reuters/daniel munoz rabu, 12 januari 2011 | … · andalan tim muda the blues dan ... kegagalan...

1
LIGA Primer Indonesia (LPI) terus bersolek. Kompetisi tan- dingan Liga Super Indonesia milik PSSI ini bakal disema- rakkan dua bersaudara andal- an timnas Filipina, James dan Philip Younghusband. Adalah klub Jakarta 1928 yang akan menjadi pelabuhan jebolan Akademi Chelsea terse- but. Juru bicara LPI Abi Hasan- toso, kemarin, mengatakan duo Younghusband dipastikan membela klub Ibu Kota saat menghadapi Minangkabau FC, Minggu (23/1) mendatang. “Iya benar, Younghusband bersaudara bakal bergabung dengan Jakarta 1928. Manaje- men Jakarta 1928 bakal berto- lak ke Filipina besok (hari ini) untuk membahas kontrak,’’ ungkapnya. Ketua Umum Jakarta 1928 Hadi Basalamah mengamini. ‘’Besok (hari ini) akan sign kontrak di Filipina. Salah satu syarat yang diminta Younghus- band bersaudara adalah ketika Filipina bertanding, mereka di- izinkan membela negaranya.’’ Pendekatan kepada duo Younghusband, imbuh Hadi, sudah dilakukan sejak kedua pe main membela Filipina di Piala AFF, bulan lalu. James dan Philip menyedot perhatian publik Indonesia dalam dua laga seminal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Penampilan kedua- nya terbilang apik meski gagal membawa Filipina ke duel pa- mungkas. Mereka kian memikat karena bertampang keren. Philip yang lahir di Middle- sex, Inggris, pada 4 Agustus 1987, terlahir sebagai penye- rang andal. Saat membela tim junior Chelsea, ia menjadi top scorer musim 2003/2004 dan 2004/2005. Ia sempat pula di- pinjamkan ke klub Denmark, Esbjerg, tetapi meredup setelah bersaing di level senior. Begitu juga James, sang ka- kak. Sayap kanan kelahiran 4 September 1986 ini termasuk andalan tim muda the Blues dan merumput di beberapa klub kecil Inggris seperti Wimbledon dan Farnborough. Pada 2005, keduanya berga- bung dengan Filipina U-23 lewat naturalisasi dan kini jadi andalan skuat senior. Kehadiran mereka akan kian mewarnai Jakarta 1928 setelah bergabung- nya dua pemain asing, Gustavo Ortiz dan Leonardo. (*/H-1) T ERDAKWAkasus maa pajak Gayus Tambunan tidak membutuh kan penyamaran canggih untuk bepergian ke luar negeri. Dia pun tidak perlu kucing-ku- cingan dengan petugas, tetapi mulus melalui pintu resmi Imi- grasi meski dengan paspor atas nama Sony Laksono. Komisi III DPR (bidang hu- kum) menemukan beberapa kejanggalan ketika melakukan inspeksi mendadak ke Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (10/1). Fakta itu, kata Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy (F-PAN) di Jakarta, kemarin, menunjukkan ada ke- sengajaan dan pembiaran untuk meloloskan Gayus ke Singapu- ra, Kuala Lumpur, Makau, dan Guangzhou, China, pada Sep- tember 2010. Kejanggalan itu, misalnya, Gayus mele- wati jalur 3 bagian kebe- rangkatan. Ja- lur 3 umum- nya digunakan warga asing atau keperlu- an diplomatik yang meme- gang paspor berwarna biru. ‘’Padahal, Gayus menggunakan paspor hijau (umum) keluaran Imigrasi Jakarta Timur.’’ Karena melalui jalur 3, tam- bah Tjatur, logikanya Gayus tidak sendiri. Pegawai Ditjen Pajak yang diketahui memiliki dana sekitar Rp100 miliar itu pun tergolong istimewa karena memegang paspor hijau, tetapi bisa lewat jalur diplomatik. Lainnya adalah sistem de- teksi paspor di Imi- grasi sebenarnya berfungsi ketika paspor Gayus di- gesek, yellow alert (sinyal ku ning) berbunyi. Namun, petugas tetap me- loloskan paspor tersebut. Tjatur pesimistis penyelidik- an bisa berhasil karena petugas hanya dapat memberikan bukti cetak berupa kartu tertanda cap nomor 58 yang menunjukkan Gayus melewati jalur 3, sedang- kan rekaman CCTV sudah tidak ada karena telah ditimpa setiap satu bulan sekali. “Itu janggal. Bisa saja hanya administrasinya yang lewat ja- lur 3, tetapi siknya tidak. Kalau tidak ada bukti elektronik kan susah dipastikan. Kami berha- rap CCTV itu bisa diusahakan dan diselamatkan,” urainya. Senada dengan itu, Ketua Komisi III DPR Benny K Har- man (Fraksi Partai Demokrat) mengatakan Komisi III sudah melakukan pengujian lapangan dan menemukan ada kesenga- jaan meloloskan Gayus ke luar negeri. ‘’Itu bukan tanpa desain, ada intensi. Penjahat dikawal.” Rp900 juta Paspor Gayus atas nama Sony Laksono barangkali paspor yang paling mahal di dunia. Paspor itu seharga US$100 ribu (sekitar Rp900 juta). Menurut polisi, pada Senin (10/1) dini hari, seorang ter- sangka, A, yang diduga bagian dari sindi kat pemalsu pas- por Gayus dengan nama Sony Laksono, ditangkap. Pria itu hanya me- motret Gayus yang memakai wig dan kaca- mata. A ditangkap di sebuah ru- mah di Jakarta Selatan. “Gayus mengaku membuat paspor pal- su itu dengan imbalan US$100 ribu,” jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam, di Jakarta, kemarin. Dari jumlah itu, A menerima US$2.500 (Rp22,5 juta). Sisanya dibagi kepada teman-temannya yang diduga anggota sindikat. Bandingkan dengan biaya pem- buatan paspor resmi sebesar Rp270 ribu. A memang bu- kan petugas Imi- grasi. Namun, adanya buku dan blangko paspor asli menunjukkan ke- terlibatan oknum dalam Imigrasi. Mudahnya Gayus keluar dari tahanan Mako Brimob hingga 68 kali serta perjalanannya ke luar negeri kian menguatkan dugaan bahwa ada cukong hebat di belakang terdakwa maa pajak yang dituntut hukuman penjara 20 tahun itu. (*/X-4) [email protected] Berita terkait hlm 2 KRITIK datang silih berganti ditujukan kepada pe- merintahan Presiden Yudhoyono. Bahkan, pada hari yang sama, Senin (10/1), kritik keras dilontarkan dua kalangan yang berbeda. Yang pertama berasal dari Ketua Umum PDI Per- juangan Megawati Soekarnoputri. Ia menilai negara gagal meletakkan fondasi dasar bagi pencapaian kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Sumber kegagalan itu ialah pemimpin yang hanya memen- tingkan pembangunan citra. Kritik dari partai oposisi tentu perkara yang lazim. Sepatutnya partai oposisi setiap awal tahun, terlebih di hari ulang tahun partai, menyampaikan evaluasi yang tajam kepada yang berkuasa. Yang extraordinary ialah bila pemuka lintas agama juga menyampaikan kritik, bahkan lebih keras dan lebih pedas. Dan itulah yang terjadi. Sembilan pemuka agama, terdiri dari Syai Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Uskup D Situmorang, Biksu Pannyava- ro, Salahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suseno, dan Romo Benny Suse- tyo, menganggap pe- merintahan Presiden Yudhoyono telah gagal mengemban amanah rakyat. Sudah terlalu banyak kebohongan yang dilakukan pe- me rintah atas nama rakyat. Lebih dari itu, para pemuka agama itu ber- janji mengajak umat mereka untuk meme- rangi kebohongan yang dilakukan pemerintahan Presiden Yudhoyono. Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syai Maarif bahkan mengingatkan pemerintah, mulai presiden hingga kepala desa, untuk membuka telinga lebar- lebar. “Telinganya harus dibuka untuk mendengar aspirasi rakyat. Jangan ditutupi telinganya.” Pemuka agama meminta pemerintah membuka telinga, jelas, seruan yang sangat tajam. Ini menun- jukkan pemerintah, yang dipilih rakyat itu, sudah tidak peduli dengan suara rakyat. Membuka telinga saja enggan, apalagi mengubah kebijakan yang ke- liru. Dari perspektif itu, tidaklah mengherankan bila tingkat kepuasan publik terhadap Yudhoyono terus merosot sejak Juli 2009. Menyebut pemerintah berbohong, jelas, penilaian yang sangat negatif. Sebab itu menyangkut legitimasi moral yang mendalam. Bukankah siapa pun yang berbohong tak pantas dipercaya? Terlebih, karena yang tidak percaya itu adalah para pemuka agama, yang menyandarkan diri pada nilai- nilai yang dipertanggungjawabkan terutama secara vertikal, yaitu kepada Sang Khalik. Suara mereka jelas suara yang bersih dari kepen- tingan sempit. Suara mereka bukan suara oposisi yang memang selayaknya menekankan segi-segi kegagalan yang berkuasa. Oleh karena itu, sesung- guhnya tiada alasan bagi Presiden Yudhoyono untuk tidak mengindahkannya. Pertanyaannya, apakah kritik itu didengarkan? Apakah pemerintahan Presiden Yudhoyono mem- buka telinga? Tak mudah untuk jujur. Lebih mudah mempro- duksi kebohongan demi kebohongan untuk menu- tupi kegagalan. Padahal, honesty is the best policy. Termasuk, jujur untuk mengakui gagal.... EDITORIAL Kritik Keras Tokoh Agama PENELITIAN di Inggris mengungkapkan bahwa meng- habiskan waktu lebih dari 4 jam di depan TV dapat me- ningkatkan risiko sese- orang terkena serangan stroke dan bahkan gagal jantung. Ketua penelitian Emmanuel Stamata- kis menjelaskan kon- di si seseorang saat menonton TV mengombi- nasikan protein C-reaktif, yaitu tanda inamasi antara berat badan dan kolesterol dalam keadaan tidak seimbang. Keadaan itu dapat memicu terjadinya serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal jantung. Ia menyarankan kebiasaan menonton TV selama lebih dari 4 jam harus diubah dan diikuti dengan kegiatan sehat seperti olahraga, pola makan, dan minum yang teratur. (Healthday/*/X-5) TV dan Serangan Jantung PAUSE Pemasangan Iklan & Customer Service No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) WARGA DIDESAK TINGGALKAN BRISBANE Otoritas Brisbane mendesak ribuan warga meninggalkan pinggiran kota terbesar ketiga di Australia itu karena banjir sudah mencapai 2 meter. Internasional, Hlm 12 REUTERS/TOMAS GUERIN REUTERS/DANIEL MUNOZ RABU, 12 JANUARI 2011 | NO.10908 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi @mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com Tak mudah untuk jujur. Lebih mudah memproduksi kebohongan demi kebohongan untuk menutupi kegagalan.” FREDY Gayus Lolos lewat Jalur Diplomatik Paspor hijau milik Gayus seharga Rp900 juta memukau petugas Imigrasi sehingga terdakwa mafia pajak itu mulus ke luar negeri. MI/M IRFAN Tjatur Sapto Edy Wakil Ketua Komisi III DPR JAKARTA yang terlalu sesak akibat jumlah penduduk yang sangat besar tidak memadai lagi mengakomodasi seluruh fungsi ibu kota. Karena itu, setelah terinspi- rasi oleh Tokyo yang memiliki kapasitas luas sebagai ibu kota Jepang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin memben- tuk the greater Ja- karta yang tidak hanya meliputi Bogor, Depok, Tangerang, Be- kasi, tetapi juga mencakup Purwakarta dan Cianjur. Keinginan itu disampaikan Presiden saat menerima rom- bongan Rektor dan Wakil Re- ktor ITB di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin. “Presiden menekankan ke- inginan beliau mewujudkan the greater Jakarta yang terkait ke daerah lain seperti Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, dan sekitar- nya. Jakarta kelak memiliki kapasitas seperti Tokyo,” kata Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha. Tentang pilihan Presiden un- tuk tetap menjadikan Jakarta sebagai ibu kota dan tidak jadi memindahkan ibu kota ke daerah lain, Julian mengata- kan kedua opsi tersebut masih dikaji. “Sampai kini, pemerintah belum memutuskan untuk me- mindahkan Ibu Kota Jakarta atau mengembangkan Jakarta itu sendiri ke daerah sekitar menjadi lebih luas,” beber- nya. Namun, se- andainya hasil kajian lembaga terkait menya- takan opsi pe- ngembangan Jakarta lebih baik, Julian menga- takan harus dibuat sarana dan prasarana yang mendukung seperti jalur transportasi dan akses jalan raya. “Harus ada koneksi yang ter- integrasi dari daerah-daerah itu. Misalnya dari jalur transportasi, akses jalan raya, dan sarana- prasarana yang memungkinkan itu menjadi kota terpadu. Jadi bukan sekadar penamaan,” te- rang Julian. Julian tidak merinci berapa in- vestasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan Jakarta. Menurutnya, kementerian dan lembaga nonkementerian yang harus melakukan kajian lebih terukur. (Nav/X-9) SBY Ingin Perluas Ibu Kota ke Cianjur Younghusband Bersaudara akan Semarakkan LPI MENUJU JAKARTA 1928: Pemain timnas Filipina James Younghusband (kiri) dan Philip Younghusband akan membela klub Jakarta 1928. Presiden menekankan keinginan mewujudkan the greater Jakarta.’’ Julian Aldrin Pasha Jubir Presiden AP/WALLY SANTANA MIRZA ANDREAS WOZNIACKI TERSINGKIR LEBIH CEPAT Laga perdana musim 2011 menjadi lubang neraka bagi Caroline Wozniacki. Petenis nomor satu dunia dari Denmark itu harus menanggung malu pada babak kedua turnamen Sydney Internasional. Olahraga, Hlm 26

Upload: dangkien

Post on 14-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LIGA Primer Indonesia (LPI) te rus bersolek. Kompetisi tan-dingan Liga Super Indonesia mi lik PSSI ini bakal di se ma-rakkan dua bersaudara andal-an timnas Filipina, James dan Philip Young husband.

Adalah klub Jakarta 1928 yang akan menjadi pelabuhan jebolan Akademi Chelsea terse-but. Juru bicara LPI Abi Hasan-toso, kemarin, mengatakan duo Younghusband dipastikan membela klub Ibu Kota saat menghadapi Minangkabau FC, Minggu (23/1) mendatang.

“Iya benar, Younghusband bersaudara bakal bergabung dengan Jakarta 1928. Manaje-men Jakarta 1928 bakal berto-lak ke Filipina besok (hari ini) untuk membahas kontrak,’’ ung kapnya.

Ketua Umum Jakarta 1928 Ha di Basalamah mengamini. ‘’Besok (hari ini) akan sign kontrak di Filipina. Salah satu syarat yang diminta Younghus-band bersaudara adalah ketika Filipina bertan ding, mereka di-izinkan membela negaranya.’’

Pendekatan kepada duo Young husband, imbuh Hadi, su dah dilakukan sejak kedua pe main membela Filipina di Piala AFF, bulan lalu. James dan Philip menyedot perhatian publik Indonesia dalam dua

laga semifi nal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Penampilan kedua-nya terbilang apik meski gagal membawa Filipina ke duel pa-mungkas. Mereka kian memikat karena bertampang keren.

Philip yang lahir di Middle-sex, Inggris, pada 4 Agustus 1987, terlahir sebagai penye-rang andal. Saat membela tim junior Chelsea, ia menjadi top scorer musim 2003/2004 dan 2004/2005. Ia sempat pula di-pinjamkan ke klub Denmark, Esbjerg, tetapi meredup setelah

bersaing di level senior.Begitu juga James, sang ka-

kak. Sayap kanan kelahiran 4 September 1986 ini termasuk andalan tim muda the Blues dan merumput di beberapa klub kecil Inggris seperti Wimbledon dan Farnborough.

Pada 2005, keduanya berga-bung dengan Filipina U-23 le wat naturalisasi dan kini jadi andalan skuat senior. Kehadiran mereka akan kian mewarnai Jakarta 1928 setelah bergabung-nya dua pemain asing, Gustavo Ortiz dan Leonardo. (*/H-1)

TERDAKWA kasus mafi a pajak Gayus Tambunan tidak membutuh kan penyamaran cang gih

untuk bepergian ke luar ne geri. Dia pun tidak perlu kucing-ku-cingan dengan petugas, tetapi mulus melalui pintu resmi Imi-grasi meski dengan paspor atas nama Sony Laksono.

Komisi III DPR (bidang hu-kum) menemukan beberapa ke janggalan ketika melakukan inspeksi mendadak ke Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (10/1). Fakta itu, kata Wa kil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy (F-PAN) di Jakarta, kemarin, menunjukkan ada ke-sengajaan dan pembiaran untuk meloloskan Gayus ke Singapu-ra, Kuala Lumpur, Makau, dan Guangzhou, China, pada Sep-tember 2010.

Kejanggalan itu, misalnya, Gayus mele-wati ja lur 3 ba gian kebe-rangkatan. Ja-lur 3 umum-nya digunakan warga asing atau keperlu-an diplomatik yang meme-gang paspor berwarna biru. ‘’Padahal, Gayus menggunakan paspor hijau (umum) keluaran Imigrasi Jakarta Timur.’’

Karena melalui jalur 3, tam-bah Tjatur, logikanya Gayus ti dak sendiri. Pegawai Ditjen Pajak yang diketahui memiliki dana sekitar Rp100 miliar itu pun tergolong istimewa karena memegang paspor hijau, tetapi bisa lewat jalur diplomatik.

Lainnya adalah sistem de-teksi paspor di Imi-grasi sebenarnya ber fung si ketika paspor Gayus di-gesek, yellow alert (s inyal ku ning) berbunyi. Namun, petugas tetap me-loloskan paspor ter sebut.

Tjatur pesimistis penyelidik-an bisa berhasil karena petugas hanya dapat memberikan bukti cetak berupa kartu tertanda cap nomor 58 yang menunjukkan Gayus melewati jalur 3, sedang-kan rekaman CCTV sudah tidak ada karena telah ditimpa setiap satu bulan sekali.

“Itu janggal. Bisa saja hanya administrasinya yang lewat ja-

lur 3, tetapi fi siknya tidak. Kalau tidak ada bukti elektronik kan susah dipastikan. Kami berha-rap CCTV itu bisa diusahakan dan diselamatkan,” urainya.

Senada dengan itu, Ketua Ko misi III DPR Benny K Har-man (Fraksi Partai Demokrat) me ngatakan Komisi III sudah melakukan pengujian lapangan dan menemukan ada kesenga-jaan meloloskan Gayus ke luar negeri. ‘’Itu bukan tanpa desain, ada intensi. Penjahat dikawal.”

Rp900 jutaPaspor Gayus atas nama Sony

Laksono barangkali paspor yang paling ma hal di dunia. Paspor itu seharga US$100 ribu (sekitar Rp900 juta).

Menurut polisi, pada Senin (10/1) dini hari, seorang ter-

sangka, A, yang diduga ba gian dari sindi kat pemal su pas-p o r G a y u s de ngan nama Sony Laksono, ditangkap. Pria itu hanya me-mot ret Gayus yang memakai wig dan kaca-mata.

A ditangkap di sebuah ru-

mah di Jakarta Selatan. “Gayus mengaku membuat paspor pal-su itu dengan imbalan US$100 ribu,” jelas Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam, di Jakarta, kemarin.

Dari jumlah itu, A menerima US$2.500 (Rp22,5 juta). Sisanya diba gi kepada teman-temannya yang diduga anggota sindikat. Bandingkan dengan biaya pem-buatan paspor resmi sebesar

Rp270 ribu.A memang bu-

kan petugas Imi-g r a s i . N a m u n , adanya buku dan blangko paspor asli menunjukkan ke-terlibatan oknum

dalam Imigrasi. Mudahnya Gayus keluar dari

tahanan Mako Brimob hingga 68 kali serta perjalanannya ke luar negeri kian menguatkan dugaan bahwa ada cukong hebat di belakang terdakwa mafi a pajak yang dituntut hukuman penjara 20 tahun itu. (*/X-4)

[email protected] terkait hlm 2

KRITIK datang silih berganti ditujukan kepada pe-merintahan Presiden Yudhoyono. Bahkan, pada hari yang sama, Senin (10/1), kritik keras dilontarkan dua kalangan yang berbeda.

Yang pertama berasal dari Ketua Umum PDI Per-juangan Megawati Soekarnoputri. Ia menilai negara gagal meletakkan fondasi dasar bagi pencapaian kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial. Sumber kegagalan itu ialah pemimpin yang hanya memen-tingkan pembangunan citra.

Kritik dari partai oposisi tentu perkara yang lazim. Sepatutnya partai oposisi setiap awal tahun, terlebih di hari ulang tahun partai, menyampaikan evaluasi yang tajam kepada yang berkuasa.

Yang extraordinary ialah bila pemuka lintas agama juga menyampaikan kritik, bahkan lebih keras dan lebih pedas.

Dan itulah yang terjadi. Sembilan pemuka agama, terdiri dari Syafi i Maarif, Andreas A Yewangoe, Din Syamsuddin, Uskup D Situmorang, Biksu Pannyava-ro, Salahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis Suseno, dan Romo Benny Suse-tyo, menganggap pe-me rintahan Presiden Yudhoyono telah gagal mengemban amanah rakyat. Sudah terlalu ba nyak kebohongan yang dilakukan pe-me rintah atas nama rakyat.

Lebih dari itu, para pemuka agama itu ber-janji mengajak umat mereka untuk meme-rangi kebohongan yang dilakukan pemerintahan Presiden Yudhoyono.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafi i Maarif bahkan mengingatkan pemerintah, mulai presiden hingga kepala desa, untuk membuka telinga lebar-lebar. “Telinganya harus dibuka untuk mendengar aspirasi rakyat. Jangan ditutupi telinganya.”

Pemuka agama meminta pemerintah membuka telinga, jelas, seruan yang sangat tajam. Ini menun-jukkan pemerintah, yang dipilih rakyat itu, sudah tidak peduli dengan suara rakyat. Membuka telinga saja enggan, apalagi mengubah kebijakan yang ke-liru. Dari perspektif itu, tidaklah mengherankan bila tingkat kepuasan publik terhadap Yudhoyono terus merosot sejak Juli 2009.

Menyebut pemerintah berbohong, jelas, penilaian yang sangat negatif. Sebab itu menyangkut legitimasi moral yang mendalam. Bukankah siapa pun yang berbohong tak pantas dipercaya?

Terlebih, karena yang tidak percaya itu adalah para pemuka agama, yang menyandarkan diri pada nilai-nilai yang dipertanggungjawabkan terutama secara vertikal, yaitu kepada Sang Khalik.

Suara mereka jelas suara yang bersih dari kepen-ting an sempit. Suara mereka bukan suara oposisi yang memang selayaknya menekankan segi-segi kegagalan yang berkuasa. Oleh karena itu, sesung-guhnya tiada alasan bagi Presiden Yudhoyono untuk tidak mengindahkannya.

Pertanyaannya, apakah kritik itu didengarkan? Apakah pemerintahan Presiden Yudhoyono mem-buka telinga?

Tak mudah untuk jujur. Lebih mudah mempro-duksi kebohongan demi kebohongan untuk menu-tupi kegagalan. Padahal, honesty is the best policy. Termasuk, jujur untuk mengakui gagal....

EDITORIAL

Kritik KerasTokoh Agama

PENELITIAN di Inggris mengungkapkan bahwa meng-habiskan waktu lebih dari 4 jam di depan TV dapat me-ning katkan risiko sese-orang terkena serangan stroke dan bahkan ga gal jantung.

Ketua penelitian Emmanuel Stamata-kis menjelaskan kon-di si seseorang saat menonton TV mengombi-nasikan protein C-reaktif, yaitu tanda infl amasi antara berat badan dan kolesterol dalam keadaan tidak seimbang. Keadaan itu dapat memicu terjadinya serangan jantung, stroke, atau bahkan gagal jantung.

Ia menyarankan kebiasaan menonton TV selama lebih dari 4 jam harus diubah dan diikuti dengan kegiatan sehat seperti olahraga, pola makan, dan minum yang teratur. (Healthday/*/X-5)

TV dan Serangan Jantung

PAUSE

Pemasangan Iklan & Customer

ServiceNo Bebas Pulsa:

08001990990 e-mail:

[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

WARGA DIDESAKTINGGALKANBRISBANEOtoritas Brisbane mendesak ribuan warga meninggalkan pinggiran kota terbesar ketiga di Australia itu karena banjir sudah mencapai 2 meter.

Internasional, Hlm 12

REUTERS/TOMAS GUERINREUTERS/DANIEL MUNOZ

RABU, 12 JANUARI 2011 | NO.10908 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Kirimkan tanggapanAnda atas berita ini

melalui e-mail: [email protected]

atau mediaindonesia.com

Tak mudah untuk

jujur. Lebih mudah memproduksi kebohongan demi kebohongan untuk menutupi kegagalan.”

FREDY

Gayus Lolos lewatJalur DiplomatikPaspor hijau milik Gayus seharga Rp900 juta memukau petugas Imigrasi sehingga terdakwa mafia pajak itu mulus ke luar negeri.

MI/M IRFAN

Tjatur Sapto EdyWakil Ketua Komisi III DPR

JAKARTA yang terlalu sesak akibat jumlah penduduk yang sangat besar tidak memadai la gi mengakomodasi seluruh fungsi ibu kota.

Karena itu, se telah terinspi-ra si oleh Tokyo yang memiliki kapasitas luas sebagai ibu kota Jepang, Pre siden Susilo Bambang Y u d h o y o n o ingin mem ben-tuk the greater Ja-karta yang tidak hanya meliputi Bo gor, Depok, Tangerang, Be-kasi, tetapi juga mencakup Purwakarta dan Ci anjur.

Keinginan itu disampaikan Presiden saat menerima rom-bongan Rektor dan Wakil Re-ktor ITB di Kantor Presiden, Jakarta, ke marin.

“Presiden menekankan ke-inginan beliau mewujudkan the greater Jakarta yang terkait ke daerah lain seperti Purwakarta, Sukabumi, Cianjur, dan sekitar-nya. Jakarta kelak memiliki ka pasitas seperti Tokyo,” kata Jubir Presiden Julian Aldrin Pa sha.

Tentang pilihan Presiden un-tuk tetap menjadikan Jakarta sebagai ibu kota dan tidak jadi memindahkan ibu kota ke

daerah lain, Julian mengata-kan kedua opsi tersebut masih dikaji.

“Sampai kini, pemerintah be lum memutuskan untuk me-mindahkan Ibu Kota Jakar ta atau mengembangkan Jakarta

itu sendi ri ke daerah se ki tar menjadi lebih luas,” beber-nya.

Namun, se-andainya hasil ka jian lembaga terkait menya-takan opsi pe-n g e m b a n g a n

Ja karta lebih baik, Julian menga-takan harus dibuat sarana dan prasarana yang mendukung seperti ja lur transportasi dan akses jalan raya.

“Harus ada koneksi yang ter-integrasi dari daerah-daerah itu. Misalnya dari jalur transportasi, akses jalan raya, dan sarana-prasarana yang memungkinkan itu menjadi kota terpadu. Jadi bukan sekadar penamaan,” te-rang Ju lian.

Julian tidak merinci berapa in-vestasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan Jakarta.

Menurutnya, kementerian dan lembaga nonkementerian yang harus melakukan kajian lebih terukur. (Nav/X-9)

SBY Ingin Perluas Ibu Kota ke Cianjur

Younghusband Bersaudaraakan Semarakkan LPI

MENUJU JAKARTA 1928: Pemain timnas Filipina James Younghusband (kiri) dan Philip Younghusband akan membela klub Jakarta 1928.

Presiden menekankan

keinginan mewujudkan the greater Jakarta.’’Julian Aldrin PashaJubir Presiden

AP/WALLY SANTANA

MIRZA ANDREAS

WOZNIACKI TERSINGKIRLEBIH CEPATLaga perdana musim 2011 menjadi

lubang neraka bagi Caroline Wozniacki. Petenis nomor satu dunia dari Denmark itu harus menanggung malu pada babak kedua turnamen Sydney Internasional.

Olahraga, Hlm 26