reverse towne

10
Radiasi dari tindakan medis Radiasi dari tindakan medis merupakan radiasi yang berasal dari sumber buatan manusia, jadi sesungguhnya bukan merupakan radiasi dari alam. Radiasi dari tindakan medis ini dituliskan di sini sebagai pembanding. Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Pesawat sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Dalam sekali penyinaran sinar-X ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran sinar-X untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira- kira 3 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam. Meskipun dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang masih mau menerimanya karena nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada iesikonya. Dosis Radiasi yang Aman Dalam dosis rendah, radioaktif jauh lebih berguna daripada merugikan. Ia dapat mengobati kanker karena sel-sel kanker lebih rentan terhadap radiasi dibandingkan sel-sel normal. Ia juga dapat mengetahui isi tubuh manusia karena radiasi sinar X menembus tubuh dan menghasilkan citra rontgen. Dokter tidak perlu membedah pasien untuk tahu bagian dalam tubuhnya. Sekarang, untuk mencegah seseorang mengalami gangguan kesehatan, diperlukan sebuah ukuran yang menentukan dosis aman radiasi sinar X dari bahan radioaktif. Satuan ukur radioaktivitas yang menyatakan laju disintegrasi radioaktif adalah milibecquerel (mBq). 1 mBq setara dengan kuantitas unsur radioaktif dimana ada satu disintegrasi setiap seribu detik. Jumlah rata-rata iradiasi untuk keperluan medis dan kedokteran gigi hampir sama dengan radiasi normal yang diperoleh manusia setiap saat karena radiasi alami (credit Keith Brofsky) Satuan ukur untuk dosis radiasi yang terserap jaringan mahluk hidup digunakan satuan gray (Gy). Satuan ukur yang digunakan untuk dosis biologis adalah sievert (Sv) dan rem. 1 Sv = 100

Upload: ina-permata-dewi

Post on 19-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Reverse Towne

Radiasi dari tindakan medisRadiasi dari tindakan medis merupakan radiasi yang berasal dari sumber buatan manusia, jadi sesungguhnya bukan merupakan radiasi dari alam. Radiasi dari tindakan medis ini dituliskan di sini sebagai pembanding.Dalam bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan (diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Pesawat sinar-X atau Roentgen merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang diterima dari radiasi buatan manusia. Dalam sekali penyinaran sinar-X ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran sinar-X untuk pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira 3 hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam.Meskipun dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang masih mau menerimanya karena nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada iesikonya.

Dosis Radiasi yang AmanDalam dosis rendah, radioaktif jauh lebih berguna daripada merugikan. Ia dapat mengobati kanker karena sel-sel kanker lebih rentan terhadap radiasi dibandingkan sel-sel normal. Ia juga dapat mengetahui isi tubuh manusia karena radiasi sinar X menembus tubuh dan menghasilkan citra rontgen. Dokter tidak perlu membedah pasien untuk tahu bagian dalam tubuhnya.Sekarang, untuk mencegah seseorang mengalami gangguan kesehatan, diperlukan sebuah ukuran yang menentukan dosis aman radiasi sinar X dari bahan radioaktif. Satuan ukur radioaktivitas yang menyatakan laju disintegrasi radioaktif adalah milibecquerel (mBq). 1 mBq setara dengan kuantitas unsur radioaktif dimana ada satu disintegrasi setiap seribu detik.

Jumlah rata-rata iradiasi untuk keperluan medis dan kedokteran gigi hampir sama dengan radiasi normal yang diperoleh manusia setiap saat karena radiasi alami (credit Keith Brofsky)Satuan ukur untuk dosis radiasi yang terserap jaringan mahluk hidup digunakan satuan gray (Gy). Satuan ukur yang digunakan untuk dosis biologis adalah sievert (Sv) dan rem. 1 Sv = 100 rem. Dosis Sv setara dengan dosisi Gy dikali dengan tetapan RBE (Relative Biological Effectiveness).Untuk menyatakan dosis kolektif pada sebuah populasi, satuan yang digunakan sekarang adalah person-Sv dan person-rem. Satuan ini mewakili hasil kali dari dosis rata-rata per orang dikali jumlah orang yang terpapar (misanya, 1 sv untuk tiap orang dalam 100 orang terpapar = 100 person-Sv = 10 ribu person-rem). Dalam kondisi yang normal, setiap orang di AS menerima dosis rata-rata 1.97 mSv (mili sievert) per tahun. Di lokasi-lokasi khusus di Bumi, dimana di dalamnya batuannya mengandung bahan radioaktif, dosisnya beragam tergantung jenis isotopnya. Tabel 1 menunjukkan dosis rata-rata radioaktivitas alami yang terendapkan secara internal. Tabel 2 menunjukkan dosis radiasi yang diterima jaringan saat diagnosis sinar X di rumah sakit.Tabel 1 : Dosis Rata-rata karena Radioaktivitas AlamiahIsotop Radioaktivitas (dalam

mBq)Radiasi Dosis (dalam

mSv per tahun)Organ kritis

Carbon-14 2,2 x 10^-7 per kg Sinar beta 0,016 Gonad (kelenjar kelamin)

Potasium-40 3.9 x 10^-7  per kg Sinar beta 0,165 Gonad

Page 2: Reverse Towne

Potasium-40 5,6 x 10^-8 per kg Sinar gamma 0,023 GonadRadium dan turunannya

3,7 x 10^-9 dalam tubuh Sinar alpha, beta dan gamma

7,6 Tulang

Radon dan turunannya

1,2 x 10^-2 dalam udara yang dihirup

Sinar alpha, beta dan gamma

20 Paru

Tabel 2 : Dosis Paparan Radiasi Sinar X pada Jaringan saat RontgenPemeriksaan Dosisi per paparan (dalam mGy)Fotografi sinar-XDada 0.4-10Perut 10Ekstremitas (tangan, kepala, kaki)2,5-10Fluoroskopi 100-200 per menitFilm sinar-X 250 per pemeriksaanScan CAT 50-100 per pemeriksaanDosis radiasi yang diterima pasien kanker ribuan kali lebih besar. Dosis totalnya bisa 50 Sv atau lebih untuk tumor yang diperiksa harian selama empat hingga enam minggu. Untuk melindungi jaringan normal pasien dari cedera akibat dosis sebesar itu, juga untuk melindungi dokter dan perawat dari radiasi berlebih, sejumlah peraturan diberlakukan untuk membatasi paparan ke tumor tersebut sebisa mungkin. Pengamanan yang sama digunakan pula pada pekerja yang bekerja dengan bahan radioaktif atau radiasi. Begitu juga, keamanan yang ketat dibutuhkan untuk pembuangan limbah nuklir dari reaktor nuklir, sebagian akibat radiasi dari peluruhan lambat produk peluruhan tertentu. Plutonium-239 misalnya, masih mengandung setengah radioaktifnya setelah 25 ribu tahun, jadi limbah reaktor yang mengandung radionuklida berumur panjang tersebut harus di isolasi selama berabad-abad. Tabel berikut menunjukkan nilai konsentrasi maksimum yang diizinkan untuk radionuklida tertentu.Cedera akibat Radiasi NuklirSemua jenis mahluk hidup dapat terbunuh oleh radiasi bila mendapatkan dosis yang cukup tinggi, namun dosis mematikan tergantung pada spesiesnya. Mamalia dapat terbunuh dengan dosis kurang dari 10 Gy, namun lalat buah dapat bertahan hingga 1000 Gy. Banyak bakteri dan virus dapat bertahan hidup pada dosis yang lebih tinggi lagi. Manusia tergolong mamalia dan termasuk golongan mahluk hidup yang paling sensitif radiasi. Tapi kembali, dosisi mematikan tergantung pada organ yang terkena, dosisnya dan kondisi pada saat terpaparkan.Dampak utama ada pada sel. Setiap saat, sel manusia berada dalam salah satu dari dua kondisi: sedang membelah (seperti sel kanker) atau sedang tidak membelah. Sel yang sedang membelah adalah yang paling sensitif. Dosis 1-2 Sv cukup untuk membunuh rata-rata sel yang sedang membelah, sementara yang tidak sedang membelah biasanya dapat bertahan pada dosis  yang lebih besar lagi tanpa menunjukkan tanda cedera. Sel ini pada gilirannya juga akan membelah dan pada saat itu mereka dapat mati karena tumpukan radiasi yang diterima sebelumnya di gen atau kromosomnya.Cedera GenRadiasi meningkatkan laju mutasi dan kapasitas ini disebut dosis penggandaan laju mutasi, yaitu dosis yang menghasilkan laju mutasi tambahan dari mutasi normal yang terjadi spontan tiap generasi. Semakin sensitif sebuah gen pada radiasi, semakin rendah dosis penggandanya. Dosis pengganda untuk paparan intensitas tinggi pada berbagai organisme yang ditemukan mati dalam eksperimen berada dalam kisaran 0,3 hingga 1,5 Gy. Untuk tujuh gen khusus pada tikus, dosis pengganda radiasi gamma untuk spermatogonia sekitar 0,3 Gy untuk paparan intensitas tinggi dan sekitar 1 Gy untuk paparan rendah. Masih sedikit yang diketahui

Page 3: Reverse Towne

mengenai dosis pengganda pada gen manusia namun sebagian besar ahli genetika berasumsi kalau dosis penggandanya sama dengan tikus. Studi pada anak-anak yang bertahan dari bom atom sesuai dengan asumsi ini.Dari hasil eksperimen dengan tikus dan hewan lab lainnya, dosis yang diperlukan untuk menggandakan laju mutasi manusia diperkirakan berkisar antara 0,2 – 2,5 Sv, yang menunjukkan kalau kurang dari 1 persen dari semua penyakit genetik dalam populasi manusia disebabkan oleh radiasi normal. Walaupun iradiasi alamiah tampaknya hanya sedikit menyumbang bagi penyakit genetik di populasi manusia, jutaan individu dapat terpengaruh dalam tiap generasi.Cedera KromosomPengaruh pada kromosom manusia terjadi pada pemutusan serabut kromosom. Kromosom berbentuk X sehingga lengan-lengannya dapat putus. Secara alamiah, lengan-lengan ini dapat menyatu kembali. Bila hanya satu kromosom yang putus, penyatuan kembali dapat dinilai aman. Tapi bila serentak beberapa kromosom yang putus, tangan-tangan kromosom dapat salah menyatu. Tangan dari kromosom A dapat justru menyambung dengan tangan dari kromosom B. Proses ini disebut translokasi. Bila sel yang kromosomnya rusak oleh proses ini adalah sel kelamin (zigot) maka keturunannya akan mengalami kehilangan banyak komponen klorofil normal dan zigot tidak mampu berkembang penuh. Individu yang terpengaruhi hal ini disebut semisteril (setengah mandul). Karena jumlah keturunan yang dapat dihasilkan lebih rendah dari normal, maka perubahan struktural kromosom ini cenderung mati dalam beberapa generasi. Peristiwa ini dapat disebabkan oleh dosis tinggi sinar X dan sinar gamma dari radiasi nuklir.

Citra satelit menunjukkan PLTN Fukushima Dai-ichi sebelum gempa (kiri) dan 14 Maret 2011 (kanan)Cedera OrganKarena radioaktif mempengaruhi sel dan sel menyusun jaringan dan pada gilirannya jaringan menyusun organ tubuh, maka tidak dapat dihindari kalau dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pula pada level organ. Kulit merupakan organ terluar manusia dan karenanya paling langsung menerima cedera radiasi. Reaksi terawal kulit adalah pemerahan (eritema) di daerah yang terkena radiasi, yang muncul dalam beberapa jam setelah terkena dosis minimal 6 Gy. Reaksi ini berlangsung beberapa jam dan kemudian dalam dua atau empat minggu kemudian pemerahan menjadi lebih parah karena semakin dalam dan berkepanjangan. Dosis yang lebih besar dapat menyebabkan pemerahan yang lebih cepat bahkan luka bakar di kulit dan gugurnya rambut diikuti warna kulit yang tidak normal beberapa bulan atau tahun kemudian.Mata juga termasuk organ luar yang mendapat radiasi langsung. Lensa mata dapat menjadi keruh dan dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan kebutaan. Efek ini baru terdeteksi beberapa bulan setelah paparan. Pada tahun 1940an, para fisikawan yang bekerja di siklotron menyadari kalau mereka mendapatkan katarak sebagai hasil radiasi neutron saat mereka bekerja. Dosis 5 Sv pada mata dalam satu paparan dapat menyebabkan katarak dan bila dosisnya kecil, 14 Sv yang menumpuk dapat menyebabkan katarak dalam beberapa bulan.Organ lainnya juga dapat mengalami gangguannya masing-masing. Tanda dan gejala dari iradiasi intensif pada sumsum tulang atau saluran pencernaan menyebabkan penyakit radiasi atau sindrom radiasi akut. Gejala awalnya adalah hilang nafsu makan, nausea dan muntah dalam beberapa jam setelah iradiasi, kemudian seolah sembuh dalam beberapa hari lalu terjadi fase utama penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

Saat mengembangkan lampu sinar x, thomas edison menyadari dampak negatifnya pada rambut dan kulit asistennya

Page 4: Reverse Towne

Dalam jangkauan dosis 1,5 hingga 5,0 Gy, manusia masih mungkin untuk bertahan hidup dicirikan dengan gejala penyakit radiasi yang lebih ringan dan jangkanya lebih lama. Nausea, muntah dan demam dapat berlangsung pada hari pertama lalu lenyap. Anemia dan leukopenia terjadi secara bertahap. Setelah tiga minggu, pendarahan internal dapat terjadi pada hampir semua bagian tubuh, khususnya di selabut lendir. Kerentanan infeksi tetap tinggi dan sebagian rambut rontok. Demam dapat bertahan berminggu-minggu sebelum fase kritis yang memutuskan apakah anda akan sembuh ataukah mati.Kanker yang terjadi umumnya pada payudara perempuan yang keparahannya tergantung dosis tapi tidak tergantung pada paparan (besar dan sebentar atau sedikit tetapi lama). Kerentanan menurun seiring usia wanita sehingga yang muda lebih mudah terkena. Kanker payudara yang terjadi pada semua usia dirata-ratakan memberi nilai tiga hingga enam kasus per 10 ribu wanita per siever per tahun.Tumor tiroid adalah kanker yang paling mudah menyerang karena dosis penginduksinya cukup 0,06 – 2 Gy. Leukemia anak dapat terjadi dengan dosis yang lebih rendah lagi, yaitu 10-50 mGy dan resikonya menjadi 10-50 persen lebih tinggi pada janin dalam kandungan.Jenis kanker lainnya yang dapat terjadi karena radiasi nuklir masih banyak namun para ilmuan belum menentukan dosis khusus dan kemungkinan kasus terjadi.

Manfaat beberapa tipe iradiasi seperti mamogram pendeteksi kanker jauh melebihi resikonya (Credit Rhoda Baer)Jaringan janin semuanya terdiri dari sel-sel yang aktif membelah, sehingga sangat sensitif dengan radiasi. Tipe kerusakan tergantung pada tahapan perkembangan janin. Sebagai contoh, ketika paparan terjadi saat organ tertentu terbentuk, malformasi organ dapat terjadi. Paparan pada masa awal janin dapat membunuh janin sementara pada janin lebih tua, menyebabkan janin tumbuh secara tidak normal.Percobaan pada tikus menunjukkan ketidaknormalan janin yang lahir kebanyakan terjadi pada sistem syaraf, seperti pengecilan otak (mikrocephali), pembesaran kepala karena cairan berlebih (hidrocephali) dan kegagalan mata untuk berkembang (anophthalmia). Dampak tersebut terjadi karena dosis 1-2 Gy yang terjadi pada tahap perkembangan janin yang sesuai. Ketidaknormalan fungsional yang terjadi sejak bayi dapat berupa refleks tak normal, kegelisahan dan hiperaktivitas, idiot dan kerentanan kejang akibat terpicu sesuatu dari luar tubuh. Ketidaknormalan lainnya mirip dengan ketidaknormalan yang disebabkan infeksi virus, narkotika, pestisida dan mutagen.Secara normal, bayi yang lahir dengan gangguan syaraf adalah 1-2 persen di masyarakat, namun pada anak yang lahir dari wanita yang tinggal dan hamil di Hiroshima dan Nagasaki saat bom atom ternyata lebih tinggi. Insiden kepala kecil dan keterbelakangan mental pada anak meningkat 40 persen daripada normal per Gy yang terjadi antara 8 hingga 15 minggu periode menyusui.Metode Penyembuhan Dampak RadiasiMetode-metode yang dikembangkan untuk perlindungan biologi terhadap guguran ada banyak, mulai dari pengukuran yang dirancang untuk menjaga dosis radioisotop tidak masuk ke tubuh hingga perangkat biokimia untuk menghapus isotop tersebut secepatnya dari jaringan. Pada saat bencana nuklir, partikel radioaktif yang ada di udara dapat dicegah masuk ke paru-paru dengan tetap berada di dalam rumah atau dengan memakai topeng dengan penyaring udara yang sesuai. Penyerapan isotop yang dicerna lewat saluran makanan dapat dicegah dengan zat mukoprotein tertentu yang memiliki afinitas permukaan tinggi untuk menyerap strontium dan zat lain. Natrium alginat dari kelp rumput laut mengandung mukoprotein demikian. Mungkin juga dengan kimia khusus bisa menghilangkan semua strontium radioaktif dari susu sapi tanpa mempengaruhi komponen nutrisinya. Zat chelata tertentu seperti EDTA (Etilene Diamine Tetraacetic Acid – Asam tetra asetik diamina etilen)

Page 5: Reverse Towne

dapat bereaksi dengan strontium dan menyelubungi atom ini. Sebagai hasilnya, keberadaan EDTA dalam darah dapat mengurangi pengendapan strontium di tulang (menghilangkan isotop yang sudah tertumpuk secara dipercepat). Sayangnya, EDTA dan agen chelata lainnya tidak hanya menyerang strontium. Mereka juga menyerang kalsium, unsur penting bagi tubuh. Akibatnya, penggunaan EDTA sangat memerlukan pengawasan medis ahli dan terbatas dalam efektivitasnya. Asupan yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid dapat dikurangi dengan pencernaan sejumlah besar yodium stabil yang relatif tidak beracun, kecuali bagi mereka yang sensitif. Beberapa zat kimia yang berguna melindungi dari radiasi nuklir dinyatakan dalam tabel berikut.Bahaya Sinar-X Terhadap KehamilanBayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam. Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturannuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 – 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 – 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin Usia Kehamilan (minggu ke)

Efek

0–1 (pre-implantasi) Kematian embryo2–7 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat,

kanker8–40 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat,

kanker, gangguan pertumbuhan mental

Page 6: Reverse Towne

1. Alat dan Bahan

Untuk dapat membuktikan hipotesis ini dibutuhkan penelitian dengan alat

dan bahan yang dipergunakan antara lain:

Pesawat Rontgen dengan Kapasitas 500mA

Outomatic Film Processor.

Kaset dan film ukuran 24cm x 30cm sebanyak 2 buah.

Grid baik jenis Bucky atau Lysolm ukuran 24cm x 30cm.

Phantom kepala beserta marker.

TLD-100 sebanyak 30 buah.

Seperangkat TLD Reader.

3. Persiapan Alat

Pada tahap awal, persiapan yang dilakukan yaitu menyalakan pesawat

rongent sesuai dengan prosedur menyalakan pesawat yang ditetapkan.

Kemudian atur penyudutan tube 300 menghadap meja pemeriksaan

dengan FFD 90cm. Lalu persiapkan pula phantom kepala beserta spon

pengganjal, kemudian kaset ukuran 24cm x 30cm yang telah terisi film

dengan ukuran 24cm x 30cm, juga dipersiapkan lysolm dengan ukuran

24cm x 30cm dan marker R. Untuk melakukan pengukuran dosis serap,

dipersiapkan pula TLD-100 sebanyak 30 buah yang telah melalui proses

annealing.

4. Langkah Kerja dan Penatalaksanaan

Letakan kaset ukuran 24cm x 30cm yang telah diisi film diatas meja

pemeriksaan, dan setelah itu pasangkan lysolm berukuran sama.

Kemudian atur phantom kepala dalam posisi AP axial Metode Towne, yaitu

garis orbitomeatal tegak lurus dengan bidang film. Lalu pasangkan

marker R pada sisi kanan phantom.

Pastikan phantom dalam posisi yang benar dan simetris dengan

memasangkan spon pengganjal. Lalu atur central point pada 7,5cm di

atas glabella dan central ray 300 caudally. Kemudian lakukan eksposi

dengan kondisi 78 KV dan 25 mAs. Hal serupa juga dilakukan pada

Metode Baru, namun posisi phantom dalam keadaan prone dengan bagian

dahi dan hidung menempel pada bidang kaset. Central ray 300 cranially

Page 7: Reverse Towne

dan central point diarahkan menuju ke foramen magnum. Setelah itu

lakukan eksposi dengan kondisi yang sama dengan sebelumnya dan film

diproses dengan automatic processing. Pada kedua pengeksposan

tersebut yang dihasilkan adalah gambar radiografi dari Metode Towne dan

Metode baru.

Pemeriksaan radiografi tulang tempurung kepala dengan Metode Reverse

Towne memiliki beberapa keuntungan ataupun kelebihan, diantaranya

yakni :

Dosis serap yang diterima pasien jauh lebih rendah. Sehingga dari segi

keamanan, pasien akan lebih diuntungkan.

Hasil gambaran yang dihasilkan cukup optimal, karena memenuhi kriteria

gambaran yang dibutuhkan.

Posisi yang digunakan tergolong mudah dilakukan oleh pasien terutama

pada pasien yang mengalami trauma dibagian tulang oksipital.