review analisis rhodamin b
TRANSCRIPT
7/26/2019 Review Analisis Rhodamin b
http://slidepdf.com/reader/full/review-analisis-rhodamin-b 1/2
Kosmetik berasal dari kata ”kosmein” (Yunani) yang berarti ”berhias”. Kosmetika
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar), atau gigi dan
membran mukosa mulut, terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah
penampilan, dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik. Tujuan awal penggunaan kosmetik adalah mempercantik diri yaitu usaha untuk menambah daya tarik agar lebih disukai orang lain. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan
cara merias setiap bagian tubuh yang terlihat sehingga tampak lebih menarik dan sekaligus
juga menutupi kekurangan (cacat) yang ada. alah satu jenis kosmetik yang sangat sering
digunakan untuk mempercantik diri yaitu lipstik.
!ipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan
sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah, tetapi tidak
boleh menyebabkan iritasi pada bibir. Komponen utama terpenting dalam lipstik salah
satunya adalah pewarna. "ahan pewarna ditambahkan dalam lipstik untuk menambah daya
tarik konsumen terhadap produk tersebut. #ewarna pada lipstik berdasarkan sumbernya ada $
yaitu, pewarna alami merupakan %at warna yang diperoleh dari akar, daun, bunga dan buah
seperti %at warna hijau dari daun suji dan %at warna orange dari wortel. edangkan pewarnasintetis berasal dari reaksi antara dua atau lebih senyawa kimia. #ewarna sintetis saat ini
sering digunakan untuk menggantikan %at warna alami. &al ini dikarenakan warnanya lebih
intens dan lebih terang. #ilihan warnanya antara lain kuning, coklat sampai merah, dan
macam'macam iolet. #igmen sintetis putih seperti %inc oida dan titanium oida termasuk
dalam kelompok %at pewarna kosmetik yang terpenting.
#ewarna sintetis yang biasa digunakan dalam lipstik sering kali tidak baik bagi
kesehatan. alah satunya adalah penggunaan rhodamin " sebagai bahan pewarna pada lipstik.
*hodamin " digunakan karena harganya relati+ lebih murah, warna yang dihasilkan lebih
menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami. #enggunaan
rhodamin " berbahaya ketika digunakan pada makanan dan kosmetik dalam waktu lama
karena akan mengakibatkan kanker dan gangguan +ungsi hati. ika terpapar pada bibir dapat
menyebabkan bibir akan pecahpecah, kering, dan gatal, bahkan kulit bibir terkelupas. -iri'
ciri produk yang mengandung rhodamin " adalah warnanya cerah mengkilap dan lebih
mencolok, terkadang warnanya terlihat tidak homogeny (rata), adanya gumpalan warna pada
produk, pada produk tidak mencantumkan kode, label, merek, in+ormasi kandungannya, atau
identitas lengkap lainnya. Karena semakin maraknya penggunaan rhodamin pada lipstik oleh
sebab itu dilakukan analisis untuk mengerahui keberadaan rhodamin pada lipstik.
etode yang digunakan untuk menganalisis rhodamin " diantaranya kromatogra+i
lapis tipis (K!T) untuk uji kualitati+ dan spektro+otometri U/'/is untuk uji kuantitati+.
!angkah pertama yang dilakukan yaitu preparasi sampel. ampel yang digunakan pada
penelitian ini yaitu pada lipstik yang beredar di pasaran Kota anado. ampel lipstik diambildari 0 pasar besar yang ada di Kota anado yaitu #asar Karombasan, #asar 12, dan #asar
"ersehati masing'masing diambil sampel dari 0 pedagang yang berbeda. elanjutnya sampel
diekstraksi dimana 3 gram sampel (lipstik) dimasukkan ke dalam 4rlenmeyer kemudian
direndam dalam 35 ml larutan amonia $6 (yang dilarutkan dalam etanol 756) selama
semalaman. !arutan disaring +iltratnya dengan menggunakan kertas saring whatman no. 3.
!arutan dipindahkan kedalam gelas kimia kemudian dipanaskan diatas hot plate. *esidu dari
penguapan dilarutkan dalam 35 ml air yang mengandung asam (larutan asam dibuat dengan
mencampurkan 35 ml air dan 2 ml asam asetat 356). "enang wol dengan panjang 32 cm
dimasukkan ke dalam larutan asam dan dididihkan hingga 35 menit, pewarna akan mewarnai
benang wol, kemudian benang wol diangkat dan dicuci dengan a8uades. Kemudian benang
wol dimasukkan kedalam larutan basa yaitu 35 ml amonia 356 (yang dilarutkan dalam etanol756) dan didihkan. "enang wol akan melepaskan pewarna, pewarna akan masuk ke dalam
7/26/2019 Review Analisis Rhodamin b
http://slidepdf.com/reader/full/review-analisis-rhodamin-b 2/2
larutan basa. !arutan basa yang didapat selanjutnya akan digunakan sebagai cuplikan sampel
pada analisis kromatogra+i lapis tipis.
Kromatogra+i lapis tipis (K!T) adalah metode kromatogra+i cair yang paling
sederhana diantara kromatogra+i lainnya. 9engan memakai kromtogra+i lapis tipis, pemisahan
senyawa yang amat berbeda seperti senyawa organic alam dan senyawa organic sintetik,
kompleks anorganik'organik, dan bahkan ion anorganik, dapat dilakukan dalam beberapamenit dengan alat yang harganya tidak terlalu mahal. :nalisis ini menggunakan lempeng
K!T berukuran $5 $5 cm diakti+kan dengan cara dipanaskan dalam oen pada suhu 3555-
selama 05 menit. ampel ditotolkan pada lempeng K!T dengan menggunakan pipa kapiler
pada jarak $ cm dari bagian bawah plat, jarak antara noda adalah 3,2 cm. Kemudian dibiarkan
beberapa saat hingga mengering. !empeng K!T yang telah mengandung cuplikan
dimasukkan ke dalam chamber yang lebih terdahulu telah dijenuhkan dengan +ase gerak
berupa nbutanol; etil asetat ; amonia (35;1;2). 9ibiarkan hingga lempeng terelusi sempurna,
kemudian lempeng K!T diangkat dan dikeringkan. 9iamati warna secara isual dan dibawah
sinar U/, jika secara isual noda berwarna merah jambu dan dibawah sinar U/ $21 nm dan
0<< nm ber+luoresensi kuning atau orange, hal ini menunjukkan adanya rhodamin ".
Uji selanjutnya yaitu penetapan kadar rhodamin " menggunakan spektro+otometri.Tahapan pertama yaitu pembuatan larutan baku untuk pembuatan linieritas kura kalibrasi.
!arutan baku rhodamin " dibuat dengan konsentrasi $55 ppm. 9ari larutan baku ini dibuat
larutan baku dengan konsentrasi 5,2= 3= 3,2= $= 2= <= 7,2 ppm. #elarut yang digunakan larutan
&-l 5,3 >. #enetapan kadar rhodamin " dilakukan dengan spektro+otometri cahaya tampak
pada panjang gelombang 155'?55 nm. edangkan untuk menghitung kadar rhodamin "
dalam sampel dihitung dengan menggunakan kura kalibrasi dengan persamaan regresi; y @
a A b.
&asil identi+ikasi pewarna rhodamin " pada lipstik dengan metode kromatogra+i lapis
tipis, pada larutan baku rhodamin " menghasilkan warna noda merah jambu secara isual dan
di bawah sinar U/ $21 nm dan 0<< nm ber+luoresensi kuning atau orange, dengan tinggi
bercak pada lempeng yaitu 3< cm dan tinggi eluen 37 cm dan nilai *+ 5,B1. Untuk ke B
sampel lipstik tidak menunjukkan bercak yang sama dengan bercak baku rhodamin " serta
tidak menunjukkan adanya noda pada lempeng K!T. #enentuan panjang gelombang
maksimum larutan baku rhodamin " dengan konsentrasi 0 ppm diperoleh panjang gelombang
22? nm. regresi kura kalibrasi diatas diperoleh persamaan garis y @ 5.3$72 C 5.55?3
dengan koe+isien korelasi (r) sebesar 5,B?3. 9ari B sampel yang dianalisis tidak teridenti+ikasi
adanya %at warna rhodamin " untuk sampel 0 dari pasar karombasan, sampel $ dan sampel 0
dari pasar bersehati telah mencantumkan nomor batch sesuai dengan Keputusan Kepala
"adan #D *epublik Endonesia >o. &K. 55. 52. 1. 3712 tentang Kosmetik dan Kode
kosmetik. Untuk < sampel yang lain tidak mencantumkan nomor batch pada kemasan produk
tersebut. 9ari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada B sampel lipstik yang beredar di pasar Kota anado tidak teridenti+ikasi adanya %at warna *hodamin " yang
diidenti+ikasi dengan Kromatogra+i !apis Tipis (K!T) dan pektro+otometri U/'/is.