protozoa parasit darah

12
Protozoa Parasit Darah dan Jaringan Trypanosoma adalah protozoa berflagel yang bersifat parasit didalam darah atau jaringan berbagai jenis vertebrata, bentuknya panjang bergelombang, kedua ujungnya lancip dan menulari manusia melalui gigitan lalat pengisap darah atau melalui feses arthropoda. Infeksi karena Trypanosoma disebut trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma memiliki dua bentuk, yaitu berflagela pada fase ekstrakuler dan tidak berflagel pada fase intraseluler. Sebagian dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau menghisap darah manusia. Hospes perantara Trypanosoma adalah hewan-hewan penghisap darah. Morfologi Secara umum Trypanosomidae mempunyai 4 bentuk / morfologi yang berbeda, yaitu 1. Bentuk Amastigot (Leismanial form) Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta tidak mempunyai flagela. Bersifat intraseluler. Besarnya 2-3 mikron. 2. Bentuk Promastigot (Leptomonas form) Bentuk memanjang mempunyai satu inti di tengah dan satu flagela panjang yang keluar dari bagian anterior tubuh tempat terletaknya kinetoplas, belum mempunyai membran bergelombang, ukurannya 15 mikron. 3. Bentuk Epimastigot (Critidial form) Bentuknya memanjang dengan kinetoplas di depan inti yang letaknya di tengah mempunyai membran bergelombang pendek yang menghubungkan flagela dengan tubuh parasit, ukurannya 15-25 mikron. 4. Bentuk Tripomastigot (Trypanosome form) Bentuk memanjang dan melengkung langsing, inti di tengah, kinetoplas dekat ujung posterior, flagela membentuk dua sampai empat kurva membran bergelombang, ukurannya 20-30 mikron . Jenis Trypanosoma antara lain sebagai berikut 1. Trypanosoma lewisi 2. Trypanosoma evansi 3. Trypanosoma brucei 4. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense 5. Trypanosoma cruzi Trypanosoma rhodesiense

Upload: muhammad-rizki

Post on 20-Jan-2016

608 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Protozoa (Trypanosoma evansi)

TRANSCRIPT

Page 1: Protozoa Parasit Darah

Protozoa Parasit Darah dan Jaringan

Trypanosoma adalah protozoa berflagel yang bersifat parasit didalam darah atau jaringan

berbagai jenis vertebrata, bentuknya panjang bergelombang, kedua ujungnya lancip dan

menulari manusia melalui gigitan lalat pengisap darah atau melalui feses arthropoda. Infeksi

karena Trypanosoma disebut trypanosomiasis. Dalam siklus hidupnya, Trypanosoma

memiliki dua bentuk, yaitu berflagela pada fase ekstrakuler dan tidak berflagel pada fase

intraseluler. Sebagian dari siklus hidupnya melekat di sel lambung atau menghisap darah

manusia. Hospes perantara Trypanosoma adalah hewan-hewan penghisap darah.

Morfologi

Secara umum Trypanosomidae mempunyai 4 bentuk / morfologi yang berbeda, yaitu

1. Bentuk Amastigot (Leismanial form)

Bentuk bulat atau lonjong, mempunyai satu inti dan satu kinetoplas serta tidak

mempunyai flagela. Bersifat intraseluler. Besarnya 2-3 mikron.

2. Bentuk Promastigot (Leptomonas form)

Bentuk memanjang mempunyai satu inti di tengah dan satu flagela panjang yang

keluar dari bagian anterior tubuh tempat terletaknya kinetoplas, belum mempunyai

membran bergelombang, ukurannya 15 mikron.

3. Bentuk Epimastigot (Critidial form)

Bentuknya memanjang dengan kinetoplas di depan inti yang letaknya di tengah

mempunyai membran bergelombang pendek yang menghubungkan flagela dengan

tubuh parasit, ukurannya 15-25 mikron.

4. Bentuk Tripomastigot (Trypanosome form)

Bentuk memanjang dan melengkung langsing, inti di tengah, kinetoplas dekat ujung

posterior, flagela membentuk dua sampai empat kurva membran bergelombang,

ukurannya 20-30 mikron .

Jenis Trypanosoma antara lain sebagai berikut

1. Trypanosoma lewisi

2. Trypanosoma evansi

3. Trypanosoma brucei

4. Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense

5. Trypanosoma cruzi

Trypanosoma rhodesiense

Page 2: Protozoa Parasit Darah

Ditemukan oleh Stephans dan Fantham pada tahun 1910 dalam darah seorang pasien penyakit

tidur. Trypanosomiasis Afrika juga dikenal sebagai “penyakit tidur”, disebabkan oleh parasit

mikroskopis dari spesies Trypanosoma brucei. Trypanosoma rhodesiense menyebabkan

penyakit tidur Afrika Timur.Hal ini ditularkan oleh lalat tsetse (Glossina sp), yang ditemukan

hanya di pedesaan Afrika. Trypanosoma rhodesiense erat hubungannya dengan Trypanosoma

gambiense.

Perbedaan dengan Trypanosoma gambiense :

Distribusi : Penyakit tidur Afrika Timur distribusinya lebih terbatas daripada

T.gambiense yaitu ditemukan di Afrika timur bagian tengah.

Vektor : Lalat tse-tse dan hutan, yaitu Glossina morsitant dan Glossina scoynnatoni

Hospes reservoir : binatang liar pada T.rhodesiense tidak ada hospes reservoir.

Gejala Klinis : Penyakit T.rhodesiense lebih cepat fatal jika tidak sempat diobati

Morfologi

Pada penderita Trypanosomiasis rhodesiense (juga pada hewan vertebrata yang terinfeksi)

umumnya ditemukan bentuk Trypomastigot. Trypomastigot ini memiliki bentuk mirip bulan

sabit dengan ukuran panjang 15-35 mikron dan lebar 1,5 – 3,5 mikron. Didalamnya terdapat

organella antara lain :

1. Inti besar berbentuk lonjong, terletak di tengah dan berfungsi untuk menyediakan

makanan. Disebut juga Troponukleus.

2. Kinetoplas, berbentuk bulat atau batang. Ukuran lebih kecil dari inti dan terletak di

depan atau di belakang inti. Kinetoplas terdiri dari 2 bagian yaitu benda parabasal

dan blefaroplas.

3. Flagela merupakan cambuk halus yang keluar dari blefaroplas dan berfungsi untuk

bergerak.

4. Undulating membrane (membran bergelombang), adalah selaput yang terjadi karena

flagela melingkari badan parasit, sehingga terbentuk kurva-kurva. Terdapat 3-4

gelombang membran

Pada stadium akhir, di dalam darah penderita, Trypomastigot memiliki beberapa bentuk yang

berbeda, yaitu :

• Bentuk panjang dan langsing, memiliki flagela

Page 3: Protozoa Parasit Darah

• Bentuk pendek dan lebih gemuk, sebagian tidak berflagela

• Bentuk intermediet dengan inti terkadang ditemukan di posterior.

Karena bentuknya yang bervariasi, trypomastigot ini disebut Pleomorphic trypanosoma.

Perbedaan dengan T. gembiense adalah :

- Virulensinya lebih besar dari pada T. gambiense

- Vector penularan pada T. rhodesiense adalah :

1) Glossina morsitans

2) Glossina scoynnertoni

Epidemiologi

ditemukan di daerah pusat dari timur dan tenggara Afrika. Insiden dari infeksi Trypanosoma

rhodesiense lebih sedikit dibanding Trypanosoma gambiense dan fokus distribusinya lebih

sempit karena lalat tse tse, vektor dari T.rhodesiense adalah umumnya pengisap darah

binatang buruan dan dapat menularkan penyakit ini dari manusia ke manusia atau dari

hewan ke manusia. Setiap tahun beberapa ratus kasus dilaporkan ke Organisasi Kesehatan

Dunia. Lebih dari 95% dari kasus infeksi manusia terjadi di Tanzania, Uganda, Malawi, dan

Zambia. Hewan merupakan reservoir utama dari infeksi. Penyakit ini berbahaya bagi orang

yang yang bekerja di daerah perburuan dan ancaman bagi pengunjung taman perburuan.

Trypanosoma rhodesiense dapat diisolasi dari berbagai jenis binatang buruan (Bushbuck,

Hertebeeste, Singa,dll) dan binatang pemeliharaan (sapi,domba).

Siklus hidup

Page 4: Protozoa Parasit Darah

Selama makan darah pada host mamalia, sebuah lalat tsetse terinfeksi (genus Glossina)

menyuntikkan trypomastigotes metacyclic ke dalam jaringan kulit. Parasit memasuki sistem

limfatik dan masuk ke aliran darah Jumlah 1. Di dalam tuan rumah, mereka berubah menjadi

aliran darah trypomastigotes Jumlah 2, dibawa ke situs lain di seluruh tubuh, mencapai cairan

darah lainnya (misalnya, getah bening, cairan tulang belakang), dan terus replikasi dengan

pembelahan biner Jumlah 3. Seluruh siklus hidup dari trypanosomes Afrika diwakili oleh

tahap ekstraseluler. Lalat tsetse menjadi terinfeksi dengan trypomastigotes aliran darah saat

mengambil makan darah pada host mamalia terinfeksi (Jumlah 4, Nomor 5). Dalam midgut

lalat, parasit berubah menjadi trypomastigotes procyclic, kalikan dengan pembelahan biner

Jumlah 6, meninggalkan midgut, dan berubah menjadi epimastigotes Jumlah 7. Para

epimastigotes mencapai kelenjar ludah terbang dan terus perkalian dengan pembelahan biner

Jumlah 8. Siklus di fly berlangsung sekitar 3 minggu. Manusia merupakan reservoir utama

untuk Trypanosoma brucei gambiense, tetapi spesies ini juga dapat ditemukan pada hewan.

Hewan buruan liar merupakan reservoir utama dari T.rhodesiense.

PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

Timbulnya kelainan yang disebabkan oleh Trypanosoma rhodesiense lebih cepat, dan lebih

berat.

Tahap pertama (Haemoflagellates stage)

Ditandai dengan timbulnya reaksi inflamasi lokal pada daerah gigitan lalat tsetse. Reaksi

inflamasi dapat berkembang menjadi bentuk ulkus atau parut ( primary chancre). Reaksi

inflamasi ini biasanya mereda dalam waktu 1-2 minggu. Setelah beberapa minggu infeksi,

parasit masuk ke dalam darah dan kelenjar getah bening (parasitemia). Gejala klinis yang

sering muncul adalah demam yang tidak teratur, sakit kepala, nyeri pada otot dan persendian,

dan pembesaran kelenjar getah bening.Kelainan pada kelenjar limfe kurang terlihat,

lymphadenitis yang terjadi pada bagian posterior kelenjar cervical (Winterbotton’s sign)

Page 5: Protozoa Parasit Darah

mungkin tidak ada, lebih sering timbul demam dan miokarditis atau gejala kuning. Prosesnya

lebih progresif sehingga kematian dapat terjadi sebelum kelainan SSP yang berat, meskipun

demikian kelainan pada SSP timbul dini. Penyakit ini ganas dan akut, dalam satu bulan

penderita akan mati.

Tahap kedua (Meningoencephalitic stage)

Pada fase ini, setelah beberapa minggu infeksi, parasit menyerang sistem saraf pusat dan

dan mengakibatkan terjadinya meningoenchepalitis difusa dan meningomyelitis.Selain itu,

menyebabkan kerusakan mental dan masalah neurologis lainnya. Kematian terjadi kemudian

biasanya dalam beberapa bulan.

DIAGNOSA

Diagnosis trypanosomiasis Afrika dilakukan melalui metode laboratorium, karena fitur klinis

infeksi tidak cukup spesifik. Diagnosis terletak pada menemukan parasit dalam cairan tubuh

atau jaringan dengan mikroskop.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menegakkan diagnosa adalah :

1. Mengetahui riwayat tempat tinggal dan riwayat bepergian ke daerah endemik.

2. Menemukan parasit pada pemeriksaan :

• Darah tepi dengan pewarnaan.

• Biopsi aspirasi pada „primary chancre‟

• Cairan kelenjar getah bening

3. Tidak dilakukan pengujian serologi, karena deteksi mikroskopis parasit sangatlah

mudah.

Trypanosoma rhodesiense, darah tepi dengan

pewarnaan

PENGOBATAN

Page 6: Protozoa Parasit Darah

Pasien di Kongo yang menerima pengobatan

penyakit tidur Afrika.

Keputusan pengobatan didasarkan pada tahap penyakit, tahap pertama dan tahap kedua.

Suramin,digunakan untuk mengobati tahap pertama

Dosis anak-anak : 20 mg/kg IV pada hari 1, 3, 5, 14 dan 21

Dosis dewasa : 1 g IV pada hari 1, 3, 5, 14 dan 21

Melarsoprol, senyawa organoarsenic digunakan untuk mengobati tahap kedua

Dosis anak-anak : 2-3,6 mg/kg/dosis IV 3x sehari. Setelah 7 hari, 3,6 mg/kg/dosis 3x

sehari

Dosis dewasa : 2-3,6 mg/kg/dosis IV 3x sehari. Setelah 7 hari, 3,6 mg/kg/dosis 3x sehari

Pasien harus menjalani suntikan pada pinggang untuk pemeriksaan CSF setiap 6 bulan (atau

lebih cepat, jika gejala kembali) selama 2 tahun setelah perawatan untuk mendeteksi jika

terjadi kambuh.

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN

Langkah- langkah pencegahan yang bertujuan untuk meminimalkan kontak dengan lalat

tsetse, meliputi

Kenakan kemeja lengan panjang dan celana medium-berat bahannya, dalam warna netral

yang menyatu dengan lingkungan latar belakang. Lalat tsetse tertarik pada warna-warna

cerah atau gelap, dan mereka dapat menggigit melalui pakaian ringan.

Periksa kendaraan sebelum masuk. Lalat-lalat tertarik dengan gerakan dan debu dari

kendaraan bergerak.

Hindari semak-semak. Lalat tsetse kurang aktif selama bagian terpanas hari, tetapi akan

menggigit jika terganggu.

Gunakan obat nyamuk. Obat nyamuk akan mencegah gigitan serangga lainnya yang dapat

menyebabkan penyakit.

Pengobatan pencegahan untuk binatang peliharaan

Pengendalian bertumpu pada dua strategi :

Page 7: Protozoa Parasit Darah

mengendalikan vektor lalat tsetse

merupakan strategi utama, di lakukan dengan jebakan lalat,dalam kombinasi dengan

insektisida dan bau yang menarik lalat.

mengurangi reservoir penyakit

dengan cara membunuh binatang buruan

Trypanosoma cruzi

Klasifikasi

Phylum : Sarcosmastigophora

Sub Phylum : Mastigophora

Class : Zoomastigophora

Ordo : Kinetoplastida

Sub Ordo : Trypanosomatorina

Family : Trypanosomatidae

Genus : Trypanosoma

Spesies : T. Cruzi

Morfologi

Morfologi Trypanosoma dalam darah tampak sebagai flagelata yang pipih panjang ( kira-kira

15-20 mikron), berujung runcing dibagian posterior, mempunyai flagel kurang dari sepertiga

panjang tubuh, mempunyai sitoplasma dengan granula inti tengah yang berwarna tua, serta

terdapat kinetoplast.

Morfologi yang seperti ini dapat membuat Trypanosoma bergerak efektif secara berombak

dan memutar disebabkan oleh flagel kontraktilnya.

Page 8: Protozoa Parasit Darah

Siklus Hidup

Parasit ini memparasiti manusia, binatang peliharaan dan binatang liar.

Vektor utama parasit ini adalah Triatoma infestans,Triatoma sordida, Panstrongylus

megistus, dan Rhodnius prolixus.

Serangga vektor triatomine terinfeksi (atau kissing bug) mengambil makan darah dan

trypomastigotes rilis di kotorannya dekat lokasi luka gigitan. Trypomastigotes masuk host

melalui luka atau melalui selaput mukosa utuh, seperti konjungtiva

1. Spesies vektor umum triatomine untuk trypanosomiasis milik Triatoma genera, Rhodnius,

dan Panstrongylus. Di dalam host, trypomastigotes menyerang sel-sel dekat lokasi

inokulasi, di mana mereka berdiferensiasi menjadi amastigotes intraseluler

2. Para amastigotes kalikan dengan pembelahan biner

Page 9: Protozoa Parasit Darah

3 dan berdiferensiasi menjadi trypomastigotes, dan kemudian dilepaskan ke dalam sirkulasi

aliran darah sebagai trypomastigotes

4. Trypomastigotes menginfeksi sel-sel dari berbagai jaringan dan berubah menjadi

amastigotes intraseluler di situs infeksi baru. Manifestasi klinis hasil dari siklus infektif.

Para trypomastigotes aliran darah tidak mereplikasi (berbeda dengan trypanosomes

Afrika). Replikasi resume hanya bila parasit memasuki sel lain atau dicerna oleh vektor

lain. The "kissing" bug menjadi terinfeksi dengan memberi makan pada darah manusia

atau hewan yang mengandung parasit beredar

5. Para trypomastigotes tertelan berubah menjadi epimastigotes di midgut vektor,

6. Parasit berkembang biak dan membedakan dalam midgut

7 berdiferensiasi menjadi trypomastigotes metacyclic infektif dalam hindgut

8. Trypanosoma cruzi juga dapat ditularkan melalui transfusi darah, transplantasi organ,

plasenta, dan dalam kecelakaan laboratorium.

Trypanosomiasis Amerika (Penyakit Chagas)

Penyakit Chagas ditemukan oleh dokter Brazil bernama Carlos Chagas tahun 1909. Hal ini

disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi, yang ditransmisikan ke hewan dan manusia

dengan vektor serangga dan hanya ditemukan di Amerika (terutama di daerah pedesaan di

Amerika Latin dimana kemiskinan tersebar luas). Penyakit Chagas utamanya adalah suatu

penyakit masyarakat yang ditandai dengan kemelaratan, kebodohan (ketidaktahuan), dan

tingkat kebersihan yang rendah

Penyakit Chagas adalah suatu zoonosis, dengan infeksi-infeksi yang terjadi secara luas pada

hewan dan manusia.

Distribusi geografik

Trypanosoma cruzi terdapat di Amerika Selatan, dari Argentina Utara, Antillen, Amerika

Tengah ke Amerika Serikat Selatan. T. c. cruzi terutama terdapat pada tikus hutan (woodrat)

di negara bagian Amerika Serikat Barat Daya (Texas, Arizona, New Mexico, California

Selatan); ia juga terdapat pada raccoon, opossum, skunk,dan rubah abu-abu di negara bagian

tenggara.

Epidemiologi

Page 10: Protozoa Parasit Darah

Infeksi-infeksi manusia oleh T. Cruzi endemik di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika

Selatan dimana diperkirakan 8-11 juta orang terinfeksi.

Manusia bertindak sebagai reservoir bersama dengan lebih dari 150 species binatang baik

binatang peliharaan seperti anjing, kucing, dan binatang liar .

Semua umur rentan terhadap infeksi dan biasanya perjalanan penyakit lebih berat pada

penderita usia muda. Infeksi juga dapat terjadi dari ibu ke bayi (bawaan), terkontaminasi

produk darah (transfusi), organ transplantasi dari donor yang terinfeksi, laboratorium

kecelakaan, makanan dan minuman yang terkontaminasi (jarang).

Cara Penularan

Vektor penghisap darah yang terinfeksi misalnya species Reduviidae (trobosis, kissing bugs),

terutama berbagai species dari genera Triatoma, Rhodnius, Panstrongyluspada kotorannya

ditemukan trypanosoma. Kutu ini membuang kotorannya pada saat mereka menghisap darah

manusia atau mamalia lain sehingga terinfeksi karena kotoran segar dari serangga yang

terinfeksi tersebut.Penularan dapat juga terjadi melalui transfusi darah. Masa inkubasi

berkisar antara 5 –14 hari setelah digigit oleh vektor yang terinfeksi.

Penularan pada inang terjadi melalui kontaminasi tinja sesudah berlangsung reproduksi siklik

selama 8 sampai 20 hari di dalam usus serangga Reduvidae. Pada saat vektor menggigit

inang, vektor tersebut juga membuang kotoran sekaligus mengotori luka gigitan sehingga

mengkontaminasi inang. Transfusi darah juga dapat menjadi sumber infeksi.

GEJALA KLINIS

Trypanomiasis Amerika atau penyakit chagas terdiri dari fase akut dan fase kronis. Fase akut

terjadi sekitar seminggu sampai sebulan setelah terinfeksi feses serangga yang mengandung

parasit.

Pada fase akut, penderita mengalami demam atau pembengkakan sekitar mata.

Pembengkakan ini disebabkan kotoran bug tanpa sengaja menggosok ke mata atau karena

luka gigitan berada disisi yang sama dari wajah penderita. Selain itu, fase akut juga bisa

diikuti dengan peradangan di otot jantung dan daerah sekitar otak.

Pada fase kronis, bisa ditandai dengan ritme detak jantung yang abnormal yang dapat

menyebabkan kematian mendadak, hati yang membesar sehingga tidak bisa memompa darah

dengan baik,dan pembengkakan esofagus dan kolon sehingga mengalami kesulitan dalam

makan.

Seorang gadis yang terkena penyakit Chagas dalam fase

akut

DIAGNOSA

Page 11: Protozoa Parasit Darah

Metode parasitologis, termasuk identifikasi trypomastigotes dalam darah dengan mikroskop,

yang paling efektif selama infeksi akut. Tingkat sirkulasi parasit menurun cepat dalam

beberapa bulan

Diagnosis penyakit Chagas kronis dibuat dengan tes serologis untuk antibodi terhadap

parasit. Sebuah tes tunggal tidak cukup sensitif dan spesifik untuk membuat diagnosis. Untuk

alasan ini, pendekatan standar untuk menerapkan dua atau lebih tes yang menggunakan

teknik yang berbeda dan / atau yang mendeteksi antibodi terhadap antigen yang berbeda. Dua

teknik yang umum digunakan adalah enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan tes

antibodi immunofluorescent (IFA). Untuk meningkatkan ketepatan diagnosis, pertimbangan

cermat dari riwayat pasien untuk mengidentifikasi risiko untuk infeksi dapat membantu.

.

PENGOBATAN

Pengobatan diindikasikan untuk semua kasus penyakit Chagas akut atau kronis infeksi

Trypanosoma cruzi pada anak-anak sampai dengan usia 18tahun. Infeksi kongenital dianggap

penyakit akut. Pengobatan juga dianjurkan untuk orang dewasa hingga 50 tahun dengan

infeksi kronis. Untuk orang dewasa yang lebih tua dari 50 tahun dengan infeksi T.cruzi,

keputusan untuk mengobati dengan obat antiparasit harus individual, dengan

mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko bagi pasien.

Belum diketahui obat yang benar- benar memuaskan untuk pengobatan infeksi T. cruzi.

Mungkin yang terbaik adalah nifurtimox dan benznidazole.

Dosis :

Benznidazole <12 tahun 10 mg / kg per hari secara oral dalam 2 dosis terbagi selama 60 hari

12 tahun atau lebih tua kg mg / 5-7 per hari secara oral dalam 2 dosis terbagi selama 60 hari

Nifurtimox ≤ 10 tahun 15-20 mg / kg per hari secara oral dalam 3 atau 4 dosis terbagi selama

90 hari

11-16 tahun 12,5-15 mg / kg per hari secara oral dalam 3 atau 4 dosis terbagi selama 90 hari

17 tahun atau lebih 8-10 mg / kg per hari secara oral dalam 3 atau 4 dosis terbagi selama 90

hari

PENCEGAHAN

1)Berikan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan dan cara-cara

pencegahannya.

2)Lakukan penyemprotan berkala dengan insektisida dengan efek residual terhadap rumah

yang konstruksinya tidak sehat dan rumah yang beratap rumbia untuk membunuh vektor.

Vektor juga dapat dibunuh dengan fumigan yang ditaruh dalam kontainer.

3)Membangun dan memperbaiki lingkungan permukiman untuk menghilangkan tempat

perindukan vektor dan tempat berkembang biaknya binatang reservoir.

Page 12: Protozoa Parasit Darah

4)Gunakan kelambu, pada rumah yang ada vektornya.

5)Lakukan skrining terhadap darah dan organ tubuh dari donor yang pernah tinggal atau

datang/berasal dari daerah-daerah endemis dengan menggunakan tes serologis yang tepat

untuk mencegah penularan melalui tranfusi dan transplantasi, sesuai dengan peraturan

perundangan yang berlaku di negara-negara Amerika Selatan. Menambahkan gentian

violet(25 ml gentian violet 5.0% per 500 ml darah 24 jam sebelum digunakan) dapat

mencegah penularan.