ringkasan protozoa kel 11

16
PROTOZOA Rhizopoda

Upload: fitri-arum-sari

Post on 29-Dec-2014

83 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mikrobiologi ringkasan protozoa

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Protozoa Kel 11

PROTOZOA

Rhizopoda

Page 2: Ringkasan Protozoa Kel 11

1. Entamoeba histolyca penyakit Amebiasis

Daur hidup: Dirongga usus besar diusus besar

KISTA MINUTA HISTOLIKA Keluar bersama tinja dan ditelan

I. Patologi dan Gejala Klinis Histolika: - Mempunyai enzim histolisin

penghancur jaringan- Memasuki submukosa lapisan muskularis mukosa kerusakan

- Menyebabkan luka (ulkus amoeba)

Amebiasis 1. Intestinal (usus/kolon)a. Kolon akut: - gejala <1 bulan

- Tinja berlendir dan berdarah- Histolitika ditemukan dengan mudah

b. Kolon menahun: - gejala >1 bulan- Histolitika sulit ditemukan

2. Ekstra Intestinal (keluar dari usus)Cara keluar dari usus:

a) Hematogen: - lewat darah (bias sampai otak)- Menimbulkan abses hati (bernanah)

b) Perkontinuitatum abses hati pecah, Amoeba keluar menuju Paru, kulit, dll

II. Diagnosis 1) Amebiasis kolon akut Disentri dan mules ≤10x/hari Terdapat histolitika dalam tinja2) Amebiasis kolon menahun Diare dan obstipasi Sulit ditemukan histolitika3) Amebiasis hati Berat badan menurun, tidak nafsu makan Ada peninggian diafragma

III. Pengobatan Emetin hidroklorida- Berkhasiat terhadap histolitika- Pemberian secara parenteral- Toksisitas tinggi Dehidroemetin- Efektif abses hati- 100gr/hari, oral 4-6hari Klorokuin- Efektif pada histolitika dan abses hati- 1gr/hari 2 hari dan 500mg/hari 2-3 minggu Antibiotik (tetrasiklin dan eritromisin)- 25mg/kg BB/hari 5 hari Metronidazol- Obat pilihan (efektif di histolitika dan kista)

2. Entamoeba coli - Tidak pathogen

- Bentuk minuta yang memiliki dinding

- Bentuk infektif dalam tinja

- Bentuk tropozoit dan bentuk pokok (esensial)

- Tidak patogen- Inti terdapat

- Patogen merusak jaringan

- Bentuk tropozoit- Hidup diusus

Page 3: Ringkasan Protozoa Kel 11

Mastigospora (Flagellata)A. Giardia lambia

Penyakit : Giardiasis Daur Hidup :

o Berkembang biak dengan belah pasang longitudinal

o Hidup di rongga usus kecil

o Perubahan morfologi

1. Ekskistasi (1 kista 2 tropozoit) : duodenum2. Enkistasi (tropozoit kista) : kolon dan jika tinja mulai padat

Patologi dan Gejala Penyakito Infeksi menyebabkan diare

o Timbul sindrom malabsorpsi kembung, mual, anoreksia

Diagnosiso Dalam tinja encer : bentuk tropozoit (dalam tinja segar)

o Dalam tinja padat : bentuk kista

Pengobatano Metronidazole : 3 x 250mg/hari 7 hari

B. Trichomonas sp Trichomonas tenax : hidup dalam mulut yang kotor, apatogen Trichomonas hominis : hidup dalam rongga usus besar (daerah sekum), apatogen Trichomonas vaginalis : hidup dalam urogenital, pathogen

Trichomonas vaginalis

Penyakit : trikomoniasis vagina (wanita), prostatitis (pria) Daur Hidup :

o Infeksi melalui hubungan kelamin, dll

o Berkembang biak dengan belah pasang longitudinal

o Hidup di vagina (wanita), uretra dan prostat (pria)

Patologi dan Gejala Kliniso Parasit menyebabkan degenerasi dan deskuamasi (pengelupasan ) sel

epitel vagina dan diikuti dengan serangan leukosito Sekret vagina bercampur dengan leukosit, parasit dan epitel. Jika mengalir

menimbulkan gejala fluor albus (keputihan/ “leukorrhea”)o Timbul vaginitis (peradangan dinding vagina dan pendarahan, uretritis)

o Keluhan : fluor albus, prurutis vagina, prostatitis, dan prostatovesikulitis

Page 4: Ringkasan Protozoa Kel 11

Diagnosiso Berdasarkan fluor albus, rasa panas dan gatal pada vagina/vulva, adanya

sekret (encer, berbusa, berbau tak sedap)o Ditemukan parasit di sekret vagina, uretra, prostat, dan urin

Pengobatano Metronidazole : 2 x 250mg/hari 5-7 hari

o 1 x 500 mg metronidazole dalam bentuk tablet vagina/hari 5-7 hari

C. Leishmania spLeishmania donovani : Leismaniasis visceral (kala azar)Leishmania tropica : Leismaniasis kulit (oriental sore)Leishmania brasiliensis : Leismaniasis mukokutis (espundia)

Daur Hidup

Leishmania donovani

Penyakit : Leismaniasis viseral (kala azar / tropical sphlenomegali) Hospes : manusia (defenitif), lalat Phlenobotomus (perantara) Tipe : India, Cina, Sudan, Amerika Selatan Daur Hidup :

o Stadium amastigot hidup dalam darah (sel retikulo-endulo/RE)

o Sel RE penuh dan pecah -> parasit menginfeksi sel RE lainnya

o Ditemukan di sel RE hati, limpa, sumsum tulang belakang, dll

Patologi dan Gejala Kliniso Skema timbulnya penyakit:

Timbul masa tunas (2-4 bulan) -> demam (2-4 minggu) Banyak sel RE yang rusak -> terjadi hiperplasi dan hipertrofi sel

RE Sphelomegali, hepatomegali, limfadenopati, infeksi usus Anemia, anoreksia, kakeksia -> daya tubuh menurun

Diagnosis

Page 5: Ringkasan Protozoa Kel 11

o Menemukan parasit dalam sediaan darah, biopsi hati, limpa, dan kelenjar

limfeo Pembiakan bahan dalam medium N.N.N

o Reaksi imunologi

Pengobatano Natrium antimonium glukonat, etilstibamin, diamin, pentamidin,

amfoterisin B

Leishmania tropica

Penyakit : Leismaniasis kulit (oriental kulit) Hospes : manusia (defenitif); anjing, gerbil, tikus (reservoir); lalat phlebotomus

(perantara) Tipe :

o Tipe kering/urban -> penyakit menahun

o Tipe basah/rural -> penyakit akut

Daur Hidup :o Hanya hidup dalam sel RE di bawah kulit

Patologi dan Gejala Kliniso Skema timbulnya penyakit :

Timbul masa tunas (2 minggu – 3 tahun) -> hyperplasia sel RE Terbentuk macula, papula. Papula pecah dan terjadilah ulkus Terjadi infeksi sekunder oleh bakteri (muncul penyakit lainnya)

Diagnosiso Menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus

o Pembiakan bahan dalam medium N.N.N

o Reaksi imunologi

Pengobatano Paramomisin dan alopurinol (dalam bentuk salep)

o Neostibosan (untuk luka multiple)

Leishmania brasiliensis

Penyakit : Leismaniasis mukokutis (espundia) Hospes : Manusia (defenitif) dan lalat phlebotomus (perantara) Tipe :

o Tipe uta -> lesi kulit yang menyerupai leismaniasis kulit

o Tipe espundia -> bersifat polipoid, ulkus menyebar ke mukokutis

Daur Hidup :o Hanya hidup di dalam sel RE di bawah kulit (porte d’ entree)

Page 6: Ringkasan Protozoa Kel 11

o Menyebar ke selaput lender (mukosa) yang berdekatan (mulut, hidung,

telinga) Patologi dan Gejala Klinis

o Skema timbulnya penyakit :

Timbul masa tunas (beberapa hari-bulan), hyperplasia sel RE Terbentuk macula, papula. Papula pecah dan terjadilah ulkus Parasit keluar dari sekret ulkus, menyebabkan ulkus baru

(granuloma) Saluran limfe tersumbat dan terjadilah nekrosis

Diagnosiso Menemukan parasit dalam sediaan apus yang diambil dari tepi ulkus

o Pembiakan bahan dalam medium N.N.N

o Reaksi imunologi

Pengobatano Etilstibamin (terapi intravena), natrium antiamonium tartrat dan stibofen

D. Trypanosoma sp

Trypanosoma rhodiense dan Trypanosoma gambiense

Penyakit : tripanosomiasis Afrika (sleeping sickness) Hospes : Manusia (defenitif) dan lalat Glossina (perantara); antelope (h.

reservoir T. rhodiense), dan babi, sapi, kambing (h. reservoir T. gambiense) Daur Hidup :

Patologi dan Gejala Kliniso Stadium tripomastigot masuk ke pembuluh darah -> parasitemia -> (pada

penduduk pendatang) parasit meyerang kelenjar limfe mengakibatkan demam dan pembengkakan (gejala winterbottom), hepatosplenomegali

Page 7: Ringkasan Protozoa Kel 11

o Parasit dapat masuk ke otak dan menyebabkan meningitis, ensefalitis,

sakit kepala berat, kelainan motoriko Menyebabkan meninggal

o T. rhodiense : virulen, penderita meninggal sebelum gejala otak tampak

o T. gambiense : penyakit menahun, penderita meninggal dengan gejala otak

Diagnosiso Menemukan parasit dalam sediaan darah dan cairan otak

o Biopsy kelenjar dan fungsi sumsum tulang

o Reaksi imunologi dengan zat anti-fluorosen

Pengobatano Suramidin atau pentamidin

Pada stadium darah limfeo Triparsamid

Bila susunan saraf telah terserang

T. cruzi

Penyakit : Tripanosomiasis Amerika (chagas) Hospes : Manusia (defenitif); Triatoma (perantara); anjing, kucing, kera (hewan

reservoir) Daur Hidup :

Sporozoa

Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan, perkembangbiakan secara seksual dan aseksual secara bergantian.

Page 8: Ringkasan Protozoa Kel 11

1 Coccidia(metagenesis dalam satu hospes)

Eimeria sp.: Penyakit apatogen Hospes : Binatang: E. clupearum (hati ikan haring), E. sardinae (ikan sardine), E.perforans (usus kelinci)

Isospora sp.: Penyakit : isosporiasis Hospes : manusia l. belli, I. hominis Menimbulkan terapi dan dapat sembuh sendiri Infeksi menelan ookista atau sporokista matang

Toxoplasma sp. Penyakit : toksoplasmosis congenital dan toksoplasmosis akuisita Hospes : kucing (definitive); manusia (perantara)

Toxoplasma gondii o Ookista tertelan hospes perantara membentuk takizoit [kelompok

tropozoit yang membelah secara aktif. Berkembang biak secara endodiogeni (masa infeksi akut)]

o Takizoit membentuk kista dan terdapat bradizoit [bentuk yang membelah secara perlahan (masa infeksi klinis menahun)]

Cara infeksi : o Bentuk infektif pada manusia : ookista dan kista jaringan (takizoit). o T. Conginital pada janin terjadi melalui plasenta ibunya (ookista) o T. Akusta : takizoit yang terdapat pada daging yang kurang matang. o Transplantasi organ dan tranfusi darah lengkap.

Patologi dan Gejala Klinis o Parasit menginvasi usus sel hospes pecah dan menyerang sel

lainnya. Parasit yang berada dalam makrofag dan limfosit penyebaran secara hematohen dan limfogen.

o Menyerang semua organ dan jaringan kecuali eritrosit (tidak berinti), menimbulkan lesi.

o Kista jaringan terbentuk jika timbul kekebalan tubuh. Toksoplasmosis akuisista

o Menyebabkan limfadenopati, rasa lelah, demam, sakit kepala. o Merusak susunan saraf pusat sakit kepala, demam, kelainan

neurologik, dan kejang. Toksoplasmosis congenital

o Terjadi pada janin yang terinfeksi melalui plasenta ibunya.

Page 9: Ringkasan Protozoa Kel 11

o Berat infeksi umur jain saat terjadi infeksi (berat=1/umur) o Menyebabkan eritoblastosis, hidrops fetalis, triad

klasik(hidrosefalus, retinokorodoitis, perkapuran intracranial), kelainan psikomotorik.

o Infeksi pada kehamilan muda dapat menyebabkan abortus. o Janin dengan T . congenital berat biasanya meninggal.

Diagnosis Menemukan takizoit dalam biopsy otak atau sumsum tulang belakang. Dapat dilakukan tes serologic dengan berbagai metode. Pengobatan

o Pirimetamin dan sulfonamide. Untuk mencegah efek samping, ditambahkan asam folinik (ragi). Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.

o Spiramisin digunakan untuk mencegah transmisi parasit ke janin. o Klindamisin efektif untuk pengobatan toksoplasmosis, namun tidak

dapat dianjurkan untuk penggunaan rutin pada wanita hamil dan bayi.

o T. Akusita yang asimtomatik tidak peru diberi pengobatan.T. congenital harus diberikan pengobatan selama satu tahun.

2 Sporozoa Usus Cryptosporidium Penyakit: kriptosporidiosis Hospes : mamalia (termasuk manusia), burung dan reptilia. Daur hidup

o Berkembang biak secara asseksual o Ada empat macam pembelahan : belah pasang, plasmotomi,

skizogoni, dan endodiogeni. Patologi dan Gejala Klinis : diare, flatulens, kembung, anoreksia, muntah, nusea. Diagnosis: Menemukan ookista dalam tinja melalui pemeriksaaan langsung. Cyclospora cayetanensis (termasuk Coccidia) Hospes : manusia. Belum diketahui pada hewan. Daur hidup

o Pematangan ookista pada tinja disuhu yang tinggi dan lembab o Infeksi terjadi jika menelan kista matang.

Patologi dan Gejala Klinis o di intraseluler dalam eritrosit jejunumo Gejala klinis timbul seminggu setelah infeksianoreksia, berat

badan turun, kembun, flatus, mual, muntah, nyeri otot, demam. o Diare dengan tinja cair dan terkadang asimtomatik.

Diagnosis: Menemukan ookista dalam tinja melalui pemeriksaan langsung Pengobatan: Trimetopim 160mg + sulfametoksazol 800 mg 2x sehari 7 hari.

Page 10: Ringkasan Protozoa Kel 11

Blastocystis hominis Penyakit : blastokitosis Hospes : manusia, monyet, kera, babi, marmot, reptil, kecoa, tikus, dll. Daur Hidup: Berkembang biak secara aseksual. Ada empat macam pembelahan : belah pasang, plasmotomi, skizogoni, dan endodiogeni. Patologi dan Gejala Klinis

o Gejala : diare, faltulens, kembung, anoreksia, berat badan turun, muntah, nausea, obstiasi, dll.

o Ditemukan peradangan diseku, kolon tranversum, dan rectum.

Diagnosis: Menemukan parasit dalam tinja melalui pemeriksaan langsung. Biasanya ditemukan dalam bentuk vaskular. Pengobatan: Hanya untuk ditemukannya parasit dalam tinja dan disertai dengan gejala gastrointestinal. Metronidazol 750mg 3xsehari 10 hari. Pneumocystis carinii Penyakit : pneumosistosis Hospes : Mamalia (termasuk manusia) dann burung. Daur hidup :Ditemukan paling banyak diparu-paru, maka diperkirakan cara infeksinya melalui inhalasi atau percikan ludah. Patologi dan Gejala Klinis

o Septum alveolus menebal dan infiltrasi sel plasma paru menjadi kenyal dan bila dipotong permukaannya nampak abu-abu.

o Epitel alveolus mengalami deskuamasi, penuh dengan sel berlemak, parasit, dan bahan bervakuol tampak berbusa.

o Pada bayi : malnutrisi, pernafasan menjadi cepat dan sianosis. Diagnosis : Menemukan parasit dalam tinja dalam cairan bilas bronkoalveolar. Pengobatan: Kombinasi trimetoprim-sulfametoksazol 120 mg/kg berat badan setiap 6 jam14 hari per oral ataupun IV.

3 Haemosporidia (metagenesis dalam dua hospes)

PlasmodiumAda empat type plasmodium parasit menginfeksi manusia, seringkali ditemui pada kasus penyakit malaria adalah Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. Lainnya Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae.Penularan melalui gigitan nyamuk Anopheles dan melalui transfusi darah serta plasenta ibu hamil.Gejala klinis ketika terinfeksi Anopheles : demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan

Daur Hidup Plasmodium sp

Page 11: Ringkasan Protozoa Kel 11

Jenis-jenis Plasmodium beserta patologinya :a. Plasmodium vivax : malaria vivax, malaria tertiana

Patologi : Masa tunas intrinsik = 12-17 hari Kurva demam teratur-> 48jam->berulang pada hari ketiga

b. Plasmodium malariae : malaria malariae, malaria kuartana Patologi :

Masa tunas intrinsik 18 hari Kurva demam teratur -> 72 jam -> berulang pada hari keempat.

c. Plasmodium ovale -> malaria ovale Patologi :

Mirip dengan malaria vivaks

Page 12: Ringkasan Protozoa Kel 11

Diagnosis (juga untuk malaria kuartana & tertiana) : menemukan parasit dalam darah dengan pulasan Giemsa

Merupakan penyakit ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan. Obat malaria : 1. Skizontosida jaringan primer -> membasmi parasit pra-eritrosit 2. Skizontosida jaringan sekunder ->membasmi parasit daur ekso-eritrosit (primakuin) 3. Skiontosida darah -> membasmi parasit stadium eritrosit (klorokuin, kina, amodiakuin) 4. Gamesitosida -> membasmi bentuk seksual kecuali P. Falciparum 5. Sporontosida ->menghambat gametosit membentuk ookista ( primakuin, proguanil) unat-piperquine, Artemether-lumefantrine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

1. Pencegahan Membasmi sporozoit setelah sporozoit tersebut masuk melalui gigitan Obat Membasmi parasit stadium dini dalam hati sebelum merozoit dilepas

keperedaran darah Mengurangi jumlah parasit malaria dalam darah

2. Pengobatan terapeutik Kombinasi skizontosida hati (parasit eritrosit) dan skizontosida darah (parasit

eksoeritrosit) 3. Pencegahan transmisi

Efektif pada gametosit Mencegah infeksi pada nyamuk