review skripsi iii metod

25
REVIEW SKRIPSI III JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XII IPA SMAN 3 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN 2011/2012 DALAM MERAMALKAN PERGESERAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN AZAS LE CHATELIER DISUSUN OLEH : RIA MALASARI

Upload: ida-luppalupze

Post on 12-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Skripsi III Metod

REVIEW SKRIPSI III

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XII

IPA SMAN 3 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN

2011/2012 DALAM MERAMALKAN PERGESERAN

KESETIMBANGAN BERDASARKAN AZAS LE

CHATELIER

DISUSUN OLEH : RIA MALASARI

Page 2: Review Skripsi III Metod

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pembangunan nasional

karena merupakan salah satu sektor yang menentukan kelangsungan kehidupan bangsa. Karena

itu setiap Negara menyelenggarakan pendidikan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan

pembangunan nasional masing-masing. Hal ini tidak disangsikan lagi bahwa kemajuan yang

dicapai dalam bidang pendidikan akan mempercepat pembangunan suatu bangsa.

Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran yang serat dengan konsep-konsep dan saling

keterkaitan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainya. Selain itu, ilmu kimia juga

merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri dan keterampilan dalam

memecahkan masalah-masalah dalam ilmu kimia yang berupa fakta, konsep, hukum dan teori-

teori yang berhubungan dengan komposisi, struktur, sifat dan perubahan energi

(Depdikbud,1995:17). Tujuan pengajaran ilmu kimia di SMU adalah agar siswa menguasai

konsep-konsep kimia dan saling keterkaitan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam teknologi. Sehingga diharapkan siswa mampu memahami dan menguasai konsep-

konsep dalam ilmu kimia.

Rahayu (1998) melakukan penelitian tentang pemahaman siswa kelas II SMUN 3 Palangka

Raya dalam memahami kesetimbangan kimia tahun ajaran 1997/1998 dan melaporkan bahwa

kemampuan siswa memahami konsep kesetimbangan kimia masih tergolong kurang yaitu 52%.

Topik yang tuntas dipahami siswa hanya keadaan setimbang sedangkan pergeseran

kesetimbangan dan tetapan kesetimbangan belum dapat dipahami dengan baik.

Pangganti (2001) melakukan penelitian tentang kesalahan konsep siswa kelas XI SMA

Negeri Muara Teweh tahun ajaran 2000/2001dalam menentukan arah pergeseran kesetimbangan

akibat perubahan konsentrasi berdasarkan prinsip Le Chatelier dan menyimpulkan bahawa

64,8% siswa mengalami kesalahan menentukan ungkapan tetapan kesetimbangan, 49,70% siswa

mengalami kesalahan dalam menentukan arah perubahan konsentrasi terhadap pergeseran

kesetimbangan berdasarkan prinsip Le Chatelier, 49,3% siswa mengalami kesalahan menentukan

pengaruh penambahan zat yang tidak ikut bereaksi, 73,2% siswa mengalami kesalahan

Page 3: Review Skripsi III Metod

menentukan pengaruh penambahan zat yang bereaksi dengan zat-zat yang ada dalam

kesetimbangan.

Santy susilawaty (2007) tentang kesulitan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Jekan Raya tahun

ajaran 2005/2006 dalam memahami konsep kesetimbangan kimia dengan menggunakan tes

melengkapi, dinyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan memahami faktor-faktor yang

mempengaruhi pergeseran kesetimbangan untuk pengaruh perubahan konsentrasi sebesar

45,37%, perubahan suhu sebesar 67,95%, perubahan tekanan sebesar 67,1% dan perubahan

volume sebesar 67,96%.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan 2

(PPL-2) di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya pada semester ganjil 2010/2011 penguasaan

konsep siswa kelas XI dalam meramalkan arah pergeseran kesetimbangan masih tergolong

rendah. Selain itu, dalam pelajaran juga kurang didukung dengan adanya media sehingga

menyebabkan penguasaan konsep siswa dalam meramalkan arah pergeseran kesetimbangan

tersebut masih tergolong rendah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahawa penguasaan konsep siswa dalam

memahami pergeseran kesetimbangan masih tergolong rendah. Hal inilah yang melatar

belakangi keinginan peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Penguasaan Konsep

Siswa Kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2011/2012 Dalam Meramalkan

Pergeseran Pesetimbangan Berdasarkan Azas Le Chatelier”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana penguasaan konsep siswa kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya tahun

ajaran 2011/2012 dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le

Chatelier ?

2. Apa kesulitan yang dialami siswa kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya tahun ajaran

2011/2012 dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le Chatelier ?

1.3 Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penguasaan konsep dalam meramalkan

pergeseran kesetimbangan kimia, yang meliputi penguasaan konsep siswa kelas XII IPA SMAN

Page 4: Review Skripsi III Metod

3 Palangka Raya tahun ajaran 2011/2012 dalam meramalkan : 1) Pengaruh perubahan

konsentrasi salah satu zat terhadap pergeseran kesetimbangan; 2) Pengaruh perubahan suhu

terhadap pergeseran kesetimbangan; 3) Pengaruh perubahan tekanan terhadap pergeseran

kesetimbangan; 4) Pengaruh perubahan volume terhadap pergeseran kesetimbangan.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui penguasaan konsep siswa kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya tahun

ajaran 2011/2012 dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le

Chatelier.

2. Mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan

berdasarkan azas Le Chatelier.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi kepada guru-guru kimia tentang penguasaan konsep siswa dalam

meramalkan arah pergeseran kesetimbangan kimia.

2. Menjadi salah satu dasar pemikiran bagi peneliti selanjutnya.

1.6 Asumsi Penelitian

Penelitian ini dilandasi dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Siswa telah mendapat pelajaran pergeseran kesetimbangan kimia baik dari guru maupun

belajar dari buku-buku penunjang.

2. Siswa mengerjakan tes dan mentaati petunjuk pelaksanaan tes, sehingga jawaban yang

diberikan oleh siswa mencerminkan pemahaman dalam meramalkan arah pergeseran

kesetimbangan kimia.

3. Siswa menjawab pertanyaan dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan

pengetahuan yang diperoleh selama mempelajari cara meramalkan arah pergeseran

kesetimbangan kimia.

Page 5: Review Skripsi III Metod

1.7 Penjelasan Istilah

1. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya.

2. Penguasaan adalah pengetahuan atau kepandaian.

3. Konsep adalah suatu abstraksi gagasan yang menggambarkan ciri-ciri atau atribut yang

umum dari sekelompok obyek atau peristiwa.

4. Meramalkan adalah menduga atau menelaah suatu hal tertentu.

5. Faktor adalah hal (keadaan , peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya

sesuatu.

6. Kesetimbangan kimia (keadaan setimbang) adalah suatu reaksi kimia yang mempunyai sifat

reaksi dapat balik (reversibel), bersifat dinamis (reaksi berlangsung terus menerus dalam dua

arah dengan laju reaksi pembentukan sama dengan laju reaksi baliknya), dan terjadi pada

sistem tertutup. (Sudarmo,2007)

7. Lembar kerja siswa merupakan instrumen yang digunakan untuk mengungkap permasalahan

siswa dalam penguasaan konsep dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan

azas Le Chatelier.

Page 6: Review Skripsi III Metod

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar Konsep

Menurut Gagne (Dahar,1989) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk

merubah perlakuan dari suatu pengalaman, contohnya siswa yang telah belajar cara penulisan

rumus kimia senyawa kimia akan menuliskan rumus molekul air H2O bukan H2O. Teori-teori

belajar sudah ada sebelum abad 20 dengan ciri-ciri belajar tanpa melakukan eksperimen, artinya

berorientasi filosofis. Masuk pada abad 20 teori ini berkembang dengan menghubungkan prinsip

yang satu dengan yang lainnya dan membuktikan teori melalui eksperimen.

Makna yang diperoleh dari belajar adalah pemahana terhadap suatu hal. Pemahaman

diperoleh melalui konsep-konsep yang diberikan. Dalam pendidikan yang harus dicapai adalah

belajar konsep, artinya agar dapat memahami suatu hal, konsep-konsep dari hal tersebut harus

dipelajari terdahulu. Konsep yang telah diperoleh kemudian berkembang pada saat seseorang

mulai belajar, dan pada akhirnya mengalami modifikasi atau perubahan yang disebabkan oleh

pengalaman-pengalaman (Dahar, 1989).

Pada saat sekarang, belajar konsep terutama dalam pendidikan di sekolah menjadi

tuntutan utama baik untuk pendidik (guru) maupun siswa. Oleh sebab itu, lahirlah berbagai

metode pelajaran yang mendekati perolehan kepada perolehan konsep.

2.2 Pengertian Konsep

Konsep memiliki arti yang tidak sederhana. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya

definisi yang dikemukaaan oleh para ilmuwan mengenai konsep tersebut.

Menurut Kaliger (1990) “konsep merupakan suatu abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari

hal-hal khusus misalnya adalah prestasi, adalah abstraksi yang terbentuk dari observasi tentang

perilaku-perilaku tertentu pada anak-anak”.

Menurut Rosser (Dahar, 1989) “konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas, obyek-

obyek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-hubungan yang merupakan atribut

yang sama.

Page 7: Review Skripsi III Metod

Menurut Dahar (1989) ciri-ciri dari suatu konsep adalah sebagai berikut :

1. Konsep merupakan buah pikiran yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dimana

konsep adalah simbol.

2. Konsep itu timbul sebagai hasil dari pengalaman manusia dengan lebih dari satu benda

peristiwa atau fakta. Konsep itu adalah suatu generalisasi.

3. Konsep adalah suatu hasil berfikir abstrak manusia yang merangkum banyak pengalaman.

4. Konsep merupakan perkaitan fakta atau pemberian pola pada fakta.

5. Suatu konsep dianggap kurang tepat, disebabkan timbulnya fakta-fakta baru, dan karena itu

konsep yang bersangkutan harus mengalami perubahan.

2.3 Penguasaan Konsep

Menurut Hamalik (2002 : 161) pada dasarnya konsep adalah suatu kelas stimuli yang

memiliki sifat-sifat umum. Pengertian prinsip pada umumnya menunjukkan pada hukum-hukum

ilmiah, aturan-aturan generalisasi yang merupakan perpaduan atau kombinasi dari berbagai

konsep. Hal serupa diungkapkan oleh Dahar (1988:96) yang menyatakan bahwa konsep adalah

suatu abstraksi yang memiiki suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,

hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang sama.

Menurut Slameto (1991:137) apabila sebuah konsep telah dikuasai oleh siswa ada dua

kemungkinan untuk menggunakannya yaitu :

1. Siswa dapat menggunakan konsep itu untuk menyelesaikan masalah;

2. Penguasaan suatu konsep memudahkan para siswa untuk mempelajari konsep-konsep lainya.

Kemampuan seseorang menguasai suatu materi pelajaran bila diurutkan dari tingkat terendah ke

tingkat tertinggi adalah :

1. Pengetahuan;

2. Pemahaman;

3. Penerapan atau aplikasi;

4. Analisis;

5. Sitesis;

6. Evaluasi.

Page 8: Review Skripsi III Metod

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) penguasaan berarti pengetahuan atau

kepandaian. Berdasarkan Pengertian konsep yang telah dibahas sebelumnya, maka yang

dimaksud dengan penguasaan konsep adalah pengetahuan mengenai hasil pemikiran manusia

yang diperoleh melalui fakta-fakta dan peristiwa yang dinyatakan dalam definisi., teori-teori

dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Sehingga penguasaan konsep pergeseran

kesetimbangan kimia dapat didefinisikan sebagai pengetahuan mengenai konsep-konsep

pergeseran kesetimbangan yang telah dikemukakan, serta dapat menerapkannya untuk

memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

2.4 Lembar Kerja Siswa

LKS adalah media cetak yang terdiri dari satu atau dua lembar atau lebih yang diberikan

kepada siswa disuatu kelas dengan tujuan untuk melakukan aktivitas belajar. Lembar kerja siswa

harus disusun dengan tujuan dan prinsip yang jelas. Adapun tujuannya meliputi :

1. Memberikan pengetahuan dan sikap serta keterampilan yang perlu dimiliki siswa;

2. Mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disajikan;

3. Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sukar dipelajari.

Sedangkan prinsipnya meliputi :

1. Tidak dinilai sebagai dasar pertimbangan raport;

2. Mengandung permasalahan;

3. Sebagai alat pengajaran;

4. Mengecek tingkap pemahaman;

5. Semua permasalahan sudah terjawab dengan benar setelah selesai pembelajaran.

2.4.1 Peran dan Fungsi LKS

Peran LKS sangat besar bagi proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas

siswa dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran kimia dapat membantu guru untuk

mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri.

Disamping itu, LKS juga dapat menggambarkan keterampilan proses, meningkatkan aktivitas

siswa dan dapat mengoptimalkan hasil belajar.

Page 9: Review Skripsi III Metod

Lembar kerja siswa memiliki fungsi antara lain :

a. Untuk tujuan latihan;

b. Untuk menerangkan penerapan;

c. Untuk kegiatan penelitian;

d. Untuk penemuan;

e. Untuk penelitian hal yang sifatnya terbuka.

2.5 Kesetimbangan Kimia

2.5.1 Kesetimbangan Kimia adalah Kesetimbangan Dinamis

Untuk memperoleh gabaran tentang konsep setimbang kita ambil contoh proses

kesetimbangan air dengan uap air dalam sebuah botol. Bila air diletakkan dalam sebuah botol

terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, air yang berada pada botol terbuka makin

lama akan berkurang dan habis, karena butir-butir air menguap dan keluar dari botol. Tetapi jika

dalam botol ditutup, jumlahnya tetap utuh. Dengan demikian timbullah suatu pertanyaan “apakah

air dalam botol tidak menguap?”

Air dalam botol yang tetutuppun terus menerus menguap, namun uap air dari permukaan

zat cair dalam botol tertutup tidak keluar sehingga bila uap air telah menjadi jenuh ada sebagian

uap air tersebut akan mengembun menjadi butir-butir air yang menempel pada botol dan

akhirnya mengalir kembali ke dalam botol. Penguapan dan pengembunan berlangsung

bersamaan sehingga uap air dalam botol jumlahnya tidak berubah sesuai dengan tekanan

maksimum uap air pada suhu tersebut.

Proses ini berlangsung terus menerus. Pada keadaan setimbang tidak nampak perubahan

tinggi permukaan zat cair, baik turunnya permukaan zat cair karena penguapan, maupun naiknya

permukaan zat cair karena penggembunan uap air. Sistem kesetimbangan air dan uap air ini

hanya mungkin terjadi dalam botol/ruang tertutup.

a. Reaksi Searah/Reaksi Ireversibel

Reaksi searah ialah reaksi yang berlangsung dari kiri ke kanan. Artinya, pereaksi dapat saling

bereaksi sedangkan zat-zat hasil reaksi tidak dapat saling bereaksi lagi.

Page 10: Review Skripsi III Metod

b. Reaksi Dapat Balik/Reaksi Reversibel

Reaksi dapat balik ialah reaksi yang dapat berlangsung tidak hanya dari zat pereaksi,

melainkan hasil reaksi juga dapat saling bereaksi kembali membentuk zat pereaksi.

2.5.2 Jenis Reaksi Kesetimbangan

Berdasarkan fasa zat yang terlibat dalam kesetimbangan, maka kesetimbangan dapat

digolongkan dalam dua kategori yaitu kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.

2.6 Ciri-ciri Kesetimbangan kimia

Meskipun hampir semua reaksi merupakan reaksi dapat balik, tetapi tidak semua reaksi dapat

balik menjadi reaksi kesetimbangan. Agar dapat tercipta sesuatu reaksi setimbang diperlukan

kondisi tertentu, antara lain reaksinya bolak-balik, sistem tertutup, dan bersifat dinamis.

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan

Suatu sistem dalam keadaan setimbang cenderung mempertahankan kesetimbanganya,

sehingga apabila ada pengaruh dari luar, maka sistem tersebut akan sedemikian rupa diperoleh

keadaan setimbanga lagi.

2.7.1 Pengaruh Perubahan Konsentrasi

Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi kesetimbangan reaksi. Perubahan konsentrasi

dapat dilakukan dengan cara menambahkan atau mengurangi konsentrai pereaksi. Jika kedalam

sistem kesetimbangan, konsentrasi pereaksi ditambah atau diperbesar, kesetimbangan akan

bergeser ke kanan atau kearah hasil reaksi, sehingga konsentrasi hasil reaksi bertambah.

2.7.2 Pengaruh Perubahan Tekanan

Pergeseran kesetimbangan reaksi, selain dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi juga

dipengaruhi oleh perubahan volume sistem.

Pada sistem kesetimbangan heterogen, pengaruh tekanan dan volume pergeseran

kesetimbangan tidak dipengaruhi oleh zat padat atau zat cair, tetapi hanya dipengaruhi oleh

komponen berwujud gas.

Page 11: Review Skripsi III Metod

1. Untuk reaksi kesetimbangan dengan jumlah partikel sebelum reaksi sama dengan jumlah

partikel sesudah reaksi, perubahan tekanan tidak akan mempengaruhi letak

kesetimbangan.

2. Untuk reaksi kesetimbangan dengan jumlah partikel sebelum reaksi tidak sama dengan

jumlah partikel sesudah reaksi,

a. Tekanan diperbesar kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah partikel yang lebih

kecil;

b. Tekanan diperkecil kesetimbnagan akan bergeser ke arah partikel yang lebih besar.

2.7.3 Pengaruh Perubahan Volume

1. Bila suatu reaksi dengan jumlah molekul atau partikel sebelum dan sesudah reaksi sama,

perubahan volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

2. Untuk reaksi yang jumlah partikel sebelum dan sesudah reaksi tidak sama maka:

a. Bila volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser menuju arah dengan jumlah

molekul atau partikel (jumlah koefisian reaksi) yang lebih besar.

b. Bila volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser menuju arah dengan jumlah

molekul atau partikel (jumlah koefisien reaksi) yang lebih besar.

2.7.4 Pengaruh Perubahan Suhu

Kesetimbangan reaksi dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu di luar sistem. Hubungan

antara perubahan suhu dengan sistem kesetimbangan kimia dirumuskan oleh Le Chatelier.

Pengaruh perubahan suhu terhadap sistem reaksi yang membentuk kesetimbangan berkaitan erat

dengan sifat termokimia dari suatu reaksi.

Pengaruh suhu terhadap posisi kesetimbangan dapat diungkap sebagai berikut :

Penurunan suhu menyebabkan posisi kesetimbangan bergeser ke arah perubahan yang

eksotermis, sedangkan peningkatan suhu menggeser posisi kesetimbnagan ke arah perubahan

endotermis.

Page 12: Review Skripsi III Metod

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan

menguraikan, mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif

menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami

sekarang, sikap, dan pandangan, hubungan antarvariabel, pertentangan dua kondisi atau lebih,

pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-perbedaan antar fakta dan lain-lain. Sesuai dengan

tujuan penelitian ini, maka yang akan dideskripsikan adalah penguasaan konsep siswa XII IPA 3

SMAN 3 Palangka Raya tahun ajaran 2011/2012 dalam meramalkan arah pergeseran

kesetimbangan kimia berdasarkan azas Le Chatelier.

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah studi deskriptif yaitu mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya mengenai konsep-konsep yang merupakan pendukung terhadap penguasaan konsep

dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan kimia, kemudian menganalisis penguasaan konsep

tersebut.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Palangka Raya pada semesterganjil Tahun Ajaran

2011/2012. Pengambilan data dilakukan pada 14 - 17 Oktober 2011.

3.4 Populasi Dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya tahun

ajaran 2011/2012 yang telah menerima materi pelajaran kesetimbangan kimia, yaitu terdiri dari 3

(tiga kelas) yaitu kelas XII IPA 1, XII IPA 2 dan XII IPA 3 dengan jumlah siswa keseluruhan

adalah 120 siswa. Artinya jumlah siswa yang menjadi populasi adalah sebesar 120 siswa.

Page 13: Review Skripsi III Metod

3.4.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas yang ditentukan dengan teknik random

sampling atau secara acak yaitu kelas XII IPA 3 yang berjumlah 36 siswa. Seluruh siswa diberi

kesempatan untuk menjadi sampel karena jumlah sampel ditentukan berdasarkan jumlah lembar

jawaban siswa yang layak untuk dianalisis.

3.5 Tahap-Tahap Penelitian

3.5.1 Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi penguasaan konsep siswa dalam

meramalkan arah pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le Chatelier dengan

menggunakan LKS dan wawancara. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

penguasaan konsep siswa melalui pola jawaban siswa dalam mengisi lembar kerja siswa yang

telah diberikan, selanjutnya lembar kerja siswa ini dapat disebut sebangai Lembar Kerja Siswa

Pergeseran Kesetimbangan Kimia (LKSPKK). Siswa meramalkan pergeseran kesetimbangan

dengan mengikuti langkah-langkah yanga ada pada LKSPKK. Dengan demikian hasil yang

diperoleh dari LKSPKK dapat dilihat penguasaan konsep siswa melalui jawaban yang diberikan.

3.5.2 Analisis Data

Penguasaan konsep siswa dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan kimia

berdasarkan azas Le Chatelier diteliti dengan memberikan Lembar Kerja Siswa Pergeseran

Kesetimbangan Kimia kepada siswa. Selanjutnya data yang diperoleh disusun berdasarkan pola

jawaban siswa kemudian dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut :

1. Mengelompokkan jawaban siswa untuk setiap langkah dan setiap butir soalnya.

2. Setiap pola jawaban siswa dideskripsikan untuk mengetahui penguasaan konsep dalam

meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le Chatelier. Skor maksimal yang

diperoleh siswa adalah jika semua langkah dapat diisi dengan benar. Artinya penguasaan

konsep siswa dinyatakan sudah baik apabila jawaban benar yang diperoleh ≥ 80 % dari

seluruh soalnya. Sebaliknya apabila < 80 %, siswa dinyatakan belum sepenuhnya

menguasaai konsep tersebut. Semua persentase jawaban dianalisis.

3. Melakukan wawancara menggunakan voice recorder dan camera. Pedoman wawancara

disesuaikan untuk setiap langkah yang ingin dinyatakan di dalam Lembar Kerja Siswa

Page 14: Review Skripsi III Metod

Pergeseran Kesetimbangan Kimia. Wawancara dilakukan untuk siswa yang memiliki pola

jawaban masing-masing, yaitu siswa yang memiliki jawaban paling banyak salah dari

Lembar Kerja Siswa Pergeseran Kesetimbangan Kimia yang telah diberikan.

3.6 Instrumen Penelitian

Data penguasaan konsep siswa dalam meramalkan pergeseran kesetimabangan berdasarkan

azas Le Chatelier diketahui melalui pengisian Lembar Kerja Siswa Pergeseran Kesetimbangan

Kimia dan wawancara.

3.6.1 Lembar Kerja Siswa Pergeseran Kesetimbangan Kimia

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Siswa Pergeseran

Kesetimbangan Kimia dimana LKS tersebut berisi materi pengetahuan awal yang mendasari

pergeseran kesetimbangan. Materi-materi tersebut merupakan beberapa konsep yang harus

dipahami siswa untuk dapat meramalkan pergeseran kesetimbangan dalam suatu reaksi.

Instrumen dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator yang mengacu pada KTSP.

3.6.2 Wawncara

Wawancara digunakan untuk memeriksa ulang dan memperoleh informasi yang lebih

jelas lagi dari siswa setelah mengerjakan Lembar Kerja Siswa Pergeseran Kesetimbangan Kimia.

Sehingga, pedoman wawancara yang digunakan adalah berdasarkan informasi yang diperoleh

dari Lembar Kerja Siswa Pergeseran Kesetimbangan Kimia dan wawancara kontekstual.

3.7 Teknik Analisis Data

Hasil pekerjaan siswa diolah melalui tiga cara yaitu penskoran, pengelompokan pola jawaban

siswa, dan wawancara. Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan jawaban per subtopik

dan per topik, dimana kesulitan soal tersebut meningkat dari nomor satu sampai tiga. Hasil

jawaban subtopik dan per topik kemudian dianalisis berdasarkan pola jawaban siswa. Setiap

jawaban diberi skor seperti yang disajikan dalam tabel rubrik penilaian pada lampiran 3.

Selanjutnya, dari pola jawaban tersebut dilakukan perhitungan persentase dari masing-masing

pola jawaban. Maksudnya agar dari persentase tersebut dapat terlihat pola jawaban terbanyak

dan yang paling sedikit. Setiap pola jawaban diambil sampelnya secara acak, kemudian

dilakukan wawancara yang bertujuan untuk menemukan pemahaman konsep siswa dalam

meramalkan pergeseran kesetimbangan yaitu hubungan antara materi-materi yang mendasari

Page 15: Review Skripsi III Metod

konsep dari pergeseran kesetimbangan tersebut. Siswa yang dijadikan sampel untuk wawancara

adalah siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang dan yang paling rendah.

Perhitungan persentase jawaban siswa keseluruhan, jawaban siswa per subtopik, dan jawaban

siswa per topik adalah sebagai berikut :

Psiswa = jumlah jawaban benar sisiwa

jumlah seluruh siswa x 100 %

Psubtopik = jumlah jawabanbenar sisiwa

jumlah soal per subtopik x 100 %

Hasil skor yang diperoleh untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa dalam

meramalkan pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan azas Le Chatelier digunakan

klasifikasi tingkat penguasaan konsep. Patokan yang digunaka untuk menyatakan penguasaan

konsep siswa dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan kimia berdasarkan azas Le Chatelier

seperti yang disajikan pada tabel berikut ini :

Klasifikasi Tingkat Penguasaan Konsep Siswa

Taraf Penguasaan Kriteria

90 – 100 %

80 – 89 %

65 – 79 %

55 – 64 %

0 – 54 %

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Sumber : Arikunto (1998)

Page 16: Review Skripsi III Metod

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN :

KELEBIHAN :

Secara keseluruhan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGUASAAN KONSEP

SISWA KELAS XII IPA SMAN 3 PALANGKA RAYA TAHUN AJARAN

2011/2012 DALAM MERAMALKAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN

AZAS LE CHATELIER” yang disusun oleh RIA MALASARI sudah baik karena

dalam proses pengumpulan data selain menggunakan Lembar Kerja Siswa Pergeseran

Kesetimbangan Kimia (LKSPKK) yang telah divalidasi oleh dua reter juga dilakukan

wawancara untuk memeriksa ulang dan memperoleh informasi yang lebih jelas lagi

dari siswa setelah mengerjakan LKSPKK.

KELEMAHAN :

Alasan perlunya pemilihan topik pergeseran kesetimbangan kimia pada latar belakang

masalah sebaiknya ditambah dengan mengapa materi tersebut perlu dipelajari, apa

kegunaannya atau kaitannya untuk pelajaran selanjutnya sehingga materi tersebut

perlu dikuasai secara mendalam dan data-data penelitian lainnya perlu ditambahkan.

Alangkah baiknya jika batasan masalah dan tujuan penelitian saling berkaitan satu

dengan yang lain jadi jika batasan masalahnya sebagai berikut :

Batasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada penguasaan konsep dalam

meramalkan pergeseran kesetimbangan kimia, yang meliputi penguasaan konsep

siswa kelas XII IPA SMAN 3 Palangka Raya tahun ajaran 2011/2012 dalam

meramalkan :

1) Pengaruh perubahan konsentrasi salah satu zat terhadap pergeseran

kesetimbangan;

2) Pengaruh perubahan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan;

3) Pengaruh perubahan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan;

4) Pengaruh perubahan volume terhadap pergeseran kesetimbangan.

Page 17: Review Skripsi III Metod

Maka, tujuan penelitiannya sebagai berikut :

Tujuan penelitian

Mengetahui penguasaan konsep siswa kelas XII IPA SMAN 1 Palangka Raya

tahun ajaran 2011/2012 dalam meramalkan :

1) Pengaruh perubahan konsentrasi salah satu zat terhadap pergeseran

kesetimbangan ;

2) Pengaruh perubahan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan ;

3) Pengaruh perubahan tekanan terhadap pergeseran kesetimbangan ;

4) Pengaruh perubahan volume terhadap pergeseran kesetimbangan.

Pada penjelasan istilah;

Istilah-istilah seperti analisis, penguasaan, konsep, meramalkan dan kesetimbangan

dijelaskan secara singkat berdasarkan buku rujukan atau tinjauan pustaka, tetapi

mengapa pada penjelasan LKS tidak dijelaskan secara singkat apa itu LKS,

bagaimana cara penyusunan LKS, prinsip dari LKS tetapi malah dijelaskan bahwa

LKS digunakan sebagai instrumen dalam mengungkap permasalah siswa dalam

penguasaan konsep dalam meramalkan pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas

Le Chatelier dimana seharusnya penjelasan bahwa LKS sebagai instrumen itu

terdapat pada Instrumen Penelitian.

Sampel pada penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas XII IPA 3 SMAN 3

Palangka Raya, alangkah baiknya untuk memperoleh cakupan yang lebih luas maka

sampel yang digunakan dalam penelitian lebih luas pula.