revisi topo.doc

Upload: anonymous-ox6zy0rbd

Post on 25-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    1/13

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Topografi berasal dari bahasa Yunani yang artinya studi tentang permukaan

    bumi maupun benda benda diluar angkasa. Pemetaan topografi adalah pekerjaan

    mengumpulkan data yang ada diatas permukaan bumi, baik bentuk atau kedudukan

    sebuah objek dan mereprentasikan data tersebut diatas permukaan kertas yang datar

    berupa gambar atau yang disebut peta topografi. Topografi merupakan jenis

    permukaan yang digunakan dalam geodesi sebagai model geometri permukaan bumi.

    Dalam bidang teknik khususnya dalam pembangunan, peta topografi sangat

    dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan.

    Kegiatan praktikum Sur ei topografi ini merupakan bagian dari mata kuliah

    yang harus ditempuh sebagai salah satu syarat kelulusan bagi mahasis!a Program

    Studi Teknik "eodesi S# $nstitut Teknologi %asional &alang. Tujuan kegiatan ini

    dilaksanakan sebagai salah satu bentuk pengaplikasian ilmu secara teoritis dan

    praktek yang telah didapatkan selama perkuliahan. Dari kegiatan praktikum ini setiap

    mahasis!a diharuskan menyusun laporan yang dapat mengembangkan !a!asan

    mahasis!a dan mampu menjelaskannya secara tertulis dengan hasil yang logis,

    sistematis, dan dapat dimengerti oleh orang lain tentang Sur ei topografi. Dalam

    laporan ini akan dijelaskan tentang tahapan tahapan pekerjaan pengukuran,

    perhitungan data, dan proses penggambaran peta.

    1

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    2/13

    1.2. Maksud dan Tujuan

    1.2.1. Maksud

    Praktikum Sur ei topografi merupakan !ujud aplikasi terpadu antara sikap,kemampuan dan keterampilan yang diperoleh mahasis!a dibangku perkuliahan.

    &ahasis!a diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman

    dalam penggunaan alat ukur waterpass dan theodolite dengan adanya pelaksanaan

    praktikum.

    1.2.2. Tujuan

    Tujuan dari pelaksanan praktikum, agar setiap mahasis!a dapat melakukan

    perencanaan pengukuran dan pemetaan topografi sesuai dengan spesifikasi teknis

    pekerjaan yang meliputi prosedur pengukuran dan ketelitian yang ditentukan. Selain

    itu mahasis!a dapat meningkatkan kemampuan dalam mengolah data ukuran dan

    mampu melakukan penggambaran peta.

    2

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    3/13

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1. Sur e! T"#"gra$!

    Sur ei topografi yaitu pemetaan permukaan bumi fisik dan kenampakan dan

    hasil buatan manusia. 'nsur relief disajikan dalam bentuk garis kontur. Skala peta

    berkisar antara # ( )** sampai #( +)*.*** dengan inter al garis kontur antara *,+)

    #** meter. Slamet Basuki , 2011, Ilmu Ukur Tanah, cetakan kedua ( revisi ),

    Pener it !ad"ah #ada Universit$ Press -.

    2.2. %erangka k"ntr"l Pe&etaan

    Tahapan a!al dari pekerjaan pemetaan adalah penentuan titik titik

    kontrol kerangka dasar pemetaan yang merata dan dengan kerapatan tertentu

    didaerah yang akan dipetakan. Titik kontrol ini akan dijadikan ikatan dari detail

    detail yang merupakan objek dari permukaan bumi yang akan digambarkan dalam

    peta. Kerangka kontrol pemetaan terdiri dari, kerangka kontrol horisontal

    planimetris - yang mempunyai koordinat bidang datar /,y - dan kerangka kontrol

    ertikal yang mempunyai nilai ketinggian h -. Slamet Basuki , 200%, Ilmu Ukur Tanah, Pener it !ad"ah #ada Universit$ Press )&

    2.2.1. %erangka %"ntr"l H"r!s"ntal

    Kerangka kontrol horisontal merupakan kerangka dasar pemetaan yang

    memperlihatkan posisi titik satu terhadap yang lainnya diatas permukaan bumi pada

    bidang datar secara horisontal. Konsep pengukuran kerangka horisontal adalah untuk

    memperoleh koordinat planimetris 'astin ,northin - titik titik pengukuran.

    Kerangka peta yang umum dipakai dalam bidang geodesi adalah dengan

    menggunakan metode poligon traverse -, metode triangulasi, dan metode trilaterasi.

    3

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    4/13

    2.2.1.1. P"l!g"n ' traverse (

    Pengukuran dengan metode poligon, titik titik kontrol yang akan

    ditentukan koordinat geodetiknya dirangkai dalam jaringan segi banyak, dan

    dapat berupa jaringan terbuka atau tertutup. 0esaran yang diukur adalah

    panjang sisi sisi poligon dan sudut hori1ontal yang terbentuk oleh dua sisi

    pada tiap titik poligon. Dengan koordinat dan a1imuth geodetik pada titik a!al

    datum -, maka dapat ditentukan koordinat titik poligon.

    http **dokumen&tips*documents*1+ -teknik-survei-dan-pemetaan-"ilid1&html -

    0erdasarkan geometriknya poligon tertutup maupun poligon terbuka

    terdiri dari, poligon terikat sempurna, poligon terikat sebagian, poligon tidak

    terikat.

    a. Poligon tertutup terikat sempurna

    Poligon tertutup terikat sempurna adalah poligon yang terikat oleh

    a1imuth dan koordinat.

    !am ar 1& Poli on Tertutup Terikat ( sum er .on sot"itro, 1/ 0 )

    4

    http://dokumen.tips/documents/137-teknik-survei-dan-pemetaan-jilid1.htmlhttp://dokumen.tips/documents/137-teknik-survei-dan-pemetaan-jilid1.html
  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    5/13

    Keterangan gambar (

    : Sudut horisontal

    ( AB,BC,DE,EA ) : Asimuth

    d ( AB,BC,DE,EA ) : Jarak antar titik oli!on

    : "itik oli!on

    : Arah utara

    2.2.1.2. Pengukuran Deta!l

    Detail adalah segala obyek yang ada dilapangan baik bersifat alamiahseperti sungai, lembah, bukit, alur, dan ra!a, maupun hasil buatan manusia

    seperti jalan, jembatan, gedung, stasiun. Penentuan posisi dari titik titik

    detail, diikatkan pada titik titik kerangka pemetaan yang tela diukur

    sebelumnya.

    0eberapa metode atau cara pengukuran penentuan posisi - titik

    detail yakni, metode offset, metode grid, metode pemotongan ke muka,

    metode polar atau koordinat kutub. Slamet Basuki , 2011, Ilmu Ukur Tanah,

    cetakan kedua ( revisi ), Pener it !ad"ah #ada Universit$ Press -.

    2.2.2. %erangka %"ntr"l )ert!kal

    Kerangka dasar ertikal dilakukan untuk penentuan beda tinggi suatu titik

    yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu referensi atau bidang acuan.

    0eda tinggi diatas permukaan bumi dapat ditentukan dengan metode sipat datar,

    trigonometric, barometrik.

    2.2.2.1. S!#at datar ' spirit leveling (

    Sipat datar merupakan konsep penentuan beda tinggi antara dua titik

    atau lebih dengan garis bidik mendatar atau horisontal yang diarahkan pada

    #

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    6/13

    rambu rambu yang berdiri tegak atau ertikal dengan menggunakan

    waterpass .

    !am ar 2& Sipat atar ( Sum er .on so"itro, 1/ 0 )

    Keterangan gambar (

    ba#, ba+ ( bacaan benang atas rambu muka dan belakang

    bt#, bt+ ( bacaan benang tengah rambu muka dan belakang

    bb#, bb+ ( bacaan benang ba!ah rambu muka dan belakang

    2h 30 ( beda tinggi antara titik 3 dan titik 0

    $

  • 7/25/2019 revisi topo.doc

    7/13

    BAB III

    PELA%SANAAN PRA%TI%UM

    *.1. L"kas! Pengukuran

    4okasi pelaksanaan praktikum ( Kampus + $T% &alang

    !am ar +& okasi Pelaksanaan Praktikum ( Sum er !oo le earth )

    *.2 Peralatan +ang D!gunakan

    NO NAMA ALAT ,UMLAH

    # .aterpass # unit+ Theodolite # unit5 6ambu ukur + buah7 Statif # buah) 6ol meter # buah8 Payung # buah9 Patok kayu ) buah: ;ormulir ukur