asamkarboksilat (repaired)

17
Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Yuniasari 0621.10.011 41 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengenal senyawa asam karboksilat seperti asam format, asam asetat, asam benzoat, asam oksalat, asam palmitat dan asam oleat. 1.2 Teori Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil,- CO 2 H. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktivan kimia yang unik untuk asam karboksilat. Gugus karboksil bersifat polar dan tak terintangi, maka reaksinya tidak terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul. Sifat kimia yang paling menonjol dari asam karboksilat adalah keasamannya. Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan HNO 3 (pKa sekitar 1 atau lebih rendah), asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang khas adalah sekitar 5). Namun, asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau fenol. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam semakin bertambah. Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Reaksi ini disebut penetralan. Asam karboksilat dapat berekasi dengan basa membentuk ester. Reaksi ini disebut esterifikasi. Pembuatan asam karboksilat melalui jalur sintetik dikelompokkan dalam tiga tipe reaksi yaitu: hidrolisis derivat asam karboksilat, reaksi oksidasi, dan reaksi Grignard. Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang. Perbedaan antara lemak dan minyak yaitu, pada temperature kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Sebagian gliserida pada hewan berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak. Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat di alam merupakan trigliserida campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama. Rantai hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung ikatan-ikatan rangkap. Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam oleat mengandung satu ikatan rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut poliunsaturat (polysaturates).

Upload: yuniasari-syawali

Post on 02-Aug-2015

355 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat mengenal senyawa asam karboksilat

seperti asam format, asam asetat, asam benzoat, asam oksalat, asam palmitat dan asam

oleat.

1.2 Teori

Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil,-

CO2H. Gugus karboksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil;

antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktivan kimia yang unik untuk

asam karboksilat. Gugus karboksil bersifat polar dan tak terintangi, maka reaksinya tidak

terlalu dipengaruhi oleh sisa molekul. Sifat kimia yang paling menonjol dari asam

karboksilat adalah keasamannya. Dibandingkan dengan asam mineral seperti HCl dan

HNO3 (pKa sekitar 1 atau lebih rendah), asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang

khas adalah sekitar 5). Namun, asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau

fenol. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam semakin bertambah.

Asam karboksilat dapat bereaksi dengan basa membentuk garam. Reaksi ini disebut

penetralan. Asam karboksilat dapat berekasi dengan basa membentuk ester. Reaksi ini

disebut esterifikasi.

Pembuatan asam karboksilat melalui jalur sintetik dikelompokkan dalam tiga tipe

reaksi yaitu: hidrolisis derivat asam karboksilat, reaksi oksidasi, dan reaksi Grignard.

Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang

disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak bercabang.

Perbedaan antara lemak dan minyak yaitu, pada temperature kamar lemak berbentuk padat

dan minyak bersifat cair. Sebagian gliserida pada hewan berupa lemak, sedangkan

gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak.

Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat di alam merupakan trigliserida

campuran, artinya ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah sama. Rantai

hidrokarbon dalam suatu asam lemak dapat bersifat jenuh atau dapat pula mengandung

ikatan-ikatan rangkap. Asam lemak yang tersebar paling merata dalam alam, yaitu asam

oleat mengandung satu ikatan rangkap. Asam-asam lemak dengan lebih dari satu ikatan

rangkap adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak-minyak ini disebut

poliunsaturat (polysaturates).

Page 2: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 42

Asam lemak adalah adalah senyawa alifatik dengan gugus karboksil. Bersama-sama

dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan merupakan

bahan baku untuk semua lipida pada makhluk hidup. Asam ini mudah dijumpai dalam

minyak masak (goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara

alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat

sebagai gliserida.

Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam

lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya,

sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di antara atom-

atom karbon penyusunnya. Asam lemak tak jenuh dianggap bernilai gizi lebih baik karena

lebih reaktif dan merupakan antioksidan di dalam tubuh.

Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan ganda antara karbon asam lemak tak jenuh

memiliki setidaknya satu ikatan ganda.. Setiap ikatan ganda menghasilkan "tikungan"

dalam molekul.

Ikatan ganda menghasilkan sebuah tikungan dalam molekul asam lemak (lihat

diagram di atas). Molekul dengan banyak tikungan ini tidak dapat dikemas sebagai erat

bersama sebagai molekul lurus, sehingga lemak ini kurang padat. Akibatnya, trigliserida

terdiri dari asam lemak tak jenuh mencair pada suhu yang lebih rendah dibandingkan

dengan asam lemak jenuh. Sebagai contoh, mentega mengandung lemak lebih jenuh dari

minyak jagung, dan padat pada suhu kamar sementara minyak jagung adalah cairan.

Konfigurasi di sekitar ikatan rangkap apa saja dalam asam lemak alamiah adalah cis,

suatu konfigurasi yang menyebabkan titik leleh minyak itu rendah. Asam lemak jenuh

membentuk rantai zig zag yang dapat cocok satu sama lain, secara mampat, sehingga gaya

tarik van der Waalsnya tinggi, oleh karena itu lemak-lemak jenuh itu bersifat padat.

Page 3: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 43

A. Asam Format/Asam Metanoat/Asam Hidrogen Karboksilat (HCOOH)

Nama asam format ( asam metanoat) didapat dari Bahasa Latin untuk kata formica

yang berarti semut. Asam ini diisolasikan dari hasil distilasi pemecahan pada semut.

Sengatan pada gigitan semut disebabkan karena adanya asam format. Asam ini

merangsang ujung syaraf perasa sakit pada tubuh kita dengan jalan merendahkan pH di

sekelilingnya. Daerah yang terkena gigitan akan membengkak karena mengalirnya air

untuk melarutkan asam format tersebut sehingga pH bertambah. Karena sengatan tersebut

adalah asam, perawatan yang terbaik adalah menggunakan basa sedang seperti baking

soda/soda kue (NaHCO3).

Dalam segala perbandingan dapat campur/larut dengan air, alkohol, dan eter. Di

laboratorium dapat dibuat dengan mengoksidasikan methanol atau dengan menghidrolisis

kloroform dengan suatu hidroksida encer.

Asam format mudah sekali dioksidasikan menjadi CO2 dan H2O juga dapat

mereduksi Kalium permanganat. Kalau Raksa (II) oksida dikocok dengan asam format,

maka sebagian melarut sebagai Raksa (II) format. Reaksi ini dapat digunakan sebagai uji

kuantitatif untuk asam format (Uji serullas).

Di alam, asam format ditemukan pada sengatan dan gigitan

banyak serangga dari ordo Hymenoptera, misalnya lebah dan semut. Semut dan serangga

lain sering mengeluarkan bahan kimia lain jika mereka menggigit dan menyebabkan reaksi

alergi yang parah pada beberapa orang. Botol-botol asam format diberi peringatan “Hindari

kontak dengan kulit” karena asam ini bersifat korosif pada kulit dan jaringan tubuh.

Meskipun demikian asam format dimanfaatkan pada pembuatan pewarna, insektisida,

parfum, obat-obatan dan plastik.

Asam format juga merupakan hasil pembakaran yang signifikan dari bahan bakar

alternatif, yaitu pembakaran metanol (dan etanol yang tercampur air), jika dicampurkan

dengan bensin.. Senyawa kimia turunan asam format, misalnya kelompok garam dan ester,

dinamakan format atau metanoat. Ion format memiliki rumus kimia HCOO−.

B. Asam asetat (CH3COOH)

Asam asetat adalah suatu cairan jernih yang baunya sangat asam. Asam asetat yang

kadarnya 100% pada suhu 16.60C akan membeku menjadi hablur yang menyerupai es,

dalam keadaan ini disebut es cuka. Asam asetat berasal dari bahasa Latin acetum (cuka).

Dalam keadaan murni disebut asamm asetat glacial. Kata „glasial‟ timbul dari sifat

kentalnya asam itu yang membeku menjadi zat-padat mirip es.

Page 4: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 44

Asam asetat (Asam etanoat) merupakan asam karboksilat yang paling penting. Zat

ini dihasilkan secara industri dengan mengoksidasi asetaldehid, bahan mentah yang didapat

dari oksidasi etanol atau hidrasi asetilen. Asam asetat juga dibentuk dalam cuka, ketika

bakteri acetobacter mengoksidasi etanol. Cuka pasar yang mengandung sekitar 5 persen

asam asetat dalam air, telah digunakan selama berabad-abad untuk menyedapkan makanan.

Orang pertama yang mensintesa asam asetat langsung dari unsur kimia adalah Adoph

Kolbe (Jerman, 1818-84) pada tahun 1845. Asam asetat digunakan pada pembuatan

selulosa asetat, vinil asetat, obat-obataan, pewarna, insektisida, bahan kimia fotografi, dan

pengawet makanan.

Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang

dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus

empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau

CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak

berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.

Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya

terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO

-. Asam asetat merupakan pereaksi

kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan

dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat,

maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan

sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan

sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5

juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh

dari industri petrokimia maupun dari sumber hayat.

Keasaman Asam asetat, Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH)

dalam asam karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+(proton),

sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai

pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat (CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat

(kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4.

Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan

hidrogen.

Page 5: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 45

Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol.

Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa

melarutkan baik senyawa polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-

polar seperti minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercampur

dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar, kelarutan dan kemudahan bercampur

dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam industri kimia.

Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium,

dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat).

Hampir semua garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian

adalah kromium (II) asetat.

Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk

lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam

asetat diangkut dengan tangki-tangki aluminium.

Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat

Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan

garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan

logam, dan menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan

garam karbonat atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat

adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam

karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik.

Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam

asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga pembentukan amida.

Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana dan karbon dioksida,

atau ketena dan air.

C. Asam Palmitat

Salah satu asam lemak yang paling mudah diperoleh adalah asam palmitat atau asam

heksadekanoat. Tumbuh-tumbuhan dari famili Palmaceae, seperti kelapa (Cocos nucifera)

dan kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan sumber utama asam lemak ini. Minyak

kelapa bahkan mengandung hampir semuanya palmitat (92%). Minyak sawit mengandung

Page 6: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 46

sekitar 50% palmitat. Produk hewani juga banyak mengandung asam lemak ini (dari

mentega, keju, susu, dan juga daging).

Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang tersusun dari 16 atom karbon

(CH3(CH2)14COOH). Pada suhu ruang, asam palmitat berwujud padat berwarna putih.

Titik leburnya 63,1 °C. Asam palmitat adalah padatan seperti lilin (Wax), terdapat dalam

berbagai lemak.

Asam palmitat adalah produk awal dalam proses biosintesis asam. Dari asam

palmitat, pemanjangan atau penggandaan ikatan berlangsung lebih lanjut.

Dalam industri, asam palmitat banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetika dan

pewarnaan. Dari segi gizi, asam palmitat merupakan sumber kalori penting namun

memiliki daya antioksidasi yang rendah.

D. Asam Benzoat

Asam benzoat dapat dihasilkan dari hasil oksidasi Toluena. Asam ini terkandung di

dalam kemenyan dari pohon Styrax Benzoin. Bila asam Benzoat disuling dengan Fosfor

Pentaklorida, maka akan terbentuk Benzoil klorida.

Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan

merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal

darigum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam

benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan.

Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia

lainnya.

Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah

kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya

oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596). Justus von

Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832.

Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat. Pada

tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur.

E. Asam Oleat (C17H33COOH)

Salah satu jenis asam lemak tak jenuh adalah asam oleat, merupakan asam lemak tak

jenuh yang paling banyak ditemukan di hampir seluruh bahan makanan baik hewani

maupun nabati. Asam oleat, cis-Δ9-octadecenoic acid, CH3.[CH2]7.CH═CH.[CH2]7.CO2H,

adalah senyawa kimia yang merupakan komponen penyusun lemak pada umumnya,

pertama ditemukan oleh Chevreul dalam Recherches sur les corps gras tahun 1815. Kata

Page 7: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 47

oleat berasal dari kata “olein” yang berarti berasal dari olive karena minyak zaitun

merupakan sumber utama dari asam oleat.

Asam oleat dapat dikategorikan sebagai asam lemak esensial, yang berarti

kehadirannya dibutuhkan oleh tubuh namun asam oleat tidak dapat diproduksi di dalam

tubuh dan hanya bisa didapat melalui sumber eksternal tubuh.

Asam oleat mempunyai berat molekul 282,4614 g/mol, berupa cairan berwarna

kuning pucat atau kuning kecoklatan, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol, eter, dan

beberapa pelarut organik, titik lebur 13-14 oC, titik didih 360

oC (760 mmHg), dan

densitas 0,895 g/mL. Asam oleat bersifat stabil, tidak karsinogenik, reakstif terhadap

kelembaban, logam alkali, amonia, zat pengoksidasi, dan peroksida. (Sumber : MSDS

Oleic Acid).

F. Asam Metadioat/Asam Dikarboksilat/Asam Oksalat (COOH)2

Asam oksalat adalah suatu senyawa yang sederhana. Asam ini dapat dibuat dari

oksidasi glikol. Penggunaannya yang paling popular adalah untuk bahan baku titrasi asam-

basa.

Bila asam oksalat dipanaskan dengan asam sulfat pekat maka asam itu memecah

menurut persamaan reaksi:

Asam oksalat mudah membentuk garam rangkai, misalnya:

Besi (III) Kalium trioksalatoferrat (III)

Bila dipanaskan asam oksalat akan memecah menurut 2 cara:

Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan nama

sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini biasa digambarkan

dengan rumus HOOC-COOH. Merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih

kuat daripada asam asetat. Di-anionnya, dikenal sebagai oksalat, juga agen pereduktor.

Banyak ion logam yang membentuk endapan tak larut dengan asam oksalat, contoh

terbaik adalah kalsium oksalat (CaOOC-COOCa), penyusun utama jenis batu ginjal yang

sering ditemukan.

Page 8: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 48

BAB II

ALAT DAN BAHAN

A. Asam Format dan Asam Asetat

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Asam format

b. NH4OH

c. AgNO3

d. HgCl2

e. H2SO4

f. KMnO4

g. Tabung reaksi

h. Lampu Spirtus

i. Korek api

B. Asam Palmitat dan Asam Oleat

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Asam palmitat

b. NaOH

c. HCl

d. CHCl3

e. Air brom

f. Air suling

g. Tabung reaksi

C. Asam Benzoat

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Asam Benzoat

b. NaOH

c. HCl

d. Air suling

e. Etil alkohol

f. Tabung reaksi kering

g. Pengaduk kaca

h. Lampu Spirtus

i. Korek api

j. Penangas air

D. Asam Oksalat

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

a. Asam oksalat

b. Ba(OH)2

c. Ait kapur

d. Tabung reaksi

e. Pengaduk kaca

Page 9: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 50

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Asam Format dan Asam Asetat

1. Dimasukkan beberapa tetes ke dalam tabung reaksi, diamati, dicatat baunya yang

merangsang dan uji kelarutannya dalam air.

2. Ke dalam beberapa ml larutan Asam format/Asam asetat ditambahkan secukupnya

larutan NH4OH, (sampai bau amoniak tercium).. Dididihkan dan ditambahkan

larutan AgNO3. Diamati endapan yang terbentuk. Dipanaskan lagi, diamati dan

ditulis reaksi yang terjadi.

3. Ditambahkan beberapa tetes Asam format/Asam asetat pekat ke dalam beberapa ml

larutan HgCl2 kemudian dipanaskan. Ditulis reaksi yang terjadi.

4. Ditambahkan beberapa tetes Asam format/Asam asetat pekat ke dalam beberapa ml

H2SO4 encer, kemudian ditambahkan secukupnya larutan KMnO4, sehingga warna

merah jambu terbentu lalu dipanaskan. Diamati penyusutan dari permanganate dan

keluarnya CO2.

5. Ditambahkan 1 ml larutan Asam format/Asam asetat, campuran dikocok dan

dipanaskan dengan sangat hati-hati. Diamati gas yang terbentuk/keluar dan

didekatkan mulut tabung tersebut dengan nyala api, maka akan berwarna biru. Gas

apa yang terbentuk?Ditulis reaksinya.

Tambahan percobaan untuk Asam asetat:

1. Ditambahkan kira-kira 0,5 ml larutan FeCl3 ke dalam 1 ml larutan Asam asetat.

Dicatat warna merah dari larutan. Dipanaskan betul-betul dan dicatat endapan

coklat yang terbentuk. Ditulis reaksi yang terjadi.

B. Asam Palmitat dan Asam Oleat

1. Ditambahkan Asam palmitat/Asam oleat ke dalam tabung reaksi yang berisi air,

dikocok. Dicatat perubahan yang terjadi, dipanaskan dan diamati.

Ditambahkan larutan NaOH sambil dikocok. Diamati minyak itu larut membentuk

larutan garam Natrium (sabun). Ditambahkan larutan HCl.

Page 10: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 51

2. Ditambahkan sedikit Asam palmitat ke dalam 1 ml larutan Air Brom dalam

kloroform. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.

C. Asam Benzoat

1. Dicatat bau dari asam ini yang khas. Dipanaskan sedikit dalam tabung reaksi yang

kering dan diamati.

2. Sedikit Asam benzoat dikocok dengan sedikit air. Dicatat bahwa asam itu sukar

larut. Dipanaskan betul-betul sambil dikocok. Dicatat, didinginkan, diamati

perubahan yang terjadi.

3. Ditambahkan sedikit Asam benzoat ke dalam 2 ml larutan NaOH sambil dikocok.

Diamati dan dicatat hasilnya. Ditambahkan larutan HCl dan diamati endapan Asam

benzoat yang terbentuk lagi. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.

4. Ditambahkan kira-kira 1 gram Asam benzoat ke dalam 2 ml Etil alkohol dan

beberapa tetes H2SO4 pekat dan tabung reaksi ini ditaruh dalam air panas selama 10

menit. Ditambahkan isinya ke dalam piala gelas yang berisi air, dicatat bau khas

dari Etil benzoat. Ditulis persamaan reaksi yang terjadi.

D. Asam Oksalat

1. Dilakukan uji gas CO2 dengan menambahkan larutan Ba(OH)2 ke dalam Asam

oksalat. Diamati perubahan yang terjadi.

Page 11: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 52

BAB IV

DATA PENGAMATAN

A. Asam Format dan Asam Asetat

Percobaan Asam Format Asam Asetat

Uji bau dan kelarutan Bau khas Asam format,

menyengat

Bau khas Asam asetat seperti

cuka, menyengat

Contoh+NH4OH lalu

dididihkan +AgNO3 lalu

dipanaskan lagi

Terbentuk endapan putih,

setelah dipanaskan

membentuk endapan hitam

Terbentuk endapan putih,

setelah dipanaskan

membentuk endapan hitam

Contoh+HgCl2,

dipanaskan Terbentuk endapan putih Tidak terbentuk endapan

Contoh+H2SO4+KMnO4

dipanaskan

Warna ungu KMnO4

memudar

Warna ungu KMnO4

memudar

Contoh dikocok dan

dipanaskan, uji gas dan

nyala api

Warna nyala biru Warna nyala tidak biru

Asam asetat+FeCl3 lalu

dipanaskan -

Larutan berwarna merah,

setelah dipanaskan terbentuk

endapan cokelat

Reaksi Asam format

Percobaan 2: timbul endapan putih, setelah dipanaskan timbul endapan hitam

Percobaan 3: terbentuk endapan putih

Percobaan 4: Warna ungu memudar

Oksidasi : - x5

Reduksi : - - x2

Page 12: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 53

Reaksi Asam asetat

Percobaan 2: timbul endapan putih, setelah dipanaskan timbul endapan hitam

Percobaan 3: tidak terbentuk endapan

Percobaan 4: Warna ungu memudar

Oksidasi : - - x5

Reduksi : - - x8

Percobaan 6: Asam asetat ditambahkan Feri klorida menghasilkan larutan berwarna

merah, setelah dipanaskan timbul endapan coklat.

B. Asam Palmitat dan Asam Oleat

Percobaan Asam Palmitat Asam Oleat

Contoh+air, lalu

dipanaskan, lalu +

NaOH kemudian + HCl

Sukar larut dalam air, setelah

ditambahkan NaOH

terbentuk sabun, setelah

ditambahkan HCl sabun larut

kembali

Sukar larut dalam air, setelah

ditambahkan NaOH

terbentuk sabun, setelah

ditambahkan HCl sabun larut

kembali

Contoh+Air brom dalam

kloroform Warna larutan tetap kuning

Warna larutan orange

menjadi kuning

Reaksi Asam Palmitat

Percobaan 1. Ditambahkan air sukar larut, ditambahkan NaOH hasilnya terbentuk

sabun, dan ditambahkan HCl sabunnya melarut kembali.

Reaksi di atas ditulis sebagai asam lemaknya, bila sebagai asam palmitat reaksi dapat

ditulis sebagai berikut:

Asam palmitat Natrium palmitat

tripalmitat

Gliserol Natrium palmitat

Page 13: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 54

Natrium palmitat Asam palmitat

Percobaan 2: Warna larutan awalnya kuning, tetap berwarna kuning.

Reaksi Asam Oleat

Percobaan1: Ditambahkan air, hasilnya sukar larut, ditambahkan NaOH hasilnya

terbentuk sabun, ditambahkan HCl sabun larut kembali.

Asam oleat Natrium oleat

Natrium oleat Asam oleat

Percobaan 2: larutan yang semula berwarna orange berubah menjadi kuning.

Asam oleat Asam 9,10-dibromo stearat

C. Asam Benzoat

Percobaan 1: Bau khas Asam benzoat

Percobaan 2: Ditambahkan air, asam benzoat sukar larut, setelah dipanaskan, melarut.

Setelah dingin terbentuk endapan putih.

Percobaan 3: ditambahkan NaOH larut, setelah ditambahkan HCl terbentuk endapan

putih (Asam benzoat)

Asam benzoat Natrium benzoat

Natrium benzoat Asam benzoat

Percobaan 4: tercium bau menyengat dari Etil benzoat.

Asam benzoat Etanol Etil benzoat

D. Asam Oksalat

Asam oksalat ditambahkan larutan Ba(OH)2 menjadi larutan keruh dan terbentuk

endapan BaCO3.

Page 14: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 55

BAB V

PEMBAHASAN

A. Asam format dan Asam Asetat

Asam format memiliki bau tajam dan menyengat. Dengan NH4OH dan AgNO3

membentuk endapan putih, setelah dipanaskan akan membentu endapan hitam dari logam

perak. Bila direaksikan dengan HgCl2 akan mereduksi Hg2+

menjadi Hg22+

yang setelah

dipanaskan akan membentuk endapan putih dari Hg2Cl2. Bila direaksikan dengan asam dan

KMnO4 akan menghasilkan CO2 dan mereduksi Mn7+

menjadi Mn2+

dan memudarkan

warna larutan yang semula ungu, karena terjadinya reaksi reduksi dari mangan. Asam

format bila didekatkan ke nyala api menghasilkan warna nyala biru dan menghasilkan gas

CO2.

Asam asetat memiliki bau tajam seperti cuka dan menyengat. Dengan NH4OH dan

AgNO3 membentuk endapan putih, setelah dipanaskan akan membentu endapan hitam dari

logam perak. Bila direaksikan dengan HgCl2 akan membentuk garam. Bila

direaksikan dengan asam dan KMnO4 akan menghasilkan CO2 dan mereduksi Mn7+

menjadi Mn2+

dan memudarkan warna larutan yang semula ungu, karena terjadinya reaksi

reduksi dari mangan. Asam asetat bila didekatkan ke nyala api menghasilkan warna nyala

biru dan menghasilkan gas

Garam-garam dari Asam asetat bereaksi dengan larutan besi(III) klorida, yang

menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila larutan diasamkan. Garam-garam asetat

bila dipanaskan dengan arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-

As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak menyenangkan.

B. Asam Palmitat dan Asam Oleat

Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh dengan rumus kimia

CH3(CH2)14COOH yang sumbernya bisa dari lemak hewani dan nabati. Asam ini sukar

larut dalam air,bila ditambahkan basa NaOH akan terjadi proses penyabunan, menjadi

gliserol dan Natrium palmitat. Begitu juga dengan Asam oleat bila direaksikan dengan

abasa membentuk gliserol dan Natrium oleat. Namun, Asam oleat ini merupakan asam

lemak tak jenuh yang memiliki rumus struktur CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH yang

berasal dari lemak hewani dan nabati. Bila direaksikan dengan air brom dalam larutan

kloroform akan mengubah warna orange dari cairan oleat menjadi kuning:

Page 15: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 56

Asam oleat Asam 9,10-dibromo stearat

Sedangkan asam palmitat tetap berwarna kuning karena tidak ada yang bereaksi.

Asam oleat merupakan asam lemak esensial, artinya asam oleat merupakan zat yang

dibutuhkan tubuh namun tubuh tidak dapat membuat atau membentuk asam lemak

tersebut. Berikut ini adalah fungsi asam oleat di dalam tubuh :

– Sebagai sumber energi

– Merupakan zat antioksidan yang berfungsi untuk menghambat kanker

– Menurunkan kadar kolesterol

– Sebagai media pelarut vitamin A, D, E, K

– Setelah asam oleat memasuki tubuh, asam oleat akan mengalami proses metabolisme

dan diubah menjadi asam lemak tidak jenuh berantai panjang yang lazim disebut PUFA

(Poly Unsaturated Fatty Acid). PUFA merupakan komponen dari dinding sel tubuh,

terutama sel saraf dan sel retina mata.

C. Asam benzoat

Asam benzoat atau C6H5OH sukar larut dalam air. Kelarutannya dalam

air adalah 0.3 g/100 ml. Asam benzoat sukar larut dalam air, tetapi bila

dipanaskan akan larut, namun setelah didinginkan akan muncul endapan

putih dari Asam benzoat akan larut dalam NaOH membentuk garam Natrium benzoat, tapi

ketika ditambahkan dengan HCl kemudian terbentuk endapan putih yang merupakan Asam

benzoat. Asam benzoat bila direaksikan dengan etil alkohol akan membentuk ester yaitu

Etil benzoat yang mempunyai bau menyengat.

D. Asam Oksalat

Asam oksalat bila direaksikan dengan larutan Ba(OH)2 akan

membentuk endapan BaCO3 yang berwarna putih dan

karbondioksida.

Page 16: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 57

BAB VI

SIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan:

1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larut

sempurna dalam air

b) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut

dalam air

c) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukat

larut dalam air.

2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memiliki

jumlah atom C yang sama.

3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantai

karbonnya semakin lemah sifat asamnya.

4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebut

reaksi penetralan.

5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini

dikenal dengan reaksi esterifikasi.

6) Asam lemak bila direaksikan dengan basa akan membentuk sabun dan gliserida.

Asam format mudah sekali dioksidasikan menjadi CO2 dan H2O juga dapat

mereduksi Kalium permanganat. Bila Raksa (II) oksida ditambahkan asam format, maka

sebagian melarut sebagai Raksa (II) format yang kemudian membentuk endapan putih dari

sedangkan dengan Asam asetat tidak dapat membentuk endapan karena hasil reaksinya

menghasilkan garam. Asam palmitat merupakan asam lemak jenuh, sedangkan Asam oleat

merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam benzoat sukar larut dalam air, bila direaksikan

dengan alkohol membentuk eti benzoate yang berbau menyengat. Asam oksalah akan

membentuk endapan BaCO3 dan larutan keruh.

Page 17: Asamkarboksilat (Repaired)

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 – Yuniasari – 0621.10.011 58

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph, J dan Joan, S Fessenden.1999. Kimia Organik. Jilid 1. Edisi 3.

Erlangga: Jakarta.

Fessenden, Ralph, J dan Joan, S Fessenden.1999. Kimia Organik. Jilid 2. Edisi 3.

Erlangga: Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_palmitat (Jum‟at, 02 Desember 2011, 12:58:57)

http://en.wikipedia.org/wiki/Palmitic_acid (Selasa, 05 Desember 2011, 13:03:12)

http://en.wikipedia.org/wiki/Oleic_Acid

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:45:19)

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:49:52)

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_oksalat (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:55:03)

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format (Kamis, 17 Nopember 2011, 16:48:58)

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/senyawa-asam-karboksilat.html

http://faculty.clintoncc.suny.edu/faculty/michael.gregory/files/bio%20101/bio%20101%20

lectures/biochemistry/biochemi.htm

Svehla, G. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi ke.

Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2010_08_01_archive.html