rifial alif (c 301 15 333 ) audit siklus pengeluaran

4
BAB III AUDIT SIKLUS PENGELUARAN A. Bentuk Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi 2: yang hanya menghasilkan manfaat 1 tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari 1 tahun (aktiva tidak berwujud). Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran kas. Meskipun transaksi penggajian dan pengupahan dan transaksi pembelian surat berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk kepentingan pembahasan metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus pengeluaran. Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut ini: a. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini. 1. Prosedur permintaan pembelian 2. Prosedur order pembelian 3. Prosedur penerimaan barang 4. Prosedur penyimpanan barang 5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 6. Prosedur pencatatan utang b. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini. 1. Prosedur pembayaran bukti kas keluar 2. Prosedur pencatatan pengeluaran kas 1. Tujuan audit dalam siklus pengeluaran Tujuan audit dalam siklus pengeluaran yang terbentuk dari pernyataan eksplisit manajemen, antara lain: a. Eksistensi dan okurensi b. Kesempurnaan c. Hak dan Kewajiban d. Penilaian atau Alokasi e. Penyajian dan Pengungkapan 2. Materialitas resiko audit, dan strategi audit Factor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran meliputi: a. Seberapa banyak volume transaksi b. Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi c. Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai d. Dalam kasus kapitalisasi kos atau penentuan biaya periodik harus mempertimbangkan tehadap aspek kesinambungan dalam akuntansi. 1

Upload: rifial-alif

Post on 03-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit 2

TRANSCRIPT

Page 1: Rifial Alif (C 301 15 333 ) Audit Siklus Pengeluaran

BAB IIIAUDIT SIKLUS PENGELUARAN

A. Bentuk Siklus PengeluaranSiklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh

perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun atau sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi 2: yang hanya menghasilkan manfaat 1 tahun atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari 1 tahun (aktiva tidak berwujud).

Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam perusahaan terdiri dari: 1). Transaksi pembelian, 2). Transaksi pengeluaran kas. Meskipun transaksi penggajian dan pengupahan dan transaksi pembelian surat berharga merupakan transaksi pemerolehan barang dan jasa, namun untuk kepentingan pembahasan metodologi auditing ini, kedua transaksi tersebut dibahas terpisah dari pembahasan audit terhadap siklus pengeluaran.

Siklus pengeluaran terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut ini:a. Sistem Pembelian, yang terdiri dari berbagai prosedur berikut ini.

1. Prosedur permintaan pembelian2. Prosedur order pembelian3. Prosedur penerimaan barang4. Prosedur penyimpanan barang5. Prosedur pembuatan bukti kas keluar6. Prosedur pencatatan utang

b. Sistem Pengeluaran Kas, yang terdiri dari prosedur berikut ini.1. Prosedur pembayaran bukti kas keluar2. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

1. Tujuan audit dalam siklus pengeluaranTujuan audit dalam siklus pengeluaran yang terbentuk dari pernyataan eksplisit manajemen,

antara lain:a. Eksistensi dan okurensib. Kesempurnaanc. Hak dan Kewajiband. Penilaian atau Alokasie. Penyajian dan Pengungkapan

2. Materialitas resiko audit, dan strategi auditFactor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran

meliputi:a. Seberapa banyak volume transaksib. Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasic. Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadaid. Dalam kasus kapitalisasi kos atau penentuan biaya periodik harus mempertimbangkan tehadap

aspek kesinambungan dalam akuntansi.

B. Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian InternAuditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi

siklus pengeluaran. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam rangka pegujian subtansi. Adapun aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran yaitu:

1. Lingkungan pengendalian2. Sistem akuntansi3. Prosedur pengendalian

C. Pengendalian Internal Terhadap Transaksi Pembelian1. Dokumen-dokumen kunci dan catatan akuntansi

a. Permintaan pembelianb. Perintah pembelianc. Laporan penerimaan barangd. Invois supliere. Surat perintah pembayaranf. Ringkasan surat perintah pembayaran

1

Page 2: Rifial Alif (C 301 15 333 ) Audit Siklus Pengeluaran

g. Voucher registerh. Open purchase order filei. Purchase transaction filej. Unpaid voucher filek. Paid voucher filel. Account payable master file

2. Berbagai fungsi yang terkaita. Pemohon barang-barang dan jasa-jasab. Penyiapan purchase orderc. Penerimaan barang-barangd. Penyimpanan barang-barang yang diterimae. Penyiapan pembayaran voucherf. Pencatatan utang

3. Pemahaman terhadap pengendalian internal da pendokumentasiannyaa. Pemohon barang-barang dan jasa-jasab. Penyiapan purchase orderc. Penerimaan barang-barangd. Penyimpanan barang-barang yang diterima

e. Penyiapan pembayaran voucher

f. Pencatatan utang

D. Pengendalian Inten Yang Disarankan Terhadap Transaksi Pengeluaran Kas1. Dokumen dan catatan yang digunakan

a. Check

b. Check summary

c. Cash disbursements transaction file

d. Cash disbursements journal or check register

2. Fungsi-fungsi yang terkait

a. Pembayaran utang

b. Pencatatan pengeluaran kas

3. Pemahaman terhadap risiko pengendalian

Kendalian yang dibutuhkan serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

a. Terhadap transaksi pembayaran utang

b. Terhadap transaksi pengeluaran kas

E. Pengujian Sbtantif Terhadap Saldo Plant AssetsSemua aktiva yang termasuk dalam kategori aktiva tetap adalah semua aktiva tetap berwujud

yang digunakan dalam rangka operasi perusahaan. Terasuk dalam kategori ini adalah: (1) tanah, bangunan, equipment, furniture, dan fixtures, (2) leasholds dan, (3) akumulasi depresiasi.

1. Perbandingan audit aktiva tetap dengan aktiva lancer

a. Frekuensi transaksi aktiva lancar sangat sering, sedangkan untuk aktiva teta sangat jarang

b. Pemeriksaan terhadap aktiva tetap diarahkan pada mutasi transaski aktiva tetap dalam

periode akuntansi yang diperiksa. Mutasi aktiva tetap disebabkan oleh tabahan aktiva tetap

baru, adanya renovasi\overhaul, penjualan\pemberhentian aktiva tetap, dan penilaian kembali

suatu aktiva teta karena alasan tertentu.

c. Keteitian pisah batas sangat penting bagi audit terhadap aktiva lancer, sebaliknya untuk active

tetap tidak begitu penting.

2. Program audit terhadap aktiva tetap

a. Melakukan verifikasi terhadap kecermatan dan kecocokan antara buku pembantu dengan

saldo plants assest

b. Lakukan prosedur penelaahan analitikal

c. Lakukan inspeksi terhadap penambahan aktiva tetap

d. Lakukan pengujian terhadap dokumen-dokumen pemilikan dan kontrak-kontrak lease

2

Page 3: Rifial Alif (C 301 15 333 ) Audit Siklus Pengeluaran

e. Lakukan penelusuran terhadap penghentian pemakaian aktiva tetap

f. Lakukan analisis terhadap pencatatan taransaksi reparasi

g. Lakukan penelaahan jurnal akumulasi depresiasi

h. Dalam hal audit untuk ertama kalinya, auditor haus melakukan penyelidikan mengenai hak

pemilikan terhadap aktiva tetap.

i. Bandingkan penyajiannya dengan standak akuntansi keuangan yang berlaku.

3. Kertas keja pemeriksaan

a. Kertas kerja utama

b. Kertas kerja pendukung

c. Kertas kerja permanen

F. Pengujian Subtansi Terhadap Saldo Utang DagangKomponen yang membentuk utang lancer terdiri dari beberapa elemen, elemen yang masuk utang

lancer, antara lain:1. Account payable ( utang dagang)

2. Notes payable ( utang wesel)

3. Utang pajak

4. Utang gaji dan upah

5. Utang yang segera jatuh tempo

3