revaluasi aktiva.pdf

Upload: danangkrisnanto

Post on 01-Jun-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    1/16

    PENGARUH REVALUASI AKTIVA TETAP

    TERHADAP PENGHEMATAN PAJAK PADA

    PT KABELINDO MURNI

    Oleh : Eliston Nadeak (21207268)Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2011Email: [email protected]

    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penilain kembali aktiva tetap

    pada PT Kabelindo Murni Tbk serta untuk mengetahui apakah dengan melalui revaluasiaktiva tetap PT Kabelindo Murni tbk dapat menghemat pajak.

    Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui dokumentasi

    yang diperoleh dari perusahaan. Data yang dikumpulkan meliputi data laporan keuangansebelum dan sesudah revaluasi aktiva tetap.

    Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Penilaian kembali aktiva tetap

    terhadap saldo laba perusahaan mengakibatkan atau memberikan dampak padapenurunan laba perusahaan. Hal ini ter jadi karna ada peningkatan biaya depresias i

    sebesar Rp 119.497.552 yaitu dari Rp 3.661.573.699 sebelum dilakukan revaluasimenjadi Rp 3.781.071.251 setelah dilakukan revaluasi. Peningkatan biaya depresiasi

    tersebut dapat memberikan dampak pada penurunan laba perusahaan sehingga labaperusahaan sebagai dasar pengenaan pajak penghasilan akan semakin kecil.

    Kata Kunci :Aktiva Tetap, pajak

    PENDAHULUAN

    Tujuan perusahaan adalah untuk mencari laba. Disamping mencari laba, tujuan

    perusahaan mencakup pertumbuhan yang terus menerus (growth), kelangsungan hidup

    (survival), dan kesan positif dimata public (image). Untuk hal ini perusahaan harus

    berusaha memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dan

    meminimalkan seluruh beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

    mendukung operasi berjalan dengan baik. (Ardiantha, 2005).

    Salah satu beban yang wajib dibayar oleh perusahaan setiap tahunnya adalah

    beban pajak. Pajak adalah beban perusahaan menurut undang-undang yang harus

    mailto:elistonn:@yahoo.commailto:elistonn:@yahoo.com
  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    2/16

    dibebankan pada perusahaan yang memperoleh penghasilan kena pajak. Dalam hal

    membayar pajak biasanya perusahaan berupaya untuk meminimalkan beban pajak

    perusahaan. minimalisasi beban pajak perusahaan tersebut dapat dilakukan melalui

    perencanaan pajak. Perencanaan pajak adalah perencanaan pemenuhan kewajiban

    perpajakan secara lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat menghindar i

    pemborosan sumber daya. Pada umumnya perencanaan pajak merujuk pada merekayasa

    usaha dan transaksi wajib pajak supaya hutang pajak berada dalam jumlah yang

    minimal tetapi masih dalam koridor peraturan perpajakan. Dari definisi tersebut dapat

    dilihat bahwa tujuan dari perencanaan pajak yaitu untuk mengefisiensikan jumlah pajak

    terhutang melalui penghindaran pajak (tax avoidance) tanpa harus melanggar undang-

    undang perpajakan. (Suryani, 2006).

    Perencanaan pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:

    menghitung penyusutan aktiva tetap perusahaan dengan metode tertentu, penilaian

    kembali (revaluasi)aktiva tetap perusahaan, penentuan harga transfer (transfer pricing)

    perusahaan, manajemen persediaan, mendefinisikan revenue dan expense perusahaan,

    pembelian aktiva, pember ian tunjangan berupa natura atau non natura, menangguhkan

    pendapatan dan mempercepat atau membiayakan pengeluaran. (Rian, 2009).

    Revaluasi aktiva tetap adalah penilaian kembali aktiva tetap dimiliki oleh

    perusahaan, tanpa melalui reorganisasi secara hukum. Nilai baru aktiva tetap setelah

    revaluasi dapat meningkatkan beban penyusutan yang akan mengurangi laba

    perusahaan. Laba inilah yang menjadi dasar perhitungan beban pajak yang akan dibayar

    oleh perusahaan. (Jaeni, 1996). Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    486/KMK.03/2000 tentang penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    3/16

    perpajakan menjelaskan antara lain, mengenai persyaratan suatu perusahaan dalam

    melakukan revaluasi aktiva tetap. Surat Keputusan menteri keuangan tersebut memuat:

    Pertama, jenis-jenis aktiva tetap yang dapat direvaluasi. Kedua, dasar penentuan

    revaluasi aktiva tetap perusahaan. Ketiga, bagaimana perlakuan dari selisih lebih dari

    revaluasi aktiva tetap. (Herry, 2006).

    Berdasarkan bukti empiris revaluasi aktiva tetap, penulis mengetahui bahwa

    perusahaan dapat berhasil menghemat beban pajak. Kegiatan revaluasi aktiva tetap,

    perusahaan PT kabelindo Murni Tbk menjadi tujuan penulis mengadakan penelitian,

    bagaimana perusahaan tersebut melakukan revaluasi akt iva tetap sehingga dapat

    menghemat beban pajak.

    Penulis memilih revaluasi aktiva tetap karena penulis menilai bahwa dengan

    melakukan revaluasi aktiva tetap yang bukan merupakan aktivitas rutin suatu

    perusahaan dan melibatkan tenaga profesional akan lebih efektif dalam upaya

    meminimalkan beban pajak perusahaan. Revaluasi dapat dikatakan berhasil untuk

    menghemat pajak jika pengurangan pajak yang ditimbulkan oleh revaluasi aktiva tetap

    lebih besar dari beban yang harus dikeluarkan perusahan dalam rangka melakukan

    revaluasi. (Tarko, 2008).

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Objek Penelitian

    Penlitian ini mengambil objek pada perusahaan PT Kabelindo Murni Tbk, yang

    berlokasi di Kawasan Industri Pulogadung, Jalan Rawa Girang NO. 2 dan 5,

    Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Kotamadya Jakarta Timur, Provinsi DKI

    Jakarta.

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    4/16

    3.2 Sumber Data

    Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan melalui dokumentasi yang diperoleh

    penulis dari PT Kabelindo Murni, Tbk. Data yang dikumpulkan meliput i data laporan

    keuangan sebelum dan sesudah revaluasi aktiva tetap. Cara ini dilakukan melalui:

    3.2.1 Wawancara

    Peneliti melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak manajemen.

    Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara ringkas dan

    mendapatkan data perusahaan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

    3.2.2 Observasi

    Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

    langsung atas dokumen dan laporan yang telah dibuat perusahaan dan

    konsultannya sehubungan dengan masalah yang diteliti.

    3.3 Defenisi Operasional

    Dalam penyusunan skripsi ini, sesuai dengan rumusan masalah yang akan

    dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka, maka operasional yang akan

    dijabarkan sebagai berikut:

    Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:16,2) aktiva tetap adalah aktiva

    berwujud yang dimilik i untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang

    atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan admisitrasi dan

    dihrapkan untuk digunakan selama lebih dari stu periode.

    Sedangkan revaluasi aktiva tetap adalah suatu penilaian kembali aktiva tetap

    yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat sesuai dengan harga pasar saat

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    5/16

    dilakukannya revaluasi tersebut. Revaluasi dapat mengakibatkan kenaikan

    (appresiasi) atau penurunan (write-down) aktiva atau aktiva tetap di neraca.

    Menurut Suandy (2006:6) Upaya dalam penghematan pajak secara legal

    dapat dilakukan melalui manajemen pajak, namun legalitas manajemen pajak

    tergantung dari instrument yang dipakai, legalitas dapat diketahui secara pasti

    setelah ada putusan pengadilan.

    Menurut Suandy (2006:7) manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi

    kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan

    serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penghematan pajak adalah

    usaha untuk meminimalisasi kewajiban pajak dengan cara memanfaatkan sarana

    dan peraturan yang ada, dalam hal ini aktiva tetap dinilai kembali dengan harapan

    nilai aktiva meningkat sehingga biaya penyusutan dari aktiva tersebut juga

    mengalami peningkatan yang menyebabkan laba sebagai dasar penghitungan

    kewajiban perpajakan menjadi menurun sehingga beban yang timbul juga akan

    semakin menurun.

    3.4 Analisis Data

    Langkah analisis yang dilakukan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah:

    3.4.1 Pengumpulan Data

    Data yang dikumpulkan penulis dalam menyusun skripsi ini, penulis

    langsung meneliti ke lapangan untuk mendapatkan data laporan keuangan

    sebelum dan sesudah revaluasi aktiva tetap

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    6/16

    3.4.2 Memilih Aktiva yang akan Dinilai

    Dalam penelitian ini, aktiva yang dipilih penulis adalah aktiva tetap, yang

    terdiri dari tanah, bangunan, gedung, mesin dan peralatan

    3.4.3 Persiapan yang akan Dilakukan untuk Menilai Kembali Aktiva

    Dalam penelitian ini, persiapan yang dilakukan penulis untuk menilai

    kembali aktiva adalah dengan cara memperoleh data laporan keuangan

    sebelum dan sesudah revaluasi aktiva tetap dari PT Kabelindo Murni Tbk.

    3.4.4 Mengolah atau Melakukan Penilaian Kembali Aktiva Tetap

    Dalam penelitian ini, untuk mengolah atau melakukan penilaian kembali

    aktiva tetap, penulis melakukannya dengan cara menganalisis data laporan

    keuangan sebelum dan sesudah dilakukan revaluasi aktiva tetap.

    3.4.5 Mengukur Nilai Aktiva Tetap Setelah di Revaluasi

    Dalam penelitian ini, cara yang digunakan penulis untuk mengukur nilai

    aktiva setelah dilakukan revaluasi yaitu dengan menggunakan fair value

    (nilai wajar)

    3.4.6 Menentukan Nilai Depresiasi

    Dalam penelitian ini, cara yang digunakan penulis untuk menentukan nilai

    depresiasi adalah dengan menggunakan metode garis lurus yaitu harga

    pero lehan dibagi umur ekonomis.

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    7/16

    3.4.7 Menentukan Pengaruh Penilaian Aktiva Tetap terhadap Pajak

    Dalam penelitian ini, untuk menentukan pengaruh penilaian kembali

    aktiva tetap terhadap pajak, penulis meneliti pengaruh laba usaha

    perusahaan sebelum dan sesudah dilakukannya revaluasi terhadap akt iva

    tetap pada PT kabelindo Murni, Tbk.

    ANALISIS DAN PEMBAHASAN

    Aktiva tetap yang dimiliki oleh PT Kabelindo Murni Tbk sebagai badan hukum

    dan wajib pajak yang telah memenuhi kewajiban dan syarat untuk menerapkan

    revaluasi aktiva tetap yaitu tanah. Luas tanah yang termasuk dalam penilaian ini

    adalah lokasi 1 luas tanah 83.480 meter persegi dan lokasi 2 luas tanah 8.467 meter

    persegi yang digunakan sebagai tanah bangunan dalam sebuah sert ifikat tanah Hak

    Guna Bangunan (HGB) No. 14. Sertifikat tanah tersebut terdaftar atas nama PT

    Kabelindo Murni Tbk berkedudukan di Jakarta Timur dikeluarkan pada tanggal 22

    November 1980 dan berakhir pada tanggal 29 November 2020 oleh Kepala Kantor

    Pertanahan Jakarta Timur.

    Dalam penelitian ini, penulis akan menyajikan ringkasan pembahasan dari bab

    bab sebelumnya, ringkasan pembahasan penulis sajikan dalam bentuk bagan dan

    penjelasan adalah sebagai berikut:

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    8/16

    Kasus Perusahaan

    Penilaian Kelayakan terhadap Kuasi Reorganisasi

    Penilaian Aktiva

    Kerugian yang terus menerus akan mengakibatkan saldo laba perusahaan defisit.

    Perusahaan yang mengalami saldo laba defisit akan kesulitan dalam melakukan kegiatan

    PSAK 51

    Aktiva setelah revaluasiAktiva sebelum revaluasi

    Nilai Aktiva

    Pendekatan Penilaian

    Aktiva Tetap

    Pendekatan

    BiayaPendekatan

    Data Pasar

    BRB

    Biayapengganti

    Lokasi

    Kondisi pasar

    Karakteristik fisik

    Aktiva tetap selain Tanah Tanah

    Dampak Aktiva

    Setelah Revaluasi

    Laba Pajak

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    9/16

    operasional dan dalam pendanaan operasinya. Kreditur, investor dan pemasok akan

    memandang perusahaan yang demikian adalah sebuah perusahaan yang bermasalah. Investor

    akan enggan untuk menginvestasikan uangnya apabila sebuah perusahaan mengalami saldo

    laba negatif karena perusahaan demikian sudah tidak menarik lagi, harga sahamnya sangat

    rendah dan ada kecenderungan perusahaan tersebut segera pailit. Penjualan kredit yang

    dilakukan oleh pemasok akan mendapat perhatian dari pemasok karena biasanya perusahaan

    demikian akan kesulitan keuangan sehingga kewajiban yang timbul pada pemasok tersebut

    akan lambat atau gagal dibayar.

    Agar perusahaan dapat memulai awal yang baik (fresh start) dengan neraca yang

    menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani dengan defisit, maka perusahaan melakukan

    penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi aktiva tetap) sebagai salah satu kebijakan

    perusahaan melalui Kuasi Reorganisasi. Kuasi-reorganisasi merupakan reorganisasi, tanpa

    melalui reorganisasi secara hukum yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akun

    aktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldo defisit. Menurut PSAK

    51 paragraf 11, syarat-syarat yang harus dipenuhi perusahaan untuk melakukan kuasi

    reorganisasi adalah sebagai berikut:

    1. Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material

    2. Perusahaan harus memiliki status kelanacaran usaha dan memiliki prospek yang

    baik pada saaat kuasi reorganisasi dilakukan

    3. Saldo laba setelah proses kuasi reorganisasi harus nol

    4. Tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang undangan.

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    10/16

    Dalam penelitian ini penulis hanya membahas mengenai penilain aktiva yaitu

    aktiva tetap Perusahaan.

    Pendekatan yang digunakan oleh perusahaan dalam penilaian Aktiva tetap tersebut

    adalah

    1. Pendekatan biaya, digunakan untuk menilai aktiva tetap selain tanah yaitu

    Bangunan dan Sarana Pelengkap, Mesin dan Peralatan, Kendaraan dan

    Inventaris Kantor

    2. Pendekatan Data pasar, digunakan untuk menilai aktiva tetap tanah.

    Pendekatan ini dilakukan berdasarkan nilai tanah terdekat atau properti

    terdekat.

    Berikut adalah ringkasan dari penilaian aktiva tetap sebelum dan sesudah di revaluasi yang

    dinilai oleh PT Index Consultindo Appraisal:

    TabelRingkasan Penilaian Aktiva Tetap

    Sebelum Dilakukan RevaluasiPada Tanggal 31 Mei 2007

    Keterangan Biaya

    perolehan

    Penyusutan Nilai Buku

    Tanah 90.898.557.232 - 90.898.557.232

    Bangunan 41.107.113.943 24.664.268.366 16.442.845.577

    Mesin & peralatan 144.543.886.005 93.631.433.209 50.912.452.796

    Kendaraan 3.927.543.053 2.356.525.832 1.571.017.221

    Inventaris kantor 1.120.076.178 672.045.707 448.030.471Jumlah 281.597.176.411 121.324.273.114 160.272.903.297

    Sumber: PT Kabelindo Murni Tbk.

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    11/16

    TabelRingkasan Penilaian Aktiva Tetap

    Setelah Dilakukan Revaluasi

    Pada Tanggal 31 Mei 2007No Uraian Nilai Pasar

    Biaya Reproduksi

    Baru

    1 Tanah Rp 138.883.900.000 Rp 138.883.900.000

    2 Bangunan Rp 17.160.700.000 Rp 29.339.500.000

    3 Mesin dan Peralatan Rp 52.680.300.000 Rp 230.207.300.000

    4 Kendaraan Rp 1.956.000.000 Rp 1.956.000.000

    5 Inventaris kantor Rp 800.000.000 Rp 800.000.0000

    Total Rp 211.480.900.000 Rp 401.186.700.000

    Sumber: PT. Kabelindo Murni Tbk.

    Akibat dari meningkatnya nilai aktiva tetap dan beban penyusutan akibat

    revaluasi aktiva tetap yang penyesuaiannya dilakukan pada tanggal 31 Mei 2007

    maka dapat diproyeksikan penghematan pajak yang akan didapat oleh perusahaan

    setelah satu tahun dilakukannya revaluasi dengan asumsi posisi laporan keuangan

    tidak berubah adalah sebagai berikut:

    1. Jika tidak dilakukan revaluasi

    Laba perusahaan sebagai dasar pengenaan pajak penghasilan adalah sebesar

    Rp 10.661.113.653 maka perhitungan beban pajak penghasilan adalah:

    10 % x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000

    15 % x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000

    30 % x Rp 10.561.113.653 = Rp 3.168.334.096

    Total beban pajak = Rp 3.180.834.096

    2. Jika dilakukan revaluasi

    Laba perusahaan berkurang sebesar Rp 119.497.552 (Lihat tabel IV-9 dan

    IV-10) yang berasal dari peningkatan biaya penyusutan setelah dilakukan

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    12/16

    revaluasi aktiva tetap sehingga laba perusahaan sebagai dasar pengenaan pajak

    menjadi Rp 10.661.113.653 Rp 1.619.497.552 = Rp 9.041.616.099, maka

    perhitungan beban pajak penghasilan adalah:

    10 % x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000

    15 % x Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000

    30 % x Rp 8.941.616.099 = Rp 2.682.484.830

    Total beban pajak = Rp 2.694.984.830

    Terdapat pengurangan pajak sebesar Rp 485.849.266 (Rp 3.180.834.096 Rp

    2.694.984.830).

    Terlihat jelas bahwa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan dapat

    mengurangi beban pajak yang harus dibayar, sehingga disimpulkan bahwa penilaian

    kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan berhasil memberikan

    penghematan pajak bagi perusahaan. Revaluasi ini juga dilakukan dalam rangka

    kuasi reorganisasi, karena merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan

    ketika perusahaan melakukan kuasi reorganisasi atau merestrukturisasi seluruh

    aktiva dan kewajibannya.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan yang mendasari penilaian kembali aktiva tetap yang

    telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka dalam penyusunan skripsi ini,

    penulis merumuskan masalah yang akan dikaji dan dalam tinjauan pustaka, maka

    operasional yang akan dijabarkan sebagai berikut:

    1. Penilaian kembali aktiva tetap mengakibatkan atau memberikan dampak

    pada penurunan laba perusahaan. Hal ini terjadi karena ada peningkatan

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    13/16

    biaya depresiasi. Peningkatan biaya depresiasi disebabkan oleh penilain

    kembali aktiva tetap yang secara hasil dapat memeberikan dampak pada

    perusahaan.

    2. Revaluasi aktiva tetap berpengaruh pada penghematan pajak. Hal ini

    terjadi karena adanya peningkatan biaya penyusutan yang mengakibatkan

    laba perusahaan menurun sehingga berdampak pada pembiayaan pajak.

    2. Saran

    Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, saran yang dapat penulis

    ajukan mengenai penilaian kembali aktiva tetap kepada perusahaan adalah:

    1. Perusahaan sebaiknya tidak merevaluasi aktiva tetap yang masa

    manfaatnya akan segera habis karena tidak akan memberikan keuntungan

    kepada perusahaan. Penulis menyarankan hal ini karena terlihat jelas

    bahwa semua akt iva tetap yang ada didaftar akt iva dilakukan revaluas i

    termasuk aktiva yang masa manfaatnya akan segera habis pada tahun

    berikutnya bahkan ada beberapa aktiva yang direvaluasi pada 31 Mei

    2007 telah dihapuskan pada tahun 2008 dan ini akan mengalami kesulitan

    dalam hal penghitungan nilai buku pada saat penghapusan dan

    pencatatannya.

    2. Karena penilaian kembali aktiva tetap bersifat pilihan bukan suatu

    keharusan, maka manajemen PT Kabelindo Murni Tbk perlu

    mempertimbangkan dengan matang mengenai keuntungan maupun

    kerugian dalam melakukan penilaian kembali aktiva tetap sebelum

    memutuskan untuk menilai kembali aktiva tetapnya.

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    14/16

    Salah satu pertimbangan yang harus diutamakan adalah bahwa penilaian

    kembali aktiva tetap jangan sampai merusak profitabilitas/rentabilitas

    perusahaan yang bersangkutan, karena salah satu tujuan perusahaan

    adalah untuk menjaga profitabilitas/rentabilitas perusahaan.

    3. Setelah revaluasi aktiva tetap sebaiknya daftar aktiva tetap yang

    berfungsi sebagai alat manajemen untuk mengontrol akt ivanya segera di

    update sesuai dengan nilai baru yang telah disepakati dengan pihak

    penilai agar ada kesinambungan antara daftar akt iva dengan laporan

    keuangan dan juga mempermudah manajemen dalam mengontrol

    aktivanya. Hal ini disarankan oleh penulis karena sampai dengan 31

    Desember 2007 daftar aktiva tetap masih dalam posisi sebelum

    direvaluasi jadi setiap ada pemeriksaan terhadap laporan keuangan, jurnal

    pada saat revaluasi harus diposting kembali.

    DAFTAR PUSTAKA

    Ardiantha. 2005. Metode Penusutan Aktiva Tetap dan Dampaknya

    Terhadap Pajak Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 5, No.6:

    213-254.

    Belkoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory (Teori Akuntansi), Edisi

    Kelima. Jakarta: Salemba Empat.

    Early Suandy. 2006. Perencanaan Pajak. Edisi ketiga, Jakarta: Salemba

    Empat,

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    15/16

    Fitria, Wahyu Kusuma Wardhani, 2006. Revaluasi Aktiva Tetap dan

    Pengaruhnya pada Pajak Penghasilan yang Terhutang, Jurnal

    Akuntansi. Vol.3, No.9: 25-152.

    Harahap, Sofyan Syahfri. 1999. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta: Raja

    Grafindo Persada.

    Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi. Jakarta: Salemba

    empat.

    Jaeni, 2005. Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Kinerja

    Keuangan Bank, Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No.1: 198-813.

    Mei, Rida Dwi. 2006. Analisis Penerapan Metode Penyusutan Aktiva

    Tetap Ditinjau dari sudut Standar Akuntansi Keuangan dan

    Perpajakan. Jurnal Akuntansi dan Perpajakan. Vol. 5, No.4: 215-

    438.

    Primandita, Firtiandi. 2007. Kompilasi Undang Undang Terlengkap.

    Jakarta: Salemba Empat.

    Rian, Ardhi Radhite. 2009. Penerapan PSAK 16 Tentang Aset Tetap

    dan Dampaknya Terhadap Perpajakan, Jurnal Revaluasi Aset.

    Vol. 8, No.7: 12-35.

    Sophar Lumbantoruan. 1999.Akuntansi Pajak. Jakarta: Grasindo.

    Suryani, Dwi Kuswardhini. 2002. Analisa Revaluasi Aktiva Tetap

    Terhadap Besarnya Pajak Penghasilan dalam Kaitannya dengan

  • 8/9/2019 revaluasi aktiva.pdf

    16/16

    Laporan Keuangan, Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 12,

    No.5: 1-20.

    Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

    486/KMK.03/2002 tentang penilaian kembali aktiva tetap

    perusahaan untuk tujuan perpajakan. Ditetapkan pada tanggal 22

    November 2002.

    Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP519/PJ.2002

    tentang tatacara dan prosedur pelaksanaan dan penilaian kembali

    aktiva tetap perusahaan dengan tujuan perpajakan.

    Tarko, Sunaryo. 2008. Revaluasi Aset Tetap Suatu Tinjauan dar Aspek

    Akuntansi dan

    Aspek Peraturan Perpajakan, Jurnal Akuntansi. Vol.7, N0.8: 18-

    212.

    Tuanakotta, Theodoras M. 2000. Teori Akuntansi. Buku dua, Jakarta:

    Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi.