review sistem perumahan

Upload: selfa-septiani-aulia

Post on 08-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Review Sistem Perumahan

    1/3

    1

    Nama : Selfa Septiani Aulia

    NIM : 10610009

    Mata Kuliah : Sistem Perumahan

    Tugas : Review UU No. 1 Tahun 2011

    Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

    UU No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

    UU No. 1 tahun 2011 ini merupakan UU yang ditetapkan oleh Presiden Republik

    Indonesia berdasarkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat

    tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, yang merupakan kebutuhandasar manusia. Perumahan dan kawasan permukiman merupakan tanggung jawab negara dan

    pemerintah perlu lebih berperan dalam menyediakan dan memberikan kemudahan dan

    bantuan perumahan bagi masyarakat melalui penyelenggaraan perumahan dan kawasan

    permukiman yang berbasis keswadayaan masyarakat. UU No. 1 Tahun 2011 ini merupakan

    pengganti dari UU No. 4 tahun 1992 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman juga

    karena UU No. 4 tahun 1992 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman sudah tidak

    sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak

    terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur sehingga perlu diganti.

    UU No. 1 tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini terdiri dari18 Bab dan 167 pasal. Bab ke satu merupakan ketentuan umum, bab kedua yaitu asas, tujuan

    dan ruang lingkup, bab ketiga adalah pembinaan, bab keempat tugas dan wewenang, bab ke

    lima penyelenggaraan perumahan, bab ke enam penyelenggaraan kawasan permukiman, bab

    ke tujuh pemeliharaan dan perbaikan, bab ke delapan pencegahan dan peningkatan kualitas

    terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, bab sembilan penyediaan tanah, bab ke

    sepuluh pendanaan dan sistem pembiayaan, bab sebelas tentang hak dan kewajiban, bab dua

    belas peran masyarakat, bab tiga belas larangan, bab empat belas penyelesaian sengketa, bab

    lima belas sanksi administratif, bab enam belas ketentuan pidana, bab tujuh belas ketentuan

    peralihan, dan bab delapan belas merupakan ketentuan penutup.

    Pada bab 1 berisi definisi atau pengertian dari istilah yang sering digunakan dalam

    UU No. 1 Tahun 2011 ini, seperti pengertian perumahan, kawasan permukiman, lingkungan

    hunian, dan lain-lain. Pada bab 2 yaitu asas, tujuan, dan ruang lingkup, terdiri dari 3 pasal.

    Pasal pertama merupakan asas perumahan dan kawasan permukiman, yaitu kesejahteraan,

    keadilan dan pemerataan, kenasionalan, keefisienan dan kemanfaatan, keterjangkauan dan

    kemudahan, kemandirian dan kebersamaan, kemitraan, keserasian dan keseimbangan,

    keterpaduan, kesehatan, kelestarian dan keberlanjutan, dan keselamatan, keamanan,

    ketertiban, dan keteraturan. Pada pasal kedua di bab 2 ini berisi tentang alasan

    penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman dan pada pasal yang ketiga pada bab

    kedua ini berisi tentang ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan kawasanpermukiman. Bab ketiga merupakan pembinaan, bab ini terdiri atas 7 pasal. Pasal pertama

  • 7/22/2019 Review Sistem Perumahan

    2/3

    2

    tentang Negara bertanggung jawab atas penyelenggaraan perumahan dan kawasan

    permukiman yang pembinaannya dilaksanakan oleh pemerintah, yaitu menteri pada tingkat

    nasional, gubernur pada tingkat provinsi, dan bupati/walikota pada tingkat kabupaten atau

    kota. Pada pasal yang kedua di bab ini berisi tentang pembinaan sebagaimana dimaksud

    meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan serta dalam melaksanakanpembinaan, menteri melakukan koordinasi lintas sektoral, lintas wilayah, dan lintas

    pemangku kepentingan, baik vertikal maupun horizontal. Pada pasal yang ketiga pada bab ini

    berisi tentang maksud dari perencanaan yang merupakan satu kesatuan utuh dari rencana

    pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Pada pasal keempat, kelima,

    keenam dan ketujuh pada bab ini berisi tentang pengaturan, pengendalian, dan pengawasan

    perumahan dan kawasan permukiman.

    Pada bab empat berisi tentang tugas dan wewenang yang terdiri dari tiga bagian,

    bagian kesatu merupakan bagian umum, bagian kedua merupakan tugas dari pemerintah,

    pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan bagian ketiga merupakan wewenang

    pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota. Pada bab kelima merupakan

    penyelenggaraan perumahan yang terdiri dari tujuh bagian. Bagian kesatu berisi tentang

    bagian umum, bagian dua berisi jenis dan bentuk rumah, bagian ketiga merupakan

    perencanaan perumahan, yang terdiri dari perencanaan dan perancangan perumahan,

    perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum, bagian ke empat berisi tentang

    pembangunan perumahan yang meliputi pembangunan rumah tunggal, rumah deret, dan/atau

    rumah susun, bagian kelima tentang pemanfaatan perumahan, bagian keenam merupakan

    pengendalian perumahan dan bagian ketujuh merupakan kemudahan pembangunan dan

    perolehan rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Bab ke enam berisi

    tentang penyelenggaraan kawasan permukiman. Bab ini memiliki lima bagian. Bagian kesatuberisi umum, bagian kedua berisi tentang perencanaan kawasan permukiman, bagian ketiga

    tentang pembangunan kawasan permukiman, bagian keempat tentang pemanfaatan kawasan

    permukiman, dan bagian kelima merupakan pengendalian kawasan permukiman.

    Bab ketujuh merupakan pemeliharaan dan perbaikan. Pada bab ini terdiri dari tiga

    bagian. Bagian kesatu berisi tentang umum, bagian kedua berisi tentang pemeliharaan rumah

    dan prasarana, sarana, dan utilitas umum dan pada bagian ketiga berisi tentang perbaikan

    rumah dan prasarana, sarana, atau utilitas umum dilakukan melalui rehabilitasi atau

    pemugaran. Bab ke delapan berisi tentang pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap

    perumahan kumuh dan permukiman kumuh yang terdiri dari dai empat bagian, bagian kesatu

    merupakan bagian umum, bagian kedua adalah pencegahan perumahan kumuh, bagian ketiga

    merupakan peningkatan kulaitas perumahan kumuh, dan bagian ke empat merupakan

    pengaturan lebih lanjut. Bab Sembilan merupakan penyediaan tanah yang terdiri dari tiga

    belas pasal yang berisi tentang penyediaan tanah untuk pembangunan rumah, perumahan, dan

    kawasan permukiman serta konsolidasi tanah.

    Bab sepuluh berisi tentang pendanaan dan sistem pembiayaan. Bab ini terdiri atas

    tiga bagian, bagian ke satu merupakan bagian umum, bagian kedua merupakan pendanaan

    yaitu sumber dana untuk pemenuhan kebutuhan rumah, perumahan, permukiman, serta

    lingkungan hunian perkotaan, dan bagian ketiga merupakan sistem pembiayan untuk

    penyelenggaraan perumahan dan kawsan permukiman yang memiliki pengembangan sistem

    pembiayaan seperti lembaga pembiayaan, pengerahan dan pemupukan dana, pemanfaatan

  • 7/22/2019 Review Sistem Perumahan

    3/3

    3

    sumber biaya dan kemudahan atau bantuan pembiayaan. Bab sebelas merupakan hak dan

    kewajiban yang terdiri dari dua pasal, yaitu pasal pertama tentang hak dan pasal kedua

    kewajiban setiap orang dalam penyelenggaran perumahan dan kawasan permukiman. Bab

    dua belas merupakan peran masyarakat yang terdiri atas tiga pasal.

    Pada bab tiga belas merupakan larangan yang terdiri atas tiga belas pasal yangmengatur larangan kepada per orangan dan badan hukum. Pada bab empat belas merupakan

    penyelesaian sengketa yang terdiri atas tiga pasal. Pada pasal pertama dan kedua menjelaskan

    bahwa penyelesaian sengketa di bidang perumahan terlebih dahulu diupayakan berdasarkan

    musyawarah untuk mufakat dan pada pasal terakhir menjelaskan tentang gugatan yang dapat

    diajukan oleh perseorangan, badan hukum, masyarakat dan atau pemerintah dan atau instansi

    terkait. Pada bab lima belas merupakan sanksi administratif yang terdiri dari satu pasal yang

    berisi tentang sanksi administratif.

    Bab enam belas merupakan ketentuan pidana yang terdiri dari tiga belas pasal. Bab

    tujuh belas berisi tentang ketentuan peralihan yang terdiri dari satu pasal, yang menyatakan

    bahwa UU No. 4 Tahun 1992 dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau

    belum diganti dengan peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011.

    Bab delapan belas berisi tentang ketentuan penutup yang terdiri atas tiga buah pasal yang

    menyatakan bahwa pada saat UU ini mulai berlaku, maka UU No. 4 tahun 1992 tentang

    Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara republic Indonesia Tahun 1992 Nomor 23,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469) dicabut dan dinyatakan tidak

    berlaku.