rhinitis alergika

31
Rhinitis Alergika Rhinitis Alergika Oleh: Oleh: M. Arif Zainuddin Noor M. Arif Zainuddin Noor I1A004049 I1A004049

Upload: arif-zainuddin-noor

Post on 28-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rhinitis Alergika

Rhinitis AlergikaRhinitis Alergika Oleh:Oleh:

M. Arif Zainuddin NoorM. Arif Zainuddin NoorI1A004049I1A004049

Page 2: Rhinitis Alergika

Rhinitis Alergika

reaksi hipersensitifitas

adanya sensitifitas terhadap suatu alergen (atopi)

adanya kontak ulang dengan alergen

Page 3: Rhinitis Alergika

EpidemiologiEpidemiologi

Rhinitis Alergika

setiap orang dari semua ras dan umur

genetik, faktor geografi,

perbedaan lingkungan

Page 4: Rhinitis Alergika

EtiologiEtiologi

Rhinitis alergika Rhinitis alergika alergen reaksi alergen reaksi hipersensitifitas tubuh hipersensitifitas tubuh

Alergen inhalanAlergen inhalan

Alergen ingestan Alergen ingestan

Alergen injektanAlergen injektan

Alergen kontaktanAlergen kontaktan

Sifat:Sifat: Rinitis alergi musiman Rinitis alergi musiman Rinitis Alergi Sepanjang tahun (perennial)Rinitis Alergi Sepanjang tahun (perennial)

Page 5: Rhinitis Alergika

PatogenesisPatogenesis

alergen

fase lambat fase cepat

mastosit basofil

IgE spesifik

histamin

inflamasi

Page 6: Rhinitis Alergika

Manifestasi KlinisManifestasi Klinis

bersin berulang bersin berulang

RinoreRinore

hidung tersumbat, hidung tersumbat,

hidung dan mata gatalhidung dan mata gatal

lakrimasi lakrimasi

demam (-)demam (-)

Anak:Anak:allergic shinerallergic shiner & & allergic saluteallergic salute

Page 7: Rhinitis Alergika

DiagnosisDiagnosis

AnamnesaAnamnesa

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium dan Pemeriksaan Laboratorium dan PenunjangPenunjang

Page 8: Rhinitis Alergika

Diagnosa BandingDiagnosa Banding

Rinitis non alergik eosinofilik Rinitis non alergik eosinofilik

Rinitis vasomotor Rinitis vasomotor

Rinitis anatomik Rinitis anatomik

Rinitis medikamentosaRinitis medikamentosa

Rinitis hormonalRinitis hormonal

Page 9: Rhinitis Alergika

KomplikasiKomplikasi

Polip hidungPolip hidung

Otitis media yang sering residifOtitis media yang sering residif

Sinusitis paranasal Sinusitis paranasal

Page 10: Rhinitis Alergika

PengobatanPengobatan

1.1. menghindari kontak dengan alergen penyebab menghindari kontak dengan alergen penyebab (avoidence)(avoidence) dan eliminasi dan eliminasi

2.2. SimptomatisSimptomatisMedikamentosaMedikamentosa Antihistamin H-1 Antihistamin H-1 dekongestan dekongestan Preparat kolinergik topikal Preparat kolinergik topikal Preparat kortikosteroidPreparat kortikosteroid

OperatifOperatif

3.3. ImunoterapiImunoterapi Desensitisasi dan HiposensitisasiDesensitisasi dan Hiposensitisasi Netralisasi Netralisasi

Page 11: Rhinitis Alergika

ProPro : : Nn. Irna Nn. Irna ((22 tahun22 tahun))PPekerjaanekerjaan :: tenaga administrasi honorer di Rektorat Unlam, tenaga administrasi honorer di Rektorat Unlam, AlamatAlamat :: Jl Jl.. Sultan Adam No.12 Banjarmasin Sultan Adam No.12 BanjarmasinKUKU :: pilek pilekRPSRPS ::Sejak setengah bulan yang lalu, penderita Sejak setengah bulan yang lalu, penderita mengeluh mengeluh sering bersin dan hidung meler terutama sering bersin dan hidung meler terutama bila pagi atau bila pagi atau bila hujan. Mata dan hidung terasa gatal, bila hujan. Mata dan hidung terasa gatal, dan keluar dan keluar ingus yang berwarna bening. Bersin dan ingus yang berwarna bening. Bersin dan hidung meler hidung meler sering kadang hilang sendiri bila sudah sering kadang hilang sendiri bila sudah siang hari, siang hari, kadang perlu diberi obat, yang sering kadang perlu diberi obat, yang sering dipakai pasien dipakai pasien adalah Intunal®adalah Intunal® . Tetapi walau sudah . Tetapi walau sudah minum obat, minum obat, besoknya gejalanya muncul lagi. Tidak ada besoknya gejalanya muncul lagi. Tidak ada demam demam dan batuk jarang, kadang ada-kadang dan batuk jarang, kadang ada-kadang tidak. tidak. RPKRPK : : asmaasma (+) (+),,DM (+), HT(-)DM (+), HT(-)..

Page 12: Rhinitis Alergika

Pemeriksaan FisikPemeriksaan FisikTanda Vital : ( TD = 110/60 mmHg; N = 90 x/I; Tanda Vital : ( TD = 110/60 mmHg; N = 90 x/I; RR = 24 x/I; T = 37˚C )RR = 24 x/I; T = 37˚C )Mata : dalam batas normalMata : dalam batas normalHidung : edem mukosa dan concha nasalis Hidung : edem mukosa dan concha nasalis hidung, ada sekret encer beninghidung, ada sekret encer beningTenggorokan : tidak ada hiperemiTenggorokan : tidak ada hiperemiThorax, abdomen, ekstrimitas : tidak ada Thorax, abdomen, ekstrimitas : tidak ada kelainankelainan

Diagnosis : Rhinitis AlergikaDiagnosis : Rhinitis Alergika

Page 13: Rhinitis Alergika

TUJUAN PENGOBATANTUJUAN PENGOBATAN

mengurangi atau menghilangkan keluhan mengurangi atau menghilangkan keluhan bersin-bersin, gatal pada hidung dan bersin-bersin, gatal pada hidung dan mata, keluar cairan encer yang berwarna mata, keluar cairan encer yang berwarna kuning dari hidungnya, dan hidung buntu. kuning dari hidungnya, dan hidung buntu.

Page 14: Rhinitis Alergika

Daftar Kelompok Obat Beserta Daftar Kelompok Obat Beserta Jenisnya yang BerkhasiatJenisnya yang Berkhasiat

N0.N0. Kelompok ObatKelompok Obat Nama ObatNama Obat

11 Antihistamin H-1Antihistamin H-11.1. LoratadinLoratadin2.2. FeksofenadinFeksofenadin3.3. CetirizineCetirizine4.4. AzelastineAzelastine5.5. DesloratadineDesloratadine

22 DekongestanDekongestan1.1. PseudoefedrinPseudoefedrin2.2. Efedrin Efedrin 3.3. FenilpropanolaminFenilpropanolamin

Page 15: Rhinitis Alergika

Perbandingan Obat Perbandingan Obat

Jenis ObatJenis Obat KhasiatKhasiat Efek sampingEfek samping KontraindikasiKontraindikasi

LoratadinLoratadin Dapat digunakan untuk Dapat digunakan untuk mengatasi gejala pada mengatasi gejala pada rhinitis alergi, rhinitis alergi, konjungtivitis alergi, konjungtivitis alergi, urtikaria kronis, dan urtikaria kronis, dan hay hay feverfever..

Lesu, nyeri kepala, Lesu, nyeri kepala, yang jarang yang jarang terjadi yaitu terjadi yaitu sedasi dan mulut sedasi dan mulut keringkering

Hipersensitifitas, Hipersensitifitas, penderita yang penderita yang sedang mendapat sedang mendapat terapi ketokonazol/ terapi ketokonazol/ eritromisin/ eritromisin/ procarbazin/ procarbazin/ simetidin, alkoholik, simetidin, alkoholik, bayi prematur, bayi bayi prematur, bayi baru lahir, asma akut, baru lahir, asma akut, hamil dan menyusui.hamil dan menyusui.

FeksofenadinFeksofenadin Dapat mengatasi gejala alergi Dapat mengatasi gejala alergi seperti pada urtikaria, seperti pada urtikaria, rinitis alergi.rinitis alergi.

Sakit kepala, susah Sakit kepala, susah tidur, mual, tidur, mual, muntah, mulut muntah, mulut kering.kering.

Glaukoma dan pasien Glaukoma dan pasien dengan retensi urin. dengan retensi urin. Hipersensitif. Hipersensitif. Kombinasi dengan Kombinasi dengan pseudoefedrin pseudoefedrin dikontraindikasikan dikontraindikasikan pada pasien dengan pada pasien dengan hipertensi grade III hipertensi grade III atau penyakit arteri atau penyakit arteri koroner.koroner.

Antihistamin

Page 16: Rhinitis Alergika

Perbandingan ObatPerbandingan ObatAntihistamin

Jenis ObatJenis Obat KhasiatKhasiat Efek sampingEfek samping KontraindikasiKontraindikasi

CetirizineCetirizine Mengatasi gejala – gejala Mengatasi gejala – gejala rhinitis alergika dan rhinitis alergika dan urtikaria idiopatikurtikaria idiopatik

Somnolen, lesu, Somnolen, lesu, pusing, mulut pusing, mulut kering, faringitiskering, faringitis

Hipersensitif terhadap Hipersensitif terhadap obat yang obat yang mengandung mengandung hidroksinhidroksin

AzelastineAzelastine Mengatasi gejala – gejala Mengatasi gejala – gejala rhinitis alergika dan rhinitis alergika dan rhinitis vasomotorrhinitis vasomotor

Rasa tidak nyaman, Rasa tidak nyaman, sakit kepala, sakit kepala, somnolen, hidung somnolen, hidung rasa terbakar, rasa terbakar, faringitis, mulut faringitis, mulut kering, epistaksis, kering, epistaksis, mual, pusing, mual, pusing, lesulesu

Hipersensitif terhadap Hipersensitif terhadap azelastine azelastine hidrokloridahidroklorida

DesloratadineDesloratadine Mengatasi gejala-gejala Mengatasi gejala-gejala rhinitis alergika kronik, rhinitis alergika kronik, konjungtivitis alergika, konjungtivitis alergika, urtikaria, post nasal dripurtikaria, post nasal drip

Nyeri otot, lesu, Nyeri otot, lesu, mual, mulut mual, mulut kering, nyeri kering, nyeri menelan, sesak menelan, sesak nafas, gatal- gatal nafas, gatal- gatal dan kemerahan dan kemerahan pada kulitpada kulit

Pasien dengan penyakit Pasien dengan penyakit ginjal, hamil dan ginjal, hamil dan menyusuimenyusui

Page 17: Rhinitis Alergika

Perbandingan Obat Perbandingan Obat

Nama ObatNama Obat KhasiatKhasiat Efek sampingEfek samping KontraindikasiKontraindikasi

PseudoefedrinPseudoefedrin Sebagai dekongestan Sebagai dekongestan hidung, dan hidung, dan bronkodilatasi lemahbronkodilatasi lemah

Efek samping terhadap Efek samping terhadap jantung dan SSP jantung dan SSP lebih ringanlebih ringan

Anemia berat, Anemia berat, hipertensi berat, hipertensi berat, hipertensi hipertensi postural, trauma postural, trauma kepala, perdarahan kepala, perdarahan serebri dan serebri dan penyakit jantung penyakit jantung koroner.koroner.

FenilpropanolaminFenilpropanolamin Sebagai dekongestan Sebagai dekongestan mukosa hidung pada mukosa hidung pada rhinitis alergika kronik, rhinitis alergika kronik, commond cold, hay commond cold, hay feverfever

Meningkatkan tekanan Meningkatkan tekanan darah, stroke darah, stroke hemoragik, hemoragik, efeknya terhadap efeknya terhadap SSP lebih ringan SSP lebih ringan daripada efedrin, daripada efedrin, stimulasi jantungstimulasi jantung

Hipertensi, hipertrofi Hipertensi, hipertrofi prostat dan prostat dan penggunaan penggunaan bersama inhibitor bersama inhibitor MAO.MAO.

Dekongestan

Page 18: Rhinitis Alergika

Perbandingan Obat Perbandingan Obat Nama ObatNama Obat KhasiatKhasiat Efek sampingEfek samping KontraindikasiKontraindikasi

EfedrinEfedrin Bronkodilator pada pasien Bronkodilator pada pasien asma, hipotensi akibat asma, hipotensi akibat anastesi spinal / epdural, anastesi spinal / epdural, narkolepsi, nikturnal narkolepsi, nikturnal enuresisenuresis

- Kardiovaskular Kardiovaskular (takikardi, kardiak (takikardi, kardiak aritmia, angina aritmia, angina pektoris, hipertensi)pektoris, hipertensi)

- Dermatologi (Kulit Dermatologi (Kulit kemerahan, kemerahan, berkeringat, akne berkeringat, akne vulgaris)vulgaris)

- Gastrointestinal Gastrointestinal (mual, penurunan (mual, penurunan nafsu makan)nafsu makan)

- Genitourinaria Genitourinaria (peningkatan volume (peningkatan volume urine output)urine output)

- Sistem saraf Sistem saraf (Insomnia, (Insomnia, halusinasi, euforia)halusinasi, euforia)

- Respiratori (dispneu, Respiratori (dispneu, edem pulmo)edem pulmo)

- Sakit kepala, tremor, Sakit kepala, tremor, hiperglikemiahiperglikemia

Pasien glaukoma Pasien glaukoma sudut tertutup, sudut tertutup, stenosis hipertropik stenosis hipertropik subaortik, terapi subaortik, terapi MAO, anastesi MAO, anastesi umum dengan umum dengan halogen halogen hidrokarbon, hidrokarbon, kehamilankehamilan

Dekongestan

Page 19: Rhinitis Alergika

Pilihan Obat dan Pilihan Obat dan Alternatif Obat yang DigunakanAlternatif Obat yang Digunakan

UraianUraian Obat PilihanObat Pilihan Obat AlternatifObat Alternatif

Nama ObatNama ObatBSO yang tersediaBSO yang tersediaBSO pada kasus dan BSO pada kasus dan

alasannyaalasannyaDosis referensiDosis referensiDosis kasus dan alasannyaDosis kasus dan alasannyaFrekuensi pemberianFrekuensi pemberianCara pemberianCara pemberianSaat pemberianSaat pemberianLama pemberianLama pemberian

LoratadinLoratadinTablet 10 mg, sirup 5 Tablet 10 mg, sirup 5

mg/mlmg/mlTablet 10 mg, karena tidak Tablet 10 mg, karena tidak

ada gangguan menelanada gangguan menelan10 mg/hari10 mg/hari10 mg/hari, sesuai dengan 10 mg/hari, sesuai dengan

dosis referensi.dosis referensi.1 kali/hari, berdasarkan 1 kali/hari, berdasarkan

waktu paruh. (24 jam)waktu paruh. (24 jam)Oral Oral Sesudah makan, absorbsi Sesudah makan, absorbsi

tidak dihambat tidak dihambat makanan.makanan.

3 hari3 hari

FeksofenadinFeksofenadinTablet 60 mgTablet 60 mgTablet 60 mg, karena tidak Tablet 60 mg, karena tidak

ada gangguan menelanada gangguan menelan120 mg/hari120 mg/hari120 mg/hari, sesuai dengan 120 mg/hari, sesuai dengan

dosis referensi dosis referensi 2 kali/ hari, berdasarkan 2 kali/ hari, berdasarkan

waktu paruh. (14 jam)waktu paruh. (14 jam)OralOralSebelum makan. Karena Sebelum makan. Karena

adanya absorbsi adanya absorbsi dihambat oleh makanandihambat oleh makanan

3 hari3 hari

Antihistamin

Page 20: Rhinitis Alergika

Pilihan Obat dan Pilihan Obat dan Alternatif Obat yang DigunakanAlternatif Obat yang Digunakan

Dekongestan

UraianUraian Obat pilihanObat pilihan Obat alternatifObat alternatif

Nama ObatNama ObatBSO yang tersediaBSO yang tersediaBSO pada kasusBSO pada kasusDosis referensiDosis referensiDosis kasus dan alasanDosis kasus dan alasanFrekuensi pemberian dan Frekuensi pemberian dan

alasanalasanCara pemberianCara pemberianSaat pemberianSaat pemberianLama pemberianLama pemberian

PseudoefedrinPseudoefedrinTablet 30 mg, 60 mg, Tablet 30 mg, 60 mg,

liquid 30 mg/5 ml, liquid 30 mg/5 ml, kapsul 120 mgkapsul 120 mg

Tablet 60 mgTablet 60 mg3-4 kali 60 mg perhari3-4 kali 60 mg perhari3 kali 60 mg, sesuai dengan 3 kali 60 mg, sesuai dengan

dosis referensidosis referensi3 kali/hari, sesuai dengan 3 kali/hari, sesuai dengan

waktu paruh obatwaktu paruh obatOralOralTidak ada aturan khususTidak ada aturan khususTidak lebih dari 3 hari, dan Tidak lebih dari 3 hari, dan

apabila memang perluapabila memang perlu

FenilpropanolaminFenilpropanolaminTablet 25 mg, 50 mg, Tablet 25 mg, 50 mg,

kapsul 25 mg, kapsul 25 mg, Tablet 50 mgTablet 50 mg3-4 kali 25-50 mg perhari3-4 kali 25-50 mg perhari3 kali 25 mg, sesuai dengan 3 kali 25 mg, sesuai dengan

dosisi referensidosisi referensi3 kali/hari, sesuai dengan 3 kali/hari, sesuai dengan

waktu paruh obatwaktu paruh obatOralOralTidak ada aturan khususTidak ada aturan khususTidak lebih dari 3 hari, dan Tidak lebih dari 3 hari, dan

apabila memang perluapabila memang perlu

Page 21: Rhinitis Alergika

Farmakokinetik, Farmakodinamik, Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Interaksi Obatdan Interaksi Obat

LoratadinLoratadin Farmakokinetik Farmakokinetik

Kadar serum tertinggi Kadar serum tertinggi loratadin:1-2 jam setelah dosis loratadin:1-2 jam setelah dosis oral dan mengalami oral dan mengalami metabolisme di hati dan metabolisme di hati dan distribusi yang cepat ke distribusi yang cepat ke jaringan. jaringan. Plasma: diikat secara kuat Plasma: diikat secara kuat oleh protein plasma dan mula oleh protein plasma dan mula kerjanya sekitar 1-2 jam dan kerjanya sekitar 1-2 jam dan bertahan 24 jam, sedangkan bertahan 24 jam, sedangkan plasma-t-½-nya sekitar 12 jamplasma-t-½-nya sekitar 12 jamSekitar 60% dari loratadin Sekitar 60% dari loratadin diekskresi melalui feses dan diekskresi melalui feses dan 40% melalui urin 40% melalui urin

Feksofenadin Feksofenadin FarmakokinetikFarmakokinetik

waktu paruh 12-14 jam: 2 x/hr.waktu paruh 12-14 jam: 2 x/hr.Absorbsi =>makanan,antasid.Absorbsi =>makanan,antasid.Feksofenadin tidak Feksofenadin tidak mempunyai metabolit aktif, mempunyai metabolit aktif, hanya 4 % yang hanya 4 % yang dimetabolisme hati. dimetabolisme hati. Sekitar 80% dieliminasi melalui Sekitar 80% dieliminasi melalui tinja dan 12% dieliminasi tinja dan 12% dieliminasi melalui ginjal. melalui ginjal.

Page 22: Rhinitis Alergika

Farmakokinetik, Farmakodinamik, Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Interaksi Obatdan Interaksi Obat

LoratadinLoratadin Farmakodinamik Farmakodinamik

selektif menghambat reseptor selektif menghambat reseptor histamin tipe H1 pada perifer. histamin tipe H1 pada perifer. sulit melewati sistem barier sulit melewati sistem barier otak sehingga pada dosis otak sehingga pada dosis terapi, efek sedasi dan tanda-terapi, efek sedasi dan tanda-tanda depresi sistem saraf tanda depresi sistem saraf pusat tidak terlihatpusat tidak terlihat

FeksofenadinFeksofenadin FarmakodinamikFarmakodinamik

AH-1 generasi ke 2 (efek AH-1 generasi ke 2 (efek sedasi minimal dan signifikan),sedasi minimal dan signifikan),kompetitor reseptor histamin di kompetitor reseptor histamin di saluran pencernaan, saluran pencernaan, pembuluh darah, saluran pembuluh darah, saluran pernapasan serta menurunkan pernapasan serta menurunkan reaksi hipersensitifitas. reaksi hipersensitifitas. Pemberian : 4 x dan 2 x. Pemberian : 4 x dan 2 x. Kombinasi bersama dengan Kombinasi bersama dengan pseudoefedrin menghasilkan pseudoefedrin menghasilkan efek yang memuaskan untuk efek yang memuaskan untuk mengurangi gejala rhinitis mengurangi gejala rhinitis alergika alergika

Page 23: Rhinitis Alergika

Farmakokinetik, Farmakodinamik, Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Interaksi Obatdan Interaksi Obat

LoratadinLoratadin

Interaksi ObatInteraksi Obat

Teofilin: klierens Teofilin: klierens dari teofilin. dari teofilin.

obat yang obat yang mendepresi SSP, mendepresi SSP, maka dapat maka dapat toksisitastoksisitas

Feksofenadin Feksofenadin

Interaksi ObatInteraksi Obat

Kadar dlm Kadar dlm darah :eritromisin & darah :eritromisin & ketokonazol. ketokonazol.

Digitalis: aktivitas Digitalis: aktivitas pacemakerpacemaker..

Pseudoefedrin: Pseudoefedrin: tekanan darah tekanan darah

Page 24: Rhinitis Alergika

Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Interaksi ObatInteraksi Obat

PseudoefedrinPseudoefedrin Farmakokinetik Farmakokinetik

bentuk hidroklorida bentuk hidroklorida sangat cepat diabsorbsi sangat cepat diabsorbsi dengan konsentrasi dengan konsentrasi plasma maksimumnya plasma maksimumnya 498 ng/ml dan tidak diikat 498 ng/ml dan tidak diikat oleh protein plasma. oleh protein plasma. Plasma t-1/2-nya sekitar Plasma t-1/2-nya sekitar 4-6 jam. 4-6 jam. Eliminasi pseudoefedrin Eliminasi pseudoefedrin terutama melalui renal terutama melalui renal sekitar 55%-75%. sekitar 55%-75%.

FenilpropanolaminFenilpropanolamin FarmakokinetikFarmakokinetik Onset kerja :15-30 menit,Onset kerja :15-30 menit,kadar plasma maksimal kadar plasma maksimal dicapai dalam waktu 1-2 dicapai dalam waktu 1-2 jam. jam. Durasi dari kerja obat ini Durasi dari kerja obat ini berkisar 3 jam berkisar 3 jam plasma t-1/2-nya sekitar plasma t-1/2-nya sekitar 3-4 jam. 3-4 jam. 80%-90% diekskresi 80%-90% diekskresi melalui urin melalui urin

Dekongestan

Page 25: Rhinitis Alergika

Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Farmakokinetik, Farmakodinamik, dan Interaksi ObatInteraksi Obat

PseudoefedrinPseudoefedrin FarmakodinamikFarmakodinamik

vasokonstriksi melalui aktivasi vasokonstriksi melalui aktivasi reseptor reseptor αα-adrenergik pada -adrenergik pada mukosa respirasi. mukosa respirasi. merelaksasi bronkusmerelaksasi bronkusstimulasi sistem saraf pusat stimulasi sistem saraf pusat dan peningkatan tekanan dan peningkatan tekanan darah, efeknya lebih rendah darah, efeknya lebih rendah

FenilpropanolaminFenilpropanolamin FarmakodinamikFarmakodinamik

bekerja pada reseptor bekerja pada reseptor αα, , ββ1, 1, ββ2. 2. Efek perifer melalui kerja Efek perifer melalui kerja langsung dan melalui langsung dan melalui penglepasan norepinefrin penglepasan norepinefrin endogen. Pada mukosa endogen. Pada mukosa hidung bekerja pada reseptor hidung bekerja pada reseptor αα yang akan menghasilkan yang akan menghasilkan efek dekongestan. efek dekongestan. Efek kardiovaskular yaitu Efek kardiovaskular yaitu menstimulasi jantung yang menstimulasi jantung yang meningkatkan kekuatan meningkatkan kekuatan konstriksi jantung dan curah konstriksi jantung dan curah jantung.jantung.

Dekongestan

Page 26: Rhinitis Alergika

Resep yang Benar dan Rasional Resep yang Benar dan Rasional

Page 27: Rhinitis Alergika

Resep alternatifResep alternatif

Page 28: Rhinitis Alergika

Pengendalian obatPengendalian obat

Menghindari pencetus Menghindari pencetus

Terapi medikamentosa (antihistamin dan Terapi medikamentosa (antihistamin dan dekongestan)dekongestan)

ImmunoterapiImmunoterapi

pseudoefedrin onset kerja> cepat, waktu pseudoefedrin onset kerja> cepat, waktu paruh > panjang, efek sampingnya paruh > panjang, efek sampingnya dibandingkan fenilpropanolamin dan efek dibandingkan fenilpropanolamin dan efek samping <. samping <.

Page 29: Rhinitis Alergika

Pengendalian obatPengendalian obat

Loratadin onset kerja >lama, efek samping Loratadin onset kerja >lama, efek samping < dibangdingkan terfenadin< dibangdingkan terfenadin

pseudoefedrin onset kerja> cepat, waktu pseudoefedrin onset kerja> cepat, waktu paruh > panjang, efek samping < paruh > panjang, efek samping < dibandingkan fenilpropanolamin.dibandingkan fenilpropanolamin.

Page 30: Rhinitis Alergika

KesimpulanKesimpulan

Pada kasus rhinitis alergika ini diberikan Pada kasus rhinitis alergika ini diberikan obat loratadin dan pseudoefedrin. obat loratadin dan pseudoefedrin. Pemberian terapi farmakologis hendaklah Pemberian terapi farmakologis hendaklah disertai dengan edukasi kepada penderita. disertai dengan edukasi kepada penderita.

Page 31: Rhinitis Alergika

TERIMA KASIH