sebagai keputusan DPD RI yaitu satu usul inisiatif RUU
perimbangan Keuangan pusat dan daerah, dua usul inisiatif RUU penerimaan Negara bukan
pajak, tiga usul inisiatif RUU perubahan atas Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi daerah dan rancangan pertimbangan terhadap tindaklanjut hasil
pemeriksaan BPK-RI semester 1 tahun 2013 selain itu Komite IV juga akan melaporkan
tentang pembahasan terhadap RUU usul DPR RI mengenai revisi Undang-Undang 17 tahun
2003 tentang keuangan Negara.
Ketiga RUU usul inisiatif tadi telah melalui tahap harmonisasi di PPUU untuk materi
hasil pemeriksaan semester, Komite IV masih menemui beberapa permasalahan yang
berulang setiap semester beberapa permasalahan tersebut antara lain satu perlakuan akuntansi
atas penyaluran bantuan sosial di daerah masih belum seragam yang disebabkan tidak adanya
petunjuk teknis yang jelas mengenai kategori rakyat miskin yang berhak mendapatkan
bantuan sosial, oleh kerena itu perlu ada titik temu mengenai penyelesaian temuan tersebut
agar tidak membebani LKPD periode berjalan dan periode berikutnya khususnya yang sudah
tidak bisa ditindaklanjuti dengan tanpa mengabaikan aspek penegakkan hukum atas temuan
tersebut, kedua terdapat perbedaan penerapan opini di antara BPK Perwakilan mengenai
kategori opini tidak wajar atau diskrimer dimana satu LKPD diopinikan tidak wajar dan
LKPD lain diopinikan disklaimer walaupun kedua temuan pada LKPD tersebut sama oleh
karena itu BPK perlu menerapkan pengendalian mutu yang lebih ketat dalam pemberian opini
atas LKPD oleh BPK perwakilan sehingga kredibilitas opini BPK atas LKPD tetap terjaga,
ketiga selama ini hasil audit akuntan publik terhadap lembaga BPK tidak pernah dilaporkan
kepada parlemen dan tidak pernah dipublikasikan sebagaimana amanat Pasal 6 Ayat 4
Undang-Undang Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan hal ini sangat
penting demi transparansi dan akuntabilitas pengolahan keuangan Negara secara menyeluruh.
Pimpinan dan anggota sidang paripurna yang kami hormati terhadap meteri revisi
Undang - Undang 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Komite IV tidak menyusun
pandangan dan pendapat terhadap RUU tersebut melainkan Komite IV akan menyampaikan
DIM RUU Keuangan Negara yang pedoman utamanya adalah RUU, usul inisiatif DPD yang
telah disampaikan kepada DPR pada tanggal 30 Juli 2012 hal ini dilakukan dengan
mempertimbangkan bahwa DPD telah ketujuh menyampaikan inisiatif tentang keuangan
Negara kepada DPR, sebelum DPR menyampaikan usul RUU-nya kepada Pemerintah pada
tanggal 30 Mei 2013 yang saat ini tengah dibahas oleh Pansus DPR oleh karena itu dalam diri
sebagaimana telah kami lampirkan yang disajikan dalam bentuk persandingan yang
menggambarkan permasalahan-permasalahan yang akan muncul apabila rumusan Pasal-pasal
11 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
dari DPR diterapkan sebagai catatan berbagai RUU. Inisiatif Komite IV baik yang telah di
sah kan yang akan disahkan maupun yang sedang dalam pembahasan adalah kehendak DPD
sebagai representasi daerah dalam rangka mengintegrasikan Sistim Keuangan dalam bingkai
NKRI terutama pada substansi keuangan dalam kaitan hubungan pusat dan daerah mengingat
pentingnya substansi RUU tersebut bagi daerah Komite IV memandang perlu bahwa
keterlibatan DPD di secara intensif dalam pembahasan RUU bersama DPR dan Pemerintah,
merupakan tahapan yang mutlak diperlukan dalam mekanisme fungsi legislasi oleh karena itu
kami menyampaikan dalam sidang Paripurna yang terhormat ini khususnya kepada Pimpinan
DPD kiranya mekanisme tersebut dapat dituangkan secara definitif dalam kesepakatan
bersama DPR, DPD dan Pemerintah, disamping itu kami memberikan juga catatan bahwa
seyogyanya dalam pembahasan RUU inisiatif di Komite dapat di dampingi oleh pakar hukum
Tata Negara, sehingga perumusan substansi sudah mendapatkan pengayaan dari sisi teknis
legal drafting agar tidak menimbulkan debat berkepanjangan pada saat harmonisasi di PPUU.
Pimpinan dan anggota sidang Paripurna yang terhormat akhirnya pada sidang
Paripurna ini kami sampaikan 3 Rancangan Undang-Undang usul inisiatif dan satu rancangan
pertimbangan untuk diputuskan sebagai keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia yaitu pertama RUU tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah, kedua RUU tentang penerimaan Negara bukan Pajak, ketiga RUU
tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah, keempat Pertimbangan DPD terhadap tindaklanjut hasil pemeriksaan BPK
semester I tahun 2013. Demikian laporan pelaksanaan tugas Komite IV pada masa sidang II
tahun 2013-2014 yang dapat kami sampaikan pada Sidang Paripurna ini.
Kemudian pada masa sidang ke-3 Komite IV akan membahas RUU tentang tata cara
penyusunan dan pelaporan APBN APBD yang merupakan lanjutan pembahasan pada masa
sidang 2 dimana akan dilaksanakan kegiatan uji saing kedua pembahasan awal terhadap
RAPBN tahun 2015 kami atas nama pimpinan dan anggota komite IV DPD RI mengucapkan
terima kasih dan atas prestasi dan dukungan terhadap Pimpinan, anggota dan Sekretariat
Jendral serta staf ahli dan rekan-rekan pers dalam pelaksanaan tugas Komite IV akhirnya
kami atas nama Pimpinan dan anggota mengucapkan selamat hari Natal bagi teman-teman
yang merayakannya dan selamat menyambut tahun baru 2014 semoga tahun mendatang lebih
baik daripada tahun sekarang. demikian terima kasih
Billahitaufik wal hidayah, wassalamu'alaikum wr. wb.
Salam sejahtera.
Om Shanti Shanti Shanti Om
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik kita telah mendengarkan laporan dari Pimpinan Komite IV berbagai hal dalam
laporannya tersebut dan kepada kita dimintakan persetujuannya yang pertama yang ingin
saya bacakan apakah dapat kita menyetujui dalam Sidang Paripurna yaitu RUU inisiatif DPD
RI tentang perimbangan keuangan antra pemerintah pusat dan pemerintah daerah? Setuju
Baik, terima kasih, tepuk tangan buat komite IV. Katanya yah kalau tepuk tangan
sering itu lebih sehat coba baca deh yang alhi dokter disinin , terima kasih yang kedua apakah
dapat kita menyetujui RUU inisiatif DPD RI tentang penerimaan negara bukan pajak, setuju?
kita nyetoknya smangat juga yang ketiga apakah dapat kita menyetujui RUU inisiatif DPD-RI
tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah, dapat setuju?
KETOK 2X
12 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Baik terima kasih yang terakhir apakah dapat kita menyetujui pertimbangan DPD RI
terhadap tindaklanjut hasil pemeriksaan BPK Republik Indonesia semester I tahun 2013
setuju
Terima kasih kita ucapkan kepada pimpinan Komite IV dan anggotanya mudah-
mudahan apa tindak lanjut dari pelaksaaan dari tugas sesuai dengan pasca putusan MK ya,
kita sudah bisa menyiapkan DIM mudah-mudahan dengan yang baik, Bapak - Ibu sekalian
pada sidang Paripurna ini kepada kita juga dimintakan untuk memutuskan hasil kerja PURT
akan tetapi mengingat putusannya akan di ambil bersifat internal maka kita lanjutkan terlebih
dahulu pada agenda laporan perkembangan tugas alat kelengkapan lain secara berturut-turut
dan saya mohon kepada Pimpinan untuk bisa menyampaikan yang pokok-pokok, karena
kalau kita sepakat dengan awal yang kita telah sampaikan waktu kita ini sekitar 55 menit ya
saya harus membagi dengan ketat supaya bisa kita semua yang menyampaikan ini bisa kita
laksanakan kami persilahkan kepada Pimpinan Panitia Akunntabilas Publik
PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (WAKIL KETUA PAP)
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat siang , salam sejahtera bagi kita semua Om Swastiatu yang saya hormati dan
saya muliakan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia berserta anggota
senator yang saya muliakan Sekjen, Wasekjen beserta jajaran para undangan hadirin hadirat
yang kami muliakan panitia Akuntabilitas Publik, Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan kewenangan yang diberikan oleh
konstitusi kepada PAP maka kami menyampaikan laporan kegiatan kami dengan moto 3S 1T
serap, sampaikan, selesaikan, tuntaskan. Sehingga PAP telah mendapat respon yang positif
dari berbagai daerah-daerah di seluruh Indonesia terhadap moto tersebut tindak lanjut
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK sesuai dengan tugas kewenangan PAP, pertama
di Sulawesi selatan wilayah Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir telah
mengalami peningkatan namun hanya 28% yang memperoleh WTP PAP akan terus
mendorong entitas Pemerintah daerah di Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kuantitas
pengelolaan keuangan daerahnya, sedangkan penyelesaian kasus kerugian potensi kerugian
dan penerimaan Negara dengan penyetoran nilai kerugian ke kas daerah dan kas Negara.
Penyerahan asset masih belum optimal, hanya 30 persen tidak maksimal penyelesaian kasus-
kasus kerugian daerah antara lain Provinsi Sulawesi Selatan kabupaten Wajo , Makassar dan
Palopo, sedangkan Pemerintah kabupaten Pangkajene dan kepulauan telah berhasil
menindaklanjuti nilai rekomendasi lebih dari 50% tindaklanjut laporan hasil kegiatan anggota
PAP ke daerah pemilihan masing-masing sesuai dengan tugas kita selaku anggota Senator ke
Daerah maka PAP juga menugaskan kepada anggotanya untuk melakukan pertemuan dengan
BPK, sehingga yang perlu kami catat dimana terdapat temuan BPK terkait penerimaan
deviden hibah CSR dan DAK serta pelaksanaan sejumlah mega proyek di Kabupaten
Sumbawa Barat yang dipandang perlu agar BPK melakukan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu sehubung dengan hal tersebut Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia telah
berkirim surat kepada ketua BPK perihal permintaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
terkait dengan kasus dimaksud.
KETOK 2X
KETOK 2X
13 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Sehingga demikian kami ucap terima kasih atas intensitas kegiatan PAP di daerah
selama reses begitu juga seterusnya rapat kordinasi dengan Aparat Penegak Hukum PAP
memantau proses hukum tindak pidana korupsi yang sedang ditangani oleh Aparat Penegak
Hukum baik di Sulawesi Selatan maupun di daerah-daerah lainnya khususnya terkait tindak
pidana korupsi di bidang pengolahan anggaran Negara. Daerah yang setidaknya terdapat 3
kasus menonjol dan beberapa kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan PAP
mendorong POLDA, Kejaksaan tinggi sesuai dengan kewenanganya berkoordinasi dengan
BPK perwakilan BPKP dan inspektorat daerah supaya memperoleh bukti awal penyelidikan
dan di perlukan dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi termasuk pemberian
kesaksian ahli, pemeriksaan investigatif, dan perhitungan keuangan Negara tindak lanjut
laporan pengaduan masyarakat kasus-kasus yang memang sudah kami lakukan Kunlap
(Kunjungan Lapangan), Kunsus (Kunjungan Kasus), analisis kasus sesuai dengan Urgensinya
maka tiada waktu bagi PAP untuk tidak menyerah aspirasi masyarakat tersebut satu masalah
percepatan penetapan wilayah pertambangan di kabupaten Burung masalah Guru Honorer
kontrak kerja sekolah Menengah kejuruan sekota Ambon. Masalah pemberian izin usaha
perkebunan tebu kepada PT. Menara Group di Kabupaten Kepulauan Arung , kasus tanah
adat dusun Dati Termaturi, desa Paso kecamatan Teluk Ambon Bakualan atau Agustinus
Termaturi dengan Johni Sucahya PT. Jakarta Barung.
Kasus sengketa lahan antara masyarakat dengan PT TPP kecamatan Pasir Penyu
sehubung dengan padatnya agenda, maka sebagian laporan pengaduan masyarakat, telah
dapat di tindak lanjuti namun kegiatan-kegiatan ini telah menjadi suatu agenda yang prioritas
bagi PAP untuk tetap melakukan motto serap sampaikan selesaikan tuntaskan, sebelum tuntas
tetap menjadi hutang bagi kita selaku lembaga yang dihormati oleh masyarakat tersebut
demikian beberapa poin yang kami sampaikan kepada hadirin yang mulia, mudah-mudahan
ini mendapat suatu komitmen kita bersama sehingga DPD menjadi lembaga yang dicintai dan
lembaga yang menjadi harapan masyarakat kedepan.
Demikian lebih kurang mohon maaf
Billahitaufikwalhidayah wassalamualaikum wr.wb.
Selamat Natal bagi yang merayakan selamat tahun baru bagi kita semua dan mudah-
mudahan kita berbahagia.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik kita telah mendengarkan laporan Progres daripada PAP, dan selanjutnya kami
persilahkan kepada panitia hubungan antar lembaga Saudara senator Bahar Ngitung dari
sulawesi selatan (banyak pendukungnya).
PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (KETUA PHAL)
Bissmilahirahmanirahim.
Assalamualaikum wr.wb
Yang saya hormati saudara Pimpinan DPD RI yang saya hormati , saudara-saudara
saya, Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI dan pimpinan kelompok DPD RI di MPR yang
terhormat senator Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan dan yang terhormat saudara
Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya serta adik-adik saya mahasiswa Universitas
Hasanuddin yang turut hadir, pujian syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT pada pagi
hari ini kita di berikan kekuatan dan kesehatan bersama-sama menghadiri sidang Paripurna
DPD RI yang ke-8. Izinkan saya atas nama anggota dan Pimpinan lembaga panitia hubungan
antar lembaga menyampaikan laporan pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh PHAL
pada masa sidang kedua tahun 2013-2014 berikut ini adalah proses dan progres yang dicapai
14 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
dalam masa sidang kedua tahun 2013-2014 Focus Grup Discution PHL bersama Kementerian
Luar Negeri dan Duta Besar Negara Sahabat.
Sebagai realisasi program kerja PHAL yang telah disepakati sebelumnya pada
tanggal 28 November 2013 PHL telah melaksanakan FGD dengan tema aktualisasi fungsi
tugas dan wewenang DPD-RI dalam program pembangunan daerah melalui peningkatan
kerjasama bilateral Regional dan Internasional acara tersebut dibuka oleh ketua DPD RI
bapak Irman Gusman dan dihadiri oleh beberapa Duta Besar Negara sahabat, para Pimpinan
Alat Kelengkapan DPD anggota PHL dan sekertaris jendral Aska Pasaf Kementerian Luar
Negeri , pejabat Kementrian Perdagangan , Pejabat Pusat Pengkajian dan pengelohan data
informasi, Sekjen DPD RI serta sekretaris jendral Asean Inter Parlementary Asembly AIPA
Mr. Po Ram Sekjen IFA sangat menarik untuk mengenal DPD RI sebagai Majelis Kedua
Parlemen di Indonesia dan menyampaikan terima kasih atas undangan dan Pimpinan PHL
DPD RI masalah keanggotaan DPD-OR dalam aipah, tidak menjadi masalah lagi tetapi lebih
merupakan masalah . Yang perlu diselesaikan antara DPR dan DPD selanjutnya dikemukakan
bahwa dalam perspektif hubungan diplomat Internasioal oleh narasumber dari Dirjen
Aspasap Kementerian Luar Negeri DPD RI diakui sebagai bagian dari Parlemen Indonesia
yang memiliki peran strategis mendukung diplomasi total dalam hubungan luar Negeri
Indonesia dapat dipahami dengan jelas bahwa persyaratan utama bagi DPD untuk dapat
disebut sebagai lembaga Perwakilan sangat jelas terpenuhi dari segi representasi wilayah
dipilih melalui pemilihan umum dan memiliki fungsi representansi serta konstituen yang
jelas.
Jadi sesungguhnya kehadiran DPD RI dalam forum-forum parlemen Internasioal
seperti AIPA apa APIU, APPF dan sebagainya sangat memenuhi syarat dan diperlukan
Indonesia dan Rusia merupakan Negara sahabat dalam sistem politik di Rusia dibangun
dengan mempertimbangkan repersentasi wilayah ini menjadi contoh pada forum group
discussion pertahanan militer serta sosial budaya dan sebagainya. Disamping itu
sebagaimana Indonesia Rusia juga menganut sistim parlemen 2 kamar, yang terdiri dari stade
duma dan federation cauntil of Rusia dalam pandangan Rusia Indonesia sangat menarik bagi
investasi terutama di beberapa daerah seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi,
Papua dan sebagainya, mohon maaf tidak termasuk Jawa dan Sumatera kerjasama
perdagangan dalam konteks perdagangan Internasional sangat kompleks dan rumit dari 525
perjanjian baru 325 yang telah di laksanakan oleh karena itu DPD rapat menjadi jembatan
untuk kepentingan masyarakat dan daerah dalam setiap perjanjian kerjasama perdagangan
Internasional. Oleh karena itu review terhadap grand desain setiap perjanjian kerjasama
ekonomi meliputi investasi dan industri perdagangan untuk melihat manfaatnya bagi daerah
diperlukan pula studi kelayakan dan pemetaan terhadap potensi setiap daerah secara Rinci
guna memahami dengan jelas pada bidang-bidang mana daerah akan melakukan kerjasama
selanjutnya kunjungan kerja bilateral DPD RI ke senat Myanmar aima hwo tau pada tanggal
10 sampai 15 Desember 2013 dipimpin oleh senator dari Jawa Tengah Ibu Poppy Dharsono
berdiri dulu, berdiri juga tadi ada bediri nanti Pimpinan delegasi PHAL ke Myanmar pada
kunjungan tersebut disepakati untuk meningkatkan kerjasama antar senat dan parlemen
Indonesia dalam berbagai bidang yang nantinya akan ditingkatkan menjadi MOU demikian
pula dengan yang perlu ditindaklanjuti adanya peningkatan kerjasama dalam berbagai bidang
tugas lembaga perwakilan dan pembangunan.
Pimpinan dan anggota DPD RI yang saya hormati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi PHL dalam membina dan mengembangkan kerjasama parlemen baik yang bersifat
bilateral multilateral dan kawasan regional dan internasional maka pada tahun 2014 DPD RI
akan menghadiri forum-forum parlemen dan forum Internasional yang relevan dengan tugas-
tugas DPD RI bersamaan dengan tahun politik seperti menghadiri APPF di Meksiko , IPU di
Jenewa dan AIPA ditengah kesibukan anggota memasuki masa-masa kampanye secara
15 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
konsisten DPD RI sebagai majelis kedua parlemen Indonesia harus tetap menjaga kiprahnya
dalam forum-forum dimaksud guna semakin meneguhkan dan memperkokoh posisi
keberadaan DPD sebagai bagian dari komunitas senat parlemen dunia.
Pimpinan dan anggota senator Indonesia yang saya hormati demikian laporan
pelaksanaan tugas PHL masa sidang kedua tahun 2013 tahun 2014 sebelum saya menutup
laporan ini perkenanakan kami atas nama pimpinan PHAL menyampaikan permohonana
maaf kepada seluruh anggota DPD RI apabila laporan ini masih kurang memuaskan dan
selamat hari Natal kepada yang merayakan dan selamat tahun baru untuk kita semua.
Wassalamualikum Wr.WB.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Kita telah mendengarkan laporan dari pimpinan Komite IV, berbagai hal dalam
laporannya tersebut dan kepada kita dimintakan persetujuannya. Yang pertama yang ingin
saya bacakan apakah dapat kita menyetujui dalam Sidang Paripurna yaitu RUU inisiatif DPD
RI tentang perimbangan keuangan antra pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Setuju?
Baik, terima kasih, tepuk tangan buat komite IV. Katanya yah kalau tepuk tangan
sering itu lebih sehat coba baca deh yang alhi dokter disinin, terima kasih. yang kedua apakah
dapat kita menyetujui RUU inisiatif DPD RI tentang penerimaan negara bukan pajak, setuju?
Kita nyetoknya smangat juga. Yang ketiga apakah dapat kita menyetujui RUU inisiatif DPD-
RI tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah, dapat setuju?
Baik terima kasih. Yang terakhir apakah dapat kita menyetujui pertimbangan DPD RI
terhadap tindaklanjut hasil pemeriksaan BPK Republik Indonesia semester I tahun 2013,
setuju?
Terima kasih kita ucapkan kepada pimpinan Komite IV dan anggotanya, mudah-
mudahan apa tindak lanjut dari pelaksaaan dari tugas sesuai dengan pasca putusan MK ya,
kita sudah bisa menyiapkan DIM. Mudah-mudahan dengan yang baik-baik bapak ibu
sekalian pada sidang paripurna ini.
Kepada kita juga dimintakan untuk memutuskan hasil kerja PURT akan tetapi
mengingat putusannya akan di ambil bersifat internal maka kita lanjutkan terlebih dahulu
pada agenda laporan perkembangan tugas alat kelengkapan lain secara berturut-turut dan saya
mohon kepada pimpinan untuk bisa menyampaikan yang pokok-pokok, karena kalau kita
sepakat dengan awal yang kita telah sampaikan waktu kita ini sekitar 55 menit. Saya harus
membagi dengan ketat supaya kita semua yang menyampaikan ini bisa kita laksanakan. Kami
persilahkan kepada Pimpinan Panitia Akunntabilas Publik
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
16 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (WAKIL KETUA PAP)
Assalamu'alaikum Wr. Wr.
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua. Om Swastiastu, yang saya hormati
dan saya muliakan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia berserta anggota
senator yang saya muliakan. Sekjen, wasekjen beserta jajaran para undangan hadirin hadirat
yang kami muliakan, panitia akuntabilitas public, dewan perwakilan daerah republik
Indonesia. Sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang diberikan oleh konstitusi
kepada PAP. Maka kami menyampaikan laporan kegiatan kami dengan moto 3S 1T serap,
sampaikan, selesaikan, tuntaskan. Sehingga PAP telah mendapat respon yang positif dari
berbagai daerah-daerah di seluruh Indonesia. Terhadap moto tersebut tindak lanjut
rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK sesuai dengan tugas kewenangan PAP pertama
di Sulawesi selatan. Wilayah Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir telah
mengalami peningkatan, namun hanya 28% yang memperoleh WTP PAP akan terus
mendorong entitas pemerintah daerah di Sulawesi Selatan untuk meningkatkan kuantitas
pengelolaan keuangan daerahnya. Sedangkan penyelesaian kasus kerugian potensi kerugian
dan penerimaan negara dengan penyetoran nilai kerugian ke kas daerah dan kas negara
penyerahan asset masih belum optimal, hanya 30 persen. Tidak maksimal penyelesaian
kasus-kasus kerugian daerah antara lain Provinsi Sulawesi Selatan kabupaten Wajo,
Makassar dan Palopo. Sedangkan pemerintah kabupaten Pangkajene dan kepulauan telah
berhasil menindaklanjuti nilai rekomendasi lebih dari 50% tindaklanjut laporan. Hasil
kegiatan anggota PAP ke daerah pemilihan masing-masing sesuai dengan tugas kita selaku
anggota Senator ke Daerah, maka PAP juga menugaskan kepada anggotanya untuk
melakukan pertemuan dengan BPK.
Sehingga yang perlu kami catat dimana terdapat temuan BPK terkait penerimaan
deviden hibah CSR dan DAK serta pelaksanaan sejumlah mega proyek di Kabupaten
Sumbawa Barat yang dipandang perlu agar BPK melakukan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu sehubung dengan hal tersebut dewan perwakilan daerah republik Indonesia telah
berkirim surat kepada ketua BPK perihal permintaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Terkait dengan kasus dimaksud, sehingga demikian kami ucap terima kasih atas intensitas
kegiatan PAP di daerah selama reses begitu juga seterusnya rapat kordinasi dengan aparat
penegak hukum PAP memantau proses hukum tindak pidana korupsi yang sedang ditangani
oleh aparat penegak hokum. Baik di Sulawesi Selatan maupun di daerah-daerah lainnya,
khususnya terkait tindak pidana korupsi di bidang pengolahan anggaran Negara. Daerah
setidaknya terdapat 3 kasus menonjol dan beberapa kasus dugaan tindak pidana korupsi
penyimpangan PAP mendorong POLDA kejaksaan tinggi sesuai dengan kewenanganya
berkoordinasi dengan BPK perwakilan BPKP dan inspektorat daerah supaya memperoleh
bukti awal penyelidikan dan di perlukan dalam penanganan kasus tindak pidana korupsi.
Termasuk pemberian kesaksian ahli, pemeriksaan investigatif, dan perhitungan keuangan
negara tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat kasus-kasus yang mamang sudah kami
lakukan Kunlap (Kunjungan Lapangan), Kunsus (Kunjungan Kasus), analisis kasus sesuai
dengan Urgensinya. Maka tiada waktu bagi PAP untuk tidak menyerah aspirasi masyarakat
tersebut satu masalah percepatan penetapan wilayah pertambangan di kabupaten Burung
masalah Guru Honorer kontrak kerja sekolah Menengah kejuruan se-kota Ambon, masalah
pemberian izin usaha perkebunan tebu kepada PT. Menara Group di Kabupaten Kepulauan
Arung.
Kasus tanah adat dusun dati termaturi desa Paso kecamatan Teluk Ambon Bakualan
atau Agustinus Termaturi dengan Johni Sucahya PT. Jakarta Barung kasus sengketa lahan
antara masyarakat dengan PT. TPP kecamatan Pasir Penyu. Sehubung dengan padatnya
agenda, maka sebagian laporan pengaduan masyarakat, telah dapat di tindak lanjuti namun
17 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
kegiatan-kegiatan ini telah menjadi suatu agenda yang prioritas bagi PAP untuk tetap
melakukan motto serap, sampaikan, selesaikan, tuntaskan. Sebelum tuntas tetap menjadi
hutang bagi kita selaku lembaga yang dihormati oleh masyarakat tersebut. Demikian
beberapa poin yang kami sampaikan kepada hadirin Yang Mulia mudah-mudahan ini
mendapat suatu komitmen kita bersama sehingga DPD menjadi lembaga yang dicintai dan
lembaga yang menjadi harapan masyarakat kedepan. Demikian lebih kurang mohon maaf.
Billahitaufikwalhidayah wassalamualaikum wr.wb
Selamat Natal bagi yang merayakan selamat tahun baru bagi kita semua dan mudah-
mudahan kita berbahagia.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, kita telah mendengarkan laporan progres dari pada PAP, dan selanjutnya kami
persilahkan kepada panitia hubungan antar lembaga Saudara senator Bahar Gitung dari
Sulawesi selatan.
PEMBICARA : Drs. H. BAHAR NGITUNG (KETUA PHAL)
Bissmilahirahmanirahim Assalamualaikum wr.wb
Yang saya hormati saudara Pimpinan DPD-RI, yang saya hormati saudara-saudara
saya Pimpinan Alat Kelengkapan DPD-RI, dan pimpinan kelompok DPD-RI di MPR. Yang
terhormat senator Indonesia yang saya cintai dan saya banggakan, dan yang terhormat
saudara Sekretaris Jenderal beserta seluruh jajarannya serta adik-adik saya mahasiswa
universitas Hasanuddin yang turut hadir. Pujian syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
pada pagi hari ini kita di berikan kekuatan dan kesehatan bersama-sama menghadiri sidang
Paripurna DPD-RI yang ke-8. Izinkan saya atas nama anggota dan Pimpinan lembaga panitia
hubungan antar lembaga menyampaikan laporan pelaksanaan tugas yang telah dilakukan oleh
PHAL pada masa sidang kedua tahun 2013-2014 berikut, ini adalah proses dan progres yang
dicapai dalam masa sidang kedua tahun 2013-2014 Focus Grup Discution PHL bersama
Kementerian Luar Negeri dan Duta Besar Negara Sahabat. Sebagai realisasi program kerja
PHAL yang telah disepakati sebelumnya pada tanggal 28 November 2013 PHL telah
melaksanakan FGD dengan tema aktualisasi fungsi tugas dan wewenang DPD-RI dalam
program pembangunan daerah melalui peningkatan kerjasama bilateral Regional dan
Internasional. Acara tersebut dibuka oleh ketua DPD-RI bapak Irman Gusman dan dihadiri
oleh beberapa duta besar negara sahabat, para Pimpinan Alat Kelengkapan DPD, anggota
PHL, dan Sekertaris Jendral Aska Pasaf kementerian luar negeri, pejabat kementrian
perdagangan , pejabat pusat pengkajian, dan pengelolaan data informasi.
Sekjen DPD-RI serta sekretaris jendral ASEAN Inter Parlementary Asembly AIPA,
Mr. Po Ram Sekjen IFA sangat menarik untuk mengenal DPD-RI sebagai Majelis Kedua
Parlemen di Indonesia dan menyampaikan terima kasih atas undangan dan pimpinan PHL
DPD-RI masalah keanggotaan DPD-RI dalam aipah, tidak menjadi masalah lagi tetapi lebih
merupakan masalah yang perlu diselesaikan antara DPR dan DPD. Selanjutnya dikemukakan
bahwa dalam perspektif hubungan diplomat Internasioal oleh narasumber dari dirjen Aspasap
kementerian luar negeri DPD RI diakui sebagai bagian dari Parlemen Indonesia yang
memiliki peran strategis mendukung diplomasi total dalam hubungan luar negeri Indonesia.
Dapat dipahami dengan jelas bahwa persyaratan utama bagi DPD untuk dapat disebut sebagai
lembaga perwakilan sangat jelas terpenuhi dari segi representasi wilayah, dipilih melalui
pemilihan umum dan memiliki fungsi Repretansi serta konstituen yang jelas. Jadi
sesungguhnya kehadiran DPD-RI dalam forum-forum parlemen Internasioal seperti AIPA
apa APIU, APPF dan sebagainya sangat memenuhi syarat dan diperlukan Indonesia dan
18 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Rusia merupakan negara sahabat. Dalam sistem politik di Rusia dibangun dengan
mempertimbangkan repersentasi wilayah ini menjadi contoh pada forum group discussion
pertahanan militer serta sosial budaya dan sebagainya disamping itu sebagaimana Indonesia
Rusia juga menganut sistim parlemen 2 kamar. Yang terdiri dari stade duma dan federation
cauntil of Rusia dalam pandangan Rusia Indonesia sangat menarik bagi investasi terutama di
beberapa daerah seperti Kalimantan Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi, Papua
dan sebagainya mohon maaf tidak termasuk Jawa dan Sumatera.
Kerjasama perdagangan dalam konteks perdagangan internasional sangat kompleks
dan rumit dari 525 perjanjian baru 325 yang telah di laksanakan. Oleh karena itu DPD rapat
menjadi jembatan untuk kepentingan masyarakat dan daerah dalam setiap perjanjian
kerjasama perdagangan Internasional. Oleh karena itu review terhadap grand desain setiap
perjanjian kerjasama ekonomi meliputi investasi dan industri perdagangan untuk melihat
manfaatnya. Bagi daerah, diperlukan pula studi kelayakan dan pemetaan terhadap potensi
setiap daerah secara Rinci guna memahami dengan jelas pada bidang-bidang mana daerah
akan melakukan kerjasama selanjutnya kunjungan kerja bilateral DPD-RI ke senat Myanmar
aima hwo tau pada tanggal 10 sampai 15 Desember 2013. Dipimpin oleh senator dari Jawa
Tengah Ibu Poppy Dharsono berdiri dulu berdiri juga tadi ada bediri nanti pimpinan delegasi
PHAL ke Myanmar. Pada kunjungan tersebut disepakati untuk meningkatkan kerjasama antar
senat dan parlemen Indonesia dalam berbagai bidang yang nantinya akan ditingkatkan
menjadi MOU demikian pula dengan yang perlu ditindaklanjuti adanya peningkatan
kerjasama dalam berbagai bidang tugas lembaga perwakilan dan pembangunan. Pimpinan
dan anggota DPD-RI yang saya hormati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi PHL dalam
membina dan mengembangkan kerjasama parlemen baik yang bersifat bilateral multilateral
dan kawasan regional dan internasional. Maka pada tahun 2014 DPD-RI akan menghadiri
forum-forum parlemen dan forum Internasional yang relevan dengan tugas-tugas DPD-RI
bersamaan dengan tahun politik seperti menghadiri APPF di Meksiko, IPU di Jenewa dan
AIPA ditengah kesibukan anggota memasuki masa-masa kampanye secara konsisten.
DPD-RI sebagai majelis kedua parlemen Indonesia harus tetap menjaga kiprahnya
dalam forum-forum dimaksud guna semakin meneguhkan dan memperkokoh posisi
keberadaan DPD sebagai bagian dari komunitas senat parlemen dunia. Pimpinan dan anggota
senator Indonesia yang saya hormati, demikian laporan pelaksanaan tugas PHL masa sidang
kedua tahun 2013 tahun 2014. Sebelum saya menutup laporan ini perkenanakan kami atas
nama pimpinan PHAL menyampaikan permohonana maaf kepada seluruh anggota DPD-RI
apabila laporan ini masih kurang memuaskan dan selamat hari natal kepada yang merayakan
dan selamat tahun baru untuk kita semua. Wassalamualikum Wr.WB.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanti Shanti Shanti Om
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Ide bagus juga itu ya jadi setiap daerah dari itu ada koran dari daerah. Baik Bapak Ibu
sekalian kita masuk ke berikutnya yaitu mengenai PURT, Karena kepada kita dimintakan
untuk sebuah keputusan. Karenanya keputusan ini adalah bersifat internal dapatkah kita
menjadikan rapat sebagai sebuah sidang tertutup. Baik.
Baik, jadi yang tidak berkepentingan terutama adik-adik sudah selesai kami
persilahkan untuk meninggalkan ruangan. Terima kasih atas kehadirannya. Hidup UNHAS.
KETOK 2X
19 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Oke, baik siap-siap kepada pimpinan PURT untuk menyampaikan sambil menunggu
persiapan yang lain. Pak Sowfat atau yang mewakilinya untuk membuat putusan jadi
persetujuan mewakili
PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH (KETUA PURT)
Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatu
Salam sejahtera bagi kita semua.
Yang terhormat pimpinan DPD RI rekan-rekan senator yang terhormat serta hadirin
yang berbahagia untuk mempersingkat karena kebetulan sekarang hari Jum'at. Dari PURT
dalam kesempatan ini meminta persetujuan tentang rancangan petunjuk rancangan peraturan
DPD RI tentang petunjuk operasional kegiatan rapat pertemuan di luar kantor dan perjalanan
Dinas anggota DPD RI yang memuat 7 Bab 33 Pasal. Yang rancangannya sudah dibagikan
kepada semua anggota DPD. Kemudian kedua memohon ke Sidang Paripurna yang terhormat
ini untuk mengesahkan rancangan peraturan DPD RI tentang pedoman umum pengelolaan
staf ahli DPD RI yang mengatur tentang pengelolaan staf DPD RI dalam pedoman tersebut.
Diatur tentang 3 klasifikasi staf ahli meliputi staf ahli anggota DPD RI, staf ahli alat
kelengkapan DPD RI, dan staf ahli sekretariat jendral DPD RI. Rancangan peraturan DPD
tersebut juga sudah kami bagikan kepada seluruh anggota. Maka berdasarkan hal-hal tersebut
mengharapkan kepada sidang paripurna ke-14 ini untuk mengesahkan rancangan peraturan
DPD. Kedua rancangan peraturan DPD tersebut dengan ditetapkannya kedua peraturan DPD
RI dimaksud diharapkan dapat menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan DPD RI dan
meningkatkan kualitas dukungan keahlian bagi pelaksanaan tugas fungsi dan wewenang DPD
RI. Semoga Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa akan selalu meridhoi segenap langkah
perjuangan kita.
Wabilahitaufik walhidayah wasalamuaalikum warahmatulahi wabarakatu.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik terima kasih sekali kepada pimpinan yang saya menghargai waktu ini, sehingga
tidak dibacakan semuanya karena dihadapan kita telah diberikan rancangannya.
PEMBICARA : I WAYAN SUDIRTA, SH (KETUA PPUU)
Baik tadi saya lihat saya menghargai bahwa keteraturan kerja-kerja DPD sudah
semakin baik. Yang paling menarik dari rancangan yang disampaikan oleh PURT adalah
tentang staf ahli. Staf ahli salah satu unsur terpenting dan demikian dominan kalau kita ingin
menghasilkan produk-produk yang baik. Makassar mendukung luar biasa kalau persyaratan
staf ahli untuk alat-alat kelengkapan itu ditingkatkan terus menerus bahkan anggaran pun
perlu ditingkatkan, satu. Kedua staf ahli untuk anggota DPD menurut pikiran saya semestinya
tidak sama persis kriterianya dengan staf ahli alat kelengkapan. Berhubung momenklatur
yang ada belum memungkinkan DPD ini punya asisten, dimana fungsi asisten lebih pada
kerja-kerja kepada konstituen. Dan daerah bukan pada produk-produk per Undang-
Undangan. Saya ingin menyarankan apa tidak sebaiknya memang staf ahli untuk DPD itu
lebih dititik beratkan dan mirip-mirip dengan kriteria untuk seorang asisten. Seorang asisten
dari anggota DPD pasti melakukan kerja-kerja pada konstituen dan daerahnya, tapi tidak
semata-mata dan berorientasi pada Undang-Undang kalau ini yang ditekankan pada keahlian.
Misalnya kami harus mengambil dari Universitas kalau kami suruh melayani anggota
konstituen di daerah belum tentu bias. Oleh karena itu hanya sekedar masukan tolong kalau
bisa disempurnakan staf ahli untuk DPD lebih padat kerja-kerja yang menjadi tugas DPD
20 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
sebagai wakil daerah. Sedangkan staf ahli di alat kelengkapan itu pengetahuan teknisnya
yang harus di utamakan. Terima kasih, silahkan pimpinan
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, B38 sebentar ya. Kemudian pak Cholid nih suaranya udah lama gak kita dengar.
Silahkan Pak Cholid.
PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (DI YOGYAKARTA)
Terima kasih Pimpinan.
Ada 2 hal, yang pertama tentang Rancangan Peraturan DPD tentang kegiatan di
daerah. Jadi disitu saya sempat mendiskusikan dengan yang terhormat pak Hafidz tentang
kegiatan di daerah yang bentuk reses itu diberi kegiatan anggaran. Anggaran untuk kegiatan
sebanyak 6 kali. Nah, saya tidak berbicara tentang anggarannya tetapinya saya berbicara
tentang jumlah pertemuannya itu secara substansial. Sebenarnya DPD ini jauh lebih kelihatan
eksistensinya itu karena banyak bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat. Karena itu
saya mengusulkan untuk jumlah pertemuan dengan masyarakat itu secara kelembagaan kita
perbanyak. Walaupun kita bisa mengatakan bahwa diluar acara masa reses itu kita bisa
ketemu dengan siapa saja. Iya tetapi kan yang mengikat semua anggota itu adalah ketika
diatur secara kelembagaan. Nah karena itu dalam pertimbangan kita untuk lebih memperkuat
eksistensi DPD di di daerah, saya mengusulkan untuk kegiatan itu dijumlahnya ditambah
yang kemarin sudah bagus 15 minimal sama dengan kemarin 15 kali setiap kali masa reses.
Nah kalaulah misalnya itu di evaluasi jangan kemudian menjadi 6 kali gitu. Saya kira ini hal
yang secara kelembagaan tidak bagus. Sekali lagi saya tidak membicarakan tentang uangnya
ya, kalau uang mungkin bisa diatur-atur lah tetapi yang penting eksistensi kelembagaan
berhubungan dengan masyarakat itu jauh lebih penting untuk kita pertimbangkan.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik ya. Silahkan Pak Zul mohon singkat saja waktu sudah ini masih ada panjang
lagi.
PEMBICARA : Drs. H. ZULBAHRI M., M.Pd (KETUA KOMITE IV)
Baik terima kasih pimpinan. Dari B38 Zulbahri sesuai dengan PURT yang telah kami
baca ini waktu rapat gabungan antara pimpinan alat kelengkapan dengan PURT, kita ingin
menandaskan akan sampaikan oleh Pak Kholid tadi. Bahwa kegiatan itu waktu reses yang 15.
Setelah kita jadikan 10 ternyata disini diedaran ini berkurang lagi menjadi 6. Sehingga
Januari itu kegiatanya kemarin rapat itu ditandatangani oleh semua pimpinan alat
kelengkapan untuk kegiatan reses. Januari itu adalah 5 kali, ternyata disini 3 untuk tahun
2014, untuk keseluruhan yaitu adalah 10 ternyata disini hanya 6. Nah ini kan sudah berbeda
lagi ini, ini semua sudah ditandatangani oleh pimpinan alat kelengkapan. Ini juga apa yang
disampaikan Pak Cholid tadi kalau dari 15 turun ke 10 mungkin tidak terlalu banyak tapi 15
menjadi 6 kan sepertiga turunnya. Inikan juga kurang etis juga, ini kami mohon ini untuk
dipertimbangkan Ketua. Terima kasih.
21 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik sudah cukup ya diwakili tadi. Nanti kita serahkan. Cukup ya silahkan pimpinan
PURT kalau mau ada yang disikapi. Ini tertutup ya rapatnya.
PEMBICARA : Drs. H. MOHAMMAD SOFWAT HADI, SH (KETUA PURT)
Terima kasih Pak Ketua.
Menanggapi dari pak Wayan ya, saya terima kasih masukan-masukannya dan saya
dari pak Wayan hanya memberikan masukan untuk perbaikan kedua mengenai dari Pak
Kholid. Kegiatan 15 tempo hari setiap kegiatan pertemuan itu 5 kurang lebih 5 juta sebelum
dipotong pajak ya. Kalau tepatnya 49 50 ya. Kemudian kita minta supaya kegiatan pertemuan
yang dibiayai oleh dinas itu disamakan dengan kegiatan di DPR. Pembiayaannya di DPR itu
dan MPR 15 juta, kita minta akhirnya dipenuhi 15 juta. Kemudian kita juga melihat bahwa
kegiatan pertemuan reses itu perorangan yang dibiayai oleh DPR hanya 7 kali pertemuan.
Dan DPR sendiri 7 kali biaya perjalanan dinas dimasa reses. Karena DPR itu masa resesnya
digabung dengan masa kunjungan-kunjungan kerja komisi-komisi. Apabila 15 kali dikalikan
15 juta itu mungkin terlalu besar. Kemudian diusulkan 10 kali dalam rapat kemarin ya PURT
dengan alat-alat pimpinan, alat-alat kelengkapan sepakat menyetujui menjadi yang tadinya 15
menjadi 10. Jadi setiap 20 hari perjalanan dinas kita itu dengan 10 kali kegiatan, berarti 10
kali 15 juta untuk biaya pertemuannya saja itu 150 juta diluar biaya perjalanan dinas
penginapan dan sebagainya. Setelah kami laporkan kepada pimpinan DPD, Sekjen, dan wakil
Sekjen ini perlu dipertimbangkan lagi perlu dikaji lagi. Karena ini mengenai anggaran
pergeseran-pergeseran itu perlu dikaji lagi apakah perlu atau tidak minta persetujuan menteri
keuangan. Kedua juga perlu dikaji ulang lagi apakah reses DPD ini sangat lebih besar dengan
reses DPR. Jadi untuk sementara ini surat edaran kami itu berdasarkan rapat konsinyering
PURT bersama Sekretaris Jenderal dan Wakil Sesjen beserta staf di Bandung. Jadi rapat
kemaren kami serahkan kembali kepada pimpinan DPD. PURT sifatnya membantu pimpinan
DPD di panmus. Kita laporkan dan pimpinan DPD belum bisa mau melaksanakan utusan
yang kemarin PURT. Jadi kami serahkan kembali kepada pimpinan DPD dan Sekjen DPD.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik Bapak Ibu sekalian masih ada lagi?. Ya kami persilahkan, mohon waktunya ya.
Makasih Bu silahkan Bu Endah, to the point aja.
PEMBICARA : Hj. AIDA Z. NASUTION ISMETH, SE., MM (WAKIL KETUA BK)
Saya to the ponit saja, sehubungan tadi yang disampaikan mengenai berkurangnya
dari 10 dan lain-lain itu saya rasa kita tidak usah membandingkan dengan DPR. Kita adalah
DPD dan kita tetap karena tadi semula sejumlah itu jangan kita ubah-ubah lagi. Karena terus
terang kepulangan ke daerah itu sebenarnya itu sangat memberatkan. Belum lagi yang banyak
minta sumbangan, belum lagi yang lain-lain. Jadi tolong betul-betul pimpinan
dipertimbangkan betul. Terima kasih.
Assalmaualaikum.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Silahkan Bu Poppy.
22 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PEMBICARA : POPPY SUSANTI DARSONO (JAWA TENGAH)
Terima kasih.
Saya juga ingin menambahkan apa yang kolega-kolega yang terhormat terhadap
proses pembiayaan bagi anggota DPD ketika reses. Kalau kita perhatikan pos-posnya
misalnya yang dibiayai itu hanya anggota DPD-nya saja. Sebetulnya logikanya akan sangat
lucu kalau seorang anggota DPD yang terhormat datang sendiri mungkin minta tandatangan
SPPD sendiri kemana-mana sendiri pasti enggak mungkin yah. Pasti misalnya seperti seorang
katakanlah saya seperti contoh pasti saya minimal mempunyai 2 staf ya, yang satu untuk
urusan teknis karena ketika misalnya ketika kita ke desa harus ada yang ngurus-ngurusin
untuk speaker atau apa, mungkin tratak dan lain-lain itu. Satu lagi mengurusi pemikiran jadi
minimal dua orang ya terus, kemudian tentu harus ada driver juga ya nah kemudian untuk
uang hotel ya. Walaupun tentu di daerah harganya murah sekali, tapi sekarang hotel-hotel
sudah naik. Kalau kita pergi ke Semarang itu minimal saya kamar itu harus beberapa kamar.
Baik bagi saya maupun bagi staf saya. Kalau staf saya laki satu, perempuan satu kan engga
mungkin dijadikan satu. Terus kalau supir dijadikan juga dengan staff saya, staff saya juga
bisa tersinggung, ko saya dijadiin satu sama supir. Sehingga minimal saya bisa ada 3 kamar
atau 4 kamar. 3 kamar atau 4 kamar ini juga mungkin DPD untuk kelangsunganya yang baik
dan juga kehormatanya. Saya kira staf itu harus debarikan biaya, karena tidak lucu seorang
anggota DPD yang terhormat kemana-mana sendirian. Tetapi ia jangan sampai membuat kita
menjadi malu, karena apalagi mereka kalau DPR itu selalu bawa uang loh bu. Saya langsung
bilang DPD RI itu tidak memilik uang aspirasi. Itu selalu bolak-balik apa namanya saya
utarakan memang menjadi enak. Apalagi zaman sekarang semua nya DPRD terus DPR lah
begitu. Saya kira itu penting sekali. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik ada lagi tadi Pak Hamdhani tadi mana ya, silahkan.
PEMBICARA : H. HAMDANI, S.IP (KALTENG)
Ya terima kasih Pak Ketua.
Membaca edaran dari PURT ini halaman 4 bagian E, ini kita diwajibkan kembali
untuk membuat kwitansi, melampirkan baik sewa kendaraan maupun pesawat. Nah ini apa
kita kembali adcause atau rambes yah seperti yang lalu, karena waktu itu kita tidak
diperkenankan untuk membuat seprti ini lagi, demikian Pak Ketua, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik Pak Ghafar.
PEMBICARA : H. ABDUL GAFAR USMAN, MM (WAKIL KETUA PAP)
Terima kasih Ketua.
Pertama logika dan stuktur berpikir kita dalam mengambil keputusan Marni polo
fungsi itu, 1 prinsip harus dipegang Manypolo fungtion 1 , yang ke 2 apakah bicara uang dulu
atau bicara keputusan, biasanya keputusan, kalau udah diputuskan berarti dia harus mengikuti
secara tehknis. Nah, kalau kemarin sudah diputuskan tanda tangan Pimpinan X, setelah itu
kembali lagi kepada bicara tekhnis, bicara prinsip dulu atau teknis, atau tehknis dulu baru
23 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
prinsip. Nah, urgnesi kita untuk itu yang menjadi wibawa kelembagaan kita, bukan uangnya,
uang itu jangan berpengaruh kepada kewibawaan kita itu aja. Terima kasih Pak Ketua.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik tidak ada lagi ya, terakhir ni ya Pak, ini sudah terwakili aspirasi, silahkan mas.
PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (DI YOGYAKARTA)
Sama dengan Pak Gafar ya. Jadi kita putuskan dulu bahwa kepentingan kelembagaan
kita itu adalah kita bertemu banyak dengan masyarakat dan itu kekuatan kita, jangan kita
dilemahkan oleh pembicaraan masalah anggaran. Nah, kalau misalnya anggarannya tersedia
hanya untuk 6 kali 6 kali sekian, ya sudah dia atur saja bagaimana, tapi pertemuan banyak itu
adalah sesuatul yang bermakna bagi lembaga kita , terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Silahkan Pak Laode.
PEMBICARA : Dr. LAODE IDA (WAKIL KETUA DPD RI)
Saya kira begini, waktu itu tradisi kita sekarang kan 15x pertemuan gitu kan. Nah,
sekarang frekuensi di kurangi berarti, tapi anggaran pada saat yang sama dinaikkan. Tapi
kalau kita membandingkan dengan DPR, saya kira ini bukan membanding-bandingkan
sekarang ini sebetulnya. Karena kalau DPR itu saya kira teman-teman di DPR sudah
berpengalaman, tahu bahwa ketika mereka berkunjung ke suatu daerah itu ada instansi yang
mendampingi mereka dan saya memfasilitasi sebagian dari aspirasi atau pada tingkat tertentu
juga membawa bentuk-bentuk voucher tertentu untuk konstituen. Itu kalau kunjungan ke
sana. Itu yang pertama, kemudian yang kedua kalau setiap reses, DPR itu tidak fokus pada
daerah pemilihannya, tetapi fungsi tugas kelembagaan di alat kelengkapan yang dia penuhi,
saya kira senior kita pak Fatwat juga ibu teman - teman dari DPR lah yang bisa menjelaskan
itu kesana. Jadi ketika berkunjung kesana itu anggarannya juga memang tidak sekecil seperti
yang kita pegang sekarang untuk 7 kali pertemuan itu.
Nah, ada di daerah ada di tempat kerja mereka, di tugas-tugas fungsional mereka ada
juga keluar luar negeri. Jadi kalau kalkulasi anggarannya dibanding dengan itu, saya tidak
percaya bahwa DPD kalaupun 10 kali itu DPD lebih banyak gunakan anggaran ketimbang
DPR. Ini sebetulnya harus dicoba dipikirkan oleh kita semua, jadi kita taktis secara
administrasi, misalnya kita, oke misalnya ada yang menyatakan aturannya seperti ini, saya
tidak terlalu percaya yang macam ini sebetulnya, coba realnya konsultasi Mentri Keuangan
kalau bicara soal armonomatif dia katakan, dia paling dia akan bicara dia akan kurangi terus
karena dianggap ini gak bermanfaat juga lembaga ini , dia tidak punya kewenangan juga
untuk masa kita. Menurut saya kalau kita tidak punya ketegasan sebagai lembaga untuk
memutuskan bahwa dalam mengahadapi ini.
Teman-teman saya mengerti betul dalam menghadapi gerakan di lapangan,
menghadapi tahun 2014 ini, saya kira kita itu akan melemahkan teman-teman sendiri untuk
bergerak di lapangan, makanya saya pikir waktu itu dalam kunjungan ini saja misalanya,
waktu di rapat Panmus saya yang pimpinan itu, tahun 2013 ini lebih kecil dari 2014 dari 15
situs, saya ingat waktu itu , saya di putuskan , saya ketok palu waktu itu, jangan di rubah lagi
menurut saya.
24 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
Nah, kalau misalnya tidak bisa mengikuti aturan administrasinya seprerti ini, saya
sebagai Pimpinan , saya sebagai pribadilah, saya kecewa. Karena menurut saya, ini kan soal
taktis saja di administrasi kementrian keuangan , nah makanya menurut saya, saya tidak
mempermasalahkan hal semacam ini, ini saya merasakan , saya tidak mempunyai wawasan
yang banyak, tapi luar biasa kita ketemu ini, tidak usah, kita bikin kwitansi saja. Saya kira
teman-teman rasakan jauh lebih banyak uang yang keluar daripada uang yang kita gunakan
dilapangan. Sebetulnya ini tertutup, kan kalau mau jujur seperti itu, yang saya sendiri saja
rasakan seperti itu. Saya tidak tahu teman-teman yang lain, makanya kalau menurut saya
kalau kita tidak kompak pada saat kelembagaan untuk memastikan bahwa kita mau
melakukan seperti ini, kita berjuang.
Jadi itu saja yang mau saya katakan sebenarnya, saya mohon maaf ini, saya kira ini
bukan keuntungan pribadi, tapi untuk keutuhan kelembagaan berjuang untuk kepentingan
anggotanya. Ini kan teman-teman mau kembali lagi kesini tahun 2014, nanti insya allah
seperti itu. Makanya kita di dalam, kita saling menopang untuk memastikan gerakan lapangan
itu lancar lakukan.
Saya kira itu saya mohon maaf ini.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih. Jadi kita putuskan saja, tidak usah di jawab. Tentu kita juga ada
rambu-rambu yang kita harus jaga, dibawanya carilah pimpinan yang bersama pimpinan
kolektif bersama sekjen kami jadikan jalan terbaik supaya tetap dalam koridornya, tapi
semangatnya sudah sama kita baik ya?, iya sebentar dulu dong. Ya baik pertama, apakah kita
dapat menyetujui peraturan DPD RI tentang pedoman umum pengelolaan staff ahli DPD RI ,
setuju ? loh, setujukan? Ya.
Baik, yang kedua apakah kita setuju untuk peraturan DPD RI tentang petunjuk
operasional rapat, pertemuan di luar kantor dinas DPD RI ya sebanyak 6 kali.
PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (KETUA KOMITE III)
Terima kasih Pimpinan.
Assalamua'ikum Wr.Wb
Lalu kita sudah mengikuti mekanisme pembahasan anggaran, PURT sudah membuat
keputusan dan diundanglah semua pimpinan alat kelengkapan. Berdasarkan rapat kita
kemarin, sudah disepakati bahwa tidak ada pengurangan anggaran yang menurut pandangan
kami akan melibatkan mentri keuangan. Kalau tadi alasan dari ketua PURT masalah izin
mentri keuangan kita hanya menggeser di dalam, kami memandang rapat-rapat kami
kemarin, konsinyering itu tidak efektif untuk anggota, pemborosan anggaran luar biasa di situ
dan juga boleh di check. Saya kemarin minta tapi belum juga diberikan, sampai sekarang
berapa sih anggaran Komite III yang sudah terserap?
Di sini, di hotel ini nama saya muncul, waktunya bersamaan, apakah mau kita ulangi
ditahun terakhir. Atas dasar itu kemarin kami semua sepakat, dana internal yang digeser
bukan mengambil dana lain dan tidak perlu itu meminta persetujuan mentri keuangan. Jadi
kalau diminta, kita mengesahkan paparan dari pimpina PURT yang menganulir keputusan
rapat kemaren. Terus terang kami pimpinan komite kelengkapan belum setuju. Jika
diperlukan, kita rapat lagi setelah ini dan intinya tolong dihargai mekanisme yang sudah
berlangsung. Tidak ada disitu pengurangan dan tidak perlu meminta persetujuan mentri
keuangan.
Terima kasih Pimpinan.
25 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, begini saja waktu kita terbatas sekali ya. Jadi dari pada kita berlanjut nanti kita
buka lagi sidang jam 2.
Kita dapat putuskan saja yang untuk ini, nanti kita serahkan ke Pimpinan dan PURT
dan bersama Sekjen untuk mencari yang terbaik.
PEMBICARA : Hj. AIDA Z. NASUTION ISMETH, SE., MM (WAKIL KETUA BK)
Sebelumnya sedikit Pak Irman. Jadi kami saya setuju bahwa bahwa konsinyering itu
tidak efektif dan saya misalnya, contohnya tidak memakai kamar , saya udah mengatakan
bahwa tidak akan pakai kamar , terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, justru dengan itulah nanti tentu sekjen lebih hati-hati , tapi apa yang aspirasi itu
akan kita penuhi. Baik, bapak-ibu sekalian terima kasih. Untuk itu kita lanjutkan dengan saya
membacakan. Terakhir saya lihat Pak Bambang masih ada enggak waktunya, karena saudara
kemarin juga tidak masuk juga. Jadi kita teruskan saja yah.
Alhamdulilah Bapak Ibu yang saya hormati, kita telah mendengarkan laporan dari
masing - masing alat kelengkapan dan telah memutuskan beberapa usul RUU, pandangan dan
pendapat hasil pengawasan dan peraturan DPD RI. Yang mulia dalam rapat Pamus kemarin
telah disepakati jadwal persidangan DPD-RI masa sidang ke-3 tahun sidang 2013-2014 yang
akan dimulai dengan pelaksanaan sidang paripurna ke-9 pada tanggal 16 Januari 2014 dengan
agenda pembukaan masa sidang 3 tahun sidang 2013-2014 dan penutupan masa sidang
ketiga. Pada tanggal 20 Maret 2004 telah disepakati pula pelaksanaan refleksi akhir tahun
tentang berbagai persoalan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia sepanjang tahun 2013, itu
kita laksanakan pada hari Selasa tanggal 24 Desember 2013. Dalam kesempatan ini DPD RI
perlu mencermati sejumlah persoalan untuk diperbaiki pada tahun-tahun mendatang.
Sidang Dewan Yang Mulia, di penghujung tahun 2013 ini terdapat beberapa peristiwa
yang menjadi bahasan di ruang publik yang perlu menjadi perhatian kita bersama, berbagai
peristiwa terjadi, tidak hanya berpengaruh terhadap stabilitas pada wilayah tertentu, namun
juga dapat berdampak pada stabilitas nasional. Untuk itu pada sidang paripurna terakhir tahun
2013 ini saya ingin menyampaikan beberapa highlight yang perlu kita perhatikan dan saya
bcakan pokok-pokoknya saja.
Yang pertama adalah persoalan masalah daftar pemilihan tetap. Masih ada yang
bermasalah sekitar 3,3 juta, ya kita mohon kita harapkan setiap anggota DPD untuk bisa
berperan aktif untuk dapat di daerah pemilihan masing-masing untuk bisa melakukan
pengawasan, dengan harapan pemilu tahun 2014 ini tentu akan berlangsung dengan baik ya,
ini mohon perhatian nya. Kemudian juga persoalan masalah pemberantasan korupsi, sebagai
mana kita tahu juga berbagai kejadian di yang terjadi pada akhir-akhir ini yang menimpa para
kepala daerah. Untuk itu kita harapkan juga DPD RI terus untuk melakukan pengawasan
dalam pelaksanaan tugasnya dan ikut terlibat juga dalam pemberantasan korupsi tersebut.
Sidang dewan Yang Mulia, menjelang akhir 2013 ini kita memang melihat persoalan
ekonomi bangsa kita yang mengalami penurunan di berbagai diakibatkan oleh berbagai faktor
dan juga nilai rupiah yang turun sampai 12.000 dan tentu ini memperburuk kinerja
perekonomian yang akan berimbas kepada pendapatan Negara. Untuk itu kepada teman-
teman DPD untuk bisa melakukan pemantauan di daerahnya masing-masing. Yang terakhir di
tahun 2014 adalah awal dari pelaksanaan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Kita
harapkan nati kepada setiap anggota DPD untuk dapat melaksanakan tugasnya, untuk dapat
26 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
memantau kesiapan daerah dalam pelaksanaan program tersebut. Kemudian selain beberapa
hal tersebut, kita harapkan juga masing - masing anggota DPD supaya membuat berbagai
laporan yang terjadi di berbagai daerah untuk kita dapat bahas.
Pada akhirnya kami berharap seluruh anggota DPD pada saat melaksanakan kegiatan
di daerah pemilihan masing-masing dapat memantau perkembangan yang terjadi di daerah,
mencatat permasalahanya secara spesifik dan mengaitkanya denga kebutuhan institusi pada
tingkat pusat maupun nasional serta melaporkannya. Pada pembukaan Masa Sidang ke III
tahun 2013/2014 yang akan datang dan juga pada kesempatan ini, kami dari meja Pimpinan
dan atas nama semua, kami ingin mnegucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2014,
khususnya selamat Natal bagi yang merayakan dan Tahun Baru buat kita semua, semoga
natal ini dapat memberikan kedamaian dan kebahagian buat kita semua dan Tahun Baru
memberikan semangat baru buat kita untuk melaksanakan tugas konstitusi ke depan.
Demikianlah Bapak Ibu sekalian, agenda persidangan hari ini. Dan sebelum saya tutup ada
sedikit tambahan dari Ibu wakil Ketua, nanti saya persilahkan kepada saudara Hamdani siap -
siap untuk maju kedepan sambil saya persilahkan untuk memandu do,a, silahkan ke depan
dan untuk itu kami persilahkan kepada Ibu Wakil Ketua untuk menyampaikan pesannya, saya
persilahkan Ibu.
PEMBICARA : GKR. HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)
Ya terima kasih pak , ini penting bagi seluruh anggota , saya akan cepat bacakan ,
karena tentang nomor urut calon anggota DPD RI, dilengkapi dengan pas foto diri terbaru.
Berdasarkan ketentuan tersebut, tidak ada dasar bagi KPU untuk menyusun daftar calon
anggota DPD dengan mencantumkan nomor urut pada kertas suara pemilu dan berkenaan
dengan itu pada tanggal 17, kami dengan anggota DPD yang lain seperti Ibu Juniwati, Pak
Sofwat kemudian ada Bu Norma, ada Pak Bachrum Manyak dan Bu Denti melakukan
pertemuan konsultasi dengan ketua dan anggota KPU dan menyampaikan beberapa hal.
Pada perteman tersebut kami menyampaikan beberapa alasan mengenai perlunya
pemberian nomor urut bagi calon anggota DPD, antara lain untuk memudahkan proses
sosialisai atau kampanye pencalonan anggota DPD, memudahkan mayarakat untuk memilih
calon anggota DPD, memudahkan penyelenggaraan pemilu dalam proses perhitungan suara,
dan selain itu guna menghindari persamaan nomor partai politik, maka DPD mengusulkan
nomor urut daftar calon anggota DPD, dimulai setelah nomor urut partai politik, tetapi pihak
KPU pada waktu itu belum dapat memenuhi permintaan anggota DPD, karena belum ada
dasar hukum untuk pencantuman nomor urut. Untuk itu KPU perlu terlebih dahulu
berkonsultasi dengan DPR.
Selanjutnya pada tanggal 17 Desember yang lalu, pihak KPU telah melakukan rapat
konsultasi dengan komisi II DPR. Dalam rapat tersebut komisi II DPR dan KPU menyepakati
pemberian nomor urut bagi calon anggota DPD, dalam surat suara pemilu pemberian nomor
urut tersebut berdasarkan urutan abjad dan dimulai dari nomor urut 1 sampai dengan nomor
urut terakhir sesuai jumlah calon anggota DPD di setiap provinsi. Saat ini KPU sedang
menyusun perubahan atas peraturan KPU tentang pencalonan anggota DPD dalam pemilu
2014. Kita berharap semoga dalam waktu yang tidak lama, peraturan seperti apa diterbitkan
sehingga bagi anggota DPD yang akan maju kembali dapat segera mempersiapkan berbagai
keperluan untuk itu, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Silahkan doa.
27 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
PEMBICARA : H. HAMDANI, S.IP (KALTENG)
Assalamuaalikum Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om Swastiastu
Yang saya hormati Ketua DPD RI, yang saya hormati Bapak Ibu Wakil Ketua DPD-
RI, yang saya hormati dan saya banggakan para egarawan, Senator Indonesia, yang
berbahagia bapak Sekjen, Wakil Sekjen dan jajarannya. Perkenankanlah saya memandu do'a
pada penutupan masa sidang II tahun 2013 - 2014 ini.
Saya memandu do'a dengan cara Islam, beri saudara-saudarku pemeluk agama lain
agar dapat menyesuaikan menurut agamanya masing-masing.
Bismillahirrahmaniirrahiim, ya Allah ya tuhan kami segala puji serta sukur tercurah
kehadiran atas segala rahmat dan karunia yang telah engkau limpahkan kepada kami pada
saat ini. Engkau pertemukan kami kembali dalam acara sidang paripurna ke-8 Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, untuk itu ya Allah ya Rahman ya karim jadikanlah
sidang ini sebagai acara yang engkau ridhoi, yang membawa Barokah, Rahmat, Taufiq dan
Hidayah-Mu bagi kami semuanya, bagi daerah-daerah kami, bagi tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan bagi pemimpin kami.
Ya Allah ya Rabbana ya Karim, kiranya momentum sidang ini engkau jadikan
sebagai pintu dan jalan bagi turunnya rahmat dan karuniaMU atas daerah kami yang tercinta
ini, sehingga tugas merupakan amanah darimu akan dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya, penuh tanggung jawab serta semangat yang tinggi demi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat daerah.
Ya Allah ya Rahman ya Rahim, jadikanlah kegiatan kami daerah mulai penghujung
tahun 2013 ini berjalan dengan baik, lapanganlah langkah-langkah dan kerja kami dalam
menyerap aspirasi daerah, pancarkanlah cahaya kebenaran di hati kami, pada pendengaran
kami, pada penglihatan kami, pada lidah-lidah kami dan pada semua raga kami, agar kami
dapat melihat kebenaran itu tampak jelas, benar dan mampu mengikutinya, serta dapat
melihat yang setelah itu tampak jelas salah dan mampu menjauhinya.
Ya Allah ya Tuhan Yang Maha Mulia, anugrahkanlah kami kecerdasan dalam
berpikir kesungguhan dalam berkarya, keikhlasan dalam bekerja dan kemudahan dalam
segala urusan agar kami dapat membangun daerah kami ini menjadi daerah maju sejajar
dengan daerah-daerah maju lainnya.
Ya Alloh ya Tuhan Yang Maha Agung, kokohkanlah rasa persatuan dan kesatuan di
hati kami, jangan engkau cerai-beraikan kami, hilanglah rasa permusuhan di antara kami
demi terwujudnya keakraban, persaudaraan, kerukunan, kedamaian dan ketentraman lahir dan
batin. Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan orang-orang yang Engkau ridhoi, bukan
jalan orang-orang sesat dan orang-orang yang Engkau murkai.
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun, Engkau maha mengetahui terhadap
kelemahan-kelemahan kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami, kepada-Mu lah kami
menyembah, kepada-Mu jualah kami mohon ampunan, kabulkan lah doa kami dan
permohonan kami (do'a) Robana a'thina piduna (do'a) subbhanaka rabbika izatil ama yasifun
wassalamun 'ala mursalin wal hamdulillahirrobbil'alamin wabillahi taufiq walhidayah.
Wassalamualaikum wr.wb
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih kita ucapkan kepada kyai HJ Hamdani yang telah membacakan do'anya
dengan paripurna. Baik Bapak Ibu sekalian, sebelum saya tutup, nanti kita salaman disini ,
mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru. Saya bersama Ibu Wakil Ketua dan sekali lagi
28 RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-8 DPD RI MS II TS 2013-2014, JUMAT 20 DESEMBER 2013
kami ucapkan terima kasih atas partisipasi penuh dari para anggota semua. Untuk itu dengan
mengucapkan Alhamdulilah saya tutup sidang Paripurna ke VIII dengan mengucapkan,
Wabillahi taufik wal hidayah, Wassalamu'alaikum wr. wb.
SIDANG DITUTUP PUKUL 12.21 WIB