ringkasan filsafat hukum.doc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 ringkasan filsafat hukum.doc
1/2
FILSAFAT HUKUM
Perkembangan ilmu dan teknologi begitu pesatnya. Dengan ilmu yang dimiliki
manusia, sudah banyak masalah yang berhasil dipecahkan. Rahasia alam semesta,
misalnya, telah banyak diungkapkan melalui kemajuan teknologitersebut, yang pada
gilirannya menghasilkan teknologi-teknologi spektakuler, seperti bioteknologi,
teknologi dibidang computer, komunikasi maupun ruang angkasa.1
Berfilsafat adalah berpikir. Hal ini tidak berarti setiap berpikir adalah
berfilsafat, karena berfilsafat itu berpikir dengan ciri-ciri tertentu. da beberapa ciri
berpikir secara kefilsafatan, yaitu!"
1. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara radikal. Radikal berasal dan kata
#unani, radi$ yang berarti %akar&. Berpikir secara radikal adalah berpikir
sampai ke akar-akarnya. Berpikir sampai kehakikat, esensi, atau sampai ke
substansi yang dipikirkan. 'anusia berfilsafat tidak puas hanya memperoleh
pengetahuan le(at yang selalu berubah dan tidak tetap.
". Berpikir secar kefilsafatan dicirikan secara uni)ersal *umum+. Berpikir secara
uni)ersal adalah berpikir tentang hal-hal serta proses-proses uang bersifat
umum.
. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara konseptual. #ang dimaksud dengan
konsep disini adalah hasil generalisasi dan abstraksi dan pengalaman tentang
hal-hal serta proses-proses indi)idual.. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara koheren dan konsisten. oheren
artinya ssesuai dengan kaidah-kaidah berpikir *logis+. onsisten artinya tidak
mengandung kontradiksi. Baik koheren maupun konsisten, keduanya dapat
diterjemahkan dalam bahasa /ndonesia yaitu runtut.
0. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara sistematik. istematik berasal dari
kata system yang artinya kebulatan dan sejumlah unsur yang saling
1 Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Filsafat Teori dan IlmuHukum (Pemikiran Menuju Masyarakat yang Berkeadilan dan Bermasyarakat,
Jakarta, RajaGrafndo, 2012, hlm 12Ibid
-
7/24/2019 ringkasan filsafat hukum.doc
2/2
berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud dan atau
menunaikan, sesuatu peranan tertentu.
2. Berpikir secara kefilsafatan dicirkan secara komprehensif. omprehensif adalah
mencakup secara menyeluruh. Berpikir secara kefilsafatan berusaha untuk
menjelaskan fenomena yang ada di alam semesta secara keseluruhan sebagai
suatu sistem.
3. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan secara bebas. ampai batas-batas yang
luas, setiap filsafat boleh dikatakan merupakan suatu hasil dari pemikiran yang
bebas.
4. Berpikir secara kefilsafatan dicirikan dengan pemikiran yang bertanggung
ja(ab. Pertanggungja(aban yang pertama adalah terhadap terhadap hati
nuraninya.