revisi ancangan

Upload: jainuddin-java

Post on 27-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kmkk

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMetanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau Spiritus merupakan senyawa kimia dengan rumus kimianya yaitu CH3OH. Spiritus merupakan bentuk alkohol yang sederhana. Pada keadaan atmosfer spiritus berbentuk cairan yang ringan, tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar, serta beracun dengan bau yang khas. Bahan baku utama pembuatan spiritus adalah tetes tebu (molasses). Tetes tebu merupakan bahan baku yang relatif murah dan berkualitas baik. Metanol ataupun spiritus umumnya digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai macam produk petrokimia, sintetis kimia dan bahan bakar mesin pada kendaraan bermotor yang sudah dikenal sejak tahun 1960-an. Metanol ataupun spiritus dibuat dari bahan baku yang merupakan limbah ataupun sisa dari proses pembuatan gula di pabrik. Bahan baku pembuatan spiritus yaitu berupa tetes tebu hasil dari pemisahan dengan kristal gula pada proses pengolahan gula tebu. Proses untuk mendapatkan tetes tebu (molasses) diawalai dengan penggilingan tebu untuk mengeluarkan nira mintah, selanjutnya nira akan mengalami proses pemurnian, proses ini dilakukan dengan cara diendapkan sehingga didapat nira yang jernih. Selanjutnya dilakukan prosses penguapan dengan tujuan untuk meningkatkan konsentrasi sampai tingkat jenuhnya. Pada tahan ini nira kental hasil penguapan akan dilakukan proses pemasakan untuk pembentukan kristal gula, setelah kristal terbentuk dan melalui tahap pendinginan maka dilakukan pemisahan dengan alat pemusing dan penyaring sehingga didapatkan gula mentah dan tetes tebu. Setelah didapatkan tetes tebu maka akan dilakukan proses selanjutnya untuk mengolah tetes tebu menjadi spiritus. Spiritus merupakan zat yang mudah terbakar, sehingga dibutuhkan tempat penyimpanan yang aman dan terkendali sehingga dapat mencegah terjadinya bahaya seperti kebakaran ataupun ledakan.Penyimpanan merupakan kegiatan produksi dan operasi industri yang berfungsi sebagai penampungan sementara sebelum di distribusikan ke pasar. Penyimpanan juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar yang dapat membahayakan hasil produksi. Supaya dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan secara baik dan benar. Penyimpanan dan penggudangan mempunyai arti yang sama yaitu menumpuk suatu bahan dalam suatu ruang yang terkendali dengan tujuan agar bahan tidak mudah rusak dalam waktu tertentu.Penyimpanan atau pergudangan bukan hanya suatu kegiatan yang hanya memasukkan barang tetapi lebih dari itu, dalam kegiatan penyimpanan penting dilakukan perencanaan, pengorganisasian, serta pengendalian logistik baik secara teknis maupun administratif sehingga dalam kegiatan tersebut dapat terjamin dan terjaga kelangsungan dan kesinambungan setiap aktivitas dalam setiap unit kerja di dalam suatu organisasi.PT Madubaru adalah satu satunya Pabrik Gula dan Pabrik Alkohol / Spiritus di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya gula pasir, sebagai perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibangun pada tanggal 14 Juni 1955. Atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Diresmikan tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden RI Pertama Ir.Soekarno. PT Madubaru mulai beropresi pada tahun 1958 untuk Pabrik Gula sedangkan Pabrik spritus pada tahun 1959. PT Madubaru berlokasi diatas bangunan Pabrik Gula Padokan (satu diantara 17 Pabrik Gula di DIY yang di bangun pada pemerintahan Belanda tetapi dibumihanguskan pada masa pemerintahan Jepang), yang terletak di desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.PT Madubaru atau di kenal juga dengan nama PT Madukismo ini selalu berkembang. Dapat dilihat dengan peralatan yang di gunakanpun jauh lebih modern. Hasil dari produk gula maupun spiritus semakin meningkat seiring penambahan dan pergantian alat yang lebih modern. Dengan perlatan yang semakin canggih maka para pekerjapun di tuntut untuk lebih mengerti dan memahami, sehingga mampu menangani kemungkinan kerusakan alat yang terjadi kapan saja. Selaian dari pada faktor faktor penunjang yang lain maka seorang teknisi harus dapat memberikan servis berkala terhadap alat ataupun mesinmesin yang bekerja selama 24 jam tersebut. Dengan demikian maka dapat memperkecil kerusakan alat maupun kesalahan pada saat proses produksi yang menyebakan kerugian yang lebih besar.

1.2. Tujuan Praktek LapanganAdapun tujuan dari Praktek Lapangan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari secara langsung tentang penanganan produk akhir ataupun penyimpanan spiritus di PT. Madu Baru, Yogyakarta.1.3. Ruang Lingkup Praktek LapanganRuang lingkup praktek lapangan meliputi beberapa aspek yaitu:1. Proses penyimpanan spiritus di pabrik2. Metode dan prinsip kerja alat yang digunakan dalam proses penyimpanan spiritus1.4. Metode Pengumpulan Data dan InformasiPengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode primer dan sekunder. Metode primer meliputi pengamatan langsung dilapangan dan wawancara. Adapun metode sekunder meliputi pengumpulan data dari literatur kepustakaan, baik berupa artikel, buku, jurnal, atau sumber bacaan lainnya.1.5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek LapanganKegiatan praktek lapangan ini dilakukan di PT. Madu Baru, Yogyakarta. Praktek lapangan dilaksanakan selama 29 hari kerja dari tanggal 5 Agustus 4 September 2015. PT. Madu Baru beralamat di Tromol Pos 49 Padokan, Tirtonirmolo Kasihan, Bantul Yogyakarta, 55181, Indonesia.

BABIITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman TebuTanaman tebu biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam industri gula. Bagian lainnya juga dapat dimanfaatkan di industri jamur dan sebagai pakan ternak. Pertumbuhan tanaman tebu biasanya sangat baik di daerah yang beriklim panas dengan kelembaban pertumbuhannya berkisar 70%, suhu udara berkisar 28-34oC. Tanah yang subur dan cukup air merupakan media pertumbuhan yang baik untuk tanaman tebu (Farid, 2003).

Pelatihan awal harus diberikan kepada semua personil yang berada di area penyimpanan dan berjalan secara berkesinambungan yang berkaitan dengan cara distribusi dan penyimpanan yang baik dan benar, serta berkaitan dengan peraturan dan keselamatan. Catatan pelatihan harus disimpan untuk diperiksa bila diperlukan (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).

Semua anggota staf juga harus dilatih untuk mempunyai tingkat kebersihan dan sanitasi yang tinggi. Petunjuk yang jelas tentang kebersihan harus didistribusikan serta dilakukan pengamatan. Pakaian pelindung harus dikenakan semua personil yang bekerja di area penyimpanan atau pakaian kerja yang sesuai aktivitas yang dilakukan oleh para pekerja (United Arab Emirates Ministry of Health Drug Control Department, 2006).

Farid, M. 2003. Perbanyakan Tebu (Saccharum officinarum L.) Secara In Vitro pada Berbagai Konsentrasi IBA dan BAP. J. Sains & Teknologi. 3: 103109.

LAMPIRAN1. Rencana PelaksanaanTabel. Pelaksanaan Prakter Kerja Lapang (PKL) 1-29 Agustus 2015NoRencana KegiatanMinggu ke

1234

1Pengenalan Lokasi

2Pemilihan Bidang PKL

3Penentuan Metode Kerja

4Pelaksanaan Kerja

5Penulisan Laporan

6