ringkasan parasit

5
CLIATA 1. Balantdum Coli Hospes : babi, kdg2 pada manusia Penyakit : balantidiosis atau disentri balantidium (tergolong Zoonis) Distribusi geografik : seluruh dunia, di Indonesia jarang dtemukan pd manusa Bentuk vegetative: 60-70 mikron,bulu getar pd prmukaan bdan, dalam sitoplasma ada 1 makronukleus, dan 1 mkronukleus Bentuk kista : 60 mikron, lonjong, hny mikronukleus tidak berkembang biak. ( infektif) cara infeksi, menelan kista Bentuk vegetatf : berkembang biak secara belah pasang transversal, konjugasi Hidup : selaput lender usus besar terutama, di daerah sekum. Patologi dan klinis Hampir sama dg entamoeba histolytica, diselaput lendir usus besar, bentuk vegetative abses-abses kecil ulkus menggaung Akut : ulkus yg merata pada selaput lendir usus besar, sindrom disentri Menahun : dare diselingi konstipasi, sakit perut, kakeksia, tanpa gejala Kadang2 infeksi, ekstraintestinal (peritonitis, uretrits) Diagnosis : menemukan bentuk vegetative dalam tinja encer, kista dalam tinja padat PENGOBATAN : TETRASIKLIN 4 X 500 MG/HARI, 10 HARI IODOKUINOL 3 X 650 MG/HARI, 20 HARI METRONIDAZOL 3 X 750 MG/HARI EPIDEMIOLOGI B.COLI BANYAK PADA BABI YANG DIPELIHARA (60 - 90%) PENULARAN : - Babi Babi : Mudah Kadang-Kadang Menular Manusia (Zoonosis) EPIDEMIOLOGI Penularan Pada Manusia : Tangan Ke Mulut Makanan Yang Terkontaminasi PENULARAN DIPENGARUHI : Kebersihan Perorangan Sanitasi Lingkungan CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA 1. Taenia saginata

Upload: carissa

Post on 24-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

parasti

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Parasit

CLIATA

1. Balantdum Coli

Hospes : babi, kdg2 pada manusia Penyakit : balantidiosis atau disentri

balantidium (tergolong Zoonis) Distribusi geografik : seluruh dunia, di

Indonesia jarang dtemukan pd manusa Bentuk vegetative: 60-70 mikron,bulu getar pd

prmukaan bdan, dalam sitoplasma ada 1 makronukleus, dan 1 mkronukleus

Bentuk kista : 60 mikron, lonjong, hny mikronukleus tidak berkembang biak. ( infektif) cara infeksi, menelan kista

Bentuk vegetatf : berkembang biak secara belah pasang transversal, konjugasi

Hidup : selaput lender usus besar terutama, di daerah sekum.

Patologi dan klinis Hampir sama dg entamoeba histolytica,

diselaput lendir usus besar, bentuk vegetative abses-abses kecil ulkus menggaung

Akut : ulkus yg merata pada selaput lendir usus besar, sindrom disentri

Menahun : dare diselingi konstipasi, sakit perut, kakeksia, tanpa gejala

Kadang2 infeksi, ekstraintestinal (peritonitis, uretrits)

Diagnosis : menemukan bentuk vegetative dalam tinja encer, kista dalam tinja padat

PENGOBATAN : TETRASIKLIN 4 X 500 MG/HARI, 10 HARI IODOKUINOL 3 X 650 MG/HARI, 20 HARI METRONIDAZOL 3 X 750 MG/HARI

EPIDEMIOLOGI B.COLI BANYAK PADA BABI YANG

DIPELIHARA (60 - 90%) PENULARAN : -

• Babi Babi : Mudah• Kadang-Kadang Menular Manusia (Zoonosis)

EPIDEMIOLOGI Penularan Pada Manusia :• Tangan Ke Mulut•Makanan Yang Terkontaminasi

PENULARAN DIPENGARUHI :• Kebersihan Perorangan• Sanitasi Lingkungan

CACING PITA YG PENTING DI INDONESIA1. Taenia saginata2. Taenia solium

1. Taenia Saginata (cacing pita sapi)HD : Manusia

HP : hewan Bovidae mis. sapi, kerbau dll.

Penyakit : taeniasis saginata Penyebaran Geografis : kosmopolit.

Habitat : usus halusCacing dewasa : Panjang : 4-12 m (proglotit 1000-2000

bh Skoleks : 1-2 mm, 4 batl sap tanpa

kait Proglotit : imatur, matur, gravid Proglotid gravid : cabang uterus 15 -

30 buah Proglotid gravid : keluar sendiri satu per satu secara aktif atau bersama tinja.

– Setiap hari proglotid lepas ± 9 buah proglotid

Page 2: Ringkasan Parasit

– Satu buah proglotid gravid berisi 100.000 telur

Cara infeksi : makan daging sapi yg mengandung Cystisercus bovis yg tdk dimasak sempurna

Stadium Telur

• 30 – 40 x 20 - 30 µm • Dibungkus embriofor yang bergaris-garis radial– Isi onkosfer dengan 3 pasang kait-kait (embrio

heksakan)• Dimakan hospes perantara >>> sapi

Larva yang keluar membentuk Cysticercus bovis dalam otot sapi: otot maseter, paha belakang & punggung

Diagnosis Ditemukan proglotit yg aktif bergerak

dalam tinja atau keluar keluar spontan, proglotid dpt diidentfikaskan dg merendam dalam caran laktofenol sampai jernih

Tes ELISA Tes mendeteksi antigen T.Saginata dl sampel tinja

Tes DNA dot blot membedakan telur berdasarkan sepses

Pengobatan Obat tradisonal : biji labu merah, biji

pinang Obat lama : kuinakrin, amodiakuin,

nklosamid Obat baru : prazkuantel

2. Taenia SoliumHD : manusia

HP : perantara babi, monyet, unta, anjing , babi hutan, domba, kucing, tikus, manusiaPenyakit :- Stadium : taeniasis solium- Stadium larva : sistiserkusPenyebaran geografis : kosmopolit, kecual d Negara-negaraCacing dewasa : - Putih tembus cahaya, panjang 2-4 m, kk

8m, tdd 800- 1000 ruas proglotid- Skoleks : ± 1 mm, dg 4 batil isap, rostelum

dg 2 baris kait-kait- Proglotid gravid : cabang uterus 7-12

buah. Pjg = lebar, lbg kelamin terletak pada sisi kri/kanan, teratur. Berisi 30.000 telur.

Larva : pada otot babi (HP) Cysticercus celluloseCara infeksi : makan daging babi mentah /kurang matang yang mengandung Cysticercus cellulose• Tertelan telur secara kebetulan

(jarang terjadi)

Page 3: Ringkasan Parasit

Cacing dewasa :1 ekor tdak menmbulkan, gejala yang berarti ( bila ada hanya berupa nyeri hulu , mencret, mual, obstipasi & sakit kepala)

Ge jala klinik nerat dapat tmbul bila skoleks dengan kait-katnya menembus dinding usus peritonitis

Larva sitiserkusTertelan telur atau regurtasi si usus, sehingga telur tertelan masuk usus

Pada otak atau medulla spinalis sistiserkus jarang mengalami kalsifikasi à reaksi jaringan à epilepsi, meningo-ensefalitis, gejala tekanan intrakranial meninggi dan kadang-kadang kelainan jiwa. Dapat terjadi hidrosefalus internus

Dagnosis

Menemukan telur dan proglotid dalam tinjaDiagnosis sistioserkosis kulit :– Biopsi – Radiologis – CT scan otak

Pengobatan :

• Taeniasis : Prazikuantel dan Mebendazol • Sistiserkosis : Prazikuantel dan

pembedahan

Page 4: Ringkasan Parasit