ringkasan pidato bung karno 1 juni 1945

12
Pidato Bung Karno 1 juni 1945 By : Malik Arrozzaq 13150049 Astri munawaroh 13150055 Riska Getty Anindya 13150061 Mustika Class : SI A Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

Upload: malik-arrozzaq

Post on 20-Nov-2014

10.867 views

Category:

Education


21 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Pidato Bung Karno 1 juni 1945

By :Malik Arrozzaq 13150049

Astri munawaroh13150055

Riska Getty Anindya 13150061 Mustika

Class : SI AFakultas Adab dan Ilmu

Budaya

Page 2: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Latar Belakang

• Menjelang kekalahannya tentara pendudukan jepang berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia, dengan membentuk BPUPKI (badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia)

• Yang bertujuan mempelajari dan menyelidiki hal penting berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia medeka atau mempersiapkan hal-hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka.

• Untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakanlah sidang/rapat pada tanggal 29 mei- 1 juni 1945, untuk menyusun dasar negara indonesia merdeka

Page 3: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

acara sidang adalah mendengarkan pidato dari beberapa tokoh pergerakan namun belum ada yang memenuhi syarat untuk dijadikan dasar negara menuju Indonesia Merdeka

Hingga pada tanggal 1 juni 1945 bung karno menyampaikan pidatonya tentang dasar negara indonesia merdeka yang dinamakan pancasila

Berikut sedikit ringkasannya :

Page 4: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Pidato 1 Juni 1945 oleh presiden RI pertama Ir. Sukarno memaparkan sebab-sebab dan apa filsafat (Weltanschauung) dari negara Indonesia. Pidato ini memaparkan bahwa Pancasila (panca = lima, sila = dasar/asas) merupakan Philosofische grondslag (dasar falsafah negara).

Page 5: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Bung Karno memaparkan pada awal pidato bahwa Indonesia haruslah merdeka terlebih dahulu, sebelum memperbaiki detail-detail kemerdekaan. Dalam rapat Dokuritu Zyunbi Tyoosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) ada kehendak untuk mengurus segala detail mencapai kemerdekaan, sebelum akhirnya Indonesia benar-benar merdeka. Bung Karno memiliki pandangan yang berbeda, menurut beliau kemerdekaan merupakan jembatan emas yang diseberangnya akan dimerdekakan setiap individu dari bangsa Indonesia.

Page 6: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

• Bung Karno mencontohkan bagaimana Arab pada masa Ibn Saud tetap memerdekakan bangsa arab meskipun 80% masyarakatnya suku badui yang tidak pandai. Bagaimana Lenin mendirikan uni soviet padahal masyarakat masih banyak yang buta huruf.

Page 7: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

• Bung Karno mengatakan beberapa hal yang penting, bahwa sebuah kemerdekaan akan benar-benar tercapai apabila didalam diri setiap individu hatinya sudah merdeka.

• Sebuah bangsa berada pada lingkungan geo-politik tertentu (berasal dari ujung Sumatra hingga Irian), apabila hanya didasarkan pada kesamaan nasib dan kehendak bersatu, maka yang terjadi hanya persatuan didalam suku bangsa, seperti suku Minangkabau, suku Pasundan, dll.

• Berpijak pada gambaran diatas, maka sila pertama yang paling penting bagi Bung Karno adalah (1) Kebangsaan

Page 8: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

• Tetapi bukan kebangsaan yang chauvinisme (sangat mengagung-agungkan bangsanya sendiri dan merendahkan bangsa lain). Oleh karenanya gagasan Bung Karno yang kedua adalah (2) Internasionalisme (Peri Kemanusiaan). Bung Karno berpendapat tidak ada Internasionalisme yang tidak berakar pada nasionalisme.

• Pilar ketiga yang digagas adalah (3) Mufakat (Demokrasi) yakni sebuah keputusan bersama harus dibahas di badan perwakilan rakyat, karena disanalah tempat dimana tuntutan-tuntutan dikemukakan.

• Pilar keempat adalah (4) Kesejahteraan Sosial yang mengacu pada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi.

• Pilar yang terakhir adalah (5) bertaqwa terhadap Tuhan YME.

Page 9: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Secara umum, maka Pancasila yang dikemukakan oleh Bung Karno adalah sebagai berikut :

1. Kebangsaan2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)3. Mufakat (Demokrasi)4. Kesejahteraan Sosial5. Bertaqwa terhadap Tuhan YME

Page 10: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

Bung Karno mengatakan apabila lima sila ini dirasa berat dan kurang sesuai dihati, maka dapat diperas menjadi Trisila, yakni :

1. Sosio-NasionalismeBerasal dari perasan sila 1 dan 2, yakni Kebangsaan dan Internasionalisme (Peri Kemanusiaan). Kita harus selesai dahulu dengan urusan kebangsaan Indonesia. Bangsa Indonesia haruslah berdiri tegak dan bersatu dalam sebuah geo-politik. Sosio-demokrasi hanya dapat dikembangkan diatas Sosio-Nasionalisme.

2. Sosio-DemokrasiBerasal dari perasan sila 3 dan 4, yakni Mufakat (Demokrasi) dan Kesejahteraan Sosial. Kesatuan dari mufakat dan kesejahteraan sosial diperas menjadi Sosio-demokrasi. Sebuah kesejahteraan sosial hendaknya dibangun atas dasar mufakat (tidak mungkin ada mufakat tanpa ada musyawarah).

3. Ketuhanan

Page 11: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945

• Bung Karno kembali mengemukakan bahwa apabila Trisila tidak begitu pas dihati, maka dapat diperas kembali menjadi Ekasila, yakni : Gotong Royong. Didalam gotong royong tersebut ada interaksi antara suku bangsa dan kuatnya prinsip-prinsip kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan golongan yang keluar dari proses musyawarah mufakat.

Page 12: Ringkasan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945