ebook 100 tahun bung karno

250
 >Jumat, 1 Juni 2001 Antikolonialisme dan Anti-elitisme dalam Pemikiran Soekarno Muda Baskara Wardaya  Dok Kompas PADA tanggal 17 Mei 1956 Presiden Soekarno mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato di depan Kongres  Amerika Serikat dalam rangka kunjungan resminya ke negeri tersebut. Sebagaimana dilaporkan dalam halaman pertama New York Times pada hari berikutnya, dalam pidato itu dengan gigih Soekarno menyerang kolonialisme. Perjuangan dan pengorbanan yang telah kami lakukan demi pembebasan rakyat kami dari belenggu kolonialisme, " kata Bung Karno, "telah berlangsung dari generasi ke generasi selama berabad-abad ." Tetapi, tambahnya, perjuangan itu masih belum selesai. "Bagaimana perjuangan itu bisa dikatakan selesai jika jutaan manusia di Asia maupun Afrika masih berada di bawah dominasi kolonial, masih belum bisa menikmati kemerdekaan? " pekik Soekarno di depan para pendengarnya. Menarik untuk disimak bahwa meskipun pidato itu dengan keras menentang kolonialisme dan imperialisme, serta cukup kritis terhadap

Upload: arie-oktara

Post on 17-Jul-2015

298 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 1/250

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Antikolonialisme dan Anti-elitisme dalam PemikiranSoekarno Muda 

Baskara Wardaya 

Dok Kompas  

PADA tanggal

17 Mei 1956

Presiden

Soekarnomendapat

kehormatan

untuk

menyampaikanpidato di

depan

Kongres

Amerika

Serikat dalamrangka

kunjunganresminya ke

negeritersebut.

Sebagaimana

dilaporkan

dalam halaman pertama New York Times pada hari berikutnya, dalampidato itu dengan gigih Soekarno menyerang kolonialisme. Perjuangan dan pengorbanan yang telah kami lakukan demi pembebasan rakyat k i d i b l k l i li " k B K " l h b l

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 2/250

 

negara-negara Barat, ia mendapat sambutan luar biasa di AmerikaSerikat (AS). Namun, lebih menarik lagi karena pidato itu menunjukkankonsistensi pemikiran dan sikap-sikap Bung Karno. Sebagaimana kitatahu, kuatnya semangat antikolonialisme dalam pidato itu bukanlahmerupakan hal baru bagi Bung Karno. Bahkan sejak masa mudanya,terutama pada periode tahun 1926-1933, semangat antikolonialisme dananti-imperialisme itu sudah jelas tampak. Bisa dikatakan bahwa sikapantikolonialisme dan anti-imperialisme Soekarno pada tahun 1950-andan selanjutnya hanyalah merupakan kelanjutan dari pemikiran-pemikiran dia waktu muda.

Tulisan berikut dimaksudkan untuk secara singkat melihat pemikiranSoekarno muda dalam menentang kolonialisme dan imperialisme-danselanjutnya elitisme-serta bagaimana relevansinya untuk sekarang.

Antikolonialisme dan anti-imperialisme

Salah satu tulisan pokok yang biasanya diacu untuk menunjukkan sikapdan pemikiran Soekarno muda dalam menentang kolonialisme adalahtulisannya yang terkenal yang berjudul Nasionalisme, Islam dan 

Marxisme ". Dalam tulisan yang aslinya dimuat secara berseri di jurnalIndonesia Muda tahun 1926 itu, sikap antikolonialisme tersebut tampak

 jelas sekali. Menurut Soekarno, yang pertama-tama perlu disadari adalahbahwa alasan utama kenapa para kolonialis Eropa datang ke Asiabukanlah untuk menjalankan suatu kewajiban luhur tertentu. Merekadatang terutama "untuk mengisi perutnya yang keroncong belaka."Artinya, motivasi pokok dari kolonialisme itu adalah ekonomi.

Sebagai sistem yang motivasi utamanya adalah ekonomi, Soekarnok l i li k i d k i li k i i

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 3/250

 

mahasiswanya, sang profesor mengatakan, "Kamu harus berjanji bahwasejak sekarang kamu tak akan lagi ikut-ikutan dengan gerakan politik."

"Tuan," jawab Soekarno, "Saya berjanji untuk tidak akan mengabaikan

kuliah-kuliah yang Tuan berikan di sekolah." "Bukan itu yang samaminta," sanggah si profesor. "Tetapi hanya itu yang bisa saya janjikan,Profesor," jawab Soekarno lagi.

Sebagai suatu sistem yang eksploitatif, kapitalisme itu mendorongimperialisme, baik imperialisme politik maupun imperialisme ekonomi.Tetapi Soekarno muda tak ingin menyamakan begitu saja imperialismedengan pemerintah kolonial. Imperialisme, menurut dia, "bukanlah pegawai pemerintah; ia bukanlah suatu pemerintahan; ia bukan kekuasaan; ia bukanlah pribadi atau organisasi apa pun." Sebaliknya, iaadalah sebuah hasrat berkuasa, yang antara lain terwujud dalam sebuah

sistem yang memerintah atau mengatur ekonomi dan negara orang lain.Lebih dari sekadar suatu institusi, imperialisme merupakan "kumpulan dari kekuatan-kekuatan yang kelihatan maupun tak kelihatan."

Soekarno mengibaratkan imperialisme sebagai "Nyai Blorong" alias ular

naga. Kepala naga itu, menurut dia, berada di Asia dan sibuk menyerapkekayaan alam negara-negara terjajah. Sementara itu tubuh dan ekornaga itu ada di Eropa, menikmati hasil serapan tersebut. Bersamadengan kolonialisme dan kapitalisme, imperialisme merupakan tantanganbesar bagi setiap orang Indonesia yang menghendaki kemerdekaan.

Anti-elitisme

Selain kolonialisme dan imperialisme, di mata Soekarno muda ada 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 4/250

rapat tahunan Jong Java di Surabaya pada bulan Februari 1921,Soekarno berpidato dalam bahasa Jawa ngoko , dengan akibat bahwa iamenimbulkan keributan dan ditegur oleh ketua panitia. Upaya Soekarnoyang jauh lebih besar dalam rangka menentang elitisme dan

meninggikan harkat rakyat kecil di dalam proses perjuangankemerdekaan tentu saja adalah pencetusan gagasan marhaenisme.Bertolak dari pertemuan pribadinya dengan petani Marhaen, Soekarnomerasa terpanggil untuk memberi perhatian yang lebih besar kepadakaum miskin di Indonesia, serta kepada peranan mereka dalamperjuangan melawan kolonialisme yang kapitalistik itu. Kaum Marhaen

ini, sebagaimana kaum proletar dalam gagasan Karl Marx, diharapkanakan menjadi komponen utama dalam revolusi melawan kolonialismedan dalam menciptakan suatu tatanan masyarakat baru yang lebih adil.

Dalam kaitan dengan usaha mengatasi elitisme itu ditegaskan bahwa

Marhaneisme "menolak tiap tindak borjuisme" yang, bagi Soekarno,merupakan sumber dari kepincangan yang ada dalam masyarakat. Iaberpandangan bahwa orang tidak seharusnya berpandangan rendahterhadap rakyat. Sebagaimana dikatakan oleh Ruth McVey, bagiSoekarno rakyat merupakan "padanan mesianik dari proletariat dalam pemikiran Marx," dalam arti bahwa mereka ini merupakan "kelompok yang sekarang ini lemah dan terampas hak-haknya, tetapi yang nantinya,ketika digerakkan dalam gelora revolusi, akan mampu mengubah dunia."

Kompleks

Lantas, langkah-langkah apa yang diusulkan oleh Soekarno untukmelawan kolonialisme, imperialisme serta elitisme itu? Pertama-tama iamengusulkan ditempuhnya jalan nonkooperasi. Bahkan sejak tahun 1923Soekarno s dah m lai mengambil langkah nonkooperasi it akni ketika 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 5/250

"Bahtera yang akan membawa kita kepada Indonesia Merdeka," ingatSoekarno, "adalah Bahtera Persatuan."

Pada saat yang sama Soekarno juga mengingatkan bahwa perjuangan

melawan kolonialisme itu lebih kompleks daripada perjuangan antarakelompok pribumi melawan kelompok kulit putih. Pada satu sisi perludibedakan antara "pihak Sini" yakni mereka yang mendukung, dan "pihakSana" yakni mereka yang menentang perjuangan kemerdekaan. Padasisi lain perlu disadari pula bahwa kedua "pihak" itu ada baik di kalanganpribumi maupun di kalangan penguasa kolonial.

Seruan-seruan Soekarno itu pada tanggal 4 Juli 1927 dilanjutkan denganpendirian Partai Nasional Indonesia (PNI) yang sebagai tujuan utamanyadicanangkan untuk "mencapai kemerdekaan Indonesia." Guna memberisemangat kepada para aktivis pergerakan, pada tahun 1928 ia menulis

artikel berjudul Jerit Kegemparan di mana ia menunjukkan bahwasekarang ini pemerintah kolonial mulai waswas dengan semakin kuatnyapergerakan nasional yang mengancam kekuasaannya. Ketika padatanggal 29 Desember 1929 Soekarno ditangkap dan pada tanggal 29Agustus 1930 disidangkan oleh pemerintah kolonial, Soekarno justrumemanfaatkan kesempatan di persidangan itu. Dalam pleidoinya yangterkenal berjudul Indonesia Menggugat dengan tegas ia menyatakanperlawanannya terhadap kolonialisme. Dan tak lama setelah dibebaskandari penjara pada tanggal 31 Desember 1931 ia bergabung denganPartai Indonesia (Partindo), yakni partai berhaluan nonkooperasi yangdibentuk pada tahun 1931 untuk menggantikan PNI yang telah

dibubarkan oleh pemerintah kolonial.

Mendua 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 6/250

menjadi lebih jauh daripada sekadar pertarungan antara buruh pabrikmelawan para kapitalis, tetapi di lain pihak hal ini juga membuat fokusrevolusi menjadi kabur. Kekaburan ini menjadi bertambah ketika disadaribahwa pemerintah kolonial, yakni pihak yang mau dilawan oleh kaumMarhaen, melibatkan juga banyak sekali pejabat dan pegawai pribumi.Dan dalam hal ini rupa-rupanya Soekarno memang tidak bermaksudmengadakan suatu perubahan total. "Kita berjuang bukan untuk melawan orang kaya," tulisnya di harian Fikiran Rakjat tahun 1932, "melainkan untuk melawan sistem."

Betapapun "galak"-nya Soekarno muda dalam menentang kolonialismedan imperialisme dengan menggunakan prinsip nonkooperasi, ternyata iatidak selalu konsisten. Sekitar bulan-bulan Agustus-September 1933,sebagaimana dilaporkan oleh pemerintah kolonial, ia menyatakanmundur dari keanggotaan Partindo, memohon maaf, dan meninggalkan

prinsip nonkooperasi. Ia bahkan dilaporkan bersedia untuk bekerja samadengan pemerintah penjajah Belanda. Lepas dari benar atau tidaknyalaporan pemerintah itu, berita ini mengagetkan dan mengecewakan parapendukung gerakan kemerdekaan waktu itu. Mereka kecewa karenatokoh perjuangan yang mereka agung-agungkan, telah menyerah. Dalamkoran Daulat Ra'jat edisi 30 November 1933 Mohammad Hatta bahkan

menyebut peristiwa ini sebagai "Tragedie-Soekarno." Hatta amatmenyesalkan inkonsistensi serta lemahnya semangat perlawanan tokohtaktik nonkooperasi itu.

Berhubungan dengan sikap anti-elitismenya perlu dilihat bahwa

meskipun dalam pidato dan tulisan-tulisannya Soekarno tampak melawanelitisme, tetapi sebenarnya bisa diragukan apakah ia sepenuhnyademikian. Hal ini tampak misalnya dalam pidato yang ia sampaikan padatanggal 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 7/250

Kelompok elite metropolitan yang dituju oleh tulisan Soekarno itusebenarnya jumlahnya amat kecil, dan kebanyakan dari mereka tinggal dikota-kota dengan pengaruh Eropa, seperti misalnya Bandung, Surabaya,Medan atau Jakarta. Di satu pihak, kelompok elite ini mempunyai

komitmen yang tinggi terhadap kemerdekaan Indonesia serta telahberpikir dalam rangka identitas nasional dan tidak lagi dalam rangkaidentitas regional seperti generasi pendahulunya. Di lain pihak, kelompokini tidak melihat perlunya mengadakan suatu revolusi sosial yang akansecara total mengubah sistem yang ada, dengan segala corak kolonial-kapitalisnya. Yang lebih mendesak menurut para aktivis generasi ini

adalah melengserkan elite pemerintahan kolonial asing danmenggantinya dengan elite lokal yang dalam hal ini adalah diri merekasendiri. Dengan kata lain, mereka menghendaki adanya revolusinasional, tetapi bukan revolusi sosial.

Dalam kaitannya dengan rakyat banyak, anggota kelompok elite inimerasakan perlunya dukungan rakyat dalam perjuangan melawanpemerintah kolonial. Pada saat yang sama mereka berupaya mengikissikap-sikap tradisional rakyat yang mereka pandang sebagai penghalangbagi langkah menuju dunia modern, yakni dunia sebagaimana tercermindalam kaum kolonialis Barat.

Perasaan yang serupa tampaknya juga dimiliki oleh Soekarno. BagiSoekarno muda, massa rakyat-betapapun tampak penting sebagaisimbol dan sebagai potensi politik-sebenarnya lebih dibutuhkan sebagaisumber dukungan baginya dalam mengambil langkah-langkah politis.

Oleh karena itu tidak mengherankan, sebagaimana pernah dikeluhkanoleh Hatta, jika kontak Soekarno dengan rakyat kebanyakan itu

b t dikit t b t d k t k l l i id t id t 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 8/250

pada tahun 1920-an. Berbeda dengan generasi 1908 yang berorientasipada perubahan sistem tanpa disertai kuatnya gagasan mengenaiIndonesia merdeka, generasi Soekarno lebih berorientasi padapentingnya kemerdekaan, tetapi lemah dalam hal perjuangan demiperubahan sistem. Lebih dari itu, generasi tahun 1920-an - dengan lebihbanyak lulusan pendidikan Barat - cenderung untuk justrumempertahankan sistem pemerintahan Barat yang ada, tetapi denganmenggeser elite kolonialnya untuk diganti dengan elite lokal.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Takashi Shiraishi, berbeda dengan

generasi pendahulu yang menekankan ketokohan individu, generasiSoekarno menekankan kepartaian. Tetapi pada tahun 1920-an partai-partai itu mengalami banyak pertentangan internal yang di mataSoekarno akibatnya bisa fatal bagi gerakan menuju kemerdekaan. Padatahun 1920, misalnya, terjadi pertentangan dalam tubuh Sarekat Islam,

terutama antara apa yang disebut sebagai "SI Putih" dengan lawannya,"SI Merah." Pertentangan ini kemudian mendorong lahirnya PartaiKomunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1923 gerakan nasionalismemengalami kemandekan total, ditandai dengan dibubarkannya National-Indische Partij (NIP) pada tahun itu, dan suburnya gerakan-gerakan yanglebih bercorak internasional, khususnya gerakan Islam dan Komunis.

Pada tahun 1926-1927 PKI memutuskan untuk berontak terhadappemerintah kolonial Belanda, tetapi karena kurangnya dukunganmasyarakat, pemberontakan itu gagal. Soekarno sadar bahwa jikaperpecahan itu tidak diatasi sekarang, hal itu bisa berakibat fatal bagiperjuangan kemerdekaan selanjutnya.

Jika Soekarno muda tampak terpisah dari rakyat, sebenarnya ia tidaksendirian. Banyak tokoh elite perjuangan pada zamannya juga demikian.Ketika membubarkan PNI pada tanggal 25 April 1931 misalnya para 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 9/250

Apa pun latar belakang sikap-sikap itu, pola hubungan elite rakyat yangdiambil oleh Soekarno dan para aktivis pergerakan waktu itu rupa-rupanya memiliki dampak yang luas. Ketika pada tahun 1933-1934Soekarno serta para pemimpin lain ditangkap dan diasingkan oleh

Belanda, gerakan kemerdekaan mengalami kemacetan total. Tanpaadanya elite metropolitan itu seolah-olah rakyat tidak bisa lagi bergerakdalam perjuangan demi kemerdekaan. Pergerakan itu baru munculkembali ketika para pemimpin yang diasingkan itu dibebaskan olehBelanda saat mereka terancam oleh kedatangan balatentara Jepang.

Bahkan pada masa revolusi sendiri bisa dipertanyakan apakahsebenarnya rakyat yang ikut gigih bertempur dan berkorbanmempertahankan kemerdekaan itu mendapat kesempatan yangmaksimal dalam menentukan arah revolusi. Dalam tulisannya mengenaipola hubungan antara elite dan rakyat pada zaman revolusi, BarbaraHarvey menyatakan bahwa hubungan itu tidak hanya amat lemah, tetapi

 juga berakibat cukup fatal bagi revolusi kemerdekaan itu sendiri.Lemahnya hubungan antara para pemimpin nasional di tingkat pusatdengan rakyat di desa-desa, menurut dia, "merupakan faktor utama bagi gagalnya elite kepemimpinan untuk menggalang dan mengarahkan 

kekuatan rakyat demi terwujudnya tujuan-tujuan revolusi."

Dengan kata lain, sebenarnya rakyat tidak sepenuhnya dilibatkan dalamproses bernegara. Jika ini benar, mungkin tak terlalu mengherankan jikaPKI-meskipun pada tahun 1948 ditekan besar-besaran setelah peristiwa

Madiun-dalam waktu singkat berkembang pesat pengikutnya. Ini antaralain karena di dalam PKI banyak rakyat merasakan bahwa justru dalampartai yang menekankan antikemapanan (baca: anti-elite metropolitan)itu kepentingan dan cita-cita mereka mendapat tempatnya. Dalam Pemilu

 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 10/250

militeristik masa Orde Baru tidak disusul dengan tumbuh suburnyademokrasi, melainkan dengan kaotiknya kehidupan politik, yang konon

 justru dimulai dari kalangan elitenya. Sudah bukan rahasia lagi bahwasekarang ini di lapisan bawah rakyat merasa semakin kecewa terhadapperilaku, komentar-komentar, serta percekcokan yang lahir di antarakelompok elite politik yang ada.

Ketika pada tahun 2001 bangsa ini memperingati seratus tahun lahirnyaSoekarno dan lima puluh enam tahun Proklamasi Kemerdekaan, kitamasih dilanda berbagai ketidakpastian, yang salah satu akarnya adalah

keterpisahan antara elite dengan rakyatnya.

Masih panjang

Dengan sedikit meminjam seruan Bung Karno yang terkenal, sekarang ini

kita perlu "membangun dunia baru." Tetapi upaya untuk membangundunia yang baru itu kiranya harus dimulai dengan terlebih dahulu"membangun Indonesia baru." Dan upaya membangun Indonesia baru itumungkin harus dimulai dengan membangun elite politik yang benar-benarlahir dari kalangan rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

Dalam Indonesia yang baru itu diharapkan tiada lagi-kalaupun ada kecilperanannya-kelompok elite yang hanya sibuk berebut kekuasaan danpengaruh.

Hal ini bisa terjadi jika para aktivis muda reformasi sekarang ini tidakenggan untuk belajar dari para aktivis pergerakan generasi tahun 1920-an. Di satu pihak meneruskan sikap militan generasi itu dalammemperjuangkan cita-cita bersama dan rela berkurban demi cita-cita itu.Di lain pihak menolak kecenderungan untuk mewarisi sistem

 

J t 1 J i 2001

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 11/250

>Jumat, 1 Juni 2001

Bhinneka Tunggal Ika dan"Passing Over"Spiritualitas Bung Karno 

Bambang Noorsena 

Setelah dahulu pada zaman-zaman sebelumnya Brahma-Wishnu-Ishwara menjelma dalam berbagai raja-raja di dunia, kini padazaman kaliyuga turunlah Sri Jinapati (Buddha) untuk meredakan

amarah Kala. Sebagaimana Sidharta Gautama, sebagai titisan SriJinapati, Sutasoma putra Mahaketu raja Hastina, keturunanPandawa, meninggalkan kehidupan istana dan memilih hidupsebagai seorang pertapa.Pada suatu hari, para pertapa mendapatgangguan dari Porusada, raja raksasa yang suka menyantap dagingmanusia. Mereka memohon kepada Sutasoma untuk membunuhraksasa itu, tetapi permintaan itu ditolaknya. Setelah dalam olahspiritualnya Sutasoma mencapai kemanunggalan dengan BuddhaWairocana, akhirnya ia kembali ke istana dan dinobatkan menjadiRaja Hastina. Sementara itu, Porusada yang ingin disembuhkan darisakit parah pada kakinya, bernazar akan mempersembahkan

seratus raja sebagai santapan Bathara Kala. Tetapi, Sutasomamenyediakan diri disantap oleh Kala, asalkan seratus raja itudibebaskan. Kerelaan ini sangat menyentuh hati Kala, bahkanPorusada pun menjadi terharu. Dewa Siwa yang menitis padaPorusada akhirnya meninggalkan tubuh raksasa itu, karenadisadarinya bahwa Sutasoma adalah Buddha sendiri. MangkaJinatwa lawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka Tunggal Ika, tan hanadharma mangrwa (Hakikat Buddha dan hakikat Siwa adalah satu,berbeda-beda dalam perwujudan eksoterisnya tetapi secara esoteris

t Tid k d d li d l k b ) 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 12/250

Lalu Bung Karno mensitir ungkapan bahasa Jawa kuno yangdimaksud, "Nanging hana pamintaku uripana sahananing ratu kabeh" (Tetapi permohonanku, hidupkanlah raja-raja itu semua).Itulah ucapan Sutasoma kepada raksasa Porusada, sambilmenyerahkan dirinya sebagai santapan Kala, asal seratus raja itudibebaskan.

Ada dua hal yang perlu digarisbawahi dari penggalan karya MpuTantular ini. Pertama, dari karya Tantular ini berasal dari istilah

"mahardhika" (yang menjadi asal kata merdeka), "Pancasila" danseloka "bhinneka tunggal Ika"-ungkapan yang menurut Dr Soewitodalam tulisannya Sutasoma, A Study in Javanese Wajrayana (1975)-"is a magic one of great significance and it embraces the sincere hope the whole nation in its struggle to become great, unites in frame 

works of an Indonesian Pancasilaist community ".

Kedua, perhatian yang diberikan Bung Karno pada ucapanSutasoma yang rela mengorbankan dirinya sendiri demikesejahteraan umat manusia. Yang kedua ini juga tidak kurangpenting, sebab ternyata jalan yang sama akhirnya ditempuh olehBung Karno demi menyelamatkan bangsanya dari pecahnya "perangsaudara" pasca-Gestok (Gerakan 1 Oktober) 1965. Jadi, yangpertama terkait erat dengan pandangan religi Bung Karno,khususnya dalam melacak pandangan-pandangan dasarkeagamaannya, sedangkan yang kedua menyangkut religiusitas

atau penghayatan keagamaannya.

Memang, kini ungkapan Bhinneka Tunggal Ika tercantum sebagaiseloka dalam lambang negara kita dalam makna kebangsaan yang 

politisi kaum abangan yang "kurang islami" Mereka bahkan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 13/250

politisi kaum abangan yang "kurang islami". Mereka bahkanmenggolongkannya sebagai gembong kelompok "nasionalissekuler". Akan tetapi, di mata Syeikh Mahmud Syaltut dari Cairo,penggali Pancasila itu adalah Qaida adzima min quwada harkat al- harir fii al-balad al-Islam (Pemimpin besar dari gerakan kemerdekaandi negeri-negeri Islam). Malahan, Demokrasi Terpimpin, yang dinegerinya sendiri diperdebatkan, justru dipuji oleh syeikh al-Azhar itusebagai, "lam yakun ila shuratu min shara asy syuraa' allatiy ja'alha al-Qur'an sya'ana min syu'un al-mu'minin " (tidak lain hanyalah salahsatu gambaran dari permusyawaratan yang dijadikan oleh Al Quran

sebagai dasar bagi kaum beriman).

Di mata lawan politiknya di Barat, seperti tampak dari ucapan WillardA Hanna, Bung Karno adalah "politisi tanpa identitas dan tanpaprinsip, yang berpadu dalam dirinya nabi dan playboy , tukang sulap

dan tukang obat". Tetapi, orang-orang Arab menamakannya ra'is ,dan orang-orang Mesir di Kota Cairo menjulukinya al-hakim . Takseorang pun meragukan popularitasnya di negeri-negeri Islam itu.Nama besar Bung Karno diabadikan antara lain dalam Qamus al- Munjid . Konon, hanya dua tokoh Indonesia yang dicatat dalamkamus karya Louise Ma'louf, seorang Arab-Kristen itu. Soekarno,

dan satunya lagi Syeikh Nawawi al-Bantani.

Tatkala memuncaknya ketegangan antara Israel dan negara-negaraArab soal status Palestina, pers sensasional Arab yang salah pahamdengan pencabutan sebutan Deicidium (pembunuh Tuhan) kepada

kaum Yahudi, menyambut Bung Karno, "Juara untuk kepentingan-kepentingan Arab telah tiba". Pada pihak lain, Tahta Suci Vatikansendiri memberikan kepadanya tiga gelar penghargaan kepadapresiden pertama dari Republik yang mayoritas Muslim itu 

hendak merangkul seluruh dunia" Sebaliknya ungkapan semacam

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 14/250

hendak merangkul seluruh dunia . Sebaliknya, ungkapan semacamitu-pada hemat BJ Boland dalam The Struggle of Islam in Modern Indonesia (1982)-"hanya merupakan perwujudan dari perasaankeagamaan sebagian besar rakyat Indonesia, khususnya Jawa".Bagi penghayatan spiritual Timur, ucapan itu justru "merupakankeberanian untuk menyuarakan berbagai pemikiran yang mungkinbisa dituduh para agamawan formalis sebagai bidah".

Ungkapan Bung Karno ini, di mata para penghayat tasawuf bukanlahhal yang asing. Dengarlah, Ibn Al-'Arabi (1076-1148)

mendendangkan kesadaran yang sama. "Laqad shara qalbiy qabilan kulla shuratin, famar'a lighazlanin wa diir liruhbanin wa baytun li autsanin wa ka'batu thaifi wal wahu tawrati wa mushafu qur'anin  (Hatiku telah siap menerima segala simbol, apakah itu biara rahib-rahib Kristen, rumah berhala, Kabah untuk thawaf, lembaran Taurat

atau mushaf Al Quran).

"Panteis-monoteisme" Bung Karno?

Ketika menerima gelar doctor honoris causa (doktor kehormatan) di

Universitas Muhammadiyah, Jakarta, Bung Karno menyebut bahwatauhid yang dianutnya sebagai Panteis-monoteis. Bung Karno yakinbahwa Tuhan itu satu, tetapi Ia hadir dan berada di mana-mana.Tentu saja di kalangan Islam dan Kristen, istilah panteisme ini bisamengundang salah paham. Kontan saja, orang langsungmenghubungkannya dengan sosok legendaris Syekh Siti Jenar, "Al-

Hallaj"-nya orang Jawa.

Di satu pihak, dalam berbagai kesempatan Bung Karno mengritikh k l i h i k id k k if All h

 

antara semua keindahan Akulah kecantikan" (Bhagawad Gita X 36)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 15/250

antara semua keindahan, Akulah kecantikan (Bhagawad Gita X,36).Menurut saya, Bung Karno belum sampai menjadi seorang panteistulen, atau menganut monisme radikal-menurut istilah PJ ZoetmulderSJ-yang sama sekali menyangkal bahwa segenap realitas itu leburmenyatu tanpa dualitas.

Sebab di mata Bung Karno, penekanan pada aspek tasybih  (imanensi) Tuhan, sama sekali tidak menghapuskan aspek tanzih  (transendensi)-Nya. Barangkali, istilah yang tepat untukmenggambarkan keyakinan Bung Karno adalah

"panentheisme" (pan , "segala sesuatu"; en , "dalam" dan theos ,"Tuhan"). Jadi, segala sesuatu ada dalam Tuhan. Maksudnya,totalitas segenap realitas yang diciptakan ada dalam Tuhan, tetapiTuhan sendiri melebihi totalitas tersebut. Kita dapatmembandingkannya dengan ucapan Imam al-Ghazali (wafat 1111),

At Tauhid al-khalis an layaraha fii kulli syai'in ilallah (Tauhid sejatiadalah penglihatan atas Allah dalam segala sesuatu). Juga, menurutIbn al-'Arabi, segenap alam semesta adalah tajjali atau penampakandari Allah.

Indonesia sebagai sebuah mitos

Akan tetapi, apa pun rincian dari perkembangan legitim dalam fahamteologisnya, yang jelas dengan latar belakang pandanganteologisnya itu, Bung Karno sangat mengakrabi alam semesta. Dankunci untuk mengerti hal itu adalah Tat Twam Asi (Aku adalah dia,

dia adalah aku). Mencintai sesama berarti mencintai Tuhan, bahkanmencintai alam berarti mencintai Pencipta-Nya. Dan cinta BungKarno terhadap kosmos itu diawali dari Bumi tempat kakinyaberpihak Bumi pertiwi Indonesia yang disapanya dengan takjub dan 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 16/250

Gambaran ini, seperti pernah ditulis Bung Karno sendiri,mengingatkan kita pada sebuah seloka dari Ramayana karyapujangga Valmiki, mengenai cinta dan bakti kepada Janani Janmabhumi - yaitu agar setiap orang mencintai Tanah Airnya seperti

ia mencintai ibu kandungnya sendiri. Meskipun sikap ini bisaditafsirkan secara ekstrem, seperti pembelaan Kumbakarna terhadapnegeri Alengka yang diteladankan dalam Serat Tripama (karyaMangkunegara IV).

Ksatria berwujud raksasa ini ketika terjadi perang antara Ramadengan Rahwana, akhirnya tetap membela Tanah Airnya.Alasannya, bukan karena ia mendukung kejahatan Rahwana, tetapikarena ia tidak tega melihat Tanah Airnya: yang sumur danladangnya sehari-hari ia makan dan minum itu, diinjak-injak olehpasukan musuh, sekalipun musuhnya itu berada di pihak yang

benar. Sikap Kumbakarna ini, bisa saja diartikan sebagai sikap right or wrong my country . Namun, Bung Karno tidak akan sampaimenafsirkan nasionalisme dalam makna seekstrem itu, karenapenolakannya yang tegas terhadap chauvinisme, dan sebagaigantinya Bung Karno menawarkan sebuah "nasionalisme yang

tumbuh subur dalam tamansari perikemanusiaan". My Nasionalism is humanity , begitu ucapan Gandhi yang acap dikutipnya.

Spiritualitas Bung Karno juga berciri "sakramentalis". Sebagaimananabi-nabi semitis dari zaman dahulu, Bung Karno "believed in the 

beauty of holiness " (percaya kepada kecantikan dari keagungan),berbeda dengan orang-orang Yunani yang "believed in the holiness of beauty " (percaya pada keagungan dari kecantikan) sehinggamemberhalakan alam itu (Max I. Dimont, 1995). Sebagaimana "jiwa

 

mencintai keindahan)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 17/250

mencintai keindahan).

"Passing over" spiritualitas Bung Karno

Latar belakang warisan keluarga Soekarno seperti yang diuraikan diatas, sudah barang tentu membentuk dan menentukan sosialisasipemikiran keagamaan selanjutnya. "Spiritualitas semesta" (holistic spirituality ) Bung Karno itu-untuk tidak menyebutnya sinkretisme(percampuran) agama-agama, suatu istilah yang sama sekali tidaktepat dalam menggambarkan kecenderungan dasar pemikiran Jawa

yang sebenarnya-khususnya tampak dari bahasa teologisnya yang"melintas batas" (passing over ) berbagai agama dan tradisi spiritual.Hal itu tampak dari pidato-pidato tanpa teks, ketika iamengemukakan perbandingan-perbandingan dari berbagai agama,tamsil-tamsil dari ajaran Islam, Kristen, Hindu, dan Buddha. Ayat-

ayat suci itu dikutipnya bahkan di luar komunitas agama yangmenganutnya. Misalnya, tanpa ragu-ragu ia mengutip Injil atauBhagawad Gita di forum Islam.

Warisan keberagaman itu bukan diterimanya sebagai kontradiksi

atau pertentangan, sebaliknya sebagai suatu kekayaan rohaniberdasarkan kesadarannya akan kesatuan transendental agama-agama. Dalam menggembleng rakyatnya, Bung Karno, misalnyasering mengutip Al Quran. ar Ra'd 11: Innallaha laa yughayiru maa bi qaumin hatta yughayiru ma bi anfusihim (Allah tidak mengubah nasibsesuatu kaum sehingga kaum itu mengubah sendiri nasibnya).

Tetapi kita juga mendengar dari Bung Karno kutipan dari Bhagawad Gita (II,47) ketika menekankan prinsip yang sama: Karmany ewadhikaras te maphalesu kadacana (Berjuanglah dengan tanpamenghitung hitung untung rugi bagimu) 

juga turut memperkaya spiritualitasnya. Hal itu dapat dimengerti,

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 18/250

 juga turut memperkaya spiritualitasnya. Hal itu dapat dimengerti,sebagaimana ditulis Cindy Adams, karena kesadaran Bung Karnobahwa kebenaran itu tunggal dan satu-satunya suara kemanusiaanadalah Kata dari Tuhan (Sukarno An Autobioghraphy , 1965).

Menariknya, seperti diungkapkannya sendiri, spiritualitasnya yangbegitu luas dan "melintas batas" agama-agama itu, lahir dari "mi'raj- nya dunia pemikiran", sebagaimana pendakian seorang salik jugadisebut "uruj mir'raj ". Hua al-khuruj 'an kulli syai'in siwallah (Keluardari segala sesuatu yang bukan Allah). Bung Karno memakai

ungkapan sejajar, "Saya naik ke langit, mi'raj dalam dunianyapemikiran. Bung Karno, in the world of the mind, bertemu dengantokoh-tokoh dunia, seperti Thomas Jefferson, Garibaldi, MustafaKemal Atarturk, Mustafa Kamil, Karl Marx, Engel, Stalin, Trosky,Dayananda Saraswati, Krisna Ghokale dan Aurobindo Gosye. Kalau

ada hadits Nabi berbunyi Utlubul ilma' wa lau bissin (Tuntutlah ilmusampai ke negeri Cina), Bung Karno juga in the world of the mind  pergi ke Tiongkok "minum teh bersama Sun Yat Sen", ataumengalami saat-saat "duduk bersila dengan Gandhi".

Meskipun Bung Karno menimba, menimba dan menimba dari tokoh-tokoh "negeri seberang" itu, namun akhirnya Bung Karno kembali kerealiteit -nya Indonesia, tatkala pada saatnya ia harus menentukanmasa depan dan kelangsungan bangsa menghadapi kenyataanpluralisme yang menjadi warisan sejarah beratus-ratus tahun,termasuk di dalamnya pluralisme agama.

Ketika Ernest Renan mengucapkan pidatonya yang terkenal diSorbone tahun 1882, "Qu'est ce qu'une Nation " (Apakah suatubangsa itu?) salah satu aspek yang ditekankannya adalah bahwa 

istilah sufi Islam, atau logos spermatikos (benih sabda Ilahi) dalam

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 19/250

, g p ( )pemikiran patristik Kristen. Sesungguhnya kebenaran itu satu dantidak terbagi, meskipun mewujud dalam simbol-simbol yang secaraeksoteris berbeda-beda. Prinsip kasunyatan Tantular ini, oleh BungKarno diterjemahkan secara politis dalam sila "Ketuhanan Yang

Maha Esa" dalam Pancasila, berbareng dengan dibabtisnya selokaBhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara. Dengan sila pertamaitu, Bung Karno telah membebaskan bangsanya dari "keharusanmenantikan pesawat penyelamat dari Moskwa atau seorang kalifahdari Istanbul". Maksudnya, Indonesia tidak menjadi negara Islam,

karena bertentangan dengan realitas kemajemukan bangsa, tetapi juga bukan negara sekuler, karena melawan degup hati sanubarirakyat yang sangat religius.

Relung-relung religiusitas Bung Karno

Bukan rahasia lagi, Bung Karno dijatuhkan oleh sebuah creeping coup d'etat (kudeta merangkak) yang dirancang sangat sistematis.Pada hari-hari terakhirnya, Bung Karno harus menjalani via dolorosa  (jalan sengsara) di sebuah "karantina politik". Sendiri dan sepi. BungKarno tetap menjadi Bapak yang mencintai semua rakyatnya,meskipun orang-orang di sekelilingnya telah mengkhianatinya. Saatitu, di tengah-tengah badai fitnah dan ancaman pecahnya perangsaudara, ibu pertiwi laksana harimau lapar hendak memangsaanaknya sendiri. Dan seperti Sutasoma, Bung Karno justrumenyerahkan dirinya sendiri, rela tenggelam demi keutuhan bangsa

dan negaranya. "Cak Ruslan, saya tahu saya akan tenggelam.Tetapi ikhlaskan Cak, biar saya tenggelam asalkan bangsa iniselamat, tidak terpecah belah", tegasnya kepada Ruslan Abdulgani.

 

menjadi satu.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 20/250

j

Kini di tengah-tengah fenomena politisasi agama pada tahun-tahunterakhir, kita diingatkan dengan semboyan kaum sufi yang kiranyadapat kita terapkan untuk Bung Karno: "ash Shufi laa madzaba lahu ila madzab al-haqq "-seorang sufi tidak mempunyai religi kecuali religiKebenaran.

* Bambang Noorsena Penulis buku Religi dan Religiusitas Bung

Karno, pendiri Institute for Syriac Christian Studies (ISCS). 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 21/250

Bung Besar, Ideolog yang Kesepian 

Bagus Takwin 

"AKU ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karenarakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidahrakyat." Pengakuan ini meluncur dari Soekarno, Presiden RIpertama, dalam karyanya Menggali Api Pancasila. Sadar atau tidaksadar ia mengucapkannya, terkesan ada kejujuran di sana.Soekarno, sang orator ulung dan penulis piawai, memang selalumembutuhkan dukungan orang lain. Ia tak tahan kesepian dan taksuka tempat tertutup. Dari pidato dan tulisannya yangmemperlihatkan betapa mahirnya ia menggunakan bahasa, tersiratsebuah kebutuhan untuk selalu mendapat dukungan dari orang lain.

Gejala berbahasa Soekarno, Bung Karno, merupakan fenomenalangka yang mengundang kagum banyak orang. Wajar kalau munculpertanyaan "Apakah kemahiran Soekarno menggunakan bahasadengan segala ma-cam gayanya berhubungan dengan

kepribadiannya?" Analisis terhadap kepribadian Soekarno melaluiautobiografi, karangan-karangannya, dan buku-buku sejarah yangmemuat sepak terjangnya dapat membantu memberikan jawaban.Dengan menggunakan pendekatan teori psi-kologi individual dariAlfred Adler (Hall dan Lindzey, 1985) dapat dipahami bagaimanaProklamator Kemerdekaan RI ini bisa menjadi pribadi yang berapi-

api, pembakar semangat banyak orang, gagah dan teguh sekaligussensitif, takut pada kesendirian, dan sangat membutuhkan dukungansosial.

 

sekejap. Kadang-kadang, di larut malam, aku menelepon seseorang 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 22/250

yang dekat denganku seperti misalnya Subandrio, Wakil Perdana Menteri Satu dan kataku, 'Bandrio datanglah ke tempat saya, temani saya, ceritakan padaku sesuatu yang ganjil, ceritakanlah suatu lelucon, berceritalah tentang apa saja asal jangan mengenai politik.

Dan kalau saya tertidur, maafkanlah.'... Untuk pertama kali dalam hidupku aku mulai makan obat tidur. Aku lelah. Terlalu lelah."  

(Adams, 2000:3)

"Ditinjau secara keseluruhan maka jabatan presiden tak ubahnya seperti suatu pengasingan yang terpencil... Seringkali pikiran oranglah yang berubah-ubah, bukan pikiranmu... Mereka turut menciptakan pulau kesepian ini di sekelilingmu."  

(Adams, 2000:14)

Apa yang ditampilkan Soekarno dapat dilihat sebagai sindrom orangterkenal. Ia diklaim milik rakyat Indonesia. Walhasil, ia tak bisa lagibebas bepergian sendiri menikmati kesenangannya (Adams,

2000:12). Namun, melihat ke masa mudanya, kita juga menemukantanda-tanda kesepian di sana. Semasa sekolah di Hogere Burger School (HBS), ia menekan kesendiriannya dengan berkubang dalambuku-buku, sebuah kompensasi dari kemiskinan yang dialaminya.Kebiasaan ini berlanjut hingga masa ia kuliah di Bandung. Soekarnoterkenal sebagai pemuda yang pendiam dan suka menarik diri

(Adams, 2000:89-91).

Indikasi kesepian juga kita dapatkan dalam ceritanya tentang 

mengungkapkan ketidakpuasan sekaligus ketakberdayaannya.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 23/250

Selain itu, di lingkungan sekolah ia harus berhadapan dengan anak-anak Belanda yang sudah terbiasa memandang remeh pribumi.

Pengalaman yang cukup traumatis terjadi di masa lima tahunpertama. Soekarno pernah berturut-turut menderita penyakit sepertitifus, disentri, dan malaria yang berujung pada penggantiannamanya dari Kusno menjadi Karno, nama seorang tokohpewayangan putra Kunti yang berpihak pada Kurawa demi balasbudi dan kewajiban membela negara yang menghidupinya. Sakit

yang melemah-kan secara fisik dapat berpengaruh terhadap kondisipsikis. Sangat mungkin muncul perasaan lemah, tak berdaya, danterasing pada diri Soekarno kecil. Untungnya dilakukan penggantiannama disertai penjelasan dari ayahnya tentang makna pergantiannama yang memberinya kebanggaan karena menyandang nama

pejuang besar.

Pengalaman sakit-sakitan dan hidup dalam kemiskinan tampakmembekas kuat dalam ingatan Soekarno. Di masa tuanya, iamenafsirkan kegemarannya bersenang-senang sebagai kompensasidari masa lalunya yang dirampas kemiskinan (Adams, 2000). Adasemacam dendam terhadap kemiskinan dan ketidakberdayaan yangtelah berkilat dalam dirinya. Dendam yang kemudianmenggerakkannya pada semangat perjuangan kemerdekaan dankeinginan belajar yang tinggi.

Mitos-mitos dari masa kecil

Sejak kecil, Soekarno sudah menyimpan mitos tentang diri-nya 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 24/250

Soekarno melihat dirinya yang terdiri dari dua sifat yang berlawanansebagai satu kemungkinan pertanda nasibnya di dunia politik.

"Karena aku terdiri dari dua belahan, aku dapat memperlihatkan segala rupa, aku dapat mengerti segala pihak, aku memimpin semua orang. Boleh jadi ini secara kebetulan bersamaan. Boleh jadi juga pertanda lain. Akan tetapi kedua belahan dari watakku itu menjadikanku seseorang yang merangkul semua-nya."  

Kejadian lain yang dianggap pertanda nasib oleh Soekarno adalahmeletusnya Gunung Ke-lud saat ia lahir. Tentang ini ia menyatakan,"Orang yang percaya kepada takhayul meramalkan, 'Ini adalahpenyambutan terhadap bayi Soekarno," Selain itu, penjelasantentang penggantian nama Kusno menjadi Karno pun memberi satu

mitos lagi dalam diri Soekarno kecil tentang dirinya sebagai calonpejuang dan pahlawan bangsanya.

Kepercayaan akan pertanda-pertanda yang muncul di hari kelahiranSoekarno memberi semacam gambaran masa depan dalam benak

Soekarno sejak masa kecilnya. Dalam kerangka pemikiran Adler,gambaran masa depan itu disebut fictional final goals (tujuan akhirfiktif). Meskipun fiktif (tak didasari kenyataan), tetapi gambaran masadepan ini berperan menggerakkan kepribadian manusia untukmencapai kondisi yang tertuang di dalamnya (Adler, 1930:400).Riwayat hidup Soekarno memperlihatkan bagaimana gambarandirinya di masa depan dan persepsinya tentang Indonesiamenggerakkannya mencapai kemerdekaan Indonesia.

 

Seruan-seruan yang sering dilontarkan dalam pidatonya adalah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 25/250

y g g p ytentang perjuangan yang harus dilakukan tak henti-henti.

"Kemerdekaan tidak menyudahi soal-soal, kemerdekaan malah 

membangun soal-soal, tetapi kemerdekaan juga memberi jalan untuk memecahkan soal-soal itu."  

(Pidato 17 Agustus 1948)

"Tidak seorang yang menghitung-hitung: Berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya."  

(Pidato 17 Agustus 1956)

"Karena itu segenap jiwa ragaku berseru kepada bangsaku Indonesia: "Terlepas dari perbedaan apa pun, jagalah Persatuan,

 jagalah Kesatuan, jagalah Keutuhan! Kita sekalian adalah machluk Allah! Dalam menginjak waktu yang akan datang, kita ini se-olah- olah adalah buta."  

(Pidato 17 Agustus 1966)

Selain ajakan untuk berjuang, tersirat juga dari petikan-petikantersebut bahwa Soekarno memandang dirinya sebagai orang yangterus-menerus berjuang mengisi kemerdekaan. Pengaruh fictional final goals -nya terlihat jelas, Soekarno yang sejak kecilmembayangkan diri menjadi pemimpin bangsanya dengan

 

bertindak revolusioner.... jangan ragu-ragu, jangan mandek setengah jalan " kita adalah "fighting nation" yang tidak mengenal "journey's

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 26/250

 jalan..." kita adalah "fighting nation" yang tidak mengenal "journey's- end"  

(Pidato 17 Agustus 1956)

Keinginannya untuk merengkuh massa sebanyak-banyaknya tampakdari kesenangannya tampil di depan massa. Bombasme-kecenderungan yang kuat untuk menggunakan kalimat-kalimatmuluk dan ide-ide besar yang tidak disertai oleh tindakan konkret-

praktis untuk mencapainya yang ditampilkannya dapat diartikansebagai usaha memikat hati rakyat. Pidato-pidatonya banyakmengandung gaya hiperbola dan metafora yang berlebihan seperti"Laksana Malaikat yang menyerbu dari langit", "adakanlah simfoniyang seharmonis-harmonisnya antara kepentingan sendiri dan

kepentingan umum", "Bangsa yang gila kemuktian, satu bangsayang berkarat", dan "memindahkan Gunung Semeru atau GunungKinibalu sekalipun." Simak kutipan-kutipan berikut bagaimana gayabahasa yang digunakan untuk memikat massa.

"Janganlah melihat ke masa depan dengan Mata Buta! Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca mata benggalanya dari pada masa yang akan datang."  

(Pidato 17 Agustus 1966)

"Atau hendakkah kamu menjadi bangsa yang ngglenggem"? Bangsa yang 'zelfgenoegzaam'? Bangsa yang angler memeteti burung perkutut dan minum teh nastelgi? Bangsa yang demikian itu pasti 

 

bersifat fiktif, tak didasari kenyataan. Soekarno melambung tinggidengan ide idenya dan cenderung mengabaikan kondisi konkret

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 27/250

dengan ide-idenya dan cenderung mengabaikan kondisi konkretbangsanya terutama kondisi ekonomi.

Strategi penyebaran ideologi dalam tulisan Soekarno

Lalu jadilah Soekarno sebagai ideolog yang piawai menyebarkankepercayaan-kepercayaannya. Strategi penyebaran ideologi yangoleh Terry Eagleton (1991) terdiri dari rasionalisasi, universalisasi,dan naturalisasi, dengan baik dimanfaatkan Soekarno dalam tulisan-

tulisannya.

Rasionalisasi tampil dalam argumentasi-argumentasi yangdiusahakan tersusun selogis mungkin dan menggunakan rujukan-rujukan teori-teori ilmuwan terkemuka seperti Herbert Spencer,

Havelock Ellis, dan Ernst Renan. Rasionalisasi dapat ditemukandalam setiap karangannya, termasuk penggunaan data statistik demimemperkuat pendapatnya.

Strategi universalisasi dalam tulisan dan karangan Soekarno

melibatkan ajaran-ajaran agama kutipan dari tokoh ternama dalamsejarah dan peristiwa penting dalam peradaban manusia. Gagasan-gagasannya seolah berlaku universal dan diperlukan di mana-mana."Firman Tuhan inilah gitaku, Firman Tuhan inilah harus menjadi pula gitamu: "Innallaha la yu ghoiyiru ma bikaumin, hatta yu ghoiyiru ma biamfusihim"  

(Pidato 17 Agustus 1964)

 

"Ke Tuhanan Yang Maha Esa Kebangsaan Peri Kemanusiaan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 28/250

Ke Tuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,Kedaulatan Rakyat, Keadilan Sosial. Dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini, yang nyata selalu menjadi isi daripada jiwa bangsa Indonesia."  

(Pancasila sebagai Dasar Negara, hal:38)

Bukan hal yang aneh jika Soekarno berkembang menjadi seorangideolog. Kepercayaan sejak kecil tentang kemuliaan, kepeloporan

dan kepemimpinannya, mendorong kuat Bung Besar inimenyebarkan kebenarannya. Gambaran diri yang fiktif dan mistis inipula yang memberinya kepercayaan diri tampil berapi-api di depanlautan massa.

Dari mitos ke ideologi, dari kesepian ke kekuasaan

Merujuk Adler, benang merah perkembangan kepribadian Soekarno jadi begitu jelas. Masa dewasanya merupakan proyeksi darikeinginan masa kecil. Soekarno membayangkan dirinya sebagai

pembaru bangsa sejak kecil. Ia tumbuh sebagai manusia yangpenuh dengan gagasan-gagasan yang terbilang baru di masahidupnya. Kegemaran akan buku dan belajar berbagai hal tak lepasdari cita-cita yang digenggamnya erat-erat: menjadi penyelamatbangsa. Disiplin belajar yang dibiasakan ayahnya berpengaruh besarterhadap hal ini. Hingga di usia melampaui 60 tahun, ia masih gemar

membaca. Kamar tidurnya penuh dengan buku sekaligus kutunya(Adams, 2000). Daya serapnya pun luar biasa.

 

berikutnya. Kesakitan yang diderita Soekarno itu bisa menimbulkanperasaan lemah tak berdaya dan tersiksa yang disebut Adler

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 29/250

perasaan lemah, tak berdaya, dan tersiksa yang disebut Adlersebagai pe-rasaan inferioriti. Jika perasaan ini tidak ditangani secaratuntas maka akan timbul kecemasan yang mendukung munculnyaperasaan inferioriti baru di ta-hap berikutnya hingga terakumulasi

menjadi kompleks inferioriti-sebuah kondisi kejiwaan yang ditandaidengan perasaan rendah diri berlebihan dan kecemasan yang tinggiterhadap lingkungan sosial.

Untungnya lingkungan keluarganya memberi perhatian dan

semangat yang memadai, terutama ibu, sehingga ia dapatmenemukan perasaan aman dan nyaman di sana. Ia lalu seringtampil sebagai pemimpin yang dominan. Namun, ini punmemunculkan suatu ketergantungan akan afeksi. Hingga dewasakebutuhan afeksi itu tak jua tercukupi. Ia mengaku selalumembutuhkan wanita sebagai pegangan.

Penggantian nama Kusno menjadi Karno dan penjelasan maknanya juga menjadi cara yang baik untuk menangani perasaan inferioritiyang dialami Soekarno kecil. Ia dapat menyusun sebuahpemahaman di benaknya bahwa apa yang dialami merupakan

sesuatu yang wajar sebagai seorang calon pahlawan besar sekelasKarna putra Kunti. Demikian pula dengan mitos-mitos tentangdirinya. Namun, ini pun mengakibatkan dirinya cenderung terpakupada hal-hal besar dan mengabaikan hal-hal kecil.

Dalam kondisi-kondisi penuh dukungan lingkungan sosial, Soekarnobisa memperoleh perasaan superioritas, perasaan aman dannyaman menghadapi dunia. Untuk itu, ia selalu berusaha menarikperhatian banyak orang agar selalu berada di sekelilingnya berpihak 

Soekarno memiliki kelemahan, tetapi bukan untuk mengecilkan artisebagai manusia dengan segudang prestasi Soekarno tetap layak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 30/250

sebagai manusia dengan segudang prestasi. Soekarno tetap layakmenjadi orang yang dipuji, dihormati, dan dikenang selalu baiksebagai orang yang berjasa mendirikan Republik Indonesia maupunsebagai pribadi yang selalu terus berusaha mencapai kebaikan bagi

dirinya dan orang lain.

* Bagus Takwin Pengajar psikologi di Fakultas Psikologi Universitas 

Indonesia. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 31/250

Bung Karno di Bawah Bendera Jepang 

Aiko Kurasawa 

MENGAPA Soekarno, Bung Karno, memutuskan bekerja samadengan Jepang pada waktu Indonesia diduduki oleh tentara Jepang?Riwayatnya bagaimana?

Pada waktu tentara Jepang masuk Indonesia, pada awal tahun1942, Bung Karno ada di Sumatera. Dia dibuang oleh Belanda,pertama ke Ende, Flores, lalu ke Bengkulu. Dia sudah 13 tahundibuang ke luar Jawa dengan istrinya, Ny Inggit Garnasih.

Riwayat Bung Karno bertemu dengan utusan tentara Jepang dan

dibawa kembali ke Jawa yang ditulis dalam otobiografinya,mengisahkan, waktu ada kabar tentara Jepang akan segeramendarat di Sumatera, petugas Belanda datang ke rumah BungKarno di Bengkulu. Mereka memutuskan membawa Bung Karno kePadang, dan dari sana membawanya ke Australia bersama dengan

petinggi Belanda.

Belanda mungkin takut Bung Karno akan dimanfaatkan oleh Jepang.Agar tidak diketahui Jepang yang sudah mendekati pantai baratSumatera, Bung Karno dan istrinya, disuruh jalan kaki di dalam

hutan menuju ke Padang. Beberapa hari kemudian mereka keluardari hutan, naik bus ke Padang. Waktu itu situasi Kota Padangsangat kacau, dan kebanyakan orang Belanda sudah lari. Ternyatasudah tidak ada kapal lagi yang bisa membawa Bung Karno ke

 

Perancis. Dan Sakaguchi mengundang Bung Karno ke Bukittinggi,Markas Besar Angkatan Darat Jepang Ke-25. Bung Karno dibawa ke

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 32/250

g p g gsana dan dipertemukan dengan Kolonel Fujiyama.

Beberapa minggu lewat, tanpa kemajuan apa-apa. Lantas ada

perintah dari Jawa agar Bung Karno dipulangkan ke Jakarta. Tentusaja Bung Karno senang sekali, dan pada bulan Juli 1942-empatbulan sesudah penjajahan militer Jepang dimulai-Bung Karno danistrinya kembali ke Jakarta dengan naik kapal dari Palembang.

Dalam memoar Jenderal Imamura, Panglima Besar PertamaAngkatan Darat Jepang Ke-16 yang menduduki Pulau Jawa, adacerita tentang pemulangan Bung Karno itu. Pada suatu hari,pemerintahan militer Jepang menerima permintaan dari pemuda-pemuda Indonesia agar Jepang membebaskan Bung Karno yang

sedang dibuang di Bengkulu. Barisan Propaganda (Sendenbu)Jepang di Jawa yang waktu itu dipimpin Letkol Keiji Machida,mempertimbangkan dampaknya. Ia menyimpulkan, Bung Karnosangat berguna. Ia pun memerintahkan agar mencari Bung Karno diSumatera. Mungkin di situlah Kapten Sakaguchi, atas perintah dariJakarta, mencari Bung Karno.

Pembesar-pembesar Nanpo Sogun (Markas Besar Tertinggi diDaerah Selatan) yang ada di Singapura waktu itu, ragu-ragu. Merekakhawatir munculnya dampak negatif pembebasan Bung Karno. BungKarno dianggap sebagai seorang nasionalis yang sangat fanatik.

Sebaliknya, Jenderal Imamura tidak peduli, dan menyetujuikeputusannya Sendenbu.

M J d l I id k l d h B K 

pertemuan panglima Jepang dan pemimpin Indonesia itu dan sayakurang yakin apakah pertemuan itu adalah pertemuan pertama

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 33/250

g y p p p pantara Bung Karno dan Imamura.

Bukti terjadinya pertemuan adalah sebuah foto Jenderal Imamura

dengan Basuki Abdullah, Bung Karno, Bung Hatta, dan Machidayang memegang lukisan Imamura hasil karya Basuki Abdullah.Kejadian ini sangat menarik, sebab pelukis yang terkenal itu pernahmelukis Panglima Besar Tentara Jepang.

Tentang Bung Karno, Jenderal Imamura punya kesan sebagai sosokyang tenang, santun, bicaranya sopan. Juru bahasa yang dipakaipada waktu itu adalah seorang pemuda Jepang yang lahir diKalimantan dan dididik di sekolah Belanda. Meskipun umurnya baru18 tahun, kemampuan bahasanya sangat baik.

Pada pertemuan pertama itu, Jenderal Imamura menanyakanapakah Bung Karno siap bekerja sama dengan Jepang. MenurutImamura, ia tidak mekso . Dia memberi pilihan antara "bekerja sama"atau "bersikap netral". Dia hanya mengatakan kalau Bung Karnomenentang Jepang, terpaksa akan dipakai cara-cara kekerasan.Jenderal Imamura juga tidak menjanjikan kemerdekaan, karenaPemerintah Jepang masih punya rencana untuk menguasai terusIndonesia. Imamura hanya berjanji, akan meningkatkan situasikeamanan dan memperbaiki kedudukan bangsa Indonesia.

Catatan Bung Karno tentang pertemuan dengan Jenderal Imamuratidak bertentangan dengan tulisan Imamura. Katanya, Imamura tidakmemaksa Bung Karno bekerja sama dengan Jepang. Imamura jugaid k h j jik k d k I d i I

 

tahun 1936, dan sudah dijanjikan diberi kemerdekaan penuh padatahun 1946. Harapan itu dihancurkan oleh masuknya tentara

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 34/250

Jepang. Presiden Quezon melarikan diri bersama pasukan Amerika,sambil memerintahkan kepada anak buahnya agar berpura-purakerja sama dengan Jepang demi keselamatan bangsa. Mereka yang

bekerja sama dengan Jepang antara lain adalah Jose P Laurel-ayahmantan Wakil Presiden Laurel-dan Benigno S Aquino-ayahalmarhum Benigno Aquino Junior-sekaligus mertua mantan PresidenCora-zon Aquino. Waktu Amerika kembali dan menguasai Filipina,para pemimpin Filipina yang bekerja sama dengan Jepang dituntut

sebagai pengkhianat dan diadili. Tetapi, sesudah Filipina mendapatkemerdekaan penuh pada tahun 1946, proses pengadilan merekadihentikan. Dengan kata lain, pemimpin pemerintahan baru mengertikenapa mereka terpaksa bekerja sama dengan Jepang.

(2) Bung Karno dalam film Jepang

Bung Karno diberi tugas memimpin organisasi rakyat, seperti PusatTenaga Rakyat (Putera) dan Jawa Hokokai. Ia juga diberi tugasmemberikan ceramah dan pidato untuk membangkitkan rasa benciterhadap Belanda dan rasa nasionalisme yang sudah lama ditindas

Belanda. Dia sering menjadi "bintang film" dalam propagandaJepang. Pada zaman pendudukan Jepang, film adalah media yangsangat menonjol sebagai sarana komunikasi. Tentara Jepangmempelajari strategi itu dari Nazi dan membuat banyak filmpropaganda dan film berita.

Pada waktu itu, angka buta huruf di kalangan rakyat Indonesia masihtinggi. Oleh karena itu, film yang sifatnya audio-visual, lebih mudahdimengerti dan punya dampak lebih besar daripada media cetak 

Rakyat mulai tertarik pada pidato Bung Karno yang isinyamembangkitkan rasa nasionalisme Indonesia. Padahal, sebenarnya

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 35/250

Jepang meminta Bung Karno menyampaikan pidato yangmenggerakkan rakyat untuk bekerja sama dengan Jepang demikepentingan usaha peperangan Asia Timur Raya. Bung Karno

ternyata berhasil agak mengesampingkan "pesan sponsor" itu.Dalam usaha menggerakkan hati rakyat, dia hati-hati memilihkosakata yang tidak berbau fasisme, dan menghindari kosakatayang mementingkan kepentingan Jepang. Di lain pihak, dia jugapintar. Dia tidak memakai kosakata yang menyinggung perasaan

tentara Jepang. Misalnya, dia selalu memakai istilah kesejahteraan,kebahagiaan dan kemuliaan bangsa, sebaliknya tak pernahmemakai istilah "kemerdekaan" bangsa sebelum September 1944.

Menarik sekali menganalisis isi pidato Bung Karno. Berikut inibeberapa contoh pidato Bung Karno yang pernah ditayangkanmelalui film.

Contoh 1: 

"Marilah kita bekerja bersama-sama agar supaya lekas tercapai cita- cita kita bersama, yaitu Asia Raya." (Yaeshio, 1942). Dia seringmemakai istilah "Asia Raya". Konotasi kata ini ambigu. Kalauditerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tidak selalu berartifasisme Jepang, tetapi Asia yang raya atau "Asia untuk bangsaAsia".

Contoh 2: 

 

seluruh Benua Asia, baik dari rakyat Indonesia maupun Filipina,maupun Burma, maupun Thai, maupun Tiongkok, maupun 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 36/250

Manchukuo. Seluruh rakyat di Benua Asia ini adalah ikut berperang.

Pada tanggal 8 Maret yang lalu, di lapangan Ikada ini pula, saya 

telah gemblengkan di dalam kamu punya hati semuanya, bahwa kamu semuanya, kita semuanya adalah ikut berperang. Bung Karno ikut berperang! Bung Hatta ikut berperang! Kusumo Utoyo ikut berperang!" (Jawa News, No 15 Oktober 1943).

Apa yang dimaksud dalam pidato ini adalah solidaritas bangsa Asiamenghadapi kekuatan Barat. Bung Karno menginterpretasi perangJepang sebagai perang bangsa Asia sendiri, dan menganggapAmerika dan Inggris sebagai musuhnya sendiri. Agitasi anti-Baratbisa dilihat dalam pidato berikut yang disampaikan pada bulan April

1943.

Contoh 4: 

"Saudara-saudara, musuh kita yang terbesar yang selalu 

merusakkan keselamatan dan kesejahteraan Asia dan juga merusakkan keselamatan dan kesejahteraan Indonesia ialah Amerika dan Inggris. Oleh karena itu di dalam peperangan Asia Timur Raya ini, maka segenap kita punya tenaga, segenap kita punya kemauan, segenap kita punya tekad harus kita tujukan kepada hancur-leburnya Amerika dan Inggris itu. Selama kekuasaan 

dan kekuatan Amerika dan Inggris belum hancur-lebur, maka Asia dan Indonesia tidak bisa selamat." 

 

menjadi pahlawan dan pemimpin bangsa. Tanpa bantuannya, BungKarno tidak bisa mendapatkan kedudukan itu. Sedangkan

i h it di li d li ih d N I it

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 37/250

perpisahan itu diawali dengan perselisihan dengan Ny Inggit yangsudah dinikahi selama 20 tahun, tidak juga melahirkan anak.Padahal, Bung Karno ingin punya anak.

Akan tetapi, karena Ibu Inggit tidak setuju Bung Karno punya istrikedua, padahal Bung Karno ingin punya anak, akhirnya iamenceraikan Ny Inggit dan menikahi Ny Fatmawati pada Juni 1943,kurang lebih setahun setelah Bung Karno kembali ke Jawa.

Pada waktu itu, secara kebetulan Bung Karno sedang menghadapiberbagai persoalan di bidang politik. Gerakan Putera tidak berjalanbaik dan diancam dibubarkan, kemerdekaan untuk Burma (kiniMyanmar) dan Filipina diumumkan, tetapi Indonesia tidak diberi

kesempatan. Bung Karno sangat kecewa atas keputusan Jepang itu.Bung Karno berhasil mengatasi kesulitan dan kekecewaan itu berkatkegembiraan dalam kehidupan pribadinya.

Tidak lama kemudian foto Fatmawati dimuat di halaman depanmajalah Jawa Baru edisi tanggal 1 Januari 1944, yang tentu saja

mengejutkan bangsa Indonesia. Dalam foto itu Ibu Fatmawatimengenakan kimono-pakaian tradisional Jepang-hadiah istriPerdana Menteri Tojo yang diberikan ketika Bung Karnomengunjungi Jepang pada bulan November 1943. Selama satutahun masih sebagai istri Bung Karno di bawah bendera Jepang,

setahu saya, foto Inggit tidak pernah dimuat dalam majalah ataukoran Jepang. Ny Inggit tidak pernah muncul di muka umum.

P d h 1944 k B K G l hi B 

Akhirnya terbangun kepercayaan orang Jepang terhadap BungKarno. Bung Karno sendiri menulis dalam otobiografinya, "Tentara J tid k h h" t t i t h B

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 38/250

Jepang tidak pernah percaya saya penuh", tetapi setahu saya, BungKarno belum pernah dicurigai oleh pihak Jepang, sedangkan MohHatta sering dilihat dengan mata kecurigaan sehingga akhirnya

pernah ada rencana tentara Jepang membunuhnya di Puncak Passatau menahan dia di Jepang pada waktu dia mengunjungi ke Jepangbersama Soekarno pada bulan November 1943. 

Ada episode yang membuktikan betapa pihak Jepang memberi arti

penting bagi sosok Bung Karno. Sewaktu Bung Karno mengunjungiJepang dan bertemu dengan Kaisar Hirohito pada bulan November1943, Kaisar menjabat tangan Bung Karno. Padahal, menurutkebiasaan Kerajaan Jepang, kaisar hanya berjabat tangan denganseorang kepala negara. Artinya perlakuan kepada Bung Karno itusangat istimewa.

(5) Sikap keras Bung Karno

Meskipun demikian, Bung Karno kadang-kadang mengambil sikapkeras terhadap Jepang. Sesudah janji "kemerdekaan di kemudian

hari"diumumkan pada September 1944, Bung Karno menangisdengan gembira bersama kawan-kawan Jepang. Tetapi, lama-kelamaan dia tahu pemerintahan militer Jepang tidak serius dantidak segera mengambil langkah-langkah realisasi-enam bulan bulanlewat tanpa kebijakan apa-apa-Bung Karno tidak bisa sabar lagi.

Dengan keras ia meminta petinggi Jepang segera bertindak. SikapBung Karno begitu keras sehingga Miyoshi-seorang pejabatGunseikanbu-khawatir akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkankalau tidak diambil tindakan sebelum 9 Maret 1945 hari ulang tahun 

Menyambut hadirnya BPUPKI, Bung Karno mengambil prakarsaaktif. Dalam waktu singkat menyediakan bahan Piagam Jakarta,Pancasila dan Undang Undang Dasar Dia sering mendesak kawan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 39/250

Pancasila, dan Undang-Undang Dasar. Dia sering mendesak kawan-kawan lain dengan mengatakan "Indonesia merdeka selekas-lekasnya" dan "Indonesia merdeka sekarang juga". Dia mengatakan,

"Kemerdekaan itu tampaknya seperti perkawinan. Siapakah yangmenunggu sampai gajinya naik, sampai, katakanlah, 500 gulden,dan menunggu sampai rumah yang dibangunnya selesai?"

Dalam perhitungan Bung Karno, Jepang mulai memihak bangsa

Indonesia sejak setuju pembentukan BPUPKI. Menu-rut Bung Karno,Dai Nippon Teikoku (Kerajaan Jepang Raya) dalam mempersiapkankemerdekaan Indonesia tidak lebih daripada peranan seorang bidan,dan yang mengambil kemerdekaan haruslah bangsa Indonesiasendiri. Dia merasa menang dalam "judi". Dan di sanalah mulaiterjadi kemenangan untuk Indonesia.

(6) Bung Karno dalam kenangan teman Jepang

Saito Shizuo, pegawai tinggi Gunseikanbu dan Duta Besar Jepang diIndonesia tahun 1961-1966 menilai Bung Karno adalah cooperator ,

tetapi bukan pengagum Jepang. Dia menilai Bung Karno selalumemilih solusi yang praktis dan menghindari bertabrakan denganJepang.

Sesudah Indonesia merdeka, Bung Karno masih mempertahankan

persahabatan dengan orang-orang Jepang yang pernahmemperlihatkan simpati terhadap bangsa Indonesia. MenurutJenderal Imamura, sewaktu dia ditahan Belanda di Cipinang sebagai

j h d h k i S k di 

Bung Karno adalah orang yang tidak melupakan bantuan dansimpati yang pernah diberikan dalam situasi sulit. Bung Karnomenghargai bantuan beberapa orang Jepang yang memberi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 40/250

menghargai bantuan beberapa orang Jepang yang memberikesempatan membuka jalan ke arah Indonesia merdeka. Saya,sama sekali tidak percaya pada teori bahwa pendudukan Jepang

memberi jalan ke Indonesia merdeka, atau Jepang mendudukiIndonesia untuk memerdekakan Asia. Tetapi, saya juga tidakmembantah kenyataan bahwa beberapa orang Jepang dalamkapasitas pribadi menunjukkan simpati pada rakyat Indonesia. Dan,mungkin Bung Karno menangkap maksud baik mereka, dan selaluberusaha membalas budi.

* Aiko Kurasawa Pengajar di pascasarjana Keio University, doktor 

ilmu sejarah politik dari Universitas Cornell (1987) dengan disertasi "Mobilisasi dan Kontrol" di Indonesia. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Bung Karno Arsitek-seniman

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 41/250

Bung Karno, Arsitek seniman 

Eko Budihardjo 

PENDIDIKAN kesarjanaan Bung Karno sebetulnya adalah TeknikSipil, yang diraihnya di Institut Teknologi Bandung. Namun,perhatiannya terhadap dunia perancangan arsitektur sungguh luarbiasa. Pandangannya sangat jauh ke depan, lebih jauh ketimbangtokoh-tokoh lain pada zamannya. Banyak sekali karya arsitektur di

Jakarta yang sekarang menjadi kebanggaan bangsa, sebagaitetenger atau landmark , yang bersumber dari gagasan-gagasannyayang brilyan. Memang, bukan Bung Karno sendiri secara pribadiyang merancang, tetapi cetusan idenya yang orisinal dan otentikitulah yang menjadi jiwa atau semangat dari karya-karya arsitektur

yang bermunculan. Siapa yang tidak kenal dan tidak kagum denganMonas atau Monumen Nasional, yang sudah menjadi trademark danlandmark -nya Jakarta, bahkan bisa disebut sebagai tetenger -nyaIndonesia. Mirip seperti Eiffel-nya Kota Paris (Perancis), PatungLiberty-nya New York (Amerika Serikat), atau Open House-nyaSydney (Australia).

Sampai saat ini, Monas dan lingkungan atauruang terbuka di sekitarnya masih juga terlihat sebagai kawasanyang amat bermartabat, menumbuhkan rasa bangga sebagai warga(civic pride). Sebagai suatu ruang publik yang dapat dinikmati oleh

segenap warga kota maupun pendatang, menyiratkan suasanademokrasi dan keterbukaan. Monas dengan Lapangan Merdekanyayang luas dapat disebut sebagai oase, bahkan mungkin malah

k d d k b h k 

perhatian besar pada dunia arsitektur. Boleh saja George Pompidoudari Perancis bangga dengan Pompidou Center -nya di Kota Paris,yang dikenal sebagai salah satu karya arsitektur berciri Post-Modern

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 42/250

yang dikenal sebagai salah satu karya arsitektur berciri Post Modern. 

Namun, ditilik dari keberagaman karya yang digagas oleh Bung

Karno, tampak jelas bahwa Bung Karno jauh lebih unggul sebagainegarawan yang juga arsitek dan seniman sekaligus. Bukan hanyakarya arsitektur yang berupa gedung-gedung atau monumen-monumen saja yang menjadi bidang gulat dan perhatiannya. Patung-patung, taman-taman, kawasan, bahkan sampai-sampai skala kota

pun digagas dan direalisasikan.

Patung Pembebasan Irian Ja-ya, Patung Selamat Datang diBundaran Hotel Indonesia, Patung Pancoran, Patung Pak Tani diMenteng dan lain-lain, semua itu dibangun pada zaman PresidenSoekarno. Dari kacamata perkotaan, kehadiran patung-patung yangberaneka ragam itu betul-betul menyiratkan keindahan kota sebagaisuatu karya seni sosial (a social work of art). Bisa menjadi titikreferensi agar kita tahu sedang ada di mana, supaya tidakkehilangan arah.

Taman Merdeka di seputar Monas dan kawasan pusat olahragadengan ruang terbuka yang begitu luas di Senayan, merupakanwarisan Bung Karno yang layak kita syukuri bersama. Dalam skalayang lebih makro, sebagai seorang presiden yang berwawasannasional, tidak berpikir sempit, memikirkan kemungkinan

memindahkan ibu kota negara kita dari Jakarta ke luar Jawa. Kalautidak salah lokasi Palangkaraya di Kalimantan Tengah yang dipilihsebagai salah satu alternatif, dan kemudian mulai dirancang sertaterus dibangun Sayang sekali karena berbagai kendala gagasan 

Prinsip bahwa karya terbaiklah yang dipilih dan disetujui untukdibangun antara lain melalui proses sayembara merupakan suatu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 43/250

dibangun, antara lain melalui proses sayembara, merupakan suatuprinsip yang dewasa ini banyak ditinggalkan oleh para pejabat. Tidakheran bila yang banyak bermunculan di kota-kota besar di Indonesia

adalah bangunan-bangunan yang termasuk kategori junk architecture atau arsitektur sampah. Orang-orang itu lupa bahwakaidah paling dasar dari suatu karya arsitektur masih tetap sajaseperti yang dicanangkan Vitruvius ratusan tahun yang silam, yaituutilitas (fungsi atau kegunaan), firmitas (konstruksi atau kekokohan),

dan venustas (estetika atau keindahan). Nah, aspek terakhir yangmenyangkut estetika atau keindahan itulah yang tak pernahdilupakan oleh Bung Karno.

Begitu pula ketika muncul gagasan Bung Karno untukmenyelenggarakan Conference of the New Emerging Forces(Conefo) lantas dirancang gedung pertemuan yang sekarangmenjadi Gedung MPR/DPR, dengan perancang dan pembangunantara lain Ir Sutami, Ir Soejoedi, dan Ir Nurpontjo.

Dari kisah itu terlihat bahwa gagasan dan pemikiran Bung Karno

sejak dulu sudah mengglobal. Globalisasi baginya bukan sekadarslogan kosong, melainkan sudah diaktualisasikan dalam kiprahnyasehari-hari.

Tak berpikir sempit

Mengenai perencanaan atau arsitek yang dipilihnya, asal memangkompeten, tak peduli dari mana asalnya atau apa agamanya, selalu

 

Bukit Marwah pulang-pergi) dibangun atas saran Bung Karno.Semula bangunannya tidak bertingkat. Begitu jemaahnya setiaptahun bertambah, semakin berjubel padat, akibatnya sangat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 44/250

ta u be ta ba , se a be jube padat, a bat ya sa gatmenyulitkan dan menyengsarakan bagi para jemaah. Usulan BungKarno sebagai seorang insinyur sipil sungguh sangat tepat untuk

mengatasi kesumpekan itu.

Dalam suasana hiruk-pikuk perpolitikan yang penuh denganmanuver-manuver pertarungan kekuasaan yangamat keji dan mencekam seperti yang kita lihat dan kita rasakan

akhir-akhir ini, sungguh amat kita rindukan tokoh negarawan sepertiBung Karno. Pemimpin negara yang tidak hanya tinggi kadarnasionalismenya, tetapi juga memiliki jiwa sebagai arsitek danseniman yang berbudaya, menciptakan karya-karya nyata yangbermanfaat bagi bangsa.

* Eko Budihardjo Ketua Dewan Pembina Persatuan Sarjana 

Arsitektur Indonesia dan Ketua Kehormatan Ikatan Arsitek Indonesia Cabang Jawa Tengah. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Bung Karno, Perjalanan Panjang Menuju G30S 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 45/250

g j j g jMaruli Tobing

 

JANUARI 1965 mendung menyelimuti Jakarta. Rakyat letih dancemas. Isu kudeta merebak di tengah inflasi meroket. Bahan-bahankebutuhan pokok lenyap di pasaran. Setiap hari rakyat harus sabarberdiri dalam antrean panjang untuk menukarkan kupon pemerintahdengan minyak goreng, gula, beras, tekstil, dan kebutuhan lainnya.

Rupiah nyaris tidak ada nilainya.Di hampir segala pelosok kota diJawa, barisan pengemis menadahkan tangan, berharap orang lainmengasihani. Di pesisir selatan Jawa Tengah dan Timur, kelaparanmirip hama, merembet dari desa ke desa lainnya. Di KabupatenGunung Kidul, DIY, misalnya, ribuan penduduk berbondong-bondong

meninggalkan desa menuju kota dengan berjalan kaki. Dalameksodus dengan perut kosong itu, mereka memakan daun-daunandan apa saja yang dilihat sepanjang jalan. Sedang rekannya yangtidak kuat menahan derita dan kemudian tewas, mayatnya ditinggalbegitu saja.

Inilah kondisi Republik Indonesia yang tercabik-cabik oleh pertikaiandan perang saudara. Sejak pengakuan kedaulatan, nyaris tidak adahari dilalui tanpa konflik terbuka. Mirip kapal bocor di tengahterjangan badai dahsyat, republik yang baru belajar merangkak itunyaris tenggelam. Bahkan, ketika babak-belur menghadapi agresi

bersenjata Belanda, pecah Peristiwa Madiun (1948). Setelah itugelombang badai perang saudara susul-menyusul menghantamrepublik.

 

Permesta di Sumatera dan Sulawesi. Ketika gerakan pemberontakini mulai dapat dipatahkan, Indonesia terseret dalam konfrontasimerebut Papua Barat, yang kemudian diberi nama Irian Jaya. Usai

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 46/250

p y g yperhelatan besar ini, lahir pula konfrontasi menentang pembentukanfederasi Malaysia tahun 1963.

Semua ini menguras energi nasional. Pembangunan ekonomiterbengkalai. Kehidupan di berbagai sektor morat-marit. Namun bagiangkatan darat, keadaan ini membuka peluang untuk tampil sebagaigarda republik. Mereka mentransformasikan organisasinya menjadi

kekuatan sosial, politik dan ekonomi. Bung Karno tidak mampumengimbangi permainan Angkatan Darat, yang bergerak secarasistematis dengan roda organisasinya.

Bung Karno sendiri bukannya tidak menyadari keadaan yangmembahayakan itu. Namun, semangat revolusionernya yang tidakpernah pudar, yang dirumuskannya sebagai "maju terus pantangmundur," mengharuskan bekerja sama dengan Angkatan Darat.Tanpa dukungan angkatan bersenjata, khususnya Angkatan Darat,semangat itu tidak akan terdengar gaungnya, karena revolusi tidakdapat lepas dari konfrontasi dan sejenisnya. Sedang konfrontasi

membutuhkan angkatan perang.

Bagi Angkatan Darat di bawah Kolonel Nasution, inilah jembatanemas menuju puncak kekuasaan. Transformasi itu mencapaipuncaknya pada periode Orde Baru. Atau seperti tulis Adam

Schawarz dalam bukunya A Nation in Waiting, Indonesia in 1990's ,mereka yang tadinya berada di bawah pemerintahan sipil, berbalikmendominasi sipil.

 

Sebagai institusi, tindakan paling berani dilakukan pada 17 Oktober1952. KSAD Kolonel AH Nasution marah setelah konsepreorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Darat tidak didukung

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 47/250

pemerintah. Selain mengerahkan 30.000 orang menuntutdibubarkannya kabinet, di depan Istana, perwira yang loyal kepada

Nasution jugamengarahkan meriam ke Istana.

Percobaan kudeta ini gagal, karena Bung Karno tidak mempandigertak. Sebaliknya, Nasution malah dipecat. Waktu itu pemerintah

terpaksa menolak gagasan Nasution akibat munculnya protes daripara perwira eks Pembela Tanah Air (Peta). Dalam hal ini Nasutionbukannya melakukan konsolidasi menyelesaikan masalah internal,sebaliknya justru mencari sasaran ke Istana.

Sejak peristiwa itu, Angkatan Darat makin percaya diri. Apalagisetelah berhasil mendesak mundur Kabinet PM Ali Sastroamidjojotahun 1955. Tanggal 15 November 1956, Kolonel Zukifli Lubis malahmencoba melakukan kudeta dengan menduduki Jakarta. Perwirayang loyal kepada Nasution itu berhasil menghempang masuknyabeberapa batalyon pasukan Siliwangi ke Jakarta. Setahun kemudian,

30 November 1957, Saleh Ibrahim, ajudan Kolonel Lubis, mencobamembunuh Bung Karno dalam apa yang kemudian dikenal sebagaiPeristiwa Cikini.

Semua peristiwa itu bersumber pada konflik intern Angkatan Darat.

Bung Karno mendukung penunjukan kembali Nasution sebagaiKSAD pada tahun 1955. Ia menaruh harapan besar atas rencanareorganisasi dan rasionalisasi Nasution yang pernah ditolaknya. Tapikenyataan menunjukkan hal sebaliknya Konflik internal Angkatan 

Jika pendapat ini diformulasikan dalam suatu proposisi, makasebaliknya adalah benar bahwa penolakan Angkatan Darat terhadapdemokrasi parlemen tidak dapat dilepaskan dari substansi sistem

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 48/250

parlementer, yang mustahil memberi tempat bagi hegemoni militer.Dengan konsep one men one vote saja, Angkatan Darat tidak akan

pernah di atas sipil. Pendapat yang hampir sama dikemukakanAdam Schwarz.

BUNG Karno yang sejakawal tidak menyukai sistem demokrasi parlementer, gusar setelah

kabinet baru hasil Pemilu 1955, mengabaikan perintahnya agar PKIdisertakan. PKI secara mengejutkan berhasil menempati urutan ke-4dalam jumlah perolehan suara pada Pemilu 1955. Namun,Mohammad Hatta yang anti-PKI dan memandang sistemparlementer masih yang terbaik, merespons Bung Karno denganmengundurkan diri sebagai wapres pada tanggal

1 Desember 1956.

Mundurnya Hatta, meningkatnya perlawanan di daerah, danpertarungan antar-elite politik di Jakarta, tidak membuat Bung Karnomundur. Tanggal 21 Februari 1957, secara resmi diumumkan

Demokrasi Terpimpin berikut kabinet Nasakom (koalisi PNI,Masyumi, NU, dan PKI), didampingi Dewan Nasional sebagaipenasihat. Dewan ini beranggotakan wakil-wakil golongan fungsionalyang ada dalam masyarakat.

Ada beberapa argumentasi Bung Karno menyertakan PKI. Antaralain agar partai ini ikut bertanggung jawab atas kebijakanpemerintah. Selama ini kabinet hanya jadi bulan-bulanan PKI. Tapi dibalik itu sesungguhnya Bung Karno ingin menciptakan kekuatan 

Dalam konteks Perang Dingin yang sedang mencapai titik didihketika itu, sikap politik Bung Karno dipandang Presiden Eisenhower

b i b h k k ti AS di A i T T l bih

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 49/250

sebagai membahayakan kepentingan AS di Asia Tenggara. Terlebihlagi setelah PKI mendapat suara yang begitu besar dalam pemilu.

Sedang sukses Konferensi Asia Afrika di Bandung adalah buktiSoekarno condong ke kiri. Maka jika awal 1950 Gedung Putih masihhati-hati menyikapi Bung Karno, setelah pertengahan 1950-anpendapatnya bulat, Bung Karno berbahaya. CIA, Dinas Intelijen AS,mulai menyusun rencana rahasia.

CIA sendiri sebenarnya sudah sejak tahun-tahun sebelumnyabergerak di Indonesia. Tapi operasinya terbatas pada memberidukungan dan bantuan keuangan bagi kelompok anti-PKI. Salahsatu parpol yang anti-PKI dan anti-Bung Karno, pernah mendapatbantuan satu juta dollar AS. Dana yang ditransfer melalui Hongkong

itu untuk membiayai kampanye Pemilu 1955.

Peristiwa Cikini yang hampir menewaskan Bung Karno adalahindikasi perubahan sikap AS. Bung Karno sendiri menuding CIAdalangnya, walaupun sulit membuktikannya. Tapi tahun 1975 komisi

yang diprakarsai Senator Frank Chuch mengusut kegiatan CIA,menemukan indikasinya. Di depan komisi ini, Richard M. Bissel Jr,mantan wakil direktur CIA pada masa pemerintahan Eisenhower,mengaku dinas intelijen pernah mempertimbangkan membunuhBung Karno. Namun perencanaannya terbatas pada mengumpulkanaset yang memungkinkan untuk melaksanakannya.

Bagi Eisenhower, tidak ada jalan lain kecuali menetralisasi (baca:meniadakan) Bung Karno entah dengan cara apa pun Sebab jika 

Tahun 1962, satu memorandum Presiden Kennedy dengan PMInggris Macmillan, berisi kesepakatan untuk "melikuidasi" (baca:membunuh) Presiden Soekarno jika ada peluang untuk itu Tahun

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 50/250

membunuh) Presiden Soekarno, jika ada peluang untuk itu. Tahun1966, setahun setelah meninggalkan posnya sebagai duta besar ASdi Jakarta, Howard Jones mengatakan, sedikitnya ada tiga kalipercobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno setelahPeristiwa Cikini. Semuanya hampir berhasil.

Dalam bukunya Killing Hope, William Blumn malah menyebut, CIAdengan bantuan agen FBI di Los Angeles, membuat film cabul

dengan pemeran pria mirip Bung Karno. Di situ dikisahkan, wanitakulit putih teman kencannya, ternyata agen Soviet yang sedangmelakukan pemerasan.

Mantan anggota CIA menambahkan, dinas intelijen AS pernah pula

menyebarkan berita bohong mengenai tindakan tidak senonoh BungKarno terhadap pramugari Soviet dalam suatu penerbangan. Semuaini, ujar Blumn, dimaksud untuk mendiskreditkan Bung Karno.Namun tidak berhasil, karena rakyat Indonesia masih mencintaipemimpinnya itu.

Mantan penerbang CIA, Poultry Fletcher yang menulis buku The Secret War , menyebut begitu ambisiusnya Gedung Putih menggusurBung Karno, hingga operasi rahasia membantu PRRI-Permestamerupakan terbesar dalam sejarah CIA. Mantan kolonel penerbangAU-AS ini mengatakan, CIA telah menyiapkan peralatan militer bagi40.000 personel PRRI-Permesta. CIA juga mengoperasikan 15pesawat pembom B-26 yang dikemudikan penerbang Taiwan,Korsel, Filipina, dan AS. 

 jaringan dengan intelektual PSI dan Masyumi, yang sejak lamadikenal CIA dan disebut sebagai patriot. Pauker mengenalkankonsep bakti sosial, yang tidak lain adalah bagian dari teror dan

t f d l k ik l S k d I til h " b ih"

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 51/250

perang urat syaraf, dalam kurikulum Seskoad. Istilah "sapu bersih"pertama kali digunakan oleh Pauker. Menurut Dr Peter Dale Scott

(How the US and the Overthrow of Sukarno, 1965-1967 ), Pauker dansahabatnya, Mayjen Suwarto, merancang struktur kurikulum yangmenyiapkan Angkatan Darat mengambil alih bisnis danpemerintahan.

Selain pembenahan Seskoad, CIA membantu program pendidikan diAS bagi perwira Angkatan Darat. Menjelang tahun 1965, sedikitnyadua pertiga perwira menengah dan tinggi Angkatan Darat pernahdididik di AS.

DENGAN diberlakukannya Demokrasi Terpimpin, porsi kekuasaanAngkatan Darat makin besar. Sebagai golongan fungsional, kinimereka berhak mempunyai wakil di pemerintahan. Kekuasaannyamakin tidak tertandingi lagi, karena sebelum mengembalikanmandatnya PM Ali Sastroamidjojo memenuhi permintaan Nasutionbagi keadaan darurat perang (SOB) secara nasional.

Nasution dengan cerdik segera memerintahkan para perwiranyamengambil alih perusahaan-perusahaan eks Belanda dari tanganburuh. Melalui perusahaan yang disita Pemerintah RI ini, AngkatanDarat berkembang menjadi kekuatan ekonomi. Kampanye merebut

Irian Jaya, yang berubah menjadi konfrontasi meletihkan, juga atasprakarsa Nasution dengan membentuk Front Nasional.

N i j ib b h il k A k D j di 

Angkatan Darat de facto sudah memegang kendali kekuasaan RI. Itusebabnya ketika Bung Karno menyerukan konfrontasi terhadapMalaysia, 1963, reaksi Angkatan Darat agak dingin. Mereka tidakl i lih t d f t

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 52/250

lagi melihat ada manfaatnya.

Bung Karno amat terpukul setelah kemudian mendapat laporan dariTNI AU dan AL pada tahun 1964. Kedua angkatan ini mengalamikerugian yang besar dalam konfrontasi, akibat Angkatan Daratbelum juga melakukan ofensif, sementara formasi dari udara danlaut sudah dibuka. Akhirnya AU dan AL mengandalkan tenaga

sukarelawan.

Wakil Panglima Siaga Mayjen Soeharto, yang juga Pangkostrad,ternyata bukan saja enggan bergerak, tapi malah melakukan kontak-kontak rahasia dengan Malaysia dan Singapura untuk menghindarikonfrontasi. Melalui kurirnya, Kolonel Ali Moertopo, berulang kalidiadakan pertemuan dengan Norman Breddway, pakar perang uratsyaraf MI-6, dinas intelijen Inggris, dan juga penasihat politikpanglima militer Inggris di Singapura.

TANGGAL 21 Januari 1965 pukul 21.48, satu telegram dari Kedubes

AS di Jakarta masuk ke Deplu di Washington. Isinya informasipertemuan pejabat teras Angkatan Darat pada hari itu. Mengutipseorang perwira tinggi yang hadir disebutkan, ada rencana untukmengambil alih kekuasaan jika Bung Karno berhalangan. Kapanrencana ini akan dijalankan, tergantung pada keadaan konflik yang

sedang dibangun beberapa pekan ke depan. Dalam 30 atau 60 harikemudian Angkatan Darat akan menyapu PKI.

 

berhadapan dengan Angkatan Darat dan kelompok Islam yangmenudingnya sekuler.

B l A t 1965 tib tib l i t k di i

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 53/250

Bulan Agustus 1965 tiba-tiba muncul isu merosotnya kondisikesehatan Presiden Tidak jelas dari mana sumber isu ini, walaupun

disebut-sebut nama tim dokter RRC. Namun dalam kabel perwakilanCIA di Jakarta dengan nomor TDCS-314/ 11665-65, salah satubagian mengutip informasi dari salah satu pembantu dekat Soekarnomengenai penyakit ginjal presiden yang sangat kronis. "DiperkirakanSoekarno bisa saja meninggal mendadak dalam waktu dekat".

Dua pekan kemudian muncul pamflet gelap yang mengungkap detailrapat-rapat CC-PKI, membahas kemungkinan mengambil alihkekuasaan jika Bung Karno meninggal secara mendadak. Isi pamfletitu menimbulkan kecemasan di kalangan perwira tinggi AngkatanDarat, karena memuat daftar nama-nama jenderal yang akan

dihabisi. Sebaliknya, PKI juga mendapat pamflet gelap yang berisirencana detail Dewan Jenderal merebut kekuasaan dan kemudianakan mengeksekusi pimpinan dan kader-kader PKI.

Dua minggu sebelum meletusnya G30S, Dubes AS yang baru

Marshall Green, meminta CIA meningkatkan propaganda menyerangBung Karno. Demikian pula MI-6, yang terus-menerus menyiarkanberita menyesatkan. Pada waktu hampir bersamaan, muncul beritadi salah satu surat kabar di Jakarta mengenai kapal bermuatansenjata kiriman RRC untuk PKI, sedang berlayar dari Hongkong

menuju Jakarta. Menurut Ralph McGehee (The Indonesian Massacres and the CIA), surat kabar Malaysia itu sendiri mengutipsebuah surat kabar di Bangkok. Sedang Bangkok mengutip sebuahkantor berita yang memperoleh informasi dari sumber di Hongkong 

di Semarang. Syam juga disebut-sebut sebagai intel Kodam Jaya,yang berhasil disusupkan dalam tubuh PKI. Dalam pengakuannyakepada aparat yang memeriksa, ia dipercaya DN Aidit membentukBiro Khusus untuk menginfiltrasi TNI Anehnya kecuali Aidit tidak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 54/250

Biro Khusus untuk menginfiltrasi TNI. Anehnya, kecuali Aidit, tidaksatu pun jajaran anggota Politbiro maupun CC PKI yang mengetahui

ihwal Biro Khusus. Suatu hal yang sesungguhnya mustahil dalamorganisasi partai yang berideologi marxisme. Aidit sendiri dieksekusiAngkatan Darat, sehari setelah ditangkap di tempatpersembunyiannya di Solo. Eksekusi ini membuat tertutupnyakemungkinan membuktikan ada tidaknya Biro Khusus itu.DOKTORPeter Dale Scott melihat banyak keanehan dalam peristiwa ini.

Contohnya saja, dua pertiga dari kekuatan satu brigade pasukanpara komando, ditambah satu kompi dan satu peleton pasukanlainnya, yang merupakan kekuatan keseluruhan G30S, seharisebelumnya diinspeksi Mayjen Soeharto. Sedangkan pasukan elitedari Batalyon 454 dan 530 Banteng Raiders datang ke Jakarta atas

radiogram Pangkostrad Mayjen Soeharto untuk parade HUT ABRI 5Oktober. Kedua batalyon pendukung utama G30S ini sejak tahun1962 rutin memperoleh bantuan pelatihan AS.

Dalam siaran RRI tanggal

1 Oktober, tambah Peter Scott, Letkol Untung mengatakan, PresidenSoekarno berada dalam keadaan aman di bawah perlindunganDewan Revolusi. Padahal kenyataannya tidak demikian. Bung Karnoberada di tempat lain. Dalam susunan Dewan Revolusi yangberkuasa, Untung sama sekali tidak menyebut nama Bung Karno.

Melalui corong RRI tersebut Untung mengatakan adanya rencana jahat Dewan Jenderal untuk menggulingkan Bung Karno. Pasukandidatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur Padahal pasukan ini 

Presiden Johnson melalui radiogram tanggal 9 Oktober 1965memberi petunjuk ke Kedubes AS di Jakarta. Isinya antara lainberbunyi, inilah saat kemenangan yang paling tepat bagi pimpinanAngkatan Darat untuk bertindak karena posisi mereka sangat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 55/250

Angkatan Darat untuk bertindak, karena posisi mereka sangatmenentukan atas kekuasaan Soekarno. Jika momentum ini tidak

dimanfaatkan, bukan mustahil akan mendapat pembalasan yanglebih keras dari oposisi. Tapi jika Angkatan Darat memenangkannya,Soekarno tidak akan pernah kembali berkuasa.

Itu pula sebabnya ketika utusan Mayjen Soeharto meminta bantuan

melalui Kedubes AS di Jakarta untuk mempersenjatai milisi Muslimmenghancurkan PKI di Jateng dan Jatim, Gedung Putih segeramemenuhinya dengan bersembunyi di balik kiriman bantuan obat-obatan. Bahkan, seperti ungkap wartawati Kathy Cadane,Pemerintah AS melalui Kedubesnya di Jakarta memberi daftar nama5.000 kader PKI kepada Mayjen Soeharto melalui Adam Malik.

Kolonel Latief-yang dalam pledoinya menyebut amat sangat dekatdengan mantan komandannya, Mayjen Soeharto-mengaku telah duakali menyampaikan informasi mengenai rencana kudeta DewanJenderal itu. Namun, Soeharto tidak memberi reaksi apa pun. Latief

yang disebut-sebut pada masa itu sebagai orang kedua setelahLetkol Untung, berkesimpulan dalam pledoinya, Dewan Jenderal ituterbukti memang ada dan berhasil menggulingkan Bung Karno.

Tapi apa pun bukti-bukti sejarah yang kelak diperoleh dalam

peristiwa ini, semua tidak akan menolong 500.000-1 juta jiwa korbantewas dibunuh dalam tragedi berdarah itu hanya karena didugakader, anggota atau simpatisan PKI. Pengungkapan kasus inikembali tidak akan bisa pula memulihkan penderitaan 700 000 orang 

pimpinan Angkatan Darat tersebut. Ahmad Yani sendiri dikenalsebagai sangat loyal kepada Bung Karno. Sedangkan tiga dari lima

 jenderal anti-Yani, termasuk Mayjen Soeharto, adalah figur utama

dalam menumpas G30S "Tidak seorang pun di antara jenderal anti-

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 56/250

dalam menumpas G30S. Tidak seorang pun di antara jenderal antiBung Karno menjadi target Gestapu," tulis Peter Scott. Sedang yang

dialami Jenderal Nasution disebutnya sebagai salah sasaran.Pangkostrad, orang kedua setelah KSAD, yang memegang komando

pasukan, malah tidak masuk dalam target G30S. Bahkan posisipasukan pendukung utama G30S, berada di lapangan Monas, persis

berhadapan dengan Markas Mayjen Soeharto.

Peter Scott melihat peristiwa ini lebih merupakan konflik internAngkatan Darat, yang kemudian digiring menghancurkan PKI untuk

mengisolir Bung Karno. Tapi peneliti lainnya ada yang melihatperistiwa ini memang melibatkan unsur PKI. Ada beragam versi. Tapi

di Indonesia sendiri Angkatan Darat di bawah Jenderal Soeharto

berhasil membentuk opini publik ke arah penghakiman Bung Karno,sebagai terlibat dalam G30S.

Bung Karno dipaksa mendelegasikan kekuasaan melalui Surat

Perintah 11 Maret (Supersemar) kepada Jenderal Soeharto. Seperti

halnya misteri G30S, Supersemar juga tidak dapat dibuktikankebenarannya. Apakah benar ada, apakah benar sudahditandatangani Soekarno. Naskah aslinya sendiri "lenyap".

Berbekal Supersemar, Soeharto membubarkan PKI untuk mengisolir

Bung Karno. Proklamator ini, seperti dikemukakan Adam Schwarzdan John Tate, kembali dipaksa menyerahkan kedudukannya,setelah diancam akan diseret ke pengadilan. Bung Karno akhirnya

lengser dan dikenai status tahanan rumah Ia diinterogasi secara 

>Jumat, 1 Juni 2001

Bung Karno, Seni, dan Saya 

Daoed Joesoef

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 57/250

 

 Dok Kompas 

SEWAKTU ber-SMA diYogyakartaselama perioderevolusi fisik,

sayamenggabungkandiri padaorganisasiSenimanIndonesia Muda

(SIM) dan dipilihmenjadiketuanya di saatorganisasi itumula-mula

didirikan pada tahun 1946. Organisasi ini berpusat di Solo, dengan SSoedjojono sebagai Ketua Umum SIM, dan mempunyai dua cabang, diYogya dan Madiun. Anggota SIM cabang Yogya tidak banyak jumlahnya,namun terdiri dari para pelukis senior yang sudah "jadi", yaitu Affandy,Hendra, Roesli, Soedarso, Dullah, Hariadi, dan beberapa pelukis muda"harapan", seperti Troeboes, Zaini, Nasyah Djamin, Nazhar, Soeharto, dan

Tino Sidin.Sanggar SIM di Alun-alun Lor sering dikunjungi oleh tamu-tamunegara dari negara asing, atas anjuran Bung Karno, dan ada kalanya SIMdiminta membawa koleksi lukisan anggota-anggotanya ke Istana Negara

 

yang akhirnya membawa lukisan-lukisan dengan andong ke Istana Negaradi Jalan Malioboro.

Tidak lama setelah lukisan siap dipajang di serambi depan Istana dari

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 58/250

Tidak lama setelah lukisan siap dipajang di serambi depan Istana, dariruang dalam keluar ketiga Bung Besar, yakni Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.

Rupanya mereka ingin melihat lebih dahulu lukisan-lukisan yang adasebelum membanggakannya nanti di muka para tamu. Bung Karnomenanyakan kepada saya-dengan nada kebapakan-apakah tidakkeberatan kalau mereka berbahasa Belanda. Saya katakan sama sekalitidak, karena saya mengerti bahasa tersebut.

Sebelum Jepang datang, saya sudah sempat duduk di kelas satu MULO."Wel, in dat geval mag ik u dan verzoeken, meneer de voorzitter, om mee te praten met ons?!", kata Bung Karno dengan nada kepresidenan, namundengan sikap bercanda. "Met genoegen, meneer de president," jawabsaya, "en dank u zeer."  

Lalu sambil berkeliling menatap lukisan satu per satu, yang untuk sebagianbesar bercorak ekspresionistis dan impresionistis, Bung Karno dan BungSjahrir bertukar pikiran mengenai apresiasi masing-masing. Dalamberdiskusi mereka saling "bertutoyer " saja-kelihatan intim sekali-namun

saya tetap membahasakan mereka dengan sebutan "u". Walaupun umursaya jauh lebih muda dan bicara Belanda saya tentu tidak selancarmereka, saya tidak merasa mereka remehkan. Mereka mendengarkandengan saksama uraian dan ulasan saya, termasuk tentang pendapatmereka, dan tidak memotong pembicaraan sebelum saya selesaiberbicara.

Dari perdebatan seni itu saya berkesimpulan bahwa Bung Karno lebihmerupakan seorang "pencinta seni" (kunst liefhebber) Bagi dia seni lukis 

sekali selama studi di negeri Belanda dahulu dia telah melihat sendirilukisan-lukisan modern yang asli di berbagai museum Eropa. Dia ternyataseorang intelektual hasil tempaan nalar akademis Eropa Barat yangberpembawaan luas. Dia dan Bung Karno lama memperdebatkan "konsep"

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 59/250

p g p pseni mengingat "keindahan visual" tidak selalu disepakati sebagai "de 

standaard" mutu seni. Akhirnya kedua Bung Besar menantang jawabansaya yang, menurut Bung Karno, memegang leiderschap SIM cabang

Yogyakarta, Ibu Kota Republik Indonesia, "membawahi" beberapa pelukissenior yang dia kenal baik.

Saya katakan bahwa "keindahan" bukan berupa "harga mati" yang terpatri

di mata atau kertas uang, bisa dipindahkan dari satu tangan ke tangan laindengan nilai yang sama tetap. Tidak ada seorang pun yang beranimengatakan bahwa apa yang diperlukan bagi kreasi suatu seni yang baikadalah sebuah konsep yang baik mengenai seni. Namun, saya bisamengatakan bahwa suatu konsep seni yang tidak memadai dapat

menghambat-bahkan merusak-jalannya kreativitas. Di kalangan paraseniman sendiri mungkin ada yang tidak tertarik secara khusus pada teoriestetika dan di antara mereka yang mungkin relatif lemah dalam teoritersebut, atau bahkan tidak mempedulikannya sama sekali, tentu ada yang

mungkin mampu mengombinasikan bakat kreasi artistik dengan flair untukestetika. Kelihatannya bila pikiran tidak bisa menjelaskan, naluri punyaalasan-alasannya sendiri. Maka bila otak manusia belum mampumengatur, biarkanlah kodrat alam membimbing sewajarnya. Dalamberkarya perlu bagi seniman tetap memupuk individualitas, eigen persoonlijkheid, dalam artian tidak ikut-ikutan dan bisa menjelaskan sendiri

mengapa karyanya dianggap baik dan waardig genceg untuk dipamerkan.

Selama perdebatan seni ini Bung Hatta diam saja. Sikapnya bagai "guru"

yang sedang mengawasi "murid-muridnya" sedang bertengkar. Dia ikut 

***

SATU kejadian lain lagi, masih di Yogyakarta, menambah kenanganpribadi saya dengan Bung Karno humanis dan pencinta seni Saya diajak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 60/250

pribadi saya dengan Bung Karno, humanis dan pencinta seni. Saya diajakoleh pelukis Affandy menemui Bung Karno di Istana Negara. Dia ingin

menjual lukisannya kepada Bung Presiden karena istrinya sakit berat danperlu uang untuk obat serta dokter. Walaupun kunjungan ini mendadakdan tanpa membuat janji lebih dahulu, Bung Karno, toh, bersedia

menerima Sang Pelukis dengan ramah. Mereka berbicara dengan akrabdalam bahasa Belanda. Setelah mendengar maksud kedatangan Affandy,

Bung Karno lama termenung dan diam saja. Akhirnya dengan suarabernada rendah dia berkata: "Mas, terus terang sekarang ini saya tidakpunya uang. Tapi, terimalah pulpen saya ini. Nama saya ada diukir di situ.Barangkali saja bisa dijual dan pakai uangnya untuk biaya pengobatanyang diperlukan."

Pak Affandy menolak pemberian pulpen itu sambil berkata dengan lirih,"Bung, terima kasih. Saya butuh uang, bukan pulpen. Saya juga tidak tahudi mana bisa menjualnya. Lagi pula jangan-jangan saya nanti dituduhmencuri." Mendengar ucapan Affandy yang terakhir itu Bung Karno tertawaterbahak-bahak. Tanpa disadari, Pak Affandy dan saya ikut pula tertawa

sejadinya. Lalu Bung Karno bangkit dari duduknya, berdiri dan menepukbahu Pak Affandy. "Tunggu sebentar Mas Affandy", katanya, "saya akanmenemui Bu Fat di dalam." Tidak lama kemudian, Bung Karno keluar, lalumemilih sebuah lukisan yang ditawarkan, dan memberikan sebuah amplopkepada Sang Pelukis. "Terimalah ini, saya pinjam dulu dari Bu Fat, diambildari uang belanja sehari-hari", katanya. "Jumlahnya memang tidakseberapa. Kekurangannya akan saya angsur bulan depan. Sudah sayaperintahkan kepada dokter kepresidenan supaya memeriksa Bu Affandy dirumah Tolong tinggalkan alamat rumah kepada ajudan sebelum pulang " 

yang selalu mengecilkan martabat bangsa kita.

Saya pilih Pak Affandy, karena pelukis kita yang satu ini sudah memilikikoleksi yang cukup untuk berpameran tunggal. Dia betul-betul kreatif,

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 61/250

y g p p gg ,siang dan malam terus berkarya. Kalau sedang melukis seperti orang

kesurupan dan mutu lukisannya pantas dibanggakan. Pada Pak Affandybisa saja dititipkan karya pelukis-pelukis lainnya, dan kalau keuangannegara memungkinkan diikutsertakan pula satu atau dua pelukissenior.

Perbuatan saya ini disalahkan oleh Ketua Umum SIM karena dianggapmelampaui wewenang Ketua Cabang SIM tanpa berkonsultasi lebih dahuludengan pengurus pusat. Saya dipanggil ke Solo dan diadili di dalam rapatyang dihadiri oleh pelukis-pelukis senior dan yunior yang ada di pusat.Setelah Ketua Umum SIM menjatuhkan vonisnya yang menyatakan sayabersalah, saya bangkit dan mendatangi mejanya. Saya gebrak meja itu

dan berkata keras, "Persetan!". Saya segera keluar dari ruang rapat danlangsung pulang ke Yogyakarta.

***

DI tahun 1960-an Bung Karno membiarkan-kalaupun bukan membenarkan-penghancuran Gedung Proklamasi, rumah kediamannya dahulu, yangterletak di Jalan Pegangsaan Timur. Bersamaan dengan itu diruntuhkanpula sebuah tugu kecil sederhana di halaman gedung yang biasa disebutTugu Proklamasi. Ketika itu ada yang mengkritik penghancuran tersebut,

dan saya kira per-buatan destruktif ini memang merupakan satu blunder  yang sangat tercela.

 

Namun, yang dihancurkan oleh Bung Karno itu bukan sekadar bangunanrumah miliknya sendiri. Yang dilenyapkannya bersama-sama dengankehancuran rumah dan tugu di Pegangsaan Timur itu adalah sebuah buktiotentik dari suatu sejarah kolektif, sejarah perjuangan nasional, walaupun

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 62/250

memang diakui betapa besar peranannya dalam kejadian bersejarah yang

pantas dibanggakan itu.

Di awal tahun 1950-an, halaman Gedung Proklamasi sering menjaditempat berkumpul para pemuda yang dahulu turut aktif dalam perjuanganrevolusi fisik di daerah-daerah. Halaman ini cukup luas, teduh, dan di senjahari cukup nyaman sebagai ajang pertemuan. Pertemuan itu sendiri terjadisecara spontan, tanpa rencana apa dan oleh siapa pun sebelumnya.

Masing-masing datang atas keinginannya sendiri, termasuk saya, dan laluterjalinlah perkenalan yang akrab. Dengan membentuk lingkaran di atasrumput, setiap orang duduk menceritakan pengalaman masing-masing,anekdot suka duka berjuang dalam kesatuan Tentara Pelajar (TP), Tentara

Republik Indonesia Pelajar (TRIP), atau pasukan perjuangan kedaerahanlainnya. Pernah satu kali saya gelar di muka mereka semua sketsaperjuangan yang saya buat di tempat kejadian selama di Sumatera dan diberbagai front Jawa Tengah sewaktu aksi polisional Belanda yangpertama.

Namun, lama-kelamaan, dari hari ke hari, cerita-cerita nostalgia iniberubah menjadi ungkapan kejengkelan dan ketidakpuasan tentangsuasana politik dan tingkah laku para elite partai. Mereka asyik salingmemaki dan menuduh, tetapi diam-diam sibuk memperebutkan aset yangberangsur-angsur ditinggal Belanda, berupa pabrik, perkebunan, rumah,

dan harta benda lainnya. Yang paling menjengkelkan para pesertapertemuan di halaman rumah Pegangsaan Timur ini bukanlahkeserakahan para Bapak itu saja, tetapi kenyataan bahwa para pemuda

 

kebangsaan di kalangan remaja. Di awal tahun 50-an ini, Pak Moenarrupanya ditarik oleh Pemerintah Pusat ke Jawa dan sementara menunggupenempatannya di jajaran pemerintahan daerah Jawa Tengah, dia danistrinya diizinkan tinggal di Gedung Proklamasi Pegangsaan Timur

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 63/250

sekaligus menjaga keamanannya.

Saya kadang-kadang mampir menjenguk mereka di siang hari kalau adakuliah malam hari di Salemba. Mungkin karena melihat saya lelah sekali,pada suatu hari yang cukup terik, mereka menawarkan saya istirahatsejenak di ruang tengah. Tikar yang mereka berikan saya gelar di lantai.Sebelum tertidur saya bayangkan kesibukan, ketegangan, kecemasan,dan harapan yang dialami oleh orang-orang di rumah ini menjelangpembacaan Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Kira-kira sebulan setelah saya dilantik menjadi Menteri Pendidikan danKebudayaan di tahun 1978, saya diundang untuk memberikan pidato

dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei,bertempat di Gedung Pola yang dahulu dibangun Bung Karno di ataspuing reruntuhan Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur.Keengganan berpidato di tempat itu saya katakan terus terang kepadapanitia perayaan. Mereka jelaskan bahwa yang diundang cukup banyak:

tokoh-tokoh dari generasi pergerakan di zaman Belanda, zaman Jepang,zaman revolusi fisik dan pemuda, mahasiswa, pelajar, pramuka sertapimpinan dari berbagai organisasi sosial, termasuk tiga orang mantanMenteri P dan K, dua di antaranya asal Aceh. Maka satu-satunya tempatyang mampu menampung orang sebanyak itu dengan ongkos sewa yangrelatif murah adalah Gedung Pola yang berdiri di atas lahan Gedung

Proklamasi dahulu.

Sesudah berpidato saya tidak segera pulang Saya jalani perlahan-lahan 

>Jumat, 1 Juni 2001

Bung Karno dan Tiga Pelukis Istana 

Agus Dermawan T

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 64/250

 

BUNG Karno telah sampai di ketinggian sebuah bukit di Kintamani,Pulau Bali. Ia terpaku lama di situ. Angin dingin yang lewat danmenyapu hemnya yang putih, dengan mata terpejam dihayati.Sementara awan-awan tipis yang berarak pada jarak "selemparanbatu" dibiarkan menyusun komposisinya sendiri. Dan nun di bawah

sana rumpun-rumpun perdu dan hamparan lembah tak hentimenerima bayang-bayang awan, yang sebentar ada, sebentar tiada.

"Dullah, Soekarno harus membuat sesuatu di sini. Soekarno danrakyatnya harus bisa menikmati surga ini. Soekarno dan dunia musti

punya tempat untuk menyaksikan lukisan Tuhan ini!" kata BungKarno kepada Dullah yang berdiri patuh di dekatnya.

Dullah tentu saja tersentak, dan kemudian berpikir. Dalam perjalananpulang menuju Istana Tampaksiring, Dullah mengusulkan sesuatukepada Bung Karno.

"Bagaimana kalau di tempat Bapak tadi dibangun gazebo? Agarnanti Bapak dan semua orang mempunyai sudut pandang yang khasuntuk menatap keindahan Kintamani?"

Bung Karno menoleh kepada Dullah, dan kemudian berkata.

"Buatlah sketsanya nanti kau serahkan kepadaku " 

dengan mata takjub dan terharu. Jutaan orang itu berdiri di tempatdahulu Bung Karno memandangi lembah dan awan-awan.

ITULAH salah satu tugas pelukis Istana Presiden. Ya,S

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 65/250

mempresentasikan gagasan Soekarno", kisah Dullah tahun 1980-an.

Selama ini orang memang menganggap tugas pelukis Istanahanyalah melukis, atau mengurus lukisan-lukisan yang ada di Istanabelaka. Padahal lebih dari itu. Di sini pelukis Istana serius bekerjamemelihara kecintaan Bung Karno kepada seni rupa. Merespons

kemauan Bung Karno atas sejumlah manifestasi seni. Dan,mewujudkan aspirasi seni Presiden, dalam apa pun bentuknya.

"Banyak tugas ekstra di luar Istana. Namun, semua tetap bermuarapada keindahan, yang merupakan esensi dari lukisan," kata Dullah.

Dullah adalah pelukis Istana Presiden yang bertugas tahun 1950-1960. Setelah itu Bung Karno mengangkat Lee Man-fong, yangbekerja pada 1961-1965, dan Lim Wawim yang bablas bertugas1961 sampai 1968.

Dullah memang figur yang beruntung. Ia berkenalan dengan BungKarno lewat pelukis Sudjojono pada tahun 1944. Kala itu priakelahiran Solo 1919 ini sedang dalam proses bergabung denganPutera (Pusat Tenaga Rakjat) yang dipimpin oleh Bung Karno,Mohamad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Mansyur. Satu organisasi

yang didirikan untuk mendampingi benteng kebudayaan Jepang,Keimin Bunka Sidhoso .

 

menjawab: Dullah. Begitu mendengar nama Dullah, Bung Karnotergelak-gelak.

"Dullah? Belanda pasti tidak menyangka bahwa model dalam poster

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 66/250

itu orangnya kecil. Kecil!"

Indonesia Merdeka. Bung Karno menjadi Presiden RI pertama.Urusan politik memang menjadi prioritas. Namun, rasa cintanyakepada seni, terutama seni lukis, sungguh tak bisa ditinggalkan. Dankarena dirinya merasa tak mungkin lagi pelukis-meski sesungguhnya

ini cita-cita Bung Karno sejak muda-ia mulai berkonsentrasi jadipengumpul lukisan. Ia ingin jadi kolektor sejati. Bukankahmengumpulkan lukisan adalah manifestasi dari apresiasi mendalamatas seni? Dan bukankah apresiasi yang mendalam merupakankatarsis? Bung Karno memang menganggap seni sebagai "apipenyucian".

Berkenaan dengan dunia mengoleksi itu ia melihat IstanaKepresidenan bisa menjadi wahana. Bung Karno memperlihatkankeinginannya agar Istana Kepresidenan tak sekadar jadi rumahpolitik, tapi juga rumah seni yang merefleksikan hati sebuah bangsa.

Dari sini lantas timbullah hasrat mengangkat pelukis Istana. Padasaat itulah ia teringat nama Dullah, si kecil model poster, yang jugadikenal sebagai pelukis gagah berani dalam Agresi Militer II diYogyakarta 1948. Dullah pun dipanggil. Bagi Dullah, ini adalah

 jabatan yang sangat mengagetkan, dan membuat dirinya shock  berhari-hari.

"Alea jacta east! Dadu pertaruhan sudah kulemparkan. Dan kau 

bertanya.

"Kurang opo tho kowe?" (Kurang apa kamu?)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 67/250

Dullah tak menjawab. Pokoknya ia minta keluar. Sampai akhirnya

Bung Karno berkata lanjut.

"Saiki aku ngerti. Kowe ora kurang opo-opo. Mung kurang ajar!" (Sekarang aku mengerti. Kamu tidak kurang apa-apa. Hanyakurang ajar!"), kata Bung Karno sambil menepuk-nepuk pundak

Dullah. Dullah melihat, mata Bung Karno berkaca-kaca.

"Bila dihadapkan pada soal-soal yang politis, Bapak dengan sigapakan menangkis. Namun, jika dibelitkan problem seni lukis, Bapakserta merta menangis", kenang Dullah.

TENTU Dullah tidak meninggalkan Bung Karno begitu saja. Iamengusulkan agar pelukis Lee Man-fong diangkat untukmenggantikannya. Bung Karno setuju.

Lee Man-fong adalah pelukis kelahiran Guangzhou, Cina, tahun1913. Ayahnya, seorang pedagang dengan 10 anak, membawanyake Singapura. Ketika ayahnya meninggal tahun 1930, Man-fongharus bekerja keras menghidupi Ibu dan adik-adiknya.Kepandaiannya dalam menggambar advertensi dan melukisdigunakan sebaik-baiknya. Namun bekerja di Singapura dirasanya

tak cukup. Tahun 1932 ia berlabuh di Jakarta, dan mencobaperuntungannya sekuat tenaga. Jakarta ternyata tempat yang bisamemenuhkan hasratnya sebagai seniman. Iklim kesenirupaannya 

memperoleh sukses lewat berbagai pameran. Kembali ke Indonesiasebentar, dan lantas berangkat lagi untuk bikin pergelaran, dari DenHaag sampai Paris.

Tahun 1952 Man fong balik hidup di Jakarta Bung Karno semakin

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 68/250

Tahun 1952, Man-fong balik hidup di Jakarta. Bung Karno semakin

terpikat kepadanya. Lalu, bersama Dullah ia mengunjungi pelukis inidi rumahnya di Jalan Gedong, Jakarta. Spirit Man-fong semakinterpicu. Seni lukis bagi Man-fong tak lagi cuma alat ekspresiindividual, namun juga sebagai perabot yang membantu sebuahpengabdian. Lantaranitulah pada tahun 1955 ia lalu mendirikan perkumpulan Yin Hua .Organisasi ini mengumpulkan para pelukis Tionghoa. Yin Hua , yangbermarkas di Lokasari, Jakarta Kota, sering mengadakan pameran.Dan Bung Karno tidak lupa mengunjungi. Bahkan, ketika seni lukisYin Hua bertandang ke Tiongkok tahun 1956, dan Man-fongbertindak sebagai ketua delegasi, Bung Karno dengan salut

merestui.

Hubungan Bung Karno dan Man-fong terjalin baik. Lukisan Man-fongyang perfek, manis, teknis, estetik dan justru terbebas dariparadigma gelora perjuangan, sangat selaras dengan jiwa seni Bung

Karno. Karya-karya Man-fong dipandangnya sebagai ventilasi darikesibukan revolusi. Memang, sang presiden memiliki pandangantidak terbelenggu kepada tema tertentu. Hal ini terdata di kemudianhari, bahwa tema perjuangan ternyata hanya mencakup tak lebihdari 10 persen belaka dari seluruh koleksinya yang beribu-ribu.

"A thing of beauty is a joy forever" , adalah ucapan yang sering keluardari bibir Bung Karno. Itu sebabnya lukisan wanita cantik, alambenda yang elok pemandangan yang tenteram sudut kampung 

ia mengajar di Xian I Shu Xue Yuan , atau Institut Seni Provinsi Xian.Tahun 1959, kembali ke Indonesia.

Bung Karno sendiri telah mengenal Wasim beberapa bulansebelumnya Waktu itu 1960 Wasim sedang membantu Man fong

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 69/250

sebelumnya. Waktu itu, 1960, Wasim sedang membantu Man-fong

mengerjakan mural (lukisan dinding) Puspita dan Margasatwa diHotel Indonesia. Hotel ini, atas instruksi Bung Karno sedang dikemasrapi untuk menyambut Asian Games IV, Jakarta.

Di Istana Presiden, Man-fong mendapat gaji Rp 5.000 sebulan.

Sedangkan Wasim Rp 4.000. Gaji ini sama dengan empat hariWasim bekerja di sanggar Tjio Tek Djien, yang terletak di kawasanCideng, Jakarta. Sebuah studio seni yang menstimulasi para pelukisuntuk berkreasi, yang pendiriannya atas dorongan Bung Karno pula.

"Bekerja untuk Bapak sama dengan sekolah mencintai seni.Lantaran itu saya tak pernah memikirkan gaji," kata Wasim.

Di Istana Wasim ternyata jauh lebih aktif dari Man-fong. Dan itusudah diramalkan. Tugas Wasim seperti juga kerja utama Dullahdulu. Di antaranya yang paling membanggakan adalah tugas melukis

sosok Bung Karno untuk dibawa Presiden ke luar negeri. Karenabanyak kepala negara yang meminta gambar "Bung Karno SangKolektor" sebagai kenang-kenangan.

Ketika Bung Karno turun dari kekuasaan awal tahun 1966, koleksi

yang ada sekitar 2.300 bingkai. Jumlah yang bukan main! Bahkanada yang menyebut, inilah koleksi lukisan terbesar seorang Presidendi seputar Bumi, kala itu. Dan ketika kekisruhan politik dimulai, apa

 

Pada 20 Juni 1970 Bung Karno wafat. Banyak orang mengatakanbahwa Bung Karno pergi karena sakit fisik lantaran politik. Namuntiga pelukis Istananya memperkirakan, Bung Karno wafat karenadirundung "kesedihan lukisan". Bayangkan, selama lebih dari 40bulan Bung Karno dipisahkan dengan koleksi seninya Dan itu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 70/250

bulan Bung Karno dipisahkan dengan koleksi seninya. Dan itu

adalah ribuan anak-anak emasnya, buah-buah spiritualnya, yangdiburu dan dipeluk selama duapertiga hidupnya!

* Agus Dermawan T Penyusun buku Dullah, Lee Man-fong, Lim 

Wasim, dan Koleksi Istana Presiden RI. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Dari Siti Oetari sampai Yurike Sanger 

Julius Pour 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 71/250

 Inggit Garnasih 

"BANYAK suami menilai istrinyabagaikan mutiara. Tetapi sebenarnya,mereka justru merusak dan tidakmenghargai kebahagiaan istrinya?Mereka memuliakan istrinya, mereka

cintai sebagai barang berharga, merekaanggap 'mutiara', tetapi sebagaimanaorang selalu menyimpan mutiara didalam kotak, demikian pula merekamenyimpan istrinya dalam kurungan atau'pingitan'. Bukan untuk

memperbudaknya, bukan untukmenghinanya, bukan untukmerendahkannya, begitu katanya.Melainkan untuk menjaga, untukmenghormati, untuk memuliakan.

Perempuan mereka anggap sebagaiDewi, tetapi selalu mereka jaga, awasidan selalu 'dibantu' sehingga menjadiinsan yang sampai mati justru tidak akanpernahbisa menjadi dewasa"Hal inidikemukakan Soekarno dalam Sarinah ,buku yang secara rinci mengemukakanpandangan Bung Karno terhadap 

sengaja ditulis Bung Karno. Sementarakita tahu, hampir semua karyanya padaumumnya berasal dari transkrip pidatodan jarang yang sengaja dipersiapkansebagai buku. "Atas permintaan banyak 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 72/250

 Dewi 

Yurike Sanger 

g p y

orang, apa yang pernah saya kursuskan,kemudian saya tulis dan saya lengkapi,Sarinah inilah hasilnya," katanya dalampengantar buku.

Awal tahun 1946, akibat tekanan politis

dari Pemerintah Belanda yang tidakmenghendaki bekas jajahannya merdeka,Pemerintah Republik terpaksamengungsi dari Jakarta. Dan di Yogya,setiap dua minggu sekali, Bung Karno

menyelenggarakan kursus wanita diruang belakang Istana Kepresidenan.Bahan-bahan kursus, dengan bantuanMualliff Nasution, sekretaris pribadinya,dikumpulkan, dilengkapi, dan ditulis ulangoleh Bung Karno, dipersiapkan menjadibuku.

Bahwa judul bukunya demikian,alasannya sederhana. "Saya namakan Sarinah, sebagai tanda terima kasih.

Ketika masih kanak-kanak, pengasuh saya bernama Sarinah. Ia mbok saya. Ia membantu Ibu saya dan dari dia saya 

dalam masyarakat kami, tidak luar biasa memakai satu nama. 

Di Mojokerto, Bung Karno kecil tinggal bersama ayahnya, seorangguru, Raden Soekemi Sosrodihardjo. Ibunya, Ida Ajoe Njoman Rai,keturunan bangsawan Bali, dan Sukarmini kakak kandungnya yang

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 73/250

etu u a ba gsa a a , da Su a a a a du g ya ya g

dua tahun lebih tua. Sesudah beberapa waktu, datang orang kelima,sosok yang disebutnya, "Bagian rumah tangga kami. Dia tidak pernah kawin, tidur dengan kami, makan apa yang kami makan,tetapi tidak mendapat gaji sepeser pun. Dialah yang mengajarku untuk mengenal cinta kasih, tetapi bukan dalam pengertian 

 jasmaniah. Dan mulai mengajarku mencintai rakyat."

Dengan nada plastis yang digemarinya, Bung Karno melukiskan,"Selagi Sarinah memasak di gubuk kecil dekat rumah, aku selalu duduk di sampingnya. Dia kemudian mengatakan, Karno, yang terutama engkau harus mencintai ibumu. Akan tetapi kemudian 

engkau harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia pada umumnya ."

Bung Karno menambahkan, "Sarinah adalah nama biasa. Akan tetapi, Sarinah yang ini bukan wanita biasa. Ia adalah satu 

kekuasaan yang paling besar dalam hidupku."

Kurang kasih sayang ibu

Sangat menarik mencermati kedekatan Bung Karno dengan ibunya,sebagaimana pernah dipesankan Sarinah. Ternyata, tidak ada bukuatau tulisan yang khusus dipersembahkan Bung Karno kepada

 

tersebut dengan sangat khidmat. Tetapi, demikian Poeradisastra,dua hal tetap menjadi pertanyaan.

Pertama, mengapa Ida Ajoe tidak pernah menengok putranya, baikke Jakarta maupun ketika masih berada di Yogyakarta? Hal tersebut

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 74/250

p gy

tidak dia lakukan, bahkan juga sesudah tahun 1950, sewaktukedaulatan Republik Indonesia sudah diakui dunia internasional;ketika suasana mulai tenang dan Bung Karno telah dikukuhkan (lagi)sebagai presiden.

Perjalanan ke Jakarta dilakukan hanya saat suaminya wafat dizaman Jepang. Sedangkan sampai sekitar tahun 1950, sewajarnyaibu ini belum terlalu sepuh untuk tidak sanggup mengunjungi putradan cucunya yang sudah menetap di Istana Negara, Jakarta. Apayang sebenarnya terjadi?

Kedua, mengapa sampai ada dua monumen kasih sayang dari BungKarno kepada Sarinah? Buku tentang perjuangan kaum wanita, dannama toko serba ada pertama di Indonesia. Tetapi, justru tidak adakenangan khusus untuk Ida Ajoe Njoman Rai?

Atas dasar dua pertanyaan tersebut, Poeradisastra menarikkesimpulan, "Bung Karno adalah penderita kekurangan kasih sayangibu, sehingga dia akhirnya malah mengidealkan dan mengidolakanSarinah, sebagai wanita tua yang sepenuhnya memberikan kasihsayangnya."

Dalam impian, "kehilangan" sebuah kasih sayang mungkin saja bisadipenuhi dengan cara menampilkan sosok Sarinah. Namun, dalam

 

Pauline Gobee, anak gurunya. Kemudian muncul deretan nama,semuanya gadis keturunan Belanda, yakni Laura, Raat, MienHessels.

Bagaimanapun, sesuatu yang semula mungkin belum sempat dia

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 75/250

g p y g g p

bayangkan, hidup perkawinan justru sudah dimulai Bung Karnoketika usianya belum genap 20 tahun. Tahun 1921, di Surabaya, diamenikah dengan Siti Oetari, gadis usia 16 tahun, putri sulung tokohSerikat Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pemilik rumahtempatnya menumpang ketika dia di sekolah lanjutan atas. Beberapasaat sesudah menikah, Bung Karno meninggalkan Surabaya, pindah

ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.Tjokroaminoto, ayah mertuanya, membantu mencarikan tempatindekos dengan menghubungi teman lamanya, Sanusi, seorangguru.

Bencana sering datang bagai pencuri, mendadak dan tidak terduga.Begitu Bung Karno tiba di Bandung, dijemput Sanusi di stasiun danlangsung diajak ke rumahnya, api gairah sudah mulai menyala."Sekalipun aku belum memeriksa kamar, tetapi jelas ada keuntungantertentu di rumah ini. Keuntungan utama justru berdiri di pintu masuk

dalam sinar setengah gelap. Raut tubuhnya tampak jelas, dikelilingioleh cahaya lampu dari arah belakang. Perawakannya kecil,sekuntum bunga cantik warna merah melekat di sanggul dengansenyum menyilaukan mata. Namanya Inggit Garnasih, istri HajiSanusi."

Menurut Bung Karno, "Segala percikan api yang memancar darianak lelaki berumur dua puluh tahun, masih hijau dan belum punyapengalaman telah menyambar seorang perempuan dalam umur tiga 

itu kemudian tumbuh".

Apa pun alasannya sehingga mereka berdua menjadi dekat,Poeradisastra tetap menilai Inggit Garnasih seorang wanita luarbiasa. "Kekasih satu-satunya yang mencintai Soekarno tidak karena

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 76/250

alasan harta dan takhta, yang selalu memberi dan tidak pernahmeminta kembali. Satu-satunya wanita yang bersedia menemaniSoekarno dalam kemiskinan dan kekurangan."

Ditambahkannya, "Saya harus meminta maaf sebesar-besarnyakepada semua janda Soekarno, dengan segala jasa dan segipositifnya masing-masing. Tetapi saya harus mengatakan bahwahanya Inggit merupakan tiga bentuk dalam satu kepribadian, yakniibu, kekasih, dan kawan yang selalu memberi tanpa pernahmeminta. Kekurangannya, Inggit tidak melahirkan anak."

Inggit Garnasih lebih tua 15 tahun dari Bung Karno sehingga lebihdewasa dalam bersikap ketika menghadapi saat-saat gawat. WanitaSunda ini bagaikan induk ayam yang sayapnya selalu siap memberiperlindungan. Janda cerai selama empat bulan tersebut kemudianmenikah dengan Bung Karno pada pertengahan tahun 1923.

Selama 20 tahun hidup perkawinannya bersama Bung Karno,dengan setia dia menjenguk suaminya ketika disekap di PenjaraSukamiskin. Dengan kesetiaan luar biasa mengikuti suaminyamenjalani pengasingan di Flores, sambil mengajak ibu dan dua anakangkatnya. Asmi, ibu mertua Bung Karno, tutup usia ketikamendampingi menantunya di tempat pembuangan.

 

langsung ditinggal pulang dan diserahkan pengawasannya kepadapasangan Bung Karno-Inggit. Pesona Fatmawati dilukiskan olehBung Karno, "Rambutnya seperti sutera di belah tengah dan menjurai ke belakang berjalin dua. Dengan senang hati aku menyambutnya sebagai anggota baru keluarga kami." Sesudahb b kt ti l b B K b k t "Ak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 77/250

beberapa waktu tinggal bersama, Bung Karno berkomentar, "Aku senang terhadap Fatmawati. Kuajari dia bermain bulu tangkis. Ia berjalan-jalan denganku sepanjang tepi pantai yang berpasir,sementara alunan ombak berbuih putih memukul-mukul mata kaki ."

Dalam perjalanan waktu, hubungan mereka semakin bertambah

erat. Meskipun, menurut Bung Karno, "Apa yang ditunjukkan Fatmawati kepadaku adalah sekadar pemujaan kepahlawanan.Umurku lebih 20 tahun dari padanya dan dia memanggilku Bapak.Bagiku dia hanya seorang gadis yang menyenangkan, salah seorang dari anak-anak yang selalu mengelilingiku untuk menghilangkan 

kesepian yang mulai melarut dalam kehidupanku. Yang kuberikan kepadanya kasih sayang seorang bapak ."

Walau disembunyikan, akhirnya Inggit menyadari terjadinya percikanbunga-bunga cinta. "Aku merasa ada sebuah percintaan sedang 

menyala di rumah ini. Sukarno, jangan coba-coba menyembunyikan diri. Seseorang tidak bisa berbohong dengan sorot matanya ."

Bung Karno masih mencoba berkilah, "Jangan begitu. Dia itu tidak ubahnya seperti anakku sendiri."

Inggit mengingatkan, "Menurut adat kita, perempuan tidak rapat kepada laki-laki. Kebiasaan anak gadis lebih rapat kepada si ibu,b k k d i b k H i h il h E k h d d kk

 

harus dimadu, pantang aku)," jawab Inggit sengit. "Boleh saja kau kawin, tetapi ceraikan diriku lebih dulu ."

Akhirnya Bung Karno menceraikan Inggit setelah Jepang mendudukiIndonesia dan mereka berdua pulang ke Jawa. Pada bulan Juni

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 78/250

1943, Bung Karno kawin dengan Fatmawati memakai cara nikahwakil, sebab mempelai putri masih tertinggal di Sumatera. BulanNovember 1944, lahir putra pertama, Mohammad Guntur. BungKarno langsung mengucapkan syukur, "Aku tidak sanggup melukiskan kegembiraan yang diberikan kepadaku. Umurku sudah 43 tahun dan akhirnya, Tuhan Maha Pengasih mengkaruniai kami 

seorang anak ."

Menyembunyikan nama istri

Dalam autobiografinya yang terbit bulan November 1965 tetapi

dikerjakan Cindy Adams sejak tahun 1963, Bung Karnomengungkapkan semua kisah perkawinannya, mulai dari Oetari,Inggit, Fatmawati sampai ke Hartini. Tetapi, melarangdicantumkannya kisah pernikahan dengan Naoko Nemoto (Maret1962), Haryati (Mei 1963), dan Yurike Sanger (Agustus 1964).

Nama Dewi dan Haryati baru muncul dalam buku kedua CindyAdams, terbit tahun 1967 dengan judul, My Friend the Dictator . Olehkarena itu buku tersebut juga masih melupakan Yurike Sanger,pelajar SMA berusia 16 tahun, bekas anggota "pagar ayu" Barisan

Bhinneka Tunggal Ika. Kepada Majalah Swara Kartini , Yurike sempatmengungkapkan bahwa Bung Karno pernah berjanji kepadanya,"Adiklah, istri Mas yang terakhir".

 

Suasananya lebih diperburuk oleh karena secara kebetulan DewanPerwakilan Rakyat sedang membicarakan Keputusan PemerintahNomor 19 Tahun 1952 untuk mengatur tunjangan pensiun bagi jandapegawai negeri. Isu paling utama, bagaimana pembayaran gaji

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 79/250

dilakukan jika istri pegawai negeri lebih dari satu? Isu ini kemudianmengangkat persoalan, apakah seorang pegawai negeri bolehmengambil istri baru? Dan kalau diizinkan, bagaimanapersyaratannya?

Dengan munculnya isu itu, sejumlah ormas wanita penentangkeputusan pemerintah melakukan unjuk rasa dan mengirim delegasike berbagai pihak. Termasuk menghadap Presiden Soekarno, yangsaat itu sedang menjalin percintaan backstreet dengan Hartini.Mereka meminta Presiden memberi teladan dan ikutmemperjuangkan lahirnya sebuah undang-undang perkawinan yang

adil, sebagaimana dulu semangatnya pernah disebutkan Bung Karnodalam buku Sarinah . Para pimpinan ormas wanita tersebutmengemukakan, seandainya Presiden menghendaki poligami,minimal dia wajib untuk mengikuti ketentuan hukum Islam dan harusmeminta persetujuan istri pertama lebih dahulu.

Ketegangan antara Bung Karno dengan ormas-ormas wanitapenentang poligami mencapai puncaknya ketika Fatmawati, berkatdukungan kuat dari sebagian besar ormas wanita memutuskan"meninggalkan Istana Negara dan memulai kehidupan baru, terpisahdari suaminya."

Dilengkapi tekad Bung Karno yang tampaknya sudah tidak bisadi tk t l h j li i t l t J k t S l ti

 

dulu dikirim ke Bali untuk mendahului rombongan resmi.

Haryati menjelaskan, "Kami menikah di Jakarta bulan Mei 1963 danBapak berpendapat, sangat bijaksana kalau pernikahan ini tidakusah diumumkan kepada masyarakat luas. Kami berdua saling

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 80/250

mencintai, tetapi menghadapi berbagai kesulitan. Selain itu, Bapaksudah mempunyai tiga istri dan usianya sekarang 63 tahun,sedangkan saya baru23 tahun." Kesulitan semacam ini tidak hanya menimpa Haryati.Oleh karena situasi serupa juga pernah dijalani Ratnasari Dewi.Dalam My Friend the Dictator , Dewi mengungkapkan, "Saya

dikenalkan kepada Bapak di Hotel Imperial Tokyo oleh para rekanbisnis dari Jepang". Pertemuan pertama tersebut membawa kesansangat dalam. Tidak lama kemudian, Bung Karno mengundangnyake Jakarta, untuk bertamasya selama dua minggu.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan perkawinan pada awal Maret1962, setelah Naoko Nemoto pindah agama dan Bung Karnomemilihkan nama sangat indah, Ratnasari Dewi. Tetapi perkawinantersebut membawa korban. Ibu Naoko, seorang janda, kaget danlangsung meninggal mendengar putrinya menikah dengan orangasing. Disusul hanya 26 jam sesudahnya, Yaso, saudara lelakiNaoko, melakukan bunuh diri. "And I was so alone. I had lost my whole family."

Dewi menjelaskan, "Mengingat situasi serba tidak menguntungkan,mengambil orang asing sebagai istri baru, maka selama beberapa 

waktu pernikahan kami disembunyikan. Saya merasa sangat tersiksa, harus selalu sendirian dan bersembunyi di rumah. Satu- satunya kegembiraan Bapak sangat memperhatikan segala macam 

memerintahkan penerjemahan ke dalam bahasa Indonesia.

Tidak ada malaikat di antara manusia, setiap orang memilikikelemahan dan kekurangan. Wanita pada satu sisi merupakan titiklemah Bung Karno, tetapi di sisi lain sesuatu yang mampu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 81/250

memberikan gairah dan semangat hidup. "I'm a very physical man. I must have sex every day," katanya dengan kebanggaan meluapkepada Cindy Adams.

Maka, sebuah kelemahan bisa berubah menjadi kekuatan,tergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi. Tetapi ketikausianya sudah semakin lanjut, dilengkapi keruwetan pribadi akibatsemakin kompleksnya pengaturan jadwal oleh karena yang harusdikelolanya semakin banyak, ketajaman analisis yang selama inidimiliki Bung Karno mulai tumpul.

Akan tetapi, seberapa besar minus nilai Bung Karno sebagai lelaki,sama sekali tidak menghilangkan perannya sebagai pejuangkemerdekaan. Dan juga tidak akan melenyapkan sumbangannyadalam memimpin perjuangan untuk kemerdekaan bangsa dan TanahAirnya, Indonesia, yang sangat dicintainya.

Mengamati perjalanan Bung Karno-sebagai akibat masa kecil yangmungkin kurang bahagia-dia berusaha mengimbangi denganmengembangkan daya khayal sangat dahsyat. Khayalan tersebuttercipta dengan hadirnya sosok Sarinah; seorang wanita yang jauhlebih tua, lebih matang sekaligus punya kemampuan melindungi danmemberikan selimut kehangatan kepada batin Bung Karno. Olehkarena itu menjadi jelas, mengapa perkawinannya dengan Siti Oetarih b h k d i d h K k b

 

pelindung, yang selama ini tanpa dia sadari menghangatkanbatinnya.

Ia mengkhayalkan dirinya burung rajawali yang sanggup terbangsendirian menjelajah angkasa luas. Ia mungkin lupa, dalam

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 82/250

kekosongan jiwa, rajawali tersebut telah merapuh, tidak ubahnyaburung pipit yang selalu harus berusaha mencari perlindungan.

* Julius Pour Wartawan Kompas.

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Dekrit Presiden, Revolusi, dan Kepribadian

Nasional Taufik Abdullah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 83/250

 

KALAU sejarah hanyalah one damned thing after another , sudahpasti hasil usaha rekonstruksi peristiwa masa lalu itu tidak bisamerangsang terjadinya perdebatan akademis dan politis, bahkanfilosofis. Kalau memang demikian, kita dengan enteng bisa

menghapal tanggal 5 Juli 1959 sebagai saat ketika PresidenSoekarno mengeluarkan dekrit yang menyatakan bahwa UUDSementara 1950 tak berlaku lagi dan Indonesia kembali memakaiUUD 1945. Tanggal itu diingat tanpa rangsangan emosional danintelektual apa pun. Dalam suasana seperti ini pula kita bisamenghapal bahwa pada tanggal 10 November 1945 Kota Surabayadibom tentara Sekutu secara besar-besaran, dan pada tanggal 19Desember 1948 tentara Belanda berhasil menduduki Yogyakartadan menawan presiden, wakil presiden, dan beberapa oranganggota kabinet. Semua hanya rentetan peristiwa belaka tanpamakna apa pun. Semua hanyalah rentetan peristiwa yang datang

dan lewat begitu saja.

Akan tetapi, sayangnya, sejarah tidaklah semata-mata rentetanperistiwa. Ada patokan atau kriteria tertentu yang menyebabkansebuah kejadian tercatat sebagai peristiwa sejarah, dan dari yang

tercatat itu ada pula yang diperlakukan sebagai sesuatu yangpenting. Lebih penting lagi, peristiwa yang dianggap penting itukerap kali pula menjadi sasaran berbagai corak penilaian dan

 

***

PERDEBATAN tentang makna atau significance peristiwa sejarahadalah hal biasa, karena orang ingin juga mengambil hikmah dan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 84/250

kearifan dari peristiwa itu. Setidaknya demikianlah halnya dari sudutanggapan yang mengatakan sejarah sebagai lukisan dari perilakumasyarakat dan manusia. Tetapi bukan tak mungkin, denganpengajuan sebuah peristiwa sejarah orang ingin mendapatkanlandasan legitimasi bagi klaim politik atau, bisa juga, ideologis. Atau,kebalikannya, peristiwa itu mungkin pula dipakai sebagai pembuktiandari sesuatu yang ingin diingkari.

Oleh karena itu, tidak perlu diherankan benar kalau banyak jugaorang yang melihat peristiwa 5 Juli 1959 sebagai awal dari zamanotoritarianisme dan sentralisme di Tanah Air. Bukankah sejak Dekrit

Presiden itu dikeluarkan lembaga legislatif praktis tidak lagi berdayamenghadapi kekuasaan eksekutif? Bukankah pula sejak itudorongan sentralisasi semakin kuat dan kencang juga? Semakinkuat pemerintahan, maka semakin kentallah otoritarianisme itu, dansemakin kuat pula sentralisasi kekuasaan. Hal ini berlanjut sampai

dengan terjadinya lengser keprabon pada bulan Mei 1998 yang lalu.Sebaliknya, tentu tidak pula perlu dianggap sebagai suatu keanehankalau ada juga yang bertahan dengan pendapat bahwa tanggal itusecara simbolis menandai awal keberhasilan Indonesia untukmenemukan kembali "kepribadian nasional"-nya.

Pandangan itu bukan saja dikatakan oleh sang pencetus ide"demokrasi terpimpin", Bung Karno, tetapi juga oleh ilmuwan asing.

 

dalam rekonstruksi sejarah. Kalau telah begini, berbagai pertanyaanhipotetis dan teoretis biasanya diajukan pula terhadap peristiwa yangdianggap penting itu. Apakah, umpamanya, peristiwa 5 Juli 1959sebuah "keharusan sejarah" yang tidak terelakkan? Atau, barangkali,peristiwa ini sebuah "kecelakaan sejarah", yang tak semestinyaterjadi? Atau, boleh jadi juga peristiwa itu tak lebih daripada contoh

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 85/250

j j j g p pdari pengingkaran konstitusional dari sebuah sistem kekuasaan?Apa pun mungkin jawab yang diberikan, yang pasti ialah segerasetelah peristiwa itu terjadi proses pembentukan realitas baru punbermula pula. Tragis atau bukan, realitas yang terbentuk itu sampaikini masih mewarnai kehidupan kenegaraan kita.

***

KALAU peristiwa 5 Juli 1959 itu dikaji kembali, maka sebuahkesimpulan yang tidak terhindarkan ialah bahwa peristiwa itu adalah

klimaks dari rentetan krisis sosial-politik yang semakin mengentalsejak hasil dari dua Pemilu 1955-satu untuk Parlemen dan satu lagiuntuk Konstituante-diumumkan. Apa pun mungkin sifat dari DekritPresiden itu, yang pasti ialah bahwa setelah diumumkan Indonesiatidak lagi sama dengan keadaan sebelumnya. Peristiwa itu berdiri

sebagai batas simbolis antara tatanan politik yang sebelum dan yangsesudahnya. Sejak saat itu Soekarno mempunyai kebebasan relatifuntuk mewujudkan kebijaksanaan politiknya, sebagai Kepala Negaradan Pemerintah.

Ironis mungkin, tetapi sejak itu pula ia lebih bebas mengadakanintensifikasi dari peranannya sebagai pemimpin bangsa. Secarakonstitusional ia adalah Kepala Negara dari sebuah sistem politik

 

episode yang terpadat dalam sejarah kontemporer kita. Dalam waktusekitar dua tahun itu sedemikian banyak peristiwa yang munculbertubi-tubi bahkan berhimpitan satu dengan yang lainnya.Barangkali hanya "masa transisi Habibie" (Mei 1998-Oktober 1999)yang bisa menyaingi kepadatan episode ini. Semua bermula darihasil Pemilu 1955 yang ternyata gagal meletakkan dasar kestabilan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 86/250

politik. Pemilu ini hanya menghasilkan keseimbangan kekuatanpartai-partai yang bersaingan politik di Parlemen dan yangbertentangan ideologis di Konstituante. Pemilu ini juga seakan-akanmenunjukkan bahwa secara politik dan ideologis Indonesia terdiriatas Jawa, yang didominasi oleh Partai Nasional Indonesia (PNI),

Nahdlatul Ulama (NU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI), dan luarJawa, yang sebagian besar berada di belakang Masyumi. Partai"modernis Islam" ini bukan saja merupakan satu-satunya partai yangmendapatkan kursi di semua daerah pemilihan, tetapi juga menjadipemenang di sepuluh dari 15 daerah pemilihan.

***

DALAM konteks sistem kenegaraan yang mengharuskan perdebatanmasalah sosial-politik diselesaikan di parlemen dan masalah dasar

negara dan konstitusi di Konstituante, "kekikukan" dalam dinamikapolitik tidak terhindarkan. Sebuah partai bisa menemukankesesuaian dengan partai lain di parlemen, tetapi berada dalam kubuyang berbeda di Konstituante atau sebaliknya.

Dalam suasana intensifikasi politik ini Hatta menyadari bahwa ia taklagi bisa bekerja sama dengan Soekarno. Ia meletakkan jabatansebagai Wakil Presiden (Desember 1956) dan secara simbolis

 

semakin meningkat dengan "diambil-alihnya" perusahaan-perusahaan Belanda oleh organisasi buruh, yang langsung atautidak berafiliasi dengan PKI. Pemerintah pun terpaksa melakukannasionalisasi. Maka sekian ribu warga negara Belanda punmeninggalkan Indonesia, dengan segala kerusakan ekonomi yangdiakibatkannya.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 87/250

Peraturan Pemerintah Nomor 10 yang melarang keturunan Cinauntuk berdagang di daerah pedesaan bukan saja menyebabkanterjadinya eksodus mereka-khususnya dari Jawa Barat-tetapi jugaketegangan RI dengan RRT. Sementara itu konflik daerah-pusat pun

semakin menajam juga. Dalam proses selanjutnya batas-batasantara hasrat daerah dengan pertentangan politik dan ideologi punmenjadi kabur, seperti juga menjadi kaburnya batas antaraperdebatan politik dengan teror politik, yang dialami para penentang"konsepsi Presiden".

Dalam suasana inilah para pembangkang militer di Sumateramengeluarkan ultimatum yang menuntut penggantian KabinetDjuanda dengan kabinet yang dipimpin oleh Hatta dan/atau SultanHamengku Buwono IX. Penolakan atas ultimatum ini menyebabkanmereka tidak mempunyai pilihan lain selain dari memproklamasikanPRRI. Dan Permesta pun segera menyusul. Perkiraan PRRI/ Permesta bahwa pemerintah pusat akhirnya bersedia berunding,ternyata hanya impian belaka. Operasi militer dilancarkan danmenjelang pertengahan tahun 1958 sudah kelihatan bahwapemerintah tandingan yang berpusat di Sumatera Barat itu tidak lagi

merupakan ancaman yang serius. Sementara itu kekuatan politikyang beragam-ragam itu mengalami pengentalan, dengan Soekarnosebagai sumbunya Maka yang tinggal hanya dua kemungkinan saja 

militer.

Sejak itu Soekarno semakin menyadari bahwa kedudukannyasebagai Kepala Negara, yang dikatakan "can do no wrong ",bukanlah peranan yang sesuai bagi dirinya. Sejak itu pula AH

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 88/250

Nasution mulai memikirkan tempat yang sesuai bagi militer dan UUDyang menjanjikan kestabilan politik. Dengan argumen sejarah iamengajukan UUD 1945 dan dengan argumen sejarah juga iamenemukan "jalan tengah" bagi militer. Kesempatan untukmewujudkan itu datang dalam berbagai gejolak radikalisasi politik.

Pengambilalihan beberapa perusahaan Belanda yang dilakukanburuh menyebabkan pemerintah mengadakan nasionalisasi danmenugaskan TNI AD untuk menjalankannya. TNI AD mendapatkesempatan untuk "berkenalan dengan dunia bisnis".Pemberontakan PRRI/Permesta, yang memancing intervensi asing

sekaligus menaikkan wibawa TNI dan Soekarno. Keberhasilan TNImengatasi ancaman PRRI/Permesta dan pelaksanaan SOB, hukumbahaya perang, bukan saja telah menjadikan TNI AD di bawahNasution semakin terkonsolidasi, tetapi juga semakin merupakankekuatan politik yang harus diperhitungkan.

Sementara itu, sejak terbentuknya zaken Kabinet Djuanda dandibubarkannya Konstituante dan juga parlemen hasil pemilu, partai-partai mengalami kemunduran yang luar biasa. Liga Demokrasi yangdilahirkan beberapa tokoh partai sebagai protes terhadappembubaran parlemen hanya bisa bertahan sebentar. Masyumi,

partai yang paling "menjengkelkan" Soekarno, dan PSI, dibubarkan(1960), dengan alasan bahwa ada tokoh dari kedua partai itu terlibatdalam PRRI/Permesta Tetapi PKI yang berada di luar percaturan 

MAKA, demikianlah Demokrasi Terpimpin ditandai dengan semakinkuatnya kedudukan politik Soekarno, TNI AD, dan PKI. Masalahyang terberat dihadapi Soekarno ialah menjamin kesetiaan militer,memelihara dukungan politik PKI, dan menghalangi kemungkinanterjadinya konflik terbuka antara TNI AD dengan PKI. Bagaimanakeseimbangan dari kedua kekuatan besar ini tanpa membiarkan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 89/250

salah satu menjadi lemah? Bagaimanapun juga TNI harusmerupakan sebuah kekuatan yang disegani di dalam maupun di luarnegeri. Bukankah perjuangan Irian Barat semakin meningkat?Bukankah pula ancaman kekuatan anti-revolusioner, sebagaimanadirumuskan Manipol-USDEK (dokumen politik yang dikatakan

Soekarno sebagai "hadis-nya Pancasila") masih gentayangan?Sebaliknya PKI bukan saja sebuah kekuatan revolusioner yangdiyakini Soekarno "bisa dijinakkan"-nya, tetapi juga sebuah partaiyang dianggapnya bisa dengan memahami orientasi pemikirannya.

Alasan empiris dari pemberlakuan Dekrit Presiden 5 Juli ialah bahwaKonstituante telah gagal mendapatkan 2/3 suara untuk menentukanIndonesia kembali ke UUD 1945. Tetapi dalam pidatonya yangterkenal, The Discovery of Our Revolution , yang disampaikan padaperingatan ulang tahun kemerdekaan kelihatan bahwa ada duaalasan utama, yang sejak lama telah menjadi obsesi Bung Karno.

Pertama , bahwa demokrasi liberal bertentangan dengan"kepribadian nasional". Dalam pidatonya, ia menekankan kembalipidatonya di hari kemerdekaan 1957. "Demokrasi kita adalah demokrasi, yang" -sambil mengatakannya dalam bahasa

Belanda-"tak meninggalkan apa-apa selain dari kemerdekaan itu sendiri" . Karena itulah demokrasi kita harus bercorak "negara- sentris bukan yang membawa orang menjadi ego-sentris atau 

pendukung dekrit, keduanya bisa berfungsi terobosan terhadapimpas politik. The Discovery of Our Revolution dikeluarkan di saatwacana ideologis sedang mengalami kebuntuan dan di waktuperdebatan dasar negara sedang mengalami kemacetan. Tetapi,meskipun kedua pasang ideologi bisa sangat persuasif bagi merekayang telah bosan dengan sistem demokrasi yang semakin mandul,

k d k j kk d j l ik ti l li litik

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 90/250

kedua konsep menunjukkan dengan jelas sikap anti-pluralisme politikSoekarno.

Pada hakikatnya kedua konsep ini bercorak hegemonik dan anti-wacana. Bagaimanakah bisa dilawan dengan begitu saja konsep

"kepribadian nasional", betapapun kaburnya, tanpa dibayangiancaman tuduhan "tidak nasionalis". Bagaimanakah akan dihadapiwacana "revolusi belum selesai" tanpa ancaman tuduhan sebagaireaksioner? Dalam wacana yang semakin hegemonik ini, tidaklahterlalu sukar untuk menebak golongan masyarakat mana yang telah

mulai kehilangan kepercayaan kepada sistem parlementer yangterlalu ingin mencampuri semua hal. Tidaklah pula terlalu sukaruntuk memperkirakan, golongan mana atau partai apa yang melihatkedua pasang wacana itu sebagai wahana yang mungkinmembebaskannya dari keterpencilan pembagian kekuasaan.

***

KONSEP Revolusi Indonesia yang dikatakan sebagai sesuatu yang"congruent with social conscience of man " dan yang "multikompleks"itu membagi dunia atas dua kekuatan yang antagonistik danmengidentifikasi musuh-musuh revolusi dengan jelas. Dalamperwujudannya revolusi itu berarti "membongkar", "membangun",

 

mewujudkan masyarakat tanpa-kelas, sebagaimana diajarkanmarxisme-leninisme. Maka, terlepas dari latar belakang sosial BungKarno yang "borjuis", PKI bisa melihat bahwa ajarannya sejajardengan faham yang telah mereka anut. Bukankah Bung Karnoberkali-kali mengatakan ia adalah penganut Marxist, meskipunbukan dalam pengertian ideologi dan filsafat, tetapi sebagai

landasan teori sejarah dan sosial Jika Manifesto Politik mer m skan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 91/250

landasan teori sejarah dan sosial. Jika Manifesto Politik merumuskanmakna revolusi, menunjukkan lawan dan kawan revolusi, dansebagainya, maka USDEK berarti UUD 1945, Sosialisme Indonesia,Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan KepribadianNasional.

Jadi, USDEK bisa juga dilihat PKI sebagai "nasionalisasi" darikeprihatinan ideologis mereka. Apalagi Bung Karno adalah jugaseorang Presiden yang sewaktu-waktu bisa memberikanperlindungan politik dan hukum bagi kehadiran dan aktivitas partai

ini. Maka bisalah dipahami kalau PKI melihat Soekarno sebagai"pelindung" dan menyebutnya sebagai "aspek pro-rakyat" dalampemerintahan. Aidit bahkan membuat hipotesa sejarah, jikaseandainya Bung Karno yang berkuasa (bukannya Hatta) di tahun1948, maka "peristiwa provokasi Madiun" tidak akan terjadi. Ia punmengatakan pula bahwa Bung Karno adalah gurunya dalam

marxisme-leninisme.

Salah satu kelemahan dari ideologi yang bersifat hegemonik danantiwacana ialah pengikutnya cenderung membuat interpretasisesuai dengan kepentingan masing-masing. Sifat anti-wacana yang

terlekat itu dengan mudah menutup pintu bagi pengujian terbukakeabsahan interpretasi.

 

kebaikan, terwujud dalam kenyataan empiris yang prosais. Makabersama Soekarno kita pun menangis, karena di hadapan kita telahterhampar lembaran yang terhitam dalam sejarah Indonesia.

Demikianlah, ternyata memang tanggal 5 Juli 1959 bukan hanyasebuah tanggal dari terjadinya sebuah peristiwa. Tanggal ini dant l t l l i di t t j h b i " ti " bi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 92/250

tanggal-tanggal lain yang dicatat sejarah sebagai "penting" bisamemberi berbagai rangsangan perasaan dan renungan intelektualtentang nasib bangsa, negara, dan kemanusiaan.

* Taufik Abdullah Sejarawan, Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan 

Indonesia. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Desoekarnoisasi: Delegitimasi yang Tak TuntasAgus Sudibyo

 

TAHUN 1996

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 93/250

Kompas /kartono ryadi

TAHUN 1996,Soeharto gelisah. Iaingin Golkar menangbesar dalam Pemilu1997, namun tak bisamenutup mata dariperkembangan yangterjadi di tubuh PartaiDemokrasi Indonesia(PDI). Saat itu,semakin nyata bahwa

PDI menjadi tempatberlabuh bagikerinduan terhadapfigur Soekarno dansegala rupakekecewaan terhadaprezim Orde Baru.Maka Soeharto punmengambil jalanpintas, memadamkanpengaruh simbol-

simbol Soekarno ditubuh PDI sebelumpemilu berlangsung 

dengan Soekarno memang hubungan yang menarik. Sejak awalkepemimpinannya, Soeharto memandang faktor Soekarno sebagaiancaman bagi legitimasi kekuasaannya. Soeharto bukan hanyamemaksa Soekarno untuk turun dari kekuasaan, namun jugamenggusur kekuatan-kekuatan soekarnois dari panggungpemerintahan dan militer.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 94/250

Uniknya, setelah Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970, situasitidak semakin membaik bagi Orde Baru. Jasad yang tak berdaya itu

 justru meninggalkan pengaruh yang semakin merepotkan Orde Baru.Soekarno sebagai institusi politik, ideologi dan sebagai dramatic- 

person dalam memori kolektif bangsa Indonesia seakan-akanmenjadi hantu yang membuat penguasa Orde Baru tak pernah tidurnyenyak. Maka tak henti-hentinya dilakukan usaha untuk memutusmata rantai pengaruh Soekarno dalam kehidupan birokrasi, militer,serta dalam kehidupan masyarakat. Segala sesuatu yang berbau

Soekarno selalu dicurigai, ditekan, bahkan kalau perlu diberangus.Rezim Orde Baru secara sistematis dan kontinu menggunakanperangkat-perangkat kekuasaannya untuk melakukan apa yangdisebut sebagai desoekarnoisasi.

Karantina politik

Soekarno meninggal dalam status tahanan rumah. Sungguh tragisnasib Sang Proklamator ini di pengujung hidupnya. Ia digiring dalamsebuah karantina politik, diasingkan dari berbagai hal yangmembuatnya merasa bermakna, yakni anak-istri, teman seiring,

pengikut-pengikut setia, kerumunan massa dan pidato-pidato yangmenggairahkan. Bahkan, untuk sekadar menyalurkan hobi berjalan-jalan dan membaca surat kabar pun Soekarno sempat tak diizinkan 

menggelar upacara pemakaman secara militer.

Dalam hal ini, Soeharto tampak sangat hati-hati danmemperhitungkan benar dampak keputusan yang diambilnya padamomentum kematian Soekarno. Soeharto sadar masyarakat masihbanyak yang mengidolakan Soekarno, dan dalam kondisi seperti ini,mengontrol secara ketat proses pemakaman Soekarno dapat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 95/250

mengontrol secara ketat proses pemakaman Soekarno dapatmenimbulkan gejolak yang tidak menguntungkan. Prioritas Soehartolebih pada upaya menghindari situasi eksplosif yang bisa munculakibat suasana emosional di kalangan pendukung Soekarno.Dengan kata lain, Soeharto berusaha untuk mengontrol sekaligus

menghormati pengaruh Bung Karno, sebuah taktik yangdipertahankan selama memimpin Orde Baru.

Prediksi Soeharto akan situasi eksplosif itu cukup masuk akal.Kematian Soekarno begitu menggemparkan masyarakat. Ribuan

orang berbondong-bondong untuk memberi penghormatan terakhirbagi Soekarno. Media massa memberitakan bagaimana ratusan ribumanusia menyemut di jalan-jalan yang dilalui rombongan jenazahBung Karno dari Lapangan Udara Bugis Malang, menuju Kota Blitar,Jawa Timur. Harian Kompas (22/6/1970) menggambarkan KotaBlitar yang kecil dan sederhana mendadak sontak menjadi penuh

sesak oleh manusia. Orang-orang dari berbagai daerah datangdengan menggunakan mobil, truk, angkutan umum, sepeda motor,sepeda bahkan berjalan kaki untuk menyaksikan pemakamanSoekarno.

Meskipun demikian, masyarakat sesungguhnya menyambutkematian Soekarno dengan gamang. Situasi politik waktu itumembuat masyarakat tidak berani terang terangan mengekspresikan 

pasang iklan, atau tidak melihat keuntungannja jang njata," tulisWarta Minggu. 

Setelah Soekarno wafat, represi terhadap hal-hal yang berbauSoekarno justru semakin meningkat. Pada awal dekade 1970-an,diskusi tentang Bung Karno sangat dibatasi. Sebuah larangan takresmi diberlakukan terhadap publikasi tulisan-tulisan politik Bung

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 96/250

resmi diberlakukan terhadap publikasi tulisan-tulisan politik BungKarno. Nama presiden pertama Indonesia ini jarang, atau bahkantidak pernah sama sekali, disebut-sebut oleh unsur-unsur rezim OrdeBaru. Meskipun keyakinan bahwa Soekarno adalah perumusPancasila begitu mengakar kuat dalam skema pemahaman

mayoritas bangsa Indonesia, referensi yang mengaitkan Bung Karnodengan Pancasila hampir sepenuhnya diingkari oleh pemerintahanOrde Baru.

Praktik desoekarnoisasi itu merupakan kontinum dari politik yang

dijalankan Orde Baru pada saat-saat sebelumnya. Konsolidasi politikpasca-G30S/1965 bukan hanya dilakukan dengan membersihkantubuh birokrasi dan militer dari unsur-unsur PKI dan simpatisannya,namun juga dari unsur-unsur soekarnois. Amputasi politik dalamskala masif dialami kalangan loyalis Soekarno di berbagai tingkatanbirokrasi dan militer. Ada yang sekadar digeser posisinya, dipecat,

dipenjarakan, bahkan ada yang turut dilenyapkan dalam huru-harapolitik yang penuh darah itu.

Lewat fusi paksa selepas tahun 1973, PNI sebagai simbolkelembagaan yang paling langsung dari Soekarno, dipaksa

meleburkan diri dalam wadah yang justru lebih sempit, PartaiDemokrasi Indonesia (PDI). Orang-orang PNI yang masihSoekarnois tak diberi pilihan lain bahkan teror teror langsung dan 

Khalayak nasional pernah dibikin heboh oleh artikel berjudul Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara di Sinar Harapan , 3 Agustus1981. Artikel ini ditulis Nugroho Notosusanto yang ketika itu sebagaiKepala Pusat Sejarah Militer ABRI. Dalam artikelnya, Nugrohomenyatakan Soekarno bukan orang pertama yang merumuskan limaprinsip Pancasila. Menurut Nugroho, perumus utama Pancasila

adalah Muhammad Yamin, Supomo, baru kemudian Soekarno.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 97/250

adalah Muhammad Yamin, Supomo, baru kemudian Soekarno.Peran Soekarno hanyalah dalam hal memunculkan istilah Pancasila.Bertolak dari premis ini, Nugroho juga menggugat keabsahantanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahirnya Pancasila.

Menarik untuk dicatat, premis yang merupakan reevaluasi terhadapsejarah Pancasila ini paralel dengan perubahan kebijakan rezimOrde Baru. Soeharto kemudian menghapus peringatan lahirnyaPancasila pada tanggal 1 Juni, dan melarang semua bentukperingatan pada tanggal itu. Meskipun menimbulkan keberatan dariberbagai pihak, rezim Orde Baru secara terang-terangan justrumengabsahkan premis Nugroho. Tahun 1982, DepartemenPendidikan dan Kebudayaan mengembangkan artikel Nugroho itumenjadi sebuah booklet 69 halaman yang dijadikan bacaan wajibbagi para guru pengajar pelajaran Pendidikan Moral Pancasila(PMP).

Ada hal yang kurang relevan dalam tulisan Nugroho. PerumusanPancasila adalah proses sejarah yang terjadi tahun 1945, namunNugroho menghubung-hubungkannya dengan apa yang terjadi padadekade 1960-an. Nugroho menegaskan, generasi muda perlu diberi

tahu pengalaman sejarah Orde Lama di mana ideologi marxisme-leninisme berkembang, agar mereka tidak mengulangi salah langkahpada masa itu semata-mata hanya karena tidak tahu Nugroho juga 

notabene berhenti pada 18 Agustus 1945 ketika PPKI mengesahkanUUD 1945, dan tentu saja berbeda dengan "proses perjalananPancasila sebagai dasar negara". Nugroho terlalu jauh masuk dalampembahasan tentang sepak terjang politik Soekarno sehingga sedikitkeluar dari konteks bahasan lahirnya Pancasila.

Di sisi lain, Nugroho juga menegaskan rumusan Pancasila 1 Juni

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 98/250

Di sisi lain, Nugroho juga menegaskan rumusan Pancasila 1 Juni1945 rentan terhadap ancaman komunisme. Nugroho menunjukkanbagaimana tokoh PKI seperti DN Aidit dan Nyoto pernahmenggunakan sila internasionalisme, salah satu sila dalamPancasila rumusan 1 Juni, untuk mendukung ide-ide komunismenya.

Sebuah kesimpulan yang simplistik. Legitimasi atas rumusanPancasila 1 Juni juga datang dari berbagai pihak, dengan latarbelakang dan alasan yang berbeda dengan yang diutarakan tokohPKI tadi.

Dua minggu setelah artikel Nugroho itu dimuat, Institut Soekarno-Hatta mengumumkan "Deklarasi Pancasila" yang berisi penegasanbahwa tanggal 1 Juni merupakan hari lahirnya Pancasila. Deklarasiini ditandatangani 17 tokoh masyarakat yang sebagian mempunyailatar belakang antikomunis. Mereka di antaranya adalah JusufHasyim (pemimpin PPP), Usep Ranawijaya (pemimpin senior PDI),

HR Dharsono (mantan Sekretaris Jenderal ASEAN) dan Jenderal(Purn) Hugeng. Deklarasi ini dibacakan di Monumen Soekarno-Hatta, Jalan Proklamasi Jakarta pada pukul 00.00, 17 Agustus 1981.Sebuah pemandangan yang menarik. Sejumlah tokoh denganotoritas politik yang tinggi melakukan perlawanan simbolis terhadap

seorang ahli sejarah yang baru saja menggugat sebuah versisejarah. Kompetensi akademis dilawan secara politis.

 

Soekarno tahun 50-an. Berawal dari sinilah kemudian bermunculankonstruksi-konstruksi unfavourable tentang Soekarno dalam bukuteks sejarah.

Konstruksi unfavourable tentang Soekarno diidentifikasi Leigh dalambuku teks Tiga Puluh Tahun Indonesia Merdeka . Buku ini terdiri dariempat volume: volume 1 dan 2 menjelaskan sejarah era

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 99/250

p j jkepemimpinan Soekarno. Volume 1 (1945-1949) diawali dengansampul foto Soekarno membacakan Proklamasi Kemerdekaan 1945.Dalam kacamata Leigh, foto yang memperlihatkan Soekarno sedangmenundukkan pandangannya ini cenderung menafikan kharisma

Soekarno. Buku ini terdiri dari 254 halaman dilengkapi dengan fotoatau gambar. Namun, foto Soekarno hanya dimunculkan 14 kali danmenurut Leigh rata-rata berupa foto yang sulit diamati karenaberukuran kecil atau foto dengan sudut pengambilan yang kurangtepat.

Leigh membandingkannya dengan foto-foto Letkol Soeharto. Diantaranya adalah foto yang menonjolkan wajahnya, serta foto yangmenunjukkan dia sedang di tengah-tengah kerumunan prajurit, yangmenggambarkan peran pentingnya dalam Serangan Oemoem IMaret 1949 di Yogyakarta. Foto yang lain berupa foto sepenuh

halaman Soeharto dengan para veteran perang, serta foto Soehartodengan Sultan Yogyakarta. Foto-foto ini, menurut Leigh,memperteguh citra Soeharto sebagai militer yang bersih dan sosokpemimpin yang terpercaya.

Periode 1945-1949 merupakan puncak karier Soekarno sebagainegarawan maupun politisi. Namun, eksistensi Soekarno justrudikecilkan atau dikeluarkan dari teks resmi pemerintah yang 

Dalam buku Tiga Puluh Tahun Indonesia Merdeka Volume 3. (1965-1974), Leigh mencatat beberapa penyajian yang berdampak burukterhadap citra Soekarno. Misalnya foto Soekarno dengan pemimpinPKI Aidit, karikatur yang menggambarkan Soekarno menjadi bahantertawaan mahasiswa berkaitan dengan masalah PKI, serta foto tim

dokter dari RRC sedang memberikan perawatan medis kepadaS k F t f t i i dit ilk d l d k i i i ti

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 100/250

g p pSoekarno. Foto-foto ini ditampilkan dalam deskripsi peristiwaG30S/1965.

Dalam buku ini, peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto

dijelaskan dalam term pergantian kekuasaan, dan bukannya dalamterm perebutan kekuasaan (coup d'etat ). Soekarno dihadirkansebagai personifikasi Orde Lama yang diidentifikasi denganinstabilitas politik, kemerosotan moral, dan krisis ekonomi.Sebaliknya, Soeharto digambarkan sebagai personifikasi Orde Baruyang berhasil menyelamatkan bangsa dari kondisi-kondisi kacau

warisan Orde Lama.

Tahun 1968, Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh meluncurkanbuku The Coup Attempt of the September 30 Movement in Indonesia . Buku ini menegaskan kesimpulan rezim Orde Baru bahwa

PKI adalah kekuatan di balik peristiwa G30S/1965 yang telah diberikesempatan Soekarno untuk berkembang pesat pada akhir dekade50-an dan awal dekade 60-an. Rezim Orde Baru secara implisitmenyimpulkan kontribusi Soekarno dalam peristiwa September1965. Buku ini merupakan reaksi atas buku Ben Anderson dan Ruth

McVey berjudul Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia yang menyimpulkan ABRI sebagai pemain utama dalamperistiwa G30S/1965. Pada tahun 1978, Nugroho juga

 

menyebabkan Soekarno dikoreksi oleh wakil rakyat yang dudukdalam lembaga tertinggi negara MPRS di tahun 1967." Ketikaberbagai pihak mempertanyakan keabsahan buku itu, Jaksa AgungSukarton Marmosudjono menyatakan substansi buku karyaSoegiarso itu tidak mengganggu ketertiban umum sehingga tidakperlu dilarang.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 101/250

Media massa dalam hal ini benar-benar dimanfaatkan rezim OrdeBaru untuk melakukan delegitimasi terhadap Soekarno. Namun,media ternyata tak hanya memberi ruang kepada tafsir kebenarannegara tentang seluk-beluk G30S/1965, tetapi juga kepada tafsir-

tafsir alternatif. Untuk memenangkan perdebatan di media yangkompetitif itu, tak pelak rezim Orde Baru menempatkan figur yangotoritatif dan berkompeten, seperti terwakili oleh figur Moerdiono,Oetoyo Oesman, dan Sukarton.

"Mikul dhuwurmendhem jero"

Namun, desoekarnoisasi dalam berbagai bentuknya bukan satu-satunya dimensi dalam sikap politik Orde Baru terhadap Soekarno.Sebab menentukan sikap terhadap Soekarno, ternyata menjadisuatu hal yang dilematis bagi Orde Baru. Terus-menerusmendiskreditkan Bung Karno ternyata bukan pilihan yang takmengandung risiko. Pada akhirnya, pertimbangan-pertimbanganpolitislah yang lebih menentukan apakah Orde Baru harusmendelegitimasi atau melegitimasi Soekarno.

Dalam ulang tahun PDI tahun 1978, Ali Moertopo mengumumkanP id S h k k l k k

 

bandara udara terbesar di Indonesia. Setahun kemudian, Orde Baru juga mengesahkan Soekarno-Hatta sebagai pahlawan proklamatorkemerdekaan RI dan membangun Tugu Proklamator untukmengenang jasanya. Beberapa pengamat menilai "eforia" Soekarnoini bisa jadi merupakan strategi untuk mengalihkan perhatianmasyarakat dari krisis ekonomi akibat anjloknya harga minyak pada

awal dekade 1980-an. Krisis ini dapat melemahkan legitimasik k S h t d P il 1987

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 102/250

kekuasaan Soeharto pada Pemilu 1987.

Pada titik ini terlihat Soeharto menerapkan dua pendekatan yangberbeda terhadap Soekarno. Ia secara diam-diam berusaha

mendiskreditkan Soekarno dan mengontrol pengaruhnya. Ketikataktik ini kurang berhasil, Soeharto berusaha untuk mewarisipopularitas Soekarno dengan menempatkan diri sebagai bagian darikontinum kekuasaan yang telah digerakkan Soekarno. Kombinasiantara containment dan cooptation ini menjadi ekspresi dasar darifalsafah mikul dhuwur mendhem jero . Soeharto dapat menunjukkanpenghormatannya kepada Soekarno sekaligus membelenggumitologi-mitologi tentang Soekarno dengan selalu menekankanbahwa Soekarno telah melakukan berbagai kesalahan.

Entah ada hubungannya dengan sikap di atas atau tidak, yang jelas

desoekarnoisasi tak pernah berakhir tuntas. Romantisisme terhadapSoekarno hingga kini belum sepenuhnya pudar. Simbol-simbolSoekarno masih menjadi sarana yang efektif untuk menggalangmassa dalam pemilu. Beberapa jajak pendapat yang dilakukanmedia massa juga menunjukkan generasi yang tak mengenal hiruk-

pikuk perpolitikan era Soekarno dan yang notabene tak dididik untuk"melek" politik pun banyak yang mengagumi Soekarno melebihitokoh sejarah yang lain 

>Jumat, 1 Juni 2001

Di Seberang Jembatan Emas 

Franz Magnis-Suseno SJ 

WAKTU Soekarno, Bung Karno, menulis brosurnya MencapaiIndonesia Merdeka 1933 (saya memakai terbitan Yayasan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 103/250

Indonesia Merdeka, 1933 (saya memakai terbitan YayasanPendidikan Soekarno/Yayasan Idayu, Jakarta 1982), pergerakannasional di Indonesia kelihatan hang . Sesudah pemberontakankomunis 1926/1927 dan krisis ekonomi dunia 1928, pemerintahkolonial dengan sangat represif menindas kaum nasionalis

Indonesia. Sedangkan kaum nasionalis sendiri tidak bersatu tentangbagaimana perjuangan kebangsaan mereka harus diteruskan.Dalam situasi ini, Bung Karno menyerukan bahwa "di timur mataharimulai bercahaya, fajar mulai menyingsing". Kalau kaum Marhaenpercaya akan cita-cita mereka, mereka, begitu Bung Karno, tidak

dapat dikalahkan.Banyak pembaca sudah mencatat sesuatu yangdalam tulisan ini mau sedikit ditelusuri: Betapa Bung Karno dalambrosur ini terpengaruhi oleh pemikiran Lenin tentang revolusisosialis. Berikut ini saya akan menunjukkan keterpengaruhan itu, lalumempertanyakan sejauh mana Bung Karno dapat dikatakanmenganut leninisme untuk, akhirnya, menarik beberapa kesimpulan.

1. Mengalahkan kapitalisme dan imperialisme

Yang langsung menarik perhatian: Tujuan perjuangan kemerdekaanmenurut Bung Karno bukan kemerdekaan itu sendiri, melainkan

pembebasan dari "kapitalisme dan imperialisme". Kalau"imperialisme" jelas karena tak terpisah dari kolonialisme. Tetapi

 

menganggap dikotomi "sosialisme lawan kapitalisme" sebagai jauhketinggalan (third way itu bukan jalan ketiga di antara sosialisme dankapitalisme, melainkan antara bentuk-bentuk perekonomianpascadikotomi itu!).

Akan tetapi, di tahun 1920-an dan 1930-an, abad ke-20 situasi masih

lain. Komunisme dan sosialisme radikal baru saja muncul did i N d k i di E d

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 104/250

panggung dunia. Negara-negara demokratis di Eropa denganperekonomian "kapitalis" mengalami kesulitan besar (dan akandilanda oleh fasisme). Dalam situasi itu tidak mengherankan bahwapara nasionalis Indonesia dengan sendirinya menolak kapitalisme

yang memang jelas mendorong perkembangan kolonialisme keimperialisme sejak permulaan abad ke-19. Penolakan itu tidak khasBung Karno saja. Hatta, HOS Tjokroaminoto, dan banyak tokoh lainsama saja menolak kapitalisme.

2. Ajaran Lenin tentang revolusi sosialis

Namun, ciri "leninis" brosur Mencapai Indonesia Merdeka bukanhanya karena penolakan terhadap kapitalisme itu. Sebagaimanamau saya perlihatkan, seluruh strategi perjuangan untuk merebutkemerdekaan yang diajukan Bung Karno mengikuti, kadang-kadangsecara harfiah, apa yang ditulis Lenin antara lain dalam dua bukuyang paling termashyur, What is to be Done? (1903) dan The State and Revolution (1917).

Demi perbandingan, mari kita lihat garis besar teori revolusi sosialis

Wladimir I Lenin sebagaimana dimuat dalam dua buku itu. Leninmengembangkan pandangannya berhadapan dua faham yangdi l k d j k i d ki ( i dik li )

 

sosialisme merupakan sebuah teori ilmiah yang hanya dapatdimengerti oleh orang-orang yang terlatih secara intelektual, tetapitidak oleh kaum buruh yang tidak memiliki pendidikan tinggi.Memasukkan kesadaran revolusioner ke dalam proletariat adalahtugas partai. Inti leninisme adalah ajaran tentang peran kunci partai.Partai harus merupakan partai pelopor yang terdiri atas kaum

revolusioner profesional purnawaktu. Partai itu harus memimpinproletariat Partai sendiri diatur menurut asas sentralisme

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 105/250

proletariat. Partai sendiri diatur menurut asas sentralismedemokratis: Demokratis, karena para pemimpin dipilih dalammusyawarah partai itu, sentralistik karena sesudah pimpinan dipilih,pimpinan harus ditaati dengan mutlak dan partai dipimpin secara

sentralistik dan hierarkis dari atas.

Apakah revolusi memang perlu? Ada aliran dalam marxisme yangberpendapat bahwa sosialisme dapat diciptakan tanpa revolusi.Untuk itu, cukup kalau proletariat memakai mekanisme demokrasi.Bukankah proletariat akan merupakan mayoritas masyarakat? Kalaubegitu, proletariat melalui pemilihan umum dapat mencapaimayoritas dan mengadakan sosialisme melalui undang-undang.Lenin menolak garis pikiran ini. Baginya demokrasi hanyalah tipuanborjuasi yang kalau proletariat membatasi diri padanya, akanmematikan semangat revolusioner proletariat. Dalam kerja sama

dengan borjuasi sosialisme tidak mungkin tercapai.

Lawan kedua Lenin adalah kaum anarko-sindikalis. Merekamenuntut agar sesudah revolusi negara dengan segala aparatnyadihapus. Tetapi bagi Lenin anggapan ini naif. Meskipun sesudah

revolusi kekuasaan politik dipegang oleh proletariat, namun semuastruktur kekuasaan masih sama dengan masa kekuasaan borjuasi.Oleh karena itu perlu proletariat mengadakan kediktatoran dulu 

 jangan sampai sesudah Indonesia merdeka, Indonesia jatuh ketangan "kaum ningrat dan kaum kapitalis". Kemerdekaan bukantujuan atau nilai pada dirinya sendiri, melainkan "jembatan". "Kita harus merdeka agar supaya kita bisa leluasa bercancut tali wanda menggugurkan stelsel kapitalisme dan imperialisme " (41). Tujuanperjuangan kaum marhaen adalah "suatu masyarakat yang adil dan 

sempurna ," jadi "yang tidak ada tindasan dan hisapan ," dan olehkarena itu "tidak ada kapitalisme dan imperialisme"(41) Seperti telah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 106/250

karena itu tidak ada kapitalisme dan imperialisme (41). Seperti telahsaya sebutkan di atas, penolakan kapitalisme dan imperialismebukan khas Bung Karno, melainkan menjadi pandangan seluruhtokoh nasionalis waktu itu, namun menunjukkan pengaruh perspektif

Leninis.

Karena itu, kaum Marhaen tidak cukup asal berjuang. Mereka harusberjuang dengan kesadaran yang tepat. Mengikuti bahasa Lenin,Bung Karno menegaskan bahwa yang perlu adalah kesadaran yangradikal. Radikal bagi Bung Karno berarti sadar akan adanya duagolongan dalam masyarakat yang berlawanan. Bung Karno tidakmemakai bahasa "pertentangan kelas", tentu karena faham"Marhaen" justru mau menegaskan bahwa analisa kelas marxis tidakcocok dengan kenyataan sosial di Indonesia. Namun, iamenegaskan bahwa kaum Marhaen harus selalu sadar bahwa ada

yang "sana" dan yang "sini", ada "golongan 'atas'" dan "golongan'bawah'" dan bahwa antara dua-duanya hanya bisa adapertentangan. "Sana dan sini tidak bisa diakurkan, sana dan sini tidak bisa dipungkiri atau ditipiskan antitesenya, sana dan sini akan selamanya bertabrak-tabrakan satu sama lain " (47) karena "inilah yang oleh kaum marxis disebutkan dialektiknya sesuatu keadaan " (ib.).

 

Namun, lagi-lagi mengikuti Lenin, Bung Karno menegaskan bahwa"kesadaran kemarhaenan" akan terlalu lama kalau ditungguberkembang dengan sendirinya. Harus ada satu partai Marhaenyang berjalan di depan. Seperti perjuangan proletariat harus dipimpinoleh partai pelopor, begitu perjuangan kaum Marhaen harus dipimpinoleh sebuah "partai pelopor". "Partai yang memegang obor, partailah 

yang berjalan di muka, partailah yang menyuluhi jalan yang gelap dan penuh dengan ranjau-ranjau itu sehingga menjadi jalan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 107/250

dan penuh dengan ranjau ranjau itu sehingga menjadi jalan terang " (37). Partai itu "memimpin massa", "memegang komando","harus memberi ke-bewust -an pada pergerakan massa", "memberikeradikalan". Adalah tugas partai untuk "menjelmakan massa yang 

tadinya onbewust dan hanya raba-raba itu menjadi suatu pergerakan massa yang bewust dan radikal, yakni massa aksi yang insaf akan  jalan dan maksud-maksudnya " (37). "Partai yang dengan gagah berani pandai memimpin dan membangkitkan bewuste massa aksi" "kemenangan sudah bisa datang " (38). Maka, partai harus "memberipendidikan dan keinsafan pada massa buat apa ia berjuang, dan

bagaimana ia harus berjuang" (67). Partai harus menjaga danmenyalakan "radikalisme" yang tidak melupakan tujuan akhir dalammassa.

Namun, justru karena itu perlu ada partai yang terus-menerus

mengingatkan tujuan perjuangan yang sebenarnya. Partai perlumenjaga agar rakyat jangan sampai karena "tertarik oleh manisnyahasil-hasil kecil itu lantas lupa akan maksud besar", yaitu mencapai"puncak gunung Indonesia Merdeka" (69). Secara lebih konkret,yang harus dilakukan oleh partai pelopor itu adalah mengadakan"propaganda di mana-mana, kursus di mana-mana, perlawanan di mana-mana, anak-anak organsiasi, vakbond-vakbond, sarekat- sarekat tani, majalah-majalah dan pamflet-pamflet " (72).

 

dengan ridanya kemauan sendiri " (55). Maka, tak mungkin adakemerdekaan yang tidak diperjuangkan oleh rakyat dalam "massaaksi".

Faham "anarcho-syndikalisme" langsung diambil alih dari Lenin.Lenin menolak tuntutan mereka agar sesudah revolusi sosialis

negara dengan segala aparatnya dihapus. Sesudah revolusikekuatan negara perlu dipegang oleh proletariat untuk

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 108/250

kekuatan negara perlu dipegang oleh proletariat untukmenghancurkan para musuh proletariat. Yang dimaksud Bung Karnodengan anarcho-syndikalisme adalah "penyelewengan ke arah amuk- amukan zonder pikiran, penyelewengan ke arah perbuatan- 

perbuatan atau pikiran-pikiran cap mata gelap " (65). Melawanpenyelewengan itu partai pelopor harus menegakkan "disiplin":"Disiplin, disiplin yang kerasnya sebagai baja, disiplin yang zonder ampun dan zonder pardon menghukum tiap-tiap anggota yang berani melanggarnya, adalah salah satu nyawa dari partai pelopor itu!" Di dalam partai pelopor Marhaen tidak boleh ada demokrasi. Sebagai prinsip kepemimpinan dalam partai Bung Karno mengambil"democratisch centralisme "-nya Lenin. "Partai di dalam kalbu sendiri tidak boleh berdemokrasi dalam makna segala 'isme' bolehleluasa" (64). Dan ia mengutip " seorang pemimpin besar": "Di dalampartai tak boleh ada kemerdekaan pikiran yang semau-maunya saja;

kokohnya persatuan partai itu adalah terletak di dalam persatuankeyakinan" (65). 

Lalu apa yang harus dilakukan menurut Bung Karno, apabilaKemerdekaan sudah tercapai? Bung Karno menegaskan bahwa

perjuangan dengan perolehan kemerdekaan belum selesai. Harusdipastikan bahwa kaum Marhaen dan bukan kaum ningrat dan kaumkapitalis yang memegang kekuasaan Kemerdekaan harus dilihat 

penguasa yang sebenarnya. Menurut Bung Karno "negeri-negerisopan", Amerika Serikat, Belgia, Denmark, Swedia, Swiss, danJerman dikuasai oleh kapitalisme, dan karena itu di semua negaraitu "rakyat jelata tidak selamat, bahkan sengsara kelewat sengsara " (79). Dan ia mengutip seorang Caillaux bahwa "kini Eropa dan Amerika ada di bawah kekuasaan feodalisme baru " (81). Maka,

yang harus tercapai bukanlah demokrasi, melainkan "kekuasaan 100persen pada rakyat", bukan hanya kekuasaan politik, melainkan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 109/250

p p y , y p ,kekuasaan ekonomis (bdk 82).

Istilah untuk apa yang diidam-idamkan Bung Karno adalah "sosio-

demokrasi" dan "sosio-nasionalisme" (83). Ia tidak menguraikansecara konkret operasional apa yang dimaksud dengan dua istilahitu. Memang, "tidak boleh ada satu perusahaan lagi yang secara kapitalistis menggemukkan kantong seseorang borjuis ataupun menggemukkan kantong burgerlijke staat" (82). Tetapi, kata"sosialisme" atau "sosialisasi hak milik produktif" tidak kita temukan.Selain bahwa "penyakit individualisme" harus disembuhkan dengan"benih 'gotong royong'" sehingga terwujud "'manusia baru' yangmerasa dirinya 'manusia masyarakat' yang selamanyamementingkan keselamatan umum" serta petunjuk pada "koperasi-koperasi yang radikal, vakbond-vakbond dan srikat-srikat tani

radikal" tidak ada petunjuk lagi.

4. Soekarno dan Leninisme

Dari uraian di atas kelihatan betapa Bung Karno terpengaruh oleh

pemikiran Lenin. Apakah penghapusan kapitalisme sebagai tujuanrevolusi, perlunya kesadaran radikal dalam kaum Marhaen, perlunyaperspektif "sana" dan "sini" perlu adanya partai pelopor penolakan 

pertentangan antara "orang kecil" dan "kaum atas", dan "orang kecil"bukan kata dari perbendaharaan marxisme. Apakah perbedaan inirelevan? Jawaban hanya dapat berbunyi: Perbedaan ini bersifatprinsipiil dan berarti bahwa Bung Karno-berbeda dari persepsinyasendiri-bukan seorang Marxis sama sekali. Bagi Karl Marx justrutidak semua "kelas bawah" di segala zaman bersifat revolusioner.

Agar sebuah kelas dapat diharapkan menumbangkan kapitalisme(tujuan yang juga diiyakan oleh Bung Karno), situasi khas kelas itu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 110/250

( j y g j g y g ),dalam proses produksi harus kondusif ke perkembangan kesadarankelas revolusioner itu. "Orang kecil" bagi analisa Marxis terlalu kabur,tidak dapat dipakai.

Dilihat dari perbedaan perspektif sangat mendalam ini, perbedaan-perbedaan "kecil" lainnya antara bahasa Lenin dan bahasa BungKarno justru relevan. Pertama, partai pelopor Bung Karno tidakmemiliki ciri-ciri partai pelopor Lenin. Kedua, tidak ada syarat-syaratkeanggotaan, syarat bahwa anggota harus kaum revolusioner

profesional purnawaktu dan sebaiknya diambil dari kaum intelektual.Tidak ada faham ajaran revolusioner ilmiah yang karena itu tidakdapat diketahui oleh proletariat yang kurang berpendidikan, dankarena itu harus dimasukkan dari luar ke dalamnya oleh partai. BungKarno, lebih dekat dengan Marx daripada Lenin, melihat fungsi partai

membuat sadar apa yang sudah dimiliki massa Marhaen secara taksadar. "Kesadaran" pada Bung Karno lain daripada kesadaranrevolusioner pada Lenin karena yang terakhir dimaksud sebagaikepercayaan pada sebuah teori dan pandangan dunia, yaituMaterialisme, Dialektis, dan Historis.

Ketiga, tak ada sama sekali pada Bung Karno padanan terhadapkediktatoran proletariat yang dalam kenyataan tetapi juga menurut 

ia memegang kekuasaan, dipakai Bung Karno bukan karena iaseorang Leninis, melainkan karena menyediakan kamus ungkapan-ungkapan bersemangat yang sangat cocok untuk menjadi wahanaromantika revolusi yang mempesona.

5. Akhirul kata

Tidak ada tanda apa pun bahwa Bung Karno sendiri menganggap

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 111/250

Tidak ada tanda apa pun bahwa Bung Karno sendiri menganggapdiri sebagai seorang le-ninis. Jauh lebih masuk akal bahwa BungKarno-sama seperti rekan-rekan nasionalisnya lain-melihat kepadaRevolusi Oktober dengan simpati, bukan karena menyetujuinya,

melainkan karena di sini ada bangsa besar yang membebaskan diridari kapitalisme. Berbeda dengan anggapan Bung Karno sendiri,marhaenisme-yang dalam pandangan saya jauh lebih realistikdaripada analisa kelas Marx yang tidak pernah peka terhadap apayang sebenarnya menggerakkan orang-bukan sebuah marxisme.

Namun, kecenderungan untuk seakan-akan lebur dalam romantikabahasa program revolusi Lenin yang sedikit pun tidak romantik,menunjuk juga pada kelemahan Bung Karno yang akan menjadifaktor dalam kejatuhannya. Bahwa pergerakan nasional Indonesiaditentukan oleh tiga alam makna, yaitu nasionalisme, Islam, dan

marxisme, pasti betul. Namun, waktu Bung Karno 35 tahunkemudian melontarkan triade itu sebagai nasionalisme, agama, dankomunisme (Nasakom), Bung Karno masuk ke dalam sebuahperangkap daripadanya ia tidak lepas lagi. Romantikanyamembuatnya tidak percaya bahwa omongan "progresif-revolusioner"

kaum komunis Indonesia, wacana keras revolusioner mereka, bukanromantika hiperbolis sebagaimana ia sendiri memahaminya dalam"Mencapai Indonesia Merdeka" melainkan sebuah program keras 

memilih demokrasi daripada sosialisme yang berdasarkan teror (dankarena itu berpisah dengan Lenin). Ketertutupan hati Bung Karnoterhadap demokrasi prosedural, tendensinya ke arah populisme,merupakan sebuah tragika ka-rena Bung Karno tentu akan bisamenjadi pendidik bangsanya ke arah demokrasi yang paling baik.

* Prof Dr Franz Magnis-Suseno SJ Rohaniwan, menulis lebih dari 300 karangan dan 26 buku, terutama bidang etika, filsafat, dan 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 112/250

g , g , ,pandangan dunia Jawa; sekarang Direktur Program Pascasarjana STF Driyarkara, Jakarta. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Dunia Menurut Sang Putra Fajar 

Budiarto Shambazy 

DENGAN baju kebesaran berwarna putih, lengkap dengan kopiahdan kacamata baca, Bung Karno tidak mempedulikan protokolerSidang Umum

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 113/250

Sidang Umum.

Biasanya, setiap kepala negara berpidato sendiri saja. Tetapi, untukpertama kalinya, Bung Karno naik ke podium didampingi ajudannya,Letkol (CPM) M Sabur. Lima tahun kemudian, per tanggal 1 Januari1965, Bung Karno menyatakan Indonesia keluar dari PBB. Iamemrotes penerimaan Malaysia, antek kolonialisme Inggris, menjadianggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK)-PBB. Ketika mendengarinstruksi Pemimpin Besar Revolusi Indonesia itu dari PTRI New

York, Sekjen PBB U Thanh menangis sedih, tak menyangka BKbegitu marah dan kecewa.

Bung Karno dikenal sering kecewa dengan kinerja DK-PBB. Sampaisekarang pun kewenangan DK-PBB yang terlalu luas masih sering

terasa kontroversial. Misalnya, ketika mereka-terutama AS, Inggrisdan Perancis-bersama Sekjen Koffi Annan, menjatuhkan sanksi-sanksi tak berperikemanusiaan atas Irak. Sudah lama memang BungKarno tidak menyukai struktur PBB yang didominasi negara-negaraBarat, tanpa memperhitungkan representasi Dunia Ketiga yangsukses unjuk kekuatan dan kekompakan melalui Konferensi Asia-

Afrika di Bandung tahun 1955. Untuk itulah, setiap tahun Bung Karnocoba mengoreksi ketimpangan itu dengan memperjuangkan

 

persoalan-persoalan dunia. Dewasa ini, Cina sudah memainkanperanan penting dalam mengoreksi perimbangan kekuatan regionaldan internasional, yang sudah terlalu lama dijenuhkan oleh penyakityang berjangkit Perang Dingin.

Kini hampir semua warga dunia sudah familiar dengan kata

"globalisasi" atau saling keterkaitan (linkage) antar-bangsa, baiksecara politis maupun ekonomis. Dan dalam pidato To Build the 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 114/250

p p pWorld Anew, Bung Karno sudah pernah mengucapkannya. "Adalah 

 jelas, semua masalah besar di dunia kita ini saling berkaitan.Kolonialisme berkaitan dengan keamanan; keamanan juga berkaitan 

dengan masalah perdamaian dan perlucutan senjata; sementara perlucutan senjata berkaitan pula dengan kemajuan perdamaian di negara-negara belum berkembang," ujar Sang Putra Fajar.

Di mana pun di dunia, Bung Karno tak pernah lupa membawakansuara Dunia Ketiga dan aspirasi nasionalisme rakyatnya sendiri.Siapa pun yang tidak suka kepadanya pasti akan mengakui suksesBung Karno memelopori perjuangan Dunia Ketiga melalui KonrefensiAsia-Afrika atau KTT Gerakan Nonblok. Inilah Soekarno yang serius.Jika sedang santai dalam saat kunjungan ke luar negeri, Bung Karnomenjadi manusia biasa yang sangat menyukai seni. Kemana pun,

yang tidak boleh dilupakan dalam jadwal kunjungan adalahmenonton opera, melihat museum, atau mengunjungi senimansetempat. Hollywood pun dikunjunginya, ketika Ronald Reagan danMarilyn Monroe masih menjadi bintang film berusia muda.

Ia pun tak segan memarahi seorang jenderal besar jago perang,Dwight Eisenhower, yang waktu itu menjadi Presiden AS dansebagai tuan rumah yang terlambat keluar dari ruang kerjanya di 

PERUMUSAN politik luar negeri sebuah negara yang baru merdekasetelah Perang Dunia Kedua, lebih banyak dipengaruhi oleh kepalanegara/pemerintahan. Mereka sangat berkepentingan untukmenjaga negara mereka masing-masing agar tidak terjerumus kedalam persaingan ideologis dan militer Blok Barat melawan Blok

Timur. Lagi pula, netralitas politik luar negeri semacam ini waktu ituberhasil menggugah semangat "senasib dan sepenanggungan" dinegara-negara baru Asia dan Afrika untuk menantang bipolarisme

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 115/250

negara negara baru Asia dan Afrika, untuk menantang bipolarismeBarat-Timur melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955.

Di Indonesia, peranan Bung Karno dalam menjalankan politik luarnegeri yang bebas dan aktif, jelas sangat dominan sejak ia mulaimemerintah sampai akhirnya ia terisolasi menyusul pecahnyaperistiwa Gerakan 30 September tahun 1965. Ia bahkan menjadisalah satu founding father pembentukan Gerakan Nonblok (GNB)sebagai kelanjutan dari Konferensi Bandung. Penting untuk

digarisbawahi pula, Bung Karno pada awalnya menjadi satu-satunyapemimpin Dunia Ketiga yang dengan sangat santun menjalin sertamenjaga jarak hubungan yang sama dan seimbang, dengan negara-negara Barat maupun Timur.

Hubungan Bung Karno dengan Washington pada prinsipnya selaluakrab. Akan tetapi, Bung Karno merasa dikhianati dan mulaibersikap anti-Amerika ketika pemerintahan hawkish Presiden DwightEisenhower mulai menjadikan Indonesia sebagai tembok untukmembendung komunisme Cina dan Uni Soviet pada paruh keduadasawarsa 1950. Sewaktu Moskwa dan Beijing terlibat permusuhan

ideologis yang sengit, Bung Karno juga relatif mampu menjagakebijakan berjarak sama dan seimbang (equidistance ) terhadap Cina

 

yang harus segera dilenyapkan karena menjadi penghalangcontainment policy Barat terhadap Cina. Juga ada beberapa alasandomestik yang membuat Washington kesal terhadap Bung Karno,seperti sikapnya kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pada lima tahun pertama dekade 1960, hubungan Indonesia dengan

Cina meningkat pesat. Mao Zedong sangat menghormati BungKarno yang memberikan tempat khusus kepada komunis, dan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 116/250

sebaliknya Bung Karno mengagumi perjuangan Mao melawandominasi AS dan Rusia di panggung internasional. Istimewanyahubungan Bung Karno dengan Mao ini tercermin dari gagasan

pembentukan Poros Jakarta-Beijing. Bahkan kala itu poros inisempat akan diluaskan dengan mengajak pemimpin Korut Kim Il-sung, pemimpin Vietnam Utara Ho Chi Minh, dan pemimpin KambojaNorodom Sihanouk.

Tatkala memutuskan untuk keluar dari PBB, Bung Karnomencanangkan pembentukan New Emerging Forces sebagai reaksiterhadap Nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme). Ia jugabercita-cita membentuk sendiri forum konferensi negara-negara baruitu di Jakarta, sebagai reaksi terhadap dominasi PBB yang dinilainyaterlalu condong ke Barat. Sungguh patut disayangkan, wadah kerja

sama Dunia Ketiga ini hanya sempat bergulir sampai pesta olahragaGanefo belaka.

***

SEPERTI telah disinggung di atas, dominasi Bung Karno dalamperumusan politik luar negeri yang bebas dan aktif, sangat dominan.

 

kemapanan politik Perang Dingin. Malahan jika menghitungakibatnya, ada kekhawatiran besar di negara-negara adidayaterhadap internasionalisasi sukarnoism yang akan membahayakanposisi mereka.

Jika berbicara mengenai sumber-sumber yang mempengaruhi

"politik global" Bung Karno, sesungguhnya mudah untukmemahaminya. Ia lahir dari persatuan antara dua etnis, Bali dan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 117/250

Jawa Timur. Ia menikahi pula gadis dari Pulau Sumatera. Iabeberapa kali dipenjarakan penjajah Belanda di berbagai tempat diNusantara, membuatnya mengenal dari dekat kehidupan berbagai

etnis. Pendek kata, ia lebih "Indonesia" ketimbang menjadi seorangyang "Jawasentris."

Dalam pandangan Bung Karno, dunia merupakan bentuk darisebuah "Indonesia kecil" yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Dan

ini betul. Bung Karno seakan-akan membawa misi untuk membuatagar semua bangsa berdiri sama tinggi dan setara di dunia ini, samadengan upayanya berlelah-lelah mempersatukan semua sukubangsa menjadi Indonesia. Meskipun Indonesia cuma menyandangkekuatan menengah, Bung Karno sedikit banyak memiliki sebuah"visi dunia" seperti para pemimpin negara adidaya, yang waktu itu

merupakan sebuah utopia belaka.

Pengalaman pahit menghadapi penjajah Belanda serta Jepang,merupakan sumber utama bagi Bung Karno untuk membawaIndonesia menjadi anti-Barat di kemudian hari. Kebijakan anti-

komunisme yang dijalankan Barat untuk membendung pengaruh UniSoviet, menurut Bung Karno merupakan sebuah pemasungant h d b h l k t h d h k k t b

 

ANDAIKAN saja Bung Karno tidak tersingkir dari kekuasaan, apayang sesungguhnya telah ia lakukan dalam ruang lingkup politikglobal? Mungkin saja, satu-satunya kegagalan-kalaupun itu layakdisebut sebagai kegagalan-adalahingin menantang atau mengubah (to challenge ) tata dunia yang"stabil" pada masa itu.

Stabilitas, atau equilibrium global pada saat itu, suka atau tidak,

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 118/250

diatur oleh perimbangan kekuatan antara Barat dengan Timur.Kedua blok yang berseteru meyakini bahwa perdamaian abadihanya bisa dicapai dengan sebuah lomba senjata yang seimbang,

baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.

Pengaturan perimbangan kekuatan itu bersifat pasti, matematis, danmengamankan dunia dari ancaman instabilitas. Itulah jadinyapembentukan NATO dan Pakta Warsawa, serta perjanjian hot line  

dan anti-tes senjata nuklir antara JF Kennedy dengan NikitaKruschev. Stabilitas global AS-Uni Soviet inilah yang juga menjaminperedaan ketegangan dan tercegahnya perang antara Eropa Baratdengan Eropa Timur, antara Korut dan Korsel di SemenanjungKorea, antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan di daratan AsiaTenggara, dan antara Kuba dengan AS.

Pada prinsipnya, akan selalu ada pemimpin yang ingin mengubahstabilitas semu semacam ini. Upaya-upaya yang membahayakankemaslahatan perimbangan kekuatan tersebut, akan selalumenimbulkan krisis politik atau krisis militer. Bagi para penjamin

stabilitas, seorang Bung Karno memang hanya merupakan sebuahancaman yang akan menimbulkan krisis politik, bukan krisis militer.Ol h b b i l h l di k k k li l i ih k ih k B

 

hebat dari politik global Bung Karno?

Sesuai dengan julukan Sang Putra Fajar, Bung Karno membukamatanya melihat terang benderang dunia saat fajar menyising,tatkala sebagian dari kita masih terlelap menutup mata. Dunia versiBung Karno adalah dunia yang mutlak harus berubah menjadi

tempat yang lebih adil dan setara bagi semua. Kita pernah beruntungmemiliki seorang duta bangsa, yang sekaligus juga seorang diplomatter l ng ang pernah dimiliki Indonesia

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 119/250

terulung yang pernah dimiliki Indonesia.

* Budiarto Shambazy Wartawan Kompas.

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Hatta Tak Pernah Kembali sebagai Dwitunggal In Nugroho Budisantoso

 

ANDAI Soekarno dan Hatta tidak berpisah sebagai Dwitunggal,barangkali jalan sejarah Indonesia akan berbeda. Boleh saja kita

berandai-andai seperti itu, tetapi yang terjadi pada sejarah adalah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 120/250

bahwa pada waktu itu, 1 Desember 1956, Hatta mengundurkan diri

sebagai wakil presiden, dan dengan demikian Dwitunggal bercerai.

Pengunduran diri Hatta dalam situasi bangsa yang masih belum

menentu pasca-Pemilihan Umum 1955 ini mengundang banyakpertanyaan. Sebab, dalam situasi seperti itu justru dibutuhkan

seorang Hatta yang dikenal sangat jernih, tegas, dan tanpa

kompromi dalam mengurus pemerintahan. Apa yang membuat Hatta

tidak pernah datang kembali dengan Soekarno sebagai Dwitunggal?

Hatta sepertinya meninggalkan tanggung jawab untuk ikutmemikirkan bangsa dan negara yang sedang kacau. Hatta justru

seakan memilih tidak berbuat apa-apa di luar arena. Dan memang

selepas perceraian Dwitunggal itu, Hatta seakan menghilang dari

hiruk-pikuk politik. Suaranya hampir-hampir bahkan tidak terdengar;

 juga pada saat peristiwa besar terjadi pada 1965 yang melibatkan

sejumlah tentara dan Partai Komunis Indonesia (PKI). BenarkahHatta meninggalkan tanggung jawab? Padahal, semua tahu bahwa

dalam rentang waktu yang panjang sejak tahun 1920-an, dalam

kegusaran dan kegelisahan akan situasi bangsa dan negerinya,

seperti halnya Soekarno, Hatta dengan gigih ingin memberikan jalan

keluar bagi bangsa dan negerinya. Kondisi konkret rakyat Indonesiayang sengsara di bawah penjajahan menjadi tatapan mata Soekarno

dan Hatta 

konsekuensi-konsekuensi fisik dari kampanye-kampanye

penyadaran yang dijalankan. Penjara dan tanah pengasingan tidakberarti apa-apa dibanding mutiara yang bersinar dalam hati dan budirakyat yang sadar akan kemerdekaan hidup yang mesti direbut.

Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa dalam diri Soekarno dan

Hatta bangkit perasaan mendalam akan tanggung jawab terhadapkehidupan. Perasaan ini akan terusik terus-menerus kalau di dalamlapangan kehidupan selalu dijumpai segala bentuk ketimpangan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 121/250

lapangan kehidupan selalu dijumpai segala bentuk ketimpangan.Ketimpangan-ketimpangan itu pada dasarnya mengisyaratkanadanya gerak dunia yang lupa akan tanggung jawab, lupa akan

kehidupan yang semestinyalah dipelihara baik-baik. Disadari bahwadibutuhkan usaha terus-menerus untuk mengembalikan gerak duniaagar ingat akan tanggung jawab terhadap kehidupan. Dan,sepertinya Hatta memilih mundur dan berpisah dari Dwitunggal untuktujuan itu. Hatta mengambil posisi untuk memberi ingat kepadaSoekarno yang dipandangnya sudah berjalan dalam gerak lupa akan

tanggung jawab. Hatta memberi ingat, dan selalu memberi ingatmeskipun lebih sering tidak didengarkan. Hatta kemudian memanghanya tampak seperti orang yang berseru-seru di padang gurun.

Ketika bersepakat menjadi Dwitunggal

Perpisahan Dwitunggal itu belum terbayang saat Soekarno danHatta rujuk ketika Jepang menguasai Indonesia, sekalipun orangtahu bahwa antara mereka berdua ada perbedaan prinsip dan pilihantindakan. Dengan disaksikan Sjahrir, Soekarno dan Hatta bersepakat

mengakhiri pertentangan panjang pada tahun 1930-an mengenai jalan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai Indonesiamerdeka Sebagaimana diketahui Soekarno memilih jalan aksi 

mempunyai latar belakang pendidikan di Bandung, berpandangan

bahwa sikap nonkooperasi ditunjukkan dengan menolak segalasesuatu yang berbau penjajah, termasuk Tweede Kamer.Sedangkan Hatta yang mengenyam pendidikan di Belandaberpendapat bahwa sikap nonkooperasi harus ditunjukkan dalamsikap perlawanan terus-menerus kepada penjajah sungguh pun

duduk di Tweede Kamer.

Namun ketika Jepang menduduki Indonesia dirasakan oleh

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 122/250

Namun, ketika Jepang menduduki Indonesia, dirasakan olehSoekarno dan Hatta bahwa suatu tugas yang jauh lebih besarberada di depan mata, dan itu tidak dapat dilakukan seorang

perseorangan. Sembari keduanya berjabat tangan erat, Soekarnowaktu itu berkata kepada Hatta, "Inilah janji kita sebagai Dwitunggal.Inilah sumpah kita yang jantan untuk bekerja berdampingan dantidak akan berpecah hingga negeri ini mencapai kemerdekaansepenuhnya." Karena keduanya dikenal publik, maka perjuangansecara publik yang mereka tempuh, sedangkan Sjahrir yang

menyaksikan jabat tangan itu mengambil jalan perjuangan bawahtanah. Menurut Soekarno, pembicaraan antara mereka bertiga waktuitu amatlah singkat. Namun, sering kali di kemudian hari, konsepsimengenai Dwitunggal kelihatan seperti sudah dipersiapkan dandikerjakan dengan perhitungan yang saksama.

Berbeda dengan Sjahrir yang berjuang di bawah tanah, strategiperjuangan secara publik dari Soekarno dan Hatta jelas sekalilangsung menggambarkan keduanya sebagai kolaborator Jepang.Tentu saja keduanya menyangkal sangkaan itu. Hatta misalnyamenjelaskan bahwa keterlibatannya sebagai penasihat pemerintahmiliter Jepang justru untuk melindungi rakyat. Demikian pula dengankeberadaan Pusat Tenaga Rakyat (Putera) bersama Soekarno 

sekali pertentangan faham yang terjadi pada tahun 1930-an, dan

seia-sekata dalam pikiran dan tindakan. Kalau sebelumnya merekadapat dikatakan saling mencela, pada saat-saat itu keduanya salingmembela. Sebagai Dwitunggal, keduanya sangat menonjol dalamdetik-detik Proklamasi kemerdekaan. Hatta menulis dalam Memoir -nya bahwa Dwitunggal itulah yang kemudian dipilih menjadi Presiden

dan Wakil Presiden RI untuk pertama kalinya. Dikatakan olehSoekardjo Wirjopranoto bahwa konstruksi Dwitunggal untuk presidendan wakil presiden itu unik dalam sejarah, dan merupakan suatu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 123/250

p j , pkeharusan bagi Indonesia di masa itu.

Perjalanan Dwitunggal dalam pemerintahan sejak ProklamasiKemerdekaan memang telah melewati sejumlah kondisi yangberbeda, yang berkaitan dengan strategi politik. Awalnya, Soekarnodan Hatta menjadi presiden dan wakil presiden dalam sebuahkabinet presidensial. Namun, ternyata di mata internasionalSoekarno dianggap sebagai kolaborator Jepang yang tentu saja

menyulitkan perundingan-perundingan diplomasi yang dijalankan.Terhadap ini, Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP) mengusulkan agar untuk sementara waktu dibentuk kabinetparlementer untuk menangkis serangan-serangan dari luar negeriterhadap Soekarno atas nama rakyat. Seperti sudah diketahui,

anggota-anggota KNIP diangkat oleh Soekarno dan Hatta untukmenggantikan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yangmempunyai cap "Tokyo". Soekarno dan Hatta menyetujui usul BadanPekerja itu. Dan, kemudian Soekarno mengangkat Sjahrir sebagaiperdana menteri dengan alasan bahwa presiden mendelegasikankekuasaan kepada perdana menteri untuk mengatasi kesulitan

sementara waktu. Setelah berubah konfigurasinya sebanyak tigakali, kabinet Sjahrir jatuh, dan Soekarno mengambil alih. Formasi

 

pasca-Kabinet Amir Sjarifuddin yang memberikan kepada

pemerintahannya hasil-hasil Perjanjian Renville, Hatta sungguhmenunjukkan kepiawaiannya dalam mengurus pemerintahan. Selainkeberhasilan dalam perjuangan memperoleh kedaulatan dalamKonferensi Meja Bundar, sejumlah hal dijalankan termasukpenghematan, rasionalisasi dalam tentara dan pegawai negeri, serta

 juga penanganan atas membeludaknya pengangguran. Hinggakemudian dapat dibuktikan bahwa pemerintahan Hatta, meskipundalam situasi darurat, berhasil memperluas sawah menjadi 75.000

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 124/250

hektar, membentuk sejumlah koperasi pertanian, mengendalikanharga-harga, dan mencegah penimbunan. Bahkan, mulai dipikirkansecara serius Undang-Undang Pemerintahan Daerah yangberdasarkan otonomi yang luas. Sering dikatakan bahwa DwitunggalSoekarno-Hatta dengan Soekarno sebagai presiden dan Hattasebagai wakil presiden sekaligus perdana menteri ini merupakankombinasi kepemimpinan yang sangat cocok dalam situasi Indonesiayang sulit di masa-masa awal kemerdekaan.

Namun, bagaimanapun kombinasi kepemimpinan seperti itu adadalam suasana darurat. Seperti dikatakan Hatta dalam pidatonya didepan Badan Pekerja KNIP pada tanggal 16 Februari 1948,"Presiden dan saya berpendapat bahwa satu-satunya jalan untuk 

mengatasi krisis politik yang merugikan negara ialah mengadakan sementara waktu pemerintahan yang bersifat kabinet presidensiil,menunggu terbentuknya kabinet parlementer yang kuat."

Namun, harus diakui bahwa konfigurasi kepemimpinan nasionalsejak Dwitunggal ini sepertinya tidak pernah secara tuntasdiselesaikan baik dalam rangka demokrasi parlementer, demokrasiterpimpin maupun sesudahnya Bahkan dengan kembalinya pada 

Ia yang tidak tampil dalam kerja sama dengan Jepang, logis untuk

menjadi pihak perunding dengan Belanda. Dan, berbeda denganSoekarno, Sjahrir sering dikatakan tidak mempunyai prasangkaterhadap orang-orang Belanda. Pendidikan di Baratmengonstruksikan dalam dirinya bentuk demokrasi yang semestinyadijalankan, yang tentu saja berbeda dengan konstruksi demokrasi

Soekarno.

Mengenai kekuasaan presiden itu, Hatta mengungkapkan bahwa

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 125/250

g p , g g psejak keluarnya Maklumat Wakil Presiden No X pada pertengahanOktober 1945, KNIP mempunyai hak legislatif. Sebelumnya, menurut

UUD 1945 pada aturan peralihan, segala kekuasaan dijalankan olehpresiden dengan bantuan sebuah komite nasional. Hattamenambahkan bahwa mulai saat itu, "secara berangsur-angsurkekuasaan yang lain akan diberikan kepada badan yang berhakberdasarkan trias politika."

Pertentangan pandangan akan peran Hatta dalam pemerintahan punsejak pertengahan 1950 muncul secara menonjol. Waktu itu, RISbubar menjadi negara kesatuan RI. Dari satu pihak ada yangmengharapkan, terutama dari golongan Masyumi, Hatta merangkap

 jabatan wakil presiden dan perdana menteri, sedangkan dari pihak

lain, yaitu PNI dan PSI, mengharapkan Hatta menjabat salah satusaja. Dalam waktu-waktu kemudian, mengenai ini, Hatta pernahberujar bahwa Sjafruddin Prawiranegara, salah seorang pemimpinMasyumi, mengusulkan agar Hatta menjabat sebagai wakil presidensaja. Hanya saja, kalau kondisi bangsa sulit, Hatta kembalimerangkap sebagai perdana menteri yang bertanggung jawabkepada parlemen. Usulan Sjafruddin ini terkenal dengan sebutanescape clause Usulan ini tidak disetujui kubu PNI dan PSI dan 

batas konstitusional; dengan kata lain, ia tidak mencampuri urusan 

eksekutif. Tetapi sejauh yang kita ketahui, merupakan siksaan bagi Soekarno untuk tetap berada di dalam batas-batas konstitusional dan tidak campur tangan dalam eksekutif ".

Hubungan Dwitunggal semakin renggang

Masa-masa Dwitunggal sebagai simbol itu sering dilukiskan Hattasebagai masa di mana dirinya dan Soekarno mulai berselisih faham

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 126/250

sebagai masa di mana dirinya dan Soekarno mulai berselisih faham.Kondisi ini ada kaitannya dengan kedekatan baru Soekarno denganPKI yang sangat memusuhi Hatta. Dikatakan oleh Hatta di kemudian

hari bahwa "sejak kita meninggalkan UUD 1945 berganti dengan UUD 1950, arti dan kedudukan Dwitunggal mulai berubah dan makin berkurang. Hal itu digunakan sebaik-baiknya oleh PKI dalam taktik dan perjuangan politiknya, sehingga proses merosotnya daya ikat dan kegunaan Dwitunggal itu makin cepat dan bahkan antara kami berdua sering timbul berbagai salah pengertian. Akibatnya tercermin 

pula dalam berbagai urusan kenegaraan yang kalau dulu diatasi dengan kewibawaan dan kenegarawanan yang terletak dalam lembaga Dwitunggal itu, lama-lama menjadi masalah-masalah yang tidak teratasi, atau diatasi dengan cara-cara yang menimbulkan keretakan-keretakan baru yang makin berlarut-larut."

Perselisihan faham antara Soekarno dan Hatta sebenarnya mulaibersemi sejak 1949 di mana di bawah Konstitusi RIS Hatta sebagaiperdana menteri mempunyai kedudukan kepemimpinan yang lebihkuat dibandingkan Soekarno. Namun demikian, seperti dipaparkan

oleh Mavis Rose, Soekarno memang mempunyai pesona terutamadi kalangan orang-orang Jawa sehingga memungkinkan dirinyauntuk menyarankan kembali adanya negara kesatuan Sebab 

semakin rakyat dapat mengusahakan menyelesaikan persoalannya

sendiri, tanpa harus tergantung elite penguasa. Di sini Hatta sepertimengingatkan kembali akan pentingnya kaderisasi dan pendidikanyang menghasilkan suatu organisasi yang tidak tergantung padasatu pemimpin. Mengenai federalisme, sebenarnya Hatta sudahmenjadi penganjur paling depan mengenai Indonesia sebagai

negara federal sebelum Perhimpunan Indonesia mulaimembicarakan bentuk negara yang merdeka.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 127/250

Lalu, apa sebenarnya konsepsi "persatuan" dari keduanya? Denganmemperhatikan gagasan Soekarno mengenai politik machtsvorming  

dan machtsaanwending, orang mempersepsikan persatuan sepertiada kaitannya dengan massa yang bergerak. Bahkan, Soekarnopernah mengatakan bahwa "massa bukanlah cuma rakyat jelata yang berjuta-juta saja, massa adalah rakyat jelata yang sudah terluluh mempunyai semangat satu, kemauan satu, roh dan nyawa satu. Massa adalah berarti deeg, jeladren, luluhan. Ia dus bukan 

gundukan rakyat jelata saja yang berlain-lainan semangat dan kemauan ".

Kecuali itu, pada diri Soekarno juga selalu melekat gagasanpersatuan nasionalisme, agama, dan komunisme (Nasakom) di

mana ketiganya menurut Dahm saling bertentangan. Ketiganyamenjadi satu ketika mendapatkan musuh bersama kolonialisme danimperialisme Barat. Pendekatan yang dipakai Soekarno ini sangatkhas bersifat sinkretisme Jawa. Bahkan, menurut catatanOnghokham, dalam merumuskan Pancasila pun, Soekarno memeraskelima sila menjadi tiga, yang kemudian menjadi satu sila saja, yaitu"gotong royong". Soekarno sungguh menekankan abstraksi dalammelihat persatuan Bagaimanapun abstraksi mengandung potensi 

Namun, ternyata tidak ada pemenang mutlak. Situasi krisis tidak

menunjukkan perubahan. Dalam situasi seperti itu, Soekarnomenunjukkan akan membangun suatu penyelesaian denganmenggalang kekuatan dari rakyat Jawa, PNI, PKI, NU, Partai Murba,dan juga dengan menggandeng kepala staf Angkatan Darat yangberpengaruh, Nasution. Soekarno pada Oktober 1956 bahkan

pernah berpidato mengajak untuk mengubur semua partai. Dan,kemudian memperkenalkan satu sistem demokrasi baru, yaituDemokrasi Terpimpin. Dalam diri Soekarno seperti ada kegusarant i k i t diid id k j k

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 128/250

terus mengenai konsepsi persatuan yang diidam-idamkannya sejakawal. Sepertinya, pada Demokrasi Terpimpin, Soekarno melihatcelah yang mengarah ke terjadinya konsepsi persatuan nasionalnya.

Hatta, dalam situasi seperti itu menurut UUDS semestinya bertugasmembantu Soekarno. Namun, hati Hatta tidak kuasa menahankecewa. Sebab, dengan mendukung Soekarno berarti mengebiridemokrasi multipartai dan parlementer yang merupakan unsur pokok

dari kedaulatan rakyat yang sudah sejak awal diperjuangkannya.Demokrasi parlementer memang sedang terganggu, tetapi untukmenegakkan demokrasi bukan dengan mematikannya. Menjelangmundur dari Dwitunggal, yaitu saat berpidato di Universitas GadjahMada, Hatta menyerukan bahwa sejak 1950 pemerintahan

dijalankan dalam demokrasi parlementer yang tanpa demokrasi dantanpa parlemen sehingga yang terjadi anarki politik. Kekuasaansesungguhnya tidak berada di dalam pemerintahan, tetapi dalamdewan partai yang tidak bertanggung jawab.

Hatta mundur

Hatta mundur dari Dwitunggal pada 1 Desember 1956 Dikatakannya 

dari mewujudkan kedaulatan rakyat. Namun, peringatan-peringatan

Hatta sering kurang diperhatikan Soekarno. Ia terus menggulirkankonsepsi Demokrasi Terpimpin dengan didukung orang-orang disekelilingnya. Kecuali itu Hatta juga bersuara di surat kabar. Namun,begitu surat kabar yang memuat tulisan Hatta diberangus, kemudiantidak ada yang berani memuat gagasan-gagasan Hatta. Hatta

menyayangkan tindakan pemberangusan ini, sebab yang dirugikanpasti banyak pihak. Tindakan kekerasan terhadap buah-buah pikiranpada dasarnya merugikan diri sendiri. Pemberangusan yangmemakan ban ak korban it ang antara lain memaksa Hatta nt k

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 129/250

memakan banyak korban itu yang antara lain memaksa Hatta untuktidak bersuara lagi di surat kabar.

Dalam usaha menolong kondisi negeri yang krisis, Hattamengungkapkan perlunya orang kembali mencermati kadar rasatanggung jawab. Waktu itu, kehampaan tanggung jawab (emptiness of responsibility ) begitu menggejala di mana-mana dalam pelbagaibentuknya. Kondisi rakyat tidak membangkitkan rasa perasaan apa

pun dalam diri para pengambil ke-putusan. Maka, antara lain Hattamenganjurkan perubahan dalam sistem pemilihan umum yaitudengan diadakannya sistem daerah pemilihan. Sebab, denganbegitu para wakil rakyat yang terpilih merasa bertanggung jawablangsung terhadap rakyat. Bukannya bertanggung jawab kepada

partai yang telah menempatkannya sebagai wakil rakyat. Kecuali itu,dalam perspektif tanggung jawab pemimpin kepada rakyatnya yangharus dibangkitkan lagi, Hatta menulis Demokrasi Kita dalamkerangka debat konsepsi demokrasi dengan Soekarno bersamaDemokrasi Terpimpin-nya yang pada dasarnya otoriter.

Tidak dapat disangkal bahwa pada diri Soekarno dan Hatta terdapatkegelisahan besar untuk membangun dan menyusun bangsa dan 

hati, tetapi berpikir bening dan jitu dalam strategi. Ia mengerti kapan

harus tampil, dan kapan turun panggung tanpa harus melukaipersatuan yang sudah dibangun bersama teman-temannya sejak

Perhimpunan Indonesia berdiri. Ia mengerti bagaimana menjalin

hubungan persahabatan dengan Soekarno meskipun nasihat-

nasihatnya sering tidak didengar. Ia mengerti kapan keras

menghardik dan kapan lembut menegur. Ia rela meninggalkansegala-galanya, termasuk jabatan, kalau hati nuraninya terganggu.

Memang, sungguh butuh berlimpah hal untuk mengubah dunia,

seperti kata Bertolt Brecht (1898 1956) penyair Jerman dalam

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 130/250

seperti kata Bertolt Brecht (1898-1956), penyair Jerman, dalam

Einverstaendnis,

"it takes a lot of things to change the world: 

Anger and tenacity. Science and indignation,

The quick initiative, the long reflection,

The cold patience and the infinite perseverance,

The understanding of the particular case and the understanding of the enseble: 

Only the lessons of reality can teach us to transform reality". 

* In Nugroho Budisantoso Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat 

Driyarkara, Jakarta. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Soekarno dan Gerakan Perempuan 

Kepentingan Bangsa Vs Kepentingan Perempuan 

Gadis Arivia

MEMBUKA lembaran-lembaran buku bersejarah tentang Soekarnodan mencari tulisan-tulisan maupun paragraf-paragraf yang penting,

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 131/250

yang menuangkan gagasan Soekarno tentang perempuan,mengantar kita ke lembaran sejarah pergerakan perempuan di masa

lalu.I

"Banjak orang jang tidak mengerti apa sebabnja saja anggap kursus- kursus wanita itu begitu penting. Siapa jang membatja kitab jang saja sadjikan sekarang ini,-jang isinja telah saja uraikan di dalam kursus- 

kursus wanita itu dalam pokok-pokoknja-akan mengerti apa sebab saja anggap soal wanita itu soal jang amat penting. Soal wanita adalah soal-masjarakat!" 

(Soekarno, Sarinah , 1947)

Representasi ini sangat mengesankan ketika melihat gambar-gambar perjuangan perempuan yang dibalut kain kebayamenyuarakan aspirasi mereka, bukan hanya soal kepandaian putri,tetapi bahkan menyerukan perjuangan revolusioner.

Satuan perjuangan yang pertama adalah Lasjkar Wanita Indonesiaatau Lasjwi yang didirikan Aruji Kartawinata di Bandung tahun 1945 

(1945) yang dipimpin sejumlah tokoh seperti Suwarni Pringgodigdo

(Istri Sedar), Sri Mangunsarkoro, dan Suyatin Kartowiyono. Wanimendistribusikan beras untuk tujuan perjuangan. Terdapat pulaorganisasi-organisasi buruh seperti Barisan Buruh Wanita yangberhaluan kiri, salah satu tokohnya adalah SK Trimurti.

Jauh sebelum masa perjuangan revolusioner, pergerakanperempuan sebenarnya sudah dimulai oleh perempuan-perempuankelas menengah. Ada beberapa faktor mengapa kelas menengahmengambil peranan yang penting di sini Faktor faktor tersebut

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 132/250

mengambil peranan yang penting di sini. Faktor-faktor tersebutantara lain disebabkan tingkat pendidikan, waktu luang dan jugaakses informasi dan pengetahuan yang mereka miliki. Organisasiyang cukup kuat misalnya adalah Putri Merdeka, yang dibentuktahun 1912 dan mempunyai afiliasi dengan Boedi Oetomo,organisasi nasionalis pertama yang berdiri tahun 1908. Afiliasi inimemperlihatkan bagaimana pada saat itu organisasi perempuansangat dekat dengan nasionalisme. Simbolisasi ini terlihat pada

Kartini, seorang perempuan priyayi. Isu-isu yang dilontarkan senadadengan Kartini seperti persoalan pendidikan dan peningkatankepandaian putri. Organisasi perempuan kelas menengah lainnyayang mempunyai nuansa agama adalah Muhammadiyah.

Organisasi perempuan mulai menjadi politis baru terlihat pada tahun1920-an, ketika organisasi-organisasi politik yang besar sepertiSarekat Islam, Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai KomunisIndonesia (PKI) mempunyai divisi perempuan. Organisasi-organisasiperempuan ini mempunyai anggota yang bervariasi dalam latarbelakang sosial dan politiknya. Cakupannya meliputi tingkat kelas

menengah-bawah yang meluas. Isu-isu yang dilontarkan adalahseputar partisipasi perempuan dalam politik dan keterlibatan 

sokongan kaum ibu itu; kita tidak sahadja gembira hati akan kongres 

itu oleh karena kaum bapak belum insjaf akan keharusan kenaikan deradjat kaum ibu itu,-kita gembira hati ialah teristimewa djuga oleh karena di kalangan kaum ibu sendiri belum banjak jang mengetahui atau mendjalankan kewadjibannja ikut menjeburkan diri di dalam perdjoangan bangsa, dan belum banjak jang berkehendak akan 

kenaikan deradjat itu."  

(Soekarno: Kongres Kaum Ibu , 1928)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 133/250

PIDATO Soekarno pada Kongres Kaum Ibu tahun 1928 ini amat

penting untuk membaca penempatan perempuan dalam pemikiranSoekarno. Ia menyokong hak-hak perempuan, namun iamenganggap perjuangan hak perempuan harus nomor dua setelahperjuangan kemerdekaan. Dan bila perjuangan hak-hak perempuanitu tercapai, perjuangan tersebut belum cukup karena kepentingannasional belum terwujud.

Ia melontarkan pertanyaan-pertanyaan bertubi-tubi kepada kaumperempuan saat itu: "Apakah kiranja sudah tjukup, jang kaum ibu Indonesia mendjadi sama haknja dengan kaum bapak Indonesia-hak kaum bapak Indonesia jang terikat-ikat ini? Apakah kiranja sudah 

tjukup, jang kaum ibu Indonesia mendjadi sama deradjatnja dengan kaum bapak Indonesia,-deradjat kaum bapak Indonesia jang tak lebih daripada deradjatnja orang djadjahan, tak lebih daripada deradjatnya putera negeri jang tak merdeka?" (Kongres Kaum Ibu ,1928)

Awalnya dalam Kongres Kaum Ibu, pandangan-pandanganS k id k d k b h Ti l h

 

Tak lama setelah Kongres Kaum Ibu diadakan, beberapa organisasi

baru terbentuk. Di antaranya adalah Perikatan Perempuan Indonesia(PPI) yang namanya kemudian berubah menjadi AsosiasiPerempuan Indonesia (API). Tahun 1935, berganti nama lagimenjadi Kongres Perempuan Indonesia (KPI).

Dalam kiprah politiknya, kelompok ini kelihatannya mengambil "jalantengah" yakni bermain di antara isu-isu perempuan dannasionalisme, antara isu perkawinan yakni monogami denganpendidikan campuran (anak laki laki dan perempuan) Kelompok ini

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 134/250

pendidikan campuran (anak laki-laki dan perempuan). Kelompok iniberusaha menjaga harmoni antara kelompok yang berbasis agamadan yang sekuler.

Kali ini, Soekarno berhasil mencuri perhatian kelompok perempuanapalagi ide memperjuangkan kemerdekaan dapat merangkulkelompok-kelompok perempuan berbasis agama yang masih curigadengan isu-isu perempuan yang diperjuangkan, seperti hak seorang

istri untuk meminta perceraian bila sang suami mempunyai istrikedua.

Situasi ini menimbulkan per-debatan yang seru di antara kelompokperempuan. Maria Ulfah Subadio yang lama aktif di dunia politik dan

kemudian menjadi menteri perempuan pertama Indonesiamerefleksikan ketegangan yang terjadi saat itu, dan menyimpulkanbahwa: "Kita memang bukan merupakan sebuah gerakan feminis,kita tidak pernah mendjadi sebuah gerakan feminis, kita berfikir lebih baik melawan pendjadjahan daripada melawan laki-laki. Djadi, kita membutuhkan laki-laki sebagai sekutu." (Doran, 1987:104)

S l h K P I d i b khi b b 

(Perwari) bertekad mendukung revolusi nasional.

III

"Sekarang kita telah Merdeka. Kita telah mempunjai Negara. Kita telah mempunjai Republik. Bagaimanakah aktiviteit wanita di dalam 

perdjoangan Republik kita itu? Inilah soal jang amat penting, jang diinsjafi sungguh-sungguh oleh semua pemimpin wanita Indonesia.Malahan bila mungkin, djangan ada seorang wanita pun jang tidak insjaf djangan ada seorang pun di antara mereka jang ketinggalan!

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 135/250

insjaf, djangan ada seorang pun di antara mereka jang ketinggalan! Dengan tiada berfaham komunis saja dapat mengagumi ucapan 

Lenin: "Tiap-tiap koki harus dapat mendjalankan politik"Maka saja berkata: "Hai wanita-wanita Indonesia, djadilah revolusioner,-tiada kemenangan revolusioner, djika tiada wanita revolusioner, dan tiada wanita revolusioner, djika tiada pedoman revolusioner!" Tiap-tiap pergerakan jang menghantam, melemahkan, menggempur imperialisme adalah pergerakan-pergerakan revolusioner." (Sarinah ,

1947:247,283)

SEJAK Awal tahun 1930-an Soekarno telah masuk dalam fase barudalam perkembangan pemikiran politiknya, yaitu menguatnyakonsep-konsep marxisme di dalam dirinya. Baginya, perjuangan

perempuan yang lebih penting adalah penghancuran kapitalisme.Hal inilah yang ia tekankan kepada kaum perempuan dengan sekalilagi menegaskan bahwa "kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tidak tjukup. Ada kebutuhan jang lebih besar lagi jaitu penghancuran sistem kapitalis". (Doran, 1987:104).

Hampir separuh buku Sarinah , menguraikan pandangan-pandangand iki iki k i li N

 

mendiskusikan secara terbuka isu-isu kesetaraan dalam diskusi

perempuan dalam Partai Komunis yang saat itu mendapat tegurankeras dari Lenin. Bagi Lenin apa yang dikerjakan Zetkin-yaitumendiskusikan isu-isu perempuan-tidak memberikan kontribusidalam perjuangan revolusioner. Menurut Lenin, yang seharusnyadilakukan oleh Zetkin bukan membuang-buang waktu membicarakan

soal-soal perempuan tetapi membangkitkan gairah dan kesadaranperjuangan revolusioner menentang kapitalisme pada perempuan.

Sebaliknya bagi Zetkin persoalannya jelas bahwa terdapat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 136/250

Sebaliknya, bagi Zetkin, persoalannya jelas bahwa terdapatkebutuhan bagi perempuan untuk memahami dan menghubungkanpenindasan yang terjadi di bidang "privat" maupun "publik". Iamengerti benar mengapa perempuan tertindas dan hal ini tampaknyasama sekali tidak dipahami oleh Lenin. Marxisme menjelaskanmengapa kapitalisme mengakibatkan adanya pembagian kerjaantara perempuan dan laki-laki, pemi-sahan antara perempuan didunia domestik dan laki-laki di dunia publik. Tetapi, marxisme tidak

menjelaskan mengapa sebelum ada kapitalisme pemisahan tersebutsudah terjadi. Bagi Zetkin, baik kategori Marx maupun kapital sama-sama buta terhadap persoalan perempuan.

Tokoh-tokoh feminis sosialis setelah Zetkin kemudian

mengagendakan persoalan perempuan sebagai yang utama, barukemudian persoalan kelas. Walaupun feminis sosialis setuju denganpara feminis marxis bahwa pembebasan perempuan bergantungpada penghancuran kapitalisme, namun mereka juga sadar bahwakapitalisme tidak dapat dihancurkan bila patriarki tidak dimusnahkan.Bagi mereka materi atau hubungan ekonomi masyarakat tidak akan

mengalami perubahan yang berarti bila ideologi patrarki tidakdirubah Perempuan dengan demikian harus berperang melawan 

Gerwani dan pergerakan buruh (SOBSI) serta PKI, membuat

hubungan Gerwani dengan Soekarno menjadi sangat dekat.

IV

"Setelah bayiku berumur dua hari, waktu aku sedang berbaring, pagi- 

pagi benar datanglah Bung Karno. Bung Karno du-duk di depanku dan kemudian berkata: 'Fat, aku minta izinmu, aku akan kawin dengan Hartini.' Aku dengarkan saja apa yang Bung Karno utarakan tadi dengan seksama dan tenang 'Boleh saja ' kataku menjawab

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 137/250

tadi dengan seksama dan tenang. Boleh saja, kataku menjawab,tetapi Fat minta dikembalikan pada orangtua. Aku tidak mau dimadu 

dan anti poligami. Tetapi aku cinta padamu dan juga cinta pada Hartini, demikian Bung Karno. 'Oo, tak bisa begitu!,' kataku." (Fatmawati , 1978:80)

PERKAWINAN Soekarno dengan Hartini pada tahun 1954merupakan tamparan keras bagi kelompok perempuan. HubunganSoekarno dengan gerakan perempuan menjadi tegang. PopularitasSoekarno jatuh dan ide-ide besarnya tentang perempuan di dalambukunya Sarinah dipertanyakan. Ketegangan pun terjadi di antarakelompok perempuan. Nani Suwondo dari Perwari yang mendukungFatmawati untuk meninggalkan Istana menyesalkan tindakan

Gerwani, yang tidak memprotes perkawinan Soekarno denganHartini.

Gerwani dituduh lebih berat membela politik dan bukan kepentingankaum perempuan. Protes Perwari sebaliknya merugikan

organisasinya sendiri. Banyak anggota Perwari yang mengundurkandiri dari organisasi karena suami mereka mendapat tekanan dik j P i l j k hil d k d id k

 

Tentunya kata sepakat tidak tercapai dalam parlemen, karena ide ini

tidak didukung oleh kalangan Muslim. Kompromi kemudian dicapaimelalui ga-gasan Bhayangkari, bahwa permaduan diizinkan bagisuami-istri Muslim, tetapi kitab Un-dang-Undang Perkawinan Sipilmendasarkan diri pada aspek monogami. Perjalanan perjuanganundang-undang perkawinan setelah ini masih panjang karena

ditentang Kementerian Agama. Perempuan Indonesia harusmenunggu sampai tahun 1973 untuk mendapatkan undang-undangperkawinan baru yang melarang poligami.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 138/250

V

"Sudah lama bunga Indonesia tiada mengeluarkan harumnja,semendjak sekar jang terkemudian sudah mendjadi laju. Tetapi sekarang bunga Indonesia sudah kembang kembali, kembang ditimpa tjahaja bulan persatuan Indonesia; dalam bulan jang terang benderang ini, berbaulah sugandi segala bunga-bungaan jang 

harum, dan menarik hati jang tahu akan harganja bunga sebagai hiasan alam jang diturunkan Ilahi. ( Soekarno, Kongres Kaum Ibu ,1928)

PRIBADI presiden pertama Republik Indonesia ini memiliki tiga ciri

persona yang menarik, yakni charm , kharisma, dan pamor (sinarcahaya). Ia juga sangat ahli dalam berkata-kata, sangat puitis dansekaligus tajam dilengkapi daya analisa yang kritis. Secarakeseluruhan, ia adalah laki-laki yang cute (elok) dan smart (tampan,cerdas), sangat menonjol dari laki-laki pada zamannya. Karyabesarnya tentang perempuan yang ia tuangkan dalam bukunyaberjudul Sarinah setebal 329 halaman ini, menunjukkankeseriusannya dalam membedah persoalan persoalan perempuan 

haknya. Memperjuangkan ideologi dahulu baru hak-haknya?

Memperjuangkan demokrasi dahulu baru hak-haknya? Sudahseringkali di negara ini dan di belahan dunia lainnya, perempuan"dipakai" untuk tujuan-tujuan politik tertentu, yang lebih besar danlebih agung. Bahkan, Gerwani akhirnya disingkirkan oleh rezim OrdeBaru demi kepentingan politik rezim tersebut.

Seluruh filsafat abad modern memuja ide-ide besar, agung dankebenaran mutlak. Soekarno dalam perspektif filsafatnya tidak dapatdilepaskan dari keterbelengguannya dengan "teori-teori

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 139/250

p gg y gbesar" (grand theory ), yang menganggap seluruh entitas ini sebagaisuatu keseluruhan dan universal. Demikian pula pemikiran-pemikirannya tentang perempuan merupakan suatu entitas yangtidak dapat dipisahkan dari totalitas universal. Soekarnomenganggap perempuan hanyalah suatu bagian dari suatu subyekyang lebih besar lagi, yakni revolusi, ideologi, negara, suaturasionalitas yang semuanya diterjemahkan dengan cara berpikir

maskulin.

Apakah ide-ide perempuan? Bagaimanakah moralitas dan etikaperempuan? Kehidupan moral perempuan bukanlah da-tang dari ide-ide besar melainkan dari kehidupan sehari-sehari yang ia jalani:

kehidupan ruang domestik yang ia geluti, ruang pribadi yangmenyangkut kesejahteraan keluarganya, relasi-relasi kecil yangmempunyai keterikatan emosional, dunia feminitas yang tampaksederhana dari luar namun sangat kompleks dalam kehidupanperempuan. Soekarno tidak dapat mengerti pentingnya undang-undang perkawinan bagi kelompok perempuan, Lenin sulit

memahami mengapa perempuan perlu berdiskusi segala tetekbengek yang ia anggap buang-buang waktu saja 

harus diperjuangkan terlebih dahulu agar ia setara dengan jenis

manusia lainnya, bila ini telah tercapai, terwujudlah masyarakat yangadil dan makmur, negara yang merdeka dan demokratis.

Ah, seandainya Soekarno memahami hal ini.

* Gadis Arivia Ketua Yayasan Jurnal Perempuan, staf pengajar Jurusan Filsafat Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI) dan Kajian Wanita UI. 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 140/250

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Koleksi dan Karya Presiden Soekarno 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 141/250

Presiden Soekarno 

 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 142/250

Judul : Peperangan antara Gatutkatja dan Antasena 

Karya : Basuki Abdullah

  

 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 143/250

Judul : Kawan-kawan Revolusi 

Karya : S Sudjojono

 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 144/250

 

Judul : Potret Seorang Putri 

Karya : Soekarno

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Latar Belakang Sosio-kultural Dunia Kanak-kanak danMasa Muda Bung Karno 

Sartono Kartodirdjo 

PANCAROBAmasaperalihanabad ke-19 ke

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 145/250

Dok Kompas  

abad ke 19 keabad ke-20

ialah ucapanyang lumrahdiketengahkandalam sejarahIndonesiabahwa suatu

 jiwa zaman(zeitgeist )membentukkepribadianseseorang

yang hidup dimasa itu, dan

sebaliknya pribadi tokoh sejarah menempa jiwa zaman. Abad ke-20bercirikan nasionalisme serta produk perkembangannya, ialah negaranasion, maka berbicara tentang Bung Karno tidak lepas dari

nasionalisme, dan sebaliknya perkembangan nasionalisme tidak dapatlepas dari peran kepemimpinan Bung Karno.Beberapa dasawarsa 

Kebingungan rakyat dalam menyikapi perubahan itu menciptakan pada

rakyat sejak kira-kira pertengahan abad ke-19 pandangan dunia, sepertigambaran kuno ialah datangnya kaliyuga atau datangnya kiyamat  (apocalyps ). Kedatangan akhiring zaman ditandai antara lain oleh "PulauJawa sudah berkalung besi" (adanya kereta api), anak yang sudah tahunilai uang akibat adanya monetisasi, anak tidak lagi mematuhi kataorangtua, dan sebagainya. Adanya kebingungan berubahnya nilai-nilai,karangan pujangga terakhir Ranggawarsita maka dalam serat Kalatida  menyatakan " jamannya ialah jaman edan " "Jamane jaman edan sing ora edan ora keduman... Begja begjane kang lali luwih begja kang eling lan waspada "

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 146/250

waspada.

Di sini zaman penuh perubahan nilai-nilai menimbulkan kebingungan,karena orang kehilangan pegangan sehingga kelakuannya serba aneh(seperti orang gila). Orang tidak jujur (korup) menjadi kaya dan yang

 jujur tidak menjadi kaya akan tetapi yang paling bahagia adalah orangyang tetap ingat (jujur) serta waspada. Sang pujangga menilai zaman

pancaroba serba negatif, terutama dari pandangan tradisional jadikonservatif karena perubahan membahayakan masyarakat tradisional,maka perubahan mengancam tradisi. Ucapan Ranggawarsita tidak lagidiindahkan pada zaman emansipasi, justru kemajuan yang menjaditujuan hidup kaum "kebangkitan" yang disebut dalam sejarah, meskipunmereka menyebut diri sendiri kaum maju.

***

PARA kaum maju merupakan akar pergerakan nasional atau lazim

disebut kebangkitan nasional. Dari Kartini bersaudara sampai BungKarno dan Bung Hatta merupakan proses pergerakan nasionalisme yang 

Mobilisasi, urbanisasi, dan detradisionalisasi memungkinkan ada

pelembagaan solidaritas baru, berupa perkumpulan antara lain BoediOetomo, Sarekat Islam, Pasundan. Kecuali berbentuk forum baru,organisasi itu berfungsi sebagai identitas kolektif. Di sini kita menghadapibentuk ekspresi etno-nasionalisme atau religio-nasionalisme.

Meskipun ketiga emansipator pada dekade pertama abad ke-20 yaituKartini, Wahidin, dan Soetomo sebagai perintis emansipasi memusatkanperhatian kepada keterlibatan solidaritas nasional masih terbatas, tetapidipusatkan perhatiannya pada aspek modernisasi yang bervariasi. Di sinikita menghadapi fakta historis berupa konvergensi dua proses yaitu di

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 147/250

kita menghadapi fakta historis berupa konvergensi dua proses, yaitu disatu pihak pada Bangsa Indonesia timbul kesadaran adanya status

serba rendah di bawah sistem penjajahan, sedangkan di pihak lain padaBangsa Belanda muncul kesadaran betapa besar penderitaan rakyatterjajah serta beratnya kewajiban moral dalam pelaksanaanpemerintahan kolonial.

Adapun dalam masyarakat Belanda sementara itu timbul kepedulianterhadap situasi Hindia Belanda sebagai negeri yang merosotkesejahteraannya, di samping itu dirumuskan politik kolonial mission sacre, yang terwujud berupa gerakan missi dan zending. Dipicu olehproses perkembangan dan perubahan konsep kolonialisme, tambahan

pula sebagai ideologi kolonialisme sebagai dampak penyebaran literaturkolonial sejak Max Havelaar dari Multatuli (EEF Douwes Dekker) sampaiDu Peron. Gambaran tentang Hindia Belanda sebagai jajahan mulaiberubah. Politik etis bertujuan memberikan kemudahan untuk kemajuanserta kesejahteraan rakyat.

Perlu ditambahkan di sini suatu interpretasi ekonomi bertujuanindustrialisasi pertanian serta penanaman modal maka fungsi jajahan 

profesionalisme teknologi bidang industri, pertanian, kedokteran,

biroktasi, pendidikan, dan sebagainya.

Dalam menyebut pendidikan sebagai unsur politik kolonial perludiketengahkan Politik Etis pada awal abad ke-20 dengan trilogi (sic )sebagai langkah pelaksanaan pidato Ratu Wilhelmina pada tahun 1901

serta merupakan perwujudan ekspresi dari edukasi, irigasi, dan emigrasi.

Pada akhir dekade pertama kita menjumpai kultur gaya hidup kaum majuyang terdiri atas kaum priyayi inteligensia serta pimpinan bangsawanatau kaum aristokrasi (Boedi Oetomo) Maka selaras dengan kondisi itu

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 148/250

atau kaum aristokrasi (Boedi Oetomo). Maka selaras dengan kondisi itusifat organisasi, gerakannya tidak mungkin radikal. Kaum pedagangmenengah dan penduduk kota sebagai anggota Muhammadiyah jugalebih bersifat moderat, sedang SI yang mencakup lapisan menengahsampai bawah terdiri atas aneka ragam golongan antara lain golonganpetani, golongan pertukangan industrialis rumah tangga, serta pedagangkecil. Acap kali ideologinya merupakan campuran antara gerakan

tradisional dan setengah modern kota. Meskipun masih bercoraketnonasionalistis, namun sudah ada komunikasi antara golongan bawahmenengah dan atas.

Contoh yang jelas mengenai bentuk komunikasi tersebut di atas ialah

kongres Jong Java pada 3-5 Oktober 1908 di Yogyakarta. Kongres itusudah dipersiapkan sejak 20 Mei 1908. Bagaimana semangat dan sikapkaum maju dalam akhir dekade pertama dapat diamati selama kongrestersebut. Sangat menonjol jenis nasionalisme pertemuan itu ialahetnosentrisme. Namun, meskipun ada keterbatasan peserta, terutamadari Jawa, pertemuan itu sudah berhasil menghimpun pelbagai

golongan, antara lain golongan bangsawan, golongan aristokrasi, dokter,guru siswa dari pelbagai sekolah Mereka duduk sama tinggi dan 

komprehensif, tetapi tidak disinggung masalah politik, diskriminasi sosial

dan serba tertinggal dalam tingkat pendidikan. Sesuai dengan tingkatkepriyayiannya, dokter Soetomo tidak melancarkan kritik terhadap pihakkolonial, masih jauh dari retorik serta diskusi Bung Karno dua dekadekemudian.

Apabila pada masa reformasi sekarang ini perubahan masyarakatekonomi sosial politik dan kultural tidak dapat ditinjau lepas dari prosesglobalisasi, pada waktu itu perubahan peradaban masyarakat tidak lepasdari proses westernisasi. Dokter Tjipto Mangunkoesoemo lebihberpandangan progresif bahwa kemajuan dapat dicapai dengan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 149/250

berpandangan progresif, bahwa kemajuan dapat dicapai denganmenerima dan menyikapi positif proses westernisasi terutama dalamsegi teknologinya.

Sebagai visi alternatif dokter Radjiman Wedyodiningrat mengutarakanbahwa mungkin lebih baik tetap bersifat konservatif dalam menghadapiwesternisasi. Bangsa Indonesia telah memiliki kultur atau peradaban

sendiri, lebih-lebih dengan perbendaharaan yang cukup kaya raya,khususnya dalam hal ini pembicara merujuk kepada kesenian danKesusastraan Jawa. Dengan pandangan seperti tersebut di atasRadjiman lebih condong mempertahankan kebudayaannya sendiri sertaberhati-hati dalam menerima kebudayaan Barat, sedang dokter Tjipto

Mangoenkoesoemo lebih cenderung menerima westernisasi terutamayang dimaksud bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Rupanya padazaman Soekarno kolonialisme semakin kuat sistem dominasinyasehubungan dengan ancaman Perang Dunia II serta ancaman ekspansiJepang.

Pidato-pidato Soekarno semakin lebih tegas menyerang kolonialismed i i li B t N t i li I d i 

maupun dari Ki Hajar Dewantoro dan Mohammad Syafii, bagi

masyarakat pribumi sangat relevan dengan kebutuhan modernisasidewasa itu. Meskipun sistem tersebut menjauhi pendidikan politik,namun secara politis pengaruhnya sangat besar. Lain lagi denganorganisasi Sarekat Islam yang secara umum membangkitkan kesadaranagama dan kebudayaan.

Dalam abad ke-19 dan awal abad ke-20 sudah ada tanda-tandamunculnya revivalisme Islam di Hindia Belanda pada umumnya danJawa khususnya. Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhoedi di Solopada tahun 1911 dan cepat menyebar ke seluruh nusantara dan jumlah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 150/250

pada tahun 1911 dan cepat menyebar ke seluruh nusantara dan jumlahanggota meningkat secara cepat. Maka tidak mengherankan apabila

pemerintah Hindia Belanda sangat waswas sehingga dipraktikkan politikklasik divide et impera, sehubungan dengan itu maka dilarang untukmembuat cabang-cabang. Meskipun demikian timbul dominasi pimpinanSarekat Islam pusat di bawah pimpinan HOS Tjokroaminoto. Di sini kita

 jumpai seorang tokoh lokal yang rupanya dapat kita anggap selaku

model peran bagi Soekarno, terutama pada keterampilan berpidato dimuka massa, khususnya retorikanya. Tokoh-tokoh pemimpin sepertidokter Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat, HOSTjokroaminoto, dan EEF Dauwes Dekker (Dokter Setia Boedi) yangmenunjukkan sifat menonjol seperti anti-kolonialisme dan radikalisme.

Karakter tokoh-tokoh di atas merupakan model peran yangmemperlihatkan sifat radikal dan kemudian diadopsi oleh Soekarno.Selain itu tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh beberapa bacaantentang marxisme pada massa HBS-nya sangat mempengaruhi alampikirannya. Pengalamannya langsung dengan rakyat jelata menimbulkan

perhatian khusus kepada marxisme, sedang pengenalan tentang rakyatbawah menimbulkan ide populismenya Adapun religiusnya 

artikelnya yang berjudul Bila Saya Seorang Belanda .

Sejak awal dekade kedua suara anti kolonialisme yang dikumandangkanoleh para pemuka Indische Party selama dekade itu sambung-sinambung oleh media massa seperti Oetoesan Hindia dan Sinar Djawa ,keduanya adalah surat kabar SI. Sementara itu mulai cukup banyak

pengaruh dari gerakan M Gandhi dengan Swadesi, Satyagraha, danAhimsanya dalam melawan imperialisme Inggris. Gerakanantikolonialisme Hindia Belanda semakin memuncak pada dekadeketiga, lebih-lebih di kalangan mahasiswa yang belajar di negeri Belandadan terorganisasikan dalam Perhimpunan Indonesia (PI). Sejak 1923 di

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 151/250

g p ( ) jkalangan itu, antara lain karena dipicu oleh gerakan antiimperialisme

oleh komunisme internasional, mulai dilakukan studi yang mendalamtentang kolonialisme serta dampaknya pada masyarakat Hindia Belanda.

Analisis tentang masyarakat kolonial itu akhirnya menghasilkan suatukesimpulan yang dirumuskan secara singkat dalam manifesto politik dan

dimuat dalam majalah PI berjudul Indonesia Merdeka . Di sini perludicatat bahwa pengaruh manifesto politik tentu sampai Hindia Belandameskipun kemudian kurang dapat dipopularisasikan pada masyarakat dikemudian hari.

Meskipun demikian dampaknya pada pergerakan nasional padaumumnya dan Bung Karno pada khususnya amat besar, khususnyapada soal proses perjuangan kemerdekaan, swasembada dan negarakebangsaan yang berdaulat dan berideologi kesatuan (uniti ).

Bunyi manifesto politik sebagai berikut:

 

melampaui jangkauan waktu yang direncanakan (1900-1910). Maka

perlu dibenarkan mengingat bahwa dengan perluasan jangkauanmodernisasi tercipta ruang waktu dalam komunikasi semakindiperpendek, tercipta apa yang dinamakan semacam semi cyber space  sehingga satu setengah dasawarsa mudah dijangkau. Maka Bung Karnodalam akhir dekade kedua mudah berkomunikasi dengan ideologi satudekade sebelumnya. Proses komunikasi memudahkan integrasinasional, membuka batas-batas suku dan kebudayaan, bajunya gerakannasionalisme dipercepat dan tidak diragukan bahwa Bung Karno dalamhal ini telah memperoleh fasilitas komunikasi modern. Dalam pada itu,kepemimpinannya terhadap massa kritikal dalam ideologi nasionalisme

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 152/250

serta perkembangan integrasi bersamaan dengan pesatnya

perkembangan komunikasi.

Dalam gagasan Bung Karno, kita semua mengetahui bahwanasionalisme sangat ditonjolkan dan selalu ditegaskan prinsip kesatuan.

Prinsip itu menjiwai perjuangannya baik pada masa pergerakan maupunsetelah menjadi presiden. Usaha Bung Karno turut menciptakankesatuan sebagai ideologi nasionalisme di satu pihak, dan di pihak lainperjuangan kemerdekaan serta perjuangan pembentukan negarakebangsaan (nation state ).

Catatan: Rupanya sejarah perjuangan ini kurang ditanggapi oleh

masyarakat Indonesia, sehingga masalah kesatuan kurang dihargai dandipahami nilainya untuk eksistensi negara Indonesia sendiri. Nation- building Indonesia memerlukan renasionalisasi atau revitalisasinasionalisme Indonesia.

 

3. Turut membangun negara nasion terutama berdasarkan ideologikesatuannya.

Perlu dicatat di sini bahwa Bung Karno pernah menulis pada secarikkertas yang berbunyi: "Saya tidak membenci Belanda tetapi membenci 

sistem kolonialnya " (arsip Den Haag). Pada masa krisis nasional dewasaini, penulis berpendapat bahwa gejala separatisme adalah dampaktimbulnya marginalisasi suku-suku di luar Jawa pada masa Orde Barudengan sentralisasi yang sangat kuat, maka suku-suku tersebutmembutuhkan ruang gerak politik untuk beremansipasi sehingga dapat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 153/250

membutuhkan ruang gerak politik untuk beremansipasi sehingga dapatsegera mengejar ketinggalannya. Pelajaran sejarah dapat ditarik dariperkembangan historis dalam uraian tersebut di atas.

* Sartono Kartodirdjo Sejarawan, guru besar emeritus UGM,

Yogyakarta. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Peristiwa G30S, "Titik Balik" Soekarno 

James Luhulima 

PERISTIWA penjemputan paksa sejumlah jenderal Angkatan Darat

pada tanggal 30 September 1965 tengah malam, yang dikenaldengan nama Peristiwa Gerakan 30 September (G30S), sampai saatini masih menyimpan misteri.Siapa dalang di balik peristiwa G30Situ? Partai Komunis Indonesia (PKI), atau Central IntelligenceAgency (CIA) atau jangan-jangan gerakan itu hanya merupakan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 154/250

Agency (CIA), atau jangan jangan gerakan itu hanya merupakan

letupan dari konflik intern Angkatan Darat saja? Apakah PresidenSoekarno terlibat? Ataukah Panglima Komando Cadangan StrategisAngkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Mayjen) Soeharto? Atau

 jangan-jangan peristiwa itu tidak ada dalangnya? Jangan-jangansemua pihak yang terkait dalam peristiwa itu hanya bereaksi sesuaidengan perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu?

Gerakan yang mengakibatkan tewasnya enam orang jenderal danseorang perwira Angkatan Darat itu, memang meninggalkan banyakpertanyaan, yang masih harus dicarikan jawabannya.

Kalaupun ada yang pasti dari peristiwa penjemputan paksa yangberlangsung tengah malam itu, adalah berubahnya perjalanan hidupPresiden Soekarno.

Sinar Matahari yang menyinari Bumi pada tanggal 1 Oktober 1965

dan hari-hari sesudahnya, tidak lagi tampak sama di mata PresidenSoekarno. Sejak pagi hari itu, perlahan tetapi pasti Presiden 

merupakan satu-satunya pemimpin tertinggi di Indonesia. Pada hari

yang sama, Panglima Kostrad Mayjen Soeharto mulai membangunkekuatan tandingan dengan secara sepihak mengambil alihpimpinan Angkatan Darat dari tangan Menteri/ Panglima AngkatanDarat Jenderal Ahmad Yani, yang belum diketahui keberadaannya.

Bukan itu saja, Mayjen Soeharto pun mencegah Panglima Kodam VJaya Brigadir Jenderal (Brigjen) Umar Wirahadikusumah memenuhipanggilan Presiden Soekarno untuk menghadap.

"Sampaikan kepada Bapak Presiden, mohon maaf Panglima Kodam 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 155/250

p p p gV Jaya tidak dapat menghadap. Dan, karena saat ini Panglima Angkatan Darat tidak ada di tempat, harap semua instruksi untuk Angkatan Darat disampaikan melalui saya, Panglima Kostrad ," ujarMayjen Soeharto kepada Komisaris Besar Polisi Sumirat dan Kolonel(Mar) Bambang Widjanarko, Ajudan Presiden Soekarno, yangmenjemput Panglima Kodam V Jaya. (Sewindu Dekat Bung Karno ,

Bambang Widjanarko, PT Gramedia, 1988)

Presiden Soekarno kelihatan kurang senang karena PanglimaKodam V Jaya tidak diizinkan menghadap oleh Panglima Kostrad.Sebab, Pasal 10 Undang-Undang Dasar 1945 menggariskan bahwa

Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Siang hari, dalam pertemuan dengan Menteri/Panglima AngkatanUdara Laksamana Madya (Laksdya) Omar Dani, Menteri/PanglimaAngkatan Laut Laksdya RE Martadinata, dan Menteri/PanglimaAngkatan Kepolisian Inspektur Jenderal Soetjipto Joedodihardjo,P id S k k k bil lih l h

 

meninggalkan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Namun, pembangkangan terhadap Presiden Soekarno itu, bukanlahyang pertama kali dilakukan oleh Panglima Kostrad MayjenSoeharto. Sebab, di saat Presiden Soekarno gencar berkonfrontasidengan Malaysia, di Kostrad dibentuk Operasi Khusus (Opsus) yang

dipimpin Letnan Kolonel (Letkol) Ali Moertopo, dan dibantu Mayor LBMoerdani, Letkol AR Ramli, dan Letkol Sugeng Djarot. Personel-personel Opsus secara diam-diam melakukan kontak-kontak rahasiadengan pihak-pihak di Malaysia untuk mengupayakan perdamaianantara kedua negara.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 156/250

Oei Tjoe Tat, salah seorang menteri dalam Kabinet 100 Menteri yangdipimpin Presiden Soekarno, dalam bukunya yang berjudul Memoar Oei Tjoe Tat Pembantu Presiden Soekarno , terbitan Hasta Mitratahun 1995, menggambarkan situasi tanggal 1 Oktober 1965 danhari-hari sesudahnya. Oei Tjoe Tat menuturkan, ...dengan cepat 

iklim dan suasana politik di ibu kota bergeser 180 derajat. Menurut pengamatan saya, sejak 1 dan 2 Oktober 1965 kekuasaan de facto sudah terlepas dari tangan Presiden selaku penguasa Republik Indonesia. Memang padanya masih ada corong mikrofon, tetapi inisiatif dan kontrol atas jalannya situasi sudah hilang. 

PADA tanggal 30 September 1965, Presiden Soekarno tidak tidur diIstana Merdeka. Menjelang tengah malam, Presiden Soekarnomeninggalkan Istana Merdeka menuju ke kediaman istrinya, NyRatnasari Dewi, di Jalan Gatot Subroto (kini, Museum SatriaMandala). Dalam perjalanan ke sana, Presiden Soekarno singgah di

Hotel Indonesia untuk menjemput Ny Dewi, yang tengah menghadiriresepsi ang diadakan Ked taan Besar Irak di Bali Room 

Presiden Soekarno langsung memerintahkan Suparto untuk

memberhentikan mobil yang baru bergerak beberapa meter itu. Ialangsung memanggil Mangil dan meminta penjelasan tentangpenembakan di rumah Nasution dan Leimena itu.

Kemudian Presiden Soekarno bertanya, "Baiknya bagaimana, saya

tinggal di sini dulu atau langsung kembali ke Istana?" Mangilmenjawab, "Sebaiknya Bapak tinggal di sini dulu, karena saya masihharus menunggu laporan dari Inspektur I Jatiman (Kepala Bagian IIDKP) yang tadi saya perintahkan mengecek kebenaran beritatersebut. Sampai sekarang, Jatiman belum melaporkan hasilnya."

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 157/250

Mendengar jawaban itu, Presiden Soekarno menghardik Mangildengan nada keras, "Bagaimana mungkin, kejadian pukul 04.00pagi, sampai sekarang belum kamu ketahui dengan jelas...."

Presiden Soekarno kemudian menyuruh Suparto untuk berangkat.

Mobil yang ditumpangi Presiden Soekarno kemudian bergerakperlahan-lahan meninggalkan rumah Ny Dewi menuju IstanaMerdeka dengan rute Jembatan Semanggi, Jalan JenderalSudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, danJalan Medan Merdeka Utara.

Di depan mobil Presiden Soekarno ada satu jip DKP, dan dibelakangnya, mobil yang ditumpangi Mangil. Saat iring-iringanrombongan Presiden Soekarno melintas di atas Jembatan DukuhAtas, menjelang Hotel Indonesia, Jatiman menghubungi Mangil danmembenarkan terjadinya penembakan di rumah Jenderal AHNasution dan rumah Dr Leimena. Jatiman juga menginformasikand k A k D " i k "

 

(sekarang).

Rombongan kemudian membelok ke kiri, memasuki Jalan BudiKemuliaan, Tanah Abang Timur, Jalan Jati Petamburan, dan ke arahSlipi, ke rumah Ny Harjati.

Saelan menunggu Presiden Soekarno di rumah Ny Harjati. Begitutiba pada pukul 07.00, Presiden Soekarno segera masuk ke dalamrumah, diikuti Saelan. Saelan melaporkan tentang penembakan dirumah Jenderal AH Nasution dan rumah Dr Leimena, serta adanyapasukan tidak dikenal di sekitar Istana.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 158/250

Presiden Soekarno terkejut mendengar semua itu. Ia segeramemerintahkan Saelan mengontak semua panglima angkatan.Namun, pagi itu, jaringan telepon lumpuh sehingga Saelan memintasopir pribadi Presiden, Suparto, untuk menghubungi langsung.

Saelan mendatangi Mangil di luar, dan mengupayakan untukmencari tempat yang aman bagi Presiden Soekarno. Mangilmengusulkan agar Presiden Soekarno dibawa ke bekas rumah SieBian Ho di Jalan Wijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yangsudah dibeli Resimen Tjakrabirawa. Usul itu disetujui oleh Saelan.

Namun, setelah Suparto kembali pukul 08.30 dan melaporkan bahwaia hanya berhasil mengadakan kontak dengan Menteri/PanglimaAngkatan Udara Laksdya Omar Dani di Pangkalan Angkatan UdaraHalim Perdanakusuma. Saelan berubah pendapat. Ia kemudian

menyarankan agar Presiden Soekarno dibawa ke Halim saja. 

Kodok biru laut nomor polisi B 75177. Pengawalan pun hanya

dilakukan oleh anggota DKP yang mengenakan pakaian sipil.

Sekitar pukul 09.30, rombongan Presiden Soekarno tiba diPangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma. Presidendisambut Menteri/Panglima Angkatan Udara Laksdya Omar Dani

dan Komodor Leo Wattimena.

Sekitar pukul 10.00, Brigjen Soepardjo, pimpinan G30S, melaporkepada Presiden Soekarno bahwa ia dan kawan-kawannya telahmengambil tindakan terhadap para perwira tinggi Angkatan Darat.N P id S k i hk k d S dj k

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 159/250

Namun, Presiden Soekarno memerintahkan kepada Soepardjo untuk

menghentikan gerakannya guna menghindari pertumpahan darah.Presiden Soekarno, pada kesempatan itu, juga menolak permintaanSoepardjo untuk mendukung G30S.

Presiden Soekarno kemudian memerintahkan ajudannya, Komisaris

Besar Sumirat untuk memanggil Menteri/Panglima Angkatan LautLaksdya RE Martadinata, Menteri/Panglima Angkatan KepolisianInspektur Jenderal Soetjipto Joedodihardjo, Panglima Kodam V JayaBrigjen Umar Wirahadikusumah, Jaksa Agung Brigjen Soetardio, danWakil Perdana Menteri II Dr Leimena.

PANGLIMA Kostrad Mayjen Soeharto, pada tanggal 1 Oktober 1965,pukul 06.00 diberi tahu oleh Mashuri, tetangganya di Jalan Haji AgusSalim, Menteng, bahwa pada dini hari terdengar suara tembakan.Mashuri mencatat bahwa pagi itu, Soeharto sudah mengenakanpakaian tempur.

 

Menurut Komandan Brigade Infanteri I Jayasakti Kodam V Jaya

Kolonel Abdul Latief, yang dianggap sebagai salah satu tokohpenting di balik peristiwa G30S, seharusnya Mayjen Soeharto tidakperlu terkejut. Sebab, Mayjen Soeharto sudah diberi tahusebelumnya tentang akan dilakukannya penjemputan paksaterhadap para jenderal pimpinan teras Angkatan Darat.

Latief mengungkapkan bahwa dua hari menjelang tanggal 1 Oktober1965, ia dan keluarga mendatangi rumah Mayjen Soeharto di JalanHaji Agus Salim. Di samping menghadiri acara kekeluargaan, Latief

 juga bermaksud memberitahu adanya info bahwa Dewan Jenderalk d k d' h d i h P id

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 160/250

akan mengadakan coup d'etat terhadap pemerintahan PresidenSoekarno.

Saat info itu disampaikan, menurut Latief, Mayjen Soehartomengatakan bahwa ia sudah mengetahui info itu dari seorang bekasanak buahnya dari Yogyakarta yang bernama Subagyo, yang datang

sehari sebelumnya.

Dan, malam menjelang terjadinya peristiwa G30S, Latief, yangdatang menjenguk putra Soeharto ke Rumah Sakit Angkatan Darat,melaporkan akan adanya gerakan pada esok harinya untuk

menggagalkan rencana coup d'etat dari Dewan Jenderal.

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, Mayjen Soeharto tidakpernah menyebut-nyebut mengenai kedatangan Latief ke rumahnya.Soeharto hanya menyebut tentang kedatangan Latief ke rumah sakit.

Akan tetapi, itu pun dalam versi yang berbeda. 

Subagyo yang ditahan bersama Oei Tjoe Tat di rumah tahananmiliter (RTM) menceritakan bahwa ia beberapa kali mendatangiMayjen Soeharto untuk memberi tahu akan terjadinya sesuatu yangmembahayakan negara.

Sekitar pukul 06.00, Mayjen Soeharto kemudian berangkat ke

Markas Kostrad, Jalan Medan Merdeka Timur. Di sana iamengumpulkan anak buahnya dan melakukan langkah-lang-kahkonsolidasi. Langkah pertama yang diambilnya adalah mengambilalih kepemimpinan dalam Angkatan Darat yang kosong, karenaMenteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani belum

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 161/250

diketahui keberadaannya.

Menurut Soeharto, sebelum ia berangkat, datang Letkol Sadjiman,atas perintah Panglima Kodam V Jaya Brigjen UmarWirahadikusumah, dan menginformasikan adanya pasukan takdikenal di sekitar Monas dan Istana.

Oleh sebab itu, pada pukul 06.30, ia memerintahkan seorang perwiraKostrad, Kapten Mudjono, untuk memanggil Komandan Batalyon530/Para Brigade 3/Brawijaya Mayor Bambang Soepeno yangmenempatkan pasukannya di sekitar Monas dan Istana.

Wakil Komandan Batalyon 530 Kapten Soekarbi, yang memimpinpasukan itu di lapangan, bertanya, apakah ia bisa mewakili, karenaMayor Bambang Soepeno sedang ke Istana. Perwira itu menjawabtidak bisa. Namun, pukul 07.30, perwira itu datang lagi dan

mengatakan, Kapten Soekarbi diperbolehkan menggantikan MayorBambang Soepeno Tidak lama kemudian datang pula menghadap 

Nomor 220 dan Nomor 239 tanggal 21 September 1965, yang

ditandatangani oleh Mayjen Soeharto, isinya perintah agar Batalyon530/Para Brigade 3/Brawidjaja disiapkan dalam rangka HUT ke-20ABRI tanggal 5 Oktober 1965 di Jakarta dengan "perlengkapan tempur garis pertama" . Apalagi kemudian, sebagian dari anggotapasukan itu dilibatkan dalam G30S.

Lepas tengah hari, Ajudan Presiden Komisaris Besar Sumirat yangdiminta untuk memanggil Panglima Kodam V Jaya Brigjen UmarWirahadikusumah tiba di Markas Kodam V Jaya di LapanganBanteng. Namun, Brigjen Umar Wirahadikusumah tidak ada ditempat ia sedang berada di Markas Kostrad Jalan Medan Merdeka

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 162/250

tempat, ia sedang berada di Markas Kostrad Jalan Medan Merdeka

Timur. Sumirat, yang didampingi Ajudan Presiden lainnya, KolonelBambang Widjanarko, kemudian menyusul ke Kostrad. Di Kostrad,keduanya mendapat penjelasan dari Panglima Kostrad MayjenSoeharto bahwa ia melarang Panglima Kodam V Jaya untukmenghadap, dan Soeharto juga minta keduanya memberi tahu

Presiden Soekarno agar semua instruksi untuk Angkatan Daratdisampaikan melalui dia.

Penjelasan yang sama diberikan sore harinya kepada KolonelBambang Widjanarko, saat Mayjen Soeharto melarang MayjenPranoto Reksosamudro menghadap Presiden Soeharto.

Rupanya, langkah Mayjen Soeharto tidak berhenti di sana.Kemudian ia juga mengambil alih peranan Panglima Tertinggi ABRIdari Presiden Soekarno. Dan, secara sepihak, ia memberlakukankeadaan darurat. Ia juga menelepon Menteri/Panglima Angkatan

Laut Laksdya RE Martadinata, Menteri/Panglima AngkatanKepolisian Komisaris Jenderal Soetjipto Joedodihardjo dan Deputi 

Angkatan Darat. Kompas termasuk surat kabar yang tidak diizinkan

terbit. Mulai tanggal 2 Oktober-5 Oktober 1965 media cetak yangterbit hanya Harian Angkatan Bersenjata , Berita Yudha , kantor beritaAntara , dan Pemberitaan Angkatan Bersenjata .

Di mulai dengan pemberitaan RRI , TVRI , dan surat kabar-suratkabar Angkatan Darat, yang diikuti surat kabar-surat kabar lain mulaitanggal 6 Oktober 1965, disebarkanlah cerita-cerita tentangkekejaman G30S. Walaupun hasil visum et repertum terhadap tujuhkorban G30S itu menyebutkan tidak ada penyiksaan seperti yangdigambarkan dalam pemberitaan media massa, berita-berita yangberisi cerita mendetail tentang penyiksaan itu tidak surut.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 163/250

berisi cerita mendetail tentang penyiksaan itu tidak surut.

Dan, dengan mengontrol media massa, Mayjen Soeharto dapatdengan leluasa menentukan informasi apa yang ia ingin atau tidakingin sampaikan kepada masyarakat.

Itu sebabnya, pada tanggal 1 Oktober 1965 pukul 21.00, melalui RRI  Mayjen Soeharto mengumumkan bahwa ia telah mengambil alihpimpinan Angkatan Darat. Padahal, saat itu, ia sudah mengetahuibahwa Presiden Soekarno telah mengambil alih pimpinan AngkatanDarat dan mengangkat Mayjen Pranoto Reksosamudro sebagai

caretaker .

Pada tanggal 2 Oktober 1965, Presiden Soekarno memanggilMayjen Soeharto ke Istana Bogor. Kepada Presiden Soekarno,Mayjen Soeharto mengatakan, pengambilalihan pimpinan AngkatanDarat dilakukannya agar tidak terjadi kekosongan kepemimpinan.

 

Soeharto "membersihkan" Angkatan Darat dari orang-orang yang

dianggap terlibat G30S. Bahkan, Mayjen Pranoto Reksosamudro,pada tanggal 14 Oktober 1965, ditangkap dengan tuduhan terlibatG30S. Dengan demikian, Presiden Soekarno tidak mempunyaipilihan lain kecuali mengangkat Soeharto jadi Menteri/PanglimaAngkatan Darat.

Tetapi Soeharto tidak berhenti. Ia terus mengganggu pemerintahanPresiden Soekarno-meskipun ia merupakan salah seorang menteridalam pemerintahan itu-dengan mengarahkan mahasiswa turun ke

 jalan untuk berdemonstrasi. Gangguan itu mencapai puncaknyapada tanggal 11 Mei 1966, yang ditandai dengan pengerahan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 164/250

pada tanggal 11 Mei 1966, yang ditandai dengan pengerahan

pasukan-pasukan yang tak beridentitas di balik para mahasiswayang mengadakan unjuk rasa.

Kehadiran pasukan tak beridentitas itu mengakibatkan SidangKabinet 100 Menteri (Kabinet Dwikora) yang diadakan di Istana

Merdeka dihentikan. Sore harinya, tiga perwira tinggi AngkatanDarat, yakni Brigjen M Jusuf, Mayjen Basuki Rachmat, dan BrigjenAmirmachmud, menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor, danmenyampaikan pesan Letjen Soeharto bahwa kalau ia diberikankepercayaan, maka ia bisa mengatasi keadaan. Lahirlah SuratPerintah 11 Maret, yang lebih dikenal lewat singkatannya,Supersemar.

Mendapatkan Supersemar, gerakan Soeharto tak tertahankan lagi.Keesokan harinya, ia langsung membubarkan PKI dan organisasimassanya, serta menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang.

Tanggal 17 Maret 1966, Soeharto menahan 15 menteri anggotaK bi t D ik did t lib t G30S I j m mb ihk 

Angkatan Laut, dan Angkatan Kepolisian. Bahkan, Komandan Korps

Komando (KKO) Mayjen Hartono secara terbuka menyatakan siapmembela Presiden Soekarno.

"Mereka semua menunggu instruksi Presiden untuk bertindak. Dan instruksi itu tak kunjung... tak kunjung datang," tulis Oei Tjoe Tat didalam memoarnya.

Dari orang-orang yang dekat dengan Presiden Soekarno, diketahuibahwa ia tidak ingin melihat perang saudara merobek-robek NegaraKesatuan Indonesia.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 165/250

Oei Tjoe Tat bercerita, "Kalau perlu", demikian menurut sementara orang menirukan ucapannya, "biarlah aku lepaskan jabatan kepresidenanku daripada harus menyaksikan perang saudara yang nantinya bisa dimanfaatkan kekuatan-kekuatan Nekolim."  

Cerita ini dipertegas oleh Roeslan Abdulgani, dalam tulisannya dibuku Tuhan, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku, Pledoi Omar Dani , terbitan PT Media Lintas Inti Nusantara, tahun 2001.Dalam pertemuan pada awal tahun 1967 di Istana Bogor, PresidenSoekarno mengatakan, "Cak! Kalau saya maju selangkah lagi 

memenuhi tuntutan mereka, akan pecah perang saudara. Brawijaya di Jawa Timur sudah mau mengajak saya ke sana. Saya tidak ingin ada perang saudara. Nekolim terang-terangan akan masuk. Dan kita akan dirobek-robek. Sekali lagi Cak, relakan saya tenggelam. Asal 

 jangan bangsa ini dirobek-robek oleh Nekolim dan kaki tangannya."  

Pada tanggal 7-12 Maret 1967, berlangsung Sidang Istimewa MPRS. 

>Jumat, 1 Juni 2001

"Permintaan Maaf" Soekarno pada PemerintahKolonial Belanda 

Valina Singka Subekti 

MEMAHAMI manusia besar seperti Bung Karno tidaklah mudah.Setiap episode perjalanan hidupnya merupakan proses menujupematangan pribadi sebagai seorang manusia biasa maupunsebagai pemimpin. Episode itu sangat panjang, sejak ia dilahirkansampai akhir hidupnya.Bila kita membaca berbagai tulisan mengenai

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 166/250

Soekarno, tampak benang merah yang memperlihatkan Soekarnosebagai manusia multidimensi. Di satu sisi adalah manusia yangsangat rasional ketika berhadapan dengan kepentingan bangsanya,tetapi di sisi lain ia bisa menjadi sangat emosional ketika berhadapandengan penjajah Belanda. Atau ia bisa menjadi sangat sentimentaldan perasa ketika berhadapan dengan perempuan. Boleh dikatakan

Soekarno adalah manusia yang rasional, sekaligus perasa dansentimental.

Seluruh perjalanan hidupnya sangat dipengaruhi sifatpersonalitasnya itu. Salah satu episode penting adalah masa awal

abad ke-20, khususnya periode 1927 sampai ketika ia dibuang keEnde, Flores. Sebagaimana para pemimpin pergerakan kebangsaanlainnya, penjara atau pengasingan sudah merupakan bagian yanginheren sebagai konsekuensi perjuangan. Soekarno pun menyadarihal itu, dan secara mental sudah menyiapkan diri. Untukmembesarkan hatinya ia suka mengulangi apa yang diucapkanpemimpin revolusi Perancis, Danton, dalam perjalanan gerobak

 

satu tujuan yang besar, menggulingkan pemerintah kolonial,

melawannya, dan bangkit bersama-sama ". Agitasi semacam inidilakukannya terus-menerus dalam setiap orasinya di depan rakyat.

Semua tahu, Soekarno adalah singa podium yang mempunyaikemampuan menerapkan berbagai gaya bahasa orasi sepertiretorika, personifikasi, dan hiperbola. Ia mempersonifikasikan realitasdengan perumpamaan benda-benda yang mampu mendatangkanefek 'menekan', dan pidatonya itu mampu menggetarkan emosirakyat. Inggit Ganarsih misalnya, menceritakan bagaimana Soekarnomembandingkan potensi ledakan kemarahan rakyat yang selaluditekan dan ditindas pemerintah kolonial Belanda dengan Gunung

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 167/250

Kelud yang ketika meledak mendatangkan suara gemuruh hebat.Kata Soekarno, "Manakala perasaan kita meletus, Den Haag akan terbang ke udara ". Tidak heran rakyat selalu berkerumun manakalamendengar Soekarno akan berpidato. Ia memang pandaimemainkan emosi rakyatnya.

***

PERIODE 1926 sampai dengan ketika Soekarno ditangkap padatahun 1929 merupakan periode bergolaknya semangat perlawanan

terhadap pemerintah kolonial. Pada waktu itu PKI baru saja gagaldalam pemberontakan melawan Pemerintah Hindia Belanda tahun1926, sehingga partai tersebut dilarang dan tokohnya sepertiSemaun dan Alimin dikucilkan. Maka PNI mulai berkembang pesat,sementara Perhimpunan Indonesia di Belanda juga melakukanpropaganda gerakan nasionalis untuk disebarluaskan di Indonesia.Ada semacam pertemuan kepentingan antara gerakan di Tanah air

 

hanya cicaklah yang menjadi temannya.

Banceuy adalah penjara tingkat rendah yang didirikan abad ke-19.Keadaannya kotor, bobrok, dan tua. Di sana ada dua macam sel,untuk tahanan politik dan tahanan pepetek (rakyat jelata). Kalauyang pepetek tidur di atas lantai semen, maka yang satu lagi tidur diatas velbed yang dialasi tikar rumput. Soekarno menceritakan padaCindy Adams betapa tertekan dirinya dalam penjara itu. "Tempat itu gelap, lembab dan melemaskan. Memang, aku telah lebih seribu kali menghadapi hal ini semua dengan diam-diam jauh dalam kalbuku sebelum ini . Akan tetapi ketika pintu yang berat itu tertutup rapat dihadapanku untuk pertama kali, aku 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 168/250

rasanya hendak mati ".

Pengadilan politik mulai digelar pada tanggal 18 Agustus 1930 dipengadilan Landraad, Bandung. Pada tanggal 22 Desember 1930,Soekarno dijatuhi hukuman empat tahun penjara. Soekarno naik

banding, menyusun pledoi, dan membacakan pidato pembelaannyayang sangat terkenal berjudul Indonesia Menggugat . Pidatonya itumenjelma menjadi suatu dokumen politik historis menentangkolonialisme dan imperialisme. Di situ Soekarno menampilkan dirisebagai manusia 'penggerak', juga intelektual muda yang sedangberusaha memahami persoalan bangsanya berhadapan dengan

kolonialisme Belanda.

Boleh dikatakan isi pidato itu merupakan intisari hasil jelajah pikiranSoekarno selama 15 tahun belakangan terhadap tulisan para pemikirbesar dunia yang menentang segala bentuk penindasan atau

eksploitasi sesama manusia. 

***

TESIS yang diajukannya dalam Indonesia Menggugat sebenarnya juga diilhami oleh dasar-dasar pemikiran politiknya itu. Yang palingdominan adalah analisisnya mengenai kejahatan ekonomi dankejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan pemerintah kolonialselama 350 tahun menjajah Indonesia.

Soekarno memaparkan data mengenai penderitaan rakyatIndonesia. Misalnya dikatakan, penghasilan seorang kepala rumahtangga marhaen setahun rata-rata 161 gulden, sementara beban

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 169/250

gg g ,

setahun rata-rata 22,50 gulden, sehingga penghasilan bersihsetahun adalah 138,50 gulden. Kalau dihitung, maka rata-ratapengeluaran setiap bulan adalah 12 gulden dan pengeluaran per hari0,40 gulden. Maka apabila dimakan untuk lima orang, setiap harinyaadalah sebesar 0,08 gulden per orang. Tidak heran, kondisi rakyat

hari ini makan, besok belum tentu makan. Kondisi kesehatan sangatburuk, sekitar 20 persen angka kematian, bahkan di kota-kota besarseperti di Pasuruan, Betawi, dan Makassar bisa mencapai 30 sampai40 persen kematian setiap tahunnya. Kalaupun bisa bertahan hidup,badan mereka kurus kering dan sangat kekurangan gizi.

Kata Soekarno, "rakyat kami hidup dalam jajahan yang sengsara,imperialisme modern telah menunjukkan kejahatannya ".

Dengan penghasilan yang hanya sekian gulden per tahun, setiapmarhaen harus membayar pajak 10 persen, sementara bangsaEropa pajak setinggi itu hanya dikenakan pada mereka yang

 

Belanda, tetapi juga mereka yang terlibat dalam gerakan anti-

imperialisme dan kolonialisme di Eropa Barat. Banyak kritik ditujukankepada Pemerintah Hindia Belanda yang memberi hukumanterlampau berat kepada Soekarno. Karena itu pada akhirnyahukuman dikurangi menjadi hanya dua tahun. Ia dibebaskan olehGubernur Jenderal De Graeff pada pagi hari tanggal 31 Desember1931.

Baru beberapa bulan menghirup udara kebebasan, Soekarnoditangkap lagi dengan tuduhan tetap menyebarkan agitasi melawanpemerintah kolonial. Memang selepas dari penjara-seperti biasanya-mulai lagi bergerak memimpin partai. Ia mengadakan pertemuan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 170/250

massa dan membakar semangat massa dengan berbagai pidatonya.Seperti kita ketahui ketika Soekarno dipenjara, PNI- partai yangdidirikannya-pecah dan gerakan nasionalis menurun kegiatannya.Sebagai gantinya berdiri PNI Baru dan Partindo. Soekarno kemudianbergiat dalam Partindo.

***

UNTUK kedua kalinya Soekarno masuk penjara. Waktu itu usianya32 tahun. Kali ini mereka mengurung Soekarno dalam sebuah sel

khusus supaya tidak bisa bertemu dengan orang lain. Pemerintahkolonial Belanda menyadari, kekuatan Soekarno terletak padakomunikasinya dengan rakyat, karena itu hubungannya denganrakyat harus diputuskan. Kalau pada waktu masuk penjara yangpertama dulu masih ada kesenangan bisa berkomunikasi dengantiga kawannya yang lain yang sama-sama ditahan, maka di sini

Soekarno benar-benar dikucilkan. Dan seperti yang diakui olehS

 

Apa sebenarnya yang sudah terjadi? Apakah memang benar

Soekarno telah meminta ampun kepada pemerintah kolonial HindiaBelanda?

Sebenarnya tidak banyak orang yang mengetahui mengenai soalpermintaan ampun Soekarno itu. Soal ini memang tidak banyakditulis atau dikupas buku-buku yang terbit di Indonesia. Sampaiketika tahun 1979, John Ingleson, seorang mahasiswa pascasarjanapada Jurusan Sejarah Universitas Monash, Australia, menulis bukuyang berjudul Road to Exile: The Indonesia Movement, 1927-1934 ,diterbitkan oleh Asian Studies Association of Australia, SoutheastAsian Publication Series. Buku yang berasal dari disertasi itu ditulis

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 171/250

berdasarkan penelitian perpustakaan arsip dokumen pemerintahHindia Belanda di Kementerian Dalam Negeri Belanda.

Bukunya itu yang kemudian diterjemahkan ke dalam BahasaIndonesia dan diterbitkan oleh LP3ES pada tahun 1983 dengan judul

Jalan ke Pengasingan: Pergerakan Nasionalis Indonesia Tahun 1927-1934 itu tentu saja menggemparkan. Buku itu kontanmenimbulkan perdebatan seputar kebenaran cerita itu. Yangmenarik adalah kolumnis kawakan Rosihan Anwar termasuk yangpercaya dengan surat-surat Soekarno seperti yang terdapat dalamtulisan Ingleson. Padahal sebenarnya Ingleson sendiri dalambukunya itu, selain berpikir kemungkinan kebenaran dari surat-suratitu, juga tidak mengabaikan kemungkinan surat itu sebagai surat-surat palsu.

Rosihan Anwar dalam kolomnya berjudul Perbedaan Analisa Politik 

antara Sukarno dengan Hatta di Kompas , 15 September 1980,li "S b h b d l i i l h d l ik litik t h d 

bersifat non-koperatif. Apabila pemerintah membebaskannya, maka 

dia akan bekerja sama dengan pemerintah. Akhirnya dia menawarkan akan menandatangani apa saja yang dikehendaki oleh pemerintah guna memperoleh pembebasannya ".

Selanjutnya dalam tulisan kolomnya di harian yang sama, 14Februari 1981, Rosihan menegaskan kembali pendiriannya yangcenderung meyakini kebenaran surat-surat tersebut. Ia membericontoh bahwa Soekarno pada tanggal 19 Desember 1948 tatkalatentara Belanda menduduki Lapangan Terbang Maguwo dan sedangbergerak menuju Kota Yogyakarta, Soekarno menyuruh KepalaRumah tangga Istana mengibarkan bendera putih tanda menyerah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 172/250

pada Belanda dan membiarkan dirinya ditawan tentara Belanda.

Tulisnya, "Ini sekedar ilustrasi, memanglah Sukarno itu lekas bertekuk lutut atau minta ampun, bila ada berhadapan dengan kekuatan-kekuatan yang superior atau sedang mengalami ancaman 

bahaya dan ketidak-enakan bagi dirinya. Semua ini kedengarannya tidak sedap bagi mereka yang mengagung-agungkan atau mengkultuskan pemimpin. Tetapi suka atau tidak suka, saya pikir,kita sebagai bangsa harus berusaha mendidik diri kita, supaya mencapai kedewasaan. Marilah kita hadapi realitas ini ."

Namun demikian pada akhirnya Rosihan mengatakan bahwa itusemua sama sekali tidak mengurangi penghargaan kepadaSoekarno sebagai proklamator kemerdekaan bangsa dan negaraIndonesia. Tulisnya, "Kita mengakuinya sebagai pemimpin yang besar jasanya bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia ".

T j li R ih A i i b lk d k 

Mr Roem pada kesimpulan tulisannya mengatakan, sangat

meragukan kebenaran salinan surat-surat tersebut. Mr Roemberkata: "Waktu saya membaca surat-surat itu, saya menemukanbeberapa kesalahan dalam bahasa Belandanya. Pengetahuanbahasa Belanda Bung Karno (HBS) paling sedikit sama denganpengetahuan saya (AMS). Di waktu itu, kalau kita membuat suratdalam bahasa Belanda untuk pembesar Belanda, kita hati-hati benar

 jangan sampai membuat kesalahan. Surat Soekarno yang keempatsangat emosional akhirnya. Meskipun tidak selamanya saya dapatmengikuti Bung Karno, akan tetapi ini: Het te mooi om waar te zijn,atau terlalu indah untuk benar ".

***

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 173/250

***

BAGAIMANA sebenarnya salinan surat-surat Soekarno itusehinggamembuat Mr Roem tidak yakin?

Surat kedua Soekarno kepada Jaksa Agung tertanggal 7 September1933 seperti tertulis dalam Laporan Surat Rahasia 1933/1276 adalahsebagai berikut:

"Saya mohon kepada tuan dan pemerintah untuk melindungi saya 

dari proses pengusutan hukum atau penahanan lebih lanjut, dan untuk memerintahkan pembebasan saya dengan segera. Hukuman penjara atau penahanan Saya mohon kepada tuan dan pemerintah untuk melindungi saya dari akan berarti malapetaka bagi saya,keluarga saya, terutama ibu saya-bagi ibu saya hukuman atas diri saya itu mungkin berarti kematiannya. Setiap hari dalam tahanan ini sekarang ini saya menderita kesedihan yang amat sangat dan 

 

terlalu besar, penanggungan saya demikian beratnya, sementara 

tanpa kepastian ini amat memakan syaraf, sehingga tak mungkinlah saya tak menerima syarat-syarat itu seluruhnya. Bahkan saya juga bersedia, bila tuan dan pemerintah benar-benar menghendakinya sebagai syarat penglepasan saya, untuk mencabut kembali permintaan saya dulu agar surat-surat saya tetap dirahasiakan, dan menyatakan setuju kalau pemerintah mengadakan pengumuman 

dengan kalimat-kalimat berikut: "Pemerintah telah menerima permintaan dari Ir Sukarno untuk dibebaskan dengan janji bahwa ia akan berhenti dari segala kegiatan politik lebih lanjut ".

Sementara surat keempat tertanggal 28 September 1933 yang

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 174/250

termuat dalam Laporan Surat Rahasia 1933/1276 yang menurut MrRoem adalah terlalu indah untuk benar yaitu, antara lain, sebagaiberikut:

"Saya meratapkan sekali lagi dan sekali lagi permohonan dihadapan 

tuan dan pemerintah, kembalikan saya kepada isteri saya dan kepada ibu saya yang tua dan manis, akan tetapi sakit-sakitan. Saya sudah berbuat jahat tapi saya menyesalinya yang sedalam- dalamnya. Limpahkan ampun kepadaku dan dahulukan rasa kasihan daripada hukum. Saya menjatuhkan diri di hadapan tuan dan pemerintah agar dibebaskan dari penderitaan ".

Roem berpendapat bahwa itu bagian taktik licik Belanda untukmengacaukan pikiran rakyat dan mengacaukan barisan perjuanganpergerakan nasional Indonesia yang pada waktu itu sedangmencapai puncaknya. Pembunuhan karakter manusia sekaliber

Soekarno akan mampu menghancurkan kekuatan mobilisasi massarakyat menghadapi pemerintah kolonial Belanda 

masa itu sebagai berikut, "Aku akan dibuang ke salah satu pulau 

yang paling jauh. Berapa lamakah? Hingga semangat dan jasadku menjadi busuk. Aku akan menghadapi pembuangan itu ". Namun, halini diceritakan Soekarno pada tahun 1960-an, yaitu pada saat empatbuah surat soal 'minta ampun' belum dipublikasikan, sehinggaSoekarno tidak bisa menjawab tentang kebenarannya.

Apabila demikian halnya, tetap ada baiknya untuk melakukanpenelitian sejarah lebih lanjut mengenai kebenaran dari surat-surattersebut. Bagaimanapun surat-surat tersebut berkaitan denganperiode tertentu yang amat penting dalam sejarah pergerakankebangsaan Indonesia.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 175/250

* Valina Singka Subekti Staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan 

Politik Universitas Indonesia. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Satu Abad Bersama Nusantara dan NusantaraBersama Soekarno 

Daniel Dhakidae 

BIOGRAFI yang ditulisoleh orang lain, apalagidalam kategori "as toldto" selalu membagi duapendapat antara yang

j d i

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 176/250

memuja dan mencaci-makinya. Tentangbiografi semacam itusastrawati Inggris,profesor sastra dariUniversity College,

London, AS Byatt,mengatakan sebagai:

...bentuk rusak danupaya mengejar

pengetahuan murahan.Cerita tuturan merekayang tidak mampumenangkap penemuansejati, cerita sederhanabagi orang yang tidakmampu menyelam lebih

 

yang dipakai, hampir tidak terbuka kemungkinan mengenal seorang

lain melalui naskah-naskah warisan. 

"Tales of the two presidents"

Ini juga berlaku dalam hal dua orang yang pernah menjadi presiden

Indonesia. Presiden Soekarno dan Soeharto, sama sekali tidak adawaktu menulis otobiografinya sendiri, karena itu suasana batinnyatidak pernah diketahui umum secara "asli". Soekarno dengan seluruhkemampuan intelektualnya untuk merenung, mencernakan, danmenulis tidak pernah meluangkan waktu menulis tentang dirinyasendiri selain beberapa keping cerita anekdotal yang tercecer sana-

sini Soeharto tidak pernah terb kti men lis ses at ang berarti

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 177/250

sini. Soeharto tidak pernah terbukti menulis sesuatu yang berartiuntuk publik, selain pidato-pidato kepresidenan dengan intervensibegitu banyak tangan dan otak.

Namun, kalau biografi "as told to " menjadi satu-satunya sumber yang

bisa dipakai, maka berikut ini adalah "ucapan asli" dengan manakedua presiden itu mengungkapkan dirinya--Soekarno kira-kirabeberapa waktu sebelum atau di sekitar tahun 1965 kepada penulisAmerika, Cindy Adams, dalam buku Sukarno, An Autobiography as Told to Cindy Adams , pada saat Soekarno berumur 65 tahun;Soeharto kira-kira beberapa waktu sebelum atau di sekitar tahun1989 kepada dua penulis Indonesia, Dwipayana dan Ramadhan,dalam buku Soeharto, Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya,Otobiografi Seperti Dipaparkan Kepada G. Dwipayana dan Ramadhan K.H., pada saat Soeharto berumur kira-kira hampir sama,67 tahun.

 

Ayah saya, Kertosudiro, adalah ulu-ulu , petugas desa pengatur air,

yang bertani di atas tanah lungguh, tanah jabatan selama beliau memikul tugasnya itu... Saya adalah keturunan Bapak Kertosudiroalias Kertorejo ...yang secara pribadi tidak memiliki sawah sejengkal pun. 

Bila diperhatikan ada beberapa perbedaan besar yang menarikperhatian antara keduanya. Pertama, keturunan ningrat langsungsaja diangkat Soekarno, baik dari pihak ibu maupun dari pihakbapak. Dari pihak ibu garis keturunan disusur-mundur sampai keRaja Singaraja, Bali, dan dari pihak ayah disusur-mundur sampai keSultan Kediri, yang kelak berurusan dengan kerajaan besar

Majapahit

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 178/250

Majapahit.

Sedangkan Soeharto hanya menyebut Desa Kemusuk, desa kecil diluar Kota Yogyakarta, dan pangkat bapaknya seorang "ulu-ulu ,petugas desa pengatur air". Kedua, bukan saja keningratan akan

tetapi adanya suatu suratan takdir bahwa Soekarno, bukan karenakemauannya atau keinginan pribadinya akan tetapi sejarahmenetapkan demikian, akan dan bahkan harus memimpin Indonesiakarena dari asal-muasal sebagai bagian dari the ruling class . Ketiga,meski dengan seluruh kesadaran tentang "silsilah" ke masa lalu dansuratan takdir ke masa depan tidak satu kata pun disebut Soekarno

tentang harta, milik, atau kekayaan apa pun. Sebaliknya, Soehartosudah dalam halaman-halaman pertama membicarakan harta-tanahsejengkal, tanah jabatan, pangkat bapaknya, yang dalam halaman-halaman susulannya berbicara lagi tentang kambing, baju dan lain-lain lagi-meski semuanya dihubungkan dengan "...banyak

penderitaan yang mungkin tidak dialami oleh orang-orang lain". 

Saudara bayangkan, seorang yang lebih dari enam puluh tahun ke belakang masih anak bermandi lumpur di tengah kehidupan petani di Desa Kemusuk saat itu naik mimbar dan bicara di depan sekian banyak ahli dan negarawan dunia, sebagai pemimpin rakyat yang baru berhasil memecahkan persoalan yang paling besar bagi lebih dari 160 juta mulut. 

Suatu loncatan besar dari suatu desa kecil di Yogyakarta, ke Roma,kota metropolitan; dari seorang anak berlumur lumpur di Kemusukyang langsung dihubungkan dengan mimbar yang harus dipahamidalam arti ex cathedra , dan berbicara, yang juga harus dipahamilebih dalam arti memberikan maklumat di depan para ahli dan

negarawan dunia Dia menyebut dirinya pemimpin rakyat sambil

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 179/250

negarawan dunia. Dia menyebut dirinya pemimpin rakyat sambilmenjejerkan prestasinya-bukan dalam hubungan dengan freedom of the people akan tetapi dengan kemampuannya memecahkan soalpaling besar; bukan soal abstrak-filosofis Soekarno-isch akan tetapipersoalan "lebih dari 160 juta mulut". Ketika dia menyebut rakyatmaka dia reduksikan rakyat itu menjadi bukan orang akan tetapimulut.

Satu Abad Bersama Nusantara

Dengan itu sebagai titik tolak-idealisme, sense of destiny , dan apayang dicapainya-penerbitan khusus ini mau memeriksa Soekarnopada hari ulang tahunnya yang ke-100 sebagai suatu gejala historis.Kalau Soekarno sendiri mungkin tidak dengan mudah menilaidirinya, semakin besar pula kesulitan itu untuk kita. Kesulitan itusemakin besar lagi ketika kita harus memeriksa kembali diri

Soekarno-30 tahun setelah meninggalkan dunia ini, 45 tahun setelahdijatuhkan Soeharto dan 100 tahun setelah dilahirkan ibunya 

pribadi itu, terutama karena mereka membuktikan dirinya dalamhidup.

Di sana justru letak seluruh kegemasan memeriksa Soekarno,karena jajaran antara dignitas personae dan pembuktian diri dalamhidup tidak selalu seiring, apalagi persoalan yang ditinggalkanSoekarno, seperti konsekuensi ekonomi-politik dan karena itu

kemanusiaan yang berasal dari keputusan-keputusannya. MenilaiSoekarno semata-mata dari kebesarannya-kalau bukan pendasarmaka Soekarno adalah penganjur paling vokal nasionalismeIndonesia, proklamator kemerdekaan-selalu membingungkan dan

 juga memusingkan karena di samping kebesaran di sana langsung

menyusul kekerdilan di samping kecemerlangan langsung menyusul

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 180/250

menyusul kekerdilan, di samping kecemerlangan langsung menyusuldiletantisme, di samping keberanian revolusioner langsung sajamenyusul kekecutan, dan ke-pengecut-an. (Baca: Valina Singka Subekti )

Di pihak lain mengecilkan Soekarno hanya karena persoalan yangditinggalkannya-semua masalah pra dan pascaperistiwa tanggal 1Oktober 1965, pembunuhan jenderal-jenderal oleh para perwirabawahannya--sungguh menyesatkan dari satu ujung ke ujunglainnya dan bagi generasi-generasi berikutnya menjadi penipuanterencana. Lantas pertanyaan-untuk siapa pun yang berminat

memeriksa Soekarno secara sungguh-sungguh-harus diajukankembali lagi ke dasar paling awal: siapa Soekarno? Apa yang dibuatBung Karno? Apa yang ditinggalkan Presiden Republik Indonesiapertama, Pemimpin Besar Revolusi, dan Penyambung LidahRakyat?

Satu Abad Nusantara Bersama Soekarno 

yang menggerayangi Eropa--hantu komunisme. Soekarno membukatulisannya dengan suatu pernyataan keras, semacam ManifestoSoekarno-isch :

Sebagai Aria Bima-Putera, jang lahirnja dalam zaman perdjoangan,maka Indonesia-Muda inilah melihat tjahaja hari pertama-tama dalam zaman jang rakjat-rakjat Asia, lagi berada dalam perasaan tak 

senang dengan nasibnja. Tak senang dengan nasib-ekonominja, tak senang dengan nasib-politiknja, tak senang dengan segala nasib 

 jang lain-lainnja. Zaman "senang dengan apa adanja", sudahlah lalu.Zaman baru: zaman m u d a, sudahlah datang sebagai fadjar jang terang tjuatja .

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 181/250

Paralelisme antara manifesto Marxis dan manifesto Sukarno-isch  bisa dilihat di sini. Soekarno membuka manifestonya yang saratdengan simbolisme ketika di sana dikatakan tentang Suluh Indonesia Muda , majalah bulanan yang didirikannya sebagai organ organisasi

Algemeene Studie Club, yang juga didirikannya: "Sebagai Aria Bima- Putera, jang lahirnja dalam zaman perdjoangan" . Dalam imajiSoekarno Suluh harus menjadi secerdik-cendekia Gatotkaca, sesaktidan seulet tokoh wayang itu yang menjadi orang terakhir yangmengembuskan napasnya di tangan pamannya sendiri. ImajiSoekarno tentang Gatotkaca tidak jauh dari imaji orang Jawa

umumnya tentang Gatotkaca, yakni berani tak mengenal takut,teguh, tangguh, cerdik-pandai, waspada, gesit, tangkas dan terampil,tabah dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Ia sangatsakti, sehingga digambarkan sebagai ksatria yang mempunyai 'otot kawat balung wesi'...sumsum gagala, kulit tembaga, drijit gunting,

dengkul paron ... (Ensiklopedi Wayang Purwa , Balai Pustaka, 1991) 

tidak lain dari soal kekurangan rezeki, dan "kekurangan rezeki itulah  jang mendjadi sebab rakjat-rakjat Eropah mentjari rezeki dinegeri lain! ".

Dalam paham Soekarno di Asia sudah mulai tumbuh keinsyafanakan tragedi ketika "rakjat-rakjat Eropah itu mempertuankan negeri- negeri Asia " (untuk para pembaca muda "mempertuankan negeri-

negeri Asia = menguasai, menjajah Asia-Penulis ). Keinsyafan akantragedi itulah yang sekarang menjadi nyawa pergerakan rakyatIndonesia yang walaupun dalam maksudnya sama "ada mempunyaitiga sifat: nasionalistis, Islamistis dan Marxistis-lah adanja".

Apa yang dipahami Soekarno tentang marxisme? Sebelum masuk

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 182/250

Apa yang dipahami Soekarno tentang marxisme? Sebelum masukke dalam apa yang dipahami Soekarno, untuk itu baca Franz Magnis-Suseno, mari kita lihat beberapa hal teknis tentang orang yangdisanjungnya dan paham yang dipuja. Sungguh mencengangkanbahwa menulis nama Karl Marx pun, Soekarno menulisnya terbalik,

dalam suatu urutan nama Barat, dengan tiga suku bersama iddle name . Soekarno menulis bukan Karl Heinrich Marx, akan tetapiHeinrich Karl Marx. Ketika memberikan acuan kepada ManifestoKomunis Soekarno mengatakan, di tiga halaman berbeda, bahwaManifesto ditulis dan diumumkan tahun 1847--tahun sesungguhnyaadalah bulan Februari 1848. Semua kekeliruan "kecil" di atas harus

dimaafkan karena lebih bisa diterima sebagai kealpaan seorangsarjana yang baru saja tamat Sekolah Tinggi Teknik di Bandungdengan gelar insinyur--kalau sudah tamat karena Soekarnomenyelesaikan studinya 25 Mei 1926. (Edisi asli Soeloeh Indonesia Moeda , tidak diperoleh).

Apa sesungguhnya yang dipahami Soekarno tentang ketiganya? 

seluruh esoterisme Soekarno dan kekhilafan fundamental yangtersebar sana-sini ketika menafsirkan nasionalisme, Islam, danmarxisme berasal dari sana. (Baca: Vedi Hadiz )

Soekarno dan suratan takdir

Semakin Soekarno diperiksa, semakin kita tidak mengerti siapaSoekarno itu selain bahwa suratan takdir itu sudah dipenuhinya yaitumemimpin Indonesia dalam waktu yang lama-bukan sekadar ketikamenjadi presiden, akan tetapi jauh-jauh sebelum itu, sekurang-kurangnya sejak mengeluarkan manifesto Soekarno-isch tahun 1926sampai dijatuhkan militer tahun 1966 di Jakarta. Setelah jatuh pun

Orde Baru tidak mampu menghapus Soekarno dari kenangan publik

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 183/250

Orde Baru tidak mampu menghapus Soekarno dari kenangan publikdan pujaan massa yang tidak pernah mengenalnya. (Baca: Agus Sudibyo ). Manifesto itu menjadi dasar geloranya, dan juga menjadidasar ketidak-tentuan-nya. Namun, sejak itu Soekarno danIndonesia hampir tidak terpisahkan, baik bagi bangsanya, maupunbagi dunia: bagi Asia, Afrika, dan Amerika Latin, Belanda kolonial,bagi fasisme Jepang, maupun bagi imperialis, Amerika dan Inggris-baik sebelum maupun sesudah Indonesia merdeka.

Secara intelektual dan politik ketika Soekarno menganalisa soal diamenjadi Marxis. Ketika dia ingin menghanyutkan massa Soekarno

menjadi Leninis dalam jalan pikiran. Namun, ketika harusmemecahkan soal dalam masa krisis, dia menjadi lebih dekatkepada sesuatu yang sangat dibencinya yaitu menjadi fasis dalamberpikir dan bertindak. Karena itu dia dan militer seperti aur dantebing, yang satu membutuhkan yang lain, meski kemudian dia

dikhianati militer. 

>Jumat, 1 Juni 2001

Soekarno di Masa Krisis PDRI Mestika Zed

 

BULAN-

bulan terakhirtahun 1948adalah saatterberatdalamperjuangan

kemerdekaan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 184/250

Dok Kompas  

RepublikIndonesia.Bukan sajakarena

Republikyang masihusia balita ituharusmenghadapimusuh di

depan Belanda-tetapi juga ditusuk dari belakang oleh anak-bangsasendiri, yaitu kelompok komunis (PKI) pimpinan Muso yang mendalangiperistiwa (kudeta) Madiun pada pertengahan September 1948.Klimaksnya ialah terjadinya serangan (agresi) militer Belanda keduapada 19 Desember 1948. Akibatnya nyaris fatal. Ibu kota Republik,

Yogyakarta, diduduki Belanda, Presiden Soekarno dan Wakil PresidenMohammad Hatta beserta sejumlah menteri yang berada di ibu kota 

 jam sebelum kejatuhan Yogya, sebuah sidang darurat kabinet berhasilmengambil keputusan historis yang amat penting: Presiden dan WakilPresiden memberikan mandat (dalam sumber "menguasakan") kepadaMr Sjafruddin Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan DaruratRI di Sumatera. Jika ikhtiar ini gagal, mandat diserahkan kepada DrSoedarsono, Mr Maramis dan Palar untuk membentuk exile- government di New Delhi, India. Surat mandat tersebut kabarnya tidak

sempat "dikawatkan" karena hubungan telekomunikasi keburu jatuh ketangan Belanda. Namun, naskahnya dalam bentuk ketikan sempatberedar di kalangan orang Republieken .

Kedua, sewaktu mengetahui (via radio) bahwa Yogya diserang, Mr

Sjafruddin Prawiranegara (waktu itu Menteri Kemakmuran) yangsedang bertugas di Sumatera segera mengumumkan berdirinya

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 185/250

j g ( ) y gsedang bertugas di Sumatera, segera mengumumkan berdirinyaPemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.Tindakannya itu mulanya bukan berdasarkan pada mandat yangdikirimkan Yogya, melainkan atas inisiatif "spontan", Sjafruddin denganpemimpin setempat, PDRI pada gilirannya dapat berperan sebagai

"pemerintah alternatif" bagi Republik yang tengah menghadapi "koma".

Sebagaimana terbukti kemudian, selama delapan bulan keberadaannya(Desember 1948-Juli 1949), PDRI di bawah kepemimpinan Sjafruddindi Sumatera mampu memainkan peran penting sebagai pusat gravitasi

baru dalam mempersatukan kembali kekuatan Republik yang bercerai-berai di Jawa dan Sumatera. Bahkan, tidak kurang dari PanglimaSoedirman sendiri, yang kecewa dengan menyerahnya Soekarno-Hattakepada Belanda, menyatakan kesetiaannya kepada PDRI dan siapmemimpin perjuangan dengan bergerilya di hutan-hutan belantara

dalam keadaan sakit parah sekalipun. 

bisa lagi mengelak dari campur tangan internasional. Sejak itu,kebohongan-kebohongan yang direkayasa Belanda lewat manipulasiinformasi untuk mempengaruhi opini dunia semakin kelihatanbelangnya sehingga membuat posisinya semakin terpojok, baik diIndonesia maupun di mata dunia.

Tulisan ini ingin mendiskusikan sekadarnya tentang posisi Soekarno di

masa PDRI, yang selama ini terkesan ingin dilupakan, baik oleh dirinyasendiri maupun oleh sejumlah penulis biografinya, dan bahkan jugadalam wacana sejarah bangsa umumnya. Apakah dilema sejarah yangdihadapinya dalam kerangka perjuangan diplomasi dan/atau militerpada masa itu? Apa sebenarnya yang terjadi dalam diri Soekarno

sehingga peranannya dalam masa-masa krisis waktu itu seakan-akantenggelam sebagai kawasan terra incognita yang belum banyak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 186/250

gg p ytenggelam sebagai kawasan terra incognita yang belum banyakdisentuh selama ini?

Pemimpin yang hadir di saat-saat kritis

Telah berpuluh-puluh tahun "Bapak Bangsa" (the founding fathers )-jikayang dimaksud dengan itu ialah semua tokoh yang ikut merumuskankonstitusi-berjuang mendirikan sebuah nation-state , negara bangsayang akhirnya diproklamasikan 17 Agustus 1945 itu: RepublikIndonesia atau sering disingkat dengan Republik saja. Dalam usianya

yang masih bayi itu, Republik yang dimerdekakan dengan revolusi ituterpaksa harus menghadapi cobaan yang bertubi-tubi. Namun, belumpernah terjadi sebelumnya dan juga tidak sesudahnya, kecuali hanyapada masa agresi kedua, ketika sebuah ibu kota negara jatuh ketangan musuh, Presiden dan Wakil Presidennya beserta sejumlah

menteri ditangkap Belanda. Juga belum pernah terjadi sebelumnya,kecuali pada masa ini simpati dan dukungan dunia internasional 

siap melepaskan senjata modern, memerlukan seorang Bung Karno,demi untuk menghindari semakin banyak korban 'mati-konyol' karenapasukan bambu runcing yang siap "berjibaku" untuk Tanah Air mereka,seperti juga dalam pertempuran Ambarawa?

Akan tetapi, di masa kritis pada penghujung tahun 1948, bisakahSoekarno sebagai pemimpin, membawa bangsanya keluar dari

keadaan gawat itu? Memang tak mudah melihat Bung Karno dalampotret hitam putih. Seperti dikatakan sejarawan Onghokham (1978), diaadalah "pribadi yang kompleks dan tokoh penuh aneka warna". Namun,untuk satu hal, "Bung Karno adalah sebuah gelora ", tulis kolumnisGunawan Mohamad dalam sebuah esai pendeknya (1991). Sebuah

gelora adalah sesuatu yang menggetarkan. Sebuah gelora jugamerupakan sesuatu yang bisa memesonakan dan bahkan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 187/250

merupakan sesuatu yang bisa memesonakan dan bahkanmenghanyutkan. Tetapi, sebuah gelora juga merupakan sesuatu yangtak punya definisi yang persis. Ia bagaikan nebula yang jauh di langit.Mungkin gugus itu sehimpun bintang yang bersinar atau barangkalihanya selapis kabut bercahaya.

Nebula yang bersinar itu ialah harapan yang dipancarkan dari figur danpidato-pidatonya yang menggetarkan. Tetapi, harapan juga bisaberbalik menjadi kekecewaan baru, ketika apa yang dijanjikannya taksesuai kenyataan. Itulah yang terjadi pada saat-saat genting sewaktu

agresi Belanda kedua itu.

Pada bulan-bulan terakhir 1948, Bung Karno sangat sibuk mengadakanperjalanan dan menyampaikan pidato-pidato politiknya yang gegapgempita, guna mengangkat moral perjuangan yang semakin merosot

karena ditusuk dari muka dan belakang. Di depan ada Belanda, yangsetelah Perjanjian Renville (Januari 1948) terus menerus menggembosi 

ketegasan kepada rakyat untuk memilih pemerintahan yang sah atauMuso.

Pidato-pidato Soekarno menggetarkan, acap kali diselingi denganslogan-slogan yang menggugah. Salah satu slogan berbahasa Belandayang tidak saja sering diulang-ulanginya dalam setiap kesempatan,melainkan juga dengan gigih diperjuangkannya sejak muda ialah

samenbundeling van alle krachten (menghimpun segala kekuatan)."Saya menyaksikan bagaimana pidatonya mampu membangkitkan kesadaran politik di kalangan rakyat di desa dan di kota ", kenangGeorge McT Kahin, seorang mahasiswa Amerika yang saat itu beradadi Yogya untuk keperluan riset disertasinya. Ia benar-benar mengenal

detak jantung rakyatnya dan "tidak dapat ditandingi oleh pemimpin mana pun juga" tulis Kahin dalam sebuah risalahnya (1986)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 188/250

mana pun juga , tulis Kahin dalam sebuah risalahnya (1986).

Namun, ucapan Bung Karno yang paling berkesan waktu itu, hinggasering dikutip-kutip koran dan itu diulanginya lagi lewat radio danterakhir dalam pidatonya dua hari sebelum aksi militer Belanda ialah,"Jika Belanda ngotot menggunakan kekuatan militernya untuk menghancurkan Republik Indonesia dengan menduduki Yogyakarta,tujuh puluh juta rakyat Indonesia akan bangkit berjuang dan saya sendiri akan memimpin perang gerilya." (Merdeka, 29 Mei 1948)

Namun, apa yang terjadi kemudian ialah sebuah kekecewaan. KetikaYogya diserang, Soekarno dan pemimpin Republik merencanakantetap tinggal di dalam kota, artinya menyerah kepada Belanda. Reaksidari kalangan militer, terutama di kalangan para perwira yang tahubahwa Soekarno sebelumnya bersedia untuk ikut bergerilya bersama

mereka, telah menimbulkan rasa kecewa yang dalam. Bahkan, perintahyang dikeluarkan Hatta pada saat saat terakhir menjelang kejatuhan 

Walaupun pada akhirnya Presiden dan Wakil Presiden dengansejumlah anggota kabinet ditawan Belanda, suasana kritis danmencekam waktu itu tidak perlu membuat kedua tokoh puncak Republikitu kehilangan akal sehat. Pada detik-detik sebelum kejatuhan Yogya,mereka masih sempat melepas anak panah terakhir dari busurnya:mandat berdirinya PDRI, sebuah keputusan yang menentukanperjalanan sejarah Republik selanjutnya. Setelah itu mereka ditangkap

dan tak lagi tahu apa yang terjadi di luar dinding tembok tahananmereka.

Menurut keterangan Hatta di belakang hari, keputusan apakahpemerintah akan tetap berada dalam kota atau ikut bergerilya bukan

atas kemauan pribadi Presiden dan Wakil Presiden, melainkankeputusan yang ditetapkan kabinet berdasarkan pemungutan suara.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 189/250

keputusan yang ditetapkan kabinet berdasarkan pemungutan suara.Soekarno dan Menteri Laoh cenderung memilih sikap pertama, artinyatetap di tempat, sedangkan pihak militer, terutama Panglima BesarSoedirman, dengan tegas sejak pagi-pagi sudah memutuskan untukmeninggalkan kota, artinya siap bergerilya dengan prajurit TNI.

Simatupang juga menyarankan agar Presiden dan Wakil Presidensebaiknya "ikut perang gerilya". Namun, karena tidak tersedia cukuppasukan pengawal untuk kedua pemimpin itu, dia bisa menerima sikapresmi pemerintah. (Hatta, 1982: 541-2)

Hidup dalam pembuangan

Para pemimpin Republik yang ditawan Belanda selepas pendudukanYogya, diasingkan pada dua tempat yang berbeda. Tiga orangpemimpin besar Indonesia: Soekarno, Haji Agus Salim, dan Sutan

Sjahrir ditawan di Brastagi, Sumatera Utara, kemudian dipindahkan kePrapat Selebihnya termasuk Hatta dideportasi ke Bangka Di antara 

dibebaskan karena Jepang masuk dan Belanda jatuh, Soekarno sudahmenghabiskan usianya dalam tahanan Belanda selama 10 tahun.

Antara Sjahrir dan Bung Karno yang sama-sama ditahan di Brastagi,kemudian dipindahkan ke Prapat, terdapat beberapa kesamaan nasibdalam berurusan dengan penjara Belanda. Kecuali ditahan untuk waktuyang lama-sampai 10 tahun-keduanya adalah korban exorbitante 

rechten Belanda, yaitu hak khusus pemerintah kolonial untuk menahandengan mengasingkan siapa saja yang dianggap membahayakan rust en orde (keamanan dan ketertiban). Tentu saja "membahayakan"menurut tafsiran yang berkuasa. Kalau hal itu dinamakan "kezaliman",orang tak begitu keliru. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan tahanan

biasa, exorbitante rechten , menurut Mr Moh Roem (1983), amat berat.Sebab, korban exorbitante rechten tidak pernah diberitahu berapa lama

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 190/250

, p pia akan ditahan dan juga tidak tahu tuduhan yang dikenakankepadanya, atau jika pun tahu terasa sekali mengada-ada. Tetapi,kalau tahanan biasa, bisa mengetahui apa yang dituduhkan kepadanya.Begitu pula perkaranya akan diperiksa secara terbuka di depan

pengadilan dan ia dapat membela diri atau dibela oleh pengacara. Jikaia dijatuhi hukuman, ia diberitahu berapa lama vonis hukumannya.

Apa pun namanya, hukuman yang diterima Bung Karno dan Sjahriramat mempengaruhi perjalanan hidupnya, dan dengan demikian juga

sejarah bangsanya. Keduanya juga pernah ditahan di akhir hayatnya.Sjahrir ditahan oleh Soekarno dan tidak sempat menikmatipembebasan karena dalam masa tahanan ia meninggal dunia di tempatpengobatannya di Zurich. Soekarno ditawan oleh Soeharto dan sampaimeninggalnya ia juga tak pernah mengalami pembebasan. Namun,belum pernah terjadi sebelumnya Sjahrir dan Soekarno hidup begitudekat kecuali pada masa ini Mereka tinggal bertiga dengan Haji Agus 

 juga sama Sjahrir. Ketika suatu kali Moh Roem menanyakan kepadaSoekarno mengapa ia benci pada Sjahrir, ia mengatakan,"Bagaimanapun juga saya adalah Kepala Negara, mengapa diamenghardik saya seperti itu?"

Dalam kasus lain, sewaktu PM Belanda Willem Drees datang keIndonesia, Sjahrir diminta datang ke Jakarta untuk bertemu dengan

Drees. Sjahrir bersedia datang ke Jakarta, tetapi ia tidak kembali lagi kePrapat karena sudah dibebaskan Belanda, dengan maksud untukmemanfaatkannya sebagai "perantara" dalam rencana perundinganbaru, Roem-Roijen. Kejadian ini membuat Bung Karno tambah marah."Mengapa ia tidak kembali ke sini" (Prapat). "Kalau begitu ia tidak

setia," sambungnya lagi seperti diceritakannya kepada Haji Agus Salim.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 191/250

Sepeninggal Sjahrir, di Prapat hanya tinggal dua tawanan, Bung Karnodan HA Salim. Sejak Februari 1949, keduanya digabungkan dengantawanan Republik di Manumbing, Bangka. Tetapi, karena Bung Karnotidak tahan hawa dingin, ia minta dipindahkan ke Mentok, yangberhawa panas. Karena beliau tidak mau tinggal di sana sendirian,maka ditunjuk beberapa orang untuk menemani Bung Karno di sana.Antara lain H Agus Salim, Mr Moh Roem, dan Ali Sastroamidjojo. Sejakitu tawanan jadi dua kelompok: Kelompok Manumbing di bawahpimpinan Bung Hatta dan Kelompok Muntok di bawah pimpinan Bung

Karno.

Ketika prakarsa persetujuan Roem-Roijen dimulai bulan April 1949,Sjahrir yang sudah dibebaskan, atas saran Hatta, diangkat sebagaipenasihat delegasi perunding Indonesia ke Roem-Roijen. Mulanya

Sjahrir menolak karena mempertanyakan tanda tangan Soekarnodalam surat keputusan itu "Apa dia itu? Mengapa dia yang harus 

hingga pengakuan kedaulatan di pengujung 1949.

PDRI, ujian pertama integrasi bangsa

Pada detik-detik terakhir yang menegangkan sebelum pemimpinpuncak Republik ditawan Belanda, Hatta masih sempat mendiktekanpidato singkatnya untuk diedarkan ke seluruh wilayah Republik. "Musuh mau mengepung pemerintah, tetapi Republik tidak tergantung pada nasibnja orang2 jang mendjadi kepala-negara atau jang duduk dalam pemerintahan.... Rakjat harus berdjoang terus...." Memang, Republiktidak hanya punya Soekarno-Hatta, tetapi juga sederetan nama besarlainnya. Salah seorang yang paling diremehkan agaknya ialah Sri

Sultan Hamengku Buwono IX. Selama tahun-tahun krisis 1948-1950sesungguhnya dialah tokoh yang memegang kendali dalam mengurusi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 192/250

sesungguhnya dialah tokoh yang memegang kendali dalam mengurusiintern di bidang militer, ekonomi dan politik di belakang layar. SjafruddinPrawiranegara berada jauh dalam hutan di Sumatera, sedangkanSoekarno-Hatta dalam kerangkeng Belanda di Bangka. Apa jadinyaRepublik kalau tidak ada Sri Sultan? Otoritasnya sebagai ahli waristakhta Yogya tak tersentuh oleh tangan kekuasaan Belanda. SebagaiRepubliekan sejati ia tak hanya menyerahkan takhtanya untuk rakyat,tetapi berbuat banyak untuk Republik. Tidak hanya menjembatani kubuPDRI dan Bangka, tetapi juga melindungi kepentingan Republik diYogya. Sesungguhnya dialah arsitek utama dalam serangan balik

Republik terhadap kedudukan Belanda di Yogya, yang dikomandoi olehLetkol Soeharto pada awal Maret 1949. Dia jugalah yang membiayaisemua keperluan Republik ketika "kembali ke Yogya". Sekitar 6 jutagulden kekayaan Kraton Yogya diserahkan untuk menghidupi dapurRepublik.

Maka Belanda keliru besar ketika Yogya jatuh ke tangannya 

politik klasik kolonial tak berlaku lagi, yang selalu percaya bahwa jikaraja atau pemimpin ditawan atau dibujuk, semua akan beres, bisaditundukkan. Nyatanya tidak demikian, dan Belanda sempat dibuatshock karena kemenangan militernya hanya sebuah kemenangan yangsia-sia.

Sesungguhnya inilah periode di mana proses integrasi nasional

menunjukkan hasil, ketika panggung sejarah beralih dari kota ke desa-desa dan hutan-hutan, ketika rakyat tidak lagi sekadar pelengkappenderita, melainkan tokoh sentral di panggung sejarah bangsa. BaikPDRI maupun militer tidak bisa hidup kalau bukan disubsidi nasibnyaoleh rakyat, tetapi mengapa sekarang semuanya seakan-akan

dilupakan?

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 193/250

Memang wacana sejarah bangsa kita, seperti dikatakan sejarawanTaufik Abdullah, adalah soal pilihan: ada bagian yang ingin dilupakandan yang ingin diingat dan bahkan dipalsukan. Pilihan yang semena-mena terhadap sejarah bangsa bisa menyesatkan selama kriterianyaialah like and dislike yang berkuasa. Terserahlah kalau itu sejarahpribadi. Sejarah PDRI seperti juga biografi Soekarno adalah bagian darisejarah bangsa, dan keduanya merupakan wajah kita di masa laludengan segala warna-warninya.

* Mestika Zed Sejarawan, lulusan Vrije Universiteit, Amsterdam, tinggal di Padang. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Soekarno di Wilayah "Hyperreal" Niniek L Karim

 

SEINGATKUkurang lebih pukul20.30 waktu itu(karena keluargakami baru sajaselesai makanmalam yang

selalu di sekitarpukul 20.00), hari

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 194/250

pukul 20.00), hariketiga BungKarno dinyatakanwafat. Kuangkat

telepon yangberdering, suaraseorang teman:"Niek, cepetndeloko bulan,ono gambare

Bung Karno ningkono! (Niek, cepatlihatlah bulan, adagambarnya BungKarno di sana)".

Ayah yangsedang lewat di depanku menggeleng gelengkan kepalanya ketika 

Soekarnois kala itu percaya bahwa itu adalah kebenaran belaka.

"Bung Karno tidak mati, tapi moksa suatu waktu nanti akan muncullagi." Begitulah kepercayaan yang mereka yakini waktu itu, bahkanmungkin sampai sekarang. Oleh karena itu, tak lama setelahSoekarno secara resmi dinyatakan wafat, berpuluh truk yangsemuanya penuh berjejalan manusia setiap harinya menuju Desa

Mantingan, Ngawi, untuk bicara atau mendengar pesan-pesanSoekarno melalui bantuan Mbah Suro-dukun yang menabalkandirinya sebagai mediator bagi orang yang ingin bicara denganSoekarno-lewat di depan rumah saya, yang memang letaknya disalah satu jalan yang biasa dilewati kendaraan yang akan keluar

Kota Kediri.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 195/250

Seorang teman anak saya, lahir tahun l984, l4 tahun setelahSoekarno wafat-yang wafatnya dalam kondisi dikucilkan karena tidakpopuler di mata pemerintahan waktu itu-begitu mengagumi Soekarnosehingga waktu acara pemberian ijasah lulus SMP-nya memakaibaju ala Soekarno, juga mengoleksi buku-tulisan tentang dan olehSoekarno, bercita-cita menjadi seperti Soekarno. Teman anak sayaitu bukan suku Jawa, lahir dan besar di Jakarta setelah Soekarnomeninggal, saya yakin dia bukan satu-satunya pengagum cilikSoekarno. Di rumah saya jarang sekali membicarakan Soekarno,

namun betapa terheran-herannya saya ketika anak laki-laki sayaberusia 7 tahun menyatakan dia merasa bangga memiliki telingayang besar:" ... seperti Bung Karno" katanya. Saya juga yakin bahwamasih banyak lagi pengagum cilik lainnya di negeri ini.

Tulisan ini ingin membahas tentang bagaimana kedudukanSoekarno dalam persepsi pengagumnya di Indonesia Ingin 

"Kemarin aku baca Ramayana, saudara-saudara, Ramayana. Di dalam kitab Ramayana itu disebut satu negeri, namanya Utara Kuru.

Utara Kuru, artinya lor-nya negara Kuru. Kuru artinya Kurawa.Disebutkan di dalam kitab itu bahwa di negeri Utara Kuru tidak ada panas yang terlalu, tidak ada dingin yang terlalu, tidak ada manis yang terlalu, nggak ada pahit yang terlalu. Segalanya itu tenang,tenang. Ora ono panas, ora ono adem. Tidak ada gelap, tidak ada 

terang yang cemerlang. Adem tentrem mbanyu ayu sewindu lawase.Di dalam kitab Ramayana itu sudah dikatakan, hmm negeri yang begini tidak bisa menjadi negeri yang besar. Sebab tidak ada oh up and down up and down. Perjuangan tidak ada" 

"tapi orang-orang besar ini satu persatu tidak luput dari salah. Oleh karena sekedar manusia biasa. Saya ulangi, siapa berani berkata b h Bi k tid k h b l h? Si b i b k t b h

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 196/250

bahwa Bismark tidak pernah bersalah? Siapa berani berkata bahwa Meurabeu tidak pernah bersalah? Siapa berani berkata bahwa Gladstone tidak pernah bersalah? Siapa berani berkata bahwa Garibaldi tidak pernah bersalah? Siapa berani berkata bahwa Mao 

Tse Tung tidak pernah bersalah ."

(Pidato Bung Karno pada Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAWdi Istana Merdeka, 1964, dikutip dari album kaset karya BramKampungan berjudul Bung Karno Milik Rakyat Indonesia . Album

Kelompok Kampungan dari Yogyakarta ini pertama kali dirilis padatahun l970-an, dirilis ulang tahun l999).

Bung Karno dan pidato-pidatonya selalu memukau publiknya.Sehingga pada tahun l970-an Bram dan kelompoknya yang

kemungkinan saat itu berusia 20-an tahun, merasa patut merilissebuah album kaset yang berlatar reproduksi pidato Soekarno 

Soekarno memang sebuah mitos bagi sebagian masyarakat dalam jumlah yang tidak kecil. Maka, sebagaimana pola suatu mitos yang

cenderung diturun-temurunkan ke anak-cucu, bisa kita pahamiteman anak saya yang usia 14 tahun itu kagum berat padaSoekarno. Bahkan, mungkin saja bisa tertera suatu jejak ingatandalam kesadaran kolektif pada masyarakat jauh di masa depan jikaproses turun-temurun itu terjadi secara intensif, sesuai teori tentang

arkhetype dari Carl Gustav Jung.

Dari "Belief" sampai "Hyperreality"

Pidato-pidatonya ditangkap oleh publiknya bukan lagi melalui akal,

melainkan langsung ke area belief , yang dalam The Penguin Dictionary of Psychology diartikan sebagai penerimaan emosional

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 197/250

terhadap suatu proposisi, pernyataan, atau doktrin tertentu. Tidakmengerti pun tidak apa-apa, karena pidato yang disebar-luaskanlewat radio tadi sudah menjadi otonom sebagai "mantra" yangmenciptakan suatu hyperreal thing . Soekarno pun menjadi sebuahsosok hyperreal , atau dalam bahasa yang sudah dikenal dari studi-studi sebelumnya tentang Soekarno, bahwa oleh masyarakatIndonesia di desa-desa ia dianggap "setengah manusia setengahdewa", "titisan Wisnu", Ratu Adil dan sebagainya. Ia dianggap quasi-nabi. Dalam autobiografinya yang ditulis oleh Cindy Adams (2000),

Soekarno bercerita bagaimana masyarakat Bali memandangnyasebagai titisan Wisnu, Dewa Hujan. Ketika Bali dilanda kemaraupanjang, masyarakat Bali mengharap sang Presiden tersebut datangke Bali, karena percaya bahwa kedatangannya akanmenganugerahkan hujan. Kebetulan memang, hujan pun turun saatkedatangannya itu. Maka makin percayalah masyarakatpengagumnya akan kebesarannya tersebut 

of Belief , kategori keyakinan yang sepenuhnya (convinced belief )adalah yang terdalam letaknya.

Diterima langsung pada area belief tanpa perlu pencernaan akal,berkembang menjadi mitos, persepsi kekuatan supranaturalnya itukemudian masuk ke wilayah kehidupan praktis para pengagumnya.Dalam psikologi, diakui bahwa belief adalah salah satu motor

penggerak perilaku manusia. Saat isi dari belief mendapatpembuktiannya dalam kenyataan hidup sehari-hari, maka belief itupun menjadi penggerak utama dari tingkah laku, :"Soekarno tidak bisa mati ", dan mereka pun merasa terbuktikan hal tersebut saatSoekarno beberapa kali terluput dari usaha pembunuhan, seperti

usaha pelemparan granat di Perguruan Cikini, terhindar dari usahapenembakan ketika Bung Karno shalat Ied, dan tembakan seorangpilot Angkatan Udara RI dari pesawat Pembuktian isi belief yang

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 198/250

pilot Angkatan Udara RI dari pesawat. Pembuktian isi belief yangkebetulan beberapa kali terjadi itu, menciptakan "kebenaran"-nyasendiri. "Kebenaran" yang secara subyektif dipersepsi sebagaikenyataan, sehingga secara obyektif pun ia menghasilkan efek

praktis yang nyata. Jadilah Soekarno sebagai sosok hyperreal ".

Dari mistifikasi sampai gerakan nasionalisme

Tentu saja, mistifikasi tokoh Soekarno itu berlangsung dalam sebuah

momentum sejarah yang memungkinkan semua itu terjadi. Sepertireferensi-referensi Barat-termasuk nasionalisme-yang dalambeberapa hal menjadi "mantra". Tahun l940-an dan l950-anmerupakan sebuah fase sejarah di mana dunia menyaksikanbangkitnya nasionalisme di berbagai belahan dunia, dari Afrika

sampai Asia, dari Mesir, India, sampai Indonesia. Dalam wacanabangkitnya nasionalisme di berbagai negara itu muncul nama nama 

mengguntur, dan selalu sungguh-sungguh, tanpa kemunafikan,ichlas berkorban untuk cita-cita yang tinggi." (Pidato 17 Agustus

1964)

"Karena itu hai Bangsa Indonesia, janganlah kita mencari kepeloporan mental pada orang lain. Carilah kepeloporan mental itu pada diri sendiri. Carilah sendiri konsepsi-konsepsimu sendiri.

Freedom to be free! Freedom to be free! " (17 Agustus 1964).

Bukankah Soekarno juga sering menggunakan kekuatan-kekuatanucapan yang puitis seperti kutipan-kutipan di atas, yang kemudianmemberi inspirasi bagi bangsa ini tentang "menjadi Indonesia"?

Nasionalisme, marhaenisme-sebuah sintesa Soekarno atas

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 199/250

marxisme dengan analisisnya tentang berbagai kondisi Indonesia-Nasakom (akronim "nasional-agama-komunis") yang kelihatannyamerupakan sebagian dari "sinkretisme Jawa"-nya, di benak orang

kebanyakan, termasuk para tukang becak yang suka mangkal didekat rumah saya di Kediri dulu, menjadi konsepsi"agung" (grandeur ) yang "keagungan"-nya terbangun seiring mediakomunikasi yang kala itu terutama adalah radio yangmenyebarluaskannya, sehingga konsepsi-konsepsi taditerinternalisasi pada masyarakatnya.

Singkatnya semangat yang lebih besar, yakni semangat"independen", semangat "anti-imperialisme", menjelma sebagaisemangat zaman itu.

Bagaimana rincian dari semangat itu harus diterjemahkan dalam 

Tesis mengenai Soekarno yang kemudian menjadi hyperreality ituditakuti sebagai sebuah "simbol" kekuatan oleh kelompok yang

berkuasa pada masa berikutnya, makin terbuktikan. Kita lihatbagaimana pada perkembangannya, tokoh ini berikut gagasan-gagasan beserta kelompok politiknya hendak dibasmi, hendakdisingkirkan dari panggung sejarah oleh rezim politik yangmenamakan dirinya Orde Baru, persis pada wilayah yang disebut

Jean Baudrillard, seorang pemikir posmodernis lain, sebagai"simulakra", sejenis simulasi (simulasion ): tiruan yang tidak memilikirujukan, sesuatu yang merujuk pada sesuatu yang tak ada. Meskitak ada rujukannya, tiruan itu memiliki efek praktis yang obyektifterhadap tingkah laku sekelompok manusia tertentu.

Mengikuti gagasan Jean Baudrillard, dalam konteks hyperreality halyang "nyata" (real) dan "khayalan" (imaginary) bertaut satu sama

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 200/250

yang nyata (real ) dan khayalan (imaginary ) bertaut satu samalain. Hasilnya adalah apa yang disebut orang pada umumnyasebagai "kenyataan", yang pada dasarnya menurut istilah Baudrillardhanyalah "simulakra". Pada zaman ini, kiranya lebih mudah

menerangkan dari sudut pandang tersebut, di mana sebuah simulasisering dianggap lebih nyata dari kenyataan itu sendiri, atau mungkinseperti lirik lagu U2, "even better than the real thing ".

Kembali ke Soekarno, bagaimana pemerintahan yang berkuasa

pada fase berikutnya berusaha menggusur dia dari wacana publik?Dengan menjadikan wilayah simulasi itu sebagai battleground ,kancah peperangan terhadap belief tentang Proklamator RI itu.Seperti banyak diasumsikan para peneliti dari ilmu-ilmu politik dansosial pada masa belakangan ini, tentang bagaimana sistematisnyapenguasa era kemudian berusaha menggunakan media massauntuk menghancurkan citra Soekarno dan wacana atau kekuatan 

kepada pengagumnya untuk mengidentifikasi diri mereka sepertiSoekarno yang mereka bayangkan. Tahun 1970-an, ketika rezim

Orde Baru masih jaya dan intelnya menyusup ke mana-mana, tetapmuncul album kaset Bung Karno Milik Rakyat oleh KelompokKampungan yang dikutip di awal tulisan ini. Tahun 1990-an, dirilisulang, sebab dianggap tetap fancy . Padahal untuk khalayak musikpop masa l970-an atau pun masa kini, perlu dipertanyakan adakah

mereka tahu Bismark, Meurabeu, Gladstone, Garibaldi, tadi?Mungkin juga tidak, sama halnya dengan rakyat di desa-desa danpara penarik becak di dekat rumah saya, di Kediri tahun 1960-an.

Dari "self-representation" sampai ke "Latent Envy"

Seperti dikatakan seorang tokoh media, Marshall McLuhan dandiperkuat oleh Baudrillard bahwa representasi realitas telah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 201/250

diperkuat oleh Baudrillard bahwa representasi realitas telahmemproduksi realitas tersendiri dari yang mereka mediasikan itu.Sejak semula, Soekarno agaknya orang yang sangat mampu dantahu bagaimana dia harus mempresentasikan dirinya. Bertautan

dengan dinamika media massa, pada gilirannya dia menjadi tokohhyperreal .

Di situ ia bisa muncul di bulan seusai wafatnya; menghasilkanpengikut yang disebut "Soekarnois" yang boleh jadi tak paham benar

apa sebetulnya gagasan-gagasannya namun dengan sangat relaberpanas-lapar-haus tetap khidmat mendengarkan pidato berjam-

 jam tanpa ada yang tertidur. (Tidak seperti yang tampak di televisi jika Soeharto pidato di depan para anggota DPR ataupun MPR yangterhormat tapi banyak yang terlelap, pemandangan yang sangat

memuakkan) Banyak orang Indonesia dengan sangat banggameniru cara berpakaian Soekarno bangga punya telinga besar 

Soekarno sebagai tokoh hyperreal yang selalu menjadi hantu bagirezim Orde Baru dengan tokohnya Soeharto, tetap hadir dengan

kokohnya dalam benak para pengagumnya. Berbagai cara yangdilakukan Orde Baru untuk menggusur "realitas" itu, tampak sia-sia.Ternyata benak manusia tidak semudah itu untuk dikontrol denganpola tertentu.

Apa yang bisa dipelajari dari ini semua?

Usaha-usaha untuk menggusur belief yang sudah membayangibenak seseorang, bisa-bisa malah menjadi bumerang yang justrumemantapkan dan memapankan kepercayaan itu. Inilah yang patut

dicermati oleh Indonesia dalam menjalani masa-masa yang datang.Pemberangusan buku-buku berbau ini dan itu, pelarangan isme inidan itu pemaksaan kepercayaan ini dan itu yang merupakan usaha

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 202/250

dan itu, pemaksaan kepercayaan ini dan itu, yang merupakan usahakontrol belief manusia, apakah mujarab untuk niat-niat tersebut? Lagipula apakah itu jalan yang terbaik bagi keberlangsungan Indonesiasebagai negara dan bangsa?

* Niniek L Karim Psikolog, dosen pada Fakultas Psikologi 

Universitas Indonesia. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Soekarno, Ketika Nasionalisme Letih M Imam Aziz

 

TAK berlebihan jika dikatakan kolonialisme telah melahirkanIndonesia. Dalam pengertian demikian, Indonesia pascakolonialselalu bergulat dengan ambiguitas yang tak terdamaikan. Bayang-bayang antikapitalisme, anti-imperialisme sebagai ingatan kolektifdari pahitnya kolonialisme di satu sisi dan keinginan mewujudkantatanan kehidupan sosial-politik berlandaskan nilai-nilai demokrasi disisi lain, merupakan salah satu contoh betapa rumitnya kesadaran

itu. Jika ambiguitas itu diterima "begitu saja" pada masaprakemerdekaan, tetapi tidak mudah mengelolanya padapascakemerdekaan Oleh karena itu ironi dan tragedi justru banyak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 203/250

pascakemerdekaan.Oleh karena itu, ironi dan tragedi justru banyakterjadi pada pascakemerdekaan. Para penggagas nasionalismeseperti Soekarno, Hatta dan sebagainya seolah-olah bergulat diantara "kata" dan "fakta" politik yang dicoba dirajut untukmemperoleh maknanya. Dan itu ternyata tidak mudah, dan tak

 jarang menemui jalan buntu. Soekarno yang rajin berkata-kata,antara lain mengenai gagasan besarnya menyatukan kaumnasionalis, agama dan komunis (1926) menemukan kenyataan yangsama sekali bertolak belakang, ketika ia mencobanya menjadi fakta.

Gagasan inilah yang mengantarkan Soekarno, yang semula dibalutatribut kebesaran, pada "kematiannya". Nasib serupa menimpa padagagasan besarnya yang lain: marhaenisme, atau nasionalismemarhaenistis, yang matang dikonsepsikan pada tahun 1932. Bahkan,mungkin, pada gagasannya mengenai Pancasila. Harus segera

ditambahkan 'nasib' itu tidak hanya milik Soekarno tetapi jugakawan kawannya seperti Hatta Sjahrir Tan Malaka 

menjadi penting kembali saat ini, setelah upaya melupakanSoekarno (dan kawan-kawan) mengakibatkan krisis-demi-krisis,

yang tak kunjung usai.

Pertanyaan yang muncul, ada apa pada Soekarno? Pada pikiran-pikirannya? Dan pada perilaku politiknya?

***

SOEKARNO, pertama-tama harus ditempatkan pada seting  pergerakan kebangsaan, yang muncul dan berkembang jauhsebelum ia merumuskan gagasan-gagasannya dan terjun ke dunia

pergerakan. Dia bukan sang pemula. Usia Soekarno jauh di bawahpara perintis awal nasionalisme, seperti Dr Tjipto. Ketika BoediO did kl ik l h k k S h l O l idi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 204/250

Oetomo dideklarasikan oleh anak-anak School tot Opleiding van Inlandsche Arsten (Stovia) pada hari Minggu 20 Mei 1908, usiaSoekarno belum genap tujuh tahun. Ketika Boedi Oetomo resmi

berpolitik yang mengibarkan proyek pemerdekaan Tanah Air dankeutuhan bangsa, Soekarno masih duduk di bangku Europeesche Lagere School , ELS) sekolah menengah Belanda) di Surabaya. Ialahir di Blitar, Jawa Timur, dari sebuah keluarga priayi rendahan.Kedudukan sosial ekonomi orangtuanya hanya agak sedikit lebihbaik di atas masyarakat miskin di sekitarnya. Karena itu, ia

berkesempatan meneruskan sekolah menengahnya di Surabaya.

Di sana ia tinggal di rumah HOS Tjokroaminoto, yang dipanggilnyaPak Tjok, yang usianya 21 tahun di atasnya. Ia tahu, Tjokro adalahsalah seorang pejuang nasionalisme, salah satu pendiri dan

pemimpin Sarekat Islam "Pak Tjok adalah pujaanku Aku muridnya" 

Di samping membaca filsafat, ia membaca pikiran-pikiran politik

Thomas Jefferson, George Washington, Abraham Lincoln, dan JJRousseau. Juga Karl Marx, Frederick Engels, Lenin, Voltaire,Danton. Sejauh mana pikiran tokoh-tokoh itu mempengaruhi pikiran-pikirannya, tampak pada periode perkembangan dankematangannya. Paling tidak, ia mulai menuliskan pemikiran-

pemikiran dan mempublikasikan melalui media massa. Konon lebih500 karangannya dimuat dengan nama-nama samaran: Bima,Srihana, Abdurrahman. Mungkin karena kemajuan intelektualnya ini,ia mulai diajak Pak Tjok mengikuti rapat-rapat partai.

Surabaya awal abad ke-20 tampaknya merupakan antitesis Jakarta.Secara budaya ia lebih terbuka, memungkinkan berkembangnyapikiran-pikiran kerakyatan, sebagai oposisi budaya priayi yang masih

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 205/250

p p y , g p y p y y gberkembang. Masuk akal, jika Sarekat Islam (SI) yang semula lahirsebagai organisasi pedagang di Surakarta, gairahnya lebih tersedotke Surabaya.

SI lalu berkembang di Surabaya, di tangan Tjokroaminoto yangsangat antidiskriminasi. Soekarno berkembang dari situasi yangsangat dekat dengan sehari-harinya di Surabaya bersama Tjokro.Bukan kebetulan kalau pemikiran kedua orang itu bercoraksosialistis. Tetapi berbeda dengan sosialisme Tjokro yang diinspirasi

Islam, Soekarno-mungkin karena bacaan-bacaannya-lebihcenderung ke sosialisme Marxian. Tetapi karena kurangmemperoleh pendidikan sistematis mengenai pemikiran "sosialisme",ia kelak tampil menjadi pemikir sosialis eklektik.

Akan tetapi soal eklektikisme ini bukan hanya milik Soekarno, tetapimilik hampir semua perintis nasionalisme sebelum perang Dari 

Pada Soekarno, gagasan marxisme dan sosialisme telahmenggumpal di dalam dirinya dalam tiga tema: anti-elitisme, anti-

imperialisme dan antikolonialisme. Anti-elitisme Soekarno terlihatpada kritiknya yang tajam terhadap ideologi priayi yang masih kentaldi tubuh Boedi Oetomo. "Para intelektual harus memikirkan nasib rakyat ", katanya. Kelak tiga tema pemikirannya, dirumuskan kembalisecara cemerlang dalam "Nasionalisme Marhaenistis ". Soekarno

semakin jelas berpaham nasionalisme primordial. Soedjatmokomenyebutnya nasionalisme Jacobin.

***

SURABAYA menggoreskan bekas yang mendalam, mungkin jugakegalauan di dalam dirinya. Untuk pertama kalinya ia menyaksikansebuah degup pergerakan kebangsaan yang digerakkan oleh aliran-

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 206/250

sebuah degup pergerakan kebangsaan, yang digerakkan oleh aliranaliran utama Islam dan komunisme. Pengalaman ini kelak sangatmempengaruhi pemikirannya. Pada periode tahun 1916-1921,Sarekat Islam yang mencapai tahap kematangannya, sangat bersifatinklusif, mewadahi berbagai pandangan politik, dari pan-Islamiskonservatif, hingga marxisme radikal. SI pernah membuktikan bahwagerakan ini mampu mengatasi keanekaragaman isme-isme. Padasaatnya, pemimpin SI, Tjokroaminoto-pria kelahiran Madiun itu-mampu memobilisasi kesadaran rakyat, yang terdiri kaum miskin

yang terjajah, hingga ia dianggap penjelmaan Ratu Adil. Karenasikap pribadinya yang menentang diskriminasi yang dilakukanpemerintah kolonial, ia juga sering disebut "Gatutkoco SarekatIslam". (Noer, 122)

Ia berhasil mengantar SI sebagai partai politik terbesar pertama yang 

Tidak hanya itu, pemimpin-pemimpin Sarekat Islam juga bergabungpada serikat-serikat kerja yang ada untuk memberikan dukungannya.

Tjokroaminoto, Moeis, Salim kemudian juga memberikan bantuandalam kepemimpinan pergerakan buruh. (Noer, 135)

Akan tetapi pada bulan Mei 1920, sayap kiri SI membentuk partainyasendiri, yaitu Partai Komunis Indonesia. Anggota-anggotanya

dibiarkan memiliki keanggotaan ganda di PKI dan di SI, dengantujuan mengontrol SI dari dalam. Sebelum berdirinya PKI, parapemimpin komunis membentuk serikat-serikat kerja di cabang-cabang SI. Sehingga PKI mampu membangun pengikut-pengikutyang substansial, terutama lewat serikat-serikat kerja. PKImengorganisasi kaum buruh untuk melakukan pemogokan, danmenggiring mereka menuju konfrontasi dengan Pemerintah HindiaBelanda. Sementara itu, SI sendiri semakin menekankan watak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 207/250

Islamnya.

Di bawah arahan Agus Salim, dalam Kongres SI pada tahun 1921 di

Surabaya, SI melarang anggotanya menjadi anggota partai politiklain, sebagai usaha untuk melindungi watak Islamnya. Tjokroaminotosendiri masih di tahanan ketika kongres berlangsung. Menurut Salim,penetrasi dasar-dasar bukan Islam yang selama ini masuk dalamlingkungan partai, telah melemahkan partai. "(Kita) tidak perlu

mencari isme-isme lain yang akan mengobati penyakit pergerakan.Obatnya ada di dalam asasnya sendiri, asas yang lama dan kekal,yang tidak dapat dimubahkan orang, sungguhpun sedunia memusuhidengan permusuhan. Asas itu ialah Islam". Kebijakan ini membuat SImerosot sebagai suatu kekuatan politik. SI bahkan tidak sajakehilangan sayapnya yang radikal, bahkan sayap kanan Islamis,

satu demi satu meninggalkan SI 

Pemikiran nasionalisme Soekarno tampak lebih menemukanbentuknya. Menurut Soekarno, "nasionalisme Indonesia merupakan

nasionalisme ke-Timur-an, dan sekali-kali bukan nasionalisme ke-Barat-an", bahwa istilah itu tidak ada hubungannya denganchauvinisme ataupun dengan "nasionalisme yang serangmenyerang". Mengenai marhaeinisme nasionalistis, Soekarnomengatakan "banyak di antara kaum nasionalis Indonesia yang

berangan-angan: "Jempol sekali jikalau negeri kita bisa seperti negeri Jepang atau negeri Amerika atau negeri Inggris! Armadanya ditakuti dunia, kotanya haibat-haibat, bank-banknya meliputi dunia,benderanya kelihatan di mana-mana! ... Kaum nasionalis yang demikian itu lupa, bahwa barang-barang yang haibat itu adalah hasil kapitalisme, dan bahwa kaum Marhaen di negeri ini adalah 

tertindas... Mereka hanyalah ingin Indonesia-Merdeka sahaja sebagai maksud yang penghabisan ".(Di Bawah Bendera Revolusi)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 208/250

(Di Bawah Bendera Revolusi )

Pergulatannya yang tak selalu manis dengan isme-isme, tak

membuatnya kehilangan optimismenya untuk mempersatukangerakan-gerakan kebangsaan. Perpecahan dalam tubuh SI mungkinmembuatnya berpikir keras untuk mencari jalan mempersatukan duaideologi yang saling bertentangan itu. Pada Majalah Indonesia Muda  edisi pertama, kedua dan ketiga, yang diterbitkan ASC, Soekarnomenulis Nasionalisme, Islam dan Marxisme , suatu uraian yangpaling jelas tentang pokok-pokok pikiran Soekarno, bahwa gerakan-gerakan Islam, Marxis dan Nasionalis di Indonesia berasal dari suatudasar yang sama, yaitu hasrat kebangsaan untuk melawankapitalisme dan imperialisme. Soekarno, jelas sekali mengimbau tigakekuatan ideologi politik itu harus bersatu dalam menghadapi musuh

bersama 

untuk menjadi anggotanya, dengan alasan Pemerintah Belandasedang melancarkan tekanan-tekanan keras kepada PKI. Ada

kemungkinan, tekanan itu juga akan dilancarkan kepada organisasi-organisasi yang menerima PKI sebagai anggota. Pada 2 Juni 1926,Hatta menulis surat kepada Sudjadi,

"Kami yang ada di sini (di Belanda) ... sedang berusaha membentuk 

suatu blok nasionalis yang berintikan kaum nasionalis radikal yang kuat, termasuk orang komunis. Kerja sama dengan orang komunis tidak ada bahayanya; malahan sebaliknya, asal kita tidak melengahkan dasar-dasar ideologi kita sendiri, akan bertambah kuat membentuk blok nasionalis ". (Ingleson, 17)

Bagi Hatta, kerja sama itu mudah karena kaum komunis mempunyaitujuan yang sama, yakni Kemerdekaan Indonesia. "Saya melihat,

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 209/250

bahwa orang komunis Indonesia sebenarnya orang nasionalis yang tersembunyi ", tulis Hatta. Sejauh mereka mengikuti pola perjuangankelas seperti teman-temannya di Eropa, maka, kata Hatta, mereka

sama dengan kita. "Apakah mereka kelak akan tetap menjadi komunis setelah kemerdekaan nanti, marilah kita tunggu ". (Ibid, 18)

***

SEPERTI umumnya pemimpin revolusi sezamannya, Soekarnomengorganisasikan pikirannya dengan lebih dahulu belajar"menamai" dunianya. Bagi Soekarno sama sekali bukan imajiner,ketika ia menamai dunianya dengan 'Indonesia', sebagai kulminasiterbaik yang diangan-angankan oleh orang mengenai Tanah Air

selama masa kolonial Ia mengenal lebih dari batas-batas tanah 

bisa mempertanggungjawabkan gagasannya.

Sejak semula, Soekarno menggagas nasionalisme yangprimordialistis. Ia mengidentifikasi Indonesia-nya sebagaikeniscayaan dari proses historis yang panjang. "Indonesia" bukanidentitas yang baru. Kolonialisme-lah yang mengubur identitas itu.Nasionalisme mengemban tugas mengartikulasikan identitas itu

kembali. Corak pemikiran itu kurang menyadari ancamantersembunyi dari watak yang melekat pada "negara", betapapunnegara itu dianggap antitesis negara kolonial.

Perjalanan Soekarno selanjutnya diwarnai kegamangannya melihat

rumitnya kenyataan negara yang impersonal, tanpa hati, dan begitumudahnya menjadi alat kaum elite memaksakan kepentinganekonomi-politiknya. Soekarno, karena lebih berpikir mengenai

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 210/250

"bangsa" (nation building ) ketimbang soal state . Padahal guru Marxwanti-wanti sejak lama soal yang satu ini.

Maka, begitu proklamasi kemerdekaan dikumandangkan, negarabaru lahir, Soekarno yang didaulat menjadi presidennya, terhenyakdari dua sisi. Pada sisi pertama, ia melihat Belanda sama sekali tidakmau kehilangan bekas jajahan mereka begitu saja. Dengan segalaupaya, ia menguasai kembali kota-kota utama, dan berusaha

memecah-belah perlawanan dengan membentuk negara-negarakecil, suatu negara federal terdiri dari enam negara dan sembilandaerah istimewa. Tidak hanya itu, Belanda pun masih menguasaiekonomi Indonesia hingga tahun 1954. Sembilan puluh persenmodal yang ditanam dalam usaha perkebunan adalah modalBelanda.

 

kekuasaan. Dan sejarah berikutnya menyaksikan pertarungan antaraSoekarno yang nasionalistik dan militer yang pro-Barat. Pertarungan

dimenangkan militer.

Ketika seratus tahun yang lalu, sedikit anak bangsa menggeliatmenggagas identitas nasional mereka, mungkin tak terbayangkankrisis demi krisis akan menimpa bangsa ini. Justru ketika

kemerdekaan politik diraih. Hak menentukan nasib sendiri terpenuhi.Bentang Tanah Air "bak untaian zamrud" telah bersatu di bawahsatuan administrasi bernama Republik Indonesia. Lengkap denganMerah Putih, burung garuda dan lagu kebangsaan yang penuhsemangat.

Apa lagi yang tersisa dari 'imajinasi' para perintis nasionalisme diawal abad yang lalu? Tepat di sini kita memperingati 100 tahun harij di S k l h i li k li

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 211/250

 jadi Soekarno, salah seorang penggagas nasionalisme, sekaligusyang 'ditakdirkan' menjadi pelaksana gagasan-gagasannya sendiri.

Akan tetapi, kini kita menyaksikan sebuah bangsa yang letih. Orangragu pada penyelesaian krisis, karena sejarah pertarungan politiksaat ini ternyata masih berputar pada sumbu yang sama.

* M Imam Aziz Sekarang dosen di Institut Agama Islam Negeri 

Sunan Kalijaga, Yogyakarta.Bahan Bacaan:Abdullah, Taufik, et. al.Manusia dalam Kemelut Sejarah (Jakarta: LP3ES, 1988)

Adam, Cindy, Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat , terjemahan(Jakarta: Gunung Agung, tt.)

 

Pringgodigdo, A.K, Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia (Jakarta:

Dian Rakyat, 1986)

Soedjatmoko, Etika Pembebasan , (Jakarta: LP3ES, 1996)

Sukarno, Indonesia Menggugat  

Sukarno, Di Bawah Bendera Revolusi  

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 212/250

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Soekarno, Persatuan Nasional, Orde Lama, danOrde Baru 

Vedi R Hadiz 

DENGAN Dekrit 5 Juli 1959, Soekarno membubarkan Konstituanteyang bertugas merancang UUD baru bagi Indonesia, serta memulaiperiode yang dalam sejarah politik kita disebut sebagai "DemokrasiTerpimpin". Peristiwa ini sangat penting, bukan saja karenamenandai berakhirnya eksperimen bangsa Indonesia dengan sistemdemokrasi yang liberal, tetapi juga tindakan Soekarno tersebut

memberikan landasan awal bagi sistem politik yang justru kemudiandibangun dan dikembangkan pada masa Orde Baru. Tapi bukankahSoekarno amat berbeda dari Soeharto, pendiri Orde Baru yang

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 213/250

p y gmenggantikannya lewat serangkaian manuver politik sejak tahun1965 yang hingga kini masih banyak diselimuti misteri?Tentu banyak

perbedaan antara Soekarno dan Soeharto yang amat gamblang.Presiden pertama RI dikenal sebagai orator yang ulung, yang dapatberpidato secara amat berapi-api tentang revolusi nasional,neokolonialisme dan imperialisme. Ia juga amat percaya padakekuatan massa, kekuatan rakyat.

Presiden kedua RI sama sekali bukan orator, jauh lebih tertutup,serta dikenal sebagai orang yang-meskipun pemerintahannya penuhdengan kasus kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)-memimpinproses bergabung kembalinya Indonesia dengan sistem kapitalismeinternasional, setelah sempat hendak diputus oleh pendahulunya. Ia

juga terkesan curiga dengan kekuatan rakyat: kebijaksanaan "massa 

retorika "persatuan" dan "kesatuan". Bahkan, sejak 1956, Soekarnosudah menuduh partai politik di Indonesia pada waktu itu sebagai

biang keladi terpecah-belahnya bangsa, dan sempat mengajakrakyat untuk "mengubur" partai-partai tersebut dalam sebuah pidatoyang amat terkenal.

Dengan mengubur partai politik, Soekarno menganggap bahwa

bangsa Indonesia dapat kembali kepada "rel" revolusi yang sejatidengan semangat persatuan. Soeharto bahkan dikenal lebihantipartai politik, dengan merekayasa sebuah sistem yang padadasarnya didominasi oleh satu "partai negara", yakni Golkar, dan duapartai "pajangan". Sebenarnya, didirikannya satu "partai negara"atau "pelopor" adalah ide yang juga lama digandrungi olehSoekarno, walau keinginannya tidak pernah menjadi kenyataan dimasa kekuasaannya.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 214/250

***

SEPERTI Soekarno, Soeharto juga beranggapan bahwa sistempolitik yang didukungnya adalah yang paling "cocok" dengan"kepribadian" dan "budaya" khas bangsa Indonesia yang kononmementingkan kerja sama, gotong-royong, dan keselarasan. Dalamretorika, keduanya mengecam "individualisme" yang katanya lahir

dari liberalisme Barat. Individualisme itu melahirkan egoisme, dan initerutama dicerminkan oleh pertarungan antar-partai.

Pada akhirnya, tidaklah terlalu sulit untuk menemukan banyakkontinuitas antara "Demokrasi Terpimpin"-nya Soekarno dan

"Demokrasi Pancasila" nya Soeharto dengan perbedaan bahwa 

kekuasaannya, selalu bersikeras tentang sifat "sakral" konstitusi,yang tidak boleh diamandemen.

Sikap menomorsatukan UUD 1945 bukanlah hanya mencerminkanmasalah ideologis atau filosofis yang abstrak, tetapi masalahkekuasaan yang konkret. Baik Soekarno maupun Soeharto amatmengerti bahwa UUD '45 memusatkan kekuasaan pada lembaga

kepresidenan, suatu hal yang hari ini justru menjadi masalah denganadanya tarik-menarik antara Presiden dan DPR. Hal yang menarikadalah justru pada tahun 1945 Soekarno pernah berucap bahwakonstitusi itu hanya bersifat sementara. Sebab, UUD '45 diciptakandalam keadaan darurat, jadi sama sekali bukan sesuatu yang "suci",sebagaimana diklaim oleh Soeharto, dan beberapa aktor politik lebihkontemporer.

Dalam pengamatan yang lebih seksama ternyata ada banyak sekali

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 215/250

Dalam pengamatan yang lebih seksama, ternyata ada banyak sekali"utang" Orde Baru pada Orde Lama. Untuk menjelaskan hal ini,mungkin ada baiknya kita kembali dulu kepada latar belakang

pembubaran Konstituante oleh Soekarno serta kembalinya Indonesiakepada UUD 1945.

Dalam versi sejarah yang dibaca di sekolah, tahun 1950-an diIndonesia ditandai oleh ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh

sistem demokrasi parlementer yang berlaku pada waktu itu. Sistemini bersifat sangat liberal, dan didominasi oleh partai-partai politikyang menguasai parlemen. Toh Pemilu 1955-yang dimenangkanempat kekuatan besar, Masyumi, Partai Nasional Indonesia (PNI),Nahdlatul Ulama (NU) serta PKI-kini masih dianggap sebagai pemilupaling bebas dan bersih yang pernah dilaksanakan sepanjangsejarah Indonesia Namun sisi lain dari sistem parlemen yang 

Seperti diketahui, salah satu aspek yang penting dari DemokrasiTerpimpin adalah berpusatnya kekuasaan di tangan eksekutif

(presiden) dan berkurangnya kekuasaan lembaga legislatif, atauDPR. Hal ini telah difasilitasi dengan kembalinya Indonesia kepadaUUD '45. Bahkan, bentuk parlemen pun diubah dengandicanangkannya suatu lembaga yang pada dasarnya memberikantempat yang lebih besar untuk golongan-golongan "fungsional"

dalam masyarakat, yang kemudian dikenal sebagai golongan"karya". Pada saat yang sama, tempat partai di dalam parlemen jugadibatasi-sebab menurut Soekarno-politisi partai hanya mewakilikepentingan partainya, dan yang diperlukan adalah individu-individuyang dapat mewakili kepentingan "rakyat" atau yang depatmenyuarakan "kepentingan nasional" yang sebenarnya.

Di masa Orde Baru, dengan sistem kekuasaan yang jauh lebihterpusat dibandingkan pada masa Soekarno, hal ini kemudian

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 216/250

p g p ,menjadi masalah yang amat besar. Negara-dalam hal ini hampirtidak bisa dibedakan dari Soeharto, keluarga, sekutu serta kroninya-

mengambil-alih seluruh hak untuk mendefinisikan "kepentingannasional" tersebut. Akibatnya, kepentingan nasional menjadi identikdengan kepentingan segelintir penguasa politik dan ekonomi, dansegala unsur dalam masyarakat yang menentangnya dinyatakansebagai pengkhianat. Bahkan "oposisi" menjadi kata yang kotor.Mungkin terjadinya hal seperti itu akan sukar dibayangkan olehSoekarno sendiri, meskipun ia senang memandang dirinya sebagai"penyambung lidah rakyat" berada "di atas" konflik-konflikkepentingan yang sempit.

*** 

pertahanan dan keamanan belaka. Pembahasan terhadapkepentingan-kepentingan konkret seperti ini tidak lazim ditemukan

dalam pelajaran sejarah di sekolah pada tahun 1950-an.

Perlu diingat pula bahwa, untuk sebagian, penaklukan terhadappemberontakan daerah telah menghasilkan suatu pimpinanAngkatan Darat yang jauh lebih bersatu dibandingkan sebelumnya.

Jenderal Abdul Haris Nasution telah tampil sebagai pimpinan yangmampu untuk meredam tantangan yang diajukan oleh komandan-komandan lokal yang memberontak karena tidak senang dengandominasi Jakarta/Jawa. Di samping itu, kondisi darurat yangdicanangkan untuk menghadapi pemberontakan daerah telahmenempatkan banyak perwira militer sebagai administrator roda

pemerintahan. Lebih jauh lagi, nasionalisasi perusahaan-perusahaanasing di tahun 1957-yang sebenarnya dipelopori oleh serikat buruh-telah menempatkan banyak perwira militer di pucuk pimpinan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 217/250

p y p p p pperusahaan-perusahaan negara yang terbesar. Di antaranya adalahIbnu Sutowo yang kemudian mengembangkan Pertamina.

Dengan posisi politik dan ekonomi yang kuat seperti ini, tampaknyamiliter tergiur untuk mempunyai peranan yang langsung di dalamsistem politik. "Demokrasi Terpimpin"-nya Soekarno memberikanpeluang. Di antara golongan "fungsional" atau "karya" yang boleh

duduk dalam parlemen adalah tentara.

Dalam konteks ini, kita perlu mengingat pula bahwa JenderalNasution telah mengajukan apa yang disebut sebagai "jalan tengah"untuk militer Indonesia. Dalam konsepsi ini, militer Indonesia tidakakan bersifat intervensionis-dan terlibat dalam kudeta demi kudeta-sebagaimana di Amerika Latin namun juga tidak akan tinggal diam 

tentara.

Tentunya, Soekarno dan Nasution pada waktu itu berada dalamsituasi yang ditandai oleh keharusan untuk bernegosiasi dan bekerjasama, tetapi juga tidak jarang oleh konflik. Khususnya, militer amattidak senang dengan upaya Soekarno untuk mengikutsertakan PKIdalam pemerintahan, sedangkan Soekarno semakin mengandalkan

PKI sebagai satu-satunya kekuatan politik di awal tahun 1960-anyang dapat mengimbangi Angkatan Darat.

Dalam pikiran Soekarno, PKI adalah bagian tak terpisahkan dari"front" nasional menentang imperialisme dan untuk memajukanrevolusi nasional. Ternyata-walaupun cukup "sukses" dalam pemilunasional dan lokal sebelumnya-PKI mampu beradaptasi denganlingkungan politik baru setelah berakhirnya masa demokrasiparlementer, seperti juga PNI dan NU (dua elemen lain dari

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 218/250

pa e e te , sepe t juga da U (dua e e e a daNasakom-nya Soekarno).

Konflik militer-PKI sendiri setidaknya sudah berawal pada peristiwaMadiun, dan diperburuk sejak tentara semakin aktif mengembangkanormas untuk melawan dominasi PKI terutama di bidang organisasiburuh dan tani. Apalagi tentara sejak 1957 berhadapan langungdengan SOBSI-serikat buruh yang dekat dengan PKI-di perusahaan

nasional yang dikelola militer. Sebagaimana diketahui, konflik militerdan PKI itu akhirnya berkulminasi dengan peristiwa 1965 yanghingga kini masih misterius, dan naiknya Jenderal Soeharto kepucuk pimpinan negara.

Adalah dalam konteks konflik militer dengan PKI ini jugalah lahir"b i" k di j di i li ik b G lk 

***

ADALAH menarik bahwa pada masa awal Orde Baru, terjadi pulaperdebatan di antara para pendukungnya sendiri (ketika itu,termasuk para intelektual dan mahasiswa) tentang peranan partaipolitik yang wajar di Indonesia. Intelektual macam Mochtar Lubis pun

menulis di koran Indonesia Raya tentang perlunya lapangan politikdibersihkan dari partai politik yang identik dengan Orde Lama, yangkatanya menghambat pembangunan. Tentu dia tidak sendiri, karenapandangan ini dikumandangkan juga oleh banyak intelektual lain-termasuk yang kemudian menjadi lawan Soeharto yang gigih dantokoh gerakan demokrasi-serta sejumlah jenderal.

Perdebatan di antara para pendiri atau pendukung Orde Baruberkisar sejauh dan secepat manakah partai politik perlu di-'kubur'.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 219/250

berkisar sejauh dan secepat manakah partai politik perlu di kubur .Dalam hal-hal macam ini pulalah kita bisa melihat satu lagi "utang"Orde Baru-nya Soeharto pada "Orde Lama"-nya Soekarno. Seperti

diketahui, setelah proses perdebatan dan intrik yang panjang,akhirnya semua partai "sisa" Orde Lama memang difusikan menjadiPartai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia ditahun 1973, disertai oleh Golkar, partainya golongan karya.

Salah satu tokoh yang paling penting dalam proses perekayasaansistem politik Orde Baru adalah Jenderal Ali Moertopo. Peranannyamenonjol baik sebagai ideolog maupun sebagai operator politikutama Soeharto di awal Orde Baru (dengan Aspri dan Opsus-nya).Jenderal Moertopo menerbitkan beberapa karya yang amatgamblang menggambarkan dasar-dasar pemikiran, blueprint , politikO d B M t b k S k i t i ki d 

mengajukan konsep adanya pertalian yang erat, hubungan organik,antara negara dan masyarakat. Pemikiran ini aslinya dikembangkan

di Eropa sebagai respons terhadap bahaya "fragmentasi"masyarakat yang disebabkan oleh kemunculan politik perjuangankelas yang dimotori oleh kaum sosialis. Menurut Bourchier, Moertopomungkin memperoleh gagasan ini dari intelektual Center forStrategic and International Studies (CSIS) yang sempat menjadidapur pemikirannya.

Seperti dikemukakan sebelumnya, Soekarno pun mengkhawatirkanproses fragmentasi di Indonesia, walaupun lebih menurut aliranpolitik atau sentimen kedaerahan. Di masa Orde Baru, ketakutanakan fragmentasi-atas dasar kelas, agama, atau hal lain-

digabungkan dengan praktik-praktik politik represif yangmembungkam bukan hanya partai, tetapi semua suara oposisidengan dalih ancaman terhadap persatuan nasional dan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 220/250

sebagainya. Bahkan, protes daerah-daerah tertentu mengenaiberbagai kebijakan pemerintah pusat dijawab dengan pengiriman

tentara demi menjamin lestarinya persatuan nasional.

Sekali lagi, tentu ada perbedaan-perbedaan yang penting antara"visi" Orde Baru dan visi "Demokrasi Terpimpinnya Soekarno".Setidak-tidaknya retorika Orde Baru di masa awal dibumbui dengan

 jargon-jargon teori modernisasi yang dipinjam dari kepustakaan ilmusosial Barat, seperti karya Samuel Huntington yang tersohor,Political Order in Changing Societies . Ironisnya, hal ini terjadimeskipun sistem politik yang hendak dibangun di Indonesia adalahyang diklaim bercorak kepribadian nasional yang khas. Sebaliknya,retorika Soekarno seperti biasa dibumbui oleh jargon-jargon

revolusioner yang cenderung romantis dan yang menekankan 

otoriter tetapi justru oleh partai-partai yang tumbuh relatif bebasdalam alam demokratisasi.

Seperti di tahun 1950-an dan 1960-an, perilaku partai politik yangdianggap mementingkan diri sendiri juga telah menyebabkan banyakorang menjadi sinis terhadapnya. Apakah sejarah akan berulang danpartai politik kembali dicap sebagai biang keladi fragmentasi bangsa,

sebagaimana pernah dituduhkan Soekarno?

Mudah-mudahan saja solusi politik yang akhirnya ditemukan olehbangsa Indonesia akan sangat berbeda dari solusi yang pernahmuncul sebelumnya. Mudah-mudahan sejarah tidak berulangdengan naiknya tentara sebagai panglima politik, dan bercokolnyarezim yang otoriter untuk waktu yang lama.

* Dr Vedi R Hadiz Staf pengajar pada Departemen Sosiologi 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 221/250

p g j p p g

Universitas Nasional Singapura. 

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Tantangan dan Kebijakan Ekonomi IndonesiaSelama Masa Awal Kemerdekaan 

Thee Kian Wie 

PADAtanggal 2Januari1950, HMHirschfeld,Komisaris

Tinggi(kepalaperwakilan)Belanda

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 222/250

Dok Kompas  

Belandapertama diIndonesiamerdeka,telahditerima

denganpenghormatan penuh oleh Presiden Soekarno, karena di antara para

kepala perwakilan negara asing yang diakreditasi di Indonesia,Hirschfeld diberikan kehormatan untuk menyerahkan suratkepercayaan pertama kepada Presiden Soekarno. Tempat terkemukayang diberikan Pemerintah Indonesia kepada Belanda juga tercerminpada nomor pelat yang diberikan kepada kendaraan mobil yang

ditumpanginya yaitu CD 1 (Meier 1994: 13) Akan tetapi hanya 

"tindakan agresif Belanda mengenai Irian Barat". Yang dimaksudPresiden Soekarno dengan "tindakan agresif Belanda" adalah

pengiriman kapal induk Karel Doorman oleh Pemerintah Belandauntuk memperkuat pertahanan Irian Barat. (Meier 1994: 607)

Kedua peristiwa di atas menunjukkan bahwa pengakuan kedaulatanIndonesia oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1947 (atau

"penyerahan kedaulatan kepada Indonesia" menurut tafsiranBelanda) tidak berhasil membawa perbaikan yang berarti dalamhubungan antara negara bekas penjajah dan bekas jajahannya,malahan terus merosot dalam tahun-tahun berikutnya. Hal inidisebabkan pada dasarnya proses dekolonisasi Indonesia belumdapat diselesaikan dengan tuntas dalam Konferensi Meja Bundar

antara Belanda dan Indonesia yang diadakan di Den Haag, Belanda,23 Agustus-2 November 1949 untuk merundingkan penyerahankedaulatan kepada Indonesia. Dengan kata lain, kemerdekaan politikIndonesia belum berhasil memutuskan segala ikatan historis dengan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 223/250

Indonesia belum berhasil memutuskan segala ikatan historis denganBelanda, baik dalam arti politis dan ekonomi, dan mungkin juga

dalam arti budaya dan psikologi.

Dalam arti politis, kemerdekaan Indonesia belum dianggap tuntaskarena dalam Konferensi Meja Bundar Belanda tidak bersediamenyerahkan Irian Barat kepada Indonesia, yang menurut Belanda,sebenarnya bukan termasuk wilayah Indonesia. (Houben 1996: 174-75) Dihadapi dengan jalan buntu, Indonesia dan Belanda sepakatbahwa status quo Irian Barat untuk sementara dipertahankan, tetapi

 juga bahwa dalam waktu satu tahun status daerah ini akan ditentukanlebih lanjut melalui perundingan. (Legge 1973: 238)

Akan tetapi dalam perundingan berikutnya Belanda tetap enggan 

sebenarnya bisa disalurkan untuk pembangunan ekonomi, justrudimobilisasi untuk menanggulangi masalah Irian Barat.

Akar-akar nasionalisme ekonomi Indonesia

Selain masalah Irian Barat, kemerdekaan Indonesia sesudahpengakuan kedaulatan oleh Belanda belum dirasakan sebagai tuntas

oleh para pejuang kemerdekaan, karena berbagai sektor ekonomiyang penting masih dikuasai Belanda, sedangkan berbagai jabatanpenting dalam birokrasi pemerintah masih dipegang oleh pejabat-pejabat Belanda. Hal ini bisa terjadi karena dalam rangka persetujuanIndonesia-Belanda yang telah dicapai dalam Konferensi Meja Bundardi Den Haag, kepentingan bisnis Belanda tetap dijamin dalamIndonesia merdeka.

Pembicaraan tentang kelangsungan bisnis Belanda telah menyita

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 224/250

banyak waktu dalam Konferensi Meja Bundar, karena pada tahun1949 pembangunan ekonomi Belanda-yang mengalami banyak

kerusakan selama Perang Dunia Kedua-belum selesai. Berhubungdengan hal ini Pemerintah Belanda menganggap penting bahwapenghasilan dari perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia perludiamankan, karena penghasilan ini merupakan sumber pembiayaanpenting bagi pembangunan ekonomi Belanda. (Meier 1994: 46)

Dalam Persetujuan Finansial-Ekonomi (Financieel-Economische Overeenkomst Finec) yang telah dicapai di Konferensi Meja Bundar,tuntutan Belanda untuk memperoleh jaminan bahwa bisnis Belandadapat tetap beroperasi di Indonesia tanpa hambatan, terpaksadipenuhi oleh pihak Indonesia. Oleh karena ini tidak mengherankanb h b hk j k i B l d

 

Penurunan dalam arti ekonomi Indonesia bagi Belanda sejak tahun1953 berkaitan erat dengan merosotnya hubungan ekonomi

Indonesia-Belanda akibat merosotnya hubungan diplomatik denganBelanda.

Di samping jaminan ini, Persetujuan Finec juga memuat ketentuanyang kontroversial yang mewajibkan Pemerintah Indonesia

menanggung utang-utang internal Pemerintah Hindia Belandasebelum Indonesia diduduki Jepang tahun 1942 sebanyak 3,3 milyargulden (sama dengan 1,13 milyar dollar AS pada kurs devisa yangberlaku pada waktu itu). Selain itu, Pemerintah Indonesia jugadiwajibkan menanggung utang eksternal Pemerintah Hindia Belandasebesar kurang lebih 70 juta dollar AS. (Meier 1994: 47; McT. Kahin

1997: 26; 314)

Jelas sekali bahwa Konferensi Meja Bundar "mewarisi" utang luari t b k d P i t h I d i t

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 225/250

negeri yang amat besar kepada Pemerintah Indonesia yang sangatmempersulit upaya Pemerintah Indonesia untuk membiayai

rehabilitasi prasarana fisik yang telah hancur akibat pendudukanJepang dan perjuangan fisik melawan Belanda, apalagimelaksanakan program pembangunan. (Kahin 1997: 27)

Oleh karena itu, Dr Sumitro Djojohadikusumo, yang ikut sebagai

anggota delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar, sangatmenentang konsesi delegasi Indonesia untuk mengambil alih utang-utang dari Pemerintah Hindia Belanda. Akan tetapi, Drs Moh Hatta,Wakil Presiden RI yang bertindak sebagai ketua delegasi Indonesia,akhirnya menerima tuntutan pihak Belanda karena ia ingin cepatmenyelesaikan perundingan agar tujuan utama-penyerahan

k d l t k d I d i d t t i d l kt 

mempekerjakan kurang lebih 10 persen dari angkatan kerjaIndonesia-masih dimiliki atau dikuasai Belanda. (Higgins 1990: 40)

Di samping itu, banyak jabatan senior dan penting lainnya di birokrasiPemerintah Indonesia pada awal tahun 1950-an masih diduduki olehpejabat-pejabat Belanda, yang pada waktu itu masih berjumlahkurang lebih 6.000 orang. Misalnya, jabatan Gubernur Bank Java

(Javasche Bank, cikal bakal Bank Indonesia) dan Kepala DirektoratDewan Pengendalian Devisa masih tetap dipegang orang-orangBelanda.(Higgins 1990: 40)

Malahan dalam Dewan Direktur Bank Java hanya terdapat satudirektur Indonesia, sedangkan yang lainnya semua masih orangBelanda. Di Departemen Keuangan pun masih ada banyak pejabatBelanda. Menghadapi keadaan ini, tidak mengherankan aspirasiutama nasionalisme ekonomi Indonesia pada waktu itu adalah untuk"merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional" di mana

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 226/250

merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional , di manaorang-orang Indonesia menjadi 'tuan di rumah sendiri'.

Kebijakan ekonomi selama kurun waktu 1950-1957

Dihadapi dengan tatanan ekonomi yang masih tetap "kolonial",Pemerintah Indonesia mengambil berbagai langkah untuk menguasai

dan mengendalikan berbagai sektor dan usaha yang dianggapstrategis. Misalnya, pada tahun 1953 Bank Java dinasionalisasikandan diberi nama baru "Bank Indonesia". Sebagai Gubernur orangIndonesia pertama dari Bank Indonesia diangkat SjafruddinPrawiranegara, mantan Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta danKabinet Natsir. (Prawiranegara 1987: 102-03)

 

perusahaan listrik swasta Belanda. (Anspach 1969: 145)

Menurut persetujuan Finec, nasionalisasi perusahaan-perusahaanBelanda bisa dilakukan jika hal ini dianggap perlu untuk kepentingannasional dan disetujui oleh kedua belah pihak. Di samping itu jumlahkompensasi harus diputuskan oleh seorang hakim atas dasar nilai riilusaha yang dinasionalisasikan. (Meier 1994: 46-47)

Selain nasionalisasi perusahaan-perusahaan listrik, PemerintahIndonesia atas desakan keras golongan nasionalis pada tahun 1954

 juga menasionalisasikan perusahaan penerbangan GarudaIndonesian Airways yang didirikan pada tahun 1950 sebagai usahapatungan antara perusahaan penerbangan Belanda KLM danPemerintah Indonesia. Dalam usaha itu kedua belah pihak masing-masing memegang 50 persen saham dari perusahaan ini. Dalam aktapendirian Garuda, Pemerintah Indonesia diberi opsi untuk membelisaham mayoritas sesudah 10 tahun sedangkan pengendalian

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 227/250

saham mayoritas sesudah 10 tahun, sedangkan pengendalianmanajemen dipegang oleh KLM.

Dalam tahun-tahun berikutnya KLM mulai menjual sebagian darisahamnya kepada Pemerintah Indonesia, tetapi di lain pihak KLMenggan sekali menyerahkan pengendalian manajemen kepada pihakIndonesia. Akan tetapi, nasionalisasi Garuda oleh Kabinet Ali

Sastroamidjojo I dibarengi juga dengan pengambilalihanpengendalian manajemen oleh pihak Indonesia. Sejak itu peran KLMhanya terbatas pada pemberian bantuan teknis kepada Garuda.(Anspach 1969: 146)

Upaya Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan sektor industri 

1969: 163)

Untuk menyusun kekuatan tandingan terhadap kepentingan ekonomiBelanda, Pemerintah Indonesia pada tahun 1950 meluncurkanProgram Benteng. (Djojohadikusumo 1986: 35)

Hal ini diusahakan melalui pengembangan golongan wiraswasta

pribumi yang tangguh dan dengan menempatkan sektor ekonomiyang penting, yaitu perdagangan impor, di bawah pengendaliannasional. Untuk mencapai tujuan ini, lisensi-lisensi impor disalurkanke pengusaha-pengusaha nasional, khususnya pengusaha-pengusaha pribumi. Diharapkan dengan modal yang dapat dipupukdari perdagangan impor, para pengusaha pribumi Indonesia mampumelakukan diversifikasi ke bidang lain, seperti perkebunan besar,perdagangan dalam negeri, asuransi, dan industri-industri substitusiimpor, seperti yang dirintis beberapa perusahaan pribumi, misalnyaperusahaan milik Dasaad Musin dan Rahman Tamin (Anspach 1969:

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 228/250

perusahaan milik Dasaad Musin dan Rahman Tamin. (Anspach 1969:168)

Ditinjau dari segi pengendalian nasional atas perdagangan impor,Program Benteng cukup berhasil karena pada pertengahan tahun1950-an kurang lebih 70 persen dari perdagangan impor sudahdilakukan oleh pengusaha-pengusaha Indonesia. (Burger 1975: 171)

Namun, dalam waktu singkat sudah kelihatan bahwa ProgramBenteng mengandung berbagai kelemahan, terutama denganmunculnya banyak 'importir aktentas', yaitu orang yang tidakmemanfaatkan peluang baik untuk memperoleh keterampilan danpengalaman dalam perdagangan impor, tetapi justru menjual lisensii k l h k d i i l i k b k i i

 

Akan tetapi, perkembangan politik dalam negeri setelah pertengahan

tahun 1950-an, khususnya pergolakan di daerah, mengalihkanperhatian pemerintah kepada bahaya perpecahan bangsa.Penyelundupan komoditas-komoditas ekspor dari daerah-daerah luarJawa mengakibatkan pasokan devisa bagi Pemerintah Indonesiabanyak berkurang sehingga mengurangi devisa untuk menunjangProgram Benteng. Hal ini termasuk kegagalan untukmengembangkan wiraswasta nasional yang tangguh, akhirnyamendorong Pemerintah Indonesia menghapus Program Benteng.Karena Program Benteng ini dianggap sebagai upaya pokok utukpengembangan wiraswasta nasional, maka kegagalan ProgramBenteng menciptakan iklim yang makin condong untuk

menasionalisasikan usaha-usaha Belanda yang dianggapmenghambat pengembangan wiraswasta nasional. (Anspach 1969:179)

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 229/250

Sementara itu, hubungan dengan Belanda makin merosot akibat

pertikaian tentang Irian Barat. Rasa permusuhan terhadap Belandamakin memuncak sewaktu Sidang Umum PBB pada akhir November1957 gagal menerima mosi Indonesia yang mendesak Belandamerundingkan status Irian Barat dengan Indonesia. PresidenSoekarno memberikan reaksi keras terhadap putusan ini, danmengimbau rakyat Indonesia untuk membangun kekuatan yang

dapat memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat. Dalam waktudekat suatu kampanye raksasa muncul di Jakarta dan di tempat-tempat lain terhadap perusahaan-perusahaan dan milik Belandalainnya, yang berakhir dengan pengambilalihan semua perusahaanBelanda. Meskipun dalam kampanye waktu itu tidak ada seorang

B l d hil d l kt i k t l h 

Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda untuk sebagian besarmemang berhasil memenuhi aspirasi nasionalisme ekonomi

Indonesia untuk "menjadi tuan di rumahsendiri". Di samping itu tidakdapat disangkal bahwa dengan tetap bercokolnya bisnis Belanda,ruang gerak Pemerintah Indonesia untuk merombak strukturkepemilikan ekonomi kolonial menjadi sangat terbatas. Selainkekurangan dana untuk membayar kompensasi kepada perusahaanBelanda yang dinasionalisasikan, pada waktu itu belum ada cukupwiraswasta dan manajer nasional yang dapat mengelola perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasikan. (Glassburner 1971: 94)

Memang di atas kertas, Pemerintah Indonesia secara gradual dapatmengembangkan suatu golongan wiraswasta nasional dan manajer

profesional yang cukup tangguh.

Pengembangan wiraswasta nasional diusahakan melalui ProgramBenteng, tetapi program ini, dengan beberapa pengecualian, telah

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 230/250

Benteng, tetapi program ini, dengan beberapa pengecualian, telahgagal dalam mengembangkan wiraswasta nasional yang tangguh.

Manajer-manajer profesional diharapkan dapat muncul dari kalanganmanajer Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda.Jika keadaan politik pada waktu itu telah mengizinkan, makaperusahaan-perusahaan yang dinasionalisasikan sebenarnya jugadapat menarik manajer-manajer Indonesia keturunan Cina yangbekerja di perusahaan-perusahaan milik pengusaha etnik Cina,seperti dilakukan pimpinan Central Trading Company (CTC),perusahaan dagang milik negara pertama yang telah didirikan diBukittinggi selama perjuangan fisik melawan Belanda. (Daud 1999:44-45)

P ti b b d i I d i t k 

pemerintah yang besar yang disebabkan oleh displin fiskal yanglemah dan merajalelanya pasar gelap devisa karena apresiasi riil

(overvaluation ) rupiah yang diakibatkan oleh laju inflasi yang tinggi.Keadaan ini juga memaksa Pemerintah Indonesia memberikanperhatian yang makin besar pada pengendalian jumlah cadangandevisa dan emas yang terbatas sehingga masalah-masalah ekonomilainnya diabaikan. (Mackie 1971: 58-67)

Lagi pula, vakum ekonomi yang telah ditinggalkan oleh hengkangnyapengusaha-pengusaha Belanda dengan cepat diisi oleh pengusaha-pengusaha Indonesia keturunan Cina dan etnis lainnya, dan bukanoleh pengusaha-pengusaha pribumi. Dalam perkembanganselanjutnya hal ini akan menimbulkan masalah sosial dan ekonomi

baru, terutama selama masa Orde Baru, yang hingga kini pun masihbelum dapat dipecahkan dengan tuntas. Suatu masalah lain adalahbahwa dengan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda,Pemerintah Indonesia dalam sekejap mata memiliki ratusan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 231/250

perusahaan negara baru, hal mana memang telah sangat

memperbesar pengendalian nasional atas berbagai sektor ekonomiyang strategis maupun yang kurang strategis. Akan tetapi, dalamperkembangan selanjutnya perusahaan-perusahaan negara (kinidisebut BUMN), terutama selama Orde Baru, telah membuka peluangbagus untuk praktik-praktik KKN, khususnya dengan menjadikannyasebagai sapi perahan oleh oknum-oknum pemerintah yang korup.

Dengan demikian, banyak perusahaan negara tidak bisa beroperasisecara efisien dan menghasilkan penerimaan yang berarti bagi kasnegara, malahan sering harus diberikan subsidi oleh pemerintah.

Tidak mengherankan bahwa dalam program reformasi ekonomi

I d i di li k t l h k i i k i A i t h 1997/98 

Program of Southeast Asian Studies, LIPI, Jakarta.

Anspach, Ralph, 1969, Indonesia , dalam: Golay, et. al., 1969, hlm111-202.

Baudet, H. & M. Fennema, et.al., 1983, Het Nederlands belang bij Indie (Kepentingan Belanda di Indonesia), Het Spectrum, Utrecht.

Burger, D.H., 1975, Sociologisch-Economische Geschiedenis van Indonesie - Deel II: Indonesia in de 20e Eeuw (Sejarah SosiologiEkonomi Indonesia, Jilid II: Indonesia dalam Abad ke-20), KoninklijkInstituut voor de Tropen, Amsterdam.

Daud, Teuku Mohamad, 1999, Survey of Recent Developments ,dalam: Bulletin of Indonesian Economic Studies , Vol. 35, no. 3,December, hlm 41-50.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 232/250

Djojohadikusumo, Sumitro, 1986, Recollections of My Career , dalam:Bulletin of Indonesian Economic Studies , Vol. 22, no. 3, December,hlm 27-39.

Esmara, Hendra, & Heru Cahyono, 2000, Sumitro Djojohadikusumo-Jejak Perlawanan Begawan Pejuang , Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Glassburner, Bruce, 1971a, Economic Policy-Making in Indonesia,1950-1957 , dalam: Glassburner (editor), 1971b, hlm 70-98.

( dit ) 1971b Th E f I d i S l t d R di 

Kahin, George McT., 1997, Some Recollections from and Recollections on the Indonesian Revolution , dalam: Abdullah (editor),

1997, hlm 10-28.

Legge, J.D., 1973, Sukarno - A Political Biography , Penguin Books.

Mackie, J.A.C., 1971, The Indonesian Economy, 1950-1963 , dalam:

Glassburner (editor), 1971b, hlm 16-69.

Meier, Hans, 1994, Den Haag-Djakarta - De Nederlands- Indonesische betrekkingen 1950-1962 (Den Haag-Djakarta-Hubungan negeri Belanda-Indonesia, 1950-1962), Aula paperbacks,

Het Spectrum B.V., Utrecht.

Prawiranegara, Sjafruddin, 1987, Recollections of My Career, dalam:

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 233/250

Bulletin of Indonesian Economic Studies , Vol. 23, no. 3, December,

pp. 100-07.

Wall, David, (editor), 1972, Chicago Essays in Economic Development , University of Chicago Press.

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Tjipto-Soetatmo-Soekarno Takashi Shiraishi

 

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 234/250

SOEKARNO adalah generasi kedua dari nasionalis Indonesia yangmewarisi pencapaian generasi yang mendahuluinya yang diwakili

i D D kk Tj k i S li 

merdeka. Ia memberi marhaenisme sebagai namanya, tanpamempertanyakan dalam bentuk apa kerakyatan seharusnya

berbentuk. Dengan mewarisi semua yang dicapai generasi yangmendahuluinya, tesis, antitesis segala tanpa sintesis, ia menjadiorang yang penuh kontradiksi.

Ini penting sekali jika kita ingin memahami bagaimana kebudayaan

dan nasionalisme Jawa membentuk idenya mengenai demokrasi dannasionalisme. Pada kenyataannya ia mewarisi dua cabang pemikirannasionalisme dan demokrasi yang satu sama lain salingbertentangan. Kedua aliran pemikiran itu paling jelas diwakili olehSoetatmo Soeriokoesoemo dan Tjipto Mangoenkoesoemo pada1910-an dalam perdebatan mengenai nasionalisme, perkembangan

kebudayaan Jawa, dan demokrasi.

Tjipto dikenal baik sebagai nasionalis Indies (Hindia), seorang dokterJawa, anggota dan pendiri Indische Partij, yang akhirnya menjadi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 235/250

mentor Soekarno pada pertengahan 1920-an. Sedangkan Soetatmo,

berasal dari lingkungan Paku Alam di Yogyakarta, adalah pendukungnasionalisme Jawa. Ia juga pemimpin jurnal berbahasa BelandaWederopbouw (Rekonstruksi) pada 1910-an. Ia lantas bergabungdengan Soewardi Soerjaningrat, yang kemudian dikenal sebagai KiHadjar Dewantara, untuk mendirikan Taman Siswa. Pada awal 1920-an, ia menjadi ketua pertama Taman Siswa, dengan Soewardisebagai sekretarisnya. Apa ide mereka mengenai nasionalisme,perkembangan kebudayaan Jawa, dan demokrasi, yang kemudiandiwarisi oleh Soekarno dan pada akhirnya diteruskan kepada orang-orang Indonesia sekarang? Pertama-tama mari kita membicarakanSoetatmo dan kemudian Tjipto.

 

Jawa. Dalam pandangannya, wilayah moral dalam diri manusiamerupakan orde tertinggi yang dikendalikan kekuatan Ilahi, dan

dalam kebudayaan Jawa tugas pembinaan moral diserahkan kepadapandita yang hidup dalam asketisme dan jauh dari hiruk-pikukpersoalan sosial, terus-menerus berusaha mengendalikan diri danberusaha mengatasi semua perbedaan yang timbul karenaperbedaan garis partai, agama atau kepentingan. Lebih jauh dari ituseorang pandita belajar memahami hukum tertinggi. Namun, pandita

tidak lagi berada di sini, ia telah lama hilang dalam sejarah, sehinggayang sekarang tersisa sebagai sumber pokok kebijakan Jawa, dansarana pendidikan moral untuk orang Jawa adalah wayang.

Soetatmo melihat perkembangan yang sedang terjadi saat itu penuh

dengan keraguan. Ia percaya betul, seperti juga nasionalis Jawalainnya, bahwa puncak kejayaan Jawa telah dicapai pada masaMajapahit, setelah itu sejarah Jawa penuh dengan ceritakemunduran dan mencapai titik terendahnya setelah dijajah Belanda.Ia menggambarkan suasana waktu itu pada buku kecil berjudul

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 236/250

Ia menggambarkan suasana waktu itu pada buku kecil berjudul

Sabdo-Panditto-Ratoe (diterbitkan tahun 1920) seperti berikut:

"Saat ini, Indies sedang mengalami kekacauan, neraka; orang tidak lagi bisa membedakan antara teman dan musuh. Pemerintah memainkan peran ganda, sesekali menjadi teman, namun pada saat lain berubah menjadi musuh; sekarang progresif, tapi kemudian bisa berubah menjadi reaksioner. Orang berkelahi melawan temannya sendiri, dan bergandengan tangan dengan musuhnya, padahal pada saat yang sama mereka sama-sama yakin sedang melawan musuh.Tak seorang pun tahu di mana ujung dari kekacauan ini dan kerusuhan muncul di mana-mana; ningrat melawan bukan-ningrat,

k b h d d k k i l l b h i h 

pemerintahan rakyat yaitu demokrasi adalah ilusi. Karena " jika setiap individu memiliki hak sama, mereka tak punya tugas untuk dipenuhi,

setiap individu bersandar pada dirinya, haknya sendiri dan tak ada masyarakat yang mungkin bertahan. Anak-anak akan mengurus dirinya sendiri, karena mereka menekankan bahwa setiap orang harus menghormati haknya. Tak akan ada persatuan sama sekali,tetapi hanya perbedaan-perbedaan, tak ada keteraturan tetapi kekacauan."

Lantas apa jalan keluarnya? Soetatmo mengatakan bahwapembinaan moral adalah kuncinya. Ia melihat opvoeding yangdiberikan pandita-ratoe sebagai jalan dan kunci baik untukperkembangan kebudayaan Jawa maupun jawaban atas demokrasi.

Ia mengatakan bahwa pembinaan moral harus diarahkan olehpandita yang sangat mengerti aturan tertinggi, demokrasi harusdiarahkan pandita-ratu yang bijaksana. Ia menulis dalam Sabdo- Panditto-Ratoe:  

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 237/250

"Persamaan dan persaudaraan... harus juga disampaikan dengan benar; tetapi bukan persamaan dalam demokrasi, yang berbicara mengenai persamaan hak, tetapi persamaan dalam keluarga, anak tertua memainkan peranan penting dalam urusan domestik rumah,sehingga ia mendapatkan hak yang lebih banyak daripada adik- adiknya yang lebih mudah dan masih banyak bermain. Tak ada persamaan hak dalam keluarga seperti itu, tetapi di antara anak- anak aturan mengenai persamaan dan persaudaraan telah cukup dilaksanakan seperti makna yang terkandung di dalamnya."  

Dengan kata lain, "apa yang dikatakan Bapak itu baik, karena Bapak  

handayani ), negara kekeluargaan dan pandita-ratoe yang bijaksanamemberi landasan pada teori Soewardi tentang demokrasi dan

leiderschap (kepemimpinan), yang pada akhirnya diwarisi olehSoekarno dalam rumusannya yang tertuang pada DemokrasiTerpimpin.

Tjipto Mangoenkoesoemo, demokrat sejati, tidak setuju denganSoetatmo dan tetap mendukung ide nasionalisme Indies. Dalampandangannya, Soetatmo tidak mengerti perkembangan sejarahdunia. Tidak diragukan lagi bahwa Indies terdiri dari banyakkelompok etnis yang berbeda dalam budaya dan bahasanya sepertiyang dikatakan Soetatmo. Tetapi Jawa sudah lama kehilangankedaulatannya dan menjadi bagian dari Hindia Belanda yaitu Indies.

'Tanah air' orang Jawa bukan lagi Jawa, tetapi Indies dan adalahtugas pemimpin nasional untuk merumuskan nasionalisme Indies.Tjipto lantas menggambarkan nasion untuk Indiers sebagai landasanmasa depan Indies merdeka, sementara nasion Jawa seperti yangdibayangkan Soetatmo berlandaskan identitas kebudayaan Jawa

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 238/250

dibayangkan Soetatmo berlandaskan identitas kebudayaan Jawa.

Tjipto tidak melihat inti kebudayaan Jawa dalam opvoeding ,pembinaan, ia malah menyebutnya sebagai Hinduisme, ko-eksistensi antara rakyat dan dewa, sistem kasta, dan wayang.Menurut dia, hinduisme menjadi halangan bagi perkembangankebudayaan Jawa. Contoh yang baik adalah sistem kasta, yang

masih memegang kokoh prinsip suksesi berdasarkan garisketurunan untuk jabatan bupati. Sistem kasta ini menjadi pilarpemerintahan Hindia Belanda dan hanya menimbulkan kesulitankreativitas bagi orang Jawa. Tetapi waktu telah berubah dan orangJawa harus berubah seiring dengan itu. Masa kejayaan Majapahit

 

masa depan, biasanya tujuan konkretnya adalah mencari berkahTuhan, sehingga salah seorang dari keturunannya nanti akan

menjadi raja di tanah Jawa. Dalam pandangannya sama sekalibukan opvoeding , pembinaan, yang akan menyumbangkankesejahteraan untuk rakyat banyak. Dan dalam pandangannya,kebudayaan dan bahasa Jawa memang tidak berguna untuk tujuanini.

Lantas apa yang harus dilakukan, dalam perspektif Tjipto, untukperkembangan kebudayaan Jawa? Bagaimana pandangannyatentang demokrasi dalam kaitan dengan kebudayaan Jawa? Tjiptomengatakan bahwa orang Jawa sebaiknya bereinkarnasi menjadiorang Indier sehingga kebudayaan Jawa mengambil alih karakter

baru secara total, karena kebudayaan Jawa dengan segalaelemennya yang sudah usang dan sekarang hanya menjadihalangan bagi perkembangan rakyat akan mati dalam prosestransformasi orang Jawa menjadi orang Indier . Itu karena hinduisme,seperti yang terwujud secara melembaga dalam sistem kasta sejak

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 239/250

seperti yang terwujud secara melembaga dalam sistem kasta, sejak

lama telah menekan kreativitas dan inisiatif rakyat. Rakyat hanyabisa dibebaskan dari kematian moral ini jika kebudayaan Jawadihancurkan dan orang Jawa bereinkarnasi menjadi orang Indier .

Dalam pandangan Tjipto, merekonstruksi kembali kebudayaan Jawaseperti yang dianjurkan Soetatmo adalah resep yang salah bagi

demokrasi dan perkembangan kebudayaan Jawa. Soetatmo lebihmelihat rakyat sebagai obyek yang harus diarahkan, kawulanyaBapak/pandita-ratu yang bijaksana. Tjipto percaya bahwa rakyatakan berubah sejalan dengan berjalannya sejarah dan partisipasiorang banyak dalam politik, yang merupakan inti dari pergerakan

 

mengenaskan ini dan mendapatkan kembali keteguhan dankebebasan sebagai karakter. Dalam pandangannya, hal tersebut

terdapat dalam diri Dipanegara sebagai satria yang menentangkehancuran moral. Menurut dia:

"Apa yang kita lihat pada Pangeran Dipanegara? Seorang pemberontak biasa yang terdorong oleh nafsu meraih untung atau ambisi telah menyerahkan negerinya pada apa yang jadi momok bagi tiap orang-perang? Apakah fanatisme bodoh macam ini yang membuatnya mengibarkan panji-panji pemberontakan? Saya percaya, saya akan dibenarkan jika meniadakan pertanyaan ini. Ada tugas mulia yang harus dilaksanakan. Ia merasa ditakdirkan untuk melaksanakan tugas ini. Baik kalau begitu! Dengan energi dan 

kegigihan luar biasa ia mengikuti arah hidupnya (yang sudah ditakdirkan). Ia memang gagal. Tetapi, saya pikir Anda seperti juga saya, tidak boleh menilai kerja orang semata dari keberhasilannya.Di samping itu, memang bukan maksud saya menilai ketangguhan Dipanegara. Saya hanya mau menunjukkan bahwa kebalikan

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 240/250

Dipanegara. Saya hanya mau menunjukkan bahwa kebalikan dengan apa yang dipercaya beberapa orang, orang Jawa itu sebenarnya punya dasar etika yang dalam, suatu dasar untuk membangun sumber moral yang mestinya membuat kita jadi optimis akan kemungkinan bangkitnya zaman keemasan kita. 

Perhatian Tjipto di sini adalah etika dan moral, sebagaimana ia

melihat Dipanegara sebagai satria yang menentang kehancuranmoral, ia mengajak audiensnya untuk bersikap seperti satria danmeneguhkan karakter moralnya. Pandangannya tentang satriasangat berbeda jauh dari pengertian asalnya, serta bebas daripengaruh hinduisme yang menekankan hanya kepada kualitas

 

baik secara langsung maupun tidak.

Tanpa terasa saya sampai ke hal kedua yang ingin saya bicarakan denganmu - sehingga kamu tidak salah menilai saya, misalnya mengaitkan dengan sifat baik yang justru tidak ada pada saya.

Obat untuk penyakit apa pun sebenarnya sangat mudah jika 

penyakitnya diketahui. Dalam kasus kami sekarang semuanya sudah  jelas, saya pikir, bahwa (masalahnya) karena kurangnya semangat perlawanan. Budaya Jawa tak membolehkan munculnya kritik terhadap kebijakan pemegang kuasa - sebaliknya, budaya ini mengharuskan kita tunduk tanpa syarat pada pandangan penguasa.Soesoehoenan, misalnya, boleh menyatakan bahwa ia adalah 

keturunan Adam dan Arjuna, semata-mata untuk menjadikan dirinya berasal dari sumber yang suci dan hebat, sehingga ia bisa mengontrol kita dan membuat kita merasa sebagai manusia biasa,keturunan kromo atau Soeto yang tidak akan berhasil dalam setiap pemberontakan Oleh karena dewa-dewa adalah nenek moyang

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 241/250

pemberontakan. Oleh karena dewa-dewa adalah nenek moyang 

Soesoehoenan maka tak perlu dibilang bahwa mereka jelas membela pemegang kuasa ini.

Akan tetapi, izinkan saya kembali menjelaskan obat kami. Saya bisa bilang bahwa itu tak lain adalah "pengorganisasian rasa tidak puas",sama seperti yang akan dikatakan De Locomotief. Oposisi harus dilakukan terhadap pemegang kuasa, dengan wajar dan jika mungkin dengan pengetahuan (nyata) tentang hal-hal tersebut.Tetapi, jika terbukti tidak bisa, oposisi demi oposisi semata. Tolong 

 jangan anggap ini sebagai ekspresi antipati saya terhadap dominasi Belanda, sebab saya pun akan tetap beroposisi jika orang Jawa 

 

SUDAH jelas kiranya bahwa Soekarno mewarisi dua aliran pemikiranyang berkembang pada nasionalis generasi pertama seperti yang

diwakili Soetatmo dan Tjipto. Tetapi Soekarno bukanlah pemikir, iaadalah seorang yang mementingkan tindakan. Maka ia menyerapsegala hal walaupun itu mengandung kontradiksi di dalamnya, tesisdan antitesis semua, yang kemudian terwujud secara berbeda-bedadalam hidupnya.

Pada tahun 1920-an, ketika bersama Tjipto, Soekarno bicara sepertiTjipto, menyuarakan perlunya national spirit ditempa menjadinational will yang akhirnya akan mewujud dalam bentuk aksinasional. Pada masa 1960-an, sebaliknya, ia menyuarakanDemokrasi Terpimpin, yang didapatnya dari konsep demokrasi dan

leiderschap (kepemimpinan) dari Ki Hadjar Dewantara, yang sangatdipengaruhi oleh visi Soetatmo mengenai negara kekeluargaan dibawah kendali Bapak/yang bijaksana/ pandita-ratu .

* Takashi Shiraishi Profesor Ilmu Sejarah di Universitas Kyoto

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 242/250

Takashi Shiraishi, Profesor Ilmu Sejarah di Universitas Kyoto,

Jepang.

 

>Jumat, 1 Juni 2001

Ziarah Kubur Bung Karno Emmanuel Subangun 

HIKMAH dari kehidupan bersama dalam negara Indonesia selamalebih dari separuh abad ini adalah tak terbantahkannya kenyataan

bahwa kekuasaan politik tidak pernah bersifat tunggal, melainkanselalu bersifat ganda, tak menentu. Bung Karno sebagai orangpergerakan, karena itu, juga harus diterima dalam watakmajemuknya. Selalu ada sifat tak terduga, atau mungkin diabolik,dalam sepak terjangnya, dan hal itu mudah dimengerti asalkan kitabisa membaca dengan baik naskah yang dia tulis (atau pidato yangdia ucapkan), tindakan yang dia lakukan, dan akibat politik yang diatimbulkan.S ehingga dengan demikian, dari awal kita melihat bahwacara baca kita terhadap Bung Karno bukanlah cara baca yang naif-maka tulisan ini berjudul Ziarah Kubur Bung Karno - tetapisepenuhnya adalah tulisan yang bersifat atau mengandung cacat

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 243/250

sepenuhnya adalah tulisan yang bersifat atau mengandung cacat.

Tidak netral seperti bayi, tapi adalah bacaan atas Bung Karno sepertipikiran, perasaan, dan tindakan yang dilakukan oleh jutaan wargamasyarakat yang datang ke Blitar, di mana Bung Karno tidur untukselamanya. Dia tidak musnah, tidak lenyap, tapi semata pralaya ,semata berpindah ke alam yang lain, dan mereka yang hidup masihdan selalu punya kesempatan untuk bertemu, mengeluh ataumungkin minta petunjuk dan pelipur hati.

Bacaan atas Bung Karno, dalam keadaan alam pergerakanIndonesia hari-hari ini, tidak mungkin untuk ditelaah semata-matasecara obyektif, dalam asas paling pokok dari positivisme alias otak

 

pengalaman, dan bukan dari konsep, dari analisa abstrak.

Pengalaman kita bernegara selama ini telah memberi hikmah yangpenting. Dari zaman Bung Karno sudah amat jelas bahwa sebuahpolitical goodwill tidak memadai untuk menggerakkan sebuahbangsa keluar 100 persen dari negara kolonial. Dan pengalamanselama Orde Baru memberi pelajaran amat berharga bahwa negaramodern yang bersendi pada tentara dan pegawai negeri adalahsebuah anakronisme sejarah: hendak keluar dari negara kolonial,tetapi dengan menghidupkan sebuah negara pegawai(beamtenstaat ). Dan masa transisi yang kita alami sekarangmemberikan wajah amat pasti bahwa sebagai bangsa dan negara,sebuah unit yang bernama Indonesia itu, sekarang sedang dalam

krisis konjungtural, struktural, dan politik. Artinya, dari segi tatananworld system , kejatuhan rezim bisa dilihat sebagai keteledorandalam investasi dan pengelolaan valuta asing, yang lalu memilikiefek domino.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 244/250

Dana menganggur dari pasar modal dunia secara sembrono ditelanmentah-mentah oleh para kapitalis semu kita, dan akhirnyamembawa keruntuhan ekonomi. Sementara di dalam negerirapuhnya sistem politik segera tak bisa disembunyikan lagi ketikaAngkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) semakin jelasbukan semata-mata sebagai alat negara, tapi sepenuhnya alat

penguasa. Dan, karena itu juga sebagai alat penguasa tentara tidakbisa dipisahkan dari sejuta kepentingan yang berkecamuk di dalamnegeri-artinya bukan semata-mata dwifungsi, tapi multifungsi!-sehingga posisi khususnya juga runtuh. Akhirnya perimbangankekuasaan "istana presiden" yang berubah menjadi "istana raja"

 

Dan, hal ini harus dipahami dalam hubungan dengan soekarnoisme.Soekarnoisme secara deskriptif bisa dibaca dari kutipan kisah seperti

ini:

"Megapa Anda tidak membubarkan PKI?" tanya saya kepadaSoekarno ketika saya berkunjung ke Indonesia, beberapa minggusebelum ia dipecat (Soekarno diturunkan Maret 1966).

"Kita tidak dapat menghukum suatu partai secara keseluruhankarena kesalahan beberapa orang," jawabnya. Saya katakanpadanya bahwa ia telah dapat melakukannya dalam tahun 1960,ketika ia melarang Masjumi dan PSI.

"Masjumi dan PSI," jawabnya, "telah merintangi penyelesaianrevolusi kami. Akan tetapi, PKI merupakan pelopor kekuatan-kekuatan revolusi. Kami membutuhkannya untuk pelaksanaankeadilan sosial dan masyarakat yang makmur."

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 245/250

Saya bertanya, apakah ia masih merasa yakin bahwa konsepnyamengenai Nasakom, konsep pemersatuan golongan-golongannasionalis, agama dan komunis, pada dasarnya benar.

Ia menjawab, "Ya". (2) 

Apa yang dikatakan Soekarno tahun l960 itu tetap merupakanpernyataan keyakinan politik yang dituliskan tahun 1926. Keyakinanakan pentingnya sebuah partai pelopor yang tidak bisa diperankanoleh satu partai saja, tetapi harus dibagi peran oleh tiga unsur pokok

 

intellectus yang disebut terakhir itu adalah sistem konsep yangdibangun dalam dan dari pengalaman sejarah negeri dan waktu

yang lain. Demokrasi dengan seluruh uraian ideologis yangmenyertainya sepenuhnya, tidak mungkin dimengerti tanpa sejarahpanjang pembentukan negeri nasional di Eropa, sejarah feodalisme,ekspansi kapitalisme dan konflik perang dingin.

Nalar pergerakan tidak dapat dilihat secara berjenjang dalamhubungan dengan nalar "kebenaran" seperti ditata dalam filsafat,atau disusun dalam dogma agama. Apalagi sekadar ditilik secaradangkal dengan meninggalkan sinoptik seluruh weltanshauung yangtak lain akan menjadi api ideologi yang menggerakkan perubahanmasyarakat untuk keluar dari orde kolonial.

Hanya saja ketika tahun 1960-an Soekarno tetap bertahan denganFront Persatuan, dia tidak terlalu jeli melihat konflik yang takterkendali antara kepentingan politik militer, dengan sayap dalamsistem politik aliran dan golongan. Soekarno telah menjadi

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 246/250

p g g j

anakronik.

Sinkretik atau tidak, bukan itu masalah bagi soekarnoisme dalamsejarah pergerakan. Tetapi pertanyaannya terletak di tempat lain:mampukah ide fixed "persatuan kesatuan" mengantarkan 200 jutarakyat untuk keluar dari sebuah rezim kolonial yang tetap bercokolsampai hari ini?

Upaya untuk membangun sejumlah partai pelopor yang denganterus-menerus dijaga oleh Soekarno selama 40 tahun pada akhirnyasampai pada titik buntu. Dan sementara pikiran itu tidak pernah mati,

 

mengalihkannya pada fungsi-fungsi rasional dalam sistem negara.Sehingga pada giliran terakhir relevansi "negara" juga hilang, dan

kita hidup dalam "masyarakat". (3) 

Dalam teori negara sebagai "alat" penindas seperti itu, memang kitabisa meletakkannya dalam uraian yang nonsinkretik, karena dariawal memang dimulai dari silogisme, atau hukum sebab-akibat,propter/ergo. 

Asal saja kita tahu bahwa sejarah Rusia adalah sejarah negarapredator terhadap masyarakat, sebetulnya juga tidak menjadi terlalusulit untuk akhirnya kita saksikan pergantian teori negarainstrumentalis ini digantikan dengan konsep negara yang nonkausal,

yang lazim disebut sebagai hubungan negara/masyarakat yang over-determinatif, artinya hubungan yang melingkar dan seakan-akan taklangsung antara masyarakat dan negara, sehingga sifat gerakanpolitik juga harus menjadi lain sama sekali.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 247/250

Di Eropa Timur sifat gerakan politik itulah yang disebut dengangerakan masyarakat sipil, yang sepenuhnya adalah selundupankonsep demokrasi dalam sistem otoriter Eropa Timur: masyarakatyang tidak dipilah dalam garis ideologi (komunis/ nonkomunis), danhubungan terbalik masyarakat dan negara. Dan dalam penerapansistem politik adalah diperkenalkannya sistem multipartai. (4) 

Akan terlalu frontal jika terhadap masyarakat yang baru terbebas darisistem komunis, lalu diperkenalkan sebuah sistem yang diberi nama"kapitalis". Sehingga, meskipun isi ideologi dari masyarakat sipil taklain adalah kapitalisme yang cocok untuk Eropa Timur, tidaklah

 

Sejarah negara kita adalah sejarah negara jajahan. Negara jajahanbukan saja negeri itu diperas untuk negeri induk, tetapi jauh lebihmendalam dari itu semua, selalu tumbuh anggapan bahwa anaknegeri jajahan adalah sekadar manusia setengah dewasa, yangtidak mampu berpikir mandiri, bertindak bebas dan bertanggung

 jawab. Negara jajahan adalah sebuah penghinaan sejarah atasharkat kita sebagai manusia, dan bukan semata masalah ekonomi,

politik atau budaya.

Apa yang salah dengan orang Jawa?

Lazimnya orang akan mengatakan bahwa nalar sinkretik amat

dominan pada Suku Jawa, karena suku inilah di Nusantara yangsecara tuntas mengalami penjajahan dan dalam sejarah yangpanjang mengenal gelombang besar peradaban dunia, mulai dariHindu/Buddha, Islam dan juga ilmu politik modern. Karena SukuJawa ini juga merupakan warga terbesar dari negara Indonesia,

k k t i t l i G t t ikh t i ( t i

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 248/250

maka seakan teori antropologi gaya Geertz yang trikhotomis (santri,abangan, priayi) juga bisa menjelaskan proses involutif dari gerakmasyarakat Indonesia.

Dalam bidang politik, semua tinjauan itu hanya menjadi pengetahuanumum, sejenis common sense yang harus diterima sebagai

"anggapan umum", dan tetap diterima sebagai "anggapan". Sebab,seperti kita kenal dalam dasawarsa 1970-an dan 1980-an, seakan-akan program westernisasi itu sudah mencapai titik puncaknya, dansemua berbicara atas nama negeri industri baru (5), seakan-akanIndonesia telah menjadi bagian integral, tanpa masalah, dengan

 

harga Soekarno dalam sejarah Indonesia mesti ditorehkan.

Sekali lagi, saya membaca Soekarno secara tradisional (metaforis)dengan mengandalkan pada ingatan, bacaan dan harapan, danbukan dalam cara baca modern (obyektif) yang menerapkan sebuahkonsep lain yang lebih sistematis untuk membaca Soekarno yangsinkretis, juga bukan cara baca pascamodern (simulatif), yangmengambil Soekarno sebagai sekadar naskah yang memburat dan

terburai.

Oleh karena itu, sepantasnya pula jika tulisan ini ditutup denganbaris-baris terakhir naskah pemimpin bangsa dan negara itu daritahun 1926 tersebut tentang persatuan dan kemerdekaan:

"Kita harus bisa menerima, tetapi juga harus bisa memberi. Inilah rahasianya persatuan itu. Persatuan tak bisa terjadi, kalau masing- masing fihak tak mau memberi sedikit-sedikit saja.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 249/250

Dan jikalau kita semua insyaf bahwa kekuatan hidup itu letakan tidak dalam menerima, tetapi dalam memberi, jikalau kita semua insyaf bahwa dalam percerai-beraian itu letaknya benih perbudakan kita,

 jikalau kita semua insyaf bahwa permusuhan itulah yang menjadi asal kita punya "via dolorosa"; jikalau kita insyaf bahwa roh rakyat 

kita masih penuh kekuatan untuk menjunjung diri menuju sinar yang satu yang berada di tengah-tengah kegelap-gumpita yang menglilingi kita ini maka pastilah persatuan itu terjadi, dan pastilah sinar itu tercapai juga.

Sebab sinar itu dekat! " 

(2) Banyak buku ditulis mengenai Soekarno, tetapi karya BernardDahm adalah salah satu yang utuh melihat tokoh ini secara kulturaldan meletakkan dalam sejarah Ratu Adil, sehingga dengansendirinya muncul kesimpulan sifat sinkretik dari gagasan Soekarno.Sukarno dan Perjuangan Kemerdekaan , LP3ES, 1987, Jakarta, p.XIV. Dan Onghokham yang memberi pengantar dalam edisiIndonesia juga sudah mempersoalkan cara pandang kultural Dahm.

Tulisan utama yang menjadi acuan pemikiran saya adalah buahpena Bung Karno tahun 1926 yang dimuat di Suluh Indonesia Muda ,berjudul Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme , dimuat dalambagian pertama buku Di Bawah Bendera Revolusi , 1965, Jakarta,pp.1-23

(3) Teori withering away the state adalah doktrin resmi marxismeortodoks, yang kemudian banyak menemukan rumusan baru dalamtahun 70-an, di Eropa. Naskah klasik untuk negara instrumental itu,lihat Lenin, N, The State and Revolution , 1917, Petrograd.

5/14/2018 eBook 100 Tahun Bung Karno - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ebook-100-tahun-bung-karno-55a92be2a07b6 250/250

(4) Salah satu buku untuk masyarakat sipil, lihat Hefner, RW,Democratic Civility , New Jersey, 1998. Dan kaitan dengan krisiskomunisme yang melanda Eropa Timur lihat Drach. Marcel Le Crise dans les pays de L'est , Editions de la Decouverte,1984, Paris.

(5) Optimisme palsu dan hiperbolik tentang Indonesia dan Asia bisadilihat dalam buku Naisbitt, John, Megatrends Asia , Simons andSchuster, New York, 1996, setahun sebelum krisis menyapu negarakita.