ringkasan pupm bab 6

3
Chapter 6 The Structure of Interest Rate Term-to-maturity pada sebuah hutang jangka panjang adalah lamanya waktu sampai principal amount dapat dibayarkan. Hubungan antara sebuah yield-to-maturity dan term-to-maturity pada sebuah sekuritas adalah adanya term structure of interest rates yang dapat dilihat secara visual dengan grafik yang menggambarkan yield-to-maturity dan jatuh tempo (maturity) untuk sekuritas equivalent-grade pada satu titik di waktu tertentu. Plot-plot tersebut kemudian terhubung dalam sebuah garis tipis yang disebut yield curve.Yield curve menyajikan hubungan antara yield dan term-to-maturity pada instrument keuangan di mana dapat berbentuk miring ke atas, miring ke bawah, datar, maupun berpunuk. Bentuk-bentuk yield curve dijelaskan oleh beberapa teori berikut: 1. Expectations theory menyatakan bahwa apabila suku bunga diekspektasikan meningkat di masa yang akan datang, rates jangka panjang akan lebih tinggi daripada rates jangka pendek, dan yield curve akan miring ke atas. Kurva miring ke bawah terjadi apabila pelaku pasar mengharapkan penurunan pada suku bunga. 2. Liquidity premium theory menyatakan bahwa penghindaran resiko oleh para pemegang saham memerlukan premium yield untuk menahan sekuritas berjangka lebih panjang (longer-term securities) dikarenakan harga yang lebih tinggi atau resiko

Upload: anitandep

Post on 24-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Chapter 6The Structure of Interest RateTerm-to-maturity pada sebuah hutang jangka panjang adalah lamanya waktu sampai principal amount dapat dibayarkan. Hubungan antara sebuah yield-to-maturity dan term-to-maturity pada sebuah sekuritas adalah adanya term structure of interest rates yang dapat dilihat secara visual dengan grafik yang menggambarkan yield-to-maturity dan jatuh tempo (maturity) untuk sekuritas equivalent-grade pada satu titik di waktu tertentu. Plot-plot tersebut kemudian terhubung dalam sebuah garis tipis yang disebut yield curve.Yield curve menyajikan hubungan antara yield dan term-to-maturity pada instrument keuangan di mana dapat berbentuk miring ke atas, miring ke bawah, datar, maupun berpunuk.Bentuk-bentuk yield curve dijelaskan oleh beberapa teori berikut:1. Expectations theory menyatakan bahwa apabila suku bunga diekspektasikan meningkat di masa yang akan datang, rates jangka panjang akan lebih tinggi daripada rates jangka pendek, dan yield curve akan miring ke atas. Kurva miring ke bawah terjadi apabila pelaku pasar mengharapkan penurunan pada suku bunga.2. Liquidity premium theory menyatakan bahwa penghindaran resiko oleh para pemegang saham memerlukan premium yield untuk menahan sekuritas berjangka lebih panjang (longer-term securities) dikarenakan harga yang lebih tinggi atau resiko likuiditas.Premium yield ini menyebabkan bias ke atas dalam kemiringan yield curve.3. Market segmentation theory menyatakan bahwa membentuk kurva yield ditentukan oleh penawaran dan permintaan untuk sekuritas dalam rentang jatuh tempo.4. Preferred habitat theory menyatakan bahwa investor akan meninggalkan preferrednya dalam jangka waktu temponya jika mereka memiliki cukup kompensasi dalam resiko tambahan.Default risk mengacu pada kemungkinan bukan dalam mengumpulkan bunga atau pokok yang telah disepakati. Semakin besar default risk sebuah sekuritas, semakin tinggi interest rate yang arus dibayar kepada investor sebagai kompensasi pada potential financial loss dan risk bearing. Premium risk dapat diukur sebagai perbedaan antara yield dalam sekuritas yang beresiko dan sekuritas yang tidak beresiko dalam term-ti-maturity yang samaUntuk tax treatment, suku bunga yang paling relevan bagi investor adalah tingkat pengembalian (income) yang diperoleh setelah pajak. Oleh karena itu, investor memerlukan before-tax yield yang lebih tinggi pada sekuritas di mana income dikenakan pajak dengan tingkat yang lebih tinggi.Marketability adalah kemudahan dan kecepatan di mana investor dapat menjual kembali sekuritas yang dimilikinya. Semakin tinggi marketability pada sekuritas, maka semakin rendah interest rates.Berikut terdapat beberapa special options:1. Call provisions, memungkinkan penerbit untuk mengundurkan diri sebelum tanggal jatuh tempo2. Put option, memungkinkan investor untu mnjual obligasinya kembali untuk menerbitkan sebelum jatuh tempo dalam harga yang telah ditentukan3. Conversation features, memungkinkan investor untuk mengubah sekuritasnya ke jenis sekuritas lainnyaInterest rates cenderung meningkat ketika ekonomu dalam suatu Negara sedang tumbuh, sedangkan interest rates akan menurun ketika ekonomi di suatu Negara sedang mengalami resesi.