seminar kelompok 333 lagiiiii (repaired)

105
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke rumah sakit jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan “pengawalan” oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi. Perilaku kekerasan seperti memukul anggota keluarga/ orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan yang dilakukan oleh keluarga belum memadai sehingga selama perawatan klien seyogyanya sekeluarga mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien (manajemen perilaku kekerasan). Asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit jiwa terhadap perilaku kekerasan perlu ditingkatkan serta dengan perawatan intensif di rumah sakit umum. Asuhan keperawatan perilaku kekerasan (MPK) yaitu asuhan keperawatan yang bertujuan melatih klien mengontrol perilaku kekerasannya dan pendidikan kesehatan tentang MPK pada keluarga. Seluruh asuhan keperawatan ini dapat dituangkanmenjadi pendekatan proses keperawatan. Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. WHO 1

Upload: metta-novita

Post on 26-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pk

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Umumnya klien dengan perilaku kekerasan dibawa dengan paksa ke rumah sakit

jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan

“pengawalan” oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi. Perilaku kekerasan seperti

memukul anggota keluarga/ orang lain, merusak alat rumah tangga dan marah-marah

merupakan alasan utama yang paling banyak dikemukakan oleh keluarga. Penanganan

yang dilakukan oleh keluarga belum memadai sehingga selama perawatan klien

seyogyanya sekeluarga mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien

(manajemen perilaku kekerasan).

Asuhan keperawatan yang diberikan di rumah sakit jiwa terhadap perilaku kekerasan

perlu ditingkatkan serta dengan perawatan intensif di rumah sakit umum. Asuhan

keperawatan perilaku kekerasan (MPK) yaitu asuhan keperawatan yang bertujuan melatih

klien mengontrol perilaku kekerasannya dan pendidikan kesehatan tentang MPK pada

keluarga. Seluruh asuhan keperawatan ini dapat dituangkanmenjadi pendekatan proses

keperawatan.

Perilaku kekerasan merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. WHO (2001)

menyatakan, paling tidak ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental.

WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan

kesehatan jiwa. Pada masyarakat umum terdapat 0,2 – 0,8 % penderita skizofrenia dan

dari 120 juta penduduk di Negara Indonesia terdapat kira-kira 2.400.000 orang anak yang

mengalami gangguan jiwa (Maramis, 2004 dalam Carolina, 2008). Data WHO tahun

2006 mengungkapkan bahwa 26 juta penduduk Indonesia atau kira-kira 12-16 persen

mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan data Departemen Kesehatan, jumlah penderita

gangguan jiwa di Indonesia mencapai 2,5 juta orang (WHO, 2006).

1

Page 2: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

B.   Tujuan Penulisan

1.      Tujuan Umum      :          

Memberikan asuhan keperawatan jiwa pada Klien dengan resiko perilaku kekerasan

di RSJ Prof.HB Sa’anin Padang.

2.   Tujuan Khusus     :

a. Mampu pelaksanakan pengkajian pada klien denga perilaku kekerasan

b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan jiwa pada klien dengan ressiko

perilaku kekerasan

c. Mampu membuat rencana asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa yang telah

disusun

d. Mampu melaksanakan implementasi dari asuhan keperawatan pada klien dengan

resiko perilaku kekerasan

e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah di tentukan

f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan resiko

perilaku kekerasan

2

Page 3: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

1. Perilaku Kekerasan

A. Pengertian

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain

maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal

atau marah yang tidak konstruktif. Pengungkapkan kemarahan secara tidak langsung

dan konstrukstif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang

lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Kemarahan yang ditekan atau pura-

pura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan

interpersonal. Sedangkan menurut Carpenito 2000, Perilaku kekerasan adalah

keadaan dimana individu-individu beresiko menimbulkan bahaya langsung pada

dirinya sendiri ataupun orang lain.

Individu melakukan kekerasan akibat adanya frustasi yang dirasakan sebagai

pemicu dan individu tidak mampu berpikir serta mengungkapkan secara verbal

sehingga mendemostrasikan pemecahan masalah dengan cara yang tidak adekuat

(Rawlins and Heacoco, 1998). Sedangkan menurut Keliat (1999), perilaku kekerasan

adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai dengan hilangnya kontrol

diri atau kendali diri.

Tanda dan gejala :

a. Muka merah dan tegang

b. Pandangan tajam

c. Mengatupkan rahang dengan kuat

d. Mengepalkan tangan

e. Jalan mondar-mandir

f. Bicara kasar

g. Suara tinggi, menjerit atau berteriak

3

Page 4: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

h. Mengancam secara verbal atau fisik

i. Melempar atau memukul benda atua orang lain

j. Merusak barang atau benda

k. Tidak memiliki kemampuan mencegah atau mengendalikan oerilaku

kekerasan

B. Penyebab

Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri

rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa

seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat

digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,

merasa gagal mencapai keinginan.

Tanda dan gejala :

a. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)

b. Gangguan hubungan sosial (menarik diri)

c. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)

d. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,

mungkin klien akan mengakiri kehidupannya.

C. Akibat

Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya

bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain,

memecahkan perabot, membakar rumah dll. Sehingga klien dengan perilaku

kekerasan beresiko untuk mencederai diri orang lain dan lingkungan.

Tanda dan gejala :

Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan didapatkan

melalui pengkajian meliputi :

4

Page 5: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

a. Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda

marah yang diserasakan oleh klien.

b. Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi,

berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas

makanan, memukul jika tidak senang.

2. Rentang Respon

Respon Adaptif                                              Respon Maladaptif

 

          Asertif            Frustasi              Pasif                     Agresif         Mengamuk

1.      Asertif : Kemarahan atau rasa tidak setuju yang dinyatakan/diungkapkan tanpa

menyakiti orang lain akan memberi kelegaan pada individu dan tidak menimbulkan

masalah.

2.      Frustasi : respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena tidak reaktif/

hambatan dalam proses percakapan tujuan. Frustasi dapat dialami sebagai suatu ancaman

atau kecemasan akibat dari ancaman tersebut dapat menimbulkan kemarahan.

3.      Pasif : Individu tidak mampu mengungkapkan perasaannya, klien tampak malu,

pendiam, sulit diajak bicara karena rendah diri dan merasa kurang mampu.

4.      Agresif : Perilaku yang menyertai marah  dan merupakan dorongan untuk bertindak

dalam bentuk deskruktif dan masih terkontrol. Perilaku yang tampak berupa : muka

kusam, bicara kasar, menuntut, kasar disertai kekerasan.

5.      Mengamuk : perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai kehilangan kontrol

diri, individu dapat merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

5

Page 6: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

3. Faktor Predisposisi

Berbagi pengalaman yang dialami tiap orang mungkin menjadi faktor predisposisi yang

mungkin / tidak mungkin terjadi jika faktor berikut dialami oleh individu :

a.       Psikologis  : Kegagalan yang dialami dapat menimbulkan Frustasi  yang kemudian

dapat timbul agresif atau amuk.

b.      Perilaku, reinforcement yang diterima ketika melakukan kekerasan, sering

mengobservasi kekerasan, merupakan aspek yang menstimulasi mengadopsi perilaku

kekerasan.

c.       Sosial budaya, budaya tertutup, kontrol sosialyang tidak pasti terhadap perilaku

kekerasan menciptakan seolah-olah perilaku.

d.      Bioneurologis : kerusakan sistem limbic, lobus prontal/temporal dan ketidak

seimbangan neurotransmitter.

                                                                                                                  

4. Mekanisme koping

1. Sublimasi

Menerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di mata masyarakat untuk

suatu dorongan yang mengalami hambatan penyalurannya secara normal. Misalnya

seseorang yang sedang marah melampiaskan kemarahannya pada objek lain seperti

meremas adonan kue, meninju tembok, dan sebagainya dilihat tujuannya adalah

untuk mencoba dalam akibat rasa marah.

2. Proyeksi

Menyalahkan orang lain mengenai kesukaran /keinginan yang tidak baik. Misalnya

seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan yang

seksual terhadap rekan kerjanya, berbalik bahwa temannya tersebut mencoba

merayu dirinya.

3. Regresi

6

Page 7: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan

Gangguan Konsep diri Harga Diri Rendah

Pola koping inefektif

Mencegah pikiran yang menyakitkan / membahayakan masuk kealam sadar.

Misalnya seorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang tidak disukainya,

akan tetapi menurut ajaran/didikan yang diterimanya sejak kecil bahwa membenci

orang tua adalah hal yang tidak baik dan dituntut oleh Tuhan sehingga  perasaan

benci itu ditekannya dan akhirnya dapat dilupakan.

4. Reaksi Formas

Mencegah keinginan yang berbahay bila diekspresikan dengan berlebih-lebihan

sikap dan perilaku yang berlawanan dan menggunakannya sebagai rintangan.

Misalnya seorang wanita yang tertarik pada temanya suaminya akan

memperlakukan orang itu dengan sikap yang kasar.

5. Aplacement

Dilepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada objek yang tidak

begitu berbahaya seperti pada mulanya yang membangkitkan emosi. Misalnya

seorang anak yang berusia 4 tahun marah karena ia baru saja mendapatkan

hukuman dari ibunya karena menggambar didinding kamarnya.

5. Pohon Masalah

7

Page 8: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

6. Asuhan Keperawatan Teoritis

A. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji

a. Masalah keperawatan:

a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

b. Perilaku kekerasan / amuk

c. Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

d. Koping Individu Tidak Efektif

b. Data yang perlu dikaji pada masalah keperawatan perilaku kekerasan

a. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Data Subyektif :

1. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

2. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika

sedang kesal atau marah.

3. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

Data Objektif :

1. Mata merah, wajah agak merah.

2. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,

memukul diri sendiri/orang lain.

3. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.

4. Merusak dan melempar barang-barang.

b. Perilaku kekerasan / amuk

Data Subyektif :

1. Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

2. Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika

sedang kesal atau marah.

3. Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.

Data Obyektif ;

1. Mata merah, wajah agak merah.

2. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

8

Page 9: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

3. Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.

4. Merusak dan melempar barang-barang.

c. Gangguan harga diri : harga diri rendah

Data subyektif:

1. Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,

bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap

diri sendiri.

Data obyektif:

a. Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif

tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

B. Diagnosa Keperawatan

1) Resiko Perilaku kekerasan

2) Harga diri rendah

3) Defisit perawatan diri

C. Intervensi

Diagnosis Rencana Tindakan Keperawatan Rasional

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

Perilaku

Kekerasan

Pasien mampu:

11.Mengidentifikasi

penyebab dan

tanda perilaku

kekerasan

2. Menyebutkan

jenis perilaku

kekerasan yang

pernah dilakukan

3. Menyebutkan

Setelah

pertemuan, pasien

mampu :

      1. Menyebutkan

penyebab, tanda

gejala, akibat

Perilaku

Kekerasan

      2.

Memperagakan

SP 1Pasien

      1. Bina hubungan saling

percaya dengan tindakan:

- mengucapkan salam

terapeutik

- berjabat tangan

- menjelaskan tujuan

interaksi

-membuat kontrak:waktu,

topic, tempat setiap bertemu

1.Hubungan saling

percaya merupakan

landasan dasar

interaksi perawat

dengan klien

terbuka dalam

mengungkapkan

masalahnya dengan

rasa aman dan

9

Page 10: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

akibat dari

perilaku

kekerasan yang

dilakukan

4. Menyebutkan

cara mengontrol

perilaku

kekerasan

5. Mengontrol

perilaku

kekerasan dengan

6 benar cara

minum obat dan

patuh minum obat

)

cara fisik I untuk

mengontrol

Perilaku

kekerasan

klien

2.identifikasi penyebab

marah, tanda dan gejala, PK

yang dilakukan, akibat serta

cara mengontrol PK secara

patuh minum obat

3. memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

menimbulkan sikap

menerima terhadap

orang lain

2.Obat akan

membantu untuk

mengontrol

perilaku kekerasan

dan perilaku klien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dapat dilakukan

secara teratur

Setelah pertemuan

klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b.Mampu

menyebutkan cara

mengontrol PK

secara fisik yaitu

tarik nafas dalam

dan pukul

bantal/kasur

SP 2 Pasien:

1. Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu patuh minum obat

2.Cara mengontrol PK

secara fisik yaitu tarik nafas

dalam dan pukul

bantal/kasur

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Mengurangi

ketegangan otot

saat marah, dapat

menyalurkan

energy secara

positif tanpa

menciderai diri

sendiri dan orang

lain

10

Page 11: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

3.masukkan dalam kegiatan

harian

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secaraa

teratur

Setelah pertemuan

klien:

1.Mampu

menyebuttkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan cara

mengontrol PK

dengan bicara

yang baik

SP 3 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu patuh minum obat

dan cara mengontrol PK

secara fisik

2.Cara mengontrol PK

secara verbal yaitu bicara

dengan baik (meminta,

menolak, mengungkapkan

perasaan kesal dengan baik)

3.Masukkan kedalam

kegiatan harian

1.Menilai

kemajuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Dengan

mengungkapkan

marah secara

verbal berarti klien

tidak mampu

mengungkapkan

marah secara

asertif

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

11

Page 12: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Setelah

pertemuan klien:

1.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

spiritual

SP 4 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu bpatuh minum

obat dan cara mengontrol

PK secara fisik,bicara yang

baik

2.Cara mengontrol PK

secara spiritual

3. Masukkan kedalam

kegiatan harian

1.Menilai

kemajuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Agar klien

mengingat Tuhan

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur.

Klien mampu:

1.Mengenal

masalah risiko

perilaku kekerasan

2.Memustuskan

untuk melakukan

perawatan pada

pasien risiko

perilaku kekerasan

3.Merawat pasien

risiko perilaku

kekerasan dengan

setelah

pertemun

keluarga pasien:

1.Menyebutkan

penyebab, tanda

gejala, akibat

Perilaku

SP 1 keluarga

1.diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat

pasien.

2.jelaskan pengertian, tanda

dan gejala dan proses

terjadinya PK.

3.jelaskan cara merawat PK

1.Keluarga pasien

mampu mengatasi

masalah dalam

metrawat pasien

2.Keluarga pasien

mengetahui

pengertian, tanda

dan gejala dan

proses terjadinya

PK

3.Keluarga pasien

12

Page 13: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

mengajarkan dan

mendampingi

pasien melakukan

kegiatan fisik,

bicara yang baik,

minum obat teratur

dab spiritual.

4.Memodifikasi

lingkungan yang

konsusif agar

pasien mampu

mengontrol

perilaku kekerasan

dan mengurangi

stresor yang

menimbulkan

perilaku kekerasan

5.Mengenal tanda

kekambuhan, dan

mencari pelayanan

kesehatan.

Kekerasan

2.

Memperagakan

cara fisik I

untuk

mengontrol

Perilaku

kekerasan

4.latih satu cara merawat

PK fisik 1 dan 2

5.anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

mampu dalam

merawat pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b.Mampu

SP 2 keluarga

1.evaluasi kegiatan keluarga

dalam merawat pasien

latihan fisik 1 dan 2 Berikan

pujian.

2.jelaskan 6 benar cara

mamberikan obat.

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.keluarga klien

paham dengan obat

13

Page 14: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

menyebutkan

cara mengontrol

PK secara fisik

yaitu tarik nafas

dalam dan pukul

bantal/kasur

3.latih cara memberikan/

membimbing minum obat.

4.anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

klien

3.Melatih

memberikan

minum obta yang

benar

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

1.Mampu

menyebuttkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

bicara yang baik

SP 3 keluarga

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam

merawat/melatih pasien

latihan fisik 1,2 dan

memberikan obat, berikan

pujian.

2.Latih cara membimbing

verbal/bicara.

3.latih cara membimbing

kegiatan spritual

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.mengontrol PK

secara verbal yang

baik

3. mengontrol PK

dengan

mengingatkan

kepada Tuhan

4.Membantu

14

Page 15: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

1.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

spiritual

SP 4 keluarga

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam

merawat/melatih pasien

latihan fisik 1,2 dan

memberikan obat, verbal

dan spiritual, berikan pujian.

2.Jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

3. Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian.

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2. keluarga mampu

mengetahui tanda

kekambuhan klien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Harga diri

rendah

pasien mampu:

1. mengidentifikasi

kemampuan dan

setelah

pertemun klien:

1. mampu

SP 1 Pasien

1. Identifikasi kemampuan

melakukan kegiatan dan

1.Menggali aspek

positf yang dimiliki

15

Page 16: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

aspek positif tang

dimiliki

2. menilai

kemampuan yang

dapat digunakan

3. menetapkan dan

memilih kegiatan

yang akan dilatih

sesuai kemampuan

4. melatih kegiatan

yang telah dipilih

sesuai kemampuan

5. merencanakan

kegiatan yang telah

dilatih

mengidentifikasi

aspek positif

pasien

2. memilih

kegiatan yang

dapat dilakukan

pasien

aspek positif pasien (buat

daftar keinginan)

2. Bantu pasien menilai

kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini (pilih dari

daftar kegiatan) : buat daftar

kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini untuk

dilatih

3. bantu pasien memilih

salah satu kegiatan yang

dapat dilakukan saat ini

untuk dilatih

4. latih kegiatan yang dipilih

(alat dan cara

melakukannya).

5. masukkan pada jadwal

kegiatan untuk untuk latihan

dua kali per hari

pasien

4.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

SP 2 Pasien

1. evaluasi kegiatan pertama

yang telah dilatih dan

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

16

Page 17: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan

pertama pasien

2. mampu

meningkatkan

aspek positif

pasien dengan

melakukan

kegiatan yang

kedua

berikan pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan kedua yang akan

dilatih

3. latih kegiatan kedua ( alat

dan cara)

4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan: dua

kegiatan masing-masing dua

kali per hari

klien

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama dan

kedua

2. mampu

melakukan

aspek

positifpasien

dengan

melakukan

SP 3 Pasien

1. evaluasi kegiatan pertama

dan kedua yang telah dilatih

dan berikan pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan ketiga yang akan

dilatih

3. latih kegiatan ketiga (alat

dan cara)

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

17

Page 18: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan yang

ketiga4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan: tiga

kegiatan,masing-masing dua

kali per hari

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama, kedua

dan ketiga

pasien

2. mampu

melakukan

aspek positif

pasien dengan

melakukan

kegiatan

yangkeempat

SP 4 Pasien

1. evaluasi kegiatan

pertama, kedua dan ketiga

yang telah dilatih dan beri

pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan keempat yang akan

dilath

3. latih kegiatan keempat

(alat dan cara)

4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan:

empat kegiatan masing-

masing dua kali perhari

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

18

Page 19: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

keluarga pasien

mampu:

1. mengidentifikasi

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki pasien

2. menilai

kemampuan yang

dapat digunakan

pasien

3. menetapkan dan

memilih kegiatan

yang akan dilatih

sesuai kemampuan

4. melatih kegiatan

yang telah dipilih

sesuai kemampuan

5. merencanakan

kegiatan yang telah

dilatih

setelah

pertemun

keluarga pasien:

1. mampu

mengidentifikasi

aspek positif

yang dimiliki

pasien

2. memilih

kegiatan yang

dapt dilakukan

pasien

SP I Keluarga:

1. diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat

pasien

2. jelaskan pengertian, tanda

dan gejala, dan proses

terjadinya harga diri rendah

3. jelaskan cara merawat

harga diri rendah terutama

memberikan pujian semua

hal yang positif pada klien

4. latih keluarga memberi

tanggung jawab kegiatan

yang dipilih pasien: bimbing

dan beri pujian

5. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berikan pujian

1.Keluarga pasien

mampu mengatasi

masalah dalam

metrawat pasien

2.Keluarga pasien

mengetahui

pengertian, tanda

dan gejala dan

proses terjadinya

harga diri rendah

3.Keluarga pasien

mampu dalam

merawat pasien

4.melatih keluarga

klien dalam

kegiatan yang

diplih

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

19

Page 20: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama

2. mampu

melatih aspek

positif pasien

dengan

melakukan

kegiatan yang

kedua

SP 2 Keluarga:

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

2. bersama keluarga melatih

pasien dalam melakukan

kegiatan kedua yang dipilih

pasien

3. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

beri pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

1. keluarga

mampu

mengevaluasi

kegiatan kedua

SP 3 Keluarga:

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

20

Page 21: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

2. mampu

melatih melatih

pasien

melakukan

kegiatan yang

ketiga

2. bersama keluarga melatih

pasien melakuan kegiatan

ketiga yang dipilih

3. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berika pujian

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

1. keluarga

mampu

mengevaluasi

kegiatan ketiga

2. mampu

melatih melatih

pasien

melakukan

kegiatan yang

keempat

SP 4 Keluarga :

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

2. bersama keluarga melatih

pasien melakuan kegiatan

keempat yang dipilih

3. jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3. keluarga mampu

mengetahui tanda

21

Page 22: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

beri pujian

kekambuhan klien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Defisit

Perawatan

Diri

klien mampu:

1.mengidentifikasi

masalah perawatan

diri

2.Melakukan

kebersihan diri

secara mandiri

3.Melakukan

berhias/berdandan

secara baik

4.Melakukan

makan dengan baik

5.Melakukan BAB

dan BAK secara

mandiri

Setelah

pertemuan

klien :

a.Dapat

menyebutkan

tentang

pentingnya

menjaga

kebersihan diri

b.Dapat

menyebutkan

alat-alat untuk

menjaga

kebersihan diri

c.Dapat

menyebutkan

cara-cara

melakukan

SP1 Pasien

1.Identifikasi masalah

perawatan diri: kebersihan

diri, berdanadan,

makan/minum,BAB/BAK

2.Jelaskan pentingnya

kebersihan diri.

3.Jelaskan cara dan alat

kebersihan diri.

4.Latih cara menjaga

1.Mengetahui

masalah

keperawatan dapat

membantu

memecahi masalah

pada klien.

2.Dapat memotifasi

klien dalam

menjaga kebersihan

diri

3.Menambah

pengetahuan klien

4.klien mampu

menjaga kebersihan

22

Page 23: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kebersihan diri

d.Dapat

mempraktekan

cara menjaga

kebersihan diri

kebersihan diri: mandi, dan

ganti pakaian, sikat gigi,

cuci rambut, potong kuku

5.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

mandi, siakt gigi (2 kali

perhari), cuci rambut (2 kali

per minggu), potong kuku

(satu kali per minggu),

potong kuku (satu kali per

minggu)

dirinya

5.membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

klien :

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b. Mampu

menyebutkan

cara berdandan

dan dapat

menjaga

kebersihan diri

klien

SP2 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri. Beri pujian

2.Jelaskan cara dan alat

untuk berdandan

3.Latih cara berdandan

setelah kebersihan diri:

sisiran, rias muka untuk

perempuan; sisiran cukuran

untuk pria

4.Masukkan pada jadwal

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

dan alat untuk

berdandan

3.Pasien mampu

berdandan secara

mandiri

23

Page 24: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan untuk kebersihan

diri dan berdandan

4. Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b. Mampu

menyebutkan

cara makan yang

baik dan dapat

menyebutkan

alat-alat yang

diperlukan

untuk makan.

SP3 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri dan

berdandan. Beri pujian

2.Jelaskan cara dan alat

makan dan minum

3.Latih cara makan dan

minum yang baik

4.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

kebersihan diri, berdandan

dan makan & minum yang

baik

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

makan dan minum

yang baik

3.melatih

kemampuan pasien

makan dan minum

yang baik

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

24

Page 25: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

teratur

Setelah

pertemuan klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah dilakukan

sebelumnya.

b. Mampu

menyebutkan

dan menerapkan

cara BAB &

BAK yang benar

SP4 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri, berdandan,

makan & minum. Beri

pujian

2. Jelaskan cara BAB dan

BAK yang baik

3.Latih cara BAB dan BAK

yang baik

4.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

kebersihan diri, berdandan,

makan & minum dan

BAB&BAK

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

BAB dan BAK

yang baik

3.melatih

kemampuan klien

BAB dan BAK

yang baik

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga :

SP1 Keluarga:

1.Diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat

1.Keluarga mampu

mengatasi masalah

25

Page 26: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

a.Mampu

memecahkan

masalah

kebersihan diri

klien

b. Mampu

melatih klien

dalam merawat

kebersihan diri

klien.

pasien

2.Jelaskan pengertian, tanda

& gejala, dan proses

terjadinya defisit perawatan

diri (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat

defisit perawatan diri

4.Latih cara merawat :

kebersihan diri

5.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian.

dalam merawat

pasien

2.Keluarga

mengetahui

pengertian, tanda &

gejala, dan proses

terjadinya defisit

perawatan diri

3.Keluarga mampu

merawat pasein

dalam menjaga

kebersihan diri

pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

SP2 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan 1.Menilai

26

Page 27: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah diajarkan

sebelumnya

b. Mampu

melatih klien

dalam

membimbing

cara berdandan

yang baik

keluarga dalam merawat/

melatih pasien kebersihan

diri. Beri pujian

2.Bimbing keluarga

membantu pasien berdandan

3.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

3.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

Setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah diajarkan

sebelumnya

b. Mampu

membimbing

klien dalam cara

makan dan

SP3 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan dalam

merawat/melatih pasien

kebersihan diri dan

berdandan. Beri pujian

2. Bimbing keluarga

membantu makan & minum

pasien

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Keluarga pasien

dapat membantu

pasien makan dan

27

Page 28: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

minum yang

baik.

3. Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berikan pujian

minum dengan baik

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah dilatih

sebelumnya

b. Mampu

membimbing

klien dalam

melatih cara

BAB & BAK

yang baik dan

benar

SP4 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam merawat/

melatih pasien kebersihan

diri, berdandan, makan dan

minum. Beri pujian

2. Bimbing keluarga

merawat BAB dan BAK

pasien

3.Jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

4.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Keluarga pasien

dapat membantu

pasien BAB dan

BAK dengan baik

3.mengetahui tanda

kekambuhan klien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

28

Page 29: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

29

Page 30: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

BAB III

TINJAUAN KASUS

I.               Identitas

Inisial Klien : Ny. Y

Umur : 40 tahun

Informan : Klien

Tanggal pengkajian : 23 Agustus 2014

No. MR :

Tanggal masuk : 20 Agustus 2014

Alamat : Padang

II.                Alasan Masuk

Selama di rumah, klien selalu kontrol minum obat ke puskesmas di dekat

tempat tinggal klien. Sejak 5 tahun belakangan ini pasien tidak dapat obat oral

lagi, klien mendapatkan terapi injeksi sekali 6 bulan. Pasien merasa tidak tenang,

marah-marah dan membanting alat rumah tangga, di rumah karna trauma saudara

laki-laki klien selalu memarahi dan memukuli klien. Klien mengatakan lebih

senang dirawat di RSJ Prof. HB Sa’anin dari pada klien tidak tenang di rumah

karena merasa saudaranya akan memukulinya lagi.

III.             Faktor Predisposisi

a. Gangguan jiwa dimasa lalu

Klien masuk melaluI IGD Rumah Sakit Jiwa Prof. HB Saanin Padang untuk

ke empat kalinya. Pasien sakit sejak berumur 13 tahun pernah di rawat di RSJ

Prof. HB Saanin Padang, karna selalu marah-marah dan merusak alat rumah

tangga. Di rumah klien, klien tidak terkontrol minum obatnya sehingga sampai

berumur 23 tahun, pasien bolak-balik masuk RSJ Prof.HB Saani Padang. Setelah

pasien keluar terakhir dari RSJ, obat klien mulai teratur, diawasi oleh keluarga,

pada akhirnya semenjak 5 tahun belakangan ini klien hanya dapat obat injeksi

dari puskesmas di dekat area tempat tinggalnya

b. Trauma

Aniaya fisik.

Klien mengatakan pernah mengalami penganiayaan dari saudara laki-

laki nya. Hal ini menyebabkan klien selalu marah-marah kepada anaknya.

30

Page 31: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Aniaya seksual

Klien tidak pernah sebagai pelaku, korban, maupun saksi dari aniaya

seksual baik pelecehan ataupun pemerkosaan.

Penolakan

Kien merasa mendapat penolakan dari saudara-saudaranya, hal ini

terlihatdari penganiayaan saudara laki-laki lien terhadap klien.

Kekerasan dalam keluarga

Klien menyatakan sering mendapatkan prilaku kasar dari keluarga.

Klien sering di bentak-bentak, bahkan di kasari (dipukuli) oleh saudara laki-

lakinya.

Tindakan kriminal

Klien tidak pernah mengalami tindakan kriminal

Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan, regimen terapi tidak

efektif, respon pasca trauma.

c. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Berdasarkan pengakuan klien, tidak ada anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan diantara keluarganya hanya dia

yang pernah dirawat di RSJ.

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

d. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Klien mengatakan pernah di pukuli oleh saudara laki-lakinya, dan klien

merasa sedih karena telah bercerai dengan suaminya.

Masalah keperawatan: respon pasca trauma

IV. Pemeriksaan Fisik

a. Tanda vital : 120/70 mmHg

b. Ukuran : TB : 150 Cm BB: 72 Kg

31

Page 32: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Keluhan fisik : Klien mengatakan tubuhnya terasa sehat dan tidak terdapat keluhan

lainnya.

V.             Psikososial

1.      Genogram

Pasien merupakan anak ke dua dari empat orang bersaudara. Klien tinggal

serumah bersama kedua orang tua klien, serta ke dua anak klien. Sedangkan klien

dengan suaminya sudah bercerai sejak klien berumur 27 tahun. Komunikasi klien

dengan anggota keluarga cukup baik. Klien paling dekat dengan ayah klien.

Sedangkan dengan saudara laki-lakinya, klien merasa tersiksa karna selalu di marahi

bahkan di pukuli oleh salah satu saudara laki-lakinya.

Masalah Keperawatan : ketidakefektifan koping keluarga; penurunan

2. Konsep diri

Gambaran diri

Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, klien mensyukuri

seluruh keadaan dirinya. Klien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota

tubuhnya meskipun pasien gemuk.

Berdasarkan observasi, klien tidak memiliki kekurangan pada anggota tubuhnya.

Semua indra di tubuhnya berfungsi sebagaimana mestinya.

Identitas Klien

Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu sekaligus kepala keluarga bagi

ke dua anaknya. Di rumah klien membuka sebuah counter hp untuk mata pencarian

sehari-harinya.

Peran diri

Selama di RSJ peran klien terganggu karna tidak dapat bertemu dengan orang tua

dan kedua anaknya. Klien mengatakan kalau di rumah,klien merasa tidak tenang

karena saudara laki-lakinya yang selalu memarahinya.

32

Keterangan :

Perempuan

Laki-laki

Klien

Serumah

Page 33: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Berdasarkan hasil observasi, pasien suka emosian kepada teman-temannya jika

barang-barang klien di pakai.

Ideal diri

Klien berharap cepat sembuh dari penyakitnya dan dari masalah di rumah nya,

agar klien merasa lebih tenang dan dapat menjalani peran sebagaimana mestinya.

Harga diri

Saat ini klien merasakan kekurangan kasih sayang dari keluarganya, karena

saudara laki-laki nya yang selalu memarahinya. Hubungan klien dengan dirawat di

RSJ.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan sosial

Orang terdekat

Klien mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah orang tua

klien yaitu ayahnya, namun klien tidak terlalu terbuka dengan ayahnya. Jika ada

masalah klien suka marah dan kesal. Kadang klien ingin pergi dari rumah jika

banyak masalah. Di rumah sakit, klien mudah dekat dengan orang yang juga

peduli dengan klien. Klien hanya tidak suka dengan orang-orang yang memakai

barangnya.

Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat

Klien mengatakan jarang terlibat dalam kegiatan social/ kemasyarakatan,

karna klien sibuk dengan kerjaannya di rumah. Akan tetapi klien tidak pernah

malu dengan masyarakat sekitar kalau klien sebelumnya pernah di rawat di RSJ.

Karna klien sering bolak-balik RSJ hanya ketika gadis, mulai usia 13 tahun.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang

lain, karna orang lain menerima kehadiran klien sebagaimana masyarakat lainnya

yang tidak pernah masuk RSJ.

Berdasarkan observasi, klien sangat percaya diri dalam berinteraksi dengan

teman-teman disekitarnya. Klien mudah bergaul dengan siapa saja.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

33

Page 34: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4. Spiritual

Klien percaya kepada ALLAH SWT, klien adalah seorang muslim, klien

mengatakan selama di rumah klien rajin shalat dan mengaji namun, di rumah

sakit klien hanya shalat saja, mengaji hanya sekali-sekali. Klien mengatakan

sering gelisah jika tidak sholat.

Masalah Keperawatan : Distres spiritual

VI.          Status Mental

a. Penampilan

Klien berpenampilan kurang rapi, rambut tekadang disisir, penggunaan

pakaian serasi, an cara berpenampilan wajar seperti biasa dan mansi selalu di

ingatkan

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Pembicaraan

Saat berinteraksi dengan perawat, klien berbicara sebagaimana mestinya,

pasien bicara tidak ngaur, dan nyambung.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

c. Aktivitas motorik

Saat berinteraksi klien tampak segar, dan semangat. Akan tetapi klien

hanya gelisah dengan temannya yang suka memakai barang-barang milik

klien, hal ini yang menyebabkan klien berkata kasar dan keras akan tetapi

selama di Rumah Sakit tidak ada tindakan kekerasan.

Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

d. Alam perasaan

Klien mengatakan perasaanya sedih karna tidak bisa berkumpul lengkap

dengan anggota keluarganya. Akan tetapi klien mengatakan lebih memilih

dirawat di RSJ untuk menenangkan dirinya dari masalah-masalah yang di

hadapi klien di rumah.

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

e. Afek

Saat interaksi dan melakukan pengkajian, klien dapat berinteraksi

dengan perawat, kontak mata ada, klien tampak tersenyum saat perawat

34

Page 35: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

memuji, namun sering terlihat wajah sedih, dan gelisah, klien mengatakan

saudaranya tidak senang jika klien tinggal bersama di rumah, klien merasa di

kucilkan oleh keluarganya.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

f. Interaksi selama wawancara

Selama pengkajian klien menunjukkan sikap kooperatif terhadap

perawat. Kontak mata ada, pengertian ada, klien dengan terbuka menjawab

pertanyaan perawat.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

g. Persepsi

Klien mengatakan tidak mendengar suara-suara maupun melihat

bayangan-bayangan, dan selama berinteraksi dengan perawat tidak ada

tingkah laku klien yang aneh seperti berbicara sendiri maupun tertawa sendiri.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

h. Proses piker

Pembicaraan dengan klien tidak berbelit-belit dan sampai pada tujuan.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

i. Isi pikir

Klien menyatakan saat ini klien berada dirumah sakit, klien menyatakan

pergi ke rumah sakit karna keinginannya sendiri untuk menenangkan diri.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

j. Tingkat kesadaran

Klien sadar sepenuhnya, orientasi terhadap waktu, tempat dan orang

cukup jelas, klien mengatakan saat ini berada di RSJ, klien juga ingat siapa

yang mengantar ke RSJ, klien mengingat nama-nama perawat yang

merawatnya.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

k. Memori

Jangka panjang

Klien tidak mengalami gangguan memori jangka panjang.

Contohnya: Pada saat berinteraksi ditanyakan kapan kemerdekaan RI

klien menjawab dengan benar yaitu tanggal 17 agustus 1945.

Jangka pendek,

35

Page 36: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Klien tidak mengalami gangguan memori jangka pendek.

Contohnya: klien mengingat tanggal berapa klien masuk RSJ HB

Sa’anin yaitu tanggal 20 agustus 2014.

Saat ini

saat ditanya mengenai keluarganya dan apa penyebab klien masuk ke

RSJ klien mampu mengingat dengan baik, selama interaksi semua

pertanyaan dapat dijawab dengan benar. Ingatan klien juga bagus, apa

yang diajarkan klien mampu untuk mengingat dan mengulanginya.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien tidak mengalami gangguan dalam konsentrasi, klien dapat

berhitung dengan mudah. Klien dapat menghitung sudah berapa lama di rawat

di RSJ.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

m. Kemampuan penilaian

Klien tidak mengalami gangguan penilaian, ketika ditanyakan mana yang

lebih dulu makan atau mandi, klien dapat menjawab pertanyaan dengan benar

yaitu mandi dulu baru makan.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

n. Daya tilik diri.

Klien menyadari bahwa klien sedang berada di RSJ karna sakit, marah-

marah, dan ingin menenangkan diri.

Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

VII.       Persiapan Pulang

1. Makan  

Klien mampu menyiapkan makanan dan membersihkan tempat makan.

2. BAB/BAK     

Klien mampu menggunakan wc dan membersihkannya. Klien mampu

secara mandiri membersihkan diri selesai BAB/BAK.

3. Mandi             

Klien mengatakan mandi 2x sehari. Klien mengatakan ada

menggunakan sabun, shampo dan sikat gigi.

36

Page 37: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4. Berpakaian    

Klien malas menukar bajunya dan memakai baju yang sama, namun

memakai pakaian yang serasi.

5. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan tidak ada gangguan tidur, tidur siang kadang ada

kadang ada. Malam hari klien tidur malam 22.00-04.00 wib, jika tidur siang

14.00-16.00 wib.

6. Penggunaan obat

Klien minum obat teratur dengan dosis risperidon 2x2 mg dan CPZ

1x100mg , agar penyakitnya tidak kambuh lagi, sehingga ia bisa cepat sembuh

dan boleh pulang, klien mengatakan selama di RSJ ia patuh dan teratur minum

obat klien sering merasakan mengantuk setelah minum obat.

7.   Pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan jika pulang nanti klien akan teratur minum obat agar

penyakit tidak kambuh lagi, klien mengatakan juga akan rajin melakukan

control ke puskesmas.

8. Aktivitas dalam rumah

Klien mengatakan saat dirumah klien mengerjakan aktivitas-aktivitas

rumah tangga seperti memasak, mencuci pakaian, menyapu, dan mencuci

piring.

9.Aktivitas diluar rumah

Klien mengatakan pernah ikut dalam kegiatan masyarakat.

VIII.   Mekanisme Koping

a. Mekanisme maladaptif

Klien mengatakan jika ada masalah, klien melarikan diri dari rumah dan tidak

mau diajak pulang. Jika sudah tidak tahan lagi klien kemudian menjadi mengamuk

atau merusak barang-barang yang ada.

IX.       Masalah Psikososial dan lingkungan

a. Masalah berhubungan dengan lingkungan

37

Page 38: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Klien mengatakan terkadang tetangganya tidak menyukai dirinya semenjak

pernah dirawat di RSJ, sehingga klien tidak mampu menjalin hubungan baik dengan

tetangga dilingkungan rumahnya.

Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah

b. Masalah dengan pekerjaan

Klien mengatakan pekerjaannya membuka counter hp dapat menghasilkan

uang, klien menyatakan tidak mempunyai masalah dalam pekerjaannya.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah

c. Masalah dengan perumahan

Klien tinggal serumah dengan dua anaknya dan kedua orang tuanya. klien

mengatakan rumahnya permanen daan klien sekamaar dengan anaknya.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah

d. Masalah ekonomi

Klien mengatakan penghasilannya yang pas-pasan keluarganya mencukupi

dengan pengeluarannya.

Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah

e. Masalah dengan pelayanan kesehatan

Klien dirawat dengan status rawatan BPJS, klien mengatakan tidak ada

masalah dengan pelayanan kesehatan, bagi klien tempat pelayanan kesehatan, bagi

klien tempat pelayanan kesehatan adalah rumah sakit.

X.       Pengetahuan

Klien mengetahui tentang penyakitnya yang dialaminya saat ini, klien

mengatakan diajak ke RSJ karena sering marah-marah yang disebabkan oleh kondisi

keluarganya yang suka marah padanya.

XI.      Aspek Medik

Diagnosa medik          : Skizofrenia tak terinci

Terapi medik               :  risperidon 2x2 mg

CPZ 1x100 mg

XIII.       Analisa Data

NO DATA MASALAH

1 S : Perilaku

38

Page 39: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

-  Klien mengatakan mudah marah dan bertengkar

dengan saudara laki-lakinya.

-  Klien mengatakan memaki-maki dan melempar

barang yang ada di dekatnya saat marah.

-  Keluarga mengatakan sulit untuk mengontrol

emosinya.

O :

- Klien berbicara dengan nada tinggi dan kasar, klien

sering memaksakan kehendaknya untuk di belikan

rokok.

- emosi labil

- tatapan tajam

- gelisah jika keinginan tidaak terpenuhi

Kekerasan

2 S:

-klien merasa di kucilkan dari saudara laki-lakinya

-klien mengatakan lebih senang tinggal di rumah sakit,

karena tidak bertemu dengan saudaranya

O:

-klien tampak sedih

-klien tampak gelisah

-klien sering mengalihkan pembicaraannya jika tema

pembicaraan tidak di sukai nya dan menyinggung

masalah pribadinya.

Harga Diri

Rendah

3 S:

- Klien mengatakan saudara laki-lakinya tidak

memperdulikannya dan mengancam akan di bawa ke

rumah sakit jiwa jika klien sering marah-marah.

O:

- keluarga baru satu kali mengunjungi klien selama

dirawat dirumah sakit jiwa

Ketidaakefektifan

koping keluarga:

penurunan

4 S:

- Klien mengatakan trauma karena pernah dipukuli oleh

Respon Pasca

Trauma

39

Page 40: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

saudara laki-lakinya.

- klien mengatakan trauma karena telah bercerai dengan

suaminya.

O:

- klien mengalihkan pembicaraan jika ia tidak menyukai

topik pembicaraan

Klien menghindar ketika ditanya masalah suaminya.

5 S:

-Klien mengatakan malas mengganti bajunya, klien

mengatakan malas mandi karna air tidak ada, malas

menggunakan sabun yang sama dengan pasien lain.

- klien mengatakan tidak menyukai pakaian rumah sakit.

O:

-klien mandi selalu diingatkan

-klien berpenampilan kurang rapi, penggunaan pakaian

serasi, jarang mandi, dan mengganti pakaian.

Defisit Perawatan

Diri

XII.     Daftar Masalah Keperawatan

1.      Perilaku kekerasan

2. Harga Diri Rendah

3. Ketidaakefektifan koping keluarga: penurunan

4. Respon Pasca Trauma

5. Defisit Perawatan Diri

XIV.     Pohon Masalah           

Menciderai orang lain dan lingkungan

40Core

Problem

Page 41: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Perilaku Kekerasan

HDR DPD

Ketidakefektifan koping keluarga:

Penurunan

Respon pasca trauma

XV.       Diagnosa Keperawatan

1. Perilaku Kekerasan

2. Harga Diri Rendah

3. Defisit Perawatan Diri

XVI. Rencana Keperawatan

Diagnosis Rencana Tindakan Keperawatan Rasional

41

Page 42: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

Perilaku

Kekerasan

Pasien mampu:

11.Mengidentifikasi

penyebab dan

tanda perilaku

kekerasan

2. Menyebutkan

jenis perilaku

kekerasan yang

pernah dilakukan

3. Menyebutkan

akibat dari

perilaku

kekerasan yang

dilakukan

4. Menyebutkan

cara mengontrol

perilaku

kekerasan

5. Mengontrol

perilaku

kekerasan dengan

6 benar cara

minum obat dan

patuh minum obat

)

Setelah

pertemuan, pasien

mampu :

      1. Menyebutkan

penyebab, tanda

gejala, akibat

Perilaku

Kekerasan

      2.

Memperagakan

cara fisik I untuk

mengontrol

Perilaku

kekerasan

SP 1Pasien

      1. Bina hubungan saling

percaya dengan tindakan:

- mengucapkan salam

terapeutik

- berjabat tangan

- menjelaskan tujuan

interaksi

-membuat kontrak:waktu,

topic, tempat setiap bertemu

klien

2.identifikasi penyebab

marah, tanda dan gejala, PK

yang dilakukan, akibat serta

cara mengontrol PK secara

patuh minum obat

3. memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

1.Hubungan saling

percaya merupakan

landasan dasar

interaksi perawat

dengan klien

terbuka dalam

mengungkapkan

masalahnya dengan

rasa aman dan

menimbulkan sikap

menerima terhadap

orang lain

2.Obat akan

membantu untuk

mengontrol

perilaku kekerasan

dan perilaku klien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dapat dilakukan

secara teratur

42

Page 43: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Setelah pertemuan

klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b.Mampu

menyebutkan cara

mengontrol PK

secara fisik yaitu

tarik nafas dalam

dan pukul

bantal/kasur

SP 2 Pasien:

1. Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu patuh minum obat

2.Cara mengontrol PK

secara fisik yaitu tarik nafas

dalam dan pukul

bantal/kasur

3.masukkan dalam kegiatan

harian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Mengurangi

ketegangan otot

saat marah, dapat

menyalurkan

energy secara

positif tanpa

menciderai diri

sendiri dan orang

lain

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secaraa

teratur

Setelah pertemuan

klien:

1.Mampu

menyebuttkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan cara

mengontrol PK

dengan bicara

yang baik

SP 3 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu patuh minum obat

dan cara mengontrol PK

secara fisik

2.Cara mengontrol PK

secara verbal yaitu bicara

dengan baik (meminta,

menolak, mengungkapkan

perasaan kesal dengan baik)

1.Menilai

kemajuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Dengan

mengungkapkan

marah secara

verbal berarti klien

tidak mampu

mengungkapkan

43

Page 44: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

3.Masukkan kedalam

kegiatan harian

marah secara

asertif

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan klien:

1.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

spiritual

SP 4 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan yang

lalu yaitu bpatuh minum

obat dan cara mengontrol

PK secara fisik,bicara yang

baik

2.Cara mengontrol PK

secara spiritual

3. Masukkan kedalam

kegiatan harian

1.Menilai

kemajuan

perkembangan

kegiatan klien

2.Agar klien

mengingat Tuhan

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur.

Klien mampu:

1.Mengenal

masalah risiko

SP 1

1.diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat 1.Keluarga pasien

mampu mengatasi

44

Page 45: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

perilaku kekerasan

2.Memustuskan

untuk melakukan

perawatan pada

pasien risiko

perilaku kekerasan

3.Merawat pasien

risiko perilaku

kekerasan dengan

mengajarkan dan

mendampingi

pasien melakukan

kegiatan fisik,

bicara yang baik,

minum obat teratur

dab spiritual.

4.Memodifikasi

lingkungan yang

konsusif agar

pasien mampu

mengontrol

perilaku kekerasan

dan mengurangi

stresor yang

menimbulkan

perilaku kekerasan

5.Mengenal tanda

kekambuhan, dan

mencari pelayanan

kesehatan.

setelah

pertemun

keluarga pasien:

1.Menyebutkan

penyebab, tanda

gejala, akibat

Perilaku

Kekerasan

2.

Memperagakan

cara fisik I

untuk

mengontrol

Perilaku

kekerasan

pasien.

2.jelaskan pengertian, tanda

dan gejala dan proses

terjadinya PK.

3.jelaskan cara merawat PK

4.latih satu cara merawat

PK fisik 1 dan 2

5.anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

masalah dalam

metrawat pasien

2.Keluarga pasien

mengetahui

pengertian, tanda

dan gejala dan

proses terjadinya

PK

3.Keluarga pasien

mampu dalam

merawat pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

SP 2

1.Menilai

45

Page 46: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK secara fisik

yaitu tarik nafas

dalam dan pukul

bantal/kasur

1.evaluasi kegiatan keluarga

dalam merawat pasien

latihan fisik 1 dan 2 Berikan

pujian.

2.jelaskan 6 benar cara

mamberikan obat.

3.latih cara

memberikan/membimbing

minum obat.

4.anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.keluarga klien

paham dengan obat

klien

3.Melatih

memberikan

minum obta yang

benar

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

1.Mampu

menyebuttkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

SP 3

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam

merawat/melatih pasien

latihan fisik 1,2 dan

memberikan obat, berikan

pujian.

2.Latih cara membimbing

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.mengontrol PK

secara verbal yang

46

Page 47: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

bicara yang baik verbal/bicara.

3.latih cara membimbing

kegiatan spritual

4.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian.

baik

3. mengontrol PK

dengan

mengingatkan

kepada Tuhan

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

1.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

2.Mampu

menyebutkan

cara mengontrol

PK dengan

spiritual

SP 4

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam

merawat/melatih pasien

latihan fisik 1,2 dan

memberikan obat, verbal

dan spiritual, berikan pujian.

2.Jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

3. Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian.

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2. keluarga mampu

mengetahui tanda

kekambuhan klien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

47

Page 48: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

teratur

Harga diri

rendah

pasien mampu:

1. mengidentifikasi

kemampuan dan

aspek positif tang

dimiliki

2. menilai

kemampuan yang

dapat digunakan

3. menetapkan dan

memilih kegiatan

yang akan dilatih

sesuai kemampuan

4. melatih kegiatan

yang telah dipilih

sesuai kemampuan

5. merencanakan

kegiatan yang telah

dilatih

setelah

pertemun klien:

1. mampu

mengidentifikasi

aspek positif

pasien

2. memilih

kegiatan yang

dapat dilakukan

pasien

SP 1 Pasien

1. Identifikasi kemampuan

melakukan kegiatan dan

aspek positif pasien (buat

daftar keinginan)

2. Bantu pasien menilai

kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini (pilih dari

daftar kegiatan) : buat daftar

kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini untuk

dilatih

3. bantu pasien memilih

salah satu kegiatan yang

dapat dilakukan saat ini

untuk dilatih

4. latih kegiatan yang dipilih

(alat dan cara

melakukannya).

5. masukkan pada jadwal

kegiatan untuk untuk latihan

dua kali per hari

1.Menggali aspek

positf yang dimiliki

pasien

4.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah SP 2 Pasien

1. evaluasi kegiatan pertama 1.Menilai

48

Page 49: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama pasien

2. mampu

meningkatkan

aspek positif

pasien dengan

melakukan

kegiatan yang

kedua

yang telah dilatih dan

berikan pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan kedua yang akan

dilatih

3. latih kegiatan kedua ( alat

dan cara)

4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan: dua

kegiatan masing-masing dua

kali per hari

kemampuan

perkembangan

klien

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama dan

kedua

2. mampu

melakukan

aspek

positifpasien

dengan

melakukan

SP 3 Pasien

1. evaluasi kegiatan pertama

dan kedua yang telah dilatih

dan berikan pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan ketiga yang akan

dilatih

3. latih kegiatan ketiga (alat

dan cara)

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

49

Page 50: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan yang

ketiga

4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan: tiga

kegiatan,masing-masing dua

kali per hari

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan klien:

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama, kedua

dan ketiga

pasien

2. mampu

melakukan

aspek positif

pasien dengan

melakukan

kegiatan

yangkeempat

SP 4 Pasien

1. evaluasi kegiatan

pertama, kedua dan ketiga

yang telah dilatih dan beri

pujian

2. bantu pasien memilih

kegiatan keempat yang akan

dilath

3. latih kegiatan keempat

(alat dan cara)

4. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan:

empat kegiatan masing-

masing dua kali perhari

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

3.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

keluarga pasien

mampu:

1. mengidentifikasi

setelah

pertemun

SP I Keluarga:

1. diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat

1.Keluarga pasien

mampu mengatasi

50

Page 51: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kemampuan dan

aspek positif yang

dimiliki pasien

2. menilai

kemampuan yang

dapat digunakan

pasien

3. menetapkan dan

memilih kegiatan

yang akan dilatih

sesuai kemampuan

4. melatih kegiatan

yang telah dipilih

sesuai kemampuan

5. merencanakan

kegiatan yang telah

dilatih

keluarga pasien:

1. mampu

mengidentifikasi

aspek positif

yang dimiliki

pasien

2. memilih

kegiatan yang

dapt dilakukan

pasien

pasien

2. jelaskan pengertian, tanda

dan gejala, dan proses

terjadinya harga diri rendah

3. jelaskan cara merawat

harga diri rendah terutama

memberikan pujian semua

hal yang positif pada klien

4. latih keluarga memberi

tanggung jawab kegiatan

yang dipilih pasien: bimbing

dan beri pujian

5. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berikan pujian

masalah dalam

metrawat pasien

2.Keluarga pasien

mengetahui

pengertian, tanda

dan gejala dan

proses terjadinya

harga diri rendah

3.Keluarga pasien

mampu dalam

merawat pasien

4.melatih keluarga

klien dalam

kegiatan yang

diplih

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

SP 2 Keluarga:

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

1.Menilai

kemampuan

51

Page 52: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1. mampu

mengevaluasi

kegiatan

pertama

2. mampu

melatih aspek

positif pasien

dengan

melakukan

kegiatan yang

kedua

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

2. bersama keluarga melatih

pasien dalam melakukan

kegiatan kedua yang dipilih

pasien

3. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

beri pujian

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

1. keluarga

mampu

mengevaluasi

kegiatan kedua

2. mampu

melatih melatih

pasien

melakukan

kegiatan yang

ketiga

SP 3 Keluarga:

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

2. bersama keluarga melatih

pasien melakuan kegiatan

ketiga yang dipilih

3. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berika pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3.Membantu

menetapkan

52

Page 53: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

1. keluarga

mampu

mengevaluasi

kegiatan ketiga

2. mampu

melatih melatih

pasien

melakukan

kegiatan yang

keempat

SP 4 Keluarga :

1. evaluasi kegiatan

keluarga dalam

membimbing pasien

melaksanakan kegiatan

yang telah dipilih, beri

pujian

2. bersama keluarga melatih

pasien melakuan kegiatan

keempat yang dipilih

3. jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

4. anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

beri pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Melatih

kemampuan yang

dapat dilakukan

pasien

3. keluarga mampu

mengetahui tanda

kekambuhan klien

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

memungkinkan

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

53

Page 54: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Defisit

Perawatan

Diri

klien mampu:

1.mengidentifikasi

masalah perawatan

diri

2.Melakukan

kebersihan diri

secara mandiri

3.Melakukan

berhias/berdandan

secara baik

4.Melakukan

makan dengan baik

5.Melakukan BAB

dan BAK secara

mandiri

Setelah

pertemuan

klien :

a.Dapat

menyebutkan

tentang

pentingnya

menjaga

kebersihan diri

b.Dapat

menyebutkan

alat-alat untuk

menjaga

kebersihan diri

c.Dapat

menyebutkan

cara-cara

melakukan

kebersihan diri

d.Dapat

mempraktekan

cara menjaga

kebersihan diri

SP1 Pasien

1.Identifikasi masalah

perawatan diri: kebersihan

diri, berdanadan,

makan/minum,BAB/BAK

2.Jelaskan pentingnya

kebersihan diri.

3.Jelaskan cara dan alat

kebersihan diri.

4.Latih cara menjaga

kebersihan diri: mandi, dan

ganti pakaian, sikat gigi,

cuci rambut, potong kuku

5.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

mandi, siakt gigi (2 kali

perhari), cuci rambut (2 kali

per minggu), potong kuku

(satu kali per minggu),

potong kuku (satu kali per

minggu)

1.Mengetahui

masalah

keperawatan dapat

membantu

memecahi masalah

pada klien.

2.Dapat memotifasi

klien dalam

menjaga kebersihan

diri

3.Menambah

pengetahuan klien

4.klien mampu

menjaga kebersihan

dirinya

5.membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

54

Page 55: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Setelah

pertemuan

klien :

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b. Mampu

menyebutkan

cara berdandan

dan dapat

menjaga

kebersihan diri

klien

SP2 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri. Beri pujian

2.Jelaskan cara dan alat

untuk berdandan

3.Latih cara berdandan

setelah kebersihan diri:

sisiran, rias muka untuk

perempuan; sisiran cukuran

untuk pria

4.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk kebersihan

diri dan berdandan

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

dan alat untuk

berdandan

3.Pasien mampu

berdandan secara

mandiri

4. Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

sudah dilakukan

b. Mampu

SP3 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri dan

berdandan. Beri pujian

2.Jelaskan cara dan alat

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

55

Page 56: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

menyebutkan

cara makan yang

baik dan dapat

menyebutkan

alat-alat yang

diperlukan

untuk makan.

makan dan minum

3.Latih cara makan dan

minum yang baik

4.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

kebersihan diri, berdandan

dan makan & minum yang

baik

makan dan minum

yang baik

3.melatih

kemampuan pasien

makan dan minum

yang baik

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan klien:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah dilakukan

sebelumnya.

b. Mampu

menyebutkan

dan menerapkan

cara BAB &

BAK yang benar

SP4 Pasien:

1.Evaluasi kegiatan

kebersihan diri, berdandan,

makan & minum. Beri

pujian

2. Jelaskan cara BAB dan

BAK yang baik

3.Latih cara BAB dan BAK

yang baik

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

klien

2.Pasien

mengetahui cara

BAB dan BAK

yang baik

3.melatih

kemampuan klien

BAB dan BAK

yang baik

56

Page 57: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4.Masukkan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

kebersihan diri, berdandan,

makan & minum dan

BAB&BAK

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga :

a.Mampu

memecahkan

masalah

kebersihan diri

klien

b. Mampu

melatih klien

dalam merawat

kebersihan diri

klien.

SP1 Keluarga:

1.Diskusikan masalah yang

dirasakan dalam merawat

pasien

2.Jelaskan pengertian, tanda

& gejala, dan proses

terjadinya defisit perawatan

diri (gunakan booklet)

3. Jelaskan cara merawat

defisit perawatan diri

4.Latih cara merawat :

kebersihan diri

5.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian.

1.Keluarga mampu

mengatasi masalah

dalam merawat

pasien

2.Keluarga

mengetahui

pengertian, tanda &

gejala, dan proses

terjadinya defisit

perawatan diri

3.Keluarga mampu

merawat pasein

dalam menjaga

kebersihan diri

pasien

5.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

57

Page 58: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah diajarkan

sebelumnya

b. Mampu

melatih klien

dalam

membimbing

cara berdandan

yang baik

SP2 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam merawat/

melatih pasien kebersihan

diri. Beri pujian

2.Bimbing keluarga

membantu pasien berdandan

3.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberi pujian

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

3.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

Setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

SP3 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan dalam

merawat/melatih pasien

kebersihan diri dan

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

58

Page 59: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan yang

telah diajarkan

sebelumnya

b. Mampu

membimbing

klien dalam cara

makan dan

minum yang

baik.

berdandan. Beri pujian

2. Bimbing keluarga

membantu makan & minum

pasien

3. Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

berikan pujian

merawat pasien

2.Keluarga pasien

dapat membantu

pasien makan dan

minum dengan baik

3.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

Setelah

pertemuan

keluarga:

a.Mampu

menyebutkan

kegiatan yang

telah dilatih

sebelumnya

b. Mampu

membimbing

klien dalam

melatih cara

BAB & BAK

yang baik dan

benar

SP4 Keluarga:

1.Evaluasi kegiatan

keluarga dalam merawat/

melatih pasien kebersihan

diri, berdandan, makan dan

minum. Beri pujian

2. Bimbing keluarga

merawat BAB dan BAK

pasien

3.Jelaskan follow up ke

PKM, tanda kambuh,

rujukan

1.Menilai

kemampuan

perkembangan

keluarga dalam

merawat pasien

2.Keluarga pasien

dapat membantu

pasien BAB dan

BAK dengan baik

3.mengetahui tanda

kekambuhan klien

59

Page 60: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

4.Anjurkan membantu

pasien sesuai jadwal dan

memberikan pujian

4.Membantu

menetapkan

kegiatan yang

mungkin

terselesaikan

dengan baik dan

dilakukan secara

teratur

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Rabu / 20 Agustus 2014

NO Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf

1 Perilaku

kekerasan

SP 1 Pasien

1.identifikasi penyebab,

S:

-klien mengatakan senang

60

Page 61: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

2 Defisit

Perawatan

Diri

tanda & gejala, PK yang

dilakukan,akibat PK

2.jelaskan cara mengontrol

PK dengan minum obat

(jelaskan 6 benar , jenius,

guna, dosis, frekuensa, cara)

3.masukkan pada jadwal

kegiatan untuk minum obat

SP 1 Pasien:

1.identifikasi masalah

perawatan diri: kebersihan

diri, berdandan,

makan/minum, BAB/BAK

2.jelaskan pentingnya

kebersihan diri

3. jelaskan cara dan alat

kebersihan diri

4. latih cara kebersihan diri:

mandi dan ganti pakaian,

sikat gigi, potong kuku, cuci

rambut

5. masukan pada jadwal

kegiatan untuk latihan

mandi, sikat gigi, cuci

rambut, potong kuku

berkomunikasi dengan perawat

tentang mengongtrol marah

dengan minum obat

O:

Klien tampak mampu meredam

marahnya dengan cara minum

obat

A:

PK SP 1 Mandiri

P: Lanjutkan SP 2 PK yaitu

latihan fisik 1 dan 2 (tarik nafas

dalam dan pukul bantal/ kasur)

pada tanggal 21 agustus 2014

jam 11.00 WIB.

S:

-Klien mengatakan tahu tentang

pentingnya menjaga kebersihan

diri

-Klien mengatakan mandi dua

kali sehari

-Klien mengatakan segar setelah

mandi,menggosok gigi dan

keramas

O:

-Klien tampak bersih, rapi dan

tidak berbau

-Klien lien tampak senang ketika

setelah mandi, menggosok gigi

dan keramas

- Klien mandi masih diingatkan

A:

DPD SP1 Belum Mandiri

P:

61

Page 62: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

Optimalkan SP 1 DPD yaitu

menjaga kebersihan diri tanggal

21 agustus 2014 jam 08.00WIB.

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Kamis / 21 Agustus 2014

No Diagnosa Implementasi

Keperawatan

Evaluasi Paraf

62

Page 63: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1

2

Perilaku Kekerasan

Defisit Pertawatan Diri

SP 2 Pasien:

1. evaluasi kegiatan minum obat. Beri pujian

2. latih cara mengontrol PK dengan latihan fisik 1,2

3. masukan pada jadwal kwgiatan

SP 1 Pasien:

1.identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK2.jelaskan pentingnya kebersihan diri3. jelaskan cara dan alat kebersihan diri4. latih cara kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, potong kuku, cuci rambut5. masukan pada jadwal

S:

-klien mengatakan merasa lega setelah latiahn tarik nafas dalam dan pukul bantal

-klien mengatakan senang berlatih tarik nafas dalam dan pukul bantal

O:

Klien memperagakan cara mengontrol PK dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal dengan baik dan benar

A:

PK SP 2 Mandiri

P:

Lanjutkan SP 3 PK yaitu mengontrol PK secara verbal (meminta dengan baik, menolak dengan baik dan mengungkapkan perasaan kesal dengan baik) pada tanggal 22 agustus 2014 jam 11.00

S:-Klien mengatakan tahu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri-Klien mengatakan mandi dua kali sehari-Klien mengatakan segar setelah mandi,menggosok gigi dan keramasO:-Klien tampak bersih, rapi dan tidak berbau-Klien lien tampak senang ketika setelah mandi, menggosok gigi dan keramas- Klien mandi masih diingatkanA:

DPD SP 1 Mandiri

P:

63

Page 64: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku

Lanjutkan SP 2 DPD (Berdandan) pada tanggal 22 agustus 2014 jam 08.00 WIB.

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Jumat / 22 Agustus 2014

NO Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf

64

Page 65: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1

2

Perilaku Kekerasan

Defisit Pertawatan Diri

SP 3 Pasien:

1.evaluasi kegiatan latiahan fisik 1,2 dan minum obat. Beri pujian

2.latih cara mwngontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)

3.masukan pada jadwal kegiatan harian

SP 2 Pasien:

1.evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian

2.jelaskan alat dan cara untuk berdanadan

3.latih cara berdandan setelah kebersihan diri:sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran untuk pria

4.masukkan pada jadwal kegiatan harian

S:

-klien mengatakan sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, meminta dan menolak dengan cara yang baik serta mengungkapkan perasaan dengan baik

O:

Klien tampak tenang, emosi labil, bicara dengan nada suara yang rendah, klien sudah mampu meminta,menolak, serta mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik

A:

PK SP 3 Belum Mandiri

P:

Optimalkan SP 3 PK Yaitu dengan secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar) pada tanggal 23 agustus 2014

S:

-Klien mengatakan merasa segar, rapi dan cantik setelah berdandan

-Klien mengatakan akan mengganti pakaian setiap hari,menyisir rambut dan memakai bedak

O:

Klien tampak mampu berdandan dengan benar

65

Page 66: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

A:

DPD SP 2 Belum Mandiri

P:

Lanjutkan SP 2 DPD (cara berdandan setelah kebersihan diri) pada tanggal 23 agustus 2014 jam 08.00 WIB.

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 23 Agustus 2014

No Diagnosa Implementasi Keperawtan Evaluasi Paraf

66

Page 67: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1

2

1.

Perilaku Kekerasan

Defisit perawatan diri

SP 3 Pasien:

1.evaluasi kegiatan latiahan fisik 1,2 dan minum obat. Beri pujian

2.latih cara mwngontrol PK secara verbal (3 cara yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar)

3.masukan pada jadwal kegiatan harian

SP 2 Pasien:

1.evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian

2.jelaskan alat dan cara untuk berdanadan

3.latih cara berdandan setelah kebersihan diri:sisiran, rias muka untuk perempuan; sisiran untuk pria

4.masukkan pada jadwal kwgiatan harian

S:

-klien mengatakan sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, meminta dan menolak dengan cara yang baik serta mengungkapkan perasaan dengan baik

O:

Klien tampak tenang, emosi labil, bicara dengan nada suara yang rendah, klien sudah mampu meminta,menolak, serta mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik

A:

PK SP 3 Mandiri

P:

Lanjutkan SP 4 PK Yaitu spiritual.tanggal 24 agustus 2014

S:

-Klien mengatakan merasa segar, rapi dan cantik setelah berdandan

-Klien mengatakan akan mengganti pakaian setiap hari,menyisir rambut dan memakai bedak

O:

Klien tampak mampu berdandan dengan benar

A:

DPD SP 2 Mandiri

67

Page 68: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

P:

Lanjutkan SP 3 DPD (cara makan yang benar) pada tanggal 24 agustus 2014 jam 08.00 WIB.

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Minggu / 24 Agustus 2014

No Diagnosa Implementasi Keperawtan Evaluasi Paraf

68

Page 69: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1

2

Perilaku Kekerasan

Defisit perawatan diri

SP 4 Pasien:1.Evaluasi kegiatan latihan fisik 1,2, abat dan verbal. Beri pujian2.latih cara mengontrol marah dengan spiritual(ibadah)3. Masukkan pada jadwal mkegiatan harian

SP 3 Pasien:1.evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian2.jelaskan cara dan alat makan dan minum3.latih cara makan dan minum yang baik4.masukan pada jadwal kegiatan harian

S:Pasien mengatakan sudah bisa mengontrol emosi dengan baik, meminta dan menolak dengan cara yang baik serta mengungkapkan perasaan kesal dengan baikO:Klien tampak tenang, emosi labil, bicara dengan nada suara yang rendah, klien sudah mampu meminta dan menolak serta mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik.A:SP 4 PK MandiriP:Lanjutkan Sp selanjutnya dengan diagnose HDR

S:Klien mengatakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta makan dengan rapiO:Klien tampak makan dengan rapi, makan pada tempatnya, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makanA:SP 3 DPD Belum MandiriP:Optimalkan SP 3 DPD (cara makan dan minum yang baik) pada tanggal 25 agustus 2014 jam 08.00 WIB.

69

Page 70: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Senin / 25 Agustus 2014

No Diagnosa Implementasi

Keperawatan

Evaluasi Paraf

70

Page 71: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

1

2

Harga Diri

Rendah

Defisit Perawatan Diri

SP 1 Pasien:

1.identifikasi

kemampuan melakukan

kegiatan dan aspek

positif pasien(buat daftar

kegiatan)

2. bantu pasien memilih

kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini (pilih

dari daftar kegiatan) :

buat daftar

Kegiatan yang dapat

dilakukan saat ini

3.bantu pasien memilih

salah satu kegiatan yang

dapat dilakukan saat ini

4. latih kegiatan yang

dipilih(alat dan cara

melakukannya)

5. masukkan pada jadwal

kegiatan

SP 3 Pasien:

1.evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian

2.jelaskan cara dan alat makan dan minum

3.latih cara makan dan minum yang baik

4.masukan pada jadwal kegiatan harian

S:

klien mengatakan akan melakukan

kegiatan merapikan tempat tidur

O:

klien tampak senang melakukannya

A:

SP 1 HDR mandiri

P:

lanjutkan SP2 HDR yaitu menyapu pada tanggal 26 agustus 2014 jam 10.00 WIB

S:

Klien mengatakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta makan dengan rapi

O:

Klien tampak makan dengan rapi, makan pada tempatnya, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

A:

71

Page 72: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

SP 3 DPD Mandiri

P:

Lanjutkan SP 4 DPD (BAB dan BAK yang benar) pada tanggal 26 agustus 2014 jam 08.00 WIB.

Lanjutkan SP 3 DPD (cara makan yang benar) pada tanggal 22 agustus 2014 jam 07.00 WIB.

CATATAN PERKEMBANGAN

DIUNIT RAWAT INAP RS.JIWA PROF. HB. SA’ANIN PADANG

Nama : Ny.Y

Ruangan : Wisma Melati

No. MR :

Hari/ Tanggal : Selasa / 26 Agustus 2014

N Diagnosa Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf

72

Page 73: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

O

1

2

Harga Diri Rendah

Defisit Perawatan Diri

SP 2 Pasien:

1.evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan berikan pujian

2.bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan di latih

3.latih kegiatan kedua ( alat can cara)

4.masukan pada jadwal kwgiatan harian

SP 4

1. evaluasi kegiatan dalam

merawat/ melatih pasien

kebersihan diri, berdandan,

makan dan minum dan

berikan pujian

2. jelaskan BAB dan BAK

yang baik

3. latih BAB dab BAK yang

baik

4. masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihankebersihan diri, berdandan, makan dan minum serta BAB dan BAK

S:

klien mengatakan akan

melakukan kegiatan menyapu

O:

klien tampak senang

melakukannya

A:

SP 2 HDR mandiri

P:

lanjutkan SP3 HDR yaitu mencuci piring pada tanggal 27 agustus 2014 jam 10.00 WIB.

S:

Klien mengatakan BAB dan BAK di kamar mandi

O:

Klien tampak BAB dan BAK di kamar mandi

A:

SP 4 DPD Mandiri

P: Lanjutkan diangnosa selanjutnya

73

Page 74: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

BAB IV

PENUTUP

                                     

A.   KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah diuraikan pada makalah ini, kami menyimpulkan bahwa

Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk ekspresi kemarahan yang tidak sesuai dimana

seseorang melakukan tindakan-tindakan yang dapat membayangkan/mencederai diri sendiri,

orang lain bahkan merusak lingkungan.

74

Page 75: Seminar Kelompok 333 Lagiiiii (Repaired)

                    Terdapat perbedaan antara kasus dan teori karena respon pasien pun berbeda-beda

sehingga harus benar-benar dan berpikir kritis seorang perawat dalam melakukan tindakan

atau strategi pelaksanaannya, dari pengkajian sampai evaluasi sebagian besar terdapat banyak

persamaan

B. SARAN

            Dengan telah membacanya makalah ini, mahasiswa/I diharapkan dapat

mengerti, mengetahui tentang ASKEP (Asuhan Keperawatan) Jiwa pada Klien dengan

Prilaku Kekerasan, serta tindakan-tindakan yang akan diambil dalam membuat ASKEP yang

bermutu dan bermanfaat bagi pasien. Serta dituntut untuk bisa membandingkan antara teori

dan kasus yang terjadi di lapangan / lahan praktek yang terkadang ketidaksinkronan dan

kesinkronan yang wajar. Semoga bermanfaat bagi semua mahasiswa dan membantu dalam

pembuatan ASKEP kelak.

75