asamkarboksilat (repaired)
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 41
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengenal senyawa asam karboksilat
seperti asam format, asam asetat, asam benzoat, asam oksalat, asam palmitat dan asam
oleat.
1.2 Teori
Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil,-
CO2H. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil;
antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktivan kimia yang unik untuk
asam karboksilat. Gugus karboksil bersifat polar dan tak terintangi, maka reaksinya tidak
terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul. Sifat kimia yang paling menonjol dari asam
karboksilat adalah keasamannya. Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan
HNO3 (pKa sekitar 1 atau lebih rendah), asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang
khas adalah sekitar 5). Namun, asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau
fenol. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam semakin bertambah.
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Reaksi ini disebut
penetralan. Asam karboksilat dapat berekasi dengan basa membentuk ester. Reaksi ini
disebut esterifikasi.
Pembuatan asam karboksilat melalui jalur sintetik dikelompokkan dalam tiga tipe
reaksi yaitu: hidrolisis derivat asam karboksilat, reaksi oksidasi, dan reaksi Grignard.
Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang
disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang.
Perbedaan antara lemak dan minyak yaitu, pada temperature kamar lemak berbentuk padat
dan minyak bersifat cair. Sebagian gliserida pada hewan berupa lemak, sedangkan
gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak.
Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat di alam merupakan trigliserida
campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama. Rantai
hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung
ikatan-ikatan rangkap. Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam
oleat mengandung satu ikatan rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan
rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut
poliunsaturat (polysaturates).
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 42
Asam lemak adalah adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama
dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan
bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam
minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara
alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat
sebagai gliserida.
Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya,
sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-
atom karbon penyusunnya. Asam lemak tak jenuh dianggap bernilai gizi lebih baik karena
lebih reaktif dan merupakan antioksidan di dalam tubuh.
Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan ganda antara karbon asam lemak tak jenuh
memiliki setidaknya satu ikatan ganda.. Setiap ikatan ganda menghasilkan "tikungan"
dalam molekul.
Ikatan ganda menghasilkan sebuah tikungan dalam molekul asam lemak (lihat
diagram di atas). Molekul dengan banyak tikungan ini tidak dapat dikemas sebagai erat
bersama sebagai molekul lurus, sehingga lemak ini kurang padat. Akibatnya, trigliserida
terdiri dari asam lemak tak jenuh mencair pada suhu yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam lemak jenuh. Sebagai contoh, mentega mengandung lemak lebih jenuh dari
minyak jagung, dan padat pada suhu kamar sementara minyak jagung adalah cairan.
Konfigurasi di sekitar ikatan rangkap apa saja dalam asam lemak alamiah adalah cis,
suatu konfigurasi yang menyebabkan titik leleh minyak itu rendah. Asam lemak jenuh
membentuk rantai zig zag yang dapat cocok satu sama lain, secara mampat, sehingga gaya
tarik van der Waalsnya tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh itu bersifat padat.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 43
A. Asam Format/Asam Metanoat/Asam Hidrogen Karboksilat (HCOOH)
Nama asam format ( asam metanoat) didapat dari Bahasa Latin untuk kata formica
yang berarti semut. Asam ini diisolasikan dari hasil distilasi pemecahan pada semut.
Sengatan pada gigitan semut disebabkan karena adanya asam format. Asam ini
merangsang ujung syaraf perasa sakit pada tubuh kita dengan jalan merendahkan pH di
sekelilingnya. Daerah yang terkena gigitan akan membengkak karena mengalirnya air
untuk melarutkan asam format tersebut sehingga pH bertambah. Karena sengatan tersebut
adalah asam, perawatan yang terbaik adalah menggunakan basa sedang seperti baking
soda/soda kue (NaHCO3).
Dalam segala perbandingan dapat campur/larut dengan air, alkohol, dan eter. Di
laboratorium dapat dibuat dengan mengoksidasikan methanol atau dengan menghidrolisis
kloroform dengan suatu hidroksida encer.
Asam format mudah sekali dioksidasikan menjadi CO2 dan H2O juga dapat
mereduksi Kalium permanganat. Kalau Raksa (II) oksida dikocok dengan asam format,
maka sebagian melarut sebagai Raksa (II) format. Reaksi ini dapat digunakan sebagai uji
kuantitatif untuk asam format (Uji serullas).
Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan
banyak serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Semut dan serangga
lain sering mengeluarkan bahan kimia lain jika mereka menggigit dan menyebabkan reaksi
alergi yang parah pada beberapa orang. Botol-botol asam format diberi peringatan “Hindari
kontak dengan kulit” karena asam ini bersifat korosif pada kulit dan jaringan tubuh.
Meskipun demikian asam format dimanfaatkan pada pembuatan pewarna, insektisida,
parfum, obat-obatan dan plastik.
Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar
alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan
dengan bensin.. Senyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester,
dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO−.
B. Asam asetat (CH3COOH)
Asam asetat adalah suatu cairan jernih yang baunya sangat asam. Asam asetat yang
kadarnya 100% pada suhu 16.60C akan membeku menjadi hablur yang menyerupai es,
dalam keadaan ini disebut es cuka. Asam asetat berasal dari bahasa Latin acetum (cuka).
Dalam keadaan murni disebut asamm asetat glacial. Kata „glasial‟ timbul dari sifat
kentalnya asam itu yang membeku menjadi zat-padat mirip es.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 44
Asam asetat (Asam etanoat) merupakan asam karboksilat yang paling penting. Zat
ini dihasilkan secara industri dengan mengoksidasi asetaldehid, bahan mentah yang didapat
dari oksidasi etanol atau hidrasi asetilen. Asam asetat juga dibentuk dalam cuka, ketika
bakteri acetobacter mengoksidasi etanol. Cuka pasar yang mengandung sekitar 5 persen
asam asetat dalam air, telah digunakan selama berabad-abad untuk menyedapkan makanan.
Orang pertama yang mensintesa asam asetat langsung dari unsur kimia adalah Adoph
Kolbe (Jerman, 1818-84) pada tahun 1845. Asam asetat digunakan pada pembuatan
selulosa asetat, vinil asetat, obat-obataan, pewarna, insektisida, bahan kimia fotografi, dan
pengawet makanan.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus
empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau
CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak
berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO
-. Asam asetat merupakan pereaksi
kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan
dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat,
maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan
sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan
sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5
juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh
dari industri petrokimia maupun dari sumber hayat.
Keasaman Asam asetat, Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH)
dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+(proton),
sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai
pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat
(kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4.
Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan
hidrogen.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 45
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol.
Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa
melarutkan baik senyawa polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-
polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercampur
dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar, kelarutan dan kemudahan bercampur
dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium,
dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat).
Hampir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian
adalah kromium (II) asetat.
Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk
lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam
asetat diangkut dengan tangki-tangki aluminium.
Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat
Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan
garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan
logam, dan menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan
garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat
adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam
karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik.
Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam
asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga pembentukan amida.
Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida,
atau ketena dan air.
C. Asam Palmitat
Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam
heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera)
dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak
kelapa bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 46
sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari
mentega, keju, susu, dan juga daging).
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon
(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih.
Titik leburnya 63,1 °C. Asam palmitat adalah padatan seperti lilin (Wax), terdapat dalam
berbagai lemak.
Asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam. Dari asam
palmitat, pemanjangan atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut.
Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan
pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun
memiliki daya antioksidasi yang rendah.
D. Asam Benzoat
Asam benzoat dapat dihasilkan dari hasil oksidasi Toluena. Asam ini terkandung di
dalam kemenyan dari pohon Styrax Benzoin. Bila asam Benzoat disuling dengan Fosfor
Pentaklorida, maka akan terbentuk Benzoil klorida.
Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan
merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal
darigum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam
benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.
Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia
lainnya.
Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah
kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya
oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596). Justus von
Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832.
Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat. Pada
tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur.
E. Asam Oleat (C17H33COOH)
Salah satu jenis asam lemak tak jenuh adalah asam oleat, merupakan asam lemak tak
jenuh yang paling banyak ditemukan di hampir seluruh bahan makanan baik hewani
maupun nabati. Asam oleat, cis-Δ9-octadecenoic acid, CH3.[CH2]7.CH═CH.[CH2]7.CO2H,
adalah senyawa kimia yang merupakan komponen penyusun lemak pada umumnya,
pertama ditemukan oleh Chevreul dalam Recherches sur les corps gras tahun 1815. Kata
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 47
oleat berasal dari kata “olein” yang berarti berasal dari olive karena minyak zaitun
merupakan sumber utama dari asam oleat.
Asam oleat dapat dikategorikan sebagai asam lemak esensial, yang berarti
kehadirannya dibutuhkan oleh tubuh namun asam oleat tidak dapat diproduksi di dalam
tubuh dan hanya bisa didapat melalui sumber eksternal tubuh.
Asam oleat mempunyai berat molekul 282,4614 g/mol, berupa cairan berwarna
kuning pucat atau kuning kecoklatan, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter, dan
beberapa pelarut organik, titik lebur 13-14 oC, titik didih 360
oC (760 mmHg), dan
densitas 0,895 g/mL. Asam oleat bersifat stabil, tidak karsinogenik, reakstif terhadap
kelembaban, logam alkali, amonia, zat pengoksidasi, dan peroksida. (Sumber : MSDS
Oleic Acid).
F. Asam Metadioat/Asam Dikarboksilat/Asam Oksalat (COOH)2
Asam oksalat adalah suatu senyawa yang sederhana. Asam ini dapat dibuat dari
oksidasi glikol. Penggunaannya yang paling popular adalah untuk bahan baku titrasi asam-
basa.
Bila asam oksalat dipanaskan dengan asam sulfat pekat maka asam itu memecah
menurut persamaan reaksi:
Asam oksalat mudah membentuk garam rangkai, misalnya:
Besi (III) Kalium trioksalatoferrat (III)
Bila dipanaskan asam oksalat akan memecah menurut 2 cara:
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama
sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan
dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih
kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.
Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh
terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang
sering ditemukan.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 48
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. Asam Format dan Asam Asetat
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Asam format
b. NH4OH
c. AgNO3
d. HgCl2
e. H2SO4
f. KMnO4
g. Tabung reaksi
h. Lampu Spirtus
i. Korek api
B. Asam Palmitat dan Asam Oleat
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Asam palmitat
b. NaOH
c. HCl
d. CHCl3
e. Air brom
f. Air suling
g. Tabung reaksi
C. Asam Benzoat
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Asam Benzoat
b. NaOH
c. HCl
d. Air suling
e. Etil alkohol
f. Tabung reaksi kering
g. Pengaduk kaca
h. Lampu Spirtus
i. Korek api
j. Penangas air
D. Asam Oksalat
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Asam oksalat
b. Ba(OH)2
c. Ait kapur
d. Tabung reaksi
e. Pengaduk kaca
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 50
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Asam Format dan Asam Asetat
1. Dimasukkan beberapa tetes ke dalam tabung reaksi, diamati, dicatat baunya yang
merangsang dan uji kelarutannya dalam air.
2. Ke dalam beberapa ml larutan Asam format/Asam asetat ditambahkan secukupnya
larutan NH4OH, (sampai bau amoniak tercium).. Dididihkan dan ditambahkan
larutan AgNO3. Diamati endapan yang terbentuk. Dipanaskan lagi, diamati dan
ditulis reaksi yang terjadi.
3. Ditambahkan beberapa tetes Asam format/Asam asetat pekat ke dalam beberapa ml
larutan HgCl2 kemudian dipanaskan. Ditulis reaksi yang terjadi.
4. Ditambahkan beberapa tetes Asam format/Asam asetat pekat ke dalam beberapa ml
H2SO4 encer, kemudian ditambahkan secukupnya larutan KMnO4, sehingga warna
merah jambu terbentu lalu dipanaskan. Diamati penyusutan dari permanganate dan
keluarnya CO2.
5. Ditambahkan 1 ml larutan Asam format/Asam asetat, campuran dikocok dan
dipanaskan dengan sangat hati-hati. Diamati gas yang terbentuk/keluar dan
didekatkan mulut tabung tersebut dengan nyala api, maka akan berwarna biru. Gas
apa yang terbentuk?Ditulis reaksinya.
Tambahan percobaan untuk Asam asetat:
1. Ditambahkan kira-kira 0,5 ml larutan FeCl3 ke dalam 1 ml larutan Asam asetat.
Dicatat warna merah dari larutan. Dipanaskan betul-betul dan dicatat endapan
coklat yang terbentuk. Ditulis reaksi yang terjadi.
B. Asam Palmitat dan Asam Oleat
1. Ditambahkan Asam palmitat/Asam oleat ke dalam tabung reaksi yang berisi air,
dikocok. Dicatat perubahan yang terjadi, dipanaskan dan diamati.
Ditambahkan larutan NaOH sambil dikocok. Diamati minyak itu larut membentuk
larutan garam Natrium (sabun). Ditambahkan larutan HCl.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 51
2. Ditambahkan sedikit Asam palmitat ke dalam 1 ml larutan Air Brom dalam
kloroform. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.
C. Asam Benzoat
1. Dicatat bau dari asam ini yang khas. Dipanaskan sedikit dalam tabung reaksi yang
kering dan diamati.
2. Sedikit Asam benzoat dikocok dengan sedikit air. Dicatat bahwa asam itu sukar
larut. Dipanaskan betul-betul sambil dikocok. Dicatat, didinginkan, diamati
perubahan yang terjadi.
3. Ditambahkan sedikit Asam benzoat ke dalam 2 ml larutan NaOH sambil dikocok.
Diamati dan dicatat hasilnya. Ditambahkan larutan HCl dan diamati endapan Asam
benzoat yang terbentuk lagi. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.
4. Ditambahkan kira-kira 1 gram Asam benzoat ke dalam 2 ml Etil alkohol dan
beberapa tetes H2SO4 pekat dan tabung reaksi ini ditaruh dalam air panas selama 10
menit. Ditambahkan isinya ke dalam piala gelas yang berisi air, dicatat bau khas
dari Etil benzoat. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.
D. Asam Oksalat
1. Dilakukan uji gas CO2 dengan menambahkan larutan Ba(OH)2 ke dalam Asam
oksalat. Diamati perubahan yang terjadi.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 52
BAB IV
DATA PENGAMATAN
A. Asam Format dan Asam Asetat
Percobaan Asam Format Asam Asetat
Uji bau dan kelarutan Bau khas Asam format,
menyengat
Bau khas Asam asetat seperti
cuka, menyengat
Contoh+NH4OH lalu
dididihkan +AgNO3 lalu
dipanaskan lagi
Terbentuk endapan putih,
setelah dipanaskan
membentuk endapan hitam
Terbentuk endapan putih,
setelah dipanaskan
membentuk endapan hitam
Contoh+HgCl2,
dipanaskan Terbentuk endapan putih Tidak terbentuk endapan
Contoh+H2SO4+KMnO4
dipanaskan
Warna ungu KMnO4
memudar
Warna ungu KMnO4
memudar
Contoh dikocok dan
dipanaskan, uji gas dan
nyala api
Warna nyala biru Warna nyala tidak biru
Asam asetat+FeCl3 lalu
dipanaskan -
Larutan berwarna merah,
setelah dipanaskan terbentuk
endapan cokelat
Reaksi Asam format
Percobaan 2: timbul endapan putih, setelah dipanaskan timbul endapan hitam
Percobaan 3: terbentuk endapan putih
Percobaan 4: Warna ungu memudar
Oksidasi : - x5
Reduksi : - - x2
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 53
Reaksi Asam asetat
Percobaan 2: timbul endapan putih, setelah dipanaskan timbul endapan hitam
Percobaan 3: tidak terbentuk endapan
Percobaan 4: Warna ungu memudar
Oksidasi : - - x5
Reduksi : - - x8
Percobaan 6: Asam asetat ditambahkan Feri klorida menghasilkan larutan berwarna
merah, setelah dipanaskan timbul endapan coklat.
B. Asam Palmitat dan Asam Oleat
Percobaan Asam Palmitat Asam Oleat
Contoh+air, lalu
dipanaskan, lalu +
NaOH kemudian + HCl
Sukar larut dalam air, setelah
ditambahkan NaOH
terbentuk sabun, setelah
ditambahkan HCl sabun larut
kembali
Sukar larut dalam air, setelah
ditambahkan NaOH
terbentuk sabun, setelah
ditambahkan HCl sabun larut
kembali
Contoh+Air brom dalam
kloroform Warna larutan tetap kuning
Warna larutan orange
menjadi kuning
Reaksi Asam Palmitat
Percobaan 1. Ditambahkan air sukar larut, ditambahkan NaOH hasilnya terbentuk
sabun, dan ditambahkan HCl sabunnya melarut kembali.
Reaksi di atas ditulis sebagai asam lemaknya, bila sebagai asam palmitat reaksi dapat
ditulis sebagai berikut:
Asam palmitat Natrium palmitat
tripalmitat
Gliserol Natrium palmitat
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 54
Natrium palmitat Asam palmitat
Percobaan 2: Warna larutan awalnya kuning, tetap berwarna kuning.
Reaksi Asam Oleat
Percobaan1: Ditambahkan air, hasilnya sukar larut, ditambahkan NaOH hasilnya
terbentuk sabun, ditambahkan HCl sabun larut kembali.
Asam oleat Natrium oleat
Natrium oleat Asam oleat
Percobaan 2: larutan yang semula berwarna orange berubah menjadi kuning.
Asam oleat Asam 9,10-dibromo stearat
C. Asam Benzoat
Percobaan 1: Bau khas Asam benzoat
Percobaan 2: Ditambahkan air, asam benzoat sukar larut, setelah dipanaskan, melarut.
Setelah dingin terbentuk endapan putih.
Percobaan 3: ditambahkan NaOH larut, setelah ditambahkan HCl terbentuk endapan
putih (Asam benzoat)
Asam benzoat Natrium benzoat
Natrium benzoat Asam benzoat
Percobaan 4: tercium bau menyengat dari Etil benzoat.
Asam benzoat Etanol Etil benzoat
D. Asam Oksalat
Asam oksalat ditambahkan larutan Ba(OH)2 menjadi larutan keruh dan terbentuk
endapan BaCO3.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 55
BAB V
PEMBAHASAN
A. Asam format dan Asam Asetat
Asam format memiliki bau tajam dan menyengat. Dengan NH4OH dan AgNO3
membentuk endapan putih, setelah dipanaskan akan membentu endapan hitam dari logam
perak. Bila direaksikan dengan HgCl2 akan mereduksi Hg2+
menjadi Hg22+
yang setelah
dipanaskan akan membentuk endapan putih dari Hg2Cl2. Bila direaksikan dengan asam dan
KMnO4 akan menghasilkan CO2 dan mereduksi Mn7+
menjadi Mn2+
dan memudarkan
warna larutan yang semula ungu, karena terjadinya reaksi reduksi dari mangan. Asam
format bila didekatkan ke nyala api menghasilkan warna nyala biru dan menghasilkan gas
CO2.
Asam asetat memiliki bau tajam seperti cuka dan menyengat. Dengan NH4OH dan
AgNO3 membentuk endapan putih, setelah dipanaskan akan membentu endapan hitam dari
logam perak. Bila direaksikan dengan HgCl2 akan membentuk garam. Bila
direaksikan dengan asam dan KMnO4 akan menghasilkan CO2 dan mereduksi Mn7+
menjadi Mn2+
dan memudarkan warna larutan yang semula ungu, karena terjadinya reaksi
reduksi dari mangan. Asam asetat bila didekatkan ke nyala api menghasilkan warna nyala
biru dan menghasilkan gas
Garam-garam dari Asam asetat bereaksi dengan larutan besi(III) klorida, yang
menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat
bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-
As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak menyenangkan.
B. Asam Palmitat dan Asam Oleat
Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh dengan rumus kimia
CH3(CH2)14COOH yang sumbernya bisa dari lemak hewani dan nabati. Asam ini sukar
larut dalam air,bila ditambahkan basa NaOH akan terjadi proses penyabunan, menjadi
gliserol dan Natrium palmitat. Begitu juga dengan Asam oleat bila direaksikan dengan
abasa membentuk gliserol dan Natrium oleat. Namun, Asam oleat ini merupakan asam
lemak tak jenuh yang memiliki rumus struktur CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH yang
berasal dari lemak hewani dan nabati. Bila direaksikan dengan air brom dalam larutan
kloroform akan mengubah warna orange dari cairan oleat menjadi kuning:
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 56
Asam oleat Asam 9,10-dibromo stearat
Sedangkan asam palmitat tetap berwarna kuning karena tidak ada yang bereaksi.
Asam oleat merupakan asam lemak esensial, artinya asam oleat merupakan zat yang
dibutuhkan tubuh namun tubuh tidak dapat membuat atau membentuk asam lemak
tersebut. Berikut ini adalah fungsi asam oleat di dalam tubuh :
– Sebagai sumber energi
– Merupakan zat antioksidan yang berfungsi untuk menghambat kanker
– Menurunkan kadar kolesterol
– Sebagai media pelarut vitamin A, D, E, K
– Setelah asam oleat memasuki tubuh, asam oleat akan mengalami proses metabolisme
dan diubah menjadi asam lemak tidak jenuh berantai panjang yang lazim disebut PUFA
(Poly Unsaturated Fatty Acid). PUFA merupakan komponen dari dinding sel tubuh,
terutama sel saraf dan sel retina mata.
C. Asam benzoat
Asam benzoat atau C6H5OH sukar larut dalam air. Kelarutannya dalam
air adalah 0.3 g/100 ml. Asam benzoat sukar larut dalam air, tetapi bila
dipanaskan akan larut, namun setelah didinginkan akan muncul endapan
putih dari Asam benzoat akan larut dalam NaOH membentuk garam Natrium benzoat, tapi
ketika ditambahkan dengan HCl kemudian terbentuk endapan putih yang merupakan Asam
benzoat. Asam benzoat bila direaksikan dengan etil alkohol akan membentuk ester yaitu
Etil benzoat yang mempunyai bau menyengat.
D. Asam Oksalat
Asam oksalat bila direaksikan dengan larutan Ba(OH)2 akan
membentuk endapan BaCO3 yang berwarna putih dan
karbondioksida.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 57
BAB VI
SIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan:
1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut
sempurna dalam air
b) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut
dalam air
c) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukat
larut dalam air.
2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki
jumlah atom C yang sama.
3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai
karbonnya semakin lemah sifat asamnya.
4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut
reaksi penetralan.
5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini
dikenal dengan reaksi esterifikasi.
6) Asam lemak bila direaksikan dengan basa akan membentuk sabun dan gliserida.
Asam format mudah sekali dioksidasikan menjadi CO2 dan H2O juga dapat
mereduksi Kalium permanganat. Bila Raksa (II) oksida ditambahkan asam format, maka
sebagian melarut sebagai Raksa (II) format yang kemudian membentuk endapan putih dari
sedangkan dengan Asam asetat tidak dapat membentuk endapan karena hasil reaksinya
menghasilkan garam. Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh, sedangkan Asam oleat
merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam benzoat sukar larut dalam air, bila direaksikan
dengan alkohol membentuk eti benzoate yang berbau menyengat. Asam oksalah akan
membentuk endapan BaCO3 dan larutan keruh.
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 58
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph, J dan Joan, S Fessenden.1999. Kimia Organik. Jilid 1. Edisi 3.
Erlangga: Jakarta.
Fessenden, Ralph, J dan Joan, S Fessenden.1999. Kimia Organik. Jilid 2. Edisi 3.
Erlangga: Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_palmitat (Jum‟at, 02 Desember 2011, 12:58:57)
http://en.wikipedia.org/wiki/Palmitic_acid (Selasa, 05 Desember 2011, 13:03:12)
http://en.wikipedia.org/wiki/Oleic_Acid
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:45:19)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:49:52)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_oksalat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:55:03)
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:48:58)
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-asam-karboksilat.html
http://faculty.clintoncc.suny.edu/faculty/michael.gregory/files/bio%20101/bio%20101%20
lectures/biochemistry/biochemi.htm
Svehla, G. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi ke.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2010_08_01_archive.html